Senin, 22 Desember 2014

PC Lesbumi Pati Dilantik

Pati, PKB Kab Tegal

Sebagai upaya menghidupkan kembali dan memperluas jaringan Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi), Pengurus Cabang Lesbumi Pati dilantik pada Sabtu (14/7) malam di Stadion Joyokusumo Pati.

Ketua Lesbumi Pati periode 2007-2012 ini telah disahkan berdasarkan SK No PC.1106/100/SK?VII/2007 dengan susunan pengurus Abdul Aziz sebagai ketua, Marzuki Abbas sebagai wakil ketua, Supardi sebagai sekretaris, Ilham Suparyanto sebagai wakil sekretaris, Aris Amil sebagai bendahara, dan Ali Irfan sebagai wakil bendahara.

PC Lesbumi Pati Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
PC Lesbumi Pati Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

PC Lesbumi Pati Dilantik

Mereka dilantik di hadapan ribuan massa yang memadati halaman depan stadion di atas panggung yang disiapkan untuk konser grup musik Ki Ageng Ganjur. Seluruh pengurus yang memakai seragam baju koko batik coklat tua dan blankon di atas kepala dilantik oleh Ketua PCNU Pati Muadz Thahir dan didoai oleh Rais Syuriah KH Abdul Mujib Sholeh.

Ketua Pengurus Pusat Lesbumi Sastro al-Ngatawi dalam pengantarnya menjelaskan, kebudayaan dan kesenian saat ini menghadapi dua tantangan besar, yaitu kapitalisasi kesenian dan formalisasi agama yang membuat kesenian berjarak dengan masyarakat.

"Karena itulah tugas Lesbumi untuk menampilkan kesenian yang mengandung nilai-nilai agama dan menyampaikan pesan-pesan moral seperti telah dilakukan oleh para Wali Songo ketika berdakwah," tuturnya.

Ditegaskannya, tujuan itu bukanlah tugas yang mudah sehingga seluruh komponen Lesbumi harus bahu membahu dalam menjalankan tugas.

PKB Kab Tegal

Dalam pertemuan sebelumnya, para seniman Pati sepakat untuk memanfaatkan potensi yang ada seperti gedung kesenian dan membentuk forum-forum guna mengembangkan potensi seniman Pati.

Acara pelantikan yang merupakan bagian dari "Gelar Budaya Rakyat" diakhiri pentas musik religi bersama Grup Musik Ki Ageng Ganjur. Berbagai nada-nada dakwah dan shalawatan ditampilkan oleh para musisi dari ibu kota. Permintaan nakal "kucing garong" dari penonton tak dilayani.

Malam itu stadion dan jalan-jalan di depannya penuh sesak sehingga memacetkan jalan selama dua jam. Pertunjukan diakhiri pukul 11.00 malam. Para penonton pulang dengan damai dan wajah penuh kepuasan.(mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Meme Islam, Syariah PKB Kab Tegal

Lampung Salah Satu Region Terbaik LSN Se-Indonesia

Bandar Lampung, PKB Kab Tegal - Meskipun Laga Seri Nasional Liga Santri Nasional (LSN) telah usai beberapa hari lalu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Sabtu lalu (29/10), Region Sumatera VIII Lampung mendapatkan prestasi. Region ini terpilih sebagai salah satu tiga region terbaik se-Indonesia setelah Region Jawa Timur 1 dan Region DKI Jakarta.

Demikian disampaikan Koordiantor Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII  Lampung Munir A Haris di Bandar Lampung, Senin (30/10) seusai menyaksikan pertandingan laga Final Liga Santri Nusantara di Kota Bandung.

Lampung Salah Satu Region Terbaik LSN Se-Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Lampung Salah Satu Region Terbaik LSN Se-Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Lampung Salah Satu Region Terbaik LSN Se-Indonesia

"Ini adalah penghargaan untuk semua panitia Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII  Lampung, wujud nyata keseriusan, kerja keras, kekompakan sahabat-sahabat di Bumi Ruwai Jurai ini," tambah mantan aktivis PMII Yogyakarta ini.

PKB Kab Tegal

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung Azhari menambahkan, Kabupaten Pesisir Barat siap menjadi tuan rumah Kick Off Nasional Liga Santri Nusantara dan tuan rumah untuk Region Provinsi Lampung pada event Liga Santri Nusantara berikutnya.

“Kami akan berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Barat.”

PKB Kab Tegal

Rombongan Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII Lampung yang ikut menyaksikan Laga Final Liga Santri Nusantara di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung Jawa Barat adalah Koordiantor Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII  Lampung Munir A Haris, Kadispora Kabupaten Pesisir Barat Azhari, Sugiri Tjastoni (Ketua Panitia), Ahmad Fauzi (Sekretaris Panitia), dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Desember 2014

Uang Kondangan untuk Anak atau Orang Tua

Istilah Kondangan memiliki makna beragam. Sebagian memahaminya sebagai selametan atau kenduri seperti pemahaman orang Jawa. Sebagian lain memahaminya sebagai bagian tak terpisahkan dari pesta perkawianan atau khitanan. Kondangan sering diartikan dengan menghadiri undangan walimatul urusy (perkawinan) atau walimatul khitan (sunatan) guna mengucapkan selamat.Dalam perkembangan selanjutnya, kondangan tidak sekedar menghadiri dan berucap salam semata saja, tetapi juga disertai dengan pemberian hadiah baik berupa barang ataupun uang. Sehingga kondangan identik dengan pemberian uang. Namun proses pemberian uang ataupun hadiah ini tidak ditata sedemikian rupa, terutama dalam walimatul khitan. Sehingga terjadi ketidak jelasan apakah kondangan ini ditujukan kepada anak ataukah orang tuanya.

Dalam hal ini fiqih memberikan aba-aba bahwasannya jikalau ada indikasi hadiah tersebut ditujukan kepada anak? atau jelas diterangkan untuk anak, maka baiknya bapak segera menghindar dari hadiah tersebut. Misalkan hadiah berupa baju koko atau sarung tentunya indikasi kuatnya untuk dia yang disunat.? Akan tetapi jika pemberian tidak ditentukan dan tidak ada indikasi untuk anak, maka itu adalah milik orang tua begitu disebutkan dalam Raudhatut Thalibin

قلت قطع القاضى حسÙ? Ù? فى الفتاوى بأÙ? Ù‡ للإبÙ? وأÙ? Ù‡ Ù? جب على الأب Ø£Ù? Ù? قبلها لولده فإÙ? لم Ù? قبل أثم

Uang Kondangan untuk Anak atau Orang Tua (Sumber Gambar : Nu Online)
Uang Kondangan untuk Anak atau Orang Tua (Sumber Gambar : Nu Online)

Uang Kondangan untuk Anak atau Orang Tua

Qadhi Husain di dalam fatwanya berpendapat bahwa sannya hadiah itu untuk anak, dan wajib bagi orang tua menyampaikan kepadanya, jika tidak maka orang tua itu akan berdosa.

Namun demikian Raudhatut Thalibin masih memberi peluang kepada orang tua untuk mengatur segala pemberian tersebut, dan memberikan kekuasaan penuh kepadanya. Hal ini didasarkan pada pendapat Abu Ishaq as-Syirazi ?

وفى فتاوى القاضÙ? Ø£Ù? الشÙ? Ø® أبا إسحاق الشÙ? رازÙ? قال تكوÙ? ملكا للأب لأÙ? الÙ? اس Ù? قصدوÙ? التقرب الÙ? Ù‡ وهذا أقوى وأصح والله أعلم

PKB Kab Tegal

Abu Ishaq as-Syiarazi berpendapat bahwa hadiah itu adalah milik orang tua, karena seseungguhnya orang-orang itu lebih dekat kepadanya.

Sebenarnya hal ini bisa dijembatani dengan cara menjelaskan sejelas-jelasnya bahwa hadiah (uang kondangan, kado) adalah untuk anak atau orang tuanya. Kalaupun selanjutnya si penerima menghibahkan kembali pemberian itu kepada orang tua/ anak adalah masalah lain lagi.

PKB Kab Tegal

?

Redaktur: Ulil Hadrawy ? . Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, Ulama, Pertandingan PKB Kab Tegal

Selasa, 25 November 2014

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan

Cirebon, PKB Kab Tegal - Pengusaha Nasional Chaerul Tanjung mengajak kalangan pesantren untuk mengembangkan kewirausahaan sebagai upaya untuk mensejahterakan umat Islam. Saat ini, secara kuantitas umat Islam mayoritas, tetapi minoritas dalam kemampuan ekonomi karena yang menguasai sektor ekonomi kelompok non-Muslim.

Hal ini disampaikannya ketika memberi paparan dalam Rapat Pleno PBNU di Pesantren Khas Kempek, Ahad (24/7) yang memang mengambil tema pentingnya kemandirian ekonomi.

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan

?

Dijelaskannya, dari 50 orang terkaya di Indonesia berdasarkan ranking yang dikeluarkan oleh majalah Forbes, hanya 8 yang beragama Islam. Demikian pula, perusahaan-perusahaan swasta besar Indonesia yang sudah go public, sebagian besar dipimpin oleh non-Muslim.

?

Yang menjadi penyebab rendahnya kompetisi ini adalah rendahnya pendidikan. Lebih dari 40 persen tenaga kerja Indonesia lulusan SD atau tidak tamat SD. Sementara itu, untuk lulusan perguruan tinggi, didominasi oleh ilmu-ilmu sosial dan agama. ?

PKB Kab Tegal

?

PKB Kab Tegal

"Pesantren jika bikin universitas, fokus ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi bukan berarti meninggalkan ilmu agama," paparnya.

Ia menambahkan, untuk bisa berhasil sebagai seorang wirausaha, harus dimulai dari awal sebagaimana pengalaman dirinya yang sudah berjualan sejak SD saat ia sudah berjualan es mambo.

Di sisi lain, juga banyak hal yang harus diperbaiki seperti anggapan bahwa miskin merupakan takdir, persoalan disiplin dan tepat waktu, budaya instant, hanya menyelesaikan persoalan di permukaan saja, dan budaya-budaya lain yang tidak mendukung kemajuan. Di negara-negara maju seperti Jepang dan Korea, budaya yang tidak baik tersebut sudah tidak ada.

"Kalau umat tidak mandiri, Islam Nusantara tidak jadi," tegasnya.

Selain itu,? ia juga menekankan pentingnya untuk mandiri. Budaya merengek-rengek dan minta bantuan tidak akan mendorong seseorang menjadi tangguh sebagaimana kupu-kupu yang dibantu keluar dari kepompongnya.

Ketidakpastian dunia

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan dunia sekarang dipenuhi dengan sejumlah ketidakpastian. Seperti Brexit, yaitu Inggris yang ternyata keluar dari Uni Eropa, ancaman peluncuran nuklir oleh Korea Utara, berkembangnya partai nasionalis di Eropa, munculnya Donald Trump sebagai kandidat presiden AS, skandal keuangan di Malaysia yang melibatkan perdana menteri, presiden Brazil diturunkan, dan lainnya.

Ekonomi dunia juga sedang bermasalah di mana China hanya tumbuh 7 persen. Akibatnya, banyak negara yang menggantungkan ekspor ke China juga turun pendapatannya. Turunnya harga minyak juga menjadi masalah bagi negara-negara eksporter minyak yang akhirnya menjadi persoalan bagi APBN-nya. Indonesia, dalam hal ini termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya turun.

Gelombang perubahan teknologi juga telah menyebabkan perubahan masyarakat. Kini, dengan teknologi, Uber menjadi perusahaan layanan taksi terbesar sedunia, walaupun tak punya taksi satupun. Amazon menjadi perusahaan retail terbesar sedunia tanpa perlu memiliki toko. Ia mengingatkan agar NU memberi perhatian soal ini karena perubahan ekonomi dikuasai oleh mereka yang memiliki teknologi. Baginya, tantangan terbesar bukanlah tantangan geopolitik, tetapi penguasaan teknologi yang mampu merubah dunia ini.

Untuk bisa menang dalam persaingan, tidak cukup dengan lebih produktif dan efisien, tetapi hal itu sudah menjadi syarat wajib untuk bisa bertahan. Untuk bisa menang dalam persaingan, perlu menjadi inovatif, kreatif, dan mengembangan jiwa kewirausahaan.

Ia juga mengingatkan, kemajuan teknologi ternyata juga membawa sisi negatif, yaitu menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi yang lebih besar. Yang menang adalah cerdas, pandai, inovatif, dan kreatif. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Sabtu, 22 November 2014

Santri Bisa Belajar Gratis di Prancis

Jombang, PKB Kab Tegal . Pondok pesantren harus terus membuka diri dengan dunia luar. Di samping mendapatkan masukan, pada saat yang sama juga dapat memperkenalkan diri dan potensinya kepada dunia luar. Kesempatan untuk berinteraksi tersebut telah terbuka lebar, apalagi banyak negara yang ingin memperkanalkan diri, termasuk negara Prancis.

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang diselenggarakan open hause Lesehan Prancis, Kamis (4/4). Acara tersebut menghadirkan sejumlah siswa dan siswi dari seluruh sekolah SMA, MA serta mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jombang. 

Santri Bisa Belajar Gratis di Prancis (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Bisa Belajar Gratis di Prancis (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Bisa Belajar Gratis di Prancis

"Kita berharap semua kalangan dapat memiliki gambaran yang utuh seputar potensi Prancis," kata Dr. Afifa Syamsun Zulfikar, Direktur Pusat Studi Bahasa (PSB) Unipdu pada PKB Kab Tegal.

Alumnus Master of Science Program Ledership and Management in Education dari University Kingdom ini menandaskan bahwa selama ini banyak pihak yang memiliki persepsi kurang memadai bagi studi di luar negeri. 

PKB Kab Tegal

"Yang mengemuka adalah ketakutan dan image negatif, mulai dari biaya yang tidak terjangkau hingga kekhawatiran akan terancamnya aqidah atau keyakinan," kata Ibu Afifa, sapaan akrabnya.

PKB Kab Tegal

Padahal anggapan seperti itu tidak semuanya benar. Lewat open house ini para siswa dan mahasiswa  mendapatkan penjelasan secara detail dan  mendalam berbagai hal tentang Prancis. 

Pada kegiatan ini disediakan berbagai hal tentang pernak-pernik bernuasa Prancis. Ada demo masak Prancis, mencicipi masakan, kelas perkenalan bahasa, pengenalan bahasa dan budaya, quis pengetahuan umum, pemutaran film hingga kunjungan ke lesehan Prancis. "Semuanya serba Prancis," katanya.

Bahkan di kesempatan ini ada juga kesempatan bea siswa untuk bekerja dan belajar bahasa Prancis. "Semuanya bisa didapatkan secara gratis," katanya sedikit berpromosi.

Lesehan Prancis di Unipdu yang juga berada di area Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang ini telah berdiri dan dibuka secara umum pada 28 Januari lalu. Dan dalam perjalanannya, lembaga ini telah memberikan banyak kemudahan dan informasi kepada sejumlah kalangan yang ingin mendapatkan gambaran Prancis secara utuh.

"Ini kesempatan yang sayang kalau tidak dioptimalkan," kata istri dari Dr. H Zulfikar Asad, salah seorang pengasuh di pesantren ini. "Semoga akan kian banyak para pelajar dan mahasiswa yang bisa memanfaatkan kesempatan ini," katanya penuh harap.

Kontributor: Syaifullah 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah, Fragmen PKB Kab Tegal

Rabu, 19 November 2014

Rahasia Bahagia Menurut Imam Al-Ghazali

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Rahasia Bahagia Menurut Imam Al-Ghazali (Sumber Gambar : Nu Online)
Rahasia Bahagia Menurut Imam Al-Ghazali (Sumber Gambar : Nu Online)

Rahasia Bahagia Menurut Imam Al-Ghazali

“Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuiasai nafsunya.”

PKB Kab Tegal

[Abu Hamid al-Ghazali, dalam Ihyâ’ Ulûmiddîn]

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tegal, Syariah PKB Kab Tegal

Jumat, 14 November 2014

IKA PMII Harus Cegah Virus Pengancam Akidah Aswaja

Pamekasan, PKB Kab Tegal. Bupati Kabupaten Pamekasan Achmad Syafii mengapresiasi keberadaan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII). Pihaknya berharap, IKA PMII bisa memberikan sumbangan bagi kemajuan pembangunan daerah, khususnya di Kabupaten Pamekasan.

Di samping itu, mantan Anggota DPR RI tersebut mendorong IKA PMII Pamekasan berperan dalam mencegah virus perusak akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja). Menurutnya, teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari kian canggih, bisa menjadi virus pengancam akidah Aswaja.

IKA PMII Harus Cegah Virus Pengancam Akidah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
IKA PMII Harus Cegah Virus Pengancam Akidah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

IKA PMII Harus Cegah Virus Pengancam Akidah Aswaja

"Kini buku-buku dapat diperoleh secara langsung dari seluruh dunia melalui internet, ceramah/pidato/bentuk-bentuk audio visual lainnya dapat diakses kapan dan di mana saja. Semua ini menjadi modal untuk maju bersaing dengan negara-negara lain, tetapi juga bisa menjadi virus pengancam budaya luhur, keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa, ideologi, hingga menjadi ancaman terhadap akidah kita," ujar Syafii dalam sambutan yang dibacakan Kepala Perpusda Pamekasan Akhmad Zaini kala pelantikan pengurus IKA PMII Pamekasan di Hotel Front One Pamekasan, Ahad (25/12).

Untuk mencegah ancaman tersebut, terang Bupati Syafii, tidak dapat dilakukan dengan meninggalkan kemajuan tekonologi informasi, tetapi bagaimana kita juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi itu untuk terus membangun kekuatan yang berimbang dengan menyajikan pemikiran dan argumentasi-argumentasi yang logis dan diterima masyarakat.

PKB Kab Tegal

"Ibarat pasar raya, semua orang menawarkan barang (pemikiran, konsep, budaya, dan lain-lain), maka kita hendaknya ikut berkompetisi menawarkan barang yang lebih baik. Karena masyarakat kini berubah dari pembeli tradisional yang patuh secara doktrinal menjadi pembeli yang cerdas yang akan memilih sendiri barang sesuai kepuasan logikanya masing-masing," tambah Bupati Syafii.

Diterangkan, bukan tidak mungkin kepemimpinan lambat laun diambil alih kekuatan pemikiran yang dapat diterima, bukan lagi oleh pemimpin formal dengan kekuasaannya. Dalam konteks itu, PMII beserta alumninya memiliki peran strategis untuk menjadi penyeimbang dan produsen pemikiran yang produktif hingga menjadi pemenang dalam persaingan itu.

"Sebab kader PMII adalah mahasiwa yang dibangun di atas pemikiran-pemikiran Islam akademis dilandasi akidah Aswaja. Dengan landasan ini, saya yakin peran PMII dan alumninya mampu mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dalam pembangunan fisik dan kuat dalam mempertahankan budaya bangsa yang santun dan religius. Bukan sekadar kemajuan material, tetapi rapuh dalam moralitas," tukasnya. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Quote, Fragmen PKB Kab Tegal

Terungkap, Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ari Ditawari Jadi Presiden Indonesia

Tangerang Selatan, PKB Kab Tegal?

Setelah berhasil mengalahkan Belanda dan berhasil menduduki bumi Indonesia, Jepang mengambil alih kekuasaan. Mereka segera mendekati para tokoh pribumi untuk menggerakkan Indonesia. Demikian disampaikan Zainul Milal Bizawie dalam diskusi rutin di Islam Nusantara Center (INC) Ciputat Tangerang Selatan, Banten Sabtu (5/8).

Terungkap, Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ari Ditawari Jadi Presiden Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Terungkap, Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ari Ditawari Jadi Presiden Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Terungkap, Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ari Ditawari Jadi Presiden Indonesia

Penulis buku Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad? itu menambahkan, ketika Jepang telah mengalahkan Belanda, mereka sudah mengetahui siapa saja tokoh Indonesia yang paling memiliki pengaruh. "Jepang tahu yang paling berpengaruh adalah Hadratussyekh Hasyim Asyari," tegas Milal.?

Menurut Milal, Jepang melalui utusan yang dikirim bertandang menemui Hadratussyekh. Hal tersebut disebabkan kakek Gus Dur itu adalah satu-satunya tokoh yang memiliki pengaruh sampai ke akar rumput.

Uniknya, imbuh Milal, Jepang lebih memilih kelompok-kelompok yang ada di luar keraton seperti pesantren dan tokoh agama. Jepang menilai bahwa pihak keraton atau ningrat lebih dekat kepada Belanda karena seringkali mendapatkan fasilitas dari Belanda. "Di sinilah pesantren dan kiainya dirangkul dan didekati," ujar Milal.

PKB Kab Tegal

Penulis buku Masterpiece Islam Nusantara? itu mengungkapkan, Jepang telah mengirim informannya beberapa tahun sebelum mengusir Belanda. Sehingga mereka sudah mengetahui pondok mana saja yang harus didekati. Meski demikian, Hadratussyekh pernah dipenjara karena dianggap melawan kebijakan Jepang.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, masih kata Milal, pihak Jepang melontarkan pertanyaan perihal siapa yang pantas menjadi pemimpin Indonesia.

"Dari berbagai masukan, disimpulkan yang paling pantas dan mendapat dukungan luas menjadi presiden memimpin Indonesia ini adalah KH Hasyim Asyari," ungkap Milal.

Kemudian Jepang mengirim seorang tokoh pergerakan bernama Maruto, seorang tokoh Murba untuk menemui Hadratussyekh Hasyim Asyari.?

Menurut putranya, jelas Milal, Maruto menyampaikan pesan dari seorang jenderal bahwa Jepang menginginkan Hadratussyekh Hasyim Asyari untuk menjadi presiden, tetapi hal itu ditolak.?

Setelah beberapa kali utusan tersebut datang,Hadratussyekh Hasyim mengatakan, yang pantas memimpin Indonesia adalah Soekarno. "Karena itu, dengan dukungan KH Hasyim Asyari, Soekarno memperoleh pengaruh kuat dalam lingkungan pesantren dan kelompok Islam," pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Tokoh PKB Kab Tegal

Senin, 03 November 2014

PCINU Sudan Gelar Kongkow Bareng Lesbumi

Khartoum, PKB Kab Tegal. Halaman sekretariat PCINU Sudan dipadati oleh anggota PCINU dalam acara kongkow bareng Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Sudan. Kegiatan ini diprakarsai oleh Lesbumi Sudan sendiri pada Ahad (20/9) pukul 21.00 waktu setempat.

Dengan bertemakan ‘Keangkuhan Beragama dan Tantangan Persatuan’ Ketua PCINU Sudan Ahmad Lukman Fahmi mengungkapkan, dalam menyatukan umat itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

PCINU Sudan Gelar Kongkow Bareng Lesbumi (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Sudan Gelar Kongkow Bareng Lesbumi (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Sudan Gelar Kongkow Bareng Lesbumi

“Untuk mencapai satu-kesatuan visi, harus ada persamaan pemahaman dan juga keterbukaan,” katanya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, pihak KBRI Khartoum Sudan, Asroruddin Salam yang hadir dalam acara tersebut mengatakan untuk menghilangkan sikap angkuh diperlukan dua hal pokok, yaitu: Agama sebagai rahmat dan persatuan bangsa bagian dari agama. 

PKB Kab Tegal

“Indonesia tidak lahir dari keegoisan beragama, tidak juga lahir dari pemberian penjajah, tetapi bangsa ini lahir karena pendiri-pendiri bangsa berhasil mengawinkan nilai-nilai agama dan nasionalisme dalam sebuah perjuangan kemerdekaan,” ujar Asroruddin. (Yerri Syaf/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Nasional PKB Kab Tegal

Rabu, 29 Oktober 2014

Kesebelasan Darul Arafah Kembali Jadi Duta Sumut ke Seri Nasional

Medan, PKB Kab Tegal - Kesebelasan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arafah Raya FC Deli Serdang kembali menjadi duta Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Seri Nasional Liga Santri Nusantara (LSN) 2017. Mereka lolos setelah menumbangkan Islamic Centre Medan 3-0 pada final LSN Region Sumatera III di Stadion Mini Dispora Sumut, Jalan Pancing Medan, Sabtu (9/9) sore.

Sedangkan juara ketiga diraih oleh Pesantren Musthafawiyah Purbabaru, Mandailing Natal, yang menang 5-4 atas Pesantren Al-Mukhlishin Padang Lawas (Palas) lewat adu penalti. Pertandingan yang digelar di stadion yang sama Sabtu siang terpaksa dilanjutkan dengan adu penalti karena pada babak normal 2 x 35 menit kedua kesebelasan yang berasal dari Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) itu  bermain imbang 1-1.

Kesebelasan Darul Arafah Kembali Jadi Duta Sumut ke Seri Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesebelasan Darul Arafah Kembali Jadi Duta Sumut ke Seri Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesebelasan Darul Arafah Kembali Jadi Duta Sumut ke Seri Nasional

Gol kemenagan Darul Arafah Raya dicetak oleh Heri Irawan pada menit ke-15, Muhammad Khoir pada menit ke-64, dan Andri Vebriansyah menit ke-66. Di depan lima ribuan penonton yang didominasi santri Islamic Centre, kesebelasan Darul Arafah tampil apik sepanjang permainan.

PKB Kab Tegal

Dengan kemenangan itu, Darul Arafah Raya yang bermarkas di Desa Lau Bakeri, Kecamatan Kutilambaru, Kabupaten Deli Serdang, itu berhak mewakili Sumut ke Seri Nasional LSN 2017 yang akan digelar Oktober mendatang di Bandung. Kebahagiaan Darul Arafah bertambah karena top skor diraih oleh pemainnya Aswadan Mentari dengan 11 gol.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) diwakili Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis dalam sambutannya pada penutupan LSN 2017 Region Sumatera III mengucapkan selamat kepada Darul Arafah Raya sebagai juara dan duta Sumut ke Seri Nasional LSN. Ia meminta Darul Arafah yang juga duta Sumut pada LSN 2016 lalu terus berlatih sungguh-sungguh agar di tingkat nasional bisa menjadi pemenang.

PKB Kab Tegal

"Lebih baik baik mandi keringat dalam latihan daripada mandi darah saat pertempuran. Artinya lebih baik adik-adik mempersiapkan diri dengan baik daripada di Bandung nanti menjadi bulan-bulanan," kata Arsyad.

Kepada tim yang belum berhasil, katanya, tidak perlu patah semangat karena masih ada LSN 2018, apalagi usia pemain masih belasan. "Mudah-mudahan tahun depan adik-adik yang belum berhasil hari ini bisa menjadi juara," tuturnya memotivasi.

Sementara itu, Panitia Nasional LSN Herianto Ogie mengatakan, LSN menunjukkan anak-anak santri tidak hanya pintar mengaji, ahli sarungan dan kopiah, tapi juga ahli mengutak-atik bola.

"Karenanya, yang menang silakan bersyukur mengucapkan alhamdulillah, dan harus mampu mengusap air mata saudaranya yang kalah. Sementara yang kalah silakan menangis, keluarkan air mata, karena menangis adalah motivasi agar menjadi lebih baik di LSN 2018 nanti," tuturnya.

Sedangkan Penanggung Jawab LSN Region Sumatera III Ance Selian meminta santri bersyukur bahwa pemerintah telah memberikan kesempatan bagi santri bertarung lewat LSN.

Turut menghadiri partai final LSN Region Sumatera III itu, Sekretaris PWNU Sumut H Muhammad Hatta Siregar, Sekretaris PKB Sumut H Jansen Harahap, Ketua Rabtihah Maahid Islamiyah (RMI) NU Sumut Ustadz Sampurna Rambe, dan pengurus KONI Sumut. (Hamdani Nasution/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Sabtu, 25 Oktober 2014

Bagi-bagi Makanan, Ansor Kencong Semangati Petugas Posko Lebaran

Jember, PKB Kab Tegal

Jajaran Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kencong, Kabupten Jember, Jawa Timur menaruh perhatian terhadap lancarnya mudik Lebaran. Bukan dengan mendirikan posko, namun membagikan nasi kotak kepada para petugas posko mudik Lebaran yang tersebar di wilayah Jember.

Bagi-bagi Makanan, Ansor Kencong Semangati Petugas Posko Lebaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Bagi-bagi Makanan, Ansor Kencong Semangati Petugas Posko Lebaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Bagi-bagi Makanan, Ansor Kencong Semangati Petugas Posko Lebaran

Hal ini sebagaimana tampak pada Ahad (3/7). Aksi sosial ini dipimpin langsung Ketua PC GP Ansor Kencong Muhammad Yasin Yusuf Ghazali. Dengan menggunakan tiga mobil, sejak pukul 13.00 WIB, mereka berkeliling membagikan nasi kotak. Beberapa posko mudik lebaran yang disambangi antara lain adalah posko di Desa Pondok Dalem, Kecamatan Semboro; Kecamatan Bangsalsari, terminal Tawang Alun, terminal Arjasa, terminal Pakusari, dan Gunung Gumitir.

“Kalau nasinya tidak seberapa, tapi intinya kami ingin memberi semangat kepada petugas posko dalam melayani lancarnya pemudik lebaran,” ujar Muhammad Yasin Yusuf Ghazali kepada PKB Kab Tegal.

PKB Kab Tegal

Pengawas Madrasah Kecamatan Wuluhan itu menambahkan, pihaknya selalu siap memberi bantuan sewaktu-waktu demi lancarnya pemudik Lebaran. Dikatakanya, pekerjaan petugas posko atau siapa pun yang melayani kelancaran mudik Lebaran sangatlah mulia. Betapa tidak, di saat orang lain berkumpul bersama keluarga dan handai taulan untuk merayakan Lebaran, mereka justru berada di jalan melaksanakan tugas. “Kami salut kepada mereka,” ucap Yasin.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jember memastikan akan mendirikan posko mudik Lebaran di tiga titik. Yaitu di kota Jember, di Jember utara, yakni perbatasan Bondowoso-Jember, dan di Jember barat, untuk menyambut pemudik yang datang dari arah Lumajang.

Menurut Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Ansor Jember Lutfi Alif, pihaknya menyiapkan sejumlah anggota Banser untuk mengisi posko tersebut. “Mereka akan membantu polisi untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan kelancaran pemudik,” ucapnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, Fragmen PKB Kab Tegal

Sabtu, 18 Oktober 2014

Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Julius Darmaatmadja, menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf karena ucapan Paus Benediktus XIV di Universitas Regensburg, Jerman pada Selasa (12/9) lalu ternyata telah melecehkan dan melukai umat Islam seluruh dunia.

"KWI ikut prihatin bersama umat Islam bilamana merasa Nabi-nya (Muhammad SAW, red) dihina dan Allah dilecehkan," katanya saat menghadiri acara temu pemuka agama yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Indonesian Conference on Religion And Peace di Jakarta, Senin (18/9).

Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah

Paus dalam kuliah umum di Aula Magna, Universitas Regensburg, Jerman, Selasa (12/9) lalu, mengutip naskah zaman pertengahan yakni pernyataan Kaisar Bizantium (kini Turki) Manuel II Paleologus soal makna jihad dalam Islam dan penyebaran Islam dengan pedang alias kekerasan.

Paus dengan setulusnya telah menyesali bahwa beberapa paragraf dalam pernyataannya telah melukai kaum Muslim. Menurut Kardinal, KWI mendukung penyesalan dan permintaan maaf Paus seperti yang telah diberitakan media massa di Indonesia. “Itu sama sekali tidak berhubungan dengan maksud Paus," katanya

Selain itu, KWI juga berterima kasih kepada pemimpin Indonesia, baik dari kalangan pemerintah maupun kaum agama, yang dengan berbagai cara telah menjaga bangsa Indonesia tetap tenang serta kepada pemimpin negara-negara Islam yang telah menerima permintaan maaf Paus.

PKB Kab Tegal

"Semoga peristiwa di Regensburg ini tidak merusak kerukunan antarumat beragama yang selama ini kita usahakan. Sebaliknya ampun mengampuni itu dapat menjadi landasan untuk berkomunikasi secara lebih baik dalam membina hidup bersama," katanya.

Bisa salah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi mengatakan, Paus adalah juga manusia biasa yang perlu juga dikoreksi ucapan-ucapannya. "Namanya juga manusia, kan bisa salah" kata Hasyim di Jakarta, Senin (18/9).

Dirinya mengakui pihak Paus telah melakukan upaya-upaya untuk meluruskan kata-kata Paus dan dengan demikian pidato Paus di Universitas Regensburg itu tidak akan menimbulkan reaksi lanjutan dari kalangan umat Islam. Kerukunan antar umat beragama akan tetap terjaga. (nam)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Kajian Islam, Cerita PKB Kab Tegal

Senin, 06 Oktober 2014

Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan

Mataram, PKB Kab Tegal - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar organisasi siswa Nurul Islam NU Sekarbela Mataram di Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Kabupaten Mataram dikemas secara meriah. Di sini para siswa mementaskan sejumlah kesenian yang menarik perhatian para hadirin.

Mereka menampilkan keterampilan yang mereka asah selama ini seperti seni teater, drama, hadrah dan beberapa tampilan lainnya. Pertunjukan ini membuat para tamu undangan cukup kagum.

Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan (Sumber Gambar : Nu Online)
Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan (Sumber Gambar : Nu Online)

Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan

“Semua yang tampil itu anak-anak komisariat IPNU-IPPNU Nurul Islam,” kata pendiri Yayasan Pesantren Nurul Islam NU Hj Warti’ah kepada PKB Kab Tegal di sela-sela acara, Ahad (17/1).

PKB Kab Tegal

Tampak hadir pada peringatan maulid ini Kepala sekolah MA, MTS, dan para guru Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela.

Menurut Hj Warti’ah, yayasan pesantren ini baru berjalan dua tahun, tetapi tidak kalah dengan pesantren lainnya baik dari segi agama, akhlak dan juga potensi santri. “Baru saja kita saksikan penampilan menarik, saya saja tidak tahu kapan latihan dan bagaimana persiapan. Rasanya tidak percaya kalau itu adalah santri kami,” kata Hj Warti’ah.

PKB Kab Tegal

Itu artinya Pesantren Nurul Islam NU siap melahirkan generasi NU dan bangsa yang lebih baik dan bisa diharapakna ke depan.

“Ke depan, IPNU-IPPNU yang ada di Mataram maupun wilayah lain bisa membangun sinergi dengan komisariat yang ada di sini” pintanya.

Di temapat yang sama, Ketua IPNU NTB Syamsul Hadi yang turut hadir dengan beberapa jajarannya juga merespon baik keinginan ketua yayasan atas keterbukaannya terhadap IPNU-IPPNU untuk membina pelajar dan santri setempat. Karena itulah kami hadir untuk menunjukkan komitmen kami untuk membina siswa maupun santri.

“IPNU-IPPNU basis utama ada di sekolah, madrasah dan pesantren. karena itu salah satu fokus pengurus wilayah adalah membentuk komisariat di setiap sekolah dan madrasah. Kalau struktur sudah kuat, insya Allah yang lain akan menyusul,” kata Hadi. (Fauzan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Doa, Cerita PKB Kab Tegal

Sabtu, 04 Oktober 2014

Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor

Pekalongan, PKB Kab Tegal



Untuk menangkal gerakan Islam radikal, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pekalongan mengoptimalkan Lembaga Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor. Hal ini dilakukan antara lain melalui penguatan aqidah Islam Ahlussunnah wal jamaah An-Nahdliyyah bagi kader GP Ansor.

H Sholahuddin Zuhdi, selaku ketua Lembaga Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kabupaten Pekalongan menyatakan bahwa kegiatan Rijalul Ansor periode kepengurusan sekarang lebih fokus kepada penguatan pemahaman dan amaliyah internal kader Ansor.

Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor

"Untuk itu pengurus Rijalul Ansor telah mengagendakan kegiatan rutin bulanan secara bergiliran dari satu PAC ke PAC lainnya. Adapun format kegiatannya diisi dengan khataman Al-Quran dilanjutkan kajian dan penguatan akidah Ahlussunnah wal Jamaah dengan mengundang narasumber dari rais syuriyah Nahdlatul Ulama Kab. Pekalongan," papar H Sholahuddin.

Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini menambahkan bahwa momen kegiatan Rijalul Ansor juga dimaksimalkan untuk koordinasi dan konsolidasi organisasi. Ini cukup efektif mengingat kegiatan rutin bulanan ini diikuti oleh semua pengurus dan anggota Ansor dan Banser dari semua Pimpinan Anak Cabang (Kecamatan).

PKB Kab Tegal

Sementara itu, M. Azmi Fahmi, selaku ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan mengingatkan kader Ansor untuk bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Antara lain dengan istiqamah ngaji. Ia menyitir dawuh Mbah Maemun Zubair bahwa amaliyah terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah ngaji. Dengan ? ngaji, selain kapasitas keilmuannya terbangun juga akan meningkatkan spiritualitas seseorang.

"Melalui gerakan ngaji ini, Lembaga Rijalul Ansor bisa menjadi wadah yang baik dan bermanfaat bagi kader dan masyarakat. Oleh karena itu Ansor berharap terutama kepada pemuda santri atau alumni pesantren untuk dapat bergabung dan menguatkan Rijalul Ansor," tandas Azmi.

Putaran perdana Rijalul Ansor yang dilaksanakan pada Ahad malam Senin (27/11) bertempat di Gedung MWC NU Kedungwuni, Jalan Kebangkitan No. 9 Kedungwuni. Hadir KH Sabilal Rosyad yang mengkaji kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karangan Hadratusy Syakh KH Hasyim Asyari. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tegal, Aswaja PKB Kab Tegal

Sabtu, 20 September 2014

Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas

Jakarta, PKB Kab Tegal



Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama DKI Jakarta memprogramkan sosialiasi dan pembauran ke semua kalangan termasuk masyarakat minoritas dan masyarakat bawah.

Hal ini disampaikan Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta Hizbiyah Rohim dalam wawancara dengan PKB Kab Tegal seusai pengajian bulanan di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Sabtu (24/12) siang.

Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas

“Muslimat tidak hanya berdakwah di majelis taklim-majelis taklim, tapi juga di tempat-tempat minoritas, seperti permukiman kumuh kita juga datangi,” ungkap Hizbiyah.

Lebih lanjut Hizbiyah menuturkan, salah satu gerakan Muslimat NU ke masyarakat adalah kampanya bahaya narkoba. Pemahaman dan pengetahuan akan bahaya narkoba harus diberikan pada masyarakat karena berimbas pada keluarga dan kaum ibu.

PKB Kab Tegal

“Muslimat harus memberikan teladan yang baik terutama bagi anak-anak,” kata putri KH Wahab Chasbullah tersebut.

Sementara itu dalam pengembangan ekonomi, Muslimat memiliki koperasi. Adapun bidang pendidikan Muslimat memiliki pos-pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).

PKB Kab Tegal

Selain itu, dalam bidang sosial, Muslimat NU sering mengadakan bakti sosial berupa santunan kepada anak yatim, panti jompo, dan panti asuhan.

Hizbiyah menyebutkan program-program tersebut diterapkan sampai di tingkat ranting dan anak ranting. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, Ulama PKB Kab Tegal

Selasa, 16 September 2014

Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi

Kudus, PKB Kab Tegal. Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Muaddalah di Pondok Pesantren Raudlotul Muttaalimin Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi

Sebanyak 29 peserta yang mengikuti kaderisasi ini berasal dari beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor di Kabupaten Kudus, di antara PAC GP Ansor Kota, PAC GP Ansor Jati, PAC GP Ansor Gebog, dan beberapa peserta dari Kabupaten Bangkalan Madura.

Plt Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kudus Suparno mengatakan, PKD yang berlangsung 25-26 Desember ini merupakan PKD terakhir di tahun 2015 dari sekian putaran seluruh putaran di Kabupaten Kudus, “Dan PKD ini juga bagian dari momentum untuk memberikan peluang bagi yang selama ini mengikuti PKD yang belum lulus menurut kriteria instruktur,” tutur sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Kudus ini.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, jumlah pesertanya memang tidak semaksimal dari PKD-PKD lainnya. PKD Muaddalah menjadi semacam “pelengkap” karena kumpulan dari PKD-PKD di PAC GP Ansor di masing-masing Kecamatan. “Target tahun 2016 Pimpinan Cabang kita fokuskan kepada distribusi kader dan kemandirian kader sehingga target 2016 kita fokuskan untuk perekonomian kader-kader,” imbuhnya.

Ia berharap, PKD ini membuat struktur Organisasi di PAC GP Ansor Kecamatan Kota lebih tertata. Karena, tambah Suparno, hampir 15 tahun GP Ansor di Kecamatan Kota ini mengalami kemandekan luar biasa.

PKB Kab Tegal

“Tidak hanya strukturnya saja namun di bagian kulturnya ini sudah ditata, sehingga ini sebagai pintu awal embrio kader-kader yang akan menjaga faham Ahlussunnah wal Jamaah khususnya di Kecamatan Kota, karena Kecamatan Kota ini sebagai bagian barometer bagi PAC GP Ansor yang lain,” paparnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Sejarah PKB Kab Tegal

Minggu, 14 September 2014

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq

Bantul, PKB Kab Tegal. Pondok pesantren pesantren mempunyai tugas besar menyiapkan generasi masa depan bangsa yang berakhlaq. Santri yang berakhlaq menjadi tumpuan Indonesia masa depan.

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq

Demikian dikatakan KH Ikhsanudin di Pesantren Binaul Ummah, Wonolelo Pleret Bantul, Selasa (26/3).

Menurut, Kiai Ikhsan, generasi pesantren harus berperan aktif. Akhlaq yang ditempa di pesantren itulah yang menjadi bekal utama dalam berperan di masyarakat. 

PKB Kab Tegal

“Dengan akhlaq, generasi santri akan menjadi penentu Indonesia kita.” tegasnya. 

PKB Kab Tegal

Selain itu, Kiai Ikhsan juga menjelaskan, pesantren juga bertugas mengembangkan ilmu-ilmu agama yang sesuai dengan ahlusunnah wal jamaah.

“Keilmuan yang sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jama’ah sudah diwariskan para ulama dan kiai kita. Mari kita jaga dengan sebaik mungkin,” lanjutnya. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rokhim Bangkit 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Halaqoh, Budaya PKB Kab Tegal

Selasa, 12 Agustus 2014

Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan

Pati, PKB Kab Tegal. Para ulama dan umara serta para pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merapatkan barisan dalam menghadapi tahun politik 2014. Pada tahun ini dipastikan semua pihak sibuk dengan urusan politik sehingga perhatian terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan menjadi berkurang.

Hal tersebut mengemuka dalam acara pertemuan dengan tema “Silaturrahim Ulama bersama Pemangku Kepentingan Kabupaten Pati” yang dihelat di Pesantren putri Roudloh At-Thahiriyyah Kajen-Margoyoso-Pati, Jawa Tengah (15/1), kemarin siang.

Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan

Perhelatan yang diisi dialog itu menghadirkan empat narasumber: Bupati Pati H Haryanto SH MM Msi, Komandan Kodim 0718 Pati Letkol Inf Hery Setiono, Kepala Polres Pati AKBP Dr Bakharuddin MS SIK Msi, dan Pengasuh Pesantren putri Roudloh At-Thahiriyyah KH A Muadz Thohir. Para narasumber diberikan waktu masing-masing 20 menit oleh moderator KH Minanurrahman MSi untuk presentasi.

PKB Kab Tegal

Bupati Pati H Haryanto yang menjadi pembicara kunci mengatakan, perhelatan tersebut merupakan acara spesial lantaran undangan kepada seluruh peserta ditandatangani langsung oleh dirinya. Selain itu, juga diparaf oleh Kapolres, Dandim, serta KH A Muadz Thohir. Padahal, biasanya hanya diteken Sekretaris Daerah.

“Kondisi Pati yang memprihatinkan ini, baik fisik maupun nonfisik harus menjadi tanggung jawab bersama. Apa artinya bupati dan wakil bupati jika tidak didukung oleh seluruh komponen dan stakeholders lainnya. Yang jelas, membangun moral dan karakter masyarakat lebih sulit daripada infrastruktur,” kata bupati yang sangat religius tersebut.

PKB Kab Tegal

Menurut KH A Muadz Thohir, acara tersebut diikuti setidaknya 250 orang terdiri dari para ulama dan tokoh masyarakat, perwakilan ormas keagamaan, seluruh SKPD Pemda Pati, jajaran Polres Pati, serta jajaran Komandan Distrik Militer 0718 Pati. “Selain itu, pimpinan DPRD Pati dan seluruh muspika se-kabupaten,” ujarnya.

Kiai flamboyan yang juga Musytasyar PCNU Pati ini berharap, kegiatan tersebut tak hanya didukung oleh para ulama, khususnya pengurus NU. Tetapi mereka juga harus turun tangan membenahi karut marut masyarakat yang sudah parah. “Saya sangat rindu situasi Pati 15 tahun silam yang sangat religius dan berdedikasi. Oleh karena itu, saya minta para kiai turut merapatkan barisan,” harapnya.

Pertemuan ulama-umara tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan dijadikan acuan dasar dalam membangun Pati ke depan, khususnya dalam rangka turut menjaga keamanan menjelang hajatan demokrasi 2014 yang tinggal tiga bulan lagi. (Musthofa Asrori/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren, Ulama PKB Kab Tegal

Senin, 28 Juli 2014

Menag Jelaskan Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar

Jakarta, PKB Kab Tegal



Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, seorang dai harus mengetahui kapan ia melaksanakan dakwah dan kapan ia menerapkan amar makruf nahi munkar (mengajak kepada yang baik dan mencegah yang mungkar) agar tidak terjadi benturan. Baginya, keduanya memiliki tempat masing-masing.

Lukman menerangkan, mengajak atau dakwah ditujukan kepada mereka yang belum melaksanakan nilai-nilai kebajikan Islam atau memeluk agama Islam. Sementara, apabila mereka sudah masuk Islam, tetapi belum menjalankan ajaran-ajaran kebajikan Islam maka dijalankanlah amar makruf nahi munkar (mengajak kepada yang baik dan mencegah yang mungkar) ? atas mereka.

Menag Jelaskan Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar (Sumber Gambar : Nu Online)
Menag Jelaskan Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar (Sumber Gambar : Nu Online)

Menag Jelaskan Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar

Lebih jauh, ia mencontohkan bahwa seorang kernet hanya akan mengajak mereka yang masih berada di luar bus, sementara yang di dalam tidak diajak lagi. Sementara yang sudah di dalam bus, maka mereka diminta untuk melunasi kewajibannnya.

“Bagi yang di dalam maka diterapkan amar ma’ruf nahi munkar, tetapi yang di luar di dakwahi,” ucapnya saat menjadi pemateri dalam acara Pelatihan Dai-Daiyah Kader NU 2017 yang diselenggarakan atas kerja sama Lembaga Dakwah PBNU dengan Hidmat Muslimat NU di Lantai 8 Gedung PBNU, Senin (29/5).

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, alumni pesantren Gontor itu menambahkan, urusan umat Islam adalah mengajak, sementara urusan apakah dia nanti masuk Islam atau tidak itu menjadi urusan Allah. Lalu, ia mengajak peserta pelatihan untuk merenungi sebuah pertanyaan tentang sebenarnya umat Islam itu dituntut untuk apa.

“Yang di tuntut dari kita itu apakah banyak-banyakan umat? Atau yang dituntut dari kita adalah mengajak orang untuk berbuat bajik? Karena hidayah itu dari Allah, bukan porsi kita untuk menjadikan seseorang menjadi Islam,” urainya.

Kalau seandainya yang dituntut adalah agar banyak-banyakan umat, imbuh Lukman, maka akan terjadi perselisihan antara pemeluk agama karena saling berebut umat.?

PKB Kab Tegal

“Kalau ini terjadi, maka akan bertengkar (antar sesama umat agama),” tutupnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, AlaNu, Halaqoh PKB Kab Tegal

Minggu, 27 Juli 2014

Mun’im DZ: NU yang Merumuskan Ketuhanan Jadi Sila Pertama

Jakarta, PKB Kab Tegal - Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 ketika Bung Karno (Soekarno) berpidato dalam sidang BPUPKI. Namun dalam rumusan Bung Karno itu, sila “Ketuhanan" berada pada urutan kelima. Nahdlatul Ulama (NU) merumuskan “Ketuhanan” menjadi sila pertama.

Demikian disampaikan Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdul Mun’im DZ di Jakarta, Kamis (1/6/2017). Bagi NU, rumusan lima sila yang diajukan oleh Bung Karno itu belum filosofis.

Mun’im DZ: NU yang Merumuskan Ketuhanan Jadi Sila Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)
Mun’im DZ: NU yang Merumuskan Ketuhanan Jadi Sila Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)

Mun’im DZ: NU yang Merumuskan Ketuhanan Jadi Sila Pertama

Urutan lima sila atau “panca sila” yang diajukan oleh Bung Karno dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945 adalah 1)Kebangsaan Indonesia; 2)Internasional atau perikemanusiaan; 3)Mufakat atau demokrasi; 4) Kesejahteraan sosial; dan 5) Ketuhanan.

Menurut Mun’im yang menulis buku “Piagam Kebangsaan” itu, para kiai NU terutama yang terlibat dalam sidang BPUPKI dan PPKI menyampaikan bahwa rumusan Bung Karno tentang Pancasia masih belum sempurna.

PKB Kab Tegal

KH Wahid Hasyim pada waktu itu menilai Pancasila yang dirumuskan Soekarno masih belum sistematik. Misalnya, Ketuhanan diletakkan di bagian belakang atau sila kelima. Disampaikan bahwa urutan yang disampaikan belum filosofis, terkait peempatan aspek theos, antrophose, dan kosmos

PKB Kab Tegal

“Bagi NU, rumusan Bung Karno itu juga belum ‘taam’ dan belum bisa disebut ‘kalam’, apalagi qoulan tsaqilan. NU setuju usulan Bung Karno tapi urutannya ditata ulang. Ketuhanan ada di sila pertama. Jadi, penempatan ‘Ketuhanan’ pada sila pertama ini bukan semata-mata karena masalah keagamaan. Tetapi ini terkait sistematika konsep filosofis,” kata Mun’im.

Berdasarkan musyawarah yang panjang akhirnya keluar rumusan Pancasila dengan urutan sila-silanya dan kalimatnya yang teratur seperti saat ini. Istilah-istilah yang digunakan juga sangat sederhana dan mudah dipahami oleh rakyat Indonesia.

Pancasila:? 1)Ketuhanan Yang Maha Esa; 2)Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3)Persatuan Indonesia; 4) Kerakyatan yang dpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; 5)Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terkait hari kelahiran Pancasila, menurut Mun’im, kalangan NU sudah bersepakat bahwa Pancasila lahir pada 1 Juni 1945, yakni ketika Soekarno menyebutkan istilah “Pancasila” pada sidang sidang Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI tersebut.

“Jumhur ulama NU sudah ma’lum mutlaq bahwa Pancasila lahir 1 Juni 1945 ketika Bung Karno (Soekarno) berpidato dalam sidang BPUPKI. Ketika itu Dr Radjiman (Wedyodiningrat) menanyakan perihal pidato Bung Karno, semua anggota BPUPKI secara aklamasi menerima,” kata Mu’nim DZ.

Menurutnya, perdebatan seputar tanggal kelahiran Pancasila hanya diciptakan oleh beberapa orang. Ia menyebut nama Nugroho Nutosusanto dan belakangan AM Fatwa, antara lain yang memicu perdebatan mengenai hari lahir Pancasila. “Kalau ijma’ NU Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945,” pungkasnya. (A. Khoirul Anam)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Meme Islam, Warta PKB Kab Tegal

Sabtu, 19 Juli 2014

Tutup Kongres, JK Bangga dengan Kiprah Muslimat NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) resmi menutup perhelatan Kongres Ke-17 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (26/11) di Asrama haji Pondok Gede Jakarta. Memberikan sambutan setelah Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, JK memberikan ucapan selamat kepada Khofifah sekaligus bangga dengan kiprah Muslimat NU selama.

JK menilai, problem bangsa ini bukan hanya dalam hal kesejahteraan, tetapi juga keadilan sosial. Upaya ini menurutnya telah dilakukan oleh Muslimat NU sehingga peran organisasi perempuan terbesar di Indonesia ini mempunyai peran strategis.

Tutup Kongres, JK Bangga dengan Kiprah Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Tutup Kongres, JK Bangga dengan Kiprah Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Tutup Kongres, JK Bangga dengan Kiprah Muslimat NU

“Sesuai dengan semangat Islam Nusantara, kesejahteraan dan keadilan sosial harus dibangun seiring sehingga mewujudkan kedamaian,” ujar JK kepada sekitar 2200 kader Muslimat NU yang mengikuti sesi penutupan.

Pria asal Makassar ini menjabarkan, kedamaian hidup berbangsa dan bernegara akan damai jika kesejahteraan dan keadilan sosial terwujud. Menurutnya, Muslimat NU telah melakukan segala upaya untuk mewujudkan tujuan itu melalui berbagai bidang yang telah didirikan dan bekerja nyata.

JK juga memberikan harapan menjelang seabad Muslimat NU. Dia menginginkan kepada Muslimat agar mewujudkan berbagai capaian dan hasil untuk terus mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial umat.

PKB Kab Tegal

“Selamat kepada Ibu Khofifah Indar Parawansa. Dipilih secara aklamasi, berarti dia dicintai anggota dan kadernya,” tutur JK sebelum menutup sambutannya.

JK bersama KH Ma’ruf Amin, dan Khofifah resmi menutup kegiatan Kongres yang berlangsung sejak 23 November 2016 itu dengan menabuh rebana diiringi shalawat Nabi.

Dalam Kongres Ke-17 Muslimat NU ini, Khofifah dipilih secara aklamasi oleh 34 pengurus wilayah, 525 pengurus cabang, dan 4 pengurus cabang istimewa (Hongkong, Arab Saudi, Malaysia, dan Sudan) yang memiliki hak suara dalam kongres.?

PKB Kab Tegal

Dengan demikian, perempuan kelahiran Surabaya 51 tahun lalu ini memegang pucuk pimpinan Muslimat NU selama 4 periode (2000-2021).?

Hadir dalam penutupan Kongres Muslimat NU ini Wantimpres KH Hasyim Muzadi, Founder Mustika Ratu Moeryati Soodibyo, KH Ahmad Bagja, dan para pejabat eselon 1 kementerian. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, AlaSantri PKB Kab Tegal

Tamir Masjid PBNU Gelar Rapimda di Sumenep

Sumenep, PKB Kab Tegal. Lembaga Ta’mir Masjid PBNU menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) guna konsolidasi dan koordinasi para imam, khotib, dan ta’mir masjid di kantor PCNU Kabupeten Sumenep, Madura, Sabtu-Ahad (26-27/01).?

Rapimda bertema Wujudkan masjid sebagai pemberdayaan umat tersebut diikuti 180 orang para imam, khotib, dan ta’mir masjid se-Kabupaten Sumenep.?

Menurut Sekretaris LTM-PBNU KH Ibnu Chazen, Rapimda ini bertujuan dalam rangka membangun, dan memperkuat struktur asjid dari pusat sampai ke daerah, terutama di basis-basis NU.?

Tamir Masjid PBNU Gelar Rapimda di Sumenep (Sumber Gambar : Nu Online)
Tamir Masjid PBNU Gelar Rapimda di Sumenep (Sumber Gambar : Nu Online)

Tamir Masjid PBNU Gelar Rapimda di Sumenep

“Dan yang lebih penting lagi adalah pemberdayaan ekonomi umatnya,” tambahnya. ? ? ?

Ibnu menambahkan, struktur sudah biasa, tapi yang lebih penting ekonominya. Kalau ekonominya sudah berjalan dengan baik, jamaah akan makmur. Kalau jamaah makmur, masjidnya akan lebih makmur.?

Dengan Rapimda ini, Ibnu berharap supaya LTM PCNU Sumenep bisa menjaga dan mempertahankan aqidah Ahlu Sunah wal-Jamaah ala thariqah Nahdlatul Ulama berbasis masjid.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

“Agar masjid warga Nahdliyin, tidak disatroni gerakan dakwah yang mengatasnamakan pemurnian Islam,” ? pungkasnya. ? ?

Rapimda tersebut dibuka Bupati Sumenep, Busyro Karim. Dalam sambutannya, ia sejalan dengan tujuan LTM-PBNU, yaitu ingin memperkuat posisi masjid di Sumenep.

“Saya upayakan hal itu dengan melakukan safari ke masjid-masjid tiap Jumat,” ungkap bupati yang juga ‘Awan PCNU Sumenep tersebut.

Rapmda tersebut merupakan kerjasam LTM-PBNU, PCNU Kabupaten Sumenep dan minuman Larutan Penyegar cap Badak PT Sinde Budi Sentosa.

Redaktur : Hamzah Sahal ?

Penulis ? ? : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Senin, 14 Juli 2014

PCNU Kendal Latih Jurnalistik Pengurus MWCNU

Kendal,PKB Kab Tegal. Lembaga Pers dan Jurnalistik PCNU Kabupaten Kendal, Jawa Tengah mengadakan pelatihan jurnilistik di Gedung NU Kabupaten Kendal, Ahad (25/9). Pelatihan yang diikuti puluhan peserta perwakilan dari masing masing MWCNU tersebut bekerja sama dengan Suara Merdeka.

Ketua PCNU Kabupaten Kendal KH Danial Royyan mengatakan perlunya berhati hati dalam memilih sumber berita karena saat ini media NU hanya menguasai sebagian kecil dalam dunia pemberitaan.

PCNU Kendal Latih Jurnalistik Pengurus MWCNU (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kendal Latih Jurnalistik Pengurus MWCNU (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kendal Latih Jurnalistik Pengurus MWCNU

Kegiatan dipandu team redaksi Suara Merdeka. Dalam awal pembicaraannya, perwakilan media tersebut, Aris, mengatakan, media itu ibarat senjata. Jika jatuh ditangan orang yang salah, maka fatal akibatnya.

PKB Kab Tegal

Peserta kegiagatan itu diformat untuk menghidupkan media NU di kabupaten tersebut. Peserta bisa mengirimkan berita ke redaksi pcnukendal.id untuk memberitakan kegiatan-kegiatan di MWCNU masing masing.

"Saya berharap dengan diadakannya pelatihan jurnalistik ini, peserta bisa memberikan kontribusi berita dari masing masing wilayahnya kepada tim redaksi pcnukendal.id," ungkap Fahroji, salah seorang panitia. (Indra As-Syarief/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian PKB Kab Tegal

PCINU Sudan Gelar Seminar Metodologi Bahtsul Masail

Khartoum, PKB Kab Tegal. Dalam momentum hari tasyrik PCINU Sudan mengadakan seminar bahstul masail yang bertepatan pada Ahad 28 Oktober 2012 M / 12 Dzulhijjah 1433 H di sekretariatnya.

Acara ini diselenggarakan oleh Lakpesdam NU bekerjasama dengan Muslimat NU untuk memperkuat tali silaturrahim dan menambah wawasan akan tradisi kaum nahdiyin yang telah dilestarikan di Indonesia agar mahasiswa/I yang berdomisili di Sudan juga dapat melestarikannya.

PCINU Sudan Gelar Seminar Metodologi Bahtsul Masail (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Sudan Gelar Seminar Metodologi Bahtsul Masail (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Sudan Gelar Seminar Metodologi Bahtsul Masail

H Abdussalam BS, ? wakil rais syuriyah dalam sambutannya mengatakan acara ini penuh urgensi demi menciptakan generasi NU sebagai ulama yang memiliki intelektualitas dan kredibilitas dalam menghadapi berbagai problematika, salah satunya terkait masail waqiiyyah.

PKB Kab Tegal

Acara yang menarik ini berlangsung mulai pukul 11.00 s/d 13.20 di ikuti sekitar 40 warga Nahdiyyin dan Nahdiyyat, juga ketua PPMI Sudan. Tanggapan yang positif terlihat dengan antusias undangan ketika di buka forum tanya jawab oleh moderator Acara Syurohbiel Mahfudz Asirun.

Dalam menyelesaikan problematika umat, ulama NU berpedoman pada prinsip al-muhafadzotu alal qodimisholih wal-akhdzu bil jadidil ashlah, sebagaimana diungkapkan oleh H Zulham Qudsi, BS sebagai narasumber pertama.?

PKB Kab Tegal

Ia memilih judul materi “Metodologi Bahtsul Masail” menekankan bahwa Forum Bahtsul Masail itu bukan forum menyimpulkan hukum dari dalil, akan tetapi lebih tepatnya mencari teks-teks para ulama dalam kitab-kitab mereka yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

Kemudian dijelaskan juga oleh H Auzai Mahfudz Asirun, BS yang dalam hal ini menjadi narasumber kedua akan pentingnya bermadzhab, lebih lanjut beliau yang mengangkat tema “Metode Istinbath Nahdliyyin” ini menjelaskan bahwa tradisi bahtsul masail NU yang berpedoman dengan kitab kuning bukan berarti tidak menggunakan AlQuran dan hadist akan tetapi justru hal ini reproduksi dari pemahaman ulama dalam memahami al-Quran dan Hadsit.

Namun ia menyayangkan selama ini belum ada revolusi dalam implementasi penggunaan madzhab empat, oleh sebab itu banyak justifikasi jika warga NU hanya berorentasi satu sudut pandang madzhab Syafii saja dalam bahstul masail.

Masing-masing pembicara diberikan waktu selama 20 menit dan dilanjutkan sesi diskusi interaktif dengan peserta dipimpin oleh moderator H Miftahuddin Ahimy, MA ketua Tanfidziyah PCINU Sudan. Dalam pengantarnya sosok yang akrab dipanggil Engkong Miftah ini menguraikan sekilas tentang perkembangan Ilmu Fiqh dari Zaman Rasulullah SAW hingga sekarang.

“Metode Bahtsul Masail secara tidak langsung adalah penekanan untuk bermadzhab, sebab sulit ditemukan kejadian-kejadian di zaman modern ini yang belum pernah dituliskan oleh ulama, hanya saja kita yang kurang membaca buku-buku mereka, dan kalaupun ada pendapat itupun maka masih dibahas, sebab bahtsul masail bukan forum taqlid buta juga,” tandasnya.

Ketua Lakpesdam Miftakhul Munif dalam sesi tukar pendapat bercerita panjang tentang bahtsul masail dikalangan pesantren di Indonesia, khususnya di Jawa. Diskusi juga diramaikan oleh Kader Muslimat NU Sudan Shochibatun Ni’mah dan Mimi Muthiatillah. Pertanyaan kedua mahasiswi cantik ini senada, yaitu tentang hasil bahtsul masail pada setiap cabangnya, apakah terjadi crash jika ada forum bahtsul masail yang lebih tinggi? Dan sebatas mana aplikasi hukumnya?

Acara juga diramaikan dengan diskusi yang disampaikan oleh undangan dan mahasiswa baru penerima beasiswa NU yang telah sampai di Sudan.

Dengan terselanggaranya acara ini diharapkan dapat memunculkan generasi baru ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama sesuai dengan motto NU Sudan 2012-2013 yaitu “Mengembangkan Jaringan Internasional Ilmu dan Ulama dengan Program Kerja PCINU Sudan”.

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Hikmah, Kiai PKB Kab Tegal

Ajarkan Sejarah dengan Lengkap, Jangan Ditutup-tutupi

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Chalwani Nawawi mengatakan, saat ini banyak sejarah tentang para pejuang yang tidak dijelaskan dengan lengkap khususnya di sekolah dan madrasah. Hal tersebut diungkapkannya melihat fakta bahwa banyak para pejuang dan pahlawan nasional adalah merupakan para santri dan memang harus diketahui oleh masyarakat.

“Salah satu Pahlawan yang merupakan seorang santri dan juga penganut thariqah adalah Abdul Hamid yang terkenal dengan nama Pangeran Diponegoro,” ujar Kiai Chalwani, Ahad (10/4) malam di Pringsewu, Lampung

Ajarkan Sejarah dengan Lengkap, Jangan Ditutup-tutupi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ajarkan Sejarah dengan Lengkap, Jangan Ditutup-tutupi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ajarkan Sejarah dengan Lengkap, Jangan Ditutup-tutupi

Pangeran Diponegoro lahir di Dusun Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta. Mondok pertama kali di Tegalsari, Jetis, Ponorogo kepada KH Hasan Besari. Abdul Hamid ngaji kitab kuning kepada Kiai Taftazani Kertosuro. Ngaji Tafsir Jalalain kepada KH Baidlowi Bagelen. Terakhir Abdul Hamid ngaji ilmu hikmah kepada KH Nur Muhammad Ngadiwongso, Salaman, Magelang.

Bukti otentik jika Pangeran Diponegoro adalah seorang santri adalah peninggalan kamar Diponegoro di eks-Karesidenan Kedu yang di dalamnya ada 3 peningalan, Al-Quran, tasbih, dan Kitab Taqrib.

PKB Kab Tegal

"Kenapa Al-Qur’an? Diponegoro adalah seorang Muslim. Kenapa tasbih? Diponegoro sorang ahli dzikir, dan bahkan penganut thariqah. Kenapa Kitab Taqrib matan Abu Syuja, yaitu kitab kuning yang dipakai di pesantren? Karena beliau bermadzhab Syafii. Jadi Pangeran Diponegoro bermadzhab Syafii. Maka, karena bermadhab Syafii, Diponegoro shalat Tarawih 20 rakaat, shalat Shubuh memakai doa Qunut, Jumatan adzan dua kali," jelasnya.

Ia sangat menghormati dan menghargai orang yang berbeda madzhab dan pendapat. Akan tetapi, ia mengingatkan agar sejarah harus di sampaikan apa adanya. Jangan ditutup-tutupi jika Pangeran Diponegoro bermadzhab Syafii.

PKB Kab Tegal

Lanjutnya tokoh pejuang lain yang merupakan santri dan keluarga besar tarikat diantaranya Ki Hajar Dewantara, Proklamator Muhammad Hatta dan RA Kartini. "Mulai sekarang, mari kita terangkan sejarah dengan utuh. Jangan sekali-kali memotong sejarah. Jika Anda memotong sejarah, suatu saat, sejarah Anda akan dipotong oleh Allah SWT, " tegasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Pertandingan PKB Kab Tegal

Minggu, 13 Juli 2014

Jamaah Dzikir Gunung-gunung Indonesia

Oleh Mukhlis Herwin Mualif

Dalam pelajaran kuliah geofisika ataupun geologi pada Jurusan Fisika, Negara Indonesia merupakan negara dengan kepemilikan gunung api terbanyak yang dilingkari jalur deretan gempa paling aktif yang disebut cincin api (ring of fire) sehinga sewaktu-waktu bisa meletus.

Letak posisi Indonesia sangat strategis, yang mana berada pada titik pertemuan tiga lempeng benua yaitu Lempeng Eurasia dari arah utara, Lempeng Pasifik dari arah timur, serta Lempeng Indo-Australia dari arah selatan.

Jamaah Dzikir Gunung-gunung Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Jamaah Dzikir Gunung-gunung Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Jamaah Dzikir Gunung-gunung Indonesia

Akhir-akhir ini, di Indonesia banyak gunung yang menaikkan statusnya dari normal menjadi waspada, siaga, dan bahkan awas. Dalam dunia tasawuf, dikenal bahwa gunung pun juga ikut berdzikir (bertasbih) di waktu pagi dan petang, seperti yang terdapat dalam Firman Tuhan Quran Surat Sad 18-19:

PKB Kab Tegal

“Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu pagi dan petang, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah."

PKB Kab Tegal

Dzikir jika ditinjau secara bahasa berasal dari kata dzakaro yang artinya yaitu ingat. Kata dzikir diambil dari masdarnya dzikron yang kemudian menjadi populer dengan istilah dzikir. Sedangkan dzikir jika dikupas menurut syara’ merupakan ingat kepada Allah Swt. Dengan etika tertentu yang sudah ditentukan dalam Al-Quran dan hadist dengan tujuan untuk mensucikan hati serta mengagungkan Allah. ?

“Siapa yang ingin bersenang-senang di taman syurga, perbanyaklah dzikir. (HR. Thabrani)

Di Indonesia, gunung-gunung pun sedang berjamaah dzikir billisan khususnya daerah Sumatra dan Jawa. Dari Sumatera, jamaah para gunung dipimpin Almukarrom Syekh Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Sedangkan penghulu pulau Jawa dan Sumatera, Almukarrom Syekh Anak Krakatau bin Krakatau yang sudah akil baligh, kali ini hanya menjadi makmum saja, yang mungkin lebih condong makmum kepada dzikir billisannya Almukarrom Syekh Gunung Sinabung. ?

“Kakanda, kali ini saya makmum kamu saja, karena saya sudah sering aktif untuk meneruskan ilmu Abah saya”, ujar putra gunung Krakatau kepada Almukarom Syekh gunung Sinabung.

Jamaah dzikir billisan di pulau Jawa dipimpin Almukarrom Kiai Gunung Kelud AlJawi, yang dengan dzikirnya telah membawakan pesan damai dengan merahmati hujan abu yang hampir rata di daerah Jawa bahkan sampai kepada daerah Pasundan. Tak lupa sebelumnya minta restu kepada Almukarom Kiai Gunung Semeru, yang merupakan sultan dari para gunung-gunung di Indonesia. Konon, dipilih sebagai sultannya para gunung di Indonesia dikarenakan ia telah disebutkan dalam kisah pewayangan.

Ngaturaken sowan kulo marang Paduko Kiai Gunung Semeru, kulo nyuwun pangestu paduko, badhe mimpin jamaah dzikir billisan poro gunung khususipun ingkang dumunung wonten ing Jawi,” izin Kiai Gunung Kelud Aljawi kepada Kiai Gunung Semeru.

E..lha dalah… sumonggo kiai, kanthi ridhonipun Gusthi Allah, Pengerane bumi lan Langit sarto Shalawat Nabi, mugi-mugi dzikir billisanmu saged dados barokah kagem nagari Indonesia khususipun. Lahul Fatihah..” Jawab Kiai Gunung Semeru sebagai ucapan restu kepada Kiai Gunung Kelud AlJawi.

“Hu..hu..”, begitu bunyi dentuman dzikir? jamaah dzikir billisan para gunung, ada yang secara sir (tak terdengar) da nada pula yang jahr (nyaring).

Definisi dzikir secara sir yaitu dengan suara secara perlahan sekiranya hanya terdengar oleh indera pendengaran atau telinga yang berdzikir. Menurut orang tasawuf atau ahli sufi menyebut hal ini merupakan dzikir yang paling afdhol. Sedangkan secara jahr yaitu secara keras sekiranya dapat terdengar di sekitarnya.

Menurut info terakhir ikut menyusul dzikir secara sir yaitu Almukarom Kiai Gunung Slamet, Almukarom Kiai Gunung Semeru, Almukarom Kiai Gunung Bromo, Almukarom Syekh Gunung Raung. Semula Almukarom Syekh Gunung Merbabu masuk dalam jamaah ini, akan tetapi ketika sudah pada kondisi fana dan nikmat dalam berdzikir maka secara tidak sadar berubah menjadi jahr. “Hu….hu….”, bunyi dentuman dzikir yang tiba-tiba diucapkan secara keras dan disertai kilatan yang menyambar-nyambar di pucak gunung sehingga membuat warga berhamburan keluar rumah. Seismograf milik BPPTKG Yogyakarta pun tidak dapat mendeteksi adanya aktivitas apapun, seperti yang diucapkan Subandriyo Kepala BPPTKG Yogyakarta.

Di Indonesia gunung api terbagi dalam 3 tipe berdasarkan waktu erupsinya, tipe A gunung api yang mengalami erupsi sekurangnya satu kali setelah tahun 1600, tipe B setelah tahun 1600 belum tercatat erupsinya akan tetapi menunjukkan gejala vulkanik yang jumlahnya 28, tipe C erupsinya tidak tercatat oleh manusia. Almukarom Syech Gunung Merbabu masuk kategori B. Menurut Sorja Koesuma, Dosen Fisika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, mengatakan untungnya magnitudenya kecil. Mungkin juga bukan tektonik, akan tetapi ada sesar yang teraktivitasi karena aktivitas vulkanik.

Di golongan lain, terdapat sekelompok golongan gunung-gunung dengan dzikir bilqolbi (dengan hati) yang dipimpin Almukarom Kiai gunung Lawu Magetan, yang diikuti oleh Almukarom Kyai Gunung Wilis bahkan mungkin kali ini Almukarom Kiai Gunung Merapi Yogyakarta pun ikut jamaah dzikir bilqolbi karena kali ini tidak terdapat dalam kelompok golongan dzikir billisan. Definisi dzikir bilqolbi sendiri yaitu dzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar oleh telinga.

Apapun dzikirnya semoga kita semua dimasukkan dalam golongan yang cinta berdzikir, bersama makhluk Allah yang lain yang cinta berdzikir di bumi dan langit. Amiin.

MUKHLIS HERWIN MUALIF, alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Solo, dan alumni Jurusan Fisika UNS

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Cerita PKB Kab Tegal

Selasa, 08 Juli 2014

Kemlu: Isu Palestina adalah Isu Kita

Jakarta, PKB Kab Tegal. Direktur Jenderal Asia Pasific dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya menegaskan, isu yang terjadi di Palestina bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau parlemen saja, namun itu adalah tanggung jawab semua orang karena yang terjadi adalah persoalan kemanusiaan.

“Isu Palestina adalah isu kita,” kata Desra di Universitas Indonesia (UI) Salemba Jakarta, Rabu (1/11). 

Kemlu: Isu Palestina adalah Isu Kita (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemlu: Isu Palestina adalah Isu Kita (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemlu: Isu Palestina adalah Isu Kita

Desra menyatakan, Pemerintah Indonesia terus menerus mendukung kemerdekaan Negara Palestina secara penuh. Sampai saat ini, sikap Indonesia tegas terhadap Israel. Yakni dengan menentang apa yang telah dilakukan Israel terhadap Palestina dan akan konsisten menutup hubungan diplomatik dengannya selama negeri Zion itu terus melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap warga Palestina.

“Indonesia konsisten mendukung Palestina. Tidak membuka hubungan dengan Israel,” tegasnya.

Ia mengakui bahwa konflik Palestina dan Israel adalah konflik yang rumit. Baik Palestina maupun Israel menginginkan Yerusalem sebagai ibukota negaranya. Perbatasan juga menjadi persoalan yang belum selesai hingga hari ini. Selain itu, pemukiman Israel yang semakin banyak juga menambah persoalan kedua bangsa tersebut. Ditambah dengan persoalan air, keamanan, dan juga pengungsi yang belum ada titik temunya.

Mendukung Palestina

PKB Kab Tegal

Desra menerangkan, dukungan kemerdekaan Palestina seharusnya bukan hanya datang dari Pemerintah Indonesia saja, namun semua elemen masyarakat. Baginya, masyarakat madani juga memiliki peran dan posisi strategis dalam turut serta menyelesaikan persoalan Palestina.

Selain itu, Desra juga menyebutkan bahwa tidak semua orang Yahudi mendukung apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Israel terhadap Palestina. Tidak sedikit dari mereka yang justru mendukung Palestina.

PKB Kab Tegal

“Jadi jangan gebyar uyah (menyamaratakan). Tidak semua masyarakat Israel mendukung pendudukan wilayah Palestina,” jelasnya.

Bahkan, imbuh Desra, Yahudi ortodoks di Amerika melakukan demonstrasi sebagai simbol pro Palestina dan menentang kebijakan Israel. (Muchlishon)    

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tokoh PKB Kab Tegal

Kamis, 03 Juli 2014

Sajak-sajak Ibu Karya Gus Mus

Ibu? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

?

Ibu

Kaulah gua teduh? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sajak-sajak Ibu Karya Gus Mus (Sumber Gambar : Nu Online)
Sajak-sajak Ibu Karya Gus Mus (Sumber Gambar : Nu Online)

Sajak-sajak Ibu Karya Gus Mus

tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah

PKB Kab Tegal

dari mana aku meluncur dengan perkasa

PKB Kab Tegal

Kaulah bumi

yang tergelar lembut bagiku

melepas lelah dan nestapa

gunung yang menjaga mimpiku

siang dan malam

mata air yang tak brenti mengalir

membasahi dahagaku

telaga tempatku bermain

berenang dan menyelam

?

Kaulah, ibu, laut dan langit

yang menjaga lurus horisonku

Kaulah, ibu, mentari dan rembulan

yang mengawal perjalananku

mencari jejak sorga

di telapak kakimu

?

(Tuhan,

aku bersaksi

ibuku telah melaksanakan amantMu

menyampaikan kasihsayangMu

maka kasihilah ibuku

seperti Kau mengasihi

kekasih-kekasihMu

Amin).

?

? 1414

?

?

Nazar Ibu di Karbala


?

pantulan mentari

senja dari kubah keemasan

mesjid dan makam sang cucu nabi

makin melembut

pada genangan

airmata ibu tua

bergulir-gulir

berkilat-kilat

seolah dijaga pelupuk

agar tak jatuh

indah warnanya

menghibur bocah berkaki satu

dalam gendongannya

tapi jatuh juga akhirnya

manik-manik bening berkilauan

menitik pecah

pada pipi manis kemerahan

puteranya

?

"ibu menangis ya, kenapa?"

meski kehilangan satu kaki

bukankah ananda selamat kini

seperti yang ibu pinta?"

"airmata bahagia, anakku

kerna permohonan kita dikabulkan

kita ziarah kemari hari ini

memenuhi nazar ibumu."

cahaya lembut masih memantul-mantul

dari kedua matanya

ketika sang ibu tiba-tiba brenti

berdiri tegak di pintu makam

menggumamkan salam:

"assalamu alaika ya sibtha rasulillah

?

salam bagimu, wahai cucu rasul

salam bagimu, wahai permata zahra."

lalu dengan permatanya sendiri

dalam gendongannya

hati-hati maju selangkah-selangkah

menyibak para peziarah

yang begitu meriah

?

disentuhnya dinding makam seperti tak sengaja

dan pelan-pelan dihadapkannya wajahnya ke kiblat

membisik munajat:

"terimakasih, tuhanku

dalam galau perang yang tak menentu

engkau hanya mengujiku

sebatas ketahananku

engkau hanya mengambil suami

gubuk kami

dan sebelah kaki

anakku

tak seberapa

dibanding cobamu

terhadap cucu rasulmu ini

engkau masih menjaga

kejernihan pikiran

dan kebeningan hati

tuhan,

kalau aku boleh meminta ganti

gantilah suami, gubuk, dan kaki anakku

dengan kepasrahan yang utuh

dan semangat yang penuh

untuk terus melangkah

pada jalan lurusmu

dan sadarkanlah manusia

agar tak terus menumpahkan darah

mereka sendiri sia-sia

tuhan,

inilah nazarku

terimalah."

?

Karbala, 1409

?

?

Cinta Ibu

?

Seorang ibu mendekap anaknya yang

durhaka saat sekarat

airmatanya menetes-netes di wajah yang

gelap dan pucat

anaknya yang sejak di rahim diharap-

harapkan menjadi cahaya

setidaknya dalam dirinya

dan berkata anakku jangan risaukan dosa-

dosamu kepadaku

sebutlah namaNya, sebutlah namaNya.

Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur

dan darah

terdengar desis mirip upaya sia-sia

sebelum semuanya terpaku

kaku.

?

2000

Sajak-sajak ini pernah dipublikasikan KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) di akun Facebook pribadinya pada 11 Oktober 2010

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita, Ubudiyah PKB Kab Tegal

Senin, 30 Juni 2014

Terorisme, Komik, dan Anak-anak

Oleh Uub Ayub Al-Ansori

Diakui atau tidak terorisme hampir ada pada semua agama. Tentu bukan agama yang mengajarkan terorisme, tetapi pemeluk agamanya yang salah memahami agamanya. Harus diyakini bahwa semua agama mengajarkan kebaikan. Tidak ada agama di dunia ini yang mengajak pemeluknya untuk mencuri, membenci, memukul, apalagi membunuh. Aqidah boleh beda tapi inti dari ajaran agama adalah mengajak pada kebaikan.

Terorisme, Komik, dan Anak-anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Terorisme, Komik, dan Anak-anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Terorisme, Komik, dan Anak-anak

Celakanya, terorisme berbaju agama sudah bergerak di Indonesia. Salah satunya teror yang dilakukan ISIS. Sebut saja, baru-baru ini terjadi teror di Masjid Falatehan. Masjid yang notabene berada persis di kompleks Mabes Polri. Dua orang anggota kepolisian terkena tusuk si pelaku. Beberapa bulan lalu kita juga dihebohkan dengan teror ISIS di Kampung Melayu dan kawasan Sarinah.

Fenomena terorisme ISIS yang mengklaim apa yang mereka lakukan adalah sesuai ajaran Islam tentu tidak bisa dibenarkan. Islam tidak mengajarkan kekerasan dan pembunuhan apalagi pemboman. Pemboman yang marak akhir-akhir ini diakui merupakan gerakan ISIS. Tentu ini merupakan ancaman agar kita takut dan tunduk pada ISIS. Sebagai Muslim, kita harus mengatakan dengan lantang bahwa kita tidak takut dan ISIS bukan ajaran Islam. Justru kita harus memberikan pemahaman kepada dunia bahwa Islam mengajarkan cinta kasih sesama umat beragama apalagi sesama umat seagama.

PKB Kab Tegal

Lalu apa hubungannya terorisme dengan komik dan anak-anak seperti judul di atas?

Kita harus menyadari sedini mungkin, perkara terorisme bukan sekadar urusan orang dewasa. Perkara terorisme juga menyasar pada anak-anak. Di Suriah dan Irak, ISIS begitu gencar mendoktrin anak-anak pada pemahaman keagamaan yang salah. Anak-anak sudah diajarkan untuk melakukan teror. Bahkan baru-baru ini viral di media sosial ada seorang ayah di NTB mengajarkan kekerasan atas nama agama kepada anaknya yang masih kecil. Ini gila, mengingat si ayah berprofesi sebagai guru. Bukan tidak mungkin hal yang semacam terjadi di daerah lain di Indonesia. Miris memang.

PKB Kab Tegal

Bagaimana caranya? Selain di sekolah dan lembaga pendidikan yang harus mengajarkan pentingnya bersikap toleransi dan bahayanya terorisme ISIS. Pemahaman bahayanya ISIS juga harus digalakkan melalui komik.

Penulis merupakan anak MI/SD zaman 90-an menjelang milenium 2000. Dapat dibilang zaman berjayanya komik-komik khas Indonesia. Anak 90-an pasti masih ingat komik horor petualangan Petruk dan Gareng karya Tatang S. Bagi Penulis, Tatang S ini adalah legendanya komik, yang bisa dinikmati kalangan anak-anak ekonomi menengah ke bawah. Harganya terjangkau. Komik Petruk ini begitu digemari anak-anak. Selain seram dan dibubuhi cerita lucu, komik ini juga kadang mengajarkan watak keagamaan khas Indonesia. Selain menampilkan hantu semacam kuntilanak, sundel bolong, pocong, dan tuyul, komik ini juga menampilkan bagaimana peran penting tokoh agama di perkampungan. Petruk dan Gareng terkadang harus mendapat taushiyah dari Pak Ustadz karena jarang shalat makanya diganggu kuntilanak. Hal-hal ini menjadi penting bagi pembentukan karakter anak-anak.

Tidak hanya komik Petruk. Kita juga bakal menemukan komik horor lainnya yang bernuansa siksa neraka. Komik semacam ini biasanya membuat Penulis dan teman-teman merinding. Bukan main seramnya ilustrasi neraka di komik tersebut. Sedikit nostalgia, sampai-sampai Penulis juga teman-teman waktu itu segera tobat dan rajin mengaji. Betapa tidak, komik ini dibaca bersama-sama terkadang giliran, jadi seisi kelas dapat membaca semua.

Biasanya komik-komik ini akan beredar menjelang bahkan saat bulan Ramadhan. Tujuannya tentu agar komik terjual banyak karena uang jajan anak MI/SD tidak dibelikan makanan atau minuman. Yang pasti, si penerbit juga sangat mulia karena dengan membaca komik-komik tersebut anak-anak akan rajin beribadah. Minimalnya jadi rajin mengaji di madrasah diniyah.

Demikian, menurut Penulis, komik-komik semacam begini harus digalakkan kembali. Anak-anak pasti akan suka. Mesti ada penerus-penerus Tatang S di negeri ini. Hanya saja tema-temanya diganti menjadi Bahaya ISIS, Kita Tidak Takut ISIS, dan lain sebagainya. Di mana di situ ditampilkan sosok kiai atau ustadz kampung yang mengajak pada ajaran agama yang benar, penuh kasih sayang, penuh toleransi, dan pesan perdamaian.

Tetapi kita beruntung. Pasalnya, untuk membentengi anak-anak dari otak buntungnya teroris ISIS, NU punya komikus kawakan. Namanya Mas Aji Prasetyo. Seperti yang ditulis Abdullah Alawi di PKB Kab Tegal, Mas Aji sudah membuat komik dengan judul Apa Sih Maunya NU? Komik bisa menjadi semacam kontra radikalisme. Komik membuat penikmatnya merasa tenang dan damai.

Kita patut bersyukur dengan hadirnya komik-komik yang menyebarkan atau mengampanyekan perdamaian tersebut. Penulis yakin dengan hadirnya komik-komik semacam begitu akan membekas di hati anak-anak, pun hingga dewasa. Wallahu alam bis shawab.

*) Penulis adalah Kader Muda NU. Sekaligus santri Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon.Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Berita, Aswaja PKB Kab Tegal