Jumat, 30 Oktober 2015

Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung

Jakarta, PKB Kab Tegal



Banyak manfaat positif yang sudah dirasakan langsung masyarakat berkat program Dana Desa. Program ini pertama kali digulirkan tahun 2015 dengan jumlah Rp20,7 triliun untuk 74.093 desa.

Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung (Sumber Gambar : Nu Online)
Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung (Sumber Gambar : Nu Online)

Dana Desa Serap 2,6 Juta Tenaga Kerja Desa Langsung

Meski tahun pertama dan baru pertama kali dalam sejarah ada dana APBN langsung dialokasikan ke desa, namun ternyata Dana Desa 2015 sudah mampu memberi kontribusi kongkret terhadap desa, yakni terkait peningkatan sarana prasarana dan layanan dasar, sarana prasarana ekonomi, serta penyerapan tenaga kerja.

PKB Kab Tegal

"Rata-rata jumlah penyerapan tenaga kerja langsung sebagai kontribusi Dana Desa di bidang pembangunan fisik adalah 2.657.916 orang. Ini sifatnya cash for work bagi masyarakat desa," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, Rabu (16/3/2016).

PKB Kab Tegal

Dana Desa tahun 2015 memang diprioritaskan untuk membangun infrastruktur yang bersifat padat karya dan tidak boleh dikontraktualkan. Bahan baku pembangunan dari desa, pekerjanya dari desa, sehingga Dana Desa itu benar-benar berputar di desa.

"Dana Desa tahun 2015 juga telah memberi kontribusi positif terhadap upaya penanggulangan kemiskinan pada 66,9% Desa," imbuh Menteri Marwan.

Penggunaan Dana Desa 2015 digunakan untuk pelaksanaan pembangunan desa sebesar 89%, belanja pemerintahan desa 6%, pembinaan kemasyarakatan 3%, dan pemberdayaan masyarakat sebesar 2%.

Terkait Dana Desa 2016, Menteri Marwan kembali mengingatkan bahwa jumlahnya sudah dinaikkan menjadi Rp47 Triliun dan tahun 2017 akan dinaikkan lagi menjadi Rp81,1 triliun. "Kenaikan Dana Desa ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemerintahan Presiden Jokowi yang menjadikan desa sebagai pondasi pembangunan nasional," ucapnya.

Sebagai menteri yang bertugas mengawal proses pembangunan desa, Menteri Marwan mengakui bahwa tantanga terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana memberi pemahaman pada masyarakat desa dalam menjalankan kegiatan dengan baik. Apalagi jumlah desa sudah mencapai 74.754 dengan berbagai tipologi dan memiliki perbedaan kapasitas yang masih sangat lebar.

Sebagai gambaran, lanjut Menteri Marwan, 45% desa di Indonesia adalah desa tertinggal dan 18,25% merupakan desa sangat tertinggal. Butuh upaya pengawasan dan pendampingan semua pihak sehingga kewenangan desa maupun Dana Desa dipakai dengan maksimal dan tanpa penyimpangan.

"Kami sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Desa No.21/2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016. Ini bisa menjadi panduan teknis bagi desa dalam melakukan pembangunan di desanya," terang Menteri Marwan. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Nasional PKB Kab Tegal

UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara

Solo, PKB Kab Tegal -

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mereka miliki. Setelah berhasil dengan 6 program sarjana dan satu pascasarjana, kini UNU Surakarta berencana untuk membuka dua program baru, yakni S1 Teknik dan program doktor (S3) Islam Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Rektor UNU Surakarta Mufrod Teguh Mulyo dalam rapat senat terbuka pada Wisuda XIX Program Sarjana dan Magister di Kampus UNU Mojosongo, Jebres, Surakarta, Sabtu (25/2).

UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

UNU Surakarta Target Buka Program Doktor Islam Nusantara

“Kami optimis tahun depan dua program itu dibuka. Keduanya sudah diajukan ke Kementerian Agama dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan,” papar Mufrod.

Dijelaskan Mufrod, untuk Program Pascasarjana yang sudah ada, yakni Studi Magister (S2) PAI telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT.

Saat ini, imbuh Mufrod, UNU juga telah mengadakan berbagai kerja sama dengan beberapa pihak, untuk mengenalkan UNU di tingkat Internasional. Salah satunya dengan mengadakan pertukaran dosen, dengan Universitas Malaysia dan Universitas of Kuala Lumpur.

Dalam kesempatan tersebut, Mufrod juga memberikan pesan kepada para wisudawan agar dapat menjaga nama baik UNU dan mampu bersaing dengan universitas lainnya.

PKB Kab Tegal

Sebanyak 227 mahasiswa mengikuti proses wisuda. Para wisudawan tersebut berasal dari enam program studi yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen, Hukum, Teknik, Hukum Keluarga (Ahwal Sakhsiyah), dan Magister PAI. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal

Kamis, 29 Oktober 2015

Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Pesantren Nurul Qadim Kabupaten Probolinggo tengah mempersiapkan diri sebagai tuan rumah bahtsul masail yang diikuti di Pesantren se-Jawa-Madura pada Rabu 23 Maret 2016. Pihak pesantren telah menyebar undangan kepada pengurus 350 pesantren yang ada di Jawa dan Madura.

Untuk kedua kalinya Pesantren Nurul Qadim menyelenggarakan Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) yang beralamat di Jalan KH Hasyim Minu, Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim (Sumber Gambar : Nu Online)
Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim (Sumber Gambar : Nu Online)

Delegasi 350 Pesantren Akan Bahas Masalah Aktual Agama di Pesantren Nurul Qadim

Mereka yang diundang antara lain Pesantren Lirboyo, Pesantren Sidogiri, Pesantren Langitan, Pesantren Pacul Gowang, Pesantren Al-Anwar,  Pesantren Buntet Cirebon, Pesantren Sukorejo-Situbondo, Pesantren Bata-Bata Pamekasan, Pesantren Kaliwungu, Pesantren Ploso, Pesantren Genggong, Pesantren Darussalam, Pesantren Nurul Kholil Bangkalan, dan lain-lain dari berbagai pesantren salaf se-Jawa Madura.

PKB Kab Tegal

Sebab Dinamika Perubahan zaman yang semakin Dinamis, dan diskursus perkembangan teknologi serta peradaban yang terkadang bersebrangan dengan nilai-nilai agama membuat pesantren salaf beserta para ulama dituntut untuk memberikan solusi actual serta berimbang dengan kondisi masyarakat indonesia.

PKB Kab Tegal

Beberapa tema yang akan dibahas kali ini antara lain hukum melindungi kaum (Lesbian Homosexual, Biseksual, Transjender (LGBT), polemik Islam Nusantara, transplantasi gelap, polemik seputar perlunya sertifikasi jilbab halal MUI, dan hukum memutus silaturahmi di media sosial.

Menurut Ketua Yayasan Pesantren Nurul Qadim KH Abdul Hadi Noer, "Kegiatan ini penting untuk membangkitkan semangat para penerus ulama untuk menghidupkan syiar salaf. Adanya FMPP ini setidaknya memunculkan solusi bagi problematika umat.

"FMPP kali ini berbeda dengan FMPP perdana yang dilaksanakan sebelumnya di Pesantren Nurul Qadim. Kenapa? Karena pada kali ini ditutup oleh Rektor Universitas Al-Ahgaf Hadlramaut pada malam Jumatnya," kata Kiai Hadi Noer. (Moh Nasirul Haq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Syariah PKB Kab Tegal

Rabu, 28 Oktober 2015

Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat Muslimat NU melakukan penandatanganan kerja sama dengan LAZISNU dalam pembentukan Jaringan Pengelola Zakat Infak Sedekah (JPZIS). Penandatangan kerjasama dilakukan pada ? Ahad (16/7) di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.

?

Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Kerja Sama Pembentukan JPZIS dengan LAZISNU

Dengan penandatanganan kerjasama tersebut memungkinkan Muslimat NU mengumpulkan dan mengelola dana ZIS dari dan kepada masyarakat.

“Ada peratutan terbaru yang harus ditaati dalam tata kelola zakat. Bahwa Muslimat NU menjadi salah satu Jaringan Pengelola ZIS di bawah LAZISNU. Nantinya pengumpulan dan pengelolaan ZIS dilakukan oleh Muslimat NU, tetapi pelaporannya tetap diserahkan ke LAZISNU sebagai lembaga yang memiliki wewenang dalam pengumpulan dan penyaluran ZIS,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.

Perempuan yang juga Menteri Sosial itu menuturkan langkah tersebut sebagai penguatan seluruh komponen NU untuk meningkatkan peran bagi bangsa dan negara.

PKB Kab Tegal

“Karena dalam kesempatan ini juga hadir perwakilan lembaga-lembaga dan banom NU, saya mengajak bahwa ini akan menjadi penguatan NU secara menyeluruh untuk meningkatkan peran di masyarakat,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan, format kerja sama dengan LAZISNU tersebut sebagai upaya penguatan dan peningkatan ekonomi di Muslimat NU, sekaligus sebagai peningkatan peran Muslimat NU bagi masyarakat. (Kendi Setiawan/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal

Minggu, 25 Oktober 2015

Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis

Depok, PKB Kab Tegal. Upaya sistematis untuk memfasilitasi pelajar dan santri NU agar sukses masuk PTN dengan menyelenggarakan Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN merupakan pekerjaan luar biasa yang harus dimulai dengan niat yang lurus, lillahi ta’ala. ?

Demikian wejangan dari H Muhyiddin Arubusman, mantan Sekjen PBNU pada Workshop Manajemen Sanlat Sukses Masuk PTN yang diselenggarakan oleh Jaringan Nusantara untuk Sukses Masuk PTN di Villa Multazam Kukusan Depok, 24-25 Desember 2012.

Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Disiapkan Masuk PTN secara Sistematis

Di depan sekitar 20-an panitia manajemen lokal dari 9 kota, Muhyiddin Arubusman menguraikan tentang kebutuhan NU akan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjawab tantangan zaman sehingga NU mampu berperan dalam dinamika kebangsaan dan tidak hanya sebagai penonton seperti terjadi pada saat ini.

PKB Kab Tegal

“Oleh karena itu, kegiatan Sanlat Sukses Masuk PTN ini sangat luar biasa positif untuk mencetak kelas menengah NU yang akan mengisi posisi-posisi strategis di Indonesia 5-10 tahun mendatang,” urai Muhyiddin yang juga merupakan alumni PMII.

PKB Kab Tegal

Pendapat senada dikemukakan Farida Farichah, Ketua Umum PP IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU) yang menggambarkan tentang realitas di komunitas pelajar dan santri NU yang butuh motivasi dan fasilitas agar mampu kuliah di universitas-universitas unggulan.

“Banyak pelajar NU yang kurang percaya diri untuk kuliah di PTN dikarenakan kurangnya informasi dan minimnya motivasi dari lingkungan sekitarnya,” kata Farida yang baru terpilih pada Kongres IPNU-IPPNU di Palembang awal Desember lalu. ? ?

Oleh karena itu, Farida mengatakan bahwa IPPNU sangat mendukung Sanlat tersebut dan siap bersinergi dengan panitia Sanlat terutama untuk mensosialisasikan kegiatan ini di cabang-cabang IPNU-IPPNU.

Sementara itu, Ketua Jaringan Nusantara untuk Sukses Masuk PTN, Achmad Solechan mengatakan bahwa Sanlat Sukses Masuk PTN ini merupakan implementasi dari double track strategy pengkaderan NU, yaitu mencerdaskan pelajar NU agar sukses masuk PTN dan meng-NU-kan pelajar-pelajar cerdas yang umumnya ada di SMA-SMA negeri unggulan.

“Para aktivis PMII UI sudah melakukan gerakan ini sejak tahun 2001 walaupun masih secara sporadis, kini kami mencoba melakukannya dengan lebih sistematis serta melibatkan para aktivis muda NU dari berbagai daerah dan universitas yang peduli terhadap pengkaderan generasi muda NU,” papar Solechan yang juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Forum Alumni PMII UI.

Workshop Manajemen Sanlat Sukses Masuk PTN ini merupakan tahapan pertama dari pelaksanaan Sanlat Sukses Masuk 2013 yang diselenggarakan Jaringan Nusantara untuk Sukses Masuk PTN yang dipelopori oleh Forum Alumni PMII UI dan didukung oleh Bimbingan Belajar Makara Insani. ?

Sejumlah panitia lokal yang hadir adalah para alumni dan mahasiswa UI, UNJ, ITB, UPI, Undip, STAINU Jakarta dan sebagainya. ? Workshop ini juga dihadiri oleh Dr. Syahrizal Syarief, Wakil Sekjen PBNU yang juga Dosen FKM UI. ? Selain itu, juga tampak hadir sejumlah pengurus Forum Alumni PMII UI seperti Iqbal Saryudin, Hafidz, Dwi Nugroho, Agu s Mizuno, Abdurrahman, Senja Bagus Ananda, Hasyim, Wildan, Ana Farihah dan lain-lain serta Ketua PMII Cabang Depok, Woro Rahmat Hidayat.

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Alfannya

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Pesantren, Hadits PKB Kab Tegal

Sabtu, 24 Oktober 2015

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif

Lampung Selatan, PKB Kab Tegal - Juara Liga Santri Nusantara (LSN) Region Sumatera VIII-Lampung, Pesantren Al-Huda FC terus melakukan latihan di lapangan sepakbola Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan. Kini mereka memasuki latihan keempat kalinya.

Demikian disampaikan Munir A Haris selaku Koordinator Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII-Lampung di sela-sela silaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Huda Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (13/10).

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif

“Pesantren Al-Huda FC adalah Juara I Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII-Lampung yang telah menyisihkan 47 klub pesantren lainnya dalam LSN Region Sumatera VIII-Lampung yang telah digelar 28-31 Agustus 2017 lalu di Lapangan Merdeka Batanghari Kabupaten Lampung Timur,” tambah mantan aktivis PMII Yogyakarta ini.

“Jelang laga seri nasional LSN pekan depan, kami sudah berikhtiar semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami, untuk hasilnya kelak kami pasrahkan kepada gusti Allah, yang terpenting adalah momentum LSN tahun 2017 ini murni menjadi ajang pencarian bibit-bibit atlet sepakbola yang lahir dari rahim pesantren,” kata mantan Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

PKB Kab Tegal

Pelatih Pesantren Al-Huda FC Ustadz Budi berharap, dalam laga seri nasional Liga Santri Nusantara yang akan digelar di Kota Bandung Jawa Barat pada 22-29 Oktober 2017 itu, semoga kami mampu masuk Juara minimal 3 (tiga besar), syukur kami mampu menembus juara 1.

PKB Kab Tegal

Pesantren Al-Huda Karang Anyar Lampung Selatan diasuh oleh KH Ahmad Habib, alumnus pesantren Darussalamah Braja Dewa Way Jepara Kabupaten Lampung Timur asuhan KH Ahmad Shodiq yang juga sebagai Mustasyar PBNU. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Ulama, Tokoh PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Oktober 2015

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis

Pariaman, PKB Kab Tegal. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus terus memotivasi diri agar mempunyai kemampuan menulis dengan baik. Karena dengan kemampuan menulis, mahasiswa akan mampu menuangkan berbagai gagasan, ide dan pemikiran terhadap masalah yang dihadapi masyarakat dengan menawarkan berbagai solusi.

Hal itu diungkapkan wartawan PKB Kab Tegal di Sumatera Barat, Armaidi Tanjung pada follow up PMII Kota Pariaman, Jumat (9/10) di sekretariatnya di Simpang Jagung, Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Follow up yang dipandu Paisal Amri Tanjung, diikuti mahasiswa kader  PMII dari STIT Syekh Burhanuddin dan STIE Sumatera Barat.

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis

"Dengan demikian, jika seorang mahasiswa sudah terbiasa menulis, maka akan lebih memudahkannya untuk menyelesaikan tugas menulis tersebut. Banyak mahasiswa yang terkendala menyelesaikan kuliah untuk meraih sarjana karena ketidakmampuan menulis dengan baik," kata penulis buku Pariaman Dulu, Kini dan Masa Depan ini.

PKB Kab Tegal

Momok yang menakutkan bagi mahasiswa menulis, kata Armaidi, adalah malas untuk memulainya. Padahal kunci menulis tersebut tidak banyak, hanya dua saja. Pertama, rajin-rajin membaca, bisa membaca buku, koran, majalah, atau bahan bacaan lain yang bermanfaat. Kedua, mulailah menulis. 

“Jangan harap bisa menulis, kalau mahasiswa sendiri tidak pernah mau memulainya,” ujar pendiri PMII Kota Pariaman ini.

PKB Kab Tegal

Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin, Paisal Amri Tanjung  menyebutkan, materi teknik menulis bagi mahasiswa ini penting bagi kader PMII. "Makanya kami merasakan betapa pentingnya kemampuan menulis bagi seorang mahasiswa. Meski kami semua belum tentu menjadi penulis top, tetapi pengetahuan betapa pentingnya peran menulis dalam kehidupan ini semakin jelas," kata Paisal.

Untuk itu, kata Paisal, materi ini akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Sehingga kader PMII di Kota Pariaman semakin termotivasi. Apalagi yang menyampaikan materinya sudah menulis belasan buku. "Kami bisa lebih banyak belajar soal menulis ini dengan narasumber," kata Paisal menambahkan.

Keterangan foto: Armaidi Tanjung (tengah) menyampaikan materi diantara sebagian peserta follow up PMII di Kota Pariaman, Jumat (9/10/2015).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Aswaja PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Oktober 2015

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? .? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan

Pada Jumat pertama Ramadhan kali ini, kata yang paling tepat terlontar dari lisan kita adalah “alhamdulillah”. Patut kita syukuri bahwa kita masih berjumpa dengan bulan paling agung dan berlipatnya keutamaan-keutamaan di dalamnya. Betapa banyak orang-orang yang tahun lalu bersuka cita merayakan lebaran, tapi sekarang sudah terbujur di liang kuburan. Kita pun tidak pernah tahu, kapan kita semua bakal menyusul mereka: setelah Ramadhan tahun ini ataukah di dalam Ramadhan ini? Yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan ikhtiar ibadah kita dalam setiap hari, setiap jam, setiap detik, pada bulan suci ini.

PKB Kab Tegal

Hadirin hafidhakumullâh,

PKB Kab Tegal

Dalam setiap literatur keagamaan kita hampir selalu dijumpai bahwa definisi puasa adalah al-imsâk, yang berarti menahan. Dalam ilmu fiqih, al-imsâk dimaknai sebagai menahan makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Di dunia tasawuf, al-imsâk memiliki arti lebih dalam lagi, yakni menahan dari setiap hal yang membuat seorang hamba lalai dari Allah. Puasa adalah momentum penjernihan jiwa, penyucian batin, dan taqarrub kepada Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?

“Setiap amal kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, kata kunci dalam puasa adalah menahan atau mengendalikan. Puasa adalah madrasah bagi tiap individu untuk tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga mengendalikan diri dari segenap perilaku yang mubazir, keinginan-keinginan yang tidak penting, serta akhlak-akhlak tercela semacam tamak, angkuh, pamer, bohong, bangga diri, berfoya-foya, atau meremehkan orang lain.

Ibadah puasa Ramadhan merupakan wahana pendidikan rohani agar kita piawai menahan diri dari godaan dan kuasa nafsu jasmaniah dalam berbagai bentuknya. Dengan begitu, para mukmin yang berpuasa diharapkan dapat meraih derajat lebih tinggi sebagai orang yang bertakwa (muttaqin). Pertanyaannya adalah sejauh mana kualitas kita dalam ikhtiar “menahan” (al-imsâk) itu?

Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullâh,

Kenyataan yang sering kita jumpai, hadirnya bulan puasa Ramadhan selalu berbanding lurus dengan tingkat konsumsi di berbagai sektor. Di bulan Ramadhan, persediaan makanan cenderung bertambah ketimbang hari biasanya, barang-barang dagangan pun kian laris, dan pusat-pusat perbelanjaan kita ramai diserbu orang. Tiba-tiba saja harga kebutuhan pokok di pasar ikut naik. Kondisi ini bahkan sudah berlangsung sejak sebelum memasuki awal bulan Ramadhan.

Selain sektor makanan dan minuman, peningkatan konsumsi juga terjadi pada “kebutuhan” sandang seperti baju koko, busana muslimah, sarung, mukena, peci dan seterusnya. Tradisi lebaran yang seolah menwajibkan warga Indonesia untuk tampil serba baru membuat kebutuhan belanja mereka berlipat ganda. Belum lagi, mudik yang mensyaratkan para pelakunya untuk memiliki kekayaan lebih, baik untuk kebutuhan transportasi maupun saat di kampung halaman.

Tak ada masalah apabila apa yang diikhtiarkan memang benar-benar merupakan kebutuhan. Yang sangat tidak dianjurkan adalah saat kita serius membelanjakan sesuatu yang sebatas “keinginan”. Di sinilah kita belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran yang hanya didasarkan pada nafsu, gengsi, atau pamer, tak layak disebut kebutuhan. Nah, puasa menjadi sarana penempaan seorang hamba agar istiqamah bertahan (al-imsâk) di jalur kesederhanaan sebagaimana diteladankan Rasulullah. Puasa melatih manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, bukan semata keinginan-keinginan.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’râf (31) kita juga diingatkan,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Pesan “jangan berlebih-lebihan” pad ayat ini menjadi standar atau syarat setelah Allah mempersilakan anak cucu Adam untuk berbusana dan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya. Demikian, semoga Ramadhan kali ini kita sanggup lebih dari sebatas puasa jasmani, tapi juga puasa rohani, dalam pengertian sungguh-sungguh mengendalikan musuh terbesar manusia, yakni nafsu, untuk memperoleh kebahagiaan hakiki kelak bersama Allah.

Khutbah II



? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Alif Budi Luhur)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Ahlussunnah, Hikmah PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Oktober 2015

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU

Surabaya, PKB Kab Tegal - Kementerian Sosial (Kemensos) melibatkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sahabat Taruna Tanggap Bencana (Tagana). Kementerian ini mengukuhkan Banser ke dalam barisan Tagana, relawan khusus darurat bencana bentukan Kemensos di Waduk Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, Sabtu (16/7).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, Banser digandeng karena di organisasi semi militer NU ini sudah terbentuk pasukan khusus penanganan bencana, yakni Banser Tanggap Bencana (Bagana).

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU

Karena itu, Kemensos merasa perlu memfasilitasi sumber daya itu untuk dilatih pengetahuan dan teknik penanganan bencana.

PKB Kab Tegal

"Banser merupakan elemen strategis yang sudah lama ada di negeri ini. Setiap ada bencana Banser selalu ada ikut membantu. Kebetulan di Banser ada Bagana, kita fasilitasi dengan pelatihan, kita tambahi bimteknya," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Tercatat ada 274 kabupaten/kota di negeri ini rawan dilanda bencana. Sebagian besar di antaranya berada di Jawa Timur.

PKB Kab Tegal

"Hari ini Bandara Abdul Rahman Saleh Malang ditutup karena semburan abu Gunung Bromo. Jatim juga pernah dilanda bencana gempa karena letusan Kelud. Hari ini di beberapa daerah di Jatim juga masih ada yang terkena banjir," tegas Khofifah.

Karena itu, kondisi ini sangat menuntut sensitivitas masyarakat untuk korban ketika bencana melanda suatu daerah. "Di sini pentingnya Tagana, Bagana, lembaga dan elemen masyarakat lain membantu warga terdampak bencana," ujarnya.

Sementara itu Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni mengatakan bahwa Banser berdiri di semua daerah di negeri ini. Setiap Banser memiliki Bagana. "Banser sebetulnya sudah biasa turun membantu ketika terjadi bencana. Sekarang tinggal ilmunya saja yang perlu ditambahi," tuturnya. (Abdul Hady JM/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Ubudiyah PKB Kab Tegal