Kamis, 29 Juni 2017

Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau

Surabaya, PKB Kab Tegal - Seminar nasional dan bahtsul masail kebangsaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jawa Timur di Masjid Agung Sunan Ampel, Kamis (11/5), mendapat sambutan antusias dari penziarah Makam Sunan Ampel.

Seminar nasional yang mengambil tema “Manhaj Beragama ala Walisongo; Perekat Persaudaraan Islam dan Persatuan Nasional” ini dihadiri langsung Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dan matan wakil ketua umum PBNU H Asad Said Ali.

Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau

Menyinggung tentang kelompok Islam garis keras, Kiai Ma’ruf menyerukan warga NU untuk tetap di NU, tidak ikut arus ke mana-mana. Baginya, NU itu besar. "Islam Radikal paling memiliki 30 ribu anggota dan pemerintah tidak takut pada mereka," jelas Kiai Maruf dengan nada santai.

Kebanyakan ormas yang terindikasi radikal, menurutnya, selalu berteriak-teriak. Pemerintah tidak gentar menghadapi mereka. "Tapi pemerintah takut pada NU. NU dehem (deham) saja pemerintah akan kalang kabut. Kalau NU ikutan berteriak dan terbakar negara akan kacau," tegas Kiai Maruf.

PKB Kab Tegal

Maka dari itu, Rais ‘Aam PBNU mengimbau NU harus tenang, santun dalam menyelesaikan masalah kebangsaan. "Acara seperti inilah yg diharapkan oleh pemerintah. Merumuskan masalah, mencari jalan keluar, lalu direkomendasikam kepada pemerintah," tutup Kiai Maruf. (Rof Maulana/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal AlaNu, RMI NU PKB Kab Tegal

Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa

Magelang, PKB Kab Tegal

Meski tidak diajarkan materi secara khusus tentang teori dan praktik sepakbola, ternyata kemampuan santri dalam olahraga sepakbola tak kalah dengan masyarakat pada umumnya. Itu terbukti, saat gelaran Liga Santri 2015.

Demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi saat membuka lomba Musabaqah Kitab Kuning tingkat nasional zona 3 Jateng di Pesantren Enterpreneur (Patner) Asrama Perguruan Islam (API) Meteseh, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/4) sore.

Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa

"Saya tak menyangka, potensi santri dalam sepakbola sungguh luar biasa. Mereka bermain secara sportif dan fairly," kata pria asal Madura ini.

PKB Kab Tegal

Imam Nahrawi juga membeber pengalaman saat kompetsisi Liga Santri 2015, ada pelatih dari Belanda yang kagum melihat potensi pesepakbola dari kalangan pondok pesantren. Meski kompetisi sepakbola ini dikhususkan untuk kalangan santri, menurut Menpora, sportivitas dan profesionalisme tetap dijunjung tinggi. Bahkan, para pemain sangat menghormati pelatih dan wasit.

PKB Kab Tegal

"Mau masuk lapangan, cium tangan coach. Saat diberi kartu kuning atau merah, mereka malah cium tangan wasit. Ditanya kenapa, ini karena kami para santri selalu diajarkan watawa saubil haq watawa saubis shabr (saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling mengingatkan dalam kesabaran)," ujar Menpora disambut tawa hadirin.

Imam menambahkan, dalam upaya mewadahi dan mengembangkan potensi santri dalam olahraga sepakbola, pihaknya akan menggelar Liga Santri Nusantara 2016. Kalau tahun lalu diikuti sekitar 200 kesebelasan, tahun ini diharapkan pesertanya lebih dari seribu kesebelasan. "Untuk liga santri sudah kita anggarkan 10 miliar. Kejuaran ini akan kita mulai setelah lebaran," ucap mantan aktivis PMII ini.

Sementara itu, Ketua Tanfidz Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah H M Yusuf Chudlori menjelaskan, tujuan diadakan Musabaqah Kitab Kuning. Lomba ini, katanya, setidaknya bisa meningkatkan kemampuan santri mendalami kitab kuning. Penguasaan terhadap kitab-kitab kuning diasah dan dari lomba ini pula kemampuan santri diuji. "Dari 71 peserta ini akan dipilih 4 besar, 2 santri putra dan 2 santri putri untuk mewakili Jawa Tengah," jelas kiai muda yang juga pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang itu.

Adapun Pengurus Rais Syuriah PBNU KH Said Asrori menyampaikan, karya Imam Al-Ghazali cukup banyak, setidaknya ada 48 kitab. Salah satunya kitab Ihya Ulumiddin. Menurutnya, kitab Ihya Ulumiddin merupakan karya monumental, sehingga tidak salah jika kitab ini dilombakan.

"Kitab ini tergolong komplet, menggabungkan antara fiqih dan tasawuf. Di kitab ini pula, semua aspek kehidupan diatur," jelasnya. (Ahsan Fauzi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, IMNU, Hadits PKB Kab Tegal

Rabu, 28 Juni 2017

Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur

Bantul, PKB Kab Tegal. Korp Dakwah Mahasiswa (Kodama) Yogyakarta mengadakan ngaji sehari pemikiran Gus Dur, Ahad (28/6). Bekerja sama dengan Gusdurian Yogyakarta, Kodama yang terdiri atas para santri Al-Munawir dan Ali Maksum Krapyak ini mengkaji biografi, pemikiran dan warisan pemikiran Gus Dur baik soal pesantren, NU, maupun negara.

Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur

"Selama satu hari untuk mengisi kegiatan Ramadhan, Kodama mengisi acara dengan mengkaji pemikiran Gus Dur, dengan diikuti oleh anggota Kodama. Semoga adanya kegiatan ini, kita bisa menggali lebih jauh pemikiran-pemikiran Gus Dur," kata Jamil, aktivis senior Kodama saat memberikan sambutan pembukaan.

Ia juga berharap jaringan Gusdurian Yogyakarta bisa berbagi atas pemikiran-pemikiran Gus Dur. Para peserta yang berjumlah 18 orang ini antusias mengikuti kegiatan yang dinamai Tadarus Gus Dur.

PKB Kab Tegal

Hafidz, salah satu peserta menanggapi atas penjelasan fasilitator saat sesi pengenalan biografi Gus Dur dan perjalanan intelektual Gus Dur. "Terkait visi dan visi, apakah pernah Gus Dur mengungkapkan visi dan misinya atas pemikiran-pemikirannya?" tanya Hafidz.

"Secara langsung, Gus Dur belum pernah mengungkapkan visi-misinya atas apa yang diperjuangkan. Yang merangkum atas nilai-nilai perjuangan Gus Dur adalah kerabat, murid, dan keluarganya," kata Ubaidillah Fatawi, fasilitator yang menanggapi pertanyaan peserta.

PKB Kab Tegal

Rifqi Fairus, koordinator Tadarus Gus Dur juga mengungkapkan, sebagai santri harus sadar atas permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar di luar pesantren.

"Karena Gus Dur lahir dari pesantren, dia juga santri pesantren. Bahkan pesantren menjadi basis perjuangan Gus Dur di segala bidang, hingga menjadi presiden," tandas Fairuz. (Nur Sholikhin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, News PKB Kab Tegal

Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed

Media sosial memungkinkan yang jauh menjadi dekat. Orang yang berada di Papua bisa sapa-sapaan langsung dengan orang Aceh. Bahkan dengan tempat-tempat lain di ujung dunia. Santri yang malu-malu ketemu di “darat” juga bisa sahut-sahutan dengan kiai idolanya di Twitter.

Lebih dari itu, medsos bisa menjadi gerakan perubahan sosial seperti di Mesir dan negara-negara lainnya. Diskusi-diskusi yang selama ini dilakukan secara bertatap mata di dunia nyata juga mulai beralih ke dunia maya. Oleh karena itu, medsos menjadi salah satu ujung tombak gerakan pemikiran dalam mendorong terjadinya perubahan sosial di tengah masyarakat.

Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed (Sumber Gambar : Nu Online)
Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed (Sumber Gambar : Nu Online)

Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed

Tapi medsos, di tangan orang-orang tertentu, bisa menjadi ajang permusuhan, caci-maki, dan fitnah. Netizen pasti ingat akun yang memaki kota Yogyakarta atau Bandung. Prof. Merasakan pula bagaimana gencarnya berita-berita dari medsos pada pemillihan presdien lalu. Salah seorang ulama kita, Prof Quraish Shihab pernah mengalami pahitnya difitnah. Untuk mengetahui apa dan bagaimana bergaul di medsos, dan bagaimana tipsnya, Abdullah Alawi mewawancarai Alissa Wahid. Berikut petikannya.      

Pengguna media sosial seperti Twitter dan Facebook dan lain-lain, di Indonesia makin banyak. Apa manfaat dan mafsadat dari medsos? .

PKB Kab Tegal

Kesatu, medsos itu hal yang bermanfaat di tangan orang baik, tidak bermanfaat di tangan orang jahil. Ia bisa jadi media belajar dan berbagi. Kedua, misalnya kita bisa tahu ada aplikasi Majmu Lathif yang bisa dipasang di HP ya karena ada medsos. Kita juga bisa berkesempatan berkomunikasi langsung dengan Rais Aam Syuriah PBNU via akun Twitter @gusmusgusmu atau FB Simbah Kakung.

Ketiga, sayangnya, ini yang menjadi mafsadat, karena sifat anonim medsos, maka orang berniat buruk juga bisa memanfaatkannya untuk menyebarkan rasa benci dan takut melalu fitnah atau framing (pemaknaan) sesat terhadap sesuatu. Contohnya yang terjadi kepada Prof Quraish Shihab. Di pilpres lalu fitnah ini berhamburan. Rasanya setiap detik ada orang terkena fitnah. Misalnya saja, Mas Aiun Najib yang membuat kawalpemilu.com dituduh dibayar oleh capres tertentu.

PKB Kab Tegal

Orang-orang, terutama anak muda, bersosmed itu umumnya karena kebutuhan, gaya, atau hanya memenuhi syarat saja sebagai orang yang memiliki akun sosmed?. Pada umumnya orang Indonesia suka bergaul. Pada santri, bukan hanya suka bergaul, tapi cara hidupnya memang komunal. Jadi medsos seperti memberi ruang berkumpul yang lebih besar. Apalagi memang kultur nahdliyin memang khas: erat ikatan silaturrahminya, bukan hanya keanggotaannya. Ada memang yang hanya untuk gaya hidup, utamanya mugkin pada remaja, tapi kalau yang nahdliyin-nahdliyin dewasa sepertinya menggunakan medsos untuk menyambungkan diri dengan nahdliyin yang lain.

Sepengetahuan Mbak, selama bergaul di medsos, bagaimana tingkah anak muda NU di medsos? . Saya melihat anak-anak NU secara pribadi tidak berbeda dengan kebanyakan anak-anak muda lain. Ada yang berbagi pikiran, ada yang galau, ada yang marah-marah melulu. Tetapi saya juga mengamati pemanfaatan medsos oleh santri-santri NU sangat mengagumkan. Di FB misalnya, kita bisa temukan akun khusus mulai dari kitab Safinatun Naja sampai pengajian yang live-streaming. Itu bagus sekali.

Karena belakangan ada kecenderungan medsos dijadikan ajang fitnah atau menyebarkan berita yang tak bisa dipertanggungjawabkan, mohon bisa memberi tips buat nahdliyin supaya tidak tergelincir ke stu.. Tips buat nahdliyin: kesatu, jangan sembarang percaya informasi apa pun yang muncul di medsos. Cari sumber yang bisa kita percaya. Kan di NU kita terbiasa untuk hormat dan memilih kepada kiai siapa kita belajar. Misalnya siapa ulama fiqh, siapa yang ahli tasawuf, dst. Nah, di medsos juga begitu: percayalah kepada sumber yang bisa dipercaya integritasnya. Kalau soal agama, ya hanya percaya kepada ulama yang kesehariannya kita yakin integritasnya.

Kedua, hati-hati termakan fitnah. Banyak orang berniat buruk, atau setidaknya berpaham hasud, yang ada di medsos. Karena itu, jangan mudah membagikan informasi, sebelum kita cek ulang. Misalnya di medsos ada info ada orang sudah melihat hilal di suatu tempat, jangan langsung dishare. Tunggu info dari pihak yang kredibel misalnya dari @nu_online (Twitter) dan facebook.com/situsresminu.

Ketiga, jangan latah, gampang ikut-ikutan. Sekarang yang dipuja-puja si A, lalu kita ikut memuja-muja. Sekarang si B sedang di-bully, kita ikut-ikut menghakimi. Santai saja. Ini medsos, biasanya sih kita tidak kenal orang itu to? Ngapain ikut benci-bencian?

Keempat, orang yang kita kenal di medsos bisa kita anggap teman bila kita sudah berkomunikasi melalui japri secara langsug, bukan hanya sapa-sapaan di jalur publik. Soalnya karakter di medsos sering berbeda dengan yang nyata. Misalnya rame banget di FB, nggak taunya setelah ketemu orangnya diam.

Kelima, yang penting selalulah pakai kacamata prinsip Aswaja NU dalam berinteraksi dan berpendapat di medsos. Tidak ekstrem, adil, seimbang, dan toleran kepada orang lain.

Soal orang yang dengan gampang fitnah atau ngeshare berita yang tidak kredible asal sepaham, apa itu mencerminkan watak asli seseorang atau kelompok? . Sebetulnya medsos cenderung melipatgandakan ciri karakter. Kalau dasarnya murah hati, di medsos akan lebih murah hati. Kalau dasarnya suka fitnah, di medsos makin kenceng memfitnah. Karena anonim dan tidak berhadapan langsung dengan yang diajak bicara. Yang memfitnah Prof Quraish kalau bertemu langsung, ya saya yakin tidak bakal berani memfitnah.

Orang yang di medsos beda dengan dunia nyata, kalau yang tidak disadari, bisa saja itu kecenderungan topeng peran yang berbeda. Tapi yang disengaja, untuk kepentingan khusus, itu sih jahat.

Setiap kelompok memang ada nilai-nilai khusus yang ditumbuhkan. Misalnya nilai-nilai tasamuh, tawazun, i’tidal, tawasuth, dalam NU. Pada kelompok lain ya ada nilai-nilai "tujuan menghalalkan segala cara" sehingga fitnah dianggap sebagai cara yang halal demi mendapatkan tujuan. Kelompok-kelompok seperti ini tahu betul bagaimana dinamika mental psikis seseorang, bagaimana mempengaruhi pikiran-pikiran dan seterusnya. Jadi fitnah-fitnah itu memang disengaja, untuk melakukan indoktrinasi.

Sebenarnya gejala apa orang atau kelompok tertentu yang gampang mefitnah atau menuduh orang atau kalangan lain? . Soal tuduh-menuduh, menunjukkan gejala banyak hal. Satu, betapa trust (sikap saling percaya) dalam masyarakat kita terkikis habis sehingga saling menuduh dan menghasud. Dua, gejala kesombongan yang merajalela. Kesombongan ini muncul dalam bentuk: tak cukup ilmu merasa berilmu, lalu sembarangan mengeluarkan fatwa agama, misalnya. Ini bahaya! Tiga, gejala klaim kebenaran. Seakan-akan kebenaran hanya milik mereka, sehingga semua yang berbeda boleh dinistakan. Semua itu jauh sekali dari semangat prinsip-prinsip Aswaja NU yang biasa menghormati pendapat yang berbeda dilandasi prinsip-prinsip tawasuth (pertengahan), tasamuh (toleran), tawazzun (seimbang), ta’adul (adil).

Apa komentar Mbak dengan kehadiran dua gus di jagat Twitter, yaitu Gus Mus dan Gus Sholah?. Keberadaan para ulama senior seperti Gus Mus dan Gus Sholah, juga Gus Ali Tulangan, di Twitter sangat bermanfaat. Sebagai figur ulama yang otoritatif karena kredibilitas keilmuannya, beliau-beliau dapat memberikan pandangan-pandangan yang menyejukkan di tengah derasnya kelompok Islam yang mempropagandakan kebencian. Bukan hanya santri NU tetapi khalayak umum dapat berkomunikasi langsung kepada beliau-beliau. Kita tentu berharap lebih banyak lagi kiai yang berkenan untuk meluangkan waktu untuk membimbing umat melalui medsos ini.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Fragmen PKB Kab Tegal

Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair

Algeria, PKB Kab Tegal

Expo Terpadu di Safex Alger, Aljazair ramai dikunjungi. Pameran yang diprakarsai KBRI di Aljazair ini menampilkan produk-produk Indonesia baik dari UKM maupun Perusahaan besar di Indonesia.

Di antara yang dipamerkan adalah PT.Wika, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Pertamina dan lainya yang umumnya bergerak dalam bidang manufaktur dan kontruksi. Sementara Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Lampung menampilkan produk unggulanya yakni kain tapis.

Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair (Sumber Gambar : Nu Online)
Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair (Sumber Gambar : Nu Online)

Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair

Saat meninjau stand Hipsi Lampung (24/11) Dubes RI untuk Aljazair Safira Machrusah menyatakan kegembiraanya atas antusiasme pengunjung pada produk kain tapis Lampung.

PKB Kab Tegal

"Semoga tapis Lampung makin dikenal dunia, syukur-syukur habis expo ini tapis bisa di export ke Aljazair," katanya pada Expo yang berlangsung yang berlangsung dari tanggal 23 sampai dengan 27 November ini.

PKB Kab Tegal

Terkait respon positif tersebut Direktur Marketing Kain Tapis Syafiah Musyafaah menambahkan untuk expo ini pihaknya sudah menjalin komunikasi bisnis saat pameran berlangsung.

"Sudah ada dua korporet lokal dan beberapa buyer dari Prancis dan Maroko yang menghubungi untuk kerjasama bisnis lebih lanjut," ungkapnya. (Fachurrahman/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Daerah PKB Kab Tegal

MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian

Jepara, PKB Kab Tegal. Setahun ini MA Walisongo Pecangaan Jepara mengembangkan ekstra kurikuler Unit Kegiatan Siswa (UKS) Farm Agriculture. Kegiatan yang rutin dilaksanakan saben Rabu ini diikuti puluhan peserta didik.

Kegiatan tersebut memfokuskan pada tiga hal, yakni pertanian, perikanan dan peternakan. Dalam kurun waktu setahun, produk yang sudah diproduksi misalnya pengurai tinja, probiotik perikanan, serta probiotik peternakan.

MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)
MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)

MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian

Untuk bidang pertanian, para siswa sudah memproduksi Micro Organisme Local (Mol) Buah Maja, Jambu Busuk, Kaktus, Bonggol Gedang, Tekek-tekekan, Akar Tekek-tekekan, Rebung Bambu, Probiotik Akar Bambu serta Akar Gada.

PKB Kab Tegal

Beberapa produk yang telah dihasilkan sesuai kebutuhan masing-masing. Misalnya, MOL buah-buahan bermanfaat untuk mempercepat masa vegetatif tumbuhan. Juga untuk perangsang dan pertumbuhan.

PKB Kab Tegal

Untuk probiotik perikanan terang pembina 2 Farm Agriculture, Nikmatul Kholidah tujuannya untuk memperbaiki kualitas air. “Sedangkan probiotik peternakan lanjut Nikmah sebagai penghilang bau serta vermentasi,” katanya saat ditemui PKB Kab Tegal, Rabu (06/05/15)

Waka Kesiswaan MA Walisongo, Mukhlisin menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan peserta didik bidang pertanian. Meski bukan madrasah kejuruan pertanian terus berikhtiar untuk mengembangkan pertanian, perikanan dan peternakan.

Aktif Pameran

Ikhtiar yang sudah dilaksanakan ekskul tersebut dibimbing ahli pertanian serta bekerjasama dengan perguruan tinggi yang terkait. Agar semakin dikenal masyarakat pihak madrasah telah memamerkan produknya dalam beberapa even.

Pameran perdana ikut serta dalam Pameran yang diadakan SMK Walisongo Pecangaan. Pameran berikutnya, yakni turut serta dalam Pameran Karya yang diselenggarakan Unisnu Jepara akhir April lalu.

Dalam pameran yang diadakan di kampus NU tersebut, Farm Agriculture MA Walisongo memperoleh penghargaan. Dengan memamerkan Sawah Portable sistem Jejer Legawa, Tanaman Polibac, Ayam Broiler dan Perikanan pihaknya memperoleh dukungan sebanyak 2500 SMS dari pengunjung. Sehingga dari 22 stand yang ada, MA Walisongo memperoleh penghargaan sebagai juara favorit.  

Mukhlisin menambahkan, dengan penghargaan tersebut mengucapkan syukur. Kegiatan tersebut harapnya menjadi nilai plus salah satu madrasah yang bernaung di LP Maarif NU Jepara.

 

“Madrasah tidak hanya mempelajari agama saja tetapi bidang pertanian juga perlu diajarkan. Harapannya menjadi bekal setelah siswa lulus dari madrasah,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Humor Islam, AlaNu PKB Kab Tegal

Senin, 26 Juni 2017

Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Tim ahli gizi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur, Rina Yuniati menyebutkan bahwa karbohidrat yang dicerna secara perlahan, akan melepaskan glukosa secara bertahap ke dalam aliran darah, sehingga dikatakan memiliki Glycemix Index yang rendah. Glycemix Index (GI) merupakan tingkat pangan dalam skala 0-100 menurut efeknya terhadap kadar gula darah.

"Makanan yang nilai Glycemix Indexnya tinggi akan menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Pemilihan bahan makanan dengan Glycemix Index yang rendah dapat membantu kestabilan kadar gula darah, memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga membantu menjaga dan mengendalikan berat badan serta memperbaiki resistensi insulin pada penderita diabetes," terang Rina, Rabu (13/1).

Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil (Sumber Gambar : Nu Online)
Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil (Sumber Gambar : Nu Online)

Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil

Karbohidrat berdasarkan nilai Glycemix Index sangatlah penting sebagai acuan dalam menentukan jumlah dan jenis makanan. Sumber karbohidrat tepat untuk menjaga kesehatan dan berat badan. Semakin cepat karbohidrat diserap tubuh, maka nilai Glycemix Indexnya semakin tinggi.

PKB Kab Tegal

Menurut Rina, penyerapan yang sangat cepat serta merta akan cepat menimbulkan rasa lapar, sehingga orang cenderung untuk mengkonsumsi pangan secara berlebihan. Proses dan cara pengolahan bahan makanan dapat mempengaruhi nilai Glycemix Index makanan tersebut.

PKB Kab Tegal

Semakin halus suatu bahan makanan, Glycemix Index nya dapat semakin tinggi, karena menyebabkan makanan tersebut menjadi lebih mudah dicerna dalam tubuh sehingga glukosa lebih cepat dikirim ke darah.

"Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai Glycemix Index pada makanan diantaranya kematangan dan waktu penyimpanan (semakin matang sejenis buah, semakin tinggi nilai Glycemix Indexnya), pengolahan (jus buah memiliki nilai Glycemix lebih tinggi dari pada buah utuh), metode pemasakan (seberapa lama makanan tersebut dimasak)," tuturnya.

Rina menjelaskan, keberagaman yang perlu diperhatikan tentang Glycemix Index, nilai Glycemix Index menginformasikan tipe karbohidrat dalam makanan tetapi tidak memperhitungkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.

"Ukuran porsi harus diperhatikan dalam mengendalikan kadar gula darah dan untuk mengendalikan berat badan. Pilihlah kombinasi makanan yang masing-masing memiliki nilai Glycemix Index rendah, sehingga tidak meningkatkan nilai Glycemix Index makanan yang kita konsumsi," imbuh dokter yang bertugas di Rumah Sakit NU itu.

Banyak makanan bergizi tinggi memiliki nilai Glycemix Index yang lebih tinggi dibandingkan makanan yang mengandung nutrisi lebih rendah. "Hati-hati dengan cara pengolahan makanan, jenis makanan Glycemix Index rendah yang diolah semakin lama ataupun dengan cara pengolahan yang salah dapat menaikkan nilai Glycemix Index sehingga menjadi makanan dengan Glycemix Index tinggi," tutupnya. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan, IMNU PKB Kab Tegal

Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah

Demak, PKB Kab Tegal. Pondok Pesantren Putri Nurul Burhany Mranggen Demak melantik pengurus pondok Pesantren masa khidmah 2014/2015. Pelantikan diikuti seluruh santri dan dewan asatidz. Sebagai kepala terpilih; Aida Qonitatul Muna menggatikan Nur Aeni.

Pengasuh pesantren Nurul Burhany, KH. Helmi Wafa Mahsuni dalam pengarahannya menjelaskan, semua santri baik yang menjadi pengurus maupun yang tidak menjadi pengurus mempunyai dua kewajiban.

Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah

Menurut dia, kewjiban pertama adalah belajar atau mengaji dan  kewajiban untuk berkhidmah atau mengabdi, baik khidmah kepada kiai maupun khidmah kepada santri.

PKB Kab Tegal

Khidmah inilah yang membedakan antara pendidikan di pesantren dan pendidikan di luar pesantren. Disini santri dididik untuk ikhlas mengabdi, walaupun tanpa gaji ataupun imbalan apapun.

KH. Helmi Wafa Mahsuni memprosentase waktu bagi santri sebagai berikut; untuk kalangan pengurus 50% untuk belajar atau mengaji dan 50% untuk berkhidmah, sedangkan untuk kalangan santri, 75% untuk belajar dan 25% untuk berkhidmah.

PKB Kab Tegal

Selanjutnya pengasuh berharap, dengan dibiasakannya santri khidmah di pondok pesantren, setelah nanti pulang di kampung halaman masing-masing, santri dapat berkhidmah kepada masyarakat.

Khidmah bisa dilakukan melalui berbagai organisasi yang ada di lingkungan masing-masing, baik melalui jama’ah tahlilan, Fatayat NU, IPPNU dan lain sebagainya, “tentunya harus didasari dengan rasa ikhlas,” tegasnya. (Abdus Shomad/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Minggu, 25 Juni 2017

Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU

Bali, PKB Kab Tegal. Di balik besarnya jamiyyah Nahdlatul Ulama, terdapat pula banyak masalah. Termasuk masalah besar. Warga maupun pengurus NU sudah membahas semua masalah organisasinya itu dalam Muktamar maupun Muasyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU. Juga dalam musyawarah di tiap tingkatan kepengurusan NU, serta dalam forum-forum non stuktural.

Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU

Dalam forum-forum besar organisasi itu, yang selesai dibahas baru masalah-masalah besar umat dan kenegaraan. Seperti problem fiqhiyah, soal keharaman membayar pajak apabila dikorupsi, hingga soal ideologi negara. Namun pembahasan masalah internal NU sendiri ? belum tuntas. Masih banyak sisa masalah yang mengganggu pergerakan NU, bahkan telah membuat NU terhambat untuk menjalankan khidmahnya.

Mustasyar PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri mengidentifikasi, setidaknya ada tiga masalah pokok dalam jamiyyah NU. Pertama, NU belum menjadi organisasi yang sebenar-benar organisasi. Yakni NU belum punya sistem kerja yang efektif sebagai sebuah organisasi.

PKB Kab Tegal

Kedua, kata dia, pengurus NU belum standar. Ada pengurus NU yang tidak mengerti NU, ada pula yang tidak membuat baik NU. Ketiga dan merupakan akibat dari pertama dan kedua, warga NU tidak tahu apa gunanya ber-NU.

PKB Kab Tegal

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menguraikan, pengelolaan organisasi NU belum efektif. Buktinya, keputusan yang diambil PBNU, tak mesti berjalan sampai bawah. Bahkan beberapa kali terjadi kebijakan PBNU ditolak oleh struktur di bawahnya. Pernah pula PBNU tidak diakui keabsahannya, bahkan digugat. Ada pula model mufaroqoh, yakni menyatakan tidak lagi menjadikan PBNU sebagai panyautan. Semacam sholat berjamaah lalu menyatakan tidak lagi mengikuti imam.

"Ini artinya, NU perlu ditata agar rapi organisasinya," ujarnya dalam Halaqah Nasional Fiqih Organisasi yang digelar oleh Majma Buhuts An-Nahdliyah (MBN) di Hotel Lor In kawasan Pecatu Indah Resort, Bali, Sabtu (11/12). Halaqah ? diikuti lima puluhan anggota MBN dan para kiai se-Pulau Bali.

Berikutnya, lanjut dia, perlu ada aturan main yang baku mengenai siapa saja yang boleh menjadi pengurus NU. Harus ada standar kompetensi dan moralnya. Di Muktamar Ke-33 NU di Jombang Agustus lalu, telah ada pasal perubahan di PD/PRT NU, bahwa calon ketua NU harus punya sertifikat pengkaderan. Kata Gus Mus, itu perlu dilengkapi dengan standar akhlak dan kompetensi, serta pedoman perilaku sebagai pengurus NU.

"Aturan syarat menjadi pengurus dan pedoman perilaku pengurus NU juga diatur di dalam Fiqih Organisasi itu," jelasnya.

Soal problem warga NU, Gus Mus ? memaparkan, di masa kepemimpinan KH Abdul Wahab Chasbullah, beliau bersama KH Wahid Hasyim dan KH Mahfud Shidiq mengatur dalam dua kategori, anggota Setia NU dan Warga NU. Anggota setia adalah anggota yang secara sadar berniat mengabdi kepada umat melalui NU, dan sanggup menjalankan kewajiban keanggotaan. Yaitu iuran setiap bulan dan setiap tahun, mengikuti kegiatan NU, dan taat pada aturan organisasi.

Gus mus meminta buku fiqih organisasi harus segera dibuat. Dicetak. Nanti setiap ada calon pemimpin, terlebih pemimpin NU, ditanya dulu, Anda sudah baca buku Fiqih Organisasi apa belum? Sudah mengerti dan memahami isinya atau tidak? Calon ketua ranting saja sudah harus khatam fiqih organisasi.

Pentingnya ideologi

Dalam halaqah ini, peserta aktif menyampaikan usulan maupun gagasan. Dimoderatori oleh KH Dian Nafi Surakarta, Halaqah berlangsung dinamis. Masing-masing peserta diberi waktu maksimal 5 menit untuk berbicara, ada seorang panitia yang bertugas mengawasi jarum waktu.

Salah satu peserta, Gus Zahrul Azhar Asumta menyampaikan, NU itu secara tradisi mirip Katolik, tapi secara organisasi mirip Protestan. Yakni melestarikan budaya lokal, tetapi sistem komandonya tidak efektif. Mestinya, kata dia, NU total seperti Katholik. Yakni selain menjaga tradisi, juga fatwanya ditaati sampai ke tingkat paling bawah.

"Paus sebagai pemimpin umat Katholik, itu powerfull. Segala ucapannya ditaati. Organisasi Katholik sangat efektif. Syarat menjadi pemimpin Katholik juga berat. Tidak sembarang orang," ujar pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang yang akrab dipanggil Gus Hans ini.

Peserta lain, wakil Rais Syuriyah PWNU Bali, KH Fathurrahim mengatakan, yang paling pokok dari Fiqih Organisasi adalah membangun ideologi di tubuh NU. Pengurus maupun warga NU harus diupayakan ? memiliki ideologi yang kuat.

Menurut keturunan KH Sholeh Darat Semarang ini, tidak cukup santri atau orang pesantren dijadikan anggota setia atau pengurus NU. Harus dididik ideologi dahulu. Sebab jika tanpa ideologi, jangankan mau diajak berjuang di NU, masuk menjadi anggota NU saja orang tidak mau.

"Apabila memiliki ideologi kuat, jangankan harta dan tenaga, nyawa pun diberikan untuk NU. Ini yang harus dirumuskan dalam Fiqih Organisasi," papar pengasuh Pesantren di Jembrana, Bali ini. (Ichwan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Nahdlatul Ulama, Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 24 Juni 2017

Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah

Bondowoso, PKB Kab Tegal



Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bondowoso mengadakan doa bersama atau istighotsah untuk menyambut Ujian Nasional (UN) 2016 yang bakal berlangsung April mendatang.

Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah

Kegiatan yang menjadi rangkaian peringatan hari lahir ke-62 IPNU dan hari lahir ke-61 IPPNU tersebut diikuti sekitar 250 siswa SMA/MA/SMK dari berbagai sekolah di Kabupaten Bondowoso. Istighotsah diselenggarakan di Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso, Jalan Letnan Sutarman,  (sebelah barat alun-alun Raden Bagus Asra Kironggo) Kecamatan Kota Bondowoso Kabupaten Bondowoso Jawa Timur Sabtu (26/3) pagi.

Ketua Pimpinan Cabang IPNU Bondowoso Ahmad Juhadi mengatakan, "Alhamdulillah, kami setiap tahun sudah menyelenggaran istighotsah bersama untuk Sukses Ujian Nasional (UN).” Juhadi berharap pelajar NU menjalani UN tahun ini dengan mudah dan lancar.

Rais Syuriyah PCNU Bondowoso KH Asyari Fasya dalam taushiyahnya bersyukur pimpinan IPNU dan IPPNU memberi motivasi serta doa kepada anak didik yang akan melaksanakan ujian nasional ini.

"Ini salah satu di antaranya amal bakti yang terbaik rekan IPNU-IPPNU, karena bagaimanapun kita tidak diam begitu saja sehubungan dengan kepentingan-kepentingan saudara-saudara kita," katanya. Sebab, ibuhnya, Rasulullah pernah mengatakan barangsiapa yang tidak ikut memperhatikan kepentingan saudara-saudaranya tidak di anggap sebagai umatnya.

PKB Kab Tegal

Selain itu ia juga mengingatkan, selain untuk mendapat selembar ijazah, para pelajar juga mesti mencari kemanfaatan dan keberkahan dari proses belajarnya, dan karena itulah doa kepada Allah dibutuhkan. (Ade Nurwahyudi).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal News, Daerah PKB Kab Tegal

Beberapa Masalah Keagamaan Kontemporer akan Dibahas dalam Rakernas LBM

Jakarta, PKB Kab Tegal. Beberapa masalah keagamaan kontemporer (masail diniyah waqi’yyah) yang berkembang di masyarakat akan dibahas dalam rangkaian acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama (LBM-NU) di Jakarta, 5-7 September 2007 mendatang.

Masalah penting yang akan dibahas dalam Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’yyah antara lain seputar multilevel marketing (MLM), visualisasi penulisan ayat suci Al-Qur’an, suami-isti yang tinggal serumah setelah terjadi talak, tenaga kerja Indonesia (TKI) illegal, dan aborsi yang dilakukan akibat korban perkosaan.

Kamis, 22 Juni 2017

Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan

Keterbatasan lahan adalah masalah krusial di Jakarta. Salah satu penyebabnya adalah semakin banyaknya pembangunan perkantoran dan rumah penduduk untuk menampung para perantau yang tengah berburu rupiah di kota metropolitan ini. Akibat keterbatasan lahan ini, masyarakat di Jakarta mengalami kesulitan untuk mengadakan pesta pernikahan ataupun acara-acara lain yang membutuhkan lokasi yang besar untuk menampung tamu undangan.

Bagi orang kaya tentu hal ini tidak menjadi masalah. Mereka bisa menyewa gedung ataupun hotel untuk melangsungkan acara pernikahan anaknya. Berapapun biayanya akan dikeluarkan demi kelancaran pesta kedua mempelai.

Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan

Akan tetapi, keterbatasan lokasi ini sangat bermasalah bagi orang kecil. Mereka tidak punya cukup biaya untuk menyewa gedung. Sehingga jalan umum yang berada pas di di depan rumahnya terkadang menjadi solusi alternatif untuk tempat duduk tamu undangan. Hal ini tentu membawa kemudaratan bagi masyarakat umum. Mereka tidak bisa melewati jalan tersebut seperti hari biasanya.

Dalam banyak literatur fikih disebutkan bahwa jalan umum tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau apapun yang bisa menganggu ketenangan orang lain.

PKB Kab Tegal

Namun dalam beberapa kasus, menggunakan jalan umum diperbolehkan dengan beberapa syarat. Persayaran ini dijelaskan oleh Sulaiman bin Umar bin Mansur al-‘Ujaili al-Azhari, yang populer dengan nama Jamal, dalam kitabnya Hasyiyah Jamal ‘Ala Syarhi Minhaj menjelaskan,

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. “Namun, dimaafkan beberapa kemudharatan yang dianggap lumrah oleh masyarakat, seperti penggalian tanah yang berdekatan dengan jalan umum atau meletakkan batu pembangunan, selama masih menyisakan sebagian jalan untuk dilalui orang lain. Begitu juga dengan memarkir kendaraan di pinggir jalan untuk sekedar menaikan dan menurunkan penumpang.”

Menggunakan fasilitas umum, seperti jalan umum, untuk kegiatan dan aktifitas tertentu diperbolehkan selama disisakan sebagian jalan yang bisa dilewati orang lain atau bisa juga dengan memberikan jalur alternatif kepada orang yang akan melewati jalan tersebut.

Namun perlu diperhatikan, jika itu hanya satu-satunya jalan yang bisa ditempuh, mau tak mau penyelenggara acara harus memberikan sedikit jalan buat orang lain. Jangan sampai kepentingan pribadi kita merusak kebutuhan banyak orang. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Pesantren PKB Kab Tegal

Petani Dominasi Calhaj Brebes

Brebes, PKB Kab Tegal 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, semangat kalangan petani untuk melaksanakan rukun Islam kelima paling tinggi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tercatat yang bekerja sebagai petani ada 190 orang (22,11%).

Petani Dominasi Calhaj Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Petani Dominasi Calhaj Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Petani Dominasi Calhaj Brebes

Hal itu diterangkan Sekretaris Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1434 H/2013 M H Moh Aqso, usai pemberangkatan kloter 14 Calhaj Brebes di halaman Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes Jumat (13/9).

Kalangan pegawai negeri menempati urutan kedua yaitu 188 orang (21,88%) dan pegawai swasta 172 orang (20,02%). “Pegawai Negeri mulai ada peningkatan yang mayoritas dari kalangan PNS guru, barangkali ini dari meningkatnya tunjangan sertifikasi guru,” terang Aqso. 

PKB Kab Tegal

Pada tahun ini, sekitar 859 jamaah calon haji (Calhaj) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berangkat ke Saudi Arabia dari halaman Islamic Center Brebes. Mereka dibagi dalam tiga tahap, yakni kelompok terbang (kloter) 12,13, dan 14 menuju embarkasi Adi Soemarmo Solo. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Aswaja, Syariah, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 21 Juni 2017

Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Dalam rangka menciptakan peserta didik yang memiliki kemandirian melalui kegiatan Pramuka, maka Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo membentuk satuan pramuka yang terdiri dari santri yang berada di tiga perguruan tinggi. Meliputi IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid dan STIKes Nurul Jadid.

Sebagai perwujudan dari upaya tersebut, Jum’at (15/9) diadakan peresmian dan pelantikan Racana Az-Zainiyah dan An-Nafi’iyah Gudep 19.190 dan 19.189. Kegiatan ini dilaksanakan di aula IAI Nurul Jadid Paiton.

Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelepasan kontingen Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton untuk mengikuti Perwimnas (Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional) II tahun 2017 di lapangan Akmil Magelang.

PKB Kab Tegal

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid mengatakan bahwa dengan peresmian Racana Az Zainiyah dan An Nafiiyah ini nantinya mampu menciptakan peserta didik yang mandiri di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

“Terkait dengan pelepasan kontingen Perwimnas, mudah-mudahan santri kami mampu memberikan yang terbaik sehingga mampu mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid di tingkat nasional,” katanya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut Kiai Wahid berharap agar melalui Pramuka nantinya dapat menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di satu sisi. “Serta kemandirian dan kedisiplinan siswa dan mahasiswa sekaligus civitas akademika di sisi lain,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

Selasa, 20 Juni 2017

Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur

Klaten, PKB Kab Tegal. Gelaran maulid nabi selama 12 hari, yang diselenggarakan Jamuro (Jamaah Muji Rosul) Surakarta tahun ini, dibuka tadi malam (12/1) atau 1 Rabi’ul Awwal 1434 H, bertepatan pada acara haul KH Muhammad Manshur, yang dilaksanakan di halaman masjid Al-Manshur Popongan Tegalgondo Wonosari Klaten.

Acara pengajian umum semalam merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan untuk memeriahkan acara haul ke-58 Mbah Manshur. Pada acara sebelumnya diadakan sema’an al-qur’an, khitanan massal dan ziarah ke makam al-maghfurlah Mbah Manshur.

Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur

Turut hadir dalam acara tersebut Habib Syekh bin Abdul Qadir as-Segaf, para pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshur diantaranya KH M Salman Dahlawi, KH A Djablawi, dan KH Nasrun Minallah. Bupati Klaten H. Sunarno, dan pengurus NU Klaten juga terlihat dalam acara tersebut.

PKB Kab Tegal

Acara diawali dengan pembacaan khatmil qur’an dan tahlil yang dipimpin Mbah Kiai Djablawi dan KH Nasrun. Kemudian dilanjutkan pembacaan maulid kitab al-Barzanji, karya Sayyid Ja’far Al-Barzanji. Sebagai penutup, mauidlah hasanah oleh KH Abdul Karim dan doa yang dibacakan oleh Habib Syekh.

PKB Kab Tegal

Pada tahun ini, seperti biasanya gelaran 12 malam Jamuro akan diadakan berkeliling di wilayah Solo Raya. Rencananya Jamuro akan dilaksanakan terakhir pada malam 12 Rabi’ul Awwal di Balaikota Surakarta. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk menghormati bulan kelahiran Nabi saw ini, sudah berlangsung sejak 1424 H lalu.

Redaktur ? : Mukafi Niam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, AlaSantri, Humor Islam PKB Kab Tegal

Sabtu, 17 Juni 2017

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak warga NU untuk mensyukuri keberadaannya sebagai bagian dari warga NU yang memiliki ajaran yang jelas dan bersambung sampai kepada Rasulullah.?

Hal ini disampaikan oleh Kiai Said ketika menerima rombongan dari Ma’arif NU Sidoarjo yang berkunjung ke gedung PBNU, Sabtu (19/12).

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said menyampaikan kepada hadirin, terdapat dua tugas yang harus dijalankan. Pertama adalah belajar agama dengan benar.

PKB Kab Tegal

“Para ulama NU mempelajari agama dengan benar, sanad kita sampai dengan Imam Syafii dan Imam Syafii jika dirunut sampai kepada Rasulullah,” katanya.

PKB Kab Tegal

Karena itu, jika ada orang yang belajar agama sembarangan, tapi sedikit-sedikit bilang Islam kaffah tetapi tidak bermazhab atau bahkan antimazhab, maka menurutnya patut dipertanyakan kemampuannya dalam beragama. “Mereka orang yang tidak jelas,” paparnya.

Ia menjelaskan, pesantren sebagai pusat pendidikan agama NU telah ada sebelum berdirinya Indonesia. Pesantren ini mampu melahirkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan, seperti Ki Hajar Dewantara dan Panglimat Sudirman. Menurutnya, ungkapan dari Kartini tentang “Habis gelap terbitlah terang” juga berasal dari Qur’an saat ia mengaji, yaitu dari ayat minaddhulumaati ilannuur.?

Ia melanjutkan, kewajiban kedua adalah membimbing masyarakat. Setelah mampu belajar agama dengan baik, ilmu yang dimiliki harus kembangkan kepada masyarakat agar mereka ikut tercerahkan, agar masyarakat memiliki jiwa ikhlas, ukhuwah, dan mandiri.?

“Pesantren selalu mengajarkan kemandirian, tidak menggantungkan diri kepada siapapun, termasuk kepada negara. Lulusan pesantren tidak ingin jadi PNS, meskipun itu boleh-boleh saja. Yang penting belajar baik,” tandasnya.?

Dijelaskannya, secara pribadi, seorang Muslim harus tawadhu dan zuhud. Harta secukupnya dan tidak boleh memamerkannya kepada orang lain, tetapi ketika berbicara organisasi, tidak boleh seperti itu. Organisasi harus terus dikembangkan, tidak boleh dikelola sekedarnya.?

“Kalau untuk NU, kita tidak boleh zuhud, untuk organisasi ngak apa-apa kita membanggakan diri,” terangnya.

Ditambahkannya, “Jangan sampai umat Islam dihina dan tidak bermartabat, kita ikut berdosa. Inilah gunanya kita berorganisasi,” teranganya.?

Dalam kesempatan tersebut Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan penjelasan tentang perkembangan pendidikan NU yang kini terus berkembang pesat, baik sekolah maupun pesantren, termasuk sudah berdirinya 24 perguruan tinggi NU. ? (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, AlaSantri, Internasional PKB Kab Tegal

Selasa, 13 Juni 2017

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Menjelang hari raya Idul Fitri 1434 H, penjual bunga untuk keperluan nyekar atau ziarah kubur mulai menjamur di Kota Probolinggo. Selain di dekat pemakaman, para pedagang musiman ini juga memenuhi pasar baru kota setempat.

Di pasar baru, mereka memadati area sekitar pintu masuk di Jl. Panglima Sudirman dan Jl. Cut Nyak Dien. Puluhan pedagang serupa juga banyak didapati di pinggir Jl. Pahlawan, yang juga berdekatan dengan pasar baru.

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur (Sumber Gambar : Nu Online)
Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur (Sumber Gambar : Nu Online)

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur

Ada empat jenis bunga yang mereka jual. Yakni bunga sundel atau yang dikenal dengan bunga sedap malam, bunga kenanga, bunga mawar dan bunga pacar banyu. Harganya beragam, mulai dari Rp10 ribu per kilogram, Rp150 ribu per kilogram sampai Rp3000 per kuntum bunga.

PKB Kab Tegal

Rata-rata, harganya mengalami kenaikan sejak Ahad (4/8). Bunga sedap malam dan kenanga misalnya, naik dari harga semula Rp30-50 ribu per kilogram menjadi Rp150 ribu per kilogram. Bunga pacar banyu naik dari Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk bunga mawar, naik dari harga semula Rp1000 untuk tiga kuntum bunga, menjadi Rp3000 untuk sekuntum bunga. “Yang beli mawar jarang, karena mahal,” kata Yanti, 32, salah satu pedagang asal Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

PKB Kab Tegal

Meski demikian, Yanti juga menyiapkan kemasan kresek berisi tiga jenis bunga dengan harga Rp2000. Yakni bunga sedap malam, bunga kenanga dan bunga pacar banyu.

Kepada PKB Kab Tegal Yanti mengatakan, dirinya berjualan bunga hanya menjelang Ramadhan dan akhir Ramadan menjelang Idul Fitri. “Saya jualan hanya pertama dan pas mau hari raya saja,” kata wanita yang kulakan bunga di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan tersebut.

Sumiyati, pedagang asal Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan dan Fiki, pedagang asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo juga sama. Di hari biasa, Sumiati adalah penjual keliling (wlijo) ikan dan sayur mayur.

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Kota Probolinggo KH Aziz Fadhal mengatakan, tradisi nyekar dengan membawa bunga tidak dilarang. “Itu tradisi dari sesepuh kita dulu, ke kuburan membawa kembang,” katanya.

Menurutnya, dalam ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang dianjurkan adalah ziarah kubur. Tujuannya, untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal, membaca tahlil dan surat Al-Fatihah. “Kapan pun (ziarah, Red) bisa dilakukan. Tidak harus menjelang Ramadhan maupun hari raya Idul Fitri,” jelasnya.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita PKB Kab Tegal

Jumat, 09 Juni 2017

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rais Aam PBNU yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin mengaku merasa kehilangan dengan meninggalnya Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf yang dikenal sebagai sosok organisatoris.

"Slamet adalah seorang organisatoris dengan pengalamannya di organisasi," kata Kiai Ma’ruf saat dihubungi dari Jakarta, Kamis, (3/12)

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris

Menurut Maruf, Slamet banyak bergerak di berbagai organisasi seperti pernah menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Selain itu, masih kata Maruf, Slamet juga menjadi Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI).

PKB Kab Tegal

Almarhum Slamet Effendy Yusuf sebelumnya juga pernah lama berkecimpung di dunia politik sebagai kader dan pengurus Partai Golkar.

Dia pernah menjabat Ketua MPR-RI periode 1988-1993 dan anggota DPR-RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar.

PKB Kab Tegal

Slamet juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar dan sempat pula menjabat Ketua PBNU periode 2010-2015, Ketua MUI pada periode 2009-2014 dan Waketum MUI 2015-2020.

"Jadi pengabdian almarhum begitu besar kepada bangsa dan negara serta agama," kata Kiai Ma’ruf.

Slamet Effendy Yusuf meninggal dunia pada Rabu (2/12) malam sekitar pukul 23.00 WIB di Bandung, Jawa Barat, dalam usia 67 tahun. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Juni 2017

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme

Jakarta, PKB Kab Tegal



Negara-negara yang turut serta dalam KTT ASEAN 2016 di Laos mengapresiasi cara Indonesia dalam menangani kasus terorisme yang menimpa.

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme

Presiden Joko Widodo di Vientiane, Laos, Kamis, menanggapi respons positif yang diberikan negara-negara anggota ASEAN terkait penanganan terorisme di Indonesia.?

Dalam forum tersebut, Jokowi memang sempat mempertanyakan efektivitas penanganan terorisme dengan hanya mengandalkan kekuatan militer semata.

"Berbeda penanganannya di negara yang lain, yang banyak dilakukan dengan penegakan hukum, diburu dengan kekerasan. Kita ini punya pendekatan lunak, dengan cara pendekatan agama, dengan cara pendekatan budaya, itu yang kita sampaikan," katanya.

Meski demikian, dia memastikan bahwa pemerintah tetap akan melakukan penegakan hukum bila memang pendekatan-pendekatan lunak tidak membuat jera para pelaku terorisme.

PKB Kab Tegal

Sebab, menurut dia, Indonesia sejatinya menerapkan kombinasi antara pendekatan keras dengan pendekatan lunak.?

Walaupun yang disebut terakhir itu merupakan prioritas pemerintah saat ini.

PKB Kab Tegal

"Tapi dari proses yang mereka lihat di Indonesia, memang mereka lihat lebih memberikan hasil. Paling tidak, tidak memproduksi teroris semakin banyak. Mereka yang mengatakan itu sendiri," katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Juni 2017

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis

Malang, PKB Kab Tegal

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menjadi sentrum gerakan titahkan para kader pergerakan untuk tidak hanya menjadi pemilih abal-abal yang mudah terkena serangan fajar, namun lebih dari itu, yakni menjadi pemilih yang bisa menciptakan pemilihan gubernur (pilgub) yang berintegritas, dengan menolak keras pada praktik money politik pada pilgub Jatim yang berlangsung pada Kamis, 29 Agustus.

“Persiapan pilgub sudah 100%, kami mengharap warga Jatim menggunakan hak suaranya dengan baik, tanpa adanya praktik-praktik curang, terlebih golput akan pilgub ini sesuai dengan apa yang kita harapkan,” papar Hendrik selaku ketua KPU Malang, dihadapan para kader PMII, Selasa (27/08) di Hotel Regent, Jalan J. A. Suprapto, Malang.

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis

Dalam sosialisasi pilgub yang dihadiri Ketua KPU Malang dan bekerjasama dengan Malang Corruption Watch (MCW) itu, tidak hanya dihadiri PMII sebagai peserta, namun juga beberapa akademisi dari Universitas Widyagama, Universitas Islam Negeri Malang (UIN), Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), dan Universitas Negeri Malang (UM) dan beberapa warga dari tiap kecamatan kota Malang.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Ketua PMII Cabang Malang saat ditemui PKB Kab Tegal usai acara mengatakan, PMII suadah seharusnya menjadi pemilih kritis dan menjadi contoh bagi masyarakat bukan malah apatis dengan tidak menggunakan hak suara (golput). 

PKB Kab Tegal

“Kader-kader PMII sudah faham benar akan terapan paradigm kritis transformatif yang selalu diajarkan di PMII, 29 besok para kader harus mengaplikasikannya dengan menjadi pemilih kritis,” tegas Erwanto pada PKB Kab Tegal.

Senada dengan apa yang disampaikan Erwanto, Luthfi J Kurniawan selaku dewan Pembina Malang Corruption Watch juga menyampaikan, jika pilgub Jatim ini harus jujur dan berintegritas bukan hanya pemilihan masal tanpa kejujuran.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

Senin, 05 Juni 2017

Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren

Tegal, PKB Kab Tegal?

Peran pesantren dalam membentuk peradaban Nusantara tidak diragukan lagi. Sementara kiai dan keilmuanya menjadi tonggak keberhasilan dalam membina masyarakat. Demikian disampaikan Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kajian Sumber daya Manusia (Lapesdam) NU Ahmad Baso dalam forum diskusi dan bedah buku karyanya sendiri “Pesantren Studies”.

Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren

Bedah buku yang digelar di Pondok Pesantren Mahaduth Tholabah Babakan Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, Jum’at (22/9) malam itu, dihadiri beberapa kiai, termasuk pengasuh pesantren, PC. Ma’arif NU, PCNU Kabupaten Tegal, PC IPNU, PC PMII ? dan ratusan santri,

“Kita butuh kader pembela pesantren, karena ada sebagian orang yang mengambil teks-teks pada pesantren seolah-olah kurafat dan konservatif, ? ini jelas menghina pesantren dari peradaban. Ada kasus mahasiswa S3 dari Madura yang akan menyelesaikan studinya meneliti pesantren tetapi rujukannya bukan sama kiai dan pesantren tetapi pada tokoh-tokoh orientalis seperti fazlul rahman , ini kan tidak nyambung?” jelas Ahmad Baso?

PKB Kab Tegal

Wali Songo jaman dahulu, lanjut Baso, sudah tahu bagaimana menyiapkan kaderisasi dari kaum ? muda, dengan mengkader generasi mudanya sebagai katib atau juru tulis. Disini jelas ada kaderisasi dari yang muda untuk menulis agar bisa dijadikan bukti sejarah yang dapat dibaca oleh generasi penerus, makanya kita bisa menjumpai karya abad ke -16 dengan tulisan-tulisan pegon.?

Pada abad ke-19 ribuan, kata Baso, ? karya tulis ulama-ulama dulu dirampas oleh Belanda, kitab At Tib yang merupakan kitab yang membahas tentang kesehetan pada abad itu ada 40, menemukan 300 penyakit dan 700 obat, namun kitab-kitab itu rampas dan diboyong ke perpustakaan milik mereka, sehingga generasi penerus tidak bisa menemukan itu

PKB Kab Tegal

“Mereka takut kalau santri itu cerdas, pesantren kalau terlalu banyak membaca bisa bahaya, menurut mereka,” ? jelas alumnus Pesantren An Nahloh Makasar itu. ?

Diskusi yang dimoderatori Aqib Malik putra keluarga besar mahaduth tholabah itu menjadi menarik ketika beberapa pertanyaan mulai menggelinding satu persatu hingga sampai akhir penutupan, merasa peserta belum puas diskusi dilanjut dengan obrolan santai di serambi masjid pesantren.

Buku “Pesantren Studies” Ahmad Baso rencananya akan ditulis dalam 14 jilid dan untuk episode ini baru ditulis dalm jilid 2 dan sudah diterbitkan diantaranya 2a dan 2b.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Abdul Muiz?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Juni 2017

Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI

Pekalongan, PKB Kab Tegal. Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se eks Karesidenan Pekalongan menggelar apel pasukan di Alun-alun Kota Pekalongan Selasa (12/2) mengucapkan janji setia membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI

Apel dihadiri Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah Habib Luthfy bin Yahya sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Nusron Wahid, Ketua Pimpinan Wilayah Ansor Jawa Tengah Jabir Al Faruqi serta ratusan tamu undangan dari Pekalongan dan sekitarnya.

Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid dalam pengarahannya di hadapan ribuan anggota Banser mengatakan, Banser sebagai benteng Nahdlatul Ulama, harus setia dan menjunjung tinggi NKRI, Bagi Ansor NKRI adalah harga mati. 

PKB Kab Tegal

Dikatakan, akhir akhir ini NKRI mulai digoyang oleh sekelompok masyarakat yang ingin mengganti ideologi dengan harapan agar NKRI menjadi bercerai berai.

"Kita tidak rela NKRI dipecah belah oleh segelintir orang, maka Banser sebagai benteng Nahdlatul Ulama harus membela dengan sekuat tenaga," ujarnya.

PKB Kab Tegal

Sebagai mayoritas pemeluk agama Islam di Indonesia dan sekaligus sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda yang terbesar, kiprah kita sangat dinantikan oleh negara negara Timur Tengah. Jika kita lengah, maka kehancuran akan menimpa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pasukan yang berada di garis depan, Banser harus siap membela NKRI sampai titik darah penghabisan.

Acara gelar pasukan Banser sekaligus menyemarakkan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1434 H yang diselenggarakan Khodimul Maulid Kanzus Sholawat Habib Luthfy diawali dengan kirab merah putih menyusuri jalan sepanjang 10 km diikuti oleh TNI, Polri, Banser dan pelajar NU.

Dikatakan Nusron, kegiatan yang sama juga akan digelar di wilayah wilayah lain di seluruh Indonesia dengan tujuan yang sama, yakni meneguhkan komitmen membela NKRI.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Abdul Muiz

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Berita PKB Kab Tegal

Kamis, 01 Juni 2017

Jelang Pilkada, Warga NU Diimbau Jaga Ukhuwah

Wonosobo, PKB Kab Tegal. Musim pemilihan umum kepala daerah atau Pilkada kerap membawa warga sebagai pemilik hak suara ke dalam suasana persaingan politik. Para kandidat kepala daerah berlomba mengeruk dukungan suara sebanyak-banyaknya, dan rentan merusak kerukunan masyarakat lantaran perbedaan aspirasi politik yang ditimbulkan.

Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Wonosobo KH Abdul Chalim AYM berpesan kepada Nahdliyin untuk menjaga ukhuwwah dan kebersamaan, khususnya dalam menyambut Pilkada yang akan dihelat pada 9 Desember mendatang.

Jelang Pilkada, Warga NU Diimbau Jaga Ukhuwah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Pilkada, Warga NU Diimbau Jaga Ukhuwah (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Pilkada, Warga NU Diimbau Jaga Ukhuwah

"Warga NU harus tetap rukun, dan menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dan bertanggung jawab, untuk memilih pemimpin yang jujur dan amanah, yang akan memimpin Wonosobo ke arah yang lebih baik," ujarnya dalam acara Penguatan Aqidah Ahlussunanah Wal Jamaah dan Sosialisasi Hasil-hasil Muktamar NU XXXIII, akhir pekan lalu (22/11).

PKB Kab Tegal

Forum yang diikuti lebih dari 3000 warga tersebut digelar di Gedung Serbaguna SMK Andalusia Wonosobo dan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan jajaran pengurus NU Kabupaten Wonosobo dari tingkat cabang hingga tingkat ranting.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan itu, Kang Said, sapaan akrab Ketua Umum PBNU, menyampaikan bahwa warga NU harus cerdas dan up to date. "Warga dan pimpinan NU harus mampu menyampaikan nilai-nilai luhur yang disampaikan oleh ulama-ulama terdahulu dengan bahasa yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman.”

“Adalah tugas dan tanggung jawab ulama-ulama NU untuk menjabarkan gagasan-gagasan dan ijtihad ulama terdahulu dengan bahasa yang modern dan sesuai dengan perkembangan zaman," imbuhnya.

Kang Said juga mengapresiasi peran para pimpinan dan warga NU dalam menjaga toleransi dan meminimalisasi konflik. "Sejauh ini para pengurus dan warga NU memiliki peran yang luar biasa dalam mengatasi konflik dan menjaga perdamaian, sehingga perpecahan dan permusuhan dapat dihindari. Seorang Rais Syuriah di tingkat ranting, sudah tentu mampu mengantisipasi bibit-bibit konflik yang mengancam. Ulama-ulama di Timur Tengah, mereka sangat alim dan faqih, tapi konflik dan peperangan terus berlangsung," ujarnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

Ketum PBNU Sebut Islam Nusantara PR Besar Generasi Muda NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyebut tantangan besar NU ke depan. Selain pengembangan NU di segala bidang, Kang Said juga mengatakan, bahwa gerakan Islam Nusantara menjadi PR besar bagi generasi muda NU.

Ketum PBNU Sebut Islam Nusantara PR Besar Generasi Muda NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU Sebut Islam Nusantara PR Besar Generasi Muda NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU Sebut Islam Nusantara PR Besar Generasi Muda NU

Hal ini dia sampaikan saat jumpa pers, Sabtu (22/8) di lantai 8 Gedung PBNU Jakarta sebelum mengumumkan susunan PBNU periode 2015-2020.

“Selain pemikiran dan amaliyah, Islam Nusantara harus dikembangkan melalui gerakan, dan ini penting dipahami oleh generasi muda NU sebagai pemegang estafet perjuangan,” tegas Kang Said.

PKB Kab Tegal

Namun demikian, lanjutnya, PBNU tidak akan menafikan persoalan-persoalan yang muncul secara insidensial menjadi sebuah program yang harus diselesaikan, bukan hanya program prioritas.

Guru Besar Tasawuf ini juga menyampaikan, bahwa PBNU akan terus mengukuhkan pilar bangsa, berkomitmen mengawal konstitusi negeri, dan mewujudkan politik kebangsaan, bukan semata-mata politik yang hanya berorientasi kekuasaan.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan ini, Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin juga menyampaikan, bahwa Islam Nusantara akan terus dikembangkan melalui bidang pendidikan. “Selain itu, PBNU juga akan terus melakukan sosialisasi terkait Islam Nusantara,” ujar Kiai Ma’ruf.

Dalam jumpa pers tersebut, Kang Said dan KH Ma’ruf Amin didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU, KH Slamet Effendy Yusuf, dan Sekjen PBNU, H A Helmy Faishal Zaini. Adapun pengukuhan pengurus baru PBNU akan diselenggarakan pada 1 September 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Budaya PKB Kab Tegal