Tampilkan postingan dengan label Pondok Pesantren. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pondok Pesantren. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Februari 2018

Usai Dilantik, IPNU dan IPPNU Bantul Siapkan Program Kerja Prioritas

Bantul, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Bantul resmi dilantik. Acara yang dirangkai dengan Rakercab ini menjadi special karena untuk pertama kalinya kegiatan digelar kembali di “rumah” gedung PCNU Bantul, Ahad (6/9).

Acara yang mengusung tema "Membangun Loyalitas Kader NU melalui Solidaritas" diharapkan mampu menumbuhkan kekompakan dalam meneruskan perjuangan serta pengaderan. Semangat untuk terus membangun dan mengupayakan pendirian anak cabang. Pelantikan sendiri dikukuhkan oleh PW IPNU dan IPPNU Yogyakarta.

Usai Dilantik, IPNU dan IPPNU Bantul Siapkan Program Kerja Prioritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Usai Dilantik, IPNU dan IPPNU Bantul Siapkan Program Kerja Prioritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Usai Dilantik, IPNU dan IPPNU Bantul Siapkan Program Kerja Prioritas

Ketua IPNU Bantul Ahmad Sidik mengajak semua pihak untuk bahu membahu dalam membangun soliditas pengurus dan kader dalam turut serta membangun kehidupan bangsa.

PKB Kab Tegal

“Dalam menghadapi MEA pelajar NU diajak untuk terus mengembangkan potensi dan kompetensi yang mumpuni dengan terobosan baru sehingga dapat bersaing dengan gempuran sumber daya asing yang mau tidak mau kalangan pelajar yang akan menghadapinya.”

PKB Kab Tegal

Sementara Ketua PCNU Bantul H Yasmuri menyebut pelajar IPNU dan IPPNU sebagai pelajar unggul dan terpilih. “Di antara kerikil, palajar NU adalah mutiara. Sehingga akan menjadi penerima estafet kepemimpinan dalam masa depan.”

H Yasmuri berharap pelajar NU Bantul membuat program kerja prioritas sehingga dalam periode dua tahun ke depan dapat program terlaksana sesuai rencana. (Heru Priyanto/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Pendidikan, Sejarah PKB Kab Tegal

Sabtu, 10 Februari 2018

Gubernur Jatim Sebut Pesantren Solusi Pendidikan di Era Global

Pasuruan, PKB Kab Tegal

Gubernur Jawa Timur H Soekarwo secara resmi membuka gelaran Silaturrahmi Nasional (Silatnas) perdana gerakan "Ayo Mondok", Jumat malam (13/5), di Taman Candra Wilwatikta Pandaan Pasuruan, Jawa Timur.

Tampak hadir dalam acara pembukaan, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah, Ketua PP RMINU KH Abdul Ghaffar Rozin, Koordinator Nasional Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi, Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf dan Bupati Pasuruan H Irsyad Yusuf.

Gubernur Jatim Sebut Pesantren Solusi Pendidikan di Era Global (Sumber Gambar : Nu Online)
Gubernur Jatim Sebut Pesantren Solusi Pendidikan di Era Global (Sumber Gambar : Nu Online)

Gubernur Jatim Sebut Pesantren Solusi Pendidikan di Era Global

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh PBNU dan RMINU dengan mengampanyekan Gerakan Ayo Mondok. Menurutnya, gerakan kembali ke pesantren merupakan sebuah jawaban atas kegalauan dan keresahan dari dampak berkembangnya era global dan digital.?

"Revolusi digital harus diwadahi dengan cerdik. Dengan gerakan kembali ke pesantren, Nyantri lagi, ditepuk pundaknya oleh kiai lagi dan sorogan kitab kuning adalah solusi yang luar biasa," kata Gubernur disambut tepuk tangan ribuan hadirin.

Berkembangnya era digital dalam dunia global saat ini, lanjut Pakde, membawa berbagai kemanfaatan dalam lini kehidupan. Namun, era digital juga menimbulkan berbagai macam masalah baru, seperti kejahatan, amoralitas, dan kekerasan. Pesantren merupakan jawaban terhadap liberalitas informasi. Pesantren satu-satunya tempat yang sangat efektif untuk menanamkan pendidikan moral dan spiritual kepada generasi bangsa.

PKB Kab Tegal

"Sentuhan dari para kiai menimbulkan proses moralitas. Bila negaradiduni ini ingin maju, maka harus menempatkan moralitas dan spiritual dalam pembangunan pemerintah," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Koordinator nasional gerakan "Ayo Mondok" KH Luqman Harits Dimyathi dalam laporanya menyampaikan, sejak diresmikan pada 1 Juni 2015, gerakan ini mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat. Ayo Mondok berhasil menyadarkan kembali masyarakat, bahwa pesantren merupakan tempat utama untuk menuntut ilmu.

"Alhamdulillah, efek dari gerakan Ayo Mondok ini, kuantitas santri yang mondok di pesantren semakin hari semakin banyak," jelasnya.

Katib Syuriyah PBNU ? itu juga menghimbau kepada masyarakat untuk dapat memasukkan satu diantara putra-putrinya untuk belajar di pesantren."Minimal satu dari putra putri kita, kita masukkan ke pesantren,"katanya.

Pembukaan Silatnas Perdana Ayo Mondok berlangsung meriah. Acara diisi dengan peluncuran lagu Gerakan Ayo Mondok yang dibawakan oleh grup Padang Howo Pasuruan, dan pemutaran Video profil Ayo Mondok dan profil Potensi Kabupaten Pasuruan.

Sementara Grup kenamaan Wali Band yang hadir menghibur peserta Silatnas dan masyarakat, didaulat menjadi Duta Gerakan "Ayo Mondok" tahun 2016. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Jumat, 19 Januari 2018

Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas

Bogor, PKB Kab Tegal. Sebanyak 125 guru sejarah setingkat SMA/MA mengikuti pelatihan inplementasi kurikulum 2013 yang diadakan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat dan Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia di pesantren Al-Hidayah, Tajur, Bogor Sabtu (26/9). Wakil Sekretaris PP Pergunu H Hasan Ustadi membuka pelatihan ini.

Tampak hadir Ketua PCNU kabupaten Bogor KH Romdlon, Kasi Pendis Kemenag Bogor H Engkus Kusnadi, Ketua Pergunu kabupaten Bogor H Moch Yani.

Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi UPI Bandung seperti Prof DR H Dadang Supardan, DR Agus Mulyana, H Didin Syarifuddin, Wawan Darmawan.

PKB Kab Tegal

Menurut Sekretaris Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan kerja sama Pergunu Jabar dan UPI Bandung dalam peningkatan kualitas dan kompetensi guru-guru NU di Jawa Barat.

"Sebelumnya kita sudah melaksanakan kegiatan yang sama dengan beda tema di Kota Tasik, kabupaten Sukabumi dan kabupaten Cianjur," tutur Saepuloh.

PKB Kab Tegal

Ia berharap kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas guru dalam pembelajaran sejarah.

"Kebetulan di UPI Bandung banyak akademisi yang tergabung dalam Persatuan Guru NU Jawa Barat, sehingga kegiatan ini bisa dengan mudah di limpahkan ke Pergunu Jabar," tutur Agus Mulyana yang merupakan Dewan Penasehat Pergunu Jabar.

PCNU Bogor mengapresiasi dan mendukung kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 ini. ia berharap guru-guru NU lebih bisa menguasai metode pembelajaran sehingga pembelajaran terasa menyenangkan, sehingga tidak ada kesan guru-guru takut dengan pelaksanaan kurikulum 2013.

"Karena ketidaktahuaannya banyak guru yang takut dengan kurikulum 2013," tutur Ketua PCNU Bogor H Romdlon. (Awis Saepuloh/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Hadits, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh

Jakarta, PKB Kab Tegal
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan mengirimkan 24 ribu bantuan makanan berupa daging dalam kaleng siap saji kepada para korban gempa dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam. Bantuan tersebut akan dikirim pada 10 Februari mendatang, sekaligus bersamaan dengan 50 relawan NU yang akan bertugas menggantikan 50 rekannya yang sudah dua minggu di Aceh.

"Insya Allah pada tanggal 10 Februari PBNU juga akan mengirimkan 1 Mobil Ambulan untuk operasi kemanusiaan yang di lengkapi sarana medis berjalan. Bantuan ini berasal dari Lembaga Islamic Help asal Inggris, Moslem Charity dan dari PBNU," kata ketua umum Tanfidziah PBNU, KH. Hasyim Muzadi usai menerima kunjungan dari Vatikan, Roma, di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (1/2).

Menurut Hasyim Muzadi, pengiriman daging qurban siap saji tersebut didasarkan pada kondisi keadaan darurat. "Jika dikirim dalam bentuk daging segar, dikhawatirkan terjadi pembusukan karena adanya kesulitan transportasi ke Aceh, sebagaiman kita ketahui kondisi transportasi dari dan menuju Aceh sangat parah," katanya.

Pertimbangan lain mengirimkan daging siap saji menurut Hasyim adalah faktor sosial. Berdasarkan pemantauan PBNU, saat ini masyarakat korban bencana gempa dan tsunami kekurangan peralatan masak. Sehingga dikhawatirkan mereka kesulitan untuk memasak daging qurban ini. Dengan memberikan daging siap saji, masyarakat Aceh tak perlu repot memasak. "Bisa langsung dimakan, dengan atau tanpa dipanaskan" tutur Hasyim.

Faktor keadilan juga menjadi pertimbangan. Dengan memproses menjadi daging siap saji, PBNU mempunyai waktu untuk mendistribusikan daging kurban ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Sebagaimana diketahui masih banyak daerah-daerah di Aceh yang belum tersentuh bantuan, sehingga bantuan berupa daging yang siap saji dapat lebih mudah dinikmati dan praktis.

Sebelumnya PBNU juga sempat mengirimkan bantuan hewan qurban menjelang Hari Raya Idul Adha. Namun karena dalam jumlah yang banyak dan tidak dapat dikirmkan langsung pada Hari Raya PBNU mengirimkannya dalam makanan kaleng siap saji. Hal ini dilakukan sesuai pendapat hukum KH Ma’ruf Amin, salah seorang pengurus PBNU, pengiriman daging siap saji ini diperbolehkan, asalkan penyembelihan dilakukan pada masa hari tasyrik (tanggal 10 – 13 Dzulhijah). "Jika sudah melewati batas masa tasrik, namanya sodaqoh," ujar Hasyim.

Hasyim mengakui secara syariah, daging kurban memang seharusnya diberikan dalam bentuk daging segar. Untuk pemberian dalam bentuk daging matang baru boleh diberikan untuk keperluan Aqiqah. Tapi pengiriman daging qurban kalengan ini, menurut Hasyim, sudah dikonsultasikan dengan Pengurus Syuriah PBNU. Hasilnya, pengurus Syuriah membolehkan dengan syarat si penyumbang rela dikirim dalam betuk siap saji. Adapun penyumbang hewan qurban ini adalah Lembaga Islamic Help asal Inggris, Moslem Charity dan PBNU.

Daging kaleng siap saji ini, lanjut Hasyim diolah oleh PT Suryajaya Abadi Perkasa (SAP) Probolinggo, Jawa Timur. untuk tahap pertama ada 60 ekor sapi yang disembelih. Daging sapi tersebut kemudian dikemas dalam kaleng dengan berat 425 gram sebanyak 10 ribu kaleng. Dalam kemasan kaleng tertulis Daging Siap Saji PBNU dengan sertifikasi halal. Makanan kaleng siap saji tersebut dikemas dalam tiga rasa: semur, rendang dan kare, serta dalam bentuk kornet.

Ditambahkan Hasyim, daging siap saji ini, terutama akan didistribusikan ke pesantren-pesantren yang selama ini menjadi konsentrasi bantuan PBNU. Jumlahnya ada 15 pesantren yang mengasuh sekitar 330 santri korban tsunami. Selebihnya akan diberikan secara langsung di tenda-tenda pengungsi (cih)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Humor Islam PKB Kab Tegal

PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh

Jumat, 12 Januari 2018

PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan!

Jakarta, PKB Kab Tegal

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada warga untuk aktif menciptakan suasana damai pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang berlangsung hari ini, Rabu (15/2). Terkait hasil pilkada, warga harus menghormati aturan yang sudah ada.

“Sudah ada mekanisme legalnya, dan tugas Nahdliyyin hanyalah menciptakan peaceful coexistence, kedamaian antarmasyarakat. Itu saja,” ujar Wakil Ketua Umum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz saat dihubungi PKB Kab Tegal, Rabu.

PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan! (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan! (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan!

Ia mengajak semua warga untuk mengikuti proses demokrasi dengan baik, serta mengingatkan seluruh jaringan NU di berbagai tingkatan agar tidak terpancing dengan suasana gaduh politik pilkada.

PKB Kab Tegal

“Yang menang maupun yang kalah enggak perlu berlebihan ekspresif. Sudah ada yang ngatur dan semuanya harus Bisa menjaga diri. Wong hasilnya cuma dua: menang dan kalah. Kalau ada yang dipermasalahkan ada jalurnya yang legal,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Warga NU, katanya, dalam hal ini harus berada dalam satu komando Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU dan tidak mengikuti yang lain.

Sebelumnya, Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menyerukan kepada warga NU untuk berpartisipasi aktif dalam pilkada ini dan menyikapi pesta demokrasi tersebut secara sedang-sedang saja. Warga juga diimbau untuk tidak terprovokasi dalam hiruk-pikuk tarik-menarik antarkepentingan. (Mahbib)



(Baca juga: Seruan Rais ‘Aam kepada Warga NU soal Pilkada)


Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Januari 2018

Bendung Radikalisme, Ansor Sampang Gelar Pelatihan Kepemimpinan

Sampang, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sampang menggelar Pelatihan Kemimpinan Dasar (PKD) selama dua gari, Sabtu-Ahad, 2-3 Desember 2017 di Graha Wali Songo Kantor PCNU Sampang.

Acara bertema Mencetak Kader Militan Berkarakter Ahlus Sunnah wal jamaah An Nahdliyyah itu dihadiri sedikitnya 85 orang delegasi dari setiap Pengurus Anak Cabang (PAC) yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang.

Bendung Radikalisme, Ansor Sampang Gelar Pelatihan Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bendung Radikalisme, Ansor Sampang Gelar Pelatihan Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bendung Radikalisme, Ansor Sampang Gelar Pelatihan Kepemimpinan

Ketua PC Ansor Sampang, KHR.Khoiron Zainin menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan mengoptimalkan peran GP Ansor Sampang khususnya PAC dalam membumikan paham Aswaja an-Nahdliyah di kalangan masyarakat awam. 

Selain itu, lanjut dia, hal tersebut juga diharapkan dapat menggugah semangat peserta agar tetap istiqamah membentengi agama, ulama, dan NKRI.

“Saya harapkan di Sampang lahir kader yang memiliki karakter Nahdliyah yang agamis dan nasionalis juga militan,” tuturnya.

PKB Kab Tegal

Tak hanya itu, Lora Khoiron sapaan akrabnya, yang juga Ketua Umum Majelis Pemuda Bersholawat “At-Taufiq” itu mengingatkan kepada para peserta untuk dapat menangkal aliran radikal yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PKB Kab Tegal

Zainal Alim, salah satu peserta delegasi dari PAC Jrengik merespons baik acara tersebut karena dianggap mampu merevitalisasi semangat juang pemuda yang selama ini  mulai memudar.

"Acara ini luar biasa dan sangat menggugah," ungkapnya penuh semangat. (Ainur Ridho/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tokoh, Sunnah, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Januari 2018

Bersikap Ramah terhadap Rerumputan, Sebuah Kesalehan Ekologis

Tidak semua orang bersikap ramah terhadap rerumputan. Banyak orang? membabat habis atau mencabut tumbuh-tumbuhan itu sampai ke akar-akarnya. Mereka memandang rerumputan sebagai tumbuh-tumbuhan yang hanya mengotori atau tidak sedap dipandang mata. Cara pandang ini perlu diperbaiki dengan sikap yang lebih ramah karena sebenarnya rerumputan itu justru memberikan manfaat besar kepada kita terutama dalam hubungannya dengan kesehatan, keindahan, dan kebersihan lingkungan.

Belum banyak orang menyadari bahwa di musim kemarau seperti sekarang ini kita sebenarnya membutuhkan rerumputan yang tumbuh, misalnya di halaman atau sekitar rumah untuk mencegah tanah gundul. Tanah gundul di musim kemarau sudah pasti akan menjadi sumber debu yang tidak baik bagi kesehatan. Di dalam debu yang diembuskan angin dan beterbangan ke mana-mana kadang terdapat bibit penyakit yang dapat merugikan kesehatan kita, seperti penyakit mata, berbagai penyakit yang menyerang saluran pencernaan, dan bahkan saluran pernapasan.

Bersikap Ramah terhadap Rerumputan, Sebuah Kesalehan Ekologis (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersikap Ramah terhadap Rerumputan, Sebuah Kesalehan Ekologis (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersikap Ramah terhadap Rerumputan, Sebuah Kesalehan Ekologis

Tidak hanya itu, debu juga mengotori lingkungan kita. Lihatlah kaca-kaca, lantai dan dinding rumah kita. Di musim kemarau kaca-kaca-kaca jendela, pintu dan perabot rumah tangga sering kali menjadi sangat kotor karena debu yang beterbangan di sekitar rumah kita. Lantai rumah atau apa pun yang menyelimuti lantai juga penuh debu. Demikian pula perabot-perabot rumah tangga juga tampak kusam penuh debu.

PKB Kab Tegal

Semua dampak negatif dari debu tersebut seharusnyalah membuka kesadaran kita bahwa kita perlu bersikap lebih ramah terhadap rumput-rerumputan di sekitar kita dengan memberinya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Namun hal ini memang membutuhkan kesediaan kita untuk rajin merawatnya dengan baik. Sekarang sudah bukan saatnya lagi kita pandang rerumputan sebagai tumbuh-tumbuhan liar yang harus dihabisi. Atau, kita tidak menyukai rerumputan itu hanya karena malas merawatnya.

PKB Kab Tegal

Di musim penghujan di mana suplai air cukup berlimpah, rerumputan akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat dan bisa dikatakan cenderung liar. Agar tidak liar maka kita harus merawatnya dengan baik dan merapikannya dengan alat potong yang ada. Hal yang harus selalu kita ingat dalam memotong ini adalah jangan sampai rerumputan itu kita pangkas atau cabut hingga sampai ke akarnya. Justru di musim penghujan inilah rerumputan yang kita rawat dengan baik akan menunjukkan keindahannya karena tampak hijau dan sejuk di mata. Di samping itu, tanah yang ditumbuhi rerumputan cenderung tidak becek atau “jeblok” ketika sering dilewati orang atau kendaraan.

Di musim kemarau dimana suplai air terbatas, kita memang perlu menyiraminya dengan air sesuai ketersediaan agar tidak mati seluruhnya. Biasanya di musim ini, banyak rerumputan tampak kering dan kurang sedap dipandang mata. Namun hal ini bukanlah alasan untuk mencabut dan menghabisinya sebab rerumputan itu meskipun kering dan tampak mati tetap bisa melapisi tanah dan? tidak menghasilkan banyak debu yang dapat mengganggu kesehatan dan kebersihan lingkungan kita.

Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an, Surah Ar-Ruum, ayat 41:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Ayat di atas menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi di atas bumi, termasuk debu-debu yang menganggu kesehatan dan kebersihan lingkungan kita, disebabkan oleh perbuatan kita sendiri seperti bersikap tidak ramah terhadap rerumputan di sekitar kita. Memang tidak ada jaminan 100 persen bahwa? rerumputan akan menghentikan dihasilkannya debu-debu oleh tanah. Namun setidaknya bisa mengurangi cukup signifikan.

Dengan demikian, bersikap ramah terhadap rerumputan dan membiarkannya hidup serta merawatnya dengan baik merupakan kesalehan ekologis yang selalu ditunggu-tunggu oleh alam lingkungan? kita demi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan bersama.? Apalagi di saat sekarang di mana kerusakan ekologis dan pencemaran lingkungan terus memburuk dari waktu ke waktu. Adalah manusia dan bukan malaikat yang harus bertanggung jawab terhadap masalah ini karena merekalah yang dijadikan Allah SWT sebagai khalifah di bumi sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah, Ayat 30 sebagai berikut:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apalah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu.”

Singkatnya, ayat di atas menegaskan bahwa justru karena manusialah yang melakukan kerusakan di bumi, maka merekalah yang diberi tanggung jawab oleh Sang Pecipta untuk menjaga kelestariannya dengan dijadikan mereka sebagai khalifah supaya mereka mengetahui sendiri akibat langsung dari apa yang diperbuatnya di muka bumi ini.

Muhammad Ishom, adalah dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Minggu, 31 Desember 2017

Uang 500 Rupiah Makmurkan Desa Nanggerang

Sukabumi, PKB Kab Tegal - Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat KH R. Abdul Basith mengatakan, untuk memakmurkan masyarakat, diperlukan tiga gerakan. Gerakan itu adalah berjamaah shalat, berinfaq dan sedekah, zakat, serta perekonomian umat.  

“Jika tiga hal tersebut diterapkan di kabupaten Sukabumi insyaallah akan makmur,” katanya pada Lailatul Ijtima dan silaturahim bulanan ulama dan umaro sekaligus peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Sukabumi (20/4).

Uang 500 Rupiah Makmurkan Desa Nanggerang (Sumber Gambar : Nu Online)
Uang 500 Rupiah Makmurkan Desa Nanggerang (Sumber Gambar : Nu Online)

Uang 500 Rupiah Makmurkan Desa Nanggerang

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Cicurug ini, lebih menekankan poin kedua, yaitu zakat, infak dan sedekah. Menurut dia, zakat adalah kewajiban dari Allah sesudah shalat. “Kenapa Allah memerintahkan kepada umat Islam harus mengeluarkan zakat? Karena setiap harta yang kita miliki ini di dalamnya ada hak orang lain yaitu 2,5%.

PKB Kab Tegal

Ia mengaku sukar sekali zakat ini dipraktkkan karena tidak adanya pelajaran yang diajarkan langsung kepada anak-anak. Hal itu berbeda dengan kewajiban shalat, puasa, bahkan haji yang telah diajarkan mulai Pendidikan Anak Usia Dini atau Taman Kanak-kanak.

PKB Kab Tegal

Terkait infak dan sedekah, ia menyebutkan keberhasilan di Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug. Di desa dengan jumlah penduduk1522 orang tersebut, tiap hari mengeluarkan uang 500 rupiah. Kemudian dikumpulkan oleh satu panitia dengan pertanggungjawaban yang jelas.  

“Sebelum belanja kebutuhan sehari-harinya diusahakan untuk sedekah dulu karena ini ganjarannya langsung dari Allah SWT. Sedekah berbeda dengan ibadah yang lain yang ada syarat-syarat tertentu dalam melaksanakannya,” lanjutnnya.

Ia menjelaskan, di desanya itu, dengan hanya sedekah 500 rupiah bisa membebaskan raskin untuk masyarakat tak mampu, membayar rekening listrik masjid, mushola, pondok pesantren, majlis talim dan madrasah.

Dari uang 500 itu juga desa tersebut bisa mendirikan klinik gratis, membantu pembiayaan keluarga yang anggotanya meninggal dengan membacakan Al-Qur’an selama seminggu. Serta melakukan lampunisasi setiap gang.

“Seandainya semua ini berjalan di kabupaten Sukabumi maka akan membantu pemerintah,” ungkapnya.

Di Desa Nangerang, kata dia, dengan uang 500 itu dalam satu bulan itu mencapai 27 juta. Setelah 3 tahun terus naik karena sudah terasa manfaatnya oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

Apa yang dilakukan di desa Nanggerang bukan untuk menyaingi BPJS, tapi membantu pemerintah dan masyarakat. “Ini sudah terjadi di desa kami, bahkan dalam satu tahun bisa mencapai 300 juta. Ini melebihi dari pajak didapat pemerintah di desa itu. Dan sekarang sudah berkembang di tiga kecamatan yaitu Cicurug, Cibadak dan Cidahu,” pungkasnya. (Sofyan Syarif/Abdullah Alawi)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Pondok Pesantren, Kiai PKB Kab Tegal

Selasa, 26 Desember 2017

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan

Lombok, PKB Kab Tegal - Panita Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 mulai mematangkan sejumlah persiapan. Mereka mendesain ruangan setiap lokasi.

Pihak panitia juga bersinergi dengan beberapa pemegang kepentingan seperti Darem 162 NTB, Satpol PP, Dishub, dan polisi. GM Angkasa Pura 1 NTB sudah siap pasang stan dan spanduk di beberapa titik strategis baik di dalam maupun di luar bandara Internasional Lombok.

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan

Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan hadir.

PKB Kab Tegal

Demikian disampaikan Ketua Panitia Daerah Munas dan Konbes NU 2017 Lalu Winengan M Yunus pada rapat bersama semua seksi di kediaman H Mahdan, Desa Gerung Selatan Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Selasa (3/10).

Winengan juga menambahkan, bazar dan panitia shalawat badar menjadi pemeriah acara besar kedua NU setelah muktamar ini.

PKB Kab Tegal

Pada rapat ini setiap seksi melaporkan hasil rapat internalnya di antaranya seksi acara. Bq Mulinah merencanakan pembacaan shalawat akan dimeriahkan oleh 7000 santri dan pelajar se-pulau Lombok.

Persiapan ini diadakan dalam rangka antara lain menyambut perjalanan Presiden Jokowi dari pendopo gubernur menuju Islamic Center yang menjadi pusat pembukaan Munas dan Konbes NU.

Jokowi akan menggunakan mobil terbuka menuju lokasi pembukaan agar bisa menyapa 7000 pelajar dan santri yang melantukan shalawat. Seksi-seksi lain melaporkan persiapan masing-masing.

Tampak hadir Ketua PWNU NTB dan para tuan rumah di antaranya Pengasuh Pesantren Al-Halimy, Sesele, Lombok Barat, Tgh Munajib Khalid, Hj Wartiah Pesantren Nurul Islam Sekarbele Kota Mataram, Tgh Halisussabri Pesantren Darul Quran, dan puluhan panitia daerah (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, Tokoh, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Rabu, 20 Desember 2017

Kiai Ali Maksum, Bibit Unggul dari Lasem

Bantul, PKB Kab Tegal. Banyak yang bertanya mengapa Agus Maftuh yang bukan alumni Pesantren Krapyak bisa dekat sekali dengan keluarga Krapyak. Bahkan sering pergi berdua dengan KH Attabik Ali ke Syiria, Yordania, Mesir, perbatasan Israel dan lain sebagainya.

Kiai Ali Maksum, Bibit Unggul dari Lasem (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Ali Maksum, Bibit Unggul dari Lasem (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Ali Maksum, Bibit Unggul dari Lasem

“Malam ini saya akan ungkap rahasia saya dengan keluarga Krapyak,” kata H. Agus Maftuh Abegebriel yang kini menjadi Duta Besar LBPP RI untuk Kerajaan Arab Saudi dalam acara Haul ke-27KH Ali Maksum Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Rabu malam (17/2).

Ia mengaku pada usia empat tahun diajak ibunya yang bernama Siti Hidayah ke sebuah pesantren di Lasem. “Di sana saya disowankan kepada seorang kiai yang di kemudian hari saya ketahui bernama KH Maksum Lasem, ayah dari KH Ali Maksum. Jadi, saya tahu betul keluarga Lasem, ” ujar Agus Maftuh.

PKB Kab Tegal

Kiai Ali yang pernah menjabat Rais Aam PBNU, lanjutnya, adalah anak Kiai Maksum yang paling ganteng, dan memiliki kedalaman ilmu yang tinggi.

“Kiai Ali Maksum itu orang yang alim, seorang ulama besar, meskipun telah wafat, sejatinya ia tidak pernah wafat. Itulah bedanya orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan tersebut, Agus Maftuh juga mengungkap rencana yang ia sebut sebagai konspirasi besar antara Kiai Munawwir dan Kiai Maksum Lasem.

“Jadi, Kiai Munawwir itu sadar kalau Pesantren Krapyak butuh seorang jago yang merupakan bibit unggul. Artinya bukan sembarang orang,” ungkapnya.

Kemudian Kiai Munawwir memilih Kiai Ali Maksum yang waktu itu masih muda dan terkenal alim.

Pada awalnya, Kiai Maksum keberatan, karena ia juga butuh Kiai Ali untuk membesarkan Pondok Pesantren miliknya. Akan tetapi, akhirnya Kiai Maksum merelakan Kiai Ali untuk ke Krapyak dengan satu syarat.

“Kiai Maksum merelakan Kiai Ali Maksum diboyong ke Krapyak dengan satu syarat. Syaratnya, jangan diungkit-ungkit,” tandas Agus Maftuh. (Nur Rokhim/Abdullah Alawi)

? ? ?

? ? ?

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Sejarah, Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

Jumat, 15 Desember 2017

GP Ansor Makassar Bentuk Enam Lembaga Semiotonom

Makassar, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Makassar melaksanakan Rapat Pleno Kepengurusan di Aula Pondok Pesantren MDIA Makassar di Jalan Lamuru Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/06) dini hari.

GP Ansor Makassar Bentuk Enam Lembaga Semiotonom (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Makassar Bentuk Enam Lembaga Semiotonom (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Makassar Bentuk Enam Lembaga Semiotonom

Rapat Pleno tersebut membahas dan menetapkan lembaga semiotonom yang akan mengintensifkan kiprah semua GP Ansor di Kota Makassar. Lembaga yang dimaksud adalah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang dipimpin oleh Muhammad Rizal Burahmat, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang dipimpin oleh A.M. Azhar Aljurida, Lembaga Penelitian dan Kajian Strategis yang dipimpin oleh Muhajirin, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang dipimpin Ardiand Arnold, Majelis Zikir Rijalul Ansor yang dipimpin oleh Abdullah al-Amody dan Sarkorcab Barisan Serba Guna (Banser) yang dipimpin oleh Haryono.

Agussalim Said, Ketua Ansor Makassar dalam sambutannya sangat berharap semua lembaga yang dibentuk dapat berkonstribusi nyata di tengah-tengah masyarakat.

PKB Kab Tegal

"Ansor adalah organisasi besar yang secara historis tak bisa dinafikan perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan lembaga yang dibentuk hari ini saya harapkan betul-betul menghayati peran besar Ansor di masa lalu hingga menjadi spirit perjuangan di masa kini. Ansor harus berkonstribusi nyata di tengah-tengah masyarakat,” tegas Agus.

Dalam Waktu dekat semua lembaga semiotonom akan melakukan Rapat Kerja? yang membahas program masing-masing lembaga untuk satu periode ke depan dan akan disampaikan dalam Rapat Pengurus yang diagendakan pekan depan. (Rahman /Mahbib)

PKB Kab Tegal

Foto: Suasana Rapat Pleno PC GP Ansor Makassar

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Pondok Pesantren, Hadits PKB Kab Tegal

Jumat, 08 Desember 2017

38 Pelajar NU Lasem Latih Kemampuan Otomotif dan Tatarias

Rembang, PKB Kab Tegal. Pengurus harian PCNU Lasem menggelar pelatihan keterampilan di bidang otomotif, teknik pendingin, dan tatarias. Kegiatan yang melibatkan 38 pelajar SMNU dan MANU Lasem ini dihadirkan untuk meningkatkan kapasitas peserta pelatihan pada tiga bidang tersebut.

Pelatihan yang dibuka di gedung LP Ma’arif NU Lasem, Rabu (6/5), terselenggara atas kerja sama PCNU Lasem dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Tampak hadir pada pembukaan pelatihan ini Ketua PCNU Lasem KH Shalahuddin Fattawi, pengurus MWCNU setempat, Kepala SMKNU Lasem, Kepala MANU Lasem, Kepala Dinsosnakertrans, sejumlah instruktur dari dinas serta tamu undangan lainya.

38 Pelajar NU Lasem Latih Kemampuan Otomotif dan Tatarias (Sumber Gambar : Nu Online)
38 Pelajar NU Lasem Latih Kemampuan Otomotif dan Tatarias (Sumber Gambar : Nu Online)

38 Pelajar NU Lasem Latih Kemampuan Otomotif dan Tatarias

Sebanyak 38 peserta pelatihan yang diadakan pada Kamis (7/5) ini terdiri atas 16 peserta pelatihan servis motor, 16 peserta pelatihan teknik pendingin, dan 6 peserta di bidang tatarias. Pelatihan ini akan dilangsungkan di tempat berbeda.

PKB Kab Tegal

Kiai Shalahuddin mengatakan “Peserta kali ini tidak hanya remaja NU, tapi ada beberapa siswa dan siswi yang ditunjuk oleh sekolah dari LP Ma’arif NU Lasem. Saya mengharapkan adanya tindak lanjut yang baik dari kerja sama ini, baik itu dengan menambah berbagai macam pelatihan ataupun pendalaman materinya.”

Ia juga berharap pelatihan ini membawa hasil bagi peserta dengan perubahan pola pikir peserta untuk berwirausaha atau sebagai tenaga kerja berkualitas.

PKB Kab Tegal

Sementara Kepala Dinsosnakertrans Waluyo mengatakan, “Sebenarnya banyak dari berbagai kalangan ingin mendaftar untuk mengikuti pelatihan ini, tapi hanya ini yang berhasil.”

Peserta yang lulus pelatihan akan mendapatkan sertifikat resmi dari dinas agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Waluyo berharap peserta dapat mendayagunakan SDM mereka agar lebih produktif. (Akhmad Sayuti/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Desember 2017

Kitab "Al-Muqtathofat" Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi

Tradisi tahlilan, ziarah kubur, istighotsah, dibaan atau maulidan dan sejenisnya sudah mendarah daging di tengah masyarakat. Namun ketika ditanya mengenai dalil, sebagian masyarakat awam tidak tahu, dan itu dijadikan senjata kaum Salafi Wahabi untuk mengkafir-kafirkan banyak orang.

Adalah Kitab “al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat” yang ditulis oleh KH Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Malang memberikan pedoman bagi masyarakat jika suatu ketika ada pihak-pihak yang tidak suka dengan tradisi itu.

Kitab Al-Muqtathofat Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kitab Al-Muqtathofat Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kitab "Al-Muqtathofat" Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi

Semestinya tidak perlu menanggapi mereka yang tidak suka dengan tradisi. Namun ketika mereka mempertanyakan, menyerang, apalagi sampai mengkafirkan, maka kita juga perlu menyiapkan jawaban.

PKB Kab Tegal

Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat” atau “catatan untuk para pemula” tidak lain untuk menyelamatkan masyarakat yang kerap mendapat tudingan sesat, sekaligus menyadarkan pihak-pihak tertentu agar tidak mudah mengkafirkan orang lain.

PKB Kab Tegal

Semua tradisi keagamaan yang dijalankan oleh masyarakat itu ada dasaranya, “Semua itu ada dalam kitab yang berlandasakan Ahlussunnah wal jamaah,” kata Kiai Marzuki di Masjid Mujahidin, Jalan Ikan Hiu, Lowokwaru, Malang, Selasa (30/5).

Kitab tersebut dikaji secara rutin di beberapa Masjid di Kota Malang, tepatnya setiap Selasa pukul 19.00 ba’da shalat Isyak. Tidak hanya di satu tempat, jadwal rutin tersebut berjalan di seluruh Masjid Malang secara bergilir.

Hadirnya kitab ini diharapkan memberikan informasi mengenai keabsahan tradisi ubudiyah masyarakat secara syar’i. Dengan kata lain, buku ini memupuk kepercayaan masyarakat Muslim Indoensia secara umum, khususnya bagi kalangan nahdyiyin, bahwa tradisi ritual ubudiyyah seperti tahlilan, haul, upacara selatan kelahiran, ritual empat dan tujuh bulan kandungan, peringatan Maulid Nadi, qunut dan shalat, dan yang lainnya, tidak melenceng dari aqidah dan termasuk bagian dari sunnah Nabi Rasulullah SAW.?

“Semua itu ada dasarnya, tidak asal caplok,” seru pengasuh Pondok Pesantren Sabulur Rosyad, Malang itu sembari memaparkan dalil-dalil yang sudah ditulis dalam kitab karangannya.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Quote, IMNU PKB Kab Tegal

Senin, 04 Desember 2017

Mengenal Ibn Arabi Lebih Dekat

Bicara Ibn Arabi, tentu tidak asing lagi di telinga kita. Tokoh tasawuf terkemuka itu memang seringkali dibahas, terutama pemikirannya dalam bidang tasawuf. Akan tetapi, tidak lengkap mempelajari pemikiran Ibn Arabi dalam berbagai bidang tanpa mengetahui biografi Ibn Arabi, karena pemikiran seseorang akan lebih mudah dipahami ketika kita mengetahui riwayat hidupnya.

Buku ini membahas secara mendalam riwayat hidup Ibn Arabi dan perjalan spiritual Ibn Arabi ke berbagai daerah dan dimensi, terutama pertemuannya dengan para sufi di belahan dunia barat. Mau atau tidak, ketika membaca biografi Ibn Arabi, secara otomatis kita akan terdampar pula kedalam khazanah keilmuan sang Guru Besar tersebut.

Ibn Arabi, nama lengkapnya adalah Syaikh Akbar Muhyiddin Ibn Arabi. Ia adalah seorang tokoh sufi besar dari Andalusia yang meninggal dan dimakamkan di kaki gunung Qasiun, Damaskus, pada tahun 638 H./1240 M.. (hlm. xv)

Mengenal Ibn Arabi Lebih Dekat (Sumber Gambar : Nu Online)
Mengenal Ibn Arabi Lebih Dekat (Sumber Gambar : Nu Online)

Mengenal Ibn Arabi Lebih Dekat

Usaha pembuktian kedalaman kesufian Ibn Arabi terbagi dalam tiga hal. Pertama, pengalaman kesufian dalam wujud dan waktu abadi. Kedua, pengalaman kesufian dalam wujud dan waktu kebarzahan yang menjadi "waktu-antara" antara waktu abadi dan waktu kesejarahan. Ketiga, pengalaman kesufian dalam wujud dan waktu kesejarahan yang hadir melalui para sufi dengan ketaatan yang sempurna kepada Allah Swt. (hlm. 28)

Salah satu teladan Ibn Arabi dalam perilaku zuhud adalah pamannya, Syaikh Yahya bin Tughan. Terkhusus untuk pamannya, Ibn Arabi mengutip sejumlah syair yang digubah untuk mengabadikan kesalehan dan teladan kemanusiaan yang telah berhasil diperolehnya.

Syair-syair itu sebagai berikut:

PKB Kab Tegal

Aku dalam ihwal—lihatlah

Aku, mujurnya diriku!—pikirkanlah

PKB Kab Tegal





Rumahku dimana saja, di atas bumi

Kuminum air segar diri





Tak ada padaku: orang tua,

atau anak—pun keluarga





Lengan kananku bantalku

Ketika kubalik diri, lengan kiriku





Pernah kucicipi kenikmatan—dulu

Setelah renungku, semua hanya khayak semu (hlm. 178)





Buku ini juga menjelaskan pengaruh Ibn Arabi di belahan dunia Islam di Barat dan juga pengaruhnya di Indonesia. selebihnya selamat menikmati.

Data buku?

Judul: Biografi Ibn Arabi

Penulis: Muhammad Yunus Masrukhin

Penerbit: Keira Publishing

Cetakan: I, 2015

Tebal: 332 Halaman

ISBN: 978-602-1361-28-3

Peresensi: Moh. Tamimi, Mahasiswa Instika, Guluk-guluk, Sumenep program studi Pendidikan Bahasa Arab.?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Anti Hoax, Berita PKB Kab Tegal

Khulasoh Lupa Kaus Kaki di Kongres Muslimat

Jakarta, PKB Kab Tegal - Lupa itu ada ongkosnya. Meski hal sepele, tapi akbitanya kaki Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Brebes Khulasoh lecet karena saking bergesekan dengan sepatu yang dikenakannya.

“Biasanya pakai kaus kaki, tapi kali ini lupa,” kata pensiunan PNS di Kemenag Brebes sambil meraba jari-jari kakinya di aula utama Asrama Haji Embarkasi Jakara, Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Kamis siang (24/11).

Khulasoh Lupa Kaus Kaki di Kongres Muslimat (Sumber Gambar : Nu Online)
Khulasoh Lupa Kaus Kaki di Kongres Muslimat (Sumber Gambar : Nu Online)

Khulasoh Lupa Kaus Kaki di Kongres Muslimat

Kaki dalam kondisi seperti itu, tentu tidak nyaman beraktivitas di arena Kongres Muslimat ke-17 tersebut. Ibu kelahiran tahun 1947 tersebut tertatih jika berjalan.

PKB Kab Tegal

Ia tak kehabisan akal untuk melindungi kaki lecetnya.

“Mas, di luar ada yang jualan hansaplas tidak ya?” ?

PKB Kab Tegal

Tentu saja ini adalah kode bahwa ia sebetulnya ingin dibelikan benda tersebut. Di Jakarta, benda semacam itu pasti tersedia di hampir setiap warung. Saya pun menawarkan diri jadi relawan. Tanpa diskusi, langsung mencari benda tersebut. ?

Sepanjang perjalanan membeli tersebut, saya menebak, ibu tersebut pasti akan membayarnya. Dan ternyata betul. Namun saya menolaknya. Saya hanya meminta ditukar dengan kesediaan dia untuk diwawancarai. Dia mengiyakan.

“Saya diminta aktif di Muslimat pada tahun 1989 oleh almarhum KH Masyhuri Mughni dari Pesantren Benda Sirampog,” katanya.

Padahal, kata dia, waktu itu dia aktif di Fatayat sebelumnya saja tidak. Namun ia tak bisa menolaknya karena itu perintah kiai yang ditaatinya.

Bagi ibu yang pernah nyantri di Babakan Ciwaringin, Cirebon tersebut, perintah kiai Msyhuri dulu ia pahami sekarang bahwa aktif di Muslimat NU adalah karena li i’lai kalimatillah, menegakkan agama Allah.

“Saya merasakan betul-betul banyak manfaat aktif di Muslimat. Banyak barokahnya. Barokah silaturahim, barokah rezeki,” ungkapnya.

Sebagai ketua Muslimat, ia juga menjaga betul anak-anaknya agar tetap dalam barisan Nahdlatul Ulama. Caranya dengan memperkenalkan anak sedari dini melalui kegiatan, tradisi, praktik ibadah yang sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunah wal-Jamaah an-nahdliyah.

Kongres Muslimat NU ke-17 tersebut dibuka Presiden Joko Widodo dengan tabuhan rebana disaksikan Ketua Umum PBNU, Ketua Umum Pimpinan Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan ribuan pengurus dan anggota Muslimat serta tamu Undangan. Di antara tamu tersebut ada Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR RI Osman Sapta Odang, dan lain-lain. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Jumat, 27 Oktober 2017

Halal Bihalal, Muslimat NU Peduli Anak Nasional

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) menggelar Halal Bihalal, Sabtu (23/7) di Pusdiklat Kemensos, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penyelenggaraan kegiatan bersamaan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini.?

Oleh karena itu, Mulimat NU mengundang ratusan anak untuk menghadiri kegiatan ini. Tak lupa, Muslimat NU juga mengundang Arya Permana (10). Bocah asal Karawang yang terkena obesitas ekstrim. “Ada 200 anak yang kita undang sebagai apresiasi kepada mereka dalam memperingati Hari Anak Nasional,” ujar Ketua Panitia Hj Sri Mulyati kepada PKB Kab Tegal.

Halal Bihalal, Muslimat NU Peduli Anak Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Halal Bihalal, Muslimat NU Peduli Anak Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Halal Bihalal, Muslimat NU Peduli Anak Nasional

Dalam acara yang dipenuhi suasana baju merah muda yang dikenakan sebagai dresscode para ibu Muslimat NU, Sri Mulyati menyampaikan substansi kegiatan yang ditekankan pada perhatian lebih yang harus diberikan oleh para orang tua kepada anak-anaknya.

“Kami mengajak kepada para ibu Muslimat NU dan para orang tua di seluruh Indonesia agar memberikan perhatian lebih kepada anak-anaknya. Merekalah masa depan kita dan bangsa Indonesia,” tutur dosen Pascasarjana STAINU Jakarta ini yang juga menjelaskan sekitar 500 undangan hadir dalam acara ini yang terdiri dari pengurus wilayah dan cabang yang ada di wilayah Jabodetabek.

PKB Kab Tegal

Muslimat NU memberikan bantuan dan apresiasi kepada anak-anak yang diundang dalam kegiatan ini. Menurut keterangan Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa, ratusan anak-anak ini berasal dari Yayasan Dinamika Indonesia yang berada di sekitar TPA Bantar Gebang, Bekasi.

“Mereka adalah anak-anak yang luar biasa dengan kondisi dan keadaan yang tidak mendukung,” ujar Khofifah saat memberikan sambutan. Dalam acara ini, Muslimat NU juga menghadirkan Qori pembaca ayat Al-Qur’an dari seorang anak.?

PKB Kab Tegal

Oleh Muslimat NU, ratusan anak diberikan bantuan berupa tas dan alat belajar lainnya. Selain itu, Muslimat juga memberikan penghargaan khusus kepada sejumlah anak berprestasi disamping kepada para guru dan kepala sekolahnya.?

Kepada bocah Arya, Khofifah juga memberikan penghargaan atas prestasi Arya di sekolah. Sebelumnya, kedatangan Arya dalam acara ini menarik perhatian para undangan yang hadir. Semua terlihat prihatin melihat kondisi Arya yang menanggung berat badan yang tidak wajar disaat dirinya masih anak-anak. Arya Permana hadir didampingi kedua orang tuanya.

Dalam kegiatan ini hadir Dewan Penasihat PP Muslimat NU Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Hj Aisyah Hamid Baidlowi, Hj Mahfudzah Ali Ubaid. Hadir juga Dewan Pakar PP Muslimat NU Hj Huzaemah Tahido Yanggo, Hj Zaitunah Subhan, Hj Nabilah Lubis, serta para pengurus PP Muslimat NU. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Sabtu, 30 September 2017

Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi

Bandung, PKB Kab Tegal. ?Pengamat politik Yudi Latif mengatakan, demokrasi di Indonesia terus berkembang. Sayangnya, perkembangan yang ada tak menguntungkan bagi partai-partai berlabel Islam.

Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi

"Gairah orang beragama berjalan baik, tapi ?partai Islam suaranya merosot semua," katanya pada halaqah kebangsaan yang digelar di Pondok pesantren Darul Maarif, Bandung, Jawa Barat Sabtu (14/5).

Kemerosotan itu, kata Yudi disebabkan perkembangan demokrasi yang mengandalkan uang dan kekuatan. "Dalam demokrasi yang mengandalkan uang, kekuatan parpol Islam akan makin terpuruk," katanya.

PKB Kab Tegal

?NU salah satu pihak yang dirugikan dengan perkembangan demokrasi dengan kekuatan uang tersebut. "Orang NU akan kalah dua kali sekaligus. Kalah politik dan kalah ekonomi. Siap saja, orang NU jadi gembel," katanya.

Parahnya, katanya, pihak yang sangat ?berkuasa di Indonesia sekarang ini adalah partai politik. Mereka bisa mengatur segala-segalanya di Indonesia. "Padahal saham ormas lebih banyak dari partai politik. Bahkan jauh sebel?um Indonesia merdeka," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Halaqah nasional kebangsaan ini dihadiri oleh ratusan ulama dan cendekiawan pondok pesantren. Selain membahas masalah kebangsaan, halaqah ini juga membahas masalah keumatan dan keagamaan.

Sejumlah tokoh nasional yang menjadi narasumber antara lain KH Hasyim Muzadi, Menteri Pendidikan dan kebudayaan Mohammad Nuh, Mahfud MD, Abuya Mukhtar, Yudi Latif, KH Masdar Farid Mas’udi, Rokhmin Dahuri, Rizal Ramli, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Ketua PBNU KH Slamet Effendi Yusuf, KH Malik Madani, Prof Dr Gumilar RS, dan Jimly Ashiddiqie. (Ahmad Millah/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Selasa, 19 September 2017

PMII Purworejo Telaah Pilleg dan Pilkada

Purworejo, PKB Kab Tegal. Memperingati 106 tahun Hari Kebangkitan Nasional pada Selasa (20/5), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purworejo membuka dialog publik bertema, “Refleksi Pilleg 2014 dan Quo Vadis Pilkada 2015,” di hotel Ganesha, Purworejo, Selasa (20/5) malam.

PMII Purworejo Telaah Pilleg dan Pilkada (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Purworejo Telaah Pilleg dan Pilkada (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Purworejo Telaah Pilleg dan Pilkada

Ketua panitia Lukman Hakim mengemukakan, prosesi pemilu 9 April lalu khususnya di Purworejo banyak menyisakan persoalan yang perlu dipikirkan bersama. Dengan harapan, ke depan pilihan presiden khusunya pilkada 2015 menghasilkan pemilu yang bersih.

“Dengan mengevaluasi yang sudah-sudah, kita perlu kawal pemilihan umum ke depan sejak dini,” terang Lukman.

PKB Kab Tegal

Acara yang terselenggara atas kerja sama PMII Purworejo dan Pewarta Harian Cetak Purworejo ini, dihadiri delegasi cabang sejumlah parpol, aktivis organisasi mahasiswa, ormas, akademisi, penyelenggara pemilu, dan pengamat politik.

Acara ini dimeriahkan oleh aksi panggung dari Sego Megono Songkestra. Sementara selama 4 jam forum berlangsung, para peserta terlihat aktif mengoreksi kinerja masing-masing elemen baik parpol, penyelengara pemilu, maupun masyarakat umum.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan ini, delegasi sebuah partai Drs Toha Mahasin menyebutkan tindakan yang paling utama ialah upaya semua pihak untuk turut memantau proses pemilu.

Upaya bersama ini, menurutnya, penting untuk mengawasi proses pemilu mulai dari pendataan, pemilihan hingga penghitungan agar pelanggaran dapat diminimalisasi. (Ali Mukti/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Minggu, 09 Juli 2017

Tahun Depan, PCNU Tegal Targetkan Klinik Bersalin Jadi Rumah Sakit

Tegal, PKB Kab Tegal - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal saat ini sedang menjalankan dua mega proyek, yakni Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) dan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama. Mereka berharap proyek ini selesai pada tahun 2018 mendatang.

"Kami targetkan di awal tahun 2018, Kilinik dan Rumah Bersalin NU akan menjadi rumah sakit. Untuk merealisasikan itu, akan membutuhkan dana yang begitu besar," ujar Wakil Ketua PCNU Tegal H Akhmad Zamzami saat pelantikan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Bulakwaru Timur, Kecamatan Tarub masa khidmat 2017-2022 di Halaman Masjid Baiturrahman Desa Bulakwaru Kecamatan Tarub, Ahad (23/4).

Tahun Depan, PCNU Tegal Targetkan Klinik Bersalin Jadi Rumah Sakit (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun Depan, PCNU Tegal Targetkan Klinik Bersalin Jadi Rumah Sakit (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahun Depan, PCNU Tegal Targetkan Klinik Bersalin Jadi Rumah Sakit

Guna menyukseskan program tersebut, Zamzami meminta kerja sama seluruh warga NU Kabupaten Tegal. "Maka kami mohon kerja sama kepada warga Nahdliyin untuk bisa menyumbangkan penghasilannya, nanti ada Tim Bulan Dana yang hadir di rumah panjenengan," katanya.

Zamzami juga mengharapkan nahdliyin yang memiliki anak yang akan dikuliahkan untuk memasukkan anaknya ke STKIP NU Tegal.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

"STKIP NU Kabupaten Tegal memiliki 3 program studi, pendidikan informatika, pendidikan bimbingan dan konseling, dan pendidikan ekonomi," imbuh Zamzami. (Hasan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Rabu, 01 Maret 2017

Radio Aswaja Terfavorit di Soloraya Peringati Harlah ke-6

Sukoharjo, PKB Kab Tegal. Radio Al-Hidayah FM yang menjadi satu-satunya radio Aswaja terfavorit di kalangan Nahdliyyin Soloraya, Sabtu (7/3) memperingati harlah ke-6 dengan mengundang habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf untuk memandu pembacaan maulid Simthud Durror.

Acara yang digelar di depan studio Al-Hidayah jalan Ir Sukarno nomor 38 Solo Baru, Sukoharjo ini dihadiri para kiai, habib, dan pejabat pemerintahan mulai dari lingkungan pemerintahan setempat hingga pejabat pusat.

Radio Aswaja Terfavorit di Soloraya Peringati Harlah ke-6 (Sumber Gambar : Nu Online)
Radio Aswaja Terfavorit di Soloraya Peringati Harlah ke-6 (Sumber Gambar : Nu Online)

Radio Aswaja Terfavorit di Soloraya Peringati Harlah ke-6

Tampak terlihat seorang warga asing asal Munchen, Jerman yang belum bisa berbahasa Indonesia. Namun kehadirannya di atas panggung untuk menyatakan kalimat syahadat.

PKB Kab Tegal

Sedangkan Ustadz Ahmad Al-Habsyi dalam ceramahnya mengajak jamaah agar mendahulukan menghormati kiai daripada  pejabat, “Jika tamu undangan di situ ada kiai dan presiden, maka yang pertama kali harus dihormati adalah kiai bukan presiden,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Karena memang kedudukan kiai lebih terhormat. Jika ada kiai wafat, maka untuk mencari penggatinya mungkin butuh waktu puluhan tahun. Tetapi presiden wafat di suatu malam, paginya sudah ada puluhan orang antre untuk menjadi penggati, imbuhnya.

Namun disayangkan akhir-akhir ini banyak orang memperlakukan kiai seperti pendorong mobil mogok. Kalau mobilnya sudah jalan, si pendorong pun hanya mendapat asap mobilnya. Kami berharap ini tidak terjadi saat pemilu nanti, pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Ubudiyah PKB Kab Tegal