Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri mengatakan, saat ini ada dua pemberitaan yang sedang menjadi sorotan publik masyarakat di Indonesia. Jika berita tersebut tidak berhati-hati menyikapinya akan merusak persatuan dan kesatuan umat Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online) |
Berita Hoaks Jadi Alat Pemecah Kesatuan Bangsa
Pemberitaan pertama adalah terkait dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk tidak mudah terpengaruh berita, foto ataupun video hoaks tentang tragedi menimpa kaum minoritas Rohingya.Ia berharap semua pihak lebih selektif dalam menganalisa berbagai pemberitaan tentang tragedi tersebut agar jangan sampai menjadi alat untuk memuluskan kepentingan kelompok yang menginginkan Indonesia tercabik-cabik karena sentimen keagamaan.
"Kejadian tragedi di Rohingya memang betul adanya. Namun kita harus berhati-hati terhadap pihak-pihak yang menggunakan isu ini untuk mencari simpati masyarakat dalam rangka memuluskan kepentingan mereka melalui berita, foto, dan video hoaks," katanya, Rabu (6/9).
PKB Kab Tegal
Kelompok ini berharap bahwa dengan pemberitaan hoaks tersebut masyarakat khususnya umat Islam dapat terpancing."Kita tentu harus waspada jangan sampai terpancing dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga akan menimbulkan keretakan di antara kita, kebinekaan kita akan hancur dan ujung-ujungnya NKRI akan runtuh," lanjutnya.
Pemberitaan yang kedua adalah terkait dengan kebijakan full day school (FDS) yang saat ini sudah diganti dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Menurutnya, FDS memang tidak tepat diterapkan di Indonesia karena kultur budaya Islam di Indonesia tidak terlepas dari madrasah diniyah dan pondok pesantren.
"Perpres yang sudah disahkan ini juga harus kita kawal supaya dalam praktiknya nanti juga akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan," harapnya.
PKB Kab Tegal
Jangan sampai ini dimanfaatkan juga oleh pihak-pihak tertentu untuk memancing sentimen kelompok dan membenturkannya sehingga sendi-sendi kesatuan bangsa akan terbelah. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal RMI NU, Ulama, Makam PKB Kab Tegal