Selasa, 31 Januari 2017

Persiapan 4 Pesantren Ditarget Rampung Sebelum Ramadhan

Jombang, PKB Kab Tegal. Menjelang Muktamar NU pada Agustus mendatang, Panitia Daerah Wilayah Jawa Timur menargetkan persiapan empat pesantren di Jombang yang menjadi tuan rumah perhelatan akbar itu selesai sebelum bulan Ramadhan 1436 H.

Persiapan 4 Pesantren Ditarget Rampung Sebelum Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Persiapan 4 Pesantren Ditarget Rampung Sebelum Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Persiapan 4 Pesantren Ditarget Rampung Sebelum Ramadhan

Ketua Panitia Daerah Wilayah Jatim H Saifullah Yusuf mengatakan, persiapan tersebut khususnya meliputi pembangunan infrastruktur, termasuk kamar mandi, toilet, penginapan, dan semacamnya.

Keempat pesantren yang dimaksud adalah Pesantren Tebuireng, Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan, dan Pesantren Mambaul Maarif Denanyar. Rencananya, pesantren-pesantren besar di Jombang ini menjadi tempat muktamirin bermalam dan mengelar sidang komisi.

PKB Kab Tegal

“Panitia di masing-masing pondok pesantren harus mulai merancang semua teknis dan persiapan sarana prasarana yang dibutuhkan nanti,” katanya pada rapat koordinasi panitia Muktamar di Pendopo Pemkab Jombang, Kamis (1/4)

Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu juga meminta Panitia Daerah Wilayah Jombang untuk terus melaporkan dan mengkoordinasikan hasil kinerjanya.

PKB Kab Tegal

Pada kesempatan yang sama Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah berharap Panitia Daerah bekerja secara total karena kesuksesan penyelenggaraan Muktamar NU ada di tangan mereka. “Panitia daerah menjadi garda terdepan dalam menyukseskan muktamar NU ke-33 ini. Semoga pengabdiaannya dibalas oleh Allah SWT. Amin,” ujarnya. (Syamsul/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Pendidikan PKB Kab Tegal

Senin, 30 Januari 2017

Komisariat IPPNU Tarbiyatul Banin adakan Training Jurnalistik

Pati, PKB Kab Tegal. Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Madrasah Aliyah Tarbiyatul Banin Pekalongan, Winong, Pati, Jawa Tengah mengadakan training jurnalistik pada Kamis (10/7).

Komisariat IPPNU Tarbiyatul Banin adakan Training Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)
Komisariat IPPNU Tarbiyatul Banin adakan Training Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)

Komisariat IPPNU Tarbiyatul Banin adakan Training Jurnalistik

Kegiatan bertema “Menuju Jurnalis yang Profesional” ini dijadikan ajang mencetak kader-kader penulis di tingkatan generasi muda NU. Bertempat di auditorium lantai dua madrasah tersebut peserta mendengarkan materi penulisan, layout dan grafis serta menulis fiksi dan nonfiksi.

ara peserta mendapatkan materi dari narasumber yang berkompeten yaitu Muhammad Nur Effendi (Suara Merdeka), Beni Dewa, Muh. Syamsul Hadi dan Mukhamad Zulfa (kontributor NU online).

PKB Kab Tegal

Walaupun dalam suasana bulan Ramadhan semangat rekan-rekanita untuk menggelar training dihadiri puluhan anggota majalah Spektra dan rekan-rekanita di bawah naungan MA Tarbyatul Banin.

Pelatihan dibuka langsung oleh kepala sekolah Drs. Ah. Adib Al-Arif M. Ag. Ia berpesan bahwa pelatihan yang diadakan ini bukan hanya pengajaran namun harus ada praktik.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, ia mengatakan, harus ada target yang harus dilaksanakan setelah adanya training. Serta komunikasi antar-pengelola majalah Spektra harus lebih massif dan intensif. Dengan demikian majalah yang telah terbit dua kali ini ke depan harus lebih baik.

“Pelatihan ini merupakan bagian dari pengkaderan majalah Spektra”, ungkap Winda selaku ketua panitia pelaksana. Hal lain yang ingin kami peroleh dari training ini adalah pengembangan wawasan penulisan dan keredaksian.

Training ini rencananya tidak hanya teori saja yang akan dilaksanakan. Pada siang hari peserta nanti akan diajak untuk melaksanakan praktik yang dipandu langsung oleh narasumber. Selain itu acara ini akan diakhiri dengan buka bersama. (Mukhamad Zulfa/Abdullah Alawi)

?

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, Doa, Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 29 Januari 2017

Pemkab Demak Bentuk Lembaga Terpadu Mudahkan Layanan Umat

Demak, PKB Kab Tegal. Untuk mempermudah koordinasi dan pelayanan umat, Pemkab Demak membentuk sekretariat bersama dengan berbagai organisasi, lembaga ? keagamaan, dan pemerintah, diantaranya MUI Demak, BAZDA, Dewan Masjid Indonesia, dan Pengurus Pemangku Makam Aulia (PPMA).

Pemkab Demak Bentuk Lembaga Terpadu Mudahkan Layanan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemkab Demak Bentuk Lembaga Terpadu Mudahkan Layanan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemkab Demak Bentuk Lembaga Terpadu Mudahkan Layanan Umat

Hal ini dilakukan karena agar masyarakat dalam mengadukan atau menyampaikan hasil pikir yang berkaitan dengan nasib umat bisa dengan mudah mengakses ke lembaga yang dituju tersebut

“Kami sudah berkoordinasi dengan ke empat lembaga tersebut untuk membentuk sekretariat bersama sebagai tempat koordinasi dan pelayanan umat secara terpadu,” ujar Bupati Demak H Dachirin Said pada acara Silaturrahmi Forum Komunikasi Ulama dan Umara (FKUU) Kabupaten Demak tahun 2015 di Pesantren Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur Demak Jateng, Sabtu (13/6).

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, Dachirin yang juga Mustasyar PCNU Demak tersebut menambahkan, sekretariat tersebut akan dibangun bersama dan pembiayaannya juga ditanggung ke empat lembaga tersebut yang akan di tempatkan di komplek Masjid Agung Demak dengan memanfaatkan tanah milik BKM.

PKB Kab Tegal

“Alhamdulillah mereka sudah sepakat termasuk pembiayaan proses pembangunannya, termasuk BAZDA kemarin sudah menyediakan dana awal dua ratus juta rupiah,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq menyampaikan, kebersamaan ulama umara jika bisa harmonis menurutnya akan bisa mewarnai dan membentuk suatu daerah atau negara yang aman dan sentosa.?

“Kalau ulama dan umara bisa harmonis, maka akan seperti ini bisa membangun secara bersama sama,” kata Kiai Asyiq.

Dalam acara tersebut selain di hadiri ulama se kabupaten Demak juga di hadiri Muspida Demak beserta SKPD se-Kabupaten Demak. (Shiddiq Sugiarto/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Jadwal Kajian, Warta PKB Kab Tegal

Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Wakil Ketua PWNU DIY Jadul Maula berpendapat, frame kebangkitan nasional harus dimaknai dari kerajaan di Nusantara. Karena nasionalisme secara kultural sudah dibangun oleh para Wali Songo.

“Akar nasionalisme kita itu terbukti dari kerajaan Demak mengusir penjajah. Nasionalisme bangsa kita itu lahir dari agama. Beda dengan Eropa yang terpisah dari agama,” katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi dengan tema, “Forum Mahasiswa, Santri & Warga: Refleksi Hari Kebangkitan Nasional” di Lantai 2 Kantor PWNU DIY, Jalan MT Haryono, Rabu (20/5) pagi.

Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)
Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)

Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo

Jadul melanjutkan, Islam dan budaya itu diharmoniskan oleh para wali, sehingga melahirkan Islam yang khas Nusantara. Sebab itu, persatuan dan kesatuan sudah digalakkan para sultan dengan bahasa agama dan bahasa kebudayaan.

PKB Kab Tegal

“Frame kebagkitan itu tidak terpisah dan berdiri sendiri dari sejarah kerajaan masa lampau,” tutur pengasuh Pesantren Kaliopak Yogyakarta ini.

PKB Kab Tegal

Akar budaya Nusantara kita, tambah Jadul, mengandung tiga unsur, yakni menyatunya Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Itu hasil dari dakwah para wali yang menyampaikan Islam ke Nusantara.

Kehadiran penjajah tidak bisa dilawan dengan senjata dan perlawanan secara fisik dengan begitu saja. Benteng yang sangat kuat untuk menghalang itu adalah kebudayaan dan spiritualitas. Para wali mempersiapkan hal itu untuk melawan para penjajah.

Peserta yang hadir terdiri atas para santri dan mahasiswa generasi muda nahdliyyin. Acara yang dimoderatori Muhammadun ini juga menghadirkan Mukhtar Salim, Kandidat Doktor UII Yogyakarta. (Suhendra/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Kyai, Meme Islam PKB Kab Tegal

Jumat, 27 Januari 2017

Lagi, Pelajar NU Jombang Peroleh Fasilitas Beasiswa Akademik

Jombang, PKB Kab Tegal - Sepekan lalu dua perguruan tinggi, Universitas Darul Ulum (Undar) dan Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) menandatangani kesepakatan kerja sama untuk memberikan fasilitas beasiswa terhadap para pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang. Kini satu perguruan tinggi lain menawarkan fasilitas serupa.

Perguruan ini adalah Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Kecamatan Jogoroto, Jombang. Saat ini pihak kampus tengah membincangkan terkait beberapa kode etik, fasilitas lain termasuk dispensasi beasiswa yang akan diberikan kepada pelajar Jombang.

Lagi, Pelajar NU Jombang Peroleh Fasilitas Beasiswa Akademik (Sumber Gambar : Nu Online)
Lagi, Pelajar NU Jombang Peroleh Fasilitas Beasiswa Akademik (Sumber Gambar : Nu Online)

Lagi, Pelajar NU Jombang Peroleh Fasilitas Beasiswa Akademik

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jombang Qurrotul Aini. Ia menegaskan bahwa dalam tempo dekat, pihak Unipdu sudah dipastikan memberikan fasilitas beasiswa tersebut dengan penandatanganan berkas kerja sama yang dibangun antara kedua belah pihak.

“Yang jelas Unipdu akan segera memfasilitasi pelajar NU Jombang,” katanya kepada PKB Kab Tegal saat dihubungi, Jumat (26/2) pagi.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sementara hasil koordinasi dengan pihak kampus terkait, fasilitas yang akan diberikan berupa potongan biaya kampus sebesar 50% untuk fakultas-fakultas tertentu di jenjang S1. Meskipun demikian, fasilitas ini sudah membuka peluang besar untuk para pelajar NU yang hendak melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi.

“Beasiswa di Unipdu itu sementara fokus untuk S1 di fakultas-fakultas tertentu saja dengan potongan biaya 50%,” ujarnya.

Namun saat ini, Aini mengaku belum bisa memastikan terkait fakultas yang dimaksud. Pasalnya masalah ini masih dalam kajian pihak kampus. “Dan saat ini masih dirembukkan pihak universitas,” tuturnya. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal

KH Subhan Makmun Minta Pelajar NU Tunjukan Karya

Brebes, PKB Kab Tegal - Rais Syuriyah PBNU KH Subhan Makmun mengajak pelajar NU Kabupaten Brebes untuk menorehkan prestasi sejak masih muda. Tanpa karya, kehidupan tiada makna karena tidak membekas dalam kehidupan di dunia maupun akhirat. Sementara kehidupan di dunia pada hakekatnya merupakan ladang persemaian di akhirat.

Demikian disampaikan Kiai Subhan saat mengisi peringatan Hari Lahir IPNU dan IPPNU di Pesanteren Darussalam Jatibarang Kidul, Jatibarang, Brebes, Ahad (13/3) malam.

KH Subhan Makmun Minta Pelajar NU Tunjukan Karya (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Subhan Makmun Minta Pelajar NU Tunjukan Karya (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Subhan Makmun Minta Pelajar NU Tunjukan Karya

Kiai Subhan mengingatkan agar pelajar NU Brebes harus mengukir prestasi sejak masih pelajar. Sehingga ketika menginjak masa dewasa mereka akan menikmati hasilnya.

“Bagaimana akan meraih mimpi kalau setiap hari hanya tidur pulas tak berkreasi dan berinovasi?” ucapnya di hadapan ribuan hadirin yang mayoritas anggota IPNU-IPPNU itu.

PKB Kab Tegal

Kiai Subhan mengatakan, anggota IPNU-IPPNU tidak perlu berpikir nantinya mau jadi apa. Tetapi lakukan saja berbagai aktivitas positif dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga dengan mengukir berbagai prestasi sesuai bidang keahliannya.

PKB Kab Tegal

Sementara Bupati Brebes Hj Idza Priyanti mengingatkan agar pelajar NU tidak patah arang dalam menempuh pendidikan. Ada solusi bila mau membuka diri dan berusaha dengan maksimal. Pemkab Brebes memberikan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi. “Kejarlah cita-cita kalian, jangan patah arang,” kata Hj Idza.

Pemkab telah menyediakan Rp 18 miliar bagi pelajar kelas IX yang mau melanjutkan ke jenjang SLTA. Bupati tidak ingin anak-anak Brebes tidak melanjutkan sekolah ke SLTA sehingga disediakan dana untuk melanjutkan sekolah demi terwujudnya wajib belajar 12 tahun.

Ketua IPNU Brebes Ferial Farhan menambahkan, pengajian umum digelar dalam rangka Harlah IPNU dan IPPNU. Pengajian ini bertajuk majelis burdah rutin talim dan zikir bersama harlah IPNU dan IPPNU Brebes.

Selain pengajian umum Harlah IPNU-IPPNU Brebes juga diisi dengan Estafet Tunas Aswaja, Pelatihan Jurnalistik, dan Sekolah Aswaja. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Kamis, 26 Januari 2017

Jadi Mahasiswa, Mulailah Pikirkan Bangsa

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Tidak kurang dari 30 kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo memadati panggung hiburan eskpo pada refleksi pergerakan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKK-MB) atau orientasi study pengenalan kampus (Ospek).

Refleksi pergerakan yang berlangsung pada selasa (30/08/16) di lapangan kampus tersebut dikemas dengan orasi perjuangan. Ketua PKK-MB (Ospek) Ikhwanul Choir mengajak mahasiswa untuk membaca Sumpah Mahasiswa. Sumpah tersebut diikuti ratusan penonton mulai dari kampus tetangga yang diundang hadir.

Jadi Mahasiswa, Mulailah Pikirkan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Mahasiswa, Mulailah Pikirkan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Mahasiswa, Mulailah Pikirkan Bangsa

Ikhwan yang juga kader PMII mengatakan, ketika menjadi mahasiswa seharusnya mulai memikirkan nasib bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa harus berada dan membela kaum tertindas agar mengetahui nasib sebenarya. Jika hal itu yang dilakukan, maka mahasiswa akan menjadi ujung tombak bangsa. Namun jangan lupa untuk terus belajar dan terus belajar.

PKB Kab Tegal

Hadir pada kesempatan tersebut mahasiswa undang dari kampus lain, seperti Unipa (Universitas PGRI Adibuana) Surabaya, Unesa (Universitas Negeri Surabaya), IKIP Bojonegoro,UNMER Surabaya, serta mahasiswa baru kampus tersebut. (Luckyekaadis/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Hikmah PKB Kab Tegal

Minggu, 22 Januari 2017

Gusdurian Terbitkan Surat Kabar Bulanan di Dunia Maya

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian sudah dua kali menerbitkan surat kabar di dunia maya terhitung sejak peluncuran perdananya, Maret 2013 lalu. Media yang diberi nama ”Selasar” ini berisi 8 halaman dan untuk sementara dibagikan lewat www.slideshare.net.

Gusdurian Terbitkan Surat Kabar Bulanan di Dunia Maya (Sumber Gambar : Nu Online)
Gusdurian Terbitkan Surat Kabar Bulanan di Dunia Maya (Sumber Gambar : Nu Online)

Gusdurian Terbitkan Surat Kabar Bulanan di Dunia Maya

Dengan memegang moto ”Menggerakkan Tradisi, Meneguhkan Indonesia”, Selasar memuat informasi-informasi kegiatan Jaringan Gusdurian di sejumlah daerah, opini, artikel KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), resensi buku, humor, dan lainnya.

Seknas Jaringan Gusdurian berharap, surat kabar ini dapat menjadi wadah komunikasi yang menghubungan para Gusdurian di berbagai daerah dan sarana yang bisa menyebarkan pemikiran Gus Dur. Ke depan, Selasar akan berintegrasi dengan website ”Kampung Gusdurian” yang saat ini sedang dalam proses pembuatan.

PKB Kab Tegal

”Setelah peluncuran perdana Selasar, kami sangat berterima kasih atas respon yang positif dan dukungan dari berbagai pihak. Kami berharap Selasar bisa terus konsisten hadir setiap bulan dan menjadi media yang melanjutkan pemikiran dan perjuangan Gus Dur melalui sinergi karya para muridnya,” kata redaksi Selasar melalui surat elektronik, Ahad (21/4).

PKB Kab Tegal

Di rubrik opini, Selasar edisi pertama mengulas seputar teologi toleransi KH Hasyim Asy’ari, sementara edisi kedua kali ini mengangkat pentingnya mengontekstualisasikan perjuangan Gus Dur untuk menjawab problem kekinian.? Jaringan Gusdurian mengajak kepada segenap pembaca untuk turut menyumbangkan tulisan.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Humor Islam PKB Kab Tegal

Masjid Mesti Juga Jadi Balai Kesehatan dan Ekonomi

Pekalongan, PKB Kab Tegal. Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) KH Abdul Manan A Ghani mengatakan, selama ini masih banyak pengurus masjid maupun mushala di lingkungan NU yang hanya gemar membangun, tetapi lupa untuk merawat dan mengisinya dengan berbagai kegiatan.

Ia mengatakannya di hadapan ratusan peserta “Halaqoh Pemberdayaan Masjid” di Gedung Aswaja, Jalan Sriwijaya 2, Pekalongan, Jawa Tengah, yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Akhir pekan lalu (8/2).

Masjid Mesti Juga Jadi Balai Kesehatan dan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Mesti Juga Jadi Balai Kesehatan dan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Mesti Juga Jadi Balai Kesehatan dan Ekonomi

Melalui kegiatan halaqoh ini, Manan meminta pengurus masjid untuk lebih banyak memperhatikan keaktifan fungsi masjid. Tak sebatas tempat ritual ibadah, katanya, masjid harus juga dapat digunakan untuk kegiatan bimbingan belajar, gerakan ekonomi jamaah, maupun balai kesehatan jamaah.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Halaqoh, KH Baghdadi, kegiatan halaqoh tentang pemberdayaan masjid adalah sebagai upaya mengoptimalkan peran dan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat kegiatan ibadah. Akan tetapi lebih dari itu, masjid dan mushala di lingkungan NU bisa berfungsi maksimal sebagaimana pada zaman Rosulullah.

Kegiatan yang diikuti sekitar 300 peserta dari utusan Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), Ranting NU, pengurus masjid dan mushala, pimpinan yayasan pendidikan di lingkungan dan tamu undangan lembaga lajnah di tingkat cabang menghadirkan narasumber dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yakni KH Abdul Manan, KH Sholeh Qosim, dan H Mansyur Saerozi.

PKB Kab Tegal

"Dari puluhan masjid dan ratusan mosholla NU di Kota Pekalongan baru beberapa yang telah bersertifikat atas nama NU, dan halaqoh ini diharapkan dapat menggugah kesadaran takmir masjid dan mushala maupun yayasan pendidikan NU mau diatasnamakan NU," ujar Muhtarom Sekretaris PCNU Kota Pekalongan.

Hajatan halaqoh yang dilaksanakan selama dua hari mendapat sambutan yang cukup antusias dari peserta. Pasalnya, keberhasilan PCNU Sidoarjo Jawa Timur dalam mensertifikatkan tanah masjid dan mushala atas nama NU yang dipaparkan dalam forum itu, belum bisa ditiru NU di Kota Pekalongan.

Namun demikian, seluruh peserta yang hadir telah berjanji akan berusaha dengan sungguh-sungguh mengamankan aset masjid dan mushala dengan melakukan sertifikasi sebagaimana yang telah dilakukan PCNU Sidoarjo Jawa Timur.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, H. Ahmad Rofiq mengaku gembira kegiatan halaqoh yang digagas lembaga dan lajnah ini banyak diikuti oleh peserta. (Abdul Muiz/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Halaqoh PKB Kab Tegal

Kamis, 12 Januari 2017

Memulai Kembali Ishari sebagai Banom NU

Surabaya, PKB Kab Tegal. Pengurus Wilayah Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) Jawa Timur mengadakan rapat koordinasi (Rakor) perdana pada Ahad (22/11) di Pondok Pesantren Fatchul Ulum Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, pasca keputusan Muktamar Ke-33 NU di Jombang tentang kembalinya Ishari menjadi badan otonom NU.

Ketua PW Ishari Jatim Yusuf Arif mengatakan, rapat ini baru pertama kalinya diselenggarakan dan dihadiri oleh semua Pengurus Cabang Ishari se Jatim. "Menjadi Banom, bagi Ishari adalah sebuah cita-cita yang sangat tinggi, bahkan sudah mentok," lanjutnya.

Memulai Kembali Ishari sebagai Banom NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Memulai Kembali Ishari sebagai Banom NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Memulai Kembali Ishari sebagai Banom NU

PW Ishari Jatim termasuk pendorong utama kembalinya Ishari sebagai banom NU. Hal itu dilakukan sejak sebelum Muktamar ke-33 NU digelar, mulai dari konsolidasi? hingga melobi para Pengurus Cabang NU se-Jatim, dan puncaknya adalah tampilnya Ishari di perhelatan akbar di muktamar NU di Jombang. Saat itu Ishari menampilakan dengan 1926 orang bershalawat di area Muktamar.

PKB Kab Tegal

"Alhamdulillah, pembahasan Ishari di komisi organisasi dan pleno komisi lolos secara aklamasi tanpa ada sanggahan dari PCNU se Indonesia," tegasnya.

PKB Kab Tegal

Lantas apa yang akan dilakukan oleh PW Ishari Jatim. Arif mengaku beberapa minggu yang lalu, dirinya bersama Sekertaris dan Rais Majelis Hadi Ishari Jatim menemui Pengurus Besar NU di Jakarta dan ditemui oleh H Imam Aziz Ketua PBNU. "Imam Aziz mengatakan akan membahas ulang dengan para kiai dan kita disuruh menunggu hingga rapat pleno PBNU, nanti akan dikabari," terangnya menirukan instruksi dari PBNU.

Pada intinya, PBNU mengiginkan Ishari juga menaungi beberapa seni hadrah Al-Banjari, mulai dari Al-Habsy, Ahbabul Mustafa, dan sebagainya. "Semua yang berhubungan dengan seni diminta Ishari menaunginya," lanjutnya.

Rapat kordinasi ini memiliki agenda tunggal yaitu persiapan Munas Ishari. "Kita nanti akan membentuk tim untuk mempersiapkan munas itu, mulai dari administrasi, syarat-syarat menjadi banom, rancangan PD/PRT, dan lain sebagainya," pungkas Arif saat ditemui PKB Kab Tegal setelah acara pembukaan.

Ishari pernah diresmikan menjadi salah satu lembaga binaan Syuriah di PBNU pada Muktamar ke-23 NU di Solo, lalu disepakati sebagai salah satu badan otonom NU Muktamar ke-29 NU tahun 1994 di Cipasung, Jawa Barat.

Dalam perjalanannya, kedudukan Ishari di tubuh NU cukup dinamis. Belum purna masa khidmah kepengurusan pertama sebagai badan otonom NU, organisasi yang menyelenggarakan Munas I di Pondok Pesantren Sunan Drajat tahun 1995 ini berubah sebagai lembaga binaan Lesbumi NU (Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia NU).

Pada Muktamar Ke-32 NU di Makassar, Ishari dialihkan sebagai organisasi binaan lembaga tarekat di NU, hingga kian kaburnya posisi Ishari ketika lembaga tarekat itu berubah menjadi badan otonom NU, Jamiyyah Thariqah Mutabarah an-Nahdliyah (Jatman).

Berdasaran hasil keputusan Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdaltul Ulama yang disingkat Ishari resmi menjadi badan otonom baru yang mewadahi anggota NU yang bergerak dalam pengembangan seni hadrah dan shalawat. (Rof Maulana/Mahbib)

Foto: Kiai Mahmud (Rais Majelis Hadi) didampingi oleh Ketua PW Ishari NU Jatim Yusuf Arif saat membuka acara Rakor

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah PKB Kab Tegal

Senin, 09 Januari 2017

Sambut Hari Santri, PCNU Kota Depok Luncurkan Rangkaian Kegiatan

Depok, PKB Kab Tegal - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati pada setiap 22 Oktober disambut dengan meriah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Depok menyemarakkan HSN  dengan beragam kegiatan yang melibatkan santri, pimpinan pesantren, kiai, tokoh masyarakat, dan masyarakat pada umumnya.

"Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan dan peluncuran di Masjid Kubah Emas, Sabtu 7 Oktober 2017 pukul 19.30 WIB. Acara diisi dengan pembacaan Qasidah Burdah yang akan dipimpin langsung oleh Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Depok KH Junaidi HMS. Selanjutnya akan digelar pembukaan rangkaian peringatan Hari Santri yang melibatkan hampir seluruh pondok pesantren se-Kota Depok," ujar Ketua PCNU Kota Depok KH Raden Salamun Adiningrat di kantornya, Kali Mulya, Cilodong, Jumat (6/10).

Sambut Hari Santri, PCNU Kota Depok Luncurkan Rangkaian Kegiatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Hari Santri, PCNU Kota Depok Luncurkan Rangkaian Kegiatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Hari Santri, PCNU Kota Depok Luncurkan Rangkaian Kegiatan

Ia berharap kepada seluruh warga NU agar  berbondong-bondong memadati Masjid Kubah Emas lengkap dengan segala atribut ke-NUan yang dimiliki. Acara ini akan dihadiri beberapa pengurus harian PBNU, dan pengurus harian, lembaga dan badan otonom PCNU Kota Depok.

PKB Kab Tegal

"Kepada seluruh santri, warga NU dan masyarakat Depok, kami harap kehadirannya untuk memeriahkan HSN," paparnya.

PKB Kab Tegal

PCNU Kota Depok telah menyiapkan serangkaian kegiatan baik berbagai lomba untuk santri, zikir, semaan dan khataman Al-Quran, shalawat Nariyah, kirab, dan apel kebangsaan.

Saat ditanya apakah di acara pembukaan dan peluncuran nanti akan dihadiri pihak Pemkot Depok, ia menjawab belum ada informasi dari tim panitia terkait kepastian keterlibatan Pemkot Depok dalam peringatan hari santri.

"Intinya kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan koordinasi dengan semua pihak untuk menyukseskan peringatan hari santri," tegasnya.

Pihaknya telah menyiapkan beragam kegiatan, yaitu lomba bagi santri yang bertempat di sejumlah titik pesantren, dzikir, khataman Al-Quran, Sholawat Nariyah, kirab dan apel kebangsaan.

Sebagaimana diketahui Peringatan Hari Santri ditetapkan Pemerintah Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Tidak hanya diperingati oleh santri di Kota Depok, tapi juga dilaksanakan secara nasional di seluruh Indonesia. Tahun lalu Pemkot Depok tidak menyelenggarakan dan lebih memilih pada Gebyar Muharram yang diselingi acara dangdut. (Aan Humaidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja, Sholawat, Cerita PKB Kab Tegal

Pasang Tanda Masjid NU

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Beberapa waktu lalu PWNU DIY mengumumkan bahwa NU setempat telah kehilangan 26 masjid. Sekarang, mungkin lebih dari itu.

Bukan hanya fisiknya saja yang hilang, non-fisiknya juga iya. Misalnya, doa qunut, puji-pujian, dan membaca bismillah sudah tidak ada lagi. Ini harusnya menjadi keprihatinan bersama bagi kita semua.

Pasang Tanda Masjid NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasang Tanda Masjid NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasang Tanda Masjid NU

Demikian diungkapkan oleh Kiai Hasyim Turmudzi, pengasuh pondok pesantren Al-Ikhlas, Jogokaryan dalam diskusi tentang pemakmuran masjid di desa Tlogo, Kebon Agung, Imogiri, Rabu malam(8/5)

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan itu juga, ia juga membeberkan cara jitu dalam menangkal orang-orang yang ingin merebut masjid NU.

PKB Kab Tegal

“Ada cara jitu menangkal orang-orang atau kelompok tertentu yang ingin merebut masjid NU. Kasih plang atau tanda Masjid NU, jadi identitasnya jelas. Pasti mereka akan takut. Hal ini sudah terbukti ketika saya dulu studi banding di daerah Kendal sana,” ungkapnya.

Prio, takmir masjid Nurul Yakin yang juga berasal dari Kendal mengamini apa yang diutarakan Kiai Hasyim. Ia bercerita, di daerahnya memang warga sangat fanatik sekali dan kuat Aswajanya. 

“Disana memang sangat keras dalam hal melawan kelompok-kelompok atau mereka yang tidak sepaham dengan Aswaja,” ungkap Prio sembari mengungkapkan rencana pemasangan plang masjid Nu di daerahnya. 

Diskusi yang berlangsung sekitar dua jam bertempat di Masjid Nurul Yakin, desa Tlogo, Kebon Agung, Imogiri, tersebut, merupakan hasil kerja sama antara P3M dan PCNU Bantul. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rokhim Bangkit

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, AlaNu, Nusantara PKB Kab Tegal

Pesantren Darul Huda Juara Liga Santri Nusantara 2017

Bandung, PKB Kab Tegal 



Pondok Pesantren Darul Huda Ponorogo, akhirnya keluar sebagai juara Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 setelah mengalahkan Pondok Pesantren Darul Hikmah Cirebon pada partai grand final di Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ahad malam (29/10). 

Sejak mula pertandingan, Darul Huda langsung menekan Darul Hikam. Serangan itu membuahkan gol pada menit ke-12 melalui tendangan nomor punggung 15, Ferry. Skor 1-0 untuk Darul Huda. Hingga peluit babak kedua dibunyikan, skor tidak berubah. 

Pesantren Darul Huda Juara Liga Santri Nusantara 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Darul Huda Juara Liga Santri Nusantara 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Darul Huda Juara Liga Santri Nusantara 2017

Atas keberhasilan tersebut, Darul Huda mendapatkan piala bergilir Liga Santri Nusantara dan hadiah uang senilai Rp 100 juta. Menpora Imam Nahrawi menyerahkan piala itu setelah mengalungkan medali kepada tim juara.

Sementara itu, Darul Hikmah, sebagai juara dua, meraih hadiah uang senilai Rp 75 juta plus trofi. (Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Sabtu, 07 Januari 2017

Dikritik, Tiap Konfercab yang Diributkan Masih Berkutat soal Pemilihan

Jombang, PKB Kab Tegal. Seakan sudah menjadi kebiasaan setiap gelaran konferensi cabang (Konfercab) NU, tak sedikit orang membincangkan terkait siapa ketua dan rais yang layak menakhkodai pucuk pimpinan NU selanjutnya. Bahasan yang berkutat soal pemilihan ini sebetulnya sudah menghilangkan makna Konfercab NU yang semestinya.

Dikritik, Tiap Konfercab yang Diributkan Masih Berkutat soal Pemilihan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dikritik, Tiap Konfercab yang Diributkan Masih Berkutat soal Pemilihan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dikritik, Tiap Konfercab yang Diributkan Masih Berkutat soal Pemilihan

Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang H Muslimin Abdilla mengungkapkan, dengan merujuk pada ART NU, bahwa Konfercab adalah assembly (forum permusyawaratan) tertinggi di tingkat cabang. Sebagaimana dalam ART pasal 79 Konferensi Cabang membicarakan dan menetapkan lima hal penting.?

"Pertama soal laporan pertanggungjawaban PCNU, kedua pokok-pokok program tahunan, ketiga hukum dan masalah keagamaan dan kemasyarakatan, keempat rekomendasi organisasi, dan selanjutnya memilih rais melalui Ahwa dan memilih ketua," katanya, Sabtu (22/4).

Ia tak menampik, isu yang sedang gencar di permukaan menjelang gelaran Konfercab NU di Kota Santri ini adalah soal pemilihan yang sebenarnya hanya menjadi salah satu bahasan Konfercab dari poin penting lainnya.?

PKB Kab Tegal

"Pemilihan rais dan ketua, sampai saat ini masih menjadi pembicaraan yang paling menonjol, padahal pemilihan hanyalah salah satu dari lima pembahasan dalam Konfercab," tambah pria berkacamata ini.

Dari bahasan tunggal itu, tambah dia, sampai saat ini, peserta Konfercab belum menjadikan materi pokok-pokok program, rekomendasi dan pembahasan hukum dan masalah keagamaan, sebagai bahasan yang lebih penting daripada bahasan tentang pemilihan ketua atau rais," tuturnya.

PKB Kab Tegal

Pada kondisi yang setagnan ini, lanjutnya, menandakan bahwa organisasi NU masih tergantung kepada individu yang dipilih sebagai rais atau ketua, belum menjadi organisasi yang tergantung dengan program.

"Kalau begini terus, maka program akan tergantung dengan siapa yang menjadi ketua atau rais, bukan ketua atau rais yang harus tergantung dengan program yang diputuskan dalam Konfercab. Sehingga tidak banyak memperhatikan keputusan Konfercab tentang program," paparnya.

Semestinya menurut pria yang kerab disapa Cak Muslimin ini siapapun ketua atau rais harus menjalankan program yang diputuskan dalam Konfercab. Tidak boleh sama sekali keluar dari program yang diputuskan dalam Konfercab.?

"Karena itu, menjadi ketua atau rais adalah beban yang berat, karena harus menjalankan program yang dimanahkan oleh Konfercab," tutupnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Tokoh PKB Kab Tegal

Jumat, 06 Januari 2017

Wapres Singgung Pentingnya Peran Kepemimpinan untuk Atasi Radikalisme

Jakarta, PKB Kab Tegal

Pembukaan International Summit of The Moderate Islamic Leaders (Isomil) ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center, (Senin (09/05) pagi. Dalam kesempatan tersebut, ia menyinggung pentingnya peran kepemimpinan sebuah negara untuk mengatasi masalah radikalisme dan terorisme.?

Wapres, dalam sambutanya menyampaikan sangat berbahagia dengan terselenggaranya Isomil. ? “Kita percaya bahwa perwakilan yang ada di sini ingin mencerahkan masa depan,” kata Wapres.

Wapres Singgung Pentingnya Peran Kepemimpinan untuk Atasi Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Wapres Singgung Pentingnya Peran Kepemimpinan untuk Atasi Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Wapres Singgung Pentingnya Peran Kepemimpinan untuk Atasi Radikalisme

Ia mengatakan penduduk Islam di dunia sebanyak 1, 6 milyar orang. Itu berarti 22 persen dari keseluruhan penduduk dunia. Juga ada 57 negara di dunia yang mayoritas warganya beragama Islam, diantaranya tersebar di Asia dan Afrika.

Menurut Wapres, negara-negara Islam di dunia memiliki dua per tiga sumber daya minyak. Ini sebagaui gambaran bagaimana Islam puya peran penting. “Di ? mana ada suara adzan ada kekayaan,” seloroh Wapres disambut tepuk tangan hadirin.

PKB Kab Tegal

Wapres melanjutkan penyelenggaraan konferensi (Isomil) adalah hal yang mudah. Tetapi pelaksanaan perdamaian dunia tidak semudah dalam konferensi. Untuk itu membutuhkan persatuan dan kekuatan bersama.?

PKB Kab Tegal

Isomil akan membicarakan salah satunya bagaimana mengatasi terorisme global. Seluruh perwakian negara yang hadir menginginkan Islam yang moderat, yaitu yang rahmatan lil alamin untuk kebaikan dan persatuan, yang merupakan cita-cita bersama.

Indonesia bersyukur karena pendudukannya mencapai 90 persen yang beragama Islam, dan menjalankan ajaran Islam dengan baik. Islam di Indonesia banyak sisi perbedaan, pemeluknya terdiri dari beragam budaya, juga pelaksanaan agama berbeda-beda dalam hal-hal kecil. Perbedaan tersebut menjadi kekuatan bukan alasan perpecahan. Dan itu akan terwujud dengan saling menghargai.

Tahun-tahun ini dunia diliputi kesedihan, tutur Wapres. Ada pengebomam dan berbagai konflik yang itu semua terjadi di negara Islam. Hak ini menjadi bagian yang harus diselesaikan.?

Konflik-konflik dan terorisme yang terjadi menimbulkan Islamfobia, dan pendiskreditan terhadap Islam. Radikalisme dan terorisme pernah terjadi di masa lalu. Misalnya sejarah Kaum Khawarij yang membunuh pemimpinnya.?

“Tapi kita tidak menginginkan sejarah itu menjadi kenyatan pada saat ini,” harap Wapres.

Radikalisme dan terorisme banyak terjadi di negara Islam, seperti Irak dan Afganistan. Itu karena kegagalan pemimpin mereka, ditandai dengan tidak dihargainya pemimpin oleh rakyatnya.?

Tetapi, yang sangat bahaya adalah radikalisme ke negara lain dengan alasan demokrasi. Radikalisme sesungguhnya bukan dengan landasan Islam yang baik. Aksi bunuh diri yang dilakukan di Perancis beberapa waktu lalu, itu dilakukan oleh anak muda yang tidak kenal agama.?

Alasan terorisme juga bukan karena politik atau ekonomi, karena pelaku pengebomam misalanya meninggal dunia setelah melakukan aksi. Yang dicari oleh pelaku teror adalah surga. Ini jelas hal yang salah. Tugas utama adalah meluruskan itu. Alim ulama moderat hadir dengan satu tujuan itu, harus menjawab dan menyelesaikan itu.

Indonesia menjadi contoh negara yang saling menghormati dan dapat menjalin keharmonisan. Tidak ada radikalimse dari negara yang baik.?

Wapres berharap aksi terorisme dan radikalisme menjadi pembelajaran bersama. Adalah tidak mungkin menyatukan pemahaman yang berbeda itu, tapi bagaimana perbedaan menjadi rahmat.?

“Atas niat yang baik itulah kita hadir di sini. Oleh karena itu saya sampaikan penghargaan,” pungkas Wapres.

Dalam pembukaan Isomil hadir pula Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani. (Kendi Setiawan/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nusantara PKB Kab Tegal

Muktamar Ke-33 NU Masih Dibayangi Pemadaman Listrik

Jombang, PKB Kab Tegal. Muktamar ke-33 NU yang bakal digelar di Jombang, 1-5 Agustus 2015, masih dibayangi adanya pemadaman listrik. Pasalnya, hampir setiap pekan listrik di kota santri ini sering mati tanpa ada pemberitahuan pasti.

Manajer Area PLN Jombang Lusiana membenarkan masih adanya gangguan sehingga listrik padam. Terkait kesiapannya menyambut perhelatan nasional Muktamar NU di Jombang mendatang, pihaknya mengaku belum bisa memastikan.

Muktamar Ke-33 NU Masih Dibayangi Pemadaman Listrik (Sumber Gambar : Nu Online)
Muktamar Ke-33 NU Masih Dibayangi Pemadaman Listrik (Sumber Gambar : Nu Online)

Muktamar Ke-33 NU Masih Dibayangi Pemadaman Listrik

"Soal itu (listrik padam) kami belum bisa menjamin, namun yang jelas kita berusaha agar saat digelarnya acara besar itu listrik tidak mati," ujarnya saat dihubungi PKB Kab Tegal, Ahad (8/2).

PKB Kab Tegal

Lusi mengakui bahwa beberapa wilayah di Jombang sempat mengalami gangguan mati listrik karena terdapat gangguan kabel putus akibat hujan dan kerusakan peralatan. "Beberapa waktu lalu memang PLN mengalami gangguan, jaringan putus karena adanya pohon tumbang disebabkan adanya angin dan hujan. Ya, memang ada beberapa banyak faktor penyebab mati listrik ini, " jelasnya.

PKB Kab Tegal

Lusi menyarankan, pihak panitia yang menyelenggarakan acara besar? seperti Muktamar menyediakan genset? untuk berjaga jaga di samping pihaknya akan berusaha agar listrik tidak padam. "Ya memang alangkah lebih baiknya sedia genset, biasanya kita juga berkoordinasi dan menyarankan seperti itu di samping kita usahakan agar tidak listrik,” tandasnya.

Kerapnya gangguan listrik padam yang terjadi dihampir seluruh wilayah Kota Santri pada dua bulan terakhir banyak dikeluhkan masyarakat. "Kemarin mati menjelang magrib, listrik mati hampir 4 jam lebih di desa saya, pemadaman tidak pernah ada pemberitahuan, " ujar Amir, salah satu warga Desa Sawiji Jogoroto.

Tidak hanya Jogoroto, di wilayah Peterongan dan Kepatihan Jombang kota, Tembelang dan Sumobito juga mengalami hal yang sama, yakni listrik sering mengalami gangguan dan padam berjam-jam. "Catatan saya, hampir setiap pekan pasti ada listrik mati. Selama Januari hingga minggu pertama Februari saja mati listrik 8 kali. Hari ini saja mati sejak pukul 5.30 hingga pukul 10.00 lebih mati," ujar Muslim, warga Tembelang.

Seperti diketahui, Muktamar ke-33 NU akan digelar di empat pesantren besar di Jombang, yakni Pesantren Tebuireng Diwek, Pesantren Darul Ulum Peterongan, Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, dan Pesantren Mambaul Maarif Denanyar. Pusat kegiatan, seperti pembukaan dan sidang-sidang pleno, forum musyawarah tertinggi NU ini bertempat di Alun-alun Kabupaten Jombang. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Quote PKB Kab Tegal

Kamis, 05 Januari 2017

Kader Maju Pilkada, Ansor Probolinggo Tegaskan Tetap Netral

Probolinggo, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo memberikan peringatan akan menindak keras tindakan kader-kader Ansor di bawah jika sampai terlibat politik praktis dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Probolinggo di tahun 2018 mendatang.

Kader Maju Pilkada, Ansor Probolinggo Tegaskan Tetap Netral (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Maju Pilkada, Ansor Probolinggo Tegaskan Tetap Netral (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Maju Pilkada, Ansor Probolinggo Tegaskan Tetap Netral

Hal tersebut ditegaskan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis, Jumat (19/2), menyusul adanya salah satu kader GP Ansor yang direkomendasikan PKB maju dalam Pilkada tahun 2018. Para pengurus GP Ansor di semua tingkatan diminta untuk tetap bersikap netral.

“Kami akan memberikan tindakan tegas jika ada pengurus GP Ansor terlibat saling dukung mendukung (mengatasnamakan GP Ansor) dalam Pilkada mendatang,” katanya.

PKB Kab Tegal

Menurut Muchlis, GP Ansor adalah badan otonom (banom) NU dan bukan banom PKB. Sehingga, apapun rekomendasi yang diberikan terhadap kadernya, pengurus GP Ansor harus tetap netral.

“Sesuai Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) GP Ansor dan penegasan Muktamar NU ke-33 di Jombang yang menguatkan lembaga maupun badan otonom yang bernaung di bawahnya berpegang teguh pada Khittah NU 1926. Dimana artinya tidak berpolitik praktis,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Sebagai organisasi kepemudaan di bawah naungan NU, jelas Muchlis, GP Ansor tidak mau terjebak dalam ranah? politik. Karena persoalan politik tersebut bukan wilayahnya. “Saya sering mendapat pertanyaan dari beberapa PAC GP Ansor, terkait mantan Sekjen PP GP Ansor (Malik Haramain) yang direkomendasikan untuk maju Pilkada 2018 nanti. Saya ingatkan, GP Ansor Kabupaten Probolinggo harus netral dan tidak boleh saling mendukung,” tegasnya.

Meski tidak mendukung calon siapapun lanjut Muchlis, bukan berarti GP Ansor tutup mata dan tidak mau mengikuti terhadap perkembangan mendatang. Sebab pihaknya akan siap mendukung bupati-wakil bupati terpilih nanti. “Siapapun yang terpilih kami akan mendukung, tapi sekarang netral dulu,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU PKB Kab Tegal

Bersarung dan Berjilbab, Santri Tetap Harus Tertib Lalu Lintas

Jombang, PKB Kab Tegal. Kalangan Santri diminta menjadi pelopor tertib berlalu lintas dijalan raya. Pasalnya angka kecelakaan dijalan raya masih cukup tinggi. Hal ini disampikan Kasatlantas Polres Jombang AKP Mellysa saat membagikan 100 helm untuk pengajar dan santri pesantren Tebuireng Jombang, Rabu (15/2).

"Meski memakai sarung dan juga berjilbab tidak menghalangi untuk memakai helm sebagai bentuk tertib berlalu lintas di jalan raya," pinta AKP Melysa dihadapan puluhan santri dan pengasuh pesantren Tebuireng Jombang.

Bersarung dan Berjilbab, Santri Tetap Harus Tertib Lalu Lintas (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersarung dan Berjilbab, Santri Tetap Harus Tertib Lalu Lintas (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersarung dan Berjilbab, Santri Tetap Harus Tertib Lalu Lintas

Melysa mengatakan pihaknya mengajak kalangan pesantren untuk tertib berlalu lintas karena santri dan juga pengasuh pesantren merupakan panutan masyarakat. Ajakan itu dengan membagikan sebanyak 100 helm berstandart SNI kepada sejumlah pengajar dan santri pesantren yang didirikan KH Hasyim Asy’ari ini.?

"Karenanya saya yakin, jika santri dan diberi contoh oleh pengasuhnya tertib berlalu lintas maka akan diikuti masyarakat," imbuhnya.

PKB Kab Tegal

Dikatakannya, kegiatan santri tertib lalu lintas ini sebagai upaya untuk meminimalisir angka kecelakaan dijalan raya. Data kecelakaan di Jombang selama ini masih cukup tinggi. Selama 2016 korban meninggal mencapai angka sekitar 200 orang.?

"Dengan kegiatan Santri tertib berlalu lintas, ini bentuk upaya meminimalisir akibat kecelakaan dijalan raya," tandas perempuan yang sebentar lagiberpindah tugas ke Polres Pasuruan ini mengatakan.

Salah satu pengasuh pesantren Tebuireng KH Lukman Hakim mengatakan, bahwa kalangan pesantren dipastikan menjadi contoh tertib lalu lintas dijalan raya. "Itu sudah diajarkan dipesantren. Apalagi kalangan pengajarnya yang mengendarai motor roda dua. Harus tetap pakai helm meski sarungan," bebernya.

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang selama ini dibangun antara pesantren Tebuireng dengan jajaran polres Jombang terutama Satlantas yang setiap saat disibukkan dengan kegiatan yang sering diadakan pesantren dibawah pimpinan KH Sholahudin Wahid.?

PKB Kab Tegal

"Terimakasih atas kerjasamanya selama ini, dan selamat jalan untuk Ibu Kasatlantas yang mendapat tugas baru di Pasuruan semoga kariernya meningkat," pungkasnya. (Muslim Abdurrahman/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, Santri, Hadits PKB Kab Tegal

Thariqat dan Doa-doa Gus Dur (1)

ORANG-ORANG yang dekat Gus Dur, bercerita. Jika tak ada teman yang diajak bicara dan beliau sendirian, maka dalam waktu yang sunyi sepi itu ia membaca surah al-Fatihah, entah berapa kali. Lalu membaca shalawat atas Nabi.

Gus Dur kemudian melanjutkannya dengan tawasul dan berdo’a untuk dirinya sendiri, kedua orangtua, keluarga, untuk para wali, para ulama yang telah wafat dan untuk bangsa dan negara yang dicintainya. 

Ada juga orang yang bercerita begini. Jika tangan Gus Dur tak pernah berhenti bergerak-gerak, seperti mengetuk-ngetuk, sebenarnya dia sedang berzikir: Allah, Allah, Allah. Tangan itu menggantikan tasbih. Itulah, kata orang-orang dekat Gus Dur, jalan spiritual atau thariqatnya. 

Thariqat dan Doa-doa Gus Dur (1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Thariqat dan Doa-doa Gus Dur (1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Thariqat dan Doa-doa Gus Dur (1)

Saya sendiri tak pernah tahu atau mendengar dan tak pernah bertanya, apakah Gus Dur mengamalkan thariqat tertentu, seperti Qadiriyah, Naqsyabandiyah, Tijaniyah, Mawlawiyah, Rifa’iyyah atau yang lainnya. Saya mengira ia tak terikat pada satu thariqat. Boleh jadi ia juga tak mau berkomentar soal mu’tabarah (diakui) atau ghair mu’tabarah (tidak diakui) dalam hal ini. Baginya, mungkin, semua thariqat baik adanya. Sebab, ia adalah jalan spiritual yang ditemukan oleh seseorang dengan pengalamannya masing-masing. 

PKB Kab Tegal

Dalam sejumlah kesempatan, Gus Dur juga mengagumi cara-cara spiritual yang dijalani oleh para pengikut agama-agama yang ada di dunia. 

PKB Kab Tegal

Cerita seorang teman mengatakan bahwa ia telah memperoleh ijazah, semacam perkenan mengamalkan suatu thariqat, atau “pemberkatan” dari banyak sekali guru-guru atau “mursyid” thariqat. Bukan hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Gus Dur terlalu sering berziarah ke tempat-tempat peristirahatan para pendiri thariqat, seperti Syiekh Abd al-Qadir al-Jilani di Irak dan lain-lain. 

Thariqat (thariqah) adalah cara atau jalan menuju Tuhan berdimensi esoterik, batin, spiritual. Thariqat adalah cara atau jalan menuju Tuhan berdimensi esoterik.

Para pengikut Thariqat biasanya menempuh perjalanan menuju Tuhan ini melalui aktifitas ritual-ritual dzikir (mengingat dan menyebut) Tuhan, permenungan dalam keheningan malam, ketika segala aktifitas manusia berhenti dan pintu-pintu rumah telah terkunci dan sepi. Dzikir-dzikir, biasa juga disebut wiridan, kepada Tuhan itu diucapkan mereka berkali-kali, puluhan dan ratusan kali, hingga Dia melekat di hatinya. Dia menjadi matanya, menjadi pendengarannya, tangan dan kakinya.

Dalam tradisi di kalangan masyarakat umum, dzikir-dzikir, doa-doa dan istighatsah (memohon pertolongan Tuhan), dilakukan sebagai upaya melepaskan segala kegalauan, kerisauan dan kemelut-kemelut kehidupan atau untuk meminta sesuatu yang diimpikannya. Ini berbeda dengan para kaum sufi. Doa dan segala zikir dipanjatkan lebih dalam rangka memohonkan ampunan Tuhan atas dosa dan kesalahan yang diperbuatnya sehingga segalanya diridhai dan ia menjadi orang yang dicintai-Nya. Bagi mereka apapun yang dilakukan dalam kehidupan, tak ada maknanya, tanpa kerelaan dan cinta Tuhan. 

Pada tradisi masyarakat pesantren, disamping doa, mereka juga biasanya memulai dengan membaca shalawat atas Nabi dan menjadikan beliau sebagai wasilah (penengah/juru bicara) kepada Tuhan. Di berbagai negeri Muslim tradisi ini telah berlangsung sangat lama. Mereka memandang wasilah patut dilakukan. Karena berkat, atas peran dan melalui beliaulah manusia mengerti tentang Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya. Bahkan dalam tradisi sufisme bahwa demi Nabi Muhammadlah Tuhan menciptakan semesta. 

Mereka menyebutkan  kata-kata Tuhan dalam hadits Qudsi, “Lawlaka Lawlaka Ma Khalaqtu al-Aflak” (Andai tak karena kamu (Muhammad), ya, Andai tak karena kamu, Aku tak Menciptakan cakrawala). Maka masih menurut mereka, “Awwal Ma Khalaqa Allah, Nur Muhammad” (Ciptaan Tuhan yang pertama adalah “Nur (cahaya) Muhammad.” 

Mereka juga meyakini bahwa Nabi Saw adalah al-Syafi’ (sang penolong), sebagaimana beliau menolong umat manusia ketika dalam kegelapan zaman Jahiliyah. Berkat beliaulah umat manusia mendapatkan cahaya. Al-Qur’an menyatakan hal ini:

هُوَ الَّذِى يُصَلِّى عَلَيْكُم وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ اِلَى النُّوْرِ. وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْن رَحِيْماً

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu (Muhammad) dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan (membebaskan) mereka dari kegelapan  (kebodohan kepada cahaya (ilmu pengetahuan). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab, [33]:43). (Bersambung)

Oleh: Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Dar al-Tauhid Cirebon, Jawa Barat

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Daerah PKB Kab Tegal

Selasa, 03 Januari 2017

NU Patokbeusi Jadikan Produk Lokal Sebagai Cinderamata

Subang, PKB Kab Tegal. Mengingat pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Patokbeusi, Subang, Jawa Barat masa khidmat 2011-2016 telah berakhir, pengurus MWCNU setempat menggelar kegiatan konferensi di Pesantren Al-Karimiyyah yang berlokasi di Kampung Pungangan, Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi.

Dalam kegiatan tersebut MWCNU Patokbeusi memberikan cenderamata berupa tikar produk Pungangan kepada beberapa tokoh yang hadir pada Rabu (1/2) lalu.

NU Patokbeusi Jadikan Produk Lokal Sebagai Cinderamata (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Patokbeusi Jadikan Produk Lokal Sebagai Cinderamata (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Patokbeusi Jadikan Produk Lokal Sebagai Cinderamata

KH Thala`al Badar Karim, Ketua MWCNU Patokbeusi dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak puluhan tahun silam di Pungangan sudah ada home industry ? tikar berbahan tanaman mendong ini, masyarakat setempat menjadikannya sebagai mesin ekonomi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

“Tikar ini berkhasiat. Insya Allah kalau tikar ini dipakai tidur oleh suami istri berkhasiat bisa menghasilkan keturunan,” kelakarnya.

PKB Kab Tegal

Selain itu, Pengasuh Pesantren Al-Karimiyyah ini pun menceritakan bahwa ketika Subang belum menjadi Kabupaten, di Kampung Pungangan sudah ada NU yang dipelopori oleh KH Syamsudin Sulaiman bahkan kepengurusannya pun sudah terbentuk, pada saat itu masih menjadi MWCNU Pabuaran yang menginduk kepada PCNU Purwakarta, MWCNU Pabuaran tersebut basisnya di Pungangan.

“Sampai hari ini masih tersimpan bendera NU yang bertuliskan NU Cabang Subang, huruf C nya masih menggunakan TJ, NU Tjabang Subang,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Konferensi tersebut menghasilkan KH Acep Sobarna dan H Muhaimin, masing-masing terpilih menjadi Rais dan Ketua MWCNU Patokbeusi periode 2017-2022. Turut hadir dalam kegiatan ini segenap jajaran Pengurus Cabang NU dan Pengurus Banom NU Kabupaten Subang serta pimpinan Muspika Kecamatan Patokbeusi. (Aiz Luthfi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Bahtsul Masail, Cerita PKB Kab Tegal

Senin, 02 Januari 2017

Semarak Doa Haul Ke-103 Penulis Maulid Simtudduror

Solo, PKB Kab Tegal. Peringatan haul ke-103 penulis kitab maulid Simtuddurar Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi, dibuka dengan meriah di Masjid Riyadh, Solo, Sabtu (7/2). Haul Habib Ali ini diisi dengan khataman Al-Quran selama beberapa hari ke depan, Sabtu-Selasa (7-10/2).

Sejumlah tokoh ulama dari berbagai daerah turut hadir dalam acara tersebut. Tidak ketinggalan beberapa ulama tamu dari luar negeri.

Semarak Doa Haul Ke-103 Penulis Maulid Simtudduror (Sumber Gambar : Nu Online)
Semarak Doa Haul Ke-103 Penulis Maulid Simtudduror (Sumber Gambar : Nu Online)

Semarak Doa Haul Ke-103 Penulis Maulid Simtudduror

Menurut salah satu panitia haul KH A Baidlowi, puncak acara haul akan diselenggarakan pada Selasa (10/2) mendatang.

PKB Kab Tegal

“Haul Ke-103 Habib Ali, insya Allah akan diadakan pada Selasa. Sementara 3 hari sebelumnya, diadakan acara khataman Al-Quran, mulai jam 4 sore,” terang Kiai Baidlowi yang merupakan Rais Syuriyah PCNU Sukoharjo.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut Kiai Baidlowi menerangkan, sejumlah kegiatan akan memeriahkan acara haul ini. “Selama 3 malam berturut-turut, akan ada penampilan hijir marawis dan tarian Zafin,” ungkapnya.

Kiai Baidlowi menambahkan, rangkaian kegiatan peringatan haul akan diakhiri dengan acara pembacaan maulid Simtuddurar usai Shubuh pada Rabu (11/2) pagi. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaSantri PKB Kab Tegal

Minggu, 01 Januari 2017

Budaya Hubungkan Komunitas Latin dengan Islam

Kairo, PKB Kab Tegal. Karena kesamaan budaya antara Spanyol dan Arab, sejumlah orang Amerika Latin masuk Islam karena mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan hubungan keluarga yang lebih dekat.? “Islam tidak membuat anda kehilangan budaya anda,” kata Chris Cruz, seorang muallaf kepada Tucson Sentinel.

Budaya Hubungkan Komunitas Latin dengan Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Budaya Hubungkan Komunitas Latin dengan Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Budaya Hubungkan Komunitas Latin dengan Islam

“Terdapat lebih banyak hal untuk hidup daripada yang biasa kita lakukan. Saya tumbuh dengan pesta-pesta.”

Sama seperti Cruz, Sobida Espinoza menemukan kebenaran dalam Islam.

PKB Kab Tegal

“Orang masuk Islam karena mereka menemukan realitas yang tidak bisa digambarkan dalam agama lain.”

Cruz dan Espinoza tidaklah sendirian.

PKB Kab Tegal

Ahmad Shqeirat, imam di pusat kebudayaan Islam Tuscon, menjelaskan selama beberapa tahun ini, sebagian besar orang muallaf berasal dari kalangan masyarakat Latin.?

“Tampaknya mereka seperti menggali warisan mereka,” katanya.

Menemukan kesamaan antara Islam dan budaya mereka merupakan alasan utama perpindahan banyak orang Latin pada Islam.

Sebagai contoh, banyak kata-kata Spanyol yang berakar dari bahasa Arab.

“Kami tidak minum dan kami tidak melakukan pesta-pesta besar.”

Gaya hidup lebih baik

Gaya hidup lebih baik yang ditawarkan dengan tanpa narkotika dan alkohol menjadikan banyak orang Hispanik berpindah pada Islam karena mereka tidak bahagia dengan gaya hidup tersebut.

“Mereka mencari sesuatu yang tidak bisa dipenuhi oleh yang lain,” kata Nahela Morales, koordinator Penjangkauan Hispanik Nasional untuk WhyIslam, sebuah sumber online tentang Islam dan Muslim.

Morales mengatakan dia percaya banyak orang Hispanik yang merasa tidak diterima di Amerika Serikat karena imigran illegal atau masalah lain.

Dengan menemukan Islam, mereka menjadi bagian dari minoritas yang lebih besar, yang memiliki etika dan nilai yang sama.

“Ini merupakan sesuatu yang sangat menarik,” katanya.

“Mereka menemukan keluarga yang tidak mereka miliki.”

Dengan peningkatan masalah penyalahgunaan obat-obatan di komunitas Latin, sebuah masjid dibuka di Hermosillo, Sonora dan Mexico.

Setelah diabaikan keluarganya karena masuk Islam, Espinoza, yang masih lajang, mengatakan, Islam menjadi keluarganya yang baru dan mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

“Saya kadangkala merasa sedih, tetapi ini membuat saya semakin kuat dalam beragama.”

Meskipun tidak ada angka resmi, di Amerika Serikat, dipercaya terdapat sekitar tujuh juta Muslim. Dewan Muslim Amerika memperkirakan jumlah Muslim Latin berkitar 200 ribu, pada 2006 yang terkonsentrasi di New York, Chicago, Los Angeles dan Miami. Tetapi, California merupakan negara dengan Muslim Latin terbesar. (onislam/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Ubudiyah PKB Kab Tegal