Kamis, 30 November 2017

Mendalami Makna Doa Iftitah

Secara bahasa kata iftitah bermakna pembukaan, serumpun dengan kata miftah yang secara bahasa bermakna alat pembuka atau kunci. Maka, do’a iftitah bisa dimaksudkan dengan do’a kunci yang berfungsi sebagai alat pembuka dalam setiap shalat. Karena itu kandungan isinya semacam laporan akan kehadiran diri memenuhi panggilan Allah swt.

? ? ? ? ? ?

Kuhadapkan mukaku kepada Dzat yang menjadikan langit dan bumi.

Mendalami Makna Doa Iftitah (Sumber Gambar : Nu Online)
Mendalami Makna Doa Iftitah (Sumber Gambar : Nu Online)

Mendalami Makna Doa Iftitah

Yang dimaksud dengan ‘muka’ bukanlah muka dzahir yang sama arti dengan wajah yang secara fisik menghadap ke arah kiblat . Tetapi muka bathin yang menghadap ke Allah swt. Karena pada hakikatnya yang memiliki kemampuan melihat Allah dan mengenalnya bukanlah mata dzahir, tetapi mata bathin. Setelah melapor atas kehadirannya (sebagaimana tertuang dalam do’a di atas), orang yang shalat kemudian melakukan pengakuan akan kelemahan dan kepasrahan yang berbunyi:

? ? ? ? ? ?

? …dengan condong? dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang musyrik.

PKB Kab Tegal

Dalam bagian pertama doa iftitah ini terlihat sekali proses pengakuan seorang hamba akan kebesaran-Nya, yang secara otomatis memposisikan diri lebih kecil dari-Nya. Barang siapa terbersit dalam hatinya akan adanya kekuasaan yang lebih besar dari Allah swt. sungguh orang itu telah terjerumus dalam kemusyrikan. Begitu pula, jika terbersit kesombongan dalam hati akan ke-Aku’annya, sungguh orang itu telah terjerumus dalam syirik kecil. Jika demikian keadaannya, maka hendaklah orang itu menata hati terlebih dahulu sebelum mengucapkan do’a iftitah.

Setelah melaporkan kehadiran dan pangakuan dirinya, barulah seseorang berikrar akan posisi berbagai laku ibadahnya sebagaimana terucap dalam lanjutan do’a iftitah

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya milik Allah Rabbil Alamin, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintah, dan aku termasuk orang muslim.

Inilah bentuk kepasrahan total seseorang, tidak ada kemampuan dan kepemilikan dalam dirinya. Jangankan hidup dan mati, ibadah dan segala amal yang dikerjakannya-pun semua dikembalikan kepada Allah Yang Maha Kuasa. ?

Pengakuan akan kepasrahan total dari seorang hamba kepada Allah swt merupakan adalah kandungan inti dalam do’a iftitah, karena itulah do’a iftitah juga dapat dimaknai sebagai do’a pembuka, tidak hanya pembuka shalat tetapi juga pembuka pintu langit. Karena do’a ini sekonyong-konyong membukakan pintu komunikasi antara hamba dan Tuhannya. (red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan PKB Kab Tegal

Uninus Seleksi Ratusan Guru NU Calon Penerima Beasiswa S2-S3

Bandung, PKB Kab Tegal

Universitas Islam Nusantara (Uninus) menyelenggarakan seleksi tertulis untuk program Beasiswa S2/S3 bekerja sama dengan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat. Seleksi akan diselenggarakan pada Rabu (1/2) besok di Aula Pascarjana Uninus Bandung Jalan Soekarno-Hatta No 530 Kota Bandung, Jawa Barat.

Para peserta berjumlah 133 guru yang merupakan utusan dari 19 Pimpinan Cabang Pergunu di Jawa Barat. Seleksi tertulis ini meliputi tes potensi akademik, bahasa Arab, bahasa Inggris dan psikotes.

Uninus Seleksi Ratusan Guru NU Calon Penerima Beasiswa S2-S3 (Sumber Gambar : Nu Online)
Uninus Seleksi Ratusan Guru NU Calon Penerima Beasiswa S2-S3 (Sumber Gambar : Nu Online)

Uninus Seleksi Ratusan Guru NU Calon Penerima Beasiswa S2-S3

Menurut Rektor Uninus Suhendra Yusuf, program beasiswa yang ditawarkan menyediakan tiga? pilihan program studi, yaitu Prodi Magister Pendidikan Agama Islam (S2) dengan akriditasi B, Magister Manajemen Pendidikan (S2)dengan akriditasi A,? dan Prodi Doktoral Ilmu Pendidikan (S3) dengan akriditasi B.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Sekretaris Pergunu Jawa Barat H Saepuloh berharap semua peserta calon penerima beasiswa S2 dan S3 kerja sama Uninus dengan Pergunu Jawa Barat bisa mengikuti seleksi tersebut dengan sebaik-baiknya.

PKB Kab Tegal

"Hakikatnya seleksi tersebut merupakan alat ukur kemampuan awal dari semua calon penerima beasiswa S2 dan S3," tutur Saepuloh

Lebih lanjut Saepuloh mengatakan utuk para peserta yang lulus seleksi beasiswa S2 dan S3, akan memulai kegiatan perkuluah matrikulasi pada minggu kedua bulan Februari. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Syariah, Pendidikan PKB Kab Tegal

Kemenag-BI Kembangkan Layanan Keuangan Digital di Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kementerian Agama dan Bank Indonesia mengambil langkah strategis untuk memperkuat kesepahaman dalam pengembangan ekonomi pesantren dan penggunaan layanan keuangan digital (LKD). Penguatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) tentang Koordinasi Pelaksanaan Elektronifikasi Pembayaran Bantuan Sosial antara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo di Jakarta, Kamis (26/05) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Kemenag-BI Kembangkan Layanan Keuangan Digital di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag-BI Kembangkan Layanan Keuangan Digital di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag-BI Kembangkan Layanan Keuangan Digital di Pesantren

Selain Menag, penandatangan NK dengan Gubernur BI juga dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, serta Raden Harry Hikmat Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial yang mewakili Menteri Sosial.

Menag menyambut gembira Penandatangan NK ini, terlebih sebelumnya telah terjalin nota kesepahaman antara Kemenag dengan Bank Indonesia tentang Pengembangan Kemandirian Ekonomi Lembaga Pondok Pesantren dan Peningkatan Layanan Non Tunai untuk Transaksi Keuangan di Lingkungan Kementerian Agama yang ditandangani pada 5 November 2014 di Gedung Perwakilan Bank Indonesia wilayah IV Surabaya.?

Menurut Menag, NK yang kemudian dikenal dengan nama “Deklarasi Surabaya” itu ? memiliki dua substansi. Pertama, mendorong pondok pesantren sebagai penggerak sekaligus berperan sebagai instrumen sektor riil penguatan ekonomi berbasis masyarakat. Kedua, peningkatan transaksi keuangan non tunai baik yang menyangkut penyerapan anggaran berbasis APBN maupun transaksi keuangan di sejumlah mitra layanan di bawah binaan Kementerian Agama.?

Deklarasi Surabaya akan berakhir pada penghujung 2016 ini. Karenanya, Menag menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Koordinasi Pelaksanaan Elektronifikasi Pembayaran Bantuan Sosial yang merupakan perluasan dari Deklarasi Surabaya dengan menggandeng kementerian-kementerian terkait di dalamnya.

PKB Kab Tegal

Menag mengaku, setelah penandatanganan Deklarasi Surabaya, terdapat capaian-capaian yang cukup menggembirakan, di antaranya: peningkatan kapabilitas santri sebagai penggerak ekonomi berbasis masyarakat dan digitalisasi layanan keuangan. Selain itu, pondok pesantren kini secara bertahap juga telah melebarkan kiprahnya, tidak hanya melahirkan ahli agama Islam, tapi juga penggerak ekonomi berbasis masyarakat.

“Penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) pada beberapa pondok pesantren telah memberikan ruang transaksi yang semakin mudah, dekat, dan tidak berbelit-belit,” papar Menag. ? Putera mantan Menag alm. KH Saifuddin Zuhri ini menyatakan bahwa penggunaan LKD merupakan solusi keuangan non tunai yang praktis terutama pada koperasi-koperasi yang ada di dalam pondok pesantren.?

Ke depan, Menag berharap pondok pesantren sebagai pusat kajian keilmuan fiqih muamalah dan ekonomi syariah mendapatkan ruang aplikatif yang lebih luas sehingga ? dapat menyelesaikan problem-problem transaksi ekonomi yang berkembang dewasa ini. Pesantren juga dapat menjadi model pengembangan keuangan syariah di tingkat mikro.?

PKB Kab Tegal

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, Menag optimis bahwa tata kelola Kementerian Agama berbasis APBN terutama pada akun bantuan sosial dapat meningkat akuntabilitasnya, karena penyalurannya menggunakan transaksi secara non tunai. Red Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta

Jakarta, PKB Kab Tegal - Seorang warga di Kabupaten Lumajang, Amir, mewakafkan tanah senilai 150 juta rupiah. Tanah yang berlokasi di Panjaitan Regency, Lumajang, Jawa Timur, dengan luas 8 meter x 18 meter ini diserahkan melalui NU Care-LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU) Lumajang pada 15 Februari lalu. Demikian rilis yang diterima PKB Kab Tegal, Selasa (21/2).

Ketua NU Care-LAZISNU Lumajang H Hadiyatullah menyatakan tanah wakaf akan dimanfaatkan untuk pembangunan musala dan kantor manajemen NU Care Kabupaten Lumajang.

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU di Lumajang Wakafkan Tanah Senilai 150 Juta

Amir, warga Jalan Panjaitan Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang, merupakan seorang wiraswasta. Ia mewakafkan tanah tersebut dengan niat agar pahalanya dihadiahkan kepada saudaranya yang telah meninggal dunia.

“Biar pahala mengalir kepada almarhum saudara saya, apa lagi kalau dibuat musala dan pelayanan bagi dluafa,” ungkap Amir.

PKB Kab Tegal

Amir menyatakan senang dapat menyalurkan wakaf melalui NU Care LAZISNU, karena menurutnya NU Care LAZISNU merupakan lembaga yang banyak didukung kiai. “Agar para kiai setiap hari mendoakan keluarga saya,” harapnya.

PKB Kab Tegal

Direktur NU Care LAZISNU Lumajang Mortamin Syah, mengungkapkan selain telah menerima wakaf tanah, NU Care Lumajang juga menerima wakaf berupa Juz Amma dan pupuk organic. Jumlah Juz Amma sebanyak 1000 eksemplar senilai lima juta rupiah pada 18 Februari 2017. Juz Amma tersebut disalurkan ke 50 TPQ di bawah naungan RMINU Lumajang. Adapun pupuk organic seberat 1 ton bernilai lima juta rupiah).

“Alhamdullah ada peningkatan signifikan pada Februari ini NU Care Lumajang mengumpulkan dana senilai Rp173.948.000. Padahal di tahun 2016 untuk mengumpulkan dana senilai tersebut, NU Care Lumajang harus menunggu selama satu tahun,” kata Mortamin. ?

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada NU Care LAZISNU Lumajang. (Kendi Setiawan/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Ahlussunnah, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Yenny Gus Dur Bermalam di Pengungsian Korban Lumpur Lapindo

Surabaya, PKB Kab Tegal. Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau lebih dikenal dengan Yenny Gus Dur, dijadwalkan pada Jumat (16/6) ini bermalam di pengungsian korban luapan lumpur panas dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Pasar Baru Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Yenni Gus Dur ketika mengunjungi Pos Komando (Posko) Gus Dur di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong, Sidoarjo, Jumat.

Yenny Gus Dur Bermalam di Pengungsian Korban Lumpur Lapindo (Sumber Gambar : Nu Online)
Yenny Gus Dur Bermalam di Pengungsian Korban Lumpur Lapindo (Sumber Gambar : Nu Online)

Yenny Gus Dur Bermalam di Pengungsian Korban Lumpur Lapindo

Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan bahwa dirinya ingin melihat secara langsung kehidupan korban luapan lumpur Lapindo di pengungsian, serta ikut menikmati makan nasi bungkus, mengusir kerubutan nyamuk dan berkomunikasi dengan mereka.

Dalam kesempatan itu, Yenni juga menjelaskan kembali tentang pengunduran dirinya sebagai staf khusus bidang komunikasi politik Presiden, dan akan berkonsentrasi untuk kepentingan masyarakat dalam posisinya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa.

Menurut Yenny, pengunduran dirinya sudah diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, setelah dirinya bertemu Presiden dan membicarakan masalah tersebut di Jakarta hari ini.

Dalam pertemuan itu, Yenny menjelaskan bahwa posisinya sebagai Sekjen PKB akan membuatnya sulit untuk bekerja secara penuh sebagai staf khusus presiden.

PKB Kab Tegal

"Sulit bagi saya untuk merangkap jabatan, karena tidak akan adil bagi keduanya. Untuk mengabdi pada masyarakat tidak perlu berada di Istana," ucapnya.

Presiden, menurut dia, menerima pengunduran dirinya dan berpesan agar tetap menjaga hubungan silaturahmi. "Presiden juga menyampaikan salam kepada Gus Dur dan Ibu saya. Beliau tetap minta komunikasi selalu ada. Saya akan tetap datang ke Istana," ujarnya.

Menjawab pertanyaan wartawan apakah pengunduran dirinya itu merupakan dorongan ayahnya Gus Dur, Yenni menyatakan, pengunduran diri tersebut merupakan pilihan pribadi.

"Pengunduran diri ini merupakan keputusan saya, yang sudah meminta restu Gus Dur sebagai orang tua, dan pemimpin saya dalam partai," tegasnya.

PKB Kab Tegal

Sebelumnya, Yenni diangkat sebagai staf khusus presiden pada Januari 2006, untuk membantu presiden di bidang komunikasi politik.

Pada 25 Mei lalu, dalam rapat DPP PKB, Yenny ditunjuk menjadi Sekjen PKB menggantikan Lukman Edy yang diangkat Presiden menjadi Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. (ant/sbh)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Ulama-Santri, Garda Depan Perjuangan Kemerdekaan

Peran sentral ulama-santri pada masa revolusi kemerdekaan telah terpinggirkan dalam penulisan sejarah ‘resmi’ negara. Itulah pernyataan Dr. KH. A. Hasyim Muzadi dalam endorsement-nya di buku ini. Tidak mudah mendapatkan ‘rasa’ sejarah ketika menelusuri episode sejarah yang hampir satu abad nyaris terpinggirkan atau lebih tepatnya dipinggirkan. Memang susah ditemukan peran ulama atau santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, bahkan dalam buku sejarah nasional yang dipelajari selama 12 tahun di bangku sekolah.

Sangat ironis ketika faktanya ulama seperti KH. M. Hasyim Asy’ari dan santrinya yang tidak lain adalah anaknya sendiri KH. A. Wahid Hasyim adalah pahlawan nasional dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan membangun Dasar Negara.

Buku ini, Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad: Garda Depan Menegakkan Indonesia (1945-1949) yang ditulis oleh Zainul Milal Bizawie ingin menunjukkan bahwa sejarah seharusnya mengkaji dengan jernih adanya kepentingan politik yang terdapat dalam relasi kuasa (power relation), atau yang dikenal dengan politik pengetahuan (politic of? knowledge). Dengan kata lain, perlunya kesadaran akan saling berkelindannya atau berjalan seiring antara penulisan sejarah dengan kekuasaan.

Dalam Muqaddimah-nya, Ibnu Khaldun juga mengkritik penulisan historiografi sejarah yang tidak sesuai dengan fakta seseorang. Yaitu ketika Khalifah Harun ar-Rasyid dalam sejarah ditulis sebagai seorang yang suka madat dan madon, karena faktanya sang Khalifah adalah seorang yang pemberani, cerdas, dan bijaksana. Mana mungkin sejarah Harun ar-Rasyid ditulis seperti itu jika tidak ada faktor politik kekuasaan.

Ulama-Santri, Garda Depan Perjuangan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama-Santri, Garda Depan Perjuangan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama-Santri, Garda Depan Perjuangan Kemerdekaan

Milal yang juga seorang santri menyadari bahwa jika santri sendiri yang tidak menulis sendiri sejarahnya, siapa yang akan menulis. Karenanya, buku ini mencoba memaparkan suatu plot cerita kiprah ulama-santri yang secara tidak disadari mengungkap rangkaian fakta-fakta yang telah membangun sebuah episteme yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Bagian pertama buku ini mengungkapkan kajian mistifikasi yang dibangun secara simbolik sebagai dasar perjuangan ulama-santri. Bagi santri dan masyarakat, seorang ulama atau Kyai dianggap sebagai pengawal agama dan penunjuk jalan kebaikan. Posisi ulama atau Kyai sangat penting menjadi symbol perlawanan atau perjuangan. Kemampuannya dan kesaktiannya yang luar biasa akan memperteguh daya kohesi dan motivasi bagi santri dan masyarakat untuk memposisikan ulama sebagai panutan (hal.17).

PKB Kab Tegal

Bagian kedua buku ini mengungkapkan perlawanan ulama dan santri sejak Syekh Yusuf al-Makassari hingga turun-temurun membentuk jaringan perlawanan ulama kepada Syekh Hasyim Asy’ari dan Kyai Wahab Chasbullah (Pendiri NU) yang tak pernah padam meski kolonial Belanda telah semakin berkuasa. Bahkan karena tindakan kolonial Belanda yang terus menindas dan mengganggu tegaknya agama Islam, ulama-santri tidak pernah padam melakukan perlawanan terhadap kolonial sehingga meledakkan perang besar, yaitu Perang Jawa Diponegoro sebelum era Mbah Hasyim Asy’ari.

Bagian ketiga buku ini memaparkan lebih jauh pergerakan ulama-santri melawan kolonial Belanda dengan politik etisnya yang membuat kalangan pesantren begitu terpinggirkan. Datangnya Jepang yang memposisikan diri sebagai saudara tua menghadirkan penjajahan baru yang tak kalah kejamnya hingga akhirnya ulama-santri membentuk laskar Hizbullah.

Terbentuknya Hizbullah awalnya keinginan Jepang merangkul umat Islam seluruh Indonesia untuk dilatih militer dan dikirim ke Jepang bergabung dengan Heiho melawan tentara sekutu, namun dengan gagasan brilian KH. Hasyim Asy’ari laskar santri tersebut terpisah dengan Heiho dan membentuk barisan tersendiri yaitu Laskar Hizbullah. Laskar ini dibentuk Mbah Hasyim untuk mempersiapkan kemerdekaan RI sekaligus mempertahankannya.

PKB Kab Tegal

Perjuangan Mbah Hasyim tidak berhenti sampai di situ, bagian keempat buku ini menjelaskan secara detail gagasan KH. Hasyim Asy’ari dalam mencetuskan fatwa Resolusi Jihad dimana fatwa tersebut mampu menggerakan Pemerintah RI dan seluruh bangsa Indonesia khususnya yang beragama Islam untuk bersama-sama melawan tentara Sekutu yang diboncengi NICA Belanda.

Laskar Hizbullah, Fisabilillah, dan seluruh rakyat Indonesia berbekal fatwa jihad Mbah Hasyim yang diteguhkan Resolusi Jihad, pantang mundur menolak kedatangan kolonial. Resolusi Jihad tersebut menyeru seluruh elemen bangsa khususnya umat Islam untuk membela NKRI. Pertempuran 10 November 1945 meletus, laskar ulama-santri dari berbagai daerah berada di garda depan pertempuran. Perjuangan laskar ulama-santri terjadi di berbagai daerah terpompa semangat Resolusi Jihad Mbah Hasyim Asy’ari.

Pada bagian kelima menjelaskan bahwa perjuangan ulama-santri berlanjut dalam pertempuran melawan penjajah bahkan eskalasinya semakin keras diiringi dengan berbagai strategi diplomasi. Karena yang diusung oleh para ulama adalah politik kebangsaan, maka laskar Hizbullah tidak mempermasalahkan kebijakan-kebijakan Negara terkait dengan tentara Negara. Bahkan para ulama tetap menjaga semangat juang dengan meneguhkan kembali resolusi jihad jilid II. Meskipun perjanjian Linggarjati dan Renville telah merugikan, namun semangat juang ulama-santri tetap berkobar. ?

Bagian keenam yang merupakan bagian terakhir buku ini mengupas tentang ulama pesantren dan bambu runcing. Kisah tentang karomah dan kehebatan para Kyai serta kehebatan bambu runcing yang telah mendapatkan doa dari para Kyai. Kisah-kisah yang menurut sejarawan barat tidak rasional tapi telah menjadi realitas sejarah Nusantara pada umumnya. Sebut saja sejarawan Prancis, Voltaire (w. 1778) dengan teori progresifnya bahwa sebuah peristiwa sejarah haruslah bersifat positivistik, rasional, dan dapat dinalar. Oleh sebab itu, teori progresif Voltaire tidak bisa digunakan untuk membaca sejarah Nusantara.

Dari bagian pertama hingga keenam, nampak bahwa ulama-santrilah yang mampu secara konsisten mengadakan perlawanan terhadap kolonial. Dengan kata lain, ulama dan pesantren menjadi simbol perlawanan kolonial. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa satu-satunya elemen bangsa yang tidak pernah terjajah oleh kolonial adalah ulama-santri dan pesantren, bahkan menjadi garda depan dalam menumpas kolonialisme.

Buku ini menjadi bacaan ‘wajib’ bangsa Indonesia agar sejarah yang sesungguhnya dapat dibaca secara komprehensif, tidak anakronistik (sepenggal-penggal) sehingga memperteguh serta mengokohkan jati diri dan martabat bangsa Indonesia.

?

Judul? ? ? ? ? ? ? ? : Laskar Ulama-Santri & Resolusi Jihad: Garda Depan Menegakkan Indonesia (1945-1949)

Penulis? ? ? ? ? : Zainul Milal Bizawie

Penerbit? ? ? : Pustaka Compass, Tangerang

Tahun? ? ? ? ? : Cetakan I, Januari 2014

Tebal? ? ? ? ? ? : xxxii + 420 halaman

Peresensi? : Fathoni, Mahasiswa Pascasarjana STAINU Jakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Tokoh PKB Kab Tegal

Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader

Tegal, PKB Kab Tegal . Ketua baru Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Aditio Prasetio mengaku menjadikan kemandirian ekonomi para kader sebagai bagian dari prioritas programnya. Hal ini ia sampaikan menjalang ?

Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Baru IPNU Tegal Fokus Kemandirian Ekonomi Kader

”Kami nanti akan mengadaan pelatihan-pelathan yang bersifat wirausaha agar terciptanya kader IPNU-IPPNU yang mandiri dalam berwirausaha,” tukasnya menjelang pelantikan seiring dengan hari lahir NU ke 88 yang bertempat di GOR Tri Sanja Slawi, 2 Februari nanti.

Aditio terpilih sebagai ketua dalam Konferensi Cabang IPNU XIX yang digelar secara bersamaan dengan Konferenci Cabang Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) XVIII, 24–29 Desember 2013, di Pondok Pesantren Al Fajar Babakan, Lebaksiu, Tegal. Terpilih sebagai IPPNU dinahkodai Susi Priyatin.

PKB Kab Tegal

Aditio mengatakan, konferensi IPNU-IPPNU merupakan ajang bergengsi dalam regenerasi kepemimpinan. Hal itu sebagai bentuk proses menciptakan pemimpin yang memiliki intelektual tinggi dan bukan mengutamakan pembenaran sepihak.

PKB Kab Tegal

”Kami ingin, kader IPNU-IPPNU nanti memiliki ideologi yang mampu membangun masa depan yang cerah. Yang lebih diutamakan, yakni memiliki integritas yang baik dalam menyikapi persoalan-persoalan yang terjadi,” ungkapnya.

Aditio yang berasal dari PAC IPNU Tarub mengaku tidak pernah berfikir untuk menjadi ketua PC IPNU Kabupaten Tegal. Bagi dia, yang ada di fikirannya adalah berjuang dan belajar di IPNU. Namun demikian, sejarah mengatakan berbeda.

”Jadi, biar bagaimanapun, amanat ini harus saya emban dengan semaksimal mungkin walau pun masih tahap belajar. Kedepan, insya Allah akan kami tata mulai dari susunan pengurus yang jeli dalam memilah nama-nama yang akan di pasang di struktur organisasi,” ungkapnya.

Hal itu dia lakukan, agar semua nama-nama yang dipasang nanti bisa berkerja sesuai kemampuanya masing-masing. Selanjutnya, pihaknya memiliki program penataan kesekretariatan, dan administrasi, serta penataan lain.

Terkait dengan program, pihaknya akan mengutamakan pada kaderisasi. Hal itu bertujuan untuk melahirkan pemimpin di tubuh IPNU-IPPNU yang berakhlakul karimah, sesuai dengan visi IPNU-IPPNU. Yakni, terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia. Selain itu, berwawasan kebangsaan, bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. (Abdul Muiz/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Putra Putri Pendiri Bangsa Serukan Jaga Kebhinekaan

Jombang, PKB Kab Tegal. Putra Putri Pendiri Bangsa Dan Tokoh Lintas Agama berkumpul di pesantren Tebuireng Jombang, Ahad (13/8). Mereka ‘terpaksa’ turun gunung mengingatkan pemerintah dengan memberikan Seruan Kebangsaan agar segera merajut kembali kebhinekaan yang digelorakan pendiri Bangsa.

Putra Putri Pendiri Bangsa Serukan Jaga Kebhinekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Putra Putri Pendiri Bangsa Serukan Jaga Kebhinekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Putra Putri Pendiri Bangsa Serukan Jaga Kebhinekaan

Mereka adalah Nuskhi Hadikusumo cucu Ki Bagus Hadikusumo, Salahudin Wahid Putra KH Wachid Hasyim, SR Handini B Maramis, Putri AA Maramis, Agus Tanzil Sjahroezah,  Cucu Agus Salim,  MA Rahadi Subardjo , Putra Prof Mr Achmad Soebardjo, Nugroho Abi Kusno Cucu Abikoesno Tjokrosoejoso dan Meutia Hatta putri Bung Hatta.  

“Sebagai putra putri pendiri bangsa, kita prihatin atas kondisi bangsa terutama terkait pentingnya soal Bhineka Tungal Ika yang agak kurang baik,  harus bisa dipersatukan kembali, rakyat harus sejahtera dan Negara harus aman, kedaulatan harus dijaga dengan baik,” ujar Meutia Hatta usai membacakan Seruan. 

Apakah kondisi Negara sudah sangat genting, sehingga putra-putri pendiri bangsa harus turun gunung memberikan Seruan Kebangsaan,  putri mantan wakil presiden pertama Mohamad Hatta ini tidak menampik.

”Bisa dikatakan seperti itu, tapi yang terpenting apa yang harus dilakukan bersama, oleh semua pihak. Kita memiliki musuh bersama yang harus dihadapi.  Musuh yang dihadapi tidak harus konkrit, tetapi abstrak, seperti kemiskinan, penganggauran dan lainnya harus kita hadapi bersama,” tandasnya.

PKB Kab Tegal

Hal yang sama disampaikan KH Salahudin Wahid yang mengatakan pemerintah harus segera meminimalisir adanya benih-benih intoleransi yang bisa menyebabkan perpecahan.

”Kita merasa ada hal hal yang mengganggu kita akhir-akhir ini, potensi perpecahan itu ada, seberapapun kecilnya harus kita cegah, kita nanti akan keliling kekeberapa tokoh menyampaikan seruan ini, termasuk menyampaikan kepada presiden,” ujarnya.

Untuk mencegah pontensi perpecahan itu, lanjut Gus Salah biasa dipanggil adalah menjaga toleransi. Semuanya bertanggunggungjawab untuk mencegah hal itu.

”Kuncinya toleransi, toleransi itu adalah menghargai perbedaan. Dan itu ada kaedahnya, yakni jangan melakukan sesuatu kepada orang lain, sesuatu yang tidak diinginkan kepda kita. Itu adalah Golden role of etik,”ujarnya. 

PKB Kab Tegal

Sementar itu, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansah yang menerima Seruan Kebangsaan dari Putra Putri Pendiri Bangsa dan Tokoh Lintas Agama mengatakan, pihaknya akan meneruskan kepada presiden Jokowi.

“Seruan ini akan kami sampaikan secara langsung kepada bapak presiden. Dan sudah saya konfirmasikan kepada Menteri Sekretaris Negara. Dan saya sudah ngomong kepada beliau-beliau jika berkenan seruan ini akan sangat besar signifakansinya, jika seruan ini bisa disampaikan langsung kepada bapak presiden,” ujarnya.

Khofifah yang juga Ketua PP Muslimat NU ini menambahkan dari 9 tokoh nasional, yang merumuskan hal-hal subsantif pendirian bangsa ini, ada 4 dari nasionalis, 4 islam dan kelompok Kristen.

“Kebersamaan mereka, atas nama wakil para pendiri bangsa, sebagai hadiah ulang tahun Kemerdakaan Bangsa Indonesia yang ke 72. Mereka tidak bisa tinggal diam, mereka turun gunung dan seruan nasional,”tandas Mensos.

Yang juga penting, lanjut Khofifah, seruan ini juga ditandatangani oleh putra putri pendiri bangsa tetapi juga oleh lintas agama, "ini bersatunya mereka, mudah mudahan bisa menjadi perekat yang lebih kuat untuk NKRI kedepannya,” pungkasnya. .(Muslim Abdurrahman)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Tokoh PKB Kab Tegal

Rabu, 29 November 2017

Sambil Shalawatan, Jamaah Istighotsah dengan Tertib Tinggalkan GOR Delta

Sidoarjo, PKB Kab Tegal - Istighotsah Kubro dalam rangka hari lahir ke-94 Nahdlatul Ulama, yang diselenggarakan PWNU Jawa Timur di GOR Delta Sidoarjo berlangsung khusyuk. Usai ditutup dengan doa oleh sembilan kiai khos, ratusan ribu jamaah Nahdliyin secara tertib meninggalkan lokasi Istighotsah.

Dari pantauan PKB Kab Tegal, Ahad (9/4) sekitar pukul 09.10, jamaah yang sebagian besar mengenakan busana putih berjalan kaki menuju kendaraan mereka sembari mengumandangkan shalawat nabi dan lagu Ya Ahlal Wathan.

Sambil Shalawatan, Jamaah Istighotsah dengan Tertib Tinggalkan GOR Delta (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambil Shalawatan, Jamaah Istighotsah dengan Tertib Tinggalkan GOR Delta (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambil Shalawatan, Jamaah Istighotsah dengan Tertib Tinggalkan GOR Delta

Selain membaca shalawat, jamaah juga memekikkan yel-yel, seperti “Siapa Kita?” "NU" , “Pancasila!” “Jaya!”, dan “NKRI!” “Harga Mati!”.

PKB Kab Tegal

Untuk sampai ke lokasi parkir kendaraan, jamaah harus berjalan kaki sepanjang tiga kilometer dari GOR Delta."Walaupun berjalan kaki cukup jauh dan berdesakan seperti ini, tapi tidak capek," ujar Mustaqim, santri asal Trenggalek.

Satuan keamanan dari Polres Sidoarjo dan anggota Banser tampak sibuk menertibkan kendaraan yang melintas. Mereka terpaksa melakukan sistem buka tutup kendaraan pada jalur yang dilalui jamaah. Kendaraan milik tamu VIP juga meninggalkan lokasi dengan antrie

PKB Kab Tegal

Hingga pukul 10.30 WIB, jalan raya kembali lancar. Kompleks GOR Delta berangsur-angsur sepi. Hanya tampak petugas kebersihan yang sedang memunguti sisa sampah.

Seperti diketahui, Istighotsah Kubro yang mengusung tema "Mengetuk Pintu Langit, Menggapai Nurullah" itu dihadiri para kiai sepuh Nahdltul Ulama, para pejabat tinggi negara dan daerah setempat, serta masyarakat secara umum. (Zaenal Faizin/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaSantri PKB Kab Tegal

Kiai Said: Indonesia Negara Damai

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, Islam datang dengan penganutnya yang moderat atau umatan wasatan. Dalam sejarah di Indonesia, Islam disebarkan Wali Songo, termasuk Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang melakukan dakwah di Cirebon.

Demikian disampaikan Kiai Said pada acara Haul dan Khotmil Qur’an di lapangan Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10).

Kiai Said: Indonesia Negara Damai (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Indonesia Negara Damai (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Indonesia Negara Damai

Menurutnya, seusai era Wali Songo, ajarannya diterima para kiai melalui pesantren. Kemudian pesantren mengajarkan Islam yang berkarakter moderat itu kepada masyarakat.

Pada tahun 1926, KH Hasyim Asy’ari bersama kiai-kiai lain pun membentuk jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah aktivitas para kiai dan santri.

Kiai asal Cirebon ini juga menjelaskan tentang keputusan monumental NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di antara momentum bersejarah organisasi NU ialah memutuskan pada muktamar NU di Banjarmasin tentang status negara Indonesia, yakni darus salam atau negara damai.

PKB Kab Tegal

“NU berkeyakinan itulah yang paling pas, paling bermanfaat, paling berkah. Itu ajaran Kiai Hasyim Asy’ari. Dulu, sekarang, dan akan datang,” tegasnya.

Pada acara yang bertemakan Merawat Tradisi untuk Memperkokoh NKRI ini dihadiri Presiden Republik Indonesia (RI) H Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengasuh Pesantren KHAS Kempek KH Mustofa Aqil Siroj, dan lain-lain. (Husni Sahal/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Dikunjungi Para Mufti Dunia, Bupati Banyuwangi Paparkan Kontribusi Pesantren

Banyuwangi, PKB Kab Tegal. Kendati dihuni penganut agama yang beragam, namun Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tak pernah bergejolak. Warganya yang plural hidup rukun dan damai. Itu karena masing-masing tokoh agama senantiasa menebarkan kesejukan.

Dikunjungi Para Mufti Dunia, Bupati Banyuwangi Paparkan Kontribusi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Dikunjungi Para Mufti Dunia, Bupati Banyuwangi Paparkan Kontribusi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Dikunjungi Para Mufti Dunia, Bupati Banyuwangi Paparkan Kontribusi Pesantren

Demikian dikemukakan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat menjamu para mufti dan peserta Konfernsi Internasional ICIS di halaman belakang pendopo Banyuwangi, Jumat (28/3).

Menurut Anas, di Banyuwngi juga terdapat banyak pesantren dengan kiainya yang menjadi pionir dalam menjaga kerukunan di tengah keragaman agama. “Mereka menjadi benteng Ahlissunnah wal Jama’ah yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderat,” tuturnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo sekaligus tuan rumah konferensi, KHR Achmad Azaim Ibrahimy, berharap agar konferensi dapat bermanfaat bagi kondisi umat Islam yang berpaham Aswaja di tengah-tengah banyaknya aliran yang dapat menimbulkan konflik.

Begitu mendarat di lapangan terbang Blimbingsari, Banyuwangi, Jumat siang, para mufti dan pengurus ICIS yang dipimpin KH Hasyim Muzadi disambut oleh Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Aly dan pengurus IKSASS serta pejabat Pemkab Banyuwangi.

PKB Kab Tegal

Para mufti yang hadir dan akan menjadi narasumber di konferensi tersebut adalah Prof DR. Syekh Wahbah Azzuhaily (Syiria), Syekh Mahdi bin Ahmad As Shumaidai (Irak), Syekh Abdul karim Dibagghi (Al-Jazair), dan Syekh Kholid Shaheen El Ghanim (Qatar). Duta besar Syiria Bassam Al Khatib dan Duta Besar Libia Sadek bin Sadek juga turut mengiringi acara tersebut. (Aryudi A Razaq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah PKB Kab Tegal

Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016

Malang, PKB Kab Tegal. Dwi Wahyudi, anggota Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih juara di ajang Bidikmisi on March (BIOMA) 2016 yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Mahasiswa Pendidikan Biologi Unila ini terinspirasi film animasi Yu Gi Oh dalam memperoleh ide yang selanjutnya ia tuangkan dalam karya tulis.

Dalam lomba esai BIOMA 2016, Dwi mengusung judul Heroes Card Game yang mengadaptasi konsep permainan pada kartu-kartu Yu Gi Oh. Konsep tersebut ia modifikasi dengan mengganti gambar kartu Yu Gi Oh dengan gambar para pahlawan nasional juga para penjajah.

"Berawal dari gemar main game, kebetulan ada teman ngabari BIOMA ini. Saya mengamati Indonesia saat ini banyak terjadi korupsi. Hal ini menunjukkan Indonesia mengalami krisis karakter. Jadi saya ingin gabungkan antara game dan krisis karakter di Indonesia”, tutur Dwi.

Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Terinspirasi Yu Gi Oh, Mahasiswa KMNU Lampung Juara BIOMA 2016

Lebih lanjut mahasiswa kelahiran Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung ini berharap esai Heroes Card Game yang ditulisnya dapat menanamkan karakter kepahlawanan sejak dini. Menurutnya, jika sejak SD sudah tertanam karakter jujur dan positif, maka ketika sudah dewasa nanti ia tidak akan bertindak amoral.

Dia juga menjelaskan bahwa nantinya selain konsep kartu secara fisik, Heroes Card Game ini dapat dikembangakan menjadi permainan pada PC maupun handphone berbasis android. Dengan ide ringan dan unik namun sangat bermakna inilah, Dwi Wahyudi berhasil menyabet juara umum lomba esai pada ajang BIOMA 2016.

"Ini adalah esai kedua yang saya tulis. Pencapaian ini saya jadikan sebagai bentuk rasa syukur ucapan terima kasih kepada mereka yang sudah memberikan dukungan moril pada saya, karena tanpa dukungan mereka saya tidak akan sampai pada pencapaian ini," ujar Dwi. Selamat Dwi Wahyudi, keluarga KMNU bangga padamu.(el Naomiy/Zunus)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Fragmen PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Acara deklarasi pilkada damai 2015 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo bertema "Pilkada Aman, Sidoarjo Nyaman" di aula LP Maarif Sidoarjo, Jumat (4/12), siang berjalan lancar namun tak sesuai harapan.

PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir

Ketua PC PMII Sidoarjo Gigin Anggi Zuarinsa menjelaskan, empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo yang rencananya dihadirkan dalam acara tersebut tak semuanya hadir, hanya paslon nomor 3 (Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifudin) dari partai PKB saja yang hadir.

"Acaranya berjalan lancar tapi tak sesuai harapan. Karena paslon yang hadir cuma nomor 3 saja. Ada rasa kekhawatiran adanya justifikasi PMII mendukung salah satu paslon jika hanya satu paslon saja yang hadir, dan kami kecewa karena adanya kekhawatiran tersebut," cetus Gigin.

PKB Kab Tegal

Gigin menyatakan bahwa PMII Sidoarjo ingin berpartisipasi aktif dalam hajat besar yang menentukan pemimpin Sidoarjo 5 tahun ke depan. Dirinya berharap supaya pilkada Sidoarjo aman dan nyaman, sejak pelaksanaan pilkada hingga terpilihnya pasangan calon menjadi bupati dan wakil bupati Sidoarjo yang sah.

"PMII Sidoarjo siap mengawal proses pilkada 9 Desember mendatang hingga siapa pun yang terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Sidoarjo, selama memegang amanah 5 tahun ke depan," tegas Gigin.

PKB Kab Tegal

Pengawalan kebijakan-kebijakan pemimpin selanjutnya terus menjadi garapan PMII Sidoarjo. "Kami berharap semoga penyelenggara pilkada, aparat keamanan, media massa (wartawan) khususnya bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan di Sidoarjo," harap Gigin.

Nampak hadir dalam acara itu, Ketua KPUD Sidoarjo M Zainal Abidin, Ketua Panwaslu Sidoarjo Ulul Azmi, Kodim Sidoarjo yang diwakili Danramil Tulangan, Polres Sidoarjo beserta tamu undangan lainnya.

Sementara itu, paslon nomor 1 (MG Hadi Sutjipto-Abdul Kholik) tak dapat menghadiri acara tersebut karena bersamaan dengan adanya acara kampanye akbar yang digelar di parkir timur Gelora Delta Sidoarjo. (Moh Kholidun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal

Komunitas Santri Jombang Gelar Upacara Kemerdekaan di Tengah Sungai

Jombang, PKB Kab Tegal? . Pemandangan unik terlihat pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-71 yang dilakukan Komunitas Santri Jogo Kali Jombang, Jawa Timur. Mereka menggelar upacara di Sungai Jombang Wetan bersama warga sekitar dan relawan penggiat sungai setempat.?

Komunitas ini sebagai wadah para relawan yang peduli dengan kebersihan sungai di Jombang. Bahkan sejak tahun 2015, mereka komitmen mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai.?

Fatkhurrahman, Koordinator Komunitas Santri Jogo Kali, menyatakan acara itu pertama kali dilakukan di kota santri ini. Menurutnya suasana perayaan yang tak biasa itu bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Apalagi, sungai-sungai di Jombang akhir-akhir ini sudah banyak tercemar oleh limbah pabrik dan sampah.

Komunitas Santri Jombang Gelar Upacara Kemerdekaan di Tengah Sungai (Sumber Gambar : Nu Online)
Komunitas Santri Jombang Gelar Upacara Kemerdekaan di Tengah Sungai (Sumber Gambar : Nu Online)

Komunitas Santri Jombang Gelar Upacara Kemerdekaan di Tengah Sungai

"Dengan acara ini, semoga masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah atau limbah di Sungai," katanya saat ditemui di lokasi acara, Rabu (17/8).?

Ia menambahkan dalam perayaan tersebut memberikan penekanan terhadap pentingnya gotong royong untuk memperhatikan kelestarian sungai. "Nilai kegotong-royongan untuk membersihkan sungai dan kampaye bersih kali juga otomatis sudah mulai tertanam," imbuhnya.?

Dikatakan dia, kemerdekaan hendaknya dimaknai secara luas. Orientasinya bukan hanya sekedar mendengungkan bersih dari penjajah, namun lebih dari itu, lingkungan hidup termasuk kebersihan sungai harus menjadi pusat perhatian masyarakat. "Kita juga harus merdeka dari sampah," tandasnya.?

PKB Kab Tegal

Namun ia bersyukur, selama ini Komunitas Santri Jogo Kali dapat menjaga kebersihan dan merawat sejumlah sungai yang berada di Jombang dengan intensif.?

Upacara dimulai pukul 08.30 WIB hingga selesai. Peserta upacara berjejer rapi di tengah sungai dengan khidmat. Mereka tampak terlihat menikmati suasana perayaan HUT kemerdekaan.?

PKB Kab Tegal

Setelah upacara, peserta bergegas membersihkan sungai. Mereka mengumpulkan dan membuang sampah ke tempat yang telah disediakan. (Syamsul Arifin/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal

Mau Gabung IPNU-IPPNU? Makesta Dulu

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Tambaksari Surabaya menggelar Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) di gedung MWCNU Porong Sidoarjo, Jum’at (26/12).

Makesta sebagai gerbang awal bagi pelajar NU yang ingin bergabung dengan IPNU. Sebagai level pertama dalam proses pengkaderan IPNU, Makesta diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar tentang Ahlussunnah wal Jamaah dan ke-NU-an bagi pelajar NU.

Mau Gabung IPNU-IPPNU? Makesta Dulu (Sumber Gambar : Nu Online)
Mau Gabung IPNU-IPPNU? Makesta Dulu (Sumber Gambar : Nu Online)

Mau Gabung IPNU-IPPNU? Makesta Dulu

Hadir dalam acara tersebut ketua baru PC IPNU-IPPNU Kota Surabaya hasil konferensi kemarin, Agus setiawan dan Arumy Maulida. Keduanya hadir memberikan semangat bagi kader-kader IPNU-IPPNU Tambaksari untuk terus berkarya bersama menjadi pelajar yang memgang teguh islam rahmatan lil ‘alamin ala ahlussunnah wal jama`ah.

PKB Kab Tegal

“Makesta IPNU-IPPNU Tambaksari digelar sebagai langkah awal pengkaderan pelajar NU di wilayah kecamatan Tambaksari, untuk menggagas lahirnya kader NU yang bertanggung jawab,” kata Achnaf al-Asbahani FR ketua PAC IPNU Tambaksari.

Kegiatan yang diikuti 20 anggota IPNU dan 15 anggota IPPNU ini berakhir hari Ahad (28/12) kemarin setelah disampaikan banyak materi tentang ke-IPNU-IPPNU-an, kepemimpinan, dinamika kelompok, problem solving dan materi Makesta yang lain. (Muh. Sholeh Anas/Anam)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan PKB Kab Tegal

Pelatihan Asistensi Kiai NU

Bandung, PKB Kab Tegal

Selama ini wacana penguatan ulama sering diangkat, tapi sulit untuk diwujudkan. Beberapa hasil refleksi mengatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah karena fokus penguatan itu tertuju kepada para kiai atau ulama secara langsung. Sementara mereka memiliki banyak keterbatasan, menyangkut usia, kesibukan, dan lain-lain.



Pelatihan Asistensi Kiai NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelatihan Asistensi Kiai NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelatihan Asistensi Kiai NU

Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah Robithah Ma’ad Islamy (PW RMI) Jawa Barat, KH Abdul Chobir, dalam sambutan acara bertajuk Pelatihan Asistensi Kiai NU. Acara yang kelola RMI ini diikuti oleh 26 utusan pesantren dari 26 kabupaten/kota seluruh Jawa Barat.

Acara yang telah berlangsungkan dari tanggal 3-5 Desember ini bertempat di? Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, jalan Terusan galunggung No. 09 Bandung. Pelatihan yang rencanya dilakukan beberapa tahap ini dinilai unik, karena di baru pertama kali dilakukan.

PKB Kab Tegal

“Pelatihan ini ikhtiyar PW RMI Jabar untuk memecahkan problem yang disebut Kiai Chobir dalam sambutan tadi,” ujar Iip D Yahya, ketua panitia yang juga wakil sekretaris PW RMI Jawa Barat itu.

PKB Kab Tegal

“Pesertanya kebanyakan anak kiai, kerabat dekat atau santri kepercayaan. Saya kaget, ternyata mereka antusias,” tambah Iip D Yahya, penulis biografi KH Ilyas Ruchiyat, Cipasung Tasikmalaya.

Selama tiga hari para peserta diperkenalkan dengan teori jurnalisitik, teknik dasar penulisan biografi, pengenalan peta mutakhir pesantren dan NU di tingkat nasional dan internasional, serta manajemen internal pesantren. Acara ini mendatangkan Abdul Mun’im DZ (PBNU), Muhammad Syafi dan Hamzah Sahal dari PKB Kab Tegal, Ahmad Dairobi dari pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. (yy)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk

Nganjuk, PKB Kab Tegal. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan enam Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum (LPKS ABH) di seluruh Indonesia Lembaga-lembaga tersebut sebagai pusat rehabilitasi sosial bagi anak yang berhadapan dengan hukum.

Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos Resmikan 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Nganjuk

"Saat ini, masih ada 8.900-an anak kita yang berhadapan dengan hukum. Untuk anak di bawah usia 18 tahun harus dibina. Namun karena keterbatasan saat ini masih dicampur dengan lembaga pemasyarakatan dewasa," kata Khofifah di Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (8/4) lalu seperti dilansir Antara.

?

Lima LPKS ABH yang diresmikan Khofifah di Nganjuk adalah LPKS ABH "Cokro Baskoro" Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur; LPKS ABH "Kasih Ibu" Kota Padang, Sumatera Barat; LPKS ABH "Insan Berguna" Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung; LPKS ABH "Surya" Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara; LPKS ABH "Songulara" Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dan LPKS ABH Kabupaten Subang, Jawa Barat.

PKB Kab Tegal

Khofifah mengatakan, saat ini ada sekitar 58 persen anak berhadapan dengan hukum yang divonis hukuman di bawah tujuh tahun penjara yang masih dibina di lembaga pemasyarakatan dewasa.

Sedangkan anak berhadapan dengan hukum yang divonis di atas tujuh tahun penjara sekitar 59 persen masih dibina di lembaga pemasyarakatan dewasa.

"Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, bila vonisnya di bawah tujuh tahun akan dibina di LPKS ABH yang dikelola Kementerian Sosial. Sedangkan bila vonisnya di atas tujuh tahun, akan dibina di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang dikelola Kementerian Hukum dan HAM," papar Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

PKB Kab Tegal

Khofifah tidak memungkiri bahwa masih banyak anak yang dibina di lembaga pemasyarakatan dewasa, contohnya pelaku kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur berinisial YY di Bengkulu, yang tujuh di antaranya masih anak-anak.

"Pengadilan Negeri Bengkulu menjatuhkan hukuman 10 tahun kepada mereka. Saya sudah meminta kepada Kementerian Hukum dan HAM agar mereka dibina di LPKA Bandung yang akhirnya dikabulkan," terangnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Anti Hoax, Habib PKB Kab Tegal

Selasa, 28 November 2017

Jelang UN, IPNU-IPPNU Karanganyar Gelar Istighotsah Kubra

Karanganyar, PKB Kab Tegal. Pelaksanaan ujian nasional (UN) tinggal menghitung hari. Sekitar 600 siswa SMP/MTs. kelas IX dan SMA/MA/ SMK se-Kabupaten Karanganyar menggelar istighosah bersama di Masjid Agung Karanganyar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Karanganyar, Sabtu (12/4). Ratusan siswa ini berdoa memohon ketenangan batin dan persiapan menghadapi UN yang akan dilaksanakan mulai Senin (14/4).

Jelang UN, IPNU-IPPNU Karanganyar Gelar Istighotsah Kubra (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang UN, IPNU-IPPNU Karanganyar Gelar Istighotsah Kubra (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang UN, IPNU-IPPNU Karanganyar Gelar Istighotsah Kubra

Para siswa se-Karanganyar tersebut sejak lepas Dhuhur telah memenuhi Aula Masjid Agung Karanganyar. Mereka dengan khidmat melantunkan ayat-ayat Al Quran. Acara istighosah tersebut seperti biasa diawali dengan bacaan Sholawat Nabi Muhammad dengan diiringi grup hadrah Al-Munawwar Matesih.

Ketua Panitia penyelenggara, Wahyu memberikan motivasi kepada para peserta istighostah "Mari kita bersama-sama untuk menata hati dan fikiran melalui berdoa maupun berdzikir untuk meraih kelulusan dalam ujian mendatang," ujarnya saat memberikan sambutan.

PKB Kab Tegal

Ia berharap kepada peserta istighotsah agar setelah lulus nanti untuk ikut dan bergabung dengan organisasi IPNU-IPPNU, tambahnya

PKB Kab Tegal

Istighotsah yang dipimpin oleh Rais Syuriah MWC NU Karangapandan, KH. Agus Mushtafa berlangsung khusuk dan khidmat. Usai berdoa, KH. Yahya menyampaikan pesan singkat kepada ratusan pelajar yang hadir.

KH. Mushtafa mengajak para pelajar untuk selalu berdoa, berikhtiar dan meminta doa restu kepada orang tua dan guru-guru agar ilmu yang dicita-citakan bermanfaat.

"Sebagai pelajar harus terus berdoa, berikhtiar, dan meminta doa dan restu kepada orang tua dan guru-guru kalian agar apa yang dicita-citakan bermanfaat baik di dunia maupun akhirat," pesannya ratusan pelajar

Sementara, Ketua PC.IPNU, Khalid menjelaskan kegiatan ini menjadi agenda rutinan yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ujian Nasional.

"Alhamdulillah, acara ini mampu membuat para Pelajar tampak semakin optimis dalam menghadapi UN yang akan digelar 14 April mendatang." tuturnya.

Dalam acara tersebut tampak hadir Ketua PCNU Kabupaten Karanganyar, Kiai Mukti Ali, Kiai dan  Kasi Mapenda Kemenag Kab. Karanganyar Drs. H. Muhtadi M.Pd. (Ahmad Rosidi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Ulama, Pertandingan PKB Kab Tegal

Tes Penerimaan Mahasiswa Baru UNU NTB Masuk Gelombang Kedua

Mataram, PKB Kab Tegal. Unversitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat menggelar tes gelombang kedua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di kampus utama jalan Pendidikan nomor 6 Kota Mataram Rabu (12/8). Sebanyak seratus lebih calon mahasiswa tampak mengerjakan soal yang diujikan di lokasi seleksi.

Tes Penerimaan Mahasiswa Baru UNU NTB Masuk Gelombang Kedua (Sumber Gambar : Nu Online)
Tes Penerimaan Mahasiswa Baru UNU NTB Masuk Gelombang Kedua (Sumber Gambar : Nu Online)

Tes Penerimaan Mahasiswa Baru UNU NTB Masuk Gelombang Kedua

"Jumlah peserta yang ikut tes sebanyak 133 orang dari semua jurusan yang tersedia," kata Wakil Ketua Panitia Pelaksana Jamiluddin.

Materi yang diujikan, kata jamil, hanya tes tulis yang ? meliputi materi Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, dan Pendidikan Agama.

PKB Kab Tegal

"Dari keseluruhan yang mengikuti tes PMB ini yang paling diminati adalah jurusan Farmasi Kesehatan. Selebihnya terbagi pada 10 prodi yang tersedia," katanya.

PKB Kab Tegal

Gelombang kedua ini merupakan gelombang terakhir. Pihak penyelenggara tidak membuka gelombang tes penerimaan selanjutnya.

“Karena, tanggal 26-28 Agustus sudah mulai ospek. Per 1 September nanti proses perkuliahan sudah dimulai,” terangnya. (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai PKB Kab Tegal

Iqra’ dan Dimensi Masyarakat Digital

Oleh Ahmad Yahya

Manusia dititahkan oleh Allah swt sebagai khalifah dimuka bumi ini dengan diberi potensi akal pikiran. Manusia dituntut untuk berlomba-lomba mengembangkan potensi dirinya dan mengangtualisasikannya secara nyata dalam kehidupan sosial. Oleh sebab itu manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas semua usaha yang pernah dilakukannya dihadapan sang khaliq. 

Membaca adalah perintah Allah swt yang pertama kepada Nabi Muhammad saw, menurut bahasa Al-Quran berasal dari kata qara’ yang artinya membaca, atau bacaan, sehingga Al-Quran adalah kalam Allah swt yang diturunkan dengan kewajiban membacanya bagi hamba-hamba-Nya. Dan ini dikuatkan dengan perintah Allah swt yang diturunkan yaitu surah Al ‘Alaq ayat 1-5: 

Iqra’ dan Dimensi Masyarakat Digital (Sumber Gambar : Nu Online)
Iqra’ dan Dimensi Masyarakat Digital (Sumber Gambar : Nu Online)

Iqra’ dan Dimensi Masyarakat Digital

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq :1-5)

Ayat di atas menunjukkan bagaimana Allah swt telah mengutamakan kewajiban membaca bagi hamba-hamba-Nya. Karena dengan membaca setiap manusia dapat memahami, mempelajari serta menghayati sesuatu yang tidak diketahuinya. 

PKB Kab Tegal

Perintah membaca merupakan sesuatu yang paling berharga yang pernah dan dapat diberikan kepada ummat manusia.

Membaca juga sebagai perwujudan pelaksanaan perintah Allah swt, kaum muslimin dapat meningkatkan ilmu pengetahuan sehingga dengannya Allah swt akan meninggikannya beberapa derajat. Allah swt juga telah memerintahkan manusia untuk memperhatikan ciptaan Allah swt dan mempelajarinya hingga bermanfaat bagi kehidupan di dunia.

Tantangan iqra dalam masyarakat digital

Keberadaan internet dalam masyarakat digital saat ini tentunya sangat mempengaruhi pola pikir dan pola tata masyarakat dalam menentukan masa depannya untuk berkembang secara individu maupun kelompok. Semua sisi kehidupan sudah bergantung dengan teknologi digital, terutama wujud nyata adanya internet. Jadi, kalau disikapi secara arif dan bijaksana bahwa budaya kita saat ini tengah berkembang.

PKB Kab Tegal

Kehadiran alat-alat digital tersebut tentunya sangat membantu untuk meningkkan minat baca, dan minat mencari segala informasi yang dibutuhkan, karena semua informasi mudah di akses melalui media-media online, postingan facebook, instagram, cuitan di twitter maupun segala bentuk media-media yang menggelar segala informasi dan ilmu pengetahuan yang bersifat digital. Sehingga masyarakat kita hari ini bisa dikata adalah masyarakat digital yang tergantung dengan hal-hal tersebut.

Hal ini juga memberikan efisiensi dan kecepatan masyarakat dalam menerima sumber informasi dan pengetahuan secara luas. Mereka tanpa perlu repot-repot membeli koran, majalah, buku, bahkan menyempatkan membaca di perpustakaan.    

Kadang hal ini menjadi dua sisi mata pedang yang perlu dipikirkan dan di kaji ulang dengan akal sehat dan nalar waras. Salah satu sisi era digital memberikan informasi dan ilmu pengetahuan secara cepat dan memudahkan, disalah satu sisi menggiring ke arah yang negatif, menyesatkan dan sulit sekali dipertanggung jawabkan. Kemudian yang muncul adalah ancaman menggrogoti tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai ini.

Segala sumber informasi ditelan secara mentah-mentah tanpa dasar etika dan akhlak yang luhur. Arus deras Informasi selalu menggelinding secara liar tanpa arah. Ancaman terberatnya adalah fitnah dengan mudah berkembang disegala lini kehidupan masyarakat yang bersumber dari tekhnologi informasi yang berkembang saat ini. Jika sekadar membaca, barangkali sebagian besar dari kita banyak membaca tulisan-tulisan yang melimpah di dunia maya. Namun jika kita bicara membaca buku?

Minimnya jumlah buku yang dibaca orang Indonesia tidak lain karena kurangnya buku dan mahalnya harga buku yang terbit di negeri ini. Jangkauan membaca buku hanya golongan kelas menengah ke atas. Sedangkan golongan kelas bawah beranggapan bahwa buku bukan konsumsi pokok kelas bawah. Yang terpenting adalah segala kebutuhan keluarga tercukupi tiap harinya. Ini menjadi dasar bahwa pendidikan adalah hal yang utama, dan pendidikan menjadikan kemakmuran untuk seluruh lapisan masyarakat, bukan justru memiskinkan.

Ada beberapa hal yang harus diupayakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat di era digital saat ini. Pertama, kampanye gerakan membaca yang di canangkan pemerintah harus di dorong dengan tindakan nyata, tidak hanya slogan dan simbol belaka yang usang dimakan waktu. Kedua, menumbuhkan perpustakaan diberbagai daerah dengan berbagai macam dan beragam cara. Ketiga, Memperbanyak sumber referensi buku yang akan dibaca oleh masyarakat. Keempat, memberikan akses sebesar-besarnya untuk masyarakat dalam memperoleh sumber ilmu pengetahuan lewat membaca.

 

Memang mengubah budaya sadar membaca itu sangat sulit, tetapi setidaknya niat baik ini harus terus disuarakan. Membaca itu keterampilan yang harus dilatih, seperti lari maraton, semakin sering berlatih, semakin kuat, semakin suka, daya tahan semakin maksimal. Sehingga pengetahuan yang kita peroleh dari membaca menjadi alat bagi kita untuk berdaya dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Selamat membaca. Wallahu a’lam.

Penulis adalah Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Sosial Masyarakat IMAN Institute, Tinggal di Kota Semarang.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Berita PKB Kab Tegal

Kader Muda NU di Sidoarjo Gelar Festival Hadrah Al-Banjari

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Remaja Masjid Agung Purboyo Suwaluh, Balongbendo, Sidoarjo, bekerja sama dengan IPNU-IPPNU ranting Suwaluh menggelar festival Al-Banjari se-Kabupaten Sidoarjo yang digelar di masjid setempat, Sabtu (28/1) lalu.

Kader Muda NU di Sidoarjo Gelar Festival Hadrah Al-Banjari (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Muda NU di Sidoarjo Gelar Festival Hadrah Al-Banjari (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Muda NU di Sidoarjo Gelar Festival Hadrah Al-Banjari

Festival Hadrah Al-Banjari se-Kabupaten Sidoarjo ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan "Haul Mbah Purboyo", serta upaya mensyiarkan agama Islam. Pasalnya, disekitar lokasi tersebut diduga terdapat aliran intoleran.

Ketua panitia, M Khoirul Maarif, menjelaskan bahwa, acara festival Hadrah Al-Banjari ini merupakan acara rutin yang digelar setiap tahunnya. Tahun ini, mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

"Peserta Hadrah Al-Banjari tahun lalu sekitar 30 grup. Sekarang pesertanya berjumlah 50 grup. Tidak ada batasan umur. Satu grup membawakan dua lagu, lagu pertama wajib dan satunya lagu bebas. Kegiatan ini untuk mensyiarkan agama Islam dan Maulid Nabi," jelasnya.

Sementara itu Kepala Desa Suwaluh Balongbendo, Sidoarjo, M Heru Sulton, menceritakan bahwa Mbah Purboyo termasuk pendiri masjid agung Purboyo, dan semasa hidupnya Mbah Purboyo ikut andil dalam perang Padri, mensyiarkan agama Islam dan termasuk prajurit Pangerang Diponegoro.

PKB Kab Tegal

Meski namanya tidak tercatat dalam agenda besar negara, namun warga sekitar sangat menghargai dan mengapresiasi perjuangan mbah Purboyo. Pasalnya, mbah Purboyo pasa massa itu, turut serta dalam mensyiarkan agama Islam dan salah satu santri Pangeran Diponegoro.

"Mbah Purboyo sebagai santri Pangeran Diponegoro dan prajurit Pangeran Diponegoro yang hijrah dalam perang Padri dan mengembangkan Islam di Purboyo. Masyarakat Nahdliyin serta takmir masjid disini kemudian menikdaklanjutinya dengan mengadakan haul dan pengajian umum untuk mengenang jasa beliau," ujarnya. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Nahdlatul, AlaSantri PKB Kab Tegal

GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat

Jombang, PKB Kab Tegal. Dalam rangka menyambut momentum Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jombang mengajak pemuda dan warga masyarakat setempat untuk bershalawat secara bersma-sama selama dua hari di Terminal Parkir Makam Gus Dur, Senin-Selasa (7-8/12/2015).

Pembacaan shalawat dikemas dengan festival penampilan dari beberapa kesenian hadrah dan banjari yang ada di Kabupten Jombang. Kurang lebih dari 21 Grup Al Banjari se Kabupaten Jombang yang mewakili dari masing-masing kecamatan hadir mengikuti kegiatan ini hingga rampung. Sebelumnya, mereka membaca tahlil dan doa bersama ditujukan kepada Almarhum KH Abdurrahman Wahid dan para pendiri Jam’iyah Nahdhatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia.?

GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jombang Ajak Pemuda Setempat Bershalawat

H Zulfikar Damam Ikhwanto, Ketua PC GP Ansor Jombang mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dalam menyukseskan agenda tersebut. “Atas kerjasama antara PC GP Ansor, Ishari dan Pemkab Jombang, kegiatan ini sesuai dengan harapan bersama,” katanya, Selasa (8/12).

PKB Kab Tegal

Selain itu Gus Antok sapaan akrabnya mengungkapkan keinginannya menjadikan kesenian hadrah ini sebagai daya tarik bagi generasi muda di Jombang untuk hadir dan kemudian memiliki kemauan kuat untuk berkhidmat di Ansor NU, juga sebagai media dakwah kepada masyarakat, khususnya para orang tua.?

“Kepada para pemuda Jombang supaya lebih tertarik untuk berkhidmat di Ansor melalui media seni hadrah dan banjari tersebut. Anak-anak muda sebaiknya bergabung dalam organisasi Ansor dimana ? memiliki kegiatan yang positif guna menjawab keresahan dan persoalan generasi muda saat ini, seperti pergaulan bebas dan narkoba,” ungkapnya.?

PKB Kab Tegal

Kehadiran para anak-anak muda yang tergabung dalam grup al banjari ini, kata dia akan menjadi jejaring sosial yang sangat baik guna proses kaderisasi dan regenerasi Ansor NU. Setiap majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor, dapat bersinergi dengan Ishari menggunakan seni hadrah atau al banjari. Hal ini untuk menyemarakkan majelis ilmu sekaligus sholawat dan menimbulkan daya tarik di masyarakat, khususnya generasi muda.

Dalam perkembangannya, lanjut Gus Antok, setidaknya sudah ada 4 Pengurus Anak Cabang (PAC) dalam kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor selalu bergandengan dengan Ishari setempat. “Semoga ini menjadi sinergi yang bermanfaat dan bermartabat untuk NU di tengah masyarakat yang kepedulian dan kebanggaan ? terhadap organisasi NU semakin luntur,” tandasnya.

Terahir Gus Antok menuturkan, sebagai bentuk motivasi kepada para penampil seni banjari dan hadrah, pihaknya memberikan penghargaan kepada 3 Grup terbaik dan 3 Grup harapan. Penghargaan berupa berupa piala dan uang pembinaan. Grup terbaik masing-masing mendapat uang pembinaan Rp 2 Juta, dan Grup Harapan masing-masing mendapat Rp 1,5 Juta. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Sejarah PKB Kab Tegal

Belajar Filosofi Agama hingga Politik lewat Wayang

Bisa dihitung jari anak muda yang menggemari seni budaya, khususnya wayang. Satu di antaranya adalah Dandy Asghor Dawudi, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIP Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng. Selain berselera melahap buku-buku pewayangan, Dandy –sapaan akrabnya, juga memiliki keahlian membuat wayang.

Ketertarikan Dandy terhadap wayang sejak tahun 2014 lalu ketika dia masih duduk di bangku STM (Sekolah Teknik Menengah). Dan jauh sebelum itu, pemuda kelahiran 24 Juni 1998 itu pernah menjadi anggota seni rakyat jaranan Raden Anom Dusun Bumiarjo Desa Gudo Jombang selama dua tahun.?

Dandy mulai gemar membaca referensi buku-buku budaya Jawa dan sejenisnya hingga ia menemukan ketertarikan pada pewayangan. Wayang, menurut Dandy merupakan simbol-simbol budaya yang sastrawi dan sarat dengan nilai-nilai filosofis.

Belajar Filosofi Agama hingga Politik lewat Wayang (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar Filosofi Agama hingga Politik lewat Wayang (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar Filosofi Agama hingga Politik lewat Wayang

Wayang sendiri, ungkapnya, adalah ajaran. “Mulai dari agama, politik semua ada di wayang. Tata negara sampai tasawuf itu ada di wayang. Wayang itu cermin kehidupan, kehidupan kompleks ada di wayang.”

Dandy melanjutkan, dalam wayang semua itu menyatu. Sekarang ini ketika bicara tentang politik dipisahkan dengan nilai ketuhanan atau tanpa menyentuh Tuhan. Kalau dalam pewayangan ada Satrio pinandito sinisian wahyu. Maksudnya, seseorang berjuang (berpolitik) tidak karena kepentingan tertentu, tapi menjalankan tugas sebagai kholifah. Setiap langkahnya ada pertimbangan dengan Dewa (Tuhan). Ada keseimbangan spiritual dunia dan akhirat.

“Kalau sekarang ini urusan politik ya untuk macul (demi kepentingan atau keuntungan, red) saja. Demi kekuasaan dan kepentingan belaka. Urusan dunia dan akhirat dipisahkan,” selorohnya.

PKB Kab Tegal

Wayang juga, lanjut laki-laki bermata sipit ini, menjadi refleksi dalam kehidupan. Wayang sebenarnya simbol-simbol. Misalnya Arjuna itu simbol asmara. Arjuna kalau membunuh musuhnya, tidak pernah menusuk musuhnya. Butho melawan Arjuna pasti butho mati tertusuk kerisnya sendiri. Arjuna melawan angkara murka itu dengan cinta. “Sayangnya, sekarang wayang dianggap sekadar cerita, remeh dan tidak relevan dengan kehidupan sekarang ini,” tuturnya.

Wayang juga membawa Dandy memahami kearifan Wali Songo dalam membawa ajaran Islam di tanah Jawa, “Kata orang Jawa, Islam masuk ke Jawa itu artinya orang Jawa pulang pada dirinya sendiri. Orang Jawa sebelum masuknya Hindu dan Budha, sudah menemukan Tuhannya sendiri, bahwa alam semesta itu ada yang menciptakan, dan mereka memeluk kepercayaan Kapitayan. Wali Songo masuknya lewat aliran kepercayaan tersebut. Jadi, istilahnya bukan shalat, tapi sembahyang, itu adalah sembah hyang atau menyembah Tuhan. Tempat ibadah orang Jawa namanya sanggar pamujan, menjadi langgar, langgar yang kuno pasti ada bulatan kosong. Itu warisan dari Kapitayan,“ papar Dandy.

Sayangnya, sesal Dandy, saat ini budaya, termasuk wayang, fungsinya lebih banyak untuk kepentingan komersial. “Kalau di Jawa itu, ada keris, ada pedang, ada pacul. Keris itu integritas, inti ajaran, inti, watak, karakter. Kalau pedang itu kekuasaan dan politik. Kalau pacul itu alat mencari uang. Akan tetapi, saat ini keris juga difungsikan sebagai pacul, segala sesuatu dikomersilkan,” ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Selain mendalami pewayangan, Dandy juga memiliki keahlian membuat wayang. Keahliannya itu bermula ketika dia melihat salah satu tayangan di TV di mana ada salah seorang perajin wayang yang memanfaatkan kertas duplek untuk membuat wayang. Kertas duplek itu pengganti kulit yang tentu saja mahal harganya. Dandy yang tertarik wayang mulai mengikuti jejak dengan mulai menggambar atau membuat sketsanya. Tidak mudah membuat sketsa wayang, “Ngepaskan pas ndingkluknya (nunduknya, red) agak susah. Dan ketika membuat biasanya butuh ketenangan batin. Awalnya memang tidak bisa, mblendot-mblendot, lama-kelamaan menjadi bagus,” akunya.

Untuk bahan membuat wayang, Dandy membutuhkan kertas duplek, lem, tatak untuk nyungging yang terbuat dari paku dudur yang direnda. “Selama ini yang paling susah nyeketsanya,” katanya. Proses awalnya, kertas duplek disket dulu, lalu disatukan, trus disungging, dicari gapit, tangan dikasih sendi-sendi, kemudian jadi. “Kadang prosesnya butuh dua jam selesai, kadang bisa berhari-hari kalau lagi tidak tenang,” selorohnya sambil tertawa.

Dandy selama ini membuat wayang secara otodidak karena tidak ada komunitas yang bisa diikuti di Gudo. Sampai sekarang Dandy sudah membuat sekitar 20 wayang plus 3 gunungan. Dengan tokoh yang berbeda-beda, seperti Semar, Arjuna, Bratasena, Dewa Amral, Gatutkaca,dan lain sebagainya. (Robiah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam PKB Kab Tegal

Senin, 27 November 2017

Menko Rizal Ramli: Gus Dur Penggagas Poros Maritim

Jombang, PKB Kab Tegal. Universitas Hasyim Asyari Pesantren Tebuireng Jombang, Ahad (8/11) kembali mewisuda 356 mahasiswanya. Wisuda yang digelar di halaman gedung kampus anyar itu cukup istimewa karena dihadiri Menko Maritim, Dr Rizal Ramli.

Menko Rizal yang dikenal sebagai orang dekat Gus Dur ini sempat melakukan ziarah ke Makam Presiden KH Abdurrahman Wahid. Rizal mengatakan, Gus Durlah yang mengusulkan soal poros atau kawasan maritim. "Gus Dur mempunyai obsesi besar terhadap dunia maritim Indonesia. Saya sangat bangga, dan terharu, beliau Gus Dur makamnya sangat sederhana," ujarnya mengawali pidatonya.

Menko Rizal Ramli: Gus Dur Penggagas Poros Maritim (Sumber Gambar : Nu Online)
Menko Rizal Ramli: Gus Dur Penggagas Poros Maritim (Sumber Gambar : Nu Online)

Menko Rizal Ramli: Gus Dur Penggagas Poros Maritim

Dalam pidatonya sekitar 30 menit itu, Menko Rizal di hadapan ratusan Wisudawan juga mengingatkan alumni Unihasy yang dimiliki pesantren Tebuireng ini untuk tidak membela kepentingan asing jika menjadi pejabat nantinya. "Tidak boleh lagi bangsa kita diakali bangsa asing. Tidak boleh lagi ada pejabat membela kepentingan asing. Kita harus membela kepentingan rakyat dan kepentingan nasional kita," ujarnya mengingatkan.

PKB Kab Tegal

Menko Rizal menyatakan pihaknya yakin, alumni dan civitas akademik Unhasy mempunyahi keinginan yang sama dengan dirinya yakni agar kekayaaan alam Indonesia betul betul digunakan untuk sebesar2nya bangsa kita sesuai pasal 33 UUD 45.

PKB Kab Tegal

"Karena kita ingin Indonesia lebih hebat, lebih sejahtera untuk anak cucu kita mendatang. Supaya kita bangga sebagai bangsa Indonesia," imbuhnya seraya mengingatkan sejarah maklumat Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari, pemuda-pemudi berjuang melawan belanda bangsa 10 November, sehingga banyak tokoh ulama yang gugur. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal

JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menyebut aktivis propaganda gerakan radikalisme memberikan harga yang sangat murah untuk tiket masuk surga. Mereka mengira surga bisa diraih begitu mudah hanya dengan meledakkan bom bunuh diri di keramaian atau memerangi siapa yang berbeda pandangan menurut mereka.

JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar (Sumber Gambar : Nu Online)
JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar (Sumber Gambar : Nu Online)

JK: Pengusung Gerakan Radikalisme Jual Surga di Bawah Harga Pasar

“Itu sama saja mengobral surga, dengan mengiming-imingi sesorang untuk berkenan meledakkan bom bunuh diri,” demikian JK menegaskan pada pembukaan Munas-Konbes NU 2014 di Gedung PBNU yang dihadiri ratusan warga NU, Sabtu (1/11) pagi.

Menurut JK yang kini diamanahkan sebagai anggota Mustasyar PBNU, kebahagiaan di akhirat berbanding lurus dengan kebahagiaan di dunia. Artinya, untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat, seorang muslim harus berjuang menciptakan kemaslahatan, kesejahteraan, dan keadilan di dunia.

PKB Kab Tegal

JK berterima kasih kepada segenap warga NU yang turut menciptakan suasana aman dan kondusif pasca pilleg dan pilpres kemarin yang sempat menegangkan.

“Alhamdulillah para kiai NU konsisten menjaga dan menciptakan suasana damai di tengah perbedaan suku, agama, keyakinan, ideologi, golongan yang membentuk NKRI sebagai negara besar,” kata JK yang sejak kecil dibawa ayahnya melihat gerakan NU di Sulsel.

PKB Kab Tegal

Konsistensi para kiai NU lagi-lagi ditunjukkan pada forum Munas-Konbes NU 2014 ini. Sidang Komisi Rekomendasi Munas-Konbes NU membahas antara lain istilah-istilah keagamaan yang kerap kali menimbulkan kesalahpahaman dan memicu tindak kejahatan radikal.

Istilah-istilah yang dimaksud di antaranya “penegakan syari’ah”, “kewajiban berjihad”, perlawanan kepada thagut”, dan “kebangkitan lagi kejayaan khilafah”. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Meme Islam PKB Kab Tegal

PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wacana kebijakan full day school atau kegiatan sehari penuh di sekolah untuk pendidikan dasar, menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Urgensi kebijakan ini dipertanyakan oleh sebagian masyarakat, termasuk Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).

PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas (Sumber Gambar : Nu Online)
PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas (Sumber Gambar : Nu Online)

PB PMII: Full Day School, Wacana Tanpa Konsep dan Riset yang Jelas

“Kebijakan full day school yang sempat diwacanakan oleh Mendikbud dan kemudian dibatalkan sangat disayangkan. Ini wacana digulirkan tanpa konsep dan riset yang jelas. Jadi bikin gaduh dunia pendidikan saja,” ujar Wasekjen Bidang Advokasi Publik PB PMII, Athik Hidayatul Ummah, dalam rilis yang diterima PKB Kab Tegal, Rabu (10/8).?

Menurut Athik, bermacam masalah pendidikan masih sering muncul, seakan tak ada habisnya. Seorang Menteri Pendidikan adalah pemegang kebijakan yang harusnya mempunyai konsep pendidikan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan kualitas pendidikan.

“Sangat disayangkan ketika ganti menteri ganti kebijakan. Padahal masih banyak kebijakan sebelumnya yang belum optimal. Jika kebijakan yang dibuat tanpa kajian yang mendalam, banyak yang akan dirugikan,” tegas Magister Pendidikan ini.

PKB Kab Tegal

Hal terpenting yang harus dilakukan, lanjut Athik, Kementerian Pendidikan harus melakukan pembenahan sistem dan kurikulum pendidikan khas Indonesia yang mampu menjawab tantangan zaman dan tidak menafikan pendidikan karakter sebagai pondasi penting dalam pendidikan.

Athik berharap Menteri Pendidikan tidak membuat gaduh pasca kurikulum yang sering diganti-ganti. Menteri Pendidikan harusnya lebih baik fokus pada pembenahan kurikulum dan pendidikan informal di masyarakat dan keluarga. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Olahraga, Kajian PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Indonesia Butuh Satu Kata untuk Maju: Serius!

Way Kanan, PKB Kab Tegal?

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) membutuhkan satu kata untuk bisa maju, yakni serius. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PC GP Ansor Way Kanan, Lampung, Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Rabu (17/8).

"Tujuh puluh satu tahun sudah kita merdeka, namun fakta Indonesia belum maju sesuai harapan pendiri bangsa tidak bisa dipungkiri. Ada beberapa hal yang membuat itu terjadi, tapi bisa diselesaikan dengan kebersamaan, kuncinya serius, itu saja," kata Gatot setelah mengikuti upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71 di lapangan Pemkab Way Kanan.

Indonesia Butuh Satu Kata untuk Maju: Serius! (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Butuh Satu Kata untuk Maju: Serius! (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Butuh Satu Kata untuk Maju: Serius!

Selama ini, lanjut Gatot didampingi Sekretaris Eko Wahyudi, Kasatkoryon Banser Pakuan Ratu Eko Sugiyanto, Ketua PAC Ansor Rebang Tangkas Arif Makhfudin, banyak perilaku tidak sejalan dengan Pancasila dalam membangun bangsa. "Perilaku ambisius dan rakuslah yang membuat kemajuan tidak tercapai optimal," ujar Ketua Bidang Media dan Publikasi DPP Sarbumusi Nahdlatul Ulama (NU) itu lagi.

PKB Kab Tegal

Bagi kaum muda NU, pegangan yang diberikan para ulama jelas. "Kita bisa melangkah sederhana tapi pasti dalam mengisi pembangunan bangsa dengan harakah (gerakan) sejalan fikrah nahdliyah. Terus berbuat maslahat kendati hanya untuk satu RT atau bahkan satu orang sekalipun, merupakan bentuk riil partisipasi memajukan bangsa," kata dia lagi.

Disinggung apa yang sudah diperbuat Ansor Way Kanan untuk bangsa, Gatot menjelaskan pihaknya telah menggelar Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) bagi pelajar kurang mampu tapi berprestasi selama dua kali.

PKB Kab Tegal

"Tidak ada keuntungan materi dengan pelaksanaan BPUN, namun kami bangga bisa mengantar sejumlah pelajar menuju pendidikan lebih baik lagi ke beberapa perguruan tinggi negeri. Dan maaf saja, pelaksanaan BPUN Way Kanan tanpa mengganggu uang negara. Karena itu, wajar jika kami sebagai warga negera menuntut pengguna anggaran serius untuk membangun bangsa," kata dia lagi.

Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 71 di sejumlah wilayah. Salah satu di Kampung Way Tawar Kecamatan Pakuan Ratu. Ansor Ranting Way Tawar menggelar tirakatan untuk mengenang jasa pahlawan pendiri bangsa.

"Pimpinan cabang mengapresiasi upaya-upaya penegasan cinta tanah air dilakukan sahabat-sahabat Ansor dan Banser, baik dengan tirakat, mengikuti perlombaan di kampung-kampung hingga upacara bendera di kabupaten," pungkas Gatot. (Disisi Saidi Fatah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Kyai, Hadits PKB Kab Tegal

Minggu, 26 November 2017

Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung

Jepara, PKB Kab Tegal. Pagi menjelang ribuan santri dengan mengenakan hem putih batik serta sarung biru laut keluar dari peraduannya. Ada yang keluar dari belakang ndalem, kompleks pondok kuno, asrama putri, SMK putra maupun dari rusunawa baru yang jaraknya sekitar 1.5 km. 

Sekitar 3000an santri berbondong-bondong menuju kompleks SMK putra dan berjajar 1 baris (3 orang) ke belakang. Sembari dewan asatid mengatur santri-santri yang masih MI dan MTs tidak lama kemudian barisan sudah tertata rapi. 

Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Upacara Hingga Panjat Pinang Bersarung

Jam pun sudah menunjukkan pukul 08.15 barisan santri yang diawali dengan terbang telon disusul pasukan pengibar bendera merangsek ke ndalem. Tampak pengasuh pesantren memberikan sang saka merah putih kepada pasukan pengibar bendera. Nah, begitulah momen spesial santri pesantren Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara dalam memperingati hari Kemerdekaan, Sabtu (17/8) kemarin. 

PKB Kab Tegal

Usai romo Kyai Makmun memberikan sang saka ribuan santri yang terdiri dari MI, MTs, MA, SMK, Tahfidz dan Salafiyah long march menuju halaman MTs PB Balekambang di Mayong, jaraknya sekitar 1.5 km. Dalam perjalanan santri penabuh rebana menyanyikan lagu kemerdekaan. Di pertigaan menuju MTs kendaraan baik roda 2 maupun 4 distop sementara untuk kekhidmatan santri menuju lapangan. 

PKB Kab Tegal

Semua santri sudah masuk ke area lapangan. Upacara pun di mulai. Peringatan 17an di pesantren terbesar di Jepara itu cukup unik. Sebab upacara didahului dengan bacaan ummul kitab, surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan pembacaan kalam illahi. Juga saat penghormatan ada tabuhan suara rebana dari santri. Lainnya, prosesi upacara sebagaimana mestinya semisal pembacaan Pancasila, UUD 1945 maupun pembacaan teks Proklamasi. 

H Miftakhuddin selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyatakan NKRI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karenanya sebagai santri, tegas kepala SMK Balekambang harus siap menangkal ideologi radikalisme yang senantiasa merongrong keutuhan NKRI. 

Terpisah, pengasuh pesantren KH Makmun Abdullah Hadziq saat diwawancarai sejumlah reporter TV mengungkapkan melalui peringatan 17 Agustus pihaknya berharap pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas. 

Disamping itu Kiai Makmun menyindir kepada pejabat di tingkat daerah hingga pusat agar momentum kemerdekaan digunakan uuntuk berbenah diri. 

“Dengan pembenahan diri itu Insyaallah rakyat semakin percaya dengan pejabat-pejabatnya,” harapnya. 

Usai upacara santri tidak langsung kembali ke kompleks masing-masing. Peringatan kemerdekaan dilanjutkan dengan panjat pinang. Ada 5 pinang tersedia dilapangan. Kelima pinang itu untuk kelompok MTs, MA, SMK, Salaf/ Tahfidz dan TU. Setiap grup setidaknya terdiri dari 5-8 orang. Hingga usai even panjat pinang bersarung itu dimeriahkan penampilan grup Balasik Balkam juga ditonton oleh semua santri. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor:Syaiful Mustaqim 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Hadits, Sholawat PKB Kab Tegal