Tampilkan postingan dengan label Pahlawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pahlawan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Maret 2018

Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI

Manado, PKB Kab Tegal. Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara Masri Soleman memberikan apresiasi kepada PBNU melalui Lembaga Takmir Mesjid (LTM) yang telah melaksanakan program Pelatihan Pemuda  Pelopor dengan memilih Sulawesi Utara sebagai salah satu tempat pelaksanaanya.

"Kegiatan ini akan menjadi ajang penanaman nilai-nilai Islam Nusantara, ini memang sangat penting untuk remaja masjid sesuai tema yang diusung," kata Masri Senin (4/12).

Kegiatan bertema Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI diadakan sebagai upaya menjaga dan menjadikan aktivitas masjid bebas dari aktivitas penyebaran fitnah, kebencian dan paham yang anti-Pancasila atau intoleran.

Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Remaja Masjid di Manado Siap Jadi Pelopor Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI

"Peserta yang berasal dari berbagai Remaja Mesjid di manado, sangat antusias samapai-sampai kuota 50 orang yang di targetkan panitia menjadi sekitar 60 orang," katanya

Kegiatan diselenggarakan di 5 kabupaten/kota di Sulawesi Utara yaitu Manado, Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow. (Timur/Kendi Setiawan)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Pahlawan PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Minggu, 18 Februari 2018

NU Gunakan Dakwah Merakyat

Jakarta, PKB Kab Tegal. Penyebaran Islam di Indonesia, tidak lepas dari peran Walisongo. Mereka memahami karakter masyarakat dan tradisi lokal. Pemahaman terhadap karakter dan watak masyarakat, menjadi bahan bagi Walisongo untuk memilih pendekatan dakwah terhadap masyarakat di nusantara.

NU Gunakan Dakwah Merakyat (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Gunakan Dakwah Merakyat (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Gunakan Dakwah Merakyat

“Tradisi masyarakat diangkat untuk Walisongo untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman,” ungkap Dr. Zaki Mubarok, ketua LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) di sela kunjungan belasan civitas akademika dari pelbagai kampus di lt.5 Kantor PBNU Jl. Kramat Raya, Rabu (6/6) siang.

Sedikitnya 14 mahasiswi Hubungan Internasional, mengunjungi kantor PBNU. Mereka antara lain berasal dari UI, UGM, dan Universitas Lehigh Amerika Serikat. Kunjungan dimaksudkan dalam rangka mengenal lebih dekat NU. Lewat suara dari dalam NU, mereka terlihat serius mengikuti penjelasan pandangan, gerakan, dan dinamika NU.

PKB Kab Tegal

Mereka disambut oleh sejumlah jajaran PBNU seperti Iqbal Sullam, Sekjen PBNU, Abdul Mun‘im DZ, Wasekjen PBNU,  Zaki Mubarok, Ketua Umum LDNU, dan Nurul Yaqin, Sekretaris LDNU.

Pola dakwah NU yang merakyat, meniru cara dakwah yang dirintis oleh Walisongo. Cara dakwah Walisongo begitu lentur sehingga mudah meresah di benak masyarakat. Tanpa resisitensi yang berarti, masyarakat menerima nilai-nilai luhur Islam yang dibawakan Walisongo.

PKB Kab Tegal

Dengan kelenturan luar biasa, Walisongo menjalani kehidupan seperti keseharian masyarakat setempat. Kedekatan mereka dengan masyarakat, tidak lagi dipertanyakan. Menimbang tanpa jarak antara masyarakat dan Walisongo, keduanya membangun peradaban Nusantara dengan nafas Islam.  Tradisi masyarakat berjalan tanpa saling menegasikan satu sama lain.

Kemasan bahasa dakwah, dikemas serenyah mungkin. Sebaik apapun suatu nilai atau ajaran, agak sulit diserap oleh masyarakat umum. Karenanya, kemasan bahasa menjadi pertimbangan dalam penyampaian dakwah NU, tambah Zaki Mubarok.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis   : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Aswaja, Pahlawan PKB Kab Tegal

Sabtu, 03 Februari 2018

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes

Brebes, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Brebes telah dilantik untuk masa khitmad 2013-2015.?

Pelantikan dilakukan oleh Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Tengah ? atas nama Pimpinan Pusat di Pendopo Bupati Brebes, Ahad (3/3) lalu.

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Kab. Brebes

Sekretaris Umum PW IPNU Jateng Agus Lukman merasa bangga dengan IPNU-IPPNU Cabang Brebes yang telah melakukan pengkaderan dengan baik. Dari beberapa cabang di Jawa Tengah, ternyata Brebes telah berhasil dalam pengkaderan. Artinya, semakin bertambah jumlah anggotanya yang tidak hanya dari kalangan santri di pesantren tetapi juga dari kalangan pelajar umum.

PKB Kab Tegal

“Kemajuan organisasi, antara lain ditandai dengan makin meningkatnya jumlah anggota,” kata Agus.

PKB Kab Tegal

Ketua PC NU Brebes H Athoillah meminta kepada pelajar NU Brebes agar membantu tugas-tugas pemerintahan dengan tetap belajar, berjuang dan bertakwa. Apalagi Bupati Brebes Hj Idza Priyanti merupakan bagian dari NU karena dia menjadi pengurus Fatayat NU.?

“Jadi IPNU-IPPNU wajib mendukung program-program Pemerintahan Kab Brebes, yang pada hakekatnya mendukung kinerja Kader NU,” kata Athoillah.

Pernyataan Athoillah disambut dengan bangga oleh Bupati Brebes. Karena Pemkab juga membutuhkan kemitraan dengan organisasi kepemudaan atau pelajar seperti IPNU-IPPNU. Bupati berjanji akan selalu memperhatikan organisasi pelajar di bawah naungan NU ini.?

Ketua Panitia Bayu Murahman menjelaskan, Pengurus yang dilantik merupakan hasil Konferensi Cabang IPNU-IPPNU pada 30 Desember 2013 lalu. Zaqi Al Aman dari Songgom dan Chaerunissa dari Sirampog akhirnya mendapat mandat untuk memimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Brebes periode 2013-2015. Zaqi menggantikan Husni Mubaroq sedangkan Nisa menggantikan Alimatul Khasanah yang telah habis masa baktinya.Untuk sekretaris IPNU dipegang Makmur dan bendahara dipercayakan kepada Asyifudin. Sedang Sekretaris IPPNU dijabat Tarini dan ? Bendahara Ragil.?

Redaktur ? ? : Hamzah Sahal?

Kontributor : Wasdiun?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Hadits, Fragmen PKB Kab Tegal

Sabtu, 27 Januari 2018

PCINU Brunei Darussalam dan Buruh Migran Peringati Haul Gus Dur

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Brunei Darussalam bekerja sama dengan Garda Buruh Migrant Indonesia memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Bersamaan dengan itu, mereka juga berzikir bersama dalam rangka memperingati haul ke-5 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Acara diselenggarakan secara berturut-turut pada Sabtu (10/1) dan Ahad (10/11) di dua distrik berbeda; distrik Brunei Muara dan distrik Kuala Belait. Peringatan ini disambut meriah oleh WNI yang tinggal di Brunei Darussalam.

PCINU Brunei Darussalam dan Buruh Migran Peringati Haul Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Brunei Darussalam dan Buruh Migran Peringati Haul Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Brunei Darussalam dan Buruh Migran Peringati Haul Gus Dur

Koordinator yang terdiri atas Ahmad Makhfudin, Inmas Santi, dan Moh Ifan mengatakan, "Acara ini baru pertama digelar dalam sejarah buruh migrant Indonesia di Brunei Darussalam. Selain menjalin ukhuwah antarburuh migran, acara ini juga sebagai cikal bakal persatuan buruh migran untuk peningkatan martabat dan pemberdayaan buruh migrant Indonesia di Brunei Darussalam.”

PKB Kab Tegal

Dalam pertemuan ini, penyampai taushiyah menanamkan nilai Aswaja di tengah gempuran ideologi ekstrem Islam trans nasional. Tampak hadir beberapa pejabat Kedubes RI untuk Brunei Darussalam dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

PKB Kab Tegal

Ketua PCINU Brunei Darussalam Ust H Ahmad Dhofier mengatakan, "Sambutan hari lahir Nabi Muhammad SAW adalah tradisi baik untuk mencapai tujuan baik yang patut dilestarikan."

Sementara Ketua Umum Garda Buruh Migrant Indonesia Abdurahman Duladi Aldi menegaskan, "Peringatan maulid Nabi haruslah membawa semangat perubahan. Nabi SAW dahulunya adalah juga seorang buruh, tetapi bukan sembarang buruh. Sebelum masa bitsah, baginda Nabi sering menggembalakan kambing milik orang-orang Mekah. Beliau sosok buruh teladan, yang mampu menginternalisasikan sifat pengabdian sejati sehingga derajatnya sangat dekat dengan Allah SWT.

Sementara Ketua PKB cabang Brunei Darussalam Jauhar Ahmad mengajak WNI untuk meneladani keluhuran sifat Rasulullah. "Gus Dur adalah sosok umat yang meneladani kepribadian Rasul secara utuh. Di masa hidup, Gus Dur rela dicaci dan dicela bahkan dikafirkan hanya karena ingin mewujudkan misi rahmatan lil alamiin.”

Gus Dur, kata Jauhar, selalu hadir mendampingi orang-orang yang terancam eksistensinya. Ia memberikan pelajaran berharga kepada masyarakat bagaimana meneladani Rasulullah secara benar. Hal ini dibuktikan Gus Dur mulai dari kesederhanaannya, rasa empatinya, bahkan pembelaannya kepada kemanusiaan.

Selain sambutan-sambutan, acara juga dimeriahkan oleh tembang-tembang sholawat Lir Ilir, Tombo Ati dan Zaman Wis Akhir oleh Gatot Music bersama grup paduan suara dari gabungan buruh migrant. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan, Pahlawan, Nusantara PKB Kab Tegal

Senin, 15 Januari 2018

Diplomasi Pencak Silat di Jepang, Menaker Gandeng Pagar Nusa

Jakarta, PKB Kab Tegal?



Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengajak Pimpinan Pusat Pagar Nusa untuk mengintensifkan program magang pekerja muda di negeri Jepang. Program ini, sekaligus diplomasi kebudayaan dalam seni pencak silat.

Diplomasi Pencak Silat di Jepang, Menaker Gandeng Pagar Nusa (Sumber Gambar : Nu Online)
Diplomasi Pencak Silat di Jepang, Menaker Gandeng Pagar Nusa (Sumber Gambar : Nu Online)

Diplomasi Pencak Silat di Jepang, Menaker Gandeng Pagar Nusa

Ia menyampaikan hal itu pada silaturahim dengan Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), di Jakarta, Selasa (10/6). Silaturahim dengan Menteri Hanif Dhakiri, dihadiri Ketua Umum Pagar Nusa M. Nabil Haroen didampingi Sekretaris Umum Hasanuddin Wahid dan jajaran Pimpinan Pusat Pagar Nusa.?

Hanif Dakhiri mengungkapkan, Pagar Nusa menjadi mitra strategis pemerintah, khususnya Kementrian Tenaga Kerja untuk program peningkatan kapasitas dan skill pemuda. "Kami ingin agar pemuda-pemuda kita punya skill operasional dan kapasitas untuk dunia industri serta wirausaha. Pagar Nusa menjadi mitra kami untuk program magang di Jepang, juga beberapa negara Eropa, yang sedang kami coba," terang Hanif. ?

Menurut Hanif, santri-santri memiliki integritas moral dan kesungguhan untuk belajar skill praktis di bidang industri. "Di Jepang, para pemuda dilatih kedisiplinan, etos kerja dan wirausaha. Program magang ini berlangsung 2 tahun, yang ditambah dengan program intensif 3 tahun. Sebenarnya program ini sudah berlangsung sejak tahun 1999, sudah lebih 60 ribu pemuda yang dibekali kemampuan teknis di bidang industri dan wirausaha," ungkap Hanif.?

Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Haroen menyambut hangat ajakan Menteri Tenaga Kerja. "Kami akan mempersiapkan kerjasama ini dengan detail. Jepang dikenal sebagai negara dengan kultur disiplin. Sangat baik untuk membentuk mental dan skill praktis untuk wirausaha sekaligus industri," jelas Nabil.?

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, para santri dan kader Pagar Nusa juga akan mengkampanyekan pencak silat di Negeri Samurai. "Kami ingin kader pagar nusa juga bisa mengajar silat di Jepang. Ini akan menarik sebagai diplomasi kebudayaan, tidak hanya sebatas magang. Namun, kami juga mengenalkan seni beladiri pencak silat khas Nusantara. Dari lebih dari tiga juta kader kami, akan ada proses seleksi khusus untuk kerjasama ini," ungkap alumnus pesantren Lirboyo, Kediri.?

Peserta magang yang akan diberangkatkan ke Jepang, juga mendapat pembekalan dasar pencak silat. Sekretaris Umum Pagar Nusa Hasanuddin Wahid menegaskan pentingnya pelatihan ini. "Dengan mendapat pembekalan pencak silat, para peserta magang akan lebih percaya diri, disiplin dan siap berkompetisi untuk mempelajari skill khusus selama proses di Jepang," terang Hasan.?

Saat ini, Pimpinan Pagar Nusa bergerak cepat dengan mendata kader-kader yang siap belajar dan magang di Jepang. Rencana, ada tiga pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menjadi lokasi pelatihan, sebelum pemberangkatan magang di Jepang. (Red: Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Pemurnian Aqidah, Kyai PKB Kab Tegal

Jumat, 12 Januari 2018

Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo

Pamekasan, PKB Kab Tegal. Salah seorang santri Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur Ustadz Suto Abdurrahman terpilih sebagai Kepala Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan dalam pilkades serentak pada pertengahan November 2015. Ia resmi dilantik pada pertengahan Desember 2015.

Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo

Ustaz Suto menyadari bahwa masyarakat Desa Kertagena Tengah belum sepenuhnya bisa meninggalkan kegiatan berbau maksiat seperti orkes yang mempertontonkan penyanyi pengumbar aurat dan merangsang kemaksiatan. Acara tersebut adakalanya digelar oleh pemuda dan pengusaha setempat.

"Tapi kita mesti pelan-pelan dalam melakukan perubahan. Tidak perlu frontal. Kita teladani dakwah Wali Songo yang memerhatikan kearifan lokal," ujar Ustaz Suto kepada wartawan, Selasa (22/12).

PKB Kab Tegal

Atas hal itu, dia tetap hadir memberikan sambutan dalam acara orkes yang dilangsungkan di Dusun Konkokon, Desa Kertagena Tengah. Dalam sambutannya, Ustaz Suto mengajak masyarakat untuk banyak belajar, tekun, pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa dalam menyikapi persoalan hidup.

PKB Kab Tegal

Ke depannya, Kepala Sekolah SMA Islan Miftahul Ulum Yaspimu tersebut akan mengetengahkan imbauan Kementerian PDT RI, yang mendorong agar dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) yang mencapai miliaran, dimanfaatkan buat pembangunan padat karya (pelatihan-pelatihan dan pemberdayaan). Sementara pembangunan balai desa, rumah ibadah, dan sejenisnya, sudah ada biaya tersendiri dari Dirjen Bina Pemerintahan Desa.

Ustaz Suto juga akan berikhtiar untuk menghidupkan karangraruna kepemudaan. Harapannya, supaya bakat dan minat pemuda desa bisa tersalurkan. Misalnya, membentuk dan menghidupkan klub futsal di masing-masing dusun. Puncaknya, nanti bisa digelar lomba futsal antardusun.

"Hal itu semua tampaknya sulit diwujudkan tanpa kesungguhan dari para pamong di masing-masing dusun dalam membangun desa. Dukungan dan peran serta masyarakat tentu juga tak kalah pentingnya," terang suami Sundiratul Aini itu.

Usai dilantik oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii pada pertengahan Desember 2015, Ustaz Suto langsung menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) desa. Dalam musyawarah tersebut, masing-masing dusun mengusulkan tiga program priortas. (Hairul Anam/Mahbib)

Foto: Kades Kertagena Tengah Ustaz Suto Abdurrahman bersama keluarga

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Khutbah, Doa PKB Kab Tegal

Kamis, 04 Januari 2018

PCINU Maroko Hadiri Maulid Nabi di Zawiyah At-Tijaniyah

Fes, PKB Kab Tegal. Suasana maulid Nabi Muhammad SAW hingga sekarang masih diperingati dan dirayakan di beberapa kota besar Maroko.?

Pada hari Selasa (29/1/13) bertempat di salah satu kota yang terkenal dengan sebutan kota ilmu (kota Fes) yang didalamnya terdapat makam syeikh Ahmad At-Tijani yang dikenal di dunia Islam melalui ajaran thariqat yang dikembangkannya yakni Thariqah At-Tijaniyah telah berlangsung acara maulid nabi dengan diiringi berbagai macam agenda.

PCINU Maroko Hadiri Maulid Nabi di Zawiyah At-Tijaniyah (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Maroko Hadiri Maulid Nabi di Zawiyah At-Tijaniyah (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Maroko Hadiri Maulid Nabi di Zawiyah At-Tijaniyah

Acara ini tidak hanya mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat saja, dari kalangan ulama di belahan dunia yang juga pengikut thariqah At-Tijaniyah juga turut hadir pada acara ini, diantaranya dari Nigeria, Senegal, Mali, Al-Jazair dan masyarakat setempat yang semenjak sore tengah memadati makam Ahmad At-Tijani yang akrab dengan sebutan Grand Zawiyah Syeikh Ahmad At-Tijani.

PKB Kab Tegal

Pada kesempatan ini, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko juga mendapatkan kehormatan untuk menghadiri acara ini, tampak pula sejumlah anggota PCINU Maroko dan beberapa anggota PPI Maroko ikut menghadiri acara ini.

“Dengan banyaknya para pengunjung yang terus berbondong-bondong dari berbagai kota dan negara mengakibatkan jalan yang menuju tempat acara macet dan penuhi oleh desakan para pengunjung,” ujar Ahmad Suprapto selaku Wakil Koordinator lajnah Ta’lif wa Nasyr PCINU Maroko yang turut menghadiri acara ini. ?

PKB Kab Tegal

Maulid ini dibuka dengan ummul kitab, diteruskan dengan membaca QS. Yasin dan QS. Al-Fath secara berjamaah. Selanjutnya ke acara pembacaan maulid Nabi SAW oleh tim qasidah yang terdiri 12 orang dengan mengenakan pakaian khas Maroko, yaitu Jalabah dan peci warna merah.?

Seperti pada umumnya acara di Indonesia, disela-sela pembacaan maulid Nabi, panitia membagikan snack ringan serta minuman kepada para pengunjung.?

Meningkat acara inti yaitu pembacaan maulid Nabi SAW menggunakan kitab “Bulughul Qasdi wal Maram, bi Qiraati maulidi Khoiri Anam” karya Syekh Muhammad Al-Hajjuji (W. 1370 H) dibaca oleh Syekh Zubair yang merupakan penanggung jawab Zawiyah ini hingga selesai sekaligus ditutup dengan doa bersama olehnya.?

H Ahmad Shohib Muttaqin wakil Katib Syuriah PCINU Maroko mengatakan ke depannya PCINU Maroko juga bisa mengadakan acara seperti ini dengan mengundang para ulama dan zawiyah yang ada di Maroko sehingga tradisi yang ada di Nahdlatul Ulama dan Indonesia pada umumnya juga bisa dikenal oleh warga setempat.

Diakhir acara ini panitia menghidangkan makan malam berupa Couscous, yang merupakan makanan tradisional negeri seribu benteng ini.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Kusnadi El-Ghezwa?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Januari 2018

Tiga Hal Ini yang Perlu Diperkuat PMII

Sukabumi, PKB Kab Tegal - Di tengah arus globalisasi dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus memperkuat tiga hal. Diantaranya, memperkuat karakter yang jelas yaitu Ahlusunnah wal-Jamaah (Aswaja).

“Jika karakter pondasi Aswaja kita tidak diperkuat maka kita akan mudah tergusur,” ungkap Sekretaris Pengurus Besar PMII Rizavan Shufi Thoriqi pada pelantikan Pengurus Cabang PMII Kabupaten Sukabumi di gedung Baznas Cisaat, Sukabumi,? Jawa Barat Rabu (27/4).

Tiga Hal Ini yang Perlu Diperkuat PMII (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Hal Ini yang Perlu Diperkuat PMII (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Hal Ini yang Perlu Diperkuat PMII

Supaya memiliki karakter yang jelas tersebut, kata dia, PMII melakukan penguatan kebijakan organisasi di bidang Aswaja. Diantaranya yaitu PMII mengisi ruang-ruang kegiatan keagamaan di kampus, masjid, mushala dan juga pesantren.

PKB Kab Tegal

Sebagai upaya menghadapi MEA, lanjut dia, kader PMII harus berdaya saing, mampu menguasai teknologi dan informasi, serta harus mempunyai kreativitas yang tinggi.

Ketua Cabang PMII Sukabumi Ade Opa Mustopa mengatakan, PMII adalah organisasi yang konsisten dalam menjalankan Islam Ahlusunnah wal-Jama’ah yaitu ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, diteruskan para sahabatnya, ulama-ulama yang terjaga sanadnya sampai sekarang.

“PMII menjadi generasi penerus para ulama, penerus untuk melestarikan ajaran Ahlusunnah wal-Jamaah,” tegasnya.

PKB Kab Tegal

PMII, kata dia, akan selalu melakukan gerakan untuk perubahan dan mengkritik kebijakan pemerintah atas ketidakadilan, korupsi dan perusakan alam. “Maka dari itu PMII akan menjadi garda terdepan untuk memberikan spirit moralitas kepada bangsa ini,” tambahnya.

Pengurus Cabang dilantik Ketua Mabincab Kabupaten Sukabumi KH Hamdun Ahmad. Ia berpesan kepada kepengurusan yang baru supaya bekerja untuk menjalankan amanat dan bekerja yang lebih baik.

Selain pelantikan, dilanjutkan dengan rapat kerja cabang (Rakercab) dengan tema "Membangun keutuhan dan kekuatan elemen bangsa demi mewujudkan kehidupan yang berdaulat”.

Hadir pada kesempatan itu perwakilan dari PB PMII, PKC PMII Jawa Barat, PC Kabupaten Bogor, PC Kota Sukabumi, dan PC Kabupaten Cianjur. (Sofyan Syarif/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Pahlawan PKB Kab Tegal

Minggu, 31 Desember 2017

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1)

Assalamu ’alaikum wr. wb

Redaksi Bahtsul Masail PKB Kab Tegal yang terhormat. Langsung saja, belakangan ini ramai dibicarakan masalah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Yang saya tanyakan, apa hukum hubungan seksual LGBT dalam Islam dan apa konsekuensinya? Apakah status pernikahan mereka? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Abdullah/Jakarta).

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 1)

Jawaban

Penanya yang budiman di mana saja berada, semoga Allah SWT merahmati kita semua. Sebagaimana pernah disebutkan pada tulisan sebelumnya, kita berencana membahas LGBT satu per satu. Sebelumnya kita telah membahas lesbian. Pada kesempatan ini kita akan membicarakan soal gay.

PKB Kab Tegal

Masyarakat umumnya memahami gay sebagai pelaku homoseks. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) homoseks adalah hubungan seks dengan pasangan sejenis (pria dengan pria). Meskipun demikian, keterangan KBBI belum memberikan kejelasan lebih rinci kepada kita. Karena pembahasan hubungan homoseks setidaknya meliputi bentuk hubungan seksual dan jenis pelaku seks itu sendiri.

Pada kesempatan ini kita akan membahas terlebih dahulu sejumlah bentuk hubungan seksual antarpria. Hubungan seksual antarpria bisa mengambil banyak bentuk. Misal, salah satu dari keduanya memasukkan dzakar ke dubur pasangannya. Ini yang disebut perilaku sodomi. Terkait ini, Syekh M Nawawi Banten menerangkan sebagai berikut.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “Siapa saja melakukan liwath dengan seseorang, yakni ia memasukkan dzakarnya di anus seseorang, dikenakan sanksi hudud. Kalau muhshan (sudah pernah kawin dengan perkawinan sah), ia dirajam. Kalau bukan muhshan, ia dikenakan sanksi jilid dan diasingkan. Salah satu pendapat mengatakan, muhshan atau bukan mesti dibunuh dengan pedang,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Qutul Habibil Gharib, Tausyih ala Fathil Qaribil Mujib, Darul Fikr, Beirut, Cetakan I, Tahun 1996 M/1417 H, Halaman 247).

Perihal bentuk hubungan seksual seperti ini, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ?

Rasulullah SAW bersabda sebanyak tiga kali, “Allah melaknat orang yang berperilaku kaum Luth.”

Pada hadits lainnya, Beliau SAW mengatakan,

? ? ? ? ? ? ? ?: " ? ? ? ? ? ? ? ? ? "

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, sesuatu yang paling kukhawatirkan atas umatku adalah perilaku kaum Luth.”

Sementara pada kesempatan lain, Nabi Muhammad SAW mengatakan,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Rasulullah SAW bersabda, “Jika perilaku kaum Luth sudah menjalar, Allah SWT mengangkat tangan-Nya dari makhluk. Ia tidak peduli mereka akan binasa di lembah mana saja.”

Berkaitan dengan ini, Allah berfirman,

? ?: ? ? ? ? ? ?

Allah berfirman, “Kalau azab kami datang, kami jadikan pijakan mereka di atasnya,” (Surat Hud, ayat 82).

Selain bentuk hubungan di atas, ada juga bentuk hubungan seksual di mana salah seorang pasangan memasukkan dzakarnya ke dalam vagina khuntsa musykil (hermafrodit), manusia berkelamin dua jenis, jantan dan betina.

Hubungan jenis ini tidak bisa dibilang sebagai zina. Karenanya orang yang melakukan hubungan seksual seperti ini tidak dikenakan hudud.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Keenam, di luar dari praktik zina adalah ketika seseorang memasukan dzakarnya ke vagina khuntsa musykil (hermafrodit), ia tidak dikenakan hudud karena bisa jadi khuntsa musykil ini pria. Farjinya pun kemungkinan hanya lubang lebih,” (Lihat Sulaiman Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib ‘alal Khatib, Darul Fikr, Tahun 2007 M, Juz IV, Halaman 169).

Selain dua bentuk di atas, pasangan pria bisa jadi memuaskan hasrat seksual dengan pelukan, ciuman, kontak langsung menggunakan paha, dan anggota tubuh lainnya. Hal ini disinggung oleh Syekh Abub Bakar Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?} [?: 114] ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?: «? ? ?» ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “(Siapa saja berjima’ tidak melalui farji (kemaluan depan), harus ditakzir. Ia tidak dikenakan sanksi hudud. Sanksi takzirnya tidak boleh mencapai batas terendah dari sanksi hudud). Bila seorang pria berhubungan seksual kepada perempuan ajnabiyah (bukan istrinya) bukan dengan farji, harus ditakzir. Ia tidak dikenakan sanksi hudud berdasarkan riwayat Abu Dawud dari Sahabat Ibnu Mas‘ud RA. Ibnu Mas‘ud RA bercerita bahwa ada seorang pria mendatangi Rasulullah SAW. ‘Aku mengobati seorang perempuan yang datang dari ujung Madinah. Aku kemudian berhubungan seksual dengannya tanpa melalui farji. Jatuhkan sanksi untukku?’ kata lelaki itu. Sayidina Umar RA yang hadir saat itu menjawab, ‘Sebenarnya Allah telah menutupi aibmu kalau kau sendiri tidak melaporkannya ke sini.’ Rasulullah SAW sendiri tidak menjawab sepatah kata pun. Pria itu bangkit, kemudian beranjak pergi. Rasulullah SAW bergegas bangkit dan menyusul pria itu sambil membaca ayat Al-Quran, ‘Lakukan shalat pada? dua tepi siang dan pada kegelapan malam. Sesungguhnya kebaikan itu akan menghapus kejahatan,’ [Surat Hud ayat 114]. Salah seorang bertanya, ‘Apakah itu khusus untuknya ya Rasul?’ ‘Ini berlaku untuk manusia secara umum,’ jawab Rasulullah SAW, HR Muslim dan At-Turmudzi. Demikian pula berlaku bila seorang pria berhubungan seksual tidak melalui fari kepada seorang anak kecil atau pria dewasa lainnya. Wallahu a‘lam,” (Lihat Abu Bakar Al-Husaini Al-Hishni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Darul Fikr, Beirut, Tahun 1994 M/1414 H, Juz II, Halaman 147).

Berkaitan dengan hubungan seksual jenis ini, ada baiknya kita simak keterangan dari DR Musthafa Diyeb Al-Bugha.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Siapa saja berjima’ tidak melalui farji (kemaluan depan), harus ditakzir. Ia tidak dikenakan sanksi hudud. Sanksi takzirnya tidak boleh mencapai batas terendah dari sanksi hudud), siapa saja melalui farjinya melakukan kontak langsung dengan salah satu dari anggota tubuh perempuan dewasa atau tubuh pria dewasa misalnya semua praktik foreplay seperti ciuman dan lain sejenisnya, harus ditakzir. Ia mesti digembleng oleh pemerintah dengan sanksi tertentu seperti pukulan, pembuangan/pengasingan, tahanan, kecaman, dan bentuk sanksi lain. Pasalnya, praktik seksual ini termasuk maksiat yang tidak ada hudud dan kafarahnya,” (Lihat DR Musthafa Diyeb Al-Bugha, At-Tadzhib fi Adillati Matnil Ghayati wat Taqrib, Daru Ibni Katsir, Beirut, Cetakan Keempat, Tahun 1989 M/1409 H, Halaman 208-209).

Lalu bagaimana dengan sanksi perilaku seksual seperti ini? Syekh M Syarbini Al-Khatib menyebut sejumlah sanksi bagi mereka yang melakukan seksual seperti ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “Siapa saja yang berhubungan seksual bukan melalui farji, tetapi pemuasan seksual melalui paha, pelukan, ciuman, atau semilsanya, dikenakan takzir yang ditetapkan pemerintah seperti pukulan, tamparan, tahanan, atau pengasingan. Pemerintah berhak menjatuhkan semua sanksi itu sekaligus terhadap pelakunya. Tetapi pemerintah juga punya hak untuk menjatuhkan sebagian sanksi tersebut,” (Lihat Syekh M Syarbini Al-Khatib, Al-Iqna’ fi Halli Alfazhi Abi Syuja‘, Darul Fikr, Beirut, Tahun 2007 M/ 1427-1428 H).

Dari pelbagai keterangan di atas, kita setidaknya menangkap bahwa masalah gay ini mesti dipulangkan pada perilaku seksual yang mereka gunakan. Sementara masalah perasaan atau kecenderungan, tidak ada sanksi untuk itu. Masalah perasaan atau orientasi seksual menjadi domain medis yang perlu dikonsultasikan dengan ahlinya. Kita percaya bahwa para ahli memiliki alternatif sendiri dalam menangani masalah orientasi seksual seperti ini.

Lalu bagaimana dengan perkawinan pasangan sejenis, antarpria dalam konteks ini? Perkawinan sejenis ini tentu tidak bisa dilegalkan karena tidak memenuhi syarat perkawinan secara syara’/agama. Perihal sanksi takzir, kita serahkan kepada pemerintah melalui peraturan yang berlaku. Pemerintah pula yang berhak menjalankan peraturannya melalui aparat yang berwenang. Kita tidak berhak mengeksekusi para pelaku.

Demikian jawaban yang bisa kami kemukakan. Semoga jawaban ini dipahami dengan baik. Semoga Allah SWT menjaga kita semua dari kecenderungan-kecenderungan seks sejenis dengan segala bentuknya. Masyarakat bisa berpartisipasi dalam mewujudkan rehabilitasi bagi saudara kita yang memiliki kecenderungan seksual yang berbeda. Pelaku hubungan seksual sejenis, dianjurkan untuk bertobat kepada Allah. Insya Allah, Dia akan menerima tobat hamba-Nya. Perihal khuntsa musykil dan mukhannats (pria dengan kecenderungan wanita) akan kita bahas dalam kesempatan berikutnya. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq

Wassalamu’alaikum wr. wb


(Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Pahlawan, Tokoh PKB Kab Tegal

Kamis, 21 Desember 2017

Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Desakan sejumlah kelompok agar NU mau melakukan rekonsiliasi dengan mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan keturunannya dinilai tidak relevan. NU selama ini tidak menyimpan dendam dan usaha rekonsiliasi sudah dipraktikan kiai-kiai NU sejak dulu dengan penuh kesadaran.

Demikian pandangan sejarawan NU Agus Sunyoto di sela acara Tahlil dan Doa Bersama untuk Para Kiai dan Santri Korban Kekejaman PKI Tahun 1948-1965 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (1/10) malam. Turut berbicara dalam forum ini, Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali dan sejumlah aktivis senior NU, seperti Khalid Mawardi, Baidlawi Adnan, dan Abdullah Syarwani.

Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)
Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)

Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi

Agus menyatakan, fakta itu bisa ditelusuri setelah maraknya janda-janda dan anak-anak yatim dari keluarga PKI akibat Operasi Trisula di Blitar, Jawa Timur. Kiai-kiai NU secara bijak mengambil anak tanpa ayah itu untuk dipesantrenkan, disekolahkan, dan dibesarkan.

PKB Kab Tegal

“Anak-anak inilah yang akhirnya, karena walinya atas nama kiai-kiai tadi, ya mereka bisa jadi pegawai negeri, di departemen agama, di mana-mana,” imbuhnya.

PKB Kab Tegal

Rekonsiliasi, demikian Agus, juga bisa ditemukan di Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, yang saat itu seratus persen warganya anggota PKI. Karena trauma, penduduknya tak menerima ormas apapun masuk ke desa itu. Namun, KH Ishom Hadziq justru berhasil mengikat persaudaraan dengan membentuk ranting NU Trisulo dan ranting Ansor Trisulo pada tahun 1997.

Penulis buku Banser Berjihad Menumpas PKI ini merasa janggal ketika sejumlah media mendorong rekonsiliasi, sebuah ajakan yang sebetulnya sudah dilakukan sejak lama. “Itu fakta. Jadi nggak usah ngomong rekonsiliasi. Yang dilakukan para kiai sudah seperti itu,” tegasnya.

Agus menduga ada kepentingan pihak ketiga yang sedang menunggangi tuntutan ini, termasuk upaya pembelokkan sejarah kekejaman PKI. “Kalau ada yang seperti ini mereka (keluarga PKI, red.) pasti ketakutan. Karena setting ini pasti bukan keinginan dari anak-anak PKI itu. Pasti ada pihak lain.”

?

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Kyai PKB Kab Tegal

Selasa, 19 Desember 2017

Politisi PKB Dan PKNU Tak Mandiri

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi mengkritik politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) sebagai politisi yang tidak mandiri.

"Politisi PKB dan PKNU bukan politisi mandiri tapi politisi nebeng," kata Hasyim di Jakarta, Kamis, menjawab wartawan soal perebutan pengaruh antara PKB dan PKNU di kalangan nahdliyin (warga NU).

Dalam setiap kesempatan, baik PKB maupun PKNU seringkali mengklaim sebagai partai yang paling pas buat warga NU, paling didukung ulama-ulama NU. Dengan kata lain, kedua partai itu lebih "menjual" nama NU daripada  program partai.

Politisi PKB Dan PKNU Tak Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Politisi PKB Dan PKNU Tak Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Politisi PKB Dan PKNU Tak Mandiri

Bagi Hasyim, posisi NU sudah sangat jelas, tidak terikat dengan partai mana pun dan tidak akan mengikatkan diri pada satu partai. Warga NU bebas berafiliasi dengan partai apa saja.

Karena itu, bukan hal aneh kalau saat ini warga NU tersebar ke beberapa partai, baik jadi pengurus maupun sekedar simpatisan.

Hasyim menegaskan, dalam hal politik kekuasaan yang menjadi ranah partai, warga NU tak perlu disatukan atau istilah Hasyim disolidkan dalam satu partai. "Sengaja tidak disolidkan. Kalau disolidkan nanti NU terjebak menjadi oposisi atau pendukung pemerintahan. Ini jelek," tandas Hasyim.

PKB Kab Tegal

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Malang, Jawa Timur itu, dalam posisi sekarang NU justru lebih leluasa bergerak. "Sekarang ini justru bisa pro atau tidak (pada pemerintah), tergantung ma’ruf (baik) atau tidak (kebijakan pemerintah)," katanya. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Senin, 18 Desember 2017

Ketum PBNU Paparkan 6 Fase Penting Santri Kokohkan Pilar NKRI

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman.

Ketum PBNU Paparkan 6 Fase Penting Santri Kokohkan Pilar NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU Paparkan 6 Fase Penting Santri Kokohkan Pilar NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU Paparkan 6 Fase Penting Santri Kokohkan Pilar NKRI

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan hal itu pada apel akbar hari santri 2017 yang digelar di pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Ahad (22/10). Apel diikuti ribuan santri dan pelajar dari Jabodetabek, serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian, dan sejumlah pejabat tinggi negara.

Kiai Said kemudian menjelaskan tentang momen-momen penting peran santri dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI itu. “Pada 1936, sebelum Indonesia merdeka, kaum santri menyatakan Nusantara sebagai Dârus Salâm. Pernyataan ini adalah legitimasi fiqih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila,” paparnya.

Selanjutnya, tahun 1945, kaum santri setuju menghapuskan tujuh kata dalam Piagam Jakarta demi persatuan dan kesatuan bangsa. Tujuh kata dalam sila pertama yang berbunyi “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” itu ditolak sebagian bangsa Indonesia dan berpotensi menimbulkan disintegrasi.

“Tahun 1953, kaum santri memberi gelar Presiden Indonesia, Ir. Soekarno, sebagai Waliyyul Amri ad-Dlarûri bis Syaukah, pemimpin sah yang harus ditaati dan menyebut para pemberontak DI/TII sebagai bughat yang harus diperangi,” tambah kiai asal Cirebon ini.

PKB Kab Tegal

Berikutnya, tahun 1965, kaum santri berdiri di garda depan menghadapi rongrongan ideologi komunisme. “Tahun 1983/1984, kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa-bernegara dan menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional, mu’âhadah wathaniyyah,” jelasnya.

“Selepas reformasi, kaum santri menjadi bandul kekuataan moderat sehingga perubahan konstitusi tidak melenceng dari khittah 1945 bahwa NKRI adalah negara-bangsa—bukan negara agama, bukan negara suku—yang mengakui seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras, agama, dan golongan,” ujarnya.

Apel akbar ini didahului dengan melantunkan mars “Ya Lal Wathan” karya KH Abdul Wahab Chasbullah, pembacaan teks Pancasila, dan deklarasi ikrar santri. Sebelumnya, Sabtu (21/10) malam, pembacaan 1 miliar shalawat nariyah digelar di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. (Mahbib)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 15 Desember 2017

RMI Gelar Halaqah Pengasuh Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) atau asosiasi pesantren NU menyelenggarakan halaqah pengasuh di Pondok Pesantren al-Hamid (Putra) Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, 29-30 Desember 2012.

Demikian dalam undangan yang diterima PKB Kab Tegal, Jumat (28/12). Selain diikuti para pengasuh dan perwakilan dari 40 pesantren di wilayah Jawa, agenda ini juga akan dihadiri Ketua Pengurus Pusat RMINU KH Amin Haidari, Ketua PBNU Imam Azis, Wakil Sekretaris Jendral PBNU Imdadur Rahmat, dan sejumlah pejabat Kementerian Agama.

RMI Gelar Halaqah Pengasuh Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
RMI Gelar Halaqah Pengasuh Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

RMI Gelar Halaqah Pengasuh Pesantren

Acara halaqah ini mengambil tema “Penguatan Peran Pesantren sebagai Pusat Peradaban”. Dalam forum ini, para pengasuh pesantren akan memetakan potensi pesantren, terutama dari segi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya; merumuskan strategi penguatan kelembagaan dan kerja sama lintas sektor; serta merumuskan aksi bagi upaya penguatan pesantren sebagai pusat peradaban.

PKB Kab Tegal

Bersama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, RMI bertekad akan mengembalikan fungsi pesantren sebagai agen perubahan sebagaimana yang dilakukan generasi pendahulu.

PKB Kab Tegal

“Pesantren tidak hanya ? menjadi lembaga agama, tetapi juga menjadi lembaga sosial yang mengemban fungsi-fungsi kemasyarakatan bagi komunitas di sekitarnya,” demikian dalam ToR acara halaqah pengasuh pesantren ini.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Kamis, 14 Desember 2017

Indonesia Kurang Serius atasi Korupsi

Jakarta, PKB Kab Tegal
Tampaknya masih panjang perjalanan Indonesia untuk menjadi negara yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam laporan Transparansi Internasional tentang index korupsi yang dirilis kemarin, posisi Indonesia masih berada pada tingkat 21 negara terkorup diantara 159 negara yang disurvey.

Penanggung Jawab Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) PBNU HM Rozy Munir berpendapat walaupun belakangan ini gerakan anti korupsi terus digalakkan dan disosialisasikan secara besar-besaran, tetapi pemerintah terkesan kurang maksimal dan masih pilih kasih dalam penanganan korupsi.

“Yang sudah ada ditangani dengan serius karena selalu ada korupsi baru yang sering mengaburkan yang lama yang sudah diproses, lama-lama kan dha kepegang semuanya. Lebih baik yang sudah gede-gede diprioritaskan dan ditembak, kalau tidak akan kehabisan tenaga dan personalia” paparnya.

Mantan menteri BUMN era Gus Dur tersebut berpendapat bahwa pendirian beberapa lembaga untuk memberantas korupsi seperti KPK atau Tipikor merupakan gebrakan shock terapy dalam memberantas korupsi.

“Tetapi jangan setengah hati, masyarakat menunggu keseriusan dan ingin melihat hasilnya. O ternyata shock terapy menyebabkan tidak terulangnya lagi korupsi atau tak melakukan korupsi,” imbuhnya.

Masyarakat saat ini sudah sampai pada titik ketidakpercayaan bahwa dalam institusi penegak hukum ada berbagai kecurigaan korupsi, bahkan banyak diantara mereka yang memiliki kekayaan yang fantastis, tetapi rakyat belum melihat nyata bagaimana kelanjutannya.

“Kemauan politik yang sebetulnya sangat penting, dengan contoh, dengan keteladanan. Lalu perangkat perundangan disiapkan, para pemimpin dari legislatif, birokrasi dan lainnya juga harus memberi contoh,” katanya.

Dosen FE UI tersebut sangat menyayangkan posisi Indonesia dalam bidang korupsi yang sejajar dengan negara-negara terbelakang dan miskin seperti Myamar, Agnola, Chad, Somalia, Sudan Pantai Gading, Tadjikistan dan Turkmenistan. Untuk bisa bersaing dengan Malaysia, Brunei, atau India posisi Indonesia masih jauh, apalagi dibandingkan dengan Singapura yang menduduki 10 besar negara terbersih di dunia.(mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Sejarah PKB Kab Tegal

Indonesia Kurang Serius atasi Korupsi (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Kurang Serius atasi Korupsi (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Kurang Serius atasi Korupsi

Rabu, 13 Desember 2017

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Saat menyampaikan materi pada Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Ahad (16/10), Ketua PCNU Kabupaten Bogor Jawa Barat KH. Romdhon mengatakan bahwa saat ini banyak terjadi kemiskinan aqidah ditengah masyarakat.

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Tergiur dengan Aliran Agamis Materialistis

Kang Doni, begitu Ia biasa disapa mengatakan bahwa fenomena semakin banyaknya orang yang memiliki sifat hedonis dan materialistis merupakan tanda sudah terjadinya kerapuhan mental spiritual.

Menurut Alumni Pesantren Cipasung Tasikmalaya dan Ciganjur Jakarta ini, banyak orang tergiur dengan iming-iming materi yang berkedok padepokan, Majelis taklim dan sejenisnya. Orang yang tergiur saat ini juga sudah tidak memandang lagi status sosial dan status pendidikan.

"Banyak sekarang yang berpendidikan sampai dengan S3 baik dalam maupun luar negeri yang ikut-ikut dalam aliran yang lebih mengarah kepada kecintaan pada dunia," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Oleh karenanya, ini merupakan tugas yang berat bagi NU untuk memberikan pencerahan agar warga NU tidak ikut terbawa arus dengan aliran-aliran Agamis Materialistis tersebut.

Kedatangan Kang Doni ke PCNU Pringsewu ini dalam rangka Silaturahmi dan lebih menambah ukhuwah antar PCNU Bogor dan Pringsewu. "Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini kita dipanjangkan umur dan murah rezeki," harap kang doni.

Silaturahmi tersebut juga dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan Mustasyar PCNU Pringsewu H Sujadi yang juga Bupati Pringsewu dan hadir pada kegiatan Jihad Pagi tersebut. Ditemui setelah kegiatan Jihad Pagi, Kang Doni mengatakan bahwa saat ini terjadi kelangkaan seorang ulama yang juga umara.

PKB Kab Tegal

Padahal menurutnya, sejarah mencatat dimasa lalu banyak sekali para ulama yang juga menjadi pemimpin pemerintahan dan membawa kemaslahatan bagi warganya.

"Kemiskinan struktural jika terjadi umara tidak bisa mengelola pemerintahan. Ketika Ulama menjadi pemimpin Insyaallah kemaslahatan dunia dan akhirat dapat diraih," katanya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Halaqoh, Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 08 Desember 2017

GP Ansor Subang Nyatakan Komitmen Kebangsaan

Subang, PKB Kab Tegal. Pengurus GP Ansor Subang mendeklarasikan penolakan terhadap paham dan upaya kelompok radikal yang mengganggu keamanan. Mereka membacakan sembilan poin deklarasi yang berisi semangat kebangsaan Indonesia di aula Kantor PCNU Subang jalan Kalijati, Subang, Rabu (13/8).

Deklarasi ini dibuat seiring mencuatnya kelompok ekstrem berkedok agama yang saat ini didukung oleh beberapa warga di Indonesia. Deklarasi yang disampaikan Ketua GP Ansor Subang ? Asep Alamsyah Heridinata antara lain mengakui sepenuhnya keberagaman latarbelakang warga Indonesia.

GP Ansor Subang Nyatakan Komitmen Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Subang Nyatakan Komitmen Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Subang Nyatakan Komitmen Kebangsaan

“Kami mengutuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama seperti yang dilakukan ISIS. Maka dari itu, kami menginstruksikan kepada seluruh pengurus GP Ansor dan Banser serta masyarakat untuk meneguhkan ukhuwah Islamiyah,” kata Asep dalam deklarasinya seusai Halal Bihalal PCNU Subang, Rabu (13/8).

PKB Kab Tegal

GP Ansor Subang menyatakan kesiapannya mempertahankan dan menjaga tradisi Islam Indonesia melalui paham akidah Islam Aswaja NU. GP Ansor mengajak segenap umat Islam Indonesia untuk bersama-sama mencintai tanah air Indonesia berdasarkan bingkai Bhineka Tunggal Ika. (Ade Mahmudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Pahlawan, Sholawat, AlaSantri PKB Kab Tegal

Selasa, 05 Desember 2017

KMNU UGM, Ketua Baru, Semangat Baru

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad yang bertepatan 6 juni 2012 kemarin dimanfaatkan oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitar Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk mengadakan rotasi kepemimpinan.

Bertempat di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta (6/6), KMNU UGM mengadakan pemilihan ketua baru sekaligus memperingati perjalanan kilat Nabi Muhammad Saw yang lebih dikenal dengan Isra’ Mi’raj dengan tema besar Syiarkan Kebesaran Dakwah Ahlussunnah wal Jamaah. Tunjukkan Jati Diri Bangsa.

KMNU UGM, Ketua Baru, Semangat Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
KMNU UGM, Ketua Baru, Semangat Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

KMNU UGM, Ketua Baru, Semangat Baru

Sebelum dhuhur, Gus Irwan Masduqi Mlangi didaulat sebagai pembicara dalam acara tersebut. Sedangkan KH Asy’ari Abta, Rais Syuriah PWNU DIY,  mengisi acara tersebut bakda dhuhur. Setelah itu, acara kemudian dilanjutkan dengan LPJ pengurus KMNU UGM Periode 2012/2013. 

PKB Kab Tegal

Setelah LPJ pengurus selesai, acara berlanjut dengan prosesi pemilihan ketua baru KMNU UGM Periode 2013-2014. Awalnya, ada banyak orang yang dicalonkan dalam pemilihan tersebut. Tetapi, pada akhirnya hanya menyisakan tiga orang. Dua untuk putra dan satu untuk putri. Calon-calon tersebut, yakni Puguh Imam al-Habib, Abdul Jalil, dan Muriyatul Qibtiyah. 

Sebelum proses pemilihan dilakukan, para calon ketua diminta untuk mengungkapkan visi dan misi ke depannya untuk kemajuan KMNU UGM. Setelah itu, akhirnya, dengan cara musyawarah mufakat Puguh Imam al-Habib didaulat sebagai ketua KMNU UGM yang baru. Seperti yang dikatakan sebelum pemilihan, Puguh akan menjaga eksistensi KMNU UGM sebagai sebuah komunitas bukan sebagai badan otonom. 

PKB Kab Tegal

“KMNU UGM ini kan sebuah komunitas. Jangan sampai dimasuki oknum-oknum yang tidak jelas. Jangan juga jadi Banom dan organisasi. Biarlah menjadi wadah kekeluargaan saja. Saya juga akan berusaha mendakwahkan NU di kalangan Universitas Gadjah Mada,” Ujar Puguh dengan tenang.

Semoga dengan ketua baru, KMNU UGM memiliki semangat baru juga. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rokhim Bangkit 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta, PonPes, Pahlawan PKB Kab Tegal

Senin, 20 November 2017

Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama

Jepara, PKB Kab Tegal. Penanggulangan bencana tidak hanya menjadi urusan satu kelompok saja, tetapi badan usaha sekalipun kudu bertanggung jawab ketika bencana terjadi.?

Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama

Pernyataan itu dilontarkan M. Ali Yusuf, Ketua Pimpinan Pusat ? Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) saat menyampaikan sambutan dalam Workshop Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang diadakan LPBI PCNU Jepara di Pringgitan Pendopo Jepara, Kamis (21/7).?

Karena itu dibutuhkan silaturrahim antar lembaga kebencanaan. Kegiatan yang berlangsung sehari itu hasil kerjasama LPBI PCNU dengan PP LPBI NU. Usai workshop kegiatan ditindaklanjuti selama 2 tahun, hingga Mei 2017 mendatang.?

“Sehingga akan banyak kegiatan tentang kebencanaan yang dilakukan di Jepara,” katanya.?

Hal senada disampaikan Adib Khoiruz Zaman. Wakil Ketua PCNU Jepara itu menyampaikan workshop merupakan kegiatan yang langka. Sebab biasanya soal kebencanaan maka yang hadir adalah relawan.?

PKB Kab Tegal

“Momen ini kami mengajak stake holder untuk sama-sama berbicara kebencanaan. Bencana adalah tanggung jawab bersama. Semua stake holder yang ada harus dilibatkan,” tambah lelaki yang kerap disapa Gus Adib ini.?

Ia menambahkan selain stakeholder masyarat juga perlu dilibatkan dalam antisipasi dan penanggulangan bencana. Lewat workshop bisa menggugah banyak pemikiran dan yang belum terpikirkan soal kebencanaan.?

“Selama ini ada euforia jika ada bencana maka semuanya turun. Tapi antisipasi dan rehabilitasi jarang terpikirkan,” tandasnya.?

Dalam workshop puluhan peserta menerima materi Penanggulangan Bencana di Jawa Tengah, Konsep dan Strategi Pengurangan Risiko Bencana dan Penguatan Kapasitas Pemangku Kepentingan dalam Pengurangan Risiko Bencana. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Pahlawan, Daerah PKB Kab Tegal

Minggu, 19 November 2017

Hukum Aqiqah dengan Sapi

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail PKB Kab Tegal yang kami hormati. Sebelumnya mohon maaf apabila pertanyaan kami tidak berkenan di hati. Kami hendak menanyakan hal yang terkait dengan aqiqah. Kebiasaan yang berlaku aqiqah itu dengan kambing sebagaimana yang kami ketahui selama ini.

Hukum Aqiqah dengan Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Aqiqah dengan Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Aqiqah dengan Sapi

Yang ingin kami tanyakan bolehkah aqiqah dengan sapi? Yang kedua, jika boleh apakah satu sapi bisa untuk aqiqah tujuh anak? Bolehkah menyembelih sapi dengan niat aqiqah sebagian orang dan niat qurban sebagian lainnya. Atas penjelasannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Ahmad Fajri/Pemalang)

Jawaban

PKB Kab Tegal

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. aqiqah memang masalah yang tak akan lekang oleh waktu. Ia selalu berkait-kelindan dengan kelahiran anak. Sepanjang masih ada kelahiran seorang anak manusia, selama itu pula aqiqah akan tetap melekat dan tak terpisahkan.

PKB Kab Tegal

Ajaran tentang aqiqah sudah sangat terang-benderang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Dalam salah satu sabdanya beliau mengatakan, bahwa seorang bayi itu tergadakan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan dicukur rambutnya dan diberi nama.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Seorang bayi itu tergadaikan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan, dicukur rambutnya, dan diberi nama,” (HR Tirmidzi).

Pesan penting yang ingin dikatakan dalam hadits tersebut adalah anjuran untuk mempublikasikan kebahagian, kenikmatan, dan nasab. Dengan demikian aqiqah adalah salah satu bentuk taqarrub kepada Allah dan manifestasi rasa syukur kepada-Nya atas karunia yang telah dilimpahkan.

Sudah jamak diketahui bahwa aqiqah jika bayi yang lahir adalah laki-laki adalah disunahkan dengan menyembelih dua ekor kambing. Sedang apabila perempuan disunahkan dengan menyembelih seekor kambing. Tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam masalah ini.

Sampai di titik ini sebenarnya tidak ada persoalan serius. Namun persoalan kemudian muncul jika pihak yang mempunyai anak ingin mengganti aqiqah berupa kambing dengan hewan lain, sapi misalnya. Di sini kemudian muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya aqiqah dengan sapi? Lantas, apakah sapi bisa dibuat aqiqah untuk tujuh orang bayi?

Untuk menjawab hal ini ada baiknya kita tengok keterangan dalam kitab Kifayatul Akhyar. Dalam kitab ini dikatakan bahwa menurut pendapat yang paling sahih (al-ashshah) aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing (al-ghanam). Namun pendapat lain menyatakan, yang paling utama adalah aqiqah dengan kambing sesuai bunyi hadits yang ada (li zhahiris sunah).

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Menurut pendapat yang paling sahih, aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing. Namun dalam pendapat lain dikatakan bahwa aqiqah dengan kambing lebih utama, yang saya maksudkan adalah dengan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan, karena sesuai dengan bunyi sunah,” (Lihat Taqiyuddin Al-Hushni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Beirut, Darl Fikr, halaman 535).

Jika kita cermati penjelasan dalam kitab Kifayatul Akhyar itu, dengan jelas mengandaikan kebolehan beraqiqah dengan unta atau sapi. Bahkan dengan sangat gamblang dikatakan di situ, bahwa pendapat yang lebih sahih adalah yang menyatakan bahwa beraqiqah dengan unta atau sapi lebih utama dibanding dengan kambing.

Selanjutnya menanggapi pertanyaan kedua mengenai soal sapi yang dijadikan aqiqah untuk tujuh anak, apakah boleh? Dalam konteks ini diperbolehkan, bahkan jika ada beberapa pihak dengan niat yang berbeda sekalipun.

Misalnya ada tujuh orang yang patungan membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai atau mayoran.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok? orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh, baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran),” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII, halaman 409).

Bagi orang tua yang anaknya belum diaqiqahi dan sudah memiliki rezeki yang lapang, sebaiknya segera diaqiqahi.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Mahbub Ma’afi Ramdlan)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 08 November 2017

LDNU Bimbing Aktivis Lingkungan Hidup Jadi Mualaf

Jakarta, PKB Kab Tegal. Salah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Bidang Lingkungan Dini Setyorini memutuskan untuk memeluk agama Islam. Ia dibimbing Wakil Bendahara Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kiai Moh. Shodiq untuk mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor LDNU, lantai 6 Gedung PBNU, Jakarta, Senin (13/3) .

Dini Setyorini menceritakan, keluarga almarhumah ibunya semuanya beragama Islam. Sejak kecil, ia sering ikut shalat bersama saudara-saudaranya yang beragama Islam meski ia tidak mengerti apa yang dibaca.?

LDNU Bimbing Aktivis Lingkungan Hidup Jadi Mualaf (Sumber Gambar : Nu Online)
LDNU Bimbing Aktivis Lingkungan Hidup Jadi Mualaf (Sumber Gambar : Nu Online)

LDNU Bimbing Aktivis Lingkungan Hidup Jadi Mualaf

“Sejak kecil sudah mengenal Islam. Sejak kecil juga sering ikutan salat. Gak tau sih bacanya apa, artinya apa,” kata Dini.?

Ia mengaku masuk Islam atas kehendak sendiri dan tidak ada paksaan dari siapapun.?

“Keluarga saya semua Katolik. Bapak, ibu, dan saudara-saudara saya, hanya keluarga nenek saya saja yang muslim. Karena sering pulang kampung saat lebaran (dengan saudara-saudara muslim di kampung) jadi terbiasa, ” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Perempuan lulusan Universitas Persada Indonesia YAI ini mengaku tertarik masuk Islam sejak tiga tahun yang lalu. Sejak itu, ia mulai mencari tahu tentang Islam.?

Ia merasa lega setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia berharap bisa belajar Islam dengan lebih baik lagi.?

“Yang saya tahu Islam itu baik. Semoga saya menjadi muslimah yang baik,” harapnya.

Sementara itu, Kiai Moch Shodiq berharap saudari Dini Setyorini bisa mengkampanyekan wajah Islam yang damai dan toleran. ?

PKB Kab Tegal

Dini, lanjut Kiai Shodiq, memeluk Islam setelah melakukan dialog panjang dengan teman-teman aktivisnya. Menurutnya, Dini semakin mantap memeluk Islam karena di dalam Islam semuanya diatur, termasuk di bidang lingkungan hidup seperti perburuan dan penyembelihan hewan.?

“Sampai tata cara penyembelihan dengan pisau yang sangat tajam biar tidak sakit. Termasuk hewan lain tidak boleh melihat hewan yang akan disembelih, termasuk juga terhadap lingkungan, tumbuh-tumbuhan. Itu semuanya diatur (di dalam Islam),” jelasnya.

Kiai Shodiq berharap Dini bisa menjadi muslimah yang sempurna, yaitu mengamalkan seluruh ajaran Islam. Sebagai seorang aktivis lingkungan yang berinteraksi dengan aktivis lingkungan internasional, Kiai Shodiq berharap kepada Dini agar bisa menampilkan wajah Islam yang sejuk. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Hikmah, Pahlawan PKB Kab Tegal