Selasa, 29 Desember 2015

Ranting NU Rambipuji Kota Lengkapi Pengurus Inti dengan Motor

Jember, PKB Kab Tegal

Ranting NU Desa Rambipuji Kota, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur melengkapi pengurus inti dengan 5 sepeda motor inventaris. Penyerahan motor tersebut dilakukan di kantor Ranting NU Rambipuji kota, Jalan Darmawangsa gang 1 Nomor 6, belum lama ini.

"Ide ini sudah lama muncul? namun baru terwujud. Uangnya baru terkumpul dari urunan dan tabungan pengurus," ucap Ketua Ranting NU Rambipu kota, Hariono kepada PKB Kab Tegal di Jember, Sabtu (11/6).

Ranting NU Rambipuji Kota Lengkapi Pengurus Inti dengan Motor (Sumber Gambar : Nu Online)
Ranting NU Rambipuji Kota Lengkapi Pengurus Inti dengan Motor (Sumber Gambar : Nu Online)

Ranting NU Rambipuji Kota Lengkapi Pengurus Inti dengan Motor

Menurut Hariono, kelima motor tersebut dibagikan kepada ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan seorang pengabdi NU.

PKB Kab Tegal

Ia berharap agar motor tersebut dapat mempelancar tugas pelayanan kepada masyarakat dan tugas-tugas ke-NU-an, misalnya mengkoordinir pertemuan, menyampaikan surat dan sebagainya.

PKB Kab Tegal

"Ya, ini agar ranting NU benar-benar hidup. Tidak sepi dari kegiatan dan pelayanan masyarakat," jelas bos soto Lamongan tersebut.

Sementara itu, Ketua MWCNU Rambipuji Nurul Hasan menyatakan kebanggaannya terhadap ranting NU Rambipuji kota. Ia berharap agar ranting NU tersebut dapat mengilhami Ranting NU yang lain untuk berbuat serupa bahkan lebih. "Saya juga hadir saat pembagian motor itu. Ini membanggakan," tuturnya.

Sekadar diketahui, roda organisasi Ranting NU Rambipuji kota memang berjalan cukup hidup. Kegiatan selalu ada, mulai dari lailatul ijtima, donor darah (tiap akhir bulan) hingga kegiatan NU lainnya. Ranting NU Rambipuji? juga punya kantor sendiri. Dan inilah mungkin satu-satunya ranting NU yang punya kantor. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Lomba PKB Kab Tegal

Senin, 28 Desember 2015

Suluk Rajab di Pesantren Sepuh Popongan

Klaten, PKB Kab Tegal. Awal pekan lalu, Pesantren Popongan yang terletak di Tegalgondo Klaten, kedatangan tamu dari berbagai daerah. Usianya kebanyakan sudah uzur. Namun dari raut wajahnya tampak mereka bersemangat, seperti hendak menemukan sebuah hadiah.

Suluk Rajab di Pesantren Sepuh Popongan (Sumber Gambar : Nu Online)
Suluk Rajab di Pesantren Sepuh Popongan (Sumber Gambar : Nu Online)

Suluk Rajab di Pesantren Sepuh Popongan

“Tamu yang datang, Ada yang dari Ngawi, Purwodadi, Demak, dan Banten,” kata Darmaji, salah satu santri Popongan, Selasa? (6/5) lalu.

Mereka adalah para jamaah Thariqah Naqsabandi-Khalidiyah yang akan melakukan sulukan rutin di Pesantren Sepuh Pondok Popongan. Mulai hari itu, hingga tanggal 9 Rajab atau Ahad (19/5) mendatang, mereka akan melakukan berbagai aktivitas ibadah seperti puasa, dzikir, wirid dan sebagainya atau yang biasa disebut dengan suluk.

PKB Kab Tegal

Suluk ini termasuk amalan kaum thariqah. Salik (pelaku suluk) akan mengkhususkan waktu tertentu untuk kholwat (menyendiri) ibadah, biasanya sepuluh hari atau empat puluh hari. Suluk dilakukan murid yang sudah baiat (sumpah setia) pada mursyid (guru tarekat).

Di Pondok Al-Manshur Popongan yang mengajarkan Thoriqoh Naqsabandiyah (Naqsyabandiyah Mujaddadiyah Kholidiyah) sering digelar kegiatan sulukan di bulan-bulan tertentu. Ada suluk selama sepuluh hari di bulan Muharram (Suro), Rajab, Ramadhan (Puasa), dan Mulud (Robiul Awal).

PKB Kab Tegal

Setelah sampai di pondok, para tamu terlebih dahulu sowan ke tempat Mbah Kiai Salman Dahlawi, pengasuh Pesantren Al-Manshur Popongan. Diantara kegiatan setelah sowan kiai untuk izin suluk, yaitu mandi taubat dan niat suluk sepuluh hari. Kemudian acara rutin adalah Tawajjuh-an, ini khusus murid yang sudah baiat, tertutup untuk umum.

Sebenarnya, tata cara kegiatan dzikir dan suluk itu banyak sudah banyak dibahas di pesantren, namun pelaksanaannya secara khusus-terformat-terencana dan tersambung sanadnya hingga Rosulullah Saw yakni dengan prosesi ijazahan/baiat hanya lewat tarekat. Masih banyak lagi tata cara suluk tarekat, misalnya cara hidup vegetarian (tidak makan makanan yang bernafas daging) selama suluk, dan kode etik lain yang tak boleh sembarangan dipublikasikan.

Tentang Pesantren Al-Manshur Popongan sendiri, saat ini terdiri tiga bagian, yaitu pesantren putra, pesantren putri dan pesantren sepuh yang diikuti oleh orang-orang tua yang menjalani suluk, lelaku tarekat. Berbagai bentuk kegiatan pesantren juga ditata ulang, sekaligus dengan penunjukkan penanggung jawabnya. Kiai Salman sendiri, selain sebagai sesepuh pesantren, juga mengasuh santri putra dan santri sepuh (santri thariqah) yang datang untuk suluk dan tawajuhhan pada bulan-bulan tertentu.

Belakangan, seiring dengan kian lanjutnya usianya, Kiai Salman tampaknya juga menyiapkan kader pribadinya, baik sebagai pengasuh pesantren maupun mursyid thariqah, yaitu Gus Multazam. Kondisi fisik Kiai yang sangat tawadhu ini, belakangan, memang agak melemah dan intonasi suaranya tidak lagi sekeras dulu. Maka putra ketujuhnya yang lahir di Makkah inilah yang menjadi badalnya (pengganti) untuk memberikan pengajian-pengajian.

Figur yang amat bersahaja, ramah serta tawadlu’ adalah kesan yang akan didapati oleh siapapun yang bertamu ke rumah kiai, yang bulan Ramadlan 1433 H lalu genap berusia 78 tahun menurut perhitungan hijriyah ini. Ketika berbicara dengan para tamunya Kiai Salman lebih sering menundukkan kepala sebagai wujud sikap rendah hatinya. Bahkan tidak jarang, ia sendiri yang membawa baki berisi air minum dari dalam rumahnya untuk disuguhkan kepada para tamu.?

?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, Syariah PKB Kab Tegal

Sabtu, 26 Desember 2015

Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Smith menyatakan, bahwa keturunan Rasulullah Muhammad SAW, mempunyai tugas dan kewajiban yang lebih banyak dan berat, karena harus melayani masyarakat.

Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani

“Cucu dan keturunan Rasul Muhammad SAW seharusnya mempunyai kewajiban yang lebih banyak dan berat, karena harus melayani masyarakat. Ini yang harus kita junjung tinggi,” terang Habib Zen saat berkunjung ke Kemenag, Jakarta, Kamis (14/07) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.?

“Kita tidak boleh mengatakan kita ini, itu. Jadi mohon maaf, jika ada habib yang minta dilayani, itu bukan habib,” tegasnya lagi.

Habib Zen, didampingi Habib M Ghozi Alaidrus, Habib Nabiel Almusawwa dan Habib Husin Alatas diterima Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di ruang kerjanya. Silaturahim ini sekaligus untuk ? mengundang Menag pada Muktamar Rabithah Alawiyah Indonesia yang sedianya akan berlangsung 6 -8 Agustus mendatang di Jakarta.?

Diterangkan Habib Zen, Rabithah Alawiyah adalah induk dari organisasi-organisasi seluruh habaib di Indonesia, termasuk Majelis Rasulullah, Nurul Mustafa, Front Pembela Islam (FPI), dan lain sebagainya.

PKB Kab Tegal

“Jika ada seorang habib bilang, saya adalah habib, maka kita beri nasehat, bahwa ? yang paling utama itu adalah yang paling taqwa. Jangan lupa, di Indonesia ini, banyak auliya’ di NU banyak, di Muhammadiyah pun banyak. Kita tidak boleh mengatakan kita itu ini, kalau ada yang membungkuk, kita harus lebih membungkuk,” tambah Habib Zen.

PKB Kab Tegal

Habib Zen menyatakan, Nasab Rasul, bukan untuk dihormati atau membuat kasta atau ras, namun semata untuk merunut hubungan saja. Karena pada dasarnya, telah terjadi asimilasi kaffah dengan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Habib Zen menceritakan secara ringkas dan jelas sejarah para habaib (keturunan Rasulullah) yang hijrah ke Indonesia. Sebagian langsung dari Yaman, ada pula yang dari Yaman, singgah dulu di India (Gujarat) lalu kemudian ke Indonesia.

“Di Rabithah, ada satu bidang yang namanya Bidang Nasab. Untuk mempelajari dan mengetahui nasab, untuk melihat bagaimana runut hubungannya. Dan menurut beberapa sumber, buku atau data nasab yang kami miliki, adalah yang paling lengkap di dunia, hingga banyak para habaib dari berbagai negara seperti Maroko, Oman, Malaysia, Saudi dan lain sebagainya meminta buku tersebut. Bahkan kami punya data yang bisa dipertanggungjawabkan tentang nama-nama asli (Arab) Walisongo,” Imbuh Habib Zen.

Dalam kesempatan itu, Habib Zen juga menerangkan perjalanan para Dzurriyah Rasul yang juga sempat bermukim di Indo China dan China. “Jika ada yang menyatakan, bahwa Walisongo itu keturunan China, mari kita bahas secara ilmiah, melalui kajian akademis. Kami mempunyai data lengkap bahwa beliau-beliau ini adalah dzuriyyah, termasuk yang berada di Champa (Kamboja), jadi bukan penduduk Champa asli,” tambah Habib Zen.

Kepada Menag, Habib Zen ? memberikan buku Thariqah Alawiyah. Menurutnya, ada lima pilar yang diajarkan dalam Thariqah Alawiyah, yaitu: ilmu, ? amal, ikhlas, ? wira’I (hati-hati), dan taqwa. “Jika 5 pilar ini dijalankan, Insya Allah bisa baik, baik dalam bernegara, baik dalam berniaga, baik dalam berdakwah, dan lain sebagainya,” terang Habib Zen

Thariqah Alawiyah adalah Thariqah yang melakukan dakwah dengan pendekatan akhlak dan ? menjunjung tinggi Islam rahmantan lil alamin. Rabithah Alawiyah mempunyai 61 cabang dari Aceh hingga Maluku dan kini konsen pada bidang dakwah, pendidikan baik agama maupun umum dan pemberdayaan ekonomi kecil.? Red Mukafi Niam?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Santri, Warta PKB Kab Tegal

Kamis, 24 Desember 2015

MA NU Bangkitkan Spirit Kepahlawanan lewat Ajang Kreativitas

Banyumas, PKB Kab Tegal

Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh 10 November dimanfaatkan Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif NU 1 Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan menggelar pelantikan Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) dan rangkaian kegiatan yang mengusung tema kepahlawanan.

MA NU Bangkitkan Spirit Kepahlawanan lewat Ajang Kreativitas (Sumber Gambar : Nu Online)
MA NU Bangkitkan Spirit Kepahlawanan lewat Ajang Kreativitas (Sumber Gambar : Nu Online)

MA NU Bangkitkan Spirit Kepahlawanan lewat Ajang Kreativitas

Ketua Pimpinan Komisariat IPNU MA Ma’arif? NU 1 Cilongok,Rizqo Abdillah? menyampaikan, selain pengukuhan pengurus baru, Kamis (10/11) itu panitia juga menyuguhkan perlombaan seperti pertunjukan fesyen, kreasi kelas, fotografi, drama kolosal, dan menulis artikel-opini. “Semua perlombaan bertemakan pahlawan,” ujar Fajar.

Yanuar Reza Gufroni, Pembina Pimpinan Komisariat IPNU MA Ma’arif NU 1 Cilongok menuturkan, pelantikan sengaja dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari pahlawan dengan maksud agar pengurus yang hendak bekerja nantinya mempunyai semangat juang layaknya pahlawan. Menurutnya, kader NU patut meniru semangat patriotisme para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Kepala MA Ma’arif NU 1 Cilongok M. Asror Sa’bani berpesan agar Hari Pahlawan yang diselenggarakan setiap tahun ini tak hanya kegiatan seremonial. “Dewan guru, karyawan serta siswa-sisiwi khususnya pada pengurus yang baru dilantik agar lebih membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuh-kembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada Tanah Air kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, secara khusus Asror juga mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU MA Ma’arif NU 1 Cilongok. Ia berharap kepengurusan baru bisa lebih baik dan menjadi percontohan bagi organisasi-organisasi lain. (Fajaromadon/Mahbib)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja, Hikmah, Hadits PKB Kab Tegal

Minggu, 20 Desember 2015

Pasca-Pemilu, RMINU Jateng Konsolidasi ke Cabang-cabang

Semarang, PKB Kab Tegal. Mulai hari Kamis hingga Sabtu (17-19/7) Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMINU) atau asosiasi pesantren NU Jawa Tengah mengadakan safari Ramadhan dalam rangka turun ke bawah (turba) ke sejumlah cabang.

Ketua PW RMINU Jateng KH Abdul Ghaffar Razin memimpin rombongan dari Semarang menuju Pondok Pesantren Ta’allamul Huda Salem Brebes hingga berakhir di kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arraudhah Wonosobo.

Pasca-Pemilu, RMINU Jateng Konsolidasi ke Cabang-cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca-Pemilu, RMINU Jateng Konsolidasi ke Cabang-cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca-Pemilu, RMINU Jateng Konsolidasi ke Cabang-cabang

Selain buka puasa bersama, safari Ramadhan ini menjadi ajang konsolidasi dengan cabang-cabang RMINU di karesidenan. Karena walaupun sudah dilantik pada bulan September lalu, Pengurus Wilayah belum sempat melakukan konsolidasi dengan cabang se-Jawa Tengah secara resmi.

PKB Kab Tegal

Hal ini dilakukan menyusul pemilihan legislatif dan presiden pada April dan Juli yang baru saja usai. RMINU yang berkomitmen menjaga netralitasnya selama pemilu, kini mengemban peran penting untuk menjadi pemersatu antarpesantren yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.

PKB Kab Tegal

Hampir tigapuluh ribu pesantren ada di Indonesia, untuk di Jawa Tengah terdapat lebih dari dua ribu tiga ratus. “Potensi yang dimiliki oleh pesantren terutama di Jateng sangat besar sekali. Dan potensi ini tidak bisa tergarap dengan baik jika pada awal ada anggapan RMI berpihak pada presiden satu atau presiden dua”, tutur Gus Rozin, sapaan akrab KH. Abdul Ghaffar Razin.

Selain berkonsolidasi dengan pengurus cabang, rombongan pengurus wilayah juga bersilaturahmi kepada kiai sepuh. Seperti kiai KH. Ahmad Sobri (di Pondok Pesantren Al-Falah Banyumas), KH. Ahmad Syatori (Cilacap), KH. Abdul Halim Turmudzi (Pondok Pesantren Al-Falah), KH. Nur Faqih (Pondok Pesantren Al-Asyariyyah Wonosobo).

Dari konsolidasi selama tiga hari ini ditangkap terjadi kemunduran pesantren salaf. “Hal ini menjadi konsen RMI,” ungkap ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Mathaliul Falah ini.

Menurut Gus Rozin, sebabnya, antara lain, pertama kekhawatiran sebagaian kalangan keterjaminan pasca kelulusan. Kedua, penampilan santri ketika berdialog dengan di luar kalangan pesantren. Ketiga, perlu adanya metode baru dalam pengajaran kitab turats (tradisi).

Konsolidasi dan buka bersama ini bertujuan untuk menyingkronkan program yang ada di pengurus wilayah dengan cabang. Selain melakukan kegiatan turba ini RMINU Jateng melakukan diskusi bulanan di kantor, halaqah alim ulama dan umara, mendeklarasikan pemilu damai dan kegiatan lainnnya. (M Zulfa/Mahbib)

Foto: Gus Mandhur Labib (wakil sekretaris PW RMI), Dr. Jamal Mamur Asmani (anggota Departemen Kajian, Pelatihan dan Pendidikan PW RMI), Gus Rozin (Ketua PW RMI) dan Gus Ahmad Fadlun (Ketua PC RMI Wonosobo) (dari kiri ke kanan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Selasa, 15 Desember 2015

Agama dalam Politik Kekuasaan

Oleh Teuku Saifullah



Ahli sejarah mengatakan, penemuan manusia paling tertua setelah penemuan api adalah agama. Dari mana datang agama itu masih menjadi kesanksian. Yang menganut teisme akan mengatakan agama muncul berdasarkan wahyu dari Tuhan yang disampaikan melalui utusannya. Pasangan manusia pertama adalah Adam dan Hawa yang diyakini oleh agama-agama samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam) berasal dari surga yang diturunkan ke bumi karena melakukan dosa besar. Adam adalah pembawa wahyu pertama kepada keturunannya, setelah ia wafat muncul utusan-utusan lain dari anak cucunya.

Agama dalam Politik Kekuasaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Agama dalam Politik Kekuasaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Agama dalam Politik Kekuasaan

Mereka yang ateis akan mengatakan agama muncul sebagai penenang hati manusia dan menjadi alat kontrol sosial. Penenang hati karena manusia melihat setelah ia hidup akan menemui mati. Mati menjadi tanda tanya besar karena tidak ada pengetahuan untuk mengetahui apa yang terjadi setelahnya. Mereka menemukan bahwa kadangkala dalam kehidupan terdapat hal-hal janggal seperti muncul bayang-bayang aneh menakutkan yang mereka sebut dengan hantu. Konsep hantu menjadi konsep awal tentang adanya roh. Roh dipahami sebagai wujud setelah mati yang keluar dari jasad. Roh adalah kehidupan kedua, dan mempunyai kuasa untuk mendatangkan marabahaya dan kebahagian kepada manusia.

Oleh karena itu, mereka mengubur mayat dengan sebaik mungkin, ditempatkan dalam peti dan diucapkan kalimat-kalimat tertentu (mantra) agar roh tersebut bisa hidup damai dalam kehidupan keduanya. Orang-orang yang sakit seperti ayan (epilepsi), diyakini berasal dari gangguan roh jahat, sehingga perlu dibuatkan sesuatu untuk menenangkan roh. Muncullah konsep dukun, yaitu seorang yang ahli membaca kalimat-kalimat untuk roh, dan didengarkan oleh roh kata-katanya. Dari konsep demikian secara perlahan menjadi agama, dan agama itu? menjadi bermacam-macam tergantung kondisi sosial setempat; muncul animisme, paganisme, pantheisme, sampai konsep yang paling komplit yaitu monoteisme.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Dan tidak dapat dielakkan bahwa sejak awal agama saling berperang, mendominasi untuk memperebutkan manusia. Persaingan antar agama itu terjadi melalui konsep keyakinan dan aturan-aturan yang ada dalam agama. Bukan soal apakah konsep keyakinan itu adalah hasil karya manusia dari generasi ke generasi sebagaimana dalam paham ateis, atau memang berasal dari Tuhan dalam teisme. Peperangan antar agama ini adalah hukum alam, sebagaimana persaingan antara kebaikan dan kejahatan. Sebabnya adalah karena manusia memiliki akal yang ia gunakan sebagai alat penilai.

Sebagian manusia menilai agama tertentu adalah jalan yang benar, karenanya ia ingin agar orang-orang terdekat dengan nya mengikuti jalan yang ia tempuh. Mulailah ia menyampaikan pesan, ajaran agama, serta propaganda untuk mempengaruhi. Sesekali mengetengahkan alasan-alasan yang logis tentang kebenaran agamanya dan dilain waktu mengungkap kelemahan-kelemahan agama lain. Di lain pihak, penganut agama lain juga mempunyai pandangan yang sama untuk menyebarkan kebenaran agama yang ia yakini. Maka terjadilah perebutan manusia oleh agama-agama, yang satu ingin mendominasi yang lain.

Melalui akal manusia, agama memainkan perannya mengatur manusia, menjadikan manusia sebagai objek untuk dikontrol. Agama membuat aturan-aturan yang wajib dipatuhi dan aturan-aturan yang dilarang untuk dilakukan. Agama juga menunjukkan kepada manusia bahwa suatu perbuatan adalah kejahatan, dan yang lain adalah kebaikan. Setiap kejahatan akan diganjar dengan dosa, setiap kebaikan diganjar dengan pahala. Dosa membawa kepada neraka, yaitu tempat yang oleh agama dijadikan kediaman manusia pembangkang yang dipenuhi oleh siksa-siksa yang tiada tara. Kebaikan membawa kepada surga, yaitu tempat yang penuh dengan kenikmatan.

Dalam agama tertentu konsep surga dan neraka menjadi kabur oleh konsep reinkarnasi. Reinkarnasi adalah keyakinan bahwa roh dari manusia yang telah mati akan hidup kembali ke dunia dengan wujud baru, dimana wujud itu tergantung prilaku manusia sebelum ia mati. Jika ia selalu melakukan kejahatan bisa jadi akan berinkarnasi menjadi babi, kambing, tumbuhan atau segala sesuatu yang tidak terhormat. Sebaliknya, manusia baik akan berinkarnasi menjadi manusia baik, atau menjadi dewa. Konsep demikian bisa ditemukan dalam agama budha, hindu, dan animisme.

Dengan kata lain, agama memegang ubun-ubun manusia dengan konsep akhirat, kehidupan setelah mati. Pun, cukup logis untuk setiap manusia beragama. Manusia melihat alam yang luar biasa megahnya, yang rahasianya sulit diungkap. Ia menundukkan alam untuk memenuhi kebutuhannya, dibuatnya rumah dari pepohonan, dibuatnya kursi untuk tempat duduk, dll. Dari itu sangat logis manusia manapun akan bertanya pada dirinya bukankah seharusnya ia pun diciptakan. Dengan perangkap kodrat alam tersebut, manusia mengelompokkan diri nya kedalam agama-agama, seakan merupakan suatu keharusan.

Karenanya, sangat mudah bagi agama untuk ikut campur dalam lalu lintas kemanusiaan, ia membuat kewajiban manusia akan tunduk, ia membuat larangan manusia akan patuh. Sebab itu agama adalah kontrol sosial horizontal sekaligus vertikal, yang didalamnya terdapat kesakralan illahiah. Selain sanksi akhirat, ajaran agama juga tak jarang mengandung sanksi dunia, yaitu dengan menetapkan sejumlah perbuatan yang jika dilakukan, dilanggar akan berakibat pada hukuman tertentu pada manusia yang disebut dengan hukum agama. Agama menjadi tatanan hukum.

Tatanan hukum agama sebagaimana tatanan hukum modern ada untuk menjamin hak-hak pemeluk agama yang mengandung demensi ilahiyah. Mereka tunduk pada aturan itu karena mereka menganggap aturan itu suci, berasal dari sesuatu yang sangat mulia, yaitu tuhan, dewa, atau totem. Dalam agama hindu India misalnya, masyarakat hindu terpecah kedalam strata-strata sosial yang pembagiannya berdasarkan legalitas agama; Brahmana, Kesatrian, Wisnu, dan Sudra. Meskipun kadangkala ada orang-orang yang merasa tatanan itu tidak adil tetapi tidak ada yang menyangkal tatanan itu bersifat suci yang legalitasnya berasal dari dewa.

Dalam agama Islam, yang bisa dijadikan contoh bagaimana agama mengatur kehidupan, terdapat larangan larangan yang dikenakan sanksi seperti membunuh, mencuri, merampok, memperkosa, dan berzina. Orang yang membunuh dengan sengaja akan di qishas (dibunuh) atau diwajibkan membayar diyat sebagai ganti dari pembunuhan, mencuri akan dipotong tangan, berzina akan dicambuk 100 kali, atau dirajam sampai mati bagi yang berzina dalam posisi sudah menikah. Selain itu, Islam juga membuat sebuah aturan acara bagaimana hukum itu dilaksanakan, seperti tentang jumlah saksi yang harus dipenuhi dan yang berwenang menjadi hakim.

Akan tetapi aturan agama adalah aturan yang hanya efektif bagi pemeluknya dan menjadi tidak berguna untuk yang lain. Sehingga ide-ide untuk menjadikan hukum agama sebagai hukum positif dalam sebuah negara akan menjadi sulit tercapai ketika terdapat banyak agama maupun aliran keyakinan (heterogen/majemuk). Pun, jika sebuah negara dengan pemeluk agama yang homogen, akan ditemui juga orang-orang yang tidak sepakat, akan tetapi hal itu tidak menjadi soal karena begitu hukum agama diundangkan menjadi hukum positif, maka hukum itu mengikat kepada semua orang.

Menjadikan hukum agama sebagai hukum positif nasional karena alasan suatu agama adalah mayoritas, atau alasan sumbangsih agama tertentu begitu besar terhadap suatu negara tidak akan menghentikan masalah yang akan muncul di kemudian hari. Hukum agama adalah hukum yang bersifat ilahiyah. Esensi hukum tersebut hanya dipahami sepenuhnya oleh pemeluknya. Ketaatan pemeluk agama pada hukum tersebut adalah bagian dari ketaatan pada tuhan (ibadat) yang balasannya adalah surga.

Dalam posisi demikian, pemeluk agama lain tidak menemukan alasan untuk mematuhi aturan agama lain, karena kepatuhan pada aturan lain berarti mereka telah mengkhianati aturan agama yang mereka anut. Setiap agama membuat pemeluk nya menjadi fanatik dengan anggapan aturan agama itulah yang paling sempurna dan paling absah.

Dengan demikian menjadi mudah dipahami kenapa tujuh kata pada sila pertama pancasila? yang merepresentasikan superioritas umat Islam “Ketuhanan yang maha esa dengan kewajiban menjalankan hukum Islam bagi pemeluknya” mendapatkan penolakan dari orang-orang di luar Islam dan tokoh-tokoh nasionalis yang berpikiran liberal. Mereka menilai jika tujuh kata tersebut tetap dipertahankan, maka secara terang-terangan ajaran Islam telah diutamakan dan agama lain dianggap sebagai agama kelas dua.

Dalam paham mereka, kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan bersama, walaupun tidak bisa memungkiri sumbangsih umat Islam lebih besar dari yang lainnya. Islam adalah agama mayoritas penduduk, tetapi mayoritas bukan berarti superior. Suatu ancaman masa depan bagi keutuhan Indonesia jika Islam tetap memaksakan kehendaknya pada sila pertama adalah pecahkongsi. Orang-orang Indonesia timur yang dibeberapa tempat dikuasai oleh agama selain Islam menunjukkan tanda-tanda keberatan untuk bergabung dengan Indonesia yang baru berdiri. Suatu kesadaran mulia tokoh-tokoh Islam ketika itu yaitu dengan mengikhlaskan tujuh kata pada sila pertama, sebagai pertanda bahwa Indonesia adalah sebuah negara baru dengan agama yang majemuk dan semuanya dalam tingkatan yang setara.? ? ? ?

Jalan yang paling bijak mengakomodir agama dalam kekuasaan politik adalah dengan menjadikan agama-agama sebagai sumber moral dan sumber hukum. Agama-agama mana adalah agama yang dianut oleh penduduk setempat tanpa mengedepankan satu diantara yang lain. Dalam tatanan hukum di Indonesia, agama merupakan salah satu sumber hukum, yang artinya aturan agama bisa menjadi hukum ketika terjadi resultan politik di legeslatif, eksekutif maupun yudikatif. Akan tetapi aturan agama bisa juga dikesampingkan ketika elite politik tidak menghendakinya. Aturan agama mana yang diambil adalah aturan agama yang dihajatkan oleh pemerintah setelah melalui berbagai pertimbangan.

Kelemahan dalam sistem demikian yaitu pada tataran praktis suatu agama mempunyai potensi untuk mendominasi atau mewarnai pemerintahan ketika percaturan politik dominan dikuasai oleh suatu agama. Karenanya faktor mayoritas kadangkala tidak bisa dihindari sebagai alasan penguasaan politik. Munculnya, partai politik bersendikan agama di Indonesia, seperti Masyumi, Partai Nadlatul Ulama (pada 1952, red), Partai Keadilan sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah salah satu alasannya melalui partai-partai ini aspirasi politik yang bersendikan agama diharapkan dapat mendominasi politik kekuasaan.

Jika dilihat dalam percaturan politik kekuasaan, agama merupakan salah satu kekuatan politik yang berkehendak untuk memegang tali kekuasaan. Karena kekuasaan merupakan alat bagi agama untuk menerapkan aturannya pada umatnya dan kepada manusia-manusia lain yang diharapkan nantinya ikut menjadi pemeluk agama tersebut. Bisa dilihat, misalnya; Ajaran Kristen pernah menguasai kekaisaran Roma dalam waktu yang lama; Islam pernah menjadi sumber aturan dalam kekhalifahan (kekaisaran) Umayyah, Abbasiah dan Utoman serta kekuasaan-kekuasaan kecil lainnya; Hindu pernah menguasai nusantara melalui kerajaan Majapahit, Budha menguasai sumatra dengan kerajaan Sriwijaya.

Hal–hal tersebut diatas tidak bisa dihindari karena agama adalah aturan hidup yang menyeluruh (way of life) yang keabsahannya bersifat ilahiyah (Ketuhanan). Karenanya untuk mencapai fungsinya itu, kekuasaan adalah alat yang paling efektif. Tanpa kekuasaan peran agama sebagai aturan hidup yang menyeluruh tidak bisa tercapai. Yang artinya selama hal tersebut belum tercapai, pemeluk agama tidak bisa menjalankan aturan agamanya secara sempurna (kaffah).

Bisa dilihat misalnya dalam suatu negara demokrasi seperti Indonesia, masih ada kelompok-kelompok yang mengusung cita-cita untuk menjadikan agama sebagai landasan negara, seperti yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia yang menuntut kekhalifahan Islam ditegakkan, dalam Kristen juga ada kelompok-kelompok ortodok yang memimpikan kerajaan Tuhan. Belum lagi kelompok-kelompok keras yang berusaha menggulingkan pemerintah dengan cara pemberontakan, seperti Darul Islam dan teroris agamis untuk kemudian diganti dengan pemerintahan yang didasarkan pada agama.

Kita menilai kelompok-kelompok semacam ini tidak pernah mempertimbangkan konflik antaragama yang akan ditimbulkan oleh ego-agama. Konflik yang ujungnya akan membawa kepada perpecahan dan permusuhan antarmasyarakat yang berbeda keyakinan. Bahwa Kerajaan Kristen Roma pernah menindas mereka yang tidak sepaham adalah fakta yang diketahui oleh orang-orang barat yang puncaknya terjadi revolusi Prancis. Kekhalifah Islam yang terkenal pada masa Ummayyah, Abbasiah, dan Otaman juga di sana-sini terdapat gesekan semacam itu yang membuat pemeluk-pemeluk agama lain menjadi masyarakat kelas dua. Konflik semacam ini tidak bisa dihindari, karena begitu agama berkuasa, ego-agama menguat dan segala sesuatu dipandang dari sudut pandang agama.

Penulis adalah peneliti di Farabi Institute Jawa Tengah. ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, Pendidikan, Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 22 November 2015

Islam Nusantara, Islam yang Merangkul Nusantara

Solo, PKB Kab Tegal. Model Islam yang dibawa para walisongo ke Nusantara, atau kemudian populer disebut sebagai istilah Islam Nusantara, menjadikan kebudayaan Nusantara sebagai sarana untuk berdakwah.

Demikian menurut Wakil Ketua Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal pada kegiatan bedah buku Islam Nusantara yang diselenggarakan Lakpesdam NU Surakarta, di Kantor NU setempat, Kamis (27/8) malam.

Islam Nusantara, Islam yang Merangkul Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Nusantara, Islam yang Merangkul Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Nusantara, Islam yang Merangkul Nusantara

“Islam Nusantara itu Islam yang merangkul Nusantara. Maksudnya, dalam pendekatan terhadap kenyataan kebudayaan Nusantara ini tidak memakai cara tumpas kelor, tetapi dijadikan sarana untuk pengislaman, dan selaras dengan Islam,”

PKB Kab Tegal

Ditambahkan Sahal, model Islam Nusantara yang membawa nilai dakwah yang santun dan damai, merupakan perwujudan dari Islam yang kaffah (menyeluruh) dan rahmatan lil alamin. “Islam Nusantara ini Islam yang kaffah dan memakai ilmu, bukan sekedar pokoe (yang penting) memakai istilah kaffah,” jelas Sahal.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut diungkapkan Sahal, para ulama Islam Nusantara ini memiliki sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah saw. “Jadi sanadnya bukan dari Syekh Google. Tapi mereka mendapatkannya dari para guru yang memiliki mata rantai keilmuan hingga Rasulullah,” ujar dia.

Sementara itu, menurut narasumber lainnya, KH Abdullah Sa’ad, munculnya istilah Islam Nusantara masih perlu dikaji lebih lanjut, khususnya yang perlu dicari pertama kali adalah siapa yang memulai memperkenalkan istilah ini.

“Kalau dalam bahasa pesantren, perlu diketahui dulu siapa mushanifnya dari mana asalnya, agar lebih jelas ketika kita akan memberikan hukum terhadap sesuatu, termasuk Islam Nusantara ini,” ujar Pengasuh Pesantren Al-Inshof Karanganyar, Jawa Tengah itu. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah PKB Kab Tegal

Selasa, 17 November 2015

Menjaga Hubungan Akrab NU dan Pemerintah

Rombongan pengurus PBNU yang dipimpin oleh Rais Aam KH Maruf Amin dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj diterima presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Kamis (31/3). Banyak hal yang didiskusikan dalam pertemuan tersebut, terutama masalah-masalah kebangsaan. Belum ada seminggu, tepatnya pada Ahad 27 Maret 2016, Jokowi juga menghadiri puncak peringatan hari lahir ke-70 Muslimat NU di Malang. Di luar dua acara tersebut, susah untuk menghitung berapa kali pertemuan Presiden dengan tokoh atau komunitas NU. Kita tentu bersyukur dengan hubungan yang akrab ini mengingat banyak sekali persoalan bangsa yang membutuhkan kerjasama dari banyak komponen bangsa. ? Tanpa rasa saling mempercayai dan kerjasama yang baik, maka perjalanan bangsa ini juga mengalami banyak hambatan.?

Sesungguhnya, jika kita menengok perjalanan sejarah, hubungan NU dengan pemerintah selalu mengalami pasang-surut. Pada era Presiden Soekarno, ketika NU masih menjadi partai politik, Partai NU merupakan salah satu pendukung Soekarno. NU memberikan gelar waliyul amri adhharuri bisysyaukah. NU menjadi garda terdepan membela NKRI yang waktu itu sangat rentan terhadap perpecahan, termasuk pemberontakan oleh kelompok Islam melalui DI/TII.

Menjaga Hubungan Akrab NU dan Pemerintah (Sumber Gambar : Nu Online)
Menjaga Hubungan Akrab NU dan Pemerintah (Sumber Gambar : Nu Online)

Menjaga Hubungan Akrab NU dan Pemerintah

Pada era Orde Baru, massa NU yang besar dan solid dianggap menjadi ancaman eksistensi kekuasaan Golkar yang mendasarkan diri pada ABRI, Birokrasi, dan kino-kino Golkar. Karena itu, hubungan NU dan pemerintah mengalami masa-masa sulit. Banyak lembaga-lembaga pendidikan dengan nama NU dicurigai sehingga harus berganti nama. Untuk menggelar pengajian, sangat sulit dilakukan dan para intel pun mengawasi dengan ketat aktivitas para dai. Dengan berbagai cara, pemerintah berusaha menjegal Gus Dur dalam Muktamar NU di Cipasung tahun 1989 karena Gus Dur dianggap pemimpin oposisi. Pengabaian NU berarti negara telah mengabaikan sebagian besar potensi bangsa.?

Situasi berbalik setelah masa reformasi sampai dengan hari ini. Semua presiden pasca gerakan reformasi selalu menjaga hubungan baik dengan NU. Berbagai kebijakan penting terkait dengan hubungan agama dan sosial kemasyarakatan oleh pemerintah selalu meminta saran NU. Perhatian pemerintah terhadap aspek sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi warga NU ditingkatkan. Pesantren dan madrasah semakin meningkat dalam sisi pengakuan eksistensinya maupun bantuan dana, meskipun belum sesuai dengan harapan. Banyak pesantren mendapat program rusunawa untuk asrama santri, pemberian honor bagi para guru ngaji, diakuinya ijazah pesantren untuk masuk ke perguruan tinggi dan lainnya. Semua kebijakan tersebut baru tumbuh di era reformasi. Banyak hal telah berubah setelah komunitas NU diabaikan selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru.

NU memang memiliki kekuatan massa besar yang tidak bisa diabaikan oleh siapapun. Apalagi saat dunia dihadapkan dengan merebaknya terorisme dan radikalisme serta aliran Islam transnasional. Mereka berusaha merobohkan NKRI sesuai dengan cita-cita dan ideologi yang diusungnya. Tentu saja NU dengan tegas akan membela NKRI. Ajaran Islam Ahlusunnnah wal Jamaah NU moderat, toleran, dan seimbang merupakan pilihan tepat bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia. Tak heran Presiden Jokowi mendukung pengembangan Islam Nusantara yang digagas oleh NU sebagai cerminan Islam yang menghargai nilai-nilai lokalitas.?

Tentu saja hubungan baik tersebut bisa sangat bermanfaat bagi perjalanan bangsa ini. Banyak sekali persoalan kemasyarakatan yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga negara lainnya. NU dengan jaringan yang dimilikinya bisa membantu berbagai program pemerintah sampai ke tingkat akar rumput. Banyak program tidak hanya butuh uang, tetapi pendekatan lain, seperti penanganan kasus terorisme dan radikalisme yang membutuhkan bimbingan agama yang benar bagi mereka yang terlanjur masuk aliran tersebut.?

PKB Kab Tegal

Posisi NU dihadapan pemerintah tidak dapat dikategorikan sebagai oposisi atau koalisi karena NU bukan partai politik. Jika ada kebijakan pemerintah yang tidak pas buat rakyat, tentu sudah sepatutnya bagi NU untuk mengingatkan pemerintah soal ini. Dengan pengalaman sejarahnya yang panjang, NU tidak takut atau enggan menyampaikan kritiknya. Tapi tentu saja, kritik bisa disampaikan secara santun dan tidak harus di depan publik. Yang penting adalah pesan tersebut sampai kepada pengambil kebijakan. Pengabdian NU adalah kepada bangsa dan negara, bukan kepada rezim pemerintahan tertentu yang setiap periode tertentu berganti. NU akan mengawal perjalanan bangsa ini, siapapun presidennya, siapapun pemerintahannya (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Senin, 16 November 2015

Istighotsah, GLI hingga Pengobatan Gratis di Harlah Pesantren Ahsanul Ibad

Lampung Timur, PKB Kab Tegal

Pondok Pesantren Ahsanul Ibad asuhan Kiai Moch Izzuddin Desa Taman Fajar, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur menggelar  Gebyar Lomba Islami (GLI). Acara ini dilaksanakan, Ahad  (20/3) untuk memperingati Harlah Ke-17 pesantren disambung dengan kegiatan istighotsah dan pengobatan gratis.

Istighotsah, GLI hingga Pengobatan Gratis di Harlah Pesantren Ahsanul Ibad (Sumber Gambar : Nu Online)
Istighotsah, GLI hingga Pengobatan Gratis di Harlah Pesantren Ahsanul Ibad (Sumber Gambar : Nu Online)

Istighotsah, GLI hingga Pengobatan Gratis di Harlah Pesantren Ahsanul Ibad

Ada 8 cabang lomba yang diikuti oleh 5 kecamatan di Kabupaten Lampung Timur. Perlombaan diikuti dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menegah Atas, seperti mewarnai dan fashion show tingkat TK, puisi religi dan pidato tingkat SMP, tilawah dan kaligrafi tingkat SMA.

“Adanya GLI ini menumbuhkan minat dan bakat generasi NU untuk berprestasi dan meningkatkan keterampilan,” ujar Ketua MWCNU Purbolinggo H Syamsul Huda.

Sementara itu, salah satu juri lomba H Munawir menyatakan, GLI tahun ini meningkat dibandingkan sebelumnya, terlihat banyaknya peserta dari masing-masing kecamatan. 

“Berharap GLI yang akan datang lebih besar lagi dan ditambah banyak lagi cabang perlombaannya,” tutur Munawir.

PKB Kab Tegal

Adapun official dari Pondok Pesantren Baitul Qur’an Ustadz Khoirul Muzaki menyatakan bahwa dirinya senang sekali dengan adanya kegiatan ini.

“Semoga kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi antar-pondok pesantren dalam menggalih bakat para santri nahdliyin. (Zulinda/Fathoni)

 

PKB Kab Tegal

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Halaqoh PKB Kab Tegal

Sabtu, 14 November 2015

Ketika Nabi Menunda Orang Masuk Islam

Satu lagi peristiwa mencengangkan ditunjukkan Rasulullah pada saat penaklukan kota Makkah. Kota Suci dikuasai umat Islam. Lawan perang benar-benar tak berkutik. Tapi, Nabi Muhammad memang punya cara-cara tersendiri dalam menghadapi mantan musuh-musuhnya.

Tak ada darah menetes di dalam ataupun sekitar Masjidil Haram. Penghancuran patung berhala di sekeliling Ka’bah pun dilakukan atas permintaan penduduk Makkah. Sejak awal, Nabi mewanti-wanti berbagai bentuk kekerasan dan perusakan karena musuh tidak lagi menyerang.

Ketika Nabi Menunda Orang Masuk Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Nabi Menunda Orang Masuk Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Nabi Menunda Orang Masuk Islam

Sikap anti-pemaksaan justru mengantarakan peristiwa Fathul Makkah pada kemenangan yang kian gemilang. Musyrikin Quraisy berbondong-bondong memeluk Islam, terutama setelah pemimpin tertinggi mereka, Abu Sofyan berikut keluarganya secara suka rela mengucapkan dua kalimat syahadat.

PKB Kab Tegal

Hanya saja, kesadaran tauhid tidak selalu berlangsung segera. Seorang panglima Quraisy bernama Shofwan bin Umayyah sempat berketetapan masuk Islam tapi urung. Dia membutuhkan beberapa waktu untuk membulatkan niatnya itu.

PKB Kab Tegal

“Berilah saya waktu seminggu untuk berpikir, apakah saya harus masuk Islam atau tidak,” kata Shofwan kepada Nabi.

“Jangan seminggu,” sergah Nabi.

Shofwan kaget dan bertanya, “Apakah itu terlalu lama?”

“Tidak,” Rasulullah menyahut, “Terlalu singkat. Kuberi kau waktu selama dua bulan. Apakah akan mengucapkan syahadat atau tidak. Pikirkanlah masak-masak sebab Islam adalah agama bagi orang-orang berakal dan menggunakan akalnya untuk berpikir. Tiada agama bagi orang yang tak memiliki akal.” (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Hadits, Daerah PKB Kab Tegal

Rabu, 11 November 2015

KPK Ajak Para Dai Tanamkan Anti-Korupsi kepada Umat

Jakarta, PKB Kab Tegal



Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menjelaskan, korupsi bukan hanya tindakan yang merugikan negara, tetapi juga swasta. Maka, ia mengajak kepada para dai untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman tentang korupsi kepada masyarakat agar mereka tidak melakukannya.?

KPK Ajak Para Dai Tanamkan Anti-Korupsi kepada Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
KPK Ajak Para Dai Tanamkan Anti-Korupsi kepada Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

KPK Ajak Para Dai Tanamkan Anti-Korupsi kepada Umat

“Sebagai dai, kita harus mempersiapkan dan memberikan pemahaman bahwa yang namanya korupsi itu bukan hanya yang merugikan negara. Itu yang harus disosialisasikan,” kata Agus saat menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Dai-Daiyah Kader NU 2017 pada hari kedua yang diselenggarakan atas kerjasama LD PBNU dengan Hidmat Muslimat NU di lantai 8 Gedung PBNU, Selasa (30/5).

Saat ini Indonesia belum memiliki Undang-Undang korupsi di sektor swasta sebagaimana yang dimiliki oleh Singapura. Namun demikian, ia berharap ke depan itu akan terwujud agar korupsi bisa benar-benar bisa diberantas dari Indonesia.?

Ia mencontohkan, korupsi di bidang swasta itu seperti seseorang yang memiliki kepentingan kepada orang lain. Lalu ia memberikan sesuatu atau menjual pengaruh kepada orang lain tersebut agar kepentingan yang diinginkan bisa terkabul.

PKB Kab Tegal

“Seperti seorang guru yang membuka bimbel setelah mengajar. Anak-anak yang belajar bimbel di rumahnya dikasih nilai yang baik saat di sekolah. Itu kena (jerat korupsi),” terangnya.

Ia mengaku bahwa masyarakat masih belum memberikan sanksi sosial yang berat kepada para pelaku korupsi. Mereka masih merasa biasa saja dengan koruptor.?

Kalau ada yang korupsi kemudian keluar penjara dan kaya, masih kita hormati. Biasa-biasa saja. “Bagaimana membuat yang korupsi merasakan hukuman sosial seperti membersihkan pasar,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, ia menyatakan, kerugian dari korupsi itu bukan pada besarnya uang yang dikorupso, tetapi lebih kepada dampak dari korupsi itu seperti terbengkalainya pembangunan saran-prasarana dan infrastruktur publik. Selain itu, dampak dari korupsi adalah terjadinya pemborosan keuangan negara dan terkikisnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Anak-anak pergi ke sekolah masih bergelantungan (karena tidak ada jembatan), sekolah yang mau ambruk, dan lainnya,” pungkasnya. (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Jumat, 30 Oktober 2015

Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung

Jakarta, PKB Kab Tegal



Banyak manfaat positif yang sudah dirasakan langsung masyarakat berkat program Dana Desa. Program ini pertama kali digulirkan tahun 2015 dengan jumlah Rp20,7 triliun untuk 74.093 desa.

Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung (Sumber Gambar : Nu Online)
Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung (Sumber Gambar : Nu Online)

Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung

Meski tahun pertama dan baru pertama kali dalam sejarah ada dana APBN langsung dialokasikan ke desa, namun ternyata Dana Desa 2015 sudah mampu memberi kontribusi kongkret terhadap desa, yakni terkait peningkatan sarana prasarana dan layanan dasar, sarana prasarana ekonomi, serta penyerapan tenaga kerja.

PKB Kab Tegal

"Rata-rata jumlah penyerapan tenaga kerja langsung sebagai kontribusi Dana Desa di bidang pembangunan fisik adalah 2.657.916 orang. Ini sifatnya cash for work bagi masyarakat desa," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, Rabu (16/3/2016).

PKB Kab Tegal

Dana Desa tahun 2015 memang diprioritaskan untuk membangun infrastruktur yang bersifat padat karya dan tidak boleh dikontraktualkan. Bahan baku pembangunan dari desa, pekerjanya dari desa, sehingga Dana Desa itu benar-benar berputar di desa.

"Dana Desa tahun 2015 juga telah memberi kontribusi positif terhadap upaya penanggulangan kemiskinan pada 66,9% Desa," imbuh Menteri Marwan.

Penggunaan Dana Desa 2015 digunakan untuk pelaksanaan pembangunan desa sebesar 89%, belanja pemerintahan desa 6%, pembinaan kemasyarakatan 3%, dan pemberdayaan masyarakat sebesar 2%.

Terkait Dana Desa 2016, Menteri Marwan kembali mengingatkan bahwa jumlahnya sudah dinaikkan menjadi Rp47 Triliun dan tahun 2017 akan dinaikkan lagi menjadi Rp81,1 triliun. "Kenaikan Dana Desa ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemerintahan Presiden Jokowi yang menjadikan desa sebagai pondasi pembangunan nasional," ucapnya.

Sebagai menteri yang bertugas mengawal proses pembangunan desa, Menteri Marwan mengakui bahwa tantanga terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana memberi pemahaman pada masyarakat desa dalam menjalankan kegiatan dengan baik. Apalagi jumlah desa sudah mencapai 74.754 dengan berbagai tipologi dan memiliki perbedaan kapasitas yang masih sangat lebar.

Sebagai gambaran, lanjut Menteri Marwan, 45% desa di Indonesia adalah desa tertinggal dan 18,25% merupakan desa sangat tertinggal. Butuh upaya pengawasan dan pendampingan semua pihak sehingga kewenangan desa maupun Dana Desa dipakai dengan maksimal dan tanpa penyimpangan.

"Kami sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Desa No.21/2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016. Ini bisa menjadi panduan teknis bagi desa dalam melakukan pembangunan di desanya," terang Menteri Marwan. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Nasional PKB Kab Tegal

UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara

Solo, PKB Kab Tegal -

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mereka miliki. Setelah berhasil dengan 6 program sarjana dan satu pascasarjana, kini UNU Surakarta berencana untuk membuka dua program baru, yakni S1 Teknik dan program doktor (S3) Islam Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Rektor UNU Surakarta Mufrod Teguh Mulyo dalam rapat senat terbuka pada Wisuda XIX Program Sarjana dan Magister di Kampus UNU Mojosongo, Jebres, Surakarta, Sabtu (25/2).

UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara

“Kami optimis tahun depan dua program itu dibuka. Keduanya sudah diajukan ke Kementerian Agama dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan,” papar Mufrod.

Dijelaskan Mufrod, untuk Program Pascasarjana yang sudah ada, yakni Studi Magister (S2) PAI telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT.

Saat ini, imbuh Mufrod, UNU juga telah mengadakan berbagai kerja sama dengan beberapa pihak, untuk mengenalkan UNU di tingkat Internasional. Salah satunya dengan mengadakan pertukaran dosen, dengan Universitas Malaysia dan Universitas of Kuala Lumpur.

Dalam kesempatan tersebut, Mufrod juga memberikan pesan kepada para wisudawan agar dapat menjaga nama baik UNU dan mampu bersaing dengan universitas lainnya.

PKB Kab Tegal

Sebanyak 227 mahasiswa mengikuti proses wisuda. Para wisudawan tersebut berasal dari enam program studi yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen, Hukum, Teknik, Hukum Keluarga (Ahwal Sakhsiyah), dan Magister PAI. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal

Kamis, 29 Oktober 2015

Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Pesantren Nurul Qadim Kabupaten Probolinggo tengah mempersiapkan diri sebagai tuan rumah bahtsul masail yang diikuti di Pesantren se-Jawa-Madura pada Rabu 23 Maret 2016. Pihak pesantren telah menyebar undangan kepada pengurus 350 pesantren yang ada di Jawa dan Madura.

Untuk kedua kalinya Pesantren Nurul Qadim menyelenggarakan Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) yang beralamat di Jalan KH Hasyim Minu, Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim (Sumber Gambar : Nu Online)
Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim (Sumber Gambar : Nu Online)

Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim

Mereka yang diundang antara lain Pesantren Lirboyo, Pesantren Sidogiri, Pesantren Langitan, Pesantren Pacul Gowang, Pesantren Al-Anwar,  Pesantren Buntet Cirebon, Pesantren Sukorejo-Situbondo, Pesantren Bata-Bata Pamekasan, Pesantren Kaliwungu, Pesantren Ploso, Pesantren Genggong, Pesantren Darussalam, Pesantren Nurul Kholil Bangkalan, dan lain-lain dari berbagai pesantren salaf se-Jawa Madura.

PKB Kab Tegal

Sebab Dinamika Perubahan zaman yang semakin Dinamis, dan diskursus perkembangan teknologi serta peradaban yang terkadang bersebrangan dengan nilai-nilai agama membuat pesantren salaf beserta para ulama dituntut untuk memberikan solusi actual serta berimbang dengan kondisi masyarakat indonesia.

PKB Kab Tegal

Beberapa tema yang akan dibahas kali ini antara lain hukum melindungi kaum (Lesbian Homosexual, Biseksual, Transjender (LGBT), polemik Islam Nusantara, transplantasi gelap, polemik seputar perlunya sertifikasi jilbab halal MUI, dan hukum memutus silaturahmi di media sosial.

Menurut Ketua Yayasan Pesantren Nurul Qadim KH Abdul Hadi Noer, "Kegiatan ini penting untuk membangkitkan semangat para penerus ulama untuk menghidupkan syiar salaf. Adanya FMPP ini setidaknya memunculkan solusi bagi problematika umat.

"FMPP kali ini berbeda dengan FMPP perdana yang dilaksanakan sebelumnya di Pesantren Nurul Qadim. Kenapa? Karena pada kali ini ditutup oleh Rektor Universitas Al-Ahgaf Hadlramaut pada malam Jumatnya," kata Kiai Hadi Noer. (Moh Nasirul Haq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Syariah PKB Kab Tegal

Rabu, 28 Oktober 2015

Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat Muslimat NU melakukan penandatanganan kerja sama dengan LAZISNU dalam pembentukan Jaringan Pengelola Zakat Infak Sedekah (JPZIS). Penandatangan kerjasama dilakukan pada ? Ahad (16/7) di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.

?

Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU

Dengan penandatanganan kerjasama tersebut memungkinkan Muslimat NU mengumpulkan dan mengelola dana ZIS dari dan kepada masyarakat.

“Ada peratutan terbaru yang harus ditaati dalam tata kelola zakat. Bahwa Muslimat NU menjadi salah satu Jaringan Pengelola ZIS di bawah LAZISNU. Nantinya pengumpulan dan pengelolaan ZIS dilakukan oleh Muslimat NU, tetapi pelaporannya tetap diserahkan ke LAZISNU sebagai lembaga yang memiliki wewenang dalam pengumpulan dan penyaluran ZIS,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.

Perempuan yang juga Menteri Sosial itu menuturkan langkah tersebut sebagai penguatan seluruh komponen NU untuk meningkatkan peran bagi bangsa dan negara.

PKB Kab Tegal

“Karena dalam kesempatan ini juga hadir perwakilan lembaga-lembaga dan banom NU, saya mengajak bahwa ini akan menjadi penguatan NU secara menyeluruh untuk meningkatkan peran di masyarakat,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan, format kerja sama dengan LAZISNU tersebut sebagai upaya penguatan dan peningkatan ekonomi di Muslimat NU, sekaligus sebagai peningkatan peran Muslimat NU bagi masyarakat. (Kendi Setiawan/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal

Minggu, 25 Oktober 2015

Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis

Depok, PKB Kab Tegal. Upaya sistematis untuk memfasilitasi pelajar dan santri NU agar sukses masuk PTN dengan menyelenggarakan Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN merupakan pekerjaan luar biasa yang harus dimulai dengan niat yang lurus, lillahi ta’ala. ?

Demikian wejangan dari H Muhyiddin Arubusman, mantan Sekjen PBNU pada Workshop Manajemen Sanlat Sukses Masuk PTN yang diselenggarakan oleh Jaringan Nusantara untuk Sukses Masuk PTN di Villa Multazam Kukusan Depok, 24-25 Desember 2012.

Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis

Di depan sekitar 20-an panitia manajemen lokal dari 9 kota, Muhyiddin Arubusman menguraikan tentang kebutuhan NU akan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjawab tantangan zaman sehingga NU mampu berperan dalam dinamika kebangsaan dan tidak hanya sebagai penonton seperti terjadi pada saat ini.

PKB Kab Tegal

“Oleh karena itu, kegiatan Sanlat Sukses Masuk PTN ini sangat luar biasa positif untuk mencetak kelas menengah NU yang akan mengisi posisi-posisi strategis di Indonesia 5-10 tahun mendatang,” urai Muhyiddin yang juga merupakan alumni PMII.

PKB Kab Tegal

Pendapat senada dikemukakan Farida Farichah, Ketua Umum PP IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU) yang menggambarkan tentang realitas di komunitas pelajar dan santri NU yang butuh motivasi dan fasilitas agar mampu kuliah di universitas-universitas unggulan.

“Banyak pelajar NU yang kurang percaya diri untuk kuliah di PTN dikarenakan kurangnya informasi dan minimnya motivasi dari lingkungan sekitarnya,” kata Farida yang baru terpilih pada Kongres IPNU-IPPNU di Palembang awal Desember lalu. ? ?

Oleh karena itu, Farida mengatakan bahwa IPPNU sangat mendukung Sanlat tersebut dan siap bersinergi dengan panitia Sanlat terutama untuk mensosialisasikan kegiatan ini di cabang-cabang IPNU-IPPNU.

Sementara itu, Ketua Jaringan Nusantara untuk Sukses Masuk PTN, Achmad Solechan mengatakan bahwa Sanlat Sukses Masuk PTN ini merupakan implementasi dari double track strategy pengkaderan NU, yaitu mencerdaskan pelajar NU agar sukses masuk PTN dan meng-NU-kan pelajar-pelajar cerdas yang umumnya ada di SMA-SMA negeri unggulan.

“Para aktivis PMII UI sudah melakukan gerakan ini sejak tahun 2001 walaupun masih secara sporadis, kini kami mencoba melakukannya dengan lebih sistematis serta melibatkan para aktivis muda NU dari berbagai daerah dan universitas yang peduli terhadap pengkaderan generasi muda NU,” papar Solechan yang juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Forum Alumni PMII UI.

Workshop Manajemen Sanlat Sukses Masuk PTN ini merupakan tahapan pertama dari pelaksanaan Sanlat Sukses Masuk 2013 yang diselenggarakan Jaringan Nusantara untuk Sukses Masuk PTN yang dipelopori oleh Forum Alumni PMII UI dan didukung oleh Bimbingan Belajar Makara Insani. ?

Sejumlah panitia lokal yang hadir adalah para alumni dan mahasiswa UI, UNJ, ITB, UPI, Undip, STAINU Jakarta dan sebagainya. ? Workshop ini juga dihadiri oleh Dr. Syahrizal Syarief, Wakil Sekjen PBNU yang juga Dosen FKM UI. ? Selain itu, juga tampak hadir sejumlah pengurus Forum Alumni PMII UI seperti Iqbal Saryudin, Hafidz, Dwi Nugroho, Agu s Mizuno, Abdurrahman, Senja Bagus Ananda, Hasyim, Wildan, Ana Farihah dan lain-lain serta Ketua PMII Cabang Depok, Woro Rahmat Hidayat.

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Alfannya

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Pesantren, Hadits PKB Kab Tegal

Sabtu, 24 Oktober 2015

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif

Lampung Selatan, PKB Kab Tegal - Juara Liga Santri Nusantara (LSN) Region Sumatera VIII-Lampung, Pesantren Al-Huda FC terus melakukan latihan di lapangan sepakbola Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan. Kini mereka memasuki latihan keempat kalinya.

Demikian disampaikan Munir A Haris selaku Koordinator Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII-Lampung di sela-sela silaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Huda Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (13/10).

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif

“Pesantren Al-Huda FC adalah Juara I Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII-Lampung yang telah menyisihkan 47 klub pesantren lainnya dalam LSN Region Sumatera VIII-Lampung yang telah digelar 28-31 Agustus 2017 lalu di Lapangan Merdeka Batanghari Kabupaten Lampung Timur,” tambah mantan aktivis PMII Yogyakarta ini.

“Jelang laga seri nasional LSN pekan depan, kami sudah berikhtiar semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami, untuk hasilnya kelak kami pasrahkan kepada gusti Allah, yang terpenting adalah momentum LSN tahun 2017 ini murni menjadi ajang pencarian bibit-bibit atlet sepakbola yang lahir dari rahim pesantren,” kata mantan Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

PKB Kab Tegal

Pelatih Pesantren Al-Huda FC Ustadz Budi berharap, dalam laga seri nasional Liga Santri Nusantara yang akan digelar di Kota Bandung Jawa Barat pada 22-29 Oktober 2017 itu, semoga kami mampu masuk Juara minimal 3 (tiga besar), syukur kami mampu menembus juara 1.

PKB Kab Tegal

Pesantren Al-Huda Karang Anyar Lampung Selatan diasuh oleh KH Ahmad Habib, alumnus pesantren Darussalamah Braja Dewa Way Jepara Kabupaten Lampung Timur asuhan KH Ahmad Shodiq yang juga sebagai Mustasyar PBNU. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Ulama, Tokoh PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Oktober 2015

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis

Pariaman, PKB Kab Tegal. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus terus memotivasi diri agar mempunyai kemampuan menulis dengan baik. Karena dengan kemampuan menulis, mahasiswa akan mampu menuangkan berbagai gagasan, ide dan pemikiran terhadap masalah yang dihadapi masyarakat dengan menawarkan berbagai solusi.

Hal itu diungkapkan wartawan PKB Kab Tegal di Sumatera Barat, Armaidi Tanjung pada follow up PMII Kota Pariaman, Jumat (9/10) di sekretariatnya di Simpang Jagung, Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Follow up yang dipandu Paisal Amri Tanjung, diikuti mahasiswa kader  PMII dari STIT Syekh Burhanuddin dan STIE Sumatera Barat.

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis

"Dengan demikian, jika seorang mahasiswa sudah terbiasa menulis, maka akan lebih memudahkannya untuk menyelesaikan tugas menulis tersebut. Banyak mahasiswa yang terkendala menyelesaikan kuliah untuk meraih sarjana karena ketidakmampuan menulis dengan baik," kata penulis buku Pariaman Dulu, Kini dan Masa Depan ini.

PKB Kab Tegal

Momok yang menakutkan bagi mahasiswa menulis, kata Armaidi, adalah malas untuk memulainya. Padahal kunci menulis tersebut tidak banyak, hanya dua saja. Pertama, rajin-rajin membaca, bisa membaca buku, koran, majalah, atau bahan bacaan lain yang bermanfaat. Kedua, mulailah menulis. 

“Jangan harap bisa menulis, kalau mahasiswa sendiri tidak pernah mau memulainya,” ujar pendiri PMII Kota Pariaman ini.

PKB Kab Tegal

Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin, Paisal Amri Tanjung  menyebutkan, materi teknik menulis bagi mahasiswa ini penting bagi kader PMII. "Makanya kami merasakan betapa pentingnya kemampuan menulis bagi seorang mahasiswa. Meski kami semua belum tentu menjadi penulis top, tetapi pengetahuan betapa pentingnya peran menulis dalam kehidupan ini semakin jelas," kata Paisal.

Untuk itu, kata Paisal, materi ini akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Sehingga kader PMII di Kota Pariaman semakin termotivasi. Apalagi yang menyampaikan materinya sudah menulis belasan buku. "Kami bisa lebih banyak belajar soal menulis ini dengan narasumber," kata Paisal menambahkan.

Keterangan foto: Armaidi Tanjung (tengah) menyampaikan materi diantara sebagian peserta follow up PMII di Kota Pariaman, Jumat (9/10/2015).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Aswaja PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Oktober 2015

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? .? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan

Pada Jumat pertama Ramadhan kali ini, kata yang paling tepat terlontar dari lisan kita adalah “alhamdulillah”. Patut kita syukuri bahwa kita masih berjumpa dengan bulan paling agung dan berlipatnya keutamaan-keutamaan di dalamnya. Betapa banyak orang-orang yang tahun lalu bersuka cita merayakan lebaran, tapi sekarang sudah terbujur di liang kuburan. Kita pun tidak pernah tahu, kapan kita semua bakal menyusul mereka: setelah Ramadhan tahun ini ataukah di dalam Ramadhan ini? Yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan ikhtiar ibadah kita dalam setiap hari, setiap jam, setiap detik, pada bulan suci ini.

PKB Kab Tegal

Hadirin hafidhakumullâh,

PKB Kab Tegal

Dalam setiap literatur keagamaan kita hampir selalu dijumpai bahwa definisi puasa adalah al-imsâk, yang berarti menahan. Dalam ilmu fiqih, al-imsâk dimaknai sebagai menahan makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Di dunia tasawuf, al-imsâk memiliki arti lebih dalam lagi, yakni menahan dari setiap hal yang membuat seorang hamba lalai dari Allah. Puasa adalah momentum penjernihan jiwa, penyucian batin, dan taqarrub kepada Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?

“Setiap amal kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, kata kunci dalam puasa adalah menahan atau mengendalikan. Puasa adalah madrasah bagi tiap individu untuk tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga mengendalikan diri dari segenap perilaku yang mubazir, keinginan-keinginan yang tidak penting, serta akhlak-akhlak tercela semacam tamak, angkuh, pamer, bohong, bangga diri, berfoya-foya, atau meremehkan orang lain.

Ibadah puasa Ramadhan merupakan wahana pendidikan rohani agar kita piawai menahan diri dari godaan dan kuasa nafsu jasmaniah dalam berbagai bentuknya. Dengan begitu, para mukmin yang berpuasa diharapkan dapat meraih derajat lebih tinggi sebagai orang yang bertakwa (muttaqin). Pertanyaannya adalah sejauh mana kualitas kita dalam ikhtiar “menahan” (al-imsâk) itu?

Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullâh,

Kenyataan yang sering kita jumpai, hadirnya bulan puasa Ramadhan selalu berbanding lurus dengan tingkat konsumsi di berbagai sektor. Di bulan Ramadhan, persediaan makanan cenderung bertambah ketimbang hari biasanya, barang-barang dagangan pun kian laris, dan pusat-pusat perbelanjaan kita ramai diserbu orang. Tiba-tiba saja harga kebutuhan pokok di pasar ikut naik. Kondisi ini bahkan sudah berlangsung sejak sebelum memasuki awal bulan Ramadhan.

Selain sektor makanan dan minuman, peningkatan konsumsi juga terjadi pada “kebutuhan” sandang seperti baju koko, busana muslimah, sarung, mukena, peci dan seterusnya. Tradisi lebaran yang seolah menwajibkan warga Indonesia untuk tampil serba baru membuat kebutuhan belanja mereka berlipat ganda. Belum lagi, mudik yang mensyaratkan para pelakunya untuk memiliki kekayaan lebih, baik untuk kebutuhan transportasi maupun saat di kampung halaman.

Tak ada masalah apabila apa yang diikhtiarkan memang benar-benar merupakan kebutuhan. Yang sangat tidak dianjurkan adalah saat kita serius membelanjakan sesuatu yang sebatas “keinginan”. Di sinilah kita belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran yang hanya didasarkan pada nafsu, gengsi, atau pamer, tak layak disebut kebutuhan. Nah, puasa menjadi sarana penempaan seorang hamba agar istiqamah bertahan (al-imsâk) di jalur kesederhanaan sebagaimana diteladankan Rasulullah. Puasa melatih manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, bukan semata keinginan-keinginan.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’râf (31) kita juga diingatkan,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Pesan “jangan berlebih-lebihan” pad ayat ini menjadi standar atau syarat setelah Allah mempersilakan anak cucu Adam untuk berbusana dan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya. Demikian, semoga Ramadhan kali ini kita sanggup lebih dari sebatas puasa jasmani, tapi juga puasa rohani, dalam pengertian sungguh-sungguh mengendalikan musuh terbesar manusia, yakni nafsu, untuk memperoleh kebahagiaan hakiki kelak bersama Allah.

Khutbah II



? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Alif Budi Luhur)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Ahlussunnah, Hikmah PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Oktober 2015

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU

Surabaya, PKB Kab Tegal - Kementerian Sosial (Kemensos) melibatkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sahabat Taruna Tanggap Bencana (Tagana). Kementerian ini mengukuhkan Banser ke dalam barisan Tagana, relawan khusus darurat bencana bentukan Kemensos di Waduk Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, Sabtu (16/7).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, Banser digandeng karena di organisasi semi militer NU ini sudah terbentuk pasukan khusus penanganan bencana, yakni Banser Tanggap Bencana (Bagana).

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU

Karena itu, Kemensos merasa perlu memfasilitasi sumber daya itu untuk dilatih pengetahuan dan teknik penanganan bencana.

PKB Kab Tegal

"Banser merupakan elemen strategis yang sudah lama ada di negeri ini. Setiap ada bencana Banser selalu ada ikut membantu. Kebetulan di Banser ada Bagana, kita fasilitasi dengan pelatihan, kita tambahi bimteknya," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Tercatat ada 274 kabupaten/kota di negeri ini rawan dilanda bencana. Sebagian besar di antaranya berada di Jawa Timur.

PKB Kab Tegal

"Hari ini Bandara Abdul Rahman Saleh Malang ditutup karena semburan abu Gunung Bromo. Jatim juga pernah dilanda bencana gempa karena letusan Kelud. Hari ini di beberapa daerah di Jatim juga masih ada yang terkena banjir," tegas Khofifah.

Karena itu, kondisi ini sangat menuntut sensitivitas masyarakat untuk korban ketika bencana melanda suatu daerah. "Di sini pentingnya Tagana, Bagana, lembaga dan elemen masyarakat lain membantu warga terdampak bencana," ujarnya.

Sementara itu Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni mengatakan bahwa Banser berdiri di semua daerah di negeri ini. Setiap Banser memiliki Bagana. "Banser sebetulnya sudah biasa turun membantu ketika terjadi bencana. Sekarang tinggal ilmunya saja yang perlu ditambahi," tuturnya. (Abdul Hady JM/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Ubudiyah PKB Kab Tegal

Senin, 21 September 2015

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, PP Fatayat NU, PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Kopri (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menamakan diri sebagai Keluarga Besar Perempuan NU menilai negara yang sakinah (tenang) dibangun dari keluarga yang sakinah juga.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Hj Ida Fauziyah mengatakan, negara sakinah itu didukung dari keluarga-keluarga sakinah.

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah

Ia menerangkan, dalam keluarga sakinah, tercipta dan terjaga ketenteraman setiap anggota keluarga, mulai anak, ayah, dan ibu, “keluarga sakinah menjaga relasi hubungan dari mereka,” katanya pada seminar bertema “Dari Keluarga menuju negara sakinah” di kediaman Moeryati Soedibyo, Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (7/6).

PKB Kab Tegal

Menurut Ida, dalam keluarga sakinah, peran suami dan istri saling membantu, saling bahu membahu, saling melayani dan melengkapi. Kepada anak-anaknya, keluarga sakinah memberikan perlindungan, sementara anak-anaknya memberikan penghormatan kepada orang tua.

PKB Kab Tegal

Ida menambahkan, jika keluarga sakinah itu dibawa ke dalam kehidupan masyarakat, maka akan menjadi masyarakat yang sakinah. Kemudian jika masyarakatnya sakinah, maka akan menjadi negara sakinah. “Bagaimana bisa tentram kalau dalam keluarga ada tindak kekerasan,” katanya.

Ida kembali menegaskan, ketahanan sebuah negara, dimulai dari sebuah keluarga. “Ketahanan itu, menurut saya, tidak bisa diintervensi apapun dari pihak luar,” katanya.  

Pada kesempatan itu, hadir istri Mustasyar PBNU Hj Mufida Jusuf Kalla. Senada dengan Ida Fauziyah, ia mengatakan, keluarga adalah negara kecil. Sebaliknya, negara adalah keluarga besar. “Pandai-pandailah mencontoh keluarga dari orang lain,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru

Semarang, PKB Kab Tegal. Sebanyak 15 Madrasah Tsanawiyah di Semarang, Jawa Tengah, yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nadhaltul Ulama mengikuti pelatihan instruktur kurikulum 2013, 18-20 September 2014.

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru

Kegiatan yang digelar di MTs Al Uswah? Bergas, Semarang, ini dimaksudkan untuk mempersiapkan para guru menghadapi kurikulum 2013 yang direncanakan pemerintah serentak diterapkan pada 2014.

KKM MTs Ma’arif Kabupaten Semarang menyelenggarakan pelatihan instruktur kurikulum 2013 dengan menghadirkan pemateri dari Balai Diklat Keagamaan Semarang, antara lain Agus Mujiono, Bisri Musthofa, dan H. Suyatno.

PKB Kab Tegal

Ketua LP Ma’arif Kabupaten Semarang Moch Solichin menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap pelatihan dapat mengatarkan guru untuk lebih siap dalam menghadapi kurikulum? 2013. Menurutnya, madrasah-madrasah di lingkungan Ma’arif Kabupaten Semarang mesti mendapatkan pelatihan kurikulum baru ini secara menyeluruh.

Secara resmi kegiatan tersebut dibuka Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Semarang Subadi. Kemenag Semarang menyatakan dukungan penuh pelatihan yang digelar secara mandiri ini. Subadi yang juga memberikan materi “Penguatan Kebijakan Kementrian Agama dalam Implementasi Kurikulum 2013” mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian yang konkret pada kemajuan pendidikan khususnya madrasah.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua KKM MTs Ma’arif Isro’i, pelatihan instruktur kurikulum 2013 diprogramkan dalam enam angkatan. Angkatan pertama untuk guru Quran-Hadits dan Aqidah-Akhlak, dan angkatan kedua untuk guru Fiqih dan SKI yang dilaksanakan di MTs Al Uswah Bergas. Angkatan ketiga dan keempat untuk guru mata pelajaran umum di MTs NU Ungaran dan angkatan kelima keenam untuk guru bahasa direncanakan menempati aula MTs Darul Ma’arif Pringapus. (Suharsini/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 19 September 2015

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme

Jember, PKB Kab Tegal - Menjawab? kekhawatiran semakin massifnya gerakan kelompok? radikal di tanah air, Gerakan Pemuda Ansor Jember menyatakan "perang" terhadap segala bentuk aksi kelompok teror. Perlawanan ini dikemas dalam Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme di halaman gedung GP Ansor Jember, Rabu (21/6) sore.

Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan, deklarasi ini tak lepas dari beredarnya informasi bahwa di Jawa Timur terdapat 16 kota/kabupaten yang tersusupi ISIS. "Ini cukup mengagetkan. Selama ini kita mendengar ISIS hanya di Irak dan Suriah, dan juga di Filipina. Kami tidak ingin Indonesia seperti Filipina, yang sudah sangat parah, hampir melebihi Timur Tengah," ungkapnya.

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menjelaskan sistem doktrinasi di ISIS. Menurutnya, ada tiga tahapan dalam sistem rekrutmen anggota ISIS. Pertama, dari hati ke hati. Calon anggota diajak ngobrol layaknya keluarga, makan, dan sebagainya, yang intinya dia dibikin nyaman berada di komunitas ISIS. Jika tahap pertama? sukses, baru melangkah ke tahap kedua, yaitu dia diajak ke perkumpulan/pengajian dan sejenisnya. Kemudian melangkah ke tahap ketiga, yaitu doktrinasi.

"Di situlah ia dimasuki doktrin hingga akhirnya membuat surat wasiat dan terakhir siap menjadi pengantin," tuturnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Selain Kapores Jember, tampak hadir pada acara ini Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua PITI, tokoh lintas agama dan para pengurus anak cabang Ansor se-Kabupaten Jember. Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan lembar deklarasi oleh Ketua GP Ansor Jember, Kapolres Jember, Ketua MUI Abdul Halim Subahar, Ketua FKUB Gus Muis, Ketua PITI H Law Song Tjai, dan para tokoh lintas agama.

Lima poin deklarasi ini adalah pertama, setia menjunjung tinggi ideologi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Kedua, menjadi garda terdepan untuk menjaga persatuan, serta mempertahankan keutuhan NKRI. Ketiga, berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan antarumat beragama di bumi Indonesia. Keempat, menolak dengan tegas perkembangan paham radikal dan intoleran. Kelima, bersama penegak hukum, memberikan pembinaan kepada masyarakat serta melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah terjadinya radikalisme di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Humor Islam PKB Kab Tegal

Sabtu, 12 September 2015

Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu

Brebes, PKB Kab Tegal . Bendera dan replika lambang NU menghiasi pawai Karnaval Tradisi dan Budaya Bumiayu Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Ahad Sore (8/9). Panji-panji NU tersebut diusung siswa siswi SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu. 

Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu (Sumber Gambar : Nu Online)
Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu (Sumber Gambar : Nu Online)

Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu

“Hidup NU, NU pertahankan tradisi Islami,” teriak anak-anak SMA BU NU lewat pengeras suara saat arak-arakan karnaval yang menyedot  puluhan ribu warga. Sambil melambai-lambaikan tangan kepada seluruh penonton dan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, anak-anak NU itu melantunkan shalawat Nabi. 

Tidak hanya itu anak-anak SMA BU NU menampilkan marching band Jagadraya. Marching band tersebut selalu dinanti masyarakat Bumiayu karena telah berprestasi tingkat nasional sejak tahun 1990-an.

PKB Kab Tegal

Ketua Majelis Wakil Cabang NU Bumiayu H Taufiq Tohari bangga bisa berpartisipasi dalam pawai HUT ke-68 Kemerdekaan RI. “Kami bangga, dari unsur NU tampil memikat hati masyarakat,” kata Taufiq di sela menyaksikan jalannya karnaval dari atas panggung penghormatan. 

PKB Kab Tegal

Selain penampilan replika lambang NU dan panji-panji NU juga mengusung tokoh-tokoh NU dari periode ke periode. Termasuk penegasan NU sebagai organisasi yang plurarisme yang mengakui perbedaan di bumi Indonesia. 

Tampak juga pasukan pencak silat Pagar Nusa yang merupakan seni bela diri milik NU. Tidak ketinggalan iringan rebana dan seni tradisional Kuntulan. “Seni Kuntulan pernah jaya di Bumiayu saat kepemimpinan Haji Basori era 70-an,” kata H Faris Sulhaq yang juga mantan Wakil Bupati Brebes.

Sindiran terhadap hukuman kematian bagi para koruptorpun diusung para peserta dari SMU BU NU. Sekelompok orang mengusung keranda sementara di belakangnya terlihat setan-setan perempuan. Menggambarkan, para koruptor yang tidak langsung ke kuburan, tetapi akan menjadi setan yang gentayangan. 

Ketua Panitia HUT RI Bumiayu H Taryono menjelaskan, kegiatan Karnaval merupakan rangkaian kegiatan HUT. Sebanyak 154 peserta yang terdiri dari kelompok masyarakat, anak sekolah bahkan partai politik berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Kami mempersilahkan partai atau calon legislatif memeriahkan acara karnaval, tetapi dilarang meneriakan yel-yel,” pungkasnya.

Pawai yang dimulai pukul 12.00 itu berakhir hingga bada Maghrib. Arus lalu lintas terpaksa dialihkan ke jalan lingkar Bumiayu  untuk menghindari kemacetan. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Rabu, 09 September 2015

NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar

Tegal, PKB Kab Tegal.

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Uaama (MWCNU) Adiwerna, Kabupaten Tegal akhirnya melakukan buka kaki pembangunan gedung MWC. Buka kaki sebagai tradisi mengawali pembangunan gedung dilakukan sebagai ujud syukur dan permohonan lewat doa bersama dan puji-pujian kepada kepada Allah SWT.

NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar

“Malam buka kaki sebagai ujud tasyakuran dan permohonan doa agar diberi kelancaran dan kesuksesan dari proses hingga pasca-pembangunan,” ujar Ketua MWCNU Adiwerna Samiun didampingi Wakil Ketua MWC Ripai kepada PKB Kab Tegal di sela buka kaki pembangunan gedung MWCNU, Selasa (7/2) malam.

Buka kaki diisi dengn pembacaan shalawat Nariyah dan Manaqib Sekh Abdul Qadir Jaelani, sedangkan doa dipimpin Rais Syuriah MWCNU Adiwerna KH Samsudin Waad.

PKB Kab Tegal

Samiun menjelaskan, gedung MWCNU yang terletak di Jalan Raya Gumalar Adiwerna bakal berdiri di atas tanah seluas 1700 meter persegi. Pembangunan gedung tersebut bakal menelan dana Rp 2 Miliar. “Tanah ini, sudah dibeli seharga Rp 900 juta yang digalang dari Nahdliyin di kecamatan Adiwerna dan sekitarnya,” ungkap Samiun.

PKB Kab Tegal

Gedung dua lantai tersebut nantinya diperuntukan untuk kantor MWCNU, badan otonom dan ruang pertemuan.

Dalam buka kaki pembangunan gedung sekretariat bersama MWCNU Adiwerna Tegal tersebut, tampak hadir seluruh pengurus Banom serta pengurus Ranting NU se-Kecamatan Adiwerna.

Selama ini, aktivitas kantor MWCNU dan Banom lainnya dipusatkan di MTs NU Sunan Kalijaga yang letaknya tidak jauh dari kantor yang tengah dibangun ini. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal