Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Maret 2018

Tradisi Bermazhab di Masa Sahabat

Oleh Ahmad Nur Kholis



Dalam bidang pengambilan hukum agama, Nahdlatul Ulama sejak awal, bahkan sejak sebelum berdirinya telah memilih model pendekatan bermazhab. Di mana pemahaman terhadap agama Islam dilakukan dengan cara mengikuti apa yang telah dirumuskan para ulama terdahulu yang diyakini memiliki kemampuan untuk menggali sendiri hukum dari Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini adalah dalam rangka menjaga pemahaman Islam relatif sama dengan apa yang dipahami para ulama salaf.

Tradisi Bermazhab di Masa Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Bermazhab di Masa Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Bermazhab di Masa Sahabat

Selain itu, pendekatan pemahaman semacam ini didasarkan pula pada realitas masyarakat Islam di masa para sahabat dan bahkan di masa Rasulullah sendiri.

PKB Kab Tegal

KH M Tholchah Hasan mengutip dari Al-Amidi memaparkan bahwa sejak zaman sahabat dan tabiin, orang-orang awam selalu bertanya masalah hukum agama (Islam) kepada ulama mujtahid waktu itu. Dan para ulama mujtahid tersebut memberikan jawaban (fatwa) kepada orang awam yang bertanya tanpa menyebutkan dalil-dalilnya yang dipakai dasar fatwanya. Ulama-ulama pada waktu itu tidak menentang cara yang demikian. Kenyataan ini dapat dipandang sebagai ijma’ (kesepakatan) mereka, bahwa orang awam boleh mengikuti fatwa ulama meskipun tidak mengetahui dalil-dalil yang dipakainya sebagai dasar fatwa tersebut.

Realitas kehidupan keagamaan umat Islam di Hijaz pada zaman sahabat juga menunjukkan adanya mazhab yang berbeda-beda. Cukup lama masyarakat Islam Hijaz mengikuti fatwa atau mazhab Ibnu’ Umar radliyallahu ‘anh, sebagaimana halnya masyarakat Islam Irak cukup lama mengikuti mazhab Ibnu Mas’ud.

PKB Kab Tegal

Demikianlah, alasan mengapa Ahlussunnah wal Jamaah memilih cara bermazhab sebagai pendekatan dalam memahami agama Islam. Pada saat ini, ada 4 (empat) Imam Mujtahid yang mazhabnya diikuti oleh mayoritas umat Islam (Sunni). Keempatnya adalah Imam Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit (Kufah, 80 H - Baghdad 150 H); Imam Malik bin Anas bin Malik (Madinah, 93 H – 179 H); Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i (Ghazah, 150 H -Kairo, 204 H); dan Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal (Baghdad, 163 H – 241 H).

Keempat mazhab tersebut dianggap yang lebih populer dan lebih mudah karena pendapat-pendapatnya terkodifikasikan dengan baik.

Di sisi lain, KH Achmad Shiddiq memaparkan bahwa dengan bermazhab bukan berarti telah mempertentangkan antara sistem ijtihad dan sistem taqlid melainkan lebih merupakan upaya memadukan keduanya dalam proporsi yang serasi. Masing-masing keduanya adalah sistem yang baik untuk digunakan oleh seorang Muslim dalam beragama. Hanya saja keduanya harus digunakan oleh orang yang tepat. Di satu sisi ijtihad terhadap Al-Qur’an dan Hadits sebagai sebuah upaya memahami Kalam Ilahi dan Sabda Nabi tidak bisa dilakukan oleh setiap orang. Di sisi lain seseorang tidak bisa malakukan taqlid kecuali mengacu pada pendapat seorang mujtahid.

KH Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman beragama seorang Muslim adalah sebuah keniscayaan. Namun memahami kedua sumber hukum Islam tersebut tanpa meninjau pendapat ulama terdahulu adalah sebuah kelalaian. Hadratussyekh kemudian menyatakan memilih taqlid kepada salah satu Imam Mazhab yang empat (madzahib arba’ah) karena ia mengakui hanya menguasi sekitar 19 (sembilan belas) macam ilmu dari 22 (dua puluh dua) ilmu yang harus dikuasai seorang mujtahid.

Dengan menganalisis pemberian restu Rasulullah terhadap Sahabat Mu’adz bin Jabal untuk berijtihad, maka dapat diambil kesimpulan:

Pertama, bahwa yang berijtihad adalah seorang yang kemampuannya seperti Sahabat Mu’adz bin Jabal. Tidak semua orang seperti beliau. Kedua, perkara yang diijtihadi adalah hal-hal yang tidak ada nash-nya secara sharih dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ketiga, hasil ijtihad sahabat Mu’adz ditujukan untuk diikuti masyarakat Yaman. Karena dirinya diutus untuk mengajarkan Islam di sana. Dan bukannya untuk menjadikan masyarakat Yaman sebagai mujtahid semua apalagi dalam waktu singkat.

Dari ketiga hal diatas maka dapat dipastikan bahwa setidaknya untuk beberapa waktu lamanya, sahabat Mu’adz ada di Yaman, beliau menjadi mujtahid sedangkan masyarakatnya menjadi muallid.

Wallahu a’lam

Disarikan dari buku:

Ahlussunnah wal Jamaah dalam Tradisi dan Persepsi NU karya KH Muhammad Tolchah Hasan

Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karya KH Muhammad Hasyim Asy’ari

Khittah Nahdliyah karya KH Achmad Shiddiq

NU, Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru karya Martin van Bruinnessen

Penulis adalah warga NU, tinggal di Karangploso, Malang, Jawa Timur.



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Ulama, News PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Februari 2018

GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru

Lampung Tengah, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Lampung Tengah kini memiliki pemimpin baru. Melalui forum Konferensi Cabang VII, Saryono terpilih secara aklamasi sebagai ketua baru untuk masa khidmah 2016-2020.

Saryono adalah Wakil Bendahara PC GP Ansor Lampung Tengah pada periode kepengurusan sebelumnya. Ia juga merupakan mantan Ketua Panwaskab Lampung Tengah dan alumni STIE Widia Wiwaha Yogyakarta.

GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Lampung Tengah Miliki Pemimpin Baru

"Peserta Konfercab VII ini terdiri 28 PAC? dan ratusan pimpinan Ranting GP Ansor se-kabupaten Lampung Tengah, dengan tema Konfercab Memperkuat Basis Ideologi Dengan Tradisi Amaliyah dan Tradisi Intelektual Ahlussunnah wal Jamaah," kata Budi Prasetyo selaku ketua panitia pelaksana Konfercab.

PKB Kab Tegal

Forum tertinggi GP Ansor tingkat cabang itu berlangsung di Aula Pesantren Walisongo kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, selama sehari penuh, akhir pekan kemarin (7/8).

?

"Telah banyak hal yang diputuskan dalam arena Konfercab VII ini, khususnya perencanaan pokok-pokok program kerja, rekomendasi dan keputusan-keputusan lain Gerakan Pemuda Ansor Lampung Tengah masa khidmah 2016-2020," tambah Budi.

PKB Kab Tegal

Konfercab VII GP Ansor Lampung Tengah tahun 2016 ini dihadiri tokoh-tokoh NU antara lain Kiai Syaikhul Ulum Syuhada (pengasuh Pesantren Walisongo), Budi Sriono (Wakil Ketua PCNU Lampung Tengah),? Kiai Aminan (Sekretaris PCNU Lampung Tengah), Hidir Ibrahim (Ketua PW GP Ansor Lampung), Muhyidin Thohir (Wakil Ketua PC LP Maarif NU Lampung Tengah), Budi Hadi Yunanto (Ketua KPUD Lampung Tengah), Agus Setiawan (dosen IAIM NU Metro Lampung), Iwanuddin (Ketua Lakpesdam NU Metro Lampung ), serta perwakilan Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, dan PMII setempat.? (Akhmad Syarief Kurniawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU PKB Kab Tegal

Sabtu, 03 Februari 2018

Pesan Ketum PBNU Saat Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Aceh

Pidie Jaya, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, warga Pidie Jaya yang terkena dampak bencana gempa bumi adalah warga yang beriman, tabah, dan sabar. Bencana gempa bumi yang melanda beberapa waktu lalu, adalah bukti Allah SWT sedang memilih hamba-Nya.

Kiai Said menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke lokasi pengungsi terdampak gempa Aceh, di Desa Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Rabu (14/12) siang.

Pesan Ketum PBNU Saat Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesan Ketum PBNU Saat Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesan Ketum PBNU Saat Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Aceh

“Saya yakin, Allah sedang memilih hamba-Nya yang baik-baik, sholeh, yang beriman dan ikhlas di Pidie Jaya,” kata Kiai Said.

Ia juga mengatakan, bencana alam gempa bumi bisa terjadi di mana saja. Aljazair, Turki, Afganistan, adalah beberapa negara yang sering dilanda gempa bumi. Masyarakat di negara-negara tersebut mayoritas beragama Islam.

PKB Kab Tegal

“Dengan adanya gempa bumi, sesungguhnya Allah menunjukkan kebesaran dan kemutlakannya. Apapun dan siapa pun tidak bisa menghalanginya kalau Allah sudah menghendaki terjadinya sesuatu,” kata Kiai Said seraya menambahkan bahwa ranting yang gugur pun adalah atas kehendak Allah.?

Dikatakan pula bahwa warga di ? tempat lain belum tentu bisa setabah dan sesabar warga di Pidie. Ia pun berharap agar warga Pidie tetap optimis, tidak minder, dan tidak putus asa.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan Kiai Said adalah untuk memberikan bantuan secara simbolis berupa 1000 paket alat salat dan ? makanan. Selain itu juga bantuan kepada enam masjid dan lembaga pendidikan yang terdampak gempa Aceh senilai masing-masing Rp50.000.000.

PKB Kab Tegal

Kiai Said berkunjung ke Aceh bersama Wakil Rais Aam KH Miftachul Ahyar, Sekjen PBNU Ahamd Helmy Faishal Zaini dan sejumlah pengurus PBNU. Selama di Pidie Jaya, mereka didampingi pengurus NU di Aceh, diantaranya Ketua dan Rais PWNU Aceh serta Ketua PCNU Pidie Jaya, Tengku Marzuki M. Ali. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, RMI NU, Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

Senin, 29 Januari 2018

GP Ansor Lampung Tengah Gelar Apel Banser

Lampung Tengah, PKB Kab Tegal - Diprediksi sekitar seribuan lebih, kader Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) se Kabupaten Lampung Tengah akan memadati halaman kompleks gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Tengah.

Insya Allah besok, Jumat (21/7) kami segenap keluarga besar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lampung Tengah akan bersilaturahmi di kompleks gedung NU Lampung Tengah dalam rangka akan mengadakan pelantikan pengurus baru sekaligus Apel Banser dan dilanjutkan Rapat Kerja Cabang (Rakercab),” kata Ketua GP Ansor Lampung Tengah Saryono di sela-sela persiapan pelantikan dan apel Banser di kompleks gedung NU Lampung Tengah, Jalan Proklamator Raya Nomor 134 Seputih Jaya Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (20/7).

GP Ansor Lampung Tengah Gelar Apel Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Lampung Tengah Gelar Apel Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Lampung Tengah Gelar Apel Banser

Ketua panitia pelaksana Gus Sholihin menambahkan, agenda pelantikan dan apel Banser pada tahun 2017 ini mengusung tema Berkhidmat Membangun Lampung Tengah: Berkarya Untuk Kemandirian Ekonomi Pemuda, Berjuang Untuk Agama dan Negara.

“Dalam konteks kekinian, apel Banser se-Kabupaten Lampung Tengah bertujuan menjaga dan memperteguh kembali semangat (ghirah) soliditas dalam mengawal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” imbuh alumni IAIN Jurai Siwo Kota Metro ini.

PKB Kab Tegal

Insya Allah, agenda pelantikan dan apel Banser mengundang para kiai pengasuh pesantren, pengurus NU Kabupaten Lampung Tengah, Pimpinan Pusat GP Ansor, Pimpinan Wilayah GP Ansor Propinsi Lampung, para mantan ketua pimpinan cabang GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah, badan otonom di lingkungan NU Kabupaten Lampung Tengah, Bupati Lampung Tengah, Kapolres Kabupaten Lampung Tengah, Dandim 0411 Lampung Tengah, dan para tokoh masyarakat dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, RMI NU PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Januari 2018

Gadis Palestina Pecahkan Rekor Dokter Termuda Dunia

Jakarta, PKB Kab Tegal. Eqbal Mahmoud, seorang gadis asal Palestina tercatat memecahkan rekor Guinnness Book sebagai dokter termuda di dunia. Eqbal yang belum genap berusia 20 tahun itu telah menyandang gelar dokter dari Weill Cornell Medical College di Qatar, yang merupakan salah satu perguruan tinggi kedokteran terbaik di dunia.

Ini adalah rekor kedua yang dipecahkan oleh Eqbal. Sebelumnya, gadis manis ini memecahkan rekor sebagai mahasiswi termuda di dunia, di mana ia masuk ke bangku fakultas kedokteran di Weill Cornell Medical College di Qatar ketika masih berusia 13 tahun.

Gadis Palestina Pecahkan Rekor Dokter Termuda Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Gadis Palestina Pecahkan Rekor Dokter Termuda Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Gadis Palestina Pecahkan Rekor Dokter Termuda Dunia

Apa rencana Eqbal setelah ia lulus dan menjadi dokter lulusan salah satu perguruan tinggi kedokteran bergengsi di dunia itu? Apakah ia akan melanjutkan kehidupannya di Qatar yang bergelimpang kemakmuran?

PKB Kab Tegal

Tidak, ternyata. Eqbal mengatakan ia akan kembali dan pulang ke kampung halamannya di Palestina meskipun kondisi tanah airnya sedang dilanda konflik berkepanjangan. 

PKB Kab Tegal

"Sekarang sudah tiba saatnya untuk memulai perjuangan dengan nyata. Saya akan kembali pulang ke negara saya. Saya akan pulang membawa ilmu dan prestasi, bukan membawa senjata," kata Eqbal sebagaimana dilansir surat kabar al-Arab (25/5). 

Dikatakan Eqbal, selain nanti akan menjadi dokter di kampung halamannya, ia juga ingin menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak di sana. 

"Saya tidak meminta sesuatu, tetapi saya harus berbuat dan memberi sesuatu," kata Eqbal.

Ditambahkannya, salah satu mimpi besarnya adalah membantu anak-anak Palestina untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan layanan kesehatan yang layak.

Eqbal juga memiliki rencana lain untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Rencananya, Eqbal hendak melanjutkan program spesialis dokter anak.

Penulis; Ahmad Syifa

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU PKB Kab Tegal

Rabu, 27 Desember 2017

Ribuan Pelajar NU Brebes Kirab Estafet Tunas Aswaja

Brebes,PKB Kab Tegal. Ribuan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melakukan kirab Estafet Tunas Aswaja (ETA) tingkat Kabupaten Brebes. Kirab tersebut dilakukan untuk memperkenalkan organisasi pelajar NU kepada masyarakat.

ETA dimulai dari depan MA Plus Al Bukhori Sengon Tanjung pada pukul 09.00 WIB Sabtu (12/3/16). Selanjutnya, pasukan yang terdiri dari 62 bendera merah putih dan panji-panji NU bergerak menuju Kecamatan Kersana, Ketanggungan dan Larangan.

Ribuan Pelajar NU Brebes Kirab Estafet Tunas Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pelajar NU Brebes Kirab Estafet Tunas Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pelajar NU Brebes Kirab Estafet Tunas Aswaja

Sesampainya di Kecamatan Larangan, panji-panji disemayamkan di MTs Assalafiyah Sitanggal Larangan. Selanjutnya diberangkatkan kembali pukul 09.00 WIB dari halaman sekolah milik yayasan NU itu ke wilayah Kecamatan Wanasari, Songgom dan finish di Pondok Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, Jatibarang Brebes, Ahad (13/3/16) pukul 17.00 WIB.

PKB Kab Tegal

Pada ETA terakhir, bendera Merah Putih diserahkan ke Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam KH Syeh Soleh Basalamah, Bendera NU kepada Wakil Ketua PC NU Brebes KH Asmuni, bendera IPNU ke Ketua PC IPNU Ferial Farhan IA dan bendera IPPNU kepada ketua PC IPPNU Ade Melly Selfiana.

Pada malam harinya diadakan pengajian dengan penceramah Habib Luthfi bin Ali Yahya dari Pekalongan, KH Abbas Fuad Hasyim dari Cirebon, Rais Syuriyah PB NU KH Subekhan Makmun dan KH Syeh Sholeh Basalamah.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan tersebut, juga digelar lomba foto selfi yang harus diunggah di Facebook milik IPNU-IPPNU. Foto terbaik harus diunggah maksimal sampai pukul 23.00 WIB dan akan mendapatkan hadiah berupa kaos cantik dari panitia.

Selain Kirab ETA, kegiatan peringatan Harlah IPNU-IPPNU tingkat Kabupaten Brebes antara lain Pelatihan Jurnalistik dan Sekolah Aswaja. (wasdiun/abdullah alawi)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Kajian Sunnah PKB Kab Tegal

Kamis, 21 Desember 2017

Doa Nabi Ibrahim yang Mengubah Kota Mekkah

Agak mustahil, bagaimana mungkin di gurun batu, tak ada tumbuh-tumbuhan, bisa ada kehidupan. Itulah Mekkah yang dulu disebut Bakkah.

Di kelilingi banyak bukit, tapi bukit batu. Kering kerontang, panas menyengat. Tekstur tanahnya tak menarik. Tapi, setiap tahun, puluhan juta orang dari negeri-negeri yang jauh bahkan sangat jauh datang menyesaki kota ini, dengan berjalan kaki, berkendara, dan sebagainya.

Doa Nabi Ibrahim yang Mengubah Kota Mekkah (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Nabi Ibrahim yang Mengubah Kota Mekkah (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Nabi Ibrahim yang Mengubah Kota Mekkah

Itulah Mekkah yang dahulu didoakan Nabi Ibrahim agar menjadi kota yang berkah dan memberkahi; menjadi negeri yang selalu dirindukan banyak orang. Walau kering kerontang, tapi tak kekurangan.

Alkisah, pulang ke Palestina, setelah mengantar anak (Ismail) dan isrtinya (Hajar) ke Mekkah, Nabi Ibrahim menengadahkan tangan ke langit, sambil berdoa:

“Ya Allah sungguh aku telah menempatkan sebagian keturunanku di sebuah lembah tandus, dekat rumah-Mu, agar mereka mendirikan shalat. Jadikanlah sebagian manusia cenderung kepada mereka dan limpahkanlah rezeki berupa buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”.

PKB Kab Tegal

Dengan modal doa itu, Nabi Ibrahim berani meninggalkan sang istri dan anaknya yang masih bayi di lembah tandus itu. Dikisahkan, Ibrahim sangat jarang menengok anak dan istrinya ini. Mungkin hanya tiga kali.

Namun, Allah mengabulkan seluruh item doa Nabi Ibrahim. Anak dan istrinya sehat, tak kekurangan suatu apa. Pertama-tama Allah hanya membukakan sumur zamzam buat mereka, lalu berduyun-duyun orang dari daerah lain mendatangi Mekkah, membawa binatang ternak, gandum, dan lain-lain.

PKB Kab Tegal

Orang luar membawa barang berniagaan, sumur zamzam menyediakan minuman. Ajaib, air yang muncul dari sela-sela bukit batu itu tak pernah letih mengeluarkan air. Sumur zamzam terus membasahi kerongkongan jamaah haji dan umrah yang kehausan, dari masa ke masa, sejak zaman Nabi Ibrahim hingga kita sekarang.

Mekkah pun tak pernah kekurangan pangan. Jamaah haji dan umrah yang datang silih berganti terus berdampak secara ekonomi. Mereka datang bukan hanya untuk beribadah melainkan juga berniaga.

Suka atau tidak, Mekah akhirnya bukan hanya menjadi pusat aktivitas keberagamaan, melainkan menjadi area yang menarik secara bisnis-perniagaan. Itulah sebabnya, Mekah selalu hidup, siang dan malam.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah ini? Doa adalah senjata kaum beriman. Doa bisa mengubah yang tak mungkin menjadi mungkin. Nabi Ibrahim sudah meneladankan, kita saja yang perlu istiqomah mengamalkan. Apalagi berdoa di bulan Ramadan; bulan penuh berkah dan ampunan.

KH Abdul Moqsith Ghazali, Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Santri, Hikmah PKB Kab Tegal

Sabtu, 16 Desember 2017

Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016

Pontianak, PKB Kab Tegal. Setelah melalui persaingan ketat, lahirlah para juara di ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke-5 tahun 2016 di Pontianak. Lomba ditutup pada Jumat (26/8) malam. Selanjutnya para juara tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor 4777 Tahun 2016 tentang Penetapan Pemenang KSM.

Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Daftar Lengkap Para Pemenang Kompetisi Sains Madrasah 2016

Adapun daftar lengkap nama para juara di KSM 2016 dari tingkat MI, MTs, MA, dan MAN IC dapat dilihat di link ini: Website Direktorat Pendidikan Madrasah?

Provinsi Jawa Timur kembali menjuarai Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Setelah menjadi juara umum di beberapa KSM sebelumnya, di KSM 2016 yang berlangsung di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mereka juga menyabet titel serupa.

Jawa Timur berhak mendapat gelar sebagai juara umum dengan menyabet 11 piala dengan rincian 9 emas pada bidang lomba; Matematika, IPA (MI), Matematika, Biologi, Fisika (MTs), Matematika, Biologi, Kimia, Ekonomi (MA), dan 2 perak; Geografi, Fisika (MA). Juara 2 diraih kontingen Jawa Tengah dengan 6 emas dan 5 perak, sementara peringkat 3 diraih Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 5 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu.

PKB Kab Tegal

Pemenang lomba-lomba yang ditetapkan dalam keputusan ini akan mendapatkan penghargaan berupa: medali, piagam penghargaan, dan bantuan studi apresiasi prestasi. Berikut rincian penghargaan:

Madrasah Ibtidaiyah (MI):

Medali Emas : 5.000.000,-

PKB Kab Tegal

Medali Perak : 4.000.000,-

Medali Perunggu : 3.000.000,-

?

Madrasah Tsanawiyah (MTs):

Medali Emas : Rp. 6.000.000,-

Medali Perak : Rp. 5.000.000,-

Medali Perunggu : Rp. 4.000.000,-

Madrasah Aliyah (MA):

Medali Emas : Rp. 7.000.000,-

Medali Perak : Rp. 6.000.000,-

Medali Perunggu : Rp. 5.000.000,-

?

Peraih penghargaan :

1) The Best Overall : Rp. 3.000.000,-

2) The Best Theory : Rp. 3.000.000,-

3) The Best Exploration/Experiment: Rp. 3.000.000,-

(Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Fragmen PKB Kab Tegal

Kamis, 14 Desember 2017

NU Peduli Berikan Bantuan dan Pelayanan untuk Korban Gempa Aceh

Aceh Besar, PKB Kab Tegal. Hujan menyambut kedatangan kloter ketiga rombongan NU Peduli Gempa Aceh di Kantor PWNU Aceh, Jalan Ir ? Moh Tahier Nomor 9 Komplek Dayah Thalibul Huda, Bayu Lam Cot, Darul Imarah Aceh Besar Selasa (13/12) pagi. Rombongan disambut oleh Ketua PWNU Aceh Tengku Faisal Ali beserta jajarannya.

Kedatangan rombongan ketiga hari ini terdiri dari relawan LPBINU, yang merupakan tenaga tambahan dari relawan yang telah berada di lokasi pengungsian dampak gempa Aceh sejak pekan lalu.?

NU Peduli Berikan Bantuan dan Pelayanan untuk Korban Gempa Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Peduli Berikan Bantuan dan Pelayanan untuk Korban Gempa Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Peduli Berikan Bantuan dan Pelayanan untuk Korban Gempa Aceh

Selain itu, juga hadir perwakilan LAZISNU. Seperti dijadwalakan sebelumnya, LAZISNU mengirimkan barang bantuan yang akan dibagikan kepada warga terdampak bencana gempa Aceh.

"Ada 1000 paket bantuan untuk warga terdampak gempa yang akan menerima paket bantuan dari Lazisnu. Saat ini paket tersebut sedang dipersiapkan pengemasannya," ? kata Direktur Penyaluran LAZISNU Slamet Tuhari Ng.

Slamet menambahkan hingga Sabtu (10/12) lalu donasi warga melalui LAZISNU mencapai Rp105.000.000. "Untuk penyediaan barang bantuan kepada warga terdampak, tingkat penyalurannya sudah mencapai 90 persen dari dana tersebut," kata Slamet, Selasa (13/12) siang.

PKB Kab Tegal

Pada kunjungan hari ini, selain Slamet, juga hadir Ketua PP LAZISNU Syamsul Huda, Ketua LKNU Hisyam Said Budairi, Ketua LPBINU M Ali Yusuf dan Sekretaris LPBINU Yayah Ruchyati.

LKNU juga menyertakan tenaga dokter. LKNU membuka posko kesehatan di Desa Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Selasa sore.

"Adanya posko kesehatan ini untuk mencegah dan mengobati adanya penyakit yang dimungkinkan diderita warga di lokasi pengungisan," kata Didik Setiyadi salah satu dokter dari LKNU.

PKB Kab Tegal

Sementara itu Diki Apriawan, dokter lainnya mengatakan pasca bencana biasanya ada beberapa penyakit yang menyertai seperti ISPA, diare, dan penyakit kulit.

"Selain itu dari aspek psikososial juga dapat memberikan edukasi terutama kepada masyarakat terdampak bencana agar ke depan lebih bisa menjaga kesehatan," tambah Didik. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU PKB Kab Tegal

Rabu, 06 Desember 2017

Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok

Keluarga Hadji Ismail, salah satu korban LP Kalisosok reg no.D 385 sebagaimana dokumen asli Bewijs van on tslag dari Directeur Strafgey Angenis En Huis Van Bewaring Soerabaja mendukung Walikota Surabaya akan merevitalisasi cagar budaya tersebut.

Sudah bertahun-tahun Pemkot Surabaya ingin mengambil alih bangunan cagar budaya yang kini dimiliki PT Fairco Jaya Dwipa itu. Walikota Risma memimpikan bangunan peninggalan Belanda dihidupkan kembali. Bukan sebagai penjara, tapi sebagai objek wisata sejarah sekaligus fasilitas publik. Mendapat angin segar dari Risma, Hendro Bappeko menawarkan agar lahan itu di-ditaksir dulu.

Menurutnya, ada tahapan yang harus dilalui sebelum pemkot benar-benar membeli lahan dan bangunan eks penjara Kalisosok itu. Kata Hendro, apapun itu penawaran dari investor, pemkot akan tetap mengkaji, termasuk status tanahnya. ”Ada tahapannya dong. Pertama kita taksir dulu harganya. Apakah masuk akal. Kemudian yang terpenting, konsep ke depan Kalisosok mau dijadikan apa. Sampai saat ini belum ada kajian,” ungkapnya.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya yang lebih dikenal dengan Lapas Kalisosok Surabaya mulai dibangun pada tahun 1808 oleh Daendels pada masa awal kekuasaannya, dengan biaya 8.000 gulden. dibangun pada tahun 1908 Daendels hanya membutuhkan waktu sembilan bulan untuk menyelesaikan proyek ini. Gedung penjara peninggalan Gubernur Jenderal Herman Williams Daendels ini masih berdiri kokoh. Beberapa menara pengawasnya pun masih tampak menjulang. Bagian depannya pun masih menyisakan kemegahan gaya arsitektur kolonial di zamannya. Bangunan bersejarah itu menempati sebuah lahan seluas 3,5 hektar, oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai penjara bagi orang-orang pribumi yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda waktu itu, di dalam Lapas terdapat 2 buah makam pribumi sebagai saksi perjuangan melawan pemerintah kolonial Belanda. Lembaga Pemasyarakatan Kalisosok Kelas I Surabaya dengan alamat Jl. Penjara No. 7 pada sekitar tahun 1987 alamat berubah menjadi Jl. Kasuwari 7 Surabaya

Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadji Ismail Pilih Dipenjarakan di Kalisosok

Dalam perjalanan perkembangannya Kota Surabaya pada tahun 1997 Lapas Kelas I Kalisosok Surabaya dibangunkan di Desa Kebonagung Kec. Porong Kab. Sidoarjo, berdiri diatas lahan seluas ? 170.000 m2, hasil Ruilslagh antara Kanwil Departemen Kehakiman Jawa Timur dengan PT. Fairco Jaya Dwipa Jakarta, Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kalisosok Surabaya di Porong Sidoarjo resmi ditempati pada tanggal 20 April 2000 dengan alamat Ds. Kebonagung Kec. Porong Kab. Sidoarjo sampai sekarang

Penjara Kalisosok adalah bekas penjara yang terletak di kawasan utara Surabaya, Indonesia. Penjara ini dibangun pada masa pendudukan Belanda dan pernah digunakan menjadi tempat penahanan sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Wage Rudolf Soepratman dan Kiai Haji Mas Mansur. Tokoh yang terakhir disebutkan bahkan wafat di penjara ini pada tahun 1946.

Salah satu korban lainnya yang keluarganya di Lasem (Pustaka Sambua) masih menyimpan bukti dokumen asli yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda ? yang berkompeten sebagaimana beschikking terlampir adalah Hadji Ismail. Beliau pedagang beras penduduk ? Desa Ujung Piring Barat Bangkalan Madura berasal dari Desa Mengarih Bungah Gresik berpengalaman seluk beluk jalur Surabaya, tertangkap tentara Belanda di perahu saat menyusup mengantar kebutuhan logistic pangan untuk Tentara Indonesia. Saat bersamanya antara lain Tentara Indonesia berpangkat kapten dan yang dikenal namanya Letnan Himin yang di akhir hiduppnya tinggal di Kampung Saksak dekat Kantor Pos Bangkalan bersahabat karib dengan almarhum ? sampai akhir hidupnya.

PKB Kab Tegal

Saat diintrogasi langsung dibebaskan jika mau berkolaborasi dengan Belanda, tapi yang diketahui ? keduanya tetap bersikukuh membela NKRI akhirnya dijebloskan ke Penjara LP Kalisosok sesuai kesaksian hidup H.Bakri, H.Fadli dan H.A.Hamid Ismail (pernah menjadi Ketua PCNU), ? ketiganya putra almarhum saat itu masih kecil dan bukti arsip Belanda tersebut, akhirnya Hadji Ismail dipenjara di LP Kalisosok sejak tahun 1946 sampai 1948 saat itu Surabaya masih dikuasai Belanda, keduanya kemudian bebas setelah menjalani masa tahanan yang cukup lama, sesuai putusan sewaktu-waktu bisa ditahan kembali.

Bangkalan, 10 Agustus 2014

PKB Kab Tegal

Abdullah Hamid, cucu Hadji Ismail

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Budaya, Kyai PKB Kab Tegal

Pembully dalam Pandangan Gus Mus

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rundungan atau populer disebut bully kian marak seiring berkembang pesatnya media sosial (medsos). Bully tak jarang dilakukan oleh akun-akun palsu di dunia maya yang mengatasnakam orang-orang tertentu. Namun, tidak jarang pula akun asli.

Pembully dalam Pandangan Gus Mus (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembully dalam Pandangan Gus Mus (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembully dalam Pandangan Gus Mus

Fenomena maraknya rundungan di media sosial ini mendapat perhatian Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. Ia mengibaratkan tukang bully seperti orang yang melempar batu ke dalam sumur.

“Pembully ibarat orang yang melempar batu ke dalam sumur. Ia hanya ingin mendengar suara kecipak saat batunya menyentuh air. Jadilah sumur yang dalam,” ujar Gus Mus, Sabtu (14/5).

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam akun twitter miliknya. Awalnya, Gus Mus merespon kicauan seorang aktris teater Ine Febriyanti. Perempuan berumur 40 tahun itu mengeluhkan ketika dirinya bersikap sopan dan hati-hati di media sosial pun tetap di-bully.?

Pengibaratan Gus Mus tentang pembully mendapat ribuan respon dari para follower-nya. Akun bernama Wisnu Pambudy berusaha menjelaskan maksud kicauan Gus Mus.

PKB Kab Tegal

“Krn sumur yg dalam tidak mengeluarkan bunyi kecipak saat di lempar batu, & kalaupun berbunyi tdk sampai terdengar di bibir sumur,” cuit Wisnu.

PKB Kab Tegal

Berbeda dengan Wisnu dan para follower lain, akun bernama Nadine Lidya mencoba untuk mendapat dawuh Gus Mus dengan bertanya bagaimana sikap terhadap para pembully.

“Gus, seperti apakah sikap kita utk menghadapi seseorang yg suka membully kita? diam, menjelaskan, atau berdebat? mohon nasihatnya,” tanya Nadine yang nampaknya belum mendapat respon dari pertanyaanya itu.

Soal bully ini, Gus Mus juga tidak jarang mendapatkannya ketika memberikan sikap dan pernyataan melalui akun media sosialnya. Misal ketika pemuda bernama Pandu Wijaya secara tidak sopan mengomentari cuit Gus Mus dengan berkata, “...Bid’ah ndasmu”.

Namun, Gus Mus tetaplah Gus Mus. Kiai pesantren dan tokoh nasional yang budayawan ini tidak menyimpan rasa dendam sedikit pun. Gus Mus menerima keluarga Pandu yang secara terbuka datang ke rumahnya dan meminta maaf atas perbuatan anaknya.

“Kalau ada yang menghina atau merendahkanmu janganlah buru-buru emosi dan marah. Siapa tahu dia memang digerakkan Allah untuk mencoba kesabaran kita. Bersyukurlah bahwa bukan kita yang dijadikan cobaan,” tutur Gus Mus menanggapi rundungan kala itu. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU PKB Kab Tegal

Sabtu, 11 November 2017

Meneladani Kerendahan Hati Rasulullah

Khutbah I

Meneladani Kerendahan Hati Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Meneladani Kerendahan Hati Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Meneladani Kerendahan Hati Rasulullah

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

? ? ?

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah SAW sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Maulid Al-Barzanji, karya Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji, adalah sosok yang sangat rendah hati atau tawadhu’. Hal ini dapat ditemukan pada halaman 123 sebagaimana kutipan berikut:

? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: "Rasulullah SAW adalah sangat pemalu (memiliki rasa malu dan rasa bersalah) dan sangat tawadhu’." 

Kerendahan hati Rasulullah SAW tercermin dalam banyak hal, antara lain adalah: 1. Ketika pada suatu hari beliau tidak besedia barang belanjaannya di pasar dibawakan pulang oleh Abu Hurairah, 2. Ketika beliau mempersilakan para sabahat berjalan di depan mendahului beliau, dan 3. Ketika beliau mendahului beruluk salam ketika bertemu dengan para sahabat. 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Ketika pada suatu hari Rasulullah SAW membeli barang-barang di pasar, di sana ada Abu Hurairah yang juga sedang ada keperluan. Ketika Rasulullah SAW telah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dan hendak pulang, saat itu juga Abu Hurairah bermaksud membawakan barang-barang belanjaan milik beliau yang tentu saja dalam rangka memuliakan beliau. Rasulullah SAW ternyata tidak berkenan Abu Hurairah bermaksud seperti itu. Kepada Abu Hurairah, Rasulullah SAW mengatakan: 

? ? ? ? ? ?

Artinya: "Pemilik sesuatu barang lebih berhak (pantas) membawa barang miliknya. "

Tidak berkenannya Rasulullah SAW terhadap Abu Hurairah membawakan barang-barang beliau menunjukkan bahwa beliau bukanlah sosok yang sangat suka dimuliakan orang lain, atau dalam istilah sekarang “gila hormat”. Beliau menolak ketika akan diperlakukan istimewa yang berbeda dari umumnya orang, padahal beliau adalah seorang nabi sekaligus rasul yang paling mulia diantara semua nabi dan rasul di sisi Allah. Penolakan itu menunjukkan bukti bahwa beliau memang orang yang sangat rendah hati sehingga tidak merasa martabatnya turun hanya karena membawa barang-barang sendiri, dan bukannya dibawakan orang lain.  

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Bukti lain yang menunjukkan Rasulullah SAW tidak gila hormat adalah sebagaimana dikisahkan dalam kitab Maulid Al-Barzanji, halaman 123. sebagaimana kutipan berikut:

? ? ? ? ? ? ? ?





Artinya: “Nabi Muhamamd SAW berjalan di belakang para sahabatnya, dan berkata pada mereka, ‘Biarkan di belakangku malaikat saja yang tidak kelihatan’.”

Dari kisah ini kita tahu para sahabat berjalan mendahului beliau sehingga mereka membelakangi. Rasulullah SAW tidak mencap kesediaan mereka mendahuli beliau sebagai su’ul adab.  Ketika para sahabat berjalan di depan beliau, kesan yang tampak kemudian Rasulullah SAW seperti tidak lebih penting atau terhornat dari pada para sahabat. Di sinilah kerendahan hati beliau yang sulit dibantah. 

Tetapi dari sisi lain dalam konteks keamanan, ada hikmah dibalik perisitiwa itu, yakni sebagai seseorang pemimpim beliau sedang memberikan contoh bahwa seorang pemimpin tidak selalu harus berada di depan terutama ketika ancaman musuh berasal dari belakang. Ancaman atau bahaya yang datangnya dari arah depan tentu dapat diintisipasi sendiri oleh para sahabat karena mata mereka (dan juga mata kita tentunya) berada di depan. 

Sedangkan kemungkinan adanya ancaman kepada Rasululullah SAW yang datangnya dari belakang, beliau memasrahkan hal itu kepada Allah semata dengan meyakini di belakang beliau ada malaikat yang sudah pasti sangat halus sehingga tidak tampak. 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Bukti lain lagi, adalah beliau lebih suka mendahului beruluk salam dari pada didahului sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Maulid Al-Barzanji, masih di halaman 123, sebagaimana kutipan berikut: 

? ? ? ?

Artinya: “Beliau mendahului beruluk salam ketika bertemu dengan siapapun.”

Kisah ini menunjukkan bahwa Rasululllah SAW lebih suka mendahului memuliakan orang lain. Padahal aturan secara umum sudah jelas sebagimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, bahwa:

1. Yang kecil memberi salam kepada yang besar.

2. Yang berjalan kepada yang duduk.

3. Yang sedikit kepada yang banyak.

4. Yang berkendaraan kepada yang berjalan kaki. 

Tetapi Rasulullah SAW pada kenyataannya lebih suka mendahului beruluk salam dari pada didahului. Padahal sewajarnya apabila Rasulullah didahului dalam beruluk salam dari pada mendahului karena posisi beliau sebagai pimpinan umat yang tentu lebih tinggi dari pada umatnya. 

Tetapi Rasulullah tentu saja tidak salah dalam hal ini karena pada kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda bahwa mendahului uluk salam itu lebih baik dari pada didahului sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dan Ahmad. Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda bahwa mendahului beruluk salam dapat menghilangkan takabur. 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Dari ketiga bukti itu saja, sudah cukup kuat untuk menarik kesimpulan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat rendah hati sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Maulid Al-Barzanji ini. Bukti-bukti lain tentu masih sangat banyak baik sebagaimana dikisahkan dalam kitab ini maupun dalam kitab-kitab lainnya. 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Mudah-mudahan kita semua dapat meneladani Rasulullah SAW dalam hal kerendahan hati apapun kedudukan kita dalam kehidupan kita sehari-hari di masyarakat. Kerendahan hati tidak pernah membuat kita jadi rendah. Justru yang terjadi Allah akan mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Sekali lagi, mudah-mudahan Allah SWT memudahkan kita meneladani beliau. Amin ya rabbal alamin

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? 

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?





Khutbah II

? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, RMI NU PKB Kab Tegal

Kamis, 09 November 2017

4000 Warga Hadiri Tahlilan NU Suoh Lampung Barat

Lampung Barat, PKB Kab Tegal. Sekitar empat ribu warga memadati acara  tahlil  dan tabligh akbar dalam rangka pelantikan pengurus Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Suoh dan pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang Muslimat NU Kecamatan Suoh, Ahad (25/1/2015).

4000 Warga Hadiri Tahlilan NU Suoh Lampung Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
4000 Warga Hadiri Tahlilan NU Suoh Lampung Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

4000 Warga Hadiri Tahlilan NU Suoh Lampung Barat

Para jamaah yang hadir sejak pukul 06.30 WIB  itu datang dari berbagai pekon se-Lampung Barat. Mereka memenuhi setiap sudut halaman masjid, rumah warga, hingga ke sejumlah ruas jalan. Lapangan tempat parkir yang disediakan panitia pun penuh dengan kendaraan yang membawa rombongan dari berbagai penjuru.

Gus Aris, Ketua MWCNU Kecamatan Suoh, mengaku senang NU di daerahnya yang menunjukkan tanda-tanda bangkit dan bersatu untuk maju membangun Kecamatan Suoh. Ini terlihat antusiasme warga NU yang membludak dalam acara pengukuhan kali ini.

PKB Kab Tegal

Rais Syuriah MWCNU KH Nurhadi mengatakan, gelaran ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada warga NU tentang bagaimana tahlilan yang sudah menjadi tradisi yang tidak bisa terpisahkan dari NU.

PKB Kab Tegal

Ketua PWNU KH Soleh Bajuri Lampung dalam ceramahnya mengatakan, kegiatan tahlilan adalah suatu wujud keberhasilan islamisasi terhadap tradisi masyarakat Indonesia praIslam. Tahlilan secara bahasa adalah berasal dari kata “tahlil” yang artinya ucapan “laa ilaaha illallah”.

Tetapi,  katanya, pengertian yang berkembang di masyarakat, tahlilan adalah kegiatan keagamaaan yang di dalamnya terdapat pengucapan tahlil dan kalimat thayibah lainya untuk mendoakan diri sendiri ataupun orang lain yang masih hidup maupun yang sudah meninggal agar diampuni dosanya ataupun untuk dikabulkan hajatnya.

Ia menegaskan, ritual ini tidak sia-sia. Doa bersama untuk memberikan hadiah pahala kepada orang yang telah meninggal dunia itu akan sampai kepada sasaran. Hal ini memiliki dasar yang kuat dari hadits Rasulullah dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim. (Rudi Santoso/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU PKB Kab Tegal

Sabtu, 04 November 2017

Pendidikan Pesantren Arahkan Pola Hidup Anak

Demak, PKB Kab Tegal. Sistem pendidikan pesantren berusaha mencetak anak yang pandai dan cerdas. Selain itu, mengarahkan pola hidup anak dalam rangka menjalani hidupnya di masa mendatang.

Pendidikan Pesantren Arahkan Pola Hidup Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Pendidikan Pesantren Arahkan Pola Hidup Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Pendidikan Pesantren Arahkan Pola Hidup Anak

“Menentukan pendidikan anak sangat vital termasuk pendidikan yang berlandaskan agama. Cerdas kalau tidak dasari agama maka anak manusia akan mengandalkan logika akal itu rentan dengan aqidahnya,” kata KH Buchori Masruri saat memperingati 1000 hari wafatnya Ibu Nyai Hj Mujahadah Musyafak, pengasuh Pesantren Nurul hikmah Merbotan Bintoro Demak, Selasa malam 10/3.

Mantan ketua PWNU Jateng tersebut mengapresiasi perjuangan almarhumah yang peduli pada pendidikan anak lewat dunia pesantren. Menurutnya pesantren memiliki karakter, watak dan tradisi tersendiri yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

PKB Kab Tegal

Dikatakannya, pesantren memiliki keunikan sendiri dalam aspek-aspek kehidupannya pola kepemimpinan pondok pesantren yang mandiri. Kitab-kitab rujukan umum yang selalu digunakan dari berbagai abad dalam bentuk kitab kuning dan sistem nilai yang digunakan adalah bagian dari masyarakat luas dan dianggap mampu mengajarkan pendidikan dan tidak mudah kena dengan budaya negatif

“Jangan menyesal memasukkan anak ke pesantren karena di sini anak akan menerima pendidikan dengan sistim kehidupan berdasarkan agama, mereka disiapkan untuk masa depan maka anak tidak akan ketinggalan jaman,” jelas kiai Buchori. (A.Shiddiq Sugiarto/Anam)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, RMI NU PKB Kab Tegal

Rabu, 01 November 2017

Beberapa Masalah Keagamaan Kontemporer akan Dibahas dalam Rakernas LBM

Jakarta, PKB Kab Tegal. Beberapa masalah keagamaan kontemporer (masail diniyah waqi’yyah) yang berkembang di masyarakat akan dibahas dalam rangkaian acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama (LBM-NU) di Jakarta, 5-7 September 2007 mendatang.

Masalah penting yang akan dibahas dalam Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’yyah antara lain seputar multilevel marketing (MLM), visualisasi penulisan ayat suci Al-Qur’an, suami-isti yang tinggal serumah setelah terjadi talak, tenaga kerja Indonesia (TKI) illegal, dan aborsi yang dilakukan akibat korban perkosaan.

Senin, 30 Oktober 2017

Prihatin Kekerasan Anak, Khofifah Dorong Para Ibu Aktif Ngaji

Jepara, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa prihatin kasus pornografi yang merebak di bangsa ini. Salah satu penyebab dari laku pornografi ialah banyaknya foto, tulisan maupun video yang tidak senonoh yang di upaload di internet. Khofifah mengungkapkan bangsa Indonesia mencapai 70 % di seluruh dunia sebagai pemasang hal-hal yang tidak senonoh itu di internet.

Prihatin Kekerasan Anak, Khofifah Dorong Para Ibu Aktif Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)
Prihatin Kekerasan Anak, Khofifah Dorong Para Ibu Aktif Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)

Prihatin Kekerasan Anak, Khofifah Dorong Para Ibu Aktif Ngaji

Tidak hanya pornografi yang merebak. Kekerasan anak di sekolah maupun di rumah tangga menjadi sejumlah rentenan masalah yang di hadapi.

Karena itu, Khofifah yang juga menjabat Menteri Sosial (Mensos) itu mengajak orang tua yang sementara tidak aktif di organisasi untuk bareng-bareng ngaji dengan Muslimat. Untuk bareng-bareng istighotsah bareng Muslimat.

PKB Kab Tegal

“Ayo ngaji bareng-bareng Muslimat!” seru perempuan kelahiran Surabaya 1965 ini dalam Pelantikan Pengurus PC Muslimat NU Jepara berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara, Ahad (22/11) siang.

Seruan yang disampaikannnya itu bukan tanpa sebab. Informasi yang ia sitir dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), terkadang ibu kandung yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak disebabkan karena faktor depresi dan setres.

PKB Kab Tegal

“Sehingga ini menjadi PR kita bersama. Kita membaca burdah dan qur’an tambah seneng apa tambah susah?” tanya Khofifah yang serentak dijawab “tambah senang” oleh ratusan kader Muslimat yang hadir.

Khofifah juga menyitir sebuah ayat, ala bidzikrillahi tathmainnul qulub. Meski kita tidak mampu membantu masalah saudara-saudara kita. Misalnya urusan utang-piutang, tambahnya, tetapi lewat spiritual harapannya bisa meringankan beban mereka.

Khofifah menambahkan dalam rangka membentengi kefakiran ia mengajak Muslimat untuk jihad bil maal. Agar ibu-ibu Muslimat tidak terlilit utang dengan meminjam rentenir, maka Muslimat perlu menguatkan sisi perekonomian. Jika jihad bil maal beres, jihad bil hal (tindakan) dan jihad bil lisan (ucapan) juga akan berjalan dengan baik.

Tugas berat

Di tangan perempuan, Muslimat NU mengemban tugas yang berat. Hal itu diutarakan KH Ubaidillah Noor Umar, Rais Syuriah PCNU Jepara, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut. Dia berkata, almar’atu imadul bilad. Perempuan tiyang negara.

“Jika perempuan “reyot” maka negara gampang roboh,” terang Rais Syuriyah yang terpilih saat Konfercab Ke-31 PCNU Jepara baru-baru ini.

Ketua Muslimat NU Jepara, H Noor Aini dalam sambutannya perlu sinergi antara Muslimat dan stake holder sehingga menjadi organisasi amanah, berkualitas, dan cerdas serta mempunyai visi dan misi mengembangakan sayap NU.

Selama ini, dijelaskan Noor Aini Muslimat NU Jepara sudah berkiprah di berbagai bidang. Mulai advokasi, ekonomi, pendidikan, dan sosial serta masih banyak bidang lain.

Dalam kesempatan itu Hj Ismawati, Ketua PW Muslimat NU Jawa Tengah didaulat melantik pengurus PC Muslimat NU Jepara masa khidmah 2015-2020. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, RMI NU PKB Kab Tegal

Rabu, 25 Oktober 2017

FKB Ancam Duduki Istana

Jakarta, PKB Kab Tegal. Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI mulai geram atas penganan kasus luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang hingga kini belum tuntas. FKB memberikan batas waktu dua minggu kepada pemerintah untuk menetapkan sebagai bencana nasional. Jika tidak, mereka mengancam akan menduduki Istana Negara.

"Jika dalam dua minggu pemerintah tidak mengambil langkah-langkah tersebut, kami dari FKB akan memimpin langsung demo ke Istana bersama korban Lapindo," ujar Wakil Ketua FKB Marwan Jafar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3).

Ketua FKB Ida Fauziah menegaskan, penetapan kasus semburan lumpur Lapindo sebagai bencana nasional tidak akan menghilangkan tanggung jawab Lapindo untuk membayar ganti rugi kepada warga.

FKB Ancam Duduki Istana (Sumber Gambar : Nu Online)
FKB Ancam Duduki Istana (Sumber Gambar : Nu Online)

FKB Ancam Duduki Istana

Penetapan semata-mata dimaksudkan agar penyelesaian kasus lumpur itu lebih cepat dan efektif. "Usulan agar bencana Lapindo menjadi bencana nasional tidak akan sedikit pun memberikan ruang kepada Lapindo lari dari tanggung jawab tapi kita lihat Timnas tidak efektif karena itu pemerintah harus ambil alih," urainya.

Sementara itu, Sekreteris FKB Helmy Faisal Zaini meminta agar kasus ini juga ditangani secara hukum. Jika kasus tersebut terus dibiarkan, Lapindo tidak akan bertanggung jawab atas kelalaiannya dalam pengeboran.

PKB Kab Tegal

"Maling ayam di kampung saja dihukum, masa ada orang yang nyata-nyata telah melanggar prosedur pengeboran tapi dibiarkan saja," kata Helmy.

Sekretaris Tim Pemantau Lumpur Lapindo FKB Aryo Widjanarko meminta pemerintah merelokasi korban lumpur ke tempat yang layak. Selain itu juga merelokasi infrastruktur yang rusak akibat luapan lumpur Lapindo. "Pemerintah harus melihat sisi sosial masyarakat Lapindo. Jangan dibiarkan terbengkalai," tandasnya.

Di tempat terpisah, Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap mendukung upaya yang ditempuh warga untuk menuntut ganti rugi yang dibayarkan secara cash and carry.

"Saya rasa masyarakat inilah yang lebih tahu di mana mencari tempat yang lebih nyaman bagi kehidupan mereka. Resettlement (pemukiman kembali) bukan solusi yang solutif," ujar Khofifah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama.

Menurut Khofifah, masyarakat lebih baik diberi keleluasaan di mana mereka akan berdomisili sesuai dengan sumber nafkah mereka selama ini. "Saya rasa itu akan lebih wise, karena ada tradisi masyarakat kita berpola rumah terbuka. Petani, misalnya, butuh rumah yang dekat dengan lahan pertanian. Petambak juga butuh yang dekat tambak," urainya.

PKB Kab Tegal

Mengenai persyaratan sertifikat tanah yang diperlukan untuk memperoleh ganti rugi, Khofifah menganggap perlu diberikan kebijakan khusus yakni tidak harus mempunyai sertifikat. Sebab, katanya, banyak masyarakat Indonesia yang belum akrab dengan sertifikat tanah.

"Solusinya boleh petok D (surat tanah warga yang diarsip di kantor desa), boleh juga kesaksian. Mungkin bisa dilokalisir oleh Bupati dengan melibatkan RT/RW setempat bahwa ini milik si A, luas sekian, sehingga kalau dikompensasikan ganti ruginya sekian," terang Khofifah. (dtc/rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Tegal, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Kamis, 05 Oktober 2017

Hasyim: "Agama-agama Harus Sadar"

Jakarta, PKB Kab Tegal. Terpilih menjadi salah satu presiden Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian (World Conference on Religion for Peace/WCRP), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi tak mau menyia-nyiakan posisi tersebut. Misi Islam moderat akan dibawanya pada organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh lintas agama dari seluruh dunia itu.

Selain akan berkoordinasi dengan presiden lainnya untuk mengetahui posisi dan kapasitas program WCRP, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur ini mengatakan akan berupaya untuk memberikan semacam pencerahan kepada semua agama terkait dengan maraknya berbagai konflik yang bernuansa agama.

Hasyim: Agama-agama Harus Sadar (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim: Agama-agama Harus Sadar (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim: "Agama-agama Harus Sadar"

“Bagaimana caranya agara agama-agama ini dapat membedakan antara faktor-faktor konflik yang disebabkan oleh karater agama dengan konflik yang sebenarnya bukan agama tapi kemudian di-agama-kan,” kata Hasyim kepada PKB Kab Tegaldi Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (6/9).

Hasyim mengatakan hal ini usai menerima rombongan dari Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), antara lain Djohan Effendi (Ketua Umum), Johanes N Hariyanto, SJ (Ketua) dan Siti Musdah Mulia (Sekretaris Umum). Djohan Effendi merupakan salah satu peserta dari Indonesia yang turut dalam WCRP di Kyoto, Jepang, 25-29 Agustus lalu.

Dijelaskan Hasyim, tidak semua konflik antar-umat beragama, sumbernya adalah agama itu sendiri. “Harus dibedakan. Misalnya, (Presiden Amerika Serikat, George) Bush menyerang Irak. Dia bilang itu crushade (perang salib, red), tapi sebetulnya dia kan cari minyak. Nah, penggunakan label agama ini yang kemudian menimbulkan jihad. Artinya, ekstrimitas ditimbulkan oleh faktor ekonomi dan hegemoni serta imperialisasi,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Disadari mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim ini, banyak hal yang terkait dengan persoalan umat beragama yang berpotensi menimbulkan konflik, seperti faktor kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan sosial, dan sebagainya. Namun, lanjutnya, potensi-potensi konflik tersebut seringkali meletup di kalangan umat beragama dan kemudian dirasakan sebagai konflik agama. Di samping juga pada setiap agama juga terdapat titik ekstrimitas dan liberalitas.

“Nah, di sini agama-agama harus sadar. Jadi, agama-agama harus menarik diri dari keinginan-keinginan penggunaan yang tidak agama terhadap agama,” ungkap Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini.

PKB Kab Tegal

Hal lain yang akan dilakukan Hasyim dalam WCRP adalah akan meneliti sebab-sebab konflik pada internal agama dan pada lintas agama, atau konflik antara-agama dengan faktor kekuasaan. “Misalnya yang terjadi di Libanon, Irak, Pakistan, Thailan,dan sebagainya, kan harus diteliti, semua ada anatominya. Nah, itu kita minta, supaya tokoh lintas agama juga ikut memperhatikan bagaimana proses perdamaiannya,” tuturnya.

Sementara itu, Johanes N Hariyanto, SJ kepada PKB Kab Tegal menjelaskan mengenai posisi dan peran presiden dalam struktur WCRP. Menurutnya, terdapat 44 tokoh mewakili 20 agama atau aliran di dalam agama yang dipilih menjadi presiden. Termasuk di dalamnya adalah Hasyim Muzadi yang mewakili muslim (Sunni) Indonesia.

Keberadaan para presiden itu sendiri, lanjutnya, merupakan pengambil atau penentu kebijakan di dalam WCRP. “Jadi, presiden-presiden ini tugasnya merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah agama atau umat beragama. Sementara, imbuhnya, selaku pelaksana kebijakan tersebut adalah sekretaris jenderal. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, RMI NU, Sunnah PKB Kab Tegal

Minggu, 24 September 2017

Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa

Bandar Lampung, PKB Kab Tegal



Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri mengatakan, saat ini ada dua pemberitaan yang sedang menjadi sorotan publik masyarakat di Indonesia. Jika berita tersebut tidak berhati-hati menyikapinya akan merusak persatuan dan kesatuan umat Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa

Pemberitaan pertama adalah terkait dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk tidak mudah terpengaruh berita, foto ataupun video hoaks tentang tragedi menimpa kaum minoritas Rohingya.

Ia berharap semua pihak lebih selektif dalam menganalisa berbagai pemberitaan tentang tragedi tersebut agar jangan sampai menjadi alat untuk memuluskan kepentingan kelompok yang menginginkan Indonesia tercabik-cabik karena sentimen keagamaan.

"Kejadian tragedi di Rohingya memang betul adanya. Namun kita harus berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menggunakan isu ini untuk mencari simpati masyarakat dalam rangka memuluskan kepentingan mereka melalui berita, foto, dan video hoaks," katanya, Rabu (6/9).

PKB Kab Tegal

Kelompok ini berharap bahwa dengan pemberitaan hoaks tersebut masyarakat khususnya umat Islam dapat terpancing. 

"Kita tentu harus waspada jangan sampai terpancing dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga akan menimbulkan keretakan di antara kita, kebinekaan kita akan hancur dan ujung-ujungnya NKRI akan runtuh," lanjutnya.

Pemberitaan yang kedua adalah terkait dengan kebijakan full day school (FDS) yang saat ini sudah diganti dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).  

Menurutnya, FDS memang tidak tepat diterapkan di Indonesia karena kultur budaya Islam di Indonesia tidak terlepas dari madrasah diniyah dan pondok pesantren. 

"Perpres yang sudah disahkan ini juga harus kita kawal supaya dalam praktiknya nanti juga akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan," harapnya.

PKB Kab Tegal

Jangan sampai ini dimanfaatkan juga oleh pihak-pihak tertentu untuk memancing sentimen kelompok dan membenturkannya sehingga sendi-sendi kesatuan bangsa akan terbelah. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Ulama, Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 22 September 2017

PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers

Jakarta, PKB Kab Tegal?

Sejumlah advokat dan konsultan hukum Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) melaporkan media cetak Harian Bangsa dan media online bangsaonline.com kepada Dewan Pers.

PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Laporkan Fitnah “Harian Bangsa” dan “Bangsaonline.com” ke Dewan Pers

Para advokat dan konsultan hukum tersesbut adalah Robikin Emhas, SH., MH., Andi Najmi Fuadi, SH., Royandi Haikal, SH., MH., Syamsudin Slawat Pesilette, SH., Abdul Rozak, SH., dan Dedy Cahyadi, SH.?

Robikin Emhas mengungkapkan beberapa hal yang dilaporkan kepada Dewan Pers. Menurut dia, dasar dan alasan pelaporan itu adalah karena kedua media tersebut pada 1 Agustus 2015 Harian Bangsa dan bangsaonline.com memberitakan keterlibatan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam penjualan tanah untuk gedung Seminari di Malang, Jawa Timur. Berita ini didasarkan pada wawancara dengan narasumber yang bernama Subaryo, SH, Ketua Forum Independen Masyarakat Malang (FIMM).

“Pemuatan berita tersebut di atas dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi, klarifikasi ? terhadap KH Said Aqil Siroj,” kata Robikin kepada PKB Kab Tegal Selasa (17/1).

Lalu, pada 23 Juli 2016 Subaryo, SH membuat surat bantahan yang menyatakan ia tidak pernah membuat statement tersebut dan tidak pernah diwawancarai oleh Harin Bangsa maupun bangsaonline.com.

PKB Kab Tegal

Pada 26 Desember 2016 bangsaonline.com dan Harian Bangsa pada 27 Desember 2016 menurunkan berita bahwa keluarga korban penjualan tanah tersebut merasa ditipu KH Said Aqil Siroj, dengan narasumber KH Lutfi Abdul Hadi. Salah satu pernyataan narasumber yang dikutip adalah bahwa Said Aqil Kejam.?

“Pemuatan berita itu pun tanpa ada konfirmasi dan cross check kepada KH Said Aqil Siroj,” kata Ketua PBNU tersebut.

Kemudian, pada 29 Desember 2016 terdapat klarifikasi yang dilakukan pembeli tanah yang bersangkutan, H. Denny Syaifullah, sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan 29 Desember 2016 yang menyatakan bahwa KH Said Aqil Siroj tidak ada kaitan dengan proses jual beli tanah dimaksud.

PKB Kab Tegal

Pada 13 Januari 2017 KH Lutfi Abdul Hadi yang merupakan narasumber pemberitaan Harian Bangsa dan Bangsaonline.com dan Dr. H. Imam Muslimin, M.Ag membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa apa yang disampaikan mengenai KH Said Aqil Siroj adalah berdasarkan testimoni yang tidak benar.

“Pemberitaan Harian Bangsa dan bangsaonline.com terhadap KH Said Aqil Siroj sejak awal kemunculan berita, yaitu pada tanggal 1 Agustus 2015, tidak pernah dilakukan klarifikasi kepada KH Said Aqil Siroj,” lanjutnya.?

Narasumber berita Harian Bangsa dan bangsaonline.com bukan merupakan sumber primer karena bukan pembeli dan penjual tanah yang dijadikan narasumber, tapi orang lain yang tidak ada kaitan langsung dengan proses jual beli tanah.

Tindakan Harian Bangsa dan bangsaonline.com, menurut Robikin, prinsip-prinsip jurnalistik. tidak ada proses check and recheck tentang kebenaran informasi. Harian Bangsa dan bangsaonline.com tidak menelusuri berita sampai ke sumber primer, yaitu penjual dan pembeli tanah.?

Klarifikasi yang dilakukan oleh Subaryo, SH, Penjual dan Pembeli tanah menunjukan bahwa berita-berita tersebut tidak diuji terlebih dahulu sebelum dimuat menjadi berita. Adanya bantahan dari Subaryo, SH. dan pembeli tanah H. Denny Syaifullah, maka pemberitaan Harian Bangsa dan bangsaonline.com dapat dikualifikasi sebagai berita bohong dan fitnah. Itu membuktikan adanya itikad buruk dengan sengaja menimbulkan kerugian di KH Said Aqil Siroj. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Kyai, Makam PKB Kab Tegal