Kamis, 29 Desember 2011

Kang Said: Zuhud Tak Identik dengan Melarat

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjelaskan, salah satu maqam atau tahapan spiritual? dalam dunia tasawuf adalah zuhud. Menurut dia, secara prinsip zuhud tidak sama dengan meninggalkan kehidupan dunia.

Kang Said: Zuhud Tak Identik dengan Melarat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Zuhud Tak Identik dengan Melarat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Zuhud Tak Identik dengan Melarat

”Zuhud bukan berarti melarat. Menganggap dunia ini kecil, meskipun orang itu kaya raya, itu zuhud,” terangnya saat mengasuh pengajian tasawuf PBNU di Lantai 5 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (29/1) malam.

Kang Said, sapaan akrabnya, menyatakan, para wali Allah yang zahid tak sedikit yang memiliki harta melimpah. Ini menunjukkan, zuhud tak bergantung pada jumlah kekayaan duniawi melainkan pengakuan tulus bahwa Allah lah satu-satunya keagungan paling hakiki.

PKB Kab Tegal

Nilai kekayaan bersifat relatif bagi masing-masing orang dan karenanya mustahil menjadi sumber mutlak kebahagiaan seseorang. ”Kekayaan Indonesia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia, tapi bisa tidak cukup hanya untuk satu orang yang tamak,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Kang Said menguraikan perihal tingkatan-tingkatan spiritual (maqamat) dalam tasawuf, yang terjadi dalam tiga proses yakni takhalli (pembersihan diri), tahalli (penghiasan diri), lalu tajalli (pengejawentahan diri).

PKB Kab Tegal

Taubat, wara’, dan zuhud merupakan serangkaian proses takhalli yang dapat menimbulkan rasa takut (khauf) dalam diri seseorang sehingga giat pada usaha penghambaan (ta’abbdud). Sementara tawakal, ridla, dan syukur menempati fase tahalli. Tahapan ini memancarkan harapan akan Allah (raja’) dengan orientasi upaya mendekatkan diri kepada-Nya (taqarrub).

Pada proses ketiga atau tajalli, penempuh jalan tasawuf akan menerapkan mahabbah (cinta), thuma’ninah (ketenangan), dan ma’rifah (penyaksian). Tahapan ini mengakibatkan seseorang untuk senantiasa harmonis (uns) dengan Allah dengan segenap perlilaku yang merupakan bentuk realisasi akan kebenaran, keindahan, dan kebaikan Allah (tahaqquq).

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta, Ulama, Fragmen PKB Kab Tegal

Selasa, 27 Desember 2011

RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat

Semarang, PKB Kab Tegal - Pesantrenku Hebat aktif Bersih dan Sehat (PHaBS) merupakan program baru yang diselenggarakan pengurus pusat Rabithah Maahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU) bekerjasama dengan PT. Kalbe Farma Tbk. Program ini bagian turunan Gerakan AyoMondok untuk meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan pesantren dalam bentuk penganugerahan (awards) sebagai tahap awal Area Jawa-Madura (Tahun 2016).

H Abu Choir selaku yang ditunjuk menjadi person in charge (PIC) PHaBS menyatakan, semua pesantren yang ingin mengikuti program ini bisa mulai mendaftar hingga 17 Agustus 2016. Tak hanya penganugerahan saja, program ini juga akan mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi 21 pesantren nominasi yang telah memenuhi syarat. Panitia membagi menjadi tiga zona yaitu, zona 1, Jakarta, Jawa Barat, dan Banten; zona 2: Jawa Tengah, daerah istimewa Yogyakarta; dan zona 3: Jawa Timur, Madura, Bali.

RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat

Kurangnya lingkungan yang bersih dan sehat juga akan menimbulkan ketidaknyamanan belajar, bahkan menurunkan minat masyarakat mendidikan anak-anaknya di pesantren. Berdasarkan pengalaman Pengurus RMI NU Jawa Tengah melalui gerakan Pesantrenku Bersih Pesantrenku Keren, penyadaran warga pesantren secara partisipatif dalam kebersihan lingkungan dapat meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan pesantren.

PKB Kab Tegal

"Nglakoni kebersihan di pesantren adalah bagian dari pendidikan itu sendiri sehingga melibatkan santri dalam aktivitas kebersihan akan menumbuhkan karakter hidup," kata? H Abu yang juga Pengasuh Pesantren Darur Ridhwan Al-Fadholi Pati ini.

Setidaknya terdapat tiga indikator penting dalam awards ini, aktif (20%), bersih (40%), dan sehat (40%). Adanya komunitas penggerak budaya aktif, bersih dan sehat, tempat sampah yang mudah diakses di setiap area dan pos kesehatan pesantren yang memenuhi standart menjadi beberapa butir penilaian yang dilakukan.

PKB Kab Tegal

Pesantren yang ingin mengikuti award PHaBS bisa mengirimakan persyaratan berupa formulir pendaftaran, kesediaan menjadi peserta PHaBS dan bersedia dipublikasikan, ada tim PHaBS di tingkat pesantren sejumlah 35 santri, menyertakan foto riil/apa adanya kondisi kebersihan dan kesehatan pesantren dan memiliki aula atau tempat pertemuan yang mampu menampung 100 peserta. Kemudian dikirim ke sekretariat pusat PHaBS dengan alamat Perumahan BPI Blok H nomor 6 Ngaliyan Semarang Jawa Tengah 50181.

"Meningkatnya kesadaran perlunya menjadi pesantren bersih dan sehat bagi peningkatan layanan masyarakat menjadi tujuan akhir PHaBS nanti," kata Abu Choir yang juga pernah nyantri di PPDU Al-Fadholi Malang.

Karena berkumpulnya santri dari berbagai daerah yang berbeda-beda norma kebersihannya, seringkali membawa dampak bagi kebersihan lingkungan dan kesehatan pesantren. Padahal efek dari kurangnya menjaga kebersihan akan menyebabkan berbagai dampak penyakit, seperti penyakit kulit (scabies), infeksi saluran pernapasan (ISPA), dan demam berdarah dengue (DBD). Sudah saatnya berbagai macam maqalah tentang kebersihan dan kesehatan dibuktikan masing-masing pesantren. Persyaratan dan keterntuan lebih lanjut bisa dilihat di rmi-nu.or.id/PHaBS. (Zulfa/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Desember 2011

Ijtihad Pengelolaan Zakat di Pacarpeluk

Oleh Nine Adien Maulana



Masa Lalu



Ijtihad Pengelolaan Zakat di Pacarpeluk (Sumber Gambar : Nu Online)
Ijtihad Pengelolaan Zakat di Pacarpeluk (Sumber Gambar : Nu Online)

Ijtihad Pengelolaan Zakat di Pacarpeluk

Dulu di Pacarpeluk Megaluh Jombang belum ada lembaga amil zakat, infak dan sedekah yang resmi. Jika ada warga yang telah mengetahui dan sadar akan kewajibannya mengeluarkan zakat maal, maka ia menyalurkannya secara mandiri. Warga menghitung sendiri berapa kadar hartanya harus dikeluarkan zakatnya. Setelah itu, ia menyalurkannya secara mandiri. Ia membagikannya kepada pihak yang berhak, khususnya fakir miskin di sekitarnya. Ada yang melakukannya dengan cara mengirimkannya secara langsung kepada pihak yang berhak. Ada pula yang mengundang pihak yang berhak itu untuk mengambil dan menerima bagian zakat.

Tidak banyak warga yang mengeluarkan zakat maal. Maklum masih banyak warga yang belum mengetahui dan sadar akan kewajibannya itu. Oleh karena itu, mengeluarkan zakat maal menjadi sangat elitis dan memiliki nilai prestise.

Lain halnya dengan zakat fitri. Karena hampir semua warga yang beragama Islam di desa ini mengeluarkan zakat fitri, maka kegiatan ini menjadi sangat populis dan masif. Kegiatan ini menambah kuatnya syiar Islam pada bulan Ramadhan.

PKB Kab Tegal

Demi pertimbangan kemudahan dan kemaslahatan dalam pengelolaannya, maka masyarakat membentuk kepanitiaan di tiap dusun yang dipusatkan pada masjid atau mushalla tertentu. Perangkat desa menjadi fasilitator bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengorganisir kepanitian zakat fitri.

Panitia pengelolaan zakat fitri ini mengumpulkan beras zakat fitri dengan dua model. Model pertama, panitia berkeliling dari rumah ke rumah warga untuk memungut zakat fitrinya. Model kedua, panitia tidak berkeliling namun stand by di tempat pengumpulan zakat fitri. Warga yang berzakat datang menyetorkan zakat fitrinya.

Setelah beras zakat fitri itu terkumpul baik dengan model pertama maupun model kedua, maka panitia itu kemudian mengemasinya dengan ukuran tertentu. Biasanya ukurannya disamakan dengan kadar satu bagian zakat fitri. Setelah itu panitia itu mendata orang-orang yang bisa dikategorikan ke dalam delapan golongan yang berhak menerima zakat. Karena sekarang hampir mustahil bisa menemukan delapan golongan itu di suatu daerah, maka biasa golongan yang bisa ditemukan hanya fakir, miskin, amil, gharim, sabilillah. Tiga golongan lainnya yakni, muallaf, untuk membebaskan budak dan ibnu sabil sangat jarang bisa dijumpai.

Meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan definisi rigid dalam kitab-kitab fiqih klasik, golongan fakir dan miskin paling banyak mendapat jatah porsinya. Golongan gharim dianggap kondisional. Jika ada, maka biasanya dimasukkan dalam golongan fakir dan miskin.

PKB Kab Tegal

Dua golongan sisanya, yakni amil dan sabilillah biasanya diijtihadi dengan hasil yang sering memicu tanda tanya atau protes terhadapnya. Golongan amil diijtihadi sebagai panitia pengelola zakat fitri, sehingga mereka akhirnya mendapat bagian zakat fitri itu dengan mengatasnamakan diri sebagai amil. Sabilillah diijtihadi sebagai para imam dan marbot masjid dan mushalla, para guru TPQ, pengelola panti asuhan, masjid dan pondok pesantren. Pihak-pihak ini pula yang akhirnya diberi jatah beras zakat fitri itu sebagai golongan sabilillah.

Ijtihad pemaknaan golongan amil dan sabilillah ini yang sering menjadi rasan-rasan? atau gunjingan warga. Mereka mendapat ? bagian yang lebih banyak daripada yang dibagikan kepada tiap warga yang masuk golongan fakir dan miskin. Rasan-rasan itu semakin kuat jika ternyata mereka yang diijtihadi sebagai golongan amil dan sabilillah itu ternyata orang-orang yang status ekonominya jauh lebih baik daripada golongan fakir dan miskin.





Rasan-rasan ini hanya sebatas wacana yang tidak dicarikan jalan keluarnya. Tidak ada yang berani membenahinya. Banyak orang merasakan adanya ketidakpatutan, namun tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiknya.

Masa Kini

Kondisi itu kita telah menjadi masa lalu. Sejak beroperasinya Unit Pengumpul Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) yang digerakkan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk, pengelolaan zakat, khususnya fitri di desa ini mulai dibenahi. Lembaga ini merupakan kepanjangan tangan Lembaga Amil Zakat Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) Jombang yang dikelola oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang.

UPZISNU Pacarpeluk telah beroperasi dengan menerima dan mengelola zakat, infaq dan sedekah serta fidyah warga. Warga telah mulai sadar akan kewajibannya, sehingga secara mandiri datang ke UPZISNU Pacarpeluk untuk menyetorkan zakat mereka. Selain itu Gerakan Pacarpeluk Bersedekah yang dimotori oleh UPZISNU ini juga telah menjadi sarana bagi warga untuk membiasakan diri bersedekah dengan mengisi kaleng-kaleng sedekah yang telah diterimanya. Kurang lebih telah ada sekitar 400 warga yang bersedia dengan suka rela menjadi donator. Mereka telah berkomitmen tiap hari menyisihkan uang koin Rp500.00 untuk dimasukkan dalam kaleng sedekah itu. ?

Dana sedekah yang terkumpul itu akan dikelola oleh UPZISNU sebagai upaya menghadirkan kesejahteraan bagi warga yang lemah secara ekonomi (dhu’afa) dan menghidupkan syiar Islam di desa Pacarpeluk. UPZISNU ini tidak berlebihan jika dikatakan sebagai sarana saling menghidupi jama’ah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama khususnya di Pacarpeluk.

UPZISNU Pacarpeluk sebagai kepanjangan tangan lembaga amil zakat yang sah dikelola oleh Nahdlatul Ulama praktis telah memiliki dana operasional yang diambilkan dari perolehan zakat, infak dan sedekah yang dikelolanya. Dengan maksud untuk membenahi pengelolaan zakat fitri yang diselenggarakan oleh panita-panita zakat di tiap dusun, UPZISNU Pacarpeluk bermusyawarah dengan panitia-panitia untuk pembaharuan pengelolaannya secara lebih tepat baik secara organisasi maupun syar’i.

Langkah pertama yang dilakukan oleh UPZISNU Pacarpeluk adalah menyamakan persepsi bahwa sebenarnya panitia-panitia zakat yang bersifat sementara (adhoc) itu tidak bisa serta-merta disamakan dengan amil zakat yang berhak mengambil dan menerima bagian beras zakat fitri itu. Setelah hal ini diterima, maka langkah berikutnya adalah penawaran solusi atas kebutuhan biaya operasional untuk pengelolaan zakat fitri itu. ? ?

Solusi pertama yang ditawarkan oleh UPZISNU Pacarpeluk kepada para panitia zakat fitri adalah dengan memungut tambahan biaya operasional kepada para muzakki sebesar Rp1.000,00 atau Rp2.000,00 untuk tiap jiwa yang berzakat. Biaya itu bisa digunakan untuk untuk segala kebutuhan operasional pengelolaan zakat fitri, sehingga panitia tidak mengurangi beras zakat fitri dengan alasan digunakan untuk biaya operasional. ?

Panitia zakat itu juga tidak lagi diperkenankan mengambil bagian jatah amil untuk diri mereka. Panitia zakat tetap mengalokasikan jatah amil dan disalurkan kepada lembaga amil zakat UPZISNU Pacarpeluk. Perolehan jatah bagian zakat fitri itu dimasukkan dalam kas untuk dikelola dalam berbagai program yang dimiliki oleh lembaga amil zakat itu.

Dengan berbagai argumentasi, para panitia zakat fitri itu tidak bisa menerima tawaran solusi pertama itu. UPZISNU Pacarpeluk kemudian menawarkan solusi kedua, yaitu panitia zakat fitri tidak perlu memungut tambahan biaya operasional kepada para muzakki. Karena UPZISNU Pacarpeluk telah memiliki kas, maka seluruh biaya operasional pengelolaan zakat fitri itu ditanggung oleh lembaga amil ini. Panitia zakat fitri tinggal menjalankan segala hal yang terkait dengan pengelolaan zakat fitri itu, tanpa harus mengurangi beras zakat fitri untuk biaya operasional dan mengambil bagian jatah beras atas nama amil. Bagian jatah beras atas nama amil itu tetap dialokasikan dan diberikan kepada lembaga amil UPZISNU Pacarpeluk.

Secara mufakat semua panitia menyetujui tawaran solusi kedua ini. Panitia tinggal mengelola dana dan perlengkapan yang telah disediakan oleh UPZISNU Pacarpeluk. Dengan demikian eksistensi UPZISNU Pacarpeluk benar-benar nyata berperan dalam pengelolaan zakat fitri, meskipun dalam tataran praktis lokal ditangani oleh para panitia zakat fitri itu.

Sebagai sebuah upaya ijtihad dalam pengelolaan zakat, pengurus UPZISNU Pacarpeluk tetap sadar jika pilihan ijtihad ini pasti ada celah untuk dikritik dan dibenahi. Oleh karena itu pengurus UPZISNU Pacarpeluk membuka diri untuk menerima segala saran demi kemaslahatan dan kesempurnaan pengelolaan zakat, infaq dan sedekah agar potensi ekonomi umat Islam ini dapat benar-benar dikelola secara kreatif, profesional dan amanah tanpa menyimpang prinsip-prinsip syariat demi terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan umat Islam.?

Penulis adalah ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pacarpeluk

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaSantri, Kajian Sunnah, Kajian PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Desember 2011

Afganistan Tambah Bahaya, Penyapu Ranjau Diculik Taliban

Herat, PKB Kab Tegal. Taliban Afghanistan menculik hampir 50 pekerja pembersihan ranjau di provinsi barat negara itu, Herat, pada Selasa pagi.

Afganistan Tambah Bahaya, Penyapu Ranjau Diculik Taliban (Sumber Gambar : Nu Online)
Afganistan Tambah Bahaya, Penyapu Ranjau Diculik Taliban (Sumber Gambar : Nu Online)

Afganistan Tambah Bahaya, Penyapu Ranjau Diculik Taliban

"Para gerilyawan mendekati lokasi pembersihan ranjau pada Selasa pagi sementara para pekerja sedang bersiap-siap untuk memulai operasi mereka sehari-hari," kata sumber yang tak bersedia disebut namanya kepada Xinhua.

Insiden itu terjadi pada sekitar pukul 08.00 waktu setempat di wilayah Marwa, Kabupaten Pashtun Zarghun, tenggara ibu kota provinsi kota Herat, 640 km sebelah barat ibu kota negara Kabul.

PKB Kab Tegal

Beberapa warga mengatakan bahwa setidaknya 10 anggota gerilyawan Taliban tiba dengan dua mobil dan memaksa para pekerja untuk masuk kendaraan milik lembaga dan membawa mereka pergi.

PKB Kab Tegal

Pasukan keamanan telah melancarkan operasi pencarian besar-besaran setelah kejadian, kata sumber itu, dan menambahkan rincian tentang serangan itu akan disiarkan di kemudian hari.

Loclas juga mengatakan, para pekerja staf Halo Trust, sebuah organisasi non-pemerintah.

Kelompok gerilyawan Taliban telah meningkatkan serangan baru-baru ini ketika tentara dan polisi Afghanistan memimpin operasional penuh pasukan asing pada Juni tahun lalu.

Negara yang dilanda perang ini mengambil alih tanggung jawab keamanan sendiri dari pasukan asing pada akhir tahun ini.

Pasukan asing berkekuatan lebih 57.000 prajurit yang dipimpin NATO, turun dari puncaknya 130.000 pada tahun 2010, saat ini sedang dikerahkan di Afghanistan, demikian laporan Xinhua. (antara/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Makam PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Desember 2011

PW Muslimat NU DKI Jakarta Bagikan Hadiah Lomba Qasidah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta rencananya akan mengumumkan dan membagikan hadiah perlombaan Qasidah Barzanji dan Qasidah Ad-Diba‘I pada pengajian rutin bulanan Muslimat NU DKI Jakarta di Gedung PWNU DKI Jakarta, Jalan Talang nomor tiga, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6) pagi.

PW Muslimat NU DKI Jakarta Bagikan Hadiah Lomba Qasidah (Sumber Gambar : Nu Online)
PW Muslimat NU DKI Jakarta Bagikan Hadiah Lomba Qasidah (Sumber Gambar : Nu Online)

PW Muslimat NU DKI Jakarta Bagikan Hadiah Lomba Qasidah

Demikian dikatakan anggota Kewirausahaan dan Koperasi PW Muslimat NU DKI Jakarta Mutia kepada PKB Kab Tegal per telepon, Rabu (5/6) sore.

“Pengumuman dan pembagian hadiah itu bertepatan dengan pengajian rutin sekaligus peringatan Isra Mi‘raj 1434 H. Di hadapan sedikitnya 5000 peserta pengajian rutin bulanan, grup pemenang akan menerima hadiah uang dan piala.” tambah Mutia.

PKB Kab Tegal

Pengumuman dan pembagian hadiah itu, lanjut Mutia, merupakan tindak lanjut dari perlombaan qasidah Rawi Barzanji dan Ad-Diba‘I di aula Gedung PWNU DKI Jakarta, Sabtu lalu (1/6) siang. perlombaan diikuti sedikitnya 36 grup rebana yang tersebar di lima cabang Muslimat NU DKI Jakarta.

PKB Kab Tegal

Mutia menambahkan, perlombaan qasidah diadakan dalam rangka peringatan harlah ke-67 Muslimat NU dan menyatakan syiar hari besar Islam Isra Mi‘raj 1434 H.

Selain mensyiarkan hari besar Islam, perlombaan qasidah juga dimaksudkan untuk menyemarakkan syiar Islam dan menjaga jalinan silaturahmi di kalangan umat Islam, sambung Mutia.

Menutup pembicaraan, Mutia mengatakan bahwa perlombaan qasidah berfungsi untuk menjaga kesenian rebana di lingkungan DKI Jakarta.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, AlaSantri, Hadits PKB Kab Tegal

Senin, 28 November 2011

PCNU Sumenep Nilai AHWAL untuk Kebaikan NU

Sumenep, PKB Kab Tegal. Beberapa Pengurus Cabang NU di Jawa Timur mulai mengapresiasi digunakannya metode Ahlul Halli wal Aqdi (AHWAL) untuk suksesi kepemimpinan di PWNU Jatim pada Konferensi mendatang.

Beberapa Ketua PCNU memandang hal itu sebagai kemajuan demi perbaikan di internal NU.

PCNU Sumenep Nilai AHWAL untuk Kebaikan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Sumenep Nilai AHWAL untuk Kebaikan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Sumenep Nilai AHWAL untuk Kebaikan NU

Ketua PCNU Sumenep, KH Panji Taufiq menandaskan bahwa ikhtiar yang dilakukan PWNU Jatim dengan menggunakan Ahwal sebagai terobosan yang sangat bermanfaat. "Ahlul Halli wal Aqdi adalah alternatif yang cukup efektif demi meminimalisir unsur riswah (suap, red.) pada perhelatan Konferensi Wilayah mendatang," katanya kepada PKB Kab Tegal (6/2).

PKB Kab Tegal

Kiai Panji -sapaan akrabnya- menandaskan bahwa untuk meminimalisir riswah, memang harus dilakukan banyak metode.?

PKB Kab Tegal

"Dan Ahwal adalah terapi cukup efektif meskipun tidak menjamin sebagai cara yang cespleng," katanya sembari tertawa.?

Namun demikian, hendaknya metode Ahwal jangan hanya dilihat dari sisi cara yang dipilih, namun yang harus diapresiasi adalah substansi metode tersebut.?

"NU Jawa Timur punya beban berat untuk bisa menampilkan NU yang bersih karena memang sebagai percontohan bagi NU di tanah air," katanya beralasan.

"Karena itu PCNU Sumenep sangat mengapresiasi upaya bersih-bersih tersebut sebagai konsekuensi bagi tanggung jawab besar NU Jawa Timur yang juga sebagai barometer NU di Indonesia," tegasnya.

Kiai Panji menandaskan bahwa Ahwal sebagai upaya untuk membentengi kemurnian dalam berkhidmat kepada NU. Karenanya ia juga berharap, "Jalannya Konfwil NU Jawa Timur yang akan berlangsung di Pondok Pesantren Bhumi Sholawat Tulangan Sidoarjo nanti memberikan masukan berarti bagi NU masa depan."?

Redaktur ? ? : Hamzah Sahal

Kontributor : Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Hadits PKB Kab Tegal

Rabu, 23 November 2011

Harlah NU dan Amanah Bung Karno

Oleh Fathoni Ahmad

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan Jam’iyah Diniyah Ijtima’iyah (organisasi sosial keagamaan) yang didirikan atas prakarsa KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1875-1947) beserta para kiai pesantren pada tahun 1926 untuk tujuan-tujuan mulia. Tidak hanya menjaga ajaran agama yang baik dan benar, tetapi juga meneguhkan keutuhan bangsa dalam keberagaman serta menguatkan negara.

Harlah NU dan Amanah Bung Karno (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah NU dan Amanah Bung Karno (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah NU dan Amanah Bung Karno

Perannya sebagai civil society berhasil memperkuat negara untuk mewujudkan masyarakat madani berdasarkan Pancasila dan konstitusi yang dibangun para pendiri bangsa (founding fathers). Dalam usianya yang telah mencapai 91 tahun pada 2017 ini, tantangan yang dihadapi NU makin kompleks, tak hanya skala nasional, tetapi juga global dari berbagai ideologi transnasional yang seolah berlindung di balik demokrasi tetapi faktanya berupaya merongrong dasar negara.

Berbeda dengan tantangan tahun 1966 yang saat itu NU dan bangsa Indonesia usai menghadapi gerakan PKI sebagai dalang bencana, sekarang ini NU menghadapi ideologi puritan dan radikal berbungkus simbol-simbol agama yang terus menebarkan kebencian dan berupaya mengganti dasar negara.

Tetapi NU tidak kalang kabut, tetap tenang dalam menghadapi setiap tantangan yang selama ini memang menjadi karkater para kiai, tenang namun selalu bisa mengatasi persoalan bangsa. Peringatan Harlah saat ini dan Harlah-harlah ke depan bisa bercermin dari peringatan Harlah tahun 1966 yang saat itu NU menginjak usia 40 tahun.

PKB Kab Tegal

Catatan sejarah terkait Harlah ke-40 NU pernah dicatat oleh Sejarawan NU yang juga Wakil Sekjen PBNU KH Abdul Mun’im DZ (2013). Dalam Harlah yang diketuai oleh dua seniman besar NU H Djamaluddin Malik dan H Usmar Ismail ini merupakan peringatan Harlah fenomenal NU yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Saat itu puncak Harlah Akbar tersebut dihadiri oleh 100.000 orang lebih warga NU yang memadati Stadion GBK hingga memenuhi segala lini stadion dan meluber hingga keluar. Mun’im menulis, Harlah NU yang sangat fenomenal adalah Harlah ke-40 yang diselenggarakan pada 31 Januari 1966 di Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh ratusan ribu Nahdliyin dari seluruh Indonesia. Walaupun stadion tidak muat sehingga hadirin tumpah-ruah di jalanan, tetapi ? suasana tetap tertib.

Padahal menurut Mun’im, saat itu bangsa Indonesia baru saja terlepas dari peristiwa G30S-PKI, tidak ada lagi kekuatan besar yang mampu mengomando rakyat, tetapi NU bisa. Saat itu NU menjadi stabilisator keamanan negara paling utama, bersama tentara, karena PKI sudah tidak berdaya, PNI sudah tercerai berai, sementara Masyumi sudah lama mati.

Secara historis, pada tahun 1966 tersebut, Mun’im berupaya mengemukakan peran strategis NU dalam menjaga akidah agama Islam yang terus memperkuat tradisi dan budaya lokal, namun di sisi lain, NU juga mampu bersinergi dengan pemerintah untuk selalu menjaga stabilitas negara dari rongrongan ideologi transnasional yang merusak kebhinnekaan. Peran ini terus dilakukan oleh NU hingga usianya yang kini hampir satu abad.

Dalam momen Harlah ke-40 tahun tersebut, NU yang saat itu dinahkodai KH Idham Cholid dan KH Abdul Wahab Chasbullah menghadirkan Presiden Soekarno untuk menyampaikan amanat. Dengan gaya khasnya yang mengebu-gebu, Soekarno dengan lantang menepis isu dan gonjang-ganjing bahwa dirinya tidak akan hadir dalam peringatan Harlah NU tersebut. Persis seperti kabar hoax yang tersebar di media sosial dewasa ini.

PKB Kab Tegal

Dalam pengantar pidatonya, bahkan Bung Karno bahkan secara jelas mengatakan bahwa dirinya mencintai NU sebagai organisasi yang turut menjaga keutuhan bangsa dan stabilitas negara.

“Memang saya tidak tedeng aling-aling (untuk hadir di peringatan Harlah, red), saya cinta kepada NU. Kan sudah ucapkan di Sala, hei NU, saya cinta kepadamu, cintailah kepadaku! Hei NU, saya rangkul kepadamu, rangkulah aku ini.” (Soekarno, 31 Januari 1966).

Bagi Bung Karno, mencintai NU tidak berbeda dengan mencintai rakyatnya karena organisasi NU juga berisi masyarakat Indonesia yang begitu mencintai negaranya. Sebab itu, tak ada alasan untuk seorang Bung Karno mencintai NU.

Selain itu, Bung Karno juga mengamanatkan peneguhan Pancasila kepada seluruh warga NU. Hal ini cukup berasalan, karena Pancasila juga turut disusun oleh salah satu tokoh NU saat itu, KH Abdul Wahid Hasyim, ayah Gus Dur. Jelas NU dengan segenap elemen bangsa lain mempunyai saham dalam pendirian negara ini. Oleh karena itu, NU mempunyai kewajiban menjaga tetap tegaknya Indonesia berdasarkan Pancasila dan pilar-pilar negara lainnya seperti UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Secara jelas Bung Karno berkata dalam amanat di peringatan Harlah ke-40 tersebut, “Kalau unsur Pancasila pada alim ulama teguh dalam batin, negara kita akan menjadi negara yang paling baik di seluruh dunia”. (Dokumen Kompas, 1966)

Memang sekilas pernyataan Bung Karno itu menyiratkan keraguan kepada para kiai. Padahal sejak sebelum negara ini resmi berdiri pun, para kiai melalui wadah bernama pesantren telah melakukan penguatan akar tradisi dan budaya di dalam batin rakyat Indonesia, karena inilah esensi Pancasila. Hal ini mengingat peran kiai tidak hanya mengajar ilmu agama kepada para santri, tetapi juga mendidik masyarakat lewat media seperti pengajian. Lain daripada itu, kiai juga menjadi panutan nyata masyarakat dari dulu hingga sekarang.

Dalam hitungan kalender masehi, 9 tahun ke depan NU genap berusia 100 tahun atau satu abad. Perkembangan teknologi informasi yang terus mengalir deras menjadi tantangan global yang kini dihadapi Nahdliyin secara keseluruhan. Tantangan era media sosial ini nyata karena situs jejaring dunia maya tersebut menjadi alat oleh kelompok radikal untuk menebarkan berbagai propaganda ekstrim. Bahkan perempuan bernama Dian yang beberapa waktu lalu tertangkap, secara jelas mengaku terpacu menjadi “pengantin” bom bunuh diri karena belajar Islam dari media sosial Facebook.?

Persoalan tersebut bukan hal remeh, tetapi juga bukan masalah pelik karena bangsa Indonesia saat ini secara perlahan juga tercerdaskan oleh semakin tumbuhnya kesadaran kuat untuk menjaga keutuhan negara dalam keberagaman. Generasi muda juga harus terus belajar, utamanya kepada kebijaksanaan para kiai yang terbukti selama berabad-abad menjadi tokoh utama penjaga keharmonisan bangsa. Jauh daripada itu, ilmu agama Islam yang dibawa oleh para kiai mempunyai jaringan atau sanad yang jelas, menyambung hingga ke Nabi Muhammad dalam mengajarkan ilmu agama Islam.

Penulis adalah Pengajar di STAINU Jakarta, Anggota Kaukus Penulis Aliansi Kebangsaan.?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 09 November 2011

Atraksi Pencak Meriahkan Harlah PMII STAINU

Purworejo, PKB Kab Tegal. Memperingati hari lahir yang ke-7, Pemngurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo menggelar refleksi dan pentas seni, akhir pekan lalu . Ratusan kader PMII dan alumni hadir dalam kegiatan yang digelar di halaman kampus STAINU Purworejo tersebut.

Atraksi Pencak Meriahkan Harlah PMII STAINU (Sumber Gambar : Nu Online)
Atraksi Pencak Meriahkan Harlah PMII STAINU (Sumber Gambar : Nu Online)

Atraksi Pencak Meriahkan Harlah PMII STAINU

Ketua PMII Komisariat STAINU Purworejo, Slamet Abdul Aziz mengungkapkan, aksi teaterikal, Stand Up Comedy, musikalisasi puisi, pementasan musik akustik serta atraksi pencak silat Pagar Nusa memeriahkan acara tersebut. Puncak peringatan ulang tahun secara simbolis dilakukan dengan pemotongan tumpeng oleh Majlis Pembina diberikan kepada Ketua Cabang dan terakhir seiserahkan kepada Ketua Komisariat.

"Kami bersyukur bahwa momentum ini kami dapat merekatkan kembali tali silaturahmi baik sesama anggota yang saat ini masih berproses serta alumni-alumni yang saat mahasiswa berproses di PMII," tandasnya, Ahad (1/6).

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Ketua PC PMII Kabupaten Purworejo Lukman dalam sambutannya mengatakan, PMII sebagai organisasi ekstra kampus memiliki peranan yang sangat penting bagi mahasiswa. Dari PMII inilah nalar mahasiswa untuk terus berbuat untuk masyarakat diasah.

PKB Kab Tegal

"Kaum muda terdidik ini nantinya akan menjadi ujung tombak di masyarakat untuk mengurai berbagai persoalan yang ada. Jangan sampai seorang mahasiswa setelah jadi sarjana menjadi bingung mau berbuat apa bahkan menjadi beban dan menambah permasalahan di masyarakat," katanya.

Lukman menambahkan, berkaitan dengan harlah ke-7 ini, seyogianya dijadikan momentum untuk berbenah diri karena tantangan PMII ke depan akan semakin berat. "Kita dihadapkan dengan problematika yang sangat kompleks. Baik di kampus sebagai asal kita bergerak, juga di masyarakat sebagai medan juang yang nyata. Untuk itu harlah ketujuh ini harus dimaknai sebagai momentum muhasabah agar kedepan kita lebih bermanfaat bagi masyarakat luas," tandasnya. (Red: Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Doa PKB Kab Tegal

Selasa, 08 November 2011

Sasar Pelajar, Tiap IPNU-IPPNU Mesti Aktif Dakwah di Medsos

Lampung Tengah, PKB Kab Tegal

Media massa mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat di zaman sekarang ini, lebih-lebih bagi segmen pelajar. Meski demikian, sebagai sarana penunjang pemberitaan, para pelajar NU harus pintar-pintar menyaring semua informasi yang masuk.

Sasar Pelajar, Tiap IPNU-IPPNU Mesti Aktif Dakwah di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Sasar Pelajar, Tiap IPNU-IPPNU Mesti Aktif Dakwah di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Sasar Pelajar, Tiap IPNU-IPPNU Mesti Aktif Dakwah di Medsos

Ketua Pimpinan Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kabupaten Lampung Tengah Andi Sobihin menyampaikan hal itu di sela-sela buka bersama Alumni pengurus IPNU-IPPNU Kabupaten Lampung Tengah mulai tahun 2009 hingga 2016 di Kampung Ratna Chaton, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu lalu (21/6).

“Salah satu fasilitas? teknologi informasi yang saat ini sering digunakan adalah internet, karena dengan adanya internet ini kita dapat terhubung dengan berbagai elemen. Internet begitu mudah kita gunakan dan butuhkan di mana pun,” imbuh alumni IAIN Metro Lampung itu.

PKB Kab Tegal

Pihaknya mengaku sangat mendukung keberadaan Media Center IPNU (MCI) yang diluncurkan beberapa hari yang lalu oleh Pimpinan Pusat IPNU. Menurut Andi, MCI sebagai ruang bagi kader-kader IPNU untuk menuangkan kreativitas mereka di media sosial.

“Dengan ada MCI ini semua informasi akan lebih mudah tersebar hingga ke pengurus-pengurus cabang seluruh Indonesia dan untuk membumikan dakwah-dakwah Aswaja an-Nahdliyyah terutama di dunia maya,” imbuhnya.

PKB Kab Tegal

Shinta Nur Baiti selaku Ketua PC IPPNU Kabupaten Lampung Tengah menambahkan, “Dengan adanya media center akan memperkenalkan IPNU-IPPNU secara langsung dan lebih luas, apalagi kalau melihat pengunaan internet terlebih Facebook dan Instagram adalah pelajar-pelajar/mahasiswa yang masih duduk di bangku sekolah dan perkuliahan.”

Menurutnya, setiap wilayah dan cabang IPNU-IPPNU harus mempunyai akun media sendiri. “Sebenarnya ini sudah dilaksanakan di berbagai daerah seperti PC IPNU-IPPNU Lampung Tengah mempunyai akun Instagram dan Facebook sebagaimana untuk menyebarkan foto kegiataan dan berita-berita ke-28 kecamatan ini,” tegas mahasiwi Institut Agama Islama Ma’arif? Nahdlatul Ulama (IAIM NU) Metro Lampung itu. (Akhmad Syarief Kurniawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja PKB Kab Tegal

Sabtu, 05 November 2011

Pesan Panglima TNI Untuk Generasi Muda Indonesia

Jakarta, PKB Kab Tegal - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menitipkan beberapa pesan kepada generasi muda penerus bangsa. Ia meminta kepada pemuda untuk memiliki mimpi besar. Baginya, mimpi besar ini bisa terwujud jika dibarengi dengan usaha yang maksimal, mewujudkannya dengan sepenuh hati, dan berdoa kepada Tuhan. ?

“Misalnya kalau sekolah dokter itu jangan hanya ingin menjadi dokter umum. Seharusnya mimpinya memiliki rumah sakit,” kata Jenderal Gatot di hadapan Ketua Osis SMA Jakarta dan Ketua Gerakan Pemuda serta hadirin peserta Simposium Nasional di Balai Kartini Jakarta, Senin (14/8).

Pesan Panglima TNI Untuk Generasi Muda Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesan Panglima TNI Untuk Generasi Muda Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesan Panglima TNI Untuk Generasi Muda Indonesia

Selain itu, lulusan Akademi Militer 1982 itu juga berpesan kepada pemuda untuk jangan takut mencoba hal baru dan jangan takut untuk gagal. Kalau seandainya suatu saat seseorang tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, maka ia harus meningkatkan kualitas diri.

PKB Kab Tegal

“Kalau nilainya jelak, maka waktu belajarnya harus ditambah. Kalau sebelumnya cuma dua jam, jadi empat jam,” terangnya.

Selanjutnya, ia beramanat agar pemuda Indonesia untuk hidup dan berjuang untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Terakhir, ia menaruh pesan bahwa pemuda Indonesia harus percaya kepada kemampuannya sendiri.

PKB Kab Tegal

“Berpikir secara global, menang secara lokal. Satu lagi saya minta tolong sampaikan kepada ibu-ibu muda. Kalau mengantarkan anaknya ke PAUD atau ke TK atau ke SD, ketika sampai di depan pintu tolong bisikkan di telinga anak untuk rajin belajar untuk menjaga Indonesia ini,” tukasnya. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 04 November 2011

Harus Mampu Hadapi Tantangan Globalisasi

Bogor, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PP Fatayat NU Maria Ulfa Anshor meminta agar kader-kader Fatayat di seluruh Indonesia bisa mengimbangi tantangan globalisasi yang saat ini pengaruhnya masuk sampai ke pelosok-pelosok Indonesia.

Hal tersebut dikatakannya dalam pembukaan Rekernas Fatayat NU yang diselenggarakan di Puncak Kamis malam (4/5). Hadir dalam acara tersebut pengurus Fatayat NU dari 25 propinsi dan para pengurus cabang dari DKI Jakarta.

Harus Mampu Hadapi Tantangan Globalisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Harus Mampu Hadapi Tantangan Globalisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Harus Mampu Hadapi Tantangan Globalisasi

Maria menuturkan bahwa ia sempat ditanya oleh ketua Fatayat NU Sulawesi Tenggara di Kendari yang mempertanyakan bagaimana hukumnya yasinan dan tahlilan, padahal ini merupakan tradisi yang sudah dijalankan oleh nahdliyyin sejak lama.

Pertanyaan tersebut muncul karena MUI di daerah Bau Bau memfatwakan bahwa kegiatan tersebut haram hukumnya sehingga warga nahdliyyin menjadi resah. “Kita tahu bahwa Bau Bau terletak di Pulau Buton yang masih harus ditempuh beberapa jam dari Kendari. Ini artinya ideologi transnasional sudah masuk ke pelosok Indonesia,” tuturnya dengan nada prihatin.

Ditegaskannya bahwa gerakan-gerakan sistematis tersebut harus diwaspadai karena yang menjadi korban akhirnya warga nahdliyyin yang saat ini merupakan mayoritas di Indonesia.

Berkaitan dengan liberalisasi ekonomi, Maria Ulfa yang baru saja menjabat sebagai anggota DPR RI melalui mekanisme pergantian antar waktu, menjelaskan bahwa pemerintah tak berdaya dalam melindungi rakyat kecil dengan usaha mikronya.

PKB Kab Tegal

Dicontohkannya ekspansi konsep pertokoan modern seperti Alfamart dan Indomart sampai ke pelosok pedesaan telah mematikan usaha mikro dan usaha kecil yang dimiliki masyarakat.?

Dalam mensikapi semua hal tersebut, Maria Ulfa meminta agar Fatayat NU di daerah melakukan konsolidasi internal dengan penguatan pengurus dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bisa memberdayakan masyarakat dan mengimbangi gerakan transnasional.

“Pendirian Fatayat NU di tingkat kecamatan dan di tingkat desa atau pengurus ranting yang menjangkau masyarakat secara langsung harus digalakkan,” tandasnya.

PKB Kab Tegal

Terdapat empat tema yang program utama Fatayat NU yang dibahas dalam rakernas ini dalam memberdayakan perempuan. Program tersebut meliputi peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan, kemandirian ekonomi dan peningkatan partisipasi politik. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Sholawat PKB Kab Tegal

Kamis, 27 Oktober 2011

Jaga Keutuhan Organisasi Dengan Kerja Sama

Purworejo, PKB Kab Tegal

Salah satu jalan menjaga keutuhan organisasi ialah dengan bekerja sama. Demikian pernyataan pelaksana tugas Ketua PAC GP Ansor, Gebang, Purworejo, Jawa Tengah, Zainal Mustofa.

"Untuk menjaga keutuhan organisasi, kita harus saling bekerja sama supaya tetep berjalan seperti yang kita harapkan. Mohon bimbingan juga dari para senior semua khususnya dari pimpinan cabang dalam mengurus organisasi ini," ujar Zainal, di Purworejo, Senin (21/11).

Jaga Keutuhan Organisasi Dengan Kerja Sama (Sumber Gambar : Nu Online)
Jaga Keutuhan Organisasi Dengan Kerja Sama (Sumber Gambar : Nu Online)

Jaga Keutuhan Organisasi Dengan Kerja Sama

PAC Ansor Gebang mengangkat Zainal Mustofa sebagai pelaksana tugas ketua menggantikan Ali Mustakim yang sedang cuti sementara.

Pengangkatan tersebut disaksikan Ketua PC GP Ansor Purworejo H Muhammad Haikal di sekretariat Ansor Gebang.

Zainal menyatakan kesiapannya setelah dipercaya oleh pengurus dan kader untuk memimpin PAC Gebang. "Saya Insyaallah siap untuk memegang kendali organisasi menggantikan sahabat Ali Mustakim yang sedang cuti," kata Zainal.

PKB Kab Tegal

Ketua PC GP Ansor Haikal mengungkapkan, dalam kepengurusan organisasi, ketua bisa digantikan pelaksana tugas ketua sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. "Juga mempunyai wewenang yang sama dalam masa kepemimpinannya," ujar Haikal. (Abdul ? Rozak/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kiai, Nasional PKB Kab Tegal

Rabu, 26 Oktober 2011

Arkeolog Temukan Pengaruh Islam di Kerajaan Loloda Maluku Utara

Ambon, PKB Kab Tegal. Hasil penelitian arkeologi terkini untuk melacak jejak Kerajaan Loloda di bagian utara Halmahera Barat, Maluku Utara, menemukan bukti-bukti bahwa kerajaan tersebut mendapat pengaruh ajaran Islam pada abad ke 17.

Arkeolog Temukan Pengaruh Islam di Kerajaan Loloda Maluku Utara (Sumber Gambar : Nu Online)
Arkeolog Temukan Pengaruh Islam di Kerajaan Loloda Maluku Utara (Sumber Gambar : Nu Online)

Arkeolog Temukan Pengaruh Islam di Kerajaan Loloda Maluku Utara

"Jejak arkeologi di pemukiman di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Soa Sio, Loloda, Halmahera Barat dapat mengkonfirmasi catatan sejarah Kerajaan Loloda sebelumnya," kata arkeolog dari Balai Arkeologi Maluku, Wuri Handoko, di Ambon, Rabu (26/7).

Ia mengatakan dalam referensi sejarah tercatat pengaruh Islam dapat dilihat dari adanya pemukiman Muslim yakni Soa-Sio dan Bantoli di ibukota Loloda.

Tim survei Balai Arkeologi Maluku pada Maret 2017 melacak jejak-jejak peninggalan kepurbakalaan dari kerajaan Loloda di wilayah tersebut.

PKB Kab Tegal

Dalam penelitian ditemukan jejak-jejak Kerajaan Loloda di daerah aliran sungai (DAS) Soa Sio. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Soa Sio lama.

Di sana, para arkeolog berupaya mengidentifikasi dimensi lokasi yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai areal bangunan masjid kuno mereka, tapi sulit dilakukan karena tumbuhan perdu dan semak belukar yang rimbun menutupinya.

PKB Kab Tegal

Pada bagian barat lokasi masjid ditemukan sebuah batu pipih mirip dolmen berukuran sedang. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, batu itu adalah "batu wudhu", digunakan sebagai tempat pijakan oleh umat Islam Loloda saat menyucikan diri atau mengambil air wudhu.

Tak jauh dari lokasi situs masjid, juga ditemukan beberapa makam kuno Islam, salah satu di antaranya adalah makam Imam Syawal yang dipercaya sebagai imam pertama Kerajaan Loloda.

Dalam catatan sejarah, Imam Syawal disebutkan sebagai imam pertama saat Loloda menjadi daerah distrik yang dikuasai oleh Hindia-Belanda.

Makam Imam Syawal berbentuk jirat dengan susunan batu dan bernisan menhir, tapi kondisi nisan menujukan sudah diperbaharui, sehingga menghilangkan nilai kekunoannya.

"Peninggalan masjid kuno Loloda sudah tidak ada sisanya. Kondisi areal tanah yang tampaknya ditinggikan dan berpermukaan rata tersebut sudah sulit dikenali," katanya.

Berdasarkan beberapa catatan sejarah yang ada, Loloda telah menjadi pusat peradaban Islam sejak abad 17 Masehi. Islam dinyatakan masuk di sana pada 1656 M.

Tulisan Chr. F. van Fraassen yang berjudul "Types of Socio Political Structure in North-Halmahera History" pada 1979 mencatat pada abad ke-17, Loloda telah menjadi pusat perkampungan kaum Muslim.

Satu sumber lain menyebutkan bahwa proses Islamisasi di Loloda berasal dari salah satu penyiar Islam bernama Syekh Manyur. Ia menyiarkan Islam di Ternate dan "Halmahera muka" yang bisa jadi adalah Loloda.

Menyangkut nama Syekh Manyur yang dipercaya berasal dari Bagdad, Irak, makamnya ditemukan oleh Balai Arkeologi Maluku di pedalaman Kao, Halmahera Utara, dalam penelitian yang dilakukan setahun lalu.

"Tradisi tutur masyarakat Loloda yang sekarang tentang silsilah pemimpin-pemimpin Loloda, menunjukkan nama dan gelar mereka identik dengan Islam," ujar Wuri. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Minggu, 23 Oktober 2011

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

Jakarta, PKB Kab Tegal. Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa berhasil merebut dua juara sekaligus dalam festival pencak silat “Pusaka Pelestarian Budaya Bangsa” di Teater Bhineka Tunggal Ika, TMII, Jakarta Timur. Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya yang berasal dari seluruh perguruan pencak silat di Indonesia, Rabu-Kamis (23-24/4).

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

Di area pertandingan, para pesilat NU Pagar Nusa didampingi pelatih mereka Sayid Ridho dan Nurus Sobah. Pesilat Pagar Nusa berhasil merebut dua dari lima kategori yang diperlombakan.

“Pesilat kita berhasil meraih juara 1 kategori ganda putri, Arinal Khusna dan Hafifah Apri Samtaka. Sementara kategori ganda putra, pesilat kita merebut juara 2, Yudha Pertama dan Andika Ardiyansyah,” kata pelatih Pagar Nusa Nurus Sobah, Kamis (24/4).

PKB Kab Tegal

Dewan juri menilai dari sejumlah ukuran dalam penetapan juara seperti aspek jurus, keindahan, dan keserasian dengan irama gendang pencak, imbuh Sobah. Ia juga berjanji akan terus tekun melatih dan membenahi anak didiknya.

PKB Kab Tegal

Festival digelar dalam rangka memperingati harlah ke-39 Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari seluruh perguruan di Indonesia, delapan perguruan menerjunkan para pesilatnya dalam festival ini. Mereka ialah perguruan pencak silat NU Pagar Nusa, Joko Tole, Pamur, Balya, Tapak Suci, Setia Hati, dan Jawara. (Boni Hernandes/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Olahraga, Berita PKB Kab Tegal

Sabtu, 22 Oktober 2011

Bunyi Surat Gus Mus kepada AHWA tentang Ketidaksediaan Jadi Rais Aam

Jakarta, PKB Kab Tegal. Muktamar Ke-33 NU akhirnya menerapkan sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA) untuk menentukan rais aam pengurus besar Nahdlatul Ulama dengan mengangkat sembilan kiai sebagai anggotanya. Musyawarah AHWA yang dilaksanakan secara tertutup akhirnya menentukan pilihan .

Bunyi Surat Gus Mus kepada AHWA tentang Ketidaksediaan Jadi Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)
Bunyi Surat Gus Mus kepada AHWA tentang Ketidaksediaan Jadi Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)

Bunyi Surat Gus Mus kepada AHWA tentang Ketidaksediaan Jadi Rais Aam

KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Rabu (5/8) malam, ditetapkan sebagai Rais Aam PBNU periode 2015-2020, didampingi KH Makruf Amin sebagai Wakil Rais Aam. Penetapan tersebut ditandatangani anggota Ahwa yang terdiri dari KH Ma’ruf Amin, KH Nawawi Abdul Jalil, TGH Turmudzi Badruddin, KH Khalilurahman, KH Dimyati Rais, KH Ali Akbar Marbun, KH Makhtum Hannan, KH Maimoen Zubair, dan KH Mas Subadar.

Setelah ketua umum baru terpilih dan ditetapkan, pimpinan sidang pleno Muktamar, Ahmad Muzaki, mengabarkan pesan dari KH A Mustofa Bisri (Gus Mus). Pesan tersebut berisi ketidaksediaan Gus Mus sebagai Rais Aam. Para anggota AHWA menganggap keputusan Gus Mus adalah bentuk ketawadukan dan kearifan pengganti Rais Aam KH MA Sahal Mahfudh pada pegurusan lalu ini.

PKB Kab Tegal

Sebelumnya Gus Mus melayangkan surat kepada Ahwa dalam bahasa Indonesia yang ditulis dalam tulisan Arab Pegon. Surat ini juga telah menyebar secara berantai di dunia maya. Berikut adalah bentuk latin dari surat tersebut:

Bismillâhirrahmânirrahâm

PKB Kab Tegal

Hadratî-l-afâdlil sâdâti-l-masyâyikh ahlil halli wal aqdi

Al-a’izzâ’—hafidhakumullâh

Assalamualaikum warahmatullâhi wabarakâtuh

wa bad:

Seperti kita ketahui muktamar sekarang ini diwarnai oleh sedikit kisruh yang bersumber dari adanya dua kelompok yang masing-masing menginginkan jagonya lah yang menjadi rais aam. Satu berusaha mempengaruhi muktamirin untuk memilih A, satunya lagi B dan sistem "Ahlul Halli WalAqdi" pun dianggap sebagai alat oleh salah satu kelompok tersebut.

Oleh karena itu, demi kemaslahatan jamiyyah dan sekaligus mengayomi kedua belah pihak yang bersaing tersebut, sebaiknya ahlul halli wal aqdi tidak memilih dua nama yang dijagokan kedua belah pihak tersebut (A maupun B).

Jabatan rais aam biarlah diserahkan kepada salah satu dari ahlul halli walaqdi yang paling mendekati kriteria (Afqohumum waakbaruhum...)

Sedangkan untuk ketua umum tanfidziyah biarlah rais aam terpilih merestui semua calon agar muktamirin bisa bergembira memilih pilihan sendiri-sendiri.

Terima kasih dan mohon maaf

(Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Nasional, Halaqoh PKB Kab Tegal

Kamis, 06 Oktober 2011

Musibah Tak Terkait dengan Watak SBY-Kalla

Bandung, PKB Kab Tegal. Musibah yang menimpa bangsa Indonesia tidak dapat dikaitkan dengan watak jelek para pemimpin bangsa. Karekter Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla, misalnya, hanya bisa dihubungkan dengan berbagai kebiijakan dan keputusan mreka dalam memimpin bangsa.

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Anis Arsyad menyatakan, umat Islam harus tetap berprasangka baik terhadap para pemimpin bangsa dan ikut serta mendukung segala program dan langkah mereka.

Dikatakan hal ini sejalan dengan penjelasan “man ra’a musliman hasanan fahuwa ‘indallahi hasanan.” Barangsiapa yang berprasangka baik kepada seseorang maka dia baik pula dalam pandangan Allah SWT. Semua pihak harus berintrospeksi dan mengoreksi diri terhadap berbagai musibah dan bencana yang terjadi silih berganti.

Musibah Tak Terkait dengan Watak SBY-Kalla (Sumber Gambar : Nu Online)
Musibah Tak Terkait dengan Watak SBY-Kalla (Sumber Gambar : Nu Online)

Musibah Tak Terkait dengan Watak SBY-Kalla

“Semua musibah dan bencana yang menimpa bangsa Indonesia tidak boleh dikaitkan kepada pribadi seorang pemimpin bangsa. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya,” katanya usai mengikuti rapat harian Syuriah dan Tanfidziyah PWNU Jawa Barat Sabtu (10/3).

 

Kecelakaan transportasi yang terjadi secara beruntun, baik di darat laut dan udara barangkali disebakan karena para pengemudinya tidak disiplin dan atau kendaraan yang dikemudikan sudah tidak layak pakai. Tanah longsor, mungkin menurut ilmu geologi sudah waktunya atau manusianya banyak melakukan perbuatan kerusakan di atas bumi.

PKB Kab Tegal

Lalu, kata Kang Anis (panggilan akrab KH Anis Arsyad), munculnya berbagai penyakit seperti flu burung, mungkin karena manusia sudah tidak lagi menjaga kebersihan dan kesehatan atau bahkan mungkin cara Allah SWT untuk menambah ilmu kedokteran bagi para dokter.

PKB Kab Tegal

Bahkan boleh jadi sudah tidak ada yang peduli terhadap kebenaran dan kemungkaran, atau sudah tidak ada lagi yang melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar sehingga musibah dan bencana di mana-mana dan terus menerus. “Kalau pun ada mubaligh, ustadz, pendeta dan yang lainnya yang menyeru kepada kebaikan dan kebenaran mungkin keikhlasannya kurang maksimal,” katanya.

 

Karena itu, kang Anis yang juga menantu KH Abdullah Abbas, Buntet Pesantren, Cirebon, mengajak semua agar melakukan introspeksi, koreksi, tafakur dan istighotsah bersama memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indoensia ini berada dalam naungan rildlo-Nya, menjadi negara yang baldatun warobbun ghafur. (din)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Hikmah, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Hukum Melayat dengan Mengirim Karangan Bunga

Melayat atau ta’ziah berati menghibur orang yang tertimpa musibah dan mendorongnya untuk selalu bersabar dan berserah diri pada Yang Maha Kuasa. Mengunjungi orang yang ditimpa musibah sangat dianjurkan dalam Islam dan Allah SWT akan memberi mereka pahala setara dengan orang yang sabar dalam menerima musibah. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berta’ziah kepada orang yang ditimpa musibah, maka dia akan menerima pahala seperti pahala yag didapat orang tersebut (orang yang ditimpa musibah)” (HR: Ibnu Majah)



Pada masa sekarang, terutama di perkotaan, ta’ziah tidak hanya diwujudkan dengan mengunjungi rumah keluarga yang ditimpa musibah, tetapi juga dinyatakan lewat karangan bunga. Oleh sebab itu, tidak heran bila ada orang yang ditimpa kemalangan, sekelilingnya dipenuhi karangan bunga. Karangan bunga tersebut berisi kata belasungkawa dan rasa turut berduka cita. Biasanya, karangan bunga dikirimkan ketika orang yang bersangkutan tidak sempat hadir tepat waktu pada saat kejadian.



Hukum Melayat dengan Mengirim Karangan Bunga (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Melayat dengan Mengirim Karangan Bunga (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Melayat dengan Mengirim Karangan Bunga

Dilihat dari sudut pandang fikih, pengiriman karangan bunga ini sebenarnya sudah termasuk dari bagian ta’ziah. Ta’ziah tidak mesti bertatap muka langsung, tetapi juga dibolehkan dengan mengirimkan surat atau pesan tertulis kepada keluarga yang ditimpa musibah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Qalyubi wa Umairah, bahwa:



PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ?



PKB Kab Tegal

“Diperoleh (pahala) ta’ziyah dengan pengiriman tulisan, surat, dan semisalnya”.

Pendapat ini menegaskan bahwa orang yang mengirim karangan bunga tetap mendapatkan pahala kesunnahan ta’ziah, sebab ta’ziah dibolehkan dalam bentuk tulisan selama mengandung unsur do’a, menghibur keluarga yang ditimpa musibah dengan pahala dan ganjaran bagi orang yang bersabar, dan ungkapan belasungkawa lainnya. ?



Sulayman al-Bujairami dalam Tuhfatul Habib ‘ala Syarh al-Khatib mengatakan:



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



“Ta’ziyah secara bahasa berati menghibur.? Adapun menurut syara’, syariat adalah meminta (orang yang ditimpa musibah) bersabar dan mendorongnya untuk selalu bersabar dengan janji pahala dan mengingatkannya akan dosa orang yang berputus asa, serta mendoakan ampunan untuk mayit dan mendoakan orang yang ditimpa musibah agar mendapatkan gantinya (terhibur).”



Dengan demikian, pengirim karangan bunga berhak mendapatkan kesunnahan ta’ziah karena pada hakikatnya ta’ziah berati menghibur dan meminta mereka untuk selalu bersabar serta mendoakan keluarga yang ditimpa musibah atau pihak keluarga yang meninggal dunia. Meskipun dibolehkan ta’ziah dalam bentuk pengiriman karangan bunga, pesan, surat, dan lain-lain, mengunjungi langsung dan bertemu dengan pihak keluarga yang ditimpa musibah tentu lebih baik dan utama.



Dalam kaidah fikih ditegaskan, ma kana aktsaru fi’lan kana aktsaru fadhlan, siapa yang banyak aktifitasnya, maka banyak pula pahalanya. Artinya, semakin banyak aktifitas ibadah yang kita lakukan, maka pahalanya juga semakin banyak. Dengan demikian, orang yang mengirim karangan bunga, kemudian dia juga hadir dan bertemu dengan keluarga yang ditinggalkan, tentu pahalanya lebih banyak dibanding mereka yang sekedar mengirim karangan bunga. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Habib PKB Kab Tegal

Rabu, 28 September 2011

40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sebanyak 40 jamaah asal Kabupaten Sorong, Papua Barat, melakukan perjalanan umrah melalui PT ASBIHU Tour and Travel, operator Asosisi Bimbingan Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) pada Kamis (2/2) malam. 40 ? jamaah tersebut tiba di Jakarta sehari sebelumnya.?

“Karena penerbangan dari Jakarta memerlukan kesiapan, saudara-saudara kita tiba Rabu kemarin di Jakarta,” terang Direktur PT ASBIHU Tour and Travel, KH Hafidz Taftazani.

Jeda waktu sehari tersebut dimanfaatkan PT ASBIHU untuk mengantar jamaah berkunjung ke sejumlah lokasi di Jakarta. Pada Kamis pagi mereka dibawa berkeliling ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Siangnya mereka mengunjungi kantor PT ASBIHU, lalu mengadakan silaturahim ke kantor PBNU.?

40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta

Mereka juga melakukan shalat duhur dan ashar berjamaah di Masjid Annahdlah PBNU, sekaligus mendengarkan tausiyah pembekalan dari Katib Syuriah PBNU KH Mujib Qulyubi.

Dari PBNU jamaah lalu diajak mengunjungi Monumen Nasional (Monas) dan Masjid Istiqlal.?

“Kalau orang-orang dari Bogor ke Jakarta merasa belum lengkap kalau belum mengunjungi Monas. Maka saudara-saudara dari Papua yang datang dari jauh, juga dikasih bonus ke Monas,” seloroh Kiai Hafidz.

PKB Kab Tegal

Kegiatan jamaah selama di Jakarta termasuk penginapan, dibiayai oleh PBNU melalui PT ASBIHU Tour and Travel. Hal tersebut, menurut Kiai Hafid dilakukan sebagai komitmen ASBIHU dan PBNU untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para jamaah.

Kiai Hafidz sangat mengapresiasi semangat para jamaah asal Sorong tersebut dalam melakukan ibadah umrah melalui PT ASBIHU Tour and Travel. Mereka yang berada di wilayah timur, jauh dari pusat pemerintahan Indonesia, juga tergerak hatinya untuk menjadi tamu Allah di tanah suci. (KendiSetiawan/Zunus)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Kyai PKB Kab Tegal

Jumat, 23 September 2011

Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw

“Membela nasionalisme, nggak ada dalilnya, nggak ada panduannya | membela Islam, jelas pahalanya, jelas contoh tauladannya.”



“Hanya syariah dan khilafah yang mampu menghapuskan kezaliman dan mengangkat penjajahan. Dan itu adalah tuntutan iman.”

Dua pernyataan di atas adalah sebagian dari cuitan Felix Yanuar Siauw di akun twitternya. Ya, Felix Yanuar Siauw, barangkali adalah salah satu sosok fenomenal di mayantara Abad 21 ini. Ia adalah seorang motivator, penulis buku, dan ustadz. Di bio fanpagenya tertulis pengemban dakwah, bersama yang menginginkan tegaknya syariah-khilafah. Jumlah pengikut (followers) twitternya hampir 2 jutaan. Sudah lebih dari 3 jutaan penyuka (likers) di Fanpage pribadinya, dan ? setiap posting di Fanpage minimal dibagikan 1000-an pengguna FB. Sebagai seorang motivator, dia pandai mengelaborasikan pesan-pesan motivasional di dalam cerita, dan gesturenya selalu atraktif. Pendengar yang menyimak ceramah-ceramah motivasinya ? tidak merasa digurui, namun malah terpikat, melongo, kadang sesenggukan ? haru. Ia pandai menarasikan adegan-adegan peristiwa dengan kata dan kalimat yang yahud. Ia mampu berceramah dengan bahasa generasi gaul, bahasanya loe dan gue. ?

Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw

Setelah menuliskan duo buku masterpiecenya,? Yuk Berhijab? dan? Udah Putusin Aja!, serta novel Muhammad Al Fatih, ia mulai ‘rada berani’ mengeluarkan pernyataan di luar tupoksinya sebagai sosok motivator. Ia bilang bahwa nasionalisme itu tidak ada dalil dan panduannya, halal hukumnya memakai barang-barang bajakan karena hak cipta hanyalah milik Allah (All rights reserved only by Allah), menjadi wanita kuat, mandiri, dan idenpenden itu serem dan tidak baik. Ia kadangkala juga menjelma menjadi seorang pengamat ekonomi dan politik dengan mengeluarkan twit haramnya bekerja di bank konvensional karena dikhawatirkan akan terkontaminasi debu-debu dosa riba, soal dinamika politik di Mesir, penaikan harga BBM adalah termasuk penipuan dan sebuah keharaman yang besar, dan lain-lain. Yang menjadi trade mark pribadinya adalah bahwa khilafah itu adalah bagian daripada pilar keimanan dan menegakkan khilafah (di Indonesia) merupakan perintah Rasulullah Saw. ? Ia juga menggugat-gugat dalil soal doa pergantian tahun, istikharah, puasa Tarwiyah, ibadah di malam nishfu Sya’ban, dan amalan sunnah di Bulan Rajab.?

Merespon beberapa pernyataan Felix Yanuar Siauw di akun sosial medianya, Muhammad Sulton Fatoni, penulis? Dear Felix Siauw: Sekadar Koreksi Biar Nggak Salah Persepsi? mencoba mengoreksi pendapat kontroversi “Ustad Gaul” yang selalu berwawasan global dengan wacana khilafahnya ini yang begitu mudah menentukan hukum. Penulis menyuguhkan fakta-fakta fiqih yang mengindonesia. Beberapa isu yang sempat jadi perdebatan publik ditanggapi dengan paparan yang enggak kalah gaul. Penulis menerapkan laku tawasau bil haq kepada teman sesama Muslim. Laiknya teman akrab yang saling menyampaikan nasihat dalam kerangka cinta, bukan kebencian. Sebagaimana dalam bahasa Arab kata nasihat juga bisa berarti khaatha, yaitu menjahit karena perbuatan penasihat yang selalu menginginkan kebaikan orang yang dinasihatinya diibaratkan memperbaiki pakaiannya yang robek. Penulis sama sekali tidak menjatuhkan, men-underestimate? pendapat-pendapat Felix, namun menyajikan argumentasi dan dalil-dalil rajih demi kedamaian dan kebaikan. Penulis melakukan? comprehensive review, melihat kembali, menimbang atau menilai pendapat, statetement, ‘fatwa’ Felix Siauw dengan mengetengahkan sanggahan disertai referensi Al Quran Hadis, kitab turats, kitab kuning babon dan muktabarah, data-data sejarah (tawarikh al islam), teori-teori politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Di dalam buku ini, tidak ditemukan redaksi bahasa yang menyerang dan menyakitkan hati. ? Penulis melakukan penilaian secara jujur dan objektif. Beragam argumentasinya masuk akal dan logis. Bukan asal mengkritik!?

PKB Kab Tegal

Thus, ini sebuah tradisi mulia, menurut hemat peresensi, sebuah mekanisme kritik wacana VS wacana, buku VS buku, dengan penyampaian dan pemaparan yang lugas, santun, dan ilmiah. Tidak saling memojokkan dan menjelekkan. Bak pertarungan wacana antara Imam Al-Ghazali dengan? Tahafut al-Falasifah-nya dan ? Ibn Rusyd dengan? Tahafut at-Tahafut-nya atau polemik antara Bung Karno yang menulis ISLAM SONTOLOYO dengan M. Natsir yang berlangsung sepanjang tahun 1930 - 1935. Sebuah polemik asyik dan intelek ? yang nyaris belum ada tandingan bobotnya dala sejarah polemik di Indonesia.?

Semoga buku bercover pink nan imut ini mampu menjadi oase, Islamic Answers bagi remaja/remaji generasi Y dan, Z aktif di sosial media, ABG yang hidup di era? transborder data flows? yang ingin mengetahui Islam ? yang sesungguhnya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh arus informasi tentang Islam yang banyak berseliweran di dunia maya, alias tidak instan mengaji agama dari internet. Buku ini berisi tentang keislaman dalam konteks keindonesiaan. Positif untuk dibaca agar masyarakat tahu bahwa di bumi Nusantara sudah sejak lama terjadi proses pengintegrasian antara fiqih dengan kondisi sosial masyarakat, dan berlanjut dalam hukum Islam dengan hukum nasional melalui sarana kebudayaan. Inilah babak lanjutan dialog intensif yang sebelumnya terjadi antara Islam dan kebudayaan Turki, Persia, India, Tiongkok, dan lainnya. Disuguhi dengan fakta fiqih yang mengindonesia. Beberapa isu yang sempat jadi perdebatan publik ditanggapi dengan paparan yang enggak kalah gaul.

Buku ini wajib dibaca setiap followers Felix Siauw dan mereka yang ‘kurang setuju” dengan pendapat-pendapatnya.?



PKB Kab Tegal



Data Buku:

Judul : Dear Felix Siauw, Sekadar Koreksi Biar Enggak Salah Persepsi

Penulis : M. Sulthan Fatoni ? ? ? ? ? ? ?

Penerbit ? ? ? ? ? : Imania

ISBN : 978-602-7926-22-6

Tebal : 210 halaman

Harga : Rp 42.000,-

Kode buku ? ? : XD-11

Terbit : ? Maret 2015 ?

Kategori ? ? ? ? ? : Referensi Islam

Peresensi adalah Faried Wijdan, Alumnus Pondok Pesantren Hadil Iman, MAPK Surakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Tegal PKB Kab Tegal

Selasa, 13 September 2011

Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM

Jakarta, NU.Online
Amnesti Internasional menyatakan Amerika Serikat sebagai pelanggar terbesar hak asasi manusia (HAM) dan telah menginjak-injak hukum internasional dalam kampanye antiterorisme, yang digelar setelah Serangan 11 September 2001. Demikian laporan tahunan hak-hak asasi manusia yang dikeluarkan lembaga internasional itu, kemarin.

Menurut lembaga itu, ratusan tahanan yang ditangkap dalam Perang Afghanistan dan operasi-operasi lain yang digelar Amerika Serikat (AS) sejak Serangan 11 September di New York dan Washington pada 2001 perlu mendapat perhatian khusus. Pasalnya, kata laporan itu, AS masih terus menolak hak-hak internasional para tahanan itu yang kini disekap di pangkalan AL AS di Guantanamo Bay, Kuba.

"Lebih dari 600 warga asing--sebagian besar ditangkap dalam konflik militer di Afghanistan--ditahan di Guantanamo tanpa tuduhan dan pengadilan atau akses ke keluarga mereka," kata laporan itu.

Bahkan, dua warga AS sendiri, Yaser Esam Hamdi dan Jose Padilla, masih ditahan secara rahasia oleh militer AS sebagai petempur musuh tanpa tuduhan atau diadili.

Lembaga itu mengatakan sekitar 1.200 tahanan asing yang sebagian besar muslim ditangkap setelah pecah peristiwa 11 September. Lebih dari 700 orang ditangkap karena pelanggaran rutin dan sebagian lagi karena peraturan imigrasi.

"Pada akhir tahun (2002) sebagian besar tahanan yang ditangkap dalam penyerbuan awal telah dideportasi atau dibebaskan atau dituduh melakukan kejahatan yang tidak ada kaitannya dengan 11 September atau terorisme," kata Amnesti.

Selain soal tindakan buruk AS di Guantanamo, laporan itu juga menyoroti laporan perlakuan buruk, kematian dalam tahanan, serta perlakuan polisi dan petugas penjara yang berlebihan dalam penyelidikan kriminal umum di wilayah AS.

Dikatakan, sedikitnya tiga orang tewas setelah dipukul dengan gagang M26--senjata setrum tegangan tinggi--yang diberikan kepada polisi AS. Amnesti juga mengkritik catatan eksekusi yang dilakukan AS. Tercatat 69 pria dan dua wanita dieksekusi sepanjang 2002. Setidaknya 820 orang telah dieksekusi mati sejak Mahkamah Agung mencabut moratorium eksekusi pada 1976.

"AS terus melanggar standar internasional dalam penerapan hukuman mati, termasuk mengeksekusi orang yang berusia di bawah 18 pada saat melakukan kejahatan dan orang yang tidak menerima pembelaan hukum yang layak," kata laporan itu.

Laporan tahunan Amnesti Internasional itu juga menyoroti pelaksanaan HAM di sejumlah negara lain. Selain AS, Amnesti juga melihat China sebagai pelanggar besar HAM. Rusia dinilai telah melakukan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai HAM di Chechnya.

Standard ganda AS

Sementara itu, Iran menuduh AS telah menerapkan standar ganda dalam perang melawan Al-Qaeda, kelompok yang dituduh Washington sebagai pelaku Serangan 11 September. Negeri para mullah itu mendesak AS agar bertindak serius dalam menangkap dan menginterogasi anggota-anggota jaringan pimpinan Osama bin Laden itu.

"AS sendiri yang tidak serius dalam memerangi terorisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hamid Reza Asefi, kemarin.

Pernyataan Asefi itu merupakan jawaban atas tuduhan Gedung Putih yang mengatakan Iran belum melakukan tindakan yang cukup dalam memerangi jaringan Al-Qaeda. Asefi menilai sikap AS sebagai bukti-bukti standar ganda.

"Kami telah menunjukkan kerja sama dengan komunitas internasional dan ke semua badan yang turut memerangi terorisme. Kami adalah korban pertama Al-Qaeda dan kami telah memeranginya sejak awal," kata Asefi.

Ketika diminta untuk menjelaskan tentang anggota-anggota Al-Qaeda yang ditahan di Iran. Asefi menyatakan penyelidikan masih terus berlangsung.

"Ada beberapa dalam tahanan. Saya tidak punya wewenang untuk menyebutkan tempat mereka. Kami harus mengklarifikasikan identitas mereka," kata Asefi. Ditambahkannya, Iran tengah mengadakan kontak dengan negara-negara bersahabat mengenai tahanan-tahanan tersebut, termasuk Arab Saudi.  (Rtr/AFP/Mol/Cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Ulama, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM (Sumber Gambar : Nu Online)
Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM (Sumber Gambar : Nu Online)

Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM

Jumat, 09 September 2011

Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng

Bojonegoro, PKB Kab Tegal. Paguyuban wali kelas (parenting class) Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Walisongo Sumberrejo mengajak orang tua murid liburan bersama putra-putri mereka ke Dander Park,  Bojonegoro, Jawa Timur, pada  Sabtu (19/10).

Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng

Penanggung jawab kegiatan tersebut, Fatimatuz Zahro mengatakan, Kegiatan Tengah Semester (KTS) semester ganjil madrasah milik Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Sumberrejo ini merupakan upaya mempersatukan seluruh walisiswa dan seluruh dewan guru dalam satu wadah kegiatan.

Fatimah mengatakan, kegiatan yang terbungkus dengan nama OPC (outbond parenting class) kali ini memasuki tahun kedua setelah tahun sebelumnya madrasah yang bernanung dibawah LP Ma’arif Bojonegoro ini mengadakannya di Wanawisata Waduk Gondang Lamongan.

PKB Kab Tegal

Kegiatan tersebut, tambah Fatimah, bernuansa kerjasama, menjunjung sportivitas, kejujuran, kepemimpinan, kecermatan dan ketelitian memanag seharusnya harus dimulai sedini mungkin. Karena bekal inilah yang memang harus diberikan kepada anak-anak kita selain ilmu pengetahuan dan keterampilan.

PKB Kab Tegal

“Kami ingin anak-anak tidak melupakan koleksi wisata daerahnya sendiri, makanya mereka kami ajak OPC cukup di dalam kota Bojonegoro,” katanya, “ragam OPC meliputi fresh outbound, acuration outbound, puzzle, bom nuklir,” tambahnya.

Peserta yang terdiri dari ibu-ibu parenting class dari kelas sunan Drajad dan Bonang demikian semangat ketika memasuki outbound penutup, yaitu pipa bocor. Maklum kegiatan yang umumnya membutuhkan banyak air ini harus dilakukan di dalam sungai dengan kerjasama super ekstra dari outbound-outbound sebelumnya.

“Waduh, seru sekali, walaupun basah kuyup kami tetap kompak dan tidak pantang menyerah beradu dengan kelompok lain,” kata Anita salah satu parenting class yang kelompoknya memenangkan gamez/outbond pipa bocor.

Untuk menyelenggarakan OPC ke-2 ini, MINU unggulan Walisongo yang terletak di desa Sumuragung kecamatan Sumberrejo ini H-1 sudah melakukan ujicoba seluruh materi outbound dan survey lokasi. Hal ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan muncul pada saat kegiatan berlangsung. (Ahsanul Amilin/Abdullah Alawi)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Hadits, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Senin, 29 Agustus 2011

Kemendes PDTT Buka Akses Pasar Budidaya Kerapu Pandeglang

Pandeglang, PKB Kab Tegal - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng perusahaan swasta dan importir untuk membuka pasar para pembudidaya ikan kerapu di Kecamatan Panimbang, Pandeglang. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan adanya penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Prindo bersama Koperasi Alam Bahari KJA Panimbang.

“Saya meyakini budidaya ikan kerapu ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Pandeglang. Dengan dibawanya para pengusaha dan importir ini, diharapkan bisa membantu pemasaran para pembudidaya," ujar Mendes PDTT, Eko Sandjojo, saat menghadiri panen raya ikan kerapu di Desa Cipanon, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Kamis (6/4).

Kemendes PDTT Buka Akses Pasar Budidaya Kerapu Pandeglang (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes PDTT Buka Akses Pasar Budidaya Kerapu Pandeglang (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes PDTT Buka Akses Pasar Budidaya Kerapu Pandeglang

Budidaya ikan kerapu ini, lanjut Menteri Eko, diharapkan dapat menjadi salah satu potensi unggulan dari daerah Pandeglang. Para pembudidaya pun tidak perlu merasa terlalu khawatir dengan pangsa pasar yang ada. Adanya MoU yang telah disepakati tersebut akan menjadi pintu masuk untuk akses pasar yang lebih luas.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengungkapkan, adanya bantuan dari Kemendes PDTT sebesar Rp 15 miliar untuk pengembangan budidaya ikan kerapu di wilayahnya memberi manfaat signifikan terhadap produktivitas para pembudidaya. Bantuan tersebut, lanjut Irna, merupakan wujud nyata perhatian yang serius dari pemerintah pusat kepada daerah tertinggal.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

“Awalnya per tahun kami memproduksi sebanyak 12 ton. Dengan adanya bantuan dari pemerintah, kini setiap tahun bisa menghasilkan 40 ton,” ujarnya.

Irna menambahkan, dengan ditetapkannya Pandeglang sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, dirinya berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha budidaya ikan kerapu ini. Geliat ekonomi yang terus tumbuh diharapkan dapat terus menekan angka ketertinggalan desa di wilayahnya.

"Konsentrasi kita kini kepada kelompok pembudidaya ikan jaringan terapung dan kelompok nelayan lainnya agar mereka tambah semangat. Ke depan, kita akan bantu mereka dengan pakan, pendampingan teknik budidaya ikan, dan teknik pembesaran," kata Irna.

Salah seorang pembudidaya ikan kerapu, Bakereng, menuturkan, bantuan yang diberikan oleh Kemendes PDTT dalam pengembangan hasil tangkapannya sangat dirasakan manfaatnya oleh para pembudidaya.

“Rata pengasilan kami setiap kali panen dapat untug satu pembudiya bisa dapat Rp 5 juta. Alhamdulilah juga setiap tahunnya secara umum selalu ada kenaikan," ungkapnya.

Terdapat 44 kelompok pembudidaya ikan kerapu di Kecamatan Panimbang ini. Pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Panimbang tersebut diharapkan akan mendorong aktivitas ekonomi di wilayah lainnya sebagai upaya mengentaskan desa tertinggal yang ada di Pandeglang. (kemendesa.go.id/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal

Minggu, 21 Agustus 2011

Ribuan Pelayat Antarkan Kiai Ali As’ad ke Peristirahatan Terakhir

Yogyakarta, PKB Kab Tegal

Sejak Kiai Ali As’ad dikabarkan wafat pada hari Rabu (03/02) sekitar pukul 14.30 WIB, kediamannya tidak pernah sepi dari para peziarah. Mereka berduyun-duyun datang memberikan penghormatan terakhir terhadap kiai yang dikenal sebagai santri kesayangannya Kiai Ali Maksum tersebut. Hingga hari pemakamannya, pada Kamis (04/02), para peziarah seolah tak ada habisnya, ribuan pelayat datang, mulai dari para kiai, santri, pejabat dan masyarakat berbaur menjadi satu di halaman Pesantren Nailul Ula yang ia dirikan.

Ribuan Pelayat Antarkan Kiai Ali As’ad ke Peristirahatan Terakhir (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pelayat Antarkan Kiai Ali As’ad ke Peristirahatan Terakhir (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pelayat Antarkan Kiai Ali As’ad ke Peristirahatan Terakhir

Hadir dalam acara pemakaman tersebut, Rais Syuriyah PWNU DIY KH Asy’ari Abta, Katib Syuriah PWNU DIY KH. Hasan Abdullah, Mustasyar PWNU DIY Prof. Asif Hadi Pranata, Rais Syuriah PCNU Sleman KH. Mas’ud Masduqi, Pengasuh Pesantren al-Munawwir Krapyak KH Najib Abdul Qadir, Pengasuh Pesantren Nurul Ummahat KH Abdul Muhaimin, Ketua MUI DIY KH Thoha Abdurrahman, Katib Aam PBNU Periode 2010-2015 KH Malik Madani, ? Bupati Sleman Sri Purnomo dan beberapa pengurus wilayah NU DIY lainnya.?

Sebagai wakil keluarga sekaligus teman seperjuangan ketika nyantri di Pesantren Krapyak, KH Abdul Muhaimin dalam sambutannya mengatakan bahwa Kiai Ali adalah kiai yang alim dan perjuangannya untuk umat tak diragukan lagi,

PKB Kab Tegal

“Sejak nderek Kiai Ali Maksum hingga saat ini, perjuangan Kiai Ali As’ad tidak diragukan lagi. Beliau selalu menjadi rujukan umat,” ujar KH. Muhaimin di hadapan ribuan pelayat.?

Dalam kesempatan tersebut, KH Muhaimin juga menyampaikan wasiat KH Ali As’ad.

“Sebelum wafat, KH Ali As’ad berwasiat agar para putra-putri beliau melanjutkan perjuangannya, merawat Pondok Pesantren Nailul Ula dan meneruskan majelis-majelis taklim yang sudah berjalan,” tandasnya.?

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Rais Syuriyah PWNU DIY KH Asy’ari Abta ketika menyampaikan mauidhoh hasanahnya mengungkapkan bahwa meninggalnya KH Ali As’ad merupakan peristiwa besar.

“Meninggalnya orang satu kampung itu ringan dibandingkan dengan meninggalnya orang alim satu, seperti KH Ali As’ad ini,” tegasnya.?

KH Ali As’ad wafat dalam usia 64 tahun. Ia meninggalkan seorang istri (RR Nuroniah), empat orang putra (Chalwa Anjumi Tanawwar, Miqdam Raidal Haq, Rajif Dienal Maula, Amyaz bil Aufaq) dan 3 orang cucu. Semasa hidupnya ia banyak menerjemahkan beberapa kitab. Ia juga salah satu kiai yang merintis berdirinya Majalah Bangkit PWNU DIY dan menjadi pimpinan redaksi yang pertama kali di bawah bimbingan langsung KH Ali Maksum. (Nur Rokhim/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Syariah PKB Kab Tegal

Jumat, 19 Agustus 2011

GP Ansor Waykanan Umumkan Pemenang Festival Budaya Islam

Waykanan, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang GP Ansor Waykanan menetapkan pemenang enam cabang perlombaan yang dibuka dalam Festival Budaya Islam. Dalam festival di pesantren Darul Hikmah, Baradatu Waykanan, Lampung, Rabu-Kamis (29-30/1), GP Ansor Waykanan juga menggelar sunatan massal.

GP Ansor Waykanan Umumkan Pemenang Festival Budaya Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Waykanan Umumkan Pemenang Festival Budaya Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Waykanan Umumkan Pemenang Festival Budaya Islam

Enam cabang lomba yang dilombakan antara lain rebana, Al-Barjanji, deklamasi puisi Gus Mus, Pidato, Adzan, dan Mewarnai Kaligrafi. Enam lomba ini diikuti pelajar dan warga dari sejumlah titik di Lampung seperti Lampung Utara dan Tanggamus.

Ketua panitia festival Gatot Arifianto mengatakan, juara pertama deklamasi puisi Gus Mus diraih Piramida dari MTs Nurul Falah Gunung Tiga Pugung kabupaten Tanggamus. Sri Iyasa pelajar SMK Nurul Falah Gunung Tiga Pugung, Tanggamus menyabet juara kedua. Sedangkan juara ketiga direbut Khoiriyah dari SMAN 1 Pakuanratu Waykanan.

PKB Kab Tegal

Ketentuan pemenang diputuskan dewan juri lomba puisi. Mereka antara lain pembina pelatihan mata kuliah drama STKIP Pringsewu Lampung, WD Fatchurrochman Syam, pegiat seni yang menjadi duta mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) Nasional 2013 Ponita Dewi, dan pengajar Bahasa Indonesia di SMPN 3 Baradatu, Gunari.

PKB Kab Tegal

Sedangkan dewan juri lomba rebana Sekretaris PCNU Waykanan Totok Dwi Pambudi, Ketua Rijalul Ansor PAC Bumiagung Hasyim As’ary dan pegiat Komunitas Seni Kampung Lebah Feriyanto memutuskan grup rebana pesantren l Falak Hussaadah Pakuanratu sebagai juara pertama lomba rebana. Juara kedua diraih grup Khairunisa dari Madrasah Aliyah Gupi Banjit. Sementara juara ketiga direbut grup Nurul Iman dari Kampung Tiuh Balak Pasar.

Adapun pemenang pertama lomba pidato ialah Hasrul Husaini pelajar SMPN 1 Bumiagung. Juara kedua Khoiriyah dari SMK Pakuanratu. Juara ketiga Alfina Fauziah pelajar SMK Nurul Falah Gunung Tiga, Tanggamus. Lomba pidato dijurikan Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Blambangan Umpu Neneng Rahmadini, Agus Suhardi, dan Yovie Oktorbob.

“Yuli Tri Astuti dari Madrasah Aliyah Negeri Banjarnegara Baradatu sebagai juara harapan satu lomba pidato," sebut Gatot yang juga Wakasatkorcab Banser Waykanan.

Harianto dari Pakuanratu ditetapkan sebagai juara pertama lomba Azan. Juara kedua Azis Ramadhan dari Rebangtangkas. A Toha Karim dari pesantren Nurul Iman menyabet juara ketiga. Sedangkan Abdur Rohman dari Rebangtangkas menerima juara harapan satu. (Heri Amanudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Pendidikan, Internasional PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Agustus 2011

GP Ansor Pakumbulan Nyalakan Obor di Malam 1 Syura

Buaran, PKB Kab Tegal. Menyambut datangnya tahun baru Hijriyah 1437 H, GP Ansor Pakumbulan kecamatan Buaran menggelar pawai obor keliling desa. Masyarakat menyambut penuh antusias. Anak-anak, remaja, hingga orang tua berpartisipasi memeriahkan kegiatan yang baru pertama diselenggarakan ini.

GP Ansor Pakumbulan Nyalakan Obor di Malam 1 Syura (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Pakumbulan Nyalakan Obor di Malam 1 Syura (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Pakumbulan Nyalakan Obor di Malam 1 Syura

Pasalnya, selain semarak tahun baru yang diusung, para warga juga berharap keberkahan acara ini. Sekitar 1500an warga berbagai umur melaksanakan konvoi berjalan memegang obor.

Di mulai dari balai desa Pakumbulan, peserta berjalan mengelilingi desa selama sekitar 2 jam untuk kembali finish di balai desa. Selama perjalanan tersebut, lantunan sholawat berkumandang tanpa henti.

PKB Kab Tegal

Acara ditutup dengan pembagian ratusan doorprize dengan mengundi kupon peserta. Hadiah yang disuguhkan berbagai rupa mulai dari ayam, kipas angin, hingga sepeda Jepang.

PKB Kab Tegal

“Dengan menyala obor di desa kami malam ini, kita berharap di tahun yang baru ini menyala pula kehidupan kita. Dijauhkan dari segala musibah dan kesusahan. Khususnya untuk negeri tercinta, Indonesia!” kata Khumailin di sela-sela acara.

Kegiatan ini berlangsung meriah. Rencananya kegiatan serupa akan dijadikan kegiatan rutin oleh Pemuda Ansor Pakumbulan. (M Mirza Rofiq-Sulthoni/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Aswaja PKB Kab Tegal