Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Februari 2018

Lingkungan Global Perlu Dibaca Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Perubahan lingkungan global yang berlangsung sangat cepat perlu dibaca dan diantisipasi oleh kalangan pesantren agar sadar akan keberadaan dirinya dan tidak bingung dalam menghadapi perubahan itu.

Hal tersebut dikemukakan oleh Katib Aam PBNU Prof Dr Nasaruddin Umar pada acara dialog dalam Rakernas Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, (18/5).

Lingkungan Global Perlu Dibaca Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Lingkungan Global Perlu Dibaca Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Lingkungan Global Perlu Dibaca Pesantren

Nasaruddin yang beberapa tahun lalu menyelesaikan doktornya di Amerika Serikat menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang paling cepat berkembang di AS. Buku-buku yang membahas tema keislaman dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi best seller.

“Orang beramai-ramai bersyahadat untuk masuk Islam tidak hanya satu dua, mereka bahkan sampai perlu menyewa stadion. Sejak peristiwa 9/11, keingintahuan tentang Islam juga meningkat luar biasa sehingga buku-buku keislaman sangat laris,” tandasnya.

“Disana banyak dibutuhkan guru ngaji dengan gaji 3000 dolar Amerika per bulan dengan kerja dari hari Jum’at sampai Minggu. Tapi TOEFL-nya harus 550 karena ngajarnya kan pakai bahasa Inggris,” tuturnya menjelaskan peluang yang terbuka bagi para santri.

Rektor Institut Ilmu Qur’an ini menjelaskan negara-negara Eropa saat ini merasa ketakutan terhadap perkembangan Islam disana. Pertumbuhan penduduk yang cepat dikalangan umat Islam yang tinggal disana dalam jangka panjang bisa mengancam keberadaan orang lokal karena mereka enggan punya anak akibat tanggung jawab yang harus dipikulnya.

PKB Kab Tegal

Islam Indonesia Alternatif Masa Depan

PKB Kab Tegal

Nasaruddin yang juga Guru Besar UIN Jakarta ini menambahkan bahwa Islam di Indonesia saat ini tengah menjadi perhatian dari komunitas internasional. Islam Indonesia selama ini dianggap berbeda dengan Islam dari Timur Tengah yang selama ini selalu mengalami konflik.

“Tugas Islam di Timur Tengah sudah selesai dengan melahirkan Islam, kini tugas Islam di Asia Tenggara untuk mengembangkannya,” imbuhnya.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar didunia, otomatis NU sebagai ormas Islam terbesar juga akan mempengaruhi kondisi Islam di Indonesia. Karena itu, ia berharap agar kalangan pesantren tidak menganggap kecil keberadaan dirinya dan harus sadar bahwa dirinya diperlukan.

“Saat ini banyak diperlukan para imam masjid, bukan sekedar imam, tapi pemimpin komunitas, di Australia karena Islam dari Indonesia dianggap lebih toleran daripada para imam yang berasal dari Timur Tengah,” katanya memberi contoh. (mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pemurnian Aqidah, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Selasa, 30 Januari 2018

Polres Pekalongan Siap Amankan Forum Muktamar Ke-12 Jatman

Pekalongan, PKB Kab Tegal - Polres Pekalongan beserta jajarannya siap membantu panitia mengamankan jalannya kegiatan besar berupa Muktamar XII Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) yang akan berlangsung di Pekalongan pada 23-27 Desember 2017 mendatang.

Kesiapan jajaran Polres Pekalongan mengamankan kegiatan muktamar disampaikan langsung oleh Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan di hadapan Panitia Muktamar XII Jatman yang beraudiensi dengan jajaran Polres Pekalongan di Mapolres Kajen, Kamis (30/11).

Polres Pekalongan Siap Amankan Forum Muktamar Ke-12 Jatman (Sumber Gambar : Nu Online)
Polres Pekalongan Siap Amankan Forum Muktamar Ke-12 Jatman (Sumber Gambar : Nu Online)

Polres Pekalongan Siap Amankan Forum Muktamar Ke-12 Jatman

Kegiatan pengamanan tidak saja pada area pembukaan yang rencananya akan dilangsungkan di kompleks Rumah Dinas Jabatan Bupati di Kajen saja, tetapi di tempat-tempat pemondokan dan sidang-sidang komisi di wilayah kerjanya.

PKB Kab Tegal

"Ini kegiatan besar sejak saat saya menjabat sebagai Kapolres Pekalongan, apalagi kegiatan pembukaannya akan dihadiri oleh Presiden sehingga saya beserta jajaran akan melaksanakan pengamanan secara maksimal," ujar Kapolres yang didampingi Kabag Ops Polres Pekalongan Kompol Mohammad Udjir dan Kasat Lantas AKP Bobby A Rachman.

PKB Kab Tegal

Kegiatan audiensi yang dilakukan Panitia Muktamar XII dengan jajaran kepolisian untuk menjalin kerja sama khususnya di bidang pengamanan di samping dengan Polres Pekalongan, pihaknya juga melakukan dengan Polres Pekalongan Kota. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan besar yang dilaksanakan di dua wilayah, yakni di Kota dan Kabupaten Pekalongan dapat berjalan dengan aman dan lancar.

"Kami berharap pihak Polres di dua wilayah dapat membantu keamanan dan kenyamanan peserta yang datang dari berbagai daerah yang ribuan jumlahnya dan pemondokannnya tersebar di delapan kecamatan," ujar Sekretaris Jenderal Jatman KH Masroni kepada Kapolres.

Ada sekitar 10 ribu muktamirin yang akan mengikuti kegiatan Muktamar yang ke-12. Mereka terdiri atas tamu undangan dari dalam negeri dan luar negeri. Melihat animo peserta yang cukup besar, maka perlu dibantu keamanan yang memadai baik di lokasi acara juga di pemondokan-pemondokan peserta.

Kapolres Pekalongan berpesan kepada panitia, setiap perkembangan persiapan dan pelaksanaan kegiatan Muktamar XII agar selalu dikomunikasikan dengan jajaran polres. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama, terutama pada saat kehadiran RI 1 di pembukaan Muktamar XII.

Ikut mendampingi Sekjend Jatman yakni jajaran pengurus harian Idaroh Aliyah (pengurus pusat), Pengurus Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah (MATAN), dan Humas Panitia Muktamar M Ngisom Chollil. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Sabtu, 27 Januari 2018

Gus Dur Ajarkan Kebhinekaan Indonesia dengan Cara Sederhana

Jakarta, PKB Kab Tegal. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai, ajaran kebhinekaan (pluralisme) dalam pandangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat sederhana. Ia mengutip apa yang pernah dikatakan Gus Dur kepadanya.

Menurut Gus Dur, kata Mahfud, kebhinekaan adalah rumah yang terdiri dari kamar-kamar. Di kamar-kamar itu, penghuninya bebas ekspresi, “Mau berpakaian merah, kuning, hijau, bahkan tidak berpakaian sekalipun, terserah.

Gus Dur Ajarkan Kebhinekaan Indonesia dengan Cara Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur Ajarkan Kebhinekaan Indonesia dengan Cara Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur Ajarkan Kebhinekaan Indonesia dengan Cara Sederhana

Tapi ketika ada di ruang tamu dan ruang makan, seluruh penghuni harus mengikuti dan tunduk kepada aturan main bersama rumah tersebut. “Dan jika ada serangan dari musuh luar, seluruh penghuni harus bersama-sama melawannya. Dan jika keluar rumah semua penghuni harus menjaga nama baiknya.”

PKB Kab Tegal

Mahfud kemudian menyatakan, pluralisme bisa tegak dengan tiga hal, yaitu pengakuan kesaamaan derajat semua warga negara tanpa membedakan suku, agama, golongan, “Semua penghuni rumah diberikan hak-hak yang sama.

Supaya aspirasi dan kehendak setiap warga itu tidak liar, maka meniscayakan syarat kedua, yaitu demokrasi. Dan syarat ketiga, supaya demokrasi tidak liar, harus ada kedaulatan hukum agar demokrasi tidak berjalan prosedural, tapi subtansial.

PKB Kab Tegal

Kegiatan kerjasama atas MMD Peduli dan Jaringan Gusdurian tersebut dibuka Masduki Baidlowi. Dalam sambutannya, ia mengatakan, bahwa kegiatan tersebut adalah salah satu rangkaian haul Gus Dur yang digelar serentak di berbagai daerah. Hal menunjukkan keinginan warga untuk memahami dan melanjutkan pemikiran Gus Dur.

Tapi sangat disayangkan di satu sisi semangat itu kuat, di sisi lain masih sering terjadi kekerasan atas nama agama. Menurut dia, sebagaimana yang dikatakan Gus Dur, demokrasi Indonesia saat masih prosedural, bukan subtansial.    

Pembicara lain pada diskusi bertema Pluralisme dan Demokrasi tersebut adalah Alissa Wahid, Mudji Sutrisno, dan Jaya Suprana. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

Pesantren sebagai Basis Arus Baru Kebangkitan Ekonomi Umat

Oleh Muhammad Syamsudin

Menindaklanjuti Keputusan Kongres Ekonomi Umat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mulai bergerak ke daerah untuk meningkatkan ekonomi umat. Meminjam tangan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas), MUI juga telah meluncurkan program baru yaitu Agribisnis Kacang Nasional (Agrikanas) di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (31/10) beberapa waktu yang lalu. Dalam meluncurkan program ini, MUI mengandeng PT Perhutani dan Garuda Food.

Pesantren sebagai Basis Arus Baru Kebangkitan Ekonomi Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren sebagai Basis Arus Baru Kebangkitan Ekonomi Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren sebagai Basis Arus Baru Kebangkitan Ekonomi Umat

Dalam beberapa forum lain, Ketua Umum MUI dan sekaligus Rais ‘Am Jam’iyah Nahdlatul Ulama’, KH Maruf Amin menjelaskan bahwa Kongres Ekonomi Umat yang dibuka Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 22-24 April lalu menghasilkan berbagai rekomendasi untuk memajukan perekonomian umat di Indonesia, di antaranya komitmen untuk menggerakkan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha utama perekonomian nasional.?

Dalam rangka merealisasikan rekomendasi-rekomendasi hasil Konggres tersebut, pemerintah berencana menggandeng pesantren-pesantren di Seluruh Indonesia, untuk mengawal pelaksanaannya dan sekaligus menjadi motor penggerak upaya penciptaan Arus Baru Ekonomi Umat tersebut. Inilah kemudian oleh beliau, Rais ‘Aam, yang dihimbaukan kepada seluruh warga nahdliyin agar mulai bangkit. Tentunya, kebangkitan tersebut kurang menemukan gregetnya bila tidak didukung oleh soko guru masyarakat yaitu pesantren. Dan karena latar belakang inilah, tulisan ini hadir untuk mencoba memberikan respon gambaran terhadap himbauan Rais ‘Aam tersebut.?

Pesantren Soko Guru Ekonomi Umat

PKB Kab Tegal

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat perekonomian ekonomi Islam dunia. Sebab selain di dukung oleh besarnya jumlah penduduk muslim, Indonesia juga memiliki faktor pendukung lain yang sangat strategis bila dibandingkan dengan negara lain yaitu faktor adanya lembaga pendidikan Islam tradisional berupa Pondok Pesantren. Maka akan sangat mengherankan bila sampai sekarang ini, kurang lebih setelah 22 tahun sejak pertama kalinya berdiri bank dengan sistem syariah yaitu Bank Mu’amalah berdiri tahun 1992, perkembangan ekonomi Islam di Indonesia masih berjalan stagnan dan jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain, terutama negara tetangga Malaysia yang perkembangan ekonomi Islamnya paling maju di dunia.?

Menurut laporan data dari Bank Indonesia tentang Data Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia tahun 2013, akselerasi pertumbuhan ekonomi Islam khususnya pada lembaga-lembaga keuangan Islam baik bank maupun non bank hanya mampu tumbuh sekitar 4,6 persen saja dari total pangsa pasar keuangan di Indonesia dengan total asset hanya sebesar 145 trilliun rupiah, masih jauh bila dibandingkan dengan total asset perbankan konvensional yang mencapai 5000 trilliun rupiah. Pencapaian ini masih dibawah target pertumbuhan yang diharapkan mampu mencapai 6 persen. Dengan data-data yang ada sekarang ini, rasanya akan sangat sulit untuk merealisasikan target untuk menjadikan indonesia sebagai pusat dan pemimpin dalam pasar keuangan syariah dunia pada tahun 2020 nanti. Perkembangan bank syariah masih mempunyai banyak problem. Problem hukum merupakan salah satu dari beberapa problem yang dihadapi oleh bank syariah, disamping problem–problem lain seperti persepsi dan perilaku masyarakat yang masih cenderung menyamakan bank syariah dengan?

bank konvensional. Pengetahuan syariah masyarakat yang masih terbatas baik sumber daya manusia dan teknologi yang masih mengacu pada sistem konvensional dan sebagainya. Berdasarkan UU No.21 tahun 2008 yang mendukung operasional bank syariah, bank syariah dipahami sebagai bank bagi hasil namun dengan berjalannya perkembangan jaman, sebagian problem hukum bank syariah dapat diatasi. Namun, dalam pelaksanaannya nanti masih perlu menelaah beberapa hal yang mengandung potensi adanya problem hukum lain yang perlu mendapat pemecahan.?

Realitas di atas harus dijadikan sebagai bahan introspeksi bagi pemerintah maupun para praktisi ekonomi Islam mengapa dengan potensi dan dukungan yang demikian besar sampai saat ini ekonomi Islam masih belum mampu bersaing dengan sistem ekonomi konvensional. Strategi yang ada saat ini yang lebih mengedepankan pada sisi pertumbuhan aset dan jumlah lembaga-lembaga keuangan Islam rasanya akan menjadi sia-sia apabila tidak diselaraskan dengan soisalisasi dan edukasi yang efektif pada masyarakat muslim indonesia. Sebab diindikasikan salah satu penyebab lambannya pertumbuhan ekonomi syariah disebabkan oleh masih lemahnya pemahaman masyarakat muslim sendiri akan pentingnya bertransaksi dan berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi Islam. Masyarakat muslim indonesia masih acuh dan tertutup/tidak membuka diri terhadap sistem ekonomi Islam dan menganggap tidak ada bedanya dengan sistem ekonomi konvensional. Kesan yang timbul di masyarakat bahkan lebih buruk lagi, dimana bank atu lembaga keuangan syariah dianggap sama saja dengan bank konvensional, yang membedakannya hanyalah “jilbab” dan “salam”.?

PKB Kab Tegal

Sebagai suatu contoh, misalnya masih terdapatnya pro dan kontra terhadap penerapan di kalangan umat Islam itu sendiri mengenai bunga bank. Ada sejumlah alasan yang menjadi pendukung maupun menolak penerapan metode bunga. Adapun alasan yang menjadi pendukung maupun menolak metode bunga adalah sebagai berikut :

Masyarakat yang mendukung penerapan metode bunga umumnya berpendapat bahwa :

• Bunga atas pinjaman adalah hal yang wajar, bahkan sudah seharusnya ada.?

• Metode bunga dapat dibenarkan karena dalam perekonomian sering terjadi inflasi yang menyebabkan penurunan nilai mata uang.?

• Pengaruh Teori? Kecenderungan Mata Uang Berbasis Waktu [time preference of money theory, yang menyatakan bahwa jumlah uang pada masa kini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari jumlah yang sama pada suatu masa nanti, sehingga bunga diperlukan untuk mengimbangi penurunan nilai uang.

Sekip masyarakat yang kontra terhadap sistem bunga Bank adalah secara umum dapat dipetakan sebagai berikut:

• Menolak pinjam-meminjam uang dengan bunga karena membuat orang tergoda untuk mengejar keuntungan dan menumpuk kekayaan sehingga uang menjadi tidak produktif dan hanya menimbulkan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin juga fungsi uang adalah sebagai alat tukar, bukan untuk menghasilkan tambahan melalui bunga.?

• Karena bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat. Dilihat dari aspek sosialnya, penerapan metode bunga terbukti menimbulkan akibat yang kurang baik, karena bunga meningkatkan kecenderungan dikuasainya kekayaan segolongan orang kecil saja.?

Dengan demikian, maka hal yang paling urgen saat ini adalah bagaimana melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat yang dibarengi dengan edukasi yang benar mengenai pentingnya berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi Islam. Sebab tanpa adanya sosialisasi dan edukasi, mustahil rasanya dapat mengubah pandangan masyarakat saat ini akan pentingnya berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi Islam yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam hal ini, peranan pondok pesantren sebagai lembaga dakwah dan pendidikan Islam menjadi sangat krusial, di mana masih terdapat sebagian besar masyarakat muslim Indonesia yang menganggap pondok pesantren dengan kyainya sebagai referensi utama dalam kehidupan keberagamaan maupun kemasyarakatan. Pondok pesantren juga masih dianggap oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan yang memiliki kredibilitas dan kompetensi yang tinggi, terutama dalam hal yang menyangkut norma-norma keagamaan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh masyarakat.?

Faktor inilah yang menjadi kelebihan antara pondok pesantren dengan lembaga pendidikan Islam lainnya dalam sudut pandang masyarakat muslim Indonesia. Konsep- konsep ekonomi Islam seperti riba, mudharabah, musyarakah, qard, murabahah dan konsep-konsep lainnya sebenarnya sudah diajarkan sejak lama di Indonesia, khususnya di madrasah, dan sekolah, terlebih lagi pondok pesantren dengan nama fiqh muamalah. Salah satu elemen penting dalam pesantren adalah pengajaran kitab-kitab Islam klasik atau sering disebut “kitab-kitab kuning” (al-kutub al-shafra’). Adapun metode pengajaran yang diberikan di pesantren adalah sorogan dan bandongan. Melalui kajian terhadap kitab-kitab kuning itulah, terutama kitab-kitab fiqh, pondok pesantren mengenal dan mengkaji teori-teori yang berkaitan erat dengan ekonomi Islam.?

Dengan potensi dan integritas pondok pesantren yang demikian tinggi, maka tidak ada salahnya strategi pengembangan ekonomi Islam bisa dimulai dari pemberdayaan pesantren yang secara kuantitas maupun kualitas memiliki semua yang dibutuhkan dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia. Dalam hal kuantitas, setidaknya jumlah pondok pesantren di Indonesia tersebar hampir disetiap penjuru tanah air dari sabang sampai merauke, yang menurut data dari departemen agama berjumlah tidak kurang dari 30.000 pesantren, dengan jumlah santri tidak kurang dari 4.000.000 orang, dan belum lagi pesantren yang tidak terdata yang bertada di daerah-daerah terpencil dan pelosok. Secara kualitas, kyai maupun santri pondok pesantren memiliki keunggulan dalam bidang pemahaman teori dan konsep-konsep ekonomi Islam yang mumpuni, sebab secara tradisi di setiap pesantren pasti mengajarkan bidang keilmuan fiqh muamalah yang menjadi dasar utama untuk menerapkan produk-produk dan transaksi-transaksi dalam sistem ekonomi dan perbankan Islam.?

Menurut sejumlah ekonom, pemerhati ekonomi Islam, secara garis besar, peran strategis pesantren dalam pengembangan ekonomi Islam di indonesia ada dua, yaitu:?

Pertama, peran pengembangan keilmuan dan sosialisasi ekonomi syariah ke masyarakat. Hal ini karena pesantren diakui sebagai lembaga pengkaderan ulama dan dai yang legitimed di masyarakat. Ulama produk pesantren sangat berpotensi menjadi ulama ekonomi Islam yang sangat diperlukan sebagai Dewan Pengawas Syariah (DPS) bagi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang berfungsi mengawasi dan menjaga aktivitas dan program LKS tersebut sesuai dengan syariah. Disamping itu mereka juga dapat berperan sebagai corong sosialisasi ekonomi syariah di masyarakat, karena mereka adalah panutan dan suara mereka lebih didengar daripada ulama dan dai produk lembaga non pesantren. Kelebihan lainnya mereka lebih menguasai fiqh muamalah, sehingga memiliki kemampuan untuk menjelaskan tentang ekonomi syari’ah kepada masyarakat dengan lebih baik.?

Kedua, adalah peran mewujudkan laboratorium praktek riil teori ekonomi syariah dalam aktivitas ekonomi. Peran ini juga sangat strategis, mengingat masyarakat melihat pesantren sebagai contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari. Jika pesantren mengembangkan potensinya dalam ekonomi syariah dan berhasil tentu hal itu akan diikuti oleh masyarakat. Insya Allah mereka akan ramai-ramai melakukan migrasi dari sistem ekonomi kapitalis menuju ekonomi Islam yang terbebas dari riba, maysir, gharar, risywah, dzalim, jual beli barang haram dan berbagai bentuk kemaksiatan lainnya. Sebaliknya, jika pesantren pasif dan apatis tentu berpengaruh kepada masyarakat, apalagi jika mereka masih berinteraksi dengan ekonomi konvensional.?

Kedua peran ini memiliki posisi yang sangat strategis dalam strategi ekselerasi ekonomi Islam di indonesia, dan bila dapat diimplementasikan dengan baik, tidak mustahil perkembangan ekonomi Islam di indonesia akan dapat berjalan lebih cepat dan mencapai target yang menjadikan indonesia sebagai pusat dan leader dalam ekonomi dan keuangan Islam dunia. Namun dibalik potensi yang sedemikian besar dan strategis, tentu saja tidak bisa kita nafikan pondok pesantren juga memiliki sisi kelemahan yang menjadi salah satu penyebab pasifnya peran pondok pesantren dalam andil mengembangkan dan memajukan ekonomi Islam. Kelemahan tersebut terletak pada minimnya pengetahuan kyai atau santri akan praktik dan implementasi dari teori-teori dan konsep-konsep ekonomi Islam yang telah mereka miliki, sehingga teori-teori dan konsep-konsep tersebut hanya menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang tidak pernah terimplementasikan di dalam kehidupan dunia secara nyata.?

Eksistensi ilmu teoritis fiqh muamalah di pesantren seharusnya membumi, sehingga bisa menyelesaikan problem-problem transaksi yang bersih dan syar?i di lapangan, namun kebanyakan insan pondok pesantren tak berdaya manakala berhadapan dengan sistem kapitalis yang membelit seperti sistem riba. Perbankan konvensional misalnya, sebelum adanya sistem perbankan syariah, ia seakan tak bisa dihindari oleh kebanyakan umat Islam, termasuk para santri yang sejatinya pakar tentang teori fikih muamalah tersebut. Bahkan, akibat mengakarnya sistem kapitalis itu, tak sedikit ulama yang melegitimasi sistem riba di perbankan konvensional dengan dalil-dalil yang dikutip dari kitab-kitab kuning.?

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan tidak membuminya konsep-konsep teoritis fiqh muamalah yang dikuasai oleh santri di pondok pesantren dengan perkembangan produk- produk ekonomi Islam yang terus berkembang pesat sekarang ini yaitu Pertama, kajian keilmuan pesantren khususnya fiqh muamalah hanya merujuk dan bersumber dari kitab-kitab klasik yang ditulis pada ratusan tahun yang lalu, sedikit pesantren yang mau menggunakan kitab-kitab kuning kontemporer, padahal institusi dan aktivitas ekonomi masyarakat terus berkembang. Banyak hal-hal baru dalam perkembangan ekonomi yang tidak terbahas di dalamnya, sehingga menyebabkan keilmuan santri dalam fiqh muamalah mengalami kemandegan, sehingga tidak memahami realitas yang ada. Kedua, teori-teori fiqh muamalah kurang diaktualkan menyebabkan orang tidak lagi familiar dengan konsep-konsep yang dibawa dari kitab kuning.?

Semestinya, pesantren mampu membawa teori-teori klasik itu dalam dunia saat ini dengan bahasa yang kontemporer, sehingga ada upaya untuk membumikan konsep “abstrak” itu ke dunia nyata yang kongkret. Ketiga, proses belajar- mengajar yang dikembangkan masih berorientasi pada bahan atau materi, bukan pada tujuan. Proses pembelajaran dianggap berhasil bila para santri sudah menguasai betul materi-materi yang ditransfernya dari kitab kuning dengan hafalan yang baik. Apakah mereka nanti mampu menerjemahkan dan mensosialisasikan materi-materi tersebut ketika berhadapan dengan dinamika masyarakat tidak diperhatikan. Keempat, metode mengajar cenderung monoton dan menggunakan pendekatan doktrinal, sehingga kreatifitas keilmuan santri minim. Tidak terdapat arahan maupun kemauan dari santri sendiri untuk mencoba mempraktikkan konsep- konsep yang telah dikuasainya tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kelima, santri tidak dikenalkan atau tidak dipahamkan tentang sistem ekonomi konvensional, sehingga begitu berbenturan dengan sistem konvensional di lapangan langsung tak paham dan akhirnya menyerah dan tak berani mengusiknya. Ini terjadi karena sistem pendidikan pondok pesantren yang tidak memberikan porsi bagi materi-materi kontemporer (kekinian) dan keindonesiaan, termasuk materi ekonomi konvensional dalam kacamata Islam.?

Kelima penyebab di atas diperparah dengan pemahaman yang salah oleh banyak kalangan santri dan pesantren tentang dikotomi ilmu dunia dan ilmu agama. Walaupun dikotomi tersebut merupakan pengaruh sekulerisme, namun ia sangat populer dikalangan pesantren, terutama dikalangan pesantren salaf. Akibatnya santri malas atau bahkan tidak ada motivasi sama sekali untuk belajar ilmu-ilmu yang dianggap sebagai ilmu dunia, termasuk di dalamnya ilmu ekonomi.

Di sisi lain, tumbuh pesatnya sistem ekonomi Islam yang berpusat pada semakin maraknya pendirian lembaga-lembaga keuangan syari’ah terutama perbankan syari’ah menuntut tersedia sumber daya manusia yang mumpuni dan menguasi dua bidang keahlian sekaligus, yaitu keahlian dalam bidang manajemen dan keuangan perbankan dan keahlian dalam bidang fiqh mu’amalah. Kedua skill ini mutlak dimiliki oleh para profesional di industri perbankan syari’ah, sehingga tujuan utama dari didirikannya perbankan dengan sistem syariah yaitu agar umat Islam terhindar dari transaksi yang mengandung riba akan dapat tercapai.

Namun kenyataannya hingga saat ini, SDM yang berkecimpung dalam dunia industri keuangan Islam khususnya perbankan syariah lebih banyak didominasi oleh orang- orang yang berasal dari bank konvensional, yang tidak memiliki dasar-dasar keilmuan dan pengetahuan yang cukup mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip ekonomi Islam terdapat dalam fiqh mu’amalah. Sehingga sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep-konsep ekonomi Islam pada lembaga-lembaga keuangan syariah di Indonesia saat ini sangatlah terbatas, sebab sebagian besar dari mereka berasal dari para praktisi perbankan konvensional yang berasal dari bank induknya yang membuka unit usaha syari’ah (UUS). Para praktisi ini lebih menonjol kemampuan teknis operasional perbankan seperti manajemen, akuntansi, marketing dan kemampuan teknis perbankan lainnya ketimbang konsep-konsep ekonomi Islam, sehingga pada prakteknya seringkali terjadi kesalahan-kesalahan yang sangat prinsipil dalam keputusannya menegeluarkan suatu produk pemb

iayaan maupun pendanaan syari’ah.?

Di sinilah sebenarnya terbuka kesempatan yang luas bagi para alumni pondok pesantren yang memiliki kelebihan pada penguasaan konsep-konsep ekonomi Islam, sehingga dibutuhkan sinergi dan integrasi keilmuan yang terpadu antara kemampuan teknis operasional yang dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi di satu sisi, dengan kemampuan pada pemahaman konsep-konsep ekonomi Islam yang dimiliki oleh santri pondok pesantren di sisi lain.?

Namun, yang tidak kalah pentingnya, adalah diperlukan upaya menggali informasi yang lebih mendalam mengenai pandangan dan pemahaman santri pondok pesantren terhadap inovasi dan perkembangan ekonomi Islam yang tengah berkembang di indonesia dewasa ini. Mengapa? Karena tidak semua pesantren siap melakukannya. Ada masih banyak pesantren-pesantren lain yang membutuhkan pembinaan. Paling tidak, sebagian dari mereka perlu ada bimbingan dan sharing pengetahuan tentang arus baru ekonomi ummat tersebut.

Penulis adalah pengasuh Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri P. Bawean, Gresik, Jawa Timur

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Tokoh, Kyai PKB Kab Tegal

Kamis, 25 Januari 2018

Tiga Hal Perwujudan Kembali ke Fitrah

Jember, PKB Kab Tegal - Kesucian? (fitrah) adalah gabungan tiga unsur: benar, baik dan indah. Sehingga seseorang yang ber-idul fitri dalam arti kembali kepada kesuciannya, akan selalu berbuat yang indah, benar dan baik.

Demikian diungkapkan Ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin saat menjadi khatib sholat Idul Fitri di masjid jami Al-Baitul Amin, Jember, Jawa Timur, Rabu (6/7).

Tiga Hal Perwujudan Kembali ke Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Hal Perwujudan Kembali ke Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Hal Perwujudan Kembali ke Fitrah

Menurut kiai yang akrab disapa Gus Aab, dengan kesucian jiwanya, orang yang ber-idul fitri akan memandang segalanya dengan pandangan yang positif, selalu mencari sisi-sisi yang baik, benar dan indah. Ia mencari yang indah kemudian melahirkan seni, mencari yang baik menimbulkan etika, dan mencari yang benar menghasilkan ilmu.

PKB Kab Tegal

"Dengan demikian, ia akan menutup mata terhadap kesalahan dan keburukan orang lain. Kalaupun itu terlihat, selalu dicari nilai-nilai positifnya," tukasnya.

Lebih jauh Gus Aab mengatakan, hakikat kembali ke fitrah bisa diwujudkan dalam tiga hal, yaitu mengokohkan ketauhidan, menguatkan komitmen ubudiyah dan memelihara akhlak yang terpuji.

PKB Kab Tegal

Mengkokohkan tauhid, katanya, dilaksanakan dengan puasa, shalat tarawih, tadarus, membayar zakat hingga melaksanakan shalat Idul Fitri.

"Ramadhan adalah momentum yang sangat efektif untuk mengokohkan keimanan kita. Ramadhan memang dicipta oleh Allah untuk mendidik jiwa-jiwa yang lalai dari ibadahnya untuk bersimpuh bersujud? dan mengikhlaskan pengabdiannya," jelasnya.

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Jember melanjutkan, fitrah kehambaan menuntut setiap muslim untuk membutikan komitmen ibadahnya. Dia dituntut tidak hanya bersungguh-sungguh menunaikan? ibadah fardlu tapi juga ibadah sunnah.

"Jika seorang muslim ingin membuktikan kesungguhannya untuk kembali kepada fitrahnya, salah satu bentuknya adalah dengan menjaga komitmen ibadahnya," urai Gus Aab.

Gus Aab memaparkan bahwa cara lain memaknai pemeliharaan fitrah adalah dengan menjaga akhlak yang terpuji seperti amanah, jujur, sabar dan syukur. Jika seseorang memiliki dan menjaga sifat-sifat tersebut, ia akan tenang hidupnya. "Orang yang amanah, jujur, sabar dan syukur adalah orang yang? disenangi dan dirindukan semua orang," jelasnya. (aryudi a. Razaq/abdullah alawi)

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Ahlussunnah, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 24 Januari 2018

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan

Jombang, PKB Kab Tegal

Pengurus pusat Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur tengah mengupayakan menambah cabang BMT NU di beberapa kecamatan di Jombang pada tahun 2016 ini. Salah satunya di Kecamatan Kesamben ditargetkan pada bulan Februari mendatang.

Rencana tersebut merupakan hasil rapat koordinasi antara Pengurus BMT-NU pusat dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kesamben, Muslimat, Fatayat dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Aula Kantor ? MWCNU setempat, Selasa (26/1/2016) malam.

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)
BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan

Dalam rapat tersebut, mereka menyepakati bahwa BMT-NU cabang Kesamben akan didirikan pada tanggal 21 Februari mendatang. Sedangkan persiapan teknis dan perekrutan pengelola cabang BMT ini sudah dibahas dan direncankan sejak tiga bulan yang lalu. “BMT Kesamben, telah dirintis sejak tiga bulan yg lalu. Dan saat ini sudah ada 60 penabung,” kata Muhammad Muchlis Irawan, Sekretaris BMT-NU pusat kepada PKB Kab Tegal, Rabu (27/1).

Sesuai dengan kebijakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang untuk mendirikan lembaga keuangan sebagai strategi kesejahteraan warga nahdliyin, juga sebagai upaya mengembangkan dan memperkuat kelembagaan NU. Selama dua periode dipimpin KH Isrofil Amar, memang ada target untuk mendirikan satu BMT di tingkat kabupaten dan tiga di MWCNU. “Yang sudah ada sekarang di Bareng, dan di Kesamben ini adalah pendirian yang ke dua,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Untuk pengurus BMT-NU cabang Kesamben, Muhlis sapaan akrabnya menetapkan setidaknya dikelola oleh 8 (delapan) kader NU yang memang berdomisili di ? Kesamben. “Nanti saat resmi dibuka, telah disiapkan empat org pengelola, satu orang penanggung jawab, satu oanrg teller dan dua orang marketing,” ulasnya.

Sementara Ahmad Samsul Rijal, Sekretaris PCNU saat dikonfirmasi mengaskan bahwa rencana pendirian BMT-NU Cabang Kesamben menjadi lompatan kedua PCNU untuk menguatkan kembali nilai dan semangat taawun dalam berjam’iyah, khususnya peran Jam’iyah Ijtimaiyyah di bidang ekonomi.

“Karenanya, mengembangkan BMT NU Jombang Cabang Kesamben merupakan upaya membangun kemanfaatan Jam’iyyah di bidang ekonomi melalui lembaga keuangan syariah yang secara konkrit bisa menjawab masalah ekonomi dari, oleh dan untuk Nahdliyyin di kecamatan Kesamben,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Nasional, Halaqoh PKB Kab Tegal

Senin, 08 Januari 2018

STAINU Jakarta Jalin Kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia

Selangor, PKB Kab Tegal. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta menandatangani nota kesepahaman kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia. Kedua kampus tersebut akan bekerjasama pada bidang-bidang strategis dalam dunia akademik.

STAINU Jakarta Jalin Kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)
STAINU Jakarta Jalin Kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)

STAINU Jakarta Jalin Kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia

Ketua Stainu HM. Mujib Qulyubi, M.H mengatakan, di antara yang akan dikerj yang meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama riset bersama, dan juga penerbitan jurnal ilmiah dari hasil penelitian dosen pada masing-masing perguruan tinggi.

“Sebagaimana lazimnya keerjasama antar perguruan tinggi yang ada selama ini, kami juga akan melakukan hal yang sama, menjalin kerjasama di bidang pengembangan sumberdaya manusia yang meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, riset dan penelitian, serta kegiatan penerbitan hasil penelitian yang telah dilakukan dosen di masing-masing pergutuan tinggi untuk dimuat di jurnal internasional,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Pada kesempatan itu juga, Dekan Fakulti Pengajian Islam Prof. Dr. Mohd. Nasran Mohammad menyatakan kegembiraannya bisa menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di bawah naungan organisasi Nahdlatul Ulama ini.

PKB Kab Tegal

Nasran menambahkan bahwa kerjasama di bidang pengembangan sumberdaya manusia sangat mungkin dilakukan dengan STAINU Jakarta terlebih menyangkut penguatan pemahaman serta riset keislaman. Hal itu dikarenakan menurut Nasran, Islam yang ada di Malaysia masih satu rumpun dan senafas dengan Islam di Indonesia.

Sebagai salah satu bentuk realisasi kerjasama yang dilakukan oleh STAINU Jakarta dan Universiti Kebangsaan Malaysia ini dalam waktu dekat STAINU Jakarta akan mengundang profesor-profesor dari Universiti Kebangsaan Malaysia untuk memberikan orasi ilmiah pada mahasiswa Stainu Jakarta.

Nota kesepahaman yang berlangsung pada pada 28 Februari pukul 15.30 waktu Malaysia tersebut, selain Ketua STAINU Jakarta, turut serta Katua Prodi Akwalus Syaksiyyah Irfan Hasanuddin, MA, dan beberapa jajaran. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Rumah Inaq Munah Hancur Diterjang Banjir Bandang

Mataram, PKB Kab Tegal. Rumah Inaq Munah di Dusun Panggungan, Desa Mandana Raya, Lombok Timur terbuat dari kayu lapis. Rumah sederhana itu pun dibangun dari hasil gotong royong warga satu dusun. 

Sehari-hari Inaq Munah yang usianya telah lebih dari 80 tahun, menjalani aktivitas di rumah kayunya itu. Meskipun sudah berusia lanjut, segala urusan hidupnya ia kerjakan sendiri. Hal itu lantaran Inaq Munah hidup sebatang kara, tanpa ada sanak keluarga. 

Rumah Inaq Munah Hancur Diterjang Banjir Bandang (Sumber Gambar : Nu Online)
Rumah Inaq Munah Hancur Diterjang Banjir Bandang (Sumber Gambar : Nu Online)

Rumah Inaq Munah Hancur Diterjang Banjir Bandang

Pertengahan November ini, setiap hari selama hampir satu minggu, hujan mengguyur Kabupaten Lombok Timur. Hujan berintensitas tinggi telah menyebabkan dua buah embung di bagian bawah dari Bendungan Pandandure meluap.

Akibatnya banjir bandang tak tercegah terjadi pada Sabtu (18/11). Buruknya drainase dan kerusakan ekosistem sungai juga memperparah banjir bandang hingga menerjang permukiman dan lahan di 15 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur terkena dampaknya. Di antara desa yang paling parah adalah Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.  

Rumah Inaq Munah tak ayal ikut terkena dampaknya. Rumah itu hancur berkeping-keping tergerus air banjir hingga rata dengan tanah. Beruntung ia masih bisa diselamatkan oleh warga.

Hancurnya rumah itu, menyebabkan Inaq Munah tak punya keluarga, juga harus kehilangan tempa berteduh. Untuk sementara ia mengungsi di rumah tetangga desa yang masih bisa dihuni.

PKB Kab Tegal

Menyadari hal tersebut NU Care-LAZISNU bekerjasama dengan PW LAZISNU NTB dan Panitia Munas Konbes NU 2017, berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membantu pembangunan kembali rumah bagi Inaq Munah.

Penggalangan dana dilakukan di arena Munas Konbes NU 2017. Bagi masyarakat dan peserta Munas NU yang berminat menyalurkan bantuan dapat menyerahkannya pada saat menjelang penutupan Munas Konbes, Sabtu (25/11).

Pada penutupan Munas Konbes juga diagendakan penyerahan secara simbolis bantuan pembuatan rumah untuk Inaq Munah. (Kendi Setiawan)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nusantara, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Januari 2018

Inilah Pendapat Lima Dubes terkait Konferensi Islam Nusantara di Belanda

Amsterdam, PKB Kab Tegal. Selain diikuti para pemakalah, mahasiswa dari banyak negara, konferensi internasional tentang Islam Nusantara yang digelar Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda juga diikuti lima duta besar RI dari Belanda, Lebanon, Arab Saudi, Aljazair, dan Azerbaijan. Simak komentar mereka tentang acara yang digelar di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, seperti yang dilaporkan Hamzah Sahal dari PKB Kab Tegal, Senin (27/3).

Inilah Pendapat Lima Dubes terkait Konferensi Islam Nusantara di Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Pendapat Lima Dubes terkait Konferensi Islam Nusantara di Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Pendapat Lima Dubes terkait Konferensi Islam Nusantara di Belanda

H.E. I Gusti Agung Wesaka Puja, Dubes RI untuk Belanda:

Pertama, seminar Islam di Belanda ini prakarsa yang sangat baik di saat situasi politik di Belanda yang dewasa ini menunjukkan nuansa yang sangat lain dari wajah Islam yang disampaikan oleh sebagian politisi Belanda yang ekstrem kanan. Kita berkepentingan untuk meluruskan perskpektif mereka tentang Islam.

Kedua, ini sebuah acara penting untuk mengumpulkan tokoh-tokoh Muslim, peneliti dunia Islam dan tokoh NU dari berbagai negara.?

Ketiga, dalam konteks sosial budaya, acara ini memberikan semacam wahana di mana kita bisa menunjukkan pemikiran, budaya, praktik hidup bangsa Indonesia di depan publik di Belanda.

PKB Kab Tegal

Agus Maftuh, Dubes RI untuk Arab Saudi:

Saya senang lihat NU di luar negeri. Saya senang lihat batik NU, dengar mereka bicara di muka umum, hingga bertukar humor. Saya senang sekali. Ini jalan untuk membuka syiar Islam damai yang belakangan tertutup oleh konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

PKB Kab Tegal

Chozin Chumaidi, Dubes ? RI untuk Libanon:?

Rasa syukur dan bangga pada yang digelar Belanda. Acara ini menguatkan jaringan Islam Sunni yang moderat. Islam ala Aswaja yang moderat. Acara ini tidak boleh berhenti, semuanya harus mendukung. PBNU, masyarakat, dan pemerintah Indonesia. Ini baru permulaan, belum mekar. Tugas kita memekarkan tumbuhan yang sudah ditanam anak-anak muda di PCINU Belanda.

Safira Rosa Masrucha, Dubes RI untuk Aljazair:

Saya melihat orang segitu banyak enjoy semua. Dari banyak kalangan, dari banyak negeri. Mereka datang menikmati tradisi Islam dan Islam tradisi yang berkembang di Indonesia. Acara begini adalah kebutuhan mendesak, perlu dikembang ke depan.

Husnan Bey Fananie, Dubes RI untuk Azerbaijan:

Ini bukan sekadar acara. Ini momentum untuk yang memperkenalkan Islam di Indonesia. Dunia belum tahu Islam di Indonesia seperti apa. Banyak yang membayangkan kayak di Timur Tengah. Kita multibudaya yang tidak ada di negeri Muslim lain dan damai dengan segala dinamikanya.?

Seminar ini kerja taktis dan diplomatis yang sangat jitu dalam menghadapi persepsi jelek tentang Islam. Islam sebagai inspirasi damai di Indonesia harus disuarakan dengan lantang dan konsisten. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Januari 2018

Posko Peduli Bencana PWNU Jateng Masih Buka Donasi

Semarang, PKB Kab Tegal. Pos Komando (Posko) Peduli Bencana Alam Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng) masih membuka penerimaan donasi dari warga masyarakat untuk disalurkan kepada para korban banjir di Jawa Tengah.

Posko Peduli Bencana PWNU Jateng Masih Buka Donasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Posko Peduli Bencana PWNU Jateng Masih Buka Donasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Posko Peduli Bencana PWNU Jateng Masih Buka Donasi

Untuk donasi uang, telah dibuka rekening khusus di BRI dengan nomor 060901002642531 atas nama  Posko Peduli Bencana  Alama NU Jateng.  Bagi penyumbang yang menransfer, dimohon memberi konfirmasi  melalui SMS kepada endahara Posko, Rofiq Mahfudz di nomor  081326101101.

Koordinator Posko Peduli Bencana Alam PWNU M Puji Wibowo menuturkan, hingga Rabu, (5/2), sumbangan dalam bentuk barang dan uang masih terus mengalir, dan akan segera disalurkan ke pos yang ada di kantor Pengurus Cabang NU (PCNU) yang daerahnya mengalami bencana. Sekaligus melengkapi sumbangan masyarakat yang langsung dititipkan di PCNU.

PKB Kab Tegal

“Data terakhir kami, uang masuk sebanyak Rp 12.814.000,-  baik melalui transfer maupun tunai di posko,” jelasnya.

Adapun bantuan barang, terangnya, telah  terkumpul  5,5 kwintal beras, 19 kardus mie instan, 9 dus biskuit, 19 dus pakaian, 3 dus perlengkapan mandi, dan 2 dus  minuman serbuk kopi jahe.

PKB Kab Tegal

Bowo mengatakan, seluruh sumbangan akan diangkut dengan mobil ambulance milik PWNU Jateng ke lokasi pengungsian di Jepara, Kudus maupun Pati dalam minggu ini. Adapun jika masih ada tambahan sumbangan, akan diangkut dengan truk atau cara lain apabila barang yang harus dikirim berjumlah besar.

“Sambil terus mendata bantuan yang masuk, kami telah menyiapkan ambulance untuk mengangkut sumbangan yang telah masuk dan membelanjakan uang sumbangan untuk membeli barang kebutuhan pengungsi,” tuturnya Posko Bantuan Bencana Alam PWNU Jawa Tengah Jl. Dr. Cipto 180 Semarang.

Sementara itu,  badan otonom NU telah mengirim relawan dan menyalurkan bantuan langsung ke lokasi bencana. Diantaranya Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Putri NU, Muslimat NU, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan lain-lainnya.

“Kami memang mengimbau seluruh kader NU dan warga nahdliyin untuk membantu saudara-saudara yang sedang terkena musibah. Jika bisa datang langsung sangat bagus, bila tidak sempat, silakan  titip di Posko ini,” pungkas  wakil sekretaris PWNU Jateng yang juga tokoh senior GP Ansor ini. (M. Ichwan/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Sejarah, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Rabu, 27 Desember 2017

Melalui BBM Berkah, NU Berupaya Makmurkan Masjid

Jakarta, PKB Kab Tegal. Peradaban manusia dimulai dari masjid, terbukti dengan dibukanya kota Madinah, pembangunan masjid menjadi hal utama yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani saat peluncuran gerakan Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah yang digelar Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) di Masjid Annahdlah Gedung PBNU Jakarta Pusat, Kamis (18/5).

“Kalau ingin membangun peradaban manusia harus dimulai dari masjid. Kalau ingin jadi manusia beradab, mulailah dari masjid,” kata Kiai Manan.

Melalui BBM Berkah, NU Berupaya Makmurkan Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Melalui BBM Berkah, NU Berupaya Makmurkan Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Melalui BBM Berkah, NU Berupaya Makmurkan Masjid

Karena itulah LTM PBNU telah dan terus melakukan program pemakmuran masjid, agar masjid menjadi hal yang menarik bagi umat Islam. Menurut Kiai Manan, program BBM menjadi bagian dari tujuh aksi memakmurkan masjid.

Ketujuh aksi memakmurkan masjid adalah masjid sebagai pusat penyelamatan akidah, sebagai program pelayanan dan penyuluhan kesehatan, masjid sebagai pusat keilmuan pemikiran dan pendidikan, masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi meliputi sumber pendanaan dan aksi pengembangan ekonomi, masjid sebagai pusat dakwah islam rahmatan lil alamin, masjid sebagai pusat kepedulian sosial, dan masjid sebagai tempat mendoakan orang meninggal melalui tahlilan.

PKB Kab Tegal

“Masjid sebagai pusat kesehatan harus mempunyai poliklinik atau setidaknya ada alat periksa tensi dan gula,” kata Kiai Manan.

Ia mengingatkan jangan sampai masjid menjadi sepi dari ketelibatan anak-anak muda, dan justru hanya diisi oleh pensiunan yang baru belajar.

“Salah satu yang menjadi kebanggaan Rasulullah, adalah anak-anak muda yang hatinya bergantung pada masjid,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Koordinator lapangan BBM Berkah, Mujahidin mengatakan peluncuran BBM diikuti perwakilan pengurus masjid di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kota dan Kabupaten Bandung, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Kawarang, Provinsi Banten, dan Kabupaten dan Kota Tangerang.

Mengusung slogan “Bersih-bersih Masjid, Berkah” BBM akan diwujudkan dalam sejumlah kegiatan yaitu standardisasi masjid-masjid NU dan mendata kegiatan amaliyah masjid-masjid NU.?

“Melalui BBM intinya LTM menyapa jamaah dan memberikan contoh kepada pengurus masjid dan masyarakat sekitar untuk melakukan program-program yang sesuai sehingga masjid berfungsi sebagaimana yang digerakkan LTM melalui tujuh aksi memakmurkan masjid,” tandas Mujahidin.

Sebagai langkah awal, pada Jumat (19/5) akan dibagikan pengenalan dan cinderamata kepada 100 masjid yang telah dipilih LTM. (Kendi Setiawan/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Senin, 25 Desember 2017

Antusias Warga Berkartanu Sangat Tinggi

Jombang, PKB Kab Tegal. Tertib administrasi dan pendataan warga nahdliyin lewat kepemilikan Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) sudah selayaknya jadi perhatian utama. Apalagi perhatian dan respon warga di beberapa daerah juga sangat membanggakan.

Panitia Kartanu di Jombang cukup optimis bahwa program ini akan berlangsung sukses. Apalagi saat melakukan sejumlah sosialisasi di berbagai Majelis Wakil Cabang (MWC), hampir semuanya menanggapinya dengan serius. "Ada juga yang masih mempertanyakan dan mengajukan berbagai pertanyaan," kata Ahmad Syifa yang juga Wakil Ketua Kartanu di Jombang.

Antusias Warga Berkartanu Sangat Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Antusias Warga Berkartanu Sangat Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Antusias Warga Berkartanu Sangat Tinggi

Namun apa yang disampaikan dan dipertanyakan sejumlah pengurus MWC adalah sebuah hal yang wajar. "Pertanyaan dan keraguan dari MWCNU itu mewakili sejumlah tanya dari beberapa warga," katanya.

PKB Kab Tegal

Di antara yang dipertanyakan adalah soal keuntungan atau benefid yang nantinya akan diterima warga saat mereka memiliki kartu identitas tersebut. "Kira-kira apakah yang akan kami terima kalau kemudian memiliki kartu ini?" kata salah seorang pengurus ranting saat sosialisasi di MWCNU Sumobito beberapa waktu lalu.

PKB Kab Tegal

Ahmad Syifa menyampaikan bahwa ada beberapa keuntungan yang bisa diraih bagi pemegang Kartanu. Diantaranya adalah sejumlah keringanan biaya saat menggunakan fasilitas sejumlah rumah sakit di Jombang. Yakni Rumah Sakit Unipdu Medika Peterongan, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama serta Rumah Sakit Ibu dan Anak Muslimat Jombang.

Namun hal itu hendaknya jangan dijadikan faktor utama dalam mensukseskan program Kartanu. "Yang terpenting adalah mensukseskan amanah organisasi," kata Afandi, Wakil Sekretaris Kartanu.

Antusiasme para nahdliyin di kota santri untuk mengikuti program Kartanu terus menggeliat. Dalam beberapa bulan kedepan tim Kartanu akan terus bergerak untuk melaksankan pemotretan. Untuk bulan Maret ini adalah untuk daerah MWC Jombang, MWC Peterongan, MWC Sumobito dan MWC Kesamben.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Anti Hoax, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Rabu, 20 Desember 2017

Pelajar Pamerkan Kreatifitas di Area Kongres

Palembang, PKB Kab Tegal. Sejumlah pelajar dari berbagai madrasah dan sekolah memajang hasil karya tangan mereka di area Kongres XVII IPNU dan Kongres XVI IPPNU di Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan.

Pelajar Pamerkan Kreatifitas di Area Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar Pamerkan Kreatifitas di Area Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar Pamerkan Kreatifitas di Area Kongres

Pameran berlangsung selama empat hari sejak Kongres IPNU-IPPNU dibuka, Sabtu (1/12) pagi, di beberapa lapak khusus dengan pendampingan seorang guru. Kreatifitas yang dipamerkan, antara lain, lukisan, songket Palembang, gerabah, batik, asesoris, miniatur bangunan, hingga anti-virus buah tangan anak setingkat menengah atas.

Nurhayati, Wakil Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Palembang, mengaku diundang panitia untuk turut memeriahkan agenda kongres. Menurut dia, pameran ini merupakan langkah positif bagi pengembangan diri murid ke depan, khususnya di bidang wirausaha.

PKB Kab Tegal

“Supaya murid-murid termotivasi untuk lebih kreatif. Ketika tamat dari sekolah mereka juga diharapkan bisa membuka lapangan kerja sendiri,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Selain memamerkan, pihak sekolah juga menerima para pengunjung yang hendak membeli hasil kerajinan sebagai oleh-oleh. Pihak sekolah juga memajang beberapa piala dan piagam penghargaan yang menunjukkan prestasi siswanya di berbagai ajang kompetisi.

Pameran kreatifitas pelajar digelar bersamaan dengan bazar Kongres IPNU-IPPNU yang menyediakan aneka kebutuhan, seperti buku, pakaian, barang elektronik, dan pernak-pernik khas Palembang atau yang berhubungan dengan kongres.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Humor Islam PKB Kab Tegal

Sabtu, 16 Desember 2017

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi

Mojokerto, PKB Kab Tegal. Banyak cara dilakukan aliran Wahabi saat memperkenalkan diri. Agar ajakannya bisa mengena kepada warga, tidak jarang mereka mengubah format dan nama agar tidak mudah dikenali.

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Waspadai Gaya Dakwah Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Idrus Romli ketika menjadi pembicara pada acara Daurah Kader Aswaja di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, Jawa Timur Ahad (10/2). Kegiatan ini atas prakarsa Aswaja Center PCNU Kabupaten Mojokerto dan berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (9-10/2).

Idrus menandaskan bahwa untuk efektifitas dakwah yang dilakukan Wahabi yakni dengan mengubah format bahkan namanya sendiri. Dengan perubahan ini diharapkan akan banyak pihak yang akhirnya tertarik dan melupakan sama sekali kata “wahabi” yang di tanah air terlanjur dimusuhi.

PKB Kab Tegal

“Yang mudah dideteksi adalah mereka gemar melakukan dikotomi terhadap kalangan yang tidak sepaham,” katanya. Di antaranya mengatakan diri mereka sebagai al-muslimun, sedangkan kalangan yang tidak setuju dengan pendapat dan gerakan mereka disebut al-kafirun. “Demikian juga menyebut orang lain dengan al-musyrikun, sedangkan mereka mengklaim dirinya sebagai al-muwahhidun,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Aktifis PW Aswaja Center NU Jawa Timur ini juga mengingatkan bahwa sekarang kelompok Wahabi menamakan dirinya dengan Salafi untuk melawan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. “Mereka hanya mengubah nama, sedangkan isi, gerakan yang dibawa dan diajarkan sama saja dengan Wahabi jaman dulu,” sergahnya.

“Metamorfosis ini hendaknya dipahami secara baik oleh seluruh warga NU, khususnya mereka yang terlibat aktif di kepengurusan di berbagai tingkatan,” katanya mengingatkan.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Quote, Sejarah PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Desember 2017

Wahai Pemuda, Hidup Itu Akidah dan Perjuangan!

Boyolali, PKB Kab Tegal -

Pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan. Demikian pula para kader GP Ansor dan Banser, di masa kini, merupakan calon pemimpin bangsa ini di masa depan.

“Ansor di masa kini adalah pemimpin NU, pemimpin bangsa di masa mendatang,” kata Sekretaris PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin Aly, saat memberikan semangat kepada para peserta pembaretan yang diselenggarakan GP Ansor-Banser Boyolali di Pondok Pesantren Dawar Boyolali, Sabtu (15/4).

Ditambahkan Sholah, jamiyyah NU beserta lembaga dan nanomnya menjadi tonggak penting dalam berdirinya NKRI.

Wahai Pemuda, Hidup Itu Akidah dan Perjuangan! (Sumber Gambar : Nu Online)
Wahai Pemuda, Hidup Itu Akidah dan Perjuangan! (Sumber Gambar : Nu Online)

Wahai Pemuda, Hidup Itu Akidah dan Perjuangan!

Sementara itu, Pengasuh Pesantren Dawar Mojosongo Boyolali KH Abdul Hamid memberikan pesan kepada para peserta pembaretan agar senantiasa memegang dua prinsip hidup.

“Perlu Anda ingat, wahai pemuda Ansor dan Banser, sesungguhnya hidup adalah akidah dan perjuangan! Hidup adalah bagaimana mempertahankan akidah. Akidah Aswaja tidak boleh dirongrong oleh akidah lain,” tuturnya.

PKB Kab Tegal

Kiai Abdul Hamid menambahkan, hidup juga perjuangan. Berjuang untuk agama, berjuang untuk bangsa.

Ia juga mengapresiasi kepada para peserta pembaretan, yang rela menempuh perjalanan dengan jalan kaki sejauh 50 km.

PKB Kab Tegal

“Semangat para sahabat ini membuat saya merasa bangga dan bahagia. Harapan saya Indonesia ini masih tetap utuh dan kokoh,” tutupnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Ahlussunnah, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Senin, 04 Desember 2017

GNB Serukan Mahkamah Pidana Internasional Adili Israel

Teheran, PKB Kab Tegal. Pertemuan darurat tingkat menteri Gerakan Non-Blok (GNB) Senin menyerukan kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk membawa para pejabat Israel ke pengadilan atas dakwaan kejahatan perang di Gaza.

GNB Serukan Mahkamah Pidana Internasional Adili Israel (Sumber Gambar : Nu Online)
GNB Serukan Mahkamah Pidana Internasional Adili Israel (Sumber Gambar : Nu Online)

GNB Serukan Mahkamah Pidana Internasional Adili Israel

Dalam pernyataan akhir pertemuan Komite GNB mengenai Palestina, para Menlu mengungkapkan kemarahan pada pertumpahan darah di Gaza dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap kemanusiaan.

Mereka meminta masyarakat internasional, PBB dan organisasi-organisasi internasional lainnya serta LSM, untuk membantu memberikan korban agresi Israel di Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan secara mendesak, menurut pernyataan yang disiarkan oleh media Iran. 

PKB Kab Tegal

Pernyataan itu mengakui peran penting Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Gaza, termasuk dalam menangani kebutuhan darurat selama periode krisis.

PKB Kab Tegal

Para menteri mendesak masyarakat internasional untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada Badan itu serta badan-badan PBB lainnya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina saat ini, termasuk lebih dari 180.000 pengungsi Palestina pada periode terakhir.

Selain itu, pertemuan menyerukan kepada DK PBB "untuk menegakkan tugas Piagam dan hidup sesuai dengan harapan masyarakat internasional untuk bertindak segera dalam mengatasi situasi krisis ini, dalam Pendudukan Palestina, yang jelas merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional. 

"DK PBB juga telah diimbau untuk mengadopsi langkah-langkah" untuk memaksa Israel, kekuatan pendudukan, untuk menghentikan agresi militernya terhadap rakyat Palestina dan untuk memenuhi segera dengan semua kewajibannya berdasarkan hukum internasional, khususnya Konvensi Jenewa ke-4 dan resolusi PBB yang relevan. 

"Pertemuan tingkat menteri sangat mengutuk "penggunaan mematikan, tidak pandang bulu, kekuatan yang berlebihan oleh Israel, dan kekuasaan yang mendukungnya, terhadap warga sipil Palestina dan infrastruktur sipil penting, termasuk air bersih dan sanitasi jaringan, pembangkit listrik dan berbagai rumah sakit serta pusat kesehatan, dan juga terhadap personil kemanusiaan, darurat dan wartawan. 

"Selain itu, para menteri luar negeri GNB mengutuk "kekerasan dan penganiayaan fisik dan psikologis, termasuk penyiksaan, para tahanan Palestina dan tahanan, termasuk anak-anak, perempuan dan pejabat terpilih, di antaranya anggota Dewan Legislatif Palestina, termasuk lebih dari 800 orang yang ditahan sejak 13 Juni 2014 diminta segera dibebaskan tanpa syarat."

Sementara itu, para Menlu menyambut baik keputusan Dewan Hak Asasi Manusia "untuk memulai penyelidikan internasional, independen, resmi ke dalam semua pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional yang dihasilkan dari agresi militer Israel baru-baru terhadap Jalur Gaza yang dikepung." 

Pernyataan itu "menekankan perlunya untuk terus memenuhi dan konsultasi di dalam Komite GNB Palestina, serta Koordinator Biro yang lebih besar dari Gerakan, dengan pandangan, antara lain, untuk menyusun rencana aksi bagi GNB dalam rangka menindaklanjuti semua isu-isu kritis di PBB dan di semua forum politik, hukum dan peradilan lain yang sesuai.

"Akhirnya, para menteri luar negeri GNB menegaskan kembali "dukungan tak tergoyahkan mereka terhadap Palestina dan solidaritas dengan rakyat Palestina."

Mereka juga menegaskan kembali "dukungan prinsip dan sejak lama terhadap hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan pencapaian aspirasi nasional yang sah mereka, termasuk kebebasan, kemerdekaan, keadilan, perdamaian dan bermartabat di tanah air mereka sendiri," demikian OANA. (antara/mukafi niam)

Foto:ndtv

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Ahlussunnah, Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 03 Desember 2017

Belasan Ribu Warga Undawanu Hadiri Peringatan Harlah Ke-91 NU

Blitar, PKB Kab Tegal. Usai sembahyang Isya’, warga dari berbagai pelosok di kabupaten Blitar mulai berdatangan ke lokasi pengajian akbar di Bakung Barat kecamatan Undawanu, Blitar, Selasa (10/6). Mengawali peringatan Harlah ke-91 NU, KH Dimyati Zaini memandu mereka membacakan tahlil untuk para leluhur masyarakat Blitar.

Tampak hadir pemimpin Majelis Taklim dan Sholawat Nariyah Mughitsu Al-Mughits KH Mohammad Shonhaji dari pesantren Mambaul Hikam Mantenan, KH Abdul Muhaimin, Camat Udanawu Syamsul Ma’arif, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA Udanawu H Zainal Abidin, Kepala desa Bakung M Shoib.

Belasan Ribu Warga Undawanu Hadiri Peringatan Harlah Ke-91 NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Belasan Ribu Warga Undawanu Hadiri Peringatan Harlah Ke-91 NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Belasan Ribu Warga Undawanu Hadiri Peringatan Harlah Ke-91 NU

Di hadapan belasan ribu warga, Kiai Dimyati mengingatkan hadirnya bulan Sya’ban dan Ramadhan.

PKB Kab Tegal

“Bulan Sya’ban ini mengandung banyak keutamaan. Karenanya, kita perlu memperbanyak amal ibadah di dalamnya,” terang Kiai Dimyati di tengah hadirin yang juga datang dari sejumlah kabupaten sekitar seperti Tulungagung, Malang, Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Trenggalek.

PKB Kab Tegal

Kiai Dimyati juga menganjurkan warga untuk terus mengamalkan ajaran Aswaja NU.

Sejak sore, Banser Satkoyon Udanawu tampak siaga di lokasi. Bersama perangkat desa setempat, anggota Banser Undawanu mengatur lalu lintas. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Kamis, 30 November 2017

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta

Jakarta, PKB Kab Tegal - Seorang warga di Kabupaten Lumajang, Amir, mewakafkan tanah senilai 150 juta rupiah. Tanah yang berlokasi di Panjaitan Regency, Lumajang, Jawa Timur, dengan luas 8 meter x 18 meter ini diserahkan melalui NU Care-LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU) Lumajang pada 15 Februari lalu. Demikian rilis yang diterima PKB Kab Tegal, Selasa (21/2).

Ketua NU Care-LAZISNU Lumajang H Hadiyatullah menyatakan tanah wakaf akan dimanfaatkan untuk pembangunan musala dan kantor manajemen NU Care Kabupaten Lumajang.

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta

Amir, warga Jalan Panjaitan Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang, merupakan seorang wiraswasta. Ia mewakafkan tanah tersebut dengan niat agar pahalanya dihadiahkan kepada saudaranya yang telah meninggal dunia.

“Biar pahala mengalir kepada almarhum saudara saya, apa lagi kalau dibuat musala dan pelayanan bagi dluafa,” ungkap Amir.

PKB Kab Tegal

Amir menyatakan senang dapat menyalurkan wakaf melalui NU Care LAZISNU, karena menurutnya NU Care LAZISNU merupakan lembaga yang banyak didukung kiai. “Agar para kiai setiap hari mendoakan keluarga saya,” harapnya.

PKB Kab Tegal

Direktur NU Care LAZISNU Lumajang Mortamin Syah, mengungkapkan selain telah menerima wakaf tanah, NU Care Lumajang juga menerima wakaf berupa Juz Amma dan pupuk organic. Jumlah Juz Amma sebanyak 1000 eksemplar senilai lima juta rupiah pada 18 Februari 2017. Juz Amma tersebut disalurkan ke 50 TPQ di bawah naungan RMINU Lumajang. Adapun pupuk organic seberat 1 ton bernilai lima juta rupiah).

“Alhamdullah ada peningkatan signifikan pada Februari ini NU Care Lumajang mengumpulkan dana senilai Rp173.948.000. Padahal di tahun 2016 untuk mengumpulkan dana senilai tersebut, NU Care Lumajang harus menunggu selama satu tahun,” kata Mortamin. ?

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada NU Care LAZISNU Lumajang. (Kendi Setiawan/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Ahlussunnah, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader

Tegal, PKB Kab Tegal . Ketua baru Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Aditio Prasetio mengaku menjadikan kemandirian ekonomi para kader sebagai bagian dari prioritas programnya. Hal ini ia sampaikan menjalang ?

Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader

”Kami nanti akan mengadaan pelatihan-pelathan yang bersifat wirausaha agar terciptanya kader IPNU-IPPNU yang mandiri dalam berwirausaha,” tukasnya menjelang pelantikan seiring dengan hari lahir NU ke 88 yang bertempat di GOR Tri Sanja Slawi, 2 Februari nanti.

Aditio terpilih sebagai ketua dalam Konferensi Cabang IPNU XIX yang digelar secara bersamaan dengan Konferenci Cabang Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) XVIII, 24–29 Desember 2013, di Pondok Pesantren Al Fajar Babakan, Lebaksiu, Tegal. Terpilih sebagai IPPNU dinahkodai Susi Priyatin.

PKB Kab Tegal

Aditio mengatakan, konferensi IPNU-IPPNU merupakan ajang bergengsi dalam regenerasi kepemimpinan. Hal itu sebagai bentuk proses menciptakan pemimpin yang memiliki intelektual tinggi dan bukan mengutamakan pembenaran sepihak.

PKB Kab Tegal

”Kami ingin, kader IPNU-IPPNU nanti memiliki ideologi yang mampu membangun masa depan yang cerah. Yang lebih diutamakan, yakni memiliki integritas yang baik dalam menyikapi persoalan-persoalan yang terjadi,” ungkapnya.

Aditio yang berasal dari PAC IPNU Tarub mengaku tidak pernah berfikir untuk menjadi ketua PC IPNU Kabupaten Tegal. Bagi dia, yang ada di fikirannya adalah berjuang dan belajar di IPNU. Namun demikian, sejarah mengatakan berbeda.

”Jadi, biar bagaimanapun, amanat ini harus saya emban dengan semaksimal mungkin walau pun masih tahap belajar. Kedepan, insya Allah akan kami tata mulai dari susunan pengurus yang jeli dalam memilah nama-nama yang akan di pasang di struktur organisasi,” ungkapnya.

Hal itu dia lakukan, agar semua nama-nama yang dipasang nanti bisa berkerja sesuai kemampuanya masing-masing. Selanjutnya, pihaknya memiliki program penataan kesekretariatan, dan administrasi, serta penataan lain.

Terkait dengan program, pihaknya akan mengutamakan pada kaderisasi. Hal itu bertujuan untuk melahirkan pemimpin di tubuh IPNU-IPPNU yang berakhlakul karimah, sesuai dengan visi IPNU-IPPNU. Yakni, terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia. Selain itu, berwawasan kebangsaan, bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. (Abdul Muiz/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Minggu, 26 November 2017

PMII Polman Nyalakan Lilin, Baca Yasin, dan Doa untuk Gaza

Polewali, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Polewali Mandar, Sulawesi barat, selepas shalat tarawih menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di depan gedung Gadis Lapangan Pancasila jalan Andi Depu Polewali, Kamis (17/7/14) malam. Solidaritas dilakukan dengan membakar ratusan batang lilin, membaca surat Yasin, zikir, dan doa bersama.

PMII Polman Nyalakan Lilin, Baca Yasin, dan Doa untuk Gaza (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Polman Nyalakan Lilin, Baca Yasin, dan Doa untuk Gaza (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Polman Nyalakan Lilin, Baca Yasin, dan Doa untuk Gaza

Di atas lantai pelataran gedung, para anggota PMII yang berjumlah puluhan itu membakar lilin dengan membentuk tulisan “For Palestina”. Menurut Ketua Cabang PMII Pliweli, Syamsul Bahri, lilin-lilin itu sebagai simbol keprihatinan kepada palestina dan hal tersbut adalah kecaman atas aksi brutal militer israel yang telah membabibuta melakukan penyerangan terhadap warga palestina.

“Harapan kami agar pemerintah inodenesia lewat ledubes di israel memberikan kecaman, atas tindakan tersebut," kata Syamsul.

PKB Kab Tegal

Selain itu, lanjut Syamsul, tak hanya zikir dan doa, kami juga akan melakukan aksi solidaritas yang berkonsolidasi dengan berbagai elamen lembaga kepemudaan dan kemahasiswaan di Polman.

PKB Kab Tegal

Senada dengan Saharing, salah satu kader PMII polman yang ikut dalam aksi tersebut, menyampaikan, mereka telah dengan sengaja melanggar hukum peperangan, karena korban atas penyerangan tersebut adalah masyarakat sipil yang dominan anak di bawah umur dan perempuan.

“Kami dengan tegas mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sangat lamban dan seakan membiarkan penyerangan,” tegasnya.

Karena itu, lanjut Saharing, kami tidak percaya lagi dengan PBB sebab kebisuan dan kebutaannya melihat aksi brutal militer zionis israel kepada warga palestina. “Kami menekankan bahwa ini adalah murni bencana kemanusiaan dan bukan sekedar masalah agama saja, ”pungkasnya.

Setelah ratusan lilin itu habis terbakar, mereka kemudian membubarkan diri tepat pukul 23.12 waktu setempat. (Bucci Busyra/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, Ahlussunnah PKB Kab Tegal