Tampilkan postingan dengan label Habib. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Habib. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Februari 2018

NU Gunakan Dakwah Merakyat

Jakarta, PKB Kab Tegal. Penyebaran Islam di Indonesia, tidak lepas dari peran Walisongo. Mereka memahami karakter masyarakat dan tradisi lokal. Pemahaman terhadap karakter dan watak masyarakat, menjadi bahan bagi Walisongo untuk memilih pendekatan dakwah terhadap masyarakat di nusantara.

NU Gunakan Dakwah Merakyat (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Gunakan Dakwah Merakyat (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Gunakan Dakwah Merakyat

“Tradisi masyarakat diangkat untuk Walisongo untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman,” ungkap Dr. Zaki Mubarok, ketua LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) di sela kunjungan belasan civitas akademika dari pelbagai kampus di lt.5 Kantor PBNU Jl. Kramat Raya, Rabu (6/6) siang.

Sedikitnya 14 mahasiswi Hubungan Internasional, mengunjungi kantor PBNU. Mereka antara lain berasal dari UI, UGM, dan Universitas Lehigh Amerika Serikat. Kunjungan dimaksudkan dalam rangka mengenal lebih dekat NU. Lewat suara dari dalam NU, mereka terlihat serius mengikuti penjelasan pandangan, gerakan, dan dinamika NU.

PKB Kab Tegal

Mereka disambut oleh sejumlah jajaran PBNU seperti Iqbal Sullam, Sekjen PBNU, Abdul Mun‘im DZ, Wasekjen PBNU,  Zaki Mubarok, Ketua Umum LDNU, dan Nurul Yaqin, Sekretaris LDNU.

Pola dakwah NU yang merakyat, meniru cara dakwah yang dirintis oleh Walisongo. Cara dakwah Walisongo begitu lentur sehingga mudah meresah di benak masyarakat. Tanpa resisitensi yang berarti, masyarakat menerima nilai-nilai luhur Islam yang dibawakan Walisongo.

PKB Kab Tegal

Dengan kelenturan luar biasa, Walisongo menjalani kehidupan seperti keseharian masyarakat setempat. Kedekatan mereka dengan masyarakat, tidak lagi dipertanyakan. Menimbang tanpa jarak antara masyarakat dan Walisongo, keduanya membangun peradaban Nusantara dengan nafas Islam.  Tradisi masyarakat berjalan tanpa saling menegasikan satu sama lain.

Kemasan bahasa dakwah, dikemas serenyah mungkin. Sebaik apapun suatu nilai atau ajaran, agak sulit diserap oleh masyarakat umum. Karenanya, kemasan bahasa menjadi pertimbangan dalam penyampaian dakwah NU, tambah Zaki Mubarok.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis   : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Aswaja, Pahlawan PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Januari 2018

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik

Batam, PKB Kab Tegal?



Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Sekjen Kemenag Nur Syam berharap indeks kepuasan jemaah haji tahun ini naik dua persen sehingga masuk dalam kategori sangat memuaskan.

Harapan ini disampaikan Nur Syam saat membuka Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi tahun 1438H/2017M yang digelar Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri di Batam, Selasa (6/6). Sosialisasi ini diikuti para Kabid PHU 13 Provinsi, yaitu: Provinsi Aceh, Sumater Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan DKI Jakarta. Selain itu, sosialiasi juga diikuti tim Badan Pusat Statistik dan Pusat Kesehatan Haji.

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik

Hasil survei BPS tentang indeks kepuasan jemaah haji tahun 2015 berada pada posisi 82,67%. Hasil survei ini naik 1.16% pada tahun 2016 menjadi 83.83%. Dua hasil survei ini berada pada kategori memuaskan.

"Kalau bisa naik 2%, kita sudah bisa memasuki kategori sangat memuaskan yaitu 85%. Kalau bisa naik 2%, ini luar biasa karena layanan haji kita sudah sangat memuaskan," ujarnya sebagaimana disampaikan kemenag.go.id.

Nur Syam mengapresiasi upaya Direktorat Layanan Haji Luar Negeri dalam melakukan persiapan pelayanan jemaah haji di Arab Saudi. Proses sosialisasi terkait layanan juga perlu dilakukan agar jemaah haji bisa memahami lebih dini hal-hal yang akan mereka dapatkan selama di Saudi.

PKB Kab Tegal

Namun demikian, Nur Syam menggarisbawahi pentingnya perbaikan dan reaksi cepat terhadap sektor-sektor layanan yang masih dalam persiapan, utamanya terkait dengan pengurusan dokumen jemaah dan paspor. Menurutnya, ada sejumlah provinsi yang proses penyelesaian paspornya masih di bawah 50% dan karenanya harus dilakukan akselerasi mengingat pemberangkatan kloter pertama sekitar 50 hari ke depan.

Selain itu, Nur Syam juga mengingatkan pentingnya peta masalah dan prediksi problem. Belajar dari tahun 2015, pada saat semua terkonsentrasi pada peningkatan layanan, justru muncul masalah visa. Hal semacam ini, menurut Nur Syam, perlu diantisipasi sehingga tidak terulang kembali.

PKB Kab Tegal

Selain soal layanan, Nur Syam juga menyoroti masalah perlindungan jemaah. "Kalau pelayanan sudah baik, maka perlindungan terhadap jemaah menjadi perhatian. Tahun 2016 misalnya, isunya sudah mulai bergeser ke arah perlindungan," terang Nur Syam.

Terkait hal ini, mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini mengingatkan pentingnya meningkatkan kesadaran jemaah terkait regulasi di Saudi. Menurutnya, jemaah perlu diberi kesadaran bahwa mengejar keselamatan dalam beribadah itu jauh lebih penting dari mengejar keutamaan.

"Lakukan koordinasi dengan KBIH dan penyelenggara bimbingan manasik di daerah, agar jemaah makin mentaati terhadap regulasi, baik yang disiapkan pemerintah maupun Saudi," terangnya.

Nur Syam mencontohkan masalah kepatuhan jemaah terhadap jadwal lempar jumrah yang sudah dibuat Saudi.

"Kedepankan keselamatan beribadah dibanding mengejar waktu utama. Ini tema kita. Saya rasa tanggung jawab para Kabid untuk menyebarkan hal ini untuk mengingatkan jemaah terkait regulasi," sambungnya.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan 50 hari jelang keberangkatan kloter pertama ke Arab Saudi, penyediaan layanan di Arab Saudi sudah selesai semua. Untuk itu, Kemenag melangkah pada tahap selanjutnya untuk melakukan proses diseminasi informasi kepada para stakeholder haji.

"Melalui sosialisasi ini, diharapkan informasi layanan di Saudi akan tersampaikan ke seluruh jemaah sehingga mereka mengetahui layanan yang akan diberikan sebelum berangkat haji," terang Sri Ilham Lubis.

Selain Sri Ilham Lubis, sejumlah narasumber dijadwalkan hadir dalam dua hari ke depan. Mereka antara lain Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis, mantan Dirjen PHU Abdul Djamil, serta para ketua tim penyediaan layanan di Arab Saudi, baik katering, transportasi, maupun akomodasi. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Quote, Habib PKB Kab Tegal

Senin, 15 Januari 2018

Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Dorong Santri Berthariqah

Jombang, PKB Kab Tegal

Pondok Pesantren al-Urwatul Wutsqo, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mendorong para santrinya untuk berthariqah dengan rutin. Selain kepada santri, pesantren ini juga mengajak wali santri dan warga sekitar. Hal ini dilakukan setiap bulan sekali di halaman pesantren setempat.

Nama aliran thariqah tersebut adalah Syadziliyah al-Mas’udiyah yang dipelopori oleh Abul Hasan Asy Syadzili pada zamannya. Salah satu ajaran yang diterapkan dalam thariqah ini, para jamaah diimbau membaca fida’ sebagai usaha meminta ampunan kepada Allah SWT atas dosa yang telah diberbuat.

Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Dorong Santri Berthariqah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Dorong Santri Berthariqah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Dorong Santri Berthariqah

Seperti halnya yang dilakukan KH Muhammad Qoyim Ya’qub, Pengasuh Pondok Pesantren al-Urwatul Wutsqo yang sekalius sebagai Mursyid Thariqah ini dalam menerapkan fida’. Para jamaah diperintahkan untuk membaca surat Al Ikhlas sebanyak 100.000 di masa hidupnya. 

“Amalan fida’ ada beberapa versi tergantung mursyidnya dari masing-masing thariqah. Tetapi kalau di sini amalan fida’-nya membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 100.000 kali selama orang itu hidup,” kata Gus Qoyim, panggilan akrabnya saat memberikan arahan kepada para jamaah, Sabtu (17/1) lalu.

Berbeda dari bulan-bulan sebelumnya, pada momentum bulan maulid Nabi Muhammad SAW ini sekaligus dijadikan media bertambahnya kecintaan para jamaah dengan membaca shalawat kepadanya. Mereka tampak antusias dan khusyuk dengan diiringi alat musik al-banjari.

PKB Kab Tegal

Selain mempelajari ilmu thariqah, pada keesokan harinya, Ahad (18/1/2016) di tempat yang sama, pondok pesantren ini juga mengajak para jamaahnya untuk mendalami ilmu-ilmu syari’at sebagai pemantapan dan penerapan langsung dari ibadah-ibadah syar’i.  “Sebab sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang digurukan kepada guru atau ulama,” ujar Sya’roni Hasan, salah satu pengurus pondok pesantren tersebut. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Syariah, Habib PKB Kab Tegal

Sabtu, 13 Januari 2018

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember

Paris, PKB Kab Tegal

Pihak berwenang Prancis sudah menutup sekitar 20 masjid dan tempat ibadah yang dianggap menyebarluaskan paham Islam radikal sejak Desember, kata Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, Senin (1/8).

"Tidak ada tempat... di Prancis bagi mereka yang menyerukan dan memprovokasi kebencian di masjid-masjid, dan yang tidak menghormati prinsip-prinsip republik ini, terutama kesetaraan antara laki-laki dan perempuan," kata menteri.

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember (Sumber Gambar : Nu Online)
Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember (Sumber Gambar : Nu Online)

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember

"Itulah mengapa saya memutuskan beberapa bulan lalu untuk menutup masjid-masjid lewat keadaan darurat, tindakan legal atau langkah administratif. Sekitar 20 masjid sudah ditutup, dan akan ada beberapa lainnya," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Cazeneuve menyampaikan pernyataan itu setelah bertemu dengan para pemimpin dari Dewan Agama Islam Prancis.

Ada sekitar 2.500 masjid di Prancis, sekitar 120 di antaranya dianggap menyebarkan paham Islam radikal Salafisme, interpretasi Islam Sunni yang keras.

PKB Kab Tegal

Dia mengatakan bahwa sejak 2012 ada 80 orang diusir dari Prancis dan pengusiran puluhan lainnya sedang berlangsung, namun dia tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Pertemuan itu digelar saat Prancis menghadapi ancaman ekstremis yang berujung pada serentetan serangan teror, yang terbaru serangan di Nice yang merenggut 84 korban jiwa dan pembunuhan seorang pastor Katolik di Saint-Etienne-du-Rouvray.

PKB Kab Tegal

Serangan berulang itu memunculkan pertanyaan tentang kegagalan pengamanan, namun juga pendanaan asing untuk banyak masjid.

Perdana Menteri Manuel Valls pekan lalu mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan pelarangan sementara pendanaan asing untuk masjid, mendesak satu hubungan "model baru" dengan Islam.

Cazeneuve mengonfirmasi bahwa otoritas bekerja untuk membuat pondasi Prancis bagi Islam, yang akan menjamin transparansi total dalam pendanaan masjid-masjid "dengan penghormatan terhadap prinsip-prinsip sekuler." (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Januari 2018

Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menegaskan bahwa pemagangan jangan dijadikan alat oleh industri untuk merekrut buruh dengan upah rendah.

Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah

“Pemagangan merupakan bagian dari pelatihan kerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan pemagangan berbasis jabatan,” kata Hanif saat menerima Perusahaan Industri Pemagangan yang tergabung dalam GAN (Global Apprenticeship Network) Indonesia pada Rabu (25/10) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan.

Hanif menambahkan, pemagangan berbasis jabatan akan memiliki hasil yang jelas, sehingga mereka benar-benar memenuhi standar kompetensi sesuai jabatannya. Jangan anak magang disuruh bikin kopi atau fotokopi, mereka mau belajar apa?

Dikatakan Hanif, supaya pemagangan bisa berjalan dengan baik, maka industri harus memiliki planner dan instruktur pemagangan. “Kita perlu instruktur untuk membantu peserta magang berlatih, selain itu kita juga memerlukan planner untuk membantu proses pemagangan,” paparnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, untuk memudahkan kontrol dan pembinaan, Menaker Hanif menyarankan supaya semua industri bergabung dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

“Dengan bergabung ke Kadin dan Apindo, maka proses monitoring dan pembinaan industri terkait pemagangan akan lebih mudah,” jelas Hanif.

PKB Kab Tegal

Selain itu, Hanif menghimbau, saat ini kita harus merubah pola pikir dari yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam beralih ke bagaimana untuk memaksimalkan sumber daya manusia.

“Sumber daya alam akan habis, oleh karena itu kita harus meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya, salah satunya adalah dengan pemagangan. Kita harus ‘jualan’ kompetensi,” kata Hanif.

Ketua Kawasan Industri MM 2100 Darwoto yang juga anggota GAN Indonesia menuturkan, industri akan mendapat lebih banyak keuntungan jika merekrut tenaga kerja yang sudah mengikuti program pemagangan.

“Merekrut tenaga kerja yang sudah mengikuti pemagangan jauh lebih produktif. Mereka sudah tau alur kerja di industri. Pemagangan bukanlah ‘kernet’, sehingga mereka harus berada di line produksi dan didampingi oleh mentornya,” jelas Darwoto.

Namun demikian, Darwoto menjelaskan, hingga saat ini masih banyak pihak yang menolak pemagangan karena dianggap praktek upah murah. “Mereka belum memahami bahwa pemagangan adalah program latihan kerja,” pungkasnya. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Habib, Olahraga PKB Kab Tegal

Allah Kutuk Pembuat dan Penyebar Hoaks

Tangerang, PKB Kab Tegal



Katib Syuriah PCNU Kota Tangerang KH Arif Hidayat mengungkapkan, dari aspek bahasa, hoaks itu bid’ah karena tidak ada di zaman Nabi. Namun, kasus hoaks pernah terjadi di zaman itu. Bahkan, karena hoaks itu membuat Rasulallah galau.

Allah Kutuk Pembuat dan Penyebar Hoaks (Sumber Gambar : Nu Online)
Allah Kutuk Pembuat dan Penyebar Hoaks (Sumber Gambar : Nu Online)

Allah Kutuk Pembuat dan Penyebar Hoaks

Asbabun nuzul surat an-Nur ayat 11, yang bercerita tentang Siti ‘Aisyah yang ikut berperang bersama Rasulallah. Kalung istri Rasulallah itu jatuh di tengah jalan. Siti ‘Aisyah pun mencarinya hingga tertidur,” terang Kiai Arif dalam acara Seminar Nasional Hoaks dan Hate Speech di hall Atrium Mall Metropolis, (22/12). 

Ia melanjutkan, di waktu yang sama, ada seorang sahabat yang bernama Shafwan ibn Muaththal juga tertinggal rombongan. Soffan pun mengantarkan Sayyidatuna ‘Aisyah ke Rasulallah. 

Orang munafik bernama Abdullah bin Ubair memanfaatkan hal itu untuk menjatuhkan Nabi. Ia mengarang sebuah berita bohong, bahwa Siti ‘Aisyah melakukan perselingkuhan dengan Sofwan. Abdullah bin Ubair mengemas berita itu agar semua orang percaya dan seolah-olah benar terjadi. Sehingga berita itu tersebar dari mulut ke mulut dan sampai kepada Rasulallah.

PKB Kab Tegal

“Dari kejadian itu, turunlah surat surat an-Nur ayat 11. Di akhir ayat disebutkan, Dan orang yang mengambil bagian terbesar akan mendapat siksaan yang besar pula. Jadi, Allah sangat mengutuk orang yang membuat berita palsu (hoaks). Para pelaku pembuat dan penyebar berita hoaks akan mendapatkan siksaan yang besar,” jelasnya.

Menurutnya, ancaman untuk ujaran kebencian (hate speech) juga ada dalam Al-Qur’an. Itu ada dalam surat al-Hujurat ayat 11. Al-Qur’an menyebutkan tiga istilah untuk kategori hate speech. kategori pertama adalah as-sukhriyah (merendahkan). 

Menurut Syekh Fachrudin ar-Razi, as-sukhriyah adalah memandang seseorang dengan merendahkan. Kedua, al-lamzu yakni membicarakan keburukan orang tapi orangnya tidak ada. Ketiga, an-nabzu adalah memanggil dengan panggilan yang tidak mengenakkan. 

Seminar yang diselenggarakan PAC GP Ansor dan MWCNU Tangerang itu dihadiri para santri, mahasiswa STISNU Nusantara, anggota Ansor, IPNU, IPPNU, pengurus MWCNU Tangerang dan pengunjung mal. (Suhendra/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Habib PKB Kab Tegal

Sabtu, 06 Januari 2018

Ini Hasil Pertemuan PBNU dengan KPK

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan berkunjung dan berdiskusi, Selasa (11/7) di Gedung KPK Jakarta mengenai peran dan eksistensi lembaga antirasuah tersebut yang sedang digoyang oleh Pansus Hak Angket DPR RI.

“Nahdlatul Ulama di belakang KPK, sampai hari ini masyarakat dan negara butuh KPK. Kecuali jika negara benar-benar sudah terbebas dari praktik korupsi sehingga beberapa kalangan pantas mempertanyakan keberadaan KPK,” tegas Kiai Said Aqil di hadapan para awak media usai pertemuan dengan KPK.

Ini Hasil Pertemuan PBNU dengan KPK (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Hasil Pertemuan PBNU dengan KPK (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Hasil Pertemuan PBNU dengan KPK

Ada sejumlah poin yang dihasilkan dari pertemuan antara PBNU dengan KPK sebagai berikut:

Pertama, KPK adalah konsekuensi logis dari pilihan menciptakan transparansi dan akuntabilitas pasca-reformasi. Sangat keliru jika ada keinginan melemahkan, bahkan membubarkan KPK. Sebaliknya, KPK harus diperkuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

?

PKB Kab Tegal

Karena itu, kita perlu mewaspadai upaya-upaya pelemahan KPK. Meski sekarang ini --berdasar berbagai survei-- KPK menjadi lembaga negara yang paling kredibel dan terpercaya, namun perbaikan-perbaikan harus terus dilakukan.

Kedua, di banyak negara, perjalanan komisi antikorupsi selalu membuat repot orang-orang yang selama ini menggerogoti keuangan negara. Selalu saja ada tantangannya. KPK harus tetap istiqomah dan maju terus melaksanakan fungsi pemberantasan korupsi.

Ketiga, KPK adalah amanah rakyat yang mengharapkan adanya negara yang bersih dari korupsi. Baldatun thoyyibatun. Keinginan membubarkan KPK, baik dengan cara yang konstitusional seperti hak angket maupun inkonstitusional, sama artinya dengan ingin mengubur amanah dan harapan rakyat.

?

PKB Kab Tegal

Didampingi oleh Direktur Eksekutif The Wahid Foundation Yenny Wahid, Ketua PBNU Robikin Emhas, dan Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad, Kiai Said diterima langsung oleh Ketua KPK Agus Rahardjo, Komisioner Laode M. Syarif beserta para komisioner lain. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Januari 2018

Kegiatan BPUN Ansor Way Kanan Tumbuhkan Semangat Santri

Way Kanan, PKB Kab Tegal. PC GP Ansor Kabupaten Way Kanan ? Provinsi Lampung menggelar Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) bagi pelajar berprestasi di Pesantren Asshidiqiyah 11 Kampung Labuhan Jaya Kecamatan Gunung Labuhan. Sejumlah santri asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi menanggapi positif program filantropi edukasi tersebut.

Kegiatan BPUN Ansor Way Kanan Tumbuhkan Semangat Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kegiatan BPUN Ansor Way Kanan Tumbuhkan Semangat Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kegiatan BPUN Ansor Way Kanan Tumbuhkan Semangat Santri

"Adanya Pesanten Kilat BPUN ini memberikan pengaruh sangat besar untuk para santri. Hampir setiap hari santri BPUN dan Assiddiqiyah 11 diberikan tontonan hiburan dan motivasi," ujar Adriyansyah, santri Assiddiqiyah 11 di Gunung Labuhan, Jumat (13/5).

Saat peserta BPUN mengikuti outbond, ice breaking dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan, santri juga selalu diajak terlibat. "Setelah ada kakak-kakak dari BPUN, saya lebih bersemangat belajar dan termotivasi untuk jauh lebih baik," ujar Ardiyansyah yang baru 10 bulan menjadi santri Assidiqiyah 11.

Ketua PC GP Ansor yang juga Manajer BPUN Way Kanan Gatot Arifianto mengajak santri BPUN dan Assiddiqiyah 11 menyaksikan kisah hidup Nick Vujicic yang saat dilahirkan 4 Desember 1982 tanpa dua lengan dan dua kaki.

Namun dengan keterbatasan diri mulai dari lahir, banyak sekali kesuksesan dan hal diperbuat Nick dengan memberikan pencerahan kemandirian dan motivasi bagi ribuan orang bahwa keterbatasan bukan suatu halangan.

PKB Kab Tegal

"Tayangan tersebut menambah motivasi saya. Orang yang tidak punya tangan dan kaki tetapi percaya diri, berpretasi dan dikenal hampir diseluruh dunia. Tontonan tersebut membuat saya akan lebih menghargai organ tubuh yang diberikan Allah," kata Ardi lagi.

BPUN berupaya mengantarkan pelajar kurang mampu namun berprestasi untuk memasuki perguruan tinggi negeri melalui jalur SBMPTN. Selama karantina satu bulan dengan biaya Rp200 ribu atau 20 kilogram beras, peserta mendapatkan bimbingan rohani istiqomah, motivasi, keterampilan jurnalistik, outubond, try out, konsultasi akademik dan materi akademik dengan pola pembelajaran orang dewasa sebagai upaya membangkitkan motivasi yang berasal dari dalam diri peserta. (Riky Riyan Saputra/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Habib, Hadits, Hikmah PKB Kab Tegal

Jumat, 29 Desember 2017

MWCNU Jepara Gelar Pendidikan Kader Penggerak Ranting

Jepara, PKB Kab Tegal. Pengurus Majelis Wakil Cabang NU Jepara bekerja sama dengan PCNU Jepara mengadakan Pendidikan Kader Penggerak Ranting di pesantren Jabal Nur desa Bandengan kecamatan Kota kabupaten Jepara, Jum’at-Ahad (31/10-2/11). Sedikitnya 30 peserta utusan ranting NU berlatih menganalisan dan menggerakkan NU di desa masing-masing. 

Ketua penyelenggara Lukman Hakim mengatakan, kegiatan dilaksanakan sebagai tindak lanjut pelatihan kader penggerak ranting tingkat nasional di Jakarta. “Kegiatan ini bertujuan menciptakan kader NU di tingkat ranting yang mampu mengamalkan dan membela aswaja serta mampu mengelola sumber daya di desa,” terang Lukman.

MWCNU Jepara Gelar Pendidikan Kader Penggerak Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Jepara Gelar Pendidikan Kader Penggerak Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Jepara Gelar Pendidikan Kader Penggerak Ranting

Kegiatan tidak hanya berhenti di pelatihan. Beberapa rencana tindak lanjut telah dirancang semisal menggerakkan sumber daya infak dan sedekah, mengoptimalkan fungsi masjid dan musholla, pemberdayaan ekonomi, kaderisasi tingkat ranting, pelayanan kesehatan masyarakat, lailatul ijtima serta pengembangan pendidikan.

PKB Kab Tegal

Pihaknya menargetkan kegiatan ini usai sebelum Konfercab yang akan dilaksanakan 2015 mendatang. Bulan November dan Desember MWCNU yang siap melaksanakan kegiatan serupa yakni kecamatan Batealit dan Tahunan. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Warta, Habib PKB Kab Tegal

Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan

Manado, PKB Kab Tegal. Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Masduki Baidlawi mengkhawatirkan terjadinya pendangkalan nilai-nilai kebangsaan pada generasi millenial mengingat sebagian besar mereka hanya melihat sesuatu hanya dari permukaan. Mereka enggah membaca informasi secara mendalam, padahal masalah kebangsaan merupakan masalah yang rumit.

Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan

“Cara bacanya tidak mendalam, sementara kalau kita disuruh memahami negara bangsa, tidak bisa dengan cara sederhana,” katanya dalam acara pra-Munas dan Konbes dengan tema NU dan Kebinekaan di Manado, Sabtu (11/11).

Pada sebagian kelompok umat Islam, negara bangsa dan demokrasi masih dipahami sebagai paham kafir. Selama ini, NU telah berusaha melakukan rumusan bagaimana agama dan negera bisa bersatu. Dan kaum millenial tidak mudah memahami ini. “Ini problem NU bagaimana memberikan pemahaman yang mudah, tetapi sebenarnya cukup rumit,” kata Masduki yang juga anggota DPR RI periode 2004-2009 ini. 

Persoalan lain terkait dengan perkembangan teknologi baru adalah munculnya berita hoaks sebagai sebuah industri, bukan sekedar pekerjaan orang per orang secara individual. Dalam sistem demokrasi liberal di mana setiap orang memiliki suara. Tim sukses berusaha memenangkan calonnya dengan segala cara, dengan menjelek-jelekkan lawannya dan mempahlawankan calonnya sebagai strategi menghancurkan lawan. 

“Karena itu, NU mengajak berpolitik yang dilandasi politik kenegaraan. Kalau tidak, akan menghancurkan negara,” ujarnya. 

PKB Kab Tegal

Masduki menjelaskan, tantangan yang dialami dalam memberikan pemahaman nilai-nilai kebangsaan pada generasi milenial ini harus diatasi dengan cara yang kekinian pula. Dan persoalan ini merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan bersama, bukan hanya oleh NU.

Selanjutnya di forum yang sama, Rektor Universitas De La Salle Manado Johanis Ohoitimur mengapresiasi keberadaan NU sebagai penjaga kebinekaan Indonesia. Ia berpendapat, sejarah Indonesia akan berubah tanpa peranan NU sebagai penjaga kebinekaan. Prinsip NU yang berbasis kebudayaan dalam membangun kehidupan Islam juga menjadi dasar kuat dalam menjaga kebinekaan budaya di Indonesia. 

PKB Kab Tegal

“Sebagai non-Muslim, saya beryukur NU menjadi khalifah yang menjaga kebinekaan alam,” katanya 

Ia berharap komitmen tersebut dapat ditingkatkan terus menerus. “Bahkan saya berpikir, seandainya komitmen ini menjadi longgar, maka sejarah Indonesia akan berubah. Dengan kata lain, kehidupan kebinekaaan Indonesia berada dalam kawalan NU dan kami berharap kawalan tersebut semakin penting.” (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Habib, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Sabtu, 16 Desember 2017

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Probolinggo, PKB Kab Tegal



Peringatan Nuzulul Qur’an pada hakekatnya adalah ingin mengajak untuk introspeksi bersama-sama. Apakah ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an masih menghiasi dalam kesibukan kesehariannya di dunia ini.

Hal tersebut ditegaskan oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin dalam peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H yang digelar oleh Polres Probolinggo di Masjid Amaanullah Mapolres Probolinggo, Selasa (20/6) malam.

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

“Pernahkah kita dengan alat komunikasi yang canggih mengisi Al-Qur’an dalam handphone. Pernahkah dalam sholat satu ayat dibaca. Kegiatan ini mengajak kita yang lupa dan lalai tatlala disibukkan oleh tugas masing-masing. Meskipun satu ayat setidaknya bisa mengamalkan di lingkungannva,” katanya

Dengan kegiatan ini jelas Hasan, setidaknya polisi ini mampu mengamalkan ayat Al-Qur’an sesuai tupoksinya. Kalau tidak mampu secara finansial setidaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Di tengah-tengah fragmatisme yang sulit ini, saya ingin memberikan solusi. Cukup dengan tersenyum, seorang polisi sudha memberikan manfaat,” jelasnya.

Hasan menegaskan bahwa peran dan tugas ibu-ibu selaku istri polisi memang dibutuhkan. “Belailah kasih sayang suaminya dengan doa. Karena doa itu Insya Allah tugas suami masing-masing cukup berat. Sebab kamtibmas menjadi indikator keberhasilan polisi,” tegasnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut Hasan menerangkan bahwa sesuai dengan kewenangan polisi, banyak lahan yang dapat dilakukan untuk berbuat baik kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo. “Terima kasih karena situasi kamtinmas di ? Kabupaten Probolinggo cukup kondusif,” ungkapnya.

Hasan menambahkan bahwa tantangan ke depan bagaimana seorang polisi mampu beramar makruf nahi mungkar. Yang jelas untuk meniadakan sama sekali tidak mungkin. “Setelah saya melihat secara seksama, kemungkaran di zaman ini banyak dilakukan oleh anak muda. Berbeda dengan dulu yang banyak dilakukan oleh orang tua karena alasan ekonomi. Mengurai kemungkanan bukan hanya tugas polisi tetapi juga semua elemen masyarakat,” pungkasnya.

Peringatan Nuzulul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin beserta segenap jajaran, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Zuhri Zaini, Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Cerita PKB Kab Tegal

Rabu, 06 Desember 2017

Jamaah Calon Haji Diingatkan Jaga Nama Baik Indonesia

Brebes, PKB Kab Tegal. Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi melepas calon jamaah haji (calhaj) Kabupaten Brebes 2014 kelompok terbang (Kloter) pertama di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan pukul 05.00, Senin (1/9).

Sejumlah 363 calhaj Brebes dilepas Wagub dalam suasana tenang dan khidmat, sebelum akhirnya saling berjabatan tangan dan menuju ke bus untuk diantar ke Bandara Adi Sumarmo Solo. Seluruh jamaah kloter 1 keluar dari Embarkasi Donohudan menuju bandara Adi Sumarmo pada pukul 06.15. Rombongan calhaj Brebes kloter pertama Jawa Tengah sekitar pukul 07.42 take off dari Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali.

Jamaah Calon Haji Diingatkan Jaga Nama Baik Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Jamaah Calon Haji Diingatkan Jaga Nama Baik Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Jamaah Calon Haji Diingatkan Jaga Nama Baik Indonesia

Atas nama gubernur, Heru berharap para calhaj menjaga kondisi kesehatannya selama menjalankan rukun Islam kelima. Wagub menyampaikan ucapan selamat karena pada tahun ini benar-benar berkesempatan menjadi tamu Allah.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, Wagub mengingatkan kepada jamaah untuk menata hati dan memantapkan niat untuk beribadah hanya untuk Allah, bukan karena yang lain. Disampaikan pula agar para jamaah bisa menjaga kesatuan dan kekompakan, kebersamaan dan membuang jauh-jauh sikap egois serta mematuhi segala arahan dan bimbingan para petugas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diingatkan. Jaga kondisi kesehatan dengan tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah yang sunnah yang akan berakibat menurunnya stamina yang sangat dibutuhkan pada saat pelaksanaan ibadah haji.

Ia juga berpesan agar para jamaah menjaga nama baik Indonesia dengan menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang sopan, santun, dan berbudaya. Jangan lupa untuk mendoakan Jawa Tengah untuk kelancaran pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Semoga jamaah haji seluruhnya menjadi haji mabrur.

PKB Kab Tegal

Dalam sambutan pembekalan itu, Heru Sudjatmoko menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH tidak bisa hadir karena baru tiba di Jakarta dari kunjungannya ke Australia. “Sedianya Bapak Gubernur mau hadir tetapi beliau masih di Jakarta usai perjalanan kunjungan kerja ke Australia,” tutur Heru.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Prov Jateng Drs H Khaerudin MSi menjelaskan, pada hari Senin (1/9) ini diberangkatkan tiga kloter dari Brebes dan Kota Tegal sejumlah 1.125 calhaj. “Kloter pertama dari Kabupaten Brebes sebanyak 368 termasuk pendamping dan petugas kesehatan,” terangnya.

Kakanwil Kemenag Jateng yang juga Ketua PPIH Embarkasi SOC, melaporkan bahwa Embarkasi SOC akan memberangkatkan Jamaah Calon Haji beserta petugas dari Jawa Tengah (23.535) dan DIY (2.455) dengan jumlah total sebanyak 25.990 orang terbagi dalam 71 kloter.

Turut menyampaikan sambutan Anggota DPR RI Komisi VIII Abdul Rozak Rais. Dalam sambutannya antara lain pihaknya mempunyai wewenang untuk mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan haji di Tanah Air dan di Tanah Suci. Meskipun sejauh ini pemerintah selalu meningkatkan pelayanan diberbagai sektor agar jamaah nyaman dan aman dalam beribadah haji.

Rozaq juga mengingatkan kepada petugas supaya sigap dan tanggap terhadap jamaahnya yang awam berada di negeri yang sangat berbeda adat istiadat maupun kondisi alamnya agar dapat beribadah dengan optimal dan menjadi haji mabrur.

Brebes Hj Idza Priyanti SE beserta suami Drs H Kompol Warsidin turut mendampingi pelesan dan Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes Drs H Imam Hidayat MSi dan Kabag Kesra Setda Brebes Drs H Syaeful Islam.

Turut hadir dalam pelepasan tersebut antara lain Komisi VIII DPR RI, Ketua MUI, Ketua PW NU Jawa Tengah, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, dan para Kepala Kankemenag Se Eks Karesidenan Surakarta.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti akan mendampingi pelepasan pemberangkatan haji dari Solo dari kloter pertama hingga ketiga yang merupakan calhaj dari Kabupaten Brebes. “Saya akan terus turut melepas dari Solo hingga pukul 21.00 WIB nanti malam,” imbuhnya.

Sebelumnya, calhaj dari Kabupatern Brebes sejumlah 898 orang, telah diberangkatkan dari Islamic Center Brebes pada Sabtu dan Ahad (30-31/8). Mereka menginap semalam di Asrama Haji Donohudan untuk mendapatkan ceking kesehatan dan administrasi terakhir lainnya. (Wasdiun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Habib, PonPes PKB Kab Tegal

Rabu, 29 November 2017

Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk

Nganjuk, PKB Kab Tegal. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan enam Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum (LPKS ABH) di seluruh Indonesia Lembaga-lembaga tersebut sebagai pusat rehabilitasi sosial bagi anak yang berhadapan dengan hukum.

Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk

"Saat ini, masih ada 8.900-an anak kita yang berhadapan dengan hukum. Untuk anak di bawah usia 18 tahun harus dibina. Namun karena keterbatasan saat ini masih dicampur dengan lembaga pemasyarakatan dewasa," kata Khofifah di Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (8/4) lalu seperti dilansir Antara.

?

Lima LPKS ABH yang diresmikan Khofifah di Nganjuk adalah LPKS ABH "Cokro Baskoro" Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur; LPKS ABH "Kasih Ibu" Kota Padang, Sumatera Barat; LPKS ABH "Insan Berguna" Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung; LPKS ABH "Surya" Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara; LPKS ABH "Songulara" Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dan LPKS ABH Kabupaten Subang, Jawa Barat.

PKB Kab Tegal

Khofifah mengatakan, saat ini ada sekitar 58 persen anak berhadapan dengan hukum yang divonis hukuman di bawah tujuh tahun penjara yang masih dibina di lembaga pemasyarakatan dewasa.

Sedangkan anak berhadapan dengan hukum yang divonis di atas tujuh tahun penjara sekitar 59 persen masih dibina di lembaga pemasyarakatan dewasa.

"Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, bila vonisnya di bawah tujuh tahun akan dibina di LPKS ABH yang dikelola Kementerian Sosial. Sedangkan bila vonisnya di atas tujuh tahun, akan dibina di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang dikelola Kementerian Hukum dan HAM," papar Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

PKB Kab Tegal

Khofifah tidak memungkiri bahwa masih banyak anak yang dibina di lembaga pemasyarakatan dewasa, contohnya pelaku kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur berinisial YY di Bengkulu, yang tujuh di antaranya masih anak-anak.

"Pengadilan Negeri Bengkulu menjatuhkan hukuman 10 tahun kepada mereka. Saya sudah meminta kepada Kementerian Hukum dan HAM agar mereka dibina di LPKA Bandung yang akhirnya dikabulkan," terangnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Anti Hoax, Habib PKB Kab Tegal

Selasa, 21 November 2017

Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik

Jepara, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengenalkan peserta didik baru baik di MTs dan MA sederajat ke-IPNU-IPPNU-an lewat kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (Mopdik).

Kegiatan yang dilaksanakan serentak di 15 kecamatan tersebut dimulai Kamis-Jumat (10-25/7) mendatang. Pelaksanaannya sesuai jadwal Mopdik di masing-masing madrasah yang ditangani Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU setempat.

Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik

Sasaran agenda tahunan tersebut adalah seluruh MTs dan MA di Kabupaten Jepara yang berjumlah 159, ditambah SMP, SMA dan SMK umum. “Materinya memang IPNU-IPPNU namun kami juga menyisipkan materi ke-NU-an dan ke-Aswaja-an,” kata M Khoironi, Ketua PC IPNU Jepara.

PKB Kab Tegal

Dihubungi via telepon, ia menjelaskan sisipan kegiatan tersebut untuk mengenalkan dan mendoktrin peserta didik tentang organisasi pelajar NU. “Harapannya mereka tidak mudah goyah saat dirong-rong ideologinya,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Ia mengatakan pemberian materi IPNU-IPPNU pada saat Mopdik merupakan momen yang tepat. Apalagi mayoritas madrasah yang ada di Jepara berbasis NU.

Beberapa tahun terakhir, pihaknya juga menggandeng sekolah umum SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun swasta dengan kegiatan serupa. Hasilnya, sekolah yang digandeng memberikan respon positif. “Ini menjadi bukti IPNU-IPPNU bisa diterima sekolah diluar Maarif,” tambah Khoironi.

? ?

Ia berharap kerjasama yang dilakukan dengan madrasah maupun sekolah umum terus terjalin erat sehingga IPNU-IPPNU kian diminati pelajar. Khususnya pelajar di madrasah maupun pelajar di sekolah umum. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Habib, Amalan PKB Kab Tegal

Kamis, 16 November 2017

Ilmu Pesantren Ditantang Respon Keadaan

Jepara,PKB Kab Tegal. Keilmuan pesantren ditantang untuk menjawab keadaan. Tantangan itu adalah munculnya kasus-kasus baru yang perlu segera direspon. Hal itu mengemuka pada diskusi yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, di Zumrotul Wildan, Senin (29/4) malam.

Dalam pembahasan tersebut, KH Ali Mukarom mengatakan, yang mesti direspon sekarang, misalnya persoalan hukum semisal muamalah, muncul adanya perbankan, bursa efek, pasar modal, asuransi, jual beli online, dan jual beli pulsa, “Maka, pesantren sebagai lembaga tafaqquh fiddin harus terlibat dalam persoalan-persoalan tersebut,” katanya.  

Ilmu Pesantren Ditantang Respon Keadaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ilmu Pesantren Ditantang Respon Keadaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ilmu Pesantren Ditantang Respon Keadaan

Keampuhan” sekaligus “pengapesan” mayoritas pesantren adalah saat berhadapan dengan hal-hal kekinian. Tentu saja hal ini sudah bisa dicari, disadari, dianalisa penyebabnya, “Dan yang paling tepat sebagai muhasabah ialah karakter pesantren lebih dominan membahas fiqih furuiyyah,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Menguasai qaul-qaul dan furuiyyah, lanjutnya, merupakan sampel suatu hukum itu diambil. Tetapi lanjut Kiai Ali, untuk menjawab problem masa kini masih memiliki keterbatasan masa lalu dan varian kejadiannya.

PKB Kab Tegal

Karenanya tantangan keilmuan pesantren, terang kiai asal desa Mantingan itu, bukan saja pada perkara furuiyyah saja melainkan harus lebih menghidupkan kembali khazanah keilmuan yang lebih mendasar, ushuliyyah, ilmu-ilmu ushul fiqh semisal kitab Al-Mutamad, Al-Burhan atau Al-Mushtasfa. Juga perlu lebih banyak mengkaji maqasidus syar’iyyah, maslahah mursalah, dan lainnya.   

“Pesantren juga perlu memiliki kepekaan dan keterbukaan terhadap perkembangan baru dan segala permasalahannya dan tidak terjebak dari sisi tekstualitas semata,” harapnya.

Kiai Ali juga menjelaskan, tujuan utama penetapan hukum Islam untuk mewujudkan kemaslahatan. Menurutnya, bisa dipastikan hukum Islam memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.

Shohibul Ma’had Zumrotul Wildan, yang diwakili KH Hisyam Zamroni menyampaikan, melalui selapanan RMI kecamatan Tahunan, ia berharap agar pertemuan rutin bulanan tersebut bermanfaat untuk pesantren masing-masing, “Utamanya untuk pengembangan pondok pesantren Zumrotul Wildan,” ucapnya.

Hadir dalam kesempatan itu ketua RMI NU kecamatan Tahunan K Ali Masykur, Pengurus RMI-NU Cabang Jepara KH Abdul Baits Muchtar dan pengasuh pondok pesantren se-kecamatan Tahunan.

Redaktur        : Abdullah Alawi

Kontributor    : Syaiful Mustaqim

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Habib PKB Kab Tegal

PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor

Sekadau, PKB Kab Tegal - GP Ansor Sekadau merekrut 65 kader baru pemuda dan pemudi NU di Kantor Koramil Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau. Selama Senin-Jumat (26-30/12), puluhan peserta? dilatih dan dididik dengan sejumlah materi maupu secara fisik agar mampu menjalankan dan mengawal visi dan misi GP Ansor.

"Ini adalah putaran kelima pengkaderan di Kalimantan Barat. Sebelumnya sudah di Mempawah, Sanggau, Kapuas Hulu dan Sekadau. Kami berusaha untuk terus mencetak kader muda NU yang merata di seluruh propinsi. Dengan demikian syiar terus dilakukan, salah satunya sistim pengkaderan berjenjang," ungkap Kasatkorwil Banser Kalbar Tohidin.

PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kabupaten Sekadau Tunggui Pengkaderan Banser dan Ansor

Tohidin mengapresiasi dukungan PCNU Sekadau atas pelbagai kegiatan banom-banom NU. Tampak Ketua PCNU Kiai Nur Sholeh di lokasi kegiatan. Kiai Nur menunggui langsung berlangsungnya pendidikan.

"Kami ingin agar proses kaderisasi berjalan baik dan berkualitas sehingga tiap kegiatan minimal harus ada yang menunggu. Hal ini juga untuk melihat dan mendengar langsung apa yang dibutuhkan dalam pengkaderan kader. Ini juga bagian untuk meminimalisir kendala yang mungkin timbul sebelum dan sesudah kegiatan," kata Kiai Nur.

PKB Kab Tegal

Ia menganjurkan kepada seluruh kader GP Ansor untuk saling membahu sesama nahdliyin. "Bagaimana kita akan menjadi uswatun hasanah kalau kita hanya berdiam diri? Jadi menurut saya, semua elemen yang ada di organisasi ini harus bahu-membahu mencetak kader yang militan tetapi tetap rendah hati dengan akhlaqul karimah," tambahnya. (Herry BH/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Budaya PKB Kab Tegal

Senin, 13 November 2017

Melawan Radikalisme

Oleh Nur Faizin Darain



Sikap intoleran, kekerasan warga, dan radikalisme adalah tiga mata rantai yang acap menghantui kesatuan kita sebagai bangsa. Tidak adanya sikap saling menghormati antarindividu dan kelompok semakin memicu sikap apatis. Indikasi tersebut semakin diperunyam munculnya beberapa kelompok yang membawa ajaran khilafah pada bangunan Indonesia yang sudah matang.

Melawan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Melawan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Melawan Radikalisme

Paham ekstrim kanan atau ekstrim kiri yang mulai merebak di negeri ini semakin berdampak sistemik pada perubahan tatanan sosial kemasyarakatan. Beberapa paham keagamaan radikal misalnya, semakin memperlebar jurang fundamentalisme agama. Mereka juga semakin merengsek ke dalam sendi-sendi kehidupan beragama dan ber-ahlussunnah wal jamaah yang mayoritas dijalankan umat Islam di Indonesia.?

Tidak hanya itu, pemahaman dangkal perihal Islam dan sunnah begitu mudah mengkafirkan golongan atau kelompok lain yang tidak sepaham. Kecenderungan ini semakin memperlebar jurang disintegrasi, pun juga konflik dan teror di beberapa daerah acap mengemuka. Rasa aman untuk menjalankan praktik keberagamaan dan praktik sosial-kemasyarakatan lainnya tentu menjadi entry point dalam merekatkan hubungan berbangsa dan bernegara. Ancaman disintegrasi tentu perlu disikapi serius oleh banyak kalangan, terutama para ulama yang menjadi soko guru praktik keberagamaan dan keberagaman ? di Indonesia?

Ahlussunnah wal jamaah sebagai landasan berpikir penting kiranya diketengahkan dalam situasi yang hampir turbulensi tersebut. Ahlussunnah atau kelompok yang cinta melakukan sunnah nabi dapat menjadi jawaban atas segala permasalahan di negeri ini, terutama dalam melawan ekstrimisme bermotif agama. Etika wal jamaah memberikan garansi tiap kelompok beriringan dan berirama dalam merawat keindonesiaan. Hasil pendidikan ala ahlussunah wal jamaah dapat dirasakan bahwa sangat jarang (atau tidak ada sama sekali) kita temui kelompok ahlussunnah wal jamaah melakukan tindakan fanatik dan atau radikal berdasarkan agama yang dapat merugikan orang lain.?

Refleksi GP Ansor

PKB Kab Tegal

Dalam merawat keindonesiaan, kebangsaan, dan keislaman, GP Ansor bersama-sama NU dan seluruh elemen masyarakat harus bergandengan tangan “melawan” segala bentuk intoleransi dan radikalisasi. Sebagai badan organisasi otonom dibawah naungan NU (Nahdlatul Ulama), GP Ansor tidak hanya harus berjibaku melakukan penguatan nilai-nilai ahlussunah wal jamaah di internal kader. Lebih dari itu, GP Ansor memiliki tanggung jawab dalam konteks kebangsaan memberikan rasa aman kepada seluruh elemen masyarakat sesuai semangat ber-ahlussunah wal jamaah. Dari sinilah GP Ansor yang memasuki usianya ke-83 tahun pada 24 April 2017 dapat merawat NKRI.?

Langkah praktis dalam upaya merawat NKRI dapat dilakukan di pelbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentu dengan semangat ber-ahlussunnah wal jamaah sebagai landasan berpikir dan bergerak. Merawat NKRI dalam kehidupan berbangsa ala GP Ansor ialah melakukan pemberdayaan kepada masyarakat marjinal, terpinggirkan, kelompok minoritas yang teraniaya, dan memastikan sikap toleran dapat berjalan beriringan dengan keberagamaan dan keberagaman yang sudah mendarah daging di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Praktik bernegara ala GP Ansor tentu tidak hanya semata-mata mencintai negeri ini, pun juga merawat dan membela negeri ini dari segala bentuk imperialisme dan rongrongan dari kelompok tertentu yang hendak mengutak-atik bangunan NKRI.

Sebagai garda terdepan NU melawan segala bentuk tindakan intoleran dan paham radikal, GP Ansor secara bersamaan juga meruwat dan merawat kehidupan bermasyarakat, beragama, berpolitik, dan bernegara melalui konsep ahlussunnah wal jamaah. Doktrin ahlussunah wal jamaah ini, sebagaiamana dijelaskan KH. Said Aqil Siraoj (2009), menyandarkan diri pada beberapa prinsip yang tidak ke kanan dan tidak pula ke kiri. Beberapa prinsip tersebut antara lain; prinsip syura atau musyawarah, al-‘adl atau keadilan, al-hurriyyah atau kebebasan yang menjadi kebutuhan primer setiap manusia, dan prinsip al-musawah atau kesetaraan derajat. Semua prinsip tersebut menyatu pada satu elemen; merawat keindonesiaan.?

Islam ahlussunah wal jamaah bukan aliran. Ia hanya cara pandang melihat realitas dan merefleksikannya dalam tindakan nyata. Pengejewantahan konsep al-‘adl misalnya, GP Ansor membawa semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam setiap tindakannya. Tidak melulu segala bentuk anarkisme dan atau radikalisme dilawan dengan tindakan anarkis pula. Dengan semangat kemanusiaan pertama-tama yang dilakukan ialah pendekatan sosial-kemanusiaan. Walaupun GP Ansor dikenal dengan pasukan berani matinya tidak selalu kemungkaran di negeri ini dilawan dengan pentungan.?

PKB Kab Tegal

Hal yang patut diperhatikan dalam setiap gerakan ber-Ansor ialah memastikan bahwa bangunan yang bernama Indonesia adalah harga mati dan nilai-nilai Islam ahlsunnah wal jamaah menjadi penyangga sekaligus penyejuk di tengah-tengah maraknya konflik dan egosentrisme sektoral. Gerakan ahlussunah wal jamaah memiliki tujuan menggapai keislaman yang rahmatan lil alamin. Gerakan pemuda Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.?





Penulisa adalah alumnus pascasarjana Sosiologi UGM dan Pengurus Pusat GP Ansor

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Pesantren, Hikmah PKB Kab Tegal

Sabtu, 11 November 2017

Gus Dur: Ikut Saya ke Cicalengka, Tempatnya Ajengan Syahid

Jakarta, PKB Kab Tegal 



Warga NU kehilangan salah seorang kiainya, yaitu Ajengan KH Ahamd Syahid. Dia adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ia wafat pada Sabtu (5/8) selepas maghrib.  

Ajengan KH Ahmad Syahid adalah salah satu teman KH Abdurramahman Wahid (Gus Dur). Pertemanan keduanya terdata pada sebuah tayangan Kick Andy edisi 15 Nov 2007 dengan bintang tamu Gus Dur. 

Gus Dur: Ikut Saya ke Cicalengka, Tempatnya Ajengan Syahid (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur: Ikut Saya ke Cicalengka, Tempatnya Ajengan Syahid (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur: Ikut Saya ke Cicalengka, Tempatnya Ajengan Syahid

Pada satu sesi terjadi tanya jawab antara pemandu Kick Andy, Andy F. Noya dan Gus Dur seperti berikut ini:  



PKB Kab Tegal

Andy : Apakah Gus Dur berminat mencalonkan presiden pada 2009 nanti?

Gus Dur : Saya ini kalau diperintahkan oleh lima sesepuh, saya akan jadi calon, tanpa tim sukses, tanpa duit. Dulu begitu. 

Andy : Kalu Gus Dur maju tanpa uang, tanpa macam-macam, modal Gus Dur apa?

PKB Kab Tegal

Gus Dur         : Kepercayaan masyarakat. 

Andy : Apa Gus Dur yakin masyarakat masih percaya sama Gus Dur? 

Gus Dur : Lho,  ayo iku saya yuk, kalau saya ke Situbondo, 250 ribu orang 

Andy : Berbanding dua ratus, seratus juta, sedikit sekali itu, Gus. 

Gus Dur : Lho, kalau cuman dia. Banyak. Saya ini, tiap dua, tiga hari sekali ini; kiai kampung; kalau mau ikut nanti hari Kamis, ke Cicalengka dengan saya, tempatnya Ajengan Syahid. Itu 3 ribu kiai kampung.

Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Maman Imanulhaq Faqih mengaku pernah diajak Gus Dur ke Cicalengka. Pada kesempatan itu, Gus Dur mengomentari tentang kepribadian Ajengan KH Ahmad Syahid. 

“Kalau ingin melihat orang yang ikhlas dalam mempelajari Al-Qur’an, dialah KH Ahmad Syahid. Dia adalah qori kehidupan,” ungkap Kiai Maman yang mengutip Gus Dur. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Habib, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Pembunuhan Syekh al-Buthi, Pelajaran Umat Islam Indonesia

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wakil Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) menilai, ledakan bom bunuh diri yang mengakibatkan ulama besar Suriah Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi meninggal dunia mencoreng agama dan peradaban.

Pembunuhan Syekh al-Buthi, Pelajaran Umat Islam Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembunuhan Syekh al-Buthi, Pelajaran Umat Islam Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembunuhan Syekh al-Buthi, Pelajaran Umat Islam Indonesia

”Mudah-mudahan FANATISME yang menghilangkan akal sehat dan KEKERASAN yang melawan Agama dan Peradaban semacam itu membuat sadar kaum muslimin di negeri ini, terutama mereka yang dalam beragama hanya mengandalkan semangat keberagamaan belaka,” tulis Gus Mus di diding akun facebooknya, Sabtu (23/3).

Gus Mus memberi judul status facebooknya “Penistaan terhadap Agama dan Peradaban”. Ia juga mengatakan, umat Islam dunia, pasti juga termasuk mereka yang mempunyai nurani di Saudi Arabia dan Qatar, merasa kehilangan seorang allamah, ahli agama yang mumpuni; dan mengutuk tindakan biadab yang menewaskan 49 muslim yang sedang mengaji di masjid itu.

PKB Kab Tegal

Al-Buthi gugur bersama cucunya saat mengisi pengajian di Masjid al-Iman di Damaskus, ibu kota Suriah. Selain dikabarkan memakan korban 49 jiwa, tragedi ini juga membuat sekurangnya 84 orang lainnya terluka.

Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin sebelumnya juga menyesalkan tindak kejahatan ini. Pemikiran Al-Buthi dinilai masih dibutuhkan oleh dunia Islam. Hal ini terbukti dari puluhan karya monumentalnya yang menjadi referensi para ulama dunia.

PKB Kab Tegal

Ditambahkan, al-Buthi termasuk ulama moderat yang buah pikirannya sering segaris dengan pemahaman NU. Ia dikenal sebagai ulama produktif yang teguh berprinsip pada syari’at dan memiliki wawasan ke depan.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Selasa, 24 Oktober 2017

Rais Aam Sampaikan Kuliah Ekonomi Syariah Kontemporer di UIN Malang

Malang, PKB Kab Tegal. Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maruf Amin menyampaikan kuliah umum terkait ekonomi syariah kontemporer di aula rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim, Jalan Gajayana Malang, Jawa Timur, Rabu (12/4) pagi.

Rais Aam Sampaikan Kuliah Ekonomi Syariah Kontemporer di UIN Malang (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam Sampaikan Kuliah Ekonomi Syariah Kontemporer di UIN Malang (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam Sampaikan Kuliah Ekonomi Syariah Kontemporer di UIN Malang

Kiai Maruf menjelaskan detil konsep perekonomian syariah di Indonesia berikut dinamika praktiknya sejak awal 1990an.

Dalam ceramahnya Kiai Ma’ruf menyatakan bahwa ekonomi syariah sudah masuk dalam sistem perekonomian nasional. Secara legal undang-undang telah mengakui praktik perekonomian syariah.

"Ekonomi Syariah masuk dlm sistem nasional. Kita mengenal dua sistem, Syariah dan konvensional. Ekonomi Syariah merupakan gabungan antara inovasi manusia dan nilai-nilai ilahiyah," kata Kiai Ma’ruf di hadapan ratusan mahasiswa UIN Malang.

PKB Kab Tegal

Sementara Rektor UIN Malang H Mudjia Rahardjo menyambut gembira kedatangan Kiai Maruf. Di hadapan para hadirin H Mudjia menyampaikan bahwa pihak rektorat sengaja mendatangkan tokoh-tokoh bangsa untuk menyampaikan gagasan-gagasannya di hadapan mahasiswa. Tokoh-tokoh bangsa ini merupakan pembimbing masyarakat.

Ia berharap semua alumni UIN Malang dapat menjadi pemimpin-pemimpin di daerahnya masing-masing.

"Di hadapan kita ini sudah berdiri pakar perekonomian syariah KH Ma’ruf Amin. Kita akan mendengarkan pemaparan beliau," tandasnya. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal AlaNu, Habib, Tegal PKB Kab Tegal