Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Februari 2018

Pelajar NU di Cianjur Menulis Islam yang Ramah

Cianjur, PKB Kab Tegal. Nahdliyyin Nusantara (Nahnu) memfasilitasi pelatihan jurnalistik dan pemanfaatan sosial media yang rahmatan lil alamin di pesantren Al-Huda, Al-Musri, Ciranjang, Cianjur, Sabtu-Ahad (6-7/9). Ketua Inspirasi Desa Nusantara Zainul Munasihin hadir sebagai narasumber dalam pelatihan dengan 100 peserta yang terdiri atas pelajar MTs, MA, dan anggota Nahnu Jabar.

Seknas Nahnu Miftakhul Aziz dalam sambutannya mengatakan pentingnya para pemuda NU memanfaatkan teknologi informasi. "Nahnu menginginkan pemuda-pemudi Nahdliyyin dan remaja masjid berkembang di tengah kemajuan teknologi informasi," kata Aziz, Ahad (7/9).

Pelajar NU di Cianjur Menulis Islam yang Ramah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU di Cianjur Menulis Islam yang Ramah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU di Cianjur Menulis Islam yang Ramah

Semua kegiatan anak-anak muda NU, menurut Aziz, harus diisi dengan kegiatan positif dan produktif. Dengan berbekal silaturahmi, Nahnu akan terus bergerak ke arah itu, tandas Aziz.

PKB Kab Tegal

Salah seorang pengasuh pesantren Al-Huda KH Dede Basri mendukung gerakan Nahnu. Pesantren, menurut kiai yang lazim dipanggil Gus Basri ini, tidak boleh dibatasi hanya sekadar tempat pendidikan Islam.

PKB Kab Tegal

"Pesantren juga medan perjuangan Islam," Gus Basri mengingatkan dalam sambutannya.

Santri harus berperan aktif menyuarakan Islam rahmatan lil alamin di mana berada, termasuk dalam media sosial. “Santri harus ambil bagian terdepan memproduksi konten Islam rahmatan lil alamin guna membendung wacana Islam garis keras yang selama ini banyak sekali mengisi media sosial,” pungkas Gus Basri. (Nashr Fanie/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Kyai, Internasional PKB Kab Tegal

Kamis, 15 Februari 2018

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Malang, PKB Kab Tegal. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang menggelar Rapat Kerja Cabang dan Rapat Koordinasi Banser di Villa Refa Bungkoh Dau Malang, Sabtu Ahad (16/17) lalu yang diikuti oleh peserta dari 33 PAC Ansor seKabupaten Malang.

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Agenda tersebut bertujuan sebagai  langkah awal untuk menyusun Program Kerja Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Kabupaten Malang 2013 – 2014 yang juga bertujuan menguatkan kepeloporan kader Ansor.

Kader muda Ansor merupakan kader pelopor, penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan. Bahtiar, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, Raker dan Rakor diharapkan dapat berbuah dan menghasilkan kajian strategis untuk mewujudkan kader muda Ansor  yang memiliki dedikasi dan disiplin tinggi.

PKB Kab Tegal

“Kader Ansor dan Banser  harus mempunyai ketahanan fisik dan mental yang tangguh sebagai agen perubahan di tataran masyarakat luas, penuh daya juang dan menjunjung tinggi nilai religious sebagai banteng ulama serta dalam mewujudkan cita-cita Bangsa dan negara dan kemaslahatan umat,” ucap Bahtiar.

PKB Kab Tegal

Di sela acara, Gus Tadlo, Satkorcab Banser Kab. Malang menambahkan, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sebagai aktor dalam pembangunan.

“Gerakan Pemuda Ansor dan Banser harus menumbuhkankembangkan fungsi dan peran guna menjawab segala bentuk permasalahan baik internal maupun eksternal organisasi menuju kebijakan organisasi yang lebih baik dalam mewujudkan kader bangsa yang mempunyai kepribadian muslim, kepemimpinan yang tangguh, loyalitas tinggi, berwawasan organisasi, politik dan sosial serta mempunyai keterampilan dan skill yang cukup,” katanya. (Abdul Basyit/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Lomba, Makam PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Februari 2018

Seniman Tegal Gelar Tahlil Budaya

Tegal, PKB Kab Tegal. Sebagai penghormatan kepada tokoh budayawan ulung KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur para seniman Tegal menggelar Tahlil Budaya. Selain pembacaan Tahlil, para seniman juga mementaskan puisi, monolog, pentas musik dan dialog budaya.



Seniman Tegal Gelar Tahlil Budaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Seniman Tegal Gelar Tahlil Budaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Seniman Tegal Gelar Tahlil Budaya

“Kami punya kepentingan memperingati beliau sebagai seorang budayawan ulung,” tutur Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal (DKT) Nur Ngudiyono dalam prakata sambutannya pada Tahlil Budaya Seniman Tegal di alun-alun Tegal Jumat (12/2) malam.

Menurut dia, Gus Dur semasa hidupnya telah membuktikan diri sebagai budayawan, seniman, sastrawan bahkan pelawak yang menggelitik. Ngudiyono bercerita, ketika jadi presiden, Gus Dur berkumpul dengan para pelawak, saat itu juga para pelawak terbahak-bahak mendengar penuturan gaya ‘guyonan’ Gus Dur. “Kalau pelawak saja bisa tertawa, apalagi kita yang bisanya cuma nonton pelawak,” ucapnya.

PKB Kab Tegal

Tahlil dipimpin Mutasyar PCNU Kota Tegal KH Abu Chaer Annur. Sementara pembacaan monolog oleh Penyair Asli Tegal Eko Tunas yang kini menetap di Semarang. Sedangkan pembacaan puisi oleh Dwi Eri Susanto dan Nana Eres.

Dwi Eri membaca puisi godong kembang plastik. Yang menceritakan persoalan pengekangan plurarisme. Betapa sulitnya membangun kebersamaan akibat banyaknya pengkotak-kotakan. Nana Eres lain lagi, dia bercerita tentang feminisme. Yang menceritakan betapa beratnya perjuangan menegakkan feminisme. Dan Nana pun meluapkan kegelisahannya dengan Kutulis Puisi di Pasirmu.

PKB Kab Tegal

Sedang Eko Tunas, memandang Gus Dur sebagai pelayan. Gus Dur menjadi pelayan publik bagi siapa saja. “Gus Dur bersahabat dengan siapa saja,” kata Eko.

Kebudayaan itu, lanjutnya, telah membangun panggung. Ekonomi adalah operanya dan Gus sebagai wali dalam kontek budaya. Eko mengingatkan, berkesenian jangan hanya sekadar jadi alat. Karena bila jadi alat, yang terjadi adalah ketika orde lama kesenian jadi alat politik, pada orde baru jadi alat ekonomi dan pada era reformasi malah jadi alat korupsi. “Jadikanlah puisi sebagai bintang kata-kata, tuk menegakan kebenaran,” tandas Eko dalam monolognya yang menggelitik.

Dalam dialog Budaya, tampil mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) era Presiden Gus Dur Bondan Gunawan, Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Kota Tegal Gyong gyong dan Wali Kota Tegal H Ikmal Jaya. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) yang dijadwalkan mengisi acara berhalangan hadir karena istrinya mengalami pendarahan.

Gyong gyong diberi kesempatan pertama oleh moderator Firdaus Muhtadi untuk menjadi kesaksian keagungan Gus Dur. Gyong gyong merasa diewongke oleh Gus Dur ketika meminta Gus Dur tanda tangan pada Grup Barongsainya. Setahun kemudian, Barongsai milik Gyong gyong menjadi juara nasional dua kali berturut-turut. “Pulpen Gus Dur, ternyata jimat juga,” seloroh Gyong gyong yang disambut dengan gerr.

Keberpihakan Gus Dur pada warga keturunan Tionghoa sangat menjadi momentum dengan penjabutan inpres nomor 14 tahun 1957. “Gus Dur berani membawa badannya untuk menjadi tameng pada hal-hal minoritas,” tandasnya.

Ikmal Jaya, yang saat itu masih menjadi Direktur PO Dewi Sri mengaku rela hati bolak-balik ke RSCM untuk sekadar mendorong kursi Roda Gus Dur. Dalam kesempatan tersebut dia senang berbincang tentang kepemimpinan. “Termasuk, untuk menjadi Wali Kota Tegal, saya meminta restu Gus Dur,” ungkapnya.

Yang menggelitik bagi Ikmal, ternyata dia dipertemukan dengan Gus Dur dalam mimpinya juga. Dalam mimpi tersebut, Ikmal disuruh ikut NU. “Gus, saya lagi nyalon Walikota Tegal bagaimana ini?” tanyanya dalam mimpi.

“Kamu harus NU,” kata Gus Dur dalam nasehat mimpinya.

Sehingga mulai saat itu, Ikmal berikrar menjadi NU. Kini, Ikmal tercatat juga sebagai Bendahara MWC NU Margadana Kota Tegal.

Dalam suatu kesempatan, lanjut Ikmal, juga mendapat nasehat Gus Dur yang hingga kini diingat dan dilaksanakan sebagai pemimpin. Gus Dur berkata ‘Le, dadio wong sing wani tur nekad lan iso ngedan. Artinya, dalam menjalankan kepemimpinan harus menjadi seorang yang berani karena benar, bertekad membaja, merealisasikan program dengan penuh kegigihan, kendati orang lain melihat kita sebagai orang gula. “Termasuk mencapai 2010 sebagai daerah yang sehat baik jasmani maupun rohani,” tandasnya.

Bondan Gunawan merasa senang bisa menghadiri undangan DKT untuk Tahlil Budaya. termasuk penataan panggung yang merakyat. “Yang namanya rakyat beneran ya… disini. Kalau digedung-gedung megah, itu rakyat-rakyatan yang hanya membicarakan rakyat,” ucapnya mengawali dialog.

Sebagai Mensesneg, dia sangat tidak mengerti alur pemikiran Gus Dur. Pasalnya, Gus Dur tidak pernah menjelaskan ucapan maupun tindakannya. “Ketika situasi dalam negeri saat itu carut marut, Gus Dur malah keliling dunia,” ceritanya.

Gus Dur saat itu, tidak menjelaskan apapun maksud perjalanannya keluar negeri. Gus Dur hanya berucap. “Siapa bilang saya mau jalan-jalan. Melihat saja gak!,” ucap Gus Dur sebagaimana diceritakan Bondan.

Setelah dipikir lebih jauh, ternyata perjalanannya membawa makna yang dalam. Ternyata Gus Dur sedang memasang strategi perang. “Gus Dur mau menunjukkan kalau situasi dalam negeri Indonesia aman dan terkendali. Wong pemimpinnya saja jalan-jalan, otomatis negaranya dalam keadaan damai,” ucap Bondan disambut gerr.

Bondan mengaku bekerja sama dengan Gus Dur lebih dari 30 tahun. Sehingga tahu sedikit tentang karakter Gus Dur kendati sulit dipahaminya. Dia mengungkapkan kalau Gus Dur lebih senang membangun lingkungan yang beraneka ragam. “Lingkungan yang beraneka ragam maka akan kuat, makanya Gus Dur terus memperjuangkan demokrasi, pluralisme,” terang Bondan.

Pembinaan tersebut, dengan jalan pendekatan kemanusiaan. Sehingga tidak ada satupun yang merasa dianaktirinkan.

Meskipun di era sekarang amat sulit untuk politik pendekantan kemanusiaan. Karena sekarang telah berkembang Plutokrasi. Yakni politik yang mengabdi karena uang. “Sangat langka politik yang mengabdi pada umat,” terangnya.

Bondan mengagumi Gus Dur karena kehebatannya yang tidak pernah marah. “Meludah didepannya saja, tidak marah,” cerita Bondan.

Kehebatan lainnya, sampai detikdetik terakhir Gus Dur Mikirin Negara. Kehebatan lainnya. Lainnya Gus Dir tidak melarang seseorang untuk berbuat apapun. “Bahkan Gus Dur rela ditabrak oleh tanaman yang ia tanam sendiri.

Termasuk perseteruan dengan Mohamin Iskandar, Gusdur menggelindingkan persoalan tersebut dengan sangat manis. Gus Dur hanya mengingatkan, “Jangan hanya tergantung pada pemimpin format. “Tapi kalau kepatusan pada ulama, mutlak hukumnya untuk dititahkan (diindahkan) (was.)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Senin, 05 Februari 2018

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa

Jakarta, PKB Kab Tegal. Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menggelar peluncuran Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif NU Nasional (Perwimanas), pada Sabtu (23/3) di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat.?

Perwimanas yang tahun ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua, mengusung tema “Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, Kokohkan Karakter Generasi Bangsa”.

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa

Ketua Lembaga Maarif NU, KH Arifin Junaidi mengatakan Perwimanas 2 akan dihelat pada 18-23 September 2017, bertempat di Lapangan Tembak AKMIL Salaman dan Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Perwimanas 2 akan diikuti sekitar 5000 orang putra-putri utusan dari SAKO Pramuka Ma’arif NU, Koordinator Daerah se-Indonesia, dan peserta peninjau dari luar negeri. Peserta adalah para pelajar dan murid NU yang berasal dari Sekolah dan Madrasah Ma’arif NU tingkat SMTA (SMA, SMK dan MA).

PKB Kab Tegal

Perwimanas 2 diadakan bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir LP Maarif NU, dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut juga akan digelar Apel Siaga NKRI yang diikuti 15 ribu orang terdiri dari 10 ribu murid Maarif NU se-Jawa Tengah dan 5 ribu peserta Perwimanas se-Indonesia.

Selanjutnya selama lima hari pelaksanaan Perwimanas, akan diisi berbagai kegiatan, di antaranya Olimpiade Aswaja An-Nahdliyah, Halaqah Pendidikan dan Kebangsaan, Seminar HIV dan Kesehatan Reproduksi, Jurnalistik dan ICT.

Selain itu juga Pameran Pendidikan dan Karya Sekolah/Madrasah, bimbingan ibadah rohani dan kultum, karnaval budaya, lokakarya kepramukaan, wisata religi dan pendiri NU, pentas seni dan tari, aksi Baktimu Padamu Negeri, dan olahraga dan senam Islam Nusantara. (Kendi Setiawan/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Budaya, Lomba PKB Kab Tegal

Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi

Jakarta, PKB Kab Tegal - Direktorat Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Polda Metro Jaya AKBP Anjar Gunadi mengimbau masyarakat Jakarta untuk bergembira menyongsong putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Gunadi mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada kesempatan kedua ini sesuai dengan pilihan hati masing-masing.

Demikian disampaikan AKBP Anjar Gunadi dalam tasyakuran Harlah Ke-94 NU di aula Yayasan Darul Marfu, Jalan H Zainudin, Radio Dalam, Gandaria, Jakarta Selatan, Ahad (9/4) malam.

Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi

Ia juga mengajak masyarakat untuk menghargai pilihan anggota masyarakat yang berbeda. Menurutnya, dukung-mendukung calon adalah hak dari anggota masyarakat, tetapi harus tetap berada di jalur hukum dan tuntutan nilai-nilai etika yang berlaku.

PKB Kab Tegal

“Ini zaman pilkada. Tak perlu sikut-sikutan. Tahun 2019 nanti kembali pilpres. Kita akan melewati pemilihan umum terus ke depan, tak putus-putus. Semoga masyarakat tidak bosan. Ini tuntutan demokrasi,” kata Gunadi.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak khawatir dengan pilihannya karena pihak kepolisian dan TNI akan mengawal proses pilkada Jakarta ini.

PKB Kab Tegal

Gak usah takut. Sama setan saja kita tidak boleh takut. Setiap TPS, satu polisi dan satu TNI. Ini pesta demokrasi. Semua harus senang. Jangan sampai ketakutan. Dan jangan golput,” kata Gunadi di hadapan ratusan warga NU.

Sementara Walikota Jakarta Selatan menegaskan bahwa pilkada Jakarta ini adalah pesta demokrasi. Semua orang harus senang mengikuti pesta ini.

“Kalau ada intimidasi, laporkan ke dandim dan kapolres. Tak boleh ada intimidasi. Tak boleh menakut-takuti. Indonesia milik semua orang,” kata Walikota Jakarta Selatan.

Peringatan Harlah NU ini diawali dengan khataman Al-Quran dan ditutup dengan istighotsah. Di sela acara pengurus harian PCNU Jakarta Selatan memberikan bantuan kepada puluhan anak-anak yatim dan dhuafa.

Dalam khataman dan istighotsah yang diselenggarakan PCNU Jakarta Selatan ini tampak hadir Direktorat Kamtibmas Polda Metro Jaya AKBP Anjar Gunadi, Kapolres Jaksel Kombes Iwan, Dandim Jakarta Selatan, Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Jumat, 02 Februari 2018

Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’

Tuban, PKB Kab Tegal. Shalawat Badar sudah menjadi bagian penting dari Nahdlatul Ulama khususnya mulai periode 1960-an. Ajaran NU yang menekankan arti penting shalawat dipadukan dengan spirit perjuangan Ahli Badar dalam membantu perjuangan Rasullah, menjadikan Sholawat Badar mendapat tempat di hati para ulama dan warga NU dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan nahdlatul Ulama selama ini.?

Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’ (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’ (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj saat memberikan Orasi Kebudayaan dalam Haul Ke-46 KH Ali Manshur, Pencipta Shalawat Badar pada Selasa (17/10) malam di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, tempat dimakamkannya Kiai Ali Manshur.

Dalam kesempatan Haul yang disiarkan Live TV9 Nusantara itu, Kiai Said meyerahkan kembali penghargaan PBNU di bidang kebudayaan yang diterima oleh putra tertua Kiai Ali Mansur, KH Syakir Ali.

Sebelumnya, PBNU telah menganugerahkan penghargaan bidang kebudayaan pada momen Harlah ke-91 NU Januari lalu pada tiga tokoh, Kiai Ali Manshur, Kiai Ridlwan (pencipta Logo NU) dan Cak Durasim (seniman Surabaya yang melawan Jepang dengan Kidung-kidungnya). Pada Muktamar ke-29 NU pada alahir tahun 1989, KH Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum PBNU pernah menganugerahkan Bintang NU pada Kiai Ali Manshur atas jasanya mencipta Shalawat Badar.?

Lebih lanjut, Kiai Said menyampaikan, NU memang tidak punya Mars khusus, dan Shalawat Badar telah menjadi mars Nahdlatul Ulama yang dilantunkan di acara-acara resmi organisasi NU atau even kultural warga NU. Semuanya terjadi secara alami, berkat karomah shalawat dan spirit yang terkandung di dalam syair-syair Shalawat Badar. "Tidak ada yang mewajibkan, tapi telah menjadi wajib-wajib sendiri," sambungnya.

PKB Kab Tegal

Shalawat Badar dicipta Kiai Ali Manshur di Banyuwangi dalam periode antara 1960-1962, seusai beliau menjalankan ibadah haji dan paripurna mengemban tugas Partai NU sebagai Anggota Konstituante RI menyusul dibubarkannya Konstituante melalui Dekrit Presiden Soekarno, 5 Juli 1959. Buntu dan memanasnya situasi politik jelang tragedi 1965 menggerakkan hati Kiai Ali Manshur bermujahadah dan menyusun syair shalawat yang tafaulnya didasarkan pada spirit 313 sahabat ahli badar.?

PKB Kab Tegal

Banyak yang menyangka kalau Shalawat Badar diciptakan oleh orang Arab. "Shalawat Badar diciptakan oleh ulama Indonesia Asli, bisa dilihat dari dialek syair yang sangat kental Jawanya," sambung Kiai Said.?

Di bagian akhir, Ketua Umum PBNU mengimbau warga NU terus melestarikan Shalawat Badar, menumbuhkan spirit ahli badar serta terus mendoakan penggubahnya. “Kiai Ali Manshur telah mewariskan Shalat Badar, tugas kita merawat dan menjaga keberlangsungan spiritnya," ujar Kiai Said.

Kiai Ali Manshur wafat pada 26 Muharram 1391 atau bertepatan pada 24 Maret 1971 dalam usia 50 tahun. Secara garis keturuan, Kiai Ali Manshur adalah putra Kiai Manshur, cucu Kiai Shiddiq Jember yang dari Kiai Shiddiq ini lahir tokoh-tokoh besar seperti Kiai Mahfudz Shiddiq, Kiai Ahmad Shddiq dan Kiai Abdul Hamid Pasuruan. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

PBNU Gelar Sholat Ied Di Halaman Gedung

Jakarta, PKB Kab Tegal
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) menggelar pelaksanaan Sholat Ied berjamaaah. Sholat akan di laksanakan di depan halaman gedung hingga memakan halaman jalan Kramat Raya.

Pelaksanaan sholat? Ied berjamaah di hari minggu setelah Lajnah Falakiyah memutuskan bahwa berdasarkan perhitungan hisab, puasa akan disempurnakan atau diistikmalkan menjadi 30 hari karena posisi hilal belum memenuhi syarat untuk bisa dirukyat.

Soal khatib dan imam, H. Syamsuddin, pengurus LDNU kepada PKB Kab Tegal,? Minggu (14/11) mengungkapkan yang akan menjadi khatib untuk sholat Ied adalah KH Asrori Abdul Karim SH. Mhum., salah seorang pejabat Depag pusat. Imam sholat akan dipimpin oleh Ikhwanuddin dari PTIQ. Seperti tahun-tahun lalu, sholat Ied ini dihadiri para penduduk disekitar Gedung PBNU selain para pengurus PBNU. Juga terdapat rombongan dari majelis taklim binaan LDNU yang berasal dari Pondok Gede Bekasi. Setiap tahun mereka mengirimkan jamaahnya sebanyak 2 bis.

Sementara itu malam hari menjelang Ied juga dimeriahkan dengan pelaksanaan takbir di gedung PBNU. Para kader LDNU dan penduduk sekitar menyemarakkan acara takbiran yang dimulai bada Isya hingga jam 12 malam. Usai sholat Ied, akan dilaksanakan silaturrahmi antar pengurus PBNU dengan jamaaah untuk saling meminta maaf atas kesalahan yang terjadi selama ini. (cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Sholawat, Lomba PKB Kab Tegal

PBNU Gelar Sholat Ied Di Halaman Gedung (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Gelar Sholat Ied Di Halaman Gedung (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Gelar Sholat Ied Di Halaman Gedung

Rabu, 17 Januari 2018

Akhlaq Dasar Berinteraksi dengan Hewan

Belakangan ini masalah animal rights (hak asasi hewan) mencuri perhatian banyak kalangan, khususnya di Barat. Persoalan ini sempat menimbulkan perdebatan di kalangan aktivitis dan akademisi. Pertanyaan yang dikemukakan ialah apakah hewan memiliki hak asasi yang sama dengan manusia?

Jika hewan memiliki hak asasi yang sama seperti halnya manusia, tentu setiap orang yang melanggar hak tersebut bisa dikenakan sanksi dan hukuman. Di beberapa negara, aturan ini sudah mulai dikaji, ditimbang, dan dibakukan menjadi undang-undang.

Akhlaq Dasar Berinteraksi dengan Hewan (Sumber Gambar : Nu Online)
Akhlaq Dasar Berinteraksi dengan Hewan (Sumber Gambar : Nu Online)

Akhlaq Dasar Berinteraksi dengan Hewan

Sejatinya, Islam sedari dulu sudah memerhatikan persoalan ini. Ada banyak argumentasi yang ditemukan dalam literatur keislaman terkait persoalan tersebut.

Izzuddin bin ‘Abdul Salam adalah salah seorang ulama Syafi’iyah membahas hak asasi hewan dalam bukunya Qawaidul Ahkam fi Mashalihil Anam. Dalam bukunya ini ia menyebutkan sebagai berikut.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

Berikut ini hak asasi hewan yang harus dipenuhi oleh manusia. Kewajiaban ini tetap berlaku meskipun hewan tersebut cacat dan sakit, sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan.

Beberapa kewajiban manusia atas hewan antara lain ialah tidak membebani mereka dengan beban di luar kesanggupan mereka; tidak menempatkan mereka bersama binatang sejenis atau jenis lain yang dapat menyakiti mereka dengan cara mematahkan tulang mereka, memotong, ataupun melukai; menyembelih mereka dengan cara yang baik; tidak mengguliti dan mematahkan tulang mereka hingga tubuhnya membeku dan mati; tidak menyembelih anak-anaknya di depan penglihatan induknya; membersihkan kandangnya; menempatkan hewan jantan dan betina bersama-sama selama musim kawin; tidak boleh merampas hasil buruannya; tidak boleh melempar mereka dengan benda tumpul yang bisa menghancurkan dan merusak tulangnya, sehingga dagingnya menjadi haram.

Kutipan ini mengisyaratkan bahwa ada beberapa aturan yang harus dipahami oleh manusia ketika berinteraksi dengan hewan, terkhusus bagi orang yang memiliki hewan peliharaan atau binatang kesayangan (pet). Pertama, tidak membebani mereka dengan dengan sesuatu yang di luar kemampuannya. Jika kita memiliki kuda, sapi, atau kerbau, maka jangan sesekali memaksa mereka membawa barang yang bisa melukai dan menciderainya. Kedua, tidak menempati mereka dengan binatang sejenis atau binatang lain yang bisa membahayakan keselamatannya.

Ketiga, menyembelih mereka sesuai dengan panduan yang diajarkan oleh syariat. Aturan ini khusus bagi hewan-hewan yang boleh dimakan. Keempat, dilarang menguliti dan mematahkan tulang mereka hingga menjadi dingin dan mati. Kelima, tidak boleh menyembelih anak-anaknya di depan penglihatan induknya. Perlu diketahui binatang juga memiliki rasa iba, takut, dan sayang terhadap anak-anaknya seperti halnya manusia. Keenam, membuatkan mereka tempat yang nyaman dan membersihkan kandangnya. Ketujuh, menempatkan jantan dan betina bersama-sama selama musim kawin. Kedelapan, tidak boleh merampas hasil buruannya. Kesembilan, tidak boleh menembak mereka ? atau cara apapun yang bisa mematahkan tulang mereka sehingga dagingnya haram untuk dimakan.?

Demikianlah sembilan hak hewan yang dipaparkan oleh Izzudin bin ‘Abdul Salam. Semoga kita termasuk orang yang bisa mengindahkan aturan tersebut. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Kyai, Internasional PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Januari 2018

Yakin Hilal Tak Terlihat Berdasar Hisab, PBNU Tunggu Hasil Rukyat

Jakarta, PKB Kab Tegal - Tim dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) memaparkan data hisab lembaga ini bahwa posisi hilal pada 29 Ramadhan 1437 H yang bertepatan dengan Senin Kliwon, 4 Juli 2016 M berada pada ketinggian -01 derajat 05 menit 13 detik, waktu Ijtima’ 18:04:09 WIB, dan letak matahari 22 derajat 50 menit 20 detik. Mereka menyimpulkan bahwa hilal mustahil terlihat.

Kendati demikian, LF PBNU tetap akan mengawal pelaksanaan rukyat di lapangan.

Yakin Hilal Tak Terlihat Berdasar Hisab, PBNU Tunggu Hasil Rukyat (Sumber Gambar : Nu Online)
Yakin Hilal Tak Terlihat Berdasar Hisab, PBNU Tunggu Hasil Rukyat (Sumber Gambar : Nu Online)

Yakin Hilal Tak Terlihat Berdasar Hisab, PBNU Tunggu Hasil Rukyat

Nahdlatul Ulama berpendapat bahwa hitungan hisab bersifat prediktif. Kesahihannya harus diuji dengan observasi hilal di lapangan (rukyatul hilal bil fili) sebagai asas ta’abbudi yakni patuh menjalankan seluruh nash yang ada dalam Al-Qur’an dan As-sunah serta kontrol terhadap pelaporan rukyat yang tidak akurat.

PKB Kab Tegal

“Bagaimanapun, penetapan awal Syawal 1437 H bagi NU rukyat itu metode primer,” kata Sekretaris LF PBNU KH Nahari kepada PKB Kab Tegal di Jakarta, Senin (4/7) sore.

Berdasar hasil kesaksian rukyat di lapangan itu, PBNU akan mengikhbarkan kepastian Idul Fithri berdasarkan seluruh hasil rukyat tersebut. Karenanya, PBNU melalui lembaga falakiyahnya akan mengikhbarkan awal Syawwal 1437 H pada 29 Ramadhan 1437 H bertepatan dengan tanggal 04 Juli 2016 M setelah maghrib.

PKB Kab Tegal

Proses penentuan Idul Fithri itu didasarkan pada ajaran Rasulullah SAW. Penentuan berdasarkan rukyat itu juga merupakan bentuk komitmen PBNU untuk melaksanakan kesepakatan ijtima ulama Komisi Fatwa MUI dan ormas Islam se-Indonesia tahun 2003. Kesepakatan itu menyatakan bahwa penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah didasarkan pada metode rukyat dan hisab.

Kiai Nahari juga mengingatkan warga NU untuk tidak menerima laporan pihak manapun yang mengatasnamakan Lembaga Falakiyah PBNU.

“Karena memang kita tidak pernah mengeluarkan rilis apapun. Jadi informasi yang beredar atas nama Lembaga Falakiyah PBNU tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Kiai Nahari. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Pemurnian Aqidah, Syariah PKB Kab Tegal

Sabtu, 23 Desember 2017

NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba

Surabaya, PKB Kab Tegal

Kalangan pesantren digoncangkan dengan kabar bahwa ada santri yang menggunakan narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) jenis ekstasi agar kuat berdzikir. Tak tanggung-tanggung, pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso. Dan secara terbuka, ia menyebut kasus tersebut ada di Jawa Timur. 

"Pernyataan Budi Waseso mungkin ada benarnya. Itu sebagai peringatan bagi kita bahwa pengedar berusaha masuk ke segala lini, termasuk pesantren dengan segala cara," kata Ketua PWNU Jatim, KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, Sabtu (5/3).

NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba

Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini mengaku bahwa dirinya hingga kini belum mendapatkan laporan dari pemangku pesantren di Jatim kalau ada santri yang mengonsumsi narkotik untuk memacu stamina agar kuat berzikir dalam waktu lama. "Saya tidak tahu kalau soal itu," kata Kiai Mutawakkil, sapaan akrabnya.

Kiai Mutawakkil justru mengkhawatirkan bahwa para pengedar bahan berbahaya tersebut memanfaatkan oknum santri yang mantan pecandu, agar memasukkan barang itu dan mengenalkannya kepada teman santri lain. "Misalnya, ada lulusan SMP yang biasa memakai narkoba, lalu SMA atau MA-nya diteruskan di pesantren. Kemungkinan dari situ narkoba bisa masuk pesantren," terangnya.

Kendati demikian, Ketua PWNU Jatim dua periode ini berharap bahwa kalangan pesantren untuk meningkatkan kewaspadaan. Apa yang disampaikan Budi Waseso tersebut sebagai peringatan kepada para pengasuh pesantren agar waspada terhadap peredaran narkotika. Dan Kiai Mutawakkil juga meminta BNN dapat menginstruksikan kepada jajaran di daerah agar menindak tegas jika ada anggota masyarakat yang mengedarkan barang haram tersebut di sekitar pesantren.

PKB Kab Tegal

Sebagai langkah antisipasi, Kiai Mutawakkil berharap agar pesantren menerapkan aturan yang ketat terhadap para santri. "Yang rawan kan pesantren-pesantren yang tidak terlalu menerapkan peraturan ketat," pungkasnya.

PKB Kab Tegal

Seperti yang beredar di sejumlah media, Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNN Jatim, AKBP Bagijo Hadi Kurnijanto mengaku mengungkap kasus narkotika yang kebetulan melibatkan anak seorang kiai di Sumenep, Madura, Jatim.

"Itu hanya oknum yang kebetulan berada di lingkungan masyarakat pesantren," kata Bagijo, kala itu. Dia sendiri mengaku bahwa BNN belum menemukan bukti narkotik masuk pesantren. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Daerah PKB Kab Tegal

Senin, 18 Desember 2017

NU Gagal Balas Dendam dengan Muhammadiyah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pertandingan sepak bola antara Bintan Sembilan FC PBNU dengan The Sun Muhammadiyah berakhir dengan kemenangan The Sun 5-0. Upaya NU untuk membalas kekalahannya pada pertandingan yang dilakukan sebelum puasa Ramadhan lalu dengan skor 4-2 untuk Muhammadiyah pun kandas.

Hujan yang berlangsung seharian membuat lapangan PTIK di Kebayoran Baru yang digunakan untuk pertandingan menjadi becek, namun hal ini tak membuat semangat kedua tim yang diisi oleh sejumlah politisi dan artis kendor. Kesebelasan NU menggunakan seragam hijau sedangkan Muhammadiyah menggunakan seragam merah.

Tim NU dikomandani oleh Dubes RI untuk Qatar HM Rozy Munir dengan anggota sejumlah pejabat dan politisi senayan seperti Menkop UKM Suryadarma Ali, Ketua FKB Effendi Choirie, Masduki Baidlawi, Slamet Effedi Yusuf, Gubernur Kalsel Rudy Arifin dan sejumlah pengurus PBNU.

NU Gagal Balas Dendam dengan Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Gagal Balas Dendam dengan Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Gagal Balas Dendam dengan Muhammadiyah

Tim Muhammadiyah diperkuat oleh Din Syamsuddin, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menpora Adyaksa Dault, Rektor UI Gumilar serta artis Primus.

Begitu dilakukan kick off, tim Muhammadiyah yang tampil solid langsung melakukan serangan-serangan menusuk ke gawang PBNU yang akhirnya Muzammil Yusuf menyarangkan gol. Dua gol kembali masuk ke gawang PBNU yang dilakukan oleh Azrul Anwar pada babak pertama sehingga skor menjadi 3-0 untuk Muhammadiyah.

Pada babak kedua, Menpora Adyaksa Dault menyarangkan 2 gol ke gawang PBNU sehingga kedudukan 5-0 sampai akhir pertandingan. Cici Tegal, yang menjadi komentator menyatakan tak salah kalau Adyaksa jadi Menpora.

PKB Kab Tegal

Tim NU sebenarnya sudah berupaya mengganti kiper sampai tiga kali, tapi ternyata tak bisa menahan serangan-serangan beruntun dari Muhammadiyah. Sejumlah kesempatan emas dari kerjasama tim NU di lini depan ternyata tak bisa menghasilkan satu gol pun.

PKB Kab Tegal

Karena sifatnya pertandingan persahabatan, pemain masuk ke lapangan silih berganti jika merasa lelah dan digantikan oleh rekan lainnya. Para supporter dari masing-masing kubu memberikan dukungan, bahkan tim Muhammadiyah mendatangkan para mahasiswa dari UHamka.

Jika pada pertandingan antar negara diperdengarkan lagu kebangsaan, pada pertandingan dua ormas Islam terbesar ini, diperdengarkan sholawat Badar dan mars Sang Surya. Tak lupa, masing-masing fihak menyampaikan pidato singkat.

Baik Rozy Munir yang mewakili PBNU maupun Din Syamsuddin menyatakan pertandingan ini merupakan pertandingan untuk menjalin ukhuwah islamiyah, soal kalah atau menang tidak penting. Rozy juga berharap agar pertandingan olah raga ini juga bisa dilakukan oleh warga NU dan Muhammadiyah di daerah.

Hadir pula menyaksikan pertandingan Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Nafe Mehdawi dan personel group musik Debu yang berasal dari AS. Tampak pula artis dangdut Iis Dahlia, meskipun datang agar terlambat.

Sebelumnya presiden SBY sudah merencanakan untuk melakukan kick off pertama, namun batal. Pada pertandingan sebelumnya, wapres Jusuf Kalla sempat menjadi wasit. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Selasa, 12 Desember 2017

Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri

Lombok Timur, PKB Kab Tegal

Pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur berorientasi pada pasa kerja di wilayah Lombok Timur. Hal ini bertujuan agar alumni pelatihan BLK bisa langsung bekerja karena kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dunia industri.



Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri

"Banyak kawasan wisata di Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Mataram. Jurusan dan Pelatihan di BLK megarah ke sana (sesuai dengan kebutuhan industri-red)," kata Kepala BLK Lombok Timur, Sirman di Lombok Timur, Rabu (27/9).



Sirman mencontohkan, untuk peserta pelatihan jurusan perhotelan tahun 2017 di bidik akan di tempatkan di novotel yang akan berdiri di wilayah Lombok Tengah. Rencananya Pantai Kute Lombok Tengah akan menjadi kawasan mandalika resort dan banyak hotel yang akan didirikan. 



PKB Kab Tegal

"Kami membaca peluang itu, alumni pelatihan akan banyak terserap disana," ujar Sirman.



Selain perhotelan, lanjut Sirman, banyak wisatawan asing yang ingin di pandu untuk mengenal lebih jauh tentang pariwisata dan budaya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menjawab tantangan tersebut, BLK Lombok timur juga sudah menyediakan pelatihan jurusan tour guide dengan jumlah peserta pelatihan  sekitar 30 orang tiap angkatannya.

PKB Kab Tegal



"Untuk jurusan baru seperti tour guide ini mengajarkan para siswa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan langsung melakuka praktik lapangan di kawasan wisata NTB," ungkap Sirman.



Terkait durasi pelatihan kerja di BLK Lombok Timur, Sirman mengungkapkan untuk pelatihan jurusan tour guide masa pelatihan selama 1 bulan, house keeping 1 bulan, cook dan waiters 3 bulan, sedangkan front office 1 bulan.



Disamping itu, untuk menjembatani komunikasi Dinas Tenaga Kerja dengan dunia Industri, Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB membentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID) wilayah NTB yang telah dikukuhkan 20 September 2017. (Red. Kendi Setiawan). Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Halaqoh, Kajian PKB Kab Tegal

Senin, 11 Desember 2017

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Jakarta, PKB Kab Tegal. Berdasarkan informasi tentang marakanya penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar dan seks bebas yang terjadi pada anak-anak, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan penelitian terhadap visi-misi, peran, dan strategi orangtua dalam menginternalisasikan pendidikan agama pada keluarga. 

Dari penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut, Puslitbang Penda Balitbang dan Diklat Kemenag RI menemukan jawaban terkait peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Pertama, terkait visi dan misi pendidikan agama dalam keluarga, ternyata orangtua menyatakan dari beberapa butir pertanyaan yang kami ajukan memperoleh jawaban yang signifikan. Jawaban tersebut terdapat pada pernyataan, “Saya berharap anak saya menjadi anak yang shaleh dan shalehah”, 95% responden menginginkannya.

Kedua, peran pendidikan agama dalam keluarga juga memperoleh skor yang sangat tinggi. Dari 46 butir pertanyaan yang diajukan terdapat 3 jawaban yang sangat signifikan.

PKB Kab Tegal

Ketiga, dari 36 butir soal, ada 9 pertanyaan memiliki skor tinggi dalam strategi pendidikan juga memperoleh jawaban yang signifikan. Meski ada perbedaan hanya 1 % antara responden yang ekonomi tinggi, sedang dan rendah dengan latar belakang pendidikan tinggi, sedang dan rendah, serta usia responden.

Keempat, peran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menarik yaitu pada instrumen 12, “Saya tidak mengajarkan anak saya untuk menghafal surat-surat pendek yang dibaca dalam shalat”. Yang menjawab selalu hanya 15 %, sering 25 % dan 30 % menjawab kadang-kadang. Ini dapat diartikan bahwa orangtua jarang mengajarkan shalat kepada anak-anaknya.

PKB Kab Tegal

Kelima, terkait strategi yang menarik untuk diungkap adalah pada pernyaan, “Orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 46 %, orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 54 %. Ini menunjukkan bahwa, orangtua kurang memperhatikan anak-anaknya dalam ibadah shalat dan puasa. Shalat merupakan rukun perbuatan yang penting di antara rukun Islam yang lainnya, sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi akhlak manusia.

Dari temuan di atas, terdapat beberapa rekomendasi Puslitbang Penda Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI tentang pendidikan agama pada keluarga, yaitu sebagai berikut:

Pertama, agar seorang anak tidak terjerumus dalam penyakit sosial (narkoba, seks bebas, tawuran), maka orangtua perlu memberikan pendidikan agama dalam keluarga mulai dari mendidik, melatih membimbing hingga membina putra-putrinya agar memiliki akhlak yang mulia.

Kedua, dalam proses memberikan pendidik agama dalam keluarga, orangtua membutuhkan strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan agama mulai dari pengenalan, pembinaan hingga memberikan teladan yang baik bagi putra-putrinya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)

Baca Kajian Keagamaan lainnya DI SINI

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Lomba, Fragmen PKB Kab Tegal

Kamis, 23 November 2017

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru

Ketika mengenakan pakaian, baik serban, gamis, ataupun jubah baru, Rasulullah memberinya nama dengan namanya, lalu mengucapkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa saat Mengenakan Pakaian Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru

Allâhumma lakal hamdu anta kasautanîhi, as-aluka khairahu wa khaira mâ shni‘a lahû wa a‘ûdzu bika min syarrihi wa syarri mâ shuni‘a lahu



PKB Kab Tegal

Artinya: "Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakaikannya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya.”

Dalam riwayat lain, pemilik baju baru saat hendak mengenakannya juga bisa membaca:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

Alhamdulillâhil ladzî kasânî mâ uwâriy bihi ‘aurâtî wa atajammalu bihi fî hayâtî



Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian sebagai penutup auratku dan penghias dalam hidupku."

Menurut hadits riyawat Abu Dawud dan at-Tirmidzi, barangsiapa yang membaca doa kedua tersebut, lantas ia mengambil pakaiannya yang lama dan menyedekahkannya, niscaya dia berada di dalam perlindungan dan penjagaan? Allah, hidup atau mati.

Doa ini dibaca untuk pakaian baru secara umum, tak hanya pakain badan (baju, gamis, jaket, mantel), tapi juga pakaian baru yang lain seperti sepatu, sandal, tas, dompet, kerudung, mukena, jam tangan, dan seterusnya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

(Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Fragmen, Lomba PKB Kab Tegal

Selasa, 21 November 2017

Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik

Jepara, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengenalkan peserta didik baru baik di MTs dan MA sederajat ke-IPNU-IPPNU-an lewat kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (Mopdik).

Kegiatan yang dilaksanakan serentak di 15 kecamatan tersebut dimulai Kamis-Jumat (10-25/7) mendatang. Pelaksanaannya sesuai jadwal Mopdik di masing-masing madrasah yang ditangani Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU setempat.

Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenalkan IPNU-IPPNU Lewat Mopdik

Sasaran agenda tahunan tersebut adalah seluruh MTs dan MA di Kabupaten Jepara yang berjumlah 159, ditambah SMP, SMA dan SMK umum. “Materinya memang IPNU-IPPNU namun kami juga menyisipkan materi ke-NU-an dan ke-Aswaja-an,” kata M Khoironi, Ketua PC IPNU Jepara.

PKB Kab Tegal

Dihubungi via telepon, ia menjelaskan sisipan kegiatan tersebut untuk mengenalkan dan mendoktrin peserta didik tentang organisasi pelajar NU. “Harapannya mereka tidak mudah goyah saat dirong-rong ideologinya,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Ia mengatakan pemberian materi IPNU-IPPNU pada saat Mopdik merupakan momen yang tepat. Apalagi mayoritas madrasah yang ada di Jepara berbasis NU.

Beberapa tahun terakhir, pihaknya juga menggandeng sekolah umum SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun swasta dengan kegiatan serupa. Hasilnya, sekolah yang digandeng memberikan respon positif. “Ini menjadi bukti IPNU-IPPNU bisa diterima sekolah diluar Maarif,” tambah Khoironi.

? ?

Ia berharap kerjasama yang dilakukan dengan madrasah maupun sekolah umum terus terjalin erat sehingga IPNU-IPPNU kian diminati pelajar. Khususnya pelajar di madrasah maupun pelajar di sekolah umum. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Habib, Amalan PKB Kab Tegal

Kamis, 16 November 2017

PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah menindaklanjuti berbagai keputusan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012 yang digelar di Cirebon pada pertengahan September lalu. Proses tindak lanjut akan melibatkan tim khusus.?

Hal ini tampak dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah di kantor PBNU, Rabu (7/11), yang dihadiri Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh, Wakil Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali.

PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012 (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012 (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012

Menurut Sekretaris Jendral PBNU Marsudi Syuhud, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk merealisasikan sejumlah rekomendasi Munas, terutama menyangkut revisi undang-undang (UU) dan rancangan undang-undang (RUU).

Tim khusus yang dipimpin Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dan Ketua PBNU Prof Maksum ini akan bekerja hingga ke tingkat uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK). Munas NU menemukan banyak pasal dalam UU ataupun RUU yang tak sejiwa dengan Khittah Indonesia 1945.?

Rencananya, PBNU juga akan proaktif menyosialisasikan hasil Munas NU kepada masyarakat luas, termasuk parakader NU yang tersebar di beragam posisi. “Kader-kader NU yang di partai, professional, akademisi, birokrat,” tambah Wakil Ketua Umum PBNU.?

PKB Kab Tegal

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Aswaja, Lomba, Berita PKB Kab Tegal

Rabu, 15 November 2017

Masih Banyak Generasi Muda yang Tak Mengenal Pancasila

Banyuwangi, PKB Kab Tegal

Generasi muda saat ini banyak yang tak lagi mengenal Pancasila. Tidak hanya dalam hal isi dan tujuan, bahkan sejarah bagaimana Pancasila terbentuk dan siapa saja yang terlibat banyak belum banyak yang mengetahui.

Demikian disampaikan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Banyuwangi Yahya Muzakki. Karenanya, ia menyambut baik terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) yang menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

Masih Banyak Generasi Muda yang Tak Mengenal Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)
Masih Banyak Generasi Muda yang Tak Mengenal Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)

Masih Banyak Generasi Muda yang Tak Mengenal Pancasila

“Penetapan ini merupakan momentum penting bagi generasi muda untuk mengenal Pancasila,” ujarnya usai memimpin upacara pembacaan teks Pancasila di halaman depan basecamp IPNU Banyuwangi, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, pada Rabu (1/6) siang.

PKB Kab Tegal

Selain upacara pembacaan teks Pancasila, acara peringatan tersebut juga dilanjutkan dengan diskusi tentang Pancasila bagi generasi muda. Problematika penyimpangan perilaku hukum dan radikalisme yang saat ini menjangkiti para pemuda maupun pelajar karena lemahnya pemahaman akan Pancasila.

Data dari Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKip) pada 2010 mengungkapkan, hampir 50 persen pelajar menyutujui tindakan radikal. Tidak hanya itu, data tersebut juga mengungkapkan 25 persen pelajar dan 21 persen menganggap Pancasila tidak lagi relevan. “Tentu ini preseden buruk bagi masa depan Pancasila bagi generasi muda,” papar Barur Rohim yang memimpin diskusi.

PKB Kab Tegal

“Sebagai generasi muda yang mengakui bahwa Pancasila sebagai asas tunggal dalam kehidupan bernegara sudah sepatutnya kita menjadi garda depan dalam memahami, mengamalkan dan mempertahankan Pancasila,” lanjut Rohim.

Penetapan 1 Juni sendiri sebagai hari lahir Pancasila berangkat dari peristiwa 1 Juni 1945 ketika Ir. Soekarno pada saat sidang Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada saat itu, dihadapan para peserta sidang, Bung Karno memapaparkan untuk pertama kalinya konsep Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. “Pancaasila menurut Soekarno adalah philosofische grondslag, sebagai dasar filosofis Indonesia Merdeka,” pungkas Rohim. (Anang Lukman Afandi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Tokoh, Hadits PKB Kab Tegal

Minggu, 12 November 2017

IPNU-IPPNU Lamongan Persiapkan Kader NU Masa Depan

Lamongan, PKB Kab Tegal. Dalam rangka meningkatkan mutu kader-kader muda Nahdlatul Ulama, Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Lamongan menggelar Latihan Kader Utama (Lakut) yang merupakan jenjang pengkaderan tertinggi di tingkat cabang.

IPNU-IPPNU Lamongan Persiapkan Kader NU Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Lamongan Persiapkan Kader NU Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Lamongan Persiapkan Kader NU Masa Depan

?

Lakut berlangsung mulai tanggal 6-9 Oktober 2016 di TPQ Syech Maulana Ishaq Kemantren-Paciran-Lamongan yang diikuti oleh 50 orang kader pilihan dari PAC IPNU-IPPNU se-Kabupaten Lamongan dan beberapa kader yang didelegasikan oleh PC IPNU-IPPNU di Jawa Timur di antaranya Surabaya, Sumenep, Pamekasan, dan Tulungagung.

Pembukaan Lakut dihadiri dan dibuka langsung oleh jajaran PCNU Kabupaten Lamongan, yaitu Fauzi Ahmad (wakil Ketua), Imam Ghazali (sekretaris), Gus Syahrul (ketua RMI NU), dan Husen (ketua LP Ma’arif NU).?

Fauzi menyatakan bahwa IPNU-IPPNU adalah ujung tombak perjuangan Nahdlatul Ulama dengan karakter dan pemahaman yang tepat terhadap keadaan zaman. Kaderisasi adalah langkah kongkret dalam organisasi guna mewujudkan kader penerus yang kompeten, memiliki loyalitas, dan totalitas terhadap organisasi.

PKB Kab Tegal

“Terpimpin dan terkomando merupakan konsep yang diusung oleh PC IPNU IPPNU Kab. Lamongan dalam Lakut Angkatan II. Di mana kami berharap pasca kegiatan tersebut para kader mampu menjadi pelopor IPNU-IPPNU di wilayahnya masing-masing dan siap menghadapi segala macam bentuk fenomena di Indonesia,” tutur Muhlisin Ketua PC IPNU Kab. Lamongan.

Peserta begitu antusias dan bersemangat dalam menerima pemaparan dari para narasumber. Mereka dituntut aktif dan kritis terhadap seluruh materi yang disampaikan dengan pengaplikasian tindakan dalam realita.

PKB Kab Tegal

Ketua PC IPPNU Kab.Lamongan Alifa Puteri menjelaskan memperbaiki tatanan organisasi menjadi lebih baik dan benar merupakan modal untuk mengembangkan dan mencetak kader IPNU-IPPNU yang berdaya guna serta mengkader para pemimpin melalui kegiatan yang terarah dan terukur merupakan suatu kewajiban yang harus segera dilaksanakan.?

“Kami berharap dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi perkembangan kader di masa depan, senantiasa melestarikan tradisi dan nilai-nilai perjuangan para masyayikh terdahulu tanpa mengenal batas waktu,“ jelas Alifa Puteri. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Khutbah, Berita PKB Kab Tegal

Selasa, 24 Oktober 2017

Registrasi Baru Selesai, Ini Penjelasan Panitia

Jombang, PKB Kab Tegal. Ketua OC Muktamar ke-33 NU H Imam Azis mengatakan, bahwa registrasi peserta baru selesai siang ini Ahad (2/8). Menurut dia, hal itu disebabkan verifikasi ulang dari panitia kepada peserta muktamar dari cabang dan wilayah. ?

Registrasi Baru Selesai, Ini Penjelasan Panitia (Sumber Gambar : Nu Online)
Registrasi Baru Selesai, Ini Penjelasan Panitia (Sumber Gambar : Nu Online)

Registrasi Baru Selesai, Ini Penjelasan Panitia

Verifikasi dilakukan dengan menempatkan dari masing-masing di tempat tersendiri. “Sekarang sudah selesai,” katanya di hadapan wartawan didampingi panitia lain, H Syaifullah Yusuf di Media Center Muktamar ke-33 NU. Kemudian, lanjut dia, peserta muktamar siang ini akan melakukan sidang tata tertib muktamar.

Sementara Syaifullah Yusuf menjelaskan keterlambatan tersebut karena registrasi yang seharusnya selesai sebelum pembukaan muktamar, malah molor. Sehingga registrasi dilanjutkan hari ini.

PKB Kab Tegal

Penyebab molor, lanjut dia, karena ada kejanggalan jumlah peserta. Kedua, adanya kesalahan teknis di kartu peserta sehingga syarat menjadi peserta tak bisa diterapkan.

Ia juga memohon maaf atas keterlambatan petugas kebersihan di muktamar ini. (Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, AlaNu, Lomba PKB Kab Tegal

Kamis, 31 Agustus 2017

Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos

Boyolali, PKB Kab Tegal. Kewaspadaan terhadap berita yang beredar melalui media sosial juga perlu dilakukan anggota Ansor maupun Banser. Upaya tabayyun (klarifikasi/cek) atau mencari tahu fakta dari kebenaran berita tersebut, merupakan langkah yang paling tepat.

“Kita mesti hati-hati untuk membagikan informasi atau berita di media sosial. Sering kali hal itu justru bersifat provokatif dan bahkan menjurus pada ujaran kebencian,” papar Ketua PC GP Ansor Boyolali Choiruddin Ahmad pada silaturahim GP Ansor dan Fatayat NU se-Boyolali di Slembi, Mojosongo, Boyolali, Ahad (25/12).

Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Selalu Cek Kebenaran Sebelum Membagikan Berita di Medsos

Senada dengan itu, Kiai Jundan dari Pesantren Dawar Boyolali, yang juga hadir dalam kesempatan itu mengingatkan kepada para kader GP Ansor Boyolali untuk senantiasa menjunjung tinggi para ulama. “Kita jangan mudah terbawa berita dengan menjelek-jelekkan para ulama,” tuturnya.

Sementara itu, Choirudin menambahkan kegiatan silaturahim atau turba ini menjadi media untuk menjalin kedekatan Ansor-Fatayat dengan masyarakat.

“Kegiatan ini sudah beberapa kali berjalan. Kita harapkan dapat menjadi wahana silaturahmi, tidak hanya sesama kader Ansor, akan tetapi juga kepada masyarakat, pengurus NU setempat, Banom, dan para kiai,” ungkap Choiruddin.

PKB Kab Tegal

Pengasuh Pesantren Mifathul Huda itu menambahkan, kegiatan turba semacam ini juga bermanfaat untuk lebih memahami kebutuhan kader di tingkatan bawah.

“Boyolali ini wilayahnya cukup luas, kesempatan pertemuan ini kita efektifkan untuk menjalin sinergitas pengurus cabang dengan pengurus PAC,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Nasional PKB Kab Tegal