Muqaddam Tijaniyah KH Syekh Soleh Basalamah menjelaskan, Idul Khotmi lil Qutbil Maktum Syeikh Ahmad At-Tijani adalah tradisi tahunan yang biasa diadakan sebagai perayaan murid Tijaniyah. Tradisi tersebut dilaksanakan dalam rangka hari pengangkatan Syekh Tijani sebagai wali khatm atau al-quthb al-maktum.
Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang (Sumber Gambar : Nu Online) |
Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang
Kegiatan yang diadakan setiap tanggal 18 Shafar tersebut, kata dia, merupakan puncak ijtima’ kaum Tijaniyah seluruh Indonesia. Dilaksanakan bersifat nasional berdasar restu sesepuh muqaddam tingkat nasional. Sementara tempatnya bergiliran di tempat-tempat yang ada di Indonesia.PKB Kab Tegal
Tradisi ini untuk pertama kalinya secara berturut-turut diadakan di Desa Betoyo, Kecamatan Mayar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada tahun 1979, 1980, 1981 M. Selanjutnya dilaksanakan secara bergiliran di kota-kota Jawa Tengah Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Bali.PKB Kab Tegal
Menurut Ketua Panitia Idul Khotmi, Afifullah, kegiatan tersebut dihadiri lebih kurang 20 ribu orang perwakilan dari seluruh penjuru Nusantara. “Bahkan peserta dari luar negeri juga sudah berdatangan antara lain dari Prancis, Inggris, India, Maroko, Saudi Arabia, Tunisia, Al Zajair, Malaysia dan Brunei Darussalam,” ungkapnya di sela kegiatan Jumat (12/12).Selama tiga hari, kata dia, peserta bakal mengikuti agenda utama berupa Halalah (dzikir rutin Tarekat Tijaniyah pada Jumat sore? di Masjid Mujahidin Jatibarang Kidul, Mushola Baitussaadah di Jatibarang Lord, dan di Zawiyah Kemiriamba.
Pada Sabtu (13/12) ada halaqah (seminar) Muqodam di gedung Serbaguna Al Ittihad, seminar penanggulangan ISIS bagi pengikut Attijaniyah di Pesantren Darrusalam Jatibarang Kidul. Terus khalwat (dzikir), Manaqib Qubro dan istighosah di Masjid Al Ittihad di Jatibarang Lor. Juga digelar Parade Rebana 23 grup dan atraksi Ikatan Motor Banser Indonesia (IMBI).
Puncak kegiatan berupa pengajian akbar pada Ahad di Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, dengan pembicara dari PBNU KH Mustafa Aqil Siroj, Rois Am JATMAN Habib Lutfie bin Ali Yahya, Sayid Tohir At Tijani dari Maroko dan Dr Redigenun Muqodam dari Al Zajair.
1200 rumah warga untuk menginap
Menurut Afif, untuk mensukseskan kegiatan tersebut, panitia menyediaksn 1200 rumah warga sebagai home stay (tempat tinggal sementara) para bagi ikhwan (peserta) luar daerah. Rumah tersebut disediakan untuk penginapan sekaligus menyediakan konsumsi gratis bagi ikhwan. “Warga sangat antusias walau hanya diberi subsidi Rp 10 ribu per ikhwan,” terangnya. (12/12).
Dari 1200 rumah tersebut, lanjutnya, berada di seluruh wilayah Kecamatan Jatibarang, sehingga tidak memberatkan panitia dalam hal transportasi. Sedangkan untuk para Muqadam dan Masayih di Hotel Anggraeni Jatibarang.
Afif menambahkan, warga sendiri mengaku sangat senang ditempati para tamu dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka menganggap hal itu bisa mendatangkan barokah dikemudian hari. “Mereka yang ditempati, mayoritas sangat bangga bahkan sebagian banyak yang minta rumahnya dijadikan home stay karena dipercaya bakal mendapat barokah dari Allah SWT,” tutur Afif. (wasdiun/abdullah alawi)
Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal Syariah, Habib, Daerah PKB Kab Tegal