Tampilkan postingan dengan label Halaqoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Halaqoh. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Maret 2018

Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata

Prancis, PKB Kab Tegal
menggunakan roket peluncur dari Arianespace, telah berhasil meluncurkan satelit observasi Helios IIA untuk Departemen Pertahanan Perancis, Belgia dan Spanyol. Selain untuk observasi ruang angkasa, satelit ini juga akan dipakai menguji kemungkinan pengembangan persenjataan, mempersiapkan dan mengevaluasi operasi militer, dan pemetaan daratan digital untuk sistem penuntun rudal jelajah.

Peluncuran ini dilaksanakan dari Landasan Ruang Angkasa Eropa di Kourou, Guyana Perancis pada hari Sabtu, 18 Desember 2004 pukul 13:26 waktu lokal di Kourou (16:26 GMT, atau 23:26 WIB).

Setelah menempuh perjalanan selama 60 menit dan 8 detik, roket peluncur Ariane 5 secara akurat telah menempatkan satelit Helios II A menuju orbit polar Sun-synchronous. Bersama Helios II A, dibawa juga enam satelit pendamping yaitu empat mikro satelit Essaim dan dua satelit kecil lainnya, Parasol dan Nanosat.

"Kesuksesan peluncuran Helios merupakan langkah maju bagi kebijakan ruang angkasa kami," kata Menteri Pertahanan Prancis, Michele Alliot-Marie. "Menguasai ruang angkasa adalah bekal menuju masa depan," lanjutnya.

Helios IIA adalah satelit pertama dari generasi kedua sistem observasi spaceborne pertahanan keamanan Perancis, yang dilakukan melalui kerjasama dengan Belgia dan Spanyol. Biro pertahanan Perancis DGA (Délégation Générale pour l’Armement), yang merupakan bagian dari MoD Perancis, merupakan penanggung jawab program ini. Badan ini melimpahkan tanggung jawab atas segment ruang angkasa kepada biro  ruang angkasa Perancis, CNES (Centre National d’Etudes Spatiale).

Satelit yang beratnya kira-kira 4.200 kg pada saat peluncuran ini disebut-sebut mampu melihat objek sekecil buku di semua tempat di Bumi. Perlengkapan sensor inframerah-nya memungkinkan militer Prancis mendapatkan berbagai informasi pada malam hari dari angkasa, suatu hal yang pertama kali dimiliki Prancis.

Sementara satelit Parasol (payung) yang ikut diorbitkan, ditujukan untuk mempelajari efek selimut awan dan gas aerosol terhadap pemanasan global dan munculnya efek rumah kaca. Efek ini diyakini muncul akibat buangan gas karbon dioksida dari Bumi menutupi atmosfer sehingga menghalangi panas keluar dari Bumi. Akibatnya suhu Bumi makin panas.

Dengan suksesnya misi ke-enam belas ini, peluncur standar Ariane 5G ("Generic") kembali membuktikan kemampuannya untuk melakukan serangkaian misi yang lengkap, mulai dari peluncuran satelit pemerintahan menuju orbit Sun-synchronous hingga peluncuran satelit komersil berbobot besar menuju orbit geostasioner dan satelit ilmiah menuju orbit khusus. Helios IIA adalah satelit militer ke-23 yang dibawa oleh roket peluncur Ariane. (arianespace/CNN/k-ol/cih))

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Halaqoh, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata (Sumber Gambar : Nu Online)
Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata (Sumber Gambar : Nu Online)

Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata

Kamis, 01 Maret 2018

Bagaimana Seharusnya Seorang Muslim Menggunakan Media Sosial?

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Pokja Cyber MUI Thobib Al-Asyhar mengatakan, media sosial memiliki efek positif tapi juga ada dampak negatifnya, tergantung siapa dan digunakan untuk apa. Lalu bagaimana seharusnya seorang Muslim menggunakan media sosial? Thobib menyebutkan, seorang Muslim harus memperhatikan empat hal ketika bermedia sosial. 

“Pertama, membangun kesadaran siapa sesungguhnya kita. Kalau kita tahu siapa kita, maka kita tidak akan sembarangan membuat status dan komen,” kata Thobib di Jakarta, Kamis (14/12).

Bagaimana Seharusnya Seorang Muslim Menggunakan Media Sosial? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bagaimana Seharusnya Seorang Muslim Menggunakan Media Sosial? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bagaimana Seharusnya Seorang Muslim Menggunakan Media Sosial?

Kedua, memahami dosa yang tidak terbatas. Apabila informasi yang disebarkan di media sosial itu tidak benar dan hoaks, maka orang yang menyebarkannya tersebut akan menanggung dosa atas informasi yang tersebar luas tersebut. Bagi Alumni Pesantren Futihiyyah Demak itu, seorang Muslim harus lebih hati-hati dalam bermedia sosial dan menyebarkan informasi.  

“Jika ingin mengorfimasi berita, tanyakan ke orang yang bersangkutan langsung,” tegasnya.

Ketiga, memahami bahwa setiap pikiran dan kata adalah kekuatan. Orang yang memiliki pikiran yang positif, maka hidupnya akan tenang. Begitupun dalam bermedia sosial, seorang Muslim harus menulis status yang positif dan bermanfaat kepada orang lain. 

“Jangan hanya curhat dan mengeluh di media sosial,” kata Dosen di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia itu.  

PKB Kab Tegal

Keempat, mematuhi adab komunikasi dan menyebarkan berita. Seorang Muslim harus menggunakan adab dan akhlak yang mulia dalam bermedia sosial. (Muchlishon Rochmat)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Minggu, 11 Februari 2018

Uninus Berikan Beasiswa S2 dan S3 bagi Guru NU di Jabar

Bandung, PKB Kab Tegal. Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat melakukan silaturahmi dengan Rektor Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung Suhendra Yusuf di Gedung Rektorat Uninus, Selasa (10/1).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Bendahara Pergunu Jawa Barat Kamin Sumardi, Wakil Sekretaris Pergunu Jawa Barat Ujang Hidayatulloh dan beberapa Pimpinan Cabang Pergunu se-Jawa Barat.

Uninus Berikan Beasiswa S2 dan S3 bagi Guru NU di Jabar (Sumber Gambar : Nu Online)
Uninus Berikan Beasiswa S2 dan S3 bagi Guru NU di Jabar (Sumber Gambar : Nu Online)

Uninus Berikan Beasiswa S2 dan S3 bagi Guru NU di Jabar

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Pergunu Jawa Barat Saepuloh ? menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Uninus yang telah bersedia menerima silaturahmi dari Pimpinan Wilayah Pergunu Jawa Barat.

Selain itu, Saepuloh menyampaikan permohonan kesediaan Uninus untuk memberikan beasiswa S2 dan S3 bagi guru-guru dan dosen-dosen NU yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Jawa Barat.

PKB Kab Tegal

“Saat ini, kualifikasi pendidikan guru-guru NU tergabung dalam Pergunu masih sedikit yang berpendidikan S2, begitu juga dosen-dosen NU yang tergabung di Pergunu juga masih sedikit yang berpendidikan S3. Oleh karena itu, kami mohon Uninus dapat membuat kelas khusus untuk Pergunu dan kemudian diberi bantuan untuk mendapatkan beasiswa” tutur Saepuloh.

Pada kesempatan itu juga, Rektor Uninus Suhendra Yusuf menyatakan kesediaannya untuk membuat kelas khusus bagi Pergunu, baik itu Prodi Magister Manajemen Pendidikan (S2), Magister Pendidikan Agama Islam (S2) dan Prodi Doktor Ilmu Pendidikan (S3) dengan memberikan beasiswa 50 persen dari biaya pendidikan.

“Atas apa yang disampaikan oleh Saepuloh, kami bersedia dengan senang hati untuk membantu guru-guru NU dan dosen-dosen NU untuk melanjutkan pendidikannya sampai jenjang S2 dan S3,” ujar Suhendra.

Dia menginstruksikan untuk membuat kelas khusus setiap Prodi satu kelas, nanti mereka diberi beasiswa dari kampus 50 persen dari biaya kuliah dan kami juga akan ajukan mereka ke instansi terkait untuk mendapatkan bantuan biaya kuliah, sehingga mereka mendapatkan beasiswa penuh. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Rabu, 24 Januari 2018

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan

Jombang, PKB Kab Tegal

Pengurus pusat Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur tengah mengupayakan menambah cabang BMT NU di beberapa kecamatan di Jombang pada tahun 2016 ini. Salah satunya di Kecamatan Kesamben ditargetkan pada bulan Februari mendatang.

Rencana tersebut merupakan hasil rapat koordinasi antara Pengurus BMT-NU pusat dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kesamben, Muslimat, Fatayat dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Aula Kantor ? MWCNU setempat, Selasa (26/1/2016) malam.

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)
BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan

Dalam rapat tersebut, mereka menyepakati bahwa BMT-NU cabang Kesamben akan didirikan pada tanggal 21 Februari mendatang. Sedangkan persiapan teknis dan perekrutan pengelola cabang BMT ini sudah dibahas dan direncankan sejak tiga bulan yang lalu. “BMT Kesamben, telah dirintis sejak tiga bulan yg lalu. Dan saat ini sudah ada 60 penabung,” kata Muhammad Muchlis Irawan, Sekretaris BMT-NU pusat kepada PKB Kab Tegal, Rabu (27/1).

Sesuai dengan kebijakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang untuk mendirikan lembaga keuangan sebagai strategi kesejahteraan warga nahdliyin, juga sebagai upaya mengembangkan dan memperkuat kelembagaan NU. Selama dua periode dipimpin KH Isrofil Amar, memang ada target untuk mendirikan satu BMT di tingkat kabupaten dan tiga di MWCNU. “Yang sudah ada sekarang di Bareng, dan di Kesamben ini adalah pendirian yang ke dua,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Untuk pengurus BMT-NU cabang Kesamben, Muhlis sapaan akrabnya menetapkan setidaknya dikelola oleh 8 (delapan) kader NU yang memang berdomisili di ? Kesamben. “Nanti saat resmi dibuka, telah disiapkan empat org pengelola, satu orang penanggung jawab, satu oanrg teller dan dua orang marketing,” ulasnya.

Sementara Ahmad Samsul Rijal, Sekretaris PCNU saat dikonfirmasi mengaskan bahwa rencana pendirian BMT-NU Cabang Kesamben menjadi lompatan kedua PCNU untuk menguatkan kembali nilai dan semangat taawun dalam berjam’iyah, khususnya peran Jam’iyah Ijtimaiyyah di bidang ekonomi.

“Karenanya, mengembangkan BMT NU Jombang Cabang Kesamben merupakan upaya membangun kemanfaatan Jam’iyyah di bidang ekonomi melalui lembaga keuangan syariah yang secara konkrit bisa menjawab masalah ekonomi dari, oleh dan untuk Nahdliyyin di kecamatan Kesamben,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Nasional, Halaqoh PKB Kab Tegal

Selasa, 16 Januari 2018

Kewirausahaan dan Kemandirian Bagian dari Kehidupan Santri

Demak, PKB Kab Tegal. Pengembangan dakwah untuk saat ini selain mempunyai ilmu yang cukup, juga harus ditopang oleh keadaan finansial yang memadai. Kewirausahaan dan kemandirian inilah yang justru diajarkan sejak dini dalam pendidikan di pesantren.

“Pesantren ilmu agama sudah pasti gudangnya, selain mendalami ilmu santri harus mampu melatih sejak dini untuk berwirausaha dan mandiri,” kata Musytasar PCNU Demak KH Dachirin Said pada pelatihan kewirausahaan pemuda di pesantren Al-Islah, Sempal, Wadak, Bintoro Demak, Sabtu-Senin (22-24/11).

Kewirausahaan dan Kemandirian Bagian dari Kehidupan Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kewirausahaan dan Kemandirian Bagian dari Kehidupan Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kewirausahaan dan Kemandirian Bagian dari Kehidupan Santri

Dachirin yang kini diamanahkan sebagai Bupati Demak ini berharap, pelatihan tidak hanya menjadi formalitas kegiatan. Ia lebih jauh meminta peserta pelatihan menindaklanjuti pelatihan dengan praktik sesuai ilmu yang didapat saat pelatihan.

PKB Kab Tegal

“Setelah ini ada reaksi tindak lanjut yang konkret, keseriusan, kesungguhan dalam mengembangkan usaha dengan kemandirian” harap Dachirin.

Sementara Dirjen Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Ir Tri Haryanto saat membuka acara, menawarkan beberapa program yang bisa diakses pesantren seperti budi daya ikan air tawar seperti lele.

PKB Kab Tegal

“Kami punya program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kelompok. Kami yakin komunitas pesantren sangat luar biasa, karena semua bentuk masyarakat ada dalam pesantren” ungkap Tri.

Pelatihan kewirausahaan ini diselenggarakan Kabag Kesra Setda Demak yang difasilitasi Kementrian Kelautan dan Perikanan. Pelatihan ini diikuti santri pesantren percontohan di kabupaten Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Senin, 15 Januari 2018

Kisah Pemuda Ansor Membangun Pesantren

Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Orang-orang sering menyebutnya Desa Mboto. Di desa itu, seorang pemuda berumur 30 tahunan sering disebut-sebut orang. Namanya Ahmad Suyono. Ia kerap disapa Cak Yon.

Saya orang baru di desa itu sehingga belum tahu latar belakang pemuda itu. Barulah pada beberapa bulan lalu, saya berkesempatan mengunjunginya. Ia ternyata alumni pesantren Ploso Mojo Kediri asuhan KH Zainuddin Jazuli.

Kisah Pemuda Ansor Membangun Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Pemuda Ansor Membangun Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Pemuda Ansor Membangun Pesantren

Cukup lama juga ia nyantri, tidak kurang 10 tahun. Sekarang di kampung halamannya mengasuh pesantren kecil terbuat dari anyaman bambu (Jawa: gedhek). Pesantren bambu kecil itu diberi nama: ‘Al-Djazuli. Pesantren itu bermula pada tahun 2006, ketika ia baru saja pulang dari pesantren.

PKB Kab Tegal

Sepulang dari pesantren, teman-teman lama di kampungnya sering berkunjung ke rumahnya. Sebenarnya Cak Yon tak mempersoalkan kunjungan mereka, karena di pesantren sudah terbiasa dengan kehidupan kebersamaan-kesetaraan. Tapi masalahnya ia sungkan pada kedua orang tuanya, teman-temannya sering ngobrol dan bercanda sampai larut malam. Ia takut mengganggu ibunya yang sedang beristirahat.

Karena itulah, juga mungkin karena masih terbawa kebiasaan di pesantren, ia berinisiatif membuat guthekan’ dari bambu. Hanya satu kamar. Ia membangunnya di pekarangan belakang rumah. Tujuannya jika teman-temannya berkunjung sampai malam, tidak mengganggu orang tuanya.

PKB Kab Tegal

“Saya katakan pada teman-teman saya, ‘kalian kalau di sini, mau guyon, melekan sampai malam, terserah’,” katanya menceritakan.

Namun, siapa menyangka apa yang dilakukannya ternyata menarik perhatian para tetangganya. Pada waktu mengawali pembuatannya, para tetangga sering bertanya: "Buat apa Cak Yono?" Pemuda berpostur tinggi kurus itu hanya menjawab, "Bikin kandang ayam."

Ternyata masyarakat sekitar tak percaya jawaban itu. Setelah satu guthekan jadi, mereka bahkan bilang: "Kok ndak ngomong kalau mau bikin pesantren." 

Dan begitulah, meskipun sudah beberapa kali dijelaskan maksud sesungguhnya, tetanga tetap tidak percaya. Bahkan banyak diantara mereka yang malah membantu pembangunan, hingga sekarang sudah ada sekitar 3-4 guthekan. Juga satu tempat mirip aula yang juga terbuat dari bambu.

Cak Yono sendiri sempat meninggalkan rumahnya, kembali ke pesantren, dengan tujuan supaya masyarakat tidak lagi melanjutkan apa yang dikatakan mereka sebagai membangun pesantren.

“Kira-kira selama 3 (tiga bulan) sejak Muharram tahun itu saya kembali ke pesantren, biar terserah mereka mau apa, mau membangun atau apa, pokoknya saya ndak mau tanggung jawab,” kenangnya. “Tetapi, tak dinyana sekembali dari pesantren, justru pembangunannya sudah selesai,” katanya.

Tidak hanya itu, masyarakat memasrahkan anaknya untuk diajari mengaji. Dan sekarang, Cak Yon sudah memiliki sekitar 10 santri mukim dan seratusan santri yang berangkat dari rumah.

Kini sudah mulai dibuat pintu gerbang pesantren dengan tulisan ‘Ponpes. Al-Djazuli’. Nama itu diambil dari nama eyang gurunya: KH Djazuli Utsman. Gerbang itu, meskipun kecil, tapi terbuat dari baja cor, atas inisiatif masyarakat. Termasuk biaya sampai tenaga dan pengerjaannya mereka pula yang menanggung. Cak Yono sendiri tidak ambil pusing mau dibangunkan atau tidak.

Di ujung obrolan, ternyata ia Ketua Gerakan Pemuda Ansor Ranting desa itu. Ia alumni Pendidikan Kader Pemimpin Nahdlatul Ulama (PKPNU) Malang Raya angkatan pertama. Ia juga beberapa kali berdiskusi dengan saya mengenai bagaimana menggerakkan organisasi dan kaderisasi Ansor di desanya itu. (Ahmad Nur Kholis/Abdullah Alawi)

Ilustrasi: http://endibiaro.blogdetik.com/index.php/2011/10/16/sepuluh-hari-menjadi-santri/

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Halaqoh PKB Kab Tegal

Minggu, 14 Januari 2018

Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan

Probolinggo, PKB Kab Tegal?

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada Kamis 2 Maret 2017 genap berusia 62 tahun. IPPNU memperingati hari lahir digelar dengan melakukan sejumlah rangkaian acara, diantaranya Workshop Kaderisasi, Seminar Literasi Digital di Pondok Pesantren Hati, Kraksaan, Probolinggo Jawa Timur, dan Tadabbur Alam atau rihlah ke gunung Bromo.

Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan

Puncak peringatan harlah, IPPNU akan melakukan Istighotsah dan Bershalawat bertema "Munajat Cinta Pelajar Putri Nusantara" di gedung PBNU, Jakarta Pusat pada pada Sabtu 11 Maret 2017.

Ketua Umum IPPNU Puti Hasni, pada pembukaan Workshop Kaderisasi menyampaikan, kaderisasi adalah jantung organisasi. "Workshop Kaderisasi untuk kemaslahatan para kader dan para pelajar seluruh Nusantara. Rumusan dan kebijakan berkaitan dengan kaderisasi untuk IPPNU dan untuk seluruh pelajar seluruh indonesia pada umumnya."

Menurut Puti banyak sekali tantangan pelajar, khususnya IPPNU ke depan. Untuk itu, IPPNU harus lebih menyiapkan kader-kader untuk mengawal NKRI.

“Workshop Kaderisasi ini bertujuan mencari sistem yang terbaik untuk bisa masuk kepada seluruh pelajar di Indonesia agar IPPNU bisa berkontribusi untuk masa depan Indonesia ini," jelas Puti.

PKB Kab Tegal

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asdep Bidang Organisasi Kemasyarakatan Meidian menyampaikan, peran perubahan Indonesia berada di tangan para pelajar.

PKB Kab Tegal

Ia berharap agar IPPNU mampu memegang identitas budaya dan karakter bangsa dan memupuk rasa nasionalisme pemuda Indonesia. IPPNU harus pandai memfilter budaya dan informasi yang berkembang agar tidak terjerumus gerakan-gerakan radikal.

Bupati Probolinggo Puput Tantriana berpesan kepada IPPNU agar selalu hadir untuk masyarakat NU. Pengabdian, tidak hanya ? dilihat dari banyaknya anggota, tapi kehadiran IPPNU sebagai agen perubahan untuk NU dan Indonesia sangat diperlukan.

"Saya selaku orang tua, menitipkan kepada kader IPPNU untuk terus meningkatkan kualitas diri, jadilah tameng, dan jadilah agen perubahan di wilayah masing-masing, karena wajah masa depan NU ada ditangan kalian," katanya.

Workshop Kaderisasi dibuka dengan penabuhan rebana oleh Bupati Probolinggo di dampingi Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Wazir dan PCNU Kota Kraksaan KH. Ahmad Syafii. (Anty Husnawati/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Hikmah, Halaqoh PKB Kab Tegal

Manusia dan Ingatan Panjang Unta

Sore itu Gus Dur terlihat bercengerama dengan beberapa tamu penting yang menemuinya di kediamannya di Ciganjur Jakarta Selatan.

Meskipun tamu yang menemuinya adalah orang penting, Gus Dur tidak pernah membedakan secara pelayanan. Semua tamu dari berbagai latar belakang ditemui dan dijamunya secara terhormat.

Tidak lupa, Gus Dur selalu membumbui setiap obrolannya dengan menyajikan humor-humor segar untuk mencairkan suasana menjadi lebih akrab dan hangat.

Manusia dan Ingatan Panjang Unta (Sumber Gambar : Nu Online)
Manusia dan Ingatan Panjang Unta (Sumber Gambar : Nu Online)

Manusia dan Ingatan Panjang Unta

Pada kesempatan tersebut Gus Dur bercerita tentang hewan unta. Hewan yang banyak hidup di tanah Arab ini menurut Gus Dur termasuk hewan yang panjang ingatan tapi mempunyai sikap pendendam.

“Panjang ingatan unta bisa sampai berapa lama Gus?” tanya salah seorang tamu polos.

PKB Kab Tegal

“Bisa sampai 10 tahun,” jawab Gus Dur.

“Luar biasa hewan ini. Mungkin pengaruh panjangnya perjalanan yang mereka sering lakukan di gurun,” tukas tamu lain menanggapi.

“Bisa jadi,” Gus Dur diplomatis.

Gus Dur melanjutkan ceritanya, bila ada seseorang yang memukul unta itu, maka dia akan membalasnya pada kesempatan lain.

PKB Kab Tegal

“Walaupun kejadiannya sudah 10 tahun,” sambung Gus Dur.

“Jadi kalau ada manusia yang tidak mau akur dan pendendam setelah 10 tahun berkonflik, maka ia bukan manusia, tapi unta,” seloroh Gus Dur disambut gerrr tawa para tamunya. (Fathoni)

Disarikan dari buku "Fatwa dan Canda Gus Dur" karya KH Maman Imanulhaq (2010).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Halaqoh PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Januari 2018

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa

Subang, PKB Kab Tegal. Alhamdulillah, umat Islam di Indonesia ada 12,9 persen dari total umat Islam seluruh dunia sehingga Indonesia menjadi negara Muslim terbesar di dunia. Organisasi umat Islam terbesar di dunia juga adanya di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.

Demikian ceramah yang disampaikan Ketua PBNU H Marsudi Syuhud pada acara Pengajian Bulanan MWCNU Binong dan Tambakdahan yang diikuti ribuan jamaah di halaman Masjid Jami Al-Muttaqien Kp. Jungklang Desa Mulyasari Kec. Binong Kab. Subang. (Rabu, 24/02).

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahlilan Jadi Perekat Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa

“Kenapa di Timur Tengah, negara yang banyak umat Islamnya mudah sekali perang? Karena di sana ulamanya, tidak punya organisasi semacam NU. Mereka berjuang sendiri,” kata Marsudi.

“Sebelum saling membunuh, mereka saling mengkafirkan dulu. Nah model faham Takfiri ini sekarang sudah masuk ke indonesia. Negara kita yang berketuhanan yang maha esa pun dianggap negara thoghut,” tambahnya.

“Kenapa Islam di Indonesia aman. Karena ada Nahdlatul Ulama. NU mempunyai fasilitas-fasilitas brilian, yang bisa mengumpulkan banyak orang. Sebelum lahir, masih dalam kandungan 4 bulan ada acara mapat, setelah lahir ada acara marhaban, setelah meninggalpun ada acara yaitu tahlilan,” kata Ketua PBNU ini.

PKB Kab Tegal

“Satu-satunya organisasi yang mengurus umatnya dari sebelum lahir hingga meninggal adalah NU. Model seperti ini tidak ada di Timur Tengah. Kalau ada kiai yang berselisih, rukun kembali karena bertemu salaman pada acara tahlilan. Oleh karena itu jangan sepelekan wahai pemerintah, bahwa tahlilan adalah perekat bangsa,” tegasnya.

Pengajian bulanan ini dihadiri juga oleh Rais Syuriyah PCNU Subang KH. Agus Salim, Ketua Tanfidziyah PCNU Subang KH Musyfik Amrullah, Camat Binong H Suhaendi, Ketua PC Muslimat NU Subang Iis Salamah. Red: Mukafi Niam

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Halaqoh PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Januari 2018

Kiai Said Tegaskan Pemimpin Agama Punya Peran Penting Bangun Nasionalisme

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa pemimpin agama mempunyai peran penting dalam membangun nasionalisme.

Hal ini ia kemukakan ketika memberikan sambutan dan pengarahan dalam kegiatan Training of Trainer (ToT) Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), Senin (13/10) di Gedung PBNU Jakarta bertajuk Pemimpin Agama dan Perubahan Gerakan Revolusi Mental.

Kiai Said Tegaskan Pemimpin Agama Punya Peran Penting Bangun Nasionalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said Tegaskan Pemimpin Agama Punya Peran Penting Bangun Nasionalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said Tegaskan Pemimpin Agama Punya Peran Penting Bangun Nasionalisme

Nasionalisme yang dimaksud Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan ini ialah upaya seluruh warga bangsa untuk bersama mencintai dan membangun negaranya tanpa menanggalkan identitas suku, bangsa, dan keyakinannya.

“Nasionalisme pemimpin agama di Indonesia dengan di Arab, misalnya, itu berbeda. Kalau di Indonesia, ulama itu ya ahli agama dan nasionalis, sedangkan di Arab, mereka mungkin ahli agama, tetapi jiwa nasionalisnya enggak ada,” urai Kiai Said.

PKB Kab Tegal

Dalam kegiatan yang diikuti oleh sekitar 40 trainer ini, Kiai Said membeberkan bukti ketika sejumlah ulama di Arab yang ‘alim dan banyak mengarang kitab, tetapi tidak berdaya ketika negaranya terjadi konflik dan tragedi kemanusiaan.

“Ini berbeda dengan Indonesia, meskipun ia adalah kiai kampung, tetapi perannya dalam menciptakan kehidupan damai dan memberi teladan baik atau uswah hasanah kepada masyarakat terbukti mewujudkan kehidupan aman dan tenteram,” ujar Guru Besar Ilmu Tasawuf ini.

Dalam kegiatan ini, PBNU menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). PBNU dan Kemenko PMK berkomitmen mewujudkan gerakan revolusi mental lewat para pemimpin agama. (Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Tokoh PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Januari 2018

Radikalisme Berkembang dari Paham Takfiri

Pringsewu, PKB Kab Tegal

Ketua PCNU H Taufiqurrohim merespon imbauan dan ajakan Kementerian Kominfo untuk mendukung pengawasan dan penanganan akun-akun media sosial juga situs-situs di internet yang terbukti mendukung aksi kekerasan atau terorisme.

"Tidak hanya yang radikal saja yang perlu diblokir, namun yang takfiri juga perlu diblokir. Sebab munculnya paham radikal bermula dari paham takfiri (mengafirkan orang lain)," Kata Taufiq ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (21/1).

Radikalisme Berkembang dari Paham Takfiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Radikalisme Berkembang dari Paham Takfiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Radikalisme Berkembang dari Paham Takfiri

Menurutnya, jika pemberantasan dilakukan dari bibitnya yaitu paham takfiri maka paham radikalisme dapat ditekan perkembangannya sehingga tidak tumbuh subur mempengaruhi masyarakat.

"Kita harapkan pemberantasan ini juga tidak hanya pada pemblokiran situs-situsnya saja namun kegiatan kegiatan paham takfiri juga harus di berantas," tegasnya.

PKB Kab Tegal

Seperti diberitakan bahwa baru-baru ini Kominfo memblokir beberapa akun dan situs online setelah melakukan pengawasan dan menerima laporan dari masyarakat. Kementerian Kominfo telah memblokir sedikitnya 11 website yang mendukung tindakan teror di Tanah air.

Kominfo juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengawasi dan melaporkan jika mengetahui situs-situs atau akun media sosial yang menyebarkan paham radikal. Masyarakat dapat melaporkannya melalui email aduankonten@mail.kominfo.go.id, pihak Kementerian Kominfo akan menindaklanjutinya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Halaqoh, Ubudiyah PKB Kab Tegal

Kamis, 21 Desember 2017

NU Bengkayang Perkuat Eksistensi di Daerah Perbatasan

Bengkayang, PKB Kab Tegal. Terletak di perbatasan RI-Malaysia dan di tengah mayoritas Katolik dan Kristen, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat terus memperkuat eksistensi organisasi.

Sebagai bukti eksistensi NU di daerah perbatasan itu, PCNU Bengkayang telah membeli sebidang tanah seluas satu hektar. Tanah itu rencananya untuk membangun saran pendidikan merk NU.

NU Bengkayang Perkuat Eksistensi di Daerah Perbatasan (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Bengkayang Perkuat Eksistensi di Daerah Perbatasan (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Bengkayang Perkuat Eksistensi di Daerah Perbatasan

“Alhamdulillah kita sudah membeli tanah. Sekarang tinggal proses sertifikasi. Kita berencana membangun sarana pendidikan di tanah itu," kata Ketua PCNU Bengkayang Eddy Irianto di kantornya, Kamis (20/12).

PKB Kab Tegal

Dijelaskan Eddy yang juga Kepala Badan Pengelola Keuangan Pemkab Bengkayang, tanah itu dibeli terbilang murah. Berada dekat fasilitas olahraga milik Pemkab Bengkayang. Transaksi pembelian sudah selesai. Sekarang tinggal pengurusan sertikasi tanah saja.

PKB Kab Tegal

"Tanah itu akan kita bangun sarana pendidikan. Untuk itu kami mohon bantuan PW maupun PB gimana agar di atas tanah bisa dibangunkan madrasah atau lembaga pendidikan lainnya. Terus terang kita masih sangat awam dalam hal itu," jelas Eddy.

Apabila sarana pendidikan itu terwujud, itulah sumbangan besar NU untuk Kabupaten Bengkayang di mana umat Islamnya minoritas. "Walau jumlah umat Islam kecil, kita ingin lihatkan bahwa kita juga mampu meningkatkan sumberdaya manusia Kabupaten Bengkayang," ujar Eddy.

PCNU Bengkayang terbilang baru. Walau baru tapi sudah memiliki aset berharga untuk umat. Tahun depan, Eddy menargetkan berdirinya pengurus NU tingkat kecamatan. Apabila sudah terbentuk NU seluruh kecamatan, saat itulah kekuatan NU akan terlihat.

Kabupaten Bengkayang salah satu daerah yang berbatasan dengan Malaysia. Arus perdagangan ke negeri jiran sangat deras di sana. Mayoritas penduduknya beragama Katolik dan Kristen. Sementara suku dominan adalah Dayak. Selebihnya Melayu, Tionghoa, Jawa. 

Bengkayang lahir di era reformasi. Baru dua kali ganti bupati. Terbilang muda dalam pembangunan, namun mulai gesit mengejar ketertinggalan. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rosadi Jamani 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Senin, 18 Desember 2017

Pelantikan Pertama Kali IPNU-IPPNU Cisumur

Cilacap, PKB Kab Tegal. Pengurus Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah resmi dilantik di desa setempat, Sabtu, (30/11).

Pelantikan ini merupakan kali pertama untuk Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Cisumur. Ada 27 pengurus IPNU dan 27 pengurus IPPNU yang dikukuhkan dalam acara yang dirangkai dengan kegiatan rutin Muharram di Cisumur itu.

Pelantikan Pertama Kali IPNU-IPPNU Cisumur (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelantikan Pertama Kali IPNU-IPPNU Cisumur (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelantikan Pertama Kali IPNU-IPPNU Cisumur

Ketua terpilih Eko Prasetyo (IPNU) dan Nua Lili Nurhidayati (IPPNU) mengaku sedang menerima tanggung jawab besar. Mereka berjanji akan menjalankan amanat organisasi dengan baik. Keduanya mengharap dukungan dari berbagai pihak untuk kemajuan pelajar NU di wilayahnya.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Kecmatan Gandrungmangu Ulun Najah Azhar, pelantikan ini memberi semangat bagi pihaknya untuk membentuk rantingranting yang baru di desa lain. Dia mendorong, pengurus baru bekerja maksimal untuk kepentingan oraganisasi dan kemajuan desa setempat.

”Kader yang dilantik mesti bisa menjadi pelopor,” katanya usai melantik pengurus baru IPNU-IPPNU yang baru berdiri ini, mewakili Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Cilacap.

PKB Kab Tegal

Acara pelantikan dihadiri sejumlah pengurus pimpinan anak cabang Gandrungmangu dari unsure Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor, kader IPNU-IPPNU, serta beberapa badan otonom NU di Cisumur. (Arif Syukron/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Jumat, 15 Desember 2017

Gandeng UPI, Pergunu Jabar Tingkatkan Kapasitas Guru-guru IPS

Tasikmalaya, PKB Kab Tegal - Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (pergunu) Jawa Barat bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan IPS Sekolah Pascasarjana UPI Bandung dalam menyelenggarakan pelatihan pengembangan pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam mata pelajaran IPS. Kegiatan yang melibatkan guru-guru IPS ini berlangsung di Pesantren Riyadul ‘Ulum Wadda’wah, Condong, Tasikmalaya, Sabtu (13/8).

Sebanyak 100 guru SMP perwakilan dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya hadir dalam kegiatan ini. Tampak hadir Ketua Prodi Pendidikan IPS Sekolah Pascasarjana UPI Bandung Prof Dr Nana Supriatna, Sekretaris Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, dan Pimpinan Pesantren Riyadul ‘Ulum Wadda’wah KH Diding Darul Falah.

Gandeng UPI, Pergunu Jabar Tingkatkan Kapasitas Guru-guru IPS (Sumber Gambar : Nu Online)
Gandeng UPI, Pergunu Jabar Tingkatkan Kapasitas Guru-guru IPS (Sumber Gambar : Nu Online)

Gandeng UPI, Pergunu Jabar Tingkatkan Kapasitas Guru-guru IPS

Menurut Sekretaris Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, arus globalisasi pada saat ini telah melunturkan identitas kebangsaan.

PKB Kab Tegal

“Siswa lebih bangga dengan hasil budaya asing daripada budaya sendiri. Siswa lebih bangga memainkan permaian produk luar negeri seperti game daripada permainan tradisional. Karena itu, guru perlu menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa dengan mengembangkan pembelajaran dengan berbasis kearifan lokal,” kata H Saepuloh.

PKB Kab Tegal

Ia berharap setelah kegiatan pelatihan ini guru-guru IPS dapat melaksanakan pembelajaran berbasis kearifan lokal sehingga dapat menumbuhkan dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa.

Hadir sebagai narasumber Prof Dr Nana Supriatna, Dr Agus Mulyana, dan Drs H Wahyu Wibisana. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, AlaNu PKB Kab Tegal

Rabu, 13 Desember 2017

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Saat menyampaikan materi pada Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Ahad (16/10), Ketua PCNU Kabupaten Bogor Jawa Barat KH. Romdhon mengatakan bahwa saat ini banyak terjadi kemiskinan aqidah ditengah masyarakat.

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis

Kang Doni, begitu Ia biasa disapa mengatakan bahwa fenomena semakin banyaknya orang yang memiliki sifat hedonis dan materialistis merupakan tanda sudah terjadinya kerapuhan mental spiritual.

Menurut Alumni Pesantren Cipasung Tasikmalaya dan Ciganjur Jakarta ini, banyak orang tergiur dengan iming-iming materi yang berkedok padepokan, Majelis taklim dan sejenisnya. Orang yang tergiur saat ini juga sudah tidak memandang lagi status sosial dan status pendidikan.

"Banyak sekarang yang berpendidikan sampai dengan S3 baik dalam maupun luar negeri yang ikut-ikut dalam aliran yang lebih mengarah kepada kecintaan pada dunia," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Oleh karenanya, ini merupakan tugas yang berat bagi NU untuk memberikan pencerahan agar warga NU tidak ikut terbawa arus dengan aliran-aliran Agamis Materialistis tersebut.

Kedatangan Kang Doni ke PCNU Pringsewu ini dalam rangka Silaturahmi dan lebih menambah ukhuwah antar PCNU Bogor dan Pringsewu. "Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini kita dipanjangkan umur dan murah rezeki," harap kang doni.

Silaturahmi tersebut juga dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan Mustasyar PCNU Pringsewu H Sujadi yang juga Bupati Pringsewu dan hadir pada kegiatan Jihad Pagi tersebut. Ditemui setelah kegiatan Jihad Pagi, Kang Doni mengatakan bahwa saat ini terjadi kelangkaan seorang ulama yang juga umara.

PKB Kab Tegal

Padahal menurutnya, sejarah mencatat dimasa lalu banyak sekali para ulama yang juga menjadi pemimpin pemerintahan dan membawa kemaslahatan bagi warganya.

"Kemiskinan struktural jika terjadi umara tidak bisa mengelola pemerintahan. Ketika Ulama menjadi pemimpin Insyaallah kemaslahatan dunia dan akhirat dapat diraih," katanya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Halaqoh, Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 12 Desember 2017

Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri

Lombok Timur, PKB Kab Tegal

Pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur berorientasi pada pasa kerja di wilayah Lombok Timur. Hal ini bertujuan agar alumni pelatihan BLK bisa langsung bekerja karena kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dunia industri.



Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelatihan Kerja di BLK Lombok Timur Sesuai Kebutuhan Industri

"Banyak kawasan wisata di Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Mataram. Jurusan dan Pelatihan di BLK megarah ke sana (sesuai dengan kebutuhan industri-red)," kata Kepala BLK Lombok Timur, Sirman di Lombok Timur, Rabu (27/9).



Sirman mencontohkan, untuk peserta pelatihan jurusan perhotelan tahun 2017 di bidik akan di tempatkan di novotel yang akan berdiri di wilayah Lombok Tengah. Rencananya Pantai Kute Lombok Tengah akan menjadi kawasan mandalika resort dan banyak hotel yang akan didirikan. 



PKB Kab Tegal

"Kami membaca peluang itu, alumni pelatihan akan banyak terserap disana," ujar Sirman.



Selain perhotelan, lanjut Sirman, banyak wisatawan asing yang ingin di pandu untuk mengenal lebih jauh tentang pariwisata dan budaya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menjawab tantangan tersebut, BLK Lombok timur juga sudah menyediakan pelatihan jurusan tour guide dengan jumlah peserta pelatihan  sekitar 30 orang tiap angkatannya.

PKB Kab Tegal



"Untuk jurusan baru seperti tour guide ini mengajarkan para siswa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan langsung melakuka praktik lapangan di kawasan wisata NTB," ungkap Sirman.



Terkait durasi pelatihan kerja di BLK Lombok Timur, Sirman mengungkapkan untuk pelatihan jurusan tour guide masa pelatihan selama 1 bulan, house keeping 1 bulan, cook dan waiters 3 bulan, sedangkan front office 1 bulan.



Disamping itu, untuk menjembatani komunikasi Dinas Tenaga Kerja dengan dunia Industri, Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB membentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID) wilayah NTB yang telah dikukuhkan 20 September 2017. (Red. Kendi Setiawan). Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Halaqoh, Kajian PKB Kab Tegal

Kisah Syekh Abdullah Mursyad Kalahkan Kesaktian Maling Gendiri

Diperkirakan pada masa berkembang kerajaan Mataram Islam, pada waktu itu di kawasan Kediri terdapat seorang perampok yang sangat ditakuti oleh masyarakat di kawasan itu karena kesaktian dan kejadugannya. Dia lalu dikenal dengan sebutan Maling Gendiri.?

Dikisahkan oleh KH Mujaddad Faqihudin, seorang kiai pengasuh pesantren dari Warujayeng Nganjuk, bahwa Maling Gendiri tersebut dikenal sebagai orang yang sakti dan jaduk di kawasan Kediri karena dia mempunyai ilmu "bancoono". ? Tidak ada satu pendekar dan jawara pun yang dapat mengalahkannya. Kesaktian dan kejadugan yang superior tersebut membuatnya berbuat semena-mena dan meresahkan masyarakat. Harta benda masyarakat menjadi tidak aman.

Kisah Syekh Abdullah Mursyad Kalahkan Kesaktian Maling Gendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Syekh Abdullah Mursyad Kalahkan Kesaktian Maling Gendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Syekh Abdullah Mursyad Kalahkan Kesaktian Maling Gendiri

Pada suatu malam maling ini merampok berbagai perhiasan yang kemudian ia dikejar-kejar oleh lusinan aparat pemerintahan Hindia Belanda. Tapi berkat ilmu bancolononya, petugas keamanan Belanda berhasil dikelabuinya, Maling Gendiri berhasil lolos, padahal waktu itu Maling Gendiri mengendarai dokar. Yang mengherankan lagi dia dapat menghilang bersama dokar yang dinaikinya sehingga perhiasan yang ia rampok tidak dapat terendus orang lain.

Pada tempo itu (kurang lebih sebelum tahun 1800-an), hidup pula sekurun dengan Maling Gendiri ini seorang ulama alim pendakwah Islam di kawasan Kediri dan sekitarnya yang konon berasal dari Gujarat. Beliau ialah Syekh Abdullah Mursyad. Syekh Mursyad inilah yang akhirnya berhasil mengalahkan kesaktian Maling Gendiri.?

Sebagai juru dakwah waktu itu, ketika menyaksikan masyarakat dan rakyat resah tidak tenang akibat ulah Maling Gendiri itu, kemudian Syekh Mursyad tergerak hatinya berbuat sesuatu, yaitu menghentikan aksi kejahatan Maling Gendiri supaya keadaan menjadi kondusif. ? Sejak Maling Gendiri berhasil dilumpuhkan oleh Syekh Mursyad, masyarakat lega merasa tenang dan aman. Biang kekacauan dan ketidakamanan sudah hilang. ? ? ?

Menurut penuturan dari almaghfurlah KH Abdul Aziz Mansyur, Pacul Gowang Jombang, Syekh Abdullah Mursyad merupkan seorang Muballigh Islam, penyebar Islam yang berasal dari Gujarat. Selain seorang ulama yang alim, juga jawara yang sakti sebagaimana telah diceritakan oleh Kiai Mujadad di atas.

PKB Kab Tegal

Walau begitu, masih menurut KH Abdul Aziz Mansyur, sejarah riwayat hidupnya Syekh Abdullah Mursyad sendiri sebetulnya masih samar-samar. Hal itu karena sangat sulit melacak dan menelusuri apakah dia benar-benar pendatang dari Gujarat ataukah seorang asli pribumi. Sebab pada waktu itu banyak para pendatang baik dari negeri Cina maupun Arab yang mendarat di kepulauan Nusantara.?

Biasanya mereka singgah di kerajaan Mataram Islam seperti keraton Surakarta dan Yogyakarta yang waktu itu namanya sudah masyhur di mana-mana, sehingga tidak heran jika kemasyhuran kerajaan Mataram Islam ini menjadikan banyak bangsa lain menjadi begitu tertarik untuk mendatangi pulau Jawa yang terkenal kaya dengan potensi alamnya. Misi mereka bermacam-macam. Selain untuk berdagang, umumnya mereka juga menyebarkan agama Islam di kawasan Nusantara ini.

PKB Kab Tegal

Kini makamnya Syeikh Abdullah Mursyad tersebut berada di area pemakaman Setono Landean, terletak kurang lebih 5 KM dari desa Mrican Kota Madya Kediri, Jawa Timur. Oleh masyarakat setempat lokasi tersebut biasa dinamakan dengan sebutan "Setono Landean". Makam tersebut kini ramai didatangi para peziarah dari berbagai daerah khususnya pada Kamis malam Jumat. (M. Haromain)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Halaqoh PKB Kab Tegal

Sabtu, 09 Desember 2017

NU Jatim Terima Bantuan Dua Ambulance Canggih

Surabaya, PKB Kab Tegal. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)? Jawa Timur, Selasa (30/60, menerima dua unit armada ambulance dari Perusahaan Gas Negara atau PGN. Bantuan ini merupakan realisasi dari memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani kedua belah pihak pada pertengahan Maret lalu.

"Pemberian dua unit armada ini sebagai realisasi pemberian bantuan dana CSR atau corporate social responsibility tahap pertama dari PGN kepada PWNU Jatim," kata Bendahara PWNU Jatim M Qodri, ST, Selasa siang. Selanjutnya, akan ada bantuan serupa namun dengan peruntukan berbeda, lanjutnya.

NU Jatim Terima Bantuan Dua Ambulance Canggih (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jatim Terima Bantuan Dua Ambulance Canggih (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jatim Terima Bantuan Dua Ambulance Canggih

?

Dua armada tersebut akan diberikan kepada PCNU Kabupaten Lamongan dan PCNU Kabupaten Pasuruan. "Kelebihan? dari ambulance tersebut adalah dari kelengkapan alat medis, serta kecanggihan armada," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

?

Pak Qodri, sapaan akrabnya, mengemukakan bahwa kerja sama dengan PGN akan diupayakan bisa berkelanjutan sebagaimana nota kesepahaman yang telah diteken. "Ada sejumlahlah program yang dapat ditindaklanjuti dari kerja sama ini yakni pendidikan, ekonomi, UMKM atau usaha kecil, dakwah dan juga kesehatan," katanya.

?

PKB Kab Tegal

Bagi kepengurusan NU di kabupaten dan kota di Jawa Timur dapat melayangkan pengajuan kerja sama untuk sejumlah program tersebut. "Silakan mengajukan permohonan kepada PWNU Jawa Timur untuk kami teruskan kepada pihak PGN," terang Pak Qodri.

?

Bantuan armada diserahkan oleh Direktur PGN, Bapak Djoko Saputro dan diterima pimpinan PWNU Jatim. (Syaifullah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Kajian, News PKB Kab Tegal

Selasa, 28 November 2017

GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat

Jombang, PKB Kab Tegal. Dalam rangka menyambut momentum Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jombang mengajak pemuda dan warga masyarakat setempat untuk bershalawat secara bersma-sama selama dua hari di Terminal Parkir Makam Gus Dur, Senin-Selasa (7-8/12/2015).

Pembacaan shalawat dikemas dengan festival penampilan dari beberapa kesenian hadrah dan banjari yang ada di Kabupten Jombang. Kurang lebih dari 21 Grup Al Banjari se Kabupaten Jombang yang mewakili dari masing-masing kecamatan hadir mengikuti kegiatan ini hingga rampung. Sebelumnya, mereka membaca tahlil dan doa bersama ditujukan kepada Almarhum KH Abdurrahman Wahid dan para pendiri Jam’iyah Nahdhatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia.?

GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat

H Zulfikar Damam Ikhwanto, Ketua PC GP Ansor Jombang mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dalam menyukseskan agenda tersebut. “Atas kerjasama antara PC GP Ansor, Ishari dan Pemkab Jombang, kegiatan ini sesuai dengan harapan bersama,” katanya, Selasa (8/12).

PKB Kab Tegal

Selain itu Gus Antok sapaan akrabnya mengungkapkan keinginannya menjadikan kesenian hadrah ini sebagai daya tarik bagi generasi muda di Jombang untuk hadir dan kemudian memiliki kemauan kuat untuk berkhidmat di Ansor NU, juga sebagai media dakwah kepada masyarakat, khususnya para orang tua.?

“Kepada para pemuda Jombang supaya lebih tertarik untuk berkhidmat di Ansor melalui media seni hadrah dan banjari tersebut. Anak-anak muda sebaiknya bergabung dalam organisasi Ansor dimana ? memiliki kegiatan yang positif guna menjawab keresahan dan persoalan generasi muda saat ini, seperti pergaulan bebas dan narkoba,” ungkapnya.?

PKB Kab Tegal

Kehadiran para anak-anak muda yang tergabung dalam grup al banjari ini, kata dia akan menjadi jejaring sosial yang sangat baik guna proses kaderisasi dan regenerasi Ansor NU. Setiap majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor, dapat bersinergi dengan Ishari menggunakan seni hadrah atau al banjari. Hal ini untuk menyemarakkan majelis ilmu sekaligus sholawat dan menimbulkan daya tarik di masyarakat, khususnya generasi muda.

Dalam perkembangannya, lanjut Gus Antok, setidaknya sudah ada 4 Pengurus Anak Cabang (PAC) dalam kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor selalu bergandengan dengan Ishari setempat. “Semoga ini menjadi sinergi yang bermanfaat dan bermartabat untuk NU di tengah masyarakat yang kepedulian dan kebanggaan ? terhadap organisasi NU semakin luntur,” tandasnya.

Terahir Gus Antok menuturkan, sebagai bentuk motivasi kepada para penampil seni banjari dan hadrah, pihaknya memberikan penghargaan kepada 3 Grup terbaik dan 3 Grup harapan. Penghargaan berupa berupa piala dan uang pembinaan. Grup terbaik masing-masing mendapat uang pembinaan Rp 2 Juta, dan Grup Harapan masing-masing mendapat Rp 1,5 Juta. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Sejarah PKB Kab Tegal

Kamis, 23 November 2017

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru

Ketika mengenakan pakaian, baik serban, gamis, ataupun jubah baru, Rasulullah memberinya nama dengan namanya, lalu mengucapkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa saat Mengenakan Pakaian Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa saat Mengenakan Pakaian Baru

Allâhumma lakal hamdu anta kasautanîhi, as-aluka khairahu wa khaira mâ shni‘a lahû wa a‘ûdzu bika min syarrihi wa syarri mâ shuni‘a lahu



PKB Kab Tegal

Artinya: "Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakaikannya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya.”

Dalam riwayat lain, pemilik baju baru saat hendak mengenakannya juga bisa membaca:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

Alhamdulillâhil ladzî kasânî mâ uwâriy bihi ‘aurâtî wa atajammalu bihi fî hayâtî



Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian sebagai penutup auratku dan penghias dalam hidupku."

Menurut hadits riyawat Abu Dawud dan at-Tirmidzi, barangsiapa yang membaca doa kedua tersebut, lantas ia mengambil pakaiannya yang lama dan menyedekahkannya, niscaya dia berada di dalam perlindungan dan penjagaan? Allah, hidup atau mati.

Doa ini dibaca untuk pakaian baru secara umum, tak hanya pakain badan (baju, gamis, jaket, mantel), tapi juga pakaian baru yang lain seperti sepatu, sandal, tas, dompet, kerudung, mukena, jam tangan, dan seterusnya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

(Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Fragmen, Lomba PKB Kab Tegal