Kamis, 31 Agustus 2017

Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos

Boyolali, PKB Kab Tegal. Kewaspadaan terhadap berita yang beredar melalui media sosial juga perlu dilakukan anggota Ansor maupun Banser. Upaya tabayyun (klarifikasi/cek) atau mencari tahu fakta dari kebenaran berita tersebut, merupakan langkah yang paling tepat.

“Kita mesti hati-hati untuk membagikan informasi atau berita di media sosial. Sering kali hal itu justru bersifat provokatif dan bahkan menjurus pada ujaran kebencian,” papar Ketua PC GP Ansor Boyolali Choiruddin Ahmad pada silaturahim GP Ansor dan Fatayat NU se-Boyolali di Slembi, Mojosongo, Boyolali, Ahad (25/12).

Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos

Senada dengan itu, Kiai Jundan dari Pesantren Dawar Boyolali, yang juga hadir dalam kesempatan itu mengingatkan kepada para kader GP Ansor Boyolali untuk senantiasa menjunjung tinggi para ulama. “Kita jangan mudah terbawa berita dengan menjelek-jelekkan para ulama,” tuturnya.

Sementara itu, Choirudin menambahkan kegiatan silaturahim atau turba ini menjadi media untuk menjalin kedekatan Ansor-Fatayat dengan masyarakat.

“Kegiatan ini sudah beberapa kali berjalan. Kita harapkan dapat menjadi wahana silaturahmi, tidak hanya sesama kader Ansor, akan tetapi juga kepada masyarakat, pengurus NU setempat, Banom, dan para kiai,” ungkap Choiruddin.

PKB Kab Tegal

Pengasuh Pesantren Mifathul Huda itu menambahkan, kegiatan turba semacam ini juga bermanfaat untuk lebih memahami kebutuhan kader di tingkatan bawah.

“Boyolali ini wilayahnya cukup luas, kesempatan pertemuan ini kita efektifkan untuk menjalin sinergitas pengurus cabang dengan pengurus PAC,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Nasional PKB Kab Tegal

Ini Tiga Badan Khusus NU yang Diusulkan di Komisi Program

Jombang, PKB Kab Tegal. Sidang Komisi Program Muktamar Ke-33 NU yang berlangsung di Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang mengusulkan perangkat organisasi yang diberi nama Badan Khusus.

Tiga badan khusus yang dimaksud yaitu Badan Pelaksana Bidang Kesehatan NU (BPKB-NU), Badan Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU (BP2M-NU), dan Badan Perekonomian NU (BPNU).

Ini Tiga Badan Khusus NU yang Diusulkan di Komisi Program (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Tiga Badan Khusus NU yang Diusulkan di Komisi Program (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Tiga Badan Khusus NU yang Diusulkan di Komisi Program

Adapun kelembagaan Badan khusus terdiri dari Dewan Pengurus dan dan Pelaksana (eksekutif). Dewan Pengurus ditunjuk (berdasarkan keahlian dibidangnya), disahkan PBNU, Tingkat Provinsi ditunjuk oleh PWNU, di Kabupaten/Kota oleh PCNU dan disahkan oleh Dewan Pengurus.

PKB Kab Tegal

“Satu periode kepengurusan selama lima tahun, masa jabatannya bersamaan dengan PBNU,” ujar Ketua Sidang Komisi Program, H Yahya Ma’shum, Selasa (4/8) di Aula Pesantren Darul Ulum Rejoso, tempat sidang berlangsung.

PKB Kab Tegal

Kemudian, lanjut Yahya, struktur bdan terdiri dari tingkat pusat, provinsi, dan Kabupaten/Kota. Ditingkat Provinsi/Wilayah ditunjuk oleh PWNU, disahkan oleh Dewan Pengurus Pusat. Sedangkan di tingkat Kabupaten/Kota ditunjuk oleh PCNU disahkan Dewan Pengurus Pusat.

Lalu, tambahnya, tugas dan tanggung jawan badan khusus yaitu, pertama, bertanggung jawab langsung kepada PBNU, hubungan koordinatif dan konsultatif dalam menjalankan mandat yang diberikan oleh PBNU. 

Pimpinan sidang dipimpin oleh H Yahya Ma’shum, H Arifin Djunaidi, dan H Iqbal Sulam. Sampai berita ini ditulis, sidang masih berlangsung dan masuk ke dalam pandangan-pandangan dari setiap PCNU dan PWNU seluruh Indonesia. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal

Rabu, 30 Agustus 2017

Walikota Kupang Kucurkan Rp 30 Juta untuk Bangun Madrasah Ibtidaiyah

Kupang, PKB Kab Tegal. Walikota Kupang Jonas Salean melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Hijrah Madani BTN Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Sabtu (12/12). Ia juga memberikan bantuan sebesar Rp 30 juta untuk melanjutkan pembangunan awal MI Darul Hijrah.

Walikota Kupang Kucurkan Rp 30 Juta untuk Bangun Madrasah Ibtidaiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Walikota Kupang Kucurkan Rp 30 Juta untuk Bangun Madrasah Ibtidaiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Walikota Kupang Kucurkan Rp 30 Juta untuk Bangun Madrasah Ibtidaiyah

Gedung tiga lantai ini menelan anggaran sebesar Rp 4,4 miliar sesuai yang direncanakan panitia pembangunan MI Darul Hijrah Madani. Gedung ini dibangun bertahap sesuai maked yang dipaparkan saat peletakan batu pertama.

"Saya minta panitia tolong atur yang baik pembangunan gedung ini. Kalau bisa jangan lebih dari dua tahun pembangunannya. Saya kira 1.000 lebih umat yang ada di sini saling bahu membahu. Misalnya satu keluarga menyumbang satu dos keramik," kata Jonas.

PKB Kab Tegal

Jonas mengatakan, pembangunan MI ini menjadi contoh kerukunan antarumat beragama di Kota Kupang. "Ini salah satu upaya kita untuk menciptakan kader-kader bangsa untuk belajar bagaimana hidup di antara seluruh umat beragama di kota ini," kata Jonas.

Ketua Panitia Pembangunan MI Darul Hijrah Madani Haji Mahfud mengatakan, jumlah umat muslim di kelurahan Kolhua sekitar 400 keluarga. "Dengan pertimbangan jumlah jamaah sebesar itu madrasah dibangun," ujar Mahfud.

PKB Kab Tegal

Gedung ini dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi dengan luas bangunan 1.352 meter persegi. Lahan ini adalah milik Yayasan Darul Hijrah Madani yang terdiri atas 12 ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, tata usaha, perpustakan, laboratorium, dan aula. Sesuai rencana pembangunan gedung ini akan selesai dalam waktu tiga tahun. (Ajhar Jowe/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren, Quote, Humor Islam PKB Kab Tegal

Banser dan NU Care Bantu Korban Kebakaran Kebon Pala

Jakarta, PKB Kab Tegal



Tak disangka oleh Novrijal dan keluarganya, malam peringatan HUT RI ke-72 yang lalu menyisakan duka yang mendalam baginya. Bagaimana tidak, sejak malam tersebut rumahnya tinggal abu dan tumpukan arang karena keganasan si jago merah. Tidak ada satu pun barang-barang yang terselamatkan akibat peristiwa yang terjadi di RT 01/07 Jalan Tanah Rendah, Kebon Pala, Jakarta Timur, Ahad (20/08) sore.

Banser dan NU Care Bantu Korban Kebakaran Kebon Pala (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser dan NU Care Bantu Korban Kebakaran Kebon Pala (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser dan NU Care Bantu Korban Kebakaran Kebon Pala

“Sekarang untuk kebutuhan sehari-hari kami sangat butuh. Di rumah sudah tidak ada benda apa pun yang tersisa. 10 anggota keluarga saya sekarang tinggal di posko,” kata Novrijal kepada PKB Kab Tegal, Selasa (22/8).

Novrijal dan keluarganya bukan satu-satunya warga yang menerima dampak kejadian tersebut. Ada sedikitnya 279 kepala keluarga lainnya yang mengalami nasib serupa.?

Untuk meringankan beban mereka, NU Care LAZISNU menyalurkan ? bantuan ke lokasi musibah. Bantuan berupa 500 kg beras, air mineral, mie instan beserta kebutuhan pokok lainnya diserahkan pada Selasa kemarin.

PKB Kab Tegal

“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para korban. Semoga para keluarga yang terkena musibah selalu diberikan ketabahan,” ujar Direktur Penyaluran NU Care LAZSINU, Slamet Tuhari.

Pengamatan PKB Kab Tegal, di lokasi telah berdiri posko Banser Jakarta Timur. Sejak kejadian, anggota Banser melakukan aksi membantu para korban termasuk membersihkan puing-puing rumah yang hangus.

“Setelah mendengar kabar terjadi kebakaran, kami langsung kerahkan tim untuk segera membantu korban dan mendirikan posko bantuan,” tutur Ibon, Satkorcab Banser Jaktim.

PKB Kab Tegal

NU Care dan Banser akan terus berupaya meringankan beban para korban musibah kebakaran di Kebon Pala, dan mengajak masyarakat yang ingin turut serta meringankan bebasn tersebut. Bantuan berupa dana dapat disalurkan melalui rekening BCA 0680 1926 77, Mandiri 123 000 438 8977 atau BRI 0335 01 000 735 303.?

Setelah melakukan pentransefran atau untuk mendapatkan informasi tambahan, masyarakat dapat menghubungi NU Care LAZISNU di nomor 021-310 2931 atau 0813-9800-9800. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal

Akhir Pekan Ini, GP Ansor Rembang Pilih Ketua Baru

Rembang, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) XX di Gedung Haji Kompleks Islamic Center, akhir pekan ini, Ahad (12/4).



Akhir Pekan Ini, GP Ansor Rembang Pilih Ketua Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Akhir Pekan Ini, GP Ansor Rembang Pilih Ketua Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Akhir Pekan Ini, GP Ansor Rembang Pilih Ketua Baru

Ketua Panitia Konfercab GP Ansor Rembang Abdul Rosyid menjelaskan, forum permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang itu akan berlangsung kurang dari 24 jam.

"Konfercab kali ini akan digelar secara singkat, tidak seperti biasanya. Kali ini hanya satu hari sudah selesai dan GP Ansor Rembang sudah mempunyai Ketua Cabang yang baru,” ujar Abdul Rosyid.

Panitia juga telah mengundang pimpinan anak cabang (PAC) dari seluruh kecamatan di Kabupaten Rembang. "Memang sedikit terlambat (pelaksanaannya), tetapi saya pastikan akan dihadiri PAC (Pimpinan Anak Cabang) dari 14 kecamatan di Kabupaten Rembang,” tuturnya.

PKB Kab Tegal

Ada isu yang berkembang bahwa terdapat dua nama kader yang dikabarkan akan maju mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di GP Ansor Rembang. (Ahmad Asmui/Mahbib)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja

Jakarta, PKB Kab Tegal

Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda kembali menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan paham keagamaan NU, Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Ia mengajak para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk turut serta melestarikan paham yang dikenal moderat itu.

“Bagaimanapun juga, PMII adalah bagian dari NU. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga serta melestarikan Aswaja dari paham-paham baru yang muncul akhir-akhir ini,” kata Kiai Nuril saat menjadi penceramah pada acara Semarak Ramadhan yang digelar Pengurus Cabang (PC) PMII Jakarta Pusat, di Masjid Jami’ Al-Ma’mur, Jalan Raden Saleh, Jakarta (25/9)

Di hadapan para aktivis organisasi berbasis mahasiswa NU itu, Kiai Nuril menjelaskan, saat ini Aswaja tengah terancam keberadaannya. Pasalnya, tidak sedikit muncul paham baru yang mengatasnamakan ahlussunnah. “Sekarang harus diingat, ada (paham, red) ahlussunnah tok (saja, red), ada ahlussunah yang ada wal jama’ah-nya,” terangnya.

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja

“Ahlussunnah tidak sama dengan Aswaja. Ajaran yang tanpa mengejek orang lain, keyakinan orang lain, paham yang dianut orang lain, itulah Aswaja,” jelas Kiai Nuril.

PMII, sebagai organisasi yang menghimpun para pemuda NU, kata Kiai Nuril, memiliki peran besar dalam rangka turut serta melestarikan Aswaja. Menurutnya, pemuda memiliki semangat yang masih besar. Hal itulah yang menurutnya dibutuhkan oleh NU saat ini .

PKB Kab Tegal

Selain para aktivis PMII, acara tersebut juga diikuti sekitar 100 anak-anak yang tinggal di sekitar Masjid Jami’ Al-Ma’mur. Mereka memang sengaja diundang pada acara Semarak Ramadhan itu untuk berbuka bersama.

Acara tersebut merupakan pembukaan dari serangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan PC PMII Jakpus selama bulan Ramadhan kali ini, antara lain, Pesantren Kilat, Halaqoh dan Pengajian Kitab Salaf, Buka Bersama Anak Jalanan dan Silaturrahmi Antar-Tokoh Ormas Islam dan OKP. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tokoh, Hadits PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

NU Diusulan Miliki Lembaga Kelautan

Subang, PKB Kab Tegal. Luas wilayah Indonesia lebih banyak lautan dibanding daratan. Dengan kondisi semacam ini, Nahdlatul Ulama semestinya mempunyai lembaga khusus yang menangani persoalan kelautan. Demikian disampaikan A Hisyam Karim, Ketua Pengurus Ranting NU Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat.

"Sebagai negara maritim, bagusnya NU punya lembaga khusus yang menangani kelautan karena wilayah kita lebih banyak laut daripada darat. Dulu kan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) juga waktu jadi Presiden bikin Depertamen Kelautan dan Perikanan karena beliau tahu laut ini penting," ungkapnya usai Ngaji Pasaran NU Caracas di Pesantren Al-Mukhtariyyah, Selasa (8/7) malam.

NU Diusulan Miliki Lembaga Kelautan (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Diusulan Miliki Lembaga Kelautan (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Diusulan Miliki Lembaga Kelautan

Menurut mahasiswa Pascasarjana STAINU Jakarta ini, laut Nusantara adalah anugerah dari Allah untuk bisa dimanfaatkan dengan baik, seperti sebagai sumber mata pencaharian para nelayan yang mayoritas adalah warga NU, eksplorasi energi, dan lainnya. Agar terfokus ia mengatakan mestinya NU melembagakannya.

PKB Kab Tegal

"Bukan hanya itu, laut atau maritim juga mempengaruhi dalam pembentukan sebuah kebudayaan, makanya dalam kajian budaya ada budaya maritim dan budaya kontinental," tambahnya

Hisyam mencontohkan, salah satu ciri atau karakteristik budaya maritim adalah tidak ada hak cipta dalam sebuah karya dan sebaliknya hak cipta merupakan budaya kontinental.

PKB Kab Tegal

"Jadi royaltinya maritim sifatnya moril, kalau kontinental sifatnya materiil. Coba kalau wayang, lenong, lagu, syair atau kitab? karya ulama Nusantara ada hak ciptanya, keturunannya bisa jadi kaya raya karena punya royalti," selorohnya.

Untuk itu, Hisyam mengharapkan agar ke depan NU bisa mempunyai lembaga kemaritiman dan bisa membentuk peradaban dari jalur kelautan sebagaimana jargon Jalesveva Jayamahe (Di Atas Lautan Kita Berjaya). (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Fragmen, Tokoh PKB Kab Tegal

Selasa, 29 Agustus 2017

Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia

Jember, PKB Kab Tegal. Dalam rangka memperingati harlah Muslimat ke-71 NU sekaligus peringatan Isra Miraj, PC Muslimat NU Jember, Jawa Timur memberikan santunan berupa sembako kepada 70 anak yatim dan 30 wanita lanjut usia (lansia).?

Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia

Pemberian santunan tersebut dilakukan di sela-sela acara peringatan Isra Miraj di halaman rumah Ketua Ranting Muslimat NU, Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Jember, Nyai Nur Fadhilah Ahmad, Kamis (27/4).?

Dalam sambutannya, Ketua PC Muslimat NU Jember, Nyai Hj Emi Kusminarni menegaskan bahwa sembako tersebut dikumpulkan dari para donatur, baik di internal pengurus Muslimat NU, warga bahkan juga dari seorang wanita muallaf.?

Ia juga mengajak para kader NU, khususnya pengurus ? Muslimat NU di semua tingkatan untuk selalu memberi contoh, baik dalam soal ibadah, akhlak maupun kepedulian sosial. "Kalau namanya Muslimat NU, harus lebih dari yang lain, agar bisa dijadikan contoh," katanya.

Ia menambahkan, pengurus Muslimat NU akan selalu menjadi sorotan masyarakat, sehingga perlu hati-hati dalam bertutur kata dan bertingkah laku. Dikatakannya, sejak lama warga NU dikenal dengan tingkah lakunya yang sopan, elegan dan suka kerukunan dengan siapapun dan penganut agama apapun.?

PKB Kab Tegal

"Jadi ciri-ciri toleransi dan moderat warga NU itu sejak awal memang dicontohkan oleh para ulama kita," ucapnya.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Ashri Jember, KH Ayub Saiful Rijal dalam ceramahnya mengapresiasi kepedulian Muslimat NU Jember terhadap anak yatim dan kaum lansia.?

PKB Kab Tegal

Menurutnya, apa yang dilakukan Muslimat NU tersebut patut dihargai dan ditiru oleh lembaga lain. Saat ini, katanya, di tengah kehidupan yang serba pragmatis, begitu banyak orang yang membutuhkan perhatian dan kepedulian sesama.?

Namun sayangnya, pada saat yang sama, kepedulian sosial seakan kian memudar, bahkan cenderung hilang dari tengah-tengah kehidupan masyarakat modern. Sebab, sebagian orang sudah berpikir nafsi-nafsi. Sementara di sisi lain, orang-orang yang papa kian nestapa.?

"Karena itu, saya berharap agar Muslimat NU menjadi pelopor aksi sosial untuk peduli kepada sesama," ujarnya. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat PKB Kab Tegal

Senin, 28 Agustus 2017

“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA

Gresik, PKB Kab Tegal. Ikatan Keluarga Alumni SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik (Ikanusa) memiliki cara tersendiri untuk menarik minat kuliah pelajar. Selain berbagi kiat sukses, jaringan alumni ini juga memperkenalkan perguruan tinggi kepada siswa tingkat SMA melalui sebuah pameran.

Dengan memberdayakan alumni yang tersebar di beberapa perguruan tinggi, Ikanusa berhasil menghimpun 27 PTN (Perguruan Tinggi Negeri), 10 PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan), 10 PTS (Perguruan Tinggi Swasta), dan 1 PTLN (Perguruan Tinggi Luar Negri) dalam rangkaian acara “Nusa Expo” di Aula Idham Kholid SMA NU 1 Gresik, Kamis (29/01).

“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA (Sumber Gambar : Nu Online)
“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA (Sumber Gambar : Nu Online)

“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA

Acara yang diawali dengan presentasi cara sukses menembus perguruan tinggi favorit ini mendapat sambutan posiitf dari para siswa SMA. “Kami sangat mengapresiasi acara Nusa? Expo. Dengan diselenggarakannya acara ini kami dapat mengetahui strategi menembus perguruan tinggi favorit,” ujar Annisa, salah satu peserta Nusa Expo.

PKB Kab Tegal

Ketua Panitia Nusa Expo Wahyu Firmansyah menyatakan, usaha ini dilakukan agar para siswa mendapat wawasan, pemahaman, serta pengetahuan seputar dunia kampus. Selain itu acara ini diharapkan dapat lebih memotivasi para siswa untuk lebih gigih mencapai target yang ingin diraih.

PKB Kab Tegal

Sekretaris Panitia Nusa Expo Iqomatul Haq Angelasi menambahkan, ke depan Nusa Expo diharapkan dapat memperluas jaringan kampus yang berpartisipasi dalam setiap agendanya. Beberapa tahun terakhir SMA NU 1 Gresik berhasil? menjadi sekolah dengan siswa terbanyak di perguruan tinggi negeri, baik dalam maupun luar negeri. Sejauh ini tercatat ada alumni SMA NU 1 Gresik yang menempuh pendidian di China, Taiwan, Malaysia, dan baru-baru ini di Singapura dan Jepang.

Terselenggaranya Nusa Expo tersebut ditargetkan mampu mendongkrak semangat persaingan dalam memperebutkan perguruan tinggi favorit. Harapan ke depan para siswa SMA NU 1 Gresik mampu menembus dan memperluas jaringan perguruan tinggi negeri dan favorit baik dalam maupun luar negeri. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah, Tokoh, Sholawat PKB Kab Tegal

Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh

Brebes, PKB Kab Tegal. Dalam dunia pendidikan, Anak diibaratkan sebagai kertas putih yang belum ternoda. Dalam perjalanan waktunya, bisa ditulis dengan tinta emas atau tinta kegelapan, tergantung yang menulisnya. Sang Penulis itu pada hakekatnya seorang pendidik, entah itu dirumah, disekolah atau pun dilingkungan sekitarnya.



Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh

Mereka akan mengisi catatan hidup anak dengan berbagai macam warna pendidikan hingga terpatri sampai dewasa. Sebagai upaya menorehkan prestasi dengan tinta emas pada diri pribadi anak, maka perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang positif.

“Festival Anak Sholeh ini, adalah ujud nyata membentuk karakter anak sholeh,” ujar Kepala Seksi Mapenda Kandepag Kabupaten Brebes H Chulasoh saat membuka Festival Anak Sholeh Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlatul Athfal (PD IGRA) Kabupaten Brebes di Islamic Centre Brebes, Ahad (20/12).

PKB Kab Tegal

Ketua panitia penyelenggara Khusnul Khotimah, menjelaskan, Festival mengambil tema mencetak generasi islami yang anggun dalam moral dan unggul dalam prestasi. Even ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tahun baru 1431 Hijriyah dan Hari Amal Bakti Depag 2009.

Sebanyak 12 Cabang IGRA se-Kabupaten Brebes turut andil dalam Festifal Anak sholeh ini. Adapun yang diperlombakan dalam kegiatan ini adalah Lomba Mewarnai Gambar, Membaca Tartil Al-Quran, Puitisasi Tartil Al-Quran, serta Gerak dan Lagu.

PKB Kab Tegal

Setelah melalui seleksi yang cukup ketat, akhirnya diperoleh kejuaraan. Untuk Lomba Mewarnai gambar Juara 1 M Adham dari kontingen Bantarkawung, juara 2 Amanda dari Tanjung dan juara 3 Azka dari Paguyangan. Lomba Gerak dan Lagu dimenangkan Kontingen Banjarharjo dengan nilai 189, juara 2 Brebes (188) dan juara 3 Bantarkawung (182).

Sedang untuk Lomba Tartil Putra, juara pertama dimenangkan kontingen Losari, juara 2 Banhjarharjo dan juara 3 diraih utusan Brebes. Sedangan untuk Baca Tarti putri, juara pertama di raih Banjarjo, juara 2 Bulakamba dan Juara 3 Paguyangan. Sementara untuk lomba puitisasi Al-Quran untuk kelompok putra juara 1 diraih Banjarharjo, juara 2 Bantarkawung dan juara 3 Losari. Sedang untuk kelompok putri juara pertama di raih Losari, juara 2 Bulakamba dan juara 3 Brebes.

Ketua IGRA Kabupaten Brebes Rohayati menjelaskan, para juara berhak memboyong tropi, piagam dan uang pembinaan. Kegiatan tahunan ini, akan terus dipertahankan dengan harapan bisa mencetak generasi anak sholeh. (was)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Minggu, 27 Agustus 2017

Setan dan Hikmah Penciptaannya

Jarang sekali para filosof menggunjing tentang setan. Kecuali membicarakan “Good and Evil”, baik dan buruk. Keburukan mustahil dikaitkan dengan Tuhan, karena Tuhan adalah Dzat Yang Maha Sempurna dan Maha Segalanya secara absolut. Tidak ada gugatan atas hal tersebut. Tuhan ada sebelum adanya segala sesuatu itu ada.

Setan pada muasalnya adalah penghuni surga, kesombonganlah yang membuat ia terlempar. Namun, tidak bisa dipungkiri, bahwa setan adalah pelengkap dari kesempurnaan ciptaan Tuhan dan mengandung hikmah bagi kehidupan.

Setan dan Hikmah Penciptaannya (Sumber Gambar : Nu Online)
Setan dan Hikmah Penciptaannya (Sumber Gambar : Nu Online)

Setan dan Hikmah Penciptaannya

  

Memfilosofikan setan sama saja dengan membicarakan keburukan. Pendapat itu pasti yang akan keluar dari pikiran kita, setan identik dengan laku buruk, dan pemahaman tersebut sudah tidak bisa ditawar lagi, seperti halnya seseorang yang ingin melakukan aktivitas, mengaji atau apapun.

Sebelum menyebut nama Tuhannya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ia lebih dulu meminta perlindungan dari godaan setan yang terkutuk. Artinya, keterkutukan setan sudah menjadi harga mati.

PKB Kab Tegal

Karena itu, wajar saja jika setan menjadi bulan-bulanan manusia ketika manusia membuat kesalahan. Sampai-sampai ada anekdot, setan sakit hati selalu disalahkan, padahal setan belum melakukan aksi godaannya. Faktor itulah yang membuat setan mengadakan Rapat Kerja Nasional Setan dengan tema apakah perlu setan pensiun dini? Kinerjanya sudah tidak seperti dulu, manusia sudah mengambil alih sendiri tanpa harus ada godaan. 

Dalam Rapat Kerja Nasional Setan tersebut setan menggugat, sebaiknya kita sudahi saja menggoda manusia, seburuk-buruknya golongan setan tidak pernah membuat video porno, tidak pernah mengaku Tuhan, dan tidak pernah menTuhankan yang lain selain Allah.

Di pihak lain menyerukan, jangan pensiun, kita sudah membuat komitmen sampai akhir hayat menggoda manusia, jangan sampai kita menyesal nantinya. Kestabilan dunia tanpa setan tidak akan seimbang.

Ya, memang demikian, terlahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan kejaksaan, fungsinya untuk “menangkap setan”. Kalau setan pensiun, banyak sekali pengangguran, lembaga-lembaga hukum tersebut tidak lagi memiliki fungsi. 

PKB Kab Tegal

Setan juga yang memacu diri kita menjadi kreatif dan bekerja sungguh-sungguh supaya menjadi lebih baik. Berdirinya lembaga-lembaga kemanusiaan, lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan sebagainya. Itu sebagai usaha kreatif manusia agar tidak terperdaya oleh bujuk rayu setan yang menipu.

Untuk melihat bahwa setan mengandung potensi hikmah dalam kehidupan manusia, sekadar anekdot: alkisah, pada bulan Ramadhan sebagai bulan suci, setan juga ingin bertaubat, dan ia datang menghadap Syekhul Azhar, untuk didoakan kepada Allah agar taubatnya diterima. Sepuluh hari pertama Ramadhan doa Sang Syekh belum dapat jawaban dari Allah. Demikian juga sepuluh kedua. 

Pada sepuluh ketiga Sang Syekh berpikir, bagaimana kalau taubat setan nanti diterima Allah, tentu tidak ada lagi kejahatan dipermukaan bumi ini, dan tentu tidak diperlukan lagi lembaga-lembaga pendidikan agama dan tempat-tempat peribadatan. 

Akhirnya pikir Sang Syekh, Al-Azhar akan ditutup dan bubar, dan saya kata Sang Syekh, tentu tidak punya jabatan dalam pekerjaan apa-apa lagi. Sekarang Sang Syekh yang datang menghadap setan dan berkata, “Kamu tidak perlu taubat dan teruskan saja pekerjaanmu menggoda manusia.” Sungguh benar, Tuhan menciptakan segala sesuatu tidak main-main, mesti ada hikmahnya, fa’tabiru ya ulul al-bab.

Dengan demikian, kontrol diri merupakan hal terpenting sebagai pengendali, sebab godaan akan datang dari berbagai penjuru. Setan adalah eksistensi lain dari ciptaan Tuhan yang selalu mendukung potensi buruk kita. Oleh karena itu, pada akhirnya kita lah yang menyetir kehidupan kita, keburukan mustahil datang dari Yang Maha Baik.

 

Bahkan semua ciptaan-Nya adalah baik. Baik dan buruk ada secara potensial pada diri manusia, tergantung bagaimana manusia dalam memandang kehidupan, apakah bersandar kepada Yang Maha Baik atau hanya menuruti hawa nafsu setan, apakah optimis atau pesimis, dan apakah positif atau negatif. Kita lah penentunya, kenali dirimu sendiri. Lakukanlah perjalanan ke dalam diri, sebelum kita “mengkambinghitamkan” setan.

Aswab Mahasin, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussa’adah Kebumen, Jawa Tengah.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, AlaNu PKB Kab Tegal

Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby

Bondowoso, PKB Kab Tegal. Dakwah selalu diidentikkan dengan penyampaian ajaran Islam lewat kata-kata di forum-forum pengajian atau di tempat-tempat ibadah.

Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby (Sumber Gambar : Nu Online)
Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby (Sumber Gambar : Nu Online)

Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby

Padahal Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah lewat berbagai media yang hasilnya juga tak kalah efektif dibandingkan dengan kata-kata, yakni "bilhal" atau perbuatan, khususnya perdagangan.

Jalan itu yang dipilih oleh KH Muhammad Yasin alias Gus Yasin, salah seorang pengasuh di Pesantren Al Qurthuby, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jatim.

PKB Kab Tegal

"Dakwah secara umum sudah banyak dilakukan oleh para tokoh, tapi dakwah lewat perdagangan ini yang masih terbilang jarang disentuh bahkan diabaikan. Padahal Nabi dulu juga berdagang dan itu bagian dari dakwah beliau," katanya.

Lewat bisnis, Gus Yasin yang kini dipilih menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jatim ini, mengajarkan bagaimana berperilaku jujur secara langsung, bukan hanya kata-kata. Kejujuran adalah landasan utama yang diajarkan oleh Rasulullah dalam menjalankan bisnis.

PKB Kab Tegal

"Rasulullah juga mengajarkan bagaimana memanaj bisnis dengan baik. Inilah yang kami ajarkan juga dalam bisnis di kalangan santri," kata alumni Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang ini.

Lelaki asal Jawa Tengah yang aktif berbisnis mulai dari buku, karpet, pakaian sejak di pesantren itu mengemukakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia yang disebarkan oleh para wali itu juga menggunakan media bisnis.

"Ini yang selama ini sangat jarang disentuh oleh dunia pesantren, sehingga ilmu santri ketika keluar dari pesantren banyak yang tidak dimanfaatkan maksimal. Coba, berapa santri yang keluar dari pesantren kemudian menjadi kiai? Paling hanya yang anaknya kiai saja atau menjadi menantunya kiai," ucapnya, tertawa.

Ia mengemukakan lewat kiprahnya ini, termasuk di HIPSI diharapkan kalangan santri lebih berdaya, sehingga tidak ada kesan lagi bahwa seorang santri hanya bertugas mengimami shalat atau memimpin doa.

Agar menjadi contoh yang baik, selain mengajarkan kepada santri untuk memiliki jiwa entrepreneur, ia sendiri juga aktif berbisnis di berbagai bidang, terutama agrobisnis.

Para santri Al Qurthuby yang umumnya berasal dari keluarga tidak mampu, tidak dibiarkan terlena dengan subsidi biaya dari pesantren. Mereka digugah mengenai berbagai potensinya untuk menjadi pengusaha, sebagaimana juga dilakukan oleh Rasulullah.

Santri di Pesantren Al Qurthuby yang didirikan oleh almarhum KH Moch Qurtubi Zein ini diajarkan bisnis sesuai minatnya masing-masing. Ada yang di pertanian, peternakan, atau pertokoan yang di lokasi pondok didirikan toko swalayan untuk tempat praktik sekaligus.

"Alhamdulillah, orang tua santri di sini sangat senang anak-anaknya diajari berusaha sehingga selulus dari pondok tidak bingung mencari pekerjaan. Mereka kami ajari berbisnis dengan landasan berbuat baik kepada sesama, terutama lewat zakat dan sedekah. Kami tanamkan juga jiwa kedermawanan," katanya.

Ia menceritakan bahwa almarhum KH Qurtubi sendiri semasa hidupnya juga dikenal sebagai kiai yang memiliki banyak usaha, terutama di bidang pertanian.

Pesantren yang berdiri pada 2006 itu kini memiliki 300-an santri yang 200 di antaranya menetap di lokasi pondok. Saat ini pondok yang juga memiliki usaha klinik kesehatan tersebut dilengkapi lembaga pendidikan PAUD hingga SMA.

Seiring kiprahnya di HIPSI, Gus Yasin berharap agar para santri dibangunkan kemampuannya untuk berdakwah lewat bisnis. HIPSI sendiri memiliki program mencetak sejuta santri pengusaha di Indonesia.

"Lewat HIPSI kami ingin mengubah pola pikir tentang santri yang selama ini hanya diidentikkan dengan pintar mengaji, tukang mengimami shalat dan lainnya. Santri harus berdaya secara ekonomi," paparnya.

Ia mengemukakan bahwa lewat wirausaha, umat diajak berihtiar untuk menyeimbangkan diri antara dunia dan akhirat. Kalau hanya urusan akhirat terus, dikatakannya kurang baik juga dan sebaliknya, kalau urusan dunia terus maka akan menjadi "panas".

Gus Yasin, mengemukakan bahwa HIPSI yang didirikan di Pesantren Al-Yasini, Pasuruan, ini juga sudah dideklarasikan di sejumlah daerah, seperti Jateng, Kalimantan dan Palembang. Sejumlah provinsi lain juga akan menyusul untuk pendiriannya.

"Saat deklarasi di Al-Yasini ada sekitar 40 santri yang kami cuci otaknya agar memiliki jiwa wirausaha. Kami datangkan mentor-mentor yang berpengalaman, dari Jakarta dan Surabaya untuk membimbing para santri itu," katanya.

Di Bondowoso sendiri, pihaknya sudah mengumpulkan 300-an santri dari berbagai pesantren yang dididik memiliki jiwa wirausaha. Diharapkan mereka setelah lulus dari pesantren, tidak lagi bingung mencari kerja, melainkan justru bisa membuka lapangan pekerjaan.

Menurut dia, HIPSI yang berada di bawah "Rabithah Maahid Islamiah" (RMI) atau organisasi pondok pesantren di bawah NU itu memiliki misi menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri.

"Selain itu juga menjadi institusi pendidikan nonformal berkualitas yang bukan menciptakan calon pencari kerja, tapi kader pesantren yang mampu menciptakan peluang pekerjaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin serta menciptakan pengusaha baru kreatif dan inovatif," katanya.

Misi lainnya adalah menyinergikan kekuatan ekonomi santri di seluruh Indonesia serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

Sementara itu pendiri komunitas Internet Cerdas Indonesia (ICI) Rahmat Saputra yang banyak mendidik masyarakat memanfaatkan internet untuk bisnis mengemukakan bahwa para santri memiliki potensi untuk berjiwa entrepreneur. Apalagi saat di pesantren mereka sudah dididik untuk selalu mandiri.

Karenanya, alumni pesantren Salafiyah Assyafiiyah, Asembagus, Situbondo, ini mengapresiasi langkah Gus Yasin dan HIPSI. Diharapkan gerakan ini menjadi titik awal kebangkitan umat Islam di masa mendatang. 

Reaktur: Mukafi Niam

Sumber: Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Nahdlatul, Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 26 Agustus 2017

Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang

Sumedang, PKB Kab Tegal. H Fairuzillah mengatakan, dengan terpilihnya ia sebagai Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Bina Haji dan Umrah (ASBIHU) NU Provinsi Jawa Barat periode 2016-2021 merupakan tantangan dan amanah.?

“Insyaallah saya akan menjalankan dengan baik, dengan amanah, dan penuh keterbukaan,” kata ustadz muda yang lebih dikenal dengan sebutan Ustadz Fairuz kepada PKB Kab Tegal sesaat setelah acara pelantikan Pengurus Wilayah ASBIHU Jawa Barat di SMK An-nur Sumedang, Jawa Barat, Rabu (28/12) lalu.

Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang (Sumber Gambar : Nu Online)
Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang (Sumber Gambar : Nu Online)

Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang

Ia meneruskan lewat ASBIHU, ia bercita-cita membangun NU dari tingkat bawah sampai atas. “Saya akan membuat jaringan dari MWCNU hingga PCNU. Karena tanpa dukungan mereka, saya dan ASBIHU Jawa Barat tidak akan ada-apa apanya,” ujarnya.?

Menurutnya peluang umrah di Jawa Barat relatif besar, sebab hampir 90 persen warga Jawa Barat adalah muslim. Dan dengan panjangnya antrian jamaah ibadah haji, perjalanan ibadah umrah bisa menjadi solusi.

Fairuz juga memantapkan langkah untuk menjadikan ASBIHU Jawa Barat tidak sekadar perkumpulan yang setelah dibentuk dan dilantik pengurusnya, tidak melakukan apa-apa.

PKB Kab Tegal

“ASBIHU ini bukan sekadar organiasi yang sudah terbentuk lalu diam saja. Tetapi ada usaha peningkatan ekonomi juga selain tentu saja layanan ibadah umrah kepada masyarakat,” tegas Fairuz.

PKB Kab Tegal

Berikut susunan lengkap Pengurus Wilayah Asosiasi Bina Haji dan Umrah (ASBIHU) NU Provinsi Jawa Barat periode 2016-2021.

Dewan Penasehat

Ketua : KH. Rd. Abdul Basith

Anggota : 1. KH. Choirul Anam, MDZ?

? ? ? ? ? 2. DRS. HA. Hanafiah, MM ?

Dewan Pembina

Ketua : KH. Hadi Hidayat, SQ?

Anggota : 1. KH. Tatang Sihabuddin

? ? ? ? ? ? ? ? ? 2. Drs. KH. Niamillah Aqiel Siroj

? ? ? ? ? 3. Drs.H. Zaenal Alimin, MM

?

Dewan Pengurus

Ketua : H. Fairuzillah, SE

Wakil Ketua : H. Dedih Hidayat Taufiq?

Wakil Ketua : H. Anang Nasihin, MA

Wakil Ketua : H. Fauzan ?

Sekretaris : Acep Sumarna, S.Ag

Wakil Sekretaris : Rd.H. Hilal Faridz Turmudzi, S.PdI, MM

Wakil Sekretaris : Hilman Dzulfikar, S.Pd.I

Wakil Sekretaris : Ali Khosim, M.Ag

Bendahara : H. Noor Juman

Wakil Bendahara : H. Nor Salim

(Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan PKB Kab Tegal

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015

Boyolali, PKB Kab Tegal. Kongres IPNU XVIII dan IPPNU XVII kali ini dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Drs H Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (5/12) pagi. Kongres yang berlangsung di asrama haji Donohudan kabupaten Boyolali ini mengusung tema Pelajar Islam Berbudaya untuk Toleransi dan Persatuan Bangsa.

Mewakili Presiden RI Joko Widodo yang kebetulan berhalangan untuk hadir membuka kongres, Lukman memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada IPNU dan IPPNU.

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015

“Karena kedua organisasi pelajar ini adalah organisasi yang telah matang. Sejak berdirinya, pada tahun 1954 IPNU-IPPNU bukanlah organisasi yang tidak lagi muda. Sementara dalam konteks Indonesia dan dunia kita jarang menemui organisasi pelajar seusia IPNU-IPPNU. Karenanya, kami sangat memberikan apresiasi yang tinggi kepada kedua organisasi pelajar ini,” ungkap Lukman di hadapan sedikitnya 5000 peserta kongres.

PKB Kab Tegal

Ia berpesan, pengurus yang sekarang mendapat amanah dan kepercayaan untuk menjalankan sekaligus memegang roda kepengurusan IPNU-IPPNU sesungguhnya memilki tanggung jawab yang tidak ringan. Sebab, ini tidak hanya sekadar warisan para pendahulu kita yang notabene adalah para ulama. Karenanya, siapa pun yang nanti akan terpilih semoga bisa amanah dan bertanggung jawab dalam menjalankan kepengurusan IPNU-IPPNU.

Menurut Menag, dua kata kunci dalam IPNU-IPPNU adalah NU dan pelajar. Jika kita menelusuri khittah Nahdlatul Ulama, hakikat dari dua hal tersebut ada pada sikap dan perilaku. Baik keagamaan maupun kemasyarakatan sesunguhnya kita dituntut supaya menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai luhur, yakni tasamuh, tawasuth, tawazun, dan i’tidal.

PKB Kab Tegal

“Itulah yang dalam konteks kekinian menjadi semakin relevan, karena di tengah kontestasi globalisasi, revolusi teknologi informasi sungguh luar biasa, karenanya kita harus mampu menjawab tantangan global,” pungkas Lukman.

Pembukaan Kongres oleh Menteri Agama ditandai dengan pemukulan gong. (Anwar Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Habib, Syariah PKB Kab Tegal

Menjual Tanah Masjid Untuk Membangun Masjid

Assalamu’alaikum wr. wb

Pertanyaan ini adalah sebuah kenyataan yang terjadi di sekeliling saya mohon penjelasannya. Di DKM kami memiliki tanah wakaf berupa sawah yang cukup luas. Suatu ketika karena masjid sudah tua sehingga dibongkar dan dibangun lagi yang baru.

Tetapi karena keterbatasan dana, sehingga panitia pembangunan dan DKM bermusyawarah yang hasilnya adalah kesepakatan menjual sebagian tanah wakaf berupa sawah tersebut untuk membiayai pembangunan masjid, sampai saat ini tinggal sebagian tanah wakaf yang masih ada. ?

Menjual Tanah Masjid Untuk Membangun Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Menjual Tanah Masjid Untuk Membangun Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Menjual Tanah Masjid Untuk Membangun Masjid

Pertanyaannya, bagaimana hukum menjual tanah wakaf masjid tersebut yang digunakan untuk membiayai pembangunan masjid? Apakah panitia dan DKM harus mengganti tanah wakaf yang telah dijual tersebut sesuai luas yang telah dijual? Harga ketika dijual 350,000/bata sedangkan harga sekarang 1.200,000.

PKB Kab Tegal

Seorang ibu menyerahkan tanah miliknya dari bagian warisan suaminya yang telah meninggal dunia ke masjid sebagai wakaf, tetapi beberapa bulan kemudian anak tunggal dari ibu tersebut menemui DKM dan meminta kembali tanah wakaf yang telah diberikan oleh ibunya. Bagaimana hukumnya? Mohon penjelasannya. Wassalamu’alaikum wr. wb (Wahidin/Pangandaran-Jawa Barat).

Jawaban

PKB Kab Tegal

Assalamu’alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Setidaknya ada dua pertanyaan yang diajukan kepada kami. Pertama mengenai hukum menjual tanah masjid beruapa sawah untuk merenovasi masjid itu sendiri.

Kedua tentang penarikan tanah yang telah diwakafkan seorang ibu, yang dilakukan anaknya. Dan karena keterbatasan waktu maka dalam kesempatan ini kami akan menjawab pertanyaan pertama terlebih dahulu. Sedang pertanyaan kedua insya Allah jawabannya akan segera menyusul.

Kasus penjualan tanah yang dimiliki masjid untuk merenovasi atau membangun kembali masjid itu sendiri memang terkesan dilematis. Di satu sisi masjid yang ada sudah tua dan rusak sehingga bisa membahayakan jamaah yang menjalankan ibadah di dalamnya.

Sedang di sisi lain, merenovasi masjid juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, dan tidak bisa sepenuhnya mengandalkan bantuan dari masyarakat setempat. Namun sepanjang pengalaman kami, mencari bantuan untuk pembangun masjid lebih mudah dari pada mencari bantuan atau wakaf untuk menghidupi masjid.

Sebelum kami menjawab pertanyaan di atas, maka pertama-pertama yang harus dipahami adalah tentang pengertian wakaf. Wakaf secara bahasa adalah menahan (al-habs). Sedang menurut syara` wakaf adalah menahan harta-benda tertentu yang bisa diambil manfaatnya untuk hal-hal yang diperbolehkan (mubah) sembari tetap utuhnya dzat atau materinya, dengan larangan mentasharufkan dzatnya.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.? . “Bab tentang wakaf. Secara bahasa wakaf artinya menahan (al-habs), sedang menurut syara` wakaf adalah menahan harta-benda yang bisa diambil manfaatnya untuk hal yang diperbolehkan berserta tetap utuhnya harta-benda itu sediri dengan cara tidak mentasharufkan dzatnya. (Zakariya al-Anshari, Fath al-Wahhab bi Syarhi Manhaj ath-Thullab, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1418 H, juz, I, h. 440)

Adapun di antara dalil yang menjadi dasar wakaf salah satunya adalah hadits riwayat Muslim yang menyatakan bahwa: “Ketika anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga yaitu sedekah jariyah (sedekah yang selalu mengalir pahalanya), ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendo’akan orang tuanya”. Para ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud sedekah jariyah di dalam hadits tersebut adalah wakaf. Hal ini sebagaimana dikemukakan Zakariya al-Anshari.

? ? ? ? { ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? } .? ? ? ? ? ? ?. Adapun dasar tentang wakaf adalah hadits riwayat Muslim: ‘Ketika anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga yaitu sedekah jariyah (sedekah yang selalu mengalir pahalanya), ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendo’akan orang tuanya’. Menurut para ulama sedekah jariyah ditafsirkan atau mengandung pengertian wakaf,” (Zakariya al-Anshari, Fath al-Wahhab bi Syarhi Manhaj ath-Thullab, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1418 H, juz, I, h. 440).

Penjelasan tentang wakaf di atas mengandaikan bahwa harta benda wakaf tidak boleh dijual-belikan. Menurut madzhab syafi’i, imam Malik, imam Ahmad dan para ulama berpendapat bahwa jual-beli harta-benda wakaf adalah batal, baik hakim (pihak pemerintah) menetapkan kesahannya maupun tidak. Hanya imam Abu Hanifah yang memperbolehkan jual-beli harta-benda wakaf tetapi dengan catatan belum disahkan oleh hakim.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . “Pandangan para ulama mengenai hukum jual-beli benda yang diwakafkan. Kami telah menyebutkan bahwa madzhab kami (madzhab syafi’i) berpendapat bahwa jual-beli harta-benda wakaf adalah batal baik kesahannya telah ditetapkan oleh pihak pemerintah (hakim) atau belum. Inilah pandangan yang dipegangi imam Malik, imam Ahmad dan seluruh ulama kecuali imam Abu Hanifah dimana beliau berpendapat bolehnya jual-beli herta-benda wakaf selama belum ditetapkan kesahannya oleh hakim” (Lihat Muhyiddin Syarf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, IX, h. 246)

Kendati demikian dalam kasus tertentu dimana harta-benda wakaf tersebut sama sekali tidak bisa dimanfaatkan lagi maka ada pendapat yang memperbolehkannya. Misalnya menjual tikar atau karpet masjid yang sudah rusak dan tidak layak untuk dipakai. ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. “Pendapat yang lebih sahih menyatakan bahwa boleh menjual tikar (atau karpet, pent) apabila sudah rusak atau tiangnya jika sudah rapuh dan tidak sudah tidak layak dipakai kecuali dibakar”. (Muhyiddin Syarf, Minhaj ath-Thalibin wa ‘Umdatul Muftiyin, Bairut-Dar al-Ma’rifah, h. 81)

Kebolehan dalam konteks ini harus dibaca dalam kerangka untuk menghindari adanya penyia-nyian terhadap harta-benda tersebut, sehingga menjualnya diperbolehkan. Sedangkan hasil penjualannya diperuntukkan bagi kepentingan wakaf itu sendiri, yang dalam hal ini adalah untuk kemaslahatan masjid. ?

Dengan mengacu pada penjelasan di atas maka menjual tanah sawah masjid di mana tanah tersebut masih produktif adalah tidak diperbolehkan, dan jual-beli tersebut adalah batal sebab harta-benda wakaf hanya boleh diambil manfaatnya tanpa harus menghilangkan materinya. Sedang pihak-pihak yang terkait dengan jual-beli sawah masjid tersebut harus bertanggungjawab dengan mengembalikannya.?

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Berhati-hatilah dengan harta-benda wakaf dan gunakan hasil dari harta-benda wakaf sesuai dengan peruntukannya. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum wr. wb

(Mahbub Ma’afi Ramdlan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Berita PKB Kab Tegal

Jumat, 25 Agustus 2017

Tengah Malam, Khofifah Ziarahi Makam Mbah Muchit

Jember, PKB Kab Tegal - Menteri Sosial RI Hj Khofifah Indar Parawansa menyempatkan ziarah ke makam almarhum KH Abdul Muchith Muzadi di Jalan Kalimatan Jember, Jumat (19/5) malam. Ziarah ini dilakukan sepulang manakiban di Pondok Pesantren Al-Qodiri, Jember.

Rombongan H Khofifah tiba di kediaman almarhum KH Abdul Muchith Muzadi sekitar? pukul 00:30. Rombongan ini disambut keluarga Kiai Muchit.

Tengah Malam, Khofifah Ziarahi Makam Mbah Muchit (Sumber Gambar : Nu Online)
Tengah Malam, Khofifah Ziarahi Makam Mbah Muchit (Sumber Gambar : Nu Online)

Tengah Malam, Khofifah Ziarahi Makam Mbah Muchit

Ketua Umum Muslimat NU ini langsung menuju makam almarhum Kiai Muchith yang tidak jauh dari rumah kediamannya di Jalan Kalimantan Jember. Ia menempuh jalan yang tidak begitu terang setelah melewati rumah-rumah warga untuk sampai di makam.

PKB Kab Tegal

Di makam Khofifah langsung memimpin tahlil bersama rombongannya untuk almarhumah Kiai Muchith Muzadi pada malam itu. Setelah ziarah rombongan ini bergerak menuju kediaman almarhum yang kemudian disambut oleh keluarga.

"Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada ibu menteri berkenan hadir di rumah abah kami KH Abdul Muchith Muzadi," kata putra almarhum, Alfian Hutuhul Hadi.

PKB Kab Tegal

Ia berharap kepada Allah agar kunjungan rombongan menteri ini bernilai ibadah dan mendapatkan berkah.

Rombongan menteri langsung melanjukan perjalannya kembali ke Jakarta pada malam itu setelah beberapa jam berbincang-bincang dengan para tamu dari luar kota yang ikut menyambut kedatangannya. (Ade Nurwahyudi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Kajian Islam, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menegaskan, sumber dari sikap tidak toleran adalah kemiskinan. Baginya, bukan hanya kemiskinan dalam hal materi, tetapi juga miskin dalam segala hal seperti miskin pemahaman agama, pengetahuan, dan miskin mental.

“Pangkal dari intoleransi adalah poverty (kemiskinan). Bukan hanya poverty material, tetapi semua aspek seperti pemahaman agama, pengetahuan, dan lainnya,” kata Yudi Latif saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional dengan tema Challenges to Religious Pluralism and Tolerance di Ruang Teater Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta, Rabu (14/6).

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan

Lebih lanjut, penulis buku Negara Paripurna itu menyebutkan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Mulai dari ras, etnik, budaya, dan hirarki sosial.?

“Lalu bagaimana kita me-manage ini?,” tanya Yudi untuk merangsang peserta.

Ia menjelaskan, harus ada kesepakatan bersama untuk mengelola keberagaman yang ada. Dalam hal ini, Indonesia memiliki Pancasila sebagai pemersatu.

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, Yudi menerangkan, ketuhanan dalam sila pertama dalam Pancasila bukan lah berbentuk kata benda, melainkan kata sifat. Bung Karno menekankan, sila pertama ini sebagai ketuhanan yang beradab.?

“Kedua, Bung Karno mengatakan bahwa nasionality kita adalah humanity, bukan nasionality yang tertutup,” ungkapnya.

Adapun sila ketiga, ungkap Yudi, warga Negara Indonesia sadar bahwa mereka berbeda, tetapi mereka mencari persamaan yang ada. “Katau sodara berasal dari satu udara. Selama kita menghirup udara yang sama, maka kita saudara,” tuturnya.

PKB Kab Tegal

Sila keempat, imbuh Yudi, bermakna bahwa setiap warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam bermusyawarah. Mereka tidak dipertanyakan siapa, dari mana, apa agama mereka. Tetapi dalam bermusyawarah perwakilan yang dilihat adalah apa arugumen mereka.

“Dan terakhir adalah keadilan sosial,” lanjutnya.

Yudi mengatakan, inti dari dari kelima sila tersebut adalah semangat gotong royong sebagaimana yang dituturkan Bung Karno.?

“Gotong royong ini kalau dalam masyarakat Sunda silih asih (saling mengasihi), silih asuh (saling membimbing), dan silih asah (saling mengingatkan). Kalau Jawa ada istilah wewayu hayuning bawana (memperindah keindahan dunia). Kalau di Islam, rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Kalau di Kristen ada ajaran kasih dan lainnya,” pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, AlaNu, Kyai PKB Kab Tegal

Kamis, 24 Agustus 2017

Misi Pembentukan 1000 Kader ala IPNU-IPPNU Pangandaran

Pangandaran, PKB Kab Tegal

Ratusan siswa di Pangandaran ikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Pangandaran di Pondok Pesantren Al-Itqon, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Misi Pembentukan 1000 Kader ala IPNU-IPPNU Pangandaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Misi Pembentukan 1000 Kader ala IPNU-IPPNU Pangandaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Misi Pembentukan 1000 Kader ala IPNU-IPPNU Pangandaran

Dalam acara yang berlangsung Senin-Selasa (25-26/4), para siswa antusias mengikuti kegiatan yang diselelenggarakan langsung oleh Pengurus Cabang IPNU Kabupaten Pangandaran ini.

Dudung N. Said, Ketua IPNU Kabupaten Pangandaran menjelaskan rencana pembentukan 1000 kader IPNU dan IPPNU dalam waktu yang singkat. Tidak tanggung-tanggung sejak bulan Februari 2016 dalam rangka harlah ke 62IPNU, pihaknya bertekad menwujudkan misi tersebut.

“Target setiap kecamatan adalah 100 orang, bahkan dalam agenda Makesta di Cimerak ini, ada 130 peserta yang mengikuti. Kami yakin Kabupaten Pangandaran yang terdiri dari 10 Kecamatan akan rampung hingga bulan Juli mendatang dengan 1000 kader IPNU dan IPPNU,” tegasnya, Selasa (26/4).

Selain itu, dalam rangka Roadshow Makesta se-Kabupaten Pangandaran tersebut, Dudung juga bertekad mempersiapkan kader muda NU untuk dapat menanamkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dikalangan pelajar maupun santri.

PKB Kab Tegal

“Kabupaten Pangandaran adalah tempat wisata yang mendunia, otomatis budayanya pun akan bercampur dari luar. Namun, kita berkeyakinan paham Aswaja akan semakin kuat jika kita bersama-sama memperkokohnya dengan kaderisasi yang berkesinambungan,” pungkasnya.

Sementara itu, KH Asep Siroj, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Kecamatan Cimerak, Pangandaran juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, pembentengan pelajar dan siswa dari paham maupun budaya luar perlu diwaspadai. Pasalnya, paham dan budaya tersebut terkadang tidak sesuai dengan kultur budaya di Indonesia bahkan bertentangan.

“Saya selalu mendoakan semoga anak-anak muda yang masih semangat memperjuangkan NU senantiasa mendapatkan kesabaran, kekuatan serta ketabahan dalam memperjuangkan Aswaja An-Nahdliyah dimanapun ia berada. Satu hal lagi, selain secara kuantitas yang terus dikejar, namun kualitas kader pun jangan sampai diabaikan karena disitulah kuncinya,” tutupnya. (Muhafid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Cerita, Nahdlatul Ulama, Tokoh PKB Kab Tegal

Ini Pandangan PCNU dan GP Ansor soal Sistem Khilafah

Samarinda, PKB Kab Tegal - Indonesia memang menganut sistem demokrasi yang menjamin kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Namun jika gagasan yang muncul berpotensi merusak sendi-sendi dasar kebangsaan dan kenegaraan seperti gagasan dan gerakan khilafah, maka gagasan dan gerakan itu harus tegas dilarang.

Demikian disampaikan Ketua GP Ansor Samarinda Saparun Bakar dalam Konferensi Cabang ke-V GP Ansor Kota Samarinda di Rumah Dinas Walikota Samarinda, Jumat (26/8).

Ini Pandangan PCNU dan GP Ansor soal Sistem Khilafah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Pandangan PCNU dan GP Ansor soal Sistem Khilafah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Pandangan PCNU dan GP Ansor soal Sistem Khilafah

“Khilafah, hadang bersama,” teriak Saparun Bakar.

Pernyataan ini direspon positif Ketua GP Ansor Kalimantan Timur Fajri al Faroby. Fajri menegaskan bahwa komitmen menjaga NKRI secara utuh telah menjadi tekad bulat GP Ansor seluruh Indonesia. Khilafah yang telah menjadi gerakan akhir-akhir ini harus segera berhenti.

PKB Kab Tegal

“Jika tidak, Banser NU beserta TNI-Polri dan segenap elemen lainnya akan bertindak tegas. Dalam waktu dekat, akan segera apel akbar 1000 Banser untuk menindak tegas gerakan khilafah,” kata Fajri.

Khilafah merupakan gerakan yang membahayakan keutuhan NKRI dan berpotensi merusak nilai-nilai kebangsaan yang ada. Sistem? khilafah ini juga mencederai sejarah berdirinya bangsa yang telah dirintis para ulama-ulama masa lalu. Apalagi bulan ini, adalah bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

PKB Kab Tegal

Ketua PCNU Kota Samarinda KH Mundzir mengutarakan bahwa berkembangnya khilafah di Indonesia tidak lepas dari upaya penyebarluasan ideologi wahabi yang ada di kawasan Timur Tengah.? Contoh penyebarluasan ideologi wahabi? adalah tabligh di Mekah yang ditujukan kepada para jamaah haji Indonesia.

Tabligh yang berbahasa Indonesia di Mekah itu diisi oleh mubaligh yang ceramahnya? selalu mengangkat isu-isu bid’ah, pemerintah thoghut, Wali Songo tidak ada dan haram diyakini keberadaannya. Mereka menjelekkan Imam Al-Ghazali dan sebagainya. “Pokoknya, apa saja yang tidak sesuai dengan haluan Wahabi dinyatakan haram dan cenderung dikafirkan. Tabligh seperti ini tentu tidak selaras dengan praktik keagamaan Islam Indonesia dan harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi.”

Tabligh semacam itu juga tidak sesuai dengan maqasid syariah Islam itu sendiri. Islam merupakan agama yang membawa misi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Beragama itu harus memberikan ketenangan, kedamaian, dan menghormati satu sama lain. Islam bukan agama yang membawa ketegangan, permusuhan apalagi sesama muslim. Khilafah cenderung tidak hubbul wathan karena berpotensi merusak keutuhan dan persatuan bangsa serta menciptakan ketegangan. Ini tidak sesuai dengan hakikat Islam itu sendiri, tandasnya.

Sementara Walikota Samarinda yang juga Ketua Dewan Penasehat GP Ansor Samarinda menyatakan akan mendukung setiap upaya-upaya yang dilakukan GP Ansor. Apalagi, jika upaya tersebut menjaga keutuhan bangsa dan negara. “Ini menjadi tugas pokok setiap kepala daerah di seluruh Indonesia. Tidak hanya di Samarinda ini.” (Ahmad Muthohar AR/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, IMNU PKB Kab Tegal

Rabu, 23 Agustus 2017

Hakikat Bidah menurut Muallim Syafii Hadzami

Hingga kini perkara bid’ah masih saja diperselisihkan. Baik dalam teori maupun praktiknya. Sebagian orang menganggap bid’ah sebagai sesuatu yang salah dan harus diluruskan. Dan sebagian yang lain memposisikan bid’ah sebagai suatu kreatifitas yang dibolehkan selama tidak menerjang rambu-rambu al-Quran dan as-sunnah.

Mengenai perkara bid’ah ini Muallim Syafi’i Hadzami ulama Betawi menerangkan dengan cukup panjang dalam bukunya Taudhihul Adillah juz tiga. Muallim Syafi’i memulai tulisannya dengan menukil perkataan As-Syatibi dalam kitabnya al-I’tisham begini kalimatnya:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Hakikat Bidah menurut Muallim Syafii Hadzami (Sumber Gambar : Nu Online)
Hakikat Bidah menurut Muallim Syafii Hadzami (Sumber Gambar : Nu Online)

Hakikat Bidah menurut Muallim Syafii Hadzami

Kata bada’a pada mulanya menunjukkan arti mengada-adakan sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. Seperti dalam firman Allah ‘? ? ?’ (Allah menciptakan tujuh lapis langit dan bumi) maksudnya Dialah Allah yang mengadakan keduanya tanpa ada contoh sebelumnya. Begitu pula firman-Nya dalam ayat ‘? ? ? ? ? ?’(katakanlah Muhammad “bukanlah aku ini Rasul yang diutus mula-mula/pertama kali) maksudnya bahkan sebelumku (Muhammad) telah banyak Rasul yang diutus Allah swt.Ddalam bahasa Arab kata bid’ah juga sering digunakan seperti kalimat ‘ ? ? ?’ (si fulan telah merintis satu jalan yang belum pernah didahului orang lain). Atau juga dalam kalimat ‘? ? ?’ (ini adalah perkara yang indah) yaitu perkara yang indah dan belum pernah ada tandingannya.

Demikian Muallim Syafi’i Hadzami memulai keterangan tentang arti bid’ah dari sisi kebahasaan. Karena kata bid’ah itu berasal dari bahasa Arab maka yang menjadi rujukan juga penggunaan kata tersebut dalam keseharian masyarakat Arab. Selanjutnya dijabarkan bahwa kata bid’ah digunakan untuk menunjuk suatu hasil atu karya.  Sedangkan proses pekerjaannya (berkreasi) dikatkan ibda’.

Dengan demikian bid’ah merupakan hasil pekerjaan yang bisa terkena hukum, bukan hukum itu sendiri. Karena pada hakikatnya hukum syar’i itu cuma lima yaitu wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Tidak ada bid’ah di dalamnya. Jadi sangat tidak tepat jika dikatakan “yang begini atau begitu hukumnya bid’ah”. Intinya keterangan ini menegaskan bahwa bid’ah bukanlah termasuk hukum syar’i.

PKB Kab Tegal

 Adapun secara istilah Muallim Syafi’i Hadzami memberi pemahaman bid’ah sebagaimana dipergunakan dan difahami kebanyakan orang Indonesia sebagai suatu amalan yang tidak ada dalil syara’nya. Bid’ah biasa dijadikan pembanding dengan sunnah yaitu sesuatu yang ada dalil syar’inya.

Selanjutnya Muallim Syafi’i Hadzami menjelaskan rincian macam bid’ah dengan diawali pendapat Imam Syafi’i katanya

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bida’ah itu ada dua macam. Bid’ah yang terpuji dan bid’ah yang tercela. Maka mana-mana yang sesuai dengan sunnah itulah yang terpuji, dan mana-mana yang menyalahinya itulah yang tercela

Ini merupakan dalil pertama yang digunakan oleh Muallim Syafi’i Hadzami menunjukkan adanya dua macam bid’ah. Penunjukan dalil ini tidaklah sembarangan, mengingat otoritas Imam Syafi’i sebagai salah satu peletak dasar madzhab syafi’i yang telah diakui secara mufakat hasil ijtihadnya.

PKB Kab Tegal

Guna menguatkan dan menjelaskan rincian bid’ah ini, Muallim Syafi’i Hadzami mengambil satu pendapat lagi dari Al-Baihaqi sebagaimana tersebut dalam manakibnya:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Segala yang diadakan itu ada dua macam. Sesuatu yang diadakan padahal menyalahi kitab atau sunnah atau atsar ataupun ijma’ maka inilah bid’ah yang sesat. Sedangkan apa-apa yang baik yang  diadakan yang tidak bertentangan dengan tersebut (kitab atau sunnah atau atsar ataupun ijma’) maka itulah bid’ah yang tidak tercela.

Sampai di sini semakin jelas bahwa pemahaman tentang bid’ah sebagai sesuatu kreasi baru tidaklah sesederhana pemahaman hitam dan putih. Karena tidak semua yang baru itu dapat dianggap sesat. Mengingat banyak hal-hal baru yang tidak ada di zaman Rasulullah saw juga baik.

Dalam rangka menklasifikasikan bid’ah Muallim Syafi’i Hadzami memperjelas dengan pendapat Al-Hadidi dalam Syarah Nahjul Balaghah menyatakan yang artinya demikian “lafald bid’ah dipakai untuk dua pengertian. Salah satunya yang untuk menunjukkan sesuatu yang melanggar al-Qur’an dan as-sunnah semisal puasa di hari idul adha ataupu pada hari-hari tasyriq. Karena puasa pada hari-hari tersebut dilarang. Pengertian kedua, kata bid’ah digunakan untuk menunjuk sesuatu pekerjaan yang dilakukan tanpa dasar nash, namun syara’ membiakannya. Dan kemudian biasa dilakukan oang-orang Islam setelah wafatnya Rasulullah saw. Adapun hadits yang berbunyi “ ? ? ? ? ? ? ? “ setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan masuk neraka dapat diperuntukkan terhadap makna bid’ah yang pertama. Sedangkan perkataan sayyidina Umar as. Sehubungan dengan shalat tarawih berjama’ah yang berbunyi “ ? ? ? ? ?  “ sesungguhnya yang demikian ini bid’ah dan inilah sebaik-baik bid’ah. Dapat diaterapkan pada pemahaman makna bid’ah yang kedua.

Demikianlah pendapat Muallim Syafi’i Hadzami mengenai arti bid’ah sebagaimana diterbitkan dalam bukunya Taudhihul Adillah jilid ke III. Sesungguhnya pengambilan berbagai rujukan ini merupakan bukti betapa luasnya pengetahuan agama Muallim Syafi’i di satu sisi. Dan pada sisi lain menunjukkan ketawadhu’annya sebagai seorang alim yang tidak mau menunjukkan pendapat sendiri selagi masih ada rujukan para ulama.

 

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, Halaqoh PKB Kab Tegal

Pemerintah Diminta Hati-Hati Kampanye Kondom dan Anti Rokok

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dalam menghadapi permasalahan kampanye kondom dan anti rokok, pemerintah diminta berhati-hati karena adanya berbagai kepentingan yang menyertainya.

Pemerintah Diminta Hati-Hati Kampanye Kondom dan Anti Rokok (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemerintah Diminta Hati-Hati Kampanye Kondom dan Anti Rokok (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemerintah Diminta Hati-Hati Kampanye Kondom dan Anti Rokok

Demikian kesimpulan diskusi publik Kampanye Kondom dan Anti Rokok, Indah tapi Manipulatif? yang diselenggarakan oleh Lajnah Ta’lief wan Nasr atau Badan Komunikasi, Informasi dan Publikasi NU di gedung PBNU, Senin (16/12).

Dalam kasus Pekan Kondom Nasional, diindikasi terdapat kepentingan industri yang mendompleng isu HIV/AIDS untuk memasarkan produknya tanpa memperhatikan aspek moral bangsa, sampai-sampai ada isu pembagian kondom disertai pesan “Silahkan dicoba dengan pacar ya”.

PKB Kab Tegal

dr Syahrizal Syarief PhD, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menegaskan, apa yang dilakukan dalam kampanye tersebut jelas-jelas menyalahi norma.

“Kampanye kondom tidak sekedar bagi-bagi kondom, tetapi ada caranya dan perlu dipelajari bagaimana agar bisa digunakan secara efektif,” jelas Syahrizal yang juga wakil sekretaris jenderal PBNU ini.

PKB Kab Tegal

Kondom memiliki dua fungsi, untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit. Untuk KB, penggunaannya kalah populer dengan alat kontrasepsi yang lain, sedangkan untuk pencegahan penularan penyakit, saat ini di Indonesia juga belum efektif karena persentase penggunaannya sangat rendah dan tidak konsisten. Hanya di Jepang yang populasi penggunaan kondomnya sangat tinggi.

Di Amerika Serikat, yang pemerintahnya sudah “pusing” menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan dari remaja usia sekolah, di beberapa institusi pendidikan disediakan kondom, tetapi dengan persyaratan yang ketat. Tentu saja, apa yang berlaku di Amerika Serikat bisa dan cocok diterapkan di Indonesia.

Mengenai rokok, Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail NU KH Arwani Faishal menegaskan, NU menyadari adanya dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok sebagaimana dilaporkan oleh berbagai hasil riset tetapi ada nilai manfaat yang diperoleh dari merokok.?

“Karena itu, maksimal hukum merokok bagi NU adalah makruh, bukan haram,” katanya.

Prof Sutiman, guru besar biologi sel dan molekuler Universitas Brawijaya menegaskan, seperti makanan, dalam kadar tertentu, merokok tidak menjadi masalah, tetapi jika berlebihan, juga akan menimbulkan masalah kesehatan.

Sutiman menjelaskan, asap rokok dapat digolongkan sebagai radikal bebas yang mengandung ribuan zat berbahaya, tetapi bisa diminimalisir. Ia mengembangkan teknologi nano biology dengan memodifikasi makro molekul yang terkandung dalam asap rokok lewat sentuhan teknologi dengan ukuran lebih kecil sehingga radikal bebas tersebut bisa dijinakkan. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Budaya, Lomba PKB Kab Tegal

Dinginkan Situasi, Kapolres Jember Kunjungi Gedung Ansor

Jember, PKB Kab Tegal - Reaksi keras dari sejumlah elemen NU terhadap pernyataan Ahok terkait kesaksian KH Ma’ruf Amin di sidang penistaan agama kemarin lalu mendorong Kapolres Jember Kusworo Wibowo untuk mengunjungi gedung GP Ansor di Jalan Danau Toba 1 Jember, Kamis (2/1). Kapolres dan rombongan diterima oleh jajaran pimpinan GP Ansor Jember.

Pada saat yang sama, Kasatkorwil Banser Jawa Timur HM Abid Umar juga menjadi tamu penting Ansor Jember terkait dengan rencana agenda kegiatan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) di lapangan Secaba tanggal 23-26 Februari mendatang. Jadilah pertemuan tersebut cukup lengkap dan hangat.

Dalam kesempatan tersebut, Kusworo mengajak Banser untuk selalu bersinergi dengan aparat dalam menangani Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Sedangkan terkait dengan kasus pernyataan Ahok terhadap KH Maruf Amin, Kusworo mengimbau agar Banser bersabar dan terus mendorong terciptanya suasana yang sejuk dan kondusif di tengah-tengah masyarakat.

Dinginkan Situasi, Kapolres Jember Kunjungi Gedung Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Dinginkan Situasi, Kapolres Jember Kunjungi Gedung Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Dinginkan Situasi, Kapolres Jember Kunjungi Gedung Ansor

“Karena Ahok sudah meminta maaf dan Kiai Maruf Amin juga menerima permitaan maaf itu, maka sebaiknya kita juga memaafkan,” ucapnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, HM Abid Umar menegaskan bahwa Banser akan selalu pro aktif dan siap membantu serta bersinergi dengan petugas dalam mewujudkan Kamtibmas. Sebagai abdi masyarakat, katanya, Banser akan selalu ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan sosial, seperti penanganan korban bencana alam dan sebagainya.

“Namun jika ada pihak-pihak yang sengaja melecehkan ulama, tentu kami tidak rela. Kami harus bela mereka karena Banser adalah benteng dan banteng ulama,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua GP Ansor Jember H Ayub Junaidi. Menurutnya, selama ini pihaknya sudah menjalin sinergi dengan banyak pihak dalam mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat, termasuk dengan TNI dan Polri. Tapi ia mengaku tidak rela jika marwah NU dan ulama, diusik dan NKRI coba dicabik-cabik. Sebab, pendirian NKRI, tak lepas dari perjuangan para pendiri NU.

PKB Kab Tegal

“Bagi kami, ulama adalah panutan, dan NKRI adalah bentuk final perjuangan para ulama. Jadi setiap gerakan yang coba-coba merongrong wibawa ulama dan NKRI, kami wajib berada di garis terdepan untuk membelanya,” tegas Ayub. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja, Nahdlatul, Tegal PKB Kab Tegal

Solusi Mudah Belajar Ilmu Falak !

Judul: Ilmu Falak Praktis (Metode Hisab-Rukyat Praktis dan Solusi Permasalahnya)

Penulis : Ahmad Izzuddin

Penerbit: Pustaka Rizki Putra

Cetakan: Pertama, Agustus 2012

Solusi Mudah Belajar Ilmu Falak ! (Sumber Gambar : Nu Online)
Solusi Mudah Belajar Ilmu Falak ! (Sumber Gambar : Nu Online)

Solusi Mudah Belajar Ilmu Falak !

Tebal: 291 halaman

ISBN: 978-979-9430-77-9

PKB Kab Tegal

Harga : Rp. 40.000,-

Peresensi: Dito Alif Pratama

PKB Kab Tegal

Kemanakah kiblat shalat kita, Kapankah awal waktu Shalat, kapankah awal dan akhir Ramadhan, apakah terjadi perbedan, kapankah kita disunnahkan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah bagian dari pertanyaan dalam kajian ilmu Falak yang kerap memberi kesan di masyarakat bahwa ilmu Falak itu sulit dan rumit.

Saya rasa, pertanyaan semacam itu bukan lagi persoalan yang harus terus dibincang. Dengan semakin majunya tekhnologi dan banyaknya ilmuwan dan pemerhati Falak, ssudah barang tentu akan makin tambah semakin banyak terobosan, langkah serta solusi mudah mempelajari ilmu falak.

Salah satunya adalah buku ini, sebuah buku mahakarya hasil analisis dan pemikiran Ahmad Izzuddin berjudul Ilmu Falak Praktis: Metode Hisab-Rukyat Praktis dan Solusi Permasalahanya, mencoba menepis anggapan ilmu Falak itu sulit dan membingungkan, ia hendak menegaskan kepada masyarakat luas bahwa mempelajari ilmu Falak itu mudah dan harus terus dikembangkan. 

Di awal buku ini ia coba paparkan sekilas tentang pengertian ilmu Falak, dalam pandanganya ilmu Falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit, khususnya bumi, bulan, dan matahari pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi. Sejatinya  ilmu Falak merupakan ilmu penting yang juga harus dikuasai demi memenuhi hajat hidup manusia modern saat ini, khususnya masyarakat Muslim untuk memenuhi hajat ibadah mereka, mulai dari persoalan menghadap arah kiblat, menentukan waktu shalat, awal bulan Qomariyah hingga penentuan awal dan akhir gerhana bulan dan matahari.

Dalam hal menentukan arah kiblat misalnya, ia coba tawarkan cara mudah menentukan arah kiblat secara praktis dan tanpa mengeluarkan banyak biaya, yaitu metodeTongkat istiwa.dengan metode ini, kita cukup dengan hanya meletakkan sebuah tongkat di tanah yang bidang dan terkena sinar matahari, dalam kurun waktu tertentu kita akan bisa menentukan arah kiblat dengan sangat mudah. Tongkat Istiwa pun dapat dikatakan cara yang lebih teliti daripada sebelumnya. Hal ini dikarenakan cara ini menggunakan alam sebagai media untuk menentukan koordinat geografis. (Hlm. 32)

Dalam buku ini, Izzuddin juga coba paparkan beberapa software dan progam penunjang kemudahan belajar dan memahami ilmu Falak, seperti software mudah menetukan arah kiblat dan langkah-langkah menggunakanya, antara lain, Qibla Locator, Google Earth, Mawaqiit, Al-Miiqat, dan sebagainya (Hlm. 74)

Izzuddin yang juga merupakan Doktor ilmu Falak pertama di IAIN Walisongo Semarang hendak menyapa masyarakat luas untuk mau mempelajari ilmu Falak bersama-sama, terlebih agar masyarakat bisa mempunyai pondasi dan ilmu falak yang nantinya menunjang kepribadian mereka untuk semakin bijak ketika dihadapkan dengan persoalan sosial yang terjadi, khususnya dalam menyikapi perbedaan penentuan awal bulan Qomariyah.

Dalam buku ini, Izzuddin coba menawarkan sebuah solusi ampuh guna menyamakan persepsi tersebut. Solusi yang hendak disampaikan adalah bagaimana mengkompomikan dua mazhab besar yang metode nya berbeda, yaitu hisab dan rukyah, dengan kata lain menghisabkan rukyah dan merukyahkan hisab.

Dalam pandanganya, dua metode yakni hisab dan rukyah merupakan dua metode yang saling melengkapi. Metode hisab sebagai prediksi sebelumnya masih berstatus hipotesis verifikatif yang masih memerlukan observasi (rukyah) sehingga kontinyuitas rukyat dengan dibuktikan dengan hasil hisab harus selalu dilakukan setiap akhir bulam Qomariyah sehingga tidak terbatas rukyat pada akhir bulan Sya’ban, akhir bulan Ramadhan, dan akhir bulan Dzulqo’dah. Pada akhirnya, standarisasi ketinggian hilal (irtifa’ul hilal) dapat dihasilkan sebagai hasil kompromi metode hisab dan rukyah secara empiris ilmiah. (Hlm.145)

Semuanya akan bisa terealisasikan manakala didukung dengan sikap lapang dada tiap-tiap ormas, tidak mengedepankan ego golongan dan yang terepenting adalah mau bersatu menyatukan persepsi demi sebuah kebersamaan. 

Ditulis dengan gaya tulisan bahasa yang renyah dan mudah dicerna, Buku ini hendak memberikan pencerahan bagi masyarakat, tidak hanya kaum akademisi tetapi juga masyarakat awam akan solusi mudah mempelajari ilmu Falak. Buku ini layak dibaca oleh masyarakat, terlebih mereka yang ingin mendalami ilmu falak, Agar kedepanya ilmu falak bisa terus dikembang dan dilestarikan.

* Pemerhati Ilmu Falak IAIN Walisongo Semarang

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Tokoh PKB Kab Tegal

Selasa, 22 Agustus 2017

Sarjana Islam Jangan Jadi Pohon Tak Berbuah

Brebes, PKB Kab Tegal. Ketua Yayasan Islamic Center Brebes Drs KH Rosyidi mengatakan, sarjana lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam jangan sampai menjadi pohon yang tak berbuah. Dalam artian, ilmu yang dimiliki tidak ditularkan kepada yang membutuhkan. Apalagi hanya menebarkan daun-daun yang membikin sampah pekarangan rumah.

Sarjana Islam Jangan Jadi Pohon Tak Berbuah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sarjana Islam Jangan Jadi Pohon Tak Berbuah (Sumber Gambar : Nu Online)

Sarjana Islam Jangan Jadi Pohon Tak Berbuah

“Jadilah Sarjana yang mampu memberi manfaat kepada lingkungan kita karena ilmunya diamalkan,” katanya pesan wisuda sarjana (S1) ke 7 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes di Aula Rita Mall Kota Tegal, Sabtu (26/10).

Lulusan sarjana, lanjutnya, harus dirasakan darma baktinya bagi masyarakat. Apalagi lulusan STAI sangat digadang-gadang untuk ikut serta memperbaiki akhlak bangsa. “Jagalah nama baik dengan selalu memberi manfaat kepada sesama,” pesan Kiai Rosyidi yang juga imam besar Masjid Agung Brebes.

PKB Kab Tegal

Senada dengan Kiai Rosyidi, Wakil Bupati Brebes Narjo mengingatkan kalau keadaan jaman telah berubah. Termasuk dengan beredarnya Narkoba hingga sampai kelompok desa. “Lulusan STAI Brebes hendaknya mampu menjadi benteng dekadensi moral dan terhindar dari penyalahgunaan Narkoba,” ajaknya.  

Ketua STAI Brebes Prof Dr  H Muhaimin MA mewisuda sebanyak 261. Sejak berdiri tahun 2007, STAI Brebes telah meluluskan sebanyak 1.907 mahasiswa. Dia mengingatkan, kalau acara wisuda bukan akhir dari perjalanan menuntut ilmu. Tetapi merupakan langkah awal untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak demi kemaslahatan umat guna mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.

PKB Kab Tegal

Muhaimin juga berjanji akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas perguruan tinggi yang dipimpinnya. Terbukti, Sekolah di bawah naungan Yayasan Islamic Center tersebut telah mendapatkan akreditasi sejak tahun 2008 oleh BAN-PT Nomor : 018/BAN-PT/Ak-XI/S.1/VIII/2008.

Selain Tarbiyah, STAI juga telah menambah dua jurusan baru yakni Syari’ah dan Dakwah. Dan 2 program studi baru yakni Hukum Ekonomi Syari’ah dan Bimbingan Konseling Islam.

Terpilih sebagai wisudawan terbaik Toto Sugiarto, Jam’an dan Subandi. Ketiga wisudawan tersebut memperoleh predikat nilai Cumlaude. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal

Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem

Jepara, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengimbau warga NU untuk memasyarakatkan cara beragama yang moderat. Kiai Said mengingatkan mereka untuk berjuang untuk itu. Karena, banyak pihak asing yang memprovokasi agar bangsa Indonesia terlibat dalam gerakan ekstrem.

“Bangsa Barat sangat mendambakan Indonesia menjadi radikal. Jika sudah radikal, mereka memiliki alasan untuk menggempur Nusantara,” kata Kang Said saat menyampaikan sambutan di Harlah ke-71 Yayasan Mathaliul Huda di desa Bugel kecamatan Kedung kabupaten Jepara, Rabu (17/9) malam.

Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem

Sebab itu, sikap ke-NUan tegasnya harus tetap dijaga. “Orang NU jangan mudah terpancing pada kelompok yang suka mengebom. Sebab NU cinta damai. Jangan sampai ikut-ikutan ISIS. Gerombolan garis keras itu sudah bukan Islam, karena suka membunuh saudaranya sendiri,” pesan Kang Said di hadapan ratusan jamaah yang hadir.

PKB Kab Tegal

Kepada hadirin, pengasuh pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini mengingatkan orang tua untuk benar-benar mengawasi anaknya dari pengaruh paham ekstrem. “Ciri lahiriahnya kelompk wahabi antara lain berjenggot panjang, bergamis, bercelana cingkrang, atau tanda hitam di jidat.”

Pengurus masjid juga lebih cermat. Jangan sampai wahabi menguasai kepengurusan masjid. Bogor, Tangerang, dan Bekasi merupakan kota yang dikuasai kelompok wahabi. “Untungnya LTM PBNU lekas bertindak sehingga masjid-masjid yang direbut kelompok tersebut bisa kembali,” imbuh Kang Said. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Makam PKB Kab Tegal

ISNU Diskusikan Ketahanan Pangan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pangan akan menjadi persoalan serius jika tidak diantisipasi pengelolaannya dari sekarang. Di Indonesia sendiri, setiap tahun lahir sekitar 3.2 juta bayi, yang tentu saja memerlukan bahan makanan.

Tahun 1945, diperkirakan terjadi defisit pangan sehingga negara-negara akan bersaing memperebutkan sumber pangan dan energi yang kian langka.

ISNU Diskusikan Ketahanan Pangan (Sumber Gambar : Nu Online)
ISNU Diskusikan Ketahanan Pangan (Sumber Gambar : Nu Online)

ISNU Diskusikan Ketahanan Pangan

Topik ini menjadi materi pembicaraan dalam diskusi panel ahli yang digelar pengurus pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa menyatakan, ketahanan pangan merupakan topik pertama yang dibicarakan dari serangkaian diskusi panel ahli yang akan digelar dengan tema-tema strategis seperti energi, pertambangan, dan lingkungan hidup; ekonomi makro; infrastruktur; geopolitik; dan diplomasi internasional, pemerintah daerah dan otonomi daerah; hukum dan tertib sosial; serta agama, budaya dan sumberdaya manusia.

PKB Kab Tegal

ISNU akan mengundang para ahli yang kompeten untuk membahas dan mendiskusikan persoalan-persoalan tersebut, memetakan persoalan, dan menyusun peta jalan untuk menyongsong skenario optimistis tentang Indonesia masa depan.

PKB Kab Tegal

Bertempat di gedung PBNU, putaran pertama diskusi ahli ini menghadirkan narasumber Sutarto Alimoeso, dirut Bulog, Fadhil Hasan (GAPKI), Udhoro Kasih Anggoro, Dirjen ketahanan pangan Kementarian Pertanian, dan Imam Sugema.

Salah satu yang disorot dalam diskusi ini adalah rapuhnya ketahanan pangan domestik, padahal Indonesia adalah negeri Agraris. Indonesia masih tergantung asing untuk memenuhi hajat hidup rakyatnya.?

Indonesia pernah menjadi importir beras terbesar di dunia pada kurun waktu 1998-2001. Indonesia mengimpor garam rata-rata 1 juta ton per tahun, mengimpor 30 persen kebutuhan gula nasional, 70 persen kedelai, 10 persen jagung, 15 persen kacang tanah, 90 persen kebutuhan susu, dan 25 persen daging sapi nasional.

Pada tahun 2008, Indonesia pernah menjadi importir pangan terbesar kedua di dunia setelah Mesir, dengan lahan untuk pangan hanya 359 m per kapita. Akibatnya, devisa yang diperoleh dengan susah payah harus dihabiskan untuk membeli barang yang sebenarnya bisa dihasilkan sendiri di dalam negeri. Tidak ada jalan. Untuk menopang ketahanan pangan, kebijakan pangan nasional harus dirombak dengan fokus pada intensifikasi produksi pangan, ekstensifikasi lahan pertanian dan diversifikasi pangan.

Imam Sugema menjelaskan, upaya meningkatkan produksi pangan adalah melalui peningkatan produksi dan perluasan lahan. Saat ini, subsidi pupuk yang diberikan petani mencapai 16 trilyun per tahun agar produksi bisa meningkat.

Untuk meningkatkan ketahanan pangan, dibutuhkan perluasan lahan sebesar 5 juta hektar. Untuk menciptakan lahan baru, dibutuhkan biaya 40 juta per hektar sehingga secara total dibutuhkan 200 trilyun.

“Kelihatannya banyak, tetapi kalau dibagi dalam 10 tahun, setahun hanya perlu 20 trilyun, tidak begitu besar dibanding manfaat yang diperoleh. Sayangnya kita tidak pernah melakukannya,” paparnya.?

Dana sebesar 16 trilyun untuk subsidi pupuk, jika digunakan untuk perluasan lahan sudah mencapai 500 ribu hektar, sekaligus untuk memindahkan para petaninya.?

Hanya beberapa suku tertentu yang memiliki tradisi bercocok tanam, seperti Jawa, Sunda, Bali, Madura dan Bugis, sementara suku lainnya masih menjadi petani kebun.

Sementara itu, Sutarto Alimoeso menjelaskan, beberapa persoalan dalam menciptakan ketahanan pangan diantaranya adalah akurasi data, lahan, budaya dan pertumbuhan penduduk.

Terkait dengan data, saat ini belum ada data valid yang bisa dijadikan pijakan semua pihak tentang kebutuhan pangan, sehingga ketika terjadi impor pangan, sering terjadi kontraversi karena masing-masing perang data.?

Terkait dengan luasan lahan, ia sepakat dengan Imam Sugema tentang pentingnya pembukaan lahan baru. “Subsidi untuk BBM seharusnya digunakan untuk memperluas lahan pertanian,” jelasnya

Dengan luas lahan pertanian yang hanya 0.3-0.5 hektar, petani tidak mungkin sejahtera dan kalau harga pangan dinaikkan, maka konsumen yang akan menjerit. Karena itu, upaya memperluas lahan pertanian mutlak untuk mensejahterakan petani. “Lahan sempit juga susah untuk mengakses modal perbankan,” paparnya.

Bulog dengan pasukan semutnya, saat ini berusaha jemput bola langsung ke petani agar mereka memiliki nilai tambah tinggi. Pada zaman dahulu, bulog mengandalkan pedagang besar untuk mengumpulkan beras, tetapi tentu saja, mereka mengambil margin besar yang mau tidak mau merugikan para petani.

Terkait dengan budaya, budaya bertani pangan hanya terdapat di Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Bugis. Untuk menumbuhkan tradisi bertani di luar Jawa, perlu memindahkan suku-suku tersebut ke daerah yang memang masih memiliki lahan luas.

Demikian juga terkait dengan budaya pangan. Indonesia diperkenalkan dengan budaya makan gandum sejak 20 tahun yang lalu, sehingga sekarang menjadi terbiasa dan impor gandum semakin meningkat. Karena itu, untuk merubah budaya pangan lagi, diperlukan waktu sampai 20 tahun ke depan.

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Quote PKB Kab Tegal