Kamis, 27 Desember 2012

Sekretaris GP Ansor Kota Tasik Jadi Kepala KUA Termuda di Jabar

Tasikmalaya, PKB Kab Tegal. Keaktifan di organisasi tak mesti menghalangi karir seseorang. Seperti dialami Husna Mustofa (30) yang pada Jumat (11/11) dilantik menjadi Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Atas dilantiknya Husna Mustofa ini, telah ditoreh sejarah baru dilingkungan Kementerian Agama bahwa Husna sebagai Kepala KUA termuda di Jawa Barat. Pasalnya baru pertama kali PNS berusia 30 tahun sudah menjadi Kepala KUA.

Sekretaris GP Ansor Kota Tasik Jadi Kepala KUA Termuda di Jabar (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekretaris GP Ansor Kota Tasik Jadi Kepala KUA Termuda di Jabar (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekretaris GP Ansor Kota Tasik Jadi Kepala KUA Termuda di Jabar

Husna merupakan Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya periode 2015-2019. Ia dikenal sebagai aktifis tulen yang sudah aktif di Nahdlatul Ulama (NU) sejak pelajar. Ia sudah aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan menjabat Ketua IPNU Kota Tasikmalaya periode 2006-2008.

Lepas dari IPNU, masuk keanggotaan GP Ansor yang kemudian ketika ada tes PNS di Subang Jawa Barat tahun 2009, ia turut seleksi dan lolos. Meski demikian, status sebagai PNS tak menghalangi dia untuk terus aktif. Ia terus mengabdi sampai menjadi Sekretaris GP Ansor Kota Tasikmalaya periode 2015-2019.

Keaktifan Husna di lingkungan NU pun berbuah berkah. Puncaknya menjadi Kepala KUA setelah enam tahun menjadi Fungsional Pengembang Penyuluhan Syariah.

PKB Kab Tegal

"Memang termuda. Pak Husna sudah layak memimpin KUA meski masih muda," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, H. Munadi selepas pelantikan.

Diangkatnya Husna menjadi Kepala KUA di Kecamatan yang menjadi pusat Kota Tasikmalaya ini sampai juga ketelingan Ketua GP Ansor Kota Tasikmalaya, Ricky Assegaf.

Ricky langsung menyambangi kediaman Husna di Perum Pagaden Kawalu Kota Tasikmalaya menyampaikan rasa bangganya.

"Tah ieu teu barokahna aktif di NU teh (Nah ini barokah aktif di NU)...Selamat Pak Sekum..hahaha," kata Ricky sambil diikuti tawa Husna.

PKB Kab Tegal

Husna pun mengiyakan mulusnya karir dia sebagai PNS tak lepas dari barokah Nahdlatul Ulama. Ketika tes PNS saja hanya punya uang Rp 100 ribu, tapi bisa lolos di Kementerian Agama.

"Mungkin barokah itu datang terus menerus. Semoga saya amanat. Mudah-mudahan sampai bisa menjadi Kepala Kemenag nanti mah..hehe," ucapnya sambil bercanda. (Nurjani/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Cerita, Internasional PKB Kab Tegal

Jumat, 21 Desember 2012

Intelektual dan Arogansi Gerakan Mahasiswa

Oleh? Ahmad Riyadi

Kabar buruk menggumpal di langit kampus ketika segerombolan mahasiswa secara terang-terangan menolak nilai-nilai pluralitas, demokrasi, serta tak luput dari bidikan mereka untuk mendirikan negara khilafah. Entah dari mana pikiran sempit itu muncul, yang jelas, fanatisme agama—baik dalam lingkup kecil seperti kampus atau masyarakat secara luas—merupakan tantangan besar bagi kita dalam berbangsa dan bernegara.

Siapa pula dapat mengira, bahwa kampus yang oleh Plato dikatakan sebagai propopuli discimus (kita belajar untuk rakyat) ternyata menjadi tanah lapang bibit-bibit fanatisme tumbuh. Bahwa kampus yang konon mempunyai fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, pengabdian—jauh dari harapan ideal dan kenyataan.?

Intelektual dan Arogansi Gerakan Mahasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)
Intelektual dan Arogansi Gerakan Mahasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)

Intelektual dan Arogansi Gerakan Mahasiswa

Tetapi berbicara fanatisme seperti kasus di atas, tidak cukup menyandarkan segala macam persoalan dan solusi kepada pihak yang secara struktural terikat dengan kampus. Kampus tidak berdiri sendiri; ada masyarakat, keluarga, ormas dan keagamaan sampai organisasi kemahasiswaan ekstra yang turut serta berada di dalam lingkaran itu dengan kapasitas kepentingan yang beragam.

Lantas bagaimana peran pihak-pihak tersebut bertanggung jawab menjaga keutuhan Indonesia dari bahaya fanatisme agama, dalam lingkup paling kecil sekalipun seperti kampus?

Intelektual anti-Intelektualitas

PKB Kab Tegal

Ada dua pengertian tentang kaum intelektual. Pertama adalah pengertian Bendaian tentang kaum intelektual yang harus menjaga jarak dengan kekuasaan. Kedua yaitu, kaum intelektual harus melakukan keberpihakan terhadap kelompok tertentu sebagaimana termaktub dalam pengertian Gramscian.?

Tetapi, diartikan bagaimanapun kaum intelektual, publik mengamini bahwa kaum intelektual harus berpihak pada kejujuran dan kebenaran di tengah perubahan dan tantangan sosial. Kiranya itu yang di lakukan Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Mbah Hasyim, Mahbub Djunaidi sampai Cak Nur dan Gus Dur sebagai kaum intelektual. Mereka adalah kaum intelektulal yang mendedikasikan ide, gagasan, bahkan hidupnya kepada kelompok-kelompok minoritas yang mengalami ketertindasan oleh kekuasaan, menjunjung keadilan dan nilai-nilai universalitas kemanusian.?

PKB Kab Tegal

Di tengah ancaman fanatisme agama yang dewasa ini muncul; penolakan terhadap nilai-nilai universalitas kemanusiaan jelas menunjukkan semakin menggejalanya tindakan intoleransi yang mememecah belah bangsa. Kaum intelektual (baca: kader) organisasi kemahasiswaan, harus menunjukkan keberpihakannya; menjaga kesatuan Indonesia dari bahaya fanatisme agama untuk menjaga keutuhan bangsa dan kebhinekaan.

Kendati persoalan itu sudah tampak di kelopak mata beserta bahayanya, tak banyak perhatian yang diberikan oleh organisasi kemahasiswaan. Meminjam bahasa Martin Suryajaya (2016), mereka kaum intelektual yang penerapan fungsinya mengarah kepada kemubaziran sosial. Suatu keadaan yang mencemaskan ini ditandai dengan arogansi mahasiswa untuk melakukan gerakan-gerakan non-politis dan non-profit secara ekonomi, tapi dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat.?

Berbasis realitas

Fanatisme muncul akibat pengklaiman ? kepercayaan paling baik kelompok tertentu ketimbang kelompok lainnya sebagaimana tertera dalam buku Kala Agama Jadi Bencana (Charles Kimball, 2013). Budi Gunawan dalam artikelnya berjudul Horor Fanatisme, mengatakan bahwa gagasan besar yang tertindas dalam kultur modern adalah Tuhan. Ia menilai, dalam kultur modern fanatisme agama kian tak terbendung, bahkan dengan wajah teror dan pembunuhan. Parahnya, mereka yang melakukan adalah yang mengaku lebih dekat dengan Tuhan (Koloni Keadilan, 2006).

Dalam masyarakat kita sekarang ini, apa yang dikatakan Kimball maupun Budi Gunawan nyatanya menemukan relevansinya. Kaum agamawan nyaris lupa menghadirkan agama yang manusiawi. Pluralitas masyarakat dari aspek budaya, agama, dan ideologi diindahkan karena klaim berlebihan terhadap kebenaran kelompoknya sendiri. Dampaknya, memandang kelompok lain yang berbeda, adalah "najis" sehingga harus dimusnahkan.?

Gerakan anti universalitas kemanusiaan perlu mendapatkan perhatian dari gerakan mahasiswa. Perlawanan gerakan terhadap pemakzulan nilai-nilai universalitas sangat memungkinkan jika gerakan mahasiswa kembali ke tengah-tengah kesulitan dan problem masyarakat. Mereka hadir dengan seperangkat dan kadar intelektual untuk mewacanakan agama dan Tuhan dengan spirit humanis.

Karena bagaimanapun, keutuhan bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran agama, baik secara nilai maupun gerakan. Jangan sampai, fakta ini dinodai dengan munculnya gerakan-gerakan fanatisme yang justru membawa agama pada keburukan. Dan itulah tugas gerakan mahasiswa hari ini, mewacanakan agama yang humanis sebagai counter gerakan fanatisme agama.?

Penulis adalah? Anggota Biro Penelitian dan Pengembangan Cabang PMII DIY, dan Peneliti Sosial di Laboratorium Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai PKB Kab Tegal

Sabtu, 01 Desember 2012

Bentuk Komisariat, Pelajar NU Brebes Gandengan LP Maarif NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus cabang IPNU dan IPPNU kabupaten Brebes mengadakan rapat bersama dengan LP Maarif NU Brebes dan kepala sekolah di bawah naungan Maarif NU, Sabtu (26/9). Mereka berencana mengoptimalkan peran komisariat IPNU-IPPNU di lingkungan sekolah Maarif.

Dalam mewujudkan upaya itu, mereka sepakat mengadakan "Workshop Pendirian dan Optimalisasi Komisariat IPNU IPPNU" yang akan diikuti oleh para guru pembina PK IPNU dan IPPNU.

Bentuk Komisariat, Pelajar NU Brebes Gandengan LP Maarif NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Bentuk Komisariat, Pelajar NU Brebes Gandengan LP Maarif NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Bentuk Komisariat, Pelajar NU Brebes Gandengan LP Maarif NU

Ketua LP Maarif NU Brebes H Syamsul Maarif mengatakan "Semua sekolah di bawah naungan LP Maarif NU wajib mengembangkan adanya PK IPNU dan IPPNU sebagai tonggak awal kaderisasi NU dan mengawal Aswaja."

PKB Kab Tegal

Sekolah di bawah naungan LP Maarif NU Brebes terdiri atas 50 SD/MI, 65 SMP/MTs, dan 35 SMA/SMK/MA. Sementara lahan garapan IPNU dan IPPNU hanya tingkatan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.

PKB Kab Tegal

"Mengingat banyaknya jumlah sekolah Maarif di Brebes, maka sangat diperlukan kerja sama yang baik antara IPNU dan IPPNU di semua tingkatan, LP Maarif, dan pihak satuan pendidikan agar program kaderisasi ini berjalan dengan maksimal," ujar Ketua IPNU Brebes Ferial Farkhan.?

Kini IPNU dan IPPNU Brebes sedang membuat buku pedoman untuk PK IPNU dan IPPNU. Buku ini diharapkan mempermudah jalannya IPNU dan IPPNU di tingkatan komisariat.

Pihak IPNU dan IPPNU Brebes juga akan melakukan pengadaan Kartu Tanda Anggota (KTA) IPNU dan IPPNU dan atribut yang akan dipakai oleh seluruh pelajar NU. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Sejarah, Kajian PKB Kab Tegal

Jumat, 23 November 2012

Ini Cara Daftar Masuk Surga Menurut Clurit Emas

Pamekasan, PKB Kab Tegal. Ada beberapa cara untuk mendaftarkan diri masuk surga. Salah satunya dengan rutin membaca dan menghayati membaca ayat suci Al-Qur’an.

Ini Cara Daftar Masuk Surga Menurut Clurit Emas (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Cara Daftar Masuk Surga Menurut Clurit Emas (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Cara Daftar Masuk Surga Menurut Clurit Emas

Demikian ditegaskan penyair berjuluk clurit emas, KH D. Zawawi Imron saat menjadi pembicara dalam kegiatan Seminar dan Lomba Baca Puisi se-Madura yang digelar pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MTs Al-Misbah, Ponjanan Barat, Batumarmar, Pamekasan, Ahad (22/01).

"Dengan kita membaca Al-Quran, sama halnya dengan mendaftarkan diri untuk masuk surga," tegas Kiai Zawawi.

Kendati sudah mendaftar, tambah penyair yang pelukis ini, bukan lantas jadi jaminan bisa masuk surga. Apalagi yang enggan untuk melakukan pendaftaran, tentu jangan berharap banyak masuk surga.

PKB Kab Tegal

"Al-Quran lebih indah daripada puisi. Mari kita hadirkan Al-Quran dalam kegelisahan menjalani hidup," katanya. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Kamis, 22 November 2012

Soal Pendidikan dan Pengawasan Anak, Jangan Pasrahkan 100% ke Sekolah

Jember, PKB Kab Tegal - Tidak bisa dipungkiri bahwa peran orang tua teramat penting dalam mendidik anak. Bahkan orang tua dan keluarga lembaga pendidikan pertama dan utama bagi sang anak. Namun sayangnya, keterlibatan orang tua terhadap proses pendidikan anak sudah mulai menyusut, bahkan hilang sama sekali.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember Ustadz Moch Eksan saat memberikan ceramah dalam acara Imtihan dan Peringan Isra Miraj di halaman Yayasan Pendidikan Al-Kautsar, Sumberkatempah, Kecamatan Kalisat, Jember, Selasa (2/4).

Soal Pendidikan dan Pengawasan Anak, Jangan Pasrahkan 100% ke Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Pendidikan dan Pengawasan Anak, Jangan Pasrahkan 100% ke Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Pendidikan dan Pengawasan Anak, Jangan Pasrahkan 100% ke Sekolah

Menurutnya, peran dan keterlibatan orang tua dalam mendidik anak tidak boleh diabaikan. "Jadi orang tua jangan mengabaikan dan menganggap remeh tugasnya selaku pendidik bagi anak-anaknya," katanya.

PKB Kab Tegal

Ia menambahkan, Islam mengajarkan bahwa hitam-putihnya anak tergantung pada orang tua, termasuk dalam keyakinan yang dianut. Harus disadari bahwa arah jalan dan masa depan anak, peletak kerangka dasarnya adalah kedua orang tuanya. Namun kesadaran tersebut lama–kelamaan semakin memudar. Bahkan banyak orang tua terutama di perkotaan perannya sebagai pendidik sepenuhnya diserahkan kepada lembaga lain, yakni sekolah.

Peran sekolah yang sebenarnya hanya substitutif, sekarang jadi dominatif. "Peran orang tua sebagai pendidik, tidak bisa digantikan oleh siapapun. Sebab, keduanya tidak hanya memiliki hubungan biologis, tapi juga selayaknya ada hubungan ideologis," tuturnya.

Mantan Dosen STAIN Jember itu menjelaskan, tugas orang tua sebagai pendidik tidak serta-merta diasumsikan sebagaimana guru yang mengajar murid-muridnya. Sebab, jika orang tua bertindak sebagai guru tentu tidak mungkin karena mereka masih harus mencari nafkah untuk keluarga. Namun yang dibutuhkan adalah perhatian dan kontrolnya terhadap pendidikan anak.

PKB Kab Tegal

"Perhatian, kasih sayang, kepedulian dan pengawasan kepada anak, kemudian menjadi contoh yang baik, itu sesungguhnya sudah cukup (orang tua) dimaknai mendidik," urainya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Nahdlatul Ulama, Kajian Islam PKB Kab Tegal

Ribuan Nahdliyin Probolinggo Gelar Istighotsah untuk Bangsa

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Ratusan nahdliyin di Kabupaten Probolinggo mengikuti istighotsah dan doa bersama untuk bangsa yang digelar PCNU Kabupaten Probolinggo di halaman depan Eks Kantor Bupati Probolinggo di Kecamatan Dringu, Rabu (8/2).

Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Pemkab Probolinggo Asy’ari, Ketua PCNU Probolinggo KH Abdul Hadi Syaifullah, Ketua PCNU Kota Kraksaan KH Nasrullah Ahmad Suja’i, jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah dan camat serta para ulama dan kiai se-Kabupaten Probolinggo.

Ribuan Nahdliyin Probolinggo Gelar Istighotsah untuk Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Nahdliyin Probolinggo Gelar Istighotsah untuk Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Nahdliyin Probolinggo Gelar Istighotsah untuk Bangsa

Istighotsah dan doa bersama untuk bangsa ini diawali dengan hadrah dan sholawatan. Istighotsah sendiri dipimpin oleh Rais Syuriyah PCNU Probolinggo KH Jamaluddin Al-Hariri.

PKB Kab Tegal

Wakapolres Probolinggo Kompol Hendy Kurniawan menyampaikan permohonan maaf terkait dengan pendataan para ulama yang di Kabupaten Probolinggo. Pendataan itu dilakukan dengan tujuan untuk silaturahmi yang akan dilaksanakan oleh Kapolda Jawa Timur.

“Tahun depan kita akan melaksanakan kegiatan politik, kita harus bisa saling menjaga keamanan. Kita butuhkan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat agar terjalin kerja sama yang baik,” katanya.

Sementara Asy’ari menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama antara NU dan pemerintah sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar.

PKB Kab Tegal

“Kami dari pemerintah tidak bisa membangun tanpa bantuan dari masyarakat Probolinggo Karena itu kami harapkan bantuan dari masyarakat semua untuk membangun Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Kiai Abdul Hadi mengatakan, satu-satunya ormas Islam yang masih mencintai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah NU. Saat ini Kabupaten Probolinggo sudah sangat prihatin karena sudah banyak kejadian yang menimpa Kabupaten Probolinggo.

“Kami perintahkan kepada kader GP Ansor dan Banser untuk membantu aparat keamanan agar keadaan Kabupaten Probolinggo lebih kondusif. Kita jangan sampai kalah dengan kezaliman, kalau kita kalah berarti negara akan hancur,” ujarnya.

Lebih lanjut Kiai Abdul Hadi menegaskan ada isu di media sosial (medsos) berupa pendataan ulama. Sementara di Kabupaten Probolinggo tidak ada pendataan dan sertifikasi para ulama.

“Kita harus saling berkoordinasi untuk menjaga Kabupaten Probolinggo agar lebih kondusif. Sudah banyak orang-orang yang merongrong NKRI, maka kita sebagai warga NU mempunyai tanggung jawab besar untuk menjaga NKRI,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 20 November 2012

Rukyatul Hilal Jumadil Akhir 1434 H

60 aktifis falakiyah di Jakarta dan Jawa Barat, Rabu (10-11/4) kemarin mengikuti Rukyatul Hilal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Pusat Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu Sukabumi.

Rukyat kali ini dihadiri oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA, Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag, Utusan Dari Kemenag Sukabumi, Utusan ? BHR (Badan Hisab Rukyat) Sukabumi, Utusan KUA Se-kota Sukabumi, Lajnah Falakiyyah PBNU, Tim Falakiyah LDII, dan para ahli falak Jawa Barat dan sekitarnya.

Rukyatul Hilal Jumadil Akhir 1434 H (Sumber Gambar : Nu Online)
Rukyatul Hilal Jumadil Akhir 1434 H (Sumber Gambar : Nu Online)

Rukyatul Hilal Jumadil Akhir 1434 H

Acara dimulai dengan kunjungan Dirjen Bimas Islam beserta rombongan ke Gedung Pusat Observasi Bulan baru yang terletak di desa Cibeas kecamatan Simpenan kabupaten Sukabumi untuk melakukan survey gedung POB yang baru. Kemudian dilanjutkan ke Gedung Pusat Observasi Bulan lama yang terletak di desa Cidadap kecamatan Simpenan kabupaten Sukabumi untuk malaksanakan prosesi Rukyatul Hilal.

PKB Kab Tegal

Prosesi Rukyatul Hilal dimulai pada pukul 16.30 WIB dengan sambutan Dirjen Bimas Islam dan Doa oleh KH. Yahya Sukabumi.?

"Perbedaan penentuan awal bulan Qamariyah masih rentan sekali terjadi di Indonesia, bahkan di beberapa negara lainnya. Namun janganlah kemudian karena perbedaan tersebut menjadi bibit-bibit perpecahan di kalangan umat islam. Sosialaisasi hisab rukyat juga perlu dilakukan agar umat islam mengetahui bagaimana cara penentuan awal bulan qamariyah yang benar," ujar Dirjen Bimas Islam Prof Dr. H. Abdul Djamil, MA dalam sambutannya.?

Sementara Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag menyampaikan dalam simulasi Rukyatul Hilal kepada para perukyat bahwa pada tanggal 29 Jumadil Ula 1434 H/10 April 2013 hilal berada pada ketinggian sekitar -1 derajat pada azimuth 280 derajat ketika matahari terbenam pukul 17:54 WIB, sehingga sangat tidak mungkin hilal bisa dilihat.

PKB Kab Tegal

Namun demikian, lanjutnya, rukyat tetap dilakukan sebagai sarana untuk membuktian hasil hisab yang telah dilakukan sebelumnya. Beliau juga menambahkan kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari yaitu Rabu dan Kamis, 10 dan 11 April 2013. Pada hari Kamis posisi hilal telah mencapai ketinggian sekitar 9 drajat, sehingga besar kemungkinan hilal akan bisa dilihat.

Selain seremonial kegiatan, paniatia juga mengemas kegiatan tersebut dengan penjelasan penggunaan alat rukyat modern yang disampaikan oleh Ismail Fahmi, S.Ag dan H. Hendro Setyanto, MSI.?

Dalam penjelasannya, mereka menyampaikan bahwa alat rukyat sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan teleskop yang canggih, kita cukup memasukkan data koordinat, maka teleskop tersebut akan bergerak dengan sendirinya menuju benda langit yang dituju. Selain teleskop, software-software komputer atau sejenisnya juga cukup akurat dalam menyumbang kemajuan rukyatul hilal.

Dalam pelaksanaan ini peserta cukup serius mengikuti, terbukti para peserta sangat sungguh-sungguh memperhatikan pemaparan dari para pemateri. Selain itu peserta juga terkesan gembira bisa mengikuti kegiatan Rukyatul Hilal secara langsung dengan mencoba menggunakan teropong hilal yang telah disiapkan oleh tim rukyatul hilal.

Kamis 11 April

Melanjutkan kegiatan rukyatul hilal ? pada hari sebelumnya (10/4) di Pusat Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu Sukabumi. Tim rukyatul hilal melakukan kegiatan tersebut dengan tim Pegiat Lajnah Falakiyah PBNU yang di koordinatori oleh Ali Maftukin, SHI. Dan tim lajnah falakiyah dari Banten yang dikoordinatori oleh Buseri.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai pada jam 14.00 WIB dengan penjelasan simulasi rukyatul hilal oleh Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag dan Ismail Fahmi, S.Ag kepada para peserta. Dalam penjelasannya, diterangkan bahwa matahari akan terbenam pada pukul 17:54 WIB dan hilal pada saat matahari terbenam akan berada pada ketinggian 9 derajat pada Azimuth 285 derajat. Sehingga besar kemungkinan hilal akan telihat baik menggunakan alat maupun dengan mata telanjang. Alat yang digunakan rukyat pada saat adalah teropong vixen dan beberapa alat pendukung lainnya.

Dalam pelaksanaan rukyatul hilal kali ini cuaca kurang begitu bersahabat karena pada pukul 15.00 WIB hujan cukup deras mengguyur lokasi Rukyatul Hilal. Namun tim perukyat tetap melakukan pengamatan dengan harapan ketika menjelang matahari terbenam langit akan cerah kembali sehingga hilal akan bisa terlihat.

Harapan para perukayat tidak sia-sia karena sekitar pukul 16.30 hujan berhenti dan langit mulai cerah di bagian barat. Walaupun langit bagian timur masih menampakkan mendung dan gelapnya.

Para peserta cukup antusian melakukan kegiatan tersbut, terbukti dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta kepada tim lajnah falakiyah kemenag RI. Peserta juga menyempatkan diri untuk mengamati secara langsung menggunakan alat yang telah disediakan. (Ali Maftukin:Red:Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal

Sabtu, 27 Oktober 2012

IPNU-IPPNU Babat Tingkatkan Kapasitas di Bidang Fiqih

Babat, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Babat mengadakan kegiatan seminar fiqih seputar haid, nifas, istihadlo yang diikuti sekitar 120 kader IPPNU dan 25 Kader IPNU dari 14 PAC IPNU dan IPPNU se-Cabang Babat, Jawa Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor MWCNU Sambeng dengan tema ‘Menyingkap tabir seputar wanita dalam jangkauan fiqih (haid, nifas, istihaflo)’ ini dihadiri juga beberapa tamu undangan dari PCNU Babat, DPRD Kabupaten Lamongan, MWCNU setempat dan Pemateri dari Pesantren Langitan Tuban Jatim.

IPNU-IPPNU Babat Tingkatkan Kapasitas di Bidang Fiqih (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Babat Tingkatkan Kapasitas di Bidang Fiqih (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Babat Tingkatkan Kapasitas di Bidang Fiqih

Sebagai pimpinan cabang yang baru beberapa bulan berdiri, IPNU-IPPNU Babat memfokuskan diri dengan pengembangan organisasi dan keilmuan. “Maka sekaligus dalam momen harlah ini kami melaksanakan kegiatan yang dirasa penting karena banyak para kader yang membutuhkan pengetahuan seputar haid dan thaharah agar lebih mantap dalam menjalankan ibadah sehari-hari,” ucap Ketua PC IPPNU Babat Muwassholah.

Koordinator Departemen Dakwah Mundir menambahkan dalam sambutanya, kitab-kitab fiqih kebanyakan bab yang pertama kali dibahas adalah bab thaharah (sesuci). “Maka pada awal kegiatan PC IPNU-IPPNU Babat, kami melaksanakan kegiatan ini bersama Ustadz H Muntahal Khoir dari Pesantren Langitan yang ahli dibidang fiqih," terangnya. ? ?

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Babat KH Mustaqim Selaku memberi apresiasi terkait kegiatan ini, dan berharap ke depan untuk lebih memperhatikan keilmuan para pelajar dan selanjutnya akan di fasilitasi untuk melaksanakan kegiatan Diklat Aswaja. (S Didik/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Tegal PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Oktober 2012

Sumpah Setia NKRI Jadi Syarat Sah Mahasiswa Baru STISNU Tangerang

Tangerang, PKB Kab Tegal - Malam puncak kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang mahasiswa diambil sumpah setia kepada Nahdlatul Ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu sebagai syarat sah menjadi mahasiswa baru di STISNU Nusantara Tangerang.

“Statuta mengamanatkan setiap mahasiswa baru STISNU harus setia pada NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” terang Wakil Ketua STISNU Nusantara H Muhamad Qustulani di Kampus STISNU Tangerang, Kamis (28/9).

Sumpah Setia NKRI Jadi Syarat Sah Mahasiswa Baru STISNU Tangerang (Sumber Gambar : Nu Online)
Sumpah Setia NKRI Jadi Syarat Sah Mahasiswa Baru STISNU Tangerang (Sumber Gambar : Nu Online)

Sumpah Setia NKRI Jadi Syarat Sah Mahasiswa Baru STISNU Tangerang

Menurutnya, mahasiswa STISNU adalah bagian orang yang ingin membesarkan dan mengurusi NU. maka barang siapa yang mengurusi NU, dalam doa pendiri NU (Hadratusyeikh KH. Hasyim Asyari)? adalah santrinya dan didoakan husnul khatimah. Berikut sumpah setia yang dibaca oleh semua mahasiswa baru STISNU Nusantara Tangerang.

PKB Kab Tegal

Bismillahirrahmanirrahiem

PKB Kab Tegal

Asyhadu allaa ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna muhammadrrasuulullah

Radhiitu billahi Rabba, wabil islaami diinaa, wabimuhammadinnabiyya wa rasuulaa

Wabil qur’aani imaamaa...

Dengan memohon ridlha, rahmat, dan maghfirah Allah swt, saya berikrar:

Bahwa saya:

Menyerahkan diri menjadi mahasiswa STISNU Nusantara dan kader Nahdlatul Ulama

Sebagai mahasiswa STISNU Nusantara senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal jama’ah, dan akan terus menjaga nama baik STISNU Nusantara

Sebagai Mahasiswa STISNU Nusantara dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya, pantang berputus asa, pantang menyerah,? dalam situasi dan kondisi apapun.

Sebagai mahasiswa STISNU Nusantara agar selalu patuh dan taat kepada tridarma perguruan tinggi: pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Sebagai mahasiswa STISNU Nusantara bahwa saya siap berada di baris terdepan garda mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 1945 dan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah Negara serta segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

Astaghfirullahal ‘Adzhiem, Astaghfirullahal ‘Adzhiem, Astaghfirullahal ‘Adzhiem.

hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’mannashier.

Laa haula walaa quwwata illaa billahil aliyyil azhim.


Pengambilan sumpah dilaksanakan menjelang subuh diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dan didampingi oleh pengurus Dewan Mahasiswa STISNU. (Suhendra/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, AlaNu, Tokoh PKB Kab Tegal

Selasa, 09 Oktober 2012

Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1436H, Ikatan Mahasiswa Nahdliyyin di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) menggelar acara STAN Bershalawat dengan mengusung tema “Bersihkan Hati, Sambut Bulan yang Suci dengan Sholawat Nabi.”

Acara ini telah dipersiapkan dengan waktu yang tidak singkat dan merupakan agenda besar tahunan dari organisasi di bawah naungan KMNU Nasional ini. Pada tahun ini, IMAN STAN menghadirkan tokoh PBNU serta majelis kondang yang dipimpin oleh para habibyang biasa disebut sebagai Majelis Rasulullah.

Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Bertempat di halaman gedung Student Centre STAN Acara dimulai Ahad (7/6) pukul 20.00 WIB dan berakhir pukul 23.30 waktu setempat dengan pra acara pembacaan Ratib oleh Ketua Fosmat (Forum Silaturrahmi Majelis Ta’lim) Bapak KH. Romlihserta pembukaan oleh pembawa acara yang merupakan Mantan Ketua Organisasi penyelenggara, Uluwan Maurits Thuba.

PKB Kab Tegal

Sambutan disampaikan oleh Ustadz Dawud Arif Khan yang merupakan Pendiri Ikatan mahasiswa Nahdliyyin STAN dilanjutkan dengan acara inti, yakni pembacaan maulid oleh Majelis Rasulullah yang sempat menggetarkan seantero kampus yang biasa dijuluki Kampus Ali Wardhana ini.

PKB Kab Tegal

Disusul dengan sambutan dari Bapak Pratin dari perwakilan Sekretariat Kampus STAN yang merupakan Alumni Organisasi IMAN pula. Dilanjutkan dengan mau’idloh Hasanah oleh Habib Hamid Bin Abu bakar sebagai salah satu pimpinan Majelis RasulullahSerta Bapak KH. Ahmad Sudrajat yang merupakan pengurus lembanga PBNU. Animo mahasiswa dan masyarakat begitu tinggi dilihat dari tak sedikitnya peserta yang mengikuti rangkaian acara.

Dalam tausiyahnya, Habib Hamid mengajak hadirin untuk terus mengingat Allah dan bershalawat kepada rasul-Nya, hingga sempat menghadiahkan beberapa amalan agar hidup tentram, yakni sering membaca Al-Qur’an, bershalawat, dan beristighfar.

Ustadz Ahmad Sudrajat mengulas tentang berbagai gejolak politik yang seringkali mengatasnamakan islam di dalamnya disertai dengan beberapa pandangan dan opini terkait di dalamnya yang patut menjadi bahan untuk berhati-hati bagi para Jama’ah khususnya Mahasiswa yang merupakan kader estafet kepemimpinan bangsa. Di akhir tausiyah keduanya, ia mengajak hadirin untuk bermunajat agar dimudahkan urusan dunia dan akhiratnya serta dikabulkan seluruh hajat-nya khususnya bagi Seluruh elemen kampus Sekolah tinggi Akuntansi negara.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” QS. Al Ahzab : 56. (Arif Rahman/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, RMI NU, Warta PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Oktober 2012

Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran

Jember, PKB Kab Tegal - Momentum perayaan pergantian tahun (2018), bukan tidak mungkin disusupi oleh oknum-oknum  yang  tidak bertanggung jawab, ingin mengadu domba antarumat beragama dengan memunculkan isu SARA. Hal ini mendorong jajaran Polsek Kaliwates, Polres Jember  melakukan razia terompet berbahan kertas bertuliskan ayat Al-Quran, Kamis (28/12).

Razia tersebut  dipimpin  langsung oleh Kapolsek Kaliwates Kompol H Harwiyono. Mereka  menyisir sejumlah pedagang  terompet yang mangkal di Jalan Gajahmada, Jalan A Yani, Jalan  Trunojoyo hingga Jalan Hos Cokroaminoto Kabupaten Jember. Lokasi tersebut dalam beberapa terakhir ini memang marak dengan pedagang kaki lima dadakan yang menjual aneka terompet untuk menyambut tahun baru 2018.

Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)
Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)

Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran

Menurut H Harwiyono, razia tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada terompet yang bahan pembungkusnya adalah kertas yang bertuliskan ayat-ayat al-Quran. Sebab, jika hal itu terjadi, dikhawatirkan melukai hati  umat Islam, sehingga menimbulkan keresahan, bahkan protes di mana-mana.

PKB Kab Tegal

"Sekecil apapun kalau itu berbau SARA, wajib kita antisipasi. Sebab, itu bisa menjadi masalah besar," ucapnya kepada PKB Kab Tegal.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak memproduksi sesuatu, termasuk terompet, dengan mengait-kaitkan terhadap sesuatu yang barbau SARA. Sebab, masyarakat sangat sensitif terhadap persoalan yang menyangkut agama.

Dalam razia tersebut tidak ditemukan adanya terompet yang berbahan kertas bertuliskan ayat Al-Quran. Walupun demikian, H Harwiyono menegaskan, pihaknya akan terus melakukan razia dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan tidak ada terompet yang berbaru SARA.

PKB Kab Tegal

"Dan bagi warga yang mendapatkan itu, tolong hubungi kami," lanjutnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Nasional, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Kamis, 27 September 2012

PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat

Jakarta, PKB Kab Tegal?



Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan tentang shalawat yang akan dibacakan warga NU yang ditargetkan sampai 1 miliar kali pada tanggal 21 Oktober malam dalam rangka peringatan Hari Santri. Shalawat yang akan dibaca warga NU serentak dari Aceh sampai Papua itu adalah Shalawat Nariyah.

Menurut Kiai Said, Shalawat Nariyah ada yang menyebutkan Shalawat Taziyah. “Kalau nariyah kan artinya api. Yang jelas pengarangnya juga banyak pendapat,” katanya di PBNU, Jakarta, (Jumat 7/9).?

PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat

Namun yang jelas, lanjutnya, kita sepakat bahwa Shalawat Nariyah itu kalau dibaca, mengandung kiestimewaan yang luar biasa. Syekh ? Nazli Haqqi mengatakan, siapa yang membaca Shalawat Nariyah 4444, pasti kebutuhannya dikabulkan Allah.

Ketika ditanya untuk tujuan apa PBNU mengimbau warganya membacakan shalawat tersebut sampai 1 miliar kali, menurutnya, untuk ? bangsa dan negara Indonesia.

“Mudah-mudahan Indonesia selamat, aman, ternteram, masyarakatnya tetap solid, sabar dan tabah. Insya allah PBNU akan membacakannya 1 miliar,” katanya.?

PKB Kab Tegal

Ketika ditanya bagaimana pendapat PBNU kepada orang yang membenci dan membid’ahkan shalawat? “Tidak usah ngurusin,” katanya singkat. (Abdullah Alawi) ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Olahraga, Lomba PKB Kab Tegal

Sabtu, 22 September 2012

Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham

Demak, PKB Kab Tegal. Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU Madrasah Aliyah An-Nidham Kalisari, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, telah resmi dilantik Jumat (11/9) di serambi masjid madrasah setempat. Pelajar NU An-Nidham telah sah dan legal dipimpin duet Rekan Muhammad Muazzad sebagai Ketua PK IPNU dan Rekanita Mardhiyah sebagai Ketua PK IPPNU di MA An-Nidham.

Prosesi Pelantikan PK IPNU dipimpin langsung oleh Ketua pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Demak Abdul Halim didampingi Wakil Ketua Bidang Olahraga dan Seni Budaya PC IPNU Demak Rekan Zainul Muhtar.

Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham (Sumber Gambar : Nu Online)
Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham (Sumber Gambar : Nu Online)

Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham

Adapun pelantikan PK IPPNU, ketua PC IPPNU Demak Istiqomah memandatkan kepada Nurul Indana selaku Ketua Pimpinan Anak Cabang IPPNU Kecamatan Sayung bersama Indah Aliyah Fadhilah selaku Bendahara PAC IPPNU Sayung.

PKB Kab Tegal

Ketua PC IPNU Demak Abdul Halim mengaku bangga karena komisariat-komisariat makin giat dan memunculkan kader-kader baru. Terlebih pihak sekolah atau madrasah serta ranting NU turut mendukung perkembangan kaderisasi ini. Ia berharap hal itu berlanjut dan menular di sekolah/madrasah serta desa-desa lain di kabupaten yang terkenal dengan sebutan Kota Wali ini.

PKB Kab Tegal

“Semoga PK IPNU-IPPNU MA An-Nidham makin maju serta kokoh, dan kami mohon komunikasi intens dengan PAC IPNU-IPPNU Sayung, karena kami siap untuk senantiasa hadir dan men-support rekan-rekanita,” harap Nurul Indana dalam sambutannya.

Pelantikan tersebut antara lain disaksikan Ahmad Musa selaku Ketua Tanfidziyah Pimpinan Ranting NU Kalisari dan Mukhozin selaku Khatib Syuriyah PR NU Kalisari, serta Markum selaku Kepala Madrasah MA An-Nidham.

“An-Nidham dalam proses pendiriannya digagas oleh tokoh Ranting NU Desa Kalisari, maka sudah seharusnya kami bertanggung jawab agar Ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan panji NU senantiasa menggema di madrasah ini,” ujar Ahmad Musa.

Markum berjanji akan berusaha mengelola secara maksimal MA An-Nidham agar lebih maju sebagaimana visi pendiriannya. “Salah satunya dengan penguatan Tradisi dan keilmuan NU di kalangan peserta didik, dengan harapan anak-anak kami makin mantap dan yakin akan aqidah agam Islamnya dan juga siap mengamalkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah di tengah-tengah masyarakat,” imbuhnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa PKB Kab Tegal

Jumat, 21 September 2012

Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur

Blitar, PKB Kab Tegal. Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur kali ketiga, salah seorang pengasuh pesantren Mambaul Hikam Mantenan, Udanawu Blitar berlangsung meriah karena, panitia menghadirkan jamiyah Rosho (Rotibul Hadad dan Sholawat Rosul) pimpinan Habib Husein Baabud dari Kediri.

Sejak habis shalat tarawih, ribuan jamaah sudah tumpleg bleg di halaman pesantren yang dikenal melaksanakan shalat tarawih tercepat di dunia ini. Bak, acara kampanye, mereka hadir dengan membawa atribut dan bendera jamaahnya masing-masing.?

Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur

“Semoga kemuliaan dan sanjungan selalu diberikan kepada Nabi Mohammad SAW. Ampunan dan Rahmat selalu diberikan kepada para pendiri pesantren ini dan khususnya Romo Kiai Zbubaidi Abdul Ghofur yang saat ini pas haul ketiganya,’’ ungkap ? Habib Husein saat berdoa di hadapan ribuan jamaah.?

PKB Kab Tegal

Selain, Habib Husein Baabud, juga hadir mendampinginya Habib Hilmy ? Al-Atos, Habib Baity, Habib Hesein Al-Muhdhor dan puluhan masyayich lainnya seperti KH Sonhaji Nawal Karim, KH Abaidillah, KH Zakki Al-Aula, KH Fahmi Hafidz Al-Jatinomi dan Kiai Moh Ambar Mahjub Asmui.

PKB Kab Tegal

KH Diya’uddin Azam-zami, kepada PKB Kab Tegal menyatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati haul abahnya kali ketiganya.?

“Malam ini haul abah kali ketiga, kami menghadirkan jamiyah Rosho asuhan Habib Husein,’’ ujar Gus Diya’panggilan akrabnya.

Semasa ? hidup abahnya, ungkap Gus Diya’ juga ? mendirikan jamiyah rotibul hadad dan sholawatur rosul. Acara dilaksanakan setiap malam Selasa pon dan diikuti ratusan jamaah dari warga sekitar pesantren.?

”Mayoritas yang ikut adalah anggota thoriqoh di pesantren ini. Dan kegiatan ini terus berlanjut sampai saat ini,’’ ungkap Gus Diya’ yang kini juga menjadi Mursyid Thoriqoh Al-Naqsabandiyah Cholididyah yang berpusat di pesantren tersebut.

“Semoga ampuan dan ridho Allah SWT selalu diberikan kepada para sepuh dan dhuriyah pesantren beserta pata jamaahnya,’’ doa Gus Diya’uddin. (Imam Kusnin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Pendidikan PKB Kab Tegal

Selasa, 18 September 2012

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri

Serang, PKB Kab Tegal

Ratusan kader PMII mengikuti Kampus Bershalawat dengan Tema Meneguhkan Eksistensi Santri dalam Merawat Tradisi, di Masjid Syekh Nawawi Al-Bantani Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kota Serang, Banten, Senin (23/10).

Acara yang dimulai bakda isya hingga dini hari ini diisi dengan kegiatan shalawat bersama, pelantunan ayat Suci Al-Quran, tausiyah, dan doa bersama.

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri

Ketua PCNU Kota Serang KH Matin Syarkowi menyampaikan, kader PMII harus tuntas dalam karakter dan identitas ahlusunnah wal jamaah. Jangan sampai karena adanya gesekan kepentingan, kader PMII dan kader banom-banom NU lainnya terpengaruh Wahabi, apalagi HTI.

“Kader PMII melalui Hari Santri ini harus meneguhkan posisinya dalam perkembangan zaman dan mampu menjawab tantangan itu. Jangan sampai bajunya NU, tapi isinya Wahabi apalagi HTI. Ini harus tegas,” kata KH Matin Syarkowi yang juga Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII.

PKB Kab Tegal

Ia menyatakan, banyak peristiwa krusial sejarah pendirian bangsa ini yang terjadi di Banten.

“Para pendiri bangsa (founding fathers) kita tidak lepas dari ulama dan santri Banten dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Perjuangan Presiden Soekarno dan Jendral Soedirman tidak lepas dari peran para ulama dan santri Banten terdahulu,” urainya.

Kiai Matin berharap bukti peran krusial perjuangan para ulama dan santri harus menjadi inspirasi dan semangat pergerakan para kader PMII Banten.

Agus Pramono dari PCINU Federasi Rusia menyampaikan, perkembangan peradaban pendidikan di Rusia hari ini merupakan manifestasi dari model pendidikan Jabal Ibn Hayan. 

“Model pendidikan ini mampu dicapai Rusia karena peristiwa sejarah ketika Kekaisaran Mongol menginvasi kekhalifahan Abbasiyah dan memindahkan pusat peradaban pendidikan dunia saat itu ke pusat Kekaisaran Mongol yaitu Rusia,” kata pria yang akrab disapa Gus Pram. 

PKB Kab Tegal

Ketua PCNU Kediri 2001-2005 itu menyampaikan bahwa semangat intelektualitas kader PMII telah didukung H Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga merupakan ketua Umum PB PMII 1994-1997.

“Kader PMII yang memiliki kapasitas akan didukung penuh untuk melanjutkan studinya ke Rusia,” ujar Gus Pram. (Andra Imam Putra/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Meme Islam, Budaya PKB Kab Tegal

Rabu, 05 September 2012

TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama

Jepara, PKB Kab Tegal. Bukan tanpa sebab Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kerap tertimpa problem di tempat mereka bekerja. Di antara permasalahan-permasalahan yang hingga kini belum dipecahkan ialah perkara sosial, budaya dan keagamaan.

TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama

Pernyataan itu diuraikan Hindun Anisah, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) Jepara dalam "Sosialisasi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia; Jangan Berangkat Sebelum Siap" yang dilaksanakan di Gedung Wanita Jepara, Sabtu (31/10) siang.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI itu Ning Hindun, sapan akrabnya, mengatakan persoalan itu perlu disiasati dengan serius.

PKB Kab Tegal

“Sebagai organisasi kemasyarakatan, NU mempunyai porsi untuk memberi materi keagamaan calon TKI sehingga problem-problem yang ada bisa diminimalisir,” terang istri KH Nuruddin Amin, pengasuh pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara.

Perempuan yang lahir di Yogyakarta, 02 Mei 1974 itu prihatin ketika ada tenaga kerja yang karena dalam praktik ibadahnya beda dianggap “sihir”. “Padahal praktik ibadah yang ditunaikannya sudah dilakukan sejak kecil,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Naifnya di Saudi Arabia, misalnya, orang yang terbukti melakukan tindak sihir diganjar hukuman mati. Tak hanya di Saudi, tambahnya, di Hongkong persoalan TKI juga 99 persen berkutat agama.

Contohnya TKI Muslim yang mengurus anjing, jadwal shalat yang berbenturan dengan tugas kerja dan sejumlah dinamika yang lain.

Menanggapi persoalan yang ada, Satgas TKI itu menjelaskan, sebenarnya sudah ada fiqih TKI praktis. Sayangnya, menurut Hindun, ada beberapa persoalan fiqih TKI yang belum dibahas. Juga minimnya sosialisasi keberadaan buku praktis tersebut.

Selain harus siap menghadapi perbedaan sosial, budaya dan keagamaan calon tenaga kerja harus siap administrasi juga mental.

Jangan Salah Pilih

Pembicara lain, Abdul Karim dari Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI menyatakan, jangan salah memilih perusahaan yang memberangkatkan TKI.

Di Indonesia perusahaan resmi yang mengurus TKI sejumlah 490-an. Ia menegaskan hanya perusahaan yang bisa memberangkatkan tenaga kerja. Perseorangan jelas tidak bisa.

“Jika salah pilih bisa berakibat ruwet. Makanya jangan asal percaya,” tegas Karim kepada ratusan peserta yang hadir.

Calon tenaga kerja, sambungnya, juga tidak langsung berangkat tetapi melalui proses terlebih dahulu. Di samping itu calon tenaga kerja juga harus tahu hak dan kewajiban yang didapatkan baik kepada perusahaan maupun dinas yang mengurusi TKI. Di samping siap materi dan kondisi negara yang dituju.

Ia berharap seperti halnya di Lombok dan Jawa Barat, di Jepara ada lembaga yang konsen menangani TKI. Kegiatan yang diikuti ratusan Banom NU itu juga dihadiri Fatchan Subchi, Anggota DPR RI. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja, Pesantren, Amalan PKB Kab Tegal

Selasa, 04 September 2012

Kisah Pembela Israel yang Akhirnya Jadi Pengkritik

Kairo, PKB Kab Tegal. Seorang Belanda yang melawan Nazi dan membela hak orang-orang Yahudi untuk membentuk negara Israel telah berubah menjadi kritikus pada empat dekade kemudian setelah serangan udara Israel meratakan rumah di Jalur Gaza, menewaskan enam anggota keluarganya dari hubungan pernikahan. 

"Adikku kehilangan suaminya, yang dieksekusi di bukit pasir atas keterlibatannya dalam perlawanan," Henk Zanoli, 91, dalam sebuah suratnya kepada duta besar Israel yang dikutip oleh The New York Times. 

Kisah Pembela Israel yang Akhirnya Jadi Pengkritik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Pembela Israel yang Akhirnya Jadi Pengkritik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Pembela Israel yang Akhirnya Jadi Pengkritik

"Saudara saya kehilangan tunangan Yahudi yang dideportasi, yang tidak pernah kembali." 

PKB Kab Tegal

Zanoli melanjutkan, "Dengan latar belakang ini, sangat mengejutkan dan tragis bahwa hari ini, empat generasi pada keluarga kami dihadapkan dengan pembunuhan saudara kami di Gaza. Pembunuhan yang dilakukan oleh negara Israel. "

Cerita Zanoli dengan orang-orang Yahudi dan Israel dapat ditelusuri pada 1943 ketika ia melakukan tindakan berbahaya untuk menyelundupkan seorang anak Yahudi dari Amsterdam ke desa Eemnes untuk menyelamatkan hidupnya dari Holocaust. 

PKB Kab Tegal

Cucu perempuannya, seorang diplomat Belanda, menikah dengan seorang ekonom Palestina, Ismail Ziadah, yang kehilangan tiga saudara, adik ipar, keponakan dan istri pertama ayahnya dalam serangan itu. 

Zanoli berubah selama beberapa dekade dari pendukung menjadi seorang pengkritik negara Israel. 

Tidak hanya Zanoli, kasusnya mencerminkan pergeseran yang lebih besar di Eropa, di mana kesedihan atas peristiwa Holocaust menyebabkan banyak orang mendukung berdirinya negara Israel pada tahun 1948. 

Gairah ini telah berubah setelah pendudukan Israel di jalur Gaza dan Tepi Barat pada tahun 1967 dengan sejumlah serangan udara Israel yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina selama beberapa dekade terakhir. 

"Saya mengembalikan medali saya karena saya tidak setuju dengan apa yang negara Israel lakukan untuk keluarga saya dan Palestina secara keseluruhan," kata Zanoli dalam sebuah wawancara pada Jum’at di apartemennya. Ia menambahkan bahwa keputusannya adalah pernyataan "hanya terhadap negara Israel, bukan orang-orang Israel." 

"Yahudi adalah teman-teman kita," kata Zanoli, seorang pensiunan pengacara yang menggunakan skuter bermotor tetapi tetap terlihat sehat, seperti yang muncul dalam arsip foto yang sudah menguning di tahun 1940-an, yang merupakan arsip peringatan Yad Vashem Holocaust di Yerusalem. 

Zanoli mengatakan ia belum pernah secara terbuka mengkritik Israel "Sampai saya mendengar bahwa keluarga saya adalah korban." 

Dari korban menjadi agresor 

Di Gaza, besan Zanoli yang kehilangan enam anggota keluarganya, memuji sikapnya sebagai respon yang pas atas untuk kerugian mereka. 

Hassan al-Zeyada, seorang konselor trauma psikologis, mengagumi Zanoli dan keluarganya atas perjuangan mereka dalam Perang Dunia II untuk melawan "diskriminasi dan penindasan secara umum terhadap orang-orang Yahudi pada khususnya." 

"Bagi mereka," ia menambahkan, "itu sesuatu yang menyakitkan bahwa orang-orang yang membela dan berjuang, berubah menjadi agresor." 

Dia melepaskan tanda kehormatan "dengan sedih," tulisnya, karena menjaga kehormatan dari pemerintah Israel akan "penghinaan ke memori ibunya yang pemberani" dan keluarga Gazanya. 

Dia menambahkan bahwa keluarganya telah "sangat mendukung orang-orang Yahudi" dalam pencarian mereka untuk "rumah nasional," tapi secara perlahan percaya bahwa "proyek Zionis" memiliki "unsur rasis di dalam cita-citanya untuk membangun negara khusus untuk orang Yahudi."

Dia mengacu pada perpindahan warga Palestina, termasuk anggota keluarga Ziadah, selama perang atas berdirinya Israel sebagai "pembersihan etnis" dan mengatakan Israel "terus menekan" dan menduduki wilayah Palestina. 

Israel telah meluncurkan serangan udara tanpa henti terhadap Gaza sejak 8 Juli di mana lebih dari 1.945 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka. 

Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 1.900 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, telah tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan perang di jalur tersebut. 

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sekitar 80% kematian di Gaza adalah warga sipil, termasuk puluhan anak-anak dan perempuan. 

Skala besar pemusnah massal di Gaza telah menghancurkan sekitar 5.510 rumah dan merusak sekitar 31.000, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka yang terperangkap dalam serangan udara Israel. 

Pasukan pendudukan Israel memulai invasi darat mengepung Gaza, rumah bagi dua juta warga sipil, pada Kamis 17 Juli. (onislam.net/mukafi niam)

Foto: Henk Zanoli, kedua dari kanan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Syariah, Ulama PKB Kab Tegal

Jumat, 31 Agustus 2012

GP Ansor Lakukan Koordinasi dengan Polres Terkait Muktamar HTI Bojonegoro

Bojonegoro, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang (PC) Gerapan Pemuda (GP) Ansor NU Bojonegoro, Jumat (29/4) mendatangi Polres Bojonegoro. Kedatangan badan otonom (Banom) NU yang membidangi kepemudaan itu ke aparat penegak hukum itu untuk mendesak larangan dilaksanakannya Muktamar PDM HTI Kota Bojonegoro, yang direncanakan Ahad (1/5) besok.

GP Ansor Lakukan Koordinasi dengan Polres Terkait Muktamar HTI Bojonegoro (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Lakukan Koordinasi dengan Polres Terkait Muktamar HTI Bojonegoro (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Lakukan Koordinasi dengan Polres Terkait Muktamar HTI Bojonegoro

Para pengurus PC GP Ansor NU Bojonegoro berseragam, melayangkan surat pernyataan sikap nomor 24/PC/SR/IV/2016 kepada Kapolres Bojonegoro. Selain itu, surat tersebut juga ditembuskan ke PBNU, PP GP Ansor dan Satkornas Banser di Jakarta. Serta Gubernur, PWNU dan PW Ansor Jawa Timur.

Termasuk kepada PCNU Bojonegoro, Bupati, Ketua DPRD dan Kodim 0813 Bojonegoro. Ketua PC GP Ansor Bojonegoro, Abdulloh Faizin mendesak agar aparat kepolisian bertindak cepat untuk melarang kegiatan tersebut. Pasalnya kegiatan HTI yang akan digelar bersamaan dibeberapa daerah ini, diduga membawa misi untuk penyebaran ajaran Khilafah yang anti-Pancasila itu.

“Negara ini masih berazaskan Pancasila, jadi jangan coba-coba merusak NKRI dengan azaz yang lain," ungkap kader NU asal Kecamatan Kanor itu.

Dengan didampingi anggota Ansor NU dan Satkorcab Banser Bojonegoro, ia beraudiensi dengan Kasat Intel Polres Bojonegoro Akp Sodiq. Dengan membawa beberapa tuntutan, PC GP Ansor Bojonegoro menyikapi acara Muktamar Tokoh Umat oleh DPD HTI Kota Bojonegoro yang akan diselenggarakan di Gedung Serbaguna.?

PKB Kab Tegal

Diantaranya Polri sebagai alat keamanan negara, agar menjunjung tinggi azas pancasila sebagai ideologi negara dan menjaga keutuhan NKRI. Serta Polri harus bersikap tegas terhadap organisasi yang tidak sehaluan dengan 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Berikutnya, demi menjaga kondusifitas masyarakat Kota Bojonegoro, Polri diminta menganulir acara muktamar tokoh umat yang disinyalir membawa misi penyebaran ajaran khilafah islamiyah.?

Sementara itu, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor dan Satkorcab Banser Bojonegoro siap bekerja sama dengan siapapun untuk menolak gerakan penyebaran ajaran khilafah islamiyah di Bojonegoro dan akan menurunkan spanduk atau tulisan yang tidak sejalan dengan Pancasila dan NKRI.

PKB Kab Tegal

"Besok kami akan menggelar aksi pernyataan sikap di halaman Polres Bojonegoro untuk membacakan tuntutan kami," pungkas Faizin. (M. Yazid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Senin, 27 Agustus 2012

Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas

Banyumas, PKB Kab Tegal - Laila Zahrotul Awaliya, salah satu kader Fatayat NU Kecamatan Ajibarang meraih Juara pertama dalam lomba pemilihan putri Fatayat NU Kabupaten Banyumas? tahun 2017. Lomba ini diadakan untuk memperingati harlah (Hari Lahir) Ke-67 Fatayat NU, Senin (24/4).

Laila Zahrotul Awaliya yang akrab disapa Awal mengaku sangat senang dan bahagia bisa menjadi juara pertama dalam lomba tersebut. "Ini adalah kado terindah yang saya berikan buat Fatayat NU Ajibarang," katanya ketika diwawancarai.

Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas

Ia mengatakan, juara ini bukan untuk dirinya melainkan dia persembahkan untuk Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Ajibarang dan Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Desa Lesmana.

"Tentunya saya tidak berjuang sendirian, di situ banyak sahabat-Fatayat yang selalu mendukung saya sehingga bisa menjadi juara," jelasnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sebagai juara pertama Awal mendapatkan piala dan uang tunai sebesar Rp 750.000,00 serta berhak memakai mahkota putri Fatayat NU Kabupaten Banyumas 2017. "Uang tersebut nantinya akan saya berikan untuk kas Fatayat," lanjut Awal.

Ahmad Soim, Suami Laila Zahrotul Awaliya mengaku sangat bangga dengan kiprah gerakan istrinya di Fatayat sertra prestasi yang diraih istrinya tersebut. (Kifayatul Ahyar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Jumat, 10 Agustus 2012

IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil

Blitar, PKB Kab Tegal. Bulan Ramadhan adalah bulan seribu berkah dimana kaum Muslim akan memperbanyak ibadah, mulai membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat sunnah di malam hari, dan memperbanyak sedekah. Pada Sabtu (10/06) sore IPNU-IPPNU Kabupaten Blitar bersedekah dengan membagi-bagikan 10 ribu bungkus takjil. Kegiatan ini diikuti oleh 700 kader IPNU-IPPNU se-Kabupaen Blitar yang dibagi dalam 17 titik.?

IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil

Tujuh belas titik tersebut meliputi kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Blitar di antaranya, Kecamatan Talun, Gandusari, Kanigoro, Garum, Kademangan, sanankulon dan kecamatan lainya. Banyak kader IPNU-IPPNU yang antusias untuk ikut bagi-bagi takjil sebagaimana diungkapkan oleh Ketua PC IPNU Kabupaten Blitar Choirul Mu’tadiin?

Kegiatan seperti ini sangat baik untuk wadah syiar IPNU-IPPNU, selain itu juga sebagai sarana silaturrahim antaranggota dan memperkenalkan IPNU-IPPNU ke masyarakat.?

"Kegiatan seperti ini sangat baik sebagai syiar IPNU-IPPNU, juga sebagai sarana bersilaturahmi antaranggota,” tambah Mu’tadiin.

Dengan terlaksananya bagi-bagi takjil, ini menunjukan bahwa IPNU-IPPNU bisa bermasyarakat, dan kegiatan ini bisa menjadi inovasi kegiatan dalam bulan Ramadhan.?

PKB Kab Tegal

“Kami berharap IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat mampu berinovasi dan menunjukan eksistensinya dengan kegiatan-kegiatan yang menarik, semoga tidak hanya bagi-bagi takjil saja, tapi kemudian bisa melaksanakan kajian-kajian agama di daerah masing-masing se-Kabupaten Blitar,” ujarnya (Taufik/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Hadits PKB Kab Tegal

Jumat, 03 Agustus 2012

PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Jakarta Selatan, PKB Kab Tegal. Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Universitas Nasional (UNAS) bekerjasama dengan Senat Fakultas Kesehatan UNAS, menyelenggarakan pemeriksaan gula darah secara gratis dan penyuluhan narkoba di lingkungan RW 02, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (19/11) siang.

PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Kecuali itu, mereka juga memfasilitasi warga yang ingin mendonorkan darahnya.

PK PMII UNAS mengimbau warga untuk terus siap dan siaga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan remaja. Warga harus terlibat secara aktif menggalakkan semangat antinarkoba.

PKB Kab Tegal

Kampanye ini sangat penting “agar peluang pemuda untuk mencapai masa depan cerah tidak terhalang dampak penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua PK PMII UNAS Dwi Anggun Cipta, Selasa (19/11) siang.

Kegiatan sosial rutin tahunan ini disambut antusias oleh warga. “Kami sangat bangga dengan adik-adik mahasiswa yang bersedia meluangkan waktu untuk yang memerhatikan dan siaga terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua RW 02 H Nurrokhim dalam sambutan pembuka acara.

PKB Kab Tegal

Warga di lingkungannya, menurut H Nurrokhim, butuh pemahaman lebih terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Karena, banyak warganya mempunyai anak remaja.

Sedangkan Ketua Pelaksana Bakti Sosial Harsenda Sari menilai peran penting mahasiswa dalam menjaga keseimbangan sebagai generasi penerus bangsa. Dengan peran sosial nyata itu, elemen mahasiswa telah menjalankan tugas Tridarma perguruan tinggi.

“Untuk itu, PK PMII UNAS tetap menyoroti persoalan narkoba sebagai ancaman generasi pemuda Indonesia,” tegas Harsenda Sari saat ditemui PKB Kab Tegal, Selasa (19/11) siang.

Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, pengguna narkoba di setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2013 meningkat 2,3 persen. Karena itu, persoalan narkoba menjadi tanggung jawab kita semua dalam menekan drastis laju angka itu untuk tahun-tahun ke depan, pungkas Harsenda Sari. (Yayan Saputra/AlhafizK)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 29 Juli 2012

Tiga Kategori Muslim di Amerika

Yogyakarta, PKB Kab Tegal . Ada tiga kategori kaum Muslim yang tinggal di Amerika: isolasi, asimilasi, dan integrasi. Ketiga jenis tersebut masing-masing memiliki tantangan yang berbeda.

Tiga Kategori Muslim di Amerika (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Kategori Muslim di Amerika (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Kategori Muslim di Amerika

Pendapat ini disampaikan Jawad Bayat dalam diskusi "Islam in America" yang diselenggarakan AIFIS (American Institute for Indonesian Studies), awal Juli 2014 lalu, di Masjid Rahmatan lil Alamin, Yogyakarta.

Jawad Bayat adalah mahasiswa S2 di Hartford Seminary, Amerika. Dia merupakan generasi pertama yang lahir di Amerika dari keluarga Afganistan yang melakukan migrasi di Amerika pada tahun 1981 karena kondisi keamanan di Afganistan.

PKB Kab Tegal

Kategori pertama isolasi, merujuk kepada kaum Muslim di Amerika di mana mereka hanya bergaul dengan sesama kaum Muslim dari negara asal mereka datang. Misalnya Muslim Indonesia yang hanya bergaul dengan sesama Muslim yang berasal dari Indonesia.

PKB Kab Tegal

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka menjaga jarak dengan warga Amerika lainnya. Dengan kondisi demikian, mereka dapat dikatakan kelompok Muslim yang eksklusif. Tantangan yang mereka hadapi adalah pergaulan mereka sangat terbatas karena hanya mengenal dari kelompok yang berasal dari negara yang sama.

Kategori kaum Muslim yang kedua adalah asimilasi. Kelompok ini biasanya berasal dari kalangan remaja dan muda lainnya. Mereka bergaul dengan kalangan remaja dan muda Amerika, bahkan mereka juga ikut pesta dan pergi ke diskotik sebagaimana yang dilakukan anak-anak muda Amerika. Persoalan yang dihadapi oleh kelompok ini adalah mereka cenderung meninggalkan kewajiban-kewajiban dalam Islam, seperti shalat.

Sedangkan kategori kaum Muslim yang ketiga adalah integrasi yang merujuk kepada kaum Muslim yang mampu bergaul dengan warga Amerika pada umumnya tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang Muslim atau Muslimah. Kelompok ini biasanya berasal dari kalangan Muslim kelas menengah yang memiliki tingkat pendidikan dan ekonomi yang baik.

Diskusi yang dihadiri sekitar 70 peserta ini mendapat banyak respon. Salah satu peserta perempuan bertanya bagaimana kondisi kaum Muslimah di Amerika, apakah ada halangan dalam menggunakan jilbab. Jawad menjawab bahwa Pemerintah Amerika memberikan kebebasan kepada seluruh pemeluk agama termasuk Islam untuk menunjukkan identitas keagamaan.

Bagi kaum Muslimah diperbolehkan untuk tidak menggunakan jilbab. Apabila ada seseorang atau kelompok yang memaksa kaum Muslimah untuk menggunakan jilbab, Muslimah tersebut dapat melapor kepada polisi dan polisi akan menangkap pihak yang melakukan pemaksaan tersebut. (M Chozin/Mahbib)

Foto: Jawad Bayat dari Hartford Seminary, USA bersama santri Ponpes Krapyak Yogyakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, AlaSantri PKB Kab Tegal

Kamis, 05 Juli 2012

Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan

Oleh: Muhammad Makhdum



Idul Fitri adalah momen istimewa, terutama bagi kaum muslimin yang telah usai melaksanakan ibadah puasa. Selama kurun waktu usia kita, berbilang Idul Fitri telah kita lalui, termasuk di penghujung bulan Ramadhan tahun ini. Secara harfiah, Idul Fitri bermakna kembali berbuka (ifthar) setelah sebulan berpuasa. Idul Fitri juga sering dimaknai dengan kembali kepada kesucian (fitrah). Karena sesungguhnya, manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci, terlepas siapapun yang menjadi ibunya. Sejak lahir manusia telah dibekali Allah SWT dengan sifat hanif (lurus), pengasih, penyayang, pemaaf, dan jauh dari keangkuhan yang mampu mengantarkan manusia baik ke arah kebaikan dan kedamaian.?

Dalam perspektif teologi Islam, kembali kepada fitrah memiliki arti kembali ke asal kesucian, menuju asal eksistensi manusia. Seyyed Hossein Nasr (2003), seorang guru besar teologi dan filsafat Islam di George Washington University, menjelaskan bahwa dengan mencapai fitrah, berarti manusia kembali kepada axis, yakni pusat atau poros eksistensi kemanusiaannya serta menjauhi lingkaran luar yang jauh dari sifat-sifat kemanusiaan itu sendiri.?

Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan

Setelah sebulan penuh kita berjuang menahan lapar, dahaga, dan nafsu dunia, maka Idul Fitri ibarat hari pembebasan dan kemenangan dari semua bentuk hawa nafsu yang membelenggu jiwa kita. Itu artinya bahwa kemenangan Idul Fitri yang kita rayakan merupakan simbol gugurnya dosa-dosa yang telah kita lakukan. Segunung dosa itulah yang membuat diri kita terasa kotor di mata manusia dan hina di hadapan Allah SWT. Akan tetapi benarkah bahwa kemenangan batin tersebut telah kita rasakan dalam setiap momen Idul Fitri yang telah kita lalui?

Sejatinya, kemenangan Idul Fitri baru terjadi manakala jiwa kita telah bersih dari segala sifat dengki, iri hati, sombong, angkuh, termasuk merasa paling benar sendiri. Dengan kata lain, kemenangan yang fitri dapat diraih jika kita telah terhindar dari segala bentuk kegelapan hati. Tanpa kita sadari, sesungguhnya kegelapan hati tersebut telah membuat kita buta dengan penderitaan dan tuli terhadap keluh-kesah sesama sehingga semakin menjauhkan manusia dari keridhaan Allah SWT.?

PKB Kab Tegal

Seyyed Hossein Nasr menjelaskan bahwa manusia memiliki dua alam, yaitu alam spiritual (lahut), dan alam fisikal (nasut). Gelapnya hati seseorang merupakan indikator bahwa manusia semakin jauh dari axis-nya dan telah gagal mengembangkan unsur-unsur spiritual (lahut) yang suci dalam dirinya sendiri. Kegelapan hati hanya bisa lenyap jika seseorang telah tersentuh dengan cahaya ilahi. Hamba yang telah tercerahkan dengan cahaya Tuhan akan merdeka dari berbagai keterikatan budaya materialistik dan hegemoni kepentingan yang cenderung menyesatkan.?

Hati yang telah tercerahkan layaknya metamorfosis seekor ulat yang menjijikkan menjadi kupu-kupu yang cantik dan mempesonakan. Untuk mendapatkan pencerahan tersebut, seekor ulat harus melakukan ritual “puasa” di dalam kepompong yang sempit pada kurun waktu yang cukup lama. Begitu masanya tiba, ulat tersebut akan bertransformasi menjadi kupu-kupu, sehingga yang tampak hanyalah keindahan dan kelembutan yang mampu menyejukkan mata dan hati setiap orang yang memandangnya.?

Lalu, seberapa banyak manusia yang telah beruntung mengalami transformasi menuju kemuliaan? Yang pasti, selama manusia itu menjalankan puasa dengan penuh keimanan dan hanya mengharap keridhaan Tuhan, maka akan mengalami kondisi yang demikian. Melalui puasa, semua kotoran yang membutakan nurani kemanusiaan akan tersucikan sehingga kaca hati akan kembali bening berkilauan. Manusia dengan derajat tersebut akan selalu mengundang kecintaan dan menjadi sumber kedamaian bagi siapa saja yang berada di sekelilingnya.?

Meskipun demikian, selagi kita masih dalam kategori manusia awam, maka tidak ada jaminan bahwa pencerahan yang telah kita peroleh akan berlangsung selamanya. Dalam titik tertentu, manusia bisa kembali tergoda oleh perbuatan dosa dan pelampiasan syahwat duniawi. Hal tersebut terjadi tidak lain karena manusia masih dikuasai oleh unsur-unsur lahiriahnya (nasut) yang berupa hawa nafsu dan dorongan syahwat belaka. Akan tetapi bahwa setidak-tidaknya orang yang pernah tercerahkan akan lebih terkendali hawa nafsunya sehingga menjadi lebih santun dan penyabar.?

PKB Kab Tegal

Ambisi pribadi maupun kelompok barangkali juga masih tetap ada, hanya saja akan menjadi lebih jinak dan tidak terlalu vulgar untuk ditunjukkan di muka umum sehingga seolah buta dan tuli terhadap kepentingan orang lain. Itulah mengapa Ramadhan berlangsung setiap tahun, tidak lain agar manusia mendapatkan momentum untuk terus bersiklus dalam mengasah unsur lahut-nya, sehingga dapat meningkatkan derajat kemuliannya setahap demi setahap selama kurun waktu hidupnya.

Dengan demikian Idul, Fitri lebih tepat diartikan sebagai titik kulminasi (axis) dalam pencarian jati diri seseorang akan sifat-sifat kemanusiaannya yang sejati. Artinya, Idul Fitri justru bukan merupakan akhir dari masa berpuasa. Idul Fitri semestinya harus kita jadikan sebagai pintu gerbang menuju kehidupan bermasyarakat yang lebih santun dan beretika.?

Marilah kita rayakan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas hubungan kemanusiaan, menghindarkan segala bentuk konflik kepentingan yang mengarah pada rapuhnya hubungan sosial kemasyarakatan. Bahkan sangat mungkin karena imbas puasa Ramadhan dan pemahaman yang utuh mengenai Idul Fitri mampu membawa kita untuk saling berlomba memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain, bukan malah memanfaatkan orang lain untuk kepentingan diri pribadi atau kelompoknya sendiri.?

Selamat Idul Fitri, Taqabalallahu minna wa minkum. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Penulis adalah ketua PAC GP Ansor Kecamatan Widang Kabupaten Tuban

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Jumat, 15 Juni 2012

Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru untuk 2008/1428 H, beberapa negara Timur Tangah kembali menawarkan beasiswa melalui Biro Urusan Kerjasama Beasiswa PBNU untuk Timur Tengah.

Ulil Absar dari Biro Kerjasama Beasiswa menjelaskan untuk sementara terdapat tiga negara yang siap memberikan beasiswa kepada nahdliyyin yang mencakup Marokko, Libya dan Lebanon.

Dijelaskannya Pemerintah Marokko memberikan jatah 10 kursi kepada warga NU untuk segala jurusan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. “Program ini tidak dibatasi jenjangnya, bisa ngambil beasiswa untuk tingkat sarjana sampai dengan tingkat doktor,” tuturnya, Selasa.

Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi

Bagi yang berminat, Ulil menjelaskan bahwa pendaftaran harus segara dilakukan karena batas akhirnya adalah 30 Juli mendatang dan bagi yang diterima, mereka akan diberangkatkan pada bulan Oktober mendatang. Diantara universitas yang bersedia menerima mahasiswa dari Indonesia adalah Universitas Qurawiyyin dan Universitas Al Khomis.

Untuk Libya, disediakan jatah beasiswa bagi kader NU sebanyak 5 orang untuk program S1 di Jamiyyah ad Dakwah dengan jurusan Adab Lughoh, Da’wah dan Syariah. Batas akhir pendaftaran juga ditutup pada tanggal 30 Juli mendatang.

PKB Kab Tegal

Untuk Libya, kerjasama beasiswa ini sudah berlangsung selama beberapa tahun dan sekarang sudah tumbuh komunitas nahdliyyin di Tripoli Libya yang siap mengembangkan NU disana.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti program ke Libya diantaranya adalah sudah memiliki ijazah, daftar nilai dengan nilai bahasa Arab minimal 8 akte kelahiran, rekomendasi dari PCNU setempat, photo 4X6 sebanyak 10 lembar dan passport.

Akademi Dakwah dan Studi Keislaman Beirut Lebanon juga memberikan kesempatan beasiswa bagi lima pelajar RI tingkat S1 dengan program studi Islamic Studies dengan beberapa persyaratan.

Mereka yang ingin berangkat ke Beirut harus memiliki kemampuan Bahasa Arab yang baik, berijazah SMA atau Madrasah Aliyah dengan kategori nilai “baik sekali” dengan umur tidak melebihi 23 tahun, foto kopi passport dan foto sebanyak 8 lembar dan harus sudah dikirimkan ke Akademi Dakwah selambat-lambatnya 30 Juli 2007.

PKB Kab Tegal

Bagi yang diterima di Akademi Dakwah di Lebanon, mereka akan memperoleh fasilitas berupa biaya perkuliahan selama 4 tahun, buku, asrama dan makan dengan pengecualian biaya transportasi dari dank e Indonesia, bea visa dan administrasi tinggal serta uang saku.

Ulil menjelaskan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kantor Biro Urusan Kerjasama Beasiswa PBNU untuk Timur Tengah di ruang 205 gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat atau menghubungi Ulil dengan no kontak 08121902011 atau Dawam Sukardi di no kontak 08561023524. (mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Internasional PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Juni 2012

LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat

Semarang, PKB Kab Tegal. Diskusi bertema Revolusi Sepakbola Nasional dari Pesantren Pembinaan Usia Muda Tanggung jawab Siapa? mengawali technical meeting (TM) peserta Liga Santri Nusantara (LSN) Region Jawa Tengah II.?

LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)
LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)

LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat

Bertempat di gedung berlian lantai 4 hadir pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan juga Owner PPSM Magelang KH Yusuf Chudlori, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Jawa Tengah Budi Santoso dan pelatih usia muda, mantan pelatih PPLP Jateng, Edi Prayitno.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah KH Abu Hafsin memberikan pidato kunci dalam diskusi, Kamis (25/8). Hal penting dari tatanan sepak bola adalah kombinasi baik pemain, pelatih serta pemerintah. Bila sinergi ini mampu berjalan sepakbola di Indonesia akan maju.

"Santri tentu berbeda dari sisi mentalitas," tandas Abu Hafsin.

PKB Kab Tegal

Hal inilah yang membedakan antara santri dan bukan santri. Gus Yusuf, sapaan akrab KH Yusuf Chudlori menambahkan bahwa santri memiliki akar atau pondasi yang kuat. Akhlakul karimah, sopan santun, dan nilai-nilai luhur inilah yang dimiliki santri. Bila pondasi kuat mau kita buat menjadi atlet bisa, kiai bisa, ulama bisa, politisi bisa dan sebagainya.

Gus Yusuf yang pernah menjadi owner PPSM Magelang menambahkan, selain pemain, pelatih dan pemerintah butuh pula suporter dan manajemen yang berkualitas. Bisa dikatakan ada masyarakat bola bila ingin menjadikan sepak bola menjadi primadona. Kalau di pesantren bisa dimulai dari pengasuhnya yang cinta akan sepak bola.

"LSN bukan satu-satunya tujuan untuk menghidupkan geliat sepak bola pesantren," terang Gus Yusuf.

LSN merupakan wasilah untuk menyemarakkan persepakbolaan di tanah air ini. Hasil dari TM yang digelar panitia pelaksana terdapat 18 tim yang siap berlaga di Lapangan Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro, 1-4 September 2016. (M. Zulfa/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Hikmah, Makam PKB Kab Tegal

Kamis, 31 Mei 2012

Tak Cukup Kampus Megah, PT Perlu Perkuat Atmosfir Akademik

Samarinda, PKB Kab Tegal

Gedung dan kampus yang bagus dan luas bukanlah satu-satunya ukuran kemajuan perguruan tinggi. Kemegahan kampus perlu dibarengi dengan penguatan atmosfir akademik yang menjadi ciri khas perguruan tinggi. Hal tersebut dikatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Kementerian Agama Nur Syam saat meresmikan Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda-Kalimantan Timur, Senin (7/3) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Peresmian dilakukan Sekjen Kementerian Agama Nur Syam mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ditandai dengan penandatanganan prasasti gedung bersama Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek.

Tak Cukup Kampus Megah, PT Perlu Perkuat Atmosfir Akademik (Sumber Gambar : Nu Online)
Tak Cukup Kampus Megah, PT Perlu Perkuat Atmosfir Akademik (Sumber Gambar : Nu Online)

Tak Cukup Kampus Megah, PT Perlu Perkuat Atmosfir Akademik

Secara mudah atmosfir akademik itu, terang Menag, jika: pertama, lingkungan kampus memberikan ruang bagi munculnya pemikiran, pendapat, dan teori-teori baru yang berguna bagi masyarakat. Kedua, ? dosen dan mahasiswa terlibat dalam proses pembelajaran yang mencerahkan. Ketiga, setiap orang bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan; dan keempat, sarana prasarana menunjang pencapaian akademik.?

Menurut ? Menag, IAIN sebagai lembaga pendidikan tinggi adalah investasi besar umat Islam Indonesia, sebagaimana pesantren, masjid, madrasah, majelis taklim, dan seterusnya.?

“Investasi itu harus kita jaga dan rawat, kita kembangkan terus menerus sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada para pendiri, kepada bangsa, agama, dan kepada Allah SWT,” kata Menag.?

PKB Kab Tegal

Dikatakan Menag, dalam berbagai kesempatan dirinya sering menyebut bahwa Islam Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam hal jumlah lembaga-lembaga Islam yang hidup di masyarakat; sebagai lumbung kekayaan dan khazanah Islam moderat, dengan praktik toleransi antar pemeluk agama yang kuat-kokoh; Islam yang kompatibel dengan penerapan demokrasi dan isu jender; dan kawasan yang relatif aman dari gangguan dan ancaman bernuansa konflik keagamaan yang menjadi sumber malapetaka dunia saat ini, terutama Timur Tengah.?

Salah satu pondasi penguat model keberagamaan Islam Indonesia ini,menurut ? pandangan Menag, selain ormas keagamaan dan pesantren, adalah perguruan tinggi Islam. Kajian Islam yang dilaksanakan di PTKI sejak awal menunjukkan tingkat relevansi yang sangat tinggi dengan pembangunan agama dan pencitraan Islam yang ramah dan modern ke dunia internasional.?

“Inilah potensi yang perlu di-explore lebih jauh oleh kalangan akademisi IAIN sehingga menjadi daya ungkit dan posisi tawar (bargaining position) yang menentukan, bukan ditentukan oleh pihak lain. Menjadi leader dalam aspek kajian Islam dunia, bukan follower. Siap menjadi imam, bukan makmum – apalagi makmum masbuq,” terang Menag.?

“Harus menjadi produsen ilmu, dan tidak puas sebagai konsumen,” tambahnya.?

PKB Kab Tegal

Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Buddha Dasikin, Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono, Kapolda Provinsi Kalimantan Timur, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Timur Saifi dan civitas akademika IAIN Samarinda. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Pesantren, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

Selasa, 29 Mei 2012

Kisah Kiai Wahab Izinkan Kurban Sapi untuk Berdelapan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Para kiai selalu menjadi tumpuan masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalannya, yang kadangkala unik dan perlu penyelesaian yang bijak tanpa meninggalkan kaidah agama. KH Wahab Chasbullah pernah mengizinkan kurban sapi untuk berdelapan orang, padahal ketentuannya adalah kurban sapi maksimal untuk bertujuh.?

Kisah Kiai Wahab Izinkan Kurban Sapi untuk Berdelapan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Kiai Wahab Izinkan Kurban Sapi untuk Berdelapan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Kiai Wahab Izinkan Kurban Sapi untuk Berdelapan

Kisah berikut bahkan melibatkan dua tokoh besar NU, berhadapan dengan masyarakat desa yang awam. Seorang warga desa berkeinginan untuk berkurban sapi. Persoalannya orang tersebut menginginkan agar kurban tersebut dapat diniatkan untuk delapan orang, bukan tujuh.?

Pertama-tama, warga tersebut mengunjungi kediaman KH Bisri Syansuri di daerah Denanyar Jombang. Singkat cerita, ia mengutarakan maksudnya untuk berkurban sapi yang diniatkan untuk delapan orang. Tentu saja, Kiai Bisri yang sangat ketat menjaga kaidah fikih menolak permintaan itu.?

PKB Kab Tegal

“Kalau kurban berdelapan, ya harus satu sapi ditambah satu kambing.”?

Orang kampung tentu punya logika berpikir sendiri, ia protes, karena dengan prinsip mangan ora mangan kumpul, ia berharap nanti di akhirat, sapi tersebut bisa menjadi kendaraan bagi seluruh anggota keluarganya.

PKB Kab Tegal

“Bisa ngak kiai, kita korban satu sapi yang gemuk biar muat delapan orang, kan anak saya masih kecil-kecil. Masak ngak ada sapi yang muat delapan orang. Soalnya kalau satu sapi dan satu kambing, nanti kalau di oro-oro maghsyar ketlingsut, susah nanti carinya. Kita ingin masuk surga bareng-bareng.”?

Kiai Bisri dengan tegas menyatakan ngak bisa kurban sapi untuk berdelapan karena memang kaidah fikihnya begitu.

Singkat cerita, orang desa tersebut keukeuh dengan keinginannya dan tidak mau menerima saran dari Mbah Bisri Syansuri. Karena tidak ada penyelesaian, ia lalu pulang.

Karena sudah mantap dengan niatnya, ia kemudian mendatangi kediaman KH Wahab Chasbullah di daerah Tambak Beras Jombang.?

Di rumah Kiai Wahab, ia menceritakan maksudnya.?

“Saya ingin kurban satu sapi yang gemuk untuk delapan orang.”

Kiai Wahab pertama terteguh dengan permintaan tersebut, setelah berpikir sejenak, kemudian ia menjawab, “Ya ngak apa-apa, bisa buat berdelapan, sembelih kurbannya di sini saja.”?

Tapi ia masih ragu, “Kata Kiai Bisri ngak bisa kurban sapi ? untuk berdelapan.”?

“Itu fikihnya Kiai Bisri, fikih di sini bisa,” jawab Mbah Wahab.

Kemudian Kiai Wahab bertanya, “Sekarang gini, anakmu umur berapa yang paling kecil.”?

“Baru usia tiga bulan Kiai,” jawab warga desa itu.?

“Gini, anakmu kan kecil, nah, tambah kambing satu untuk tangga supaya bisa buat ancik-ancik. Kalau ngak kamu tambahi kambing satu, ngak bisa naik, nanti malah ditinggal sapi. Ngak mlebu suwargo bareng.”

Bujukan Kiai Wahab tersebut masuk di logika warga kampung tersebut, “Ya sudah nanti saya tambahin kambing satu yang gemuk, biar kuat buat ancik-ancik.?

Akhirnya, ketemulah solusi yang diinginkan oleh warga desa tersebut, secara fikih tetap sah dan memuaskan keinginan warga desa tersebut. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal