Tampilkan postingan dengan label Makam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makam. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Februari 2018

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Malang, PKB Kab Tegal. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang menggelar Rapat Kerja Cabang dan Rapat Koordinasi Banser di Villa Refa Bungkoh Dau Malang, Sabtu Ahad (16/17) lalu yang diikuti oleh peserta dari 33 PAC Ansor seKabupaten Malang.

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Agenda tersebut bertujuan sebagai  langkah awal untuk menyusun Program Kerja Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Kabupaten Malang 2013 – 2014 yang juga bertujuan menguatkan kepeloporan kader Ansor.

Kader muda Ansor merupakan kader pelopor, penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan. Bahtiar, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, Raker dan Rakor diharapkan dapat berbuah dan menghasilkan kajian strategis untuk mewujudkan kader muda Ansor  yang memiliki dedikasi dan disiplin tinggi.

PKB Kab Tegal

“Kader Ansor dan Banser  harus mempunyai ketahanan fisik dan mental yang tangguh sebagai agen perubahan di tataran masyarakat luas, penuh daya juang dan menjunjung tinggi nilai religious sebagai banteng ulama serta dalam mewujudkan cita-cita Bangsa dan negara dan kemaslahatan umat,” ucap Bahtiar.

PKB Kab Tegal

Di sela acara, Gus Tadlo, Satkorcab Banser Kab. Malang menambahkan, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sebagai aktor dalam pembangunan.

“Gerakan Pemuda Ansor dan Banser harus menumbuhkankembangkan fungsi dan peran guna menjawab segala bentuk permasalahan baik internal maupun eksternal organisasi menuju kebijakan organisasi yang lebih baik dalam mewujudkan kader bangsa yang mempunyai kepribadian muslim, kepemimpinan yang tangguh, loyalitas tinggi, berwawasan organisasi, politik dan sosial serta mempunyai keterampilan dan skill yang cukup,” katanya. (Abdul Basyit/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Lomba, Makam PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Februari 2018

40 Tahun Isi Pendidikan Agama di Pesisir Pantai Utara

Tak bisa dipungkiri, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia telah banyak mencetak generasi yang justru mampu merawat tradisi masyarakat lokal. Tak hanya itu, para lulusan lembaga pendidikan Islam klasik tersebut juga telah melahirkan banyak pejuang kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang menginisiasi masyarakat untuk mendirikan madrasah formal sebagai tindak lanjut pendidikan di pesantren.

Masyarakat di Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah misalnya. Diadvokasi oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU setempat, masyarakat di desa tersebut berhasil mendirikan madrasah pertama di pesisir pantai utara Kecamatan Losari pada tahun 1975 dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Al-Islamiyah Prapag Kidul, Losari. Selama 40 tahun, madrasah ini dipercaya oleh masyarakat di empat desa, yakni Desa Prapag Kidul, Prapag Lor, Karang Dempel, dan Limbangan untuk mengisi pendidikan agama kepada anak-anak di pesisir pantai utara.

40 Tahun Isi Pendidikan Agama di Pesisir Pantai Utara (Sumber Gambar : Nu Online)
40 Tahun Isi Pendidikan Agama di Pesisir Pantai Utara (Sumber Gambar : Nu Online)

40 Tahun Isi Pendidikan Agama di Pesisir Pantai Utara

Tak banyak juga yang mengetahui, bahwa MI Al-Islamiyah Prapag Kidul ini merupakan salah satu madrasah tertua di Kecamatan Losari. Meskipun di Desa Prapag Kidul saat ini terdapat 3 Sekolah Dasar (SD), masyarakat lebih memilih madrasah ini untuk pendidikan anak-anaknya karena sudah dipercaya masyarakat selama puluhan tahun.

PKB Kab Tegal

“Madrasah ini terus berusaha mengembangkan diri dari berbagai aspek dan keterampilan pendidikan untuk memenuhi aspirasi masyarakat juga, karena MI ini lahir dari masyarakat,” ujar Kepala MI Al-Islamiyah Prapag Kidul Losari, Burhanuddin, SPdI.

Setiap tahun, MI Al-Islamiyah Prapag Kidul selalu dipenuhi dengan pendaftar. Sehingga terkadang harus menolak calon siswa baru. Untuk menyikapi persoalan ini, MI Al-Islamiyah terus berusaha mengembangkan sarana dan prasarana berupa penambahan ruang belajar siswa. Perkembangan pesat ini bisa dikatakan dimulai sejak tahun 1995. Terhitung sejak tahun tersebut, MI Al-Islamiyah telah memperluas lahan untuk dibangun ruang kelas baru.

PKB Kab Tegal

Perkembangan sarana dan prasarana itulah yang bisa dikatakan, bahwa MI Al-Islamiyah lebih maju dibanding 3 sekolah umum setingkatnya di Desa Prapag Kidul. Jadi, jika di SD ruang kelas 1 hanya ada 1 kelas, di MI Al-Islamiyah telah menyediakan 2 kelas. Hingga 2015 sekarang, perkembangan madrasah yang menjadi primadona warga pesisir ini cukup representatif dalam memajukan pendidikan Islam di tengah masyarakat.

Iklim pengajaran berbasis lingkungan

Sarana yang semakin banyak membuat masyarakat juga tak perlu khawatir untuk memasukkan anaknya ke MI Al-Islamiyah Prapag Kidul. Kini, madrasah sedang mengembangkan lingkungan yang ramah anak untuk proses pengembangan pendidikannya. Lingkungan yang memadai menjadi salah satu perhatian utama madrasah untuk mewujudkan iklim pengajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik.

Dengan lingkungan yang memadai, MI Al-Islamiyah memanfaatkan keragaman lingkungan seperti membuat taman dengan berbagai penghijauan. Selain itu, madrasah juga memanfaatkan lingkungan sekitar yang masih asri untuk sarana outdoor learning para siswanya dalam memahami keanekaragaman hayati. Khususnya karakter daerah pesisir pantai dengan khazanah historis yang melingkupinya. Untuk menunjang hal tersebut, madrasah juga menggunakan instrumen tradisi masyarakat lokal dalam rangka pemahaman budaya berbasis lingkungan, seperti sedekah bumi dan sedekah laut.

Sedekah bumi memiliki nilai-nilai luhur yang memberi pesan kepada peserta didik, bahwa bumi yang kaya harus dikelola dengan baik dan benar. Dari bumilah tumbuh berbagai macam tanaman, baik yang masyarakat tanam atau yang tumbuh secara alami di pekarangan atau kebun. Dari tradisi ini, peserta didik juga diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang dianugerahkan Tuhan dalam bentuk tanaman atau pepohonan yang menghasilkan bahan makanan sehari-hari. Hal tersebut menjadi media belajar siswa, bahwa menanam, menjaga, dan memelihara tumbuhan menjadi kewajiban manusia agar bumi selalu subur.

Demikian pula dengan tradisi sedekah laut, peserta didik juga dikenalkan dengan konsep pelestarian alam berbasis laut. Sehingga turut menjaga keanekaragaman laut untuk kehidupan di masa mendatang. Berangkat dari tradisi sedekah laut juga, para siswa diberikan pelajaran, bahwa mensyukuri anugerah Tuhan atas kekayaan melimpah di laut perlu dijaga, dilestarikan, dan disyukuri. 

Nilai-nilai pendidikan berbasis lingkungan tersebut sejalan dengan ajaran agama, ‘Kerusakan di laut dan di bumi merupakan ulah tangan para manusia.’ Sehingga generasi muda sebagai modal pembangunan perlu diberikan kesadaran sejak dini untuk melesatarikan lingkungan, baik di bumi maupun laut. Hal inilah yang mendorong MI Al-Islamiyah untuk mengembangkan pendidikan berbasis lingkungan. Apalagi sekarang, di tepi pantai, daratan semakin tergerus oleh laut yang berpotensi menggerus pemukiman sehingga masyarakat sudah harus sadar mengisi pesisir dengan penanaman pepohonan seperti mangrove.

Selain outdoor learning sebagai basis pengajaran, MI Al-Islamiyah juga mengembangkan keterampilan siswa dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Madrasah ini menerapkan sistem ngaji bareng hingga shalat berjamaah sebagai ekstrakurikuler agama. Selain itu, kecerdasan psikomotorik juga dikembangkan oleh MI Al-Islamiyah melalui berbagai kegiatan olahraga, seperti ekstrakurikuler bola voli. Selain itu, medan daerah pesisir juga sangat cocok untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang dilakukan oleh gerakan pramuka MI Al-Islamiyah.

Saat ini, MI Al-Islamiyah dikelola oleh Yayasan Al-Islah Prapag Kidul, Losari, Brebes. Madrasah ini juga salah satu madrasah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Sebab itu, pola pengajaran paham keagamaan mengacu pada prinsip Aswaja NU yang konsisten dengan prinsip dan paham Islam yang ramah dan toleran. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 02 Februari 2018

Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman

Pati, PKB Kab Tegal. Madrasah Aliyah NU Luthful Ulum Wonokerto Pasucen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah bekerja sama dengan Perpustakaan Mutamakkin Kajen menggelar bedah novel Kuntul Nucuk Bulan. Bedah novel tersebut mendaulat Farid Abbad sebagai narasumber.

Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman

Farid, pada bedah novel Selasa (26/1), ini menjelaskan, kuntul adalah burung yang selalu terbang menjelajah ke berbagai tempat untuk mencari pengalaman dan ilmu baru. Burung itu tidak puas dengan apa yang diperoleh. Cita-citanya tidak bisa dibatasi karena sangat tingginya sehingga dikejar sepanjang hidup.

Novel ini, kata aktivis Lakpesdam NU Pati, ini mengisahkan seorang santri yang mempunyai cita-cita tinggi yang tidak patah semangat oleh berbagai kendala dan rintangan yang menghadang. Santri tersebut terus belajar dan berkarya untuk mencapai cita-citanya yang tinggi.

PKB Kab Tegal

Para pelajar sebagai generasi masa depan bangsa, lanjut Farid, harus menjadi sosok yang pantang menyerah. Pemuda harus terbang tinggi untuk meraih mimpi yang dicanangkan. Cita-cita tinggi inilah yang mendorong seorang pemuda untuk belajar secara rajin dan membekali diri dengan berbagai keterampilan hidup.

PKB Kab Tegal

Menurut Farid, alumnus Global University Libia, ini menjelaskan, salah satu keterampilan hidup adalah jurnalistik, kemampuan tulis menulis. “Untuk menjadi penulis hebat dibutuhkan ketekunan dan latihan terus menerus. Orang-orang besar, seperti Buya Hamka dan Pramodya,? mampu menghasilkan karya-karya besar di balik jeruji penjara. Begitu juga KH. MA. Sahal Mahfudh yang mampu menghasilkan karya yang menjadi karya internasional yang wajib dipelajari di Universitas Al-Ahqaf,” jelasnya.

Ia menganjurkan untuk penulis pemula agar menulis diary setiap hari. Misalnya setelah shubuh, waktu istirahat sekolah, dan lain-lain. Menulis ini? harus menjadi kebiasaan harian, sehingga lama-lama akan menjadi dokumen yang sangat berharga. Kebiasaan ini akan memperlancar kemampuan menulis. Menulis seperti mengalir deras tanpa ada ujungnya, karena ide-ide besar terus bermunculan tanpa henti.

Dalam rangka meningkatkan tradisi jurnalistik ini, MA NU Luthful Ulum selalu menerbitkan buku setiap tahunnya, seperti Mengibarkan Prestasi tahun 2014 dan Sayap-Sayap Rindu & Setitik Embun di Ujung Subuh tahun 2015.

Dalam tahun 2016 ini, madrasah berbasis pesantren ini mengadakan lomba cerpen internal untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi di bidang jurnalistik. Dengan menciptakan iklim kompetisi yang ilmiah, siswa-siswi akan mengeluarkan kemampuan terbaik untuk mengasah kemampuannya terus menerus untuk menggapai cita-cita yang tinggi.

Nur Alimah, selaku Waka Kesiswaan MA NU Luthful Ulum menjelaskan, kegiatan ilmiah, seperti bedah buku dan seminar remaja terus diadakan MA NU Luthful Ulum supaya siswa-siswi termotivasi mengejar cita-cita yang tinggi dengan usaha maksimal. (Jamal Mamur/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Senin, 29 Januari 2018

Semarang Bakal Jadi Tuan Rumah Rapimnas Pagar Nusa

Kudus, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa akan mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 27-29 Maret 2015 di Pesantren Az-Zuhri Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.

Kegiatan yang bakal diikuti Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah PSNU Pagar Nusa se-Indonesia ini mengambil tema “Pencak Silat NU Benteng Utama NKRI dari Ancaman Radikalisme dan Terorisme”.

Semarang Bakal Jadi Tuan Rumah Rapimnas Pagar Nusa (Sumber Gambar : Nu Online)
Semarang Bakal Jadi Tuan Rumah Rapimnas Pagar Nusa (Sumber Gambar : Nu Online)

Semarang Bakal Jadi Tuan Rumah Rapimnas Pagar Nusa

Demikian informasi yang disampaikan Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa usai rapat koordinasi pelatih Pagar Nusa di kantor NU Kudus, Ahad (15/3) malam.

PKB Kab Tegal

Pengurus bidang pencak silat Pagar Nusa Kudus Sunardi menjelaskan, dalam Rapimnas telah diagendakan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain halaqah bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional, dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

PKB Kab Tegal

"Selain sidang-sidang Rapimnas, acara juga dirangkai Temu Pasukan Inti (Pasti), pelatihan pasti angkatan II Pagar Nusa Jawa Tengah dan Apel Akbar Kesetian terhadap NKRI pendekar Pagarnusa," terangnya.

Terkait hal itu, kata Sunardi, Pagar Nusa Kudus siap berpartisipasi mengirimkan pasukan inti dan peserta apel akbar pada hari terakhir (29/3) di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.  "Kami akan mengirim ratusan peserta apel dan puluhan pasukan inti sesuai undangan dari PP Pagar Nusa," ujarnya.

Ia menyambut bangga kegiatan seperti ini dilaksanakan di Jawa Tengah. Menurutnya, Rapimnas dan rangkaian kegiatannya sangat bermanfaat untuk kemajuan Pagar Nusa daerah, mempererat tali persaudaraan, dan menambah syiar pencak silat NU.

"Terlebih lagi, temanya mempertegas kembali pencak silat NU sebagai benteng NKRI dari berbagai ancaman. Maka pendekar pagar Nusa Kudus selalu siap menjaga ulama, bangsa dan NKRI dari radikalisme,"tegas Sunardi yang juga pelatih Pagar Nusa ini. (Qomarul Adib/Mahbib)   

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Panitia Muktamar Ke-33 NU menyatakan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat baik di twitter maupun di fesbuk perihal sayembara logo Muktamar NU 2015. Pihak panitia hingga kini masih menerima sambutan positif dan dukungan dari publik.

Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Sayembara Logo Muktamar Ke-33 NU Disambut Meriah

Melihat besarnya perhatian dan apresiasi masyarakat, pihak panitia membuka sebesar-besarnya partisipasi publik dalam sayembara ini. Panitia dengan senang hati menerima kiriman karya-karya dari masyarakat.

“Sayembara logo terbuka untuk umum tanpa latar belakang apapun demi syi‘ar melihat NU sebagai organisasi besar,” kata salah seorang dewan juri sayembara logo Muktamar Ke-33 NU, Hamzah Sahal di Jakarta, Rabu (4/2) siang.

PKB Kab Tegal

Selain via website PKB Kab Tegal, TV 9 Surabaya, twitter, dan fesbuk, pihak panitia juga mencetak poster sayembara untuk disebarkan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

PKB Kab Tegal

“Kita akan sebarkan poster ini ke semua PWNU, komunitas-komunitas kreatif, para pegiat desain, kampus-kampus, dan lembaga-lembaga sosial lainnya,” ujar Hamzah. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Makam PKB Kab Tegal

Senin, 15 Januari 2018

Innalillah, KH Masduqi Mahfudz Wafat

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Achmad Masduqi Machfudz wafat pada Sabtu, 1 Maret 2014 sekitar pukul 17.27 WIB di Rumash Sakit Syaiful Anwar Malang. Informasi diteruskan dari staf syuriyah PBNU H Mahbub Muafi. 



Innalillah, KH Masduqi Mahfudz Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)
Innalillah, KH Masduqi Mahfudz Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)

Innalillah, KH Masduqi Mahfudz Wafat

Dikutip dari website pesantren yang diasuhnya, Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Nurul Huda, KH Masduqi Mahfudz dilahirkan di desa Saripan (Syarifan) Jepara Jawa Tengah pada 1 Juli 1935. 

Mantan Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur ini dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana. Ia memiliki prinsip hidup "Kalau kita sudah meraih berbagai macam ilmu terlebih ilmu agama, maka kebahagiaan yang akan kita capai tidak saja kebahagiaan akhirat, akan tetapi kebahagiaan dunia pun akan teraih."

Dari hasil pernikahannya dengan Nyai Chasinah putri dari KH Chamzawi Umar pada 7 Juli 1957 dalam usia 22 tahun, ia dikaruniai 9 orang anak. Sebelum memasuki dunia perkuliahan seluruh putra dan putrinya tanpa kecuali diharuskan mengenyam pendidikan di pesantren. Ini merupakan prinsip yang ditanamkan Kiai Masduqi para putra putrinya. Dari pengalaman mengaji di pesantren ini, meskipun lata belakang pendidikan putra putri beragam, mereka mampu menjalankan amanah dakwah di tengah-tengah masyarakat.

PKB Kab Tegal

Terlahir di tengah-tengah keluarga religius yang taat, sejak kecil ia sudah dihiasi dengan tingkah laku, sikap dan pandangan hidup ala santri. Ia dikenal sangat mencintai dunia keilmuan. Sejak kecil, Kiai Masduqi menimba ilmu di pesantren dan sekolah umum dengan biaya sendiri dengan menyempatkan berkeliling menjual sabun dan kebutuhan yang lain tanpa sepengetahuan kiai atau orang tuanya sendiri.

Sambil menuntut ilmu di SGHA (Sekolah Guru dan Hakim Agama) di Yogyakarta, ia mengaji di Pesantren Krapyak asuhan Yogyakarta KH Ali Maksum. Sejak 1957 ia mengajar di berbagai sekolah di Kalimantan, seperti di Tenggarong, Samarinda, dan Tarakan. Pada 1964 ia melanjutkan studi di IAIN Sunan Ampel Malang, sekaligus sebagai dosen Tadribul Qiraah (bimbingan membaca kitab), bahasa Arab, akhlak, dan tasawuf. 

PKB Kab Tegal

Pemahamannya terhadap kitab gundul sangat dalam, baik ketika dalam pembahasan masalah di forum majlisul bahtsi wal muhadlaratud diniyyah, kodifikasi hukum Islam, bahtsul masail, maupun tanya jawab hukum Islam pada majalah Aula

Pesantren Nurul Huda yang dirintisnya bermula hanya sebuah mushalla kecil yang berada di Mergosono gang 3B. Mushalla yang sebelumnya sepi oleh aktivitas ibadah mulai digalakkan semenjak ia berdomisili di situ ketika meneruskan pendidikannya di IAIN Sunan Ampel Cabang Malang. Karena keahliannya dalam bidang agama, banyak mahasiswa yang nyantri kepadanya dan kemudian terus ia semakin dikenal dan semakin banyak orang belajar agama sampai akhirnya musholla kecil tersebut menjadi pesantren yang sesungguhnya. (mukafi niam) 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, Cerita, Berita PKB Kab Tegal

Senin, 18 Desember 2017

Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB

Dompu, PKB Kab Tegal. Kick off Liga Santri Nusantara Region NTB III yang meliputi Bima, dan Dompu telah berlangsung Senin (5/9) di Lapangan Pantapaju, Dompu.? Pada acara pembukaan Kick off LSN Region NTB III ini dibuka langsung oleh Bupati Dompu, H. Bambang Yasin. Beserta panitia LSN Region NTB III.

Dalam sambutannya Bupati Dompu, berharap Liga Santri menjadi Kalender Nasional oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Di samping itu, Bambang Yasin juga berharap dengan digelarnya LSN ini, bisa menjadi wadah santri untuk menjaga kesehatan raganya, sedangkan pembangunan jiwa dilakukan di pesantren.

Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB

“Dengan digelarnya Liga Santri Nusantara ini, kita berharap bisa menjadi alat untuk membangun raga para santri melalui olahraga, dan pembangunan jiwa santri melalui pengetahuan agama di pesantren,” harapnya.

Tak kalah pentingnya tambah Bupati Dompu ini, Liga Santri ini harus menjadi contoh dalam membangun kemajuan olahraga khususnya Kabupaten Dompu. “Ini harus menjadi contoh untuk membangun kembali olahraga Dompu, dan umumnya Kepulauan Sumbawa,” tegasnya.

Bupati juga berharap dengan perhelatan LSN, dapat melahirkan generasi pemain yang memilik skil dan sikap amanah sehingga bisa menjadi nilai lebih dari pembinaan olahraga sepakbola yang lain. “Untuk anak-anak santri yang bermain junjung tinggi sportivitas,” pesannya.

PKB Kab Tegal

Menurut Suprtaman Ketua Panitia LSN NTB III, pada Liga Santri Nusantara Region NTB III ini diiuti oleh 24 pondok pesantren. 5 pesantren dari Kecamatan Manggelewa, 2 pesantren dari Kecamatan Wuja, 4 pesantren dari Kecamatan Pekat, 1 dari Kecamatan Hu’u, dan Kecamatan Pajo juga diwakili 1 pesantren.

Hadir pula dalam Kickoff LSN NTB III ini, Wakil Ketua DPRD Dompu M. Amin, Sekjen PKB NTB Akhdiyansyah, Kepala Dishubkominfo Syarifudin ST, Camat Pajo, H. Ibrahim, Pimpinan BRI Munta Rully. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Sabtu, 25 November 2017

Lembaga Dakwah PWNU Jateng Gelar Pelatihan Dakwah Transformatif

Batang, PKB Kab Tegal. Selama dua hari, Sabtu-Ahad (3/9-4/9) Lembaga Dakwah PWNU Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Dakwah Transformatif. Kegiatan yang dihelat di Pendopo Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini dihadiri 60 muballigh NU dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Lembaga Dakwah PWNU Jateng Gelar Pelatihan Dakwah Transformatif (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Dakwah PWNU Jateng Gelar Pelatihan Dakwah Transformatif (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Dakwah PWNU Jateng Gelar Pelatihan Dakwah Transformatif

Dalam sambutannya, KH Syamani Syarani, Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jateng mengapresiasi langkah Lembaga Dakwah PBNU dalam mengembangkan potensi dan kompetensi Pengurus Wilayah NU di Jawa Tengah. ?

"Alhamdulillah akhirnya kegiatan ini bisa terselenggara dengan dukungan berbagai pihak, khususnya Pemkab Batang. Terima kasih kepada Kiai Wahfiudin telah mengajak Bupati Batang, H. Yoyok Riyo Sudibyo turut mendukung acara ini," jelas Kiai Syam’ani.

Kabag Kesra Pemkab Batang, A. Handy Hakim, sangat mendukung program ini. "Pak Yoyok mohon maaf tidak bisa bergabung karena sedang tugas ke luar kota. Pemkab Batang sangat terbantukan dengan dakwah yang disampaikan oleh dai-dai NU," ujarnya mewakili Bupati.?

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abu Hafsin mengutarakan jika dai NU harus mampu menjadi agen perubahan. "Dunia dakwah memerlukan dai yang spiritual. Maka kita perlu belajar tasawuf," pungkasnya saat diminta membuka pelatihan.

Turut hadir dalam pembukaan, Pengurus Lembaga Dakwah PBNU, KH. Wahfiudin Sakam; Dandim Batang, Kapten Purbo Suseno; Wakapolres Batang, Inspektur Polisi Satu Marsono serta Ketua Yayasan Serba Bakti Pesantren Suryalaya Korwil Jawa Tengah, KH. Anhari. (Nugraha Romadhan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, Anti Hoax, Nahdlatul PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Rabu, 22 November 2017

Idul Adha, Momentum Menggerus Ego Materialisme Manusia

Jember, PKB Kab Tegal

Tidak puas dan selalu kurang. Senantiasa ingin menguasai dan tak mau berbagi. Itulah yang secara umum menjadi kecenderungan karakter manusia. Demikian salah satu untaian kalimat khutbah Idul Adha yang disampaikan Wakil Sekretaris PCNU Jember, Ustadz Mochammad Eksan di Masjid Jihadil Muttaqien, Karang Mlowo, Kelurahan Mangli, Kabupaten Jember, Senin (12/9).

Idul Adha, Momentum Menggerus Ego Materialisme Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)
Idul Adha, Momentum Menggerus Ego Materialisme Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)

Idul Adha, Momentum Menggerus Ego Materialisme Manusia

Menurut Eksan, nafsu manusia untuk selalu berkuasa dan menguasai materi merupakan pemicu rusaknya peradaban di muka bumi. Karena itu, “Idul Adha harus dijadikan momentum untuk menggerus ego materialisme manusia yang tak ada batasnya dan menyingkirkan ego berkuasa? manusia yang? selalu berkobar. Inilah momentumnya mengubur ego-ego itu,” paparnya.

Pengasuh Pesantren Nurul Islam (Nuris) 2, Mangli itu memaparkan betapa peristiwa berkurbannya Nabi Ibrahim mempunyai makna penting terkait dengan perlawanan untuk menyingkirkan nafsu duniawi manusia. Dikatakannya, Nabi Ibrahim berkurban dengan 1000 ekor kambing, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Jika dirupiahkan, nilai kurban tersebut mencapai sekitar 10 miliar rupiah. Sebuah nilai yng sangat besar, bahkan terbesar dalam sejarah peradaban manusia.

PKB Kab Tegal

“Dengan berkurban sebanyak itu, Nabi Ibrahim sesungguhnya ingin melawan ego materialisme yang dimiliki manusia. Bahwa harta sebanyak apa pun tak ada gunanya jika tak bemanfaat untuk sesama,” ungkapnya.

Ustadz Eskan menambahkan bahwa esensi ajaran berkurban? adalah semangat untuk memberi terhadap sesama yang tak terbatas oleh dimensi ruang dan waktu. Berkurban, katanya, merupakan salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan pada saat yang sama, orang yang berkurban juga menjalin kedekatan dengan? orang lain. Missi vertikalnya diraih, dan misi sosial-horisontalnya? juga didapat. Demikian juga, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kedua? missi itu tak boleh tercecer salah satunya. Keduanya harus selalu berjalan beriringan.

PKB Kab Tegal

“Hablum minallah dan hablum minannas adalah bagaikan dua sisi mata uang, yang hanya bisa dibedakan namun tak bisa dipisahkan. Tuhan dan manusia dalam altar sejarah merupakan suatu kesatuan dalam visi, misi dan program kebudayaan dan peradaban manusia,” jelasnya. (Aryudi A Razaq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Makam, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Senin, 13 November 2017

Tata Cara Jama Shalat

Yang dimaksud dengan shalat jama’ ialah mengumpulkan dua shalat fardlu dikerjakan dalam satu waktu shalat. Shalat yang boleh dijama’ adalah shalat dhuhur dengan ashar dan magrib dengan isya’.Shalat jama’ ada 2 (dua) macam, pertama jama’ taqdim ialah melakukan shalat dhuhur dan ashar pada waktunya dhuhur atau melakukan shalat maghrib dan isya’ pada waktunya maghrib. Kedua, Jama’ ta’khir ialah melakukan shalat dhuhur dan ashar pada waktunya shalat ashar atau melakukan shalat maghrib dan isya’ pada waktunya shalat isya’.

Syarat-syarat jama’ taqdim ada 4 (empat): Pertama, tartib maksudnya mendahulukan shalat yng pertama dari pada yang kedua seperti mendahulukan shalat dhuhur dari pada ashar, atau mendahulukan maghrib dari pada isya’.

Kedua, niat jama’ dalam shalat yang pertama. Waktu niatnya adalah antara takbir dan salam, tapi yang sunat, niat bersamaan dengan takbiratul ihram. Niatnya shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ taqdim:

Tata Cara Jama Shalat (Sumber Gambar : Nu Online)
Tata Cara Jama Shalat (Sumber Gambar : Nu Online)

Tata Cara Jama Shalat

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? “Saya niat shalat fardlu dhuhur empat rekaat dijama’ bersama ashar dengan jama’ taqdim karena Allah Ta’ala”.

Niatnya shalat maghrib dan isya’ dengan jama’ taqdim:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

? “Saya niat shalat fardlu maghrib tiga rekaat dijama’ bersama isya’ dengan jama’ taqdim karena allah Ta’ala”.

Ketiga, Muwalat ( berurutan ) maksudnya antara dua shalat pisahnya tidak lama menurut uruf, jadi setelah dari shalat yang pertama harus segera takbiratul ihran untuk shalat yang kedua.

Keempat, Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan, meskipun perjalanan itu tidak harus mencapai masafatul qashr, sebagaimana shalat qashar? (lihat keterangan dalam rubrik syariah judul tuntunan mengqashar Shalat). Sebagaimana dalam matan gahayah wat taqrib:

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ?

Boleh saja bagi musafir menjamak (mengumpulkan) antara shalat dzuhur dan ashar dalam waktu mana saja yang ia suka (diantara keduanya). Dan antara shalat maghrib dan isya di waktu mana saja yang ia suka. ?

Adapun syarat-syarat jama’ ta’khir ada dua, pertama, Niat jama’ ta’khir dilakukan dalam waktunya shalat yang pertama. Niatnya shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ ta’khir :

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Saya niat shalat fardlu maghrib empat rekaat dijama’ bersama ashar dengan jama, ta’khir karena Allah Ta’ala”.?

Niatnya shalat maghribi dan isya’ dengan jama’ ta’khir:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? “Saya niat shalat fardlu maghrib tiga rekaat dijama’ bersama isya’ dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala”.

Dua, ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan sebagaimana keterangan di atas. (Red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nusantara, Makam PKB Kab Tegal

Kamis, 02 November 2017

Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta

Bogor, PKB Kab Tegal. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAINU Jakarta Kampus Kemang, Bogor melaksanakan kegiatan tadabur alam sekaligus evaluasi Maulid Nabi dan Harlah NU Ke-91 bertempat di Villa Cengkoang, Gunungsalak Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/2).?

Tadabur alam ini diikuti oleh puluhan anggota dan kader PMII Komisariat STAINU Jakarta. Kegiatan dibuka dengan membaca Manakib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani.

Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Manakib Syekh Abdul Qodir Iringi Tadabbur Alam PMII STAINU Jakarta

Ketua PMII Komisariat STAINU Jakarta Kampus Kemang Imam Shodiqul Wadi mengatakan, banyaknya dinamika organisasi, baik konflik horizontal antar sesama kader maupun konflik-konflik lainya harus dimininalisir sedini mungkin.

"Dengan kegiatan tadabur alam ini kita jadikan ajang untuk mempererat rasa kekeluargaan antar sesama kader PMII seperti yang tertera dalam kalimat Mars PMII yang sangat mengajarkan kita sebuah rasa kebersamaan yaitu Satu Angkatan dan Satu Jiwa," ujar Imam.

Sementara, Ketua Pelaksana, Reyhan el-Jinan mengatakan, kegiatan tadabbur alam tersebut sekaligus rapat evaluasi peringatan Mailid Nabi dan Harlah ke-91 NU yang beberapa hari yang lalu dilakukan oleh pengurus komisariat.

PKB Kab Tegal

"Pada era saat ini terkadang mahasiswa lebih memilih hal-hal yang praktis dan tak mau berbelit-belit padahal evaluasi pasca acara sangatlah penting karena kita bisa mempelajari kesalahan dan menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya," kata Reyhan.

Oleh karenanya, kata Reyhan, mahasiswa khusunya kader PMII dituntut untuk menjadi pionir di masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian saat pulang ke rumah masing-masing.?

PKB Kab Tegal

"Dengan demikian, dengan rapat evaluasi ini menunjukkan jika suatu kegiatan itu menunjukkan kualitasnya tersendiri," pungkasnya.

Kegiatan yang dilakukan satu hari satu malam itu dimeriahkan dengan api unggun dan penampilan kreasi seni para kader-kader seperti stand up comedy, puisi dan kegiatan lainnya. (Ade Mahmudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Budaya, Makam PKB Kab Tegal

Rabu, 01 November 2017

LAZISNU Tebar Berkah Selama Ramadhan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ramadhan benar-benar dimanfaatkan oleh Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah (LAZISNU) untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Sejumlah agenda telah disusun dari awal sampai akhir bulan puasa ini.

LAZISNU Tebar Berkah Selama Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
LAZISNU Tebar Berkah Selama Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

LAZISNU Tebar Berkah Selama Ramadhan

Kegiatan tersebut sebagian merupakan hasil kerjasama dengan sejumlah pihak. Pada bulan ini, LAZISNU juga menerima banyak amanah dari sejumlah korporasi. Direktur Lazis NU Amir Makruf mengungkapkan, pihaknya menerima 1 Milyar dari CT Coprs, yang dimiliki oleh Chaerul Tanjung, terdiri dari zakat korporasi sebesar 500 juta dan 500 juta untuk santunan yatim CT Grup yang disebar Â? di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bangka Belitung.

Selanjutnya, LAZISNU juga menerima dana dari CIMB Niaga Syariah sebesar 150 juta rupiah. Pihak korporasi membuat ketentuan secara khusus penggunaan dana tersebut.

PKB Kab Tegal

Seperti tahun-tahun sebelumnya, mantan wapres Jusuf Kalla juga membagikan zakatnya, dalam 10.000 paket sembako untuk didistribusikan oleh LAZISNU.

PKB Kab Tegal

Selain itu, grup Artha Graha juga mengajak kerjasama dalam program pasar murah di beberapa kota. Mereka akan menjual paket sembako senilai 50 ribu hanya dengan harga 25 ribu.

Sejumlah acara yang sudah berjalan diantaranya santunan anak yatim sebanyak 100 orang bekerjasama dengan JakTV di masjid An Nur Patukangan dan pelatihan manajemen zakat di pesantren Al Hikam, yang diasuh oleh mantan ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Depok.Â?

Pada 24-28 Juli juga akan digelar Pesantren Ramadhan untuk 1000 anak jalanan bersama Yayasan Nanda Dian Nusantara.

“Untuk berbagai program di daerah, kami akan melibatkan LAZISNU yang selama ini sudah aktif,” tandasnya.

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Senin, 23 Oktober 2017

Juara OKP Berprestasi, Ini Program Unggulan IPPNU dan Kopri

Jakarta, PKB Kab Tegal. Setelah melalui empat tahapan penilaian mulai seleksi administrasi, program, visitasi lapangan dan penilaian organisasi, dua organisasi putri berbasis Nahdhatul Ulama (NU) menjuarai Lomba Pemilihan Organisasi Kepemudaan (OKP) Berprestasi tingkat Nasional. Keduanya yakni, Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) sebagai Juara 1 dan Korps PMII Putri (Kopri) meraih Juara Harapan 1.?

Juara OKP Berprestasi, Ini Program Unggulan IPPNU dan Kopri (Sumber Gambar : Nu Online)
Juara OKP Berprestasi, Ini Program Unggulan IPPNU dan Kopri (Sumber Gambar : Nu Online)

Juara OKP Berprestasi, Ini Program Unggulan IPPNU dan Kopri

IPPNU berhasil meyakinkan dewan juri dengan program andalan terkait rumah pelajar untuk perempuan dan anak pada presentasi yang dilaksanakan di Wisma Teather Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Ahad (24/10). Sementara, tak jauh berbeda, Kopri menyabet Juara Harapan 1 dengan program unggulan tentang advokasi nasional terhadap korban kekerasan perempuan dan anak.

Adapun dewan juri yang menilai lomba yang diselenggarakan oleh Kemenpora ini di antaranya MY Esti Wijayanti sebagai perwakilan DPR RI, Sanusi dari Kemenpora, Rachmat HS dari FBR, Yaqut Cholil Qoumas sebagai perwakilan organisasi pemuda dan Indra J. Piliang seorang pengamat.?

Saat konfrensi pers di Media Center Wisma Kemenpora, MY Esti Wijayanti menjelaskan, terdapat 26 OKP yang mendaftar program Pemilihan Organisasi Kepemudaan Berprestasi Tingkat Nasional 2016 kali ini.?

Organisasi yang lolos 10 besar adalah IPPNU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), FORTANAS, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri PB PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI), Center for Indonesian Medical Student Activities (CIMSA), Korps HMI Wati (KOHATI) dan Indonesia Student and Youth Forum.

PKB Kab Tegal

"Proses pendaftaran lomba ini dilakukan secara terbuka. Kami juga bertanya-tanya kenapa yang daftar minim? Kemungkinan ada syarat yang belum bisa dipenuhi seperti organisasi terkait harus punya cabang di provinsi, kabupaten/kota. Juga usia kepengurusan sesuai UU kepemudaan (maksimal 30 tahun)," jelasnya.

Setelah memaparkan program satu persatu, IPPNU dinyatakan sebagai pemenang tahun ini setelah mengumpulkan 285 poin. Sedangkan peringkat kedua diraih PMKRI (280 poin), lalu posisi ketiga IPM (277 poin). Untuk juara harapan I dan harapan II disabet Kopri PMII (270 poin) dan CIMSA (266 poin). Perempuan yang akrab disapa Mbak Esti itu pun mengucapkan selamat kepada para jawara.?

Rencananya, para pemenang akan diundang hadir pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Palangkaraya, Kalimantan Tengah sekaligus untuk menerima hadiah. (Nidhomatum MR/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Makam, Nahdlatul Ulama, Hadits PKB Kab Tegal

Senin, 09 Oktober 2017

STIKes Nurul Jadid Santuni Ratusan Anak Yatim

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Sebagai bentuk kepedulian dan berbagi kebahagiaan terhadap sesama, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo memberikan santunan kepada ratusan anak yatim yang berada di Kecamayan Paiton, Senin (1/5).

Santunan yang melibatkan puluhan mahasiswa calon perawat ini dilakukan dalam kegiatan bakti sosial dan pemeriksaan gratis di Yayasan Berkarya Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton.

STIKes Nurul Jadid Santuni Ratusan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
STIKes Nurul Jadid Santuni Ratusan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

STIKes Nurul Jadid Santuni Ratusan Anak Yatim

Rektor STIKes Nurul Jadid KH Hefny mengatakan, pemberikan santunan kepada anak yatim dan bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perguruan tinggi dalam hal ini calon perawat terhadap problematika masyarakat sekitar.

“Kami ingin berbuat dan bermanfaat bagi masyarakat. Setidaknya dengan bakti sosial dan pemberian santunan kepada anak yatim ini membuktikan bahwa perawat itu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, terutama dari kalangan kurang mampu,” katanya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Melalui kegiatan ini Kiai Hefny mengajak para calon perawat ini agar peka terhadap kondisi sosial masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Sebab hal ini akan menguji seberapa besar mahasiswa berguna bagi masyarakat.

“Calon perawat itu harus tanggap dan jangan sampai menunggu. Begitu ada permasalahan langsung dicari solusi yang tepat dan manfaat. Sehingga masyarakat bisa menilai jika perawat ini peduli. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat terutama dalam hal membentuk karakter mahasiswa sebelum nantinya turun di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah, Makam, Pahlawan PKB Kab Tegal

Minggu, 24 September 2017

Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa

Bandar Lampung, PKB Kab Tegal



Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri mengatakan, saat ini ada dua pemberitaan yang sedang menjadi sorotan publik masyarakat di Indonesia. Jika berita tersebut tidak berhati-hati menyikapinya akan merusak persatuan dan kesatuan umat Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa

Pemberitaan pertama adalah terkait dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk tidak mudah terpengaruh berita, foto ataupun video hoaks tentang tragedi menimpa kaum minoritas Rohingya.

Ia berharap semua pihak lebih selektif dalam menganalisa berbagai pemberitaan tentang tragedi tersebut agar jangan sampai menjadi alat untuk memuluskan kepentingan kelompok yang menginginkan Indonesia tercabik-cabik karena sentimen keagamaan.

"Kejadian tragedi di Rohingya memang betul adanya. Namun kita harus berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menggunakan isu ini untuk mencari simpati masyarakat dalam rangka memuluskan kepentingan mereka melalui berita, foto, dan video hoaks," katanya, Rabu (6/9).

PKB Kab Tegal

Kelompok ini berharap bahwa dengan pemberitaan hoaks tersebut masyarakat khususnya umat Islam dapat terpancing. 

"Kita tentu harus waspada jangan sampai terpancing dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga akan menimbulkan keretakan di antara kita, kebinekaan kita akan hancur dan ujung-ujungnya NKRI akan runtuh," lanjutnya.

Pemberitaan yang kedua adalah terkait dengan kebijakan full day school (FDS) yang saat ini sudah diganti dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).  

Menurutnya, FDS memang tidak tepat diterapkan di Indonesia karena kultur budaya Islam di Indonesia tidak terlepas dari madrasah diniyah dan pondok pesantren. 

"Perpres yang sudah disahkan ini juga harus kita kawal supaya dalam praktiknya nanti juga akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan," harapnya.

PKB Kab Tegal

Jangan sampai ini dimanfaatkan juga oleh pihak-pihak tertentu untuk memancing sentimen kelompok dan membenturkannya sehingga sendi-sendi kesatuan bangsa akan terbelah. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Ulama, Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 22 September 2017

PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers

Jakarta, PKB Kab Tegal?

Sejumlah advokat dan konsultan hukum Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) melaporkan media cetak Harian Bangsa dan media online bangsaonline.com kepada Dewan Pers.

PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers

Para advokat dan konsultan hukum tersesbut adalah Robikin Emhas, SH., MH., Andi Najmi Fuadi, SH., Royandi Haikal, SH., MH., Syamsudin Slawat Pesilette, SH., Abdul Rozak, SH., dan Dedy Cahyadi, SH.?

Robikin Emhas mengungkapkan beberapa hal yang dilaporkan kepada Dewan Pers. Menurut dia, dasar dan alasan pelaporan itu adalah karena kedua media tersebut pada 1 Agustus 2015 Harian Bangsa dan bangsaonline.com memberitakan keterlibatan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam penjualan tanah untuk gedung Seminari di Malang, Jawa Timur. Berita ini didasarkan pada wawancara dengan narasumber yang bernama Subaryo, SH, Ketua Forum Independen Masyarakat Malang (FIMM).

“Pemuatan berita tersebut di atas dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi, klarifikasi ? terhadap KH Said Aqil Siroj,” kata Robikin kepada PKB Kab Tegal Selasa (17/1).

Lalu, pada 23 Juli 2016 Subaryo, SH membuat surat bantahan yang menyatakan ia tidak pernah membuat statement tersebut dan tidak pernah diwawancarai oleh Harin Bangsa maupun bangsaonline.com.

PKB Kab Tegal

Pada 26 Desember 2016 bangsaonline.com dan Harian Bangsa pada 27 Desember 2016 menurunkan berita bahwa keluarga korban penjualan tanah tersebut merasa ditipu KH Said Aqil Siroj, dengan narasumber KH Lutfi Abdul Hadi. Salah satu pernyataan narasumber yang dikutip adalah bahwa Said Aqil Kejam.?

“Pemuatan berita itu pun tanpa ada konfirmasi dan cross check kepada KH Said Aqil Siroj,” kata Ketua PBNU tersebut.

Kemudian, pada 29 Desember 2016 terdapat klarifikasi yang dilakukan pembeli tanah yang bersangkutan, H. Denny Syaifullah, sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan 29 Desember 2016 yang menyatakan bahwa KH Said Aqil Siroj tidak ada kaitan dengan proses jual beli tanah dimaksud.

PKB Kab Tegal

Pada 13 Januari 2017 KH Lutfi Abdul Hadi yang merupakan narasumber pemberitaan Harian Bangsa dan Bangsaonline.com dan Dr. H. Imam Muslimin, M.Ag membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa apa yang disampaikan mengenai KH Said Aqil Siroj adalah berdasarkan testimoni yang tidak benar.

“Pemberitaan Harian Bangsa dan bangsaonline.com terhadap KH Said Aqil Siroj sejak awal kemunculan berita, yaitu pada tanggal 1 Agustus 2015, tidak pernah dilakukan klarifikasi kepada KH Said Aqil Siroj,” lanjutnya.?

Narasumber berita Harian Bangsa dan bangsaonline.com bukan merupakan sumber primer karena bukan pembeli dan penjual tanah yang dijadikan narasumber, tapi orang lain yang tidak ada kaitan langsung dengan proses jual beli tanah.

Tindakan Harian Bangsa dan bangsaonline.com, menurut Robikin, prinsip-prinsip jurnalistik. tidak ada proses check and recheck tentang kebenaran informasi. Harian Bangsa dan bangsaonline.com tidak menelusuri berita sampai ke sumber primer, yaitu penjual dan pembeli tanah.?

Klarifikasi yang dilakukan oleh Subaryo, SH, Penjual dan Pembeli tanah menunjukan bahwa berita-berita tersebut tidak diuji terlebih dahulu sebelum dimuat menjadi berita. Adanya bantahan dari Subaryo, SH. dan pembeli tanah H. Denny Syaifullah, maka pemberitaan Harian Bangsa dan bangsaonline.com dapat dikualifikasi sebagai berita bohong dan fitnah. Itu membuktikan adanya itikad buruk dengan sengaja menimbulkan kerugian di KH Said Aqil Siroj. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Kyai, Makam PKB Kab Tegal

Gusdurian Yogyakarta Adakan Tadarus Gus Dur di 7 Pesantren dan 2 Masjid

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Seperti tahun sebelumnya, Gusdurian Yogyakarta mengadakan kegiatan Tadarus Gus Dur di sejumlah pesantren dan masjid di daerah Yogyakarta. Tadarus Gus Dur adalah kegiatan belajar nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur selama bulan Ramadhan.?

Gusdurian Yogyakarta Adakan Tadarus Gus Dur di 7 Pesantren dan 2 Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Gusdurian Yogyakarta Adakan Tadarus Gus Dur di 7 Pesantren dan 2 Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Gusdurian Yogyakarta Adakan Tadarus Gus Dur di 7 Pesantren dan 2 Masjid

“Tahun ini Gusdurian Yogya mengajak beberapa organisasi untuk bekerja sama dalam pelaksanaan acara. Di antara organisasi tersebut yaitu PMII Sleman, IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta, dan Takmir Masjid Jendral Sudirman (MJS) Yogyakarta,” terang Gusdurian Yogya dalam keterangan tertulisnya.

Tujuan diadakannya Tadarus Gus Dur adalah memberi pemahaman terhadap para santri dan jamaah umum tentang nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur yang telah diwariskan pada generasi setelahnya. Dalam Tadarus Gus Dur kali ini, peserta diajak belajar tentang perjalanan intelektual Gus Dur dan biografinya. Kemudian peserta juga diajak menyelami relasi antara Gus Dur, NU dan pesantren, juga peran strategis Gus Dur dengan keislaman di Indonesia.

Safari Tadarus Gus Dur ini berlangsung mulai tanggal 11-19 Juni 2016. Sedangkan terkait pondok yang dijadikan lokasi tadarus, Gusdurian Yogya dan organisasi yang diajak kerja sama menggandeng tujuh pesantren dan dua masjid di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

PKB Kab Tegal

Tujuh pesantren tersebut ialah Pondok Pesantren Sunni Darussalam (Maguwo-Sleman), Pesantren As-Salafiyah (Mlangi-Sleman), Pesantren Al-Imdad (Pajangan-Bantul), Pesantren Pandanaran (Ngaglik-Sleman), Pesantren Nurul Ummahat (Kotagede-Jogja), Pesantren Al-Barokah (Tegalrejo-Jogja), dan Pesantren Aswaja Nusantara (Mlangi-Sleman). Sedangkan dua masjid lainnya adalah Masjid Jendral Sudirman (Demangan-Sleman) dan Yayasan Kodama (Krapyak).

Pada dasarnya, penyelenggaraan Tadarus Gus Dur ini memiliki sasaran prioritas para santri dan jamaah di masing-masing pesantren dan masjid. Namun demikian, tidak ada pembatasan jika ada peserta dari luar yang ingin bergabung. (Mohamamd Pandu/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 15 September 2017

Maulid Nabi, Wujud Penghargaan Sejarah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin berpendapat, peringatan hari kelahiran Rasulullah SAW atau lebih dikenal maulid Nabi termasuk kegiatan positif yang layak dilestarikan. Maulid Nabi merupakan bukti kecintaan dan penghargaan umat Islam atas sejarah rasul terakhir ini.

Maulid Nabi, Wujud Penghargaan Sejarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Maulid Nabi, Wujud Penghargaan Sejarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Maulid Nabi, Wujud Penghargaan Sejarah

Kiai Ishom mempertanyakan celaan sebagian kelompok yang menuduh peringatan maulid Nabi keluar dari ajaran Nabi sendiri. Dalam pandangan kelompok pengkritik, Nabi, shahabat, dan tabi’in, tidak pernah sama sekali melakukan kegiatan semacam ini.

”Seolah-olah Nabi tidak menghargai peristiwa-peristiwa masa lalu. Padahal, tidak mungkin secara logika Nabi tidak menghargai sejarah,” ujarnya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

PKB Kab Tegal

Menurut Kiai Ishom, Rasulullah termasuk orang yang sangat menghargai sejarah nabi-nabi terdaulu. Teladan ini seperti ditunjukkan ketika Rasulullah menjumpai umat Yahudi berpuasa untuk mensyukuri keselamatan Nabi Musa dan para pengikutinya, serta tenggelamnya fir’aun dan bala tentaranya.?

”Nahnu awla bi musa minhum. Kita (umat Islam) lebih berhak atas Nabi Musa daripada mereka (kaum Yahudi),” ujarnya menirukan sabda Nabi kepada sahabatnya sebagaimana termaktub dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

PKB Kab Tegal

Selain maulid Nabi, demikian Kiai Ishom, perayaan juga sah dilaksanakan untuk memperingati peristiwa isra’ dan mi’raj, tahun baru hijriyah, dan nisfu sya’ban. Umat Islam mesti menghormati sejarah baik dalam bentuk ibadah maupun ekspresi kebudayaan.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Ubudiyah, Makam PKB Kab Tegal

Minggu, 10 September 2017

STISNU Kukuhkan Prof Wan Jamaluddin sebagai Guru Besar Kehormatan

Tangerang, PKB Kab Tegal

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, Banten, mengukuhkan Prof Dr H Wan Jamaluddin Z, MA sebagai guru besar kehormatan di kampus setempat.

Pengukuhan tersebut berlangsung di sela Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) itu mengisi kuliah umum yang digelar STISNU Nusantara di Aula Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, kampus setempat, Tangerang, Sabtu (12/3).

STISNU Kukuhkan Prof Wan Jamaluddin sebagai Guru Besar Kehormatan (Sumber Gambar : Nu Online)
STISNU Kukuhkan Prof Wan Jamaluddin sebagai Guru Besar Kehormatan (Sumber Gambar : Nu Online)

STISNU Kukuhkan Prof Wan Jamaluddin sebagai Guru Besar Kehormatan

Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STISNU Nusantara Bahruddin menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya kuliah umum tentang Islam dan Peradaban Dunia di Rusia dan Eropa, tetapi juga sekaligus pengukuhan dosen kehormatan guru besar.

PKB Kab Tegal

"Iyah, kami civitas akademik STISNU mengapresiasi kesediaan beliau menjadi salah satu dosen kehormatan di STISNU. Tentunya, kami berharap kepada beliau turut aktif mencurahkan keilmuan dan tenaganya untuk memajukan dan membesarkan STISNU Nusantara yang masih seumur jagung ini. Melalui wasilah beliau, insyaallah STISNU akan menjalin kerja sama dengan instansi di luar negeri, dalam hal ini Rusia dan Eropa," ujarnya.

PKB Kab Tegal

Profesor Wan yang juga A’wan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Lampung ini dalam pembukaan penyampaian materi seminar mengaku bangga dikukuhkan para kiai untuk menjadi dosen kehormatan di STISNU Nusantara Tangerang.

"Insyaallah dengan kebersamaan dan istiqamah dalam pengabdian kita terhadap Nahdlatul Ulama, STISNU akan lebih maju lagi. Kemudian, jalinan komunikasi dan kerja sama dengan instansi di luar negeri di Rusia dan Eropa akan kita persiapkan secara matang mulai dari kesiapan internal STISNU sendiri. Mudah-mudahan, mahasiswa STISNU bisa studi di Rusia atau sebaliknya mahasiswa Rusia bisa belajar di STISNU," paparnya.

Kuliah umum membahas tentang perkembangan Islam di Rusia dari masa ke masa. Tampak hadir pada acara tersebut anggota DPRD Provinsi Banten H Ade Awaluddin, Wakil Ketua Bidang Akademik H. Muhamad Qustulani, serta Wakil Ketua Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan Nurulloh. Acara juga diikuti oleh seluruh dosen dan mahasiswa di lingkungan STISNU Nusantara Tangerang. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Makam, Kyai PKB Kab Tegal

Jumat, 25 Agustus 2017

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menegaskan, sumber dari sikap tidak toleran adalah kemiskinan. Baginya, bukan hanya kemiskinan dalam hal materi, tetapi juga miskin dalam segala hal seperti miskin pemahaman agama, pengetahuan, dan miskin mental.

“Pangkal dari intoleransi adalah poverty (kemiskinan). Bukan hanya poverty material, tetapi semua aspek seperti pemahaman agama, pengetahuan, dan lainnya,” kata Yudi Latif saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional dengan tema Challenges to Religious Pluralism and Tolerance di Ruang Teater Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta, Rabu (14/6).

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan

Lebih lanjut, penulis buku Negara Paripurna itu menyebutkan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Mulai dari ras, etnik, budaya, dan hirarki sosial.?

“Lalu bagaimana kita me-manage ini?,” tanya Yudi untuk merangsang peserta.

Ia menjelaskan, harus ada kesepakatan bersama untuk mengelola keberagaman yang ada. Dalam hal ini, Indonesia memiliki Pancasila sebagai pemersatu.

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, Yudi menerangkan, ketuhanan dalam sila pertama dalam Pancasila bukan lah berbentuk kata benda, melainkan kata sifat. Bung Karno menekankan, sila pertama ini sebagai ketuhanan yang beradab.?

“Kedua, Bung Karno mengatakan bahwa nasionality kita adalah humanity, bukan nasionality yang tertutup,” ungkapnya.

Adapun sila ketiga, ungkap Yudi, warga Negara Indonesia sadar bahwa mereka berbeda, tetapi mereka mencari persamaan yang ada. “Katau sodara berasal dari satu udara. Selama kita menghirup udara yang sama, maka kita saudara,” tuturnya.

PKB Kab Tegal

Sila keempat, imbuh Yudi, bermakna bahwa setiap warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam bermusyawarah. Mereka tidak dipertanyakan siapa, dari mana, apa agama mereka. Tetapi dalam bermusyawarah perwakilan yang dilihat adalah apa arugumen mereka.

“Dan terakhir adalah keadilan sosial,” lanjutnya.

Yudi mengatakan, inti dari dari kelima sila tersebut adalah semangat gotong royong sebagaimana yang dituturkan Bung Karno.?

“Gotong royong ini kalau dalam masyarakat Sunda silih asih (saling mengasihi), silih asuh (saling membimbing), dan silih asah (saling mengingatkan). Kalau Jawa ada istilah wewayu hayuning bawana (memperindah keindahan dunia). Kalau di Islam, rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Kalau di Kristen ada ajaran kasih dan lainnya,” pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, AlaNu, Kyai PKB Kab Tegal