Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Februari 2018

LDNU dan LPID Adakan Halal bi Halal

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dua lembaga yang bergerak dalam bidang dakwah, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Lembaga Pusat Informasi Dakwah (LPID) yang semuanya dikelola oleh warga NU menyelenggarakan halal bi halal di Gd. PBNU, Kamis malam (15/11).

Acara halal bi halal yang diselenggarakan mulai pukul 19.00 WIB ini dipenuhi oleh para pengurus dan jamaah yang menjadi binaan kedua organisasi ini. Hadir dalam acara tersebut Ketua LDNU KH Nuril Huda dan Ketua LPID KH Syukron Makmur. Sementara PBNU diwakili oleh KH Tolhah Hasan.

LDNU dan LPID Adakan Halal bi Halal (Sumber Gambar : Nu Online)
LDNU dan LPID Adakan Halal bi Halal (Sumber Gambar : Nu Online)

LDNU dan LPID Adakan Halal bi Halal

Sebelum memimpin LPID, KH Syukron Makmun sendiri merupakan mantan ketua LDNU selama tiga periode pada era Gus Dur sehingga pertemuan ini layaknya seperti kangen-kangenan dengan pengurus lama. Para pengurus LPID lainnya juga merupakan para kiai dan ulama dari kalangan nahdliyyin.

Ketua Panitia H Baden Badruzzaman menjelaskan bahwa upaya untuk mempererat silaturrahmi melalui halal bi halal ini salah satunya juga untuk mengantisipasi maraknya aliran sesat yang kini kerap kali muncul dan meresahkan masyarakat.

Sementara itu, H. Ahmad Jauhari yang mewakili LDNU mengungkapkan bahwa tantangan dakwah dimasa depan menjadi semakin berat. Jika saat ini umat Islam dengan gampang bisa sholat, tahlil dan sholawat dengan gampang, apakah hal yang sama bisa terjadi pada 50 tahun ke depan. Dibeberapa daerah yang umat Islamnya minoritas, seperti di Bali, NTT dan Manado, mereka kesulitan untuk menjalankan ibadah.

“Karena itu, rahmat Allah berupa penduduk beragama Islam yang mayoritas ini harus disyukuri dengan saling bekerjasama, mendukung dan mendorong pengembangan dakwah,” katanya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu KH Syukron Makmun yang merupakan dai kawakan ini menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam seperti liberalisasi, sekulerisasi sampai dengan penanaman cara berfikir Barat pada umat Islam.

PKB Kab Tegal

Liberalisasi yang dilakukan dalam rangka memperlemah iman umat Islam ini disebarkan dengan kedok modernisasi, padahal tujuannya adalah untuk membunuh umat Islam. Menurutnya, kini sudah banyak umat Islam yang mengaku memiliki pemikiran baru, padahal sebenarnya mereka hanya mentransfer dari Barat.

“Kini seorang ustadz tidak boleh menegur perempuan yang membuka auratnya karena ini melanggar HAM,” katanya.

Untuk melawan ini, kini LPID telah menyiapkan penerbitan sejumlah buku seperti Apakah Bid’ah Itu, Pluralisme Menuju Pemurtadan, Sekularisme Membunuh Syariat Islam, Liberalisme dan Yahudi, dan lainnya.

Acara ini diakhiri dengan musafahah atau ramah tamah diantara hadirin. Undangan juga disuguhi musik gambus ala padang pasir untuk menghibur mereka dengan lagu-lagu Islami. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Budaya, Amalan PKB Kab Tegal

Senin, 05 Februari 2018

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa

Jakarta, PKB Kab Tegal. Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menggelar peluncuran Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif NU Nasional (Perwimanas), pada Sabtu (23/3) di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat.?

Perwimanas yang tahun ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua, mengusung tema “Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, Kokohkan Karakter Generasi Bangsa”.

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa

Ketua Lembaga Maarif NU, KH Arifin Junaidi mengatakan Perwimanas 2 akan dihelat pada 18-23 September 2017, bertempat di Lapangan Tembak AKMIL Salaman dan Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Perwimanas 2 akan diikuti sekitar 5000 orang putra-putri utusan dari SAKO Pramuka Ma’arif NU, Koordinator Daerah se-Indonesia, dan peserta peninjau dari luar negeri. Peserta adalah para pelajar dan murid NU yang berasal dari Sekolah dan Madrasah Ma’arif NU tingkat SMTA (SMA, SMK dan MA).

PKB Kab Tegal

Perwimanas 2 diadakan bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir LP Maarif NU, dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut juga akan digelar Apel Siaga NKRI yang diikuti 15 ribu orang terdiri dari 10 ribu murid Maarif NU se-Jawa Tengah dan 5 ribu peserta Perwimanas se-Indonesia.

Selanjutnya selama lima hari pelaksanaan Perwimanas, akan diisi berbagai kegiatan, di antaranya Olimpiade Aswaja An-Nahdliyah, Halaqah Pendidikan dan Kebangsaan, Seminar HIV dan Kesehatan Reproduksi, Jurnalistik dan ICT.

Selain itu juga Pameran Pendidikan dan Karya Sekolah/Madrasah, bimbingan ibadah rohani dan kultum, karnaval budaya, lokakarya kepramukaan, wisata religi dan pendiri NU, pentas seni dan tari, aksi Baktimu Padamu Negeri, dan olahraga dan senam Islam Nusantara. (Kendi Setiawan/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Budaya, Lomba PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Panitia Muktamar Ke-33 NU menyatakan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat baik di twitter maupun di fesbuk perihal sayembara logo Muktamar NU 2015. Pihak panitia hingga kini masih menerima sambutan positif dan dukungan dari publik.

Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah

Melihat besarnya perhatian dan apresiasi masyarakat, pihak panitia membuka sebesar-besarnya partisipasi publik dalam sayembara ini. Panitia dengan senang hati menerima kiriman karya-karya dari masyarakat.

“Sayembara logo terbuka untuk umum tanpa latar belakang apapun demi syi‘ar melihat NU sebagai organisasi besar,” kata salah seorang dewan juri sayembara logo Muktamar Ke-33 NU, Hamzah Sahal di Jakarta, Rabu (4/2) siang.

PKB Kab Tegal

Selain via website PKB Kab Tegal, TV 9 Surabaya, twitter, dan fesbuk, pihak panitia juga mencetak poster sayembara untuk disebarkan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

PKB Kab Tegal

“Kita akan sebarkan poster ini ke semua PWNU, komunitas-komunitas kreatif, para pegiat desain, kampus-kampus, dan lembaga-lembaga sosial lainnya,” ujar Hamzah. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Makam PKB Kab Tegal

Minggu, 14 Januari 2018

Manusia dan Ingatan Panjang Unta

Sore itu Gus Dur terlihat bercengerama dengan beberapa tamu penting yang menemuinya di kediamannya di Ciganjur Jakarta Selatan.

Meskipun tamu yang menemuinya adalah orang penting, Gus Dur tidak pernah membedakan secara pelayanan. Semua tamu dari berbagai latar belakang ditemui dan dijamunya secara terhormat.

Tidak lupa, Gus Dur selalu membumbui setiap obrolannya dengan menyajikan humor-humor segar untuk mencairkan suasana menjadi lebih akrab dan hangat.

Manusia dan Ingatan Panjang Unta (Sumber Gambar : Nu Online)
Manusia dan Ingatan Panjang Unta (Sumber Gambar : Nu Online)

Manusia dan Ingatan Panjang Unta

Pada kesempatan tersebut Gus Dur bercerita tentang hewan unta. Hewan yang banyak hidup di tanah Arab ini menurut Gus Dur termasuk hewan yang panjang ingatan tapi mempunyai sikap pendendam.

“Panjang ingatan unta bisa sampai berapa lama Gus?” tanya salah seorang tamu polos.

PKB Kab Tegal

“Bisa sampai 10 tahun,” jawab Gus Dur.

“Luar biasa hewan ini. Mungkin pengaruh panjangnya perjalanan yang mereka sering lakukan di gurun,” tukas tamu lain menanggapi.

“Bisa jadi,” Gus Dur diplomatis.

Gus Dur melanjutkan ceritanya, bila ada seseorang yang memukul unta itu, maka dia akan membalasnya pada kesempatan lain.

PKB Kab Tegal

“Walaupun kejadiannya sudah 10 tahun,” sambung Gus Dur.

“Jadi kalau ada manusia yang tidak mau akur dan pendendam setelah 10 tahun berkonflik, maka ia bukan manusia, tapi unta,” seloroh Gus Dur disambut gerrr tawa para tamunya. (Fathoni)

Disarikan dari buku "Fatwa dan Canda Gus Dur" karya KH Maman Imanulhaq (2010).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Halaqoh PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Januari 2018

Catatan Menjelang 71 Tahun Indonesia Merdeka

Sajak-Sajak Gatot Arifianto



orang-orang membantai waktu

Catatan Menjelang 71 Tahun Indonesia Merdeka (Sumber Gambar : Nu Online)
Catatan Menjelang 71 Tahun Indonesia Merdeka (Sumber Gambar : Nu Online)

Catatan Menjelang 71 Tahun Indonesia Merdeka

beternak labalaba dan menebalkan debu rumah ibadah

bunyi kitab suci, korupsi dan jerit gadisgadis dilinggis lakilaki bersyahwat bengis

disimpan dalam koper masa bodoh

PKB Kab Tegal

udara terpaksa menjadi buruh panggul

mengangkut dengus dan cekikik fantasi entah

tapi hari tak juga melahirkan archimedes

PKB Kab Tegal

di republik budget yang membiakkan generasi fiksi lewat sinema murahan dan games up to date menanggalkan akal

akankah pekik eureka dari mereka yang merayakan alpa dari al-ashr, lir-ilir apalagi gerilya

bersahut menggema seperti kerinduan merdeka?

Netrahyahimsa Institute, 19/7/2016

Amar

? : ga

di deras inferno, menanam padi pada mata sehingga batas menuai nafas ialah amar do.

Netrahyahimsa Institute, 02032009

Lagu Pagi

tak perlu berpaling mempersoalkan jejak. sebab luka dan juga duka sepertihalnya daun jatuh pada tanah.

Netrahyahimsa Institute, 03122009

Gatot Arifianto. Nahdliyin. Sejumlah tulisannya dibukukan dalam buku, Merajut Jurnalisme Damai di Lampung, Aliansi Jurnalis Independen Bandar Lampung, 2012. Menelisik Korupsi Anggaran Publik 2013, Aliansi Jurnalis Independen Indonesia. NU Mengawal Perubahan Zaman, Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) PWNU Lampung, 2015.



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, AlaNu, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Sabtu, 23 Desember 2017

Hanya 1,71 Juta Umat Islam Indonesia Pakai Bank Syariah

Surabaya, PKB Kab Tegal. Hanya 1,71 juta dari 176,88 juta umat Islam di Indonesia yang memakai bank syariah dalam transaksi dan investasi, sedangkan mayoritas umat Islam tetap memakai bank konvensional.

"Ada sekitar 88 persen dari 201 juta penduduk Indonesia atau sekitar 176,88 juta orang beragama Islam, namun hanya sekitar 1,6 persen dari 88 persen atau sekitar 1,71 penduduk menjadi nasabah Bank Syariah," ujar Dr A Subarjo Joyosumarto dari Lembaga Perkembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta di Surabaya, Minggu.

Hanya 1,71 Juta Umat Islam Indonesia Pakai Bank Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hanya 1,71 Juta Umat Islam Indonesia Pakai Bank Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hanya 1,71 Juta Umat Islam Indonesia Pakai Bank Syariah

Ia mengemukakan hal itu dalam Seminar dan Kuliah Gabungan Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang juga menghadirkan Prof Dr H Mubiar Purwasasmita (ITB) dan Dr Hasanuddeen Abdul Aziz (International Islamic University Malaysia atau IIUM di Institute of Islamic Banking and Finance Malaysia).

Menurut dia, ada beberapa sebab mengapa jumlah nasabah di Bank Syariah Indonesia masih cukup rendah, diantaranya karena untuk negara dengan sistem politik yang sekuler, maka keseluruhan perangkat sistem politik dan ekonomi adalah perangkat kapitalis.

"Dalam situasi seperti itu, perbankan Syariah dikembangkan dengan cara dual banking system, yaitu bank-bank Syariah dikembangkan dalam kerangka perangkat system ekonomi kapitalis, seperti di Malaysia, Indonesia, Mesir, Singapura," tegasnya.

Cepat atau lambatnya pengembangan bank Syariah, katanya, sangat tergantung kepada besar kecilnya dukungan pemerintah, bahkan pertumbuhan nasabahnya tidak secepat bank konvensional.

PKB Kab Tegal

"Sekitar tahun 2000-an, Bank BCA meluncurkan program Tahapan dengan target sekitar Rp2 miliar per-tahun, namun sekarang jumlah uang nasabah yang terkumpul per-tahunnya sudah mencapai Rp2 miliar, bahkan kini melampaui Rp4 Miliar per-tahun," ungkapnya.

Ketika ditanyakan caranya, katanya, salah seorang direktur pemasarannya mengatakan hanya dengan melakukan jemput bola kepada nasabah yaitu mendatangi calon nasabah ketika gajian yakni setiap tanggal 1 per bulannya.

PKB Kab Tegal

"Hasilnya dengan strategi tersebut kini sudah melampaui target. Mungkin bank syariah juga menerapkan marketing seperti itu," paparnya.

Ia menambahkan perbankan Syariah di Indonesia dimulai tahun 1992 dengan diresmikan berdirinya Bank Mualamat. Kini sudah terdapat sekitar tiga Bank Umum Syariah, 92 Bank Perkreditan Rakyat Syariah, 19 Bank Umum yang membuka Unit Syariah di samping cara konvensional, dan 29 Asuransi Takaful.

"Kini, pangsa pasar bank Syariah secara keseluruhan sekitar 1,7 persen pada tahun 2006 dan diharapkan akan meningkat menjadi 5 persen pada tahun 2008," katanya.

Menyinggung masalah suku bunga dalam perbankan konvensional, ia mengungkapkan suku bunga sebaiknya dilarang, karena transaksi menggunakan suku bunga bertentangan dengan aspek pemerataan, sebab peminjam uang wajib membayar suku bunga yang pre-determine, walau ada kemungkinan debitur mengalami kerugian dalam usahanya.

"Sistem ekonomi bunga lebih berorientasi kepada keselamatan dana daripada orienstasi pertumbuhan ekonomi, karena kepentingan itu, maka bank-bank lebih tertarik untuk memberi kredit kepada pengusaha besar dan bonafid daripada pengusaha kecil," tuturnya. (ant/eko)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Bahtsul Masail, Nasional PKB Kab Tegal

Rabu, 06 Desember 2017

Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok

Keluarga Hadji Ismail, salah satu korban LP Kalisosok reg no.D 385 sebagaimana dokumen asli Bewijs van on tslag dari Directeur Strafgey Angenis En Huis Van Bewaring Soerabaja mendukung Walikota Surabaya akan merevitalisasi cagar budaya tersebut.

Sudah bertahun-tahun Pemkot Surabaya ingin mengambil alih bangunan cagar budaya yang kini dimiliki PT Fairco Jaya Dwipa itu. Walikota Risma memimpikan bangunan peninggalan Belanda dihidupkan kembali. Bukan sebagai penjara, tapi sebagai objek wisata sejarah sekaligus fasilitas publik. Mendapat angin segar dari Risma, Hendro Bappeko menawarkan agar lahan itu di-ditaksir dulu.

Menurutnya, ada tahapan yang harus dilalui sebelum pemkot benar-benar membeli lahan dan bangunan eks penjara Kalisosok itu. Kata Hendro, apapun itu penawaran dari investor, pemkot akan tetap mengkaji, termasuk status tanahnya. ”Ada tahapannya dong. Pertama kita taksir dulu harganya. Apakah masuk akal. Kemudian yang terpenting, konsep ke depan Kalisosok mau dijadikan apa. Sampai saat ini belum ada kajian,” ungkapnya.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya yang lebih dikenal dengan Lapas Kalisosok Surabaya mulai dibangun pada tahun 1808 oleh Daendels pada masa awal kekuasaannya, dengan biaya 8.000 gulden. dibangun pada tahun 1908 Daendels hanya membutuhkan waktu sembilan bulan untuk menyelesaikan proyek ini. Gedung penjara peninggalan Gubernur Jenderal Herman Williams Daendels ini masih berdiri kokoh. Beberapa menara pengawasnya pun masih tampak menjulang. Bagian depannya pun masih menyisakan kemegahan gaya arsitektur kolonial di zamannya. Bangunan bersejarah itu menempati sebuah lahan seluas 3,5 hektar, oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai penjara bagi orang-orang pribumi yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda waktu itu, di dalam Lapas terdapat 2 buah makam pribumi sebagai saksi perjuangan melawan pemerintah kolonial Belanda. Lembaga Pemasyarakatan Kalisosok Kelas I Surabaya dengan alamat Jl. Penjara No. 7 pada sekitar tahun 1987 alamat berubah menjadi Jl. Kasuwari 7 Surabaya

Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok

Dalam perjalanan perkembangannya Kota Surabaya pada tahun 1997 Lapas Kelas I Kalisosok Surabaya dibangunkan di Desa Kebonagung Kec. Porong Kab. Sidoarjo, berdiri diatas lahan seluas ? 170.000 m2, hasil Ruilslagh antara Kanwil Departemen Kehakiman Jawa Timur dengan PT. Fairco Jaya Dwipa Jakarta, Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kalisosok Surabaya di Porong Sidoarjo resmi ditempati pada tanggal 20 April 2000 dengan alamat Ds. Kebonagung Kec. Porong Kab. Sidoarjo sampai sekarang

Penjara Kalisosok adalah bekas penjara yang terletak di kawasan utara Surabaya, Indonesia. Penjara ini dibangun pada masa pendudukan Belanda dan pernah digunakan menjadi tempat penahanan sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Wage Rudolf Soepratman dan Kiai Haji Mas Mansur. Tokoh yang terakhir disebutkan bahkan wafat di penjara ini pada tahun 1946.

Salah satu korban lainnya yang keluarganya di Lasem (Pustaka Sambua) masih menyimpan bukti dokumen asli yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda ? yang berkompeten sebagaimana beschikking terlampir adalah Hadji Ismail. Beliau pedagang beras penduduk ? Desa Ujung Piring Barat Bangkalan Madura berasal dari Desa Mengarih Bungah Gresik berpengalaman seluk beluk jalur Surabaya, tertangkap tentara Belanda di perahu saat menyusup mengantar kebutuhan logistic pangan untuk Tentara Indonesia. Saat bersamanya antara lain Tentara Indonesia berpangkat kapten dan yang dikenal namanya Letnan Himin yang di akhir hiduppnya tinggal di Kampung Saksak dekat Kantor Pos Bangkalan bersahabat karib dengan almarhum ? sampai akhir hidupnya.

PKB Kab Tegal

Saat diintrogasi langsung dibebaskan jika mau berkolaborasi dengan Belanda, tapi yang diketahui ? keduanya tetap bersikukuh membela NKRI akhirnya dijebloskan ke Penjara LP Kalisosok sesuai kesaksian hidup H.Bakri, H.Fadli dan H.A.Hamid Ismail (pernah menjadi Ketua PCNU), ? ketiganya putra almarhum saat itu masih kecil dan bukti arsip Belanda tersebut, akhirnya Hadji Ismail dipenjara di LP Kalisosok sejak tahun 1946 sampai 1948 saat itu Surabaya masih dikuasai Belanda, keduanya kemudian bebas setelah menjalani masa tahanan yang cukup lama, sesuai putusan sewaktu-waktu bisa ditahan kembali.

Bangkalan, 10 Agustus 2014

PKB Kab Tegal

Abdullah Hamid, cucu Hadji Ismail

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Budaya, Kyai PKB Kab Tegal

Senin, 04 Desember 2017

Hari ini, PBNU Luncurkan Buku Putih NU-PKI

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), hari ini meluncurkan buku putih bertajuk “Benturan NU-PKI 1948-1965”. Buku itu merupakan respon dan klarifikasi (tabayyun) atas berbagai informasi dan propaganda yang muncul akhir-akhir ini.

Buku putih diluncurkan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (9/12) siang, dihadiri antara lain Hermawan Sulistyo (LIPI-peneliti peristiwa 1965), Kiki Syahnakri (PPAD), Agus Sunyoto (Sejarawan), dan KH Miftakhul Akhyar (Rois NU Jatim).

Hari ini, PBNU Luncurkan Buku Putih NU-PKI (Sumber Gambar : Nu Online)
Hari ini, PBNU Luncurkan Buku Putih NU-PKI (Sumber Gambar : Nu Online)

Hari ini, PBNU Luncurkan Buku Putih NU-PKI

Menurut Panitia Peluncuran Buku Putih, Adnan Anwar, buku itu antara lain adanya dramatisasi jumlah korban PKI dalam peristiwa 1965. Dikatakannya, dari sekitar belasan atau puluhan ribu korban disebutkan berjumlah ratusan ribu, bahkan peneliti barat mengasumsikan jumlah korban menyentuh angka hingga satu juta orang.

PKB Kab Tegal

“Tim buku putih mengungkapkan adanya proses dramatisasi jumlah korban itu. Bahkan di beberapa daerah yang menjadi basis PKI, jumlah korban yang disebutkan itu lebih banyak dari jumlah penduduk yang terdata waktu itu. Ini harus diluruskan,” kata Wakil Sekretaris PBNU itu, Ahad (8/12).

Buku itu mengungkapkan bahwa rentetan peristiwa 1948 dan 1965 merupakan konflik horisontal. Korban dan pelakunya berasal dari banyak pihak. Buku itu secara khusus melampirkan korban dari kalangan NU yang hampir tidak pernah dicatat oleh para peneliti barat.

PKB Kab Tegal

Menurut Adnan, buku itu diterbitkan untuk melanjutkan proses rekonsiliasi (islah) telah terjadi secara alami, terutama di antara NU dan keluarga korban 1965.

“Jangan sampai propaganda dan provokasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu dapat mengganggu proses terjadinya rekonsiliasi yang terjadi alami. Kita tidak bisa membiarkan ada orang luar terus mengadudomba bangsa Indonesia,” katanya.

Ditambahkan, buku itu juga ditujukan untuk kader NU. “Generasi NU yang lahir belakangan harus mengetahui sejarah secara menyeluruh agar tidak goncang dan resah dengan berbagai informasi yang beredar,” pungkasnya. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal

Senin, 27 November 2017

JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menyebut aktivis propaganda gerakan radikalisme memberikan harga yang sangat murah untuk tiket masuk surga. Mereka mengira surga bisa diraih begitu mudah hanya dengan meledakkan bom bunuh diri di keramaian atau memerangi siapa yang berbeda pandangan menurut mereka.

JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar (Sumber Gambar : Nu Online)
JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar (Sumber Gambar : Nu Online)

JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar

“Itu sama saja mengobral surga, dengan mengiming-imingi sesorang untuk berkenan meledakkan bom bunuh diri,” demikian JK menegaskan pada pembukaan Munas-Konbes NU 2014 di Gedung PBNU yang dihadiri ratusan warga NU, Sabtu (1/11) pagi.

Menurut JK yang kini diamanahkan sebagai anggota Mustasyar PBNU, kebahagiaan di akhirat berbanding lurus dengan kebahagiaan di dunia. Artinya, untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat, seorang muslim harus berjuang menciptakan kemaslahatan, kesejahteraan, dan keadilan di dunia.

PKB Kab Tegal

JK berterima kasih kepada segenap warga NU yang turut menciptakan suasana aman dan kondusif pasca pilleg dan pilpres kemarin yang sempat menegangkan.

“Alhamdulillah para kiai NU konsisten menjaga dan menciptakan suasana damai di tengah perbedaan suku, agama, keyakinan, ideologi, golongan yang membentuk NKRI sebagai negara besar,” kata JK yang sejak kecil dibawa ayahnya melihat gerakan NU di Sulsel.

PKB Kab Tegal

Konsistensi para kiai NU lagi-lagi ditunjukkan pada forum Munas-Konbes NU 2014 ini. Sidang Komisi Rekomendasi Munas-Konbes NU membahas antara lain istilah-istilah keagamaan yang kerap kali menimbulkan kesalahpahaman dan memicu tindak kejahatan radikal.

Istilah-istilah yang dimaksud di antaranya “penegakan syari’ah”, “kewajiban berjihad”, perlawanan kepada thagut”, dan “kebangkitan lagi kejayaan khilafah”. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Meme Islam PKB Kab Tegal

Sabtu, 25 November 2017

102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung

Bandung, PKB Kab Tegal. Sekitar 102 pemuda mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Bandung. Kegiatan tersebut merupakan gerbang awal untuk menjadi kader Banser.

102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)
102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)

102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung

Diklatsar yang diisi materi-materi untuk meningkatkan kemampuan skill individu, fisik, mental, dan spiritua tersebut diikuti utusan Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting serta 50 orang panitia sehingga rasio mentoring 1:2.

Ketua GP Ansor Kota Bandung Aa Abdul Rozak dalam sambutannya menegaskan bahwa peran dan fungsi Banser merupakan garda terdepan dalam menjaga ulama dan bangsa.

PKB Kab Tegal

Ia juga menegaskan bahwa organisasi pemuda NU tersebut akan tetap menjaga kedaulatan NKRI. “GP Ansor tidak seperti organisasi lain yang seolah-olah memiliki bangsa ini padahal mereka merongrong keutuhan NKRI dengan melakukan arabisasi,” katanya pada pembukaan kegiatan yang berlangsung 9-10 Nevember tersebut.

Sementara Ketua PCNU Kota bandung KH Maftuh Kholil mengutarakan bahwa semangat kepemudaan harus tumbuh dan berkembang. Anggota Ansor, meskipun kelak menjadi tua, namun semangat harus tetap menggelora.

PKB Kab Tegal

Pada pembukaan kegiatan tersebut dihadiri Kabid Kepemudaan Dispora Kota Bandung, Kadis Damkar, Pemuda Demokrat Indonesia, IPNU dan IPPNU Cabang Kota Bandung. (Ujang Miftahuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Budaya, Santri PKB Kab Tegal

Minggu, 19 November 2017

Rais Aam PBNU Sambut Kirab Resolusi Jihad di Banten

Serang, PKB Kab Tegal. Perjalanan Kirab Resolusi Jihad NU 2016 memasuki Kabupaten Serang, Banten, Jumat (21/10) siang. Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang menjadi salah satu tempat tujuan kirab.

Pengasuh Pesantren An-Nawawi yang juga Rais Aam PBNU, KH Maruf Amin mengatakan kegiatan kirab yang merupakan salah satu bentuk peringatan Hari Santri Nasional 2016, menunjukkan pengakuan bahwa santri juga berperan dalam membela, mempertahankan serta menjaga NKRI.

Rais Aam PBNU Sambut Kirab Resolusi Jihad di Banten (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam PBNU Sambut Kirab Resolusi Jihad di Banten (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam PBNU Sambut Kirab Resolusi Jihad di Banten

Kewajiban membela negara kiranya wajar, karena para santri selain diajari oleh para ulama dengan pengetahuan dan ilmu agama, juga dididik menjadi Al-Mujahidin, yakni pejuang dalam membela negara dan agama. Oleh karena itu, membela negara adalah bagian dari iman (hubbul wathoni minal iman).

Selanjutnya, Kiai Maruf menyampaikan jihad di Indonesia saat ini bukan dalam bentuk peperangan dengan senjata fisik, berbeda dengan jihad merebut dan mempertahankan kemerdekaan tahun 1945.?

PKB Kab Tegal

“Jihad (perjuangan) pada masa sekarang adalah perbaikan-perbaikan dalam menjaga umat dari akidah menyimpang, dan menjaga negara dari kelompok radikal,” ujar Kiai Ma’ruf.

Menurutnya, salah satu radikalisme adalah sekuler. Pemahaman sekuler ini dapat menghilangkan nilai agama dari tata hidup dan jiwa kita. Hal itu pernah juga dikhawatirkan oleh KH Hasyim Asyari. Selain itu, pemahaman fundamentalisme juga menjadi akar radikalisme sehingga sikap moderat (wasathiyah) ala NU harus terus diteguhkan.

PKB Kab Tegal

Jangan sampai jiwa keagamaan mati dari diri dan hidup kita. Dalam upaya itu, kaum santri wajib belajar mempertahankan negara, sesuai dengan kondisi kekinian. Santri dapat berperan dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal

Kamis, 16 November 2017

PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor

Sekadau, PKB Kab Tegal - GP Ansor Sekadau merekrut 65 kader baru pemuda dan pemudi NU di Kantor Koramil Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau. Selama Senin-Jumat (26-30/12), puluhan peserta? dilatih dan dididik dengan sejumlah materi maupu secara fisik agar mampu menjalankan dan mengawal visi dan misi GP Ansor.

"Ini adalah putaran kelima pengkaderan di Kalimantan Barat. Sebelumnya sudah di Mempawah, Sanggau, Kapuas Hulu dan Sekadau. Kami berusaha untuk terus mencetak kader muda NU yang merata di seluruh propinsi. Dengan demikian syiar terus dilakukan, salah satunya sistim pengkaderan berjenjang," ungkap Kasatkorwil Banser Kalbar Tohidin.

PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor

Tohidin mengapresiasi dukungan PCNU Sekadau atas pelbagai kegiatan banom-banom NU. Tampak Ketua PCNU Kiai Nur Sholeh di lokasi kegiatan. Kiai Nur menunggui langsung berlangsungnya pendidikan.

"Kami ingin agar proses kaderisasi berjalan baik dan berkualitas sehingga tiap kegiatan minimal harus ada yang menunggu. Hal ini juga untuk melihat dan mendengar langsung apa yang dibutuhkan dalam pengkaderan kader. Ini juga bagian untuk meminimalisir kendala yang mungkin timbul sebelum dan sesudah kegiatan," kata Kiai Nur.

PKB Kab Tegal

Ia menganjurkan kepada seluruh kader GP Ansor untuk saling membahu sesama nahdliyin. "Bagaimana kita akan menjadi uswatun hasanah kalau kita hanya berdiam diri? Jadi menurut saya, semua elemen yang ada di organisasi ini harus bahu-membahu mencetak kader yang militan tetapi tetap rendah hati dengan akhlaqul karimah," tambahnya. (Herry BH/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Budaya PKB Kab Tegal

Jumat, 10 November 2017

PMII DIY Seragamkan Empat Materi PKD

Yogyakarta. PKB Kab Tegal - Biro Kaderisasi PMII DIY menggelar kelompok kerja materi Pelatihan Kader Dasar (PKD) selama empat hari (29/8-1/9) di Sekret PMII DI Yogyakarta. Mereka membahas pilihan materi yang mesti masuk dalam daftar kajian pada PKD.

Peserta rapat kemudian sepakat memilih empat ateri pokok dalam PKD. Empat materi itu antara lain Paradigma PMII, Nilai Dasar Pergerakan (NDP), Aswaja, dan Ke-PMII-an.

PMII DIY Seragamkan Empat Materi PKD (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII DIY Seragamkan Empat Materi PKD (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII DIY Seragamkan Empat Materi PKD

Peserta Pokja adalah Ketua dan Koordinator Biro Kaderisasi dari masing-masing komisariat dan rayon di bawah naungan PMII DI Yogyakarta.

Empat materi ini bersifat wajib bagi seluruh komisariat dan rayon yang berada di bawah naungan PMII DI Yogyakarta untuk dijadikan materi dalam pelaksanaan PKD.

PKB Kab Tegal

Tujuan dari Pokja ini untuk melakukan penyeragaman beberapa materi di PKD. Selama ini, tidak ada kesamaan antara komisariat dan rayon dalam materi PKD meskipun secara subtansi sama. “Empat materi tersebut wajib untuk dijadikan materi dalam PKD,” kata Ketua PMII DI Yogyakarta Faizi Zain, Ahad (28/8).

PKB Kab Tegal

Ketua PMII Humaniora Park Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Thoriq Yuda menyambut baik adanya penyeragaman empat materi wajib tersebut. “Tapi materi tersebut akan disampaikan sesuai latar dan kadar pengetahuan peserta baru,” lanjutnya, Ahad (28/8).

Mereka berencana menghadirkan Nur Kholiq Ridwan, KH Umarudin Masdar, Kang Mustafied, dan Prof KH Yudian Wahyudi sebagai narasumber materi wajib PKD itu.

“Mereka akan memantik materi wajib PKD. Ada beberapa pemateri yang masih dalam tahap konfirmasi,” ujar Aziz, salah satu anggota Biro Kaderisasi (28/8).

PMII DI Yogyakarta berencana mengadakan PKD pada awal September. (Ahmad Riyadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Budaya PKB Kab Tegal

Kamis, 09 November 2017

Fatayat NU Way Kanan Sosialisasikan Bahaya Seks Bebas kepada Pelajar

Way Kanan, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Way Kanan Lampung Sosialisasikan bahaya seks bebas di SMK 1 Pakuan Ratu, Sabtu (5/3) lalu.

Fatayat NU Way Kanan Sosialisasikan Bahaya Seks Bebas kepada Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Way Kanan Sosialisasikan Bahaya Seks Bebas kepada Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Way Kanan Sosialisasikan Bahaya Seks Bebas kepada Pelajar

Upaya sosialisasi bahaya perilaku menyimpang khususnya pergaulan bebas yang mengarah ke sex bebas melalui pendidikan ini, digagas Fatayat NU Kabupaten Way Kanan dengan mengusung program kegiatan bertajuk ‘Fatayat Goes To School’ dengan penyuluhan yang menyenangkan bagi siswa menengah atas di Kabupaten Way Kanan.

"Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap pergaulan anak-anak yang saat ini cenderung bergaul terlampau bebas, sehingga banyak anak-anak mengalami dampak buruk baik psikologi maupun perkembangan anak tersebut,” ujar Rosmalia Resma Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Way Kanan di Blambangan Umpu, Senin (7/3).

Bahkan, lanjutnya, pelajar rentan mengalami kekerasan, khususnya terhadap anak perempuan. Ini jelas berakibat fatal bagi generasi yang akan datang, bahkan agama pun jelas melarang pergaulan yang kebablasan.

PC Fatayat Way Kanan yang merupakan organisasi perempuan muda NU merasa ikut memberikan kepedulian melalui pendidikan sosial terhadap pelajar dengan memberikan penyuluhan yang menyenangkan pada sekolah-sekolah di tingkat SMA atau sederajat.

PKB Kab Tegal

?

"Ini bentuk kepedulian sosial Fatayat dan merupakan program kerja pengurusan kami dengan Fatayat Goes To School akan memberikan dampak yang baik dan selalu waspada akan prilaku yang menyimpang,” demikian Rosmalia Resma. (Disisi Saidi Fatah/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal IMNU, Budaya PKB Kab Tegal

Kamis, 02 November 2017

Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta

Bogor, PKB Kab Tegal. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAINU Jakarta Kampus Kemang, Bogor melaksanakan kegiatan tadabur alam sekaligus evaluasi Maulid Nabi dan Harlah NU Ke-91 bertempat di Villa Cengkoang, Gunungsalak Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/2).?

Tadabur alam ini diikuti oleh puluhan anggota dan kader PMII Komisariat STAINU Jakarta. Kegiatan dibuka dengan membaca Manakib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani.

Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta

Ketua PMII Komisariat STAINU Jakarta Kampus Kemang Imam Shodiqul Wadi mengatakan, banyaknya dinamika organisasi, baik konflik horizontal antar sesama kader maupun konflik-konflik lainya harus dimininalisir sedini mungkin.

"Dengan kegiatan tadabur alam ini kita jadikan ajang untuk mempererat rasa kekeluargaan antar sesama kader PMII seperti yang tertera dalam kalimat Mars PMII yang sangat mengajarkan kita sebuah rasa kebersamaan yaitu Satu Angkatan dan Satu Jiwa," ujar Imam.

Sementara, Ketua Pelaksana, Reyhan el-Jinan mengatakan, kegiatan tadabbur alam tersebut sekaligus rapat evaluasi peringatan Mailid Nabi dan Harlah ke-91 NU yang beberapa hari yang lalu dilakukan oleh pengurus komisariat.

PKB Kab Tegal

"Pada era saat ini terkadang mahasiswa lebih memilih hal-hal yang praktis dan tak mau berbelit-belit padahal evaluasi pasca acara sangatlah penting karena kita bisa mempelajari kesalahan dan menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya," kata Reyhan.

Oleh karenanya, kata Reyhan, mahasiswa khusunya kader PMII dituntut untuk menjadi pionir di masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian saat pulang ke rumah masing-masing.?

PKB Kab Tegal

"Dengan demikian, dengan rapat evaluasi ini menunjukkan jika suatu kegiatan itu menunjukkan kualitasnya tersendiri," pungkasnya.

Kegiatan yang dilakukan satu hari satu malam itu dimeriahkan dengan api unggun dan penampilan kreasi seni para kader-kader seperti stand up comedy, puisi dan kegiatan lainnya. (Ade Mahmudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Budaya, Makam PKB Kab Tegal

Minggu, 29 Oktober 2017

“Risalah” Edisi Terbaru Bahas Peran NU Tangkal Radikalisme

Jakarta, PKB Kab Tegal

Majalah Risalah NU terbaru Edisi 58 tahun 2016 membahas peran NU selama ini dalam menangkal dan memerangi radikalisme dan terorisme. Selain kasus teror nasional, majalah dibawah naungan LTN PBNU ini juga mengupas berbagai aksi terorisme internasional.

Pemimpin Redaksi Majalah Risalah NU, Musthafa Helmy dalam pengantar redaksinya mengatakan, pergeseran masyarakat Indonesia berubah tajam dalam menyikapi aksi teror dewasa ini.

“Risalah” Edisi Terbaru Bahas Peran NU Tangkal Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
“Risalah” Edisi Terbaru Bahas Peran NU Tangkal Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

“Risalah” Edisi Terbaru Bahas Peran NU Tangkal Radikalisme

Dia menjelaskan, kasus teror di Paris membuat semua warga Prancis dan Eropa pada umumnya ketakutan. Mereka berlari, menutup toko, dan lain-lain. Sedangkan untuk kasus teror bom di Jl Thamrin Jakarta Pusat, masyarakat justru mendekat ketika terjadi dentuman bom dan baku tembak.

“Kejadian ini seperti semacam syuting sinteron aja. Polisi langsung olah TKP. Besoknya, aktivitas kembali normal seperti biasa. Bahkan masyarakat Indonesia membuat gerakan tidak takut pada teroris. Kondisi ini tidak disadari para teroris yang menginginkan Jakarta kelabu,” tulis Helmy.

Selain topik utama tentang gerakan radikal dan terorisme, majalah ini juga seperti biasa menyuguhkan tulisan dan informasi yang layak dibaca oleh publik. Seperti tulisan Gus Dur tentang terorisme dna ulasan tentang perilaku jahat (teror) dalam perspektif Psikologi Islam yang rutin diasuh oleh Guru Besar Psikologi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Mubarok.

PKB Kab Tegal

Selain itu, pengajian Kiai Said, Ketum PBNU juga siap menambah wawasan pembaca dengan membahas persoalan maulid secara mendalam. Dalam rubrik Fikrah, tulisan Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Masudi juga layak disimak dengan mengulas seputar ibadah haji dengan berbagai problematikanya.

Selain tulisan-tulisan di atas, Kajian Tafsir yang diasuh oleh Mudir Madrasatul Qur’an Pesantren Tebuireng Jombang KH Mustain Syafi’i juga perlu disimak mengenai kisah Ashabul Kahfi yang terkurung di dalam gua selama 309 tahun. Kemudian, resensi tentang buku ‘Sejarah Islam Nusantara’ karya Michael Laffan yang ditulis Munawir Aziz juga penting untuk dibaca karena menyoroti peran Snouck Hurgronje dalam lipatan Islam Nusantara.

Di bagian akhir, ulasan tentang profil Ketua LTN PBNU, H Juri Ardiantoro akan menemani pembaca untuk memahami peran media di era digital seperti sekarang. Di dalam ulasan tersebut, Juri pria kelahiran Brebes, 6 April 1973 itu mendorong media untuk bahu-membahu menangkal gerakan radikalisme di dunia maya. (Fathoni)?

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Ubudiyah, Budaya PKB Kab Tegal

Selasa, 24 Oktober 2017

Mendes Eko: Pertanian Harus Jadi Sektor Utama Usaha di Desa

Jakarta, PKB Kab Tegal

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta pemerintah desa mulai memikirkan sektor pertanian sebagai unit usaha. Sebagian besar warga desa yang merupakan petani kini tak cukup lagi menanam dan memanen saja, mereka juga harus mulai memikirkan urusan pascapanen.

Mendes Eko: Pertanian Harus Jadi Sektor Utama Usaha di Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Mendes Eko: Pertanian Harus Jadi Sektor Utama Usaha di Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Mendes Eko: Pertanian Harus Jadi Sektor Utama Usaha di Desa

“Masih banyak desa yang belum fokus, dan tidak memiliki strategi pascapanen dan pascaproduksi, akibatnya sektor pertanian masih bergerak di ranah tradisional dan belum mampu menjadi pengungkit kesejahteraan para pelakunya,” ujar Eko Putro Sandjojo di sela rapat internal di kantor Kemendesa PDTT, di Jakarta, Selasa (11/4).

Dia menjelaskan, hampir separuh angkatan kerja di Indonesia berada di perdesaan. Sebagian besar dari mereka bergerak di sektor pertanian. Namun tingkat kesejahteraan mereka rata-rata menengah ke bawah karena petani masih fokus urusan produksi.

PKB Kab Tegal

Sementara urusan pascaproduksi mereka masih tergantung pada pemilik modal yang menyerap dan memasarkan produk ke konsumen. “Sejatinya desa dapat menjadi pengungkit ekonomi nasional. Di desa ada 58,4 juta dari 125 juta angkatan kerja di Indonesia dan kebanyakan mereka berada di sektor pertanian.” Jelas Menteri Eko.

Ke depan, lanjut Eko, para petani di perdesaan harus mulai berpikir menjadikan pertanian sebagai unit usaha yang digarap secara profesional. Petani harus mulai berpikir dengan memilih produk unggulan, mengelolanya, dan memasarkannya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).? Dengan begitu desa diharapkan bisa berkontribusi menjadi pengungkit utama pembangunan nasional.

PKB Kab Tegal

EPS, sapaan akrab Eko Putro Sandjojo, mengatakan pemerintah akan berusaha keras untuk memfasilitasi tumbuhnya sektor pertanian sebagai unit usaha. Di antaranya dengan memberikan insentif, pendampingan, hingga kredit usaha rakyat agar pengelolaan sektor pertanian lebih profesional. Kemendesa PDTT akan bersinergi dengan kementerian lain agar sektor pertanian bisa maju. ?

“Kita akan kasih insentif supaya desa-desa fokus menentukan produk unggulan desanya. Kementerian Pertanian berikan insentif berupa alat pertanian dan traktor, sehingga kita harapkan desa-desa tersebut bisa mengikuti desa lainnya yang fokus dan maju dan dengan model ini kita harapkan lebih cepat tercipta lapangan kerja di desa-desa," tutur Eko. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja, Budaya, AlaNu PKB Kab Tegal

Sabtu, 21 Oktober 2017

Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem

Jepara, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengimbau warga NU untuk memasyarakatkan cara beragama yang moderat. Kiai Said mengingatkan mereka untuk berjuang untuk itu. Karena, banyak pihak asing yang memprovokasi agar bangsa Indonesia terlibat dalam gerakan ekstrem.

Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Bangsa Asing Inginkan Indonesia Ekstrem

“Bangsa Barat sangat mendambakan Indonesia menjadi radikal. Jika sudah radikal, mereka memiliki alasan untuk menggempur Nusantara,” kata Kang Said saat menyampaikan sambutan di Harlah ke-71 Yayasan Mathaliul Huda di desa Bugel kecamatan Kedung kabupaten Jepara, Rabu (17/9) malam.

Sebab itu, sikap ke-NUan tegasnya harus tetap dijaga. “Orang NU jangan mudah terpancing pada kelompok yang suka mengebom. Sebab NU cinta damai. Jangan sampai ikut-ikutan ISIS. Gerombolan garis keras itu sudah bukan Islam, karena suka membunuh saudaranya sendiri,” pesan Kang Said di hadapan ratusan jamaah yang hadir.

PKB Kab Tegal

Kepada hadirin, pengasuh pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini mengingatkan orang tua untuk benar-benar mengawasi anaknya dari pengaruh paham ekstrem. “Ciri lahiriahnya kelompk wahabi antara lain berjenggot panjang, bergamis, bercelana cingkrang, atau tanda hitam di jidat.”

Pengurus masjid juga lebih cermat. Jangan sampai wahabi menguasai kepengurusan masjid. Bogor, Tangerang, dan Bekasi merupakan kota yang dikuasai kelompok wahabi. “Untungnya LTM PBNU lekas bertindak sehingga masjid-masjid yang direbut kelompok tersebut bisa kembali,” imbuh Kang Said. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal PonPes, Budaya PKB Kab Tegal

Kamis, 19 Oktober 2017

Perpustakaan PBNU Siap Terima Dokumen Lembaga dan Banom NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Perpustakaan PBNU meminta kerjasama pengurus lajnah, lembaga, dan banom NU dalam pendokumentasian data-data mereka. Perpustakaan PBNU berkepentingan terhadap data-data semua lembaga dan banom NU.

Perpustakaan PBNU Siap Terima Dokumen Lembaga dan Banom NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Perpustakaan PBNU Siap Terima Dokumen Lembaga dan Banom NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Perpustakaan PBNU Siap Terima Dokumen Lembaga dan Banom NU

Syatiri Ahmad, Kepala Perpustakaan PBNU, saat tengah merapikan sejumlah berkas di mejanya, mengutarakan perihal tersebut kepada PKB Kab Tegal di Ruang 202, Perpustakaan PBNU, Kantor PBNU lantai dua, Jakarta Pusat, Kamis (13/12) sore.

“Kita juga pengen mengoleksi dokumen-dokumen terkait kegiatan atau program lajnah, lembaga, dan banom NU,” kata Syatiri Ahmad kepada PKB Kab Tegal yang tengah memotret ruang perpustakaan dari beberapa sudut, Kamis (13/12) sore.

PKB Kab Tegal

Menurut dia, data-data lembaga dan banom NU yang dibutuhkan perpustakaan PBNU, dapat beraneka bentuk. Syatiri menyebutkan bentuk data itu antara lain berkas program, profil lembaga, laporan tahunan, foto kegiatan, laporan kegiatan, hasil rapat organisasi, bulletin, terbitan berkala, dan bentuk data lainnya.

Berkas-berkas lembaga dan banom NU yang baru masuk akan diklasifikasikan ke dalam data primer dalam koleksi perpustakaan PBNU. Perpustakaan PBNU telah menyediakan folder dan lemari khusus untuk menyimpan data-data tersebut.

PKB Kab Tegal

“Karena itu, kita perlu perhatian dan kerjasama dari pengurus, minimal sekretaris lajnah dan banom NU yang ada untuk menyiapkan data-data tersebut dalam periode kepengurusannya,” tambah Syatiri.

Program pendokumentasian data mereka, tegas Syatiri, penting demi kelengkapan koleksi perpustakaan. Menurut dia, program ini dapat memudahkan siapa saja, termasuk pengurus lembaga dan banom NU itu sendiri ketika membutuhkannya pada suatu saat.

Pengunjung perpustakaan, tambah Syatiri, berasal dari latar belakang profesi mulai dari penulis, wartawan, peneliti, pengamat, dan akademisi. Selain mencari sumber-sumber primer ke-NU-an, ada di antara mereka yang mengejar data-data lajnah, lembaga, atau banom-banom NU, pungkas pria setengah baya yang merawat koleksi Perpustakaan PBNU.

?

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal

LKNU Karanganyar Gelar Khitan Massal dan Donor Darah

Karanganyar, PKB Kab Tegal - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Karanganyar menggelar aksi sosial sunatan massal dan donor darah di Masjid Muhajirin, Perum Josroyo Indah Jaten, Kabupaten Karanganyar, Ahad (22/1). Aksi sosial ini melibatkan anak-anak kecil setempat sebagai peserta.

Ketua LKNU Karanganyar dr Yaqub Iskandar mengatakan, kegiatan sosial ini merupakan rangkaian dari maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh takmir masjid Muhajirin.

LKNU Karanganyar Gelar Khitan Massal dan Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)
LKNU Karanganyar Gelar Khitan Massal dan Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)

LKNU Karanganyar Gelar Khitan Massal dan Donor Darah

"Sunatan masal ini diikuti anak-anak warga sekitar, namun jumlah tidak sesuai target yang direncanakan, mungkin karena waktu yang mendadak dan kegiatan sunatan massal sudah akif sekolah" kata Yaqub kepada PKB Kab Tegal saat dihubungi usai kegiatan.

PKB Kab Tegal

dr Yaqub menambahkan, kegiatan sosial ini pertama kali yang dilakukan oleh LKNU Karanganyar sebagai media dakwah agar lembaga ini dapat dikenal oleh warga Karanganyar.

"Semoga ini menjadi awal langkah LKNU untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat NU khususnya dan masyarakat pada umumnya," harap Direktur Unit Donor Darah (UDD) PMI Karanganyar tersebut. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Warta, Berita PKB Kab Tegal