Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Maret 2018

Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI

Manado, PKB Kab Tegal. Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara Masri Soleman memberikan apresiasi kepada PBNU melalui Lembaga Takmir Mesjid (LTM) yang telah melaksanakan program Pelatihan Pemuda  Pelopor dengan memilih Sulawesi Utara sebagai salah satu tempat pelaksanaanya.

"Kegiatan ini akan menjadi ajang penanaman nilai-nilai Islam Nusantara, ini memang sangat penting untuk remaja masjid sesuai tema yang diusung," kata Masri Senin (4/12).

Kegiatan bertema Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI diadakan sebagai upaya menjaga dan menjadikan aktivitas masjid bebas dari aktivitas penyebaran fitnah, kebencian dan paham yang anti-Pancasila atau intoleran.

Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI

"Peserta yang berasal dari berbagai Remaja Mesjid di manado, sangat antusias samapai-sampai kuota 50 orang yang di targetkan panitia menjadi sekitar 60 orang," katanya

Kegiatan diselenggarakan di 5 kabupaten/kota di Sulawesi Utara yaitu Manado, Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow. (Timur/Kendi Setiawan)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Pahlawan PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Rabu, 21 Februari 2018

Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menilai pelaksanaan Miss Word di Bali hanyalah bentuk hura-hura, foya-foya dan menghamburkan uang. Ajang internasional ini tidak banyak mendatangkan manfaat untuk Indonesia.

"Kalaupun ada manfaat itu kecil sekali. Kalau Miss World ini bisa menurunkan harga kedelai dan daging sapi, atau bisa mempekuat negara atau bisa mencicil utang Indonesia, kami akan dukung. Kami menilai Miss World ini lebih besar mudharatnya," kata Kang Said di kantor PBNU Jakarta, Rabu (4/8).

Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya

Kang Said menyampaikan pernyataan sikap yang dikeluargan oleh NU bersama 10 ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Umat Islam (LPUI). LPUI telah menggelar rapat pada 29 Agustus 2013 lalu terkait rencana digelarnya event Miss World ini.

PKB Kab Tegal

LPUI terdiri dari 11 ormas Islam yakni NU, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tioghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Azzikr, Syarekat Islam Indonesia, Al-Washliyah dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

PKB Kab Tegal

Menurut Kang Said yang juga Ketua LPUI, 11 ormas Islam menyatakan menolak pelaksanaan Miss World di Indonesia. LPUI menilai, setiap event internasional harus dilihat sisin manfaat dan mudharatnya. Sementara Miss World dinilai lebih besar musharatnya dibanding manfaatnya.

Selain itu, LPUI menolak event ini karena tidak sesuai dengan adat ketimuran. "LPUI menolak adanya Miss World dengan alasan tidak sesuai dengan moral dan budaya bangsa serta bertentangan dengan Pancasila," demikian dalam pernyataan LPUI.

Dalam surat pernyataan itu juga ditegaskan, LPUI menolak pelaksanaan Miss World namun tetap menentang segala bentuk kekerasan terkait penolakan tersebut. LPUI tidak akan melakukan aksi pengerahan massa atau tindakan apapun terkait penolakan ini.

"Kami hanya menyampaikan suara umat Islam. Minimal warga kita tahu sikap kita," kata Kang Said didampingi para pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam LPUI. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 18 Februari 2018

Muslimat NU Anggap Pemerintah Plin-plan Terhadap Iran

Surabaya, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menilai, pemerintah bersikap plin-plan atau inkonsistensi dalam masalah dukungan atas resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) 1747 terhadap Iran.

"Kami prihatin, karena pemerintah plin-plan dengan memberikan dukungan kepada PBB untuk memberikan sanksi ekonomi terhadap Iran yang dianggap mengembangkan uranium," ujarnya saat berbicara pada pembukaan Hari Lahir (Harlah) ke-61 Muslimat NU di Surabaya, Jumat (6/4).

Muslimat NU Anggap Pemerintah Plin-plan Terhadap Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Anggap Pemerintah Plin-plan Terhadap Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Anggap Pemerintah Plin-plan Terhadap Iran

Ia menjelaskan, sikap plin-plan Indonesia itu sangat berbahaya, karena akan menurunkan kepercayaan negara lain terhadap Indonesia.

"Pemerintah dapat dikatakan plin-plan atau inkonsistensi, karena saat Presiden Iran dan Ketua MA Iran datang ke Indonesia dengan menemui presiden dan sejumlah pemimpin informal untuk menjelaskan program nuklir di Iran guna tujuan damai justru mendapatkan dukungan dari pemerintah," ujarnya menegaskan.

Namun, anggota Fraksi Kebangsaan Bangsa (FKB) DPR RI itu, hanya dalam kurun satu hungga dua bulan justru muncul dukungan Indonesia terhadap Resolusi 1747 dari DK-PBB untuk memberikan sanksi kepada Iran atas pengembangan nuklirnya.

PKB Kab Tegal

Khofifah mengatakan, pandangan Muslimat NU terhadap Iran itu sudah menjadi kesepakatan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat NU se-Indonesia pada Maret 2007.

"Dalam Rapimnas Muslimat NU se-Indonesia itu, kami menyikapi masalah nuklir Iran dan resolusi DK-PBB, desakan pengesahan RUU APP, dan desakan perlunya badan khusus dalam menangani luapan lumpur di kawasan eksplorasi Lapindo," katanya menambahkan. (ant/sbh)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, PonPes PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sabtu, 17 Februari 2018

Saudi Belum Tetapkan Kuota Tambahan Haji untuk Indonesia

Jakarta, PKB Kab Tegal

Kepastian apakah Indonesia akan memperoleh tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu atau tidak, masih menjadi tanda tanya besar. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sesuai keputusan Pemerintah Saudi, kuota haji tahun ini di setiap negara sama dengan tahun lalu.

Saudi Belum Tetapkan Kuota Tambahan Haji untuk Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Saudi Belum Tetapkan Kuota Tambahan Haji untuk Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Saudi Belum Tetapkan Kuota Tambahan Haji untuk Indonesia

Pemotongan kuota sebanyak 20 persen, katanya, juga masih diberlakukan untuk semua negara. Karenanya, kuota haji Indonesia sebesar 168.800, terdiri dari 155.200 kuota haji reguler dan 13.600 kuota haji khusus.

“Khusus bagi Indonesia, karena sejak lama memperjuangkan tambahan 10 ribu, ini yang terus kita ikhtiarkan. Doakan saja mudah-mudahan bisa diwujudkan tahun ini tambahan itu,” tegas Menag saat ditanya wartawan usai menghadiri Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren se-Provinsi Lampung, Senin (18/04), sebagaiman dilansir kemenag.go.id.

PKB Kab Tegal

Ihwal wacana tambahan kuota bagi Indonesia sebanyak 10 ribu jamaah, Menag sudah meminta kepastiannya kepada Pemerintah Saudi Arabia saat melakukan kunjungan kerja ke Jeddah pertengahan Maret lalu. Namun, pihak Saudi belum memberikan jawaban secara tegas karena sedang dipertimbangkan.

“Menteri Urusan Haji Saudi mengatakan bahwa hal ini betul-betul menjadi perhatian Pemerintah Saudi yang terus dipertimbangkan. Pada saatnya nanti, Pemerintah Saudi akan menyampaikan secara resmi terkait hal ini,” kata Menag, Rabu (16/03) lalu.

PKB Kab Tegal

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah melakukan kunjungan ke Saudi Arabia dan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Jeddah, pada pertengahan September tahun lalu. Dalam pertemuan itu, Raja Salman menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa kuota jamaah haji? Indonesia akan ditambah sebanyak 10 ribu.

Saat menerima Kunjungan Kehormatan dari Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Adel Bin Ahmed Al Jubeir, di tengah-tengah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa (LB) ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di JCC Senayan, Jakarta, Senin (07/03),? Presiden Joko Widodo? meminta? agar penambahan kuota haji bagi Indonesia dapat segera direalisasikan. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, AlaSantri PKB Kab Tegal

Senin, 05 Februari 2018

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa

Jakarta, PKB Kab Tegal. Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menggelar peluncuran Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif NU Nasional (Perwimanas), pada Sabtu (23/3) di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat.?

Perwimanas yang tahun ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua, mengusung tema “Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, Kokohkan Karakter Generasi Bangsa”.

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Upaya Ma’arif NU Kokohkan Karakter Generasi Bangsa

Ketua Lembaga Maarif NU, KH Arifin Junaidi mengatakan Perwimanas 2 akan dihelat pada 18-23 September 2017, bertempat di Lapangan Tembak AKMIL Salaman dan Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.

Perwimanas 2 akan diikuti sekitar 5000 orang putra-putri utusan dari SAKO Pramuka Ma’arif NU, Koordinator Daerah se-Indonesia, dan peserta peninjau dari luar negeri. Peserta adalah para pelajar dan murid NU yang berasal dari Sekolah dan Madrasah Ma’arif NU tingkat SMTA (SMA, SMK dan MA).

PKB Kab Tegal

Perwimanas 2 diadakan bersamaan dengan Peringatan Hari Lahir LP Maarif NU, dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut juga akan digelar Apel Siaga NKRI yang diikuti 15 ribu orang terdiri dari 10 ribu murid Maarif NU se-Jawa Tengah dan 5 ribu peserta Perwimanas se-Indonesia.

Selanjutnya selama lima hari pelaksanaan Perwimanas, akan diisi berbagai kegiatan, di antaranya Olimpiade Aswaja An-Nahdliyah, Halaqah Pendidikan dan Kebangsaan, Seminar HIV dan Kesehatan Reproduksi, Jurnalistik dan ICT.

Selain itu juga Pameran Pendidikan dan Karya Sekolah/Madrasah, bimbingan ibadah rohani dan kultum, karnaval budaya, lokakarya kepramukaan, wisata religi dan pendiri NU, pentas seni dan tari, aksi Baktimu Padamu Negeri, dan olahraga dan senam Islam Nusantara. (Kendi Setiawan/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Budaya, Lomba PKB Kab Tegal

Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng

Kotawaringin Barat, PKB Kab Tegal?

Upacara Peringatan ? Hari Santri yang dilaksanakan di lapangan Termili Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah berjalan dengan tertib. Mereka berbusana muslim dan muslimah layaknya menghadiri pengajian. Bupati yang hadir pada kesempatan itu pun mengikuti gaya para santri, yakni memakai sarung, baju koko dan kopiah.

"Kami selalu mendidik anak-anak santri dengan disiplin dan kasih sayang. Seperti hari ini, saat upacara pun mereka tampak khidmat sekali," ungkap Ketua Panitia Hari Santri KH M Sulaiman Nur, Sabtu (22/10).?

Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng

Dalam pidatonya, Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto menyampaikan, hendaknya santri mampu menjadi generasi penerus bangsa yang mumpuni. Santri juga harus bisa menjaga keutuhan NKRI.?

"Banyaknya kabar miring dari berbagai media sosial mulai isu radikal, agama, ras yang mengatasnamakan agama. Hendaknya semua itu dicegah agar tidak mengancam keamanan NKRI," tegasnya.?

PKB Kab Tegal

Indonesia, tambahnya, adalah negara yang majemuk yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45, maka sudah selayaknya kita bisa hidup rukun dalam kedamaian.?

Pada puncak acara, dalam doanya Ketua MUI Kotawaringain Barat KH.M.Habib memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia selalu diberikan kedamaian serta dijauhkan dari segala mara bahaya.?

"Ya Allah ya rahman ya rohim, kami adalah hamba yang paling hina, banyak kesalahan yang kami perbuat. Meski demikian, kami bersimpuh keridloanmu ya Robb, agar bangsa dan negara ini engkau jauhkan dari musibah dan berbagai macam bencana," ungkapnya. (Suhud Masud/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Olahraga, Daerah, Sejarah PKB Kab Tegal

Sabtu, 20 Januari 2018

Cina Larang Perempuan Berjilbab Naik Bus Umum

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pemerintah Cina melarang pria berjenggot dan perempuan berjilbab menaiki bus umum di wilayah konflik Xinjiang karena alasan keamanan.

Cina Larang Perempuan Berjilbab Naik Bus Umum (Sumber Gambar : Nu Online)
Cina Larang Perempuan Berjilbab Naik Bus Umum (Sumber Gambar : Nu Online)

Cina Larang Perempuan Berjilbab Naik Bus Umum

Xinjiang, yang terletak di wilayah Cina bagian barat, dihuni sebagian besar kaum muslim Uighur yang berbahasa Turki.

Wilayah ini belakangan dilanda aksi kekerasan dan pemerintah Cina menuduh kelompok militan Uighur sebagai dalangnya, sebagaimana dilaporkan oleh laman BBC Indonesia.

PKB Kab Tegal

Pihak berwenang di kota Karamay, seperti dilaporkan kantor berita Reuters dan AFP, telah melarang orang-orang berkerudung, berjilbab, berpakaian longgar, serta berjenggot panjang untuk menaiki bus umum.

PKB Kab Tegal

Orang-orang yang mengenakan pakaian yang disertai logo bulan bintang juga dikenai larangan menaiki angkutan umum. Lambang ini dikaitkan dengan logo kelompok separatis di wilayah itu.

Mengutip laporan harian Karamay yang diterbitkan Partai Komunis setempat, larangan ini dikeluarkan aparat keamanan dan Partai Komunis sebagai langkah antisipasi keamanan menjelang kejuaraan atletik di kota itu.

"Mereka yang tidak mematuhi, akan dilaporkan kepada aparat kepolisian," demikian laporan surat kabar tersebut.

Diskriminatif

Bulan lalu, pihak berwenang di ibu kota Xinjiang, Urumqi, telah melarang penumpang bus yang membawa barang-barang seperti pemantik rokok serta air untuk mencegah kemungkinan adanya serangan kekerasan.

Aktivis Uighur yang berada di pengasingan mengatakan kebijakan represif pemerintah Cina di Xinjiang, termasuk kontrol terhadap warga muslim, telah memicu kerusuhan di wilayah itu.?

Kekerasan etnis dan separatisme membuat Cina memperketat keamanan wilayah Xinjiang.

Alim Seytoff, presiden Asosiasi Uighur Amerika yang berbasis di Washington, menyebut kebijakan Cina ini sebagai rasis dan diskriminatif.

Ratusan orang telah tewas dalam berbagai kerusuhan di Xinjiang dalam 18 bulan terakhir. Alasan keamanan membuat wartawan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang independen.

Sebelumnya, sekitar 100 orang tewas ketika penyerang yang menggunakan pisau melakukan serangan di wilayah selatan Xinjiang, kata media pemerintah.?

Selain pria berjenggot panjang, perempuan yang berjilbab juga dilarang naik bus umum.Polisi mengatakan telah menembak mati 59 orang yang dituduh sebagai "teroris".

Sebuah bom bunuh diri juga menewaskan 39 orang di sebuah pasar di Urumqi, bulan Mei lalu. (mukafi niam) Foto: BBC

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Senin, 15 Januari 2018

Masjid Baiturrahman Akan Jadi Ikon Internasional

Banda Aceh, PKB Kab Tegal. Pemerintah Provinsi Aceh akan memperluas infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah sekaligus menjadikan rumah ibadah tersebut sebagai ikon internasional.

"Pemerintah Aceh merencanakan perluasan infrastruktur Baiturrahman bernuansa Masjid Nabawi di Madinah. Salah satunya penambahan payung raksasa di pekarangan berukuran 15 dan 25 meter," kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, di Banda Aceh, Rabu.

Masjid Baiturrahman Akan Jadi Ikon Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Baiturrahman Akan Jadi Ikon Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Baiturrahman Akan Jadi Ikon Internasional

Hal tersebut disampaikan gubernur saat membuka Rakor pimpinan daerah se-Provinsi Aceh tentang pengelolaan dan pengembangan Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh. 

PKB Kab Tegal

"Harapan kita semoga keinginan itu mendapat dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat Aceh," katanya menambahkan.

PKB Kab Tegal

Gubernur menyebutkan, untuk jangka pendek dan jangka panjang direncanakan penambahan infrastruktur Masjid Raya Baiturahman akan menghabiskan dana sebesar Rp1,1 trilliun.

Diharapkan dukungan dari para ulama dan cendikiawan Aceh bukan hanya dalam bentuk ide dan gagasan tapi juga terlibat aktif serta saling bahu membahu menyatukan gerak dalam pengelolaan dan pengembangan Masjid Raya Baiturrahman kearah yang lebih baik. 

Direncanakan, masjid kebanggaan Aceh tersebut akan dilengkapi dengan baseman untuk tempat wudhu dan area parkir, selain itu juga tempat minum di beberapa sudut strategis masjid.

Untuk jangka panjang direncanakan perluasan pekarangan masjid hingga ke bantaran sungai Aceh, lengkap dengan dermaga yang dapat mengantarkan para pengunjung langsung ke masjid raya dengan kapal yang telah disiapkan. 

Masjid Raya Baiturrahman siap dijadikan sebagai pusat pendidikan agama, dengan menyediakan sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas, dan lokasinya di belakang masjid.

"Rencananya juga akan dibangun sebuah gedung untuk pertemuan yang dapat digunakan oleh para ulama dan acara pernikahan. Semoga keinginan ini dapat terwujud," kata Abdullah. (antara/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Januari 2018

Pesan “Sang Kiai” tentang Pendidikan Karakter

Film garapan Rako Prijanto “Sang Kiai” akhirnya terpilih menjadi film bioskop terbaik Piala Citra pada malam anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2013 di kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/12).

Selain itu tiga penghargaan lain juga diraih film “Sang Kiai”, yakni Rako Prijanto sendiri terpilih menjadi sutradara terbaik, Adipati Dolken (pemeran Haroen) meraih Pemeran pendukung pria terbaik, juga Khikman Santosa sebagai penata suara terbaik dalam film “Sang Kiai”. Film “Sang Kiai” kemudian akan mewakili Indonesia ke Academy Awards 2014.

Film ini bukan hanya sekedar film, namun benar-benar sejarah bangsa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. “Sang Kiai” adalah saksi sejarah untuk refleksi pendidikan Indonesia. Simak saja salah satu dialognya.  “Kenapa Kiai ikut memanen sendiri dengan para petani, Kiai kan bisa saja menyuruh kulo atau santri lain untuk memanen padi,” begitulah dialog pertama dari film Hadratussyaikh Sang Kiai.

Hadratussyaikh yang tak lain adalah KH. Hasyim Asy’ari memang terkenal dengan sosok yang sangat sederhana. Keikutsertaannya dalam memanen padi memang biasa dia lakukan, baginya memanen padi sendiri menjadikannya mengetahui jerih payah para petani sehingga ketika sudah menjadi padi kemudian nasi, maka akan lebih menghargai hasil dari para petani.

Pesan “Sang Kiai” tentang Pendidikan Karakter (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesan “Sang Kiai” tentang Pendidikan Karakter (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesan “Sang Kiai” tentang Pendidikan Karakter

Petani adalah pekerjaan yang selalu dipenuhi kesabaran dan ketawakalan, karena yang dilakukannya didasarkan pada kerjakeras dan keikhlasan. Begitupun yang dilakukan oleh KH. Bisyri Musthofa ayahanda Kiai Musthofa Bisri (Gus Mus), jika ingin memberi uang pada anak-anaknya yang berada di pesantren, beliau selalu memberikan uang hasil pertaniannya, jika beliau belum mendapatkan hasil pertanian beliau rela meminjam uang seorang petani hanya untuk memberikan uang anak-anaknya yang sedang menuntut ilmu.

Alasan beliau adalah karena uang yang dihasilkan dari seorang petani adalah uang yang mengandung keberkahan yang banyak karena jerih payah kesabaran sang petani inlah yang meyakinkan Kiai Bisyri bahwa akan membuat anak-anaknya mendapatkan ilmu yang bermanfaat selama-lamanya.

PKB Kab Tegal

Kisah dari para kiai ini adalah merupakan bagian dari memuliyakan ilmu. Ketika ilmu didapatkan dari kerja keras dan harta yang halal dan baik (thoyyib) maka ilmu itu bisa memberi kemanfaatan bagi yang memilikinya. Ilmu yang bermanfaat adalah lebih dari segala sesuatu yang berharga di dunia ini.

 

Digugu dan Ditiru

Seorang ulama atau kiai tak lain adalah seorang guru atau pendidik. Mendidik para santri-santri dan masyarakat lokal yang berada di lingkungan pesantren. Menurut Qodri Abdillah Azizy (2000) pesantren merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering bagi para pecinta ilmu dan peneliti yang berupaya untuk mengurai anatominya dari berbagai dimensi.

Kesahajaan para kiai menjadikan santri-santrinya ta’dzim dan mengikuti apa yang dikatakannya. Ini dikarenakan kiai merupakan sosok yang sangat melekat dalam kebudayaan lokal masyarakat. Sehingga julukan “kiai” itu bukan hanya sekedar jabatan atau pekerjaan, namun merasuk kedalam hati masyarakat. Begitupun dengan santri, istilah santri juga bukan hanya karena dia belajar pada kiai, namun “santri’ melekat pada ruh orang yang belajar (mengaji) pada sosok kiai. Yang membawa perasaan ini pada sifat tawadhu’ atau rendah hati. Terbukti, ketika santri seorang kiai menjadi orang pintar dan sukses dalam kehidupannya, namun dia tetap merasa menjadi seorang santri.

PKB Kab Tegal

Keistimewaan pada sosok Kiai menjadikan sebuah cermin yang berharga bagi para pendidik di zaman sekarang. Karena sekarang ini banyak guru yang tidak bisa menghargai muridnya, dan banyak pula murid yang tidak menghormati gurunya. Padahal keduanya adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena terjadinya transformasi keilmuan selalu membutuhkan peran keduanya.

 

Pesan Perjuangan 

“Baiklah, tangkap saja saya,” begitu dialog pada film Sang Kiai, ketika KH. Hasyim Asy’ari melihat santri-santrinya disiram minyak dan akan dibakar oleh pasukan Jepang. Ini menunjukkan bahwa seorang pendidik harus siap di barisan terdepan ketika anak didik kita dalam bahaya. Karakter kuat yang dimiliki para Kiai juga terletak pada menjunjung tinggi para santrinya, bagaimanapun santrinya adalah hidupnya. Ketika mengajarkan hal yang buruk maka buruk pula dirinya, namun ketika mengajarkan hal yang baik, maka akan lahir generasi yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan.

Melihat kondisi bangsa Indonesia ini seakan lebih buruk dari pada zaman penjajahan. Kini bangsa Indonesia kembali dijajah, bukan dengan senjata atau nuklir namun dijajah karena kebodohan yang dimiliki bangsa ini. Bodoh karena selalu memperdebatkan perbedaan dan berdampak pada perpecahan. Bodoh karena lebih mengutamakan harta kekayaan dari pada ilmu yang manfaat, sehingga yang terjadi adalah persaingan bisnis yang memanas yang kemudian berdampak pada kerusakan alam. Bodoh pula karena lebih mencintai atau menggemari budaya luar, dari pada menjunjung tinggi budaya bangsa. Sehingga kemudian tidak aneh ketika anak remaja lebih mengenal girlband atau boyband dari pada pahlawan bangsa, bahkan mengingat gurunya. Bahkan lagu-lagu warisan budaya yang serat akan nilai moral kalah pamor dengan lagu-lagu barat dan korea yang selalu menghiasi panggung hiburan tanah air kita.

Sekarang sudah sangat jarang terdengar lagu-lagu menyimpan nilai pendidikan yang dilantunkan oleh generasi muda bangsa. Ini membuktikan generasi bangsa mulai miskin kearifan lokal. Jika hal semacam ini berlangsung terus menerus maka yang terjadi adalah generasi bangsa kehilangan akar dan pondasinya. Padahal para foundng fathers membangun bangsa ini dengan menjunjung kearifan lokal dan melestarikan kebudayaan yang itu merupakan wujud dari kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Kembali belajar pada Kiai dan founding fathers bangsa ini. Mereka rela berkorban mengerahkan pikiran, tenaga dan hartanya untuk kemerdekaan bangsa ini. Menjadi sosok yang mampu merasuk dalam jiwa dan ruh peserta didik dan masyarakat. Karena dengan mencintai Negeri ini adalah sebagian dari iman.

 

*Aktif di PW Fatayat NU DIY, Mahasiswa pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, News, Daerah PKB Kab Tegal

Minggu, 31 Desember 2017

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1)

Assalamu ’alaikum wr. wb

Redaksi Bahtsul Masail PKB Kab Tegal yang terhormat. Langsung saja, belakangan ini ramai dibicarakan masalah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Yang saya tanyakan, apa hukum hubungan seksual LGBT dalam Islam dan apa konsekuensinya? Apakah status pernikahan mereka? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Abdullah/Jakarta).

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1)

Jawaban

Penanya yang budiman di mana saja berada, semoga Allah SWT merahmati kita semua. Sebagaimana pernah disebutkan pada tulisan sebelumnya, kita berencana membahas LGBT satu per satu. Sebelumnya kita telah membahas lesbian. Pada kesempatan ini kita akan membicarakan soal gay.

PKB Kab Tegal

Masyarakat umumnya memahami gay sebagai pelaku homoseks. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) homoseks adalah hubungan seks dengan pasangan sejenis (pria dengan pria). Meskipun demikian, keterangan KBBI belum memberikan kejelasan lebih rinci kepada kita. Karena pembahasan hubungan homoseks setidaknya meliputi bentuk hubungan seksual dan jenis pelaku seks itu sendiri.

Pada kesempatan ini kita akan membahas terlebih dahulu sejumlah bentuk hubungan seksual antarpria. Hubungan seksual antarpria bisa mengambil banyak bentuk. Misal, salah satu dari keduanya memasukkan dzakar ke dubur pasangannya. Ini yang disebut perilaku sodomi. Terkait ini, Syekh M Nawawi Banten menerangkan sebagai berikut.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “Siapa saja melakukan liwath dengan seseorang, yakni ia memasukkan dzakarnya di anus seseorang, dikenakan sanksi hudud. Kalau muhshan (sudah pernah kawin dengan perkawinan sah), ia dirajam. Kalau bukan muhshan, ia dikenakan sanksi jilid dan diasingkan. Salah satu pendapat mengatakan, muhshan atau bukan mesti dibunuh dengan pedang,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Qutul Habibil Gharib, Tausyih ala Fathil Qaribil Mujib, Darul Fikr, Beirut, Cetakan I, Tahun 1996 M/1417 H, Halaman 247).

Perihal bentuk hubungan seksual seperti ini, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ?

Rasulullah SAW bersabda sebanyak tiga kali, “Allah melaknat orang yang berperilaku kaum Luth.”

Pada hadits lainnya, Beliau SAW mengatakan,

? ? ? ? ? ? ? ?: " ? ? ? ? ? ? ? ? ? "

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, sesuatu yang paling kukhawatirkan atas umatku adalah perilaku kaum Luth.”

Sementara pada kesempatan lain, Nabi Muhammad SAW mengatakan,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Rasulullah SAW bersabda, “Jika perilaku kaum Luth sudah menjalar, Allah SWT mengangkat tangan-Nya dari makhluk. Ia tidak peduli mereka akan binasa di lembah mana saja.”

Berkaitan dengan ini, Allah berfirman,

? ?: ? ? ? ? ? ?

Allah berfirman, “Kalau azab kami datang, kami jadikan pijakan mereka di atasnya,” (Surat Hud, ayat 82).

Selain bentuk hubungan di atas, ada juga bentuk hubungan seksual di mana salah seorang pasangan memasukkan dzakarnya ke dalam vagina khuntsa musykil (hermafrodit), manusia berkelamin dua jenis, jantan dan betina.

Hubungan jenis ini tidak bisa dibilang sebagai zina. Karenanya orang yang melakukan hubungan seksual seperti ini tidak dikenakan hudud.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Keenam, di luar dari praktik zina adalah ketika seseorang memasukan dzakarnya ke vagina khuntsa musykil (hermafrodit), ia tidak dikenakan hudud karena bisa jadi khuntsa musykil ini pria. Farjinya pun kemungkinan hanya lubang lebih,” (Lihat Sulaiman Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib ‘alal Khatib, Darul Fikr, Tahun 2007 M, Juz IV, Halaman 169).

Selain dua bentuk di atas, pasangan pria bisa jadi memuaskan hasrat seksual dengan pelukan, ciuman, kontak langsung menggunakan paha, dan anggota tubuh lainnya. Hal ini disinggung oleh Syekh Abub Bakar Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?} [?: 114] ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?: «? ? ?» ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “(Siapa saja berjima’ tidak melalui farji (kemaluan depan), harus ditakzir. Ia tidak dikenakan sanksi hudud. Sanksi takzirnya tidak boleh mencapai batas terendah dari sanksi hudud). Bila seorang pria berhubungan seksual kepada perempuan ajnabiyah (bukan istrinya) bukan dengan farji, harus ditakzir. Ia tidak dikenakan sanksi hudud berdasarkan riwayat Abu Dawud dari Sahabat Ibnu Mas‘ud RA. Ibnu Mas‘ud RA bercerita bahwa ada seorang pria mendatangi Rasulullah SAW. ‘Aku mengobati seorang perempuan yang datang dari ujung Madinah. Aku kemudian berhubungan seksual dengannya tanpa melalui farji. Jatuhkan sanksi untukku?’ kata lelaki itu. Sayidina Umar RA yang hadir saat itu menjawab, ‘Sebenarnya Allah telah menutupi aibmu kalau kau sendiri tidak melaporkannya ke sini.’ Rasulullah SAW sendiri tidak menjawab sepatah kata pun. Pria itu bangkit, kemudian beranjak pergi. Rasulullah SAW bergegas bangkit dan menyusul pria itu sambil membaca ayat Al-Quran, ‘Lakukan shalat pada? dua tepi siang dan pada kegelapan malam. Sesungguhnya kebaikan itu akan menghapus kejahatan,’ [Surat Hud ayat 114]. Salah seorang bertanya, ‘Apakah itu khusus untuknya ya Rasul?’ ‘Ini berlaku untuk manusia secara umum,’ jawab Rasulullah SAW, HR Muslim dan At-Turmudzi. Demikian pula berlaku bila seorang pria berhubungan seksual tidak melalui fari kepada seorang anak kecil atau pria dewasa lainnya. Wallahu a‘lam,” (Lihat Abu Bakar Al-Husaini Al-Hishni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Darul Fikr, Beirut, Tahun 1994 M/1414 H, Juz II, Halaman 147).

Berkaitan dengan hubungan seksual jenis ini, ada baiknya kita simak keterangan dari DR Musthafa Diyeb Al-Bugha.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Siapa saja berjima’ tidak melalui farji (kemaluan depan), harus ditakzir. Ia tidak dikenakan sanksi hudud. Sanksi takzirnya tidak boleh mencapai batas terendah dari sanksi hudud), siapa saja melalui farjinya melakukan kontak langsung dengan salah satu dari anggota tubuh perempuan dewasa atau tubuh pria dewasa misalnya semua praktik foreplay seperti ciuman dan lain sejenisnya, harus ditakzir. Ia mesti digembleng oleh pemerintah dengan sanksi tertentu seperti pukulan, pembuangan/pengasingan, tahanan, kecaman, dan bentuk sanksi lain. Pasalnya, praktik seksual ini termasuk maksiat yang tidak ada hudud dan kafarahnya,” (Lihat DR Musthafa Diyeb Al-Bugha, At-Tadzhib fi Adillati Matnil Ghayati wat Taqrib, Daru Ibni Katsir, Beirut, Cetakan Keempat, Tahun 1989 M/1409 H, Halaman 208-209).

Lalu bagaimana dengan sanksi perilaku seksual seperti ini? Syekh M Syarbini Al-Khatib menyebut sejumlah sanksi bagi mereka yang melakukan seksual seperti ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “Siapa saja yang berhubungan seksual bukan melalui farji, tetapi pemuasan seksual melalui paha, pelukan, ciuman, atau semilsanya, dikenakan takzir yang ditetapkan pemerintah seperti pukulan, tamparan, tahanan, atau pengasingan. Pemerintah berhak menjatuhkan semua sanksi itu sekaligus terhadap pelakunya. Tetapi pemerintah juga punya hak untuk menjatuhkan sebagian sanksi tersebut,” (Lihat Syekh M Syarbini Al-Khatib, Al-Iqna’ fi Halli Alfazhi Abi Syuja‘, Darul Fikr, Beirut, Tahun 2007 M/ 1427-1428 H).

Dari pelbagai keterangan di atas, kita setidaknya menangkap bahwa masalah gay ini mesti dipulangkan pada perilaku seksual yang mereka gunakan. Sementara masalah perasaan atau kecenderungan, tidak ada sanksi untuk itu. Masalah perasaan atau orientasi seksual menjadi domain medis yang perlu dikonsultasikan dengan ahlinya. Kita percaya bahwa para ahli memiliki alternatif sendiri dalam menangani masalah orientasi seksual seperti ini.

Lalu bagaimana dengan perkawinan pasangan sejenis, antarpria dalam konteks ini? Perkawinan sejenis ini tentu tidak bisa dilegalkan karena tidak memenuhi syarat perkawinan secara syara’/agama. Perihal sanksi takzir, kita serahkan kepada pemerintah melalui peraturan yang berlaku. Pemerintah pula yang berhak menjalankan peraturannya melalui aparat yang berwenang. Kita tidak berhak mengeksekusi para pelaku.

Demikian jawaban yang bisa kami kemukakan. Semoga jawaban ini dipahami dengan baik. Semoga Allah SWT menjaga kita semua dari kecenderungan-kecenderungan seks sejenis dengan segala bentuknya. Masyarakat bisa berpartisipasi dalam mewujudkan rehabilitasi bagi saudara kita yang memiliki kecenderungan seksual yang berbeda. Pelaku hubungan seksual sejenis, dianjurkan untuk bertobat kepada Allah. Insya Allah, Dia akan menerima tobat hamba-Nya. Perihal khuntsa musykil dan mukhannats (pria dengan kecenderungan wanita) akan kita bahas dalam kesempatan berikutnya. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq

Wassalamu’alaikum wr. wb


(Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Pahlawan, Tokoh PKB Kab Tegal

Sabtu, 23 Desember 2017

NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba

Surabaya, PKB Kab Tegal

Kalangan pesantren digoncangkan dengan kabar bahwa ada santri yang menggunakan narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) jenis ekstasi agar kuat berdzikir. Tak tanggung-tanggung, pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso. Dan secara terbuka, ia menyebut kasus tersebut ada di Jawa Timur. 

"Pernyataan Budi Waseso mungkin ada benarnya. Itu sebagai peringatan bagi kita bahwa pengedar berusaha masuk ke segala lini, termasuk pesantren dengan segala cara," kata Ketua PWNU Jatim, KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, Sabtu (5/3).

NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jatim Ajak Pesantren Waspadai Peredaran Narkoba

Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini mengaku bahwa dirinya hingga kini belum mendapatkan laporan dari pemangku pesantren di Jatim kalau ada santri yang mengonsumsi narkotik untuk memacu stamina agar kuat berzikir dalam waktu lama. "Saya tidak tahu kalau soal itu," kata Kiai Mutawakkil, sapaan akrabnya.

Kiai Mutawakkil justru mengkhawatirkan bahwa para pengedar bahan berbahaya tersebut memanfaatkan oknum santri yang mantan pecandu, agar memasukkan barang itu dan mengenalkannya kepada teman santri lain. "Misalnya, ada lulusan SMP yang biasa memakai narkoba, lalu SMA atau MA-nya diteruskan di pesantren. Kemungkinan dari situ narkoba bisa masuk pesantren," terangnya.

Kendati demikian, Ketua PWNU Jatim dua periode ini berharap bahwa kalangan pesantren untuk meningkatkan kewaspadaan. Apa yang disampaikan Budi Waseso tersebut sebagai peringatan kepada para pengasuh pesantren agar waspada terhadap peredaran narkotika. Dan Kiai Mutawakkil juga meminta BNN dapat menginstruksikan kepada jajaran di daerah agar menindak tegas jika ada anggota masyarakat yang mengedarkan barang haram tersebut di sekitar pesantren.

PKB Kab Tegal

Sebagai langkah antisipasi, Kiai Mutawakkil berharap agar pesantren menerapkan aturan yang ketat terhadap para santri. "Yang rawan kan pesantren-pesantren yang tidak terlalu menerapkan peraturan ketat," pungkasnya.

PKB Kab Tegal

Seperti yang beredar di sejumlah media, Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNN Jatim, AKBP Bagijo Hadi Kurnijanto mengaku mengungkap kasus narkotika yang kebetulan melibatkan anak seorang kiai di Sumenep, Madura, Jatim.

"Itu hanya oknum yang kebetulan berada di lingkungan masyarakat pesantren," kata Bagijo, kala itu. Dia sendiri mengaku bahwa BNN belum menemukan bukti narkotik masuk pesantren. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Daerah PKB Kab Tegal

Senin, 11 Desember 2017

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Jakarta, PKB Kab Tegal. Berdasarkan informasi tentang marakanya penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar dan seks bebas yang terjadi pada anak-anak, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan penelitian terhadap visi-misi, peran, dan strategi orangtua dalam menginternalisasikan pendidikan agama pada keluarga. 

Dari penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut, Puslitbang Penda Balitbang dan Diklat Kemenag RI menemukan jawaban terkait peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Pertama, terkait visi dan misi pendidikan agama dalam keluarga, ternyata orangtua menyatakan dari beberapa butir pertanyaan yang kami ajukan memperoleh jawaban yang signifikan. Jawaban tersebut terdapat pada pernyataan, “Saya berharap anak saya menjadi anak yang shaleh dan shalehah”, 95% responden menginginkannya.

Kedua, peran pendidikan agama dalam keluarga juga memperoleh skor yang sangat tinggi. Dari 46 butir pertanyaan yang diajukan terdapat 3 jawaban yang sangat signifikan.

PKB Kab Tegal

Ketiga, dari 36 butir soal, ada 9 pertanyaan memiliki skor tinggi dalam strategi pendidikan juga memperoleh jawaban yang signifikan. Meski ada perbedaan hanya 1 % antara responden yang ekonomi tinggi, sedang dan rendah dengan latar belakang pendidikan tinggi, sedang dan rendah, serta usia responden.

Keempat, peran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menarik yaitu pada instrumen 12, “Saya tidak mengajarkan anak saya untuk menghafal surat-surat pendek yang dibaca dalam shalat”. Yang menjawab selalu hanya 15 %, sering 25 % dan 30 % menjawab kadang-kadang. Ini dapat diartikan bahwa orangtua jarang mengajarkan shalat kepada anak-anaknya.

PKB Kab Tegal

Kelima, terkait strategi yang menarik untuk diungkap adalah pada pernyaan, “Orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 46 %, orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 54 %. Ini menunjukkan bahwa, orangtua kurang memperhatikan anak-anaknya dalam ibadah shalat dan puasa. Shalat merupakan rukun perbuatan yang penting di antara rukun Islam yang lainnya, sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi akhlak manusia.

Dari temuan di atas, terdapat beberapa rekomendasi Puslitbang Penda Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI tentang pendidikan agama pada keluarga, yaitu sebagai berikut:

Pertama, agar seorang anak tidak terjerumus dalam penyakit sosial (narkoba, seks bebas, tawuran), maka orangtua perlu memberikan pendidikan agama dalam keluarga mulai dari mendidik, melatih membimbing hingga membina putra-putrinya agar memiliki akhlak yang mulia.

Kedua, dalam proses memberikan pendidik agama dalam keluarga, orangtua membutuhkan strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan agama mulai dari pengenalan, pembinaan hingga memberikan teladan yang baik bagi putra-putrinya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)

Baca Kajian Keagamaan lainnya DI SINI

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Lomba, Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 03 Desember 2017

Unusia Terima Kunjungan Sekolah Tinggi Teologi Korsel

Jakarta, PKB Kab Tegal - Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) menerima kunjungan rombongan delegasi Yonsei University, The United Graduate School of Theology Korea Selatan di Gedung PBNU, Rabu (9/8) siang. Keduanya terlibat dialog perihal demokrasi, toleransi, dan studi kawasan Asia Tenggara.

Tampak hadir Wakil Ketua Umum PBNU H Maksoem Mahfudz, Wasekjen PBNU H Sulthon Fathoni, dosen Unusia Mh Nurul Huda.

Unusia Terima Kunjungan Sekolah Tinggi Teologi Korsel (Sumber Gambar : Nu Online)
Unusia Terima Kunjungan Sekolah Tinggi Teologi Korsel (Sumber Gambar : Nu Online)

Unusia Terima Kunjungan Sekolah Tinggi Teologi Korsel

Rombongan dari Yonsei University ini sedikitnya berjumlah sepuluh orang dengan dibimbing seorang pengajar.

PKB Kab Tegal

Mereka antara lain bertanya soal peran mayoritas pemuka agama Islam di Indonesia sehingga membentuk wajah Islam yang moderat di Nusantara.

“Para guru dan kiai kami sejak ratusan tahun menegaskan bahwa dalam soal muamalah kita bebas. Artinya, kita boleh berinteraksi di bidang muamalah dengan kalangan non-Muslim sekalipun. Adapun dalam hal ibadah, kita tetap memegang prinsip-prinsip bermadzhab dalam Islam,” kata H Maksoem.

PKB Kab Tegal

Di akhir kunjungan, rombongan menceritakan bahwa Muslim di Korea dirasakan cenderung konservatif dan lebih ke kanan. Hal ini sangat berbeda jauh dari wajah Islam di Indonesia. Mereka kemudian menanyakan resep pendidikan keislaman yang berlangsung ratusan tahun di Indonesia. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Internasional PKB Kab Tegal

Rabu, 29 November 2017

Pelatihan Asistensi Kiai NU

Bandung, PKB Kab Tegal

Selama ini wacana penguatan ulama sering diangkat, tapi sulit untuk diwujudkan. Beberapa hasil refleksi mengatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah karena fokus penguatan itu tertuju kepada para kiai atau ulama secara langsung. Sementara mereka memiliki banyak keterbatasan, menyangkut usia, kesibukan, dan lain-lain.



Pelatihan Asistensi Kiai NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelatihan Asistensi Kiai NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelatihan Asistensi Kiai NU

Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah Robithah Ma’ad Islamy (PW RMI) Jawa Barat, KH Abdul Chobir, dalam sambutan acara bertajuk Pelatihan Asistensi Kiai NU. Acara yang kelola RMI ini diikuti oleh 26 utusan pesantren dari 26 kabupaten/kota seluruh Jawa Barat.

Acara yang telah berlangsungkan dari tanggal 3-5 Desember ini bertempat di? Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, jalan Terusan galunggung No. 09 Bandung. Pelatihan yang rencanya dilakukan beberapa tahap ini dinilai unik, karena di baru pertama kali dilakukan.

PKB Kab Tegal

“Pelatihan ini ikhtiyar PW RMI Jabar untuk memecahkan problem yang disebut Kiai Chobir dalam sambutan tadi,” ujar Iip D Yahya, ketua panitia yang juga wakil sekretaris PW RMI Jawa Barat itu.

PKB Kab Tegal

“Pesertanya kebanyakan anak kiai, kerabat dekat atau santri kepercayaan. Saya kaget, ternyata mereka antusias,” tambah Iip D Yahya, penulis biografi KH Ilyas Ruchiyat, Cipasung Tasikmalaya.

Selama tiga hari para peserta diperkenalkan dengan teori jurnalisitik, teknik dasar penulisan biografi, pengenalan peta mutakhir pesantren dan NU di tingkat nasional dan internasional, serta manajemen internal pesantren. Acara ini mendatangkan Abdul Mun’im DZ (PBNU), Muhammad Syafi dan Hamzah Sahal dari PKB Kab Tegal, Ahmad Dairobi dari pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. (yy)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Minggu, 26 November 2017

Aklamasi, Faqih dan Halimah Pimpin IPNU-IPPNU Subang

Subang, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Subang menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) VI di MTs Al-Maarif Binong, Subang, Jawa Barat, Kamis (15/12).

Dalam Konferensi tersebut terpilih secara aklamasi Agung Al Mutafaqih sebagai Ketua IPNU periode 2016-2018 menggantikan Ketua IPNU sebelumnya, Abdullah ZA dan Halimah Sadiyah sebagai Ketua IPPNU Subang periode 2016-2018 menggantikan Ketua IPPNU sebelumnya, Azizah.

Aklamasi, Faqih dan Halimah Pimpin IPNU-IPPNU Subang (Sumber Gambar : Nu Online)
Aklamasi, Faqih dan Halimah Pimpin IPNU-IPPNU Subang (Sumber Gambar : Nu Online)

Aklamasi, Faqih dan Halimah Pimpin IPNU-IPPNU Subang

"Berdasarkan hasil keputusan Konferensi, rekan Agung Al Mutafaqih sah terpilih sebagai Ketua IPNU Subang untuk masa khidmat 2016-2018," ujar pimpinan sidang dari unsur PW IPNU Jawa Barat, Ziyad Ahmad seraya mengutuk palu sidang.

Senada dengan Ziyad Ahmad, pimpinan sidang dari unsur PW IPPNU Jawa Barat, Nurul Fatonah memutuskan jika Halimah Sadiyah secara aturan main organisasi sah terpilih memimpin IPPNU Kabupaten Subang periode 2016-2018.

PKB Kab Tegal

"Semua yang menyangkut hasil persidangan terkait Konfercab ini, maka diputuskan rekanita Halimah Sadiyah sah terpilih menjadi Ketua IPPNU Subang," jelas Nurul.

Ketua IPNU Subang terpilih, Agung Al Mutafaqih menegaskan, akan terus memaksimalkan proses kaderisasi di tiap sekolah yang ada di Kabupaten Subang bersama dengan IPPNU, khususnya di Wilayah Subang Selatan.

"Karena saat ini kita masih fokus kaderisasi di wilayah pantai utara (Pantura) sehingga terbentuk PAC sekitar 15. Mudah-mudahan selama kami memimpin bisa 30 PAC yang ada di Kabupaten Subang bisa terbentuk," kata pria yang akrab disapa Faqih tersebut. (Ade Mahmudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tokoh, Daerah, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Senin, 20 November 2017

Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama

Jepara, PKB Kab Tegal. Penanggulangan bencana tidak hanya menjadi urusan satu kelompok saja, tetapi badan usaha sekalipun kudu bertanggung jawab ketika bencana terjadi.?

Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama

Pernyataan itu dilontarkan M. Ali Yusuf, Ketua Pimpinan Pusat ? Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) saat menyampaikan sambutan dalam Workshop Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang diadakan LPBI PCNU Jepara di Pringgitan Pendopo Jepara, Kamis (21/7).?

Karena itu dibutuhkan silaturrahim antar lembaga kebencanaan. Kegiatan yang berlangsung sehari itu hasil kerjasama LPBI PCNU dengan PP LPBI NU. Usai workshop kegiatan ditindaklanjuti selama 2 tahun, hingga Mei 2017 mendatang.?

“Sehingga akan banyak kegiatan tentang kebencanaan yang dilakukan di Jepara,” katanya.?

Hal senada disampaikan Adib Khoiruz Zaman. Wakil Ketua PCNU Jepara itu menyampaikan workshop merupakan kegiatan yang langka. Sebab biasanya soal kebencanaan maka yang hadir adalah relawan.?

PKB Kab Tegal

“Momen ini kami mengajak stake holder untuk sama-sama berbicara kebencanaan. Bencana adalah tanggung jawab bersama. Semua stake holder yang ada harus dilibatkan,” tambah lelaki yang kerap disapa Gus Adib ini.?

Ia menambahkan selain stakeholder masyarat juga perlu dilibatkan dalam antisipasi dan penanggulangan bencana. Lewat workshop bisa menggugah banyak pemikiran dan yang belum terpikirkan soal kebencanaan.?

“Selama ini ada euforia jika ada bencana maka semuanya turun. Tapi antisipasi dan rehabilitasi jarang terpikirkan,” tandasnya.?

Dalam workshop puluhan peserta menerima materi Penanggulangan Bencana di Jawa Tengah, Konsep dan Strategi Pengurangan Risiko Bencana dan Penguatan Kapasitas Pemangku Kepentingan dalam Pengurangan Risiko Bencana. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Pahlawan, Daerah PKB Kab Tegal

Rabu, 15 November 2017

Pagar Nusa Darmo Gelar Jurang Kuping Cup

Surabaya, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pagar Nusa Anak Cabang Darmo Surabaya menggelar kejuaraan pencak silat "Jurang Kuping Cup II" yang bertemakan Bersama Kita Melestarikan Budaya Nasional Indonesia lewat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa"

Pagar Nusa Darmo Gelar Jurang Kuping Cup (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Darmo Gelar Jurang Kuping Cup (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Darmo Gelar Jurang Kuping Cup

Kejuaraan tersebut digelar pada 18-20 April 2014 yang diikuti oleh sejumlah cabang Pagar Nusa di Jawa Timur, mulai dari cabang Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Tulungagung, dan seputaran daerah ? Surabaya.

Kejuaraan tersebut mempertandingkan beberapa kelas, mulai dari usia dini, usia pra remaja, remaja, dan orang tua serta kategori (tunggal, ganda, regu). (nurul zaini/mukafi niam)?

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail, Quote, Daerah PKB Kab Tegal

Perangi Narkoba, Kepala Baanar Pamekasan Gerilya Nasional

Pamekasan, PKB Kab Tegal. Kepala Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) Kabupaten Pamekasan, Ra Hassan Al-Mandury, tampak kian getol dalam menabuh genderang perang melawan narkoba. Dia melakukan gerilya nasional ke kediaman Ainul Yaqin di Kelurahan Mangliawan, Kecamatan Wendit, Malang, Sabtu (31/12) lalu.

Pada malam pergantian tahun 2016 itu, Ra Hassan silaturrahim dengan Wakil Kepala Baanar Nasional/Deputi Bidang Oencegahan dan Pemberdayaan R Ainul Yaqin. Ra Hassan mendapat banyak pencerahan dari R Ainul Yaqin.

Perangi Narkoba, Kepala Baanar Pamekasan Gerilya Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Perangi Narkoba, Kepala Baanar Pamekasan Gerilya Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Perangi Narkoba, Kepala Baanar Pamekasan Gerilya Nasional

Dalam kesempatan itu, diketengahkan diskusi penting yang menghasilkan lima poin pembicaraan. Pertama, rencana rekonsolidasi Baanar se-Madura. ? Kedua, kasus unik Pilot Citilink dan tembakau Gorila, sebuah gejala merangsek-nya jenis jenis narkoba di kalangan kelas menengah yang perlu diwaspadai. ?

"Ketiga, leran serta Baanar di masyarakat harus diperkuat jejaring masyarakat dalam pencegahannya. Keempat, pemerintah daerah khususnya Pemkab Pamekasan harus total mengantisipasi dan mencegah virus bahaya penyalah gunaan narkoba," terang Ra Hassan.

PKB Kab Tegal

Terakhir, tambahnya, bersama ulama, tokoh masyarakat dan pemuda se-Pamekasan berkomitmen bersama perangi narkoba, sebagai bahaya Laten.?

"Mau tembakau Gorila, tembakau King Kong, apapun itu Baanar GP Ansor akan berada di depan menghadangnya. Pasar terbesar perdagangan narkoba itu Indonesia," R tegas Ainul Yaqin. (Hairul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kajian, Warta, Daerah PKB Kab Tegal

Rabu, 08 November 2017

Ideologi Urusan NU dan Muhammadiyah, Teroris Urusan TNI dan Polri

Jepara, PKB Kab Tegal?



Rais Syuriah PCNU Jepara KH Ubaidillah Noor Umar mengatakan, jam’iyyah NU dan Muhammadiyah harus selalu dibesarkan. Ia menyampaikan hal itu pada silaturrahim Kapolres Jepara, PCNU, Pengurus Daerah Muhammadiyah dan media yang berlangsung di gedung NU Jepara, Jawa Tengah pada Kamis (9/2).?

Jika sudah besar, kata pengasuh pesantren Darul Ulum Bandungharjo Donorojo Jepara tersebut, Kapolres tidak perlu patroli, tidur saja karena sudah diurusi NU dan Muhammadiyah.?

Ideologi Urusan NU dan Muhammadiyah, Teroris Urusan TNI dan Polri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ideologi Urusan NU dan Muhammadiyah, Teroris Urusan TNI dan Polri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ideologi Urusan NU dan Muhammadiyah, Teroris Urusan TNI dan Polri

Yang panting, lanjutnya, ialah mengidentifikasi 73 golongan Islam yang pernah disabdakan Nabi Muhammad. “Islam NU itu yang bagaimana, Muhammadiyah seperti apa, Syiah maupun Wahabi yang bagaimana perlu direnungkan bersama,” harapnya sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut.?

Karena itu, untuk urusan ideologi, serahkan kepada NU dan Muhammadiyah. Polri dan TNI di belakang. Sedangkan untuk urusan teroris, NU dan Muhammadiyah di belakang dan mendukung sepenuhnya kinerja aparat keamanan.?

PKB Kab Tegal

Kiai Ubaid bersyukur kantor PCNU Jepara disambangi berbagai kalangan mulai polisi, tentara, pendeta maupun biksu. Menurut dia, silaturahim seperti itu harus terus dirawat, tidak membenci tradisi baik yang ada di masing-masing pihak. Termasuk di dalam Islam sendiri. ? ?

Ketua PD Muhammadiyah Jepara Fahrurrazi menyampaikan hasil kunjungan petinggi PDI Perjuangan di gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa masyarakat Indonesia sepakat dengan NKRI harga mati.?

Adapun 4 pilar NKRI itu sebutnya NU, MD, TNI dan Polri. Keempatnya elemen tersebut tegasnya adalah jangkar kekuatan NKRI.?

PKB Kab Tegal

Hal lain ditambahkan AKBP M. Samsu Arifin. Menurut Kapolres Jepara itu berdirinya negara Indonesia tidak lepas dari jerih payah NU dan Muhammadiyah; KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. “Tanpa jasa beliau-beliau polisi tidak bisa apa-apa,” jelasnya.?

Apalagi yang berkaitan yang ada di dalam kepala, ideologi. “Jelas kita tidak mampu menembusnya,” tambahnya.?

Momen itu terang Samsu merupakan sarana untuk membesarkan NU dan Muhammadiyah karena mulai berdirinya bangsa hingga saat ini tidak lepas dari kontribusi ulama. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, Sejarah, Daerah PKB Kab Tegal

Jumat, 03 November 2017

Ribuan Santri Jombang Gelar Apel Hari Santri di Malam Hari

Jombang, PKB Kab Tegal?

Pemandangan unik terlihat di Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhbbin Tambakberas Jombang dalam perayaan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2016 ini. Kurang lebih dari 1000 santri menggelar apel santri di halaman pondok setempat pada Kamis (20/10/2016) usai sholat isya. Biasanya apel ini digelar bertepatan hari ditetapkannya HSN tanggal 22 Oktober 2016 secara bersamaan.

Ribuan Santri Jombang Gelar Apel Hari Santri di Malam Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Santri Jombang Gelar Apel Hari Santri di Malam Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Santri Jombang Gelar Apel Hari Santri di Malam Hari

Dikonfirmasi terkait hal ini, Syarif Abdur Rahman salah seorang pengurus Pondok Pesantren Tambakberas Jombang mengungkapkan menyesuaikan hari libur santri. Agar perayaan apel lebih semarak diikuti oleh semua santri.

"Ya hari santri tanggal 22 Oktober, cuma pesantren di sini liburnya malam Jumat, jadi sekalian malam Jumat saja biar tidak mengganggu kegiatan," katanya kepada PKB Kab Tegal saat ditemui.?

Namun demikian, Syarif juga menjelaskan, perayaan diluar kebiasaan itu bukan menyalahi ketetapan panitia HSN yang sudah mengkoordinir pondok pesantren se-Jombang untuk ikut serta pada tanggal 22 Oktober. Ia menyatakan pondoknya juga akan ikut serta meramaikan apel santri di alun-alun Jombang dengan beberapa perwakilan santri.?

PKB Kab Tegal

"Tapi kita tetap mengikuti apel santri tanggal 22 Oktober itu, beberapa santri juga susah disiapkan untuk diberangkatkan ke lokasi apel, hanya saja kegiatan pondok yang sudah berlaku pada saat itu tetap berjalan," ujar dia.

Pantauan PKB Kab Tegal di lokasi apel, para santri mengenakan sarung membentuk lingkaran bundar dengan berbaris rapi mengikuti sejumlah rangkaian acara apel pada umumnya. Mereka juga membacakan Ikrar santri dan teks resolusi jihad.?

Berdiri di tengah-tengah mereka, Fikri Jauhari lurah pondok yang juga sebagai pembina upacara apel sembari memberikan arahan-arahan kepada santri.?

"Pada hakikatnya, Hari Santri Nasional dirayakan oleh kita sebagai bentuk penghormatan kita kepada mereka (santri, red) yang sudah berperang merebut dan juga mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada zamannya," jelasnya.?

PKB Kab Tegal

Bentuk penghormatan santri dengan pegelaran apel santri itu, menurutnya adalah bagian kecil untuk mengenang dan menghargai perjuangan santri yang bertaruh nyawa kala itu. "Santri yang hidup saat ini, tidak lagi mengucapkan Allahuakbar, tanda perang melawan penjajah di Indonesia ini," tegasnya.?

Untuk itu, tugas besar berada di tangan santri adalah menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang sudah dibangun oleh para pejuang dan para pahlawan, termasuk kiai dan santri.?

"Sekarang santri harus melaksanakan tanggung jawab melanjutkan perjuangan para santri dan kiai, sedikitnya santri melakukan apa yang memang menjadi kewajiban santri di pondok, juga sebaliknya, santri wajib meninggalkan apa yang tak pantas dilakukan santri," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Ulama, AlaSantri PKB Kab Tegal