Hal tersebut dikemukakan oleh Katib Aam PBNU Prof Dr Nasaruddin Umar pada acara dialog dalam Rakernas Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, (18/5).
Lingkungan Global Perlu Dibaca Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online) |
Lingkungan Global Perlu Dibaca Pesantren
Nasaruddin yang beberapa tahun lalu menyelesaikan doktornya di Amerika Serikat menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang paling cepat berkembang di AS. Buku-buku yang membahas tema keislaman dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi best seller.“Orang beramai-ramai bersyahadat untuk masuk Islam tidak hanya satu dua, mereka bahkan sampai perlu menyewa stadion. Sejak peristiwa 9/11, keingintahuan tentang Islam juga meningkat luar biasa sehingga buku-buku keislaman sangat laris,” tandasnya.
“Disana banyak dibutuhkan guru ngaji dengan gaji 3000 dolar Amerika per bulan dengan kerja dari hari Jum’at sampai Minggu. Tapi TOEFL-nya harus 550 karena ngajarnya kan pakai bahasa Inggris,” tuturnya menjelaskan peluang yang terbuka bagi para santri.
Rektor Institut Ilmu Qur’an ini menjelaskan negara-negara Eropa saat ini merasa ketakutan terhadap perkembangan Islam disana. Pertumbuhan penduduk yang cepat dikalangan umat Islam yang tinggal disana dalam jangka panjang bisa mengancam keberadaan orang lokal karena mereka enggan punya anak akibat tanggung jawab yang harus dipikulnya.
PKB Kab Tegal
Islam Indonesia Alternatif Masa DepanPKB Kab Tegal
Nasaruddin yang juga Guru Besar UIN Jakarta ini menambahkan bahwa Islam di Indonesia saat ini tengah menjadi perhatian dari komunitas internasional. Islam Indonesia selama ini dianggap berbeda dengan Islam dari Timur Tengah yang selama ini selalu mengalami konflik.“Tugas Islam di Timur Tengah sudah selesai dengan melahirkan Islam, kini tugas Islam di Asia Tenggara untuk mengembangkannya,” imbuhnya.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar didunia, otomatis NU sebagai ormas Islam terbesar juga akan mempengaruhi kondisi Islam di Indonesia. Karena itu, ia berharap agar kalangan pesantren tidak menganggap kecil keberadaan dirinya dan harus sadar bahwa dirinya diperlukan.
“Saat ini banyak diperlukan para imam masjid, bukan sekedar imam, tapi pemimpin komunitas, di Australia karena Islam dari Indonesia dianggap lebih toleran daripada para imam yang berasal dari Timur Tengah,” katanya memberi contoh. (mkf)
Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal Pemurnian Aqidah, Ahlussunnah PKB Kab Tegal