Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Maret 2018

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Kecintaan Allahuyarham Mbah Muntaha sapaan akrab KH. Muntaha Al-Hafizh Kalibebeber Wonosobo terhadap Al-Qur’an tak dapat diragukan lagi. Hampir seluruh usianya dihabiskan untuk menyebarkan dan menghidupkan Al-Qur’an. 

Yang Paling monumental adalah gagasannya membuat mushaf Al-Qur’an Akbar (Al-Qur’an Raksasa) dengan tinggi 2 meter, lebar 3 meter dan berat 1 kuintal lebih. Sebuah karya mahaagung yang sempat dikala itu diusulkan masuk ke Guiness Book Of Record.

KH Muntaha al-Hafizh lahir di desa Kalibeber kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo dan wafat di RSU Tlogorejo Semarang, Rabu 29 Desember 2004 dalam usia 94 tahun. Ada beberapa keterangan berbeda tentang kapan tepatnya Mbah Muntaha Lahir. 

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Pertama, ada yang mengatakan Kiai Muntaha lahir pada tahun 1908. Kedua, ada pula yang menyatakan bahwa Kiai Muntaha lahir pada tahun 1912. Hal ini didasarkan pada dokumentasi pada KTP / Paspor dan surat-surat keterangan lainnya, Mbah Muntaha lahir pada tanggal 9 Juli 1912.

PKB Kab Tegal

Ayahanda Kiai Muntaha adalah putra ketiga dari pasangan KH. Asy’ari dan Ny. Safinah. Sebelum Kiai Muntaha, telah lahir dua kakaknya, yakni Mustaqim dan Murtadho.

Sejak kecil hingga dewasa, Kiai Muntaha menimba banyak ilmu dari sejumlah Kiai Pesantren. Sebelum itu, Kiai Muntaha mendapat didikan langsung dari kedua orang tuanya, KH. Asy’ari dan Ny. Safinah. 

PKB Kab Tegal

Lahir dalam keluarga Pesantren, Kiai Muntaha banyak memperoleh didikan berharga dari Ayah dan Ibundanya seperti membaca Al-Qur’an dan ilmu-ilmu keislaman.   Kedua orang tuanya memang dikenal sangat telaten dan sabar dalam mendidikan putra-putrinya.

Selanjutnya dari Kalibeber, Kiai Muntaha memulai perjalanan menuntut ilmunya ke berbagai Pesantren di tanah air. Kiai Muntaha sebagaimana umunya santri dizaman itu berkenala untuk mencari ilmu dari Pesantren ke Pesantren berikutnya.

Ada satu hal sangat menarik berkaitdan dengan proses pencarian ilmu Kiai Muntaha saat masih muda. Ketika Kiai Muntaha berangkat menuntut ilmu ke Pesantren Kaliwungu, Pesantren Krapyak, dan Pesantren Termas, ia selalu menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki. Melakukan riyadhah demi mencari ilmu semacam itu dilakukan Kiai Muntaha dengan niatan ikhlas demi memperoleh keberkahan ilmu. 

Di setiap melakukan perjalanan menuju Pesantren, Kiai Mutaha selalu memanfaatkan waktu sambil mengkhatamkan Al-Qur’an saat beristirahat untuk melepas lelah. Kisah ini menunjukkan kemauan keras dan motivasi spiritual yang tinggi yang dimiliki Kiai Muntaha dalam mencari ilmu.

Setelah berkenalan dari berbagai Pesantren, Kiai Muntaha kembali ke Kalibeber pada tahun 1950. Ia kemudian meneruskan kepemimpinan ayahnya dalam mengembangkan Al- Asy’ariyyah di desa kelahirannya, Kalibeber, Wonosobo.Di bawah kepemimpinan Mbah Muntaha inilah, Al-Asy’ariyyah berkembang pesat. Berbagai kemajuan signifikan terjadi masa ini.

Dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, KH. Muntaha adalah pribadi yang bersahaja. Mbah Muntaha sangat sayang kepada keluarga, santri dan juga para tetangga, serta masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an sebenarnya berawal dari kecintaan ayahandanya , Kiai Asy’ari terhadap Al-Qur’an. Dalam usia relatif muda yakni 16 tahun, Kiai Muntaha telah menjadi hafizh Al-Qur’an. 

Hampir seluruh hidup Mbah Muntaha didedikasikan untuk mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada para santrinya dan juga pada masyarakat umumnya. 

Dalam kesehariannya, Mbah Muntaha selalu mengajar para santri yang menghafalkan Al-Qur’an. Para santri selalu tertib dan teratur satu per satu memberikan setoran hafalan kepada Kiai Muntaha. Mbah Muntaha  selalu berjuang untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada santri-santrinya.

Sepanjang hidup Mbah Muntaha, Al Qur’an senantiasa menjadi pegangan utama dalam mengambil  berbagai keputusan, sekaligus menjadi media bermunajat kepada Allah Swt. Mbah Muntaha tidak pernah mengisi waktu luang kecuali dengan Al-Qur’an. 

Sering Kiai Muntaha mebaca wirid atau membaca ulang hafalan Al-Qur’an di pagi hari seraya berjemur. Menurutnya, wirid dan dzikir yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an. Itulah sebabnya, Kiai Muntaha menasehati para santri untuk mengkhatamkan Al-Qur’an paling tidak seminggu sekali.

Kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an juga diwujudkan melalui pengkajian tafsir Al-Qur’an, dengan menulis tafsir maudhu’i atau tafsir tematik yang dikerjakan oleh sebuah tima yang diberi nama Tima Sembilan yang terdiri dari sembilan orang ustadz di Pesantren Al-Asy’ariyyah dan para dosen di Institut Ilmu Al-Qur’an (sekarang UNSIQ) Wonosobo. Gagasan Kiai Muntaha tentang penulisan tafsir ini mengandurng maksud untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada masyarakat luas.

Dan puncak realisasi kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an ditunjukkan dengan perealisasian idenya tentang penulisan Al-Qur’an dalam ukuran raksasa yang sering disebut dengan Al-Qur’an akbar utuh 30 juz.  

Al-Qur’an akbar itu ditulis oleh dua santri Al-Asy’ariyyah yang juga mahasiswa IIQ yaitu H. Hayatuddin dari Grobogan dan H. Abdul Malik dari Yogyakarta.  Ketika penulisan Al-Qur’an akbar yang kertasnya merupakan bantuan dari Menteri Penerangan (H. Harmoko di kala itu) itu selesai, Al-Qur’an itu pun diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia di istana negara.

Mungkin Kiai Muntaha melihat banyak orang Islam telah meninggalkan Al-Qur’an, atau bahkan sama sekali tidak mau membaca Al-Qur’an, sehingga Mbah Muntaha tidak henti-hentinya menasehati anggota Hufadz wa Dirasatal Qur’an (YJHQ) untuk terus memasyarakatkan Al-Qur’an. Dakwah serupa juga selalu Mbah Muntaha sampaikan saat Beliau berkunjung ke berbagai belahan dunia seperti Turki, Yordania, Mesir dan lain sebagainya.

Dari hal-hal yang sudah disebutkan, menjadi jelas bahwa sosok dan pribadi Kiai Muntaha al-Hafidz adalah sosok sosok yang sangat mencintai Al-Qur’an secara fisik maupu nbatin. Seluruh hidupnya diperuntukkan untuk berdakwah menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an ke masyarakat.

 

Redaktur : Syaifullah Amin

(Disarikan oleh Inam Al-fajar dari buku KH. Muntaha Al Hafidz,  Pecinta Al Qur’an Sepanjang Hayat oleh Samsul Munir Amin). Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Olahraga, IMNU PKB Kab Tegal

Kamis, 22 Februari 2018

Stand Kemendikbud Pamerkan Peninggalan Islam Majapahit

Jombang, PKB Kab Tegal. Dalam memeriahkan Muktamar ke-33 NU, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Kebudayaan dan Pelestarian Cagar Budaya membuka stand yang menampilkan pameran cagar budaya peninggalan Kerajaan Islam Majapahit di Jawa Timur.

Stand Kemendikbud Pamerkan Peninggalan Islam Majapahit (Sumber Gambar : Nu Online)
Stand Kemendikbud Pamerkan Peninggalan Islam Majapahit (Sumber Gambar : Nu Online)

Stand Kemendikbud Pamerkan Peninggalan Islam Majapahit

Ketua pameran cagar budaya Kuswanto (41), mengatakan dalam setiap pameran pihak Tim Pameran biasanya menyesuaikan dengan acara yang diikuti. "Kebetulan dalam kesempatan ini Muktamar NU mengangkat tema tentang Islam Nusantara, sehingga kami menampilkan tema yang sesuai dengan Islam Nusantara," katanya kepada PKB Kab Tegal, Sabtu (1/9) siang.

Kuswanto menjelaskan pameran kali ini ingin menyampaikan kepada masyarakat dengan menampilkan cagar budaya sebagai tanda masuknya Islam di Nusantara pada abad ke-11 dengan bukti batu nisan Fatimah binti Maimun yang ditemukan di Gresik.

PKB Kab Tegal

"Ada juga peninggalan kuno bekas ibu kota Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto yang banyak bertuliskan tahun dan gambar surya sebagai lambang Kerajaan Majapahit," jelasnya.

PKB Kab Tegal

"Nisan-nisan kuno itu menjadi bukti bahwa pada masa Majapahit sudah masuk," tambah arkeolog yang juga Koordinator Museum Majapahit Jawa Timur itu.

Tidak hanya memamerkan batu nisan Fatimah binti Maimun, ada juga batu Nisan Troloyo yang bertuliskan angka tahun Jawa kuno 1298 Saka (1378 Masehi), Figuran Terakota Muslim masa Majapahit, dan dokumentasi gapura-gapura makam Sunan-Sunan yang ada di Jawa Timur.

Dia berharap pameran tersebut dapat menjadi media sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui masuknya Islam di Nusantara. "Islam (di Nusantara) datang secara damai, tidak ada dengan kekerasan," tegasnya. (M. Zidni Nafi/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Olahraga PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Februari 2018

Pesantren, dari Wangi Parfum Kiai hingga Ngaji

Dengan gagasan kreatif para penulis, telah lahir banyak literatur bertemakan pesantren bertebaran di tanah air. Terlepas dari beragam label negatif yang seringkali disandangkan, keberadaan pesantren justru telah memberi energi positif bagi dunia literasi negeri ini yang cenderung lesu dan tertinggal.

Bermacam genre buku telah menghiasi ruang baca, tinggal kita pilih mana yang disukai. Dari buku hasil penelitian semisal Pesantren Studies hingga cerita fiksi macam Negeri Lima Menara, semua tersedia.

Pesantren, dari Wangi Parfum Kiai hingga Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren, dari Wangi Parfum Kiai hingga Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren, dari Wangi Parfum Kiai hingga Ngaji

Tapi bagi anda yang ‘alergi’ dengan buku-buku tebal, atau malas bertele-tele membaca karya fiksi, buku ini mungkin dapat menjadi alternatif. Ditulis oleh alumni pesantren, buku berjudul Lost in Pesantren ini berisi kisah-kisah inspiratif yang mengurai segala dinamika kehidupan di penjara suci.

Dengan bahasa yang renyah dan sederhana, pembaca dapat dengan rileks memilih topik mana yang ingin dibaca. Meski membahas tentang pesantren, buku ini layak dinikmati semua kalangan.

Saeful Bahri membagi buah penanya ini ke dalam tiga bagian. Bagian pertama berisikan fragmen kehidupan pesantren dan laku hidup santri. Dari bab ini kita bisa tahu bahwa meski terjal, perjalanan menjadi santri tak melulu soal duka cita. Baca saja artikel berjudul Elegi Santri di Terungku Suci, anda dapat melihat betapa kreatifnya mereka mengisi waktu.

Selain itu tersaji pula kisah pribadi sang penulis tentang hari pertama di pesantren, perjumpaan dengan sang kiai yang terkenal dengan aroma parfumnya, bahkan sampai detik terakhir perpisahan semua ada. Sangat cocok untuk memancing kenangan masa lalu bagi para alumni.

PKB Kab Tegal

Pada bagian selanjutnya, Saeful Bahri mengulas dengan detail beberapa nilai kehidupan yang tersemai dan tumbuh subur di rahim pesantren. Tak hanya itu, ia juga mengungkap fakta bahwa nilai kearifan tersebut amatlah selaras dengan teori penemuan para intelektual barat.

Soal  kecerdasan adversitas misalnya, buah pemikiran dari Paul G. Stoltz ini menyatakan bahwa kecerdasan seseorang juga bisa dilihat sewaktu menghadapi kesulitan dalam hidup. Lebih lanjut, Paul membagi manusia ke dalam tiga tipe ketika punya masalah, quitter (penyerah), camper (pekemah), climber (pemanjat).

Pesantren sebagai salah satu model pendidikan yang ada di Indonesia memiliki karakter yang dapat menunjang proses pembentukan kecerdasan di atas. Kita tahu, sistem kehifupan pesantren mengajarkan kemandirian, kedisiplinan, daya tahan, dan tempaan untuk hidup siap susah bukan siap senang.

Di pesantren, anak-anak usia belasan tahun tinggal tanpa ada pengawasan dan bantuan orang tua (hal. 95). Kondisi inilah yang kemudian membuat kecerdasan adversiatas santri terasah hingga membentuk pribadi climber (pemanjat) sebagaimana dalam teori Stoltz di atas.

PKB Kab Tegal

Bagian terakhir sungguh di luar dugaan. Alih-alih bicara soal kepesantrenan, alur berubah drastis menjadi cerita penuh hikmah seperti di buku dongeng. Sebagian diambil dari kisah-kisah tempo dulu, sedangkan sisanya adalah catatan perjalanan sang penulis ketika mengikuti pelatihan di benua Afrika. Tapi mengingat muatannya yang positif dan memotivasi, kekecewaan akibat tragedi ganti alur ini bisa sedikit terobati. 

Dan penting diketahui bahwa sebagai intermezzo, masing-masing artikel dalam buku terbitan Republika ini dipisah dengan kata-kata bijak. Pembaca bisa mengambilnya sebagai motivasi, atau sekadar pamer status di dunia maya.

Seperti yang dikatakan sejak awal, buku ini amat sederhana. Andai dikembangkan sedikit saja, saya yakin hasilnya akan jauh lebih memuaskan. Jika mau, prnulis bisa menggarap buku susulan yang pembahasannya lebih luas dan mendalam. Tak harus bersifat ilmiah, novel perjalanan hidup juga boleh. Itupun jika Kang Saeful Bahri selaku penulis mau.

Identitas buku:





Judul: Lost in Pesantren

Penulis: Saeful Bahri

Penerbit: Republika

Cetakan: I, Agustus 2017

Tebal Buku: xiv+195 hal.

ISBN: 978-602-0822-81-5

Peresensi: Ach. Khalilurrahman, penikmat buku asal Sumenep. Juru kunci di terlanjurnulis.blogspot.co.id.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Pesantren, Tokoh PKB Kab Tegal

Senin, 05 Februari 2018

Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng

Kotawaringin Barat, PKB Kab Tegal?

Upacara Peringatan ? Hari Santri yang dilaksanakan di lapangan Termili Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah berjalan dengan tertib. Mereka berbusana muslim dan muslimah layaknya menghadiri pengajian. Bupati yang hadir pada kesempatan itu pun mengikuti gaya para santri, yakni memakai sarung, baju koko dan kopiah.

"Kami selalu mendidik anak-anak santri dengan disiplin dan kasih sayang. Seperti hari ini, saat upacara pun mereka tampak khidmat sekali," ungkap Ketua Panitia Hari Santri KH M Sulaiman Nur, Sabtu (22/10).?

Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringatan Hari Santri di Kotawaringin Barat Kalteng

Dalam pidatonya, Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto menyampaikan, hendaknya santri mampu menjadi generasi penerus bangsa yang mumpuni. Santri juga harus bisa menjaga keutuhan NKRI.?

"Banyaknya kabar miring dari berbagai media sosial mulai isu radikal, agama, ras yang mengatasnamakan agama. Hendaknya semua itu dicegah agar tidak mengancam keamanan NKRI," tegasnya.?

PKB Kab Tegal

Indonesia, tambahnya, adalah negara yang majemuk yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45, maka sudah selayaknya kita bisa hidup rukun dalam kedamaian.?

Pada puncak acara, dalam doanya Ketua MUI Kotawaringain Barat KH.M.Habib memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia selalu diberikan kedamaian serta dijauhkan dari segala mara bahaya.?

"Ya Allah ya rahman ya rohim, kami adalah hamba yang paling hina, banyak kesalahan yang kami perbuat. Meski demikian, kami bersimpuh keridloanmu ya Robb, agar bangsa dan negara ini engkau jauhkan dari musibah dan berbagai macam bencana," ungkapnya. (Suhud Masud/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Olahraga, Daerah, Sejarah PKB Kab Tegal

Senin, 22 Januari 2018

Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang digelar di Pacet, Mojokerto, Jatim, 6-8 Juli 2012 ini diselingi agenda pemberian beasiswa pendidikan tinggi. Sebanyak 1000 guru dan ustadz akan mendapatkan bantuan pendidikan jenjang S1 dan 200 kepala sekolah atau dosen akan menerima bantuan pendidikan jenjang S2.

Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz

“Program ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas profesi keguruan di lingkungan NU,” kata Ketua Panitia Rakernas Pergunu Gatot Suyono.

Pergunu sejak lama mengagendakan program ini dan sengaja direalisasikan bersamaan dengan agenda Rakernas. Menurut Gatot, penerima beasiswa merupakan orang-orang yang telah melewati proses seleksi. “Tentu melalui kualfikasi terlebih dahulu supaya sasarannya tepat,” ujar Sekum PP Pergunu ini.

PKB Kab Tegal

Selain sebar beasiswa, Pergunu juga meluncurkan buku karyanya berjudul Membumikan Aswaja: Pegangan Para Guru NU. Agenda lain yang seiring adalah peluncuran jurnal ilmiah Pergunu, serta peresmian “Dapur Pergunu”, gedung 3 lantai yang akan difungsikan sebagai penunjang aktifitas Pergunu.

Rakernas dihadiri oleh 1500 peserta dari unsur pengurus wilayah dan cabang Pergunu se-Indonesia. Tamu undangan yang direncanakan hadir, Mendikbud Muhammad Nuh, Menag Suryadarma Ali, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral PBNU Marsudi Syuhud.

PKB Kab Tegal

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tokoh, News, Olahraga PKB Kab Tegal

Sabtu, 13 Januari 2018

‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’

Mataram, PKB Kab Tegal. Deputi Pengembangan Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang majemuk dan meneguhkan keragaman masyarakat yang ada.

“Karena elemen terbesar bangsa ini adalah pemuda. Cita-cita untuk meneguhkan kelanggengan NKRI harus dimulai dari komitmen pemuda,” kata Asrorun di Halaman Masjid Hubbul Wathon Mataram, Kamis (23/11).

‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’ (Sumber Gambar : Nu Online)
‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’ (Sumber Gambar : Nu Online)

‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’

Ia meminta agar masyarakat tidak larut di dalam perbedaan yang ada. Baginya, perbedaan-perbedaan yang ada tersebut seharusnya dijadikan sebagai kekuatan. Untuk mempertahankan NKRI, pemuda harus didorong untuk melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

“Jauhi narkotika. Narkotika akan melemahkan sendi-sendi bangsa dan negara. Yang paling disasar dalam peredaran narkotika adalah pemuda,” tuturnya.

Diantara hal-hal untuk mendorong pemuda agar melakukan kegiatan yang positif adalah dengan memenuhi hak dasarnya, memberikan akses pendidikan, kesehatan, sosial, dan kerja. 

“Semangatnya bukan kompetisi untuk saling menjatuhkan, tetapi semangatnya kolaborasi saling mendukung,” jelasnya. (Muchlishon Rochmat)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Januari 2018

Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menegaskan bahwa pemagangan jangan dijadikan alat oleh industri untuk merekrut buruh dengan upah rendah.

Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemagangan Bukanlah Rekrutmen Buruh Upah Murah

“Pemagangan merupakan bagian dari pelatihan kerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan pemagangan berbasis jabatan,” kata Hanif saat menerima Perusahaan Industri Pemagangan yang tergabung dalam GAN (Global Apprenticeship Network) Indonesia pada Rabu (25/10) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan.

Hanif menambahkan, pemagangan berbasis jabatan akan memiliki hasil yang jelas, sehingga mereka benar-benar memenuhi standar kompetensi sesuai jabatannya. Jangan anak magang disuruh bikin kopi atau fotokopi, mereka mau belajar apa?

Dikatakan Hanif, supaya pemagangan bisa berjalan dengan baik, maka industri harus memiliki planner dan instruktur pemagangan. “Kita perlu instruktur untuk membantu peserta magang berlatih, selain itu kita juga memerlukan planner untuk membantu proses pemagangan,” paparnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, untuk memudahkan kontrol dan pembinaan, Menaker Hanif menyarankan supaya semua industri bergabung dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

“Dengan bergabung ke Kadin dan Apindo, maka proses monitoring dan pembinaan industri terkait pemagangan akan lebih mudah,” jelas Hanif.

PKB Kab Tegal

Selain itu, Hanif menghimbau, saat ini kita harus merubah pola pikir dari yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam beralih ke bagaimana untuk memaksimalkan sumber daya manusia.

“Sumber daya alam akan habis, oleh karena itu kita harus meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya, salah satunya adalah dengan pemagangan. Kita harus ‘jualan’ kompetensi,” kata Hanif.

Ketua Kawasan Industri MM 2100 Darwoto yang juga anggota GAN Indonesia menuturkan, industri akan mendapat lebih banyak keuntungan jika merekrut tenaga kerja yang sudah mengikuti program pemagangan.

“Merekrut tenaga kerja yang sudah mengikuti pemagangan jauh lebih produktif. Mereka sudah tau alur kerja di industri. Pemagangan bukanlah ‘kernet’, sehingga mereka harus berada di line produksi dan didampingi oleh mentornya,” jelas Darwoto.

Namun demikian, Darwoto menjelaskan, hingga saat ini masih banyak pihak yang menolak pemagangan karena dianggap praktek upah murah. “Mereka belum memahami bahwa pemagangan adalah program latihan kerja,” pungkasnya. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Habib, Olahraga PKB Kab Tegal

Minggu, 24 Desember 2017

Pelajar NU Harus Jadi Generasi Emas Aswaja

Pamekasan, PKB Kab Tegal - Saat mengisi acara Daurah Aswaja di Auditorium STAIN Pamekasan, Kiai Marzuqi Mustamar mengapresiasi semangat Pengurus Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan dalam menjalankan roda organisasi, Ahad (22/1). Kiai Marzuki mendoakan semoga para pelajar NU terus berkiprah dalam mencerdaskan diri dan bangsa ini.

"Kalian harus jadi generasi emas Aswaja, yaitu generasi yang selalu mengedepankan nilai-nilai kemoderatan, toleransi, adil, dan selalu menebar kebaikan dengan cara yang santun,"? tegas Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Malang tersebut.

Pelajar NU Harus Jadi Generasi Emas Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Harus Jadi Generasi Emas Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Harus Jadi Generasi Emas Aswaja

Menurutnya, NU insyaallah akan terus jaya mana kala para pelajarnya terus berada pada garis perjuangan ulama. Karenanya, pelajar NU harus fokus belajar keagamaan yang berhaluan Aswaja, tidak perlu nyelenih dengan aliran-aliran yang tidak jelas sanad keilmuannya.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan itu, Kiai Marzuki membagikan ratusan kitab Muhtashor al-Muqtathofat li Ahlilbidayat kepada hadirin. Pihaknya berpesan agar kitab karangannya tersebut dikaji.

"Jika isinya baik, amalkanlah. Jika ada yang perlu diluruskan, kami selalu terbuka pada kritikan," tukas Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur tersebut.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Pamekasan Kadarisman mengungkapkan, peserta Dauroh Aswaja terdiri dari para pelajar NU se-Kabupaten Pamekasan. Selain itu, hadir pula para kiai, pimpinan kampus, sesepuh NU, dan petinggi NU di Kabupaten Pamekasan.

PKB Kab Tegal

"Alhamdulillah acara ini mendapat sambutan hangat dari seluruh elemen warga nahdliyin," ujar pemuda asal Desa Kertagena Tengah, Kadur, Pamekasan tersebut.

Usai acara, tambah Kadarisman, nanti pengurus akan menindaklanjutinya dengan melangsungkan kajian kitab yang diberikan oleh Kiai Marzuki. Itu dipandang perlu supaya kegiatan PC IPNU-IPPNU Pamekasan tidak berhenti di seremonialnya saja. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, AlaSantri PKB Kab Tegal

Rabu, 13 Desember 2017

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Saat menyampaikan materi pada Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Ahad (16/10), Ketua PCNU Kabupaten Bogor Jawa Barat KH. Romdhon mengatakan bahwa saat ini banyak terjadi kemiskinan aqidah ditengah masyarakat.

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis

Kang Doni, begitu Ia biasa disapa mengatakan bahwa fenomena semakin banyaknya orang yang memiliki sifat hedonis dan materialistis merupakan tanda sudah terjadinya kerapuhan mental spiritual.

Menurut Alumni Pesantren Cipasung Tasikmalaya dan Ciganjur Jakarta ini, banyak orang tergiur dengan iming-iming materi yang berkedok padepokan, Majelis taklim dan sejenisnya. Orang yang tergiur saat ini juga sudah tidak memandang lagi status sosial dan status pendidikan.

"Banyak sekarang yang berpendidikan sampai dengan S3 baik dalam maupun luar negeri yang ikut-ikut dalam aliran yang lebih mengarah kepada kecintaan pada dunia," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Oleh karenanya, ini merupakan tugas yang berat bagi NU untuk memberikan pencerahan agar warga NU tidak ikut terbawa arus dengan aliran-aliran Agamis Materialistis tersebut.

Kedatangan Kang Doni ke PCNU Pringsewu ini dalam rangka Silaturahmi dan lebih menambah ukhuwah antar PCNU Bogor dan Pringsewu. "Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini kita dipanjangkan umur dan murah rezeki," harap kang doni.

Silaturahmi tersebut juga dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan Mustasyar PCNU Pringsewu H Sujadi yang juga Bupati Pringsewu dan hadir pada kegiatan Jihad Pagi tersebut. Ditemui setelah kegiatan Jihad Pagi, Kang Doni mengatakan bahwa saat ini terjadi kelangkaan seorang ulama yang juga umara.

PKB Kab Tegal

Padahal menurutnya, sejarah mencatat dimasa lalu banyak sekali para ulama yang juga menjadi pemimpin pemerintahan dan membawa kemaslahatan bagi warganya.

"Kemiskinan struktural jika terjadi umara tidak bisa mengelola pemerintahan. Ketika Ulama menjadi pemimpin Insyaallah kemaslahatan dunia dan akhirat dapat diraih," katanya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Halaqoh, Pahlawan PKB Kab Tegal

Sabtu, 09 Desember 2017

Tanamkan NU Sejak Dini dengan Lomba Cerdas Cermat

Cirebon, PKB Kab Tegal

Belasan regu dari sejumlah sekolah dan pesantren se-Kabupaten Cirebon mengikuti lomba cerdas cermat memperingati Harlah Ke-82 Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembagan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Cirebon bekerjasama dengan PC PMII setempat di Pesantren Darul Ulum Klangenan, Jum’at (25/1) kemarin.



Tanamkan NU Sejak Dini dengan Lomba Cerdas Cermat (Sumber Gambar : Nu Online)
Tanamkan NU Sejak Dini dengan Lomba Cerdas Cermat (Sumber Gambar : Nu Online)

Tanamkan NU Sejak Dini dengan Lomba Cerdas Cermat

Selain lomba cerdas-cermat, juga digelar lomba karya tulis santri. Kegiatan ini, menurut Ketua Lakpesdam Cirebon Ali Mursyid, dimaksudkan juga untuk menanamkan ideologi ke-NU-an di kalangan remaja usia sekolah, agar dapat membentengi mereka dari virus ajaran Islam garis keras.

Lomba cerdas cermat dan karya tulis santri merupakan salah satu dalam rangkaian peringatan Harlah NU ke-82 yang dilaksanakan oleh Lakpesdam bekerja sama dengan PC PMII dan beberapa lembaga dan badan otonom NU.

PKB Kab Tegal

“PC Lakpesdam Cirebon menyelenggarakan Dwi Pekan Muharram dan Harlah NU ke-82 dengan tema meneguhkan tradisi untuk pemberdayaan masyarakat. Yang paling penting dari seluruh kegiatan yang ada adalah Pengkaderan NU Cirebon yang berlangsung 28-30 Januari 2008 dan halqah kamu muda NU se-Indonesia 3-7 Februari 2008”, kata Ali.

PKB Kab Tegal

Ketua Panitia dari PMII Cirebon Ibnu Hamdun menyatakan, PMII dengan suka hati bekerjasama dengan Lakpesdam Cirebon, demi meramaikan Harlah NU ke-82. "NU-lah yang melahirkan PMII, meski PMII tetap independen," katanya.

Dwi pekan Muharram 1429 H dan peringatan Harlah NU ke-82 juga diisi dengan rangkaian kegiatan lainnya, seperti Safari Khittah, dan juga pagelaran seni tradisi NU sebagai puncak acara Harlah.

Menurut Ali Mursyid, Safari Khittah yang dimaksud bukan lagi bermakna Safari Khittah NU yang dilakukan ketika kiai-kiai dianjurkan bukan hanya berkecimpung di PPP seperti dulu, tetapi lebih sebagai usaha memurnikan misi sosial NU dengan mempertemukan kiai-kiai sepuh dengan warga NU di tingkat MWC-MWC. (nam)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Cerita PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Desember 2017

Simpati Pada Petani Kendal, PMII STAINU Jakarta Gelar Aksi Simbolis

Jakarta, PKB Kab Tegal - Aktivis PMII STAINU Jakarta menyalakan lilin di lantai 5 Gedung GP Ansor, Jakarta, Ahad (7/5) dini hari. Mereka menyatakan prihatin atas nasib yang menimpa dua warga Surokonto Wetan, Kabupaten Kendal, Kiai Nur Aziz dan Rusmen yang dihukum 8 tahun penjara dan denda 8 milyar oleh PN Kendal.

Keduanya merupakan tokoh yang membela warga dalam memperjuangkan lahan pertanian warga.

Simpati Pada Petani Kendal, PMII STAINU Jakarta Gelar Aksi Simbolis (Sumber Gambar : Nu Online)
Simpati Pada Petani Kendal, PMII STAINU Jakarta Gelar Aksi Simbolis (Sumber Gambar : Nu Online)

Simpati Pada Petani Kendal, PMII STAINU Jakarta Gelar Aksi Simbolis

Aktivis PMII STAINU Jakarta, menilai putusan tersebut tidak adil.

PKB Kab Tegal

Aksi dilanjutkan dengan shalat tobat dan tahajjud bersama. Aksi ini merupakan simbol keprihatinan atas nasib petani Surokonto Wetan yang sedang memperjuangkan keadilan di tengah ketidakpastian hukum di Indonesia.

“Petani adalah urat nadi pangan masyarakat Indonesia. Namun, ketika mereka sedang menjalankan tugas mulia malah diganggu. Di situlah seluruh anggota PMII Komisariat STAINU Jakarta merasa simpati dengan perjuangan yang dilakukan oleh para petani Surokonto Wetan,” kata Koordinator Aksi Ahmad Furqon.

Dihubungi terpisah, ahli hukum dari Universitas Negeri Semarang, Syukron Salam, menjelaskan dalam kasus Surokonto ini, para petani dituduh merusak hutan yang hutanya sendiri belum ada.

PKB Kab Tegal

“Bukti hutan hanya surat dari Kementerian Kehutanan yang akan menjadikan lahan Surokonto menjadi kawasan hutan. Sampai sekarang lahan yang akan dijadikan hutan tersebut masih dimanfaatkan warga sebagai ladang pertanian. Tapi kenapa pengadilan memutuskan terdakwa terbukti mengorganisasi untuk melakukan perusakan hutan yang hutannya sendiri belum ada?” kata Syukron.

Ia melanjutkan, perbuatan para petani Surokonto itu jelas bukan perbuatan merusak hutan.

“Perusakan hutan itu ada kalau terdakwa menyobek-nyobek surat penetapan hutan dari Kementerian Kehutanan, baru terdakwa terbukti telah melakukan perusakan hutan ‘kertas’ dan bisa dipenjara 8 tahun denda 10 miliar,” tegas Syukron. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

Senin, 04 Desember 2017

Shalat Gerhana, GP Ansor Jateng Baca Khotbah Mbah Maemun

Semarang, PKB Kab Tegal - Puluhan peserta workshop jurnalistik yang diselenggarakan oleh PW GP Ansor Jawa Tengah melakukan shalat gerhana di mushalla PWNU Jateng, Rabu (9/3) pagi. Pada kesempatan ini materi khotbah yang disampaikan kader GP Ansor Grobogan Habib diambil dari khotbah KH Maemun Zubair yang dirilis situs resmi PBNU PKB Kab Tegal.

Habib membaca khotbah gerhana dengan membuka HP android untuk menuju langsung website PKB Kab Tegal.

Shalat Gerhana, GP Ansor Jateng Baca Khotbah Mbah Maemun (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Gerhana, GP Ansor Jateng Baca Khotbah Mbah Maemun (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Gerhana, GP Ansor Jateng Baca Khotbah Mbah Maemun

Sedangkan yang bertindak sebagai bilal adalah Banser Magelang Lukman. Sementara? imam shalat gerhana ini adalah Ketua GP Ansor Boyolali Khoiruddin.

PKB Kab Tegal

Dari pantauan PKB Kab Tegal peserta yang mengikuti shalat gerhana sekitar 60-an. Mereka terdiri atas Ansor dan Banser se-Jawa Tengah. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal News, Olahraga PKB Kab Tegal

Senin, 27 November 2017

PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wacana kebijakan full day school atau kegiatan sehari penuh di sekolah untuk pendidikan dasar, menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Urgensi kebijakan ini dipertanyakan oleh sebagian masyarakat, termasuk Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).

PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas (Sumber Gambar : Nu Online)
PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas (Sumber Gambar : Nu Online)

PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas

“Kebijakan full day school yang sempat diwacanakan oleh Mendikbud dan kemudian dibatalkan sangat disayangkan. Ini wacana digulirkan tanpa konsep dan riset yang jelas. Jadi bikin gaduh dunia pendidikan saja,” ujar Wasekjen Bidang Advokasi Publik PB PMII, Athik Hidayatul Ummah, dalam rilis yang diterima PKB Kab Tegal, Rabu (10/8).?

Menurut Athik, bermacam masalah pendidikan masih sering muncul, seakan tak ada habisnya. Seorang Menteri Pendidikan adalah pemegang kebijakan yang harusnya mempunyai konsep pendidikan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan kualitas pendidikan.

“Sangat disayangkan ketika ganti menteri ganti kebijakan. Padahal masih banyak kebijakan sebelumnya yang belum optimal. Jika kebijakan yang dibuat tanpa kajian yang mendalam, banyak yang akan dirugikan,” tegas Magister Pendidikan ini.

PKB Kab Tegal

Hal terpenting yang harus dilakukan, lanjut Athik, Kementerian Pendidikan harus melakukan pembenahan sistem dan kurikulum pendidikan khas Indonesia yang mampu menjawab tantangan zaman dan tidak menafikan pendidikan karakter sebagai pondasi penting dalam pendidikan.

Athik berharap Menteri Pendidikan tidak membuat gaduh pasca kurikulum yang sering diganti-ganti. Menteri Pendidikan harusnya lebih baik fokus pada pembenahan kurikulum dan pendidikan informal di masyarakat dan keluarga. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Olahraga, Kajian PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Minggu, 26 November 2017

Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung

Jepara, PKB Kab Tegal. Pagi menjelang ribuan santri dengan mengenakan hem putih batik serta sarung biru laut keluar dari peraduannya. Ada yang keluar dari belakang ndalem, kompleks pondok kuno, asrama putri, SMK putra maupun dari rusunawa baru yang jaraknya sekitar 1.5 km. 

Sekitar 3000an santri berbondong-bondong menuju kompleks SMK putra dan berjajar 1 baris (3 orang) ke belakang. Sembari dewan asatid mengatur santri-santri yang masih MI dan MTs tidak lama kemudian barisan sudah tertata rapi. 

Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung

Jam pun sudah menunjukkan pukul 08.15 barisan santri yang diawali dengan terbang telon disusul pasukan pengibar bendera merangsek ke ndalem. Tampak pengasuh pesantren memberikan sang saka merah putih kepada pasukan pengibar bendera. Nah, begitulah momen spesial santri pesantren Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara dalam memperingati hari Kemerdekaan, Sabtu (17/8) kemarin. 

PKB Kab Tegal

Usai romo Kyai Makmun memberikan sang saka ribuan santri yang terdiri dari MI, MTs, MA, SMK, Tahfidz dan Salafiyah long march menuju halaman MTs PB Balekambang di Mayong, jaraknya sekitar 1.5 km. Dalam perjalanan santri penabuh rebana menyanyikan lagu kemerdekaan. Di pertigaan menuju MTs kendaraan baik roda 2 maupun 4 distop sementara untuk kekhidmatan santri menuju lapangan. 

PKB Kab Tegal

Semua santri sudah masuk ke area lapangan. Upacara pun di mulai. Peringatan 17an di pesantren terbesar di Jepara itu cukup unik. Sebab upacara didahului dengan bacaan ummul kitab, surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan pembacaan kalam illahi. Juga saat penghormatan ada tabuhan suara rebana dari santri. Lainnya, prosesi upacara sebagaimana mestinya semisal pembacaan Pancasila, UUD 1945 maupun pembacaan teks Proklamasi. 

H Miftakhuddin selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyatakan NKRI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karenanya sebagai santri, tegas kepala SMK Balekambang harus siap menangkal ideologi radikalisme yang senantiasa merongrong keutuhan NKRI. 

Terpisah, pengasuh pesantren KH Makmun Abdullah Hadziq saat diwawancarai sejumlah reporter TV mengungkapkan melalui peringatan 17 Agustus pihaknya berharap pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas. 

Disamping itu Kiai Makmun menyindir kepada pejabat di tingkat daerah hingga pusat agar momentum kemerdekaan digunakan uuntuk berbenah diri. 

“Dengan pembenahan diri itu Insyaallah rakyat semakin percaya dengan pejabat-pejabatnya,” harapnya. 

Usai upacara santri tidak langsung kembali ke kompleks masing-masing. Peringatan kemerdekaan dilanjutkan dengan panjat pinang. Ada 5 pinang tersedia dilapangan. Kelima pinang itu untuk kelompok MTs, MA, SMK, Salaf/ Tahfidz dan TU. Setiap grup setidaknya terdiri dari 5-8 orang. Hingga usai even panjat pinang bersarung itu dimeriahkan penampilan grup Balasik Balkam juga ditonton oleh semua santri. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor:Syaiful Mustaqim 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Hadits, Sholawat PKB Kab Tegal

Sabtu, 25 November 2017

102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung

Bandung, PKB Kab Tegal. Sekitar 102 pemuda mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Bandung. Kegiatan tersebut merupakan gerbang awal untuk menjadi kader Banser.

102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)
102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)

102 Pemuda Ikuti Diklatsar Banser GP Ansor Kota Bandung

Diklatsar yang diisi materi-materi untuk meningkatkan kemampuan skill individu, fisik, mental, dan spiritua tersebut diikuti utusan Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting serta 50 orang panitia sehingga rasio mentoring 1:2.

Ketua GP Ansor Kota Bandung Aa Abdul Rozak dalam sambutannya menegaskan bahwa peran dan fungsi Banser merupakan garda terdepan dalam menjaga ulama dan bangsa.

PKB Kab Tegal

Ia juga menegaskan bahwa organisasi pemuda NU tersebut akan tetap menjaga kedaulatan NKRI. “GP Ansor tidak seperti organisasi lain yang seolah-olah memiliki bangsa ini padahal mereka merongrong keutuhan NKRI dengan melakukan arabisasi,” katanya pada pembukaan kegiatan yang berlangsung 9-10 Nevember tersebut.

Sementara Ketua PCNU Kota bandung KH Maftuh Kholil mengutarakan bahwa semangat kepemudaan harus tumbuh dan berkembang. Anggota Ansor, meskipun kelak menjadi tua, namun semangat harus tetap menggelora.

PKB Kab Tegal

Pada pembukaan kegiatan tersebut dihadiri Kabid Kepemudaan Dispora Kota Bandung, Kadis Damkar, Pemuda Demokrat Indonesia, IPNU dan IPPNU Cabang Kota Bandung. (Ujang Miftahuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Budaya, Santri PKB Kab Tegal

Jumat, 24 November 2017

Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Jakarta, PKB Kab Tegal - Lembaga Kajian Strategis Bangsa mengundang para pemuda untuk terlibat aktif dalam diskusi kebangsaan di Gedung PBNU Lantai 5, Senin (28/8) siang. Pihak LKSB mengajak para pemuda mendiskusikan kembali konsep manusia Indonesia yang adil dan beradab dalam rangka merefleksikan 72 Tahun Indonesia Merdeka.

Taushiyah kebangsaan dalam diskusi ini rencananya akan disampaikan oleh pengurus harian PBNU. Pertemuan ini akan diikuti oleh perwakilan lembaga-lembaga kepemudaan dan kemahasiswaan, seniman, budayawan, serta akademisi muda.

Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)
Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)

Siang Ini, LKSB Diskusikan Ide Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Diskusi ini dilatarbelakangi oleh situasi Indonesia saat ini yang masih mengalami persoalan mendasar, yakni merosotnya nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme dan semangat kemajemukan sebagai bangsa yang majemuk.

PKB Kab Tegal

Menurut Direktur Eksekutif LKSB Abdul Gophur, yang paling memprihatinkan, diakui atau tak diakui, ternyata bangsa Indonesia juga mengalami kemunduran moral, estetika, etika atau keadaban. Mengapa? masih saja ada upaya pengingkaran terhadap kemajemukan bangsa Indonesia yang setiap saat dapat saja muncul ke permukaan.

Di saat yang bersamaan, sebagai sebuah bangsa yang ribuan tahun memiliki kearifan budaya yang adiluhung, nyatanya kita malah mengalami kemunduruan yang luar biasa.

PKB Kab Tegal

“Apa buktinya? Kasus penganiayaan dan pembakaran seorang pria muda di salah satu daerah di Indonesia adalah salah satu buktinya. Bagaimana mungkin, sebagai sebuah bangsa besar yang tinggi peradabannya, etikanya, ilmu pengetahuannya, norma-normanya, toleransinya, budi pekertinya, tega melakukan hal biadab seperti itu?” kata Ghpour.

Belum lagi, kata Ghopur, masalah kebangsaan lainnya, seperti korupsi yang tak ada habisnya, kesenjangan sosial-ekonomi yang terus melebarkan jurang di antara warga, akhlak guru dan murid sekolah yang terus merosot, etika pemimpin masyarakat yang tak dapat digugu dan ditiru lagi, bahkan moral rakyatnya sendiri pun kian mengalami degradasi.

Narasumber dalam pertemuan diskusi ini Ketua Umum Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Chrisman Damanik, Sekjen Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Alan Christian Singkali, Intelektual Muda NU-Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur, Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Angelo Wakekako, GEMA Perhimpunan Indonesia Tiong Hoa Candra, Mantan Aktifis 98/Social Enterpreneur Moses Latuihamalo, pegiat kebudayaan Slamet Tohirin, Arkeolog UI-Sekjend LKSB Rizky Afriono, Ketua Umum Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Septi Rahmawati, Ketua PMII DKI Jakarta Daud Gerung, KMHDI Wirayasa, dan Founder Youth Movement Institute (YMI) Penri Sitompul. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Quote PKB Kab Tegal

Selasa, 21 November 2017

Ingin Mondok Berasa Piknik? Datang ke Pesantren Daarul ‘Uluum Bogor

Bogor, PKB Kab Tegal. Pondok Pesantren (PP) Daarul ‘Uluum Lido terletak di Desa Ciburuy Cigombong Bogor, atau perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat. Pondok pesantren ini berada di area tanah 9,75 hektar, terletak di daerah perbukitan yang sejuk dan berudara segar. Di Pesantren ini terdapat kolam pemancingan dengan pemandangan menawan.

Sistem pendidikan di PP Daarul ‘Uluum Lido dikelola dengan menggabungkan antara pendidikan kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, kurikulum Kementerian Agama, dan pesantren berbasis modern melalui penyelenggaraan pola pendidikan Mu’allimin atau TMI (Tarbiyah al Mua’llimiin al-Islamiyyah).

Ingin Mondok Berasa Piknik? Datang ke Pesantren Daarul ‘Uluum Bogor (Sumber Gambar : Nu Online)
Ingin Mondok Berasa Piknik? Datang ke Pesantren Daarul ‘Uluum Bogor (Sumber Gambar : Nu Online)

Ingin Mondok Berasa Piknik? Datang ke Pesantren Daarul ‘Uluum Bogor

Hingga tahun 2016 ini, PP Daarul ‘Uluum memiliki lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Madrasah Aliyah (MA), dengan jumlah santri mencapai hampir 2000 orang. Santri-santri yang belajar di PP Daarul ‘Uluum Lido tidak hanya berasal dari Kabupaten Bogor dan Sukabumi, tetapi juga dari daerah lain seperti Jakarta, Bekasi, Banten, Jawa Tengah, Madura dan Bali.

Banyaknya jumlah santri, fasilitas yang lengkap, dan berbagai kegiatan yang ada, menjadikan PP Daarul ‘Uluum Lido berkembang pesat. Kemajuan dan perkembangan tersebut bukan karena upaya yang dilakukan hanya satu dua hari. Jauh sebelumnya, pendiri Pondok Pesantren Daarul `Uluum, KH Ahmad Dimyati berjuang mendirikan dan menegakkan lembaga pendidikan tersebut.

Bahkan hingga sekarang, pesantren ini masih menghadapi berbagai tantangan. M Affan ? Afifi SHI, salah satu putra KH Ahmad Dimyati menuturkan, masyarakat asli sekitar pondok masih ada saja yang menganggap keluarga pendiri pesantren sebagai warga pendatang, walaupun sudah hampir 20 tahun mereka tinggal dan menetap di Ciburuy.?

Selain itu, karena di sekitar Ciawi dan Sukabumi banyak pabrik, masyarakat memandang pondok pesantren ini sama dengan perusahaan-perusahaan yang hanya berorientasi bisnis. Akibatnya, pihak pesantren harus memberikan bantuan setiap ada kegiatan.?

PKB Kab Tegal

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Yayasan Salsabila, yayasan yang menaungi Pondok Pesantren Daarul ‘Uluum Lido itu juga mengatakan, sebagai upaya untuk mendekatkan antara pesantren dengan warga sekitar, sejak awal pendiriannya, warga sekitar digratiskan untuk mengikuti pendidikan di PP Daarul ‘Uluum, tentu saja dengan mengikuti aturan yang berlaku.

“Sayangnya hanya ada dua santri yang masuk pesantren dan bisa betul-betul jadi kader,” kata pria yang juga Bendahara GP Ansor Kabupaten Bogor itu.

Untuk biaya operasional pesantren, Daarul ‘Uluum Lido memiliki sejumlah unit usaha, antara lain bergerak dalam bidang agrowisata dan percetakan.

PKB Kab Tegal

Para pengurus PP Daarul ‘Uluum menyadari bahwa masyarakat sekitar kurang tertarik dengan pendidikan Islam. Oleh karena itu, selain ingin melahirkan generasi yang ahli dzikir dan ahli pikir, ? PP Daarul ‘Uluum terus berupaya untuk bisa masuk ke dalam masyarakat sekitar. (Kendi Setiawan/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Olahraga, Santri PKB Kab Tegal

Minggu, 19 November 2017

Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa

Jeddah, PKB Kab Tegal. Duta Besar RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan bahwa pemerintah Kerajaan Saudi menilai bahwa penyelenggaraan haji tahun ini berjalan sukses.

Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa (Sumber Gambar : Nu Online)
Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa (Sumber Gambar : Nu Online)

Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa

“Informasi yang saya terima dari rilis kerajaan Arab Saudi mengatakan, bahwa ibadah haji tahun ini istimewa sebagaimana tahun kemarin,” terang Agus Maftuh usai melepas keberangkatan jemaah kloter satu Embarkasi Solo (SOC 01) di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Rabu (6/9).

“Mereka menyebutnya dengan at-tanahum al-amtsal, sebuah harmoni yang sangat cantik dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji tahun ini,” sambungnya.

Menurut Agus Maftuh, banyak pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Selain masing-masing penitia penyelenggara negara pengirim jemaah haji, dari pihak Saudi ada Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah, termasuk juga GIP atau BIN nya Saudi yang melakukan asessment security atau kajian tentang keamanan haji tahun ini.

PKB Kab Tegal

“Penyelenggaraan haji tahun ini sangat sukses meski jumlahnya jauh lebih banyak. Ada tambahan 52ribu. Awalnya saya agak pesimis dengan begitu drastis nya peningkatan kuota ini,” aku Agus Maftuh.

Meski demikian, Agus Maftuh mengakui masih ada sejumlah catatan perbaikan, antara lain di Mina, terkait tenda dan antrian panjang toilet.  Akan hal ini, Agus mengatakan pihaknya akan  melakukan diplomasi haji dengan ad-Diwan al-Malaky atau Royal Code. “Kita akan minta perbaikan perbaikan ke depannya,” tegasnya.

Ditanya soal  alternatif solusi yang akan ditawarkan, Agus menjawab tegas perlunya membangun bangunan bertingkat di Mina. “Atau kita minta ke Saudi bahwa Indonesia akan terlibat dengan WIKA atau WASKITA nya untuk bangun toilet di situ (Mina). Ini terobosan yang harus kita lakukan,” jelasnya. 

“Kita sudah dapat titik yang ada di Mina Jadid. Bangunan toilet di situ akan kita tingkat dua atau tiga sehingga kenyamanan jemaah haji akan terasa di situ karena kami sering mendapat keluhan bahwa musibah terbesar jemaah haji itu ketika antri di toilet,” sambungnya.

PKB Kab Tegal

Kondisi di Mina saat ini juga yang membuat  Agus Maftuh memilih bersikap rasional soal kemungkinan adanya penambahan kuota. Meski demikian, pihaknya akan terus mengupayakan. Menurutnya, ada dua cara yang akan dilakukan.

“Pertama, akan kita mintakan langsung kepada kerajaan. Skema kedua kita nego dengan negara anggota OKI untuk mengambil kuota yang tidak terpakai terutama di negara-negara Afrika. Dengan cara ini kita akan bisa menambah lagi kuota Indonesia,” tandasnya.

Kuota jemaah haji Indonesia tahun ini kembali normal menjadi 211.000. Kuota tahun ini bahkan bertambah sebanyak 10ribu atas lobby Presiden Joko Widodo sehingga totalnya menjadi 221.000. Kuota tahun ini lebih banyak 52.200 jika dibanding empat tahun terakhir yang hanya 168.800 seiring adanya pemotongan kuota sebesar 20 persen. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, News PKB Kab Tegal

Kamis, 16 November 2017

Muslimat NU Malaysia Tadarus Al-Quran Bersama dalam Jaringan

Kuala Lumpur, PKB Kab Tegal. Pelbagai profesi anggota Muslimat NU Malaysia yang tersebar di sejumlah tempat, tidak menghalangi mereka untuk tadarusan Al-Quran secara bersama-sama. Mereka memanfaatkan teknologi informasi untuk tadarus bersama. Sepanjang Ramadhan ini, mereka sudah mengkhatamkan empat kali Al-Quran.

Ketua Muslimat NU Malaysia Hj Mimin Mintarsih mengapresiasi semangat anggotanya dalam membaca Al-Quran di bulan Ramadhan secara bersama-sama. Menurutnya, empat kali khatam dengan tadarus bersama via online merupakan prestasi spektakuler.

Muslimat NU Malaysia Tadarus Al-Quran Bersama dalam Jaringan (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Malaysia Tadarus Al-Quran Bersama dalam Jaringan (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Malaysia Tadarus Al-Quran Bersama dalam Jaringan

“Prestasi ini bagi sebagian orang mungkin sederhana. Tetapi bagi ibu-ibu Muslimat NU yang sebagian besar berniaga di siang hari dan ternyata mampu bersama-sama mengkhatamkan empat kali, merupakan prestasi yang luar biasa,” kata Hj Mimin bersemangat, Kamis (9/7) petang.

PKB Kab Tegal

Menanggapi hal ini, Ketua PCINU Malaysia Marhadi Marzuki mengapresiasi terobosan cara tadarus Muslimat NU. Ia berharap prestasi khataman 4 kali itu dilanjutkan pada pemahaman dan pengamalan isi dari Al-Quran itu sendiri.

“Tuntutan memahami ini selaras dengan makna tadarus yang berakar kata dari darasa yadrusu yang berarti memahami, menghayati. Jadi, tidak hanya membaca,” pesan Marhadi memotivasi anggota Muslimat NU Malaysia.

PKB Kab Tegal

Pesan Marhadi dikemukakan pada acara santunan yatim dan dhu’afa yang diadakan Muslimat NU Malaysia. Menurut Marhadi, kegiatan santunan Muslimat NU ini merupakan salah satu bentuk pengamalan Al-Quran. (Aziz Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

Minggu, 12 November 2017

Mahasiswa Muslim Rusia Bantu Bencana

London, PKB Kab Tegal. Berbagai benncana yang menimpan Indonesia baik di Gunung Merapi, Wasior, maupun tsunami Mentawai menjadikan empati mahasiswa muslim berbagai negara di Rusia dan membantunya melalui "Gerakan 100 Rubel". Selain sholat ghaib di kampus Patric Lumumba (RUDN), Moskow, Rusia, mereka juga mengumpulkan uang.

"Bagi kami, bencana yang terjadi di Indonesia adalah bencana kita semua umat Islam di dunia. Untuk itu, kami berdoa bersama untuk saudara-saudara kita itu,"tutur mahasiswa kedokteran asal Komo Astrov, Afrika, Usman dan Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA), Khoirul Rosyadi, Senin (15/11).

Mahasiswa Muslim Rusia Bantu Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Muslim Rusia Bantu Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Muslim Rusia Bantu Bencana

Dalam sholat ghoib yang difasilitasi itu diikuti tidak kurang dari 20 mahasiswa asing yang ada di Rusia serta mahasiswa Indonesia yang ada di Rusia. "Sholat Ghaib ini adalah bentuk empati kami, bahwa Indonesia adalah saudara kami,”ujar mahasiswa S3 jurusan sejarah Patric Lumumba, asal Yaman, Muhammad Siyagi.

PKB Kab Tegal

Menurut Khoirul Rosyadi, Sholat Ghoib oleh mahasiswa asing yang ada di Rusia tersebut, merupakan salah satu acara rangkaian yang dikoordinir oleh PERMIRA untuk bencana yang terjadi di Indonesia.

PKB Kab Tegal

Selain sholat ghaib juga mengadakan acara penggalangan dana untuk korban bencana. Dalam acara Gerakan 100 Rubel untuk Indonesia itu, PERMIRA menggelar acara pentas amal seni oleh mahasiswa dan warga negara Indonesia yang ada di Rusia.

Sekretaris PERMIRA, Adniel Roemza, mengatakan, dalam acara gerakan 100 Rubel untuk Indonesia, dipentaskan, puisi, lagu, monolog, dan tari-tarian Indonesia oleh mahasiwa dan pelajar Indonesia yang ada di Rusia. Acara itu digelar di Kedubes RI.

Sementara itu, ketua Fungsi Pensosbud, KBRI Moskow, M Aji Surya, mengatakan, apa yang dilakukan PERMIRA merupakan bentuk dari kepedulian mahasiswa Indonesia yang ada di Rusia. "Semoga niat baik ini juga menghasilkan hal yang baik pula," katanya.

Sedangkan, Asep Indra Maulana, ketua pelaksana acara tersebut menjelaskan, acara Gerakan 100 Rubel untuk Indonesia ini, tidak saja diikuti oleh warga Indonesia yang ada di Rusia tetapi juga dari berbagai negara. Gerakan 100 Rubel untuk Indonesia ini dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang ada di Rusia dan juga warga Rusia yang peduli bencana Indonesia.

Gerakan 100 Rubel untuk Indonesia itu akan berlangsung selama satu minggu.  Di hari pertama, Gerakan 100 rubel untuk Indonesia tersebut, terkumpul uang sebesar 30.350 rubel dan 155 Dolar Amerika. "Jumlah yang terkumpul itu, hanya di kota Moskow, Kota-kota yang lain belum terhitung,"demikian Adniel Roemza, sekretaris PERMIRA.(amf/ant)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Bahtsul Masail, Kiai PKB Kab Tegal