Tampilkan postingan dengan label Quote. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Quote. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Februari 2018

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Malang, PKB Kab Tegal. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang menggelar Rapat Kerja Cabang dan Rapat Koordinasi Banser di Villa Refa Bungkoh Dau Malang, Sabtu Ahad (16/17) lalu yang diikuti oleh peserta dari 33 PAC Ansor seKabupaten Malang.

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Agenda tersebut bertujuan sebagai  langkah awal untuk menyusun Program Kerja Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Kabupaten Malang 2013 – 2014 yang juga bertujuan menguatkan kepeloporan kader Ansor.

Kader muda Ansor merupakan kader pelopor, penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan. Bahtiar, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, Raker dan Rakor diharapkan dapat berbuah dan menghasilkan kajian strategis untuk mewujudkan kader muda Ansor  yang memiliki dedikasi dan disiplin tinggi.

PKB Kab Tegal

“Kader Ansor dan Banser  harus mempunyai ketahanan fisik dan mental yang tangguh sebagai agen perubahan di tataran masyarakat luas, penuh daya juang dan menjunjung tinggi nilai religious sebagai banteng ulama serta dalam mewujudkan cita-cita Bangsa dan negara dan kemaslahatan umat,” ucap Bahtiar.

PKB Kab Tegal

Di sela acara, Gus Tadlo, Satkorcab Banser Kab. Malang menambahkan, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sebagai aktor dalam pembangunan.

“Gerakan Pemuda Ansor dan Banser harus menumbuhkankembangkan fungsi dan peran guna menjawab segala bentuk permasalahan baik internal maupun eksternal organisasi menuju kebijakan organisasi yang lebih baik dalam mewujudkan kader bangsa yang mempunyai kepribadian muslim, kepemimpinan yang tangguh, loyalitas tinggi, berwawasan organisasi, politik dan sosial serta mempunyai keterampilan dan skill yang cukup,” katanya. (Abdul Basyit/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Lomba, Makam PKB Kab Tegal

Sabtu, 03 Februari 2018

Pelatihan PRB LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Bencana

Jepara, PKB Kab Tegal. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PCNU Jepara bekerja sama dengan PP LPBI NU menyelenggarakan Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Participatory Disaster Risk Assesment (PDRA) bertempat di gedung LPWP Undip Jepara, Kamis-Ahad (15-18/9).?

Kegiatan yang diikuti 40 peserta, 10 dari Kudus dan selebihnya dari Jepara secara resmi dibuka Kamis (15/09/16). Dalam kesempatan pembukaan hadir Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq, Kusdiyanto Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jepara dan Kabid I BPBD Jawa Tengah Heri Setiawan.?

Pelatihan PRB LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelatihan PRB LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelatihan PRB LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Bencana

Selama pelatihan peserta menerima materi di antaranya Pandangan dan ajaran Islam tentang bencana, Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten dalam penanggulangan Bencana, Konsep dasar manajemen risiko bencana, Kebijakan dan sistem PB, Daur bencana dan tahapan dalam penyelenggaraan PB. ?

Juga materi tentang Perubahan Iklim, Kajian risiko partisipatif dan pengorganisian komunitas, Kajian Analisis Bencana (Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko Bencana) dan Tindakan PRB, Pendekatan Kajian/Analisis Pengurangan Risiko Bencana dengan Metode PDRA (Participatory Disaster Risk Assessment), Praktek Lapangan dan penyusunan data Kajian Risiko Bencana, Penyusunan rencana aksi.?

Asyhadi, Ketua panitia program menyatakan sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan di Sekda Jepara belum lama ini. Bedanya, kegiatan itu lebih spesifik pada Pengurangan Risiko Bencana (PRB).?

PKB Kab Tegal

Sehingga peserta yang diajak ialah institusi terkait dengan penanggulangan bencana. Di antaranya LPBI, Banom NU, tokoh masyarakat, LSM perempuan dan anak, LSM kebencanaan, Karang Taruna, pelaku usaha dan lembaga pendidikan.?

“Setelah menerima materi di hari ketiga Sabtu peserta akan praktik langsung di lapangan di desa Sowan Kidul di mana desa ini beberapa waktu yang lalu adalah salah satu lokasi terjadi banjir,” terangnya yang juga Sekretaris LPBI PCNU Jepara.?

Asyhadi menambahkan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam manajemen bencana. ? Di samping itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep dan pengertian dasar penanggulangan bencana (PB) dan pengurangan risiko bencana (PRB).

“Tujuan kegiatan yang lain untuk meningkatkan kemampuan masyarakat ? dalam menyusun kajian risiko bencana dengan teknik PDRA (Participatory Disaster Risk Assessment). Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyusun rencana aksi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat,” lanjutnya.?

PKB Kab Tegal

Adapun harapannya kata dia agar peserta memiliki pemahaman tentang konsep dan pengertian dasar penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana, mampu menjelaskan upaya Pengurangan Risiko Bencana secara komprehensif.

“Mampu menyusun kajian risiko bencana dengan teknik PDRA (Participatory Disaster Risk Assessment). Memiliki kemampuan dasar dalam menyusun rencana aksi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat,” pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, Quote, Syariah PKB Kab Tegal

Sabtu, 27 Januari 2018

Aswaja dan NKRI Terancam, Diperlukan Komite Hijaz Baru

Surabaya, PKB Kab Tegal - Reformasi tidak hanya membawa angin perubahan positif, tapi juga memunculkan ancaman khususnya bagi keberadaan Ahlussunnah wal Jamaah Nahdlatul Ulama atau Aswaja NU. Tantangan ini harus dijawab dengan kemunculan Komite Hijaz Baru.

"Angin reformasi yang terjadi ternyata tidak semata memberikan perubahan yang baik bagi situasi di negeri ini," kata KH Abdurrahman Navis. Justru dengan reformasi itu pula, mulai banyak aliran dan ideologi yang kalau dibiarkan akan mengancam eksistensi ajaran Aswaja NU, bahkan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, lanjut Kiai Navis, sapaan akrabnya.

Aswaja dan NKRI Terancam, Diperlukan Komite Hijaz Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Aswaja dan NKRI Terancam, Diperlukan Komite Hijaz Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Aswaja dan NKRI Terancam, Diperlukan Komite Hijaz Baru

Peringatan tersebut disampaikan Direktur PW Aswaja NU Center Jawa Timur ini saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Dauroh Aswaja Internasional yang berlangsung, Ahad (13/3).

PKB Kab Tegal

Kiai Navis kemudian menyebutkan kemunculan ideologi transnasional yang datang dari berbagai negera seperti Syiah, Wahabi, Salafi dan sebagainya yang hingga kini semakin menggerogoti Aswaja NU di sejumlah kawasan. Demikian pula kemunculan aliran ekstrem kanan dan kiri yang mengiringi kehadirannya di negeri ini. "Belum lagi lahirnya aliran baru di sejumlah daerah yang turut memperkeruh keadaan," ungkap Kiai Navis.

PKB Kab Tegal

Sejumlah aliran dan ideologi tersebut tidak lagi secara sembunyi menyerang Aswaja NU. "Mereka bahkan terang-terangan membidahkan bahkan mengatakan kafir kepada kelompok yang tidak sejalan dengan kepercayaannya," kata kiai yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim ini.

Kalangan yang kerap mengafirkan amaliyah para salafus shalih tersebut sudah merambah di banyak lini. "Dari mulai lembaga pendidikan dan tempat ibadah di sekitar kita," katanya di hadapan ratusan peserta dauroh.

Karenanya tidak ada pilihan lain bagi NU, kecuali meneguhkan dan membentengi akidah Aswaja dalam diri, keluarga, dan masyarakat.

"Dibutuhkan Komite Hijaz baru agar keberadaan Aswaja semakin teguh dan dapat membentengi dari sejumlah ancaman yang ada," tegasnya.

Lewat dauroh yang dikuhususkan kepada para putra kiai yakni gus atau gawagis ini maka akan ada tindaklanjut yang bisa dilakukan di masing-masing pesantren. "Bisa dengan mengadakan dauroh di pesantren maupun madrasah dan sekolah agar materi keaswajaan dapat semakin dioptimalkan," ujarnya.

Bagi Pengasuh Pesantren Nurul Huda Sencaki Surabaya ini, menjaga dan meneguhkan Aswaja sebagai bagian dari upaya menyelamatkan warisan para pendiri NU. "Kita rawat dan jaga warisan KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri dan muassis NU yang lain," pungkasnya.

Dauroh Aswaja Internasional lil Gawagis se-Jatim ini menghadirkan? narasumber KH Marzuki Mustamar, KH Abdurrahman Navis, Ustadz Idrus Ramli, Ustadz Faris Khoirul Anam, Ustadz Maruf Khozin, serta Alhabib Syekh Samir bin Abdurrahman al-Khauli al-Rifai al-Husaini dari Libanon. (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, PonPes PKB Kab Tegal

Kamis, 25 Januari 2018

Anak Muda NU Jangan Lengah oleh Kebesaran Organisasi

Purworejo, PKB Kab Tegal. Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Achmad Chalwani Nawawi yang juga pengasuh Pesantren? An-Nawawi Berjan Purworejo megingatkan pemuda NU untuk senantiasa aktif menggerakkan organisasi. Mereka tak boleh lengah dengan kebesaran organisasi.

KH Chalwani mengatakan hal ini di hadapan seratusan alumni dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purworejo saat acara penutupan Konferensi Cabang X dan Sambung Rasa Temu Alumni dengan tema Konsolidasi Lintas Generasi, Ikhtiar Memperkokoh Ideologi Aswaja Dalam Sistem Kaderisasi PMII, (11-12/10) lalu di aula pertemuan NU Berjan Purworejo.

Anak Muda NU Jangan Lengah oleh Kebesaran Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Anak Muda NU Jangan Lengah oleh Kebesaran Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Anak Muda NU Jangan Lengah oleh Kebesaran Organisasi

"Anak-anak muda NU jangan kantengen (merasa nyaman) lantaran sudah merasa besar karena memiliki kader banyak. Jika hal tersebut terjadi bukan tidak mungkin NU beberapa waktu ke depan NU tinggal nama di Purworejo. Islam ramah yang selama ini kita pegang ini akan berganti dengan paham lain atau bahkan agama lain," katanya.

PKB Kab Tegal

KH Chalwani yang juga ketua Majlis Pembina PC PMII Purworejo ini mencontohkan, Negara Spanyol yang dahulu bernama Andalusia tersebut adalah negara yang sangat Islami. Masjid-masjid dan pesantren tumbuh subur di sana. Namun cerita tentang majunya peradaban Islam di tanah Andalusia tersebut kini tinggal kenangan.

PKB Kab Tegal

"Masjid-masjid dan pesantren kini sudah beralih fungsi menjadi gereja dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi karena umat Islam di sana waktu itu mungkin sudah merasa nyaman sehingga dengan mudah agama lain masuk dan menghacurkan peradaban Islam yang sudah terbangun ratusan tahun," tandasnya.

Pada bagian lain, mantan anggota DPD Jawa Tengah ini juga berpesan bahwa berorganisasi merupakan salah satu bentuk perjuangan yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Namun yang lebih penting lagi keaktifan berorganisasi jangan sampai melupakan tugas utama untuk belajar dan mengaji baik di kampus maupun di pesantren.

Sebelumnya, dalam Konfercab X yang digelar pada hari pertama Muhammad Arifin yang sebelumnya menjabat sebagai wakil sekretaris berhasil terpilih secara demoktratis sebagai Ketua Umum PC PMII Purworejo periode 2014-2015 mengalahkan rivalnya Imam Khoiri.

"Ini merupakan langkah awal kita bersama dalam membangun dan mempertahankan eksistensi organisasi ektra kampus terbesar di Purworejo. Untuk itu kami minta kerja sama dan dukungan kader-kader semua agar kepengurusan kedepan jauh lebih baik lagi," katanya.

Menurutnya, jika menengok dari sejarah transisi sebuah kekuasaan selalu diwarnai dengan dinamika yang berbeda-beda. Ia mencontohkan perubahan rezim dari Majapahit ke Demak Bintoro berjalan nyaris tanpa konflik. Namun transisi dari Pajang ke Mataram diwarnai dengan konflik yang berkepanjangan.

"Penyebabnya cukup sederhana karena masa transisi Majapahit di topang oleh kekuatan civil society dan para tokoh masyarakat waktu itu sementara transisi Pajang sebaliknya. Maka transisi dari Ketua lama ini saya kira dukungan dari sesepuh alumni dan kader-kader semua sangatlah penting untuk menjaga stabilitas organisasi," tandasnya. (Lukman Hakim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Ulama PKB Kab Tegal

Sabtu, 20 Januari 2018

Haji Mabrur Ditandai Sikap Solidaritas Tinggi dan Toleransi

Arafah, PKB Kab Tegal. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, haji mabrur adalah mereka yang berhaji yang ditandai sikap cinta serta solidaritas yang tinggi terhadap sesama, saling menghargai dan toleransi terhadap perbedaan.

"Hal itu sejalan dengan pesan Rasulullah dalam khutbah wada 14 abad silam, yang perlu kita ke depankan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia," kata Menag Lukman dalam sambutan selaku Amirul Hajj Indonesia pada pelaksanaan wukuf haji di Arafah, Minggu.

Haji Mabrur Ditandai Sikap Solidaritas Tinggi dan Toleransi (Sumber Gambar : Nu Online)
Haji Mabrur Ditandai Sikap Solidaritas Tinggi dan Toleransi (Sumber Gambar : Nu Online)

Haji Mabrur Ditandai Sikap Solidaritas Tinggi dan Toleransi

Menurut Lukman, manusia ditakdirkan hidup dalam lingkungan masyarakat majemuk, baik dari segi etnis, suku, bahasa dan budaya maupun paham keagamaan.? Terhadap sesama manusia, kata dia, perlu ditumbuhkan solidaritas kemanusiaan (ukhuwah insaniyah), terhadap sesama Muslim kembangkan persaudaraan keislaman (ukhuwah Islamiyah) dan terhadap sesama bangsa rajut persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah).

"Pengejawantahan dari ketiga nilai ini merupakan bentuk kemabruran sosial yang perlu dipelopori oleh para haji di Tanah Air nanti," kata dia.

Dengan spirit persaudaraan, kata Lukman, umat manusia agar merajut kebersamaan, mengembangkan kerja sama dalam membangun kehidupan bersama yang maju dan berkeadaban.? Lukman mengatakan, di era digital sekarang, haji memiliki makna lebih mendalam yaitu sebuah jalan kembali dari keterasingan diri ketika terlena berkutat dengan teknologi komunikasi informasi.

PKB Kab Tegal

Haji, lanjut dia, ibarat install ulang terhadap segala program yang memengaruhi gerak tubuh dan perjalanan hidup. Waktu berhaji adalah masa perbaikan diri agar kembali berfungsi sesuai tujuan hidup setiap insani, yaitu beribadah dengan segala bentuknya sepenuh hati.? "Wukuf dapat bermakna hibernasi (proses mengistirahatkan diri) untuk mengoptimalkan kembali fungsi rohani dan ragawi," kata dia.

Menurut dia, kesediaan menahan kepenatan dalam melaksanakan rukun Islam kelima ini adalah wujud penegasan diri sebagai hamba yang hanya berserah kepada Sang Maha Kuasa. Kesabaran, berpanas-panas di Arafah adalah energi yang menghubungkan manusia dari berbagai latar belakang ke dalam satu ikatan.

"Sebesar apapun perbedaan di antara kita, apapun latar belakang kita, dari manapun asal kita, sejatinya semua ingin berkomunikasi dengan pesan yang sama kepada Allah SWT, yakni diakui sebagai seorang Muslim, seorang yang berserah diri kepada ajaran Allah SWT demi mewujudkan keselamatan dan kedamaian," kata dia. (Antara/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Doa, Internasional PKB Kab Tegal

Jumat, 19 Januari 2018

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan

Cirebon, PKB Kab Tegal - Pengusaha Nasional Chaerul Tanjung mengajak kalangan pesantren untuk mengembangkan kewirausahaan sebagai upaya untuk mensejahterakan umat Islam. Saat ini, secara kuantitas umat Islam mayoritas, tetapi minoritas dalam kemampuan ekonomi karena yang menguasai sektor ekonomi kelompok non-Muslim.

Hal ini disampaikannya ketika memberi paparan dalam Rapat Pleno PBNU di Pesantren Khas Kempek, Ahad (24/7) yang memang mengambil tema pentingnya kemandirian ekonomi.

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan

?

Dijelaskannya, dari 50 orang terkaya di Indonesia berdasarkan ranking yang dikeluarkan oleh majalah Forbes, hanya 8 yang beragama Islam. Demikian pula, perusahaan-perusahaan swasta besar Indonesia yang sudah go public, sebagian besar dipimpin oleh non-Muslim.

?

Yang menjadi penyebab rendahnya kompetisi ini adalah rendahnya pendidikan. Lebih dari 40 persen tenaga kerja Indonesia lulusan SD atau tidak tamat SD. Sementara itu, untuk lulusan perguruan tinggi, didominasi oleh ilmu-ilmu sosial dan agama. ?

PKB Kab Tegal

?

"Pesantren jika bikin universitas, fokus ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi bukan berarti meninggalkan ilmu agama," paparnya.

Ia menambahkan, untuk bisa berhasil sebagai seorang wirausaha, harus dimulai dari awal sebagaimana pengalaman dirinya yang sudah berjualan sejak SD saat ia sudah berjualan es mambo.

PKB Kab Tegal

Di sisi lain, juga banyak hal yang harus diperbaiki seperti anggapan bahwa miskin merupakan takdir, persoalan disiplin dan tepat waktu, budaya instant, hanya menyelesaikan persoalan di permukaan saja, dan budaya-budaya lain yang tidak mendukung kemajuan. Di negara-negara maju seperti Jepang dan Korea, budaya yang tidak baik tersebut sudah tidak ada.

"Kalau umat tidak mandiri, Islam Nusantara tidak jadi," tegasnya.

Selain itu,? ia juga menekankan pentingnya untuk mandiri. Budaya merengek-rengek dan minta bantuan tidak akan mendorong seseorang menjadi tangguh sebagaimana kupu-kupu yang dibantu keluar dari kepompongnya.

Ketidakpastian dunia

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan dunia sekarang dipenuhi dengan sejumlah ketidakpastian. Seperti Brexit, yaitu Inggris yang ternyata keluar dari Uni Eropa, ancaman peluncuran nuklir oleh Korea Utara, berkembangnya partai nasionalis di Eropa, munculnya Donald Trump sebagai kandidat presiden AS, skandal keuangan di Malaysia yang melibatkan perdana menteri, presiden Brazil diturunkan, dan lainnya.

Ekonomi dunia juga sedang bermasalah di mana China hanya tumbuh 7 persen. Akibatnya, banyak negara yang menggantungkan ekspor ke China juga turun pendapatannya. Turunnya harga minyak juga menjadi masalah bagi negara-negara eksporter minyak yang akhirnya menjadi persoalan bagi APBN-nya. Indonesia, dalam hal ini termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya turun.

Gelombang perubahan teknologi juga telah menyebabkan perubahan masyarakat. Kini, dengan teknologi, Uber menjadi perusahaan layanan taksi terbesar sedunia, walaupun tak punya taksi satupun. Amazon menjadi perusahaan retail terbesar sedunia tanpa perlu memiliki toko. Ia mengingatkan agar NU memberi perhatian soal ini karena perubahan ekonomi dikuasai oleh mereka yang memiliki teknologi. Baginya, tantangan terbesar bukanlah tantangan geopolitik, tetapi penguasaan teknologi yang mampu merubah dunia ini.

Untuk bisa menang dalam persaingan, tidak cukup dengan lebih produktif dan efisien, tetapi hal itu sudah menjadi syarat wajib untuk bisa bertahan. Untuk bisa menang dalam persaingan, perlu menjadi inovatif, kreatif, dan mengembangan jiwa kewirausahaan.

Ia juga mengingatkan, kemajuan teknologi ternyata juga membawa sisi negatif, yaitu menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi yang lebih besar. Yang menang adalah cerdas, pandai, inovatif, dan kreatif. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Quote, Sejarah PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Januari 2018

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik

Batam, PKB Kab Tegal?



Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Sekjen Kemenag Nur Syam berharap indeks kepuasan jemaah haji tahun ini naik dua persen sehingga masuk dalam kategori sangat memuaskan.

Harapan ini disampaikan Nur Syam saat membuka Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi tahun 1438H/2017M yang digelar Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri di Batam, Selasa (6/6). Sosialisasi ini diikuti para Kabid PHU 13 Provinsi, yaitu: Provinsi Aceh, Sumater Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan DKI Jakarta. Selain itu, sosialiasi juga diikuti tim Badan Pusat Statistik dan Pusat Kesehatan Haji.

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik

Hasil survei BPS tentang indeks kepuasan jemaah haji tahun 2015 berada pada posisi 82,67%. Hasil survei ini naik 1.16% pada tahun 2016 menjadi 83.83%. Dua hasil survei ini berada pada kategori memuaskan.

"Kalau bisa naik 2%, kita sudah bisa memasuki kategori sangat memuaskan yaitu 85%. Kalau bisa naik 2%, ini luar biasa karena layanan haji kita sudah sangat memuaskan," ujarnya sebagaimana disampaikan kemenag.go.id.

Nur Syam mengapresiasi upaya Direktorat Layanan Haji Luar Negeri dalam melakukan persiapan pelayanan jemaah haji di Arab Saudi. Proses sosialisasi terkait layanan juga perlu dilakukan agar jemaah haji bisa memahami lebih dini hal-hal yang akan mereka dapatkan selama di Saudi.

PKB Kab Tegal

Namun demikian, Nur Syam menggarisbawahi pentingnya perbaikan dan reaksi cepat terhadap sektor-sektor layanan yang masih dalam persiapan, utamanya terkait dengan pengurusan dokumen jemaah dan paspor. Menurutnya, ada sejumlah provinsi yang proses penyelesaian paspornya masih di bawah 50% dan karenanya harus dilakukan akselerasi mengingat pemberangkatan kloter pertama sekitar 50 hari ke depan.

Selain itu, Nur Syam juga mengingatkan pentingnya peta masalah dan prediksi problem. Belajar dari tahun 2015, pada saat semua terkonsentrasi pada peningkatan layanan, justru muncul masalah visa. Hal semacam ini, menurut Nur Syam, perlu diantisipasi sehingga tidak terulang kembali.

PKB Kab Tegal

Selain soal layanan, Nur Syam juga menyoroti masalah perlindungan jemaah. "Kalau pelayanan sudah baik, maka perlindungan terhadap jemaah menjadi perhatian. Tahun 2016 misalnya, isunya sudah mulai bergeser ke arah perlindungan," terang Nur Syam.

Terkait hal ini, mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini mengingatkan pentingnya meningkatkan kesadaran jemaah terkait regulasi di Saudi. Menurutnya, jemaah perlu diberi kesadaran bahwa mengejar keselamatan dalam beribadah itu jauh lebih penting dari mengejar keutamaan.

"Lakukan koordinasi dengan KBIH dan penyelenggara bimbingan manasik di daerah, agar jemaah makin mentaati terhadap regulasi, baik yang disiapkan pemerintah maupun Saudi," terangnya.

Nur Syam mencontohkan masalah kepatuhan jemaah terhadap jadwal lempar jumrah yang sudah dibuat Saudi.

"Kedepankan keselamatan beribadah dibanding mengejar waktu utama. Ini tema kita. Saya rasa tanggung jawab para Kabid untuk menyebarkan hal ini untuk mengingatkan jemaah terkait regulasi," sambungnya.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan 50 hari jelang keberangkatan kloter pertama ke Arab Saudi, penyediaan layanan di Arab Saudi sudah selesai semua. Untuk itu, Kemenag melangkah pada tahap selanjutnya untuk melakukan proses diseminasi informasi kepada para stakeholder haji.

"Melalui sosialisasi ini, diharapkan informasi layanan di Saudi akan tersampaikan ke seluruh jemaah sehingga mereka mengetahui layanan yang akan diberikan sebelum berangkat haji," terang Sri Ilham Lubis.

Selain Sri Ilham Lubis, sejumlah narasumber dijadwalkan hadir dalam dua hari ke depan. Mereka antara lain Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis, mantan Dirjen PHU Abdul Djamil, serta para ketua tim penyediaan layanan di Arab Saudi, baik katering, transportasi, maupun akomodasi. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Quote, Habib PKB Kab Tegal

Sabtu, 13 Januari 2018

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai

Solo, PKB Kab Tegal. Ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari milik Keraton Kasunanan Surakarta, menandai dibukanya prosesi Sekaten 2014. Prosesi yang juga dikenal dengan Ungeling Gangsa Sekaten itu digelar di bangsal selatan dan utara kawasan Masjid Agung Surakarta, Selasa (7/1).

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)
Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai

Sebelumnya gamelan tersebut dikirab beserta gending-gending di halaman Masjid Agung Solo. Kirab yang menempuh rute Keraton hingga Masjid Agung Solo diakhiri dengan acara tabuhan gamelan, yang menandai dimulainya rangkaian perayaan Sekaten.

“Gamelan ini menandakan dimulainya peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw. dan yang dibunyikan itu Kyai Guntur Madu. Ini akan dibunyikan selama tujuh hari berturut-turut sampai puncaknya, Selasa mendatang,” terang KGPH Puger di sela-sela acara.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, gending yang ditabuh ialah Rambu dan Rangkung yang wajib ditabuh pada di awal. Rambu dan Rangkung itu berasal dari bahasa arab, robuna dan rakhuna yang artinya perbuatan baik dan tidak baik. “Gamelan ini ada sejak Sultan Agung atau zaman Paku Buwana (PB) IV,” jelasnya.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Winarno Kusumo mengatakan gamelan akan dibunyikan selama tujuh hari dan hanya akan berhenti saat datang waktu salat.

PKB Kab Tegal

“Dalam hajatan kali ini tidak semata sekadar gothak gathik gathuk saja, tapi setiap prosesi dilandasi dengan ajaran dan falsafah hidup mendalam dari para leluhur yang tidak bertentangan dengan ajaran agama yang ada,” ungkapnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Kajian, News PKB Kab Tegal

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember

Paris, PKB Kab Tegal

Pihak berwenang Prancis sudah menutup sekitar 20 masjid dan tempat ibadah yang dianggap menyebarluaskan paham Islam radikal sejak Desember, kata Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, Senin (1/8).

"Tidak ada tempat... di Prancis bagi mereka yang menyerukan dan memprovokasi kebencian di masjid-masjid, dan yang tidak menghormati prinsip-prinsip republik ini, terutama kesetaraan antara laki-laki dan perempuan," kata menteri.

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember (Sumber Gambar : Nu Online)
Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember (Sumber Gambar : Nu Online)

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember

"Itulah mengapa saya memutuskan beberapa bulan lalu untuk menutup masjid-masjid lewat keadaan darurat, tindakan legal atau langkah administratif. Sekitar 20 masjid sudah ditutup, dan akan ada beberapa lainnya," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Cazeneuve menyampaikan pernyataan itu setelah bertemu dengan para pemimpin dari Dewan Agama Islam Prancis.

Ada sekitar 2.500 masjid di Prancis, sekitar 120 di antaranya dianggap menyebarkan paham Islam radikal Salafisme, interpretasi Islam Sunni yang keras.

PKB Kab Tegal

Dia mengatakan bahwa sejak 2012 ada 80 orang diusir dari Prancis dan pengusiran puluhan lainnya sedang berlangsung, namun dia tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Pertemuan itu digelar saat Prancis menghadapi ancaman ekstremis yang berujung pada serentetan serangan teror, yang terbaru serangan di Nice yang merenggut 84 korban jiwa dan pembunuhan seorang pastor Katolik di Saint-Etienne-du-Rouvray.

PKB Kab Tegal

Serangan berulang itu memunculkan pertanyaan tentang kegagalan pengamanan, namun juga pendanaan asing untuk banyak masjid.

Perdana Menteri Manuel Valls pekan lalu mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan pelarangan sementara pendanaan asing untuk masjid, mendesak satu hubungan "model baru" dengan Islam.

Cazeneuve mengonfirmasi bahwa otoritas bekerja untuk membuat pondasi Prancis bagi Islam, yang akan menjamin transparansi total dalam pendanaan masjid-masjid "dengan penghormatan terhadap prinsip-prinsip sekuler." (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 31 Desember 2017

Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU

Jakarta, PKB Kab Tegal - Wakil Ketua Umum PBNU H Maksoem Mahfudz menyebut sikap kebangsaan dan keindonesiaan Nahdlatul Ulama berpijak pada konsep muamalah di dalam kitab-kitab fikih ulama. Dari sana, nilai-nilai universalitas itu menjadi prinsip inetraksi sosial dan kebangsaan kalangan nahdliyin.

Demikian disampaikan H Maksoem di hadapan rombongan delegasi Yonsei University, The United Graduate School of Theology Korea Selatan di Gedung PBNU, Rabu (9/8) siang.

Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU

Nilai-nilai ini yang membuat warga NU tidak canggung bergaul dengan pelbagai kalangan dan latar belakang.

PKB Kab Tegal

“Dalam interaksi sosial, kita diwajibkan untuk berpegang pada common values, yaitu jujur, adil, transparan, adil, gotong royong, dan konsisten,” kata H Maksoem dengan bahasa Inggris di hadapan rombongan delegasi sekolah tinggi teologi yang melakukan kunjungan akademik kepada Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Ia menambahkan, oleh para guru kami, kami diajarkan secara wajib untuk berpaham nasionalisme, cinta tanah air. “Kalau semua itu sudah berpijak pada common values, maka itu sudah Islami.”

PKB Kab Tegal

Tetapi apakah ini bentuk liberalisme seperti diimajinasikan banyak orang dan bahkan peneliti? Tidak. Mereka keliru.

“Dalam keimanan, kami tetap berpegang pada doktrin-doktrin teologi Ahlussunnah wal Jamaah. Artinya, kami tidak mencampuradukan ajaran Islam dan ajaran keyakinan lainnya. Tetapi sesama manusia bahkan berlainan latar belakang sekalipun, kami dituntut untuk berinteraksi secara wajar dan manusiawi.” (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Doa PKB Kab Tegal

Jumat, 29 Desember 2017

Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan

Manado, PKB Kab Tegal. Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Masduki Baidlawi mengkhawatirkan terjadinya pendangkalan nilai-nilai kebangsaan pada generasi millenial mengingat sebagian besar mereka hanya melihat sesuatu hanya dari permukaan. Mereka enggah membaca informasi secara mendalam, padahal masalah kebangsaan merupakan masalah yang rumit.

Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Generasi Millenial Rawan Alami Pendangkalan Nilai Kebangsaan

“Cara bacanya tidak mendalam, sementara kalau kita disuruh memahami negara bangsa, tidak bisa dengan cara sederhana,” katanya dalam acara pra-Munas dan Konbes dengan tema NU dan Kebinekaan di Manado, Sabtu (11/11).

Pada sebagian kelompok umat Islam, negara bangsa dan demokrasi masih dipahami sebagai paham kafir. Selama ini, NU telah berusaha melakukan rumusan bagaimana agama dan negera bisa bersatu. Dan kaum millenial tidak mudah memahami ini. “Ini problem NU bagaimana memberikan pemahaman yang mudah, tetapi sebenarnya cukup rumit,” kata Masduki yang juga anggota DPR RI periode 2004-2009 ini. 

Persoalan lain terkait dengan perkembangan teknologi baru adalah munculnya berita hoaks sebagai sebuah industri, bukan sekedar pekerjaan orang per orang secara individual. Dalam sistem demokrasi liberal di mana setiap orang memiliki suara. Tim sukses berusaha memenangkan calonnya dengan segala cara, dengan menjelek-jelekkan lawannya dan mempahlawankan calonnya sebagai strategi menghancurkan lawan. 

“Karena itu, NU mengajak berpolitik yang dilandasi politik kenegaraan. Kalau tidak, akan menghancurkan negara,” ujarnya. 

PKB Kab Tegal

Masduki menjelaskan, tantangan yang dialami dalam memberikan pemahaman nilai-nilai kebangsaan pada generasi milenial ini harus diatasi dengan cara yang kekinian pula. Dan persoalan ini merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan bersama, bukan hanya oleh NU.

Selanjutnya di forum yang sama, Rektor Universitas De La Salle Manado Johanis Ohoitimur mengapresiasi keberadaan NU sebagai penjaga kebinekaan Indonesia. Ia berpendapat, sejarah Indonesia akan berubah tanpa peranan NU sebagai penjaga kebinekaan. Prinsip NU yang berbasis kebudayaan dalam membangun kehidupan Islam juga menjadi dasar kuat dalam menjaga kebinekaan budaya di Indonesia. 

PKB Kab Tegal

“Sebagai non-Muslim, saya beryukur NU menjadi khalifah yang menjaga kebinekaan alam,” katanya 

Ia berharap komitmen tersebut dapat ditingkatkan terus menerus. “Bahkan saya berpikir, seandainya komitmen ini menjadi longgar, maka sejarah Indonesia akan berubah. Dengan kata lain, kehidupan kebinekaaan Indonesia berada dalam kawalan NU dan kami berharap kawalan tersebut semakin penting.” (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Habib, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Kamis, 28 Desember 2017

Cara Sujud Syukur

Assalamu alaiukum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat redaksi bahtsul masail PKB Kab Tegal. Saya Miftahul Jinan. Saya mohon penjelasan redaksi tentang tata cara sujud syukur... Wassalamu ’alaikum. Terima kasih. (Miftahul Jinan)

Cara Sujud Syukur (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Sujud Syukur (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Sujud Syukur

Jawaban

Assalamu’alaikum wr. wb.

Kepada saudara Miftahul Jinan di mana pun, semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua. Terima kasih atas pertanyaan yang saudara Miftah layangkan ke email redaksi.

PKB Kab Tegal

Pada kesempatan ini kami akan mencoba memaparkan keterangan ulama perihal yang saudara tanyakan terutama terkait syarat, cara, dan kapan sujud syukur disunahkan.

Ulama mengatakan bahwa sujud syukur itu terbilang ibadah. Karenanya, orang yang ingin melakukan sujud syukur harus suci baik di badan, pakaian, maupun tempat sujudnya. Hasyiyatul Bujairimi alal Khotib menjelaskannya sebagai berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

Syarat sujud syukur sama saja dengan sembahyang. Sujud syukur dianggap sah seperti sahnya sujud di dalam sembahyang seperti bersuci, menutup aurat, menghadap qiblat, tidak bicara, meletakkan dahi terbuka dengan sedikit tekanan di atas tempat yang tidak ikut bergerak ketika fisiknya bergerak, meletakkan telapak tangan, telapak kaki, lutut, dan syarat sujud lainnya.

Adapun caranya, pertama seseorang yang akan melakukan sujud syukur mengambil posisi berdiri, lalu bertakbiratul ihrom. Kedua, mengucap takbir turun. Ketiga, turun sujud. Keempat, bangun dari sujud lalu diam sejenak sebelum salam. Kelima, salam. Semua dilakukan dengan tuma’ninah. Saat sujud ia bisa membaca lafal berikut ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Al-khotib dalam Iqna’ menyebutkan beberapa sebab sujud syukur. Menurutnya, sujud syukur itu bukan dikerjakan tanpa alasan. Sujud itu harus dipicu oleh sebab-sebab yang jelas.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sujud syukur dikerjakan di luar sembahyang. Sujud ini dikerjakan karena datangnya nikmat mendadak, terhindar dari bahaya, melihat orang kena musibah (atau orang cacat), atau orang fasiq secara terang-terangan. Seseorang disunahkan menyatakan sujud syukur di hadapan si fasiq jika tidak menimbulkan mudarat. Tetapi jangan sujud syukur di depan orang yang cacat karena dapat melukai perasaan yang bersangkutan. Pelaksanaan sujud syukur sama saja dengan sujud tilawah.

Sebagai alternatif, sujud syukur bisa digantikan ketika syarat-syaratnya tidak memadai. Syekh Said bin M Ba’asyin dalam Busyrol Karim mengatakan.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" ? ? ?. Kalau tidak bisa mengerjakan sembahyang tahiyyatul masjid, sujud tilawah, atau sujud syukur, pihak yang bersangkutan cukup membaca sebanyak 4 kali “Subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu akbar, la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim”. Karena kedudukan fadhilah bacaan 4 kali itu setara dengan 3 amal di atas (sembahyang tahiyyatul masjid, sujud tilawah, atau sujud syukur).

Ulama sendiri menganjurkan agar sujud syukur diikuti dengan sedekah. Sehingga, syukur kepada Allah mengambil bentuk badaniyah dan maliyah. Berikut keterangan Al-Khotib dalam Iqna’.

? ? ? ? ? ? ? ?. Bersamaan dengan sujud syukur, disunahkan bersedekah seperti dikutip dari kitab Al-Majmuk.

Sebagai catatan berkaitan dengan sujud ini, perlu kiranya kita memerhatikan rambu-rambu dalam sujud. Pasalnya sujud merupakan bagian dari ibadah. Syekh Sulaiman dalam Hasyiyatul Bujairimi alal Khotib menyebutkan sebagai berikut.

(? ? ? ? ?) ? ? (? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. (Kalau seseorang mendekatkan diri kepada Allah dengan sebuah sujud) atau ruku’ (tanpa sebab)-sebab yang tersebut seperti sujud tilawah, sujud syukur, dan sujud sahwi, (maka haramlah sujudnya) sekalipun sujud itu dilakukan usai sembahyang. Seperti sujud, ruku’ yang dikerjakan secara terpisah dari satu kesatuan rangkaian sembahyang pun demikian. Maka haramlah bertaqarrub dengan itu semua.

Demikian jawaban yang dapat kami utarakan. Semoga uraian di atas dapat dipahami dan bermanfaat. Kami selalu terbuka dalam menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, PonPes, Quote PKB Kab Tegal

NU, Nasionalisme dan Politik

Oleh Abdurrahman Wahid. Kenyataan politik di bawah kolonialisme Belanda menyadarkan aktivis gerakan Islam dan gerakan nasionalis sebelum masa kemerdekaan. Dari kesadaran itulah lahir berbagai gerakan Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Walaupun ‘berbaju’ gerakan kultural, tapi lingkup pembahasan di kalangan mereka bersifat politis. Tidak heranlah jika para tokoh mereka juga berwajah nasionalis.

NU, Nasionalisme dan Politik (Sumber Gambar : Nu Online)
NU, Nasionalisme dan Politik (Sumber Gambar : Nu Online)

NU, Nasionalisme dan Politik

Dalam lingkungan gerakan-gerakan Islam di luar Indonesia muncul orang-orang seperti Jamaluddin al-Afghani, yang menyuarakan pentingnya arti kemerdekaan bagi kaum muslimin sendiri. Demikian juga halnya dengan berbagai gerakan Islam di negeri kita waktu itu. Apa lagi ketika H.O.S. Tjokroaminoto di Surabaya mengambil menantu Soekarno di tahun dua puluhan. Soekarno yang waktu itu sudah “terbakar” melihat nasib bangsa-bangsa terjajah, mulai mencari bentuk perjuangan politik untuk kemerdekaan bangsanya.

Memang, dalam waktu sepuluh-dua puluh tahun baru tampak hasilnya, tetapi bagaimanapun juga kiprah para pemuda itu menunjukkan arah yang jelas: menolak penjajahan dan menuntut kemerdekaan Kongres Pemuda 1928 nyata-nyata menunjukkan hal itu. Ini sekaligus merupakan pantulan hasrat kemerdekaan dari berbagai orang muda yang berasal dari berbagai daerah. Mereka mecita-citakanapa yang dikemudian dikenal sebagai Republik Indonesia. Mereka kemudian memimpin pembentukan apa yang kemudian hari dikenal dengan nama Bangsa Indonesia.

PKB Kab Tegal

Dua raksasa di lingkungan gerakan-gerakan Islam yaitu Muhammadiyah dan NU memimpin kesadaran berbangsa melalui jaringan pendidikan yang mereka buat. Walaupun Muhamadiyah merintis pendidikan yang ‘lebih banyak’ mengacu kepada hal-hal duniawi, seperti penguasaan pengetahuan umum, dan NU mengacu kepada pengetahuan agama, namun keduanya sangat dipengaruhi oleh apa yang berkembang di lingkungan gerakan nasionalis. Nasionalisme dalam arti menolak penjajahan, berarti juga pencarian jati diri sejarah masa lampau negeri sendiri.

Para pemuda mendapati bahwa sejarah masa lampau kawasan ini juga menyajikan hal-hal lain di luar ideologi nasionalisme, seperti pluralitas budaya dan rasa toleransi yang tinggi antara berbagai budaya daerah. Pada waktu bersamaan, di negeri lain muncul juga orang-orang seperti Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Sun Yat Sen.

PKB Kab Tegal

Sejak semula lahir juga di kalangan gerakan-gerakan Islam, mereka yang tidak memperdulikan nasionalisme. Mereka hanya mengutamakan perhatian kepada masalah-masalah keislaman belaka. Mereka melihat kepada hal-hal yang penting menyangkut kehidupan kaum muslimin belaka. Cukup lama terjadi ‘pemisahan’ antara kedua pihak. Dan kedua-duanya mengambil sikap tidak memperdulikan keadaan satu sama lain. Pembelaan Bung Karno di muka Pengadilan Negeri Bandung di tahun 1931, berjudul “Indonesia menggugat” seperti hanya di baca kalangan nasionalis saja, dan tidak oleh kalangan Islam.

Dalam keadaan seperti itu, rakyat kehilangan contoh-contoh mereka yang memberikan apresiasi terhadap perjuangan yang dilakukan. Jadilah “perjuangan Islam” seolah-olah terpisah dari gerakan nasionalisme.

Hanya hubungan kekeluargaan antara H.O.S Tjokroaminoto dan KH. M. Hasjim As’yari dari Tebu Ireng, Jombang saja, yang membuat persamaan itu hampir terlihat. KH. M. Hasjim As’yari memang menyadari bahwa secara kultural, gerakan Islam dan nasionalis berbeda satu dari yang lain, tetapi dari sudut ideologi berupa kebutuhan akan kemerdekaan, kita adalah satu bangsa. Di saat-saat menentukan seperti itu, apa yang dipikirkannya itu lalu disebarkan kepada sanak keluarga terdekat, dan kemudian kepada organisasi yang dipimpinnya: NU.

Tentu saja hal ini tidak berlangsung secara mulus. Bagaimanapun juga, sikap seperti itu masih menjadi pandangan minoritas. Tampak nyata ketika pandangan integratif yang menyatukan agama dan cita-cita kemerdekaan itu dibawa ke dalam lingkungan NU. Namun, di kalangan generasi muda NU, pemikiran seperti itu sudah mulai dapat diterima dengan baik.

Dalam tahun-tahun menjelang Perang Dunia II KH. Mahfudz Sidiq umpamanya, mengemukakan prinsip perjuangan "khaira ummah” (umat yang baik), yang diambilkan dari ayat Al-Qur’an: “Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan antara sesama manusia, karena kalian memerintahkan yang baik dan menolak yang tidak baik (kuntum khaira ummah ukhrijat lin n?s ta’m?r?na bil-ma`r?f wa tanhauna `anil-munkar). Pendapat ini dikemukakan, ketika ia dalam usia muda menjadi Ketua NU di tahun menjelang Perang Dunia II. Istilah itu ia gunakan untuk menunjukkan pentingnya memperkuat posisi ekonomi-finansial warga NU sendiri sebagai anggota gerakan Islam. Atau dapat dikatakan prinsip tersebut guna mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang akhir-akhir ini menjadi lebih penting lagi. Jelas dari gambaran itu, bahwa kalangan muda lebih memahami konteks kebangsaan. Cukup menarik bukan.

Sumber belum terlacak, Jakarta, 18 Maret 2007

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Amalan, Santri PKB Kab Tegal

Minggu, 24 Desember 2017

Kader Prematur Tanpa Peran

Oleh Muhammad Aras Prabowo?



Radikalisme dan terorisme adalah sebuah permasalahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, hal tersebut bisa mengancam kedaulatan negara. Apa lagi radikalisme yang telah berkamuflase menjadi kelompok terorisme. Betul, bahwa tidak semua radikalisme adalah terorisme, namun awal dari terorisme adalah radikalisme.?

Kader Prematur Tanpa Peran (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Prematur Tanpa Peran (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Prematur Tanpa Peran

Seperti yang diketahui bahwa aksi terorisme adalah perilaku melanggar undang-undang, oleh sebab itu terorisme adalah kelompok terlarang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa tahun terakhir kelompok yang merasa dirinya paling benar ini kadang mengusik ketentraman masyarakat Indonesia. Aksi terornya menimbulkan kepanikan, bahkan tidak jarang menimbulkan korban jiwa.

Aksinya yang brutal membuat terorisme manjadi kejahatan luar biasa yang harus diperangi oleh setiap elemen di dalam masyarakat. Peran aktif masyarakat akan mempersempit perkembangan kelompok tersebut. Keikutsertaan masyarakat dalam menghambat kelompok terorisme akan banyak membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan radikal-terorisme di setiap wilayah.

Berdasarkan data dari riset terhadap 110 pelaku tindak pidana terorisme Research on Motivation and Root Causes of Terorism yang dilaksanakan oleh The Indonesian Research Team tahun 2012; Kementerian Luar Negeri, INSEP, dan Densus 88 menunjukkan profil pelaku aksi terorisme menurut usia sebagai berikut : di bawah 21 tahun 11,8%, 21 sampai dengan 30 tahun 47,3%, 31 sampai dengan 40 tahun 29,1% dan 40 tahu ke atas 11,8%. Data tersebut menunjukkan bahwa usia 21 sampai dengan 30 tahun yang mendominasi pelaku aksi terorisme. Berdasarkan usianya, pelaku ini banyak dari kalangan pemuda dan usia produktif dan sebagian dari mereka pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Disinyalir bahwa perguruan tinggi tidak lupuk dari virus radikalisme, termasuk organisasi yang akhir-akhir ini masih hangat dan menjadi pembicaraan atas pembubarannya dikarenakan menentang Pancasila serta ingin mengganti sistem pemerintahan menjadi khilafah.

Melihat fenomena tersebut, pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) begitu massif menggalang peran dan pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikal-terorisme. Salah satu program BNPT adalah pelibatan mahasiswa dalam menghambat perkembangan radikalisme dan terorisme di perguruan tinggi. Program ini diharapkan dapat memberikan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa mengenai radikalisme dan terorisme. Pada akhirnya peran aktif mahasiswa di dalam kampus sangat dibutuhkan untuk menghambat dan mempersempit perkembangan kelompok tersebut.

PKB Kab Tegal

Mahasiwa sebagai kelompok intelektual kampus dengan jiwa nasionalisme bisa membantu peran pemerintah dalam melakukan pencegahan radikalisme di perguruan tinggi. Selain sikap nasionalisme, sikap toleransi menjadi salah satu sikap yang harus terus dijaga dan dihidupkan dalam setiap diskusi-diskusi dalam kampus. Beberapa organisasi kemahasiswan dalam kampus juga diharapkan perannya dalam malakukan pencegahan dan menghambat paham radikal dan intoleransi di dalam kampus.

PKB Kab Tegal

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah salah satu organisasi kemahasiwaan yang sangat diharapkan untuk mengemban peran tersebut. ? Mencegah radikalisme, terorisme dan kelompok-kelompok ekstrim yang berniat menggantikan Pancasila sebagai dasar negara adalah asas dan tertuang dalam tujuan PMII yaitu komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, dalam asas PMII sangat jelas bahwa PMII berasaskan Pancasila. Oleh karenanya, PMII harus menjadi garda terdepan di perguruan tinggi dalam menghambat perkembangan radikalisme dan terorisme.

PMII harus menguatkan Ahlussunnah wal Jamaah sebagai ideologi untuk mengemban peran tersebut. ? Tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrnasuk dalam penggunaan dalil aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits). Itidal atau tegak lurus. Tasamuh atau toleransi, yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama.

Pemahaman kader PMII mengenai konsep Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) menjadi sangat penting, sebab ini dilakukan demi merajut ukhuwah kelompok Ahlussunnah, memantapkan dan meluruskan pemahaman, memadamkan fitnah, serta membentengi diri dari akidah di luar Ahlussunnah wal Jama’ah, termasuk dari kelompok radikalisme dan terorisme.

Kederisasi tanpa penguatan ideologi yang matang, PMII hanya akan menciptakan kader prematur tanpa peran. Bukan tidak mungkin, jika kader PMII juga terjangkit virus radikalisme dan terorisme. Saat ini bukan hanya kuantitas yang dibutuhkan dalam setiap kaderisasi PMII, tetapi kualitas adalah hal yang harus di kedepankan. Apa lagi PMII telah terkontaminasi dengan politik praktis, maka peran tersebut akan menjadi mustahil untuk diembannya. Mereka hanya sibuk mengurusi politisi dan pemenangan partai dan calon kepala daerah.

Fenomena tersebut diharapkan dapat menyadarkan PMII untuk kembali ke kampus dan mengemban perannya dalam membumikan aswaja, tidak memberikan ruang bagi paham radikal di kampus. Masjid kampus harus diambil alih dan diisi dengan paham moderat yang telah lama dikembangkan dan diajarkan oleh para ulama di Nahdatul Ulama (NU). Tabayyun kepada para ulama NU setempat di seluruh wilayah harus ditingkatkan oleh PMII, bukan justru menghadap kepada para politikus yang meracuni dengan pemikiran politik praktis.

Penulis adalah kader PMII Makassar (PMII RE UMI Makassar)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Anti Hoax, Hikmah PKB Kab Tegal

Sabtu, 23 Desember 2017

Festival Sastra Islam di Makassar Disambut Meriah

Makassar, PKB Kab Tegal. Pentas seni mengawali pembukaan Festival Sastra Islam Nasional (FSIN) 2015. Kegiatan yang digelar oleh Forum Lingkar Pena (FLP) Sulsel bekerja sama Universitas Islam Makassar ini berlangsung di Auditorium KH Muhyiddin Zain kampus UIM Makassar, Rabu (16/12) pagi.

Festival Sastra Islam di Makassar Disambut Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Festival Sastra Islam di Makassar Disambut Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Festival Sastra Islam di Makassar Disambut Meriah

Penampilan musikalisasi puisi dari Sekolah Islam Athirah (SIA) mengawali penampilan seni. Mereka menyanyikan puisi yang ditulis oleh Direktur SIA Edi Sutarto. Ada pula penampilan dari Forum Komunikasi Cinta Alquran (FKCA) Sulsel binaan Dr Majdah M Zain.

Kegiatan pembukaan digelar dengan orasi budaya, taushiyah, peluncuran buku, dan bedah novel Ayat-Ayat Cinta 2 bersama Habiburrahman El Shirazy.

PKB Kab Tegal

Ketua panitia Fitrawan Umar mengatakan, tantangan dunia Islam ada dua, pertama dari muslim sendiri yang jauh dari nilai-nilai Islam. Kedua, lahirnya Islamopobhia (ketakutan terhadap Islam).

"Kehadiran kami adalah untuk menyampaikan dakwah dalam bentuk tulisan. Teduh mencerahkan menjadi tema festival. Berangkat dari itu, dalam berdakwah kami hendak mengajak bukan mengejek. Menyampaikan dengan cara santun dan tidak menghasut," tegasnya.

PKB Kab Tegal

Ketua FLP Pusat Shinta Yudisia menyampaikan rasa syukur dan salut atas kinerja kader FLP se-Sulsel. Ia mengaku sangat bangga atas FSIN yang digelar selama empat hari, 16-19 Desember. "Ini acara spesial kita. Menurut Pramudya, menulis itu bekerja untuk keabadian," tandasnya.

Berdasar pantauannya, dia menilai apa yang digelar FLP Sulsel luar biasa persiapannya. Silakan membasahi hati dengan agenda-agenda sastra. "Salah satu balasan adalah kita bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi," sebut penulis yang telah melahirkan 50-an buku ini.

Rektor Universitas Islam Makassar yang juga ketua dewan penasihat panitia FSIN 2015 Dr Majdah M Zain menyampaikan bahwa setiap manusia punya potensi untuk menebarkan kebaikan di bumi.

"Jika kita ingin menghitung nikmat-Nya, kita tidak akan sanggup. Saya setuju ini proyek hati nurani. Di tengah-tengah tontonan yang tidak menarik, Festival Sastra Islam sangat membantu dalam pencerahan. Bangsa ini harus dicerahkan dari sisi hati nuraninya. Mencerahkan manusia harus diawali dari hati nuraninya," urainya.

Kita suguhkan karya sastra yang sifatnya humanis. Membangun manusia berhati bersih bisa dilakukan dengan karya sastra. "Saya tidak bisa menulis tetapi saya hanya bisa mendukung. Tulislah apa yang menjadi ide. Kita menggelar sastra Islami? Mudah-mudahan inilah sumbangsih kita untuk bangsa dan agama," tutupnya.

Penampilan Arif Daeng Rate, salah seorang seniman sinrilik yang juga kader FLP UNM memukau para hadirin dan penulis yang memadati pembukaan Festival Sastra Islam Nasional (FSIN) 2015. Kegiatan yang berlangsung di auditorium pagi ini dihadiri seribuan peserta yang merupakan mahasiswa dan warga umum se-Sulsel.

Melalui sinriliknya Arif menyampaikan tentang pentingnya seni dan sastra. Menurutnya, budaya tutur dalam hal ini karya sastra tutur telah ada di Sulsel sejak ribuan tahun lalu. "Karena itu, sastra menjadi sangat penting untuk pencerahan bangsa," kata alumni sastra Inggris UNM ini. (Andy Muhammad Idris/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, Quote PKB Kab Tegal

Sabtu, 16 Desember 2017

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi

Mojokerto, PKB Kab Tegal. Banyak cara dilakukan aliran Wahabi saat memperkenalkan diri. Agar ajakannya bisa mengena kepada warga, tidak jarang mereka mengubah format dan nama agar tidak mudah dikenali.

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Waspadai Gaya Dakwah Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Waspadai Gaya Dakwah Wahabi

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Idrus Romli ketika menjadi pembicara pada acara Daurah Kader Aswaja di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, Jawa Timur Ahad (10/2). Kegiatan ini atas prakarsa Aswaja Center PCNU Kabupaten Mojokerto dan berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (9-10/2).

Idrus menandaskan bahwa untuk efektifitas dakwah yang dilakukan Wahabi yakni dengan mengubah format bahkan namanya sendiri. Dengan perubahan ini diharapkan akan banyak pihak yang akhirnya tertarik dan melupakan sama sekali kata “wahabi” yang di tanah air terlanjur dimusuhi.

PKB Kab Tegal

“Yang mudah dideteksi adalah mereka gemar melakukan dikotomi terhadap kalangan yang tidak sepaham,” katanya. Di antaranya mengatakan diri mereka sebagai al-muslimun, sedangkan kalangan yang tidak setuju dengan pendapat dan gerakan mereka disebut al-kafirun. “Demikian juga menyebut orang lain dengan al-musyrikun, sedangkan mereka mengklaim dirinya sebagai al-muwahhidun,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Aktifis PW Aswaja Center NU Jawa Timur ini juga mengingatkan bahwa sekarang kelompok Wahabi menamakan dirinya dengan Salafi untuk melawan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. “Mereka hanya mengubah nama, sedangkan isi, gerakan yang dibawa dan diajarkan sama saja dengan Wahabi jaman dulu,” sergahnya.

“Metamorfosis ini hendaknya dipahami secara baik oleh seluruh warga NU, khususnya mereka yang terlibat aktif di kepengurusan di berbagai tingkatan,” katanya mengingatkan.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Quote, Sejarah PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Desember 2017

Kitab "Al-Muqtathofat" Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi

Tradisi tahlilan, ziarah kubur, istighotsah, dibaan atau maulidan dan sejenisnya sudah mendarah daging di tengah masyarakat. Namun ketika ditanya mengenai dalil, sebagian masyarakat awam tidak tahu, dan itu dijadikan senjata kaum Salafi Wahabi untuk mengkafir-kafirkan banyak orang.

Adalah Kitab “al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat” yang ditulis oleh KH Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Malang memberikan pedoman bagi masyarakat jika suatu ketika ada pihak-pihak yang tidak suka dengan tradisi itu.

Kitab Al-Muqtathofat Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kitab Al-Muqtathofat Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kitab "Al-Muqtathofat" Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi

Semestinya tidak perlu menanggapi mereka yang tidak suka dengan tradisi. Namun ketika mereka mempertanyakan, menyerang, apalagi sampai mengkafirkan, maka kita juga perlu menyiapkan jawaban.

PKB Kab Tegal

Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat” atau “catatan untuk para pemula” tidak lain untuk menyelamatkan masyarakat yang kerap mendapat tudingan sesat, sekaligus menyadarkan pihak-pihak tertentu agar tidak mudah mengkafirkan orang lain.

PKB Kab Tegal

Semua tradisi keagamaan yang dijalankan oleh masyarakat itu ada dasaranya, “Semua itu ada dalam kitab yang berlandasakan Ahlussunnah wal jamaah,” kata Kiai Marzuki di Masjid Mujahidin, Jalan Ikan Hiu, Lowokwaru, Malang, Selasa (30/5).

Kitab tersebut dikaji secara rutin di beberapa Masjid di Kota Malang, tepatnya setiap Selasa pukul 19.00 ba’da shalat Isyak. Tidak hanya di satu tempat, jadwal rutin tersebut berjalan di seluruh Masjid Malang secara bergilir.

Hadirnya kitab ini diharapkan memberikan informasi mengenai keabsahan tradisi ubudiyah masyarakat secara syar’i. Dengan kata lain, buku ini memupuk kepercayaan masyarakat Muslim Indoensia secara umum, khususnya bagi kalangan nahdyiyin, bahwa tradisi ritual ubudiyyah seperti tahlilan, haul, upacara selatan kelahiran, ritual empat dan tujuh bulan kandungan, peringatan Maulid Nadi, qunut dan shalat, dan yang lainnya, tidak melenceng dari aqidah dan termasuk bagian dari sunnah Nabi Rasulullah SAW.?

“Semua itu ada dasarnya, tidak asal caplok,” seru pengasuh Pondok Pesantren Sabulur Rosyad, Malang itu sembari memaparkan dalil-dalil yang sudah ditulis dalam kitab karangannya.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Quote, IMNU PKB Kab Tegal

Selasa, 05 Desember 2017

“Serambi Al-Muayyad” Muat Wawancara Eksklusif Rais ‘Aam PBNU

Solo, PKB Kab Tegal. Majalah Serambi Al-Muayyad (MSA) yang dibuat oleh para Ikatan Pelajar Madrasah Al-Muayyad (IPMA) Solo, Jawa Tengah dan Sapu Jagad Publisher akan memuat wawancara eksklusif Rais ‘Aam PBNU, Dr KH Ahmad Mustofa Bisri dalam edisi terbarunya.?

“Serambi Al-Muayyad” Muat Wawancara Eksklusif Rais ‘Aam PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
“Serambi Al-Muayyad” Muat Wawancara Eksklusif Rais ‘Aam PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

“Serambi Al-Muayyad” Muat Wawancara Eksklusif Rais ‘Aam PBNU

Menurut salah satu redaktur MSA, Miftahul Abrori, edisi ketujuh ini akan diluncurkan, Sabtu (31/1) besok.

“Akan kita terbitkan bertepatan dengan momentum acara khataman dan haul para masyayikh di Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo,” terang Miftah, Jumat (30/1).

PKB Kab Tegal

Miftahul memaparkan, dalam edisi kali ini juga memuat tulisan tentang Kritisisme Mbah Ahmad Umar Abdul Mannan yang ditulis oleh dosen UNU Surakarta, Muhammad Ishom.

“Kami juga mengulas kiprah alumni Al-Muayyad yang mempunyai sumbangsih terhadap negara, pesantren, NU, pendidikan, dan masyarakat,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Alumni-alumni tersebut, papar Miftah, diantaranya Menakertrans RI Muh Hanif Dhakiri, Dr Abdul Hadi Adnan Duta Besar RI untuk Sudan (1999 – 2002), KH Drs Ahmad Baidlowi Syamsuri (alm) yang menjadi pemrakarsa pengenalan kitab putih di kalangan kiai NU, Drs KH M Dian Nafi’, dan tokoh-tokoh lainnya.

Miftahul menambahkan, khusus pada edisi kali ini berjumlah 52 halaman, dari biasanya hanya 32 halaman. Hal lain yang tak kalah menarik ialah bonus kalender MSA 2015. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Bahtsul Masail, Quote PKB Kab Tegal

Kamis, 30 November 2017

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta

Jakarta, PKB Kab Tegal - Seorang warga di Kabupaten Lumajang, Amir, mewakafkan tanah senilai 150 juta rupiah. Tanah yang berlokasi di Panjaitan Regency, Lumajang, Jawa Timur, dengan luas 8 meter x 18 meter ini diserahkan melalui NU Care-LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU) Lumajang pada 15 Februari lalu. Demikian rilis yang diterima PKB Kab Tegal, Selasa (21/2).

Ketua NU Care-LAZISNU Lumajang H Hadiyatullah menyatakan tanah wakaf akan dimanfaatkan untuk pembangunan musala dan kantor manajemen NU Care Kabupaten Lumajang.

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta

Amir, warga Jalan Panjaitan Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang, merupakan seorang wiraswasta. Ia mewakafkan tanah tersebut dengan niat agar pahalanya dihadiahkan kepada saudaranya yang telah meninggal dunia.

“Biar pahala mengalir kepada almarhum saudara saya, apa lagi kalau dibuat musala dan pelayanan bagi dluafa,” ungkap Amir.

PKB Kab Tegal

Amir menyatakan senang dapat menyalurkan wakaf melalui NU Care LAZISNU, karena menurutnya NU Care LAZISNU merupakan lembaga yang banyak didukung kiai. “Agar para kiai setiap hari mendoakan keluarga saya,” harapnya.

PKB Kab Tegal

Direktur NU Care LAZISNU Lumajang Mortamin Syah, mengungkapkan selain telah menerima wakaf tanah, NU Care Lumajang juga menerima wakaf berupa Juz Amma dan pupuk organic. Jumlah Juz Amma sebanyak 1000 eksemplar senilai lima juta rupiah pada 18 Februari 2017. Juz Amma tersebut disalurkan ke 50 TPQ di bawah naungan RMINU Lumajang. Adapun pupuk organic seberat 1 ton bernilai lima juta rupiah).

“Alhamdullah ada peningkatan signifikan pada Februari ini NU Care Lumajang mengumpulkan dana senilai Rp173.948.000. Padahal di tahun 2016 untuk mengumpulkan dana senilai tersebut, NU Care Lumajang harus menunggu selama satu tahun,” kata Mortamin. ?

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada NU Care LAZISNU Lumajang. (Kendi Setiawan/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Ahlussunnah, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Jumat, 24 November 2017

Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Jakarta, PKB Kab Tegal - Lembaga Kajian Strategis Bangsa mengundang para pemuda untuk terlibat aktif dalam diskusi kebangsaan di Gedung PBNU Lantai 5, Senin (28/8) siang. Pihak LKSB mengajak para pemuda mendiskusikan kembali konsep manusia Indonesia yang adil dan beradab dalam rangka merefleksikan 72 Tahun Indonesia Merdeka.

Taushiyah kebangsaan dalam diskusi ini rencananya akan disampaikan oleh pengurus harian PBNU. Pertemuan ini akan diikuti oleh perwakilan lembaga-lembaga kepemudaan dan kemahasiswaan, seniman, budayawan, serta akademisi muda.

Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)
Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)

Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Diskusi ini dilatarbelakangi oleh situasi Indonesia saat ini yang masih mengalami persoalan mendasar, yakni merosotnya nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme dan semangat kemajemukan sebagai bangsa yang majemuk.

PKB Kab Tegal

Menurut Direktur Eksekutif LKSB Abdul Gophur, yang paling memprihatinkan, diakui atau tak diakui, ternyata bangsa Indonesia juga mengalami kemunduran moral, estetika, etika atau keadaban. Mengapa? masih saja ada upaya pengingkaran terhadap kemajemukan bangsa Indonesia yang setiap saat dapat saja muncul ke permukaan.

Di saat yang bersamaan, sebagai sebuah bangsa yang ribuan tahun memiliki kearifan budaya yang adiluhung, nyatanya kita malah mengalami kemunduruan yang luar biasa.

PKB Kab Tegal

“Apa buktinya? Kasus penganiayaan dan pembakaran seorang pria muda di salah satu daerah di Indonesia adalah salah satu buktinya. Bagaimana mungkin, sebagai sebuah bangsa besar yang tinggi peradabannya, etikanya, ilmu pengetahuannya, norma-normanya, toleransinya, budi pekertinya, tega melakukan hal biadab seperti itu?” kata Ghpour.

Belum lagi, kata Ghopur, masalah kebangsaan lainnya, seperti korupsi yang tak ada habisnya, kesenjangan sosial-ekonomi yang terus melebarkan jurang di antara warga, akhlak guru dan murid sekolah yang terus merosot, etika pemimpin masyarakat yang tak dapat digugu dan ditiru lagi, bahkan moral rakyatnya sendiri pun kian mengalami degradasi.

Narasumber dalam pertemuan diskusi ini Ketua Umum Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Chrisman Damanik, Sekjen Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Alan Christian Singkali, Intelektual Muda NU-Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur, Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Angelo Wakekako, GEMA Perhimpunan Indonesia Tiong Hoa Candra, Mantan Aktifis 98/Social Enterpreneur Moses Latuihamalo, pegiat kebudayaan Slamet Tohirin, Arkeolog UI-Sekjend LKSB Rizky Afriono, Ketua Umum Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Septi Rahmawati, Ketua PMII DKI Jakarta Daud Gerung, KMHDI Wirayasa, dan Founder Youth Movement Institute (YMI) Penri Sitompul. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Quote PKB Kab Tegal