Senin, 28 Desember 2009

PMII Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme

Pariaman, PKB Kab Tegal

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman, Sumatera Barat harus lebih meningkatkan kualitas dan profesionalisme agar bisa berperan aktif dalam pembangunan di daerah ini. Dengan kualitas dan profesional yang baik, kader PMII bisa memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan Kota Pariaman.

PMII  Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme

?

Ketua PMII Kota Pariaman Jupmaidi Ilham mengatakan hal itu pada Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PMII Kota Pariaman, Kamis (4/2/2016) sore, di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.

?

Menurut Jupmaidi, PMII Kota Pariaman yang selama ini terus melakukan pengaderan dan merekrut mahasiswa bergabung dengan PMII. Potensi kader tersebut tentunya harus terus dikembangkan agar bermanfaat di tengah masyarakat. "Untuk itu, PMII berupaya melakukan kerjasama dengan Pemkot Pariaman. Mana yang mungkin program Pemkot Pariaman bisa dilakukan PMII. Terutama yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan mahasiswa (generasi muda) di Kota Pariaman," kata Jupmaidi.

PKB Kab Tegal

?

PKB Kab Tegal

Yang pasti, kata Jupmaidi, kader PMII Kota Pariaman menolak keras serta membentengi kadernya dari penyalahgunaan narkoba yang makin marak dikalangan generasi muda. Mereka yang sudah ketagihan narkoba, mana mungkin bisa memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan Kota Pariaman.

?

"Untuk itu, PMII sangat mendukung setiap gerakan yang dilakukan Pemerintah Kota Pariaman guna mencegah generasi muda jangan sampai terlibat penyalahgunaan narkoba. PMII sendiri siap bekerjasama dengan pihak lain untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan generasi muda ini," kata Jupmaidi.

?

Menurut Jupmaidi, Muspimcab selain memperkuat konsolidasi internal juga mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk peningkatan di masa datang. Muspimcab yang berlangsung hingga pukul 00.00 WIB dinihari, berlangsung aman dan lancar.

?

Muspimcab dibuka Ketua Umum PKC PMII Sumbar Afriendi, dihadiri Sekretaris PKC PMII Idris yang juga Sekretaris KNPI Kota Pariaman, Mantan Ketua PC PMII Kota Padang Ulil Amri, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kota Pariaman Ory Sativa Sakban, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padangpariaman Zeki Aliwardana dan kader PMII di Kota Pariaman. ? (Armaidi Tanjung/ Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, Meme Islam, Pertandingan PKB Kab Tegal

Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017

Jember, PKB Kab Tegal. Izza Nur Layla, alumni MA Unggulan Nuris, Antirogo, Jember, Jawa Timur ini masuk dalam Nominasi Santri of The Year 2017. Ajang yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) untuk menyambut Hari Santri Nasional itu, menempatkan Izza, sapaan akrabnya sebagai Nominator  Santri Berprestasi Internasional. 

Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017

Selain Izza, ada nama lain yang menjadi nominator di bidang  yang sama, yaitu Tontowi Ahmad. Alumnus Pesantren Al Falah Ploso, Kediri  ini masuk nominasi berkat pretasinya yang mendunia sebagai pemain ganda campuran bulutangkis bersama Liliana Natsir. Nama lainnya adalah Malik Khidir, alumnus Pesantren Al Barokah ini adalah Juara Kompetisi Robotik Internasional.

Masih banyak nama-nama top lain masuk Nominator Santri of The Year 2017 sesuai dengan bidangnya. Misalnya, Prof KH Muhammad Tholhah Hasan (Pendiri Unisma Malang) untuk bidang pendidikan, Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf (Penggiat Seni Sholawat)  untuk bidang seni dan budaya, dan Saifullah Yusuf (Wagub Jawa Timur) untuk bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan.

Izza sendiri masuk nominasi lantaran prestasi internasionalnya yang fenomenal. Dara  kelahiran Jember 5 Februari 1996 itu adalah peraih medali emas dalam kompetisi bidang agribisnis di ajang The 36th National Academic Conference of the Future Farmers of Thailand Organization di Thailand  tahun 2015.

PKB Kab Tegal

Saat itu, Izza berduet dengan Aji Zulfikar asal Pesantren Darul Ma’arif, Sintang, Kalimantan Barat, berhasil memenangi lomba di kategori demonstrasi keahlian profesional dengan menyajikan sistem penanaman hydroponic.

Izza telah menyelesaikan studi D3 Agribisnis di Pattani Fisheries and Agriculture Technology College, Pattani, Thailand Maret 2017 lalu. Ia lulus meyandang predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 4,0. 

Saat ini, Izza mendapat beasiswa lagi untuk melanjutkan pendidikan S1 di Rajamangala University of Technology Srivijaya, Thung Yai District, Nakhon Si Thammarat, Thailand.

PKB Kab Tegal

Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Gus Rabith Qashidi, berharap agar prestasi Izza dapat melecut semangat santri lain untuk meraih prestasi. Ia mengaku yakin bahwa santri juga bisa berprestasi di tingkat internasional bahkan dalam bidang umum sekalipun. 

"Izza lulusan Madrasah Aliyah, tapi bisa juara di bidang agribisnis, kan hebat," tuturnya. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Jumat, 25 Desember 2009

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat

Semarang, PKB Kab Tegal. Puluhan anggota baru Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma JT) selama lima hari diterjunkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah acara Camping Bakti Risma (CBR) yang menjadi acara tahunan bagi Risma JT, khususnya bagi anggota baru.

Tahun 2015 ini, acara CBR dilaksanakan di Desa Gogik kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Dalam acara tersebut, para kader baru Risma JT di tuntut untuk dapat memunculkan inovasi baru berupa aktivitas atau kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat menjadi pembelajaran bagi para kader.

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat

Beberapa agenda yang terlaksana yaitu, Grebeg Mushola, Bimbingan belajar gratis untuk siswa SD, SMP dan Santri. Lomba Kreasi Seni, Pengajian Akbar, Jalan Sehat, Bazar dan pengobatan gratis.

PKB Kab Tegal

Kegiatan yang berjalan dari 18-22 Pebruari 2015 tersebut berhasil menyedot antusiasme warga. Hal ini terbukti dari banyaknya warga yang hadir dalam setiap acara yang digelar.

Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan Risma JT, Yekti Nur Azali mengatakan, upaya pendidikan kader yang dilakukannya diharapkan berdampak positif, sehingga bermanfaat bagi mereka secara individu, dan berguna bagi kemajuan organisasi serta masyarakat.

PKB Kab Tegal

"Kami berharap, CBR ini dapat membentuk kader menjadi militan, berbakti kepada masyarakat, peka terhadap lingkungan dan semakin solid" tuturnya.

Selain itu, imbuh Yekti, kegiatan terjun langsung kemasyarakat ini juga sebagai ajang memperkenalkan Masjid Kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan juga Risma JT ke masyarakat luas.

Grebeg Mushola

Salah satu kegiatan yang menonjol dimata warga adalah grebeg mushola. Dalam waktu 5 hari, tak kurang 6 mushola dan 1 masjid berhasil digrebeg oleh kader Risma JT.

Kegiatan ini berupa gerakan mushola bersih, nyaman dan lengkap. Hal tersebut muncul karena biasanya banyak mushola atau masjid tidak terawat kebersihannya. Sehingga banyak orang malas untuk pergi ke mushola atau masjid.

Hal demikian sangatlah perlu dilakukan grebeg mushola, yaitu dengan membersihkan mushola secara menyeluruh.

Miyanto, selaku kepala Desa Gogik sangat mendukung aktivitas tersebut. Ia sangat senang dan berharap hal itu dapat berkesinambungan. "Sangat positif, selain bermanfaat bagi warga, juga dapat memacu kepekaan warga terhadap lingkungan, terutama dalam hal kebersihan lingkungan. Semoga yang demikian itu dapat berlanjut" kata Miyanto (ahsan fauzi/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Kamis, 24 Desember 2009

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang

Demak, PKB Kab Tegal

Setelah sekian lama mengidamkan tanah untuk pendirian kantor, akhirnya Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil membeli sebidang tanah dengan ukuran 8 kali 40 meter persegi.

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang (Sumber Gambar : Nu Online)
Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang (Sumber Gambar : Nu Online)

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang

Di tanah yang terletak di ibu kota Kecamatan Guntur tersebut akan dibangun gedung perkantoran dan aula pertemuan sebagai sekretariat bersama antara NU, berikut lembaga, dan badan otonomnya.

“Itu nanti akan kami buat aula juga bisa untuk pertemuan maupun pelatihan pengaderan banom (badan otonom),” tutur Ketua MWCNU Kecamatan Guntur K Tamim Romli saat rapat pleno dengan banom di SD N Guntur 2 kamis 14/4/2016.

PKB Kab Tegal

Di Forum yang sama saat memimpin rapat Rais Syuriyah MWCNU Guntur KH Hambali Karim mengatakan, dalam merealisasikan pembelian tanah tersebut rapat pleno memutuskan untuk mencanangkan gerakan wakaf uang dengan sistem pembagian per meter. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi Nahdliyin yang ingin mewakafhan harta.

“Kami menyepakati tanah tersebut kita kapling dengan harga per meter Rp700.000, jadi semua bisa ikut wakaf sesuai dengan kemampuan. Yang bisanya satu, ya ambil satu; yang lebih, juga bisa,” imbuh KH Hambali.

PKB Kab Tegal

Rapat pleno yang dihadiri pengurus MWC, banom dan pengurus Ranting se-Kecamatan Guntur. Selain menyepakati gerakan wakaf uang, forum juga membentuk Tim 17 yang anggotanya terdiri dari pengurus MWCNU, Muslimat NU, GP Ansor NU,? Banser, Fatayat NU, IPNU dan IPPNUyang ditugaskan sebagai pelaksana teknis di lapangan. (A Shiddiq Sugiarto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Rabu, 16 Desember 2009

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1

Boyolali, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Boyolali menggelar Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), selama tiga hari, 19-21 Februari 2016, di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tumang Cepogo Boyolali, Jawa Tengah.

Para peserta yang berasal dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan para instruktur. Salah satu peserta, Totok mengatakan terkesan dari pelaksanaan acara ini.

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1 (Sumber Gambar : Nu Online)
PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1 (Sumber Gambar : Nu Online)

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1

“Ada beberapa hal yang sangat mengesankan dari kegiatan yang ada, kita berharap dengan PKL dan Susbalan ini tercipta silaturahim antarcabang dan antarpeserta,” ungkap Ketua PAC GP Ansor Sambi itu.

PKB Kab Tegal

Sementara itu Kasatkorcab Banser Boyolali Muh Abdullah menerangkan, PKL dan Susbalan kali ini menggunakan standar 1, antara lain meliputi kedisiplinan, penguasaan medan dan kepemimpinan.

“Para kader yang mengikuti kegiatan ini, kita siapkan untuk menjadi kader penggerak dan pemimpin NU di masa depan,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut dipaparkan dia, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang masuk dalam zona pengaderan klaster 1. Selain Jateng, termasuk di dalamnya yang ikut klaster 1 adalah daerah Jawa Timur.

Sebelumnya, para peserta juga mengikuti rangkaian kegiatan antara lain seminar ketenagakerjaan. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 06 Desember 2009

"Pendiri NU" Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI

Bojonegoro, PKB Kab Tegal. Penonton karnaval di Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Ahad (30/8) siang dibuat terkesan dan kaget. Pasalnya dalam iring-iringan pawai budaya yang digelar warga setempat itu, ada tokoh para pendiri NU yang diperankan oleh peserta karnaval.

Pendiri NU Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pendiri NU Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI (Sumber Gambar : Nu Online)

"Pendiri NU" Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI

Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut, untuk memperingati HUT Ke-70 RI. Para peserta kebanyakan mengenakan pakaian adat, baju sehari-hari dan hiasan-hiasanya lainnya yang biasa dipakai saat karnaval.

Namun ada tiga orang yang memerankan Mbah Wahab Chasbullah, Wahid Hasyim dan Hasyim Asyari. "Syiar NU dengan karnaval," ungkap salah peserta, Muhtadin yang berdandan seperti KH Wahid Hasyim.

PKB Kab Tegal

Sepanjang jalan Desa Ngadiluhur yang dilalui sekitar tiga ribu peserta karnaval, masyarakat yang mayoritas warga Nadhiyin, nampak kagum melihat penampilan tiga peserta itu. Semua masyarakat yang terbagi 26 RT itu ikut memeriahkan acara.

"Mengenang jasa para pahlawan nasional, karena NU juga ikut andil besar dalam kemerdekaan RI," pungkasnya.

PKB Kab Tegal

Terlihat meskipun cuaca panas di musim kemarau, tidak membuat peserta merasa kepanasan. Mereka bersemangat dan senang, bisa memeriahkan Hari Kemerdekaan. Ribuan pasang mata juga tidak beranjak dari pinggir jalan untuk menyaksikan karnaval dari dekat. (M. Yazid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Nasional, Cerita PKB Kab Tegal

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Pembahasan kali ini akan dimulai dengan kisah mengenai seorang tokoh yang sangat penting dalam masa pembukuan dan kepengarangan dalam ilmu Nahwu; yakni Imam Khal?l bin A?mad al-Far?h?di al-Azdi. Tokoh ini sangat penting dan krusial dalam bidang pembangunan ilmu ini karenanya dia mendapat julukan sebagai imam dalam nahwu dan bahasa Arab. Dia tumbuh pada abad 2 H dengan bacaan Al-Qur’an. Pendapat-pendapat dia tentang ilmu bahasa banyak dikutip dan dimuat dalam karangan S?bawayhi, al-Kit?b.

Selain penting dalam ilmu Nahwu, imam Khal?l juga dikenal sebagai pendiri ilmu ?Ar? –ilmu tentang struktur lagu syair-syair bahasa Arab, mungkin bagi yang tidak pernah di pesantren, ilmu ini agak asing. Dia juga perintas dasar penyusunan Mu?jam al-Lughaw? dengan penerapan matematika yang menggampangkan para pembacanya. Khal?l adalah orang yang memadukan kecerdikan dan keintelektualan. Ab? ?ayyib al-Lughaw? memujinya dengan ungkapan: “tidak ada orang sepertinya baik sebelum maupun sesudahnya, tidak ada orang Arab setelah zaman sahabat yang lebih cerdas darinya, dia adalah orang yang paling pandai, paling mulai, paling bertaqwa, dia adalah kunci ilmu” (Lihat Abu Tayyib al-Lughawi, Mar?ib al-Na?w?, h. 54).

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Kalangan ahli Nahwu sepakat akan kecerdasan dia dari kemampuannya menyelesaikan masalah-masalah sulit dalam ilmu ini. ?ofy?n al-Thawr? memujinya setinggi langit sebagaimana dalam ungkapannya: “bila seseorang hendak melihat laki-laki yang Allah telah ciptakan dari minyak wangi dan emas maka lihatlah Khal?l.” (Diungkapkan dalam kitab Nazha al-B?’, karangan al-Anb?r?. Al-Khal?l adalah seorang “mampu mengumpulkan (sinkronkan) dan sekaligus menyempurnakan pemikiran-pemikiran para ahli tata bahasa, syair, dan qira’at dan lainnya sebagainya menjadi sebuah cara pandang baru.

PKB Kab Tegal

Menurut riwayat, karangannya dalam bidang Nahwu mencapai 70an. Sebenarnya banyak sekali kontribusi teoritis dari Imam Khal?l dalam ilmu Nahwu dan juga ?araf, namun dalam kesempatan ini, saya mungkin akan memberikan beberapa contoh sederhana saja sebagaimana berikut: (1) pembedaan antara usul kalimat (kata kerja dasar bentuk lampau) seperti fa-a-la dan zaw?’id (huruf-huruf tambahan pada bentuk dasar kata)nya dimana dengan adanya tambahan huruf ini akan berpengaruh juga pada munculnya bentuk-bentuk dan makna-makna lain.

Dalam hal ini Khal?l misalnya memberikan contoh bentuk tasniya (dua orang), jama taksir (plural tak beraturan) dan bentuk tasgh?r (peminian seperti humaydi bentuk tasgh?r dari ham?dun yang berarti hamid kecil). Teori tentang usul kalimat dan tambahannya ini juga yang membawa kita pertama kali pada analisa i?l?l (penguraian kata berdasarkan asal kata dan tambahan-tambahannya). Khal?l di sini dianggap sebagai ulama yang berhasil mentransformasi ilmu Nahwu dari level yang wa?fiyya (kategoris) menuju level m?y?riya (paradigmatis).

PKB Kab Tegal

Beberapa kalangan ulama sezaman menyatakan bahwa Imam Khal?l-lah yang pertama mengemukakan pentingnya qiy?s ta?l?l?, melakukan timbangan kalimat yang bersifat detil dan rasional, daripada sekadar qiy?s biasa yakni proses qiy?s yang dilakukan hanya dengan melakukan analogi kata perkata, bentuk tarkib dan i?r?b, tanpa uraian dan alasan yang detil. Ingat bahwa apa yang disebut qiyas dalam tradisi ilmu Nahwu di sini, meskipun secara bahasa memiliki pengertian yang sama, itu berbeda dengan qiyas dalam ilmu Ushul Fiqh. Di sini sebenarnya Imam Khal?l mulai berbicara cabang ilmu Nahwu lain yang bagi kalangan pesantren disebut dengan ilmu ?araf.

Contoh dalam hal ini misalnya: sudah dalam konvensi tata bahasa Arab bahwa i?r?b (perubahan) itu adalah hukum bagi isim (benda dan nama-nama), dan bin?’ (keajekan) adalah hukum bagi fi?il. Dalam hal ini Imam Khal?l menyatakan bahwa hukum-hukum ini bisa berubah dengan alasan adanya faktor-faktor (kasus-kasus) baru datang pada isim maupun fi’il (‘aaridlah) misalnya penyurapaan huruf dengan isim dan atau isim dengan fi’il.

Contoh penerapan kedua adalah pembentukan kata benda khusus yang dikenal dalam ilmu Nahwu dengan istilah ma’rifat –lawan dari nakirah, kata benda umum, itu tidak boleh dilakukan dengan dua alat pema’arifatan, misalnya, “ya al-ghulamu”, mencampurkan ya huruf nida’ (huruf panggil) dan al pada satu kalimat karena ya’ nida pada dasarnya sudah berfungsi sebagai alat yang menyebabkan suatu kata benda menjadi marifat, karenanya al di sini tidak dibutuhkan.

Satu contoh lain lagi dari qiy?s ta?l?l? adalah alasan tentang keharusan pararelitas antara bentuk a?af dan ma’thuf misalnya mengapa tidak diperboleh kan mengatafkan (menyambungkan) kata benda atau kalimat (Abdullah) atas ?am?r rafa? muttasil (kata ganti bentuk pertama yang menempel pada kata kerja bentuk lampau) sebagaimana yang terjadi pada kalimah berikut: “fa?altu wa abd ll?hi,” (saya telah melakukan dan juga Abdullah), bagi Imam Khal?l ini tidak boleh karena bertemunya secara langsung fi’il dan isim pada kata “fa?altu” tidak sebangun dan selaran dengan bentuk isim, Abdullah.

Dalam kasus ini, hukum pararelitas bisa saja berubah jika terdapat faktor baru, misalnya menambahkan faktor lain setelah huruf athaf seperti contoh “m? ashrakn? wa l? ab?’un? “ (kami tidak menyekutukan dan juga bapak-bapak kami.” Lihatlah bangun kalimat ini, setelah wa ada laa dimana fungsi la di sini menyimpan kalimat ashrakn?: lengkapnya, wa m? ashrakn? wa l? ashkrakn? ab?’un?.

Saya tahu bahwa bagi kawan-kawan yang masih awam akan diskursus Nahwu pasti tidak akan paham dengan apa yang saya tuliskan ini. Namun ini sebenarnya adalah sebuah contoh kecil bagaimana Imam Khal?l mengajarkan kita tentang termungkinkannya perubahan-perubahan dan perbedaan-perbedaan pembacaan dengan dasar rasionalitas bahasa dan nalar tertentu.

Baiklah, ulusan tentang Imam Khal?l al-Farihidi saya cukupkan dengan ungkapan ringkas beberapa unsur teoritis baru pada ilmu Nahwu sebagai berikut: teori tentang huruf –entitas di luar isim dan fi?il–, suku kata atau penggalan (muq?i?) kata, kata dan tambahannya, struktur kalimat (tark?b), teori tentang ‘amil (faktor yang mempengaruhi i?r?b dan susunan kilamat) ma?naw?, ?mil ?hir?, ?mil ma?fa dan ?amil muftari?a dan beberapa hal lain lagi.

 

Bahasan serial ilmu nahwu ini merupakan bagian keempat. Bagian pertama bisa dilihat di sini. Bagian kedua di sini. Bagian ketiga di sini. Silakan diikuti pembahasan selanjutnya yang dikupas Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, Syafiq Hasyim. Belum lama ini ia meraih gelar Dr. Phil dari BGSMCS, FU, Berlin, Jerman. 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Santri, Khutbah PKB Kab Tegal

Minggu, 29 November 2009

Ramadhan, Belajar Nyantri

Brebes, PKB Kab Tegal. Sebagai upaya menambah wawasan ilmu agama, Siswa-siswi MTs Al Ikhlas Limbangan Losari Brebes pindah belajarnya di pesantren. Mereka dikirim untuk mendalami lebih jauh tentang agama di pesantren. Dengan harapan siswa mengenal dunia pesantren sekalikus belajar mengaji kitab kuning.

Wakil Kepala Kesiswaan Sayidin SPdI menjelaskan, dari 529 siswa disebar ke 9 pondok pesantren dan Majelis Taklim di wilayah Losari. Kegiatan nyantri berlangsung sejak 25 Juli hingga 9 Agustus 2012. 

Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ramadhan, Belajar Nyantri

Pelepasan siswa dilakukan oleh Kepala MTs Al Ikhlas Drs H Muflichun El Masudy. Pelepasan ditandai dengan sholat dhuha berjamaah di Musholah hingga meluber ke lapangan Sekolah. Dalam sambutannya, Muflichun meminta kepada para siswa agar nyantri dengan sepenuh hati. Apalagi dilakukan pada bulan puasa, dipastikan akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan pahala yang berlipat ganda. “Belajarlah dengan sepenuh hati, selagi masih kecil. Niscaya ilmunya akan manfaat dan melekat di sanubari bagai mengukit diatas batu,” pesannya.

PKB Kab Tegal

Tempat nyantri para siswa MTs Al Ikhlas selama 15 hari itu ditempatkan di Majelis Taklim (MT) Al- Athos Lumpur, MT. K Ali Sodiq, MT Sadziliyah, pesantren Hikmah, pesantren Al- Muhajirin, pesantren Al Mumajjad, MT. Al- Ikhlas, pesantren Hidayatul Channan dan MT Al Falah. 

PKB Kab Tegal

Para siswa usai mengikuti kegiatan wajib membuat laporan secara tertulis kepada wali kelas masing-masing yang diketahui para orangnya. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Sholawat PKB Kab Tegal

Sabtu, 28 November 2009

Museum Palestina Segera Didirikan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Terdapat sekitar 10 juta warga Palestina tersebar di empat penjuru dunia. Generasi Palestina lahir, dibesarkan, dan mereka bahkan berkembang jauh dari tanah air mereka. Sebuah museum baru sekarang dibangun di Palestina untuk menghubungkan persaudaraan Palestina satu sama lain, dengan budaya, sejarah dan masyarakat Palestina modern dan kontemporer. 

Gagasan "The Palestina Museum" dimulai pada tahun 1997, ketika para anggota Dewan Pengawas Asosiasi Kesejahteraan menyadari mereka membutuhkan sebuah museum sejarah modern di Palestina yang didedikasikan untuk melestarikan dan memperingati sejarah Palestina, terutama Nakba 1948. 

Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Museum Palestina Segera Didirikan

Asosiasi Kesejahteraan (WA) adalah sebuah LSM yang didirikan pada tahun 1983 oleh sekelompok tokoh bisnis dan intelektual Palestina untuk melakukan pembangunan dan bantuan kemanusiaan. Mereka bertujuan untuk membantu warga Palestina di Tepi Barat termasuk Jerusalem, Jalur Gaza, Daerah 1948, serta masyarakat Palestina di Lebanon. Pada 11 April 2013, Asosiasi Kesejahteraan telah merayakan ulang tahun ke-30 pendiriannya; juga merayakan upacara peletakan Museum Palestina di Birzeit Township di Ramallah. Kejadian penting ini mendapat liputan luas di media Palestina, Arab dan internasional. 

PKB Kab Tegal

Metamorfosis 

PKB Kab Tegal

Sebuah perubahan konseptual terjadi setelah karena perang intifada kedua yang terjadi pada tahun 2000; hal ini menyebabkan adanya pertimbangan kembali tujuan di balik pendirian museum tersebut. Nama museum kemudian berubah dari "The Palestina Museum of Memory" menjadi "The Museum Palestina," yang mencerminkan pergeseran tujuan utama dari mengingat sejarah untuk mempresentasikan dirinya sebagai lembaga budaya yang bertindak sebagai agen pemberdayaan dan integrasi untuk Palestina di seluruh dunia. 

Misi museum sekarang menjadi "didedikasikan untuk eksplorasi dan pemahaman tentang budaya, sejarah dan masyarakat Palestina dan rakyatnya. Sebagai ruang yang menyatukan campuran inovatif pameran, penelitian, dan program pendidikan, Museum adalah tempat untuk inspirasi, dialog, dan refleksi. Melalui platform digital dan mitra internasional, museum ini ditujukan untuk menghubungkan dengan Palestina dimanapun mereka berada di dunia dan dengan semua mereka yang tertarik di Palestina. 

Bangunan hijau 

Museum ini terletak di antara bukit-bukit dan mengalir teras Birzeit ini. Proyek konstruksi dilakukan dalam dua tahap; pertama akan terdiri dari 3000 meter persegi dan akan mencakup ruang galeri, ampiteater, kafetaria, ruang kelas, taman, kantor dan fasilitas umum; dan biayanya sekitar US $ 15 juta.  

Tahap kedua bertujuan untuk perluasan bangunan museum untuk 9000 meter persegi. Museum ini diharapkan dapat membuka pintu pada musim gugur 2014, menandai selesainya tahap konstruksi pertama. 

Museum unik dibangun dengan konsep hemat energy. Museum Palestina akan bekerja dengan Palestina Green Building Council untuk memastikan bahwa mereka menerapkan dan mematuhi pedoman desain bangunan hijau yang ditetapkan oleh LEED. 

Konsumsi air dan energi di gedung museum akan diminimalkan 23% dengan menggunakan solusi hijau dalam desain dan konstruksi. Menurut Insinyur Badawi Qawasmi, anggota pendiri Dewan, orientasi bangunan museum akan memungkinkan untuk menjaga suhu yang memadai dan nyaman di musim panas dan musim dingin. 

Solusi hijau termasuk mengumpulkan air hujan dari atap bangunan dalam wadah air yang besar untuk digunakan kembali. Energi matahari akan digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan umum, sedangkan air limbah akan disempurnakan dan digunakan kembali untuk mengairi kebun berdasarkan sistem air otomatis yang dikendalikan. Qawasmi juga menambahkan, "Museum bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat yang ideal untuk pengunjung dan staf dengan memperkenalkan metode dan prosedur untuk mengurangi tingkat zat beracun yang ada dalam berbagai jenis cat, karpet dan beton, yang menguap pada suhu tertentu dan mempengaruhi pernapasan dan karena itu kesehatan.” 

Museum lainnya 

Palestina kaya museum; memiliki lebih dari 40 museum di Tepi Barat serta Jalur Gaza. Beberapa agak kecil, dengan fokus pada unsur-unsur etnografi dan arkeologi.

Ada juga beberapa museum Palestina di luar Palestina, termasuk The Palestine Museum di Cape Town, Afrika Selatan, The Museum of Palestina Heritage di Tyre, Lebanon, The Museum of Heritage dan Memori Shatila Camp, Lebanon, The Palestine Museum of Contemporary Art di Teheran , Iran dan Rusia Palestina Museum di Moskow, Rusia. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai PKB Kab Tegal

Jumat, 27 November 2009

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis

Sleman, PKB Kab Tegal. Kondisi IPNU-IPPNU Sleman hari ? ini cukup menghawatirkan, karena jajaran pengurus untuk periode saat ini mayoritas diisi oleh para pelajar pendatang, bukan pelajar asli Sleman.?

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis

Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi IPNU-IPPNU Sleman mengadakan acara Pendidikan Kader Perintis (PKP) untuk seluruh MWC yang ada Kabupaten Sleman.

Demikian disampaikan oleh Biki Uthbek Mubarok, Ketua IPNU Sleman (23/8), menjelang acara Pendidikan Kader Perintis yang akan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 23-25 Agustus 2013.?

PKB Kab Tegal

Acara ini diselenggarakan di SD NU Yogyakarta yang terletak di jalan Jl. Ringroad Barat, Nogotirto, Sleman.

PKB Kab Tegal

Ditanya mengenai tujuan diadakannya acara tersebut, Uthbek, demikian rekan-rekanita akrab memanggilnya, mengungkapkan bahwa agar regenerasi NU tidak macet di tengah jalan.

“IPNU-IPPNU itu kan merupakan sebuah organisasi pengkaderan NU. Bisa dikatakan IPNU-IPPNU adalah cikal bakalnya NU. Kalau pengkaderan IPNU-IPPNU sudah nggak karuan, bagaimana dengan NU ke depannya. Jadi regenerasi di tubuh IPNU-IPPNU jangan mandek di tengah jalan,” ujarnya.

Terkait dengan harapan diadakannya acara tersebut, Ketua IPNU Sleman yang ? sedang menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengungkapkan ada beberapa hal.

“Harapan saya ke depannya dengan diadakannya acara ini, untuk yang pertama adalah agar nantinya kader-kader yang dihasilkan dari acara ini mampu mengawal MWC di masing-masing kecamatan dan bisa mengajak pelajar-pelajar NU di Sleman untuk masuk ke dalam IPNU-IPPNU. Kedua, dengan adanya acara ini semoga menjadi ajang untuk mempertahankan regenerasi di tubuh NU. Ketiga, nantinya diharapakan dari acara ini akan muncul kader-kader unggulan NU untuk memperbaiki SDM NU,” ujarnya panjang lebar.

Dalam acara yang dimulai Jum’at siang sekitar pukul 14.00 WIB, peserta diberikan materi-materi terkait dengan manajemen organisasi, publik manajeman, leadership, analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), konsep bela negara dalam pandangan aswaja, dan strategi dan taktik organisasi. Rencananya, kader-kader tersebut akan secara langsung dilantik oleh KH Nurjamil Dimyati, Ketua PCNU Sleman, Ahad siang.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor : Rokhim

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 20 November 2009

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan akan membentuk kepengurusan transisi Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) jika batasan usia 27 tahun sesuai dengan AD/ART NU dilanggar.

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

“Kalau ada anggota yang melanggar, ada klausul pelanggaran. Kita akan ambil alih dengan membentuk kepengurusan transisi,” tegasnya di gedung PBNU, Senin (7/12).?

Ia menyatakan keberadaan seluruh banom di di lingkungan NU tidak terlepas dari induknya. Hal-hal yang sudah diatur di AD/ART tidak dapat dinegasikan di dalam peraturan yang lebih rendah.?

PKB Kab Tegal

“Kalau mereka menganggap soal usia bisa diveto, mereka juga bisa mengganti nama Ikatan Pelajar Nusantara. Itu sudah menjadi organisasi sendiri,” paparnya.?

Ia menyatakan PBNU sudah mengeluarkan edaran. Kepentingan PBNU adalah agar tidak ada overlapping antara banom yang berbasis usia antara IPNU, PMII, dan Ansor. Selama ini interseksi antara badan otonom tersebut terlalu banyak.

PKB Kab Tegal

“Kita sudah banyak kehilangan anak SMP dan SMA yang mengalami disorientasi. Jadi ada urgensi PBNU memandang perlu instrumen banom yang masuk fokus ke pelajar atau sekolah,” katanya.

Bagi kader IPNU yang usianya sudah melebihi batasan maksimal, ia menyarankan untuk bergabung dengan PMII mengingat PMII sudah masuk kembali menjadi banom NU sesuai dengan AD/ART hasil muktamar Jombang.

Sebenarnya, batasan soal usia sudah dijelaskana sebelumnya kepada para pengurus IPNU saat mereka melakukan konsultasi dengan PBNU yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya surat edaran. PBNU dalam hal ini hanya menjalankan amanat AD/ART.

Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga NU dalam ayat e secara jelas menyatakan : ”Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU untuk pelajar dan santri laki-laki Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun sedangkan dalam ayat f menyatakan “Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU untuk pelajar dan santri perempuan Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun”.? (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 08 November 2009

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah

Purwakata, PKB Kab Tegal. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menetapkan jam kerja yang berbeda dengan aturan yang ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jam kerja di Kabupaten Purwakarta itu mengacu pada sunah Rasulullah.

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah

Surat Edaran Men PAN dan RB No 03/2016 menetapkan jam kerja bagi pegawai negeri sipil, TNI, dan Polri selama bulan Ramadan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Namun tidak semua pemerintah daerah mematuhi aturan dalam surat edaran itu. Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu di antaranya. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengumumkan jam kerja selama Ramadan bagi PNS dimulai pukul 06.30 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB.

PKB Kab Tegal

Menurut Dedi, langkah pemerintah kabupaten ini mengacu pada sunah Rasulullah yang menyebut bahwa setelah menjalankan makan sahur dan salat Subuh seyogianya tidak tidur lagi, tapi segera bersiap menjalani aktivitas seperti biasa. Dedi menegaskan agar aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta ditaati oleh semua pegawai.

PKB Kab Tegal

"Kultur kita, kan, berbeda. Sudah seharusnya setiap tata aturan birokrasi itu mengacu pada kultur dan tidak boleh digebuk rata. Anda boleh hitung jarak rumah ke kantor. Toh tidak terlalu jauh dan tidak akan terjebak macet. Alasan lain yang harus diperhatikan adalah jangan pernah kita membangun kebiasaan tidur setelah salat Subuh. Selain mengundang penyakit, ini tidak sesuai dengan sunah Rasulullah," kata Dedi dalam rangkaian acara silaturahmi menjelang Ramadan yang dilanjutkan dengan olahraga bersama dengan segenap PNS eselon II, III, dan IV di Taman Maya Datar, Jumat (3/6).

Menurut Bupati, jam kerja yang berakhir pukul 13.30 memberikan ruang bagi pegawai untuk mempersiapkan menu berbuka yang sehat bagi seluruh keluarganya. "Ibadah puasa bagi kami di Purwakarta bukan sekadar ibadah personal, tetapi momentum untuk mendidik semua anggota keluarga kami. Ada ruang waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan itu semua dengan pulang pukul 13.30," ujar Dedi.

Dedi mengimbau kepada semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta agar fokus menjalankan ibadah puasa dan ibadah?ibadah yang lain. Ia menilai seharusnya semua pegawai diliburkan selama bulan Ramadan kecuali pegawai yang berada pada sektor pelayanan publik seperti puskesmas, rumah sakit, dan layanan kependudukan.

?

"Jika semua libur, tentu tidak akan dipusingkan dengan orang?orang yang datang meminta THR ke kantor. Semua fokus berkontemplasi dalam ibadah," ujar Dedi. (Novianty/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 03 November 2009

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Diantara tiga tempat yang mengajukan diri sebagai tempat muktamar NU, yaitu Pesantren Tebuireng Jombang, NTB, dan Medan, KH Said Aqil Siroj masih mempertimbangkan antara Jawa Timur dan Medan. Lebih khusus lagi, ia menginginkan muktamar diselenggarakan di pesantren.

Dalam konteks muktamar untuk syiar, Kiai Said setuju dengan pendapat tersebut bahwa tempat penyelenggaraan muktamar NU harus dibuat merata di seluruh Indonesia, bukan didominasi oleh Jawa Timur yang sudah menyelenggarakan perhelatan tersebut selama 11 kali dari 33 kali muktamar.

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren

“Idealnya memang ada pemerataan sebagai syiar NU, tapi kita harus mempertimbangkan situasi dan kondisi, transportasinya, dan dukungan dari pemerintah setempat dan masyarakat,” katanya.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, yang paling siap sekarang adalah Jawa Timur sementara NTB, dari sisi transportasi masih kurang dibandingkan dengan Surabaya.

PKB Kab Tegal

“Kalau Sumatra Utara transportasi bagus, tetapi juga masih kita pertimbangkan apakah kondisi disana siap. Daripada nanti muktamar tidak maksimal, lebih baik yang sudah siap di Jawa Timur,” tandasnya.

Meskipun demikian, keputusan akhirnya akan ditentukan setelah melakukan survey terhadap kesiapan masing-masing lokasi.

“Walhasil, rapat akan membikin tim, mereka nantinya yang akan mensurvey. Dulu waktu di Makassar, saya dan Kiai Hafidz Utsman yang berangkat ke sana.”

Di sisi lain, ia juga berharap agar muktamar ke depan diselenggarakan di pesantren sesuai dengan visinya untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan NU di pesantren dari rapat pleno, munas dan konbes sampai dengan muktamar.

“Saya ingin ke kembali ke pesantren. Apa pesantren di luar Jawa siap. Nanti kalau dipaksakan kualitas muktamar yang terganggu, lebih baik yang sudah siap,” tegasnya.?

“Saya ingin menyatukan kembali, NU itu pesantren dan pesantren itu NU.” (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan PKB Kab Tegal

Minggu, 25 Oktober 2009

Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat

Jombang, PKB Kab Tegal?

Jumlah calon jamaah haji (CJH) di Jombang, Jawa Timur diketahui sebanyak 1.286 jamaah, namun dari total jumlah ini tidak semua bisa berangkat, melainkan ada empat jamaah yang dinyatakan gagal berangkat.

Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat

Kegagalan jamaah ini menurut Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Jombang, Emy Chulaimi disebabkan kondisi fisik sebagian CJH yang memang tidak memungkinkan untuk diberangkatkan. Kemudian sebagian jamaah yang lain ada yang meninggal dunia.

"Semuanya ada tiga kloter, di kloter 75 ini semula ada 442 jamaah tapi ada satu jemaah yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk berangkat, di kloter 76 ini satu jamaah haji meninggal dunia dan di kloter 77 dua jamaah haji yang kondisi kesehatannya juga tidak memungkinkan berangkat," katanya, Senin (21/8).

Alasan-alsan kegagalan tersebut, menurutnya sangat mendasar dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kemenag juga melalui Dinas Kesehatan setempat sudah memastikan kondisi kesehatan masing-masing calon jamaah haji sebelum pemberangkatan.

"Dasarnya kita dari Dinas Kesehatan langsung, ada suratnya juga dari pihak Dinas Kesehatan bagi jamaah yang dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk berangkat haji karena kondisi kesehatannya," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Dijelaskan, Kemenag Jombang jauh hari sebelumnya telah memberlakukan tahapan-tahapan yang harus diikuti setiap calon jamaah haji, temasuk tahapan pengecekan kesehatan. Tahapan ini langsung dikoordinir oleh tenaga profesional yaitu Dinas Kesehatan. Tahapan-tahapan ini juga merupakan salah satu regulsi yang mengatur dalam pelayanan haji.?

"Kita ini kan sesuai regulsi, jadi jamaah ini kan ada tahapan-tahapan, pertama terkait pengecekan kesehatan, nah ketika dilakukan cek kesehatan kemudian ditemukan ada kendala kondisi kesehatannya, dan dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk berangkat haji, itu kebijakan dasarnya," imbuhnya.

Sesuai jadwal pemberangkatan, ribuan calon jamaah haji ini akan diberangkatkan pada Rabu, 23 Agustus di Pendopo Jombang. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal IMNU PKB Kab Tegal

Minggu, 11 Oktober 2009

KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU

Bangkalan, PKB Kab Tegal. Munculnya berbagai aliran keagamaan yang dinilai sesat tampaknya memperoleh perhatian serius dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi pada acara Halal bihalal yang digelar oleh PCNU Bangkalan, Kamis (1/10) lalu di Pondok pesantren Syaikhona Cholil Bangkalan, mengajak agar semua kader NU terus waspada terhadap kehadiran-aliran-aliran baru tersebut.

KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU

Aliran itu disinyalir sebagai salah satu ekses keterbukaan informasi di tengah ketidaksiapan ummat Islam pada umumnya. Pengasuh Pondok Peasntren Al Hikam itu menyatakan, aliran itu bisa berkembang dan hidup karena dua hal. Ia terjadi melalui aliran dan gerakan politik.

“Dalam perspektif aliran mereka telah menerjamahkan Al-Qur’an dan hadist dari sudut pandang mereka tanpa memandang pendapat pihak lain,” kata Kiai Hasyim seperti dikutip kontributor PKB Kab Tegal Phandy Azzaury.

“Dari segi politik kita dapat melihat model-model kegiatan yang dilakukan oleh beberapa ormas dengan lebel agama yang banyak dikenal warga NU dan masyarakat umum lainnya,” tambahnya.

Selain penataan kembali keimanan umat, Ketua Umum PBNU juga mengajak agar jama’ah dan Jam’ iyah NU mampu membangun dan menanamkan kembali prilaku dan budaya NU di lingkungan NU sendiri. “Selama ini kita telah melihat dengan jelas tentang menurunnya kualitas ke-NU-an kita,” katanya.

PKB Kab Tegal

Ditambahkan, pembangunan kembali mental NU ini perlu dilakukan pada usia NU yang telah tua, yakni 83 tahun. “Kita juga telah mengalami pergantian generasi dengan tingkat pengetahuan yang kurang memadai. Kalau pada zamannya Pak Idham dan Buya Hamka elite NU dan Muhammadiyah bersatu itu karena sama-sama ngerti, kalau sekarang faktornya adalah karena mereka sama-sama tidak mengerti,” kata Kiai Hasyim bergurau.

Kedua, Kyai Hasyim juga melihat dalam usia 83 tahun ini NU hanya maju secara fisik, namun tidak demikian dengan mental.

“Betapa kita melihat kemunduran kita dalam keikhlasan, ukhuwah serta toleransi, maka tidaklah mengherankan jika sampai saat ini NU masih bernasab baik, akan tetapi tidak bernasib baik. Kalau kita bersatu satu hari saja mungkin NU ini akan menguasai republik ini," katanya.

Dalam acara yang bertemakan “Aktualisasi Peran dan Fungsi Nahdlatul Ulama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Demi Kemaslahan Umat" Ketua Umum PBNU menekankan pentingnya pembenahan aqidah dan syari’ah sebagai jawaban strategis dari serangan ajaran sesat dimaksud.

PKB Kab Tegal

Sementara itu ketua PCNU Bangkalan KH R Fachrillah Aschall (Ra Fachri) menyatakan, dirinya merasa tertantang untuk mengembalikan ruh NU ke Bangkalan. Dikatakan, secara hakekat NU lahir dari Bangkalan. Namun kenyataannya justru NU di wilayah Bangkalan tertinggal dari cabang lain seperti Sidoarjo, Malang, Mojokerto, maupun Pasuruan.

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Bangkalan KH Fuad Amin, Ketua ISNU Bangkalan Dr Hamed Nawawi, dan Wakil Ketua PWNU Jatim yang juga anggota DPD KH Nuruddin A Rachman. (pan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Habib PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Oktober 2009

LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus

Jakarta, PKB Kab Tegal. International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan terdapat 382 juta orang di dunia hidup dengan Diabetes Melitus (DM) dan mengestimasikan jumlah meningkat mencapai 592 juta pada tahun 2035. Sedangkan di Indonesia terdapat 9.1 juta penduduk menderita DM dan menempati urutan ke lima dunia, dan hanya 30 persen mengetahui kondisinya.  

LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus (Sumber Gambar : Nu Online)
LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus (Sumber Gambar : Nu Online)

LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mengajak warga NU dan tokoh-tokoh NU untuk melakukan pencegahan dini dan upaya pengendalian kenaikan angka penyakit DM. Hal itu dilakukan dalam diskusi publik bertemakan peran warga NU dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit DM di Gendung PBNU, Jakarta, Rabu (30/9).  

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan kepada warga NU untuk lebih peduli dengan masalah kesehatan. Selain karena untuk mencegah masuknya berbagai macam penyakit, kebersihan juga merupakan penerapan keimanan dalam berkehidupan. Diakuinya, jumlah warga NU besar akan tetapi potensi terserang penyakit juga lebih besar. 

PKB Kab Tegal

"Karenanya penting sekali untuk menjaga dan memperhatikan masalah kebersihan," ujarnya.

Begitu juga dengan sarana prasarana milik NU, lanjut Kang Said, seperti rumah sakit dan klinik belum banyak yang dimiliki warga NU dibandingkan dengan ormas lain. Ia berharap kondisi ini menjadi perhatian bersama, dukungan dan pengabdian dari berbagai pihak sangat dibutuhkan di NU. 

PKB Kab Tegal

"Rumah sakitnya saja kurang apalagi para tenaga medis dan dokternya," ungkapnya.

Ketua PP LKNU H Hisyam Said Budairi berharap melalui diskusi ini penyakit DM tidak hanya diketahui oleh tenaga kesehatan, namun juga para tokoh-tokoh agama dan masyarakat sehingga akan dapat memperjelas peran masyarakat terutama warga NU untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian kenaikan angka penyakit DM. 

"Kenyataan masih besarnya mereka yang tidak sadar dirinya menderita DM, menunjukkan pentingnya peran tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan dalam menyebarluaskan informasi pentingnya deteksi dini penyakit DM," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subdit DM Kemenkes, Drg Dyah Erti Mustikawati mengatakan, terjadi peningkatan prevalensi pada penderita DM yaitu 1,1 persen pada 2007 menjadi 1,5 pada 2013 sedangkan hasil diagnosis dokter gejala DM pada 2013 sebesar 2,1 persen. 

"Untuk itulah sangat dibutuhkan keterlibatan masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit DM sehingga segera melakukan tindakan preventif," tandasnya.

Selain itu juga kata Dyah Erti, peran warga NU sangat diharapkan dalam berkontribusi menurunkan angka penyakit DM, dan bukan malah menambahi angka tersebut. Tentu salah satu caranya dengan menjaga kebersihan, menjaga pola makan yang baik, makan makanan yang sehat yang tidak memicu penyakit DM. 

"Intinya adalah lebih baik mencegah daripada terkena penyakit," pungkasnya. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Anti Hoax, Humor Islam PKB Kab Tegal

Rabu, 26 Agustus 2009

Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas

Depok, PKB Kab Tegal. Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis menyebutkan, ada sahabat Nabi Muhammad yang masuk surga karena kecintaannya kepada surat Al-Ikhlas. Suatu saat ada sahabat yang selalu membaca surat pendek tersebut setiap kali menjadi imam salat. Lalu ada jamaah shalat yang bosan karena sahabat tersebut membaca surat itu. ?

“Terus ditanya Nabi Muhammad, ‘kenapa baca Qulhu (surat Al-Ikhlas) terus?’ Sahabat tersebut menjawab, ‘saya paling seneng yang ada di dalam Al-Qur’an itu surat Al-Ikhlas. ‘Karena Anda mencintai Al-Ikhlas, Allah mencintai Anda dan memasukkan anda ke surga’,” kata Kiai Cholil di Pesantren Cendekia Amanah Depok, Selasa (26/8).

Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas

Di lain cerita, lanjut Kiai Cholil, ada juga sahabat yang mengaku tidak bisa membaca selain surat Al-Ikhlas. “Karena Anda mewajibkan baca Qulhu, maka Allah mewajibkan Anda untuk masuk surga,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia berpendapat kenapa orang-orang tua dulu seringkali baca surat Al-Ikhlas, terutama saat salat Tarawih. Karena meskipun surat pendek, tetapi manfaatnya sangat besar sekali.?



PKB Kab Tegal



Kenapa surat Al-Ikhlas dibaca tiga kali?

PKB Kab Tegal

Kiai Cholil menerangkan, alasan mengapa surat Al-Ikhlas dibaca tiga kali saat tahlil, yaitu karena surat tersebut adalah sepertiga dari Al-Qur’an. Menurut dia, Al-Qur’an itu terbagi menjadi tiga yaitu hukum, janji, dan sifat Allah.

“Asma sifat Allah ya Qulhu ini. Baca Qulhu sekali itu seperti baca sepertiga Al-Qur’an. Kalau baca tiga kali, sama dengan baca khatam Al-Qur’an,” ucapnya.

Ia mencotohkan, Ali bin Abi Thalib membaca surat Al-Ikhlas tiga kali sebagai mahar saat menikahi Fatimah binti Muhammad.?

“Sayyidina Ali bisa ngatamin Al-Qur’an dalam sekejap untuk Siti Fatimah sebagai maharnya, bisa. Apa? Baca Qulhu,” ceritanya. (Muchlison Rohmat/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Amalan PKB Kab Tegal

Minggu, 26 Juli 2009

Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat?

Selain puasa dan shalat tarawih, Ramadhan juga identik dengan zakat. Pada bulan yang penuh berkah ini Allah SWT mewajibkan zakat kepada hamba-Nya. Ibnu ‘Abbas mengatakan, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang puasa dari kesia-siaan dan kekejian dan sebagai rejeki bagi orang miskin. Siapa yang membayarkannya sebelum shalat (Idhul Fitri) diterima zakatnya. Adapun yang membayarnya setelah shalat, maka status pemberiannya dianggap seperti sedekah biasa, (HR Ibnu Majah).

Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan jiwa orang berpuasa dan sekaligus momen untuk berbagi kepada orang miskin. Jangan sampai pada hari kebahagiaan itu, masih ditemukan orang miskin yang kelaparan dan meminta-minta. Maka dari itu, zakat mesti dibayarkan sebelum shalat ‘idhul fitrah. Dalam surat At-Taubah ayat 60 disebutkan, terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat. Mereka adalah orang fakir, miskin, pengurus zakat, muallaf, orang yang memerdekan budak, orang berutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil.

Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat?

Banyak yang bertanya, bagaimana jika orang yang berhak menerima zakat tersebut malas dan suka meninggalkan shalat? Apakah orang tersebut masih berhak menerima zakat? Pertanyaan serupa juga pernah diajukan kepada Imam An-Nawawi. Dalam kitabnya Fatawa An-Nawawi ia menjelaskan sebagai berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Artinya, “Bila seseorang sudah baligh dan tidak mengerjakan shalat, kemudian kondisi ini terus berlanjut sampai penyerahan zakat, maka tidak boleh memberikan zakat kepadanya. Ia termasuk kategori orang yang hartanya ditahan (dikontrol), karena masih bodoh (belum pandai memanfaatkan hartanya) dan tidak diperbolehkan memegang uang sendiri. Namun diperbolehkan memberikan zakat kepada walinya dan memegang pemberian zakat tersebut.

Lain halnya dengan orang baligh, berakal, dan sudah shalat, kemudian tiba-tiba tidak mengerjakan shalat dan qadhi tidak menahan hartanya, maka diperbolehkan membayar zakat kepada golongan ini. Ia juga berhak untuk memegang uangnya sendiri dan seluruh bentuk tasharruf-nya (tindakan ekonomi) sah.”

Menurut An-Nawawi, terdapat dua kategori orang yang tidak shalat. Pertama, orang yang tidak mengerjakan shalat karena akalnya belum terlalu matang (safih) dan belum mampu membelajakan hartanya seperti manusia dewasa pada umumnya; kedua orang yang meninggalkan shalat karena malas, namun akalnya sudah matang dan mampu membelanjakan hartanya secara mandiri dan tidak mubadzir.

Untuk tipikal pertama tidak dibolehkan memberikan zakat kepadanya, karena dia tidak mampu menggunakan harta secara baik. Kalaupun tetap berkeinginan untuk berzakat kepadanya, serahkan kepada walinya atau orang yang mengontrol hartanya. Statusnya disamakan dengan anak kecil dan orang gila. Sementara tipikal kedua diperbolehkan memberikan zakat kepadanya, sebab dia sudah mampu mandiri menggunakan harta.

Berdasarkan penjelasan ini, yang menjadi perhatian utama pada saat membayar zakat ialah sejauh mana mustahiq mampu dan mandiri menggunakan harta yang diberikan. Kalau bisa, pastikan bahwa zakat yang diberikan digunakan sebaik-baiknya dan tidak diboroskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Pendidikan, IMNU PKB Kab Tegal

Senin, 22 Juni 2009

Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang

Tulungagung, PKB Kab Tegal

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Tulunggung berakhir Ahad (7/8). Beberapa keputusan penting telah diambil dalam acara yang berlangsung sejak 5-7 Agustus tersebut.

“Alhamdulillah 17? draf? materi ke-Banser-an telah selesai dibahas dalam waktu dua hari ini. Untuk itu akan segera kami tindak lanjuti. Setelah lapor Ketua Umum GP Ansor. Akan segera kami cetak dan dibagikan kepada seluruh pimpinan wilayah dan cabang? Banser seluruh Nusantara,” ujar Kepala Satkornas Banser Alfa Isneini, usai menutup acara Rakernas Banser Ahad pagi.

Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang

Menurut Alfa, untuk memudahkan pembahasan 17 materi tersebut, telah dibagi 4 komisi, yakni komisi A, B, C dan D. Berkat kejelian dan kepandaian ketua-ketua komisi maka meski sempat alot, akhirnya draf yang diajukan rampung dibahas.

PKB Kab Tegal

“Beberapa materi memang sudah dibahas dalam konbes (konferensi besar) di Cirebon. Namun perlu penajaman dan uraian tuntas terkait dengan peraturan organisai (PO) Banser,” tandasnya.

Khususnya dalam materi yang mengatur tentang PO satuan khusus. Seperti? Bagana (Banser Tanggap Bencana), Balakar (Banser Relawan Pemadam Kebakaran), Husada (Banser Kesehatan), Baritim (Banser? Kemaritiman) Corp Provost Banser, Protokoler, Balantas (Banser Relawan Lalu Lintas). “Alhamdulillah semua selesai? diputuskan,” katanya. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, RMI NU PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Juni 2009

Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla

Lamongan, PKB Kab Tegal. Sebanyak 1.438 mahasiswa baru mengikuti rangkaian Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Universitas Islam Lamongan. Mereka menggelar jalan santai yang melintasi dalam kota Lamongan, alun-alun, dan kembali ke kampus.

Bupati Lamongan Fadeli yang melepas jalan santai ini mengatakan, Kampus Unisla merupakan kebanggan tersendiri bagi warga Lamongan. Untuk itu kami membuka Beasiswa Pemkab bagi mahaiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, agar bisa melanjutkan studinya, dan kami siap membiayai sampai lulus.

Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla (Sumber Gambar : Nu Online)
Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla (Sumber Gambar : Nu Online)

Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla

Sementara Rektor kampus hijau Unisla Bambang Muljono mengingatkan, “Ini merupakan rangkaian seremonial yang harus diikuti mahasiswa baru, sebagai tahapan awal mahasiswa untuk mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi.”

PKB Kab Tegal

Mahasiswa baru Fakultas Peternakan Unisla Naufal Efendi menyatakan rasa senangnya, Ahad (21/9). “Saya senang sekali ikut Ospek ini. Selain mendapat tambahan ilmu dan pengalaman, saya juga dipercaya menjadi perwakilan mahasiswa untuk memimpin Ikrar Mahasiswa.” (Asyhari/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pemurnian Aqidah, AlaNu PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Senin, 04 Mei 2009

Peringati Harlah, PCNU Kota Kraksaan Ziarah Maqbarah Tokoh NU

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) NU ke-94, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Senin (24/4) menggelar ziarah maqbarah tokoh NU.?

Peringati Harlah, PCNU Kota Kraksaan Ziarah Maqbarah Tokoh NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harlah, PCNU Kota Kraksaan Ziarah Maqbarah Tokoh NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Harlah, PCNU Kota Kraksaan Ziarah Maqbarah Tokoh NU

Kegiatan rutin tiap tahun dalam momentum Harlah NU ini melibatkan seluruh pengurus PCNU, lembaga dan badan otonom. Serta seluruh pengurus MWCNU dan Ranting NU se-Kota Kraksaan.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua zona rombongan, yakni zona 1 dan zona 2. Sebab tokoh-tokoh yang pernah berjasa kepada NU dan menjadi pengurus PCNU Kota Kraksaan hampir merata di setiap kawasan MWCNU se-Kota Kraksaan yang jumlahnya mencapai 14 MWCNU.

Ziarah yang menurunkan 200 mini bus pribadi ini dimulai pukul 06.00 Wib sampai 13.00 Wib. Zona 1 start dari maqbaroh KH. Zaini Munim, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton yang pernah menjabat Rais Syuriah PCNU Kota Kraksaan kedua.

Zona 2 start dari Maqbaroh KH. Abdul Rasyid, Desa Pajurangan Kecamatan Gending yang pernah menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan ke lima. Dari kedua zona tersebut kemudian bertemu dan berkumpul dimaqbarah KH. Moh Hasan Sepuh Genggong yang pernah menjabat Rais Syuriah PCNU Kota Kraksaan.

PKB Kab Tegal

Sekretaris Jenderal PCNU Kota Kraksaan H. Fauzan Hafidzi mengungkapkan dalam ziarah ini ada semacam seremonial di Genggong dalam rangka menutup acara ziarah maqbaroh tersebut. Selanjutnya rombongan ini melakukan dialog dengan Ketua PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah.

“Ruh dari kegiatan ini adalah mengawal tradisi NU untuk menghormati para ulama khususnya yang telah berjasa besar pada NU. Serta menjaga tradisi NU berupa konsep ziarah kubur yang oleh teman lain disebut bidah sesat. Sekaligus syiar bahwa NU dikawasan PCNU Kota Kraksaan masih solid pasca gonjang-ganjing politik ibukota Jakarta,” katanya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Pertandingan PKB Kab Tegal

Senin, 27 April 2009

Tiga Hal Ini Harus Dihindari Saat Berpuasa

Sebagaimana diketahui, puasa memiliki aturan-aturan khusus yang harus dipatuhi. Bila aturan tersebut tidak ditaati, puasa yang bersangkutan dianggap tidak sah dan tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT. Aturan puasa ada bersifat formal dan ada pula yang bersifat substansial.

Tiga Hal Ini Harus Dihindari Saat Berpuasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Hal Ini Harus Dihindari Saat Berpuasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Hal Ini Harus Dihindari Saat Berpuasa

Aturan formal puasa ini banyak dijelaskan oleh ulama-ulama fikih, sementara aturan substansial puasa dijelaskan panjang lebar oleh ulama tasawuf. Dalam pandangan ulama tasawuf misalnya, puasa tidak hanya batal lantaran makan dan minum di siang hari, tetapi juga melakukan perbuatan maksiat juga dapat membatalkannya, sebab ketika manusia bermaksiat puasanya tidak bernilai apa-apa di hadapan Allah SWT.

PKB Kab Tegal

Menurut ulama fikih, selain makan dan minum, ada beberapa hal yang perlu dihindari dan dijauhi pada saat berpuasa. ‘Izzuddin Ibnu ‘Abdul Salam dalam Maqashid al-Shaum menyebut tiga hal yang perlu dihindari saat puasa, meskipun sebagian di antaranya disunnahkan ketika tidak puasa. Ketiga hal tersebut adalah:

PKB Kab Tegal

Pertama, mencium istri. Mencium istri merupakan tanda kasih sayang dan bagian dari kemesraan rumah tangga. Namun hal ini perlu dihindari ketika sedang berpuasa, khususnya bagi orang yang tidak kuat menahan syahwat. ‘Aisyah dalam hadis riwayat al-Bukhari menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah menciumnya saat puasa, namun beliau memberi catatan bahwa Rasulullah adalah orang yang sangat pandai mengendalikan syahwat.

Melalui hadis ini, ‘Izzuddin Ibnu ‘Abdul Salam menyimpulkan, orang yang tidak kuat menahan syahwat dan dikhawatirkan puasanya akan batal, lebih baik tidak mencium istri pada saat puasa. Namun bila orang tersebut mampu menahannya, seperti orang yang sudah tua, dibolehkan bagi mereka mencium istri di siang hari Ramadhan.

Kedua, memasukan air ke dalam hidung (istinsyaq). Di antara kesunnahan wudhu’ adalah istinsyaq. Pada saat puasa, amalan sunnah ini lebih baik tidak dilakukan agar air tidak masuk ke dalam anggota tubuh yang berimplikasi pada pembatalan puasa.? Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud, melarang istinsyaq ketika sedang puasa.

Ketiga, berbekam. Tidak diragukan lagi bahwa bekam sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Rasulullah pun dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa beliau suka berbekam. Dalam sebuah diriwayat dikisahkan, Rasulullah SAW pernah bekam pada saat puasa.

Ibnu ‘Abdul Salam menjelaskan, bagi orang yang lemah dan kondisi tubuhnya tidak bagus, dimakruhkan bagi mereka untuk berbekam di siang hari bulan Ramadhan, sebab hal itu bisa mendorong mereka untuk membatalkan puasa dan menganggu kenyamanan dalam beribadah. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Warta PKB Kab Tegal

Rabu, 15 April 2009

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser

Tulungagung, PKB Kab Tegal - Meski kiprah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) hadir di hampir semua lini, tak sedikit dari masyarakat yang belum mengenal nama-nama, tugas dan fungsi beberapa santuan khusus yang dimiliki organisasi semiotonom Gerakan Pemuda Ansor ini.

Dalam Peraturan Organisasi (PO) Pasal 23, Banser disebut sebagai organisasi yang bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial kemasyarakatan, dan bela negara. Untuk melaksanakan itu, Banser telah memiliki beberapa satuan khusus, di antaranya Densus 99 Asmaul Husna, Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Relawan Kebakaran (Balakar), Banser Relawan Lalulintas (Balantas), Banser Kesehatan (Banser Husada), Banser Maritim (Baritim), dan Banser Protokoler.

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser

Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Tulunggung, Jawa Timur, yang berlangsung 5-7 Agustus 2016, PO untuk keenam satuan khusus itu juga menjadi bahan pembahasan. Untuk mengenal lebih jauh, berikut daftar satuan khusus dan unit lain yang sejenis dalam Banser.

1. Detasemen Khusus 99 Asmaul Husana (Densus 99)

PKB Kab Tegal



Detasemen Khusus 99 Asmaul Husna selanjutnya disingkat Densus 99 adalah satuan tetap Banser yang bertugas mengamankan program-program keagamaan dan program-program sosial kemasyarakatan sebagai partisipasi GP Ansor kepada negara dalam menghadapi tantangan global dan upaya memerangi radikalisme agama dalam berbagai bentuk.

PKB Kab Tegal

Satuan ini bertugas mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi kepada pimpinan dan berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penangkalan terhadap berbagai upaya yang mengarah pada kekerasan atas nama agama, menjaga, memelihara, dan menjamin keamanan dan kenyamanan setiap warga negara dalam menjalankan agama dan kepercayaannya terutama adalah rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga. “Satuan ini hanya berkedudukan di Satkornas saja. Namun anggotanya menyebar ke seluruh tanah air,” ungkap Kasatkornas Alfa Isneini.

2. Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana)



Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana merupakan satuan khusus Banser yang mengemban amanah melaksanakan program-program sosial kemasyarakatan GP Ansor serta memiliki kualifikasi khusus di bidang penanggulangan bencana. Fungsi dan tanggung jawabnya adalah pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.

Sedangkan tugas garapannya, merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan bencana. Satuan ini bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bencana serta pembinaan personel. “Satuan ini dibentuk mulai di tingkat pusat hingga kekecamatan-kecamatan. Satuan ini sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu dan sudah terjun di mana-mana. Misalnya ketika Merapi erupsi, Gunug Kelud meletus, gempa bumi di Banjarnegara, dan lainnya. Bahkan sebelum itu Banser selalu kirim relawan bila ada bencana alam. Misalnya gempa bumi di Maumere Flores 12 Desember 1992. Banser waktu itu juga menurunkan tim relawannya. Begitu juga dengan tsunami Aceh,” papar Alfa.

3. Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar)



Satuan ini berfungsi dalam penanggulangan bahaya kebakaran, tanggap darurat dan rehabilitasi. Tugasnya melaksanakan fungsi tanggap darurat dan kemanusiaan dalam rangka penanggulangan bahaya kebakaran dan bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bahaya kebakaran serta pembinaan personel. “Mengingat mahalnya peralatan. Maka satuan ini baru berdiri di beberapa perkotaan saja. Misalnya DKI Jakarta,” terang Alfa.

4. Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas)



Satuan ini berfungsi dalam penanganan peristiwa lalu lintas dan transportasi jalan, serta pengurangan risiko kecelakaan, guna terwujudnya kelancaran dan ketertiban berlalu lintas. ”Mulai dari pusat hingga desa-desa satuan ini suah terbentuk. Contoh setiap lebaran kita selalu membentuk posko-posko lebaran di semua kabupaten dan kota,” kata Alfa.

5. Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada)



Basada adalah satuan khusus Banser yang mengemban tugas bantuan kemanusiaan di bidang kedokteran, kesehatan, dan norma hidup sehat bagi masyarakat khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor dan masyarakat. “Satuan ini dibentuk mulai pusat sampai kecamatan,” jelas Alfa.

5. Barisan Ansor Serbaguna Protokoler (Banser Protokoler)



Satuan khusus Banser ini memiliki kecakapan dalam manajemen acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, dan Banser. Satuan ini berfungsi mengatur, menata, dan mengelola acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi sesuai dengan perencanaan kegiatan. Dengan tugas merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan keprotokolan di GP Ansor dan Banser. “Satuan Protokoler dibentuk mulai di pusat sampai ke ranting-ranting,” kata Alfa.

6. Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim)



Baritim adalah satuan khusus yang mengemban fungsi dan tugas pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah Maritim NKRI. “Sataun ini dibentuk di pusat dan semua daerah kepulauan dan daerah yang memiliki perairan,” tutur Alfa lagi.

Selain satuan khusus tersebut, lanjut Alfa, Banser memiliki Corp Provost Banser (CPB). Tak seperti enam satuan khusus lainnya, korps pasukan ini lebih berurusan dengan internal organisasi. Ia berfungsi menegakkan marwah, etika dan disiplin organisasi di internal kesatuan Banser. CPB dibentuk dalam rangka upaya menertibkan dan mendisiplinkan jajaran Banser, demi terciptanya pasukan Banser yang semakin baik, taat aturan, dan profesional. “Corp Provost Banser inilah yang mengawasi dan menertibkan semua kegiatan Banser di semua lini,” tegas mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur itu.

Sebenarnya, lanjut Alfa, Banser masih memiliki dua satuan khusus lagi. Yakni, Satuan Khusus Banser Anti-Narkoba (Baanar) dan Banser Kepanduan. Namun, dalam Konbes Ansor lalu, disepakati dua satuan itu masuk di lembaga GP Ansor bersama dengan Rijalul Ansor. “Semua satuan tersebut dibentuk untuk meningkatkan profesionalitas Banser dalam berbakti dan menjalankan fungsi sosial di masyarakat. Jadi Banser memiliki kegiatan yang sangat padat dengan berbagai disiplin kegiatan,” tambahnya. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Senin, 30 Maret 2009

Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda

Malang, PKB Kab Tegal. Menjalankan amanat konferensi, PC GP Ansor kabupaten Malang merangkai rapat kerja cabang (rakercab) dan rapat koordinasi (rakor) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Mereka mengedepankan visi kepeloporan pemuda Ansor di pelbagai bidang.

Periode 2013-2017, pengurus membangun visi kader GP Ansor Malang sebagai pionir perubahan. “Kita kuatkan visi kepeloporan dengan misi pertama revitalisasi kepeloporan kader. Kedua, pemberdayaan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ketiga, penguatan tradisi dan amaliah Islam Aswaja Annahdliyyah,” kata Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang Hasan Abadi, Ahad (17/11).

Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda

Konsolidasi dan pengaderan adalah hal penting bagi Ansor. “Ansor periode ini jangan sampai meninggalkan pengaderan. Karena, pengaderan hal paling pokok yang harus dikerjakan GP Ansor. Jangan sampai terkalahkan oleh kegiatan lain,” ujar seorang dewan penasihat GP Ansor Malang Farhan Ismail.

PKB Kab Tegal

Rakercab dan rakor digelar di Villa Refa Bungkoh, desa Sumbersekar, kecamatan Dau, kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu-Ahad (16-17/11). Kegiatan ini dihadiri 31 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor dan 33 PAC Satkoryon dari 33 PAC Satkoryon di Kabupaten Malang. Jumlah peserta mencapai 200 orang.

Sejumlah dewan penasihat GP Ansor Malang yang hadir antara lain Direktur Dokter Rakyat Center H Umar Usman, Ketua LP Maarif Malang HM Hanif, Sekretaris PW GP Ansor Jatim Imron Rosyadi Hamid, Dekan Fakultas Ekonomi Unisma Noor Shoodiq Askandar, dan H Abdurrahman. (Suryo/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Habib, Ulama PKB Kab Tegal

Rabu, 25 Maret 2009

Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud

Cilacap, PKB Kab Tegal. Sebanyak 125 pelajar mengikuti pelatihan kader muda (Lakmud) yang diselenggarakan IPNU-IPPNU Gandrungmangu  di MI Ma’arif NU 1 Layansari kecamatan Gandrungmangu kabupaten Cilacap. Pelatihan selama dua hari, Sabtu-Ahad (5-6/7) ini, mempersiapkan peserta menjadi kader NU berwawasan Aswaja.

Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud

Peserta Lakmud yang dimulai Sabtu (5/7) pagi ini ialah utusan dari empat belas ranting dan enam komisariat IPNU-IPPNU sekecamatan. Mereka juga mempelajari sejumlah keterampilan dalam kaderisasi ini seperti pelatihan Jurnalistik, seminar Kepemimpinan Masa Depan, dan praktik amaliyah Ramadhan.

“Keluar dari sini, peserta harus sudah siap menjadi pemimpin dan pelopor masa depan pada masing-masing ranting dan komisariat,” kata Ketua IPNU Gandrungmangu, Ali Mahfudz.

PKB Kab Tegal

Kaderisasi ini berakhir Ahad (6/7) petang. Kegiatan yang diakhiri do’a bersama dengan pengurus MWCNU Gandrungmangu beserta lembaga dan banom NU, menutup rangkaian kegiatan pesantren Ramadhan. (Ulun Najah-Amaliyatun Khofifah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tegal, Pemurnian Aqidah, Santri PKB Kab Tegal

Rabu, 11 Maret 2009

PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media

Bantul, PKB Kab Tegal. Pasca dilantik pada tanggal 31 Oktober 2015 lalu, Biro Media dan Jaringan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta langsung menjalankan program kerja perdananya. Bertempat di Jl Pedak Blok Mentari No. 2 Sorowajan Bantul, DIY, mereka menggelar diskusi perdana ? bertema ‘Mengenal Media; Menggugat Peran Media’.

"Diskusi perdana ini bertujuan untuk mengajak seluruh kader PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga untuk melek media, agar kader-kader PMII tidak mudah terpengaruh oleh opini-opini media korporasi yang cenderung subyektif dan tendensius," ungkap Ibnu Hibban, Koordinator Biro Media dan Jaringan, Rabu (4/11).

PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media

Senada dengan Hibban, Abdul Rahman Wahid, salah satu anggota Biro Media dan Jaringan menjelaskan, bahwa hari ini terlalu banyak media yang menyampaikan berita-berita atau isu-isu yang kebenarannya masih simpang siur. "Media saat ini banyak yang mengabaikan keakuratan dalam menyampaikan informasi," jelas pria kelahiran Lumajang tersebut.

Program perdana Biro Media dan Jaringan ini mendapat apresiasi oleh kader-kader PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diskusi ini dinilai mampu memantik kader-kader PMII untuk lebih jauh mempelajari tentang media. Bahkan salah satu kader ingin mempunyai suatu media untuk meng-counter isu-isu yang tidak jelas.

PKB Kab Tegal

"Pasca diskusi ini, saya mempunyai cita-cita baru, mempunyai media," ujar Abdullah Bin Salim, salah satu kader PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga yang menghadiri diskusi.

Untuk selanjutnya, Biro Media dan Jaringan akan bekerjasama dengan media lokal di Yogyakarta untuk mengembangkan pengetahuan tentang media, khususnya skill jurnalistik. (Analta Inala/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Nahdlatul Ulama, Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 06 Februari 2009

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja

Jakarta, PKB Kab Tegal

Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda kembali menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan paham keagamaan NU, Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Ia mengajak para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk turut serta melestarikan paham yang dikenal moderat itu.

“Bagaimanapun juga, PMII adalah bagian dari NU. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga serta melestarikan Aswaja dari paham-paham baru yang muncul akhir-akhir ini,” kata Kiai Nuril saat menjadi penceramah pada acara Semarak Ramadhan yang digelar Pengurus Cabang (PC) PMII Jakarta Pusat, di Masjid Jami’ Al-Ma’mur, Jalan Raden Saleh, Jakarta (25/9)

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja

Di hadapan para aktivis organisasi berbasis mahasiswa NU itu, Kiai Nuril menjelaskan, saat ini Aswaja tengah terancam keberadaannya. Pasalnya, tidak sedikit muncul paham baru yang mengatasnamakan ahlussunnah. “Sekarang harus diingat, ada (paham, red) ahlussunnah tok (saja, red), ada ahlussunah yang ada wal jama’ah-nya,” terangnya.

“Ahlussunnah tidak sama dengan Aswaja. Ajaran yang tanpa mengejek orang lain, keyakinan orang lain, paham yang dianut orang lain, itulah Aswaja,” jelas Kiai Nuril.

PMII, sebagai organisasi yang menghimpun para pemuda NU, kata Kiai Nuril, memiliki peran besar dalam rangka turut serta melestarikan Aswaja. Menurutnya, pemuda memiliki semangat yang masih besar. Hal itulah yang menurutnya dibutuhkan oleh NU saat ini .

PKB Kab Tegal

Selain para aktivis PMII, acara tersebut juga diikuti sekitar 100 anak-anak yang tinggal di sekitar Masjid Jami’ Al-Ma’mur. Mereka memang sengaja diundang pada acara Semarak Ramadhan itu untuk berbuka bersama.

Acara tersebut merupakan pembukaan dari serangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan PC PMII Jakpus selama bulan Ramadhan kali ini, antara lain, Pesantren Kilat, Halaqoh dan Pengajian Kitab Salaf, Buka Bersama Anak Jalanan dan Silaturrahmi Antar-Tokoh Ormas Islam dan OKP. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Quote, Internasional, Syariah PKB Kab Tegal