Jumat, 24 November 2017

Adzan pun Terdengar Tanpa Pengeras Suara

Tunisia semakin banyak dikunjungi orang asing pasca terjadinya revolusi pada tahun 2011 kemarin. Pelajar asing  yang menimba ilmu di sini bertambah. Wisatawan pun semakin banyak, dan salah satu tempat yang sering dikunjungi adalah masjid Az Zaituna, masjid yang tertua kedua di Tunisia setelah Masjid Kiarowan.

Tidak seperti masjid-masjid lainnya yang sekarang semakin modern. Bahkan untuk memperindah bangunan tak segan-segan orang-orang di negeri Ibnu Kholdun mengeluarkan biaya yang cukup lumayan.

Namun berbeda dengan Masjid Az zaituna Tunisia. Masjid ini bisa cukup unik, sebab untuk adzan saja sang muadzin masih menggunakan "cara manual". 

Adzan pun Terdengar Tanpa Pengeras Suara (Sumber Gambar : Nu Online)
Adzan pun Terdengar Tanpa Pengeras Suara (Sumber Gambar : Nu Online)

Adzan pun Terdengar Tanpa Pengeras Suara

Setiap waktu shalat tiba, muadzin naik ke menara yang tingginya kurang lebih mencapai 15 sampai 20 meter. Ia pun mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara.

PKB Kab Tegal

Tradisi seperti ini dilakukan mulai dari dibangunnya Masjid ini sekitar tahun 79 H sampai sekarang. Tempatnya di tengah-tengah pasar, dan selalu selalu ramai pengunjung. Masjid ini pun  menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi warga asing.

Walau pun tidak memakai pengeras suara, anehnya adzan masih terdengar sampai beberapa kilo meter. Unik memang.  

Konon, menurut warga setempat, menara masjid Az zaituna ini dulunya sebagai tempat dakwah imam Abu Hasan Assyadhili. Seorang ulama sufi yang terkenal yang lahir di Tunisia. Di Indonesia sendiri namanya cukup populer dengan Tarikhatnya Assyadiliyah. Disitulah ia berceramah sehingga bisa terdengar sampai ke tempat yang jauh dari lingkungan masijid.

PKB Kab Tegal

Untuk melestarikan kebiasaan ulama-ulama dulu dalam siar Islam, sampai sekarang  para tokoh-tokoh dan pengurus masjid enggan untuk memasang pengeras suara di menara masjid tersebut. Nuansa klasiknya masih begitu akrab kalau kita melihat secara langsung di masjid ini.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Sukirno ibn Tarwad (Mahasiswa S1 Az Zaituna Tunisia) 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Pesantren PKB Kab Tegal