Minggu, 28 Mei 2017

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Taufikurrahman Saleh mengakhiri masa tugasnya di parlemen dengan manis. Mantan aktivis Ansor ini menerbitkan buku “Membangun Pendidikan Indonesia” yang berisi catatannya soal pendidikan Indonesia selama menjadi anggota DPR RI.



Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

“Buku ini salah satu kenang-kenangan saya selama menjadi anggota DPR RI,” kata Taufikurrahman Saleh kepada wartawan dalam acara syukuran akhir masa jabatan di Jakarta, Rabu (29/09). Pada kesempatan tersebut, Taufik ditemani rekannya yang juga purna tugas dari DPR, Fuad Anwar.

Taufik Sudah 10 tahun atau dua periode menjadi anggota DPR RI. Buku tersebut, katanya, merupakan salah satu bentuk pertanggung jabawan kepada rakyat. ”Sebagian pengalaman saya selama menjadi anggota DPR ada di buku ini,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Selanjutnya, mantan Ketua Fraksi PKB ini akan tetap mengabdi kepada rakyat, meskipun telah berada di luar parlemen. ”Saya akan tetap berjuang mengawal kebijakan pemerintah dari luar DPR,” ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, Taufik yang sejak lahir dibesar di kalangan nahdliyin, ingin mengabdikan diri kepada NU, organisasi yang membesarkan namanya. “Diminta atau tidak, saya akan mengabdi kepada NU. sebelum menjadi anggota DPR saya juga aktivis di organisasi ini,” kata putra Kiai Saleh ini.

Tidak lupa, Taufik mengucapkan banyak terima kasih kepada media massa yang selama ini telah banyak bekerjasama dengannya selama berada di Senayan.

“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman wartawan. Selama ini, media massa selalu bekerjasama dengan saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Fuad Anwar mengaku akan pindah kantor dari gedung DPR di Senayan ke gedung PBNU. Sebab, katanya, saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa NU.

“Mulai hari ini dan seterusnya, saya pindah kantor ke kramat 164 (Gedung PBNU). Kebetulan saya menjabat Ketua Umum Pagar Nusa. Jadi, kalau kemarin di DPR biasa silat lidah, nanti silat yang sebenarnya,” kata Fuad.

Senada dengan Taufik, Fuad juga mengucapkan terima kasih kepada media massa yang kerap bekerjasama dengannya selama menjadi anggota DPR. “Saya juga mohon maaf bila ada salah,” katanya. (mad)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Quote, Budaya PKB Kab Tegal

Sabtu, 27 Mei 2017

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo

Surabaya, PKB Kab Tegal - Perhelatan NU Expo 2016 di Jatim Expo International Surabaya yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) membawa berkah bagi para penerbit yang terhimpun dalam Asosiasi Penerbit Nahdlatul Ulama (Asbitnu). Perhelatan yang digelar sejak Rabu hingga Sabtu (21-24/12) ini menyediakan ratusan judul buku dan kitab termasuk karya Syekh Said Ramadan Al-Buthy.

Banyaknya stan buku dan kitab ini menjadi daya tarik sejumlah kalangan untuk berkunjung sekaligus membeli sejumlah karya beraliran Ahlussunah wal Jamaah itu. "Kami tertarik dengan kitab karangan Syekh Said Ramadan Al-Buthy karena pemikirannya banyak dikaji di Malaysia," kata Nurul Maziah binti Mohammad Nur, Kamis (22/12) malam.

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo

Mahasiswi University of Malaya yang kini mengikuti pertukaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Surabaya ini hadir bersama sejumlah mahasiswi lain ke NU Expo 2016 dan tertarik dengan koleksi di stan Asbitnu.

"Karya dan pemikiran Syekh Said Ramadan Al-Buthy sangat sesuai dengan isu kekinian," katanya memberikan alasan. Karena itu sejumlah kitab karya ulama Suni kelahiran Buthan Turki itu demikian menjadi rujukan di Malaysia.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sejumlah judul kitab seperti Dhawabitul Mashlahah fis Syariatil Islamiyyah, Wa Hadzihi Musykilatuna, juga Min Sunanillahi fil Ibadah menjadi incaran para mahasiswi tersebut.

"Judul kitab yang ada kami informasikan kepada dosen di University of Malaya," katanya. Selanjutnya yang sesuai dengan kajian akan dibeli untuk dikirim ke salah satu kampus ternama di negeri Jiran tersebut.

A Firdaus dari Pustaka Compas yang juga menjaga stan Asbitnu sangat mengapresiasi perhatian mahasiswa dari Malaysia tersebut. "Alhamdulillah bila stan kami dapat memberikan informasi sekaligus menjembatani kebutuhan pengunjung terkait literatur berhaluan Aswaja," katanya.

Selanjutnya kegiatan pameran buku dan kitab seperti ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pameran yang digagas Asbitnu dalam kesempatan mendatang. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Olahraga PKB Kab Tegal

Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil

Brebes,PKB Kab Tegal. Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Hasanudin mengajak para guru Raudlatul Athfal (RA) untuk menerapkan pembelajaran yang menyenangkan. Pasalnya, dunia anak tidak boleh lepas dari dunia permainan yang menyenangkan. Usia dini sangat menentukan bagi keberhasilan seseorang sepanjang hayatnya. Dengan pembelajaran menyenangkan akan lebih berhasil. 

“Keberhasilan pembinaan pada usia dini akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja di masa dewasanya,” kata Hasanudin saat mengisi seminar peningkatan mutu pendidikan bagi guru TK/RA Muslimat NU, di gedung NU Jalan Yos Sudarso Brebes, (29/12) kemarin.

Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil

Menurut ayah dari Abhinaya Fawwaz Nurhasan dan Tsurayya Nafeeza Nurhasanah, masa usia dini disebut sebagai usia emas perkembangan. Masa tersebut hanya datang sekali dan tidak dapat ditunda atau ditangguhkan kehadirannya. Di sinilah, perlu adanya sinergitas dalam penanganan pendidikan anak usia dini dengan memikul bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Ia menambahkan, guru TK atau RA sangat berperan dalam proses belajar karena berkaitan erat dengan cara kerja dan perkembangan otak anak. Tugas pendidik, hanyalah menyediakan kesempatan bermain bagi anak dengan berbagai variasi, menyediakan alat permainan dalam jumlah yang cukup, menyediakan waktu bermain hingga anak menuntaskan gagasannya dan memberikan pendampingan, pijakan, penguatan, bantuan, dan assessment perkembangan anak. “Buatlah anak anak TK/RA senang tanpa beban,” ucap Hasanudin yang Konsultan PAUD dan Trainner Dewi Hughes Foundation.

Kepala Sekolah Alam Pelopor Bandung ini menegaskan, pada usia emas (golden age) 50 % kemampuan belajar seseorang ditentukan pada 4 tahun pertamanya (0-4 tahun); 30% berkembang pada 4 tahun berikutnya (4-8 tahun). Hal-hal yang dipelajari seseorang sepanjang hidupnya dibangun di atas dasar  ini (0-8 tahun); dan 20% sisanya berkembang pada 10 tahun berikutnya  (8-18 tahun). 

PKB Kab Tegal

Selain Hasanudin, ikut memberikan materi Kepala Seksi TK Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Hj Roisah yang menyampaikan materi Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 13 Anak Usia Dini.

Ketua Panitia Hj Nurhalimah SH menjelaskan, seminar diikuti 200 peserta yang berasal dari guru RA dilingkungan TK Muslimat NU se-Brebes utara. Kegiatan yang sama juga digelar di Bumiayu. Diharapkan peserta bisa bertambah wawasan dalam menerapkan pembelajaran di RA, sehingga anak didik bisa makin berkualitas. 

Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Brebes Hj Chulasoh menambahkan, setiap tahun para guru RA dilingkungan Muslimat NU selalu mendapatkan pembinaan. Apalagi perkembangan anak dan lingkungan sekitar berubah drastis. Termasuk peningkatan alat peraga pendidikan yang musti diperbaharui dengan peningkatan kreativitas, inovasi dan mutu guru. (Wasdiun/Abdulllah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Kajian, Sejarah PKB Kab Tegal

SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing

Gresik, PKB Kab Tegal. Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama 1 Gresik berkomitmen untuk mencetak para atlet pemanjat tebing. Di Sekolah yang akrab disebut SMANUSA ini dibentuk ekstragroup panjat tebing yang diharapkan mampu untuk melahirkan atlet-atlet baru.

SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing (Sumber Gambar : Nu Online)
SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing (Sumber Gambar : Nu Online)

SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing

“Baik pelajar, maupun umum. Baik tingkat regional, maupun nasional dan internasional,” kata Yusuf, pembina ekstrapanjat tebing SMANUSA.

Komitmen tersebut juga tampak dari digelarnya acara Grand Launching Wall Club (GLWC) di sekolah setempat, Greski, Jawa Timur, Sabtu (17/1) lalu. Acara ini dihadiri para pemanjat tebing dan pecinta alam di Gresik, baik yang tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), ataupun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

PKB Kab Tegal

Acara peluncuran tersebut berlangsung meriah oleh sejumlah penampilan kesenian siswa SMANUSA, antara lain ekstraorkestra, paduan suara, seni tradisi, dan band.

PKB Kab Tegal

Menurut Kepala Sekolah SMANUSA Moh Nasihuddin, dunia panjat tebing adalah dunia yang mampu menjadikan seseorang pantang menyerah dan berpikir positif di setiap tantangan. “Jadinya, ini sangat penting ditanamkan di SMANUSA. Apalagi, tantangan di era kini lebih mengglobal,” imbuhnya.

Aksi Pemanjat Cilik

Di acara itu juga, ditampilkan dua atlet cilik panjat tebing, Azkia dan Rimaz. Kedua atlet ini berumur sekitar 8 tahun. Ketika dua atlet ini memanjat, para hadirin yang berjubel tercengang. Sesekali nada cemas mengumandang. Tapi, karena sudah terlatih, dua atlet cilik itu pun tampak biasa dengan apa yang dilakukannya.

“Sudah waktunya, siswa-siswa lebih dekat ke alam dan lingkungan. Agar mereka dapat lebih mencintai dan menjaga alam dengan ketulusan. Dan salah satu caranya bisa dimulai dari dalam diri seorang pecinta alam. Termasuk pemanjat tebing,” ujar Moch. Zakaria, penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler SMANUSA.

Setelah acara GLWC digelar, salah satu agenda yang dicanangkan SMANUSA adalah menyinergikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di dalam satu acara. Dan acara itu diusulkan bertajuk “Alam, Kota, dan Religiusitas.” (Emlu/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

Jumat, 26 Mei 2017

Tahun Baru Hijriah, Momentum Perbaiki Niat Beribadah

Banyumas, PKB Kab Tegal 

Tahun baru Hijriah seharusnya digunakan sebagai momentum untuk memperbaiki niat dalam beribadah kepada Allah SWT. Karena niat merupakan salah satu pokok atau kunci dalam hal beribadah. 

KH Habib Mahfud (Gus Habib), Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Pesawahan Rawalo Banyumas mengungkapkan hal tersebut ketika ditemui di kediamannya, Rabu (27/9) pagi. 

Tahun Baru Hijriah, Momentum Perbaiki Niat Beribadah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun Baru Hijriah, Momentum Perbaiki Niat Beribadah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahun Baru Hijriah, Momentum Perbaiki Niat Beribadah

Gus Habib menerankan, ada dua golongan yang mengikuti Nabi dalam berhijrah, pertama golongan yang hijrah karena Allah dan Rasulnya, kedua golongan yang hijrah karena harta atau wanita. 

"Niat adalah kunci dalam beribadah," katanya. 

PKB Kab Tegal

Selain itu, tahun baru Hijriah juga harusnya digunakan sebagai momentum untuk memperbaharui ketulusan dalam bersikap. Karena ketulusan atau keihlasan merupakan kunci kedua, setelah niat dalam beribadah. 

"Setelah kita berniat melakukan ibadah, maka tubuh dan hatu kitapun harus ikhlas melakukan ibadah tersebut," lanjutnya. 

Karena, jika sudah ada niat yang baik, tapi tidak ikhlas melakukannya, itu bisa menjadi percuma dan akan mengurangi pahala ibadah kita, tambah pria yang juga menjadi Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Miftahul Huda (STIQMA) Pesawahan Rawalo Banyumas itu. 

"Niat yang baik harus pula dibarengi dengan tindakan yang baik,yang ikhlas dan tuluas," pangkas Gus Habib. (Kifayatul Ahyar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Makam, Tokoh, Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

Lembaga Dakwah Negeri Jiran Belajar NU ke Jogja

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DI Yogyakarta kedatangan tamu dari negeri Jiran, Sabtu (20/9). Adalah Pertubuhan Pendidik Muamalah Malaysia atau MMEA (Malaysian Muamalah Educators Associations) yang bertandang di kantor PWNU DIY di Jalan MT Haryono 40-42, Yogyakarta.

Lembaga Dakwah Negeri Jiran Belajar NU ke Jogja (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Dakwah Negeri Jiran Belajar NU ke Jogja (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Dakwah Negeri Jiran Belajar NU ke Jogja

Azrul Azlan, salah satu anggota MMEA mengungkapkan, MMEA baru saja didirikan setahun lebih oleh pemerintah Negeri Sembilan, Malaysia.  

“Salah satu tujuan kami main ke sini adalah untuk silaturahim, kerana kita masih serumpun. Agar mengenal satu sama lain. Selain itu, kami juga ingin belajar kepada organisasi-organisasi Islam di Indonesia seperti NU yang merupakan organisasi Islam yang hebat di Indonesia,” ujar Azrul yang tercatat sebagai penasihat syariat di salah satu bank Islam di Malaysia.

PKB Kab Tegal

Azrul Azlan juga mengungkapkan bahwa lembaga dakwah yang baru saja didirikan tersebut bertujuan sebagai jembatan atau penghubung antara orang yang berilmu masyarakat yang ingin belajar.

Sementara itu, Wakil Ketua Lesbumi NU DIY Kiai Jadul Maula mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat kunjungan dari Malaysia. “Semoga acara silaturahim ini tidak hanya sebatas silaturahim saja. Tetapi ada tindak lanjutnya, bisa berbentuk kerja sama dalam hal apa-pun,” ujar Kiai Jadul di hadapan para tamu dari MMEA dan Pengurus PWNU DIY.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan tersebut, terjadi diskusi antara MMEA dan para pengurus PWNU DIY. MMEA banyak bertanya tentang bagaimana cara NU berdakwah di Indonesia, bagaimana metode Wali Songo dalam menyebarkan Islam dengan damai, dan sebagainya. (Nur Rokhim/Mahbib)

    

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, Cerita, Nasional PKB Kab Tegal

Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin

Probolinggo,PKB Kab Tegal. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Menteri Sosial (Mensos) RI Hj. Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke sejumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di Desa Kalisalam Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Sabtu (11/7). Ia didampingi Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari dan anggota Komisi VIII DPR RI H. Hasan Aminuddin.

Kunjungan ini dilakukan di sela-sela kegiatannya memantau ketersediaan beras yang ada di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Probolinggo. Tidak hanya sekedar berkunjung, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga melakukan dialog terkait dengan bantuan-bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah melalui beberapa programnya.

Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin

“Semoga bantuan-bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah bisa memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari. Tetap semangat dan jangan mudah menyerah,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Sementara dalam kunjungannya ke gudang Bulog, Khofifah yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU ini melihat dari dekat ketersediaan beras menjelang Lebaran, termasuk juga melihat langsung kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kabupaten Probolinggo.

“Alhamdulillah, stok beras yang ada di Bulog Probolinggo saat ini mencapai 32 ribu ton. Artinya, stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di Kabupaten Probolinggo selama sembilan bulan ke depan. Dengan kata lain, untuk kebutuhan lebaran saja sudah aman,” ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU ini juga mengecek fisik kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin). Tidak hanya mengecek, Khofifah juga mencium beras tersebut untuk mengetahui masih bagus atau sudah apek.

“Untuk saat ini, kualitas raskin yang ada disini sudah cukup bagus. Dengan kata lain, masyarakat miskin bisa mendapatkan beras yang layak untuk dikonsumsi bersama keluarga,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal