Senin, 17 Juli 2017

Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Bertepatan dengan memontum peringatan Hari Lahir Pancasila ke-72, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Wonomerto mengadakan silaturahim dan memberikan santunan kepada masyarakat minoritas penganut agama suci di Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto, Kamis (1/6) sore.

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurhayati mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu momentum kepedulian dan mengamalkan nilai nilai butir Pancasila sebagai aplikasi langsung pada masyarakat serta nilai kesetiakawanan sosial kepada sesama umat Islam.

Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Probolinggo Santuni Masyarakat Minoritas

“Alhamdulillah kami diterima dengan baik oleh mereka sesama umat Islam penganut agama suci. Ini merupakan bagian dari syiar dari Muslimat NU. Karena merek? perlu ? pendekatan sec? ra kekeluargaan bukan mengintrogasinya. Sebab mereka masih trauma ketika menerima tamu,” katanya.

Menurut Nurhayati, memang ada beberapa orang yang tinggal di salah satu dusun di Desa Sumberkare beranggapan agama yang dianutnya Agama Suci yang menggunakan bahasa Jawa. Kurang lebih ada 5 KK dengan jumlah sekitar 13 orang dan hanya dianut oleh tokoh yang ada disana anak cucu mantu.

“Memang menarik perhatian tapi itulah bangsa Indonesia dengan aneka ragam agama dan kepercayaan yang dianutnya. Konsep pemikiran serta ajaran agama Islam yang perlu diluruskan dari kebiasaan yang mereka lakukan dan itu butuh proses,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Nurhayati menyampaikan tujuan kegiatan ini sebagai bentuk nilai-nilai kesetiakawanan sosial terhadap sesama. Sekaligus sebagai salah satu upaya mengajak perbaikan dan meluruskan kembali ajaran Islam yang benar sesuai syariah Islam dan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Serta, hikmah Ramadhan dan aplikasi langsung wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dengan berbagi Insya Allah paling tidak meringankan beban sesama yang membutukkan,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini Nurhayati berharap agar nantinya berdampak pada perubahan dari sistem ajaran agama Suci dan perubahan pola pikir dan kebiasaan yang salah. Demi mewujudkan hal tersebut perlu proses dengan melibatkan banyak peran semua pihak agar tidak terjadi konsep pemahaman ajaran Islam yang kurang benar supaya diluruskan.

“Dengan sentuhan semua komponen tokoh masyarakat dan tokoh agama serta semua yang peduli, InsyaAllah semua pasti bisa. Mereka butuh media komunikasi, informasi serta perlu diajak musyawarah serta berkumpul yang sifatnya membangun karakter, menjadikan mereka sahabat karena mereka butuhkan pencerahan kita semua,” tegasnya.

PKB Kab Tegal

Nurhayati menambahkan bahwa hidup sejatinya adalah perbedaan. Yang menyatukan hatinya perbedaan. Perbedaan yang menumbuhkan kita menjadikan persaudaraan. “Persaudaraan dengan perbedaan suku, agama, budaya dan kepercayaan itulah Indonesia,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Pendidikan, Tokoh PKB Kab Tegal