Sabtu, 31 Desember 2016

Ranting se-Kecamatan Bojongloa Kaler Terbentuk

Bandung, PKB Kab Tegal. Ranting-ranting Gerakan Pemuda Ansor se-Kecematan Bojongloa Kaler resmi dibentuk di Pondok Pesantren Baetul ‘Ulum Al-Musri, pada Jumat, (5/4) lalu.

Ranting se-Kecamatan Bojongloa Kaler Terbentuk (Sumber Gambar : Nu Online)
Ranting se-Kecamatan Bojongloa Kaler Terbentuk (Sumber Gambar : Nu Online)

Ranting se-Kecamatan Bojongloa Kaler Terbentuk

Pembentukan Badan Otonom pemuda Nahdlatul Ulama ini, dipimpin Ahmad Sanusi dan Ade Sutisna. Keduanya adalah Ketua dan Sekertaris Ansor Kota Bandung Korwil Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Astana Anyar, dan Bojongloa Kidul.

Ketua PAC Ansor Bojongloa Kaler, Furqon, S.HI mengutarakan bahwa agenda pembentukan ranting ini adalah bagian dari komitmen PAC Ansor dalam membangun konsolidasi organisasi yang massif sampai ke tingkatan akar rumput.

PKB Kab Tegal

“Agenda GP Ansor yang baru terbentuk adalah forum bahsul masta’il diniyah yang dilaksanakan setiap malam Jumat sekaligus shalawatan dan yasinan,” katanya melalui press realeas GP Ansor Kota Bandung yang dikirm ke PKB Kab Tegal, Ahad, (7/4).

PKB Kab Tegal

Juga menyiapkan calon anggota Banser yang akan didiklatsarkan oleh Satkorcab Banser Kota Bandung.

Ranting-ranting GP Ansor yang terbentuk adalah Babakan Asih dengan ketua Asep Dandi, Suka Asih diketuai Ending, Babakan Tarogong diketuai Anwar Musadad. Sementara Deni Permana sebagai Ketua Ranting Jamika dan Asep Nurhidayat sebagai Ketua Ranting Kopo.

Pembentukan tersebut dihadiri Tanfidziyah dan Syuriyah MCW NU Kecamatan Bojongloa Kaler dan Jajaran Pimpinan Harian GP Ansor Kota Bandung, di antaranya ketua, Aa Abdul Rozak.

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail, Amalan, Cerita PKB Kab Tegal

Rabu, 28 Desember 2016

Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng

Semarang, PKB Kab Tegal. Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah, Drs. H. Ahmadi, M.Ag., membahas perkembangan pendidikan madrasah dan sekolah dengan jajaran Pengurus Wilayah Lemabaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (PW LP Ma’arif NU) Jawa Tengah, Jumat, (23/1) lalu.?

Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)
Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)

Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng

Ahmadi menuturkan, kini semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya di madrasah. Oleh karena itu, lanjutnya, lembaga-lembaga yang terlibat dalam pengelolaan sekolah atau madrasah ? harus saling sinergi dan satu koordinasi mewujudkan visi memajukan madrasah.

“Ma’arif NU Jateng sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran strategis dalam peningkatan mutu madrasah bisa selalu berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag,” pintanya.

PKB Kab Tegal

Setelah mendengar paparan program-program dan kegiatan, serta perkembangan terkini sekolah di lingkungan Ma’arif dari Ketua PW LP Ma’arif NU Jateng H. Agus Sofwan Hadi, SH., Ahmadi sangat mengapresiasi, karena bisa langsung bersentuhan dengan kepala-kepala madrasah di daerah. Dia berharap suatu saat perlu adakan dialog atau forum khusus untuk membahas persoalan pendidikan madrasah di Jateng.

PKB Kab Tegal

Turut serta dalam rombongan, Sekretaris ? Drs. Sahidin, M.Si, Koordinator Bidang Madrasah Tsanawiyah Dr. H. Noor Abadi M.Pd ? dan Drs. Junaidi M.Pd, ? Bidang Madrasah Aliyah, Antin Latifah, M.Ag, ? Bidang Dikdasmen, Ilyas Johari, MM, serta Bidang Kerjasama Usaha, Muslihudin MM.

Dalam pertemuan itu, dibahas juga berbagai isu hangat ? pendidikan seperti ? Kurikulum 2013, sertifikasi, dan lain-lain. Selain ? bersilaturrahmi dengan ? Kakemenag, rombongan PW LP Ma’arif NU Jateng juga menemui Kabid Mapenda yang juga penasihat LP Ma’arif NU Jateng Drs. H. Jamun Effendi. (Muslihudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah

Subang,PKB Kab Tegal

Kepala Cabang Bank Mandiri Subang, Dindin Dimasnara mengapresiasi kebijakan ekonomi Nahdlatul Ulama yang bekerjasama dengan mereka melalui penerbitan Kartu Tanda Anggota NU

(Kartanu).

Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah

“Ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dibangun antara Bank Mandiri dengan Nahdlatul Ulama. Mudah-mudahan buah dari kerja sama ini ada barokahnya,” ujarnya usai refleksi Hari Santri Nasional di Wisma Karya Subang, Jawa Barat pada Sabtu (22/10).

Dikatakan, pihaknya akan terus memberikan kontribusi positif kepada Nahdlatul Ulama yang memiliki basis massa dan memiliki historis yang panjang di negara ini. “Selain bersifat sebagai kartu pengenal, Kartanu ini akan bisa bermanfaat untuk berbagai transaksi,” katanya.

PKB Kab Tegal

Warga NU di Subang yang telah memiliki Kartanu baru berkisar kurang lebih 200 orang. Periode nanti pihaknya optimis akan semakin bertambah. “Beberapa waktu lalu kita koordinasi dengan pengurus NU di Subang, bahwa saat ini masih dalam proses entry data Kartanu di berbagai

PKB Kab Tegal

kecamatan di Kabupaten Subang. Mudah-mudahan ke depan akan semakin bertambah,” katanya.

Pihaknya yakin, Nahdlatul Ulama yang memiliki basis massa di tingkat grashroot ini akan menjadi motor penggerak perekonomian di masyarakat. “Sehingga kami (Bank Mandiri) siap menjadi partner dalam pengembangan perekonomian di masyarakat ini,” tuturnya.

Sementara, Ketua PCNU Kabupaten Subang KH Musyfiq Amrullah menegaskan, Hari Santri menjadi wahana untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. “Jangan lupa, awal mula pendirian NU itu dilakukan dengan bagaimana membangkitkan taraf perekonomian masyarakat (Nahdlatut Tujar). Tentu ke depan Nahdliyin siap dalam prospek peningkatan ekonomi masyarakat ini,” pungkasnya. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Syariah PKB Kab Tegal

Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah

Jombang, PKB Kab Tegal. Kementerian Agama RI tahun ini akan meluncurkan empat model madrasah aliyah. Dari empat model tersebut sebagian sudah beroperasi di berbagai daerah di tanah air.

Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah

"Pertama MAN Insan Cendikia saat ini ada 9, kemudian Madrasah Keagamaan, Madrasah Kejuruan dan terakhir Madrasah Keterampilan"Terang Dr. Basnang Said, Kasi Kurikulum Madrasah dan Evaluasi Kemenag RI dalam kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Guru Madrasah Di MAN Denanyar, Jombang, Sabtu (1/8)

Dikatakan Basnang, tipologi Madrasah Aliyah Keagamaan akan meniru model pesantren, yakni para peserta didik diwajibkan untuk menginap dan mengikuti pengajian kitab kuning dan berbagai macam kegiatan yang sudah disusun dalam kurikulum.

PKB Kab Tegal

"Kalau madrasah kejuruan para siswa dididik dan dilatih supaya punya keterampilan khusus agar mereka siap ketika masuk dunia kerja," tambah Ketua LP Maarif NU Sulawesi Barat ini.

Tipologi madrasah aliyah yang terakhir, kata dia, adalah Madrasah Aliyah Reguler namun di dalamnya para siswa akan di berikan berbagai macam keterampilan atau life skill seperti tataboga, otomotif, menjahit, dan sebagainya.

PKB Kab Tegal

Selain itu, sambungnya, keterampilan atau life skill tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya alam lokal, misalnya madrasah yang ada di pesisir, maka life skill yang ditonjolkan adalah keterampilan dalam mengelola sumber daya laut.(Aiz Luthfi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Makam, Syariah PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Desember 2016

Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan tetang pentingnya Nahdliyin mengetahui tujuan didirikannya Nahdlatul Ulama. Menurutnya, NU didirikan para ulama lebih dari semata untuk tujuan dakwah dan tarbiyah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Tapi NU juga beridiri untuk listishlâhi (membangun dan memperbaiki) Indonesia,” ujarnya di hadapan peserta Pelatihan dan Konsolidasi Media Online di Lingkungan PBNU yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU) di Jakarta, Sabtu (24/10).

Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)
Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)

Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah

Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini lalu menceritakan tentang keluarnya NU dari partai Masyumi menjelang Pemilu 1955. Baginya, sikap NU untuk keluar dari partai afiliasi kelompok-kelompok Islam tersebut merupakan keputusan cerdas yang melampaui urusan NU sebagai golongan.

PKB Kab Tegal

Sebab, katanya, bila NU tetap bergabung di Masyumi kemungkinan besar partai ini memperoleh suara separuh lebih warga Indonesia dan mendominasi keputusan sidang konstituante. Hal ini tidak positif untuk perkembangan Indonesia, karena Masyumi yang didominasi kalangan muslim modernis kala itu mengusung gagasan sektarian berdirinya negara Islam.

“Jika negara Islam berdiri, maka NKRI pasti bubar. Apalagi saat itu Papua belum berhasil direbut,” ujarnya. Menurut Gus Yahya, kiai-kiai NU mengambil keputusan visioner itu dengan logika syariat dan fiqih yang sangat kompleks dan kerap berusaha dipatahkan kelompok lain hanya dengan jargon sederhana “kembali ke al-Qur’an dan Hadits”.

PKB Kab Tegal

Dengan demikian, lanjutnya, NU terdiri dari dua gagasan yang tak bisa saling dilepaskan, yakni? keaswajaan dan keindonesiaan. Hanya saja, untuk menyiarkan kedua hal tersebut NU butuh kendaraan konkret, seperti media dan lain-lain.

Ia mendorong para peserta pelatihan tersebut aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Aswaja dan keindonesiaan untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih beradab. Hadir dalam kesempatan itu ketua Pengurus Pusat LTNNU Juri Ardiantoro, serta para utusan dari lembaga dan badan otonom NU. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Anti Hoax, Lomba PKB Kab Tegal

Rabu, 21 Desember 2016

Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kehadiran travel umrah dan haji menjadi titik terang bagi masyarakat yang ingin melaksanakan perjalanan ibadah haji ataupun umrah. Pasalnya keberadaan travel haji dan umrah dapat membantu memudahkan masyarakat yang merencanakan pelaksanaan ibadah mereka di tanah suci, dari soal biaya, jadwal, dan tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Untuk memperkuat manajemen terutama dari sisi pemasaran, biro atau travel haji dan umrah sangat terbantu oleh adanya agensi. Hal tersebut juga berlaku pada manajemen ASBIHU Tour and Travel.

Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya

Tetapi, ada beberapa hal yang membedakan ASBIHU dengan biro haji dan umrah lainnya. Di antaranya, PT Al Abshar Asbihutama Sejahtera memposisikan setiap agen sebagai rekan kerja. Oleh karenanya ASBIHU menamakan agen-agennya dengan istilah perwakilan.?

Istilah tersebut sekaligus menggambarkan bahwa agen-agen bukan sebagai anak buah atau bawahan, tetapi memiliki peran yang setara dengan ASBIHU di tingkat pusat.

Wujud lainnya adalah dengan pemberian insentif yang berharga dari ASBIHU kepada setiap perwakilannya di seluruh Indonesia. Selain mendapatkan biaya khusus perjalanan ibadah umrah, perwakilan juga berkesempatan membawa dan mempimpin jamaah mereka.

PKB Kab Tegal

Untuk memperkuat kinerja setiap perwakilan, manajemen ASBIHU juga secara rutin dan intensif mengadakan pelatihan serta pertemuan. Pada pertemuan tersebut, perwakilan selain bersilaturahim, juga diberikan pengetahuan serta tips-tips mengembangkan ASBIHU.

Hal ini jelas menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menjadi perwakilan ASBIHU. Syarat menjadi perwakilan ASBIHU terhitung mudah. Masyarakat cukup mendaftarkan diri dan menyerahkan foto kopi bukti identitas diri.

Nah, bagi Anda yang tertarik menjadi perwakilan ASBIHU, tunggu apa lagi? Segera hubungi PT Al-Abshar Asbihutama Sejahtera, dengan datang langsung ke alamatnya di Jl. Jend. Basuki Rahmat No.12, RT.12/RW.1, Kp. Melayu, Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Calon perwakilan juga dapat menghubungi nomor telepon 021-8590-0265 dan 0812-1881-2972. (Kendi Setiawan/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal AlaNu, Kiai, Budaya PKB Kab Tegal

Rabu, 14 Desember 2016

Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan

Banyumas, PKB Kab Tegal



Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Ifan Haryanto, dikukuhkan Satuan Kordinasi Cabang Barisan Serbaguna (Satkorcab Banser) Banyumas menjadi anggota kehormatan. Acara pengukuhan tersebut digelar bersamaan dengan pengukuhan Satkorcab Banser se-Banyumas.

Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan

Ifan mengaku terharu dan bangga atas penganugerahan tersebut. Baginya, itu adalah sebuah kehormatan bisa menjadi anggota kehormatan Banser Banyumas.

Menurut dia, Banser adalah salah satu elemen bangsa yang paling konsisten dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI). “Banser merupakan salahsatu komponen kepemudaan NU yang konsisten membumikan ajaran Aswaja, merawat tradisi, dan menjaga keutuhan NKRI,” kata alumni Universitas Birmingham itu kepada PKB Kab Tegal, Senin (28/8).

Oleh sebab itu, laki-laki kelahiran Banyumas itu berharap, ke depan Banser akan selalu bisa istiqamah dalam merawat persatuan dan kesatuan Indonesia. “Banser Banyumas akan selalu istiqomah menjadi garda terdepan pengawal Pancasila dan menjaga NKRI,” ucapnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Banyumas Andri Widianto menganggap, tiga tokoh tersebut memiliki kiprah dan peran masing-masing dalam kontribusinya terhadap Banser Banyumas. Sebenarnya, ada empat orang yang seharusnya dikukuhkan menjadi anggota kehormatan.

“Namun Suherman yang merupakan pengusaha NU tidak hadir dalam acara tadi,” ucapnya. “Ini juga sebagai bentuk penghargaan dan penerimaan ketiganya untuk bergabung dan aktif dalam membesarkan organisasi ini (Banser),” lanjutnya.

Acara pengukuhan tersebut dimulai dengan Apel Kebangsaan dan Kesetiaan Terhadap NKRI yang dihadiri 2500 anggota Banser se-Banyumas.

PKB Kab Tegal

Hadir dalam kesempatan tersebut Aslog Satkornas Banser Faizin Marya, Satkorwil Banser Jawa tengah yang diwakili Mukhtar Makmun, Ketua GP Ansor Banyumas Khasis, dan Komandan Satkorcab Banser Andry Widiyanto. Hadir juga Syuriah, Ketua PCNU serta Lembaga dan Badan Otonom NU Banyumas, Anggota DPR RI Siti Mukaromah, segenap pimpinan Polres Banyumas serta jajaran Korem 071 Wijaya Kusuma. (Muchlison Rohmat/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

Selasa, 13 Desember 2016

Diba’an

Dibaan adalah tradisi membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad yang dilakukan oleh masyarakat NU. Pembacaaan shalawat dilakukan bersama secara bergantian. 

Ada bagian dibaca biasa, namun pada bagian-bagian lain lebih banyak menggunakan lagu. Istilah  diba’an mengacu pada kitab berisi syair pujian karya al-Imam al-Jaliil as-Sayyid as-Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy asy-Syaibani az-Zubaidi al-Hasaniy. 

Diba’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Diba’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Diba’an

Kitab tersebut secara populer dikenal dengan nama kitab Maulid Diba’. Pembacaan syair-syair pujian ini biasanya dilakukan pada bulan maulud (Rabiul Awal) sebagai rangkaian peringatan maulid Nabi. 

Di sejumlah desa di Jawa, pembacaan syair maulid dilakukan setiap minggu secara bergilir dari rumah ke rumah. Seperti halnya pembacaan kitab al-Barzanji, al-Burdah, dan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, pembacaan Diba’ atau biasa disebut diba’an juga dilakukan saat hajatan kelahiran anak, pernikahan, khitanan, tingkeban, ketika menghadapi kesulitan dan musibah, atau untuk memenuhi nazar. 

PKB Kab Tegal

Kitab Diba’ adalah salah satu dari sekian banyak kitab klasik yang tidak masuk di dalam pengajaran pesantren, namun akrab dan populer digunakan oleh masyarakat pesantren.

Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy lahir pada hari ke-4 bulan Muharram tahun 866 H dan wafat hari Jumat 12 Rajab tahun 944 H. 

PKB Kab Tegal

Dia adalah seorang ulama hadits terkemuka dan mencapai tingkatan hafidz dalam ilmu hadits, yaitu seorang yang menghafal 100.000 hadits lengkap dengan sanadnya. Selain ahli ilmu hadis, Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy juga seorang muarrikh atau ahli sejarah. Beberapa di antara sekian banyak kitab karangannya ialah Taisirul Wusul ila Jaami`il Usul min Haditsir Rasul, Qurratul Uyun fi Akhbaril Yaman al-Maimun, Bughyatul Mustafid fi akhbar madinat Zabid, dan lain-lain.

Tradisi membaca syair pujian dari kitab Maulid Diba’ ini (selain al-Barzanji dan al-Burdah) adalah salah satu tradisi yang menjadi sasaran kritik kaum puritan. Kaum puritan menolak peringatan maulid apalagi disertai dengan ritual-ritual pembacaan puji-pujian. Mereka menganggap peringatan maulid yang dilakukan dengan cara membaca kitab-kitab tersebut  adalah perbuatan bid’ah.  

Selain dianggap tidak dicontohkan oleh Nabi, kaum puritan juga menganggap isi atau apa yang dibaca dalam tradisi diba’an adalah kisah-kisah palsu dan pujian berlebihan sehingga merupakan syirik.

Di tengah acara diba’an atau berzanjen ada ritual berdiri atau yang populer disebut dengan istilah “srakalan” atau “marhabanan” yakni ketika pembacaan kitab sampai pada kalimat  "Asyaraqal badru ‘alaina". Pada saat ini semua hadirin berdiri. 

Perkara berdiri pada saat seperti ini pernah dibahas dalam Muktamar NU, yakni pada Muktamar NU ke V tahun 1930 di Pekalongan. Batsul masail pada muktamar ini memutuskan bahwa berdiri ketika berzanjen/diba’an hukumnya sunnah, termasuk ‘uruf syar’i.

Kitab Diba’ ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah: Al-Qawl al-Badi’ fi tarjamah al-Maulid ad-Dibai, merupakan terjemahan ke dalam bahasa Jawa oleh Ahmad Fauzan bin Muhammad al-Rabani, diterbitkan oleh al-Munawar Semarang. Qathr al-Marba’wa Nayl al-Arb, tarjamah Maulid ad-Diba’wa maulid al-‘Azab, merupakan terjemahan bahasa Jawa oleh H. Ahmad Subki Masyhari diterbitkan Hasyim Putra, Semarang. 

Ada juga Yaqulu ad-Da’i tarjamah Al-Maulid ad-Diba’i, terjemahan bahasa Jawa oleh KH Misbah bin Zain al-Musthafam penerbit Al-Ihsan, Surabaya. Al-Maulid ad-Diba’i; Diba’an Arab Latin beserta Terjemahannya, terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Badlowi Syamsuri, Penerbit Apollo Surabaya; Tarjamah Maulid  ad-Dibay oleh H. Abdullah Shonhaji, Penerbit Al-Munawar. (Sumber: Ensiklopedia NU)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Pemurnian Aqidah, Kyai PKB Kab Tegal

Jumat, 09 Desember 2016

NUTIZEN Akan Siarkan Langsung Ngaji Ramadhan di 30 Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal

Menyambut bulan Ramadhan yang kian dekat, NUTIZEN, media baru berbasis aplikasi yang berisi video, audio, dan news aggregator, sudah menyiapkan teknologi untuk live streaming (siaran langsung) ngaji bulan puasa di 30 pesantren di Indonesia.

NUTIZEN Akan Siarkan Langsung Ngaji Ramadhan di 30 Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
NUTIZEN Akan Siarkan Langsung Ngaji Ramadhan di 30 Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

NUTIZEN Akan Siarkan Langsung Ngaji Ramadhan di 30 Pesantren

“Kami sudah berjejaring dengan teman-teman di pelbagai pondok. Beberapa sudah mulai uji coba livestreaming, berhasil. Tinggal ngaji posonan (Ramadhan-red) saja,” tutur Savic Ali, Direktur aplikasi NUTIZEN, Jumat (27/05).

Pesantren yang sudah uji coba teknologi live streaming ini antara lain Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta; Pesantren Al Jihad Surabaya; Pesantren Sirajuth Thalibin Brabo, Grobogan; Pesantren Darul Ishlah Jakarta; Pesantren Asnawiyah Demak, dan lainnya. Bukan hanya itu, beberapa Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) juga sudah uji coba acara mereka, misalnya, PCINU Malaysia, PCINU Tunisia dan menyusul PCINU di negara lain. ?

PKB Kab Tegal

“Ini adalah ikhtiar sederhana kami sebagai santri untuk berbakti kepada kiai-kiai dan pesantren. Melalui teknologi ini, insyaallah pesantren akan menjangkau lebih banyak jamaah,” tambahnya.

Lalu, bagaimana cara supaya pesantren bisa juga live streaming kegiatan mereka?

PKB Kab Tegal

“Langsung saja kontak redaksi, nanti akan langsung segera ditindaklanjuti atau bisa via media sosial NUTIZEN,” tutupnya.

NUTIZEN sendiri adalah aplikasi yang digawangi oleh anak-anak muda NU dan bergerak di bidang video dan tv streaming. Ada banyak sekali video keislaman dan musik religi yang disajikan sebagai sarana belajar Islam melalui sumber terpercaya. Di aplikasi ini pula pengguna telepon pintar bisa ikut ngaji langsung dengan kiai-kiai sepuh seperti KH Maimoen Zubair, KH Mustofa Bisri, Habib Luthfi, KH Said Aqil Siradj dan lain-lain. Aplikasi ini bisa diunduh gratis di playstore dengan tautan ini. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Sholawat PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Desember 2016

Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tegal Meninggal Dunia

Jakarta, PKB Kab Tegal?



Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tegal Ahmad Sururi mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Dharmais Jakarta, Senin (27/3) pukul 22.30 WIB.

“Jam 22.30 di RS Dharmais Jakarta,” ujar Bujairomi Ahda, sepupu Ahmad Sururi, saat dihubungi PKB Kab Tegal.

Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tegal Meninggal Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tegal Meninggal Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tegal Meninggal Dunia

Seminggu sebelum dirawat di RS Dharmais, almarhum sempat berpamitan ke Buntet Pesantren pada Selasa, (21/3). Selain bertemu dengan Ny. Hj.Faizah Chowi istri dari kiainya, ia juga berziarah ke komplek pemakaman Gajah Ngambung Buntet Pesantren.

PKB Kab Tegal

Almarhum adalah alumnus Buntet Pesantren yang dikenal sebagai tokoh muda Tegal yang sangat aktif dalam berorganisasi. Selain menjadi wakil ketua PCNU Kabupaten Tegal, ia juga aktif sebagai Ketua Ikatan Alumni Buntet Pesantren untuk wilayah Brebes, Tegal, dan Pemalang (Iklab Bergalang). ? Ia, juga turut menjadi pembina di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tegal.

Mas Uyi, begitu ia biasa dipanggil, dikenal sebagai pribadi yang tawadu dan pekerja keras. Ia juga tak pernah berhenti belajar. “Pribadi yang tawadu, pekerja keras, dan tak pernah berhenti untuk selalu belajar,” ujar Kang Nemi Mu’tashim Billah, putra kiai almarhum di Buntet Pesantren.

PKB Kab Tegal

Selain berorganisasi, ia juga aktif di kampus sebagai dosen hubungan internasional Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Saat ini, ia tengah menyelesaikan studi strata tiganya di Universitas Padjajaran Bandung. (Syakirnf/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Desember 2016

Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Dalam rangka menambah amaliyah ibadah dan menyemarakkan bulan Ramadhan 1437 H, pengurus Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dikemas dalam bentuk Semangat Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H.

Kegiatan ini dilakukan selama sebulan Ramadhan dan dipamungkasi sholat Idul Fitri 1 Syawwal 1437 H. Kegiatan yang dilakukan di antaranya shalat tarawih berjamaah, tadarus Al-Qur’an, pengajian ba’da Subuh, dan pengajian menjelang berbuka puasa.

Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan

“Juga ada takjil buka puasa bersama 700 jamaah setiap hari selama bulan Ramadhan,” kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah H Moh Nurul Yakin, Senin (6/6).

Menurut Nurul Yakin, kegiatan ini dilaksanakan agar semua lapisan masyarakat bisa terlibat untuk bersama-sama menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1437 H. “Kami hanya sebatas memfasilitasi,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Pengajian menjelang berbuka puasa dan ba’da Subuh ini diisi oleh lebih kurang 30 da’i dari berbagai elemen. Mulai dari Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah, MUI, pengurus NU Kota Kraksaan, Bupati dan pejabat Pemkab Probolinggo, Baznas, Polres, Pengadilan Agama, dan Pengadilan Negeri Kraksaan.

PKB Kab Tegal

“Semua terlibat sebagai da’i dengan materi yang berbeda setiap harinya disesuaikan dengan bidangnya masing-masing. Materi yang disampaikan pada jelang berbuka puasa tidak sama dengan ba’da Subuh,” terangnya.

Nurul Yakin menambahkan bahwa Masjid Agung Ar-Raudlah juga melayani penerimaan dan penyaluran zakat. Untuk penerimaan zakat dilakukan tanggal 1-27 Ramadhan. Sedangkan penyalurannya akan dilakukan 28 Ramadhan. “Beragam kegiatan ini diakhiri dengan shalat Idul Fitri bersama pada tanggal 1 Syawal 1437 H,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Amalan PKB Kab Tegal

GP Ansor Kencong Gelar Upacara di Eks Lokalisasi

Jember, PKB Kab Tegal

Kemerdekaan Indonesia bukan hadiah, tapi hasil perjuangan yang cukup panjang dan berdarah-darah. Karena itu, kesadaran tentang urgensi kemerdekaan harus dimiliki oleh segenap anak bangsa, tak terkecuali mantan mucikari dan wanita tuna susila. Itulah sebabnya, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kencong, Jember, Jawa Timur menggelar upacara 17-an di eks lokalisasi Besini, Puger, Jember, Rabu (17/8).

GP Ansor Kencong Gelar Upacara di Eks Lokalisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Kencong Gelar Upacara di Eks Lokalisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Kencong Gelar Upacara di Eks Lokalisasi

Menurut Ketua PC GP Ansor Kencong Muhammad Yasin Yusuf Ghazali, pihaknya sengaja menghelat upacara pengibaran bendera di bekas lokalisasi untuk menggugah kesadaran penghuni eks lokalisasi dan warga sekitarnya tentang betapa pentingnya arti kemerdekaan.

"Kita berharap agar warga sekitar eks lokalisasi juga memiliki kesadaran betapa tidak gampang meraih? kemerdekaan ini. Selanjutnya, diharapkan mereka dapat mengisi kemerdekaan dengan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan profesinya masing-masing," jelasnya kepada PKB Kab Tegal.

PKB Kab Tegal

Upacara memperingati hari kemerdekaan RI yang dikuti oleh 250 anggota Ansor? dan Banser itu digelar di halaman parkir masjid Nurul Hidayah, masjid eks lokalisasi. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Muhammad Yasin Yusuf Ghazali.

Dalam sambutannya, Yasin mengajak generasi muda agar dapat menapaktilasi sejarah perjuangan yang dilakukan para pahlawan bangsa, sehingga mengetahui bahwa perjuangan untuk meraih kemerdekaan tidaklah gampang. Ia mengatakan, segenap elemen bangsa, termasuk para kiai dan santri bahu-membahu untuk mengusir penjajah hingga akhirnya Indonesia merdeka. "Menghormati bendera merah putih bukan menganggap bendera itu tuhan. Tapi kita mengenang jasa sekaligus menghoramti para pahlawan," ucapnya.

PKB Kab Tegal

Yasin juga mengajak anggota Banser dan Ansor agar selalu optimis serta memberikan yang terbaik bagi bangsa dengan cara melayani masyarakat, dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban umum. Ia mengaku cemas? dengan kecederungan prilaku buruk generasi muda sekarang. Sebagian dari mereka, katanya, banyak terjebak dalam perilaku hedonis, mabuk-mabukan, dan bahkan terlibat dalam tindakan kriminal. "Itu tantangan bagi kita semua. Dan Banser harus ambil bagian dalam mengikis prilakau yang tidak baik itu," pintanya. (Aryudi A Razaq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Desember 2016

30 Tahun Beristighfar atas Ucapan Alhamdulillah

Seorang arif biLlah, Syekh Sariy Saqathy (wafat th. 253 H./967 M.) murid sufi besar Ma’ruf Karkhy, pernah berkata: “Tiga puluh tahun aku beristighfar, memohon ampun kepada Allah atas ucapanku sekali ‘Alhamdulillah’!”

“Lho, bagaimana itu?” tanya seseorang yang mendengarnya.

30 Tahun Beristighfar atas Ucapan Alhamdulillah (Sumber Gambar : Nu Online)
30 Tahun Beristighfar atas Ucapan Alhamdulillah (Sumber Gambar : Nu Online)

30 Tahun Beristighfar atas Ucapan Alhamdulillah

“Begini. Terjadi kebakaran di Baghdad,” kata Syekh menjelaskan, “lalu ada orang yang datang menemuiku dan mengabarkan bahwa tokoku selamat tidak ikut terbakar. Aku waktu itu spontan mengucap, Alhamdulillah! Maka ucapan itulah yang kusesali selama 30 tahun ini. Aku menyesali sikapku yang hanya mementingkan diri sendiri dan melupakan orang lain.”

PKB Kab Tegal

Tiga puluh tahun Syekh Sariy menyesali ucapan Alhamdulillahnya. Beliau menyesal karena sadar—sekejab setelah melafalkan ungkapan syukurnya itu—bahwa dengan ungkapan syukurnya itu berarti beliau masih sangat tebal perhatiannya kepada diri sendiri. Begitu tebalnya hingga menindih kepekaan perhatiannya kepada sesama.

Sekejab beliau tersadar: alangkah degilnya orang yang mensyukuri keselamatan sebuah toko pada saat keselamatan sesama dan harta benda mereka terbakar habis. Alangkah musykilnya orang yang sanggup menyatakan kegembiraan di saat musibah menimpa sebagian besar saudara-saudaranya.

PKB Kab Tegal

Meski saya, atau mungkin juga anda, bukan wali Allah yang bersih; adalah sangat mudah memahami penyesalan mulia orang suci --paman Bapak para sufi Al-Junaid—itu. Kecuali bila hati kita memang sudah sedemikian membatu oleh kecintaan kita yang berlebihan kepada diri sendiri dan dunia. Na’udzubillah





Cerita ini disampaikan KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) di akun Facebook pribadinya pada 24 Mei 2009

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Hadits PKB Kab Tegal

Rabu, 30 November 2016

Rintis Kemandirian Nahdliyin, PWNU DKI Jakarta Hadirkan 267 Toko NU di Setiap Kelurahan

Jakarta, PKB Kab Tegal - PWNU DKI Jakarta kembali mengadakan pelatihan yang bermanfaat bagi umat khususnya bagi kader-kader muda NU di Jakarta. Acara pelatihan ekonomi syariah dengan tema Bisnismu Bisa Go Publik terlaksana selama dua hari, yaitu 26-27 September 2017 di Puncak, Bogor.

Ketua PWNU DKI Jakarta H Saefullah menyampaikan pentingnya peran kader muda NU untuk membangkitkan ekonomi umat lewat usaha dan kerja keras.

Rintis Kemandirian Nahdliyin, PWNU DKI Jakarta Hadirkan 267 Toko NU di Setiap Kelurahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Rintis Kemandirian Nahdliyin, PWNU DKI Jakarta Hadirkan 267 Toko NU di Setiap Kelurahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Rintis Kemandirian Nahdliyin, PWNU DKI Jakarta Hadirkan 267 Toko NU di Setiap Kelurahan

"Saya menganggap perlu datang ke sini, sebab menurut saya bahwa bagi warga NU saat ini, terutama para pemudanya, bukan lagi belajar mantiq, tapi bagaimana caranya menguatkan ekonomi warga," ujar Saefullah.

PKB Kab Tegal

Saat ini kami sedang membangun Gedung PWNU DKI Jakarta. “Ada 4 lantai, satu lantai untuk membangun ekonomi, khususnya untuk operasional PWNU, tidak sebar proposal, tidak minta ke mana-mana. Harus kader atau pengurus NU yang menggerakkan ekonomi di Jakarta," ucapnya.

PKB Kab Tegal

NU harus mandiri, Saefullah mengutip apa yang disampaikan oleh Ketum PBNU, Said Aqil Siroj, tidak boleh bertahan untuk membangun NU, tapi yang kita lakukan hanya menyebar proposal, kayak di zaman sebelum kemerdekaan.

PWNU DKI Jakarta juga tidak mengandalkan APBN apalagi APBD. “Jangan mentang-mentang saya Sekda DKI Jakarta, tapi ayo bersama kita membangun NU dengan usaha dan kerja-kerja ekonomi kita.”

Rencananya akan disiapkan sekitar 267 toko NU di tiap-tiap kelurahan di Jakarta. “Usaha dan kerja keras dengan sistem yang baik insya Allah harapan kita ini akan menjadi kenyataan dan menuai sukses. Jujur dan amanah kunci utamanya.” (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Senin, 28 November 2016

Kiai Said: Penting punya Gubernur Sendiri

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berharap warga NU Jawa Timur mampu menghasilkan pemimpin dengan latar belakang Nahdliyyin dalam Pilgub Jatim yang berlangsung pada tahun 2013 mendatang.

“NU harus ada yang jadi lurah sampai dengan presiden, apalagi di Jawa Timur karena disana NU mayoritas,” katanya.

Kiai Said: Penting punya Gubernur Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Penting punya Gubernur Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Penting punya Gubernur Sendiri

Namun, ia menegaskan, NU sebagai institusi tidak boleh digunakan sebagai kendaraan politik. “Jadi dalam pencalonannya tidak boleh menggunakan tanda tangan rais syuriyah dan ketua tanfidziyah untuk memperoleh dukungan,” paparnya.

PKB Kab Tegal

Tugas dan peran NU sebagai sebuah organisasi, lebih besar daripada sekedar alat untuk mencari rebutan jabatan. Politik NU adalah politik kebangsaan untuk menjaga cita-cita dan semangat bangsa yang mana NU merupakan salah satu founding fathernya.

PKB Kab Tegal

Ia menambahkan, di NU tidak kekurangan calon pemimpin karena telah terjadi proses pengkaderan pemimpin di lingkungan NU dari tingkat pelajar. “Para pemimpin NU merupakan orang yang telah terbiasa memimpin orang banyak, jadi siap untuk menjadi pemimpin bagi masyarakat,” tandasnya.

Saat ini terdapat dua orang kader NU yang digadang-gadang menjadi calon dalam Pilgub Jatim, yaitu Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Mantan Ketua Umum GP Ansor Saifullah Yusuf. Sejauh ini belum ada keputusan partai mana yang akan mengusungnya.

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Minggu, 27 November 2016

Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik

Padangpariaman, PKB Kab Tegal?

Innalillahi wainnailaihi raji’un. Sumatera Barat berduka. Ulama kharismatik dan pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Nagari Pakandangan, Kecamatan VI Lingkung Kabupaten Padangpariaman, Provinsi Sumatera Barat Syekh H. Ali Imran Hasan wafat pukul 04.00 WIB Rabu (12/4) dini hari. Ia wafat di kediamannya yang berada di komplek Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan. Kabar duka ini cepat menyebar melalui media sosial dan pesan singkat hingga kawasan Pesantren Nurul Yaqin terlihat dipadati masyarakat yang datang berbagai daerah.?

Sebelumnya, Syekh Ali Imran sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Siti Rahman Padang. Di rumah dirawat selama satu minggu karena kesulitan bernapas. Pada Minggu (9/4) kemarin Syekh Ali Imran dibawa pulang. ? ?

Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik (Sumber Gambar : Nu Online)
Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik (Sumber Gambar : Nu Online)

Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik

Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman kepada PKB Kab Tegal menyebutkan, sebagai murid kami sangat berduka atas kepergian Buya Syekh Ali Imran untuk selamanya. Ini berarti masyarakat Sumatera Barat sudah kehilangan lagi seorang ulama yang alim, kharismatik dan memiliki keilmuan keislaman yang mendalami.

“Sesuai dengan pesan beliau, bagaimana Nurul Yaqin terus berkembang dan tetap bertahan hingga hari kiamat datang. Nurul Yaqin harus terus berkibar. Baik sebagai paham maupun sebagai kelembagaan. Sebagai paham, bagaimana pemahaman keagamaan Islam yang diwariskan beliau dapat diamalkan oleh para murid-muridnya dan masyarakat. Sedangkan secara kelembagaan Nurul Yaqin terus berkembang,” kata Rahmat Tuanku Sulaiman.

Ali Imran lahir pada subuh 30 Juni 1926 di Tanjung Aur, Pakandangan, Padangpariaman. Ayahnya Pakiah Hasan Tuanku Bagindo dan ibunya Siti Marin. Jika dirunut silsilah nenek moyang, darah ulama memang sudah dimilikinya. Syeikh Muhammad Amin bin Abdullah lebih dikenal dengan sebutan Syekh Mato Aie di Pakandangan yang terkenal di wilayah Padang Pariaman, adalah kakek buyut Syekh H. Ali Imran Hasan.

PKB Kab Tegal

Dari perkawinan dengan Azar Mainis, Syekh Ali Imran dikarunia lima orang anak. Yakni Almuhdi Karim, Darussalam, Asyaidul Akram, Muzi Latunil Isma dan Imma Latukhaira. Dari kelima anaknya, kini dikarunia 17 cucu.

Syekh Ali Imran pulang ke Pakandangan tahun 1960 dari belajar agama di Malalo. Kemudian mendirikan pondok pesantren Nurul Yaqin. Sebelum mendirikan pesantren, Syekh Ali Imran sudah berguru pada 17 ulama yang mengajari berbagai ilmu. Gurunya dimulai dari ayahnya sendiri, Syekh Hasan bin Muhammad Rahim yang bergelar Tuanku Bagindo (lahir 1897 M dan wafat 1980).

Kemudian Ali Imran berguru pula kepada Syekh Muhammad Aminullah bin Abdullah yang dikenal dengan Buya Mato Aia. Syekh Muhammad lahir 1776 dan wafat 1926 M. Guru lainnya Tuanku Pakandangan, Tuanku Sutan Pakandangan, Tuanku Andah Pakandangan, Syekh Muhammad Yatim Tuanku Sutan Ampalu Tinggi Tandikek Mudiak Padang, Syekh Muhammad Yasin Tuanku Qadhi Koto Tujuh Malin Bandaro (lahir 1227 H, wafat 1367 H), Muhammad Zein Tuanku Hitam yang bertempat tinggal di Surau Ampaleh Ringan-Ringan, Syekh Zakaria Tuanku Labai Sati Padang Laweh Malalo (wafat 1973 M atau 10 Ramadhan 1393 H),

PKB Kab Tegal

Ia juga berguru kepada Syekh Syahidan Syarbaini Mungo Padang Manggateh Payakumbuh, Syekh Ibrahim Harun Tiakar Payo Basuang Payakumbuh, Syekh Tuanku Shalih karamat yang bermaqam di Pasar Panjang Sungai Sarik, wafat 14 Rajab 1394 H atau 1974 M. Syekh Dura Tuanku Angin, bermaqam di Padang Magek Batu Sangkar wafat Selasa pukul 10.00 WIB pagi 4 Zulkaedah 1402 H, Syekh H. Abu Bakar Sampan VII Koto Pariaman, Syekh H. Ibrahim Ampalu Tinggi, Syekh Muhammad Yunus Tuanku Sasak Pasaman, Syekh Tuanku Sidi Talua Sampan Pariaman.

Pondok Pesantren Nurul Yaqin hingga kini terus berkembang. Saat ini jumlah santri sudah mencapai hampir 1.000-an orang. Selain menempati bangunan awal yang berada di kawasan kediaman Syekh Ali Imran, kini memiliki bangunan rusunawa yang mampu menampung hampir 400- an santri laki-laki. Selain itu juga sedang dibangun ruangan belajar yang masih berada di kawasan rusunawa. Pesantren Nurul Yaqin juga sudah memiliki 12 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Sumatera Barat. (Armaidi tanjung/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Olahraga, Daerah PKB Kab Tegal

Jumat, 25 November 2016

Slamet Effendy Yusuf dan Harapannya kepada Generasi Muda

Telah menjadi sebuah hal yang wajar jika orang tua memiliki dan menaruh harapan besar kepada generasi muda untuk meneruskan perjuangan memajukan masyarakat melalui perannya dalam sebuah organisasi. Hal inilah yang senantiasa didengungkan oleh KH Slamet Effendy Yusuf dalam setiap kesempatan dia berinteraksi dengan para generasi dibawahnya.

Dalam sebuah kesempatan setelah rapat dengan para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), tak lama setelah pelantikan PBNU periode 2015-2020 dilaksanakan, Wakil Ketua Umum PBNU tersebut turun melalui lift bersama salah satu intelektual muda NU yang saat ini menjabat salah satu Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU), Dr Abdul Moqsith Ghazali. Adapun penulis saat itu sedang berupaya mewawancarainya terkait visi NU setelah terbentuk kepengurusan baru.

Slamet Effendy Yusuf dan Harapannya kepada Generasi Muda (Sumber Gambar : Nu Online)
Slamet Effendy Yusuf dan Harapannya kepada Generasi Muda (Sumber Gambar : Nu Online)

Slamet Effendy Yusuf dan Harapannya kepada Generasi Muda

Saat naik lift, pria kelahiran Purwokerto, 12 januari 1948 ini berpesan kepada Abdul Moqsith Ghazali dan seluruh generasi muda NU agar bekerja keras dalam mengurus organisasi dengan merekam, menulis, dan mendokumentasikan hal-hal yang terkait dengan visi, ide, maupun pemikiran di organisasi sebagai warisan yang bersifat terus-menerus untuk generasi ke depannya.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua PMII Cabang Yogyakarta (1972-1972) ini, generasi muda harus senantiasa merasa gelisah jika kondisi organisasi tidak sesuai harapan. Selanjutnya kaum muda tergerak untuk memperbaikinya dengan mengonsolidasikan kader-kader lain. Hal ini dia lakukan saat menjadi salah satu tim perumus khittah 1926 pada tahun 1983 bersama H Abdurrahman Wahid, HM Said Budairy, dr Fahmi D Saifuddin, Ahmad Bagja, H Mahbub Djunaidi, dan lain-lain. 

PKB Kab Tegal

Khittah NU tersebut hingga sekarang menjadi keteguhan prinsip bagi NU untuk tidak berpolitik praktis dan konsisten dengan menjalankan politik kerakyatan, politik kebangsaan, dan etika berpolitik sesuai dengan konsep politik tingkat tinggi ala NU yang digagas oleh KH MA Sahal Mahfudz, Rais Aam PBNU 2000-2014.

Pesan-pesan Ketua GP Ansor periode 1985-1995 ini juga dilontarkan saat memberi sambutan dalam acara serah terima kepengurusan PP Lakpesdam NU pada 11 Oktober 2015 lalu di Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, sarjana IAIN Sunan Kalijaga ini mengingatkan, bahwa Lakpesdam merupakan produk pemikiran progresif yang digagas oleh dirinya bersama tim perumus Khittah 1926. Kiai Slamet menjelaskan, Lembaga kajian di NU tersebut Lahir dari pemahaman, bahwa kualitas SDM generasi NU harus ditingkatkan untuk menjaga Khittah 1926 agar tetap berjalan menjadi prinsip organisasi. 

Dalam kesempatan tersebut, lulusan Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini juga terus mendorong kemajuan lembaga-lembaga di NU agar berjalan maksimal dalam mewujudkan kemaslahatan umat. Sehingga menurutnya, lembaga-lembaga di NU harus terus saling bersinergi dan melengkapi. “Tularkan model-model pengorganisasian yang baik di NU,” tuturnya saat itu.

Kini, Kiai Slamet telah meninggalkan kita semua. Namun demikian, bangsa Indonesia dan warga NU khususnya akan terus mengenang pemikiran, pengabdian, perjuangan, dan jasa-jasanya untuk masyarakat, bangsa, dan negara. 

Kiai Slamet meninggal dunia di usia 67 tahun pada Rabu, 2 Desember 2015 di Bandung, Jawa Barat sekitar pukul 23.00 WIB saat mengikuti rangkaian kegiatan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Hotel Ibis Styles, Jl Braga Bandung. Dia meninggalkan istri bernama Drs Siti Aniroh. KH Slamet Effendy Yusuf adalah putera pertama dari 4 bersaudara dari pasangan KH Azhari Yusuf dan Hj Umi Kulsum.

Organisasi dan karir Drs KH Slamet Effendy Yusuf, MSi:

1. Ketua Anak Cabang IPNU Kecamatan Ajibarang, Purwokerto

2. Anggota Front Pancasila/Kesatuan Aksi Pengganyangan Gestapu, KAPPI Purwokerto

3. Ketua Dewan Mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (1973-1975)

4. Ketua PMII Cabang Yogyakarta (1972-1973)

5. Ketua Umum GP Ansor dua periode (1985-1995)

6. Ketua Departemen Pemuda DPP Golkar (1988-1993)

7. Pemimpin Redaksi Majalah ARENA (1975-1978)

8. Wartawan harian umum Pelita (1977-1998)

9. Ikut mendirikan dan memimpin majalah Forum Keadilan (1989) 

10. Anggota MPR-RI (1988-1993)

11. Anggota DPR-RI sejak 1992

12. Ketua Yayasan Islam Duta Yumika, Purwokerto

13. Ketua Yayasan Pendidikan Fajar Dunia, Jakarta

14. Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Pusat

15. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2010-2015)

16. Wakil Ketua Umum PBNU (2015)

17. Wakil Ketua Umum MUI Pusat (2015)

(Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, RMI NU PKB Kab Tegal

Wirid Imam Ghazali

Diantara kewajiban seorang muslim adalah mengingat dan menempatkan Allah swt ? sebagai sandaran hidupnya. Manusia dapat mengingat Allah swt di mana saja dan kapan saja selama ia masih berada di atas bumi-Nya. Banyak sekali ekspresi manusia dalam mengingat Allah; menangis, berdiam diri, menyanyi, menari, dan berkata-kata.

Sebagai mana difirmankan dalam al-Baqarah ayat 152: ? ? ? ? “ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepadamu.”

Dalam konteks ini seorang muslimim tidak pernah lepas dari tiga hal yaitu doa (permintaan kepada Allah), zikir yaitu segala gerak gerik dan aktivitas yang berobsesi taqarrub kepada Allah. Termasuk juga zikir adalah me lafadz kan kata-kata tertentu. Dan wirid (bacaan tertentu untuk mendapatkan ‘aliran’ dari Allah).

Wirid Imam Ghazali (Sumber Gambar : Nu Online)
Wirid Imam Ghazali (Sumber Gambar : Nu Online)

Wirid Imam Ghazali

Yang dimaksud dengan aliran di sini adalah aliran rahmat Allah swt yang sampai pada seorang muslim dalam berbagai bentuknya. Sehingga rahmat itu akan menuntunnya menghindar dari masalah yang akut. Baik masalah bersifat dunia maupun akhirat. Imam Ghazali pernah berkata bahwa diantara hal yang medorong keberhasilanku meraih kebahagiaan dan terlepas dari kesusahan adalah bacaan wirid sebagai berikut:

?

No

PKB Kab Tegal

Hari

Banyaknya

Bacaan Wirid

1

Jum’at

PKB Kab Tegal

1000 X

? ?. Ya Allah

2

Sabtu

1000 X

? ? ? ??

La ilaha illallah

3

Ahad

1000 X

? ? ? ??

Ya Hayyu Ya Qayyum

4

Senin

1000 X

?? ? ? ? ? ?? . La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adhim

5

Selasa

1000 X

? ? ? ? ? ? ? ? ?

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wasallim

6

Rabu

1000 X

? ? ?

Astaghfirullahal adhim

7

Kamis

1000 X

? ? ? ?

Subhanallahil adhim wa bihamdih

?

Itulah wirid Imam Ghazali yang dibaca sesuai ketentuan harinya. Masing-masing dibaca sebanyak seribu kali. Hal yang harus diperhatikan di sini adalah penentuan hitungan hari. Misalkan hari jum’at dihitung sedari waktu shalat asar pada hari kamis hingga waktu ashar hari jum’at. Karena itu pada malam jum’at (kamis malam) hingga siang hari Jum’at? bacaannya adalah ya Allah 1000x. Dan demikian seterusnya. (ulil)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Habib, Amalan PKB Kab Tegal

Senin, 21 November 2016

Pengasuh Darul Ulum: Ambil Sisi Positif Pembubaran RSBI

Jombang, PKB Kab Tegal. Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk membubarkan keberadaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) hendaknya diambil sisi positifnya. Yang terpenting adalah tetap memberikan layanan terbaik bagi siswa dan santri potensial agar bisa bersaing di dunia global.

Hal itu disampaikan KH Dr Zulfikar As’ad kepada PKB Kab Tegal di Jombang, Kamis (6/2). “Jangan dilihat pembubarannya, namun yang lebih diperhatikan adalah bagaimana pesantren dan sekolah yang pernah membuka RSBI bisa memberikan layanan terbaik bagi peserta didik,” ungkapnya.

Pengasuh Darul Ulum: Ambil Sisi Positif Pembubaran RSBI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengasuh Darul Ulum: Ambil Sisi Positif Pembubaran RSBI (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengasuh Darul Ulum: Ambil Sisi Positif Pembubaran RSBI

Di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang, semua tingkatan telah berdiri RSBI dari mulai SD, SMP hingga SMA. Awalnya, unit-unit pendidikan tersebut memang dipersiapkan untuk melayani para siswa yang memiliki kelebihan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebelum ada RSBI, sekolah-sekolah tersebut berbentuk sekolah unggulan. “Kalaupun akhirnya menjadi RSBI, itu karena sekolah kami memang memiliki keunggulan dari banyak hal,” bangganya.

PKB Kab Tegal

Mahasiswa tingkat doktoral  di Universitas Airlangga Surabaya ini menandaskan bahwa bila dibandingkan dengan RSBI di sejumlah tempat, untuk sekolah internasional di pesantrennya lebih terjangkau, khususnya dalam pembiayaan. “Prinsipnya, sekolah tersebut bukan semata mencari keuntungan materi,” sergahnya.

Karena yang mengemuka dari pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum adalah ingin melayani para santri dan siswa yang memiliki keunggulan. Pada saat yang bersamaan, semua unit pendidikan yang ada ternyata telah memiliki standar yang ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk menjadi sekolah kelas internasional.

PKB Kab Tegal

Manfaat saat menjadi RSBI adalah intensitas komunikasi dengan beberapa sekolah di luar negeri. “Sehingga kami bisa mengirimkan siswa dan tenaga pendidik di beberapa sekolah kelas internasional di berbagai negara,” ungkapnya.

Inti dari RSBI kala itu adalah semangat untuk mendorong unit pendidikan yang ada dalam memberikan layanan berkualitas serta fasilitas yang dapat menunjang prestasi siswa.

Kalaupun akhirnya Mahkamah Konstitusi mengamanatkan pembubaran RSBI, pihak pesantren tidak merasa dirugikan. “Kami tetap pada komitmen awal untuk memberikan yang terbaik bagi siswa dan santri unggul tersebut,” katanya. “Karena itu sarana dan prasarana penunjang tetap dioptimalkan agar mereka dapat bersaing dengan para alumnus sekolah luar pesantren,” lanjutnya.

Kepada pemerintah, Gus Ufik –sapaan kesehariannya- berharap agar melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah dibuat. Ia berharap, pemerintah dapat melayani seluruh warga negara khususnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak secara adil dan tanpa diskriminasi.

“Itu tugas negara dan telah dijamin oleh undang-undang,” harapnya. “Jangan sampai sekolah berkualitas hanya bisa melayani mereka yang kaya dan menafikan kalangan tidak berpunya namun memiliki kualitas,” pungkasnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Saifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Radikalisme Sasar Mahasiswa Awam Pengetahuan Agama

Bandung, PKB Kab Tegal

Penyebaran radikalisme agama semakin berkembang ke berbagai lapisan masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa. Kelompok garis keras sengaja merekrut anak muda yang cerdas, mempunyai emosionalnya tinggi, tetapi awam pengetahuan agamanya alias tidak berbasis pesantren.

Radikalisme Sasar Mahasiswa Awam Pengetahuan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Radikalisme Sasar Mahasiswa Awam Pengetahuan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Radikalisme Sasar Mahasiswa Awam Pengetahuan Agama

Demikian muncul dalam seminar bertajuk “Mencegah Kekerasan Atas Nama Agama” yang digelar Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Tarbiyyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, di aula fakultas setempat, Senin (28/3).

“Akibatnya mereka mudah dicuci otaknya. Termasuk juga para preman yang baru tobat kemudian diberi konsep-konsep jihad,” ujar Ketua Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Matan) Adjid Thohir.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tedi Priatna menjamin mahasiswa Fakultas Tarbiyyah dan Keguruan tidak akan menjadi teroris, karena cara pendidikannya sudah benar.

PKB Kab Tegal

“Makanya saya percaya betul, salah satu faktornya munculnya radikalisme adalah bagaimana cara membelajarkan dan mendidik mereka,” kata Tedi di hadapan ratusan aktivis mahasiswa dari kalangan NU, Muhammadiyah, Persis dan PUI.

Tedi mengingatkan kepada para mahasiswa bahwa adalah hal yang tidak masuk akal ketika agama yang mengajarkan kebahagiaan, kedamaian, tiba-tiba menjadi momok yang menyeramkan karena dianggap berpotensi menjadi menjadi jahat.

Untuk itu pihaknya mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam mengajarkan pendidikan toleransi antarumat beragama. Sebab munculnya pemahaman radikal dan tindakan ekstrem lantaran terdapat kesalahan dalam mendidik umat beragama.

“Mudah-mudahan ini menjadi wawasan bagi mahasiswa untuk mengetahui untuk kemajuan dan syiar Islam untuk tetap menjadi Islam rahmatan lil alamin,” pungkasnya. (M. Zidni Nafi’/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Quote, Hadits PKB Kab Tegal

Minggu, 20 November 2016

IPNU-IPPNU Nilai Negatif Sinetron Remaja

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mempersoalkan tayangan sinetron remaja di televisi yang tidak mendidik bagi remaja. Dua organisasi pelajar NU terbesar di Indonesia itu menilai tayangan sinetron lebih banyak menuruti pasar dari pada pembangunan generasi muda yang bermoral dan berprestasi.

“Kebanyakan tayangan sinetron remaja saat ini tidak membangun bagi remaja. Bayangkan saja, dalam sinetron remaja ada adegan ciuman. Bahkan adegan itu dilakukan di sekolah,” kata Ketua Umum PP IPNU, Idy Muzayyad kepada PKB Kab Tegaldi Jakarta, beberapa waktu lalu.

Idy, demikian ia akrab disapa, mengatakan, kebanyakan tayangan sinetron di televisi seakan-akan mengajarkan remaja untuk melakukan pergaulan bebas, sehingga adegan yang tidak patut ditonton oleh remaja dan anak-anak pun dilakukan di sekolah yang merupakan tempat mendidik generasi muda. ”Memang tidak semua seperti itu, tapi kebanyakan tidak mendidik. Saya kira dampak negatifnya sangat besar bagi remaja,” jelasnya.

IPNU-IPPNU Nilai Negatif Sinetron Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Nilai Negatif Sinetron Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Nilai Negatif Sinetron Remaja

Sinteron remaja, katanya, seharusnya mengajarkan remaja dan pelajar agar mempunyai moral yang baik dan berprestasi yang tinggi. Jika sinetron remaja seperti itu terus jadi santapan sehari-hari para remaja, ia khawatir kehidupan remaja Indonesia ke depan akan semakin rusak. ”Sinatron mestinya mengajak orang agar belajar dengan rajin dan menjauhi kehidupan yang bebas,” katanya.

Karena itu, PP IPNU telah melakukan pembicaraan serius dengan Persatuan Artis dan Film Indonesia (Parfi) untuk mengatasi sinetron remaja yang kebanyakan menyimpang itu. Dalam waktu dekat, PP IPNU dan Parfi akan menggelar sarasehan guna mengupas tuntas masalah sinetron remaja itu.

PKB Kab Tegal

”Kita sudah bertemu dan bicara dengan Ketua Parfi, Mbak Yeni Rahman. Intinya kita akan bekerjasama, salah satunya dengan menggelar sarasehan,” ungkap aktivis IPNU asal Magelang, Jawa Tengah, itu.

Hal senada dikatakan Ketua Umum IPPNU, Wafa Patria Umma. Ia merasa prihatin melihat tayangan sinetron remaja yang tidak ada unsur membangun bagi generasi muda bangsa. Sinetron, katanya, punya pengaruh besar bagi kehidupan remaja, karena tayangan itu menjadi tontonan dan hiburan favorit bagi remaja. ”Saya kira remaja kita sangat gemar menonton sinetron. Karena itu, tayangan sinetron harus membangun,” katanya.

Ia juga mengkritik produser sinetron yang hanya mementingkan pasar ketimbang pembangunan generasi muda bangsa. Untuk itu, ke depan ia berharap sinetron-sinetron yang membangun dan mengajak remaja berprilaku baik lebih banyak diproduksi. ”Jadi, ke depan Sinetron yang membangun harus lebih banyak dibikin,” ungkapnya. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Meme Islam, Syariah PKB Kab Tegal

Kamis, 17 November 2016

Terkait Muktamar Khilafah, ISNU Sesalkan Keteledoran Kemenag

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menyesalkan keteledoran Kementerian Agama (Kemenag) yang terkesan membiarkan berbagai aliran keagamaan yang menyimpang dari cita-cita para ulama pendiri bangsa. Jika tidak segera ditangani aliran itu pada gilirannya akan menjelma gerakan politik.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat ISNU Ali Masykur Musa terkait pelaksanaan Muktamar Khilafah 2013 di Jakarta awal bulan lalu.

Terkait Muktamar Khilafah, ISNU Sesalkan Keteledoran Kemenag (Sumber Gambar : Nu Online)
Terkait Muktamar Khilafah, ISNU Sesalkan Keteledoran Kemenag (Sumber Gambar : Nu Online)

Terkait Muktamar Khilafah, ISNU Sesalkan Keteledoran Kemenag

“Ini (Muktamar Khilafah: red) adalah kelemahan dan keteledoran Kementerian Agama,” kata Ali Masykur kepada PKB Kab Tegal di sela acara istighotsah di kediamannya, Jalan Condet, Jakarta Timur, Selasa (11/6) malam.

PKB Kab Tegal

Menurut Ali Masykur, Kemenag berkewajiban melakukan upaya-upaya ‘menengahkan kembali’ pandangan-pandangan yang tidak sesuai dengan mayoritas umat Islam di Indonesia yang menganut ahlusssunnah wal jamaah.

PKB Kab Tegal

Lebih dari itu, gerakan khilafah tidak sekedar gerakan keagamaan, namun sudah menjurus kepada gerakan politik. Maka selain Kemenag, aparat aparat keamanan juga perlu waspada.

“Kalau gerakannya selalu ingin mengganti sistem politik berarti ini gerakan politik. Mereka selalu ingin menyusupkan paham ini dalam sistem kenegaraan, dan pada saatnya mereka ingin mengganti sistem kenegaraan kita,” katanya.

Ali Masykur juga menyayangkan kasus penayangan Muktamar Khilafah di Televisi Republik Indonesia (TVRI) beberapa hari setelah kegiatan itu berlangsung. Menurut nya TVRI harus nirpolitik, baik politik kepartaian maupun aliran tertentu.

“Bahkan TVRI harus punya paradigma luruskan Islam yang benar. Sangat disayangkan hanya TVRI menayangkan itu hanya karena ada slot. Tentunya penayangan itu tidak gratis,,” katanya.

Terkait cita-cita mendirikan khilafah islamiyah, ? menurut Ali Masykur, dalam catatan sejarah sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga masa Khulafaur Rasyidin yakni masa kepempimpinan Sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, tidak ada sistem kenegaraan yang konsisten dalam Islam.

“Sistem politik dalam Islam tidak dalam posisi terpola. Meminjam istilah Gus Dur, tidak ada sistem politik dalam Islam,” katanya.

Menurutnya, sistem politik Islam berpedoman pada tiga prinsip yakni al-muasawah atau kesederajatan, as-syuro atau permusyawaratan , dan al-‘adl atau keadilan. “Selama sistem pemerintahan mengedepankan tiga prinsip itu ya itulah sistem politik menurut Islam,” tambahnya.

Di lingkungan NU, Muktamar ke-27 NU di Situbondo Jawa Timur telah menegaskan bahwa negara Pancasila sebagai dasar negara adalah upaya final. “Pendirian khilafah di dalam negara Pancasila tidak sejalan dengan prinsip NU,” pungkasnya.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

PPP Usulkan LGBT Masuk dalam KUHP

Jakarta, PKB Kab Tegal

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 46/PUU-XIV/2016 soal permohonan penafsiran atas norma tentang zina, pemerkosaan dan perbuatan cabul sebagaimana tertuang dalam UU KUHP pasal 284, 285 dan 292 UU KUHP harus direspons secara proporsional.  

Adanya putusan tersebut bukan berarti MK melegalkan perbuatan LGBT, namun MK menyerahkan perumusan norma soal LGBT kepada pembuat undang-undang (law maker) yakni DPR dan Pemerintah. 

PPP Usulkan LGBT Masuk dalam KUHP (Sumber Gambar : Nu Online)
PPP Usulkan LGBT Masuk dalam KUHP (Sumber Gambar : Nu Online)

PPP Usulkan LGBT Masuk dalam KUHP





Atas putusan tersebut, Fraksi PPP DPR RI meminta anggota Fraksi PPP yang membahas perubahan RKUHP untuk terus memperjuangkan dengan memasukkan norma ketentuan LGBT dalam UU KUHP sebagai perluasan makna dari tindak pidana perzinaan. 

PKB Kab Tegal





PKB Kab Tegal

“Fraksi PPP juga akan melakukan komunikasi intensif dengan seluruh fraksi di DPR agar setuju dengan rumusan yang diusulkan Fraksi PPP. Terkait dengan LGBT ini, Fraksi PPP DPR RI juga telah mengusulkan RUU Anti LGBT sebagai RUU inisiatif yang diusulkan oleh Fraksi PPP,” ungkap Fraksi PPP DPR RI Reni Marlinawati, melalui rilis yang diterima PKB Kab Tegal, Rabu (21/12).

Reni menyatakan pihaknya akan melakukan komunikasi politik secara intensif khususnya dengan pemerintah.  

“PPP sebagai bagian dari partai koalisi di pemerintahan mendorong pemerintah agar memasukkan LGBT menjadi bagian dari tindak pidana sebagai konsekuensi dari perluasan makna atas tindak pidana zina,” kata dia.

Upaya ini semata-mata dimaksudkan untuk tidak mengabaikan aspirasi dari masyarakat serta mewujudkan cita hukum Indonesia yang sarat dengan nilai agama sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945. 

Disebutkan perjuangan Fraksi PPP ini mengingatkan perjuangan yang juga pernah dilakukan Fraksi PPP dalam merumuskan UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan puluhan tahun silam. Kala itu PPP merumuskan bahwa perkawinan bisa disebut sah jika dilakukan sesuai dengan agama yang dianut. 

“Komitmen politik amar maruh nahi munkar yang dilakukan PPP tidak pernah dan tidak akan surut dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, karena PPP senantiasa bersama rakyat dan ulama sebagai pilar utama partai ini,” pungkas Reni. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul PKB Kab Tegal

Minggu, 13 November 2016

Mubaligh NU Jangan Tinggalkan Bahasa Daerah

Oleh Hagie Wana



Sebagai organisasi masa Islam “tradisionalis”, NU sangat lekat dengan dakwah kultural. Dakwah dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal sebagai media untuk mentransformasikan ajaran-ajaran Islam. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh para wali terdahulu hinga para ulama-ulama di masa sekarang. Terbukti berkat dakwah melalui pendekatan kultural tersebut, dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, nilai-nilai Islam dapat masuk dan berkembang namun tetap selaras dengan nilai-nilai kebudayaan masyarakat setempat sebagaimana yang kita lihat di Nusantara ini.

Mubaligh NU Jangan Tinggalkan Bahasa Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)
Mubaligh NU Jangan Tinggalkan Bahasa Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)

Mubaligh NU Jangan Tinggalkan Bahasa Daerah

Di antara kunci sukses para wali dalam berdakwah adalah melalui pendekatan bahasa lokal/bahasa daerah. Contohnya saja banyak karya sastra seperti syai’r, wawacan, suluk, pupuh atau lain sebagainya yang disusun dalam bahasa masyarakat setempat, menjadi media yang efektif untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam.

PKB Kab Tegal

Bahasa adalah kunci penting dalam komunikasi. Maka pendekatan bahasa adalah salah satu pendekatan yang paling efektif dalam berdakwah. Kemampuan seorang dai menyampaikan ajaran-ajaran agama ditinjau sejauh mana ia pandai membahasakan istilah-istilah agama agar dipahami oleh mustami’ atau pendengarnya.

Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki ratusan bahasa daerah yang tersebar di sepanjang kepulauan Nusantara. Ini selaras dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 22 : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu…” Tentu ini merupakan anugerah Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Namun banyak diantara kita yang tidak menyadarinya. Di tengah era globalisasi ini bahasa daerah semakin terpinggirkan. Bahasa daerah dianggap bahasa kelas tiga setelah bahasa Nasional (Indonesia) dan bahasa asing. Padahal, bahasa daerah memiliki peran penting dalam proses Islamisasi di Nusantara ini. Andaikan dahulu para wali/penyebar agama Islam tidak menggunakan pendekatan bahasa dalam berdakwah, bisa jadi Islam tidak akan diterima dengan baik oleh masyarakat saat itu sehingga tidak akan menjadi agama mayoritas seperti saat ini.

Lantas, ketika Islam sudah menjadi agama mayoritas di Indonesia, apakah para dai khususnya, dan masyarakat umumnya, dengan begitu saja meninggalkan bahasa daerah dalam kegiatan keagamaan sehari-hari dengan dalih “sudah tidak relevan lagi”?

PKB Kab Tegal

Tentu saja tidak. Alih-alih mengikuti perkembangan zaman, kita malah meninggalkan satu unsur penting kebudayaan sebagai identitas kita. Bukankan bahasa yang beragam (dalam konteks ini bahasa daerah) merupakan fitrah dari Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam Q.S Ar-Rum tadi ? Bahasa daerah memiliki posisi strategis dalam berkomunikasi (baca=berdakwah) kepada sebuah kelompok/kaum. Bahkan ditegaskan lagi dalam ayat lain “Dan tidak semata-mata kami utus para rasul melainkan dengan bahasa kaumnya, agar mereka dapat memberi penjelasan (Q.S Ibrahim : 4). Jadi salah satu metode dakwah para rasul adalah menggunakan pendekatan “bahasa kaum”. Jika diterapkan dalam lingkup keindonesiaan, dakwah menggunakan bahasa daerah adalah langkah yang efektif serta sesuai dengan yang dilakukan para rasul-rasul Allah.

Bagi sebagian kalangan yang berpikir dalam kerangka identitas, bahasa daerah bukan sekadar bahasa tradisional belaka, melainkan lebih dari itu, yakni bahasa hati. Persoalan agama juga bukan hanya menyangkut ibadah ritual, tapi menyangkut persoalan spiritual. Oleh karena itu, ayat-ayat Allah atau nasihat-nasihat agama akan lebih mengena jika disampaikan dengan bahasa yang sesuai dengan hati pendengarnya.

Hemat penulis, sudah selayaknya para mubaligh NU turut andil dalam memelihara bahasa daerah pada kegiatan-kegiatan keagamaan seperti tabligh akbar, khutbah jum’at, pengajian umum, dan sebagainya. Di samping menegakkan agama, kita juga memanifestasikan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan keberagaman kepada bangsa kita.

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN SGD Bandung



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Hikmah, Cerita PKB Kab Tegal

Jumat, 11 November 2016

Hasyim: Ada Upaya Redam Simpati untuk Syekh Buthi

Depok, PKB Kab Tegal. Beberapa hari setelah wafatnya Syekh Ramadhan Al-Buthi, Kamis malam (21/3) lalu akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok ekstremis, pihak-pihak tertentu mengkhawatirkan dukungan ulama dunia atau simpati umat dunia terhadap ulama sufi ini.

Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi mengungkapkan, pihak Barat dan dari pihak Salafi-Wahabi memunculkan propaganda negatif untuk Syekh Buthi melalui sejumlah media cetak maupun elektronik internasional.

Hasyim: Ada Upaya Redam Simpati untuk Syekh Buthi (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim: Ada Upaya Redam Simpati untuk Syekh Buthi (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim: Ada Upaya Redam Simpati untuk Syekh Buthi

“Direkayasalah terhadap beberapa ulama untuk menjelekkan Syekh Buthi, seperti Syekh Qaradhawi. Ada statemen beliau yang cenderung memojokkan Syekh Buthi. Nah itu sebetulnya adalah bagian dari gerakan politik untuk meredam dukungan dan simpati kepada Syekh Buthi,” kata Hasyim Muzadi kepada PKB Kab Tegal di Depok, Jum’at (29/3).

PKB Kab Tegal

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu meminta umat Islam, terutama penganut Sunni, untuk tidak terjebak dalam propaganda orang luar. Syekh Buthi dihujat dan dijelek-jelekkan agar umat Islam tidak terlalu bersimpati terhadapnya.

PKB Kab Tegal

“Padahal di dalam Islam, orang Islam orang yang meninggal itu tidak usah dijelekkan. Ada hadits yang nenyebutkan, ‘Udzkuru ma hasina mautakum’, ceritakan yang baik-baik dari orang yang telah meninggal dunia,” katanya.

“Menurut Ahlissunnah wal Jamaah, orang yang shalih tetaplah shalih. Bahwa pilihan politik berakibat sesuatu itu kita tidak masuk dalam penilaian pribadi dan agamanya seperti dulu pada waktu zaman pertentangan Sayydina Ali dan Sayyidina Utsman. Orang Sunni mengatakan, apa yang terjadi di dalam sahabat itu kita diam karena itu bukan dari faktor agama tetapi faktor lain,” tambahnya.?

Menurut pengasuh pesantren Al-Hikam itu, Syekh Buthi memang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah carut marut politik di Suriah. Ia adalah ulama Sunni terkemuka yang sering membuat “gerah” kelompok Wahabi dan Salafi. Sementara di sisi lain ia adalah penasihat pemerintah yang lebih condong berpaham Syiah Alawiyah. Ujungnya, kelompok Salafi-Wahabi menganggap bahwa Syekh Buthi berpihak pada kedzaliman.

“Karena Syekh Buthi itu dianggap kekuatannya sangat besar du dunia Islam maka kemudian beliau diserang dengan cara seperti itu. Saya kira penyerangan ini tidak jaduh dari kelompok takfiriyah, atau gerakan-gerakan politik yang anti pemerintah,” kata Hasyim yang pernah menemui Syekh Buthi di Suriah bersama beberapa kiai dari Indonesia.

Ditambahkan, konflik Suriah, terus berkepanjangan karena melibatkan banyak pihak. Pihak Amerika dan Israel dapat pasti membantu pemberontak. “Pertama karena tidak suka dengan pemerintahan, kedua Salafi-Wahabi itu selalu pro Saudi-Amerika,” ungkapnya.?

Di pihak lain, Iran berkepentingan membantu pemerintah yang berhaluan Syiah. Iran lalu menyeret Cina dan Rusia untuk masuk ke dalam areal konflik ini karena faktor perlawanan terhadap Amerika dan kepentingan untuk menjaga keseimbangan kekuatan Barat dan Timur.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

Kamis, 03 November 2016

Mustasyar PBNU: Pertahankan NKRI!

Kudus, PKB Kab Tegal. Nahdlatul Ulama (NU) harus selalu mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Sikap ini sebagai bentuk komitmen NU dalam memperjuangkan bangsa Indonesia yang sudah ditanamkan para ulama melalui deklarasi Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.

"NU harus membela NKRI selamanya. Jika tidak,  NU bisa dikatakan sebagai pengkhianat terhadap resolusi jihad," tegas Mustasyar PBNU KH Syaroni Ahmadi saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara grand launching Kartu Tanda Anggota (Kartanu) di Kudus, Jumat (20/4/).

Mustasyar PBNU: Pertahankan NKRI! (Sumber Gambar : Nu Online)
Mustasyar PBNU: Pertahankan NKRI! (Sumber Gambar : Nu Online)

Mustasyar PBNU: Pertahankan NKRI!

Di depan pengurus NU dan tamu undangan, KH Syaroni menambahkan keberadaan NKRI ini merupakan pilihan yang paling sesuai dengan kondisi bangsa ini. Sebab, proses memperjuangkan kemerdekaannya menggunakan semangat jihad para ulama.

PKB Kab Tegal

"Bagi NU, NKRI adalah yang paling cocok. Hingga kini kiai-kiai tetap menjaga NKRI. NU bukan penghianat," kata Mbah Syaroni, panggilan akrabnya menegaskan berulang-ulang.

Selain mempertahankan sikap nasionalisme, Mbah Syaroni mengatakan, NU juga selalu memperjuangkan Aswaja. Menurutnya, terdapat tiga dari sepuluh ciri seseorang menjadi pengikut Aswaja yang penting dipahami dan dilaksanakan warga NU yakni selalu berjamaah lima waktu, tidak mencari muka dan tidak pernah memberontak.

PKB Kab Tegal

"Jadi,  pengikut Aswaja itu haram memberontak bangsa itu," tegasnya.

Di akhir ceramahnya, pengasuh pengajian Jumat pagi Masjid Menara Kudus ini mengapresiasi semangat NU yang selalu mengajak mempertahankan NKRI dan paham Aswaja di bumi pertiwi.

"Saya tertarik ajakan semangat nasionalisme tertanam dalam diri warga NU," tandas mbah Syaroni.

Acara peluncuran ini dimaksudkan untuk  menandai pemotretan  Kartanu di kabupaten Kudus. Kartanu ini sebagai tanda bukti resmi anggota NU.

Selain KH Syaroni Ahmadi, hadir juga Bupati Kudus H Musthofa, Rais Syuriyah PCNU Kudus KH Ulil Albab Arwani, Katib KH Ahmadi Abdul Fatah dan pengurus NU lainnya serta ketua Parpol dan camat se-Kudus.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Pendidikan, Aswaja PKB Kab Tegal

Selasa, 01 November 2016

Pakar Pangan Filipina Kunjungi Usaha Tiwul LPPNU Waykanan

Way Kanan, PKB Kab Tegal - Prof Alexis C Del Rosario dari Filipina didampingi Dirjen Ketahanan Pangan Sri Suhartini dan pemerhati UKM Dr Amarhansah meninjau kegiatan usaha pengelolaan hasil singkong menjadi tiwul di Waykanan. Kunjungan ini digelar dalam rangka melihat produk hasil dari singkong selain dari tepung.

Pengelolaan singkong menjadi beras tiwul merupakan usaha yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama Kabupaten Waykanan.

Pakar Pangan Filipina Kunjungi Usaha Tiwul LPPNU Waykanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pakar Pangan Filipina Kunjungi Usaha Tiwul LPPNU Waykanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pakar Pangan Filipina Kunjungi Usaha Tiwul LPPNU Waykanan

Dalam kunjungan ini Ketua LPPNU Yoni Aliestiadi memberikan keterangan kepada tamunya tentang mekanisme pembuatan olahan dari singkong berupa tiwul yang merupakan makanan yang rendah karbohidrat.

Selain itu juga ia mempraktikkan bagaimana cara pembuatan tiwul di depan rombongan dari Filipina dan Departemen Pertanian Dirjen Ketahanan pangan.

PKB Kab Tegal

Prof Alexis mengatakan bahwa ia merasa senang dapat melihat secara langsung pembuatan makanan alternatif dari singkong yaitu tiwul.

PKB Kab Tegal

Ditambahkannya bahwa kunjungannya ke Waykanan memang mencari olahan apa saja yang dapat dihasilkan dari tanaman singkong. "Di Filipina singkong hanya dijadikan bahan untuk makanan ternak," ujar Prof. Alexis C. Del Rosario.

"Kami akan mengembangkan olahan yang dihasilkan dari singkong selain makanan ternak," tambahnya.

Sri Suhartini menambahkan bahwa tahun ini pemerintah pusat melalui Departemen Pertanian memberikan bantuan untuk tanaman singkong kepada kelompok petani singkong.

ia mengharapkan Pemda Waykanan dapat berkoordinasi dengan lembaga yang peduli dan memperhatikan para petani singkong untuk bersama-sama memberikan masukan dan pengawasan untuk batuan ini agar sesuai sasaran.

Pengelola pabrik tiwul, Yoni Aliestiadi merasa bangga dengan kunjungan dari Kementrian Pertanian dan perwakilan dari comprehensive assessment of the permormance of the cassava supply chain and value chain and identification of interventions for competitiveness dari Filipina.

Yoni meminta Pemkab Waykanan agar lebih peduli kepada pengusaha UKM yang ada di Waykanan, untuk mengembangkan usaha kecil menengah sehingga mampu bersaing dengan produk dari daerah lain. (Heri Amanudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Nasional, Cerita PKB Kab Tegal

Sabtu, 29 Oktober 2016

Masjid Terapung Banten “Dilauncing”

Serang, PKB Kab Tegal. Pembangunan Masjid Fauqal Bahri Al-Bantani atau Masjid Terapung Banten (MTB) di kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang dilaunching Rabu (20/6) malam. 

Pembangunan masjid tersebut berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya, pasalnya masjid yang akan dilaunching ini merupakan terapung pertama di Indonesia, sedangkan program prestisius itu sendiri akan dimulai tahun 2013 mendatang.

Masjid Terapung Banten “Dilauncing” (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Terapung Banten “Dilauncing” (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Terapung Banten “Dilauncing”

Grand Launching MTB sengaja dilakukan untuk mengenalkan kepada masyarakat. Pihak penyelenggara mengundang sedikitnya 300 orang lebih untuk menghadiri grand launching tersebut.

PKB Kab Tegal

Ketua Pembina Pembangunan MTB Taufik Nuriman dan pemilik lahan yang mewakafkan H Arif turut di lokasi. Para donator, pengusaha, serta tokoh masyarakat juga akan duduk bersama menyaksikan grand launching tersebut.

“Kita ingin menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pembangunan MTB ini. Arsitek pun akan mempresentasikan mengenai pola bangunannya,” kata panitia, Helldy Agustian yang juga Bos Toyota Cilegon itu.

PKB Kab Tegal

Lebih jauh,pihaknya menuturkan, masjid terapung itu akan berdiri di atas lahan sekitar 4,5 hektar. Dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan masjid itu kurang lebih Rp70 miliar. “Di areal masjid akan dilengkapi wisma, perpustakaan, gedung pertemuan, gedung pusat kajian Islam, kantin, taman, serta dua menara kembar dan dermaga,” terangnya.

Namun, hingga saat ini, baru terkumpul dana sebesar Rp676,500.000 dan 650 sak semen yang berasal dari donator perorangan. Dia yakni jumlah itu akan bertambah sesegera mungkin. Masih kata Helldy, sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari media cetak dan elektronik, hingga penyebaran kupon infaq kepada masyarakat Banten. Kupon infaq itu dimulai dari Rp10 ribu hingga diatas Rp1 juta.

“Penyebaran kupon ini dilakukan bekerjasama dengan Asosiasi Otomotif Banten. Panitia juga akan memberikan sertifikat wakaf bagi donator yang memberikan sumbangan Rp1 juta ke atas,” tandasnya.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat yang ada di Banten bisa berpartisipasi atas rencana pembangunan MTB yang diproyeksikan sebagai obyek wisata religi itu. “Mari kita sama-sama berpartisipasi dalam pembangunan Rumah Allah ini. Semakin banyak donatur maka pembangunan pun bisa semakin cepat,” imbaunya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Zainal Mutaqin

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Cerita PKB Kab Tegal