Sabtu, 18 Oktober 2014

Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Julius Darmaatmadja, menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf karena ucapan Paus Benediktus XIV di Universitas Regensburg, Jerman pada Selasa (12/9) lalu ternyata telah melecehkan dan melukai umat Islam seluruh dunia.

"KWI ikut prihatin bersama umat Islam bilamana merasa Nabi-nya (Muhammad SAW, red) dihina dan Allah dilecehkan," katanya saat menghadiri acara temu pemuka agama yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Indonesian Conference on Religion And Peace di Jakarta, Senin (18/9).

Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Muzadi: Paus Bisa Salah

Paus dalam kuliah umum di Aula Magna, Universitas Regensburg, Jerman, Selasa (12/9) lalu, mengutip naskah zaman pertengahan yakni pernyataan Kaisar Bizantium (kini Turki) Manuel II Paleologus soal makna jihad dalam Islam dan penyebaran Islam dengan pedang alias kekerasan.

Paus dengan setulusnya telah menyesali bahwa beberapa paragraf dalam pernyataannya telah melukai kaum Muslim. Menurut Kardinal, KWI mendukung penyesalan dan permintaan maaf Paus seperti yang telah diberitakan media massa di Indonesia. “Itu sama sekali tidak berhubungan dengan maksud Paus," katanya

Selain itu, KWI juga berterima kasih kepada pemimpin Indonesia, baik dari kalangan pemerintah maupun kaum agama, yang dengan berbagai cara telah menjaga bangsa Indonesia tetap tenang serta kepada pemimpin negara-negara Islam yang telah menerima permintaan maaf Paus.

PKB Kab Tegal

"Semoga peristiwa di Regensburg ini tidak merusak kerukunan antarumat beragama yang selama ini kita usahakan. Sebaliknya ampun mengampuni itu dapat menjadi landasan untuk berkomunikasi secara lebih baik dalam membina hidup bersama," katanya.

Bisa salah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi mengatakan, Paus adalah juga manusia biasa yang perlu juga dikoreksi ucapan-ucapannya. "Namanya juga manusia, kan bisa salah" kata Hasyim di Jakarta, Senin (18/9).

Dirinya mengakui pihak Paus telah melakukan upaya-upaya untuk meluruskan kata-kata Paus dan dengan demikian pidato Paus di Universitas Regensburg itu tidak akan menimbulkan reaksi lanjutan dari kalangan umat Islam. Kerukunan antar umat beragama akan tetap terjaga. (nam)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Kajian Islam, Cerita PKB Kab Tegal

Senin, 06 Oktober 2014

Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan

Mataram, PKB Kab Tegal - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar organisasi siswa Nurul Islam NU Sekarbela Mataram di Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Kabupaten Mataram dikemas secara meriah. Di sini para siswa mementaskan sejumlah kesenian yang menarik perhatian para hadirin.

Mereka menampilkan keterampilan yang mereka asah selama ini seperti seni teater, drama, hadrah dan beberapa tampilan lainnya. Pertunjukan ini membuat para tamu undangan cukup kagum.

Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan (Sumber Gambar : Nu Online)
Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan (Sumber Gambar : Nu Online)

Muludan, Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela Tampilkan Sejumlah Seni Pertunjukan

“Semua yang tampil itu anak-anak komisariat IPNU-IPPNU Nurul Islam,” kata pendiri Yayasan Pesantren Nurul Islam NU Hj Warti’ah kepada PKB Kab Tegal di sela-sela acara, Ahad (17/1).

PKB Kab Tegal

Tampak hadir pada peringatan maulid ini Kepala sekolah MA, MTS, dan para guru Pesantren Nurul Islam NU Sekarbela.

Menurut Hj Warti’ah, yayasan pesantren ini baru berjalan dua tahun, tetapi tidak kalah dengan pesantren lainnya baik dari segi agama, akhlak dan juga potensi santri. “Baru saja kita saksikan penampilan menarik, saya saja tidak tahu kapan latihan dan bagaimana persiapan. Rasanya tidak percaya kalau itu adalah santri kami,” kata Hj Warti’ah.

PKB Kab Tegal

Itu artinya Pesantren Nurul Islam NU siap melahirkan generasi NU dan bangsa yang lebih baik dan bisa diharapakna ke depan.

“Ke depan, IPNU-IPPNU yang ada di Mataram maupun wilayah lain bisa membangun sinergi dengan komisariat yang ada di sini” pintanya.

Di temapat yang sama, Ketua IPNU NTB Syamsul Hadi yang turut hadir dengan beberapa jajarannya juga merespon baik keinginan ketua yayasan atas keterbukaannya terhadap IPNU-IPPNU untuk membina pelajar dan santri setempat. Karena itulah kami hadir untuk menunjukkan komitmen kami untuk membina siswa maupun santri.

“IPNU-IPPNU basis utama ada di sekolah, madrasah dan pesantren. karena itu salah satu fokus pengurus wilayah adalah membentuk komisariat di setiap sekolah dan madrasah. Kalau struktur sudah kuat, insya Allah yang lain akan menyusul,” kata Hadi. (Fauzan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Doa, Cerita PKB Kab Tegal

Sabtu, 04 Oktober 2014

Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor

Pekalongan, PKB Kab Tegal



Untuk menangkal gerakan Islam radikal, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pekalongan mengoptimalkan Lembaga Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor. Hal ini dilakukan antara lain melalui penguatan aqidah Islam Ahlussunnah wal jamaah An-Nahdliyyah bagi kader GP Ansor.

H Sholahuddin Zuhdi, selaku ketua Lembaga Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kabupaten Pekalongan menyatakan bahwa kegiatan Rijalul Ansor periode kepengurusan sekarang lebih fokus kepada penguatan pemahaman dan amaliyah internal kader Ansor.

Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Tangkal Islam Radikal, Ansor Pekalongan Aktifkan Majelis Dzikir Rijalul Ansor

"Untuk itu pengurus Rijalul Ansor telah mengagendakan kegiatan rutin bulanan secara bergiliran dari satu PAC ke PAC lainnya. Adapun format kegiatannya diisi dengan khataman Al-Quran dilanjutkan kajian dan penguatan akidah Ahlussunnah wal Jamaah dengan mengundang narasumber dari rais syuriyah Nahdlatul Ulama Kab. Pekalongan," papar H Sholahuddin.

Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini menambahkan bahwa momen kegiatan Rijalul Ansor juga dimaksimalkan untuk koordinasi dan konsolidasi organisasi. Ini cukup efektif mengingat kegiatan rutin bulanan ini diikuti oleh semua pengurus dan anggota Ansor dan Banser dari semua Pimpinan Anak Cabang (Kecamatan).

PKB Kab Tegal

Sementara itu, M. Azmi Fahmi, selaku ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan mengingatkan kader Ansor untuk bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Antara lain dengan istiqamah ngaji. Ia menyitir dawuh Mbah Maemun Zubair bahwa amaliyah terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah ngaji. Dengan ? ngaji, selain kapasitas keilmuannya terbangun juga akan meningkatkan spiritualitas seseorang.

"Melalui gerakan ngaji ini, Lembaga Rijalul Ansor bisa menjadi wadah yang baik dan bermanfaat bagi kader dan masyarakat. Oleh karena itu Ansor berharap terutama kepada pemuda santri atau alumni pesantren untuk dapat bergabung dan menguatkan Rijalul Ansor," tandas Azmi.

Putaran perdana Rijalul Ansor yang dilaksanakan pada Ahad malam Senin (27/11) bertempat di Gedung MWC NU Kedungwuni, Jalan Kebangkitan No. 9 Kedungwuni. Hadir KH Sabilal Rosyad yang mengkaji kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karangan Hadratusy Syakh KH Hasyim Asyari. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tegal, Aswaja PKB Kab Tegal

Sabtu, 20 September 2014

Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas

Jakarta, PKB Kab Tegal



Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama DKI Jakarta memprogramkan sosialiasi dan pembauran ke semua kalangan termasuk masyarakat minoritas dan masyarakat bawah.

Hal ini disampaikan Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta Hizbiyah Rohim dalam wawancara dengan PKB Kab Tegal seusai pengajian bulanan di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Sabtu (24/12) siang.

Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Muslimat NU DKI Sentuh hingga Kalangan Minoritas

“Muslimat tidak hanya berdakwah di majelis taklim-majelis taklim, tapi juga di tempat-tempat minoritas, seperti permukiman kumuh kita juga datangi,” ungkap Hizbiyah.

Lebih lanjut Hizbiyah menuturkan, salah satu gerakan Muslimat NU ke masyarakat adalah kampanya bahaya narkoba. Pemahaman dan pengetahuan akan bahaya narkoba harus diberikan pada masyarakat karena berimbas pada keluarga dan kaum ibu.

PKB Kab Tegal

“Muslimat harus memberikan teladan yang baik terutama bagi anak-anak,” kata putri KH Wahab Chasbullah tersebut.

Sementara itu dalam pengembangan ekonomi, Muslimat memiliki koperasi. Adapun bidang pendidikan Muslimat memiliki pos-pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).

PKB Kab Tegal

Selain itu, dalam bidang sosial, Muslimat NU sering mengadakan bakti sosial berupa santunan kepada anak yatim, panti jompo, dan panti asuhan.

Hizbiyah menyebutkan program-program tersebut diterapkan sampai di tingkat ranting dan anak ranting. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, Ulama PKB Kab Tegal

Selasa, 16 September 2014

Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi

Kudus, PKB Kab Tegal. Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Muaddalah di Pondok Pesantren Raudlotul Muttaalimin Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahun 2016, GP Ansor Kudus Fokus Pengembangan Ekonomi

Sebanyak 29 peserta yang mengikuti kaderisasi ini berasal dari beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor di Kabupaten Kudus, di antara PAC GP Ansor Kota, PAC GP Ansor Jati, PAC GP Ansor Gebog, dan beberapa peserta dari Kabupaten Bangkalan Madura.

Plt Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kudus Suparno mengatakan, PKD yang berlangsung 25-26 Desember ini merupakan PKD terakhir di tahun 2015 dari sekian putaran seluruh putaran di Kabupaten Kudus, “Dan PKD ini juga bagian dari momentum untuk memberikan peluang bagi yang selama ini mengikuti PKD yang belum lulus menurut kriteria instruktur,” tutur sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Kudus ini.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, jumlah pesertanya memang tidak semaksimal dari PKD-PKD lainnya. PKD Muaddalah menjadi semacam “pelengkap” karena kumpulan dari PKD-PKD di PAC GP Ansor di masing-masing Kecamatan. “Target tahun 2016 Pimpinan Cabang kita fokuskan kepada distribusi kader dan kemandirian kader sehingga target 2016 kita fokuskan untuk perekonomian kader-kader,” imbuhnya.

Ia berharap, PKD ini membuat struktur Organisasi di PAC GP Ansor Kecamatan Kota lebih tertata. Karena, tambah Suparno, hampir 15 tahun GP Ansor di Kecamatan Kota ini mengalami kemandekan luar biasa.

PKB Kab Tegal

“Tidak hanya strukturnya saja namun di bagian kulturnya ini sudah ditata, sehingga ini sebagai pintu awal embrio kader-kader yang akan menjaga faham Ahlussunnah wal Jamaah khususnya di Kecamatan Kota, karena Kecamatan Kota ini sebagai bagian barometer bagi PAC GP Ansor yang lain,” paparnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Sejarah PKB Kab Tegal

Minggu, 14 September 2014

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq

Bantul, PKB Kab Tegal. Pondok pesantren pesantren mempunyai tugas besar menyiapkan generasi masa depan bangsa yang berakhlaq. Santri yang berakhlaq menjadi tumpuan Indonesia masa depan.

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq

Demikian dikatakan KH Ikhsanudin di Pesantren Binaul Ummah, Wonolelo Pleret Bantul, Selasa (26/3).

Menurut, Kiai Ikhsan, generasi pesantren harus berperan aktif. Akhlaq yang ditempa di pesantren itulah yang menjadi bekal utama dalam berperan di masyarakat. 

PKB Kab Tegal

“Dengan akhlaq, generasi santri akan menjadi penentu Indonesia kita.” tegasnya. 

PKB Kab Tegal

Selain itu, Kiai Ikhsan juga menjelaskan, pesantren juga bertugas mengembangkan ilmu-ilmu agama yang sesuai dengan ahlusunnah wal jamaah.

“Keilmuan yang sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jama’ah sudah diwariskan para ulama dan kiai kita. Mari kita jaga dengan sebaik mungkin,” lanjutnya. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rokhim Bangkit 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Halaqoh, Budaya PKB Kab Tegal

Selasa, 12 Agustus 2014

Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan

Pati, PKB Kab Tegal. Para ulama dan umara serta para pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merapatkan barisan dalam menghadapi tahun politik 2014. Pada tahun ini dipastikan semua pihak sibuk dengan urusan politik sehingga perhatian terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan menjadi berkurang.

Hal tersebut mengemuka dalam acara pertemuan dengan tema “Silaturrahim Ulama bersama Pemangku Kepentingan Kabupaten Pati” yang dihelat di Pesantren putri Roudloh At-Thahiriyyah Kajen-Margoyoso-Pati, Jawa Tengah (15/1), kemarin siang.

Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadapi Tahun Politik, Ulama-Umara Pati Rapatkan Barisan

Perhelatan yang diisi dialog itu menghadirkan empat narasumber: Bupati Pati H Haryanto SH MM Msi, Komandan Kodim 0718 Pati Letkol Inf Hery Setiono, Kepala Polres Pati AKBP Dr Bakharuddin MS SIK Msi, dan Pengasuh Pesantren putri Roudloh At-Thahiriyyah KH A Muadz Thohir. Para narasumber diberikan waktu masing-masing 20 menit oleh moderator KH Minanurrahman MSi untuk presentasi.

PKB Kab Tegal

Bupati Pati H Haryanto yang menjadi pembicara kunci mengatakan, perhelatan tersebut merupakan acara spesial lantaran undangan kepada seluruh peserta ditandatangani langsung oleh dirinya. Selain itu, juga diparaf oleh Kapolres, Dandim, serta KH A Muadz Thohir. Padahal, biasanya hanya diteken Sekretaris Daerah.

“Kondisi Pati yang memprihatinkan ini, baik fisik maupun nonfisik harus menjadi tanggung jawab bersama. Apa artinya bupati dan wakil bupati jika tidak didukung oleh seluruh komponen dan stakeholders lainnya. Yang jelas, membangun moral dan karakter masyarakat lebih sulit daripada infrastruktur,” kata bupati yang sangat religius tersebut.

PKB Kab Tegal

Menurut KH A Muadz Thohir, acara tersebut diikuti setidaknya 250 orang terdiri dari para ulama dan tokoh masyarakat, perwakilan ormas keagamaan, seluruh SKPD Pemda Pati, jajaran Polres Pati, serta jajaran Komandan Distrik Militer 0718 Pati. “Selain itu, pimpinan DPRD Pati dan seluruh muspika se-kabupaten,” ujarnya.

Kiai flamboyan yang juga Musytasyar PCNU Pati ini berharap, kegiatan tersebut tak hanya didukung oleh para ulama, khususnya pengurus NU. Tetapi mereka juga harus turun tangan membenahi karut marut masyarakat yang sudah parah. “Saya sangat rindu situasi Pati 15 tahun silam yang sangat religius dan berdedikasi. Oleh karena itu, saya minta para kiai turut merapatkan barisan,” harapnya.

Pertemuan ulama-umara tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan dijadikan acuan dasar dalam membangun Pati ke depan, khususnya dalam rangka turut menjaga keamanan menjelang hajatan demokrasi 2014 yang tinggal tiga bulan lagi. (Musthofa Asrori/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren, Ulama PKB Kab Tegal