Prancis, PKB Kab Tegal
menggunakan roket peluncur dari Arianespace, telah berhasil meluncurkan satelit observasi Helios IIA untuk Departemen Pertahanan Perancis, Belgia dan Spanyol. Selain untuk observasi ruang angkasa, satelit ini juga akan dipakai menguji kemungkinan pengembangan persenjataan, mempersiapkan dan mengevaluasi operasi militer, dan pemetaan daratan digital untuk sistem penuntun rudal jelajah.
Peluncuran ini dilaksanakan dari Landasan Ruang Angkasa Eropa di Kourou, Guyana Perancis pada hari Sabtu, 18 Desember 2004 pukul 13:26 waktu lokal di Kourou (16:26 GMT, atau 23:26 WIB).
Setelah menempuh perjalanan selama 60 menit dan 8 detik, roket peluncur Ariane 5 secara akurat telah menempatkan satelit Helios II A menuju orbit polar Sun-synchronous. Bersama Helios II A, dibawa juga enam satelit pendamping yaitu empat mikro satelit Essaim dan dua satelit kecil lainnya, Parasol dan Nanosat.
"Kesuksesan peluncuran Helios merupakan langkah maju bagi kebijakan ruang angkasa kami," kata Menteri Pertahanan Prancis, Michele Alliot-Marie. "Menguasai ruang angkasa adalah bekal menuju masa depan," lanjutnya.
Helios IIA adalah satelit pertama dari generasi kedua sistem observasi spaceborne pertahanan keamanan Perancis, yang dilakukan melalui kerjasama dengan Belgia dan Spanyol. Biro pertahanan Perancis DGA (Délégation Générale pour l’Armement), yang merupakan bagian dari MoD Perancis, merupakan penanggung jawab program ini. Badan ini melimpahkan tanggung jawab atas segment ruang angkasa kepada biro ruang angkasa Perancis, CNES (Centre National d’Etudes Spatiale).
Satelit yang beratnya kira-kira 4.200 kg pada saat peluncuran ini disebut-sebut mampu melihat objek sekecil buku di semua tempat di Bumi. Perlengkapan sensor inframerah-nya memungkinkan militer Prancis mendapatkan berbagai informasi pada malam hari dari angkasa, suatu hal yang pertama kali dimiliki Prancis.
Sementara satelit Parasol (payung) yang ikut diorbitkan, ditujukan untuk mempelajari efek selimut awan dan gas aerosol terhadap pemanasan global dan munculnya efek rumah kaca. Efek ini diyakini muncul akibat buangan gas karbon dioksida dari Bumi menutupi atmosfer sehingga menghalangi panas keluar dari Bumi. Akibatnya suhu Bumi makin panas.
Dengan suksesnya misi ke-enam belas ini, peluncur standar Ariane 5G ("Generic") kembali membuktikan kemampuannya untuk melakukan serangkaian misi yang lengkap, mulai dari peluncuran satelit pemerintahan menuju orbit Sun-synchronous hingga peluncuran satelit komersil berbobot besar menuju orbit geostasioner dan satelit ilmiah menuju orbit khusus. Helios IIA adalah satelit militer ke-23 yang dibawa oleh roket peluncur Ariane. (arianespace/CNN/k-ol/cih))
Dari Nu Online: nu.or.idPKB Kab Tegal Amalan, Halaqoh, Anti Hoax PKB Kab Tegal
Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata (Sumber Gambar : Nu Online) |