KH Chalwani mengatakan hal ini di hadapan seratusan alumni dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purworejo saat acara penutupan Konferensi Cabang X dan Sambung Rasa Temu Alumni dengan tema Konsolidasi Lintas Generasi, Ikhtiar Memperkokoh Ideologi Aswaja Dalam Sistem Kaderisasi PMII, (11-12/10) lalu di aula pertemuan NU Berjan Purworejo.
Anak Muda NU Jangan Lengah oleh Kebesaran Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online) |
Anak Muda NU Jangan Lengah oleh Kebesaran Organisasi
"Anak-anak muda NU jangan kantengen (merasa nyaman) lantaran sudah merasa besar karena memiliki kader banyak. Jika hal tersebut terjadi bukan tidak mungkin NU beberapa waktu ke depan NU tinggal nama di Purworejo. Islam ramah yang selama ini kita pegang ini akan berganti dengan paham lain atau bahkan agama lain," katanya.PKB Kab Tegal
KH Chalwani yang juga ketua Majlis Pembina PC PMII Purworejo ini mencontohkan, Negara Spanyol yang dahulu bernama Andalusia tersebut adalah negara yang sangat Islami. Masjid-masjid dan pesantren tumbuh subur di sana. Namun cerita tentang majunya peradaban Islam di tanah Andalusia tersebut kini tinggal kenangan.PKB Kab Tegal
"Masjid-masjid dan pesantren kini sudah beralih fungsi menjadi gereja dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi karena umat Islam di sana waktu itu mungkin sudah merasa nyaman sehingga dengan mudah agama lain masuk dan menghacurkan peradaban Islam yang sudah terbangun ratusan tahun," tandasnya.Pada bagian lain, mantan anggota DPD Jawa Tengah ini juga berpesan bahwa berorganisasi merupakan salah satu bentuk perjuangan yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Namun yang lebih penting lagi keaktifan berorganisasi jangan sampai melupakan tugas utama untuk belajar dan mengaji baik di kampus maupun di pesantren.
Sebelumnya, dalam Konfercab X yang digelar pada hari pertama Muhammad Arifin yang sebelumnya menjabat sebagai wakil sekretaris berhasil terpilih secara demoktratis sebagai Ketua Umum PC PMII Purworejo periode 2014-2015 mengalahkan rivalnya Imam Khoiri.
"Ini merupakan langkah awal kita bersama dalam membangun dan mempertahankan eksistensi organisasi ektra kampus terbesar di Purworejo. Untuk itu kami minta kerja sama dan dukungan kader-kader semua agar kepengurusan kedepan jauh lebih baik lagi," katanya.
Menurutnya, jika menengok dari sejarah transisi sebuah kekuasaan selalu diwarnai dengan dinamika yang berbeda-beda. Ia mencontohkan perubahan rezim dari Majapahit ke Demak Bintoro berjalan nyaris tanpa konflik. Namun transisi dari Pajang ke Mataram diwarnai dengan konflik yang berkepanjangan.
"Penyebabnya cukup sederhana karena masa transisi Majapahit di topang oleh kekuatan civil society dan para tokoh masyarakat waktu itu sementara transisi Pajang sebaliknya. Maka transisi dari Ketua lama ini saya kira dukungan dari sesepuh alumni dan kader-kader semua sangatlah penting untuk menjaga stabilitas organisasi," tandasnya. (Lukman Hakim/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal Quote, Ulama PKB Kab Tegal