Tampilkan postingan dengan label Fragmen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fragmen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Maret 2018

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Kecintaan Allahuyarham Mbah Muntaha sapaan akrab KH. Muntaha Al-Hafizh Kalibebeber Wonosobo terhadap Al-Qur’an tak dapat diragukan lagi. Hampir seluruh usianya dihabiskan untuk menyebarkan dan menghidupkan Al-Qur’an. 

Yang Paling monumental adalah gagasannya membuat mushaf Al-Qur’an Akbar (Al-Qur’an Raksasa) dengan tinggi 2 meter, lebar 3 meter dan berat 1 kuintal lebih. Sebuah karya mahaagung yang sempat dikala itu diusulkan masuk ke Guiness Book Of Record.

KH Muntaha al-Hafizh lahir di desa Kalibeber kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo dan wafat di RSU Tlogorejo Semarang, Rabu 29 Desember 2004 dalam usia 94 tahun. Ada beberapa keterangan berbeda tentang kapan tepatnya Mbah Muntaha Lahir. 

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Pertama, ada yang mengatakan Kiai Muntaha lahir pada tahun 1908. Kedua, ada pula yang menyatakan bahwa Kiai Muntaha lahir pada tahun 1912. Hal ini didasarkan pada dokumentasi pada KTP / Paspor dan surat-surat keterangan lainnya, Mbah Muntaha lahir pada tanggal 9 Juli 1912.

PKB Kab Tegal

Ayahanda Kiai Muntaha adalah putra ketiga dari pasangan KH. Asy’ari dan Ny. Safinah. Sebelum Kiai Muntaha, telah lahir dua kakaknya, yakni Mustaqim dan Murtadho.

Sejak kecil hingga dewasa, Kiai Muntaha menimba banyak ilmu dari sejumlah Kiai Pesantren. Sebelum itu, Kiai Muntaha mendapat didikan langsung dari kedua orang tuanya, KH. Asy’ari dan Ny. Safinah. 

PKB Kab Tegal

Lahir dalam keluarga Pesantren, Kiai Muntaha banyak memperoleh didikan berharga dari Ayah dan Ibundanya seperti membaca Al-Qur’an dan ilmu-ilmu keislaman.   Kedua orang tuanya memang dikenal sangat telaten dan sabar dalam mendidikan putra-putrinya.

Selanjutnya dari Kalibeber, Kiai Muntaha memulai perjalanan menuntut ilmunya ke berbagai Pesantren di tanah air. Kiai Muntaha sebagaimana umunya santri dizaman itu berkenala untuk mencari ilmu dari Pesantren ke Pesantren berikutnya.

Ada satu hal sangat menarik berkaitdan dengan proses pencarian ilmu Kiai Muntaha saat masih muda. Ketika Kiai Muntaha berangkat menuntut ilmu ke Pesantren Kaliwungu, Pesantren Krapyak, dan Pesantren Termas, ia selalu menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki. Melakukan riyadhah demi mencari ilmu semacam itu dilakukan Kiai Muntaha dengan niatan ikhlas demi memperoleh keberkahan ilmu. 

Di setiap melakukan perjalanan menuju Pesantren, Kiai Mutaha selalu memanfaatkan waktu sambil mengkhatamkan Al-Qur’an saat beristirahat untuk melepas lelah. Kisah ini menunjukkan kemauan keras dan motivasi spiritual yang tinggi yang dimiliki Kiai Muntaha dalam mencari ilmu.

Setelah berkenalan dari berbagai Pesantren, Kiai Muntaha kembali ke Kalibeber pada tahun 1950. Ia kemudian meneruskan kepemimpinan ayahnya dalam mengembangkan Al- Asy’ariyyah di desa kelahirannya, Kalibeber, Wonosobo.Di bawah kepemimpinan Mbah Muntaha inilah, Al-Asy’ariyyah berkembang pesat. Berbagai kemajuan signifikan terjadi masa ini.

Dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, KH. Muntaha adalah pribadi yang bersahaja. Mbah Muntaha sangat sayang kepada keluarga, santri dan juga para tetangga, serta masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an sebenarnya berawal dari kecintaan ayahandanya , Kiai Asy’ari terhadap Al-Qur’an. Dalam usia relatif muda yakni 16 tahun, Kiai Muntaha telah menjadi hafizh Al-Qur’an. 

Hampir seluruh hidup Mbah Muntaha didedikasikan untuk mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada para santrinya dan juga pada masyarakat umumnya. 

Dalam kesehariannya, Mbah Muntaha selalu mengajar para santri yang menghafalkan Al-Qur’an. Para santri selalu tertib dan teratur satu per satu memberikan setoran hafalan kepada Kiai Muntaha. Mbah Muntaha  selalu berjuang untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada santri-santrinya.

Sepanjang hidup Mbah Muntaha, Al Qur’an senantiasa menjadi pegangan utama dalam mengambil  berbagai keputusan, sekaligus menjadi media bermunajat kepada Allah Swt. Mbah Muntaha tidak pernah mengisi waktu luang kecuali dengan Al-Qur’an. 

Sering Kiai Muntaha mebaca wirid atau membaca ulang hafalan Al-Qur’an di pagi hari seraya berjemur. Menurutnya, wirid dan dzikir yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an. Itulah sebabnya, Kiai Muntaha menasehati para santri untuk mengkhatamkan Al-Qur’an paling tidak seminggu sekali.

Kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an juga diwujudkan melalui pengkajian tafsir Al-Qur’an, dengan menulis tafsir maudhu’i atau tafsir tematik yang dikerjakan oleh sebuah tima yang diberi nama Tima Sembilan yang terdiri dari sembilan orang ustadz di Pesantren Al-Asy’ariyyah dan para dosen di Institut Ilmu Al-Qur’an (sekarang UNSIQ) Wonosobo. Gagasan Kiai Muntaha tentang penulisan tafsir ini mengandurng maksud untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada masyarakat luas.

Dan puncak realisasi kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an ditunjukkan dengan perealisasian idenya tentang penulisan Al-Qur’an dalam ukuran raksasa yang sering disebut dengan Al-Qur’an akbar utuh 30 juz.  

Al-Qur’an akbar itu ditulis oleh dua santri Al-Asy’ariyyah yang juga mahasiswa IIQ yaitu H. Hayatuddin dari Grobogan dan H. Abdul Malik dari Yogyakarta.  Ketika penulisan Al-Qur’an akbar yang kertasnya merupakan bantuan dari Menteri Penerangan (H. Harmoko di kala itu) itu selesai, Al-Qur’an itu pun diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia di istana negara.

Mungkin Kiai Muntaha melihat banyak orang Islam telah meninggalkan Al-Qur’an, atau bahkan sama sekali tidak mau membaca Al-Qur’an, sehingga Mbah Muntaha tidak henti-hentinya menasehati anggota Hufadz wa Dirasatal Qur’an (YJHQ) untuk terus memasyarakatkan Al-Qur’an. Dakwah serupa juga selalu Mbah Muntaha sampaikan saat Beliau berkunjung ke berbagai belahan dunia seperti Turki, Yordania, Mesir dan lain sebagainya.

Dari hal-hal yang sudah disebutkan, menjadi jelas bahwa sosok dan pribadi Kiai Muntaha al-Hafidz adalah sosok sosok yang sangat mencintai Al-Qur’an secara fisik maupu nbatin. Seluruh hidupnya diperuntukkan untuk berdakwah menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an ke masyarakat.

 

Redaktur : Syaifullah Amin

(Disarikan oleh Inam Al-fajar dari buku KH. Muntaha Al Hafidz,  Pecinta Al Qur’an Sepanjang Hayat oleh Samsul Munir Amin). Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Olahraga, IMNU PKB Kab Tegal

Minggu, 25 Februari 2018

Tiga Nasihat Jibril untuk Umat Nabi Muhammad SAW

Surabaya, PKB Kab Tegal - Ustadz Thohir, khotib Jumat di Masjid Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Jumat (4/8) menyampaikan tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Mengutip kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Banten, ia menyampaikan tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang sebenarnya ditujukan kepada umat akhir zaman.

Pertama Hiduplah sesukamu Muhammad, tapi ingatlah engkau akan mati. "Kita diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, kita mau beribadah atau maksiat itu pilihan. Tapi ingat kita akan mati," terang Ustadz Thohir dengan suara lirih.

Tiga Nasihat Jibril untuk Umat Nabi Muhammad SAW (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Nasihat Jibril untuk Umat Nabi Muhammad SAW (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Nasihat Jibril untuk Umat Nabi Muhammad SAW

Dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 35, Allah SWT mengatakan setiap orang yang bernafas, pastilah akan mengalami kematian. Semua orang itu pasti akan mati. "Dengan mengingat mati, dia akan ingat dua jalan yakni surga dan neraka. Kita dibebaskan untuk memilih," terangnya.

PKB Kab Tegal

Nasihat kedua. Cintailah siapapun dengan sesukamu tapi ingatlah kau akan dipisahkan. "Kita diberi kebebasam untuk mencintai siapa saja, tapi suatu saat kita akan berpisah," lanjutnya.

Perpisahaan itu sungguh menyakitkan. Jika tidak, maka Rasulullah tidak akan menangis saat ditinggal mati oleh Sayidah Khadijah. Sungguh berpisah itu sangat menyakitkan. Berpisah bisa karena kematian atau pengkhiatanan.

PKB Kab Tegal

Pepatah mengatakan, cintai kekasihmu biasa saja karena suatu saat ia akan menjadi musuhmu. Begitu juga sebaliknya, bencilah musuhmu biasa saja, suatu saat ia akan menjadi kekasihmu.

Pesan ketiga. Berbuatlah sesukamu, tapi ingatlah setiap perbuatan pasti ada balasannya. Pesan ini mengingatkan setiap perbuatan pasti akan dimintai pertanggungjawaban. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan pula. Begitu juga sebaliknya. Barangsiapa yang menanam benih, pasti dia akan menuai hasilnya.

"Iya kalau balasan itu dibalas saat kita masih muda. Tapi kalau balasan itu di masa tua kita, sungguh penyesalan atau kesenangan yang akan kita terima," pesan sang khotib sebelum mengakhiri khutbahnya. (Rof Maulana/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, Fragmen PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Februari 2018

Memaknai Reformasi Sosial Arab Saudi

Pemerintah Saudi Arabia baru-baru ini melakukan sejumlah kebijakan yang akan mengubah kondisi sosial secara mendasar. Perempuan yang sebelumnya dilarang menyetir mobil sendirian, dalam waktu dekat akan diizinkan untuk menyetir sendiri. Ini merupakan kebijakan yang menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat Saudi. Di seluruh dunia, hanya di negeri itulah wanita dilarang menyetir mobil sendirian. Perempuan juga sudah mulai diizinkan masuk stadion olahraga dengan menempati sebuah area khusus. Hal lainnya adalah, mulai adanya perempuan yang menjadi deputi wali kota. 

Perubahan kebijakan di negeri yang sebelumnya sangat konservatif dalam memaknai ajaran Islam ini akan berdampak pada mobilitas sosial kaum perempuan. Kaum hawa akan memiliki ruang lebih besar untuk berekspresi di ranah publik dan meningkatkan partisipasinya dalam sejumlah peran-peran yang sebelumnya tertutup. Di masa yang akan datang, mungkin saja diluncurkan kebijakan yang lebih memberi ruang bagi perempuan untuk mengaktualisasikan kapasitasnya atau reformasi lainnya yang mengarah pada pemaknaan ajaran Islam yang lebih moderat. 

Memaknai Reformasi Sosial Arab Saudi (Sumber Gambar : Nu Online)
Memaknai Reformasi Sosial Arab Saudi (Sumber Gambar : Nu Online)

Memaknai Reformasi Sosial Arab Saudi

Kelahiran kerajaan Arab Saudi merupakan hasil persekutuan antara ulama konservatif Abdul Wahab dengan klan Ibnu Saud. Tak heran, ulama memiliki peran penting dalam penentuan sejumlah kebijakan di negeri kaya minyak ini. Tapi dengan sejumlah perubahan dunia seperti penurunan harga minyak yang merupakan tulang punggung perekonomian Saudi, tak ada pilihan bagi Saudi untuk bisa terus berkembang atau bahkan sekedar bertahan, kecuali dengan melakukan sejumlah perubahan kebijakan yang pada akhirnya harus menyentuh aspek sosial negeri tersebut agar reformasi tersebut bisa berjalan dengan lancar. Kebijakan tersebut adalah Visi 2030.

Apa yang terjadi di Arab Saudi juga mempengaruhi dinamika pergerakan Islam di kawasan lain, termasuk di Indonesia mengingat Saudi merupakan salah satu sumber rujukan ajaran Islam. Berkembangnya wajah Islam konservatif yang beberapa tahun belakangan ini terjadi di Indonesia salah satunya merupakan hasil dari perluasan wahabisme melalui alumni Saudi yang kembali ke Indonesia. Mereka mendirikan pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan, serta rajin menyampaikan gagasannya melalui ceramah d muka publik, di internet, juga merambah media sosial. Wacana yang mengemuka terhadap sejumlah masalah agama seperti isbal, maulid nabi, sampai dengan jenggot, yang sebelumnya sudah meredup itu merupakan akibat dari pertarungan ide tersebut.

Jika Saudi lebih moderat dalam penafsiran terhadap ajaran-ajaran agama, maka para pengikut wahabisme di sejumlah negara kemungkinan juga akan menyesuaikan pendapatanya. Jika Saudi melihat Islam dalam perspektif ke depan, bukan tekstual dan berorientasi masa lalu, maka akan lebih mudah bagi dunia Islam untuk mengarahkan tujuan besarnya guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perdebatan sejumlah persoalan khilafiyah yang sudah berlangsung berabad-abad telah menguras energi lebih mudah untuk dicarikan titik temu.

PKB Kab Tegal

Sesungguhnya umat Islam memiliki sumberdaya yang luar biasa yang bisa digunakan menjadi modal untuk kemajuan dan kesejahteran umat. Sayangnya, modal yang sangat berguna tersebut dihabiskan untuk hal-hal yang kurang substansial. Gaya hidup para pengeran yang berfoya-foya dengan limpahan alam yang diberikan menyebabkan tak banyak capaian yang diraih dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. Penyelesaian masalah dengan pendekatan militer yang terjadi di negera-negara kaya minyak di Timur Tengah bukan hanya menyia-nyiakan potensi yang dimiliki, bahkan merusak peradaban yang sudah ada. 

Perilaku yang lebih rasional dalam mengelola kekayaan negara di Timur Tengah yang mulai terlihat seperti di Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Mereka melakukan investasi hasil kekayaan minyaknya pada hal-hal yang lebih produktif agar saat minyak sudah berkurang atau habis, mereka bisa tetap bertahan. Kebijakan ini mulai dicontoh oleh negara-negara teluk lainnya. Ini akan berdampak baik bagi kehidupan umat Islam secara umum. 

Semoga saja, reformasi ekonomi dan sosial yang kini berlangsung di Arab Saudi tersebut bisa berjalan dengan lancar. Jangan sampai pengalaman reformasi politik dalam Musim Semi Arab yang ternyata gagal bahkan menimbulkan permasalahan serius yang hingga kini belum terselesaikan. Umat Islam seluruh dunia berkepentingan akan stabilitas Saudi Arabia mengingat negera tersebut menjadi pelindung dari dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah. (Ahmad Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal

Rabu, 21 Februari 2018

Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menilai pelaksanaan Miss Word di Bali hanyalah bentuk hura-hura, foya-foya dan menghamburkan uang. Ajang internasional ini tidak banyak mendatangkan manfaat untuk Indonesia.

"Kalaupun ada manfaat itu kecil sekali. Kalau Miss World ini bisa menurunkan harga kedelai dan daging sapi, atau bisa mempekuat negara atau bisa mencicil utang Indonesia, kami akan dukung. Kami menilai Miss World ini lebih besar mudharatnya," kata Kang Said di kantor PBNU Jakarta, Rabu (4/8).

Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Miss World Lebih Besar Mudharatnya

Kang Said menyampaikan pernyataan sikap yang dikeluargan oleh NU bersama 10 ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Umat Islam (LPUI). LPUI telah menggelar rapat pada 29 Agustus 2013 lalu terkait rencana digelarnya event Miss World ini.

PKB Kab Tegal

LPUI terdiri dari 11 ormas Islam yakni NU, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tioghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Azzikr, Syarekat Islam Indonesia, Al-Washliyah dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

PKB Kab Tegal

Menurut Kang Said yang juga Ketua LPUI, 11 ormas Islam menyatakan menolak pelaksanaan Miss World di Indonesia. LPUI menilai, setiap event internasional harus dilihat sisin manfaat dan mudharatnya. Sementara Miss World dinilai lebih besar musharatnya dibanding manfaatnya.

Selain itu, LPUI menolak event ini karena tidak sesuai dengan adat ketimuran. "LPUI menolak adanya Miss World dengan alasan tidak sesuai dengan moral dan budaya bangsa serta bertentangan dengan Pancasila," demikian dalam pernyataan LPUI.

Dalam surat pernyataan itu juga ditegaskan, LPUI menolak pelaksanaan Miss World namun tetap menentang segala bentuk kekerasan terkait penolakan tersebut. LPUI tidak akan melakukan aksi pengerahan massa atau tindakan apapun terkait penolakan ini.

"Kami hanya menyampaikan suara umat Islam. Minimal warga kita tahu sikap kita," kata Kang Said didampingi para pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam LPUI. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 18 Februari 2018

Ratusan Pemuda dan Pemudi Ikuti PKD dan Diklatsar Banser Pekuncen

Banyumas, PKB Kab Tegal 

Sebanyak 208 peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Diklatsar Terpadu Dasar (Diklatsar) anggota baru Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, dimulai hari Jumat sampai Ahad (10-12/11) di Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Banyumas .

Ratusan Pemuda dan Pemudi Ikuti PKD dan Diklatsar Banser Pekuncen (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Pemuda dan Pemudi Ikuti PKD dan Diklatsar Banser Pekuncen (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Pemuda dan Pemudi Ikuti PKD dan Diklatsar Banser Pekuncen

Pembukaan yang berlangsung di Balai Desa Karangklesem, Jumat sore (11/11) secara resmi dilakukan Pengurus MWCNU Pekuncen, Kiai Muntohar yang mewakili Ketua MWCNU Pekuncen Habib Muhammad Al-Habsy yang berhalangan hadir sedang mengikuti acara halaqah PCNU Banyumas di Karanglewas

Ketua panitia kegiatan itu, Tongat, mengungkapkan, peserta merupakan perwakilan dari 16 Ranting Ansor di Kecamatan Pekuncen dengan rincian jumlah 208 peserta terdiri dari 180 peserta putra dan 28 putri. 

Selama tiga hari, para peserta akan menerima pembekalan mulai dari pelatihan fisik dan mental, seperti kemampuan bela diri, ilmu tenaga dalam, dan pendalaman ke-NU-an, keindonesiaan, bela negara, peraturan baris-berbaris, kelalulintasan dan kedaruratan bencana.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor NU Banyumas Khasis Munandar menegaskan, PKD Diklatsar Banser adalah bagian proses kaderisasi dan konsolidasi organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi kesinambangunan roda organisasi, mengawal ulama, memperkuat ajaran Aswaja dan menjaga NKRI 

Khasis Munandar menginstruksikan kepada seluruh peserta untuk betul-betul serius dalam mengikuti PKD Diklatsar Banser agar memperoleh bekal yang berguna di masa yang akan datang. 

PKB Kab Tegal

Hal itu, lanjutnya, harus dilakukan bagi kemajuan organisasi di tengah cepatnya arus perubahan zaman yang menuntut kulatias SDM yang berkualtas mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

Saat pembukaan dihadiri, Camat, Danramil dan Kapolsek Pekuncen, Kepala Desa Karangklesem, Ketua PC GPAnsor Banyumas, Kasatkocab Banser Banyumas, Ketua Muslimat NU Pekuncen, PAC Fatayat, PAC IPPNU, serta tamu undangan lainnya. (Mulyono Hp/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 11 Februari 2018

828 Siswa MI Probolinggo Ramaikan Aksioma MI Ke-6

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Sedikitnya 828 orang siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Probolinggo yang tergabung dalam 23 kontingen meramaikan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) MI ke-6 tingkat Kabupaten Probolinggo yang digelar Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Rabu hingga Jum’at (16-18/11).

828 Siswa MI Probolinggo Ramaikan Aksioma MI Ke-6 (Sumber Gambar : Nu Online)
828 Siswa MI Probolinggo Ramaikan Aksioma MI Ke-6 (Sumber Gambar : Nu Online)

828 Siswa MI Probolinggo Ramaikan Aksioma MI Ke-6

Mereka akan bertanding dalam cabang olahraga dan cabang seni. Untuk cabang olahraga meliputi tenis meja, bulutangkis, lari sprint PI=60 m dan PA=80 m, lompat jauh, tolak peluru dan catur. Sementara cabang seni meliputi MTQ, baca puisi putra dan putri, melukis, kaligrafi, pidato resmi 3 bahasa (Bahasa Arab, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).

Aksioma MI ini dibuka secara resmi oleh Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari didampingi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H Busthami di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Rabu (16/11). Pembukaan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pelepasan balon udara.

PKB Kab Tegal

Dalam sambutannya Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari mengaku merasa sangat bangga melihat potensi dan hasil pembangunan yang dipersembahkan guru MI di Kabupaten Probolinggo. Apalagi melihat senyuman guru MI yang memberikan harapan sekaligus bersyukur dengan tantangan telah mampu menapaki perkembangan zaman.

“Lembaga madrasah di Kabupaten Probolinggo memang banyak didominasi swasta. Kita patut bangga, meskipun swasta namun mampu memberikan yang terbaik bagi murid di Kabupaten Probolinggo. Dimana guru swasta ini telah mampu menjalankan amanah orang tua yang menitipkan anaknya kepada guru MI swasta,” katanya.

PKB Kab Tegal

Menurut Penasehat Muslimat NU Kabupaten Probolinggo ini, tantangan dan ketidaksempurnaan yang ada merupakan ikhtiar bersama. “Tetapi saya berkeyakinan, manakala di hati Bapak dan Ibu tenaga pendidik ada sebuah niatan tulus dan ikhlas dengan menularkan ilmunya untuk mendidik, Insya Allah akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah. Akan dicukupkan rizkinya sehari-hari, tetapi bukan untuk mencukupi gaya hidup,” jelasnya.

Siswa MI jelas Tantri merupakan pewaris dari para orang tuanya. Sebab diantara siswa MI ini kelak akan menjadi pemimpin di Kabupaten Probolinggo. “Tetapi semua itu ditentukan oleh ikhtiar anak dan mematuhi perintah orang tua dan guru sehingga mampu mengangkat derajat hidupnya dan derajat hidup orang tuanya,” pungkasnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H Busthami mengatakan bahwa jumlah lembaga madrasah ibtidayah (MI) di Kabupaten Probolinggo mencapai 382 lembaga. Dari jumlah tersebut yang berstatus negeri hanya 2 lembaga.

“Terima kasih kepada pondok pesantren yang telah memperkuat madrasah. Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah karena tidak ada perbedaan antara lembaga pendidikan di bawah Dinas Pendidikan dan madrasah,” ungkapnya.

Sedangkan Ketua Panitia Pelaksana Solihin Bahtiar mengungkapkan kegiatan ini bertujuan sebagai wadah pembinaan dan unjuk prestasi di bidang olahraga dan seni menuju insan yang sehat, berbudaya dan berakhlak mulia, meningkatkan ukhuwah dan dakwah Islamiyah, baik di kalangan MI dan masyarakat pada umumnya.

“Selain itu, terbentuknya watak kepribadian yang baik dengan menjunjung tinggi disiplin dan sportivitas untuk mencapai prestasi, peningkatan prestasi olahraga dan seni pelajar MI serta diperolehnya bibit atlet pelajar berbakat,” katanya.

Kegiatan ini bertema “Dengan Aksioma, Kita Wujudkan Tali Persaudaraan, Prestasi, Sportivitas, Kreatifitas Siswa Madrasah Untuk Menggapai Insan Yang Sehat, Cerdas, Terampil dan Berakhlakul Karimah”. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Internasional, News PKB Kab Tegal

Sabtu, 03 Februari 2018

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes

Brebes, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Brebes telah dilantik untuk masa khitmad 2013-2015.?

Pelantikan dilakukan oleh Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Tengah ? atas nama Pimpinan Pusat di Pendopo Bupati Brebes, Ahad (3/3) lalu.

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes

Sekretaris Umum PW IPNU Jateng Agus Lukman merasa bangga dengan IPNU-IPPNU Cabang Brebes yang telah melakukan pengkaderan dengan baik. Dari beberapa cabang di Jawa Tengah, ternyata Brebes telah berhasil dalam pengkaderan. Artinya, semakin bertambah jumlah anggotanya yang tidak hanya dari kalangan santri di pesantren tetapi juga dari kalangan pelajar umum.

PKB Kab Tegal

“Kemajuan organisasi, antara lain ditandai dengan makin meningkatnya jumlah anggota,” kata Agus.

PKB Kab Tegal

Ketua PC NU Brebes H Athoillah meminta kepada pelajar NU Brebes agar membantu tugas-tugas pemerintahan dengan tetap belajar, berjuang dan bertakwa. Apalagi Bupati Brebes Hj Idza Priyanti merupakan bagian dari NU karena dia menjadi pengurus Fatayat NU.?

“Jadi IPNU-IPPNU wajib mendukung program-program Pemerintahan Kab Brebes, yang pada hakekatnya mendukung kinerja Kader NU,” kata Athoillah.

Pernyataan Athoillah disambut dengan bangga oleh Bupati Brebes. Karena Pemkab juga membutuhkan kemitraan dengan organisasi kepemudaan atau pelajar seperti IPNU-IPPNU. Bupati berjanji akan selalu memperhatikan organisasi pelajar di bawah naungan NU ini.?

Ketua Panitia Bayu Murahman menjelaskan, Pengurus yang dilantik merupakan hasil Konferensi Cabang IPNU-IPPNU pada 30 Desember 2013 lalu. Zaqi Al Aman dari Songgom dan Chaerunissa dari Sirampog akhirnya mendapat mandat untuk memimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Brebes periode 2013-2015. Zaqi menggantikan Husni Mubaroq sedangkan Nisa menggantikan Alimatul Khasanah yang telah habis masa baktinya.Untuk sekretaris IPNU dipegang Makmur dan bendahara dipercayakan kepada Asyifudin. Sedang Sekretaris IPPNU dijabat Tarini dan ? Bendahara Ragil.?

Redaktur ? ? : Hamzah Sahal?

Kontributor : Wasdiun?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Hadits, Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 28 Januari 2018

Pelajar NU Nganjuk Digembleng di Aswaja Camp

Nganjuk, PKB Kab Tegal



Ratusan pelajar dari MA, SMA dan SMK se-Kabupaten Nganjuk antusias mengikuti salah satu rangkaian acara menyambut Hari Santri yakni Aswaja Camp II. Acara ini digelar di Lapangan Retjo Banteng, Babadan, Patianrowo, Nganjuk pada 09-10 Oktober 2016.?

Aswaja Camp merupakan acara penanaman ajaran dan doktrin keaswajaan yang dikemas dalam bentuk perkemahan, sehingga disukai para pelajar.

Pelajar NU Nganjuk Digembleng di Aswaja Camp (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Nganjuk Digembleng di Aswaja Camp (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Nganjuk Digembleng di Aswaja Camp

Acara yang dibuka oleh Bapak Wakil Bupati Nganjuk, Abdul Wahid Badrus ini sempat diguyur hujan, namun tidak mematahkan semangat para peserta seantero Nganjuk untuk tetap melaksanakan pembukaan.?

Dalam Aswaja Camp II ini kegiatan dibagi menjadi tiga segmen yaitu gemblengan kader penggerak Aswaja, amaliyah Aswaja dan kompetisi Aswaja.?

Aswaja Camp II merupakan agenda gabungan dari LDNU, Aswaja Centre NU, FKPP Brajamusti, IPNU, IPPNU, dan BEM STAIM yang dimaksudkan untuk menggiatkan kesadaran akan pentingnya mempelajari Aswaja sejak dini.?

PKB Kab Tegal

Wahyu Irvana selaku Komandan DKC CBP IPNU Nganjuk sekaligus SC kegiatan menuturkan bahwa Aswaja Camp ini penting untuk mengenalkan ajaran dan amaliyah Aswaja kepada pelajar tingkat remaja, agar tidak mudah terjebak dengan doktrin-dotrin radikalisme, ekstrimisme, hedonisme, liberalism, dan komunisme. Acara dikemas dengan berbagai kegiatan yang menarik agar nilai-nilai keaswaja-an diharapkan lebih mengena dan berkesan. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

Inilah Empat Ciri Buku Nikah Asli

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali menegaskan bahwa siapapun yang terlibat melakukan pemalsuan buku nikah akan dikenakan sanksi pidana. Hal tersebut disampaikan di Kantor Kemenag Kamis (4/6) sore.

Inilah Empat Ciri Buku Nikah Asli (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Empat Ciri Buku Nikah Asli (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Empat Ciri Buku Nikah Asli

“Buku nikah merupakan dokumen negara. Jadi siapapun yang terbukti terlibat dalam pemalsuan buku nikah akan dikenakan sanksi pidana,” tegas Menag seperti dikutip dari situs kemenag.go.id.

Namun demikian, Menag tetap mengimbau masyarakat agar mengetahui ciri buku nikah asli. Karena pada dasarnya saat ini buku nikah tidak mudah untuk dipalsukan. 

PKB Kab Tegal

“Saat ini, buku nikah sebenarnya relatif sulit untuk dipalsukan karena paling tidak terdapat empat ciri,” jelas Menag.

Lebih lanjut Menag menjelaskan paling tidak terdapat empat ciri khas dari buku nikah. Pertama, pada halaman dalam sampul terdapat halogram berbentuk lingkaran bergambar garuda. Kedua, terdapat lembar transparan mengkilat berhologram untuk menutup lembar identitas pasangan pengantin. 

PKB Kab Tegal

Ketiga, terdapat nomor seri dengan sistem lubang pada bagian bawah buku. “Nomor ini punya kode khusus,” tambah Menag sambil menunjukkan contoh buku nikah. Dan keempat, setiap halaman buku apabila diterawang akan terlihat gambar garuda. 

Menag juga mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan buku palsu agar melakukan pernikahan ulang agar tercatat secara sah dalam hukum negara. 

“Bagi yang palsu, saya mengimbau agar dilakukan pernikahan ulang supaya pernikahan tersebut tercatat oleh negara,” imbau menag. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Tegal PKB Kab Tegal

GP Ansor Sumenep Bedah Buku "Pesantren: Nalar dan Tradisi"

Sumenep, PKB Kab Tegal - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, membedah buku bertemakan pesantren, Sabtu (2/4). Bertempat di aula PKPRI Sumenep, acara tersebut berlangsung 3 jam mulai dari pukul 14.00-17.00 WIB.

Buku yang dibedah berjudul Pesantren; Nalar dan Tradisi karya tokoh muda NU Jawa Timur, Gus Baddrut Tamam. Tampak hadir Ketua PCNU Sumemep KH Pandji Taufiq, Ketua PC GP Ansor M Muhri Zaen, penulis buku, 23 pengurus PC Ansor, dan 65 pengurus dari 22 PAC Ansor se Kabupaten Sumenep. Serta, beberapa pengasuh pesantren di Sumenep.

GP Ansor Sumenep Bedah Buku Pesantren: Nalar dan Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Sumenep Bedah Buku Pesantren: Nalar dan Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Sumenep Bedah Buku "Pesantren: Nalar dan Tradisi"

Akademisi NU Sumenep Dr Rahbini, tampil sebagai pembanding. Rahbini mengaku senang dan bangga punya kader NU seperti Gus Baddrut karena dia tergolong santri yang aktivis. "Di tengah kesibukannya, masih sempat menelurkan pikiran cerdasnya untuk kemudian diterbitkan dalam bentuk buku," tegasnya.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan itu, Gus Baddrut berbicara tentang nilai-nilai pesantren harusnya terus kita sandang di mana pun dan jadi apa pun kita. "Oleh sebab itu, kita mesti selalu beretika, santun, dan bersahaja.Santri juga harus siap menghadapi berbagai problem sosial kemasyarakatan," tegas pria yang kini menjabat Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jawa Timur.

PKB Kab Tegal

Dalam sambutannya, Ketua PC GP Ansor Sumenep M Muhri Zaen menegaskan, bedah buku ini adalah rangkaian dalam memeriahkan harlah GP Ansor ke-82. Pihaknya berharap dengan membedah buku kepesaantrenan, peserta bisa mengikuti para pejuang yang sekaligus pengasuh/ pendiri pesantren yang mempunyai jasa besar terhadap bangsa ini.

"Pesantren lah yang berperan besar dan bersemangat luar biasa dalam hal ikut andil dalam memerdekakan serta mendidik umat dalam segala aspek kehidupan," tandasnya. (Hairul Anam/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Doa PKB Kab Tegal

Selasa, 23 Januari 2018

PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar

Geneva, PKB Kab Tegal. Para pakar hak asasi manusia PBB meminta pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya. Menurut mereka, sikap Myanmar bisa masuk kategori "kejahatan terhadap kemanusiaan".

PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar

Komite Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan Komite Hak Asasi Anak (CRC) PBB mengaku sangat khawatir atas nasib perempuan dan anak-anak Rohingya akibat pelanggaran serius terhadap hak asasi mereka. 

"Termasuk pembunuhan, pemerkosaan dan pemindahan paksa," kata mereka, Rabu (4/10), dalam sebuah pernyataan bersama, sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu.

Menurut mereka, pelanggaran semacam ini merupakan bentuk kegagalan Negara Myanmar untuk menghentikan pelanggaran HAM yang dilakukan atas perintah militer dan pasukan keamanan lainnya.

PBB berkomitmen segera meminta $434 juta dari negara-negara donor untuk membantu pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan.

PKB Kab Tegal

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menilai kekerasan mengerikan telah berlangsung di Myamnmar, antara lain dengan adanya kasus penembakan secara serampangan, serta penggunaan ranjau darat dan kekerasan seksual terhadap warga sipil. Di mata PBB, tindakan tersebut adalah pelanggaran HAM berat.

"Ini tak bisa diterima dan harus segera berakhir," tambah Guterres, Kamis, sebagaimana dilaporkan AFP. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Fragmen, Khutbah, News PKB Kab Tegal

Minggu, 24 Desember 2017

PCNU Way Kanan Tegaskan Keikhlasan Mengurus NU

Way Kanan, PKB Kab Tegal. Ketua PCNU Way Kanan KH Nur Huda mengingatkan pengurus NU beserta lembaga dan banomnya untuk tetap bersemangat mengurus NU. Kendati bukan organisasi yang berorientasi profit, keberkahan di dunia dan di akhirat akan selalu memayungi kehidupan pengurus NU.

“Jangan berpikir uang dalam mengurus NU. Jalankan saja dengan ikhlas,” ujar Ketua PCNU Way Kanan KH Nur Huda, di Blambangan Umpu, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Jumat (7/11).

PCNU Way Kanan Tegaskan Keikhlasan Mengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Way Kanan Tegaskan Keikhlasan Mengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Way Kanan Tegaskan Keikhlasan Mengurus NU

Menurut Kiai Huda, pengurus NU mesti yakin akan ganjaran Allah. "Karena itu, saya mengingatkan kader NU di Way Kanan yang meyakini pilihan bergiat aktif di organisasi ini untuk mempercayakan segalanya kepada Allah.”

PKB Kab Tegal

Menjadi pengurus NU tidak ada gajinya. Mengurus NU itu berjuang, ujar Ketua PCNU Way Kanan periode 2011-2016.

KH Huda mengajak kader dan warga NU di daerah yang berabatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel itu untuk selalu menegakkan panji-panji Aswaja. (Gatot Arifianto/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Berita, Fragmen PKB Kab Tegal

Kamis, 21 Desember 2017

Nusron Wahid: Nama "Ansor" Punya Kekuatan Magis

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kata ‘Ansor’ diambil sebagai nama organisasi yang menaungi gerakan pemuda NU. Dalam paruh pertama 1900-an, nama ini dipilih oleh para ulama dan pendiri Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk organisasi pemuda NU. Pengambilan nama ini bukan dilakukan secara sembarangan, tetapi melalui proses pikir yang matang.

Nusron Wahid: Nama Ansor Punya Kekuatan Magis (Sumber Gambar : Nu Online)
Nusron Wahid: Nama Ansor Punya Kekuatan Magis (Sumber Gambar : Nu Online)

Nusron Wahid: Nama "Ansor" Punya Kekuatan Magis

“Saudara-saudara sekalian, kenapa 78 tahun lampau organisasi pemuda NU ini diberi nama ‘Ansor’, bukan ‘Pemuda NU’? Berkali-kali saya katakan bahwa nama ‘Ansor’ sangat istimewa karena tafa’ulan (meneladani demi mengambil keberkahan). Para kiai dahulu bertafa’ul kepada Al-Quran dan sahabat Rasulullah SAW dalam menentukan nama pemuda NU ini. Beruntunglah kita memiliki nama demikian,” ungkap Nusron Wahid, Ketua Umum PP GP Ansor dalam pidato Peluncuran Hari Lahir (Harlah) GP Ansor yang ke-78, di Gedung PP GP Ansor, Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Selasa (24/4) malam.

Setelah kami teliti, papar Nusron, bersama para ulama-ulama muda bahwa Ansor adalah satu-satunya nama organisasi kepemudaan di dunia. Tetapi hanya satu nama organisasi di dunia ini yang tersebut di dalam Al-Quran. Falamma ahassa isa minhumul kufro qola  ‘Man ansori ilallah’? Qalal hawariyyuna ‘Nahnu ansorullah’. (QS Ali Imran: 52)

PKB Kab Tegal

Lebih dari 500 sahabat Ansor memadati hall Gedung PP GP Ansor. Gegap gempita Mars Ansor, membahana seisi ruangan. Mereka dengan semangat berkobar memekikkan yel-yel Ansor. Ribuan tangan terkepal, terangkat menuding langit. Mereka dengan seragam hijau Ansor, bergairah mengikuti Peluncuran Harlah GP Ansor ke-78. Titik puncak Harlah GP Ansor rencananya diselenggarakan tanggal 10 Juni 2012 yang dipusatkan di Surakarta, Jawa Tengah.

PKB Kab Tegal

Orang yang menyebut kata ‘Ansor’ telah mendapatkan 50 kebaikan, tambah Nusron. Hal ini didasarkan pada hadis nabi yang mengatakan bahwa orang yang menyebut 1 huruf dalam Al-Quran mendapat 10 kebaikan. ‘Ansor’ sendiri terdiri dari 5 huruf. Kalau yang hadir minimal 500 sahabat Ansor sekali saja meneriakkan yel-yel Ansor, maka forum ini sudah menerima 25000 kebaikan. Kelakar Nusron ini disambut gemuruh tawa para hadirin.

Di ujung sambutannya, Nusron mengajak para sahabat Ansor untuk berdoa agar mereka dapat bertafa’ul agar kelakuan mereka benar-benar sama atau minimal mendekati dengan akhlak sahabat-sahabat Ansor pada zaman Rasulullah SAW.

Para sahabat Ansor di era Rasulullah, tegas Nusron, dikenal dengan manusia-manusia penting bagi zamannya, peduli dengan lingkungan, peduli dengan perjuangan dan sebagainya. Ratusan pemuda berseragam hijau yang sebagian berseragam coklat, mengamini doa Ketua Umum mereka. Seragam coklat adalah seragam khusus yang dikenakan Banser, Barisan Ansor Serbaguna. Banser adalah kesatuan istimewa Ansor yang menangani bagian lapangan.

Nusron mengajak lautan hadirin yang memadati Gedung PP GP Ansor untuk mengirim doa kepada para pendiri Ansor, KH Wahab Chasbullah, KH Tohir Bakri, KH Hasyim Asyari, KH. Wahid Haysim, semua pendiri NU dan semua pendiri Ansor agar amal ibadah dan jariyah mereka dapat dilanjutkan dalam perjuangan generasi muda NU ke depan.

Seusai doa, Nusron memimpin pembacaan surat Alfatihah untuk para pendahulu mereka. Sebelum meninggalkan podium, Nusron sempat melantangkan yel-yel Ansor. ‘Hidup Ansor! Hidup Ansor!’ kumandang Nusron diikuti ratusan sahabat Ansor yang menggemuruh.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis    : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, AlaNu, Fragmen PKB Kab Tegal

Sabtu, 16 Desember 2017

Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016

Pontianak, PKB Kab Tegal. Setelah melalui persaingan ketat, lahirlah para juara di ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke-5 tahun 2016 di Pontianak. Lomba ditutup pada Jumat (26/8) malam. Selanjutnya para juara tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor 4777 Tahun 2016 tentang Penetapan Pemenang KSM.

Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016

Adapun daftar lengkap nama para juara di KSM 2016 dari tingkat MI, MTs, MA, dan MAN IC dapat dilihat di link ini: Website Direktorat Pendidikan Madrasah?

Provinsi Jawa Timur kembali menjuarai Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Setelah menjadi juara umum di beberapa KSM sebelumnya, di KSM 2016 yang berlangsung di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mereka juga menyabet titel serupa.

Jawa Timur berhak mendapat gelar sebagai juara umum dengan menyabet 11 piala dengan rincian 9 emas pada bidang lomba; Matematika, IPA (MI), Matematika, Biologi, Fisika (MTs), Matematika, Biologi, Kimia, Ekonomi (MA), dan 2 perak; Geografi, Fisika (MA). Juara 2 diraih kontingen Jawa Tengah dengan 6 emas dan 5 perak, sementara peringkat 3 diraih Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 5 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu.

PKB Kab Tegal

Pemenang lomba-lomba yang ditetapkan dalam keputusan ini akan mendapatkan penghargaan berupa: medali, piagam penghargaan, dan bantuan studi apresiasi prestasi. Berikut rincian penghargaan:

Madrasah Ibtidaiyah (MI):

Medali Emas : 5.000.000,-

PKB Kab Tegal

Medali Perak : 4.000.000,-

Medali Perunggu : 3.000.000,-

?

Madrasah Tsanawiyah (MTs):

Medali Emas : Rp. 6.000.000,-

Medali Perak : Rp. 5.000.000,-

Medali Perunggu : Rp. 4.000.000,-

Madrasah Aliyah (MA):

Medali Emas : Rp. 7.000.000,-

Medali Perak : Rp. 6.000.000,-

Medali Perunggu : Rp. 5.000.000,-

?

Peraih penghargaan :

1) The Best Overall : Rp. 3.000.000,-

2) The Best Theory : Rp. 3.000.000,-

3) The Best Exploration/Experiment: Rp. 3.000.000,-

(Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Fragmen PKB Kab Tegal

Senin, 11 Desember 2017

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Jakarta, PKB Kab Tegal. Berdasarkan informasi tentang marakanya penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar dan seks bebas yang terjadi pada anak-anak, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan penelitian terhadap visi-misi, peran, dan strategi orangtua dalam menginternalisasikan pendidikan agama pada keluarga. 

Dari penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut, Puslitbang Penda Balitbang dan Diklat Kemenag RI menemukan jawaban terkait peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Pertama, terkait visi dan misi pendidikan agama dalam keluarga, ternyata orangtua menyatakan dari beberapa butir pertanyaan yang kami ajukan memperoleh jawaban yang signifikan. Jawaban tersebut terdapat pada pernyataan, “Saya berharap anak saya menjadi anak yang shaleh dan shalehah”, 95% responden menginginkannya.

Kedua, peran pendidikan agama dalam keluarga juga memperoleh skor yang sangat tinggi. Dari 46 butir pertanyaan yang diajukan terdapat 3 jawaban yang sangat signifikan.

PKB Kab Tegal

Ketiga, dari 36 butir soal, ada 9 pertanyaan memiliki skor tinggi dalam strategi pendidikan juga memperoleh jawaban yang signifikan. Meski ada perbedaan hanya 1 % antara responden yang ekonomi tinggi, sedang dan rendah dengan latar belakang pendidikan tinggi, sedang dan rendah, serta usia responden.

Keempat, peran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menarik yaitu pada instrumen 12, “Saya tidak mengajarkan anak saya untuk menghafal surat-surat pendek yang dibaca dalam shalat”. Yang menjawab selalu hanya 15 %, sering 25 % dan 30 % menjawab kadang-kadang. Ini dapat diartikan bahwa orangtua jarang mengajarkan shalat kepada anak-anaknya.

PKB Kab Tegal

Kelima, terkait strategi yang menarik untuk diungkap adalah pada pernyaan, “Orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 46 %, orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 54 %. Ini menunjukkan bahwa, orangtua kurang memperhatikan anak-anaknya dalam ibadah shalat dan puasa. Shalat merupakan rukun perbuatan yang penting di antara rukun Islam yang lainnya, sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi akhlak manusia.

Dari temuan di atas, terdapat beberapa rekomendasi Puslitbang Penda Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI tentang pendidikan agama pada keluarga, yaitu sebagai berikut:

Pertama, agar seorang anak tidak terjerumus dalam penyakit sosial (narkoba, seks bebas, tawuran), maka orangtua perlu memberikan pendidikan agama dalam keluarga mulai dari mendidik, melatih membimbing hingga membina putra-putrinya agar memiliki akhlak yang mulia.

Kedua, dalam proses memberikan pendidik agama dalam keluarga, orangtua membutuhkan strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan agama mulai dari pengenalan, pembinaan hingga memberikan teladan yang baik bagi putra-putrinya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)

Baca Kajian Keagamaan lainnya DI SINI

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Lomba, Fragmen PKB Kab Tegal

Sabtu, 09 Desember 2017

Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam

Madiun, PKB Kab Tegal - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos) di Dusun Mlaten, Desa/Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Baksos tersebut diwujudkan dengan membuka pengobatan alternatif berupa layanan bekam.

Pada kegiatan yang berlangsung Ahad (22/1) ini, sebanyak tujuh ahli bekam yang dimiliki LKNU didatangkan. Sementara untuk memperoleh informasi terkait keluhan kesehatan, dua orang herbalis juga digandeng demi kelancaran layanan bekam.

Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam

“Pengobatan Bekam sangat baik bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut, menurutnya, selain suatu sunnah yang diajarkan Nabi, juga memperlancar penyumbatan-penyumbatan dalam pembuluh darah,” kata Anwar, salah satu ahli bekam. Menurutnya, dengan dibekam darah-darah kotor terangkat ke permukaan. Hal ini membantu proses pembaharuan darah.

Sulamsri, seorang Herbalis dan pemeriksa kesehatan, mengingatkan kepada para warga agar mengurangi konsumsi makanan ataupun minuman kemasan secara berlebihan. Berdasar hasil data pemeriksaan, banyak dari warga yang tubuhnya mengandung banyak kimia berbahaya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sementara pengurus LKNU setempat, Maryono mengatakan, kegiatan baksos ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam menjalani hidup sehat, sesuai dengan tema yang diangkat kali ini, yakni ‘Memelihara Kesehatan dan Menanggulangi Ancaman Secara Optimal. “Masyarakat sudah tidak lagi ada halangan untuk menjaga dan mensyukuri kesehatan,” pungkasnya.

Puluhan warga berbondong bondong menjalani cek kesehatan dan bekam, baik laki-laki ataupun perempuan. Turut terlibat, PAC GP Ansor, Rijalul Ansor, Banser, dan pihak takmir Masjid Baitus Sholihin. (Ali Makhrus/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Desember 2017

HIPSI Ramaikan Pasar Online

Jakarta, PKB Kab Tegal. Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) menggagas TOKO NU secara online sebagai upaya menciptakan perputaran pasar antar warga Nahdliyin. Melalui alamat website tokonu.com pengunjung dapat mengakses dengan mudah untuk melakukan transaksi jual-beli online.

HIPSI Ramaikan Pasar Online (Sumber Gambar : Nu Online)
HIPSI Ramaikan Pasar Online (Sumber Gambar : Nu Online)

HIPSI Ramaikan Pasar Online

“Inovasi merupakan salah satu senjata HIPSI dalam melebarkan sayap bersama santri di Indonesia. Dengan melimpahnya kemampuan SDM-nya, HIPSI menggagas TOKO NU online ini,” kata Mohammad Gozali, Ketua Umum HIPSI, dihubungi PKB Kab Tegal, Jumat  (21/9).

Toko online HIPSI ini menawarkan berbagai produk, dari pertanian, peternakan, kuliner, industri kreatif, hingga gadget dan otomotif.

PKB Kab Tegal

Menurut Gozali, kegiatan lain yang sudah dilakukan HIPSI adalah pembinaan dan pembentukan 8 kluster budidaya lele sangkuriang bekerjasama dengan Bank Mandiri di 8 pondok pesantren besar Jawa Timur. selain itu juga pembinaan agrobisnis 10 hektar di Bondowoso dan Pasuruan, pembentukan usaha bersama di bidang kuliner, kerajinan, peternakan, bahkan property&IT company.

PKB Kab Tegal

“Berbagai kegiatan HIPSI bisa diakses di www.pesantrenmandiri.com,” tambahnya.

HIPSI yang dibentuk di bawah Rabithah al-Maahid al-Islamiyyah (RMI) atau asosiasi pesantren se-Indonesia mempunyai visi Mencetak 1 Juta Santri Pengusaha. Sementara misinya, antara lain, menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri  yang mandiri. 

“HIPSI telah membulatkan tekad untuk menumbuhkan klaster pengusaha kecil dan menengah baru yang benilai tambah, bersinergi dan bermartabat,” demikian Muhammad Ghazali.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Fragmen, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

Rabu, 29 November 2017

Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016

Malang, PKB Kab Tegal. Dwi Wahyudi, anggota Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih juara di ajang Bidikmisi on March (BIOMA) 2016 yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Mahasiswa Pendidikan Biologi Unila ini terinspirasi film animasi Yu Gi Oh dalam memperoleh ide yang selanjutnya ia tuangkan dalam karya tulis.

Dalam lomba esai BIOMA 2016, Dwi mengusung judul Heroes Card Game yang mengadaptasi konsep permainan pada kartu-kartu Yu Gi Oh. Konsep tersebut ia modifikasi dengan mengganti gambar kartu Yu Gi Oh dengan gambar para pahlawan nasional juga para penjajah.

"Berawal dari gemar main game, kebetulan ada teman ngabari BIOMA ini. Saya mengamati Indonesia saat ini banyak terjadi korupsi. Hal ini menunjukkan Indonesia mengalami krisis karakter. Jadi saya ingin gabungkan antara game dan krisis karakter di Indonesia”, tutur Dwi.

Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016

Lebih lanjut mahasiswa kelahiran Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung ini berharap esai Heroes Card Game yang ditulisnya dapat menanamkan karakter kepahlawanan sejak dini. Menurutnya, jika sejak SD sudah tertanam karakter jujur dan positif, maka ketika sudah dewasa nanti ia tidak akan bertindak amoral.

Dia juga menjelaskan bahwa nantinya selain konsep kartu secara fisik, Heroes Card Game ini dapat dikembangakan menjadi permainan pada PC maupun handphone berbasis android. Dengan ide ringan dan unik namun sangat bermakna inilah, Dwi Wahyudi berhasil menyabet juara umum lomba esai pada ajang BIOMA 2016.

"Ini adalah esai kedua yang saya tulis. Pencapaian ini saya jadikan sebagai bentuk rasa syukur ucapan terima kasih kepada mereka yang sudah memberikan dukungan moril pada saya, karena tanpa dukungan mereka saya tidak akan sampai pada pencapaian ini," ujar Dwi. Selamat Dwi Wahyudi, keluarga KMNU bangga padamu.(el Naomiy/Zunus)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Fragmen PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Kamis, 23 November 2017

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru

Ketika mengenakan pakaian, baik serban, gamis, ataupun jubah baru, Rasulullah memberinya nama dengan namanya, lalu mengucapkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa saat Mengenakan Pakaian Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru

Allâhumma lakal hamdu anta kasautanîhi, as-aluka khairahu wa khaira mâ shni‘a lahû wa a‘ûdzu bika min syarrihi wa syarri mâ shuni‘a lahu



PKB Kab Tegal

Artinya: "Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakaikannya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya.”

Dalam riwayat lain, pemilik baju baru saat hendak mengenakannya juga bisa membaca:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

Alhamdulillâhil ladzî kasânî mâ uwâriy bihi ‘aurâtî wa atajammalu bihi fî hayâtî



Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian sebagai penutup auratku dan penghias dalam hidupku."

Menurut hadits riyawat Abu Dawud dan at-Tirmidzi, barangsiapa yang membaca doa kedua tersebut, lantas ia mengambil pakaiannya yang lama dan menyedekahkannya, niscaya dia berada di dalam perlindungan dan penjagaan? Allah, hidup atau mati.

Doa ini dibaca untuk pakaian baru secara umum, tak hanya pakain badan (baju, gamis, jaket, mantel), tapi juga pakaian baru yang lain seperti sepatu, sandal, tas, dompet, kerudung, mukena, jam tangan, dan seterusnya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

(Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Fragmen, Lomba PKB Kab Tegal

Senin, 13 November 2017

Tarekat adalah Pilar dan Ruh NU

Bandung, PKB Kab Tegal. Dosen Pascasarjana Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung DR. Ajid Tohir mengatakan, salah satu pilar dan merupakan ruh Nahdlatul Ulama adalah thariqah (tarekat). NU kemudian menjam’iyahkan para pengamalnya dalam Jamiyah Ahli Thariqah Mutabarah An Nahdliyah (JATMAN).

Tarekat adalah Pilar dan Ruh NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Tarekat adalah Pilar dan Ruh NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Tarekat adalah Pilar dan Ruh NU

Pendapat Ajid diperkuat dengan mengutip pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada sebuah pertemuan di Cihampelas. “Ruh-nya NU itu ada di Thariqah," kutipnya pada pembentukan Mahasiswa Ahli Thariqah Mutabarah An Nahdliyah (MATAN) Jawa Barat di Bandung Sabtu (14/2).

Menurut penulis buku “Gerakan Politik Kaum Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah di Pulau Jawa” ini, kontribusi penganut tarekat dalam perjuangan melawan kolonialisme sangat besar. Dalam temuannya, setiap ada pergerakan melawan penjajah selalu melibatkan penganut tarekat.

PKB Kab Tegal

Namun, perjuangan kalangan tarekat justru kurang dihargai pada masa kemerdekaan. Bahkan mereka dicap sebagai kalangan yang menjadi penyebab mundurnya dunia Islam, khususnya di Indonesia.

PKB Kab Tegal

"Dulu sekitar tahun 1970-an kelompok thariqah menjadi sasaran empuk kelompok reformis karena thariqah dianggap sebagai kemunduran Islam. Padahal sebenarnya thariqah punya peran besar dalam melawan penjajah," tambahnya.

Lain lagi dengan cara pandang orang pada kalangan tarekat pada zaman sekarang. Menurut Ajid, tarekat mulai digemari masyarakat. Bahkan di kalangan akademik.

Karena, sambung Ajid, di akademik yang selalu diisi adalah intelektual melulu, sementara ruhaniyahnya hampa. Sementara yang mengisi ruhaniyah itu adalah tasawuf yang dilakoni kalangan tarekat.

"Belajar dalam tasawuf itu tidak ada akhirnya, kita akan terus menjadi murid, menjadi salik sampai tutup usia," lanjutnya. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Fragmen, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal