Senin, 31 Juli 2017

Bijak Menilai Diri Sendiri

Selain akal, manusia juga dibekali hawa nafsu. Nafsu ibarat mesin yang selalu mendorong manusia untuk melakukan sesuatu, sementara akal ialah tali kekang untuk mengontrol dan mengendalikan keinginan tersebut. Kedua hal ini mesti dijaga keseimbangannya. Memenangkan salah satu keduanya akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Manusia akan menjadi benda mati bila tidak memiliki nafsu dan sebaliknya, dia dapat berubah menjadi mesin penghancur jika akal sudah hilang di dalam dirinya.

Menjinakkan nafsu tentu bukan pekerjaan ringan. Ia lebih sulit dibandingkan mengendalikan kuda liar. Bahkan menaklukan musuh di medan perang jauh lebih ringan ketimbang menaklukan nafsu yang ada di dalam diri kita sendiri. Saking sulitnya mengendalikannya, seorang penyair menendangkan:

Bijak Menilai Diri Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Bijak Menilai Diri Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Bijak Menilai Diri Sendiri

? ? ? ? ?............? ? ?

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ?.....? ? ? ?"

“Hatiku selalu mendorongku terhadap sesuatu yang merusakku

PKB Kab Tegal

Bahkan ia sering kali membuatku sakit

Bagaimana aku bisa membentengi diriku dari musuhku

Sementara musuhku bersembunyi di balik tulang rusukku”

Untuk menuju proses keseimbangan tersebut, perlu dilakukan penilaian, evaluasi, dan koreksi atas diri sendiri. Dalam perjalanan kehidupan ini, kira-kira apakah kita pernah salah melangkah, berbuat salah, sudah baikkah tingkah laku kita kepada orang lain? Pertanyaan kritis seperti ini perlu ditujukan sesekali untuk diri guna menimbulkan perbuatan positif pada tahap berikutnya.

Dalam proses introspeksi diri, seseorang juga mesti adil terhadap dirinya. Hal ini sama ketika mengintrospeksi dan mengadili orang lain. Mesti adil dan tidak boleh berat sebelah.

Seseorang insan juga tidak boleh berlebih-lebihan dalam memuja kebaikan yang pernah dilakukannya dan dia juga tidak boleh menganggap dirinya makhluk paling hina, buruk, dan jelek karena pernah melakukan kesalahan. Seberat apapun kesalahan yang dilakukan, arif lah ketika menilai. Sebagaimana yang dijelaskan al-Mawardi dalam Adabud Dunia wad Din:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.  ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

“Prasangka baik terhadap diri sendiri secara berlebihan akan membuat keburukan ‘di pelupuk mata tidak terlihat’, sedangkan terlalu berlebihan berprasangka buruk akan membuat kebaikan diri sendiri ‘di pelupuk mata tidak terlihat’. Cara seperti ini tidak akan menghilangkan keburukan dan tidak mengarahkan kita pada kebaikan. Al-Jahizh mengatakan di dalam al-Bayan, ‘Kita perlu adil dan bijak dalam menilai diri.’”

Setiap manusia tentu tidak ada yang sempurna dan tidak ada pula manusia yang sepanjang detik, menit, dan hari mengerjakan maksiat terus-menerus. Sudah dimaklumi bahwa perjalanan kehidupan manusia selalu diwarnai dengan sifat baik dan buruk. Sebab itu, jangan berlebihan menilai diri. Apapun hasil evaluasi tersebut, harus diterima dengan lapang dada supaya menimbulkan perubahan yang positif. Wallahu a‘lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama PKB Kab Tegal

Muslimat NU Kraksaan Gelar Pendidikan Parenting

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya menggelar workshop parenting di aula Pondok Pesantren Al Masduqiyah Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan, Sabtu (18/3).

Kegiatan yang digelar oleh bidang pendidikan ini mengambil tema “Menjadi Pendidik yang Dirindukan”. Kegiatan ini diikuti oleh 170 orang terdiri dari guru PAUD, RA, TK, TPQ serta pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Cabang Kota Kraksaan.

Muslimat NU Kraksaan Gelar Pendidikan Parenting (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Kraksaan Gelar Pendidikan Parenting (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Kraksaan Gelar Pendidikan Parenting

Para kader Muslimat NU ini mendapatkan materi tentang Menjadi Pendidikan Yang Dirindukan oleh narasumber Ustadz Misbahul Munir dari KPI Surabaya. “Bagaimana seorang pendidik (sebagai orang tua dan sebagai guru) selalu dirindukan kedatangannya, bukan ditakuti dan dibosankan,” kata Ketua Bidang Pendidikan Muslimat NU Kota Kraksaan Siti Nur Tamami.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada para guru agar menjadi seorang pengajar yang selalu dirindukan kedatangannya oleh para anak didiknya.

PKB Kab Tegal

“Oleh karena itu, seorang guru harus membuat suasana belajar di ruang kelas menyenangkan. Sehingga bisa menimbulkan kesan yang baik dan anak merasa ingin belajar lagi,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, para guru diajari bagaimana cara membuat peraturan di kelas dengan mengutamakan kalimat positif, bisa dilaksanakan,? yang ringkas,? bisa dipahami,? melibatkan anak serta jika melanggar ada konsekuensinya.

PKB Kab Tegal

“Dalam pengasuhan yang harus diperhatikan dan harus bijak sebagai pendidik,? di kala anak cari perhatian maupun ingin menguasai sebuah pelajaran. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, guru mampu menjadi guru yang baik bagi anak didiknya sehingga selalu dirindukan kehadirannya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Lomba PKB Kab Tegal

Dunia Maya Berperan Besar Bentuk Pemahaman Keagamaan Masyarakat

Jakarta, PKB Kab Tegal. Direktur Nutizen Savic Ali mengatakan, konten-konten keislaman di dunia maya khususnya di Indonesia masih didominasi oleh oleh portal-portal yang cenderung mengarah pada radikalisme. Inilah yang menurutnya banyak dijadikan pemahaman sebagian orang yang kaku dalam beragama.

Dunia Maya Berperan Besar Bentuk Pemahaman Keagamaan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Dunia Maya Berperan Besar Bentuk Pemahaman Keagamaan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Dunia Maya Berperan Besar Bentuk Pemahaman Keagamaan Masyarakat

"Ini tantangan Indonesia di masa mendatang. Website-website ini akan menentukan wajah Indonesia ke depan," katanya didepan peserta Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme didunia Maya Bersama OKP dan Ormas, Kamis (23/3) lalu di Hotel Millenium Jakarta.

Website yang mengarah pada radikalisme tersebut getol dalam mengimpor dan mengeksploitir berbagai macam isu baik lokal maupun internasional. Media tersebut banyak menanamkan pemikiran yang membuat seolah-olah Islam di Indonesia didzolimi sekaligus membangun semangat keagamaan masyarakat.

Padahal menurutnya, Islam di Indonesia sudah sangat kondusif, diperhatikan dan difasilitasi oleh pemerintah. "Setiap Kantor difasilitasi musholla dan masjid, penyelenggaraan Ibadah Haji dikelola dengan maksimal," tambah pria yang juga aktif sebagai Direktur PKB Kab Tegal ini.

Saat ini menurutnya, terjadi kontestasi pengaruh di dunia maya dimana golongan radikal terus berupaya menyerang dengan menyebarkan konten-konten kaku dalam menafsirkan ayat Al Quran. Tak cukup itu sosok dan tokoh yang cenderung pro terhadap kebhinekaan dan Islam kebangsaan juga disasar oleh kelompok ini.

PKB Kab Tegal

Salah satu contohnya adalah banyak sekali ? fitnah dan rendahnya tabayun masyarakat terhadap tokoh-tokoh NU. "Kalau orang membaca dengan konsisten media media radikal ini maka hanya ada keburukan pada tokoh NU," kata Savic mencontohkan bagaimana tokoh-tokoh NU ? difitnah oleh kelompok yang tidak siap dengan kemajemukan.

Selain itu ketika sudah terwarnai oleh pemikiran kaku yang disebarkan oleh website ini, masyarakat akan sampai pada level tidak siap hidup dalam pluralisme di Indonesia. "Bisa saja nanti sampai pada pemikiran halal mencuri barang orang yang tidak sependapat dengan mereka," katanya.

PKB Kab Tegal

Karena itu Savic mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar giat menyebarkan konten-konten damai, menyejukkan dan membangkitkan Islam Kebangsaan. Usaha ini akan menjadikan wajah Islam Indonesia di dunia maya penuh keramahan. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Halaqoh PKB Kab Tegal

IPNU-IPPNU Jombang Solidkan Pengurus Baru

Jombang, PKB Kab Tegal

Setelah tim formatur membentuk struktur kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur masa khidmat 2016-2018, mereka berupaya membangun kesolidan antar-pengurus sebelum melangsungkan pelantikan. Kesolidan terlihat pada saat menggelar beberapa kali rapat persiapan pelantikan, para pengurus tersebut hadir memenuhi undangan.

Qurratul Aini, Ketua Mandataris PC IPPNU Jombang mengatakan, kesolidan sesama pengurus baru dengan berinteraksi dan menjalin komunikasi yang baik sangat penting. Hal ini juga akan membantu mempermudah dalam merumuskan program-program kerja usai dilantik. ?

IPNU-IPPNU Jombang Solidkan Pengurus Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Solidkan Pengurus Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Solidkan Pengurus Baru

“Solid dan tidaknya salah satunya bisa dilihat saat ada melakukan kegiatan. Namun alhamdulillah sampai saat ini mereka sangat kompak,” katanya kepada PKB Kab Tegal saat dihubungi, Kamis (14/1).

Disinggung tentang kemenangan dalam pencalonannya sebagai Ketua PC IPPNU Jombang pada akhir Bulan Desember lalu, Aini mengungkapkan sampai saat ini tidak ada imbas politik yang biasanya membuat sebagian pengurus enggan menyukseskan momen pelantikan. “Kalau soal imbas politik tidak ada,” ujarnya.

Dengan demikian, ia memastikan bahwa semua anggota dan pengurus PC IPNU-IPPNU Jombang sudah siap mengikuti prosesi pelantikan. Selain karena kesolidan yang sudah terbangun, ia juga menyampaikan supaya bisa merumuskan sejumlah agenda, upaya dan strategi-strategi untuk membesarkan IPNU-IPPNU dua tahun ke depan dengan cepat dan tepat. “Yang pasti teman-teman IPNU-IPPNU untuk saat ini sudah siap dilantik, tinggal menunggu waktu,” paparnya.

PKB Kab Tegal

Sesuai hasil rapat terakhir di aula PCNU Jombang, pelantikan akan digelar pada pertengahan Februari 2016 di aula PCNU setempat. Pihaknya juga mengemasnya dengan sarasehan kemudian akan dilangsungkan dengan rapat kerja pada hari yang sama setelah pelantikan. “Sudah ditentukan pelaksanaan dan tempatnya, Insyaallah di aula kantor PCNU pada pertengahan bulan depan,” jelasnya.

Sementara itu, Aini berharap kepada segenap pengurus IPPNU supaya terus menjaga kesolidan dan menjalin kerjasama dengan baik, hal-hal yang masih dianggap kurang maksimal terkait teknis pelaksanaan pelantikan hendaknya bisa ditangani secara bersama-sama. “Harapan saya tidak muluk-muluk, asalkan para pengurus bisa saling kerjasama dengan baik. dan yang terpenting saling percaya,” harapnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Aswaja, RMI NU, News PKB Kab Tegal

Minggu, 30 Juli 2017

Prediksi Lajnah Falakiyah PBNU: 1 Syawal = 19 Agustus

Jakarta, PKB Kab Tegal. Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprediksi hilal awal Syawal 1433 H akan bisa diamati (dirukyat) pada 29 Sya’ban 1433 H atau bertepatan dengan 18 Agustus 2012 M petang pada saat dilakukan rukyatul hilal di berbagai titik strategis di Indonesia.

Prediksi Lajnah Falakiyah PBNU: 1 Syawal = 19 Agustus (Sumber Gambar : Nu Online)
Prediksi Lajnah Falakiyah PBNU: 1 Syawal = 19 Agustus (Sumber Gambar : Nu Online)

Prediksi Lajnah Falakiyah PBNU: 1 Syawal = 19 Agustus

Menurut Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri, pada Jum’at 17 Agustus 2012 sekitar pukul 22:55:37 terjadi ijtima awal bulan atau konjungsi. Sementara ketinggian hilal pada Jum’at hampir 5 derajat di bawah ufuk. Namun pada keesokan harinya, Sabtu, hilal sudah berada pada ketinggian 6 derajat 44 menit 9 detik atau hampir tujuh derajat di atas ufuk.

“Ini sekedar prediksi, bukan memastikan. Jadi menurut kriiteria 238, hilal sudah bisa dilihat,” kata Kiai Ghazalie saat memberikan pengajian di radio.nu.or.id dari ruang redaksi PKB Kab Tegal, Jakarta, Jum’at (10/8) sore.

PKB Kab Tegal

Kriteria 238, dimaksudkan bahwa pada saat diadakan rukyat, hilal sudah dalam ketinggian di atas 2 derajat di atas ufuk, sementara jarak antara bulan dan matahari mencapai 3 derajat, dan umur bulan sudah 8 jam.

PKB Kab Tegal

Dengan demikian diprediksi awal Syawal 1433 H atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Ahad, 19 Agustus 2012 M.

“Tapi ini hanya prediksi. Kita tidak boleh sombong. Bisa saja terjadi mendung atau hujan. Maka kita himbau sebelum berangkat rukyat, tim pelaksana rukyat agar melakukan shalat hajat. Kita tidak boleh mengatakan pasti. Nahnu nurid wallahu yafalu ma yurid (Kita punya keinginan namun Allah lah Yang Maha Berkehendak: red). Kita tunggu hasil rukyatul hilal,” kata Kiai Ghazalie. 

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Olahraga PKB Kab Tegal

Doa Khusus dari Rasulullah untuk Shalat Hajat

Dalam berbagai literatur fiqih dan buku-buku tuntunan shalat banyak ditemukan amalan dan do’a-do’a keseharian. Dari yang bersifat umum hingga do’a istimewa. Diantara do’a yang banyak ragamnya adalah do’a yang disediakan untuk shalat hajat. Akan tetapi kebanyakan penyebutan do’a-do’a itu tidak menyertakan sumber asalnya. Baik yang berasal dari ulama shalihin maupun langsung dari hadits Rasulullah saw.

Oleh karena itu sungguh ada manfaatnya apabila dalam tulisan ini diceritakan sebuah kisah tentang seorang yang tidak sempurna penglihatannya datang kepada Rasulullah saw untuk meminta do’a kesembuhan. Akan tetapi Rasulullah saw malah memerintahkannya untuk mendirikan shalat hajat lalu berdo’a yaitu:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ?

Doa Khusus dari Rasulullah untuk Shalat Hajat (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Khusus dari Rasulullah untuk Shalat Hajat (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Khusus dari Rasulullah untuk Shalat Hajat

Allahumma ini as’aluka wa atawajjahu ilaika bi muhammadin nabiyyir rahmah, ya Muhammadu inni qad tawajjahtu bika ila Rabbi fi hajati hazdihi litaqdhi. Allahumma fa syaffi’hu fiyya.

Artinya:

Ya allah Sesungguhnya aku bermohon kepada Engkau, dan aku menghadap kepada engkau dengan Muhammad Nabiyyir Rahmah, Wahai Muhammad sesungguhnya aku menghadap Tuhanku bersamamu dalam memohonkan hajatku ini agar dikabulkan. Ya Allah perkenankanlah dia (Muhammad saw) memberikan syafaatnya kepadaku. 

PKB Kab Tegal

Adapun keterangan lengkapnya sebagaimana ditahrijkan oleh At-Tiridzi dan Ibnu Majah hadits riwayat Utsman bin Hunaif.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ?

PKB Kab Tegal

Bahwasannya ada seorang laki-laki yang penglihatannya rusak datang kepada Rasulullah saw sambil berkata “do’akanlah kepada Allah untukku, agar disembuhkan-Nya aku ini”. Rasulullah saw balik menjawab “kalau kamu mau, aku dapat menundanya untukmu dan itu lebih baik, atau kalau kamu mau aku akan mendo’akan” maka orang itupun memohon “doakanlah untukku!” . Kemudian Rasulullah saw menyuruhnya berwudhu, maka wudhulah orang tersebut dengan baik dan shalat dua raka’at dan berdo’a dengan do’a ini “Allahumma ini as’aluka wa atawajjahu ilaika bi muhammadin nabiyyir rahmah, ya Muhammadu inni qad tawajjahtu bika ila Rabbi fi hajati hazdihi litaqdhi. Allahumma fa syaffi’hu fiyya”.. Demikianlah Rasulullah saw menganjurkan dan membolehkan seseorang bertawassul menggunakan nama beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, meskipun dalam shalat hajat. (ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Aswaja, Kyai PKB Kab Tegal

Syarat Utama BEM STAIMA Wajib Mengusai Kitab Kuning

Banjar, PKB Kab Tegal. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Al Azhar (STAIMA) Kota Banjar, Ari Anggraini memastikan mahasiswa yang berada di jajaran kepengurusannya telah memahami dan mempunyai bekal agama Islam, khususnya paham Ahlus sunnah wal jamaah.

Disela-sela persiapan pelantikan BEM STAIMA masa khidmat 2016-2017, Ari mengungkapkan proses pemilihan ketua BEM di kampusnya tidak hanya mengandalkan massa, namun ada seleksi khusus dari pimpinan kampus, salah satunya melalui tes kitab kuning.

Syarat Utama BEM STAIMA Wajib Mengusai Kitab Kuning (Sumber Gambar : Nu Online)
Syarat Utama BEM STAIMA Wajib Mengusai Kitab Kuning (Sumber Gambar : Nu Online)

Syarat Utama BEM STAIMA Wajib Mengusai Kitab Kuning

"Ini sudah tradisi di kampus STAIMA Kota Banjar sejak dulu. Pada saat penentuan calon ketua, semua dites membaca kitab kuning serta? menjelaskan isinya. Tidak hanya satu bidang keilmuan, tapi kitab yang menyangkut nahwu shorof, fiqih, tasawuf dan bidang lainnya," ungkapnya kepada PKB Kab Tegal, Rabu (27/4).

Dibalik panjangnya proses mendapatkan kursi ketua BEM STAIMA, lanjut Ari, ada hikmah yang dipetik oleh dirinya dan calon lain untuk berpacu mempertahankan tradisi pesantren.

"Jadi kami akan lebih serius mendorong mahasiswa lain, terutama jajaran kepengurusan untuk membudayakan dan mengembangkan kitab kuning? melalui program kerja yang akan kami buat," imbuhnya.

Ditempat berbeda, ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STAIMA, Rozak Robbani, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, ada nilai positif yang ditanamkan oleh pihak kampus dalam mempertahankan nilai-nilai Aswaja.

PKB Kab Tegal

"Semua mahasiswa di perguruan tinggi Islam, khususnya yang di bawah naungan Nahdlatul Ulama dapat menjaga tradisi kajian kitab kuning.? Jangan sampai sebaliknya," pungkasnya. (Muhafid/Zunus). Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tokoh, Syariah, Budaya PKB Kab Tegal

Sabtu, 29 Juli 2017

Pergunu Kritisi Pemerintah yang Menganakemaskan PGRI, Mengapa?

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke PKB Kab Tegal, Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) menerangkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 41 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen. ?

Pengertian independen antara lain:

Pergunu Kritisi Pemerintah yang Menganakemaskan PGRI, Mengapa? (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Kritisi Pemerintah yang Menganakemaskan PGRI, Mengapa? (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Kritisi Pemerintah yang Menganakemaskan PGRI, Mengapa?

1. Organisasi profesi tidak berafiliasi atau merupakan kelengkapan aparatur pemerintah,?

2. Keberadaan masing-masing organisasi profesi guru, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) adalah setara. Dengan demikian, pemerintah harus memperlakukan semua organisasi profesi guru harus adil dan tidak memihak (equal treatment).

3. Pemerintah tidak diperbolehkan memberikan fasilitas secara sepihak kepada organisasi profesi guru tertentu, misalnya: melakukan pemotongan gaji para guru untuk kepentingan organisasi profesi guru tertentu, memberikan kemudahan kepada pihak tertentu, sementara lainnya tidak, dan sebagainya.

PKB Kab Tegal

Ketika perayaan Hari Guru Nasional (HGN) 2016 ini, ternyata pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) memberikan keistimewaan pada PGRI dengan menuliskan Hari Ulang Tahun PGRI pada logo HGN 2016, maka sudah barang tentu hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagaimana tersebut di atas.

Jika dalam penulisan “HUT PGRI ke 71” pada logo HGN 2016 tersebut, pemerintah mendasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang penetapan Hari Guru Nasional (HGN), maka hal ini adalah tidak benar, karena:

1. Dalam tata hukum di Indonesia, kedudukan Undang-Undang sudah barang tentu adalah lebih tinggi daripada Keputusan Presiden.

2. Disamping itu, dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tersebut, ternyata dari 3 amar atau poin keputusannya tidak satupun menyebutkan “HUT PGRI”, kecuali pada aspek pertimbangan/konsideran saja.

PKB Kab Tegal

3. Pemerintah tidak boleh merayakan HUT sebuah organisasi profesi tertentu, yaitu PGRI (yang berdasarkan Undang-Undang seharusnya independen) dengan menggunakan fasilitas negara, baik sumber-daya uang maupun lainnya yang memberati keuangan negara. ? Dengan kata lain, biarkan PGRI merayakan sendiri hari ulang tahunnya, seperti halnya organisasi profesi guru lainnya, bukan dengan membebani sumber-daya negara.?

Berdasarkan hal tersebut, kami Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) meminta kepada pemerintah (cq. Ketua Panitia Hari Guru Nasional 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) untuk segera mencabut kalimat atau frase “HUT PGRI ke 71” pada logo HGN 2016.?

Demikian pula halnya dengan berbagai atribut, dokumen, rekaman suara, dan lainnya dalam event HGN 2016 yang mengindikasikan tentang HUT PGRI ke 71.

Dalam kesempatan ini, Pergunu yang kembali dinahkodai oleh Dr KH Asep Saifuddin Chalim mengusulkan perlunya dilakukan peninjauan kembali terhadap Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional agar tidak terjadi salah tafsir bagi sebagian pihak.?

(Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Kajian Sunnah PKB Kab Tegal

Gerakan 5 Jari untuk Pelajar Lebih Baik

Rembang, PKB Kab Tegal. Ratusan pelajar NU di Desa Kumbo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengadakan karnaval peringatan HUT RI ke-71.

Namun berbeda halnya dengan karnaval di tempat lain, para kader muda NU ini membentangkan banner dan poster ajakan untuk melakukan gerakan 5 jari agar santri dan pelajar Indonesia lebih baik.

Gerakan 5 Jari untuk Pelajar Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Gerakan 5 Jari untuk Pelajar Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Gerakan 5 Jari untuk Pelajar Lebih Baik

Wakil Ketua PC IPNU Kabupaten Rembang Aan Ainun Najib mengatakan, upaya ini dilandasi atas keresahan para pelajar NU melihat kondisi dunia pendidikan di Indonesia saat ini.

"Baru saja kita dihebohkan dengan pengeroyokan guru yang dilakukan orang tua dan siswa. Ini menjadi keprihatinan bagi kami pelajar NU yang peduli terhadap masa depan dunia pendidikan di Indonesia," terangnya saat mengikuti karnaval, Senin (22/8) pagi.

Gerakan 5 jari santri dan pelajar Indonesia ini berisikan lima point ajakan agar santri dan pelajar Indonesia dapat santun dalam bertindak. Kelima point yang disampaikan adalah, ajakan menolak radikalisme, menolak kekerasan pada guru, menolak narkotika, menolak aliran sesat, dan terakhir ajakan menjaga ekosistem alam.

PKB Kab Tegal

"Menurut kami, kelima point penting yang kami sampaikan ini akan mewakili betapa santun dan berbudinya para pelajar Indonesia apabila mau melakukannya," tegasnya.

Pihaknya juga berupaya menghimpun kekuatan dalam sosialisasi gerakan 5 jari santri dan pelajar Indonesia lebih baik dalam media sosial. Dengan hashtag #gerakan5jari yang nantinya bakal diisi oleh para pengguna media sosial yang peduli terhadap dunia pendidikan di Indonesia dengan berfoto sambil menunjukkan telapak tangan dengan diberi keterangan kata-kata santun dan motivasi bagi pelajar Indonesia.

"Saya harap dengan langkah kecil ini akan lebih memotivasi para generasi muda khususnya santri dan pelajar untuk santun dalam belajar, hormat kepada guru, selalu menjaga ekosistem alam, dan tentunya menerapkan rasa cinta terhadap tanah air," tutup Aan. (AA Najib/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kiai, News PKB Kab Tegal

Jumat, 28 Juli 2017

Subhanallah, Inilah Kisah Rasulullah Melihat Keindahan Malam Lailatul Qadar

Umat Islam meyakini bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Malam ganjil yang diyakini datang di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ini merupakan waktu yang diharapkan oleh seluruh umat Islam. Karena apabila kita melakukan amal kebaikan pada malam itu, seolah-olah kita telah melakukan ibadah yang nilainya setara dengan 1.000 bulan atau 83 tahun.

Keinginan untuk mendapatkan hikmah dan berkah Lailatul Qadar ini bukanlah sesuatu yang tidak beralasan. Rasulullah Saw sendiri menyeru kepada umatnya untuk menyongsong malam seribu bulan ini.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).

Malam yang istimewa itu masih merupakan tanda tanya, dan tidak diketahui secara pasti kapan datangnya. Namun, menjelang akhir Ramadhan, Rasulullah SAW biasanya lebih fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir. Hal ini sebagaimana yang disebutkan ‘Aisyah:

Subhanallah, Inilah Kisah Rasulullah Melihat Keindahan Malam Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)
Subhanallah, Inilah Kisah Rasulullah Melihat Keindahan Malam Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)

Subhanallah, Inilah Kisah Rasulullah Melihat Keindahan Malam Lailatul Qadar

“Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah,” (HR Al-Bukhari).

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Rasulullah Saw sedang duduk i’tikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan. Para sahabat pun tidak sedikit yang mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah.

PKB Kab Tegal

Ketika Rasulullah berdiri shalat, para sahabat juga menuanaikan shalat. Ketika beliau menegadahkan tangannya untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya.

Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari bulan Ramadhan.

Disaat Rasulullah Saw dan para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin membatalkan shalatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shaf, namun niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulullah Saw dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusuk tidak bergerak.

Air hujan pun semakin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah Saw dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.

PKB Kab Tegal

Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. seolah-olah beliau sedang asyik masuk kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk kedalam suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi.

Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kapalanya. Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang tidak kuat menggigil kedinginan. Ketika Rasulullah Saw mengangat kepala dan mengakhiri shalatnya, hujan pun berhenti seketika.

Anas bin Malik, sahabat Rasulullah Saw bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulullah SAW. Namun beliau pun mencegahnya dan berkata “Wahai anas bin Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkanlah kita sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya”.

Apa yang dilakukan Rasulullah Saw ini menunjukkan betapa banyak hikmah dan rahasia di balik malam seribu bulan. Semoga malam yang tersisa di bulan Ramadhan ini mampu kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.? (Zunus Muhammad)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Hadits PKB Kab Tegal

Kamis, 27 Juli 2017

Kritisi Sisdiknas, Ketua STAINU Purworejo Raih Gelar Doktor

Purworejo, PKB Kab Tegal. Pendidikan agama yang disampaikan disekolah-sekolah dalam realisasinya belum efektif dan maksimal membentuk karakter religius seorang siswa. Kenyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan amanat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Kritisi Sisdiknas, Ketua STAINU Purworejo Raih Gelar Doktor (Sumber Gambar : Nu Online)
Kritisi Sisdiknas, Ketua STAINU Purworejo Raih Gelar Doktor (Sumber Gambar : Nu Online)

Kritisi Sisdiknas, Ketua STAINU Purworejo Raih Gelar Doktor

Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas jelas menyebutkan, Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hal itulah yang ditulis oleh Muh Wasith Achadi dalam disertasi berjudul "Pendidikan Agama Islam di Sekolah Berwawasn Budi Pekerti". Melalui disertasi yang berhasil dipertahankan di depan promotor yang mengujinya tersebut ia memperoleh gelar Doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta, awal pekan ini.

PKB Kab Tegal

Menurut Wasith, Norma legal formal dalam UU Sisdiknas tersebut belum mampu diaplikasikan dalam penyelenggaraan di sekolah-sekolah, dimana pengajaran ilmu pengetahuan dan pelatihan ketrampilan masih lebih dominan dibandingkan dengan pendidikan nilai-nilai spiritual dan kepribadian luhur.

"Saya bersyukur dapat menyelesaikan kuliah S3 saya. Semoga dengan gelar doktor yang baru saja saya peroleh menjadikan diri saya lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan di Kabupaten Purworejo," kata Wasith saat ditemui PKB Kab Tegal, di Kampus STAINU, Jumat (27/6).

?

PKB Kab Tegal

Plt Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) serta guru PAI di SMA N 7 Purworejo ini mengaku, dalam? ujian terbuka Promosi Doktor itu, ia harus mempertahankan tesisnya di hadapan 6 orang Dewan Penguji yang terdiri atas Profesor dan Doktor dosen UIN dan UNY. Dengan diraihnya gelar ini, ia merupakan Doktor pertama di Lingkungan Kantor Kementerian Kabupaten Purworejo dan yang ketiga di Prodi PAI STAINU Purworejo.

"Disertasi tersebut mampu memberikan pola pengembangan pembelajaran PAI yang diintegrasikan dengan pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah umum. Dan terbukti, kurikulum baru, yang mulai dilaksanakan serentak pada tahun ini sudah berbasis karakter dengan menempatkan kompetensi inti untuk sikap spiritual dan sikap sosial pada semua mata pelajaran," tandasnya. (Lukman Hakim/Mahbib)

Foto: Dr H Muh Wasith Achadi MAg diwisuda usai berhasil mempertahankan disertasinya di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Budaya PKB Kab Tegal

Jemaah Haji asal Blitar Aktivis Muslimat NU Wafat di Madinah

Blitar, PKB Kab Tegal

Kabar duka dari Madinah. Rubiyah, salah seorang Jemaah Haji asal Kauman, Srengat, Kabupaten Blitar dikabarkan wafat pukul 23.00 waktu setempat di Rumah Sakit Al-Ansor Madinah Munawaroh. Subuh tadi jenazah yang merupakan kader Muslimat NU Srengat itu di sholati di Masjid Nabawi Madinah.

Jemaah Haji asal Blitar Aktivis Muslimat NU Wafat di Madinah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jemaah Haji asal Blitar Aktivis Muslimat NU Wafat di Madinah (Sumber Gambar : Nu Online)

Jemaah Haji asal Blitar Aktivis Muslimat NU Wafat di Madinah

Kabar ini disampaikan oleh Ketua KBIH Al-Kamal ? Kunir Wonodadi Blitar, H Muhammad Lutfi. “Siangnnya dibawa ke rumah sakit. Karena mengeluh badannya tidak enak. Tepat pukul 23.00 waktu Madinah beliau di kabarkan wafat,” ungkap Gus Upik panggilan akrab Ketua LKKNU Kabupaten Blitar ? itu melalui telepon selulernya, Sabtu (20/8).

Menurut Gus Upik, saat berangkat 16 Agustus lalu, almarhumah masih tampak sehat. Begitu juga ketika tiba di Madinah, Rubiyah masih sehat. “Bahkan bersama-sama 217 ? jamaah Al-Kamal, saat melaksanakan Arbain masih tampak sehat. Baru kemarin sore mengeluh sakit dan langsung dirujuk ke RS Al-Anshor Madinah,” ungkap Lutfi.

Tahun ini Calon Jemaah Haji asal Kabupaten Blitar yang berangkat ada 689 orang. 190 ikut jamaah KBIH Al-Kamal Kunir Wonodadi Blitar, sisanya ikut KBIH lain dan ada juga yang mandiri. Sebelum berangkat 6 orang dinyatakan gagal berangkat dengan berbagai sebab. Tiga orang meninggal dan 3 orang lantaran sakit.

Kepala Seksi Haji Kemenetrian Agama Kabupaten Blitar, Syaichul Munib saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. “Tadi pagi saya mendapat informasi itu. Semoga khusnul khotimah dan masuk sebagai hajjah yang mabrur,” ungkap Syaichul Munib. (Imam Kusnin/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Pesantren, Ahlussunnah, Sejarah PKB Kab Tegal

Selasa, 25 Juli 2017

Bupati Berharap 500 Ribu Banser Berasal dari PALI

Palembang, PKB Kab Tegal

Bupati Pematang Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan H Heri Amalindo berharap 500 ribu kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) adalah pemuda yang berasal dari daerahnya, ujar Sekretaris PW GP Ansor Sumsel Nurul Mubarok, di Palembang, Rabu (1/2).?

Bupati Berharap 500 Ribu Banser Berasal dari PALI (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Berharap 500 Ribu Banser Berasal dari PALI (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Berharap 500 Ribu Banser Berasal dari PALI

Mubarok menjelaskan, pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di daerah bermoto Serepat Serasan tersebut setelah menyaksikan unjuk kebolehan melewati api tanpa alas kaki peserta Diklatsar I Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di halaman masjid Al-Hidayah depan lapangan Golf Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi pada Sabtu (28/1) lalu.

"Ketika kami sampaikan bahwa PW GP Ansor Sumatera Selatan bertekad mencetak satu juta kader, sambutan bupati positif. Bahkan sangat antusias dan menyatakan lima ratus ribunya akan berasal dari PALI," papar dosen UIN Raden Fatah, Palembang itu.

Menurut Bupati Heri Amalindo, unjuk kebolehan peserta Diklatsar Banser melewati api tanpa alas kaki menuju arah bendera merah putih dan Nahdlatul Ulama (NU) bukan sekedar slogan semata untuk menjaga NKRI.

Bupati lalu meminta, Banser PALI sebagai kader inti Gerakan Pemuda Ansor menjaga apa yang telah diberikan pahlawan bangsa hingga ulama. Seperti kemerdekaan, persatuan dan kesatuan.

PKB Kab Tegal

Diklatsar I Banser PALI berlangsung di Pesantren Mambaul Hikam yang berada di Desa Pramabatan, Kecamatan Abab, 27-29 Januari 2017, diikuti 80 peserta. Tapi yang lulus mengikuti kegiatan sejumlah 53 peserta. Delapan peserta perempuan tetap bertahan hingga kegiatan ditutup dengan baiat oleh Ketua PCNU PALI Ustad Agus M Erlin Susri didampingi Nurul Mubarok dan Kasatkorwil Banser M Erwinsyah. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

? ? ?

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Khutbah, Budaya, Berita PKB Kab Tegal

Senin, 24 Juli 2017

Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama

Lahore, PKB Kab Tegal



Seorang ulama Islam terkemuka di Pakistan diperiksa terkait pembunuhan perempuan pesohor media sosial Pakistan, Qandeel Baloch, kata kepolisian, Senin. 

Pemuka agama tersebut dihujani kecaman karena muncul dalam sejumlah swafoto bersama Qandeel Baloch, lapor Reuters

Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama

Baloch (26 tahun), yang disebut-sebut sebagai Kim Kardashian-nya Pakistan, memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat Muslim konservatif melalui foto-fotonya yang seronok. 

Pembunuhan terhadapnya pada Jumat (15/7) mengejutkan negeri itu dan memunculkan kembali perdebatan soal pembunuhan "demi kehormatan". 

PKB Kab Tegal

Saudara laki-laki Baloch, Muhammad Waseem, mengatakan kepada media bahwa ia membuat teler saudara perempuannya itu dengan obat dan kemudian mencekik Baloch hingga tewas karena Baloch dianggap telah menodai kehormatan keluarganya melalui berbagai hal yang ia unggah ke media sosial, termasuk serangkaian swafoto bersama ulama Abdul Qavi bulan lalu. 

Ada satu video yang muncul dan memperlihatkan Baloch sedang duduk di pangkuan Qavi. 

Polisi mengatakan bahwa Qavi, yang diberhentikan dari sebuah lembaga Muslim setelah foto-foto itu beredar, juga menjadi bagian dari penyelidikan guna mengungkap kasus pembunuhan Baloch. Pembunuhan terjadi di kota Multan. 

Qavi membantah terlibat dalam pembunuhan Baloch namun mengatakan kepada Reuters pada Senin bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepada polisi jika dipanggil untuk dimintai keterangan. 

Qavi mengatakan kepada media, Sabtu (16/7), tewasnya Baloch harus dijadikan contoh bagi pihak-pihak lain yang mencoba memburuk-burukkan alim ulama, walaupun ia juga menyatakan bahwa dirinya telah memaafkan Baloch. 

PKB Kab Tegal

Baloch menganggap dirinya sendiri sebagai seorang feminis masa modern. 

Ia tidak merasa malu mendorong batasan soal penerimaan terhadap perempuan serta mengubah "pola pikir kolot" masyarakat Pakistan.

Foto-foto serta video yang diunggah Baloch membuat marah kalangan konservatif agama, yang menganggap perempuan tersebut sebagai aib bagi nilai-nilai budaya Islam dan Pakistan. Pihak-pihak lain menganggap Baloch sebagai "tokoh feminis". 

Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap Muhammad Aslam, saudara laki-laki Baloch yang merupakan anggota muda angkatan darat, kata kepala kepolisian Kota Multan, Azhar Ikram.

Di Pakistan, setiap tahunnya lebih dari 500 orang --sebagian besar adalah perempuan-- tewas dalam pembunuhan bermotif "demi kehormatan". Mereka biasanya dibunuh oleh anggota keluarga karena dianggap "memalukan". 

Pemerintah telah menyesalkan terjadinya pembunuhan seperti itu namun tidak berbuat banyak untuk menghentikannya. 

Banyak pihak di Pakistan telah meminta agar hukum memasukkan pasal soal pembunuhan-demi-kehormatan guna menutup celah bagi para anggoa keluarga untuk memaafkan mereka yang bertanggung jawab dalam pembunuhan bermotif kehormatan. 

Setelah kematian putrinya, ayah Baloch yang bernama Muhammad Azeem, mengadukan kedua putranya ke kepolisian. Azeem menuduh Aslam mendorong Waseem untuk membunuh Baloch. 

Baloch membangun karirnya sebagai model dengan memanfaatkan media sosial untuk mencapai ketenaran. Perempuan nahas itu adalah pencari nafkah bagi keluarganya. 

"Dia (Baloch) membantu kami semua, termasuk anak laki-laki saya yang membunuhnya."

Setelah banyak mendapat protes terkait swafotonya bersama Qavi, Baloch pernah menggelar jumpa pers dan memohon kementerian dalam negeri untuk membantu melindungi keamanan dirinya namun tidak ada pihak yang memberi bantuan. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Humor Islam, Pendidikan PKB Kab Tegal

Minggu, 23 Juli 2017

Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong

Rembang, PKB Kab Tegal - Anggota Banser Satkorcab Rembang, Jawa Tengah turut mensukseskan kegiatan yang menampilkan barongsai dan leang leong yang digelar di kabupaten tersebut pada Ahad (11/9). Pada kegiatan yang diikuti peserta dari 40 kota se-Indonesia tersebut, Banser bersedia menjaga keamanan.

Wakasatkorcab Banser Rembang Jasmani kepada menyatakan, jika turut serta dala kegiatan seperti itu, ia selalu merindukan seseorang, yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong

Menurut dia, perayaan yang bisa digelar secara terbuka oleh orang Tionghoa setiap 8 tahun sekali tersebut, sedikit banyak berkat peranan Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden RI.

PKB Kab Tegal

"Kalau melihat perayaan yang meriah seperti ini membuat kita teringat dan rindu sosok Gus Dur,” ungkagnya.

PKB Kab Tegal

Perayaan yang diikuti lebih seribu orang tersebut wisata di Kabupaten Rembang di akhir pekan di bulan September ini. Warga dari berbagai kota, di antaranya Madura, Bali dan termasuk Sumatera dan Kalimantan, turut berdatangan. (Ahmad Asmui/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar

Jakarta, PKB Kab Tegal - Pertandingan final Liga Santri Nusantara Regional Sumatera IV yang meliputi Sumatera Barat dan Bengkulu akan berlangsung di Stadion Semarak Bengkulu pada 5 Oktober 2016. Pada laga final Regional Sumatera IV ini, tim Pesantren Darul Ulum sebagai pemanang zona Padang bertemu dengan tim Pesantren Hidayatullah sebagai pemenang zona Bengkulu.

Sebelumnya kesebelasan Pesantren Hidayatullah berhasil menyingkirkan kesebelasan Pesantren Darun Naja dalam babak penyisihan di Stadion Semarak Bengkulu dengan skor 1-0, Sabtu (24/9).

Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar

Sedangkan kesebelasan Pesantren Darul Ulum berhasil lolos ke babak final setelah melakoni pertandingan semi kompetisi pada pertandingan pertama tim Darul Ulum melawan tim kesebelasan Pesantren Tanjung Barulak dengan skor 2-0.

PKB Kab Tegal

Pada pertandingan kedua kesebelasan Darul Ulum melawan tim Darul Maruf dengan skor 0-0 dengan menang agregat 1 poin.

Pertandingan yang berlangsung di lapangan Elang Dirgantara AURI Padang Selasa (27/09) itu berjalan cukup ketat. Kedua tim tampil saling menekan. Namun sampai babak turun minum tidak ada gol terjadi.

Pada babak babak kedua kesebelasan Pesantren Darul Maruf hampir memenangi permainan. Pada menit ke-66 peluang gol terjadi setelah hendrik, pemain depan Darul Maruf lepas dari pengawalan pemain belakang Darul Ulum dengan posisi yang bebas berhadapan dengan kipper. Namun tendangan kerasnya masih dapat ditangkap dengan baik.

PKB Kab Tegal

Saat peluit panjang dibunyikam bertanda kesebelasan Pesantren Darul Ulum dinyatakan sebagai pemenang. Pendukung fanatiknya langsung memenuhi lapangan dengan meluapkan kegembiraan.

Penanggung jawab Zona Padang Pebby Dato Bangso segera menenangkan massa dengan menginformasikan prosesi penutupan. Juara Zona padang mendapat uang pembinaan sebesar 1.500.000.

"Uang pembinaan ini untuk persiapan melakukan pertandingan final region melawan pemenang Zona Bengkulu," kata Pebby.

Menurut Koordinator Region Sumatera IV Herliando, kesebelasan Pesantren Hidayatullah Bengkulu dan kesebelasan Pesantren Darul Ulum Padang akan bertanding untuk memperebutkan juara Region VI Sumatera Barat.

"Yang dinyatakan sebagai pemenag, akan diutus mengikuti seri LSN nasional," kata Herli. Herli memberikan bocoran bahwa Liga Santri Nusantara seri 32 nasional rencananya akan berlangsung di DI Yogyakarta. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme

? Lampung Tengah, PKB Kab Tegal. Warga Nahdlatul Ulama di seluruh kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Provinsi harus hati-hati dan mengantisipasi sejak dini adanya gerakan dan paham yang mengarah pada radikalisme di pelosok-pelosok kampung.

Demikian disampaikan Badil Aqif Aroni, Sekretaris MWCNU Bumi Nabung, Lampung Tengah di sekretariat gedung MWCNU, Jalan KH Hasyim Asyari, Kampung Bumi Nabung Ilir Kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Rabu (3/8).

NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme

"MWCNU Bumi Nabung terdiri dari tujuh ranting NU, yakni; Sri Kencono, Bumi Nabung Ilir, Bumi Nabung Utara, Bumi Nabung Selatan, Bumi Nabung Timur, Bumi Nabung Baru, Sri Kencono Baru,” ujar alumni Pesantren Raudlotus Solihin Purwosari Padang Ratu, Lampung Tengah ini.

"Masjid-masjid dan mushola-mushola NU harus dijaga, dan terus dimakmurkan dengan amaliyah-amaliyah Nahdliyin, salah satunya dengan kegiatan Lailatul Ijtima. Inilah yang menjadi salah satu PR besar MWCNU Bumi Nabung masa khidmat 2016-2021 yang telah di lantik beberapa hari lalu,” imbuh Badil. (Ahmad Syarif Kurniawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Sejarah, Warta PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Risalah Sarang

? Para ulama khas Nahdlatul Ulama mengadakan silaturahim di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah pada Kamis (16/3). Silaturahim tersebut membuah hasil dengan nama "Risalah Sarang". Berikut isinya:?

? ? ? ?





Risalah Sarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Risalah Sarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Risalah Sarang

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? (?: ?)

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)?

PKB Kab Tegal





? ? ? ? ? ?



PKB Kab Tegal

? (? ?:?)

“Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta” (QS. Al-Anbiya`: 107)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? (?: ?)

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Al-Hasyr: 7)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (?: ?) ?

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Al –Hujurat: 6)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(?: ?)

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahalanya yang besar.?

(An Nisa: 114)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ?)

“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku (Muhammad) sebagai orang yang mempersulit atau memperberat para hamba. Akan tetapi Allah mengutusku sebagai pengajar yang memudahkan (HR. Muslim).





? ? ? ? ?

(? ?)

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Al-Baihaqi)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ?)

“Orang-orang yang menyayangi sesama, Sang Maha Penyayang menyayangi mereka. Sayangilah semua penduduk bumi niscaya penduduk langit akan menyayangimu” (HR. At-Tirmidzi)

?? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ?)





Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga keluarga besar, semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai satu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan syaithan pun melakukan perannya, mereka kocar-kacir tak karuan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan. (Rais Akbar Jamiyah Nahdlatul Ulama Hadlratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, Muqaddimah Qanun Asasi)





Bismillahirrahmanirrahim

1. Nahdlatul Ulama senantiasa mengawal Pancasila dan NKRI serta keberadaannya tidak dapat bisa dipisahkan dari keberadaan NKRI itu sendiri. Nahdlatul Ulama mengajak seluruh ummat islam dan bangsa Indonesia untuk senantiasa mengedepankan pemeliharaan negara dengan menjaga sikap moderat dan bijaksana dalam menanggapi berbagai masalah. Toleransi, demokrasi dan terwujudnya akhlakul karimah dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat harus terus diperjuangkan bukan hanya demi keselamatan dan harmoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia ini saja, tetapi juga sebagai inspirasi bagi dunia menuju solusi masalah-masalah peradaban yang dihadapi dewasa ini.

2. Lemahnya penegakan hukum dan kesenjangan ekonomi merupakan sumber-sumber utama kegelisahan masyarakat selain masalah-masalah sosial seperti budaya korupsi, rendahnya mutu pendidikan dan sumberdaya manusia, meningkatnya kekerasan dan kemerosotan moral secara umum. Pemerintah diimbau agar menjalankan kebijakan-kebijakan yang lebih efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut termasuk dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada yang lemah (affirmatif) seperti reformasi agraria, pajak progresif, pengembangan strategi pembangunan ekonomi yang lebih menjamin pemerataan serta pembangunan hukum ke arah penegakkan hukum yang lebih tegas dan adil dengan tetap menjaga prinsip praduga tak bersalah dalam berbagai kasus yang muncul. Penyelenggaraan negara oleh pemerintah dan unsur-unsur lainnya harus senantiasa selaras dengan tujuan mewujudkan maslahat bagi seluruh rakyat (tasharraful imam manutun bi maslahatirroiyyah).

3. Perkembangan teknologi informasi, termasuk internet dan media-media sosial, serta peningkatan penggunaannya oleh masyarakat membawa berbagai manfaat seperti sebagai sarana silaturahmi nasrul ilmi taawwun alal birri dan sebagainya, tetapi juga mendatangkan dampak-dampak negatif seperti cepatnya penyebaran fitnah dan seruan seruan kebencian, propaganda radikalisme, pornografi, dan halhal lain yang dapat merusak moral dan kerukunan masyarakat. Pemerintah diimbau untuk mengambil langkah-langkah yang lebih efektif baik dalam mengatasi dampak-dampak negatif tersebut maupun pencegahanpencegahannya. Pada saat yang sama para pemimpin masyarakat dihimbau untuk terus membina dan mendidik masyarakat agar mampu menyikapi informasiinformasi yang tersebar secara lebih cerdas dan bijaksana sehingga terhindar dari dampak-dampak negatif tersebut.

4. Para pemimpin negara, pemimpin masyarakat, temasuk pemimpin Nahdlatul Ulama agar senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dengan senantiasa arif dan bijaksana dalam menjalankan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab adil dan amanah dengan menomorsatukan kemaslahatan masyarakat dan NKRI.

5. Para ulama dalam majlis ini mengusulkan diselenggarakannya forum silaturrahmi di antara seluruh elemen-elemen bangsa untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang ada, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi diantara sesama saudara sebangsa. Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.





? ? ? ? ?

Sarang, 16 Maret 2017

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Khutbah PKB Kab Tegal

Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan

Solo, PKB Kab Tegal. Pagi itu, Ahad (2/2), cuaca tampak cerah, sedikit berbeda dengan hari biasanya yang akrab dengan hujan. Gelaran Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, pun semakin meriah. Tua, muda, ? besar kecil semua asyik dengan segala aktivitas masing-masing.

Mentari perlahan naik, jalanan protokol Kota Solo itu semakin ramai pengunjung.? Tiba-tiba di salah sudut jalan, tepatnya di depan kompleks Rumah Dinas Walikota Solo, di Loji Gandrung, sebagian aktivitas pengunjung terhenti ketika suara tabuhan membahana diiringi bunyi gemerincing. Alunan musik itu bertambah semarak dengan munculnya barongsai yang meliuk-liuk indah bak seekor naga tengah terbang menari.

Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan

Tak pelak, atraksi barongsai menjadi tontonan para pengunjung. Mereka berkerumun untuk menyaksikan lebih dekat salah satu budaya dari Tionghoa tersebut. Sementara itu, di dekat kerumunan atraksi, beberapa orang membentangkan sejumlah spanduk. “Merayakan Kebersamaan Dalam Perbedaan”, “Solo Damai; Hargai Perbedaan, Perkokoh Kebhinekaan”, dan lain sebagainya.

PKB Kab Tegal

Rupanya rangkaian atraksi dan bentangan spanduk tersebut merupakan kegiatan aksi yang dilakukan Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Solo bersama sejumlah elemen lain. “Acara ini merupakan gabungan peringatan Harlah NU dan perayaan Imlek,” kata Ketua PC GP Ansor Solo Muhammad Anwar saat ditemui PKB Kab Tegal seusai acara.

PKB Kab Tegal

Untuk itu, pihaknya menggandeng komunitas Forplas. Forplas ini merupakan forum pemuda lintas iman se-Solo. “Harapannya, ya kita ingin menciptakan perdamaian dan membangun kebersamaan,” terang Anwar yang juga menjabat sebagai ketua Forplas.

Ditambahkan olehnya, pada momentum ini panitia juga membagikan kue keranjang, yang identik dengan perayaan imlek, kepada para pengunjung. “Kalau tahun kemarin, sekaligus juga kita kampanye antinarkoba, dengan membagi stiker bertuliskan: kue keranjang lebih enak daripada narkoba,” ungkap Anwar.

“Ya, semoga dengan cara-cara kecil semacam ini, juga dapat mempererat persaudaraan dan menjadi kegiatan positif bagi generasi muda,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah PKB Kab Tegal

Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang

Brebes, PKB Kab Tegal. Para ikhwan tarekat Tijaniyah memperingati Idul Khotmi lil Qutbil Maktum Syeikh Ahmad Tijani RA yang ke-222 di Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah pada tanggal 12 sampai 14 Desember. Perayaan serupa pernah digelar dengan sukses di tempat tersebut pada tahun 1984 dan 2008.

Muqaddam Tijaniyah KH Syekh Soleh Basalamah menjelaskan, Idul Khotmi lil Qutbil Maktum Syeikh Ahmad At-Tijani adalah tradisi tahunan yang biasa diadakan sebagai perayaan murid Tijaniyah. Tradisi tersebut dilaksanakan dalam rangka hari pengangkatan Syekh Tijani sebagai wali khatm atau al-quthb al-maktum.

Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang

Kegiatan yang diadakan setiap tanggal 18 Shafar tersebut, kata dia, merupakan puncak ijtima’ kaum Tijaniyah seluruh Indonesia. Dilaksanakan bersifat nasional berdasar restu sesepuh muqaddam tingkat nasional. Sementara tempatnya bergiliran di tempat-tempat yang ada di Indonesia.

PKB Kab Tegal

Tradisi ini untuk pertama kalinya secara berturut-turut diadakan di Desa Betoyo, Kecamatan Mayar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada tahun 1979, 1980, 1981 M. Selanjutnya dilaksanakan secara bergiliran di kota-kota Jawa Tengah Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Bali.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua Panitia Idul Khotmi, Afifullah, kegiatan tersebut dihadiri lebih kurang 20 ribu orang perwakilan dari seluruh penjuru Nusantara. “Bahkan peserta dari luar negeri juga sudah berdatangan antara lain dari Prancis, Inggris, India, Maroko, Saudi Arabia, Tunisia, Al Zajair, Malaysia dan Brunei Darussalam,” ungkapnya di sela kegiatan Jumat (12/12).

Selama tiga hari, kata dia, peserta bakal mengikuti agenda utama berupa Halalah (dzikir rutin Tarekat Tijaniyah pada Jumat sore? di Masjid Mujahidin Jatibarang Kidul, Mushola Baitussaadah di Jatibarang Lord, dan di Zawiyah Kemiriamba.

Pada Sabtu (13/12) ada halaqah (seminar) Muqodam di gedung Serbaguna Al Ittihad, seminar penanggulangan ISIS bagi pengikut Attijaniyah di Pesantren Darrusalam Jatibarang Kidul. Terus khalwat (dzikir), Manaqib Qubro dan istighosah di Masjid Al Ittihad di Jatibarang Lor. Juga digelar Parade Rebana 23 grup dan atraksi Ikatan Motor Banser Indonesia (IMBI).

Puncak kegiatan berupa pengajian akbar pada Ahad di Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, dengan pembicara dari PBNU KH Mustafa Aqil Siroj, Rois Am JATMAN Habib Lutfie bin Ali Yahya, Sayid Tohir At Tijani dari Maroko dan Dr Redigenun Muqodam dari Al Zajair.

1200 rumah warga untuk menginap

Menurut Afif, untuk mensukseskan kegiatan tersebut, panitia menyediaksn 1200 rumah warga sebagai home stay (tempat tinggal sementara) para bagi ikhwan (peserta) luar daerah. Rumah tersebut disediakan untuk penginapan sekaligus menyediakan konsumsi gratis bagi ikhwan. “Warga sangat antusias walau hanya diberi subsidi Rp 10 ribu per ikhwan,” terangnya. (12/12).

Dari 1200 rumah tersebut, lanjutnya, berada di seluruh wilayah Kecamatan Jatibarang, sehingga tidak memberatkan panitia dalam hal transportasi. Sedangkan untuk para Muqadam dan Masayih di Hotel Anggraeni Jatibarang.

Afif menambahkan, warga sendiri mengaku sangat senang ditempati para tamu dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka menganggap hal itu bisa mendatangkan barokah dikemudian hari. “Mereka yang ditempati, mayoritas sangat bangga bahkan sebagian banyak yang minta rumahnya dijadikan home stay karena dipercaya bakal mendapat barokah dari Allah SWT,” tutur Afif. (wasdiun/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah, Habib, Daerah PKB Kab Tegal

Sabtu, 22 Juli 2017

Menteri Pendidikan Singapura Isi Seminar IPNU-IPPNU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menteri Pendidikan, Perdagangan, dan Industri Singapura S Iswaran dijadwalkan akan menjadi narasumber pada Kongres XVII IPNU dan Kongres XVI IPPNU di Palembang, Sumsel, Sabtu (1/12).

Iswaran akan berdampingan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhammad Nuh, M Jusuf Kalla, dan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Alex Noerdin. Menurut Ketua Panitia Kongres XVII IPNU Nurudin, keempat narasumber itu sudah positif menyanggupi undangan panitia.

Menteri Pendidikan Singapura Isi Seminar IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Pendidikan Singapura Isi Seminar IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Pendidikan Singapura Isi Seminar IPNU-IPPNU

Dalam kesempatan itu, tema yang dibahas adalah “Rekonstruksi Pendidikan Nasional Menuju Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia yang Berdaya Saing Global”. 

PKB Kab Tegal

Pembahasan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan lain, seperti Seminar Pendidikan Karakter, Seminar Ke-IPNU-an dan Ke-IPPNU-an, serta Seminar Media dan Demokrasi.

Rabu kemarin, Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi juga menemui Menteri Pemuda dan Olahraga RI Andi Mallarangeng untuk menyampaikan visi kongres dan aspirasi pelajar NU terhadap pemerintah. Rencananya, Andi juga ikut mengisi kongres yang berakhir pada 4 Desember ini.

PKB Kab Tegal

 

Redaktur  : Hamzah Sahal

Penulis     : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Cerita, Olahraga PKB Kab Tegal

Cara Memulihkan Gairah Seksual

Di Hari Raya Idul Adha ini daging kambing menjadi perhatian masyarakat. Selain membatasi porsi konsumsi karena takut darah tinggi, sebagian dari masyarakat juga kerap menjadikan daging kambing sebagai penambah gairah seksual dalam guyonan mereka.

Sebagaimana diketahui, banyak obat dan tips yang ditawarkan untuk meningkatkan gairah seksual. Sebagian obat dan tips itu cocok untuk sebagian orang. Tetapi sebagian lagi tidak cocok.

Cara Memulihkan Gairah Seksual (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Memulihkan Gairah Seksual (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Memulihkan Gairah Seksual

Mereka sering menyebutnya sebagai “obat kuat”. Ada obat kuat dikonsumsi, tetapi ada juga yang dioles. Hanya saja pada beberapa kasus obat kuat itu membahayakan terutama tanpa arahan dokter.

Lazimnya orang yang sudah memenuhi hajat seksual tidak lagi berhajat dalam tempo singkat. Hal ini biasanya terjadi pada perkawinan suami-istri lebih dari 20 tahun atau mereka yang lanjut usia. Mereka membutuhkan stimulus. Lain soal pengantin baru apalagi pengantin muda yang tengah bersemangat karena merasa mempunyai “mainan” baru. Pengantin baru ini biasanya tidak perlu stimulus untuk melakukan hubungan seksual bahkan untuk kedua kalinya dalam jeda yang singkat.

PKB Kab Tegal

Untuk pasangan suami-istri yang perlu memulihkan gairah seksual setelah berhubungan badan dan belum sempat mandi atau pasangan muda sekalipun yang tidak perlu rangsangan, Syekh Wahbah Az-Zuhayli menganjurkan mereka untuk berwudhu.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Siapa saja yang ingin berhubungan seksual untuk kedua kalinya dengan istri, hendaknya ia membasuh kemaluannya, kemudian ia berwudhu. Pasalnya, wudhu dapat menambah semangat dan kesucian,” (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, cetakan kedua, 1985 M/1305, Beirut, Darul Fikr, juz 3 halaman 556).

Kesegaran badan itu sendiri menambah gairah atau meningkatkan mood. Wudhu diharapkan dapat membantu menghadirkan itu di samping wudhu itu sendiri merupakan ibadah penyucian. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Tegal, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Jumat, 21 Juli 2017

STISNU Tangerang Gelar Ngaji Pancasila ke Sekolah-sekolah

Tangerang, PKB Kab Tegal - Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang menggelar kegiatan "Ngaji Pancasila" ke sekolah-sekolah di Kota dan Kabupaten Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan.

H Mohammad Mahrusillah, ketua tim "Ngaji Pancasila" menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas berawal dari keperihatian civitas akademika STISNU atas isu-isu nasional belakangan ini yang menjurus pada disintegrasi bangsa akibat dari perbedaan cara pandang dalam berpolitik, intoleransi dan masifnya gerakan ideologi radikal.

STISNU Tangerang Gelar Ngaji Pancasila ke Sekolah-sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
STISNU Tangerang Gelar Ngaji Pancasila ke Sekolah-sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

STISNU Tangerang Gelar Ngaji Pancasila ke Sekolah-sekolah

Radikalisme dinilai telah mempengaruhi pemikiran generasi muda untuk menyalahkan atau bahkan mengafirkan konsep berbangsa dan beragama yang sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia.

Forum "Ngaji Pancasila", kata Mahrusillah, bertujuan membentengi generasi muda kalangan pelajar dari prilaku intoleransi yang menjurus pada perusakan nilai nilai luhur Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Tidak hanya itu, juga memberikan wawasan bahaya pemikiran atau ideologi radikal atas nama agama yang dapat menyebabkan perpecahan sebagai warga bangsa.

PKB Kab Tegal

Sebab, itu ia mengajak kepada seluruh elemen bangsa tanpa melihat status sosial, suku dan agama untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila yang sudah terbukti memupuk rasa kebersamaan, kebangsaan, dan kecintaan terhadap tanah tanah air.

PKB Kab Tegal

"Para pelajar (generasi muda di sekolah) akan diberikan pemahaman tentang pentingnya mengamalkan Pancasila dalam keseharian. Pengamalan Pancasila berarti juga mengamalkan ajaran agama, termasuk ajaran Islam," tambahnya.

Herman Jampang, koordinator mahasiswa dalam kegiatan ini menambahkan, pihaknya akan mengunjungi sekolah, madrasah, dan pesantren di Tangerang Raya untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya Pancasila untuk Indonesia.

"Kami mahasiswa NU siap mengawal Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Itu (semua) adalah harga mati bagi kami," tegasnya.

H. Muhamad Qustulani, Waka Akademik STISNU berharap sekolah, madrasah, pesantren, atau lembaga pendidikan lainnya dapat menerima kehadiran para mahasiswa STISNU yang ingin mengenalkan Pancasila kepada siswa dan santri.

"Harapannya, untuk suksesi kegiatan ini pemerintah membantu dan mensuport mahasiswa. Setidaknya, bisa terjun bareng ke lapangan sembari menelaah dan meneliti perilaku dan pandangan generasi muda tengah Pancasila di sekolah-sekolah, madrasah dan pesantren atau lembaga pendidikan lainnya," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa dari setiap kegiatan akan disebarkan angket penelitian yang nantinya akan dipublikasi sebagai bahan evaluasi dan untuk mengetahui pandangan pelajar tentang Pancasila. Kegiatan Ngaji Pancasila akan diselenggarakan mulai dari bulan Februari sampai sepetember 2017 .

Peluncuran perdana kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Mifathul Khaer Curug Kabupaten Tangerang yang dihadiri sekitar 150 santri siswa -siswi yang akan lulus sekolah tingkat SMA / MA . (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal

Kamis, 20 Juli 2017

Pesantren Fathul Ulum Jombang Terapkan Sistem Penjurusan

Jombang, PKB Kab Tegal. Pondok Pesantren Fathul Ulum, Desa Gardu Laut, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menyiapkan tiga jurusan utama dalam membina para santrinya. Jurusan tersebut di antaranya adalah ilmu fiqih, ilmu tafsir al-Qur’an hadis dan ilmu tashawuf.

Habibul Amin, pengasuh pondok pesantren ini, mengatakan bahwa pesantren saat ini sudah harus mulai merancang kurikulum-kurikulum yang bisa mengarahkan santrinya lebih terdidik, setidaknya pesantren juga bisa memperhatikan serta mewadahi berbagai kemampuan dan keterampilan santri ke dalam jurusan-jurusan tertentu supaya lebih fokus.

Pesantren Fathul Ulum Jombang Terapkan Sistem Penjurusan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Fathul Ulum Jombang Terapkan Sistem Penjurusan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Fathul Ulum Jombang Terapkan Sistem Penjurusan

“Tiga jurusan (fiqih, ilmu tafsir al-Qur’an hadis dan ilmu tashawuf) itu kita masukkan pada kurikulum pondok pesantren ini, agar apa? Supaya mereka lebih bisa menekuni kemampuan mereka masing-masing. Dan ini, saya rasa lebih efektif daripada hanya ikut alur salaf? seperti biasanya itu,” katanya kepada PKB Kab Tegal saat ditemui di kediamannya. Senin (2/11).

PKB Kab Tegal

Dalam pandangan Amin, sapaan akrabnya, mayoritas pondok pesantren berdiri kokoh karena sosok figur bukan disebabkan oleh sistem, termasuk kurikulum yang ada di pesantren itu sendiri. “Maka mulai rapuh. Dengan demikian saya dan para santri mengajak, mari kita membuat pesantren yang salaf kokoh katrena sistem bukan karena figur dan sistem kurikulum yang tepat guna,” ujarnya.

Sementara penerapan sistem penjurusan di pesantren ini setelah enam tahun menekuni belajar ilmu nahwu, sharof? dan ngaji beberapa kitab salaf yang lain. Masing-masing jurusan tersebut ditargetkan selesai selama tiga tahun. “Kalau S1 kan empat tahun, di sini tiga tahun para santri sudah bisa dikatakan sarjana ilmu fiqih, sarjana di bidang tafsir dan sarjana tashwuf,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Pondok pesantren ini berdiri sejak tahun 2007. Saat ini Pesantren Fathul Ulum menampung kurang lebih dari 300 santri. Mereka datang dari asal yang berbeda hingga kepulauan dan luar jawa. Setiap santri juga diwajibkan riyadhah puasa hari senin dan kamis. “Riyadhah juga masuk kurikulum, jadi kelas 1 2 3 SD mereka wajib puasa Senin Kamis,” tuturnya. (Syamsul/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Aswaja PKB Kab Tegal

Selasa, 18 Juli 2017

Pengembangan Pemikiran NU Harus Sejalan dengan Khithah

Jember, PKB Kab Tegal. Agar kader Nahdlatul Ulama (NU) menjadi kreatif maka pengembangan pemikiran di kalangan kader NU harus terus dikembangkan. Demikian keterangan Kiai Muchith Muzadi kepada PKB Kab Tegal, Jum’at (3/11).

Namun pengembangan tersebut haruslah tetap berada pada jalur khithah. Dengan demikian para kader NU tidak terjerumus pada cara berpikir liberal, sebuah cara berpikir yang tidak memiliki patokan.

Pernyataan itu sekaligus sebagai dukungan atas berkembangnya usaha sekelompok generasi muda yang ingin  mengembangkan fikrah nahdliyah sesuai dengan tradisi NU. Kelompok ini menilai bahwa NU akan mampu mengembangkan pemikiran kreatif dan orisinal bila berangkat dari tardisi dan sejarahnya sendiri.

Pengembangan Pemikiran NU Harus Sejalan dengan Khithah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengembangan Pemikiran NU Harus Sejalan dengan Khithah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengembangan Pemikiran NU Harus Sejalan dengan Khithah

Sementara pemikiran yang hanya berpijak pada tradisi luar akan mengalami kemandegan bahkan kebuntuan, sebab tidak meiliki akar.

“Hal itulah yang melahirkan liberalisme yang akhirnya menemui jalan buntu dan akhirnya bersikap sangat oportuinistik dalam berpikr, sehingga bisanya hanya menjalankan agenda orang lain,” kata Kiai Muchith.

PKB Kab Tegal

Kiai Muchid juga menyambut sangat baik terbitnya buku “NU Studies” karya Ahmad Baso yang menurutnya bisa dijadikan landasan bagi kajian NU. Hanya saja menurut Kiai kelana itu, buku tersebut perlu dibuatkan ringkasaannya yang sederhana, sehingga bisa menjadi semacam tuntunan praktis bagi siapa saja yang melakukan kajian NU.

Menurut kakak kandung KH. Hasyim Muzadi itu buku “NU Studies” sangat berat terutama dari segi bahasa sehingga tidak banyak yang mampu memahaminya. “Rata-rata pengurus NU akan kesulitan memahami buku tebal tersebut,” katanya.

“Kalau saya masih sehat seperti dulu, tentu saya akan membuat khasiah atau iskhtisar buku tersebut biar bisa dibaca semua kalangan. Dengan adanya pedoman berpikir lurus dan sekaligus kritis itu pemikiran NU bisa terus berkembang, dalam alur perkembangan yang sesuai dengan NU dan tidak bertentangan dengan prinsip Islam,” kata kiai Muchith.

Hal itu akan terjadi bila kader NU percaya diri dengan khazanah keilmuan dan tradisi yang dimiliki. Ketika para kader muda telah berani mengembangkan pemikiran berdasarkan sejarah dan tradisinya sendiri berarti para kader NU telah memiliki keprcayaan diri. Itu berarti mereka telah menemukan jati diri, menemukan identitas pemikiran dan berani menyampaikan kepada siapa saja.

PKB Kab Tegal

Satu-satunya murid Hadratus Syeikh Kiai Hasyim Asyary yang masih hidup itu juga mengingatkan agar landasan berpikir seperti yang telah diletakkan oleh Kiai Hasyim Asy’ari dalam Qonun Asasi maupun Kiai Ahmad Shiddiq dalam Fikrah Nahdliyah nya perlu tetap dijadikan landasan utama. Dari situ perlu dikembangkan lebih rinci dan lebih mendalam sesuai dengan perkembangan saat ini. (nam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, Sholawat PKB Kab Tegal

Sejarawan: Buku Putih NU Menjadi Bahan Historiografi Baru

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Guru besar sejarah Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Bambang Purwanto mengatakan, penerbitan buku putih “Benturan NU-PKI: 1948-1965” oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mempunyai tempat tersendiri dalam penulisan sejarah atau historiografi Indonesia. Dan sebagai sebuah sejarah, buku putih itu tentu memuat subyektifitas.

“Sejarah tidak pernah obyektif. Historiografi selalu memuat subyektifitas. Bagi kami sejarawan, buku putih yang ditulis oleh NU ini sangat berarti sebagai sumber historiografi,” kata Prof Bambang dalam bedah buku putih itu di kampus UIN Sunan Kalijaga, Kamis (3/4). Kegiatan yang digelar PWNU Yogyakarta dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali dan tim penulis dari Jakarta.

Sejarawan: Buku Putih NU Menjadi Bahan Historiografi Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejarawan: Buku Putih NU Menjadi Bahan Historiografi Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejarawan: Buku Putih NU Menjadi Bahan Historiografi Baru

Sebelumnya ketua tim penulis buku putih Abdul Mun’im DZ mengatakan, buku putih itu ditulis sebagai bahan pegangan atau panduan bagi warga NU sendiri, terutama generasi muda yang tidak terlibat dalam peristiwa penting yang melibatkan NU di masa lalu. “Buku ini lebih tepat disebut sebagai buku politik, bukan buku ilmiah,” kata Wakil Sekjen PBNU itu.

PKB Kab Tegal

Bambang Purwanto mengatakan, jika buku “Benturan NU-PKI” itu dimaksudkan sebagai buku panduan bagi kader NU atau menjadi buku politik, maka berbagai pertanyaan yang menyangkut persoalan historiografi telah selesai. Dalam konteks itu, buku putih yang ditulis oleh NU sudah berhasil.

PKB Kab Tegal

“Sebagai buku pegangan bagi kader NU, buku ini sudah berhasil menyampaikan apa yang ingin disampaikan dan layak untuk dibaca. Buku ini telah berhasil betul mengatakan bahwa NU itu hebat betul. Bahwa NU hampir tidak ada cacat,” katanya.

Namun, ia memberikan catatan, buku putih NU itu sangat monolitik. “Tidak ada yang berperan selain NU. Yang lain hanya pelengkap. Bahwa NU kemudian menjadi superhero, sangat terasa dalam buku ini,”katanya.

Namun menurutnya, membaca buku putih itu sama seperti membaca Babad Tanah Jawi, atau babad dan hikayat lainnya. Dengan menulis buku itu, lanjutnya, NU itu telah mengembalikan tradisi penulisan sejarah yang dilakukan orang-orang terdahulu.

“Buku putih ini merupakan produk narasi NU yang menjadi bahan baru untuk menulis historiografi baru,” pungkasnya. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Senin, 17 Juli 2017

Harlah NU, Ansor, Sekaligus Isra Mi’raj di Ponogoro

Ponorogo, PKB Kab Tegal



Sebagai bagian dari kontribusi warga NU untuk kehidupan kebangsaan dan keberagamaan yang damai dan berkeadilan dan demi keutuhan NKRI, warga NU Ponorogo mengikuti apel akbar yang dipimpin Katib Syuriyah PBNU KH Lukman Harist Dimyathi pada Senin malam (24/4).

Dalam amanatnya, Kiai Luqman yang merupakan pengasuh pesantren Tremas Pacitan itu mengajak kepada warga NU untuk bersama-sama mewaspadai pergerakan organisasi yang anti-Pancasila.

Harlah NU, Ansor, Sekaligus Isra Mi’raj di Ponogoro (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah NU, Ansor, Sekaligus Isra Mi’raj di Ponogoro (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah NU, Ansor, Sekaligus Isra Mi’raj di Ponogoro

"Kita dukung pemerintah untuk segera membubarkan organisasi-organisasi yang anti-Pancasila! Banser harus siap lahir batin bersama Kiai jaga NKRI," tegasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan atraksi dari pencak silat NU Pagar Nusa, Banser, Fatser, dan kesenian Reog Ponorogo.

Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Ponorogo menggelar acara hari lahir ke-94 NU yang dipusatkan di alun-alun Ponorogo, bertepatan dengan hari lahir ke-83 Gerakan Pemuda Ansor dan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

PKB Kab Tegal

Sebanyak 30 ribu warga NU Ponorogo dan sekitarnya, dengan khusyu mengikuti Istighotsah Kubro di Alun-alun Ponorogo. Istighotsah digelar dalam rangka memohon kepada Allah agar Indonesia senantiasa diberikan rasa aman dan damai.

Istighatsah diawali dengan shalat Magrib berjamaah, kemudian dilanjut dengan majlis dzikir dan shalawat Rijalul Ansor, shalat tolak bala dan shalat Isya berjamaah, diteruskan istighotsah kubro yang dipimpin oleh KH Abdul Matin Jawahir (Rais Syuriyah PWNU Jatim).

Istighatsah dihadiri oleh para ulama, seperti KH Abdus Sami Hasyim Mayak, KH Fathurrodji Tantowi, KH Husein Aly, KH Sholichan Al Hafidz, KH Maruf Muchtar Bajang dan KH Luqman Harits Dimyathi (Katib Syuriyah PBNU).

Selain para ulama, hadir pula Bupati Ponorogo H Ipong Muchlissoni dan segenap jajaran Forkopimda Ponorogo. Red: Mukafi Niam

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Doa PKB Kab Tegal

Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Bertepatan dengan memontum peringatan Hari Lahir Pancasila ke-72, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Wonomerto mengadakan silaturahim dan memberikan santunan kepada masyarakat minoritas penganut agama suci di Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto, Kamis (1/6) sore.

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurhayati mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu momentum kepedulian dan mengamalkan nilai nilai butir Pancasila sebagai aplikasi langsung pada masyarakat serta nilai kesetiakawanan sosial kepada sesama umat Islam.

Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas

“Alhamdulillah kami diterima dengan baik oleh mereka sesama umat Islam penganut agama suci. Ini merupakan bagian dari syiar dari Muslimat NU. Karena merek? perlu ? pendekatan sec? ra kekeluargaan bukan mengintrogasinya. Sebab mereka masih trauma ketika menerima tamu,” katanya.

Menurut Nurhayati, memang ada beberapa orang yang tinggal di salah satu dusun di Desa Sumberkare beranggapan agama yang dianutnya Agama Suci yang menggunakan bahasa Jawa. Kurang lebih ada 5 KK dengan jumlah sekitar 13 orang dan hanya dianut oleh tokoh yang ada disana anak cucu mantu.

“Memang menarik perhatian tapi itulah bangsa Indonesia dengan aneka ragam agama dan kepercayaan yang dianutnya. Konsep pemikiran serta ajaran agama Islam yang perlu diluruskan dari kebiasaan yang mereka lakukan dan itu butuh proses,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Nurhayati menyampaikan tujuan kegiatan ini sebagai bentuk nilai-nilai kesetiakawanan sosial terhadap sesama. Sekaligus sebagai salah satu upaya mengajak perbaikan dan meluruskan kembali ajaran Islam yang benar sesuai syariah Islam dan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Serta, hikmah Ramadhan dan aplikasi langsung wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dengan berbagi Insya Allah paling tidak meringankan beban sesama yang membutukkan,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini Nurhayati berharap agar nantinya berdampak pada perubahan dari sistem ajaran agama Suci dan perubahan pola pikir dan kebiasaan yang salah. Demi mewujudkan hal tersebut perlu proses dengan melibatkan banyak peran semua pihak agar tidak terjadi konsep pemahaman ajaran Islam yang kurang benar supaya diluruskan.

“Dengan sentuhan semua komponen tokoh masyarakat dan tokoh agama serta semua yang peduli, InsyaAllah semua pasti bisa. Mereka butuh media komunikasi, informasi serta perlu diajak musyawarah serta berkumpul yang sifatnya membangun karakter, menjadikan mereka sahabat karena mereka butuhkan pencerahan kita semua,” tegasnya.

PKB Kab Tegal

Nurhayati menambahkan bahwa hidup sejatinya adalah perbedaan. Yang menyatukan hatinya perbedaan. Perbedaan yang menumbuhkan kita menjadikan persaudaraan. “Persaudaraan dengan perbedaan suku, agama, budaya dan kepercayaan itulah Indonesia,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Pendidikan, Tokoh PKB Kab Tegal