Sabtu, 07 Oktober 2017

Santri Pacitan Pamerkan Produk Unggulnya di Hari Santri

Pacitan, PKB Kab Tegal. Tidak kurang dari 20 stand milik pesantren, madrasah, kampus, dan  badan otonom Nahdlatul Ulama, dan masyarakat umum ikut meramaikan Pameran Kreatif Santri yang digelar dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional 22 Oktober di alun-alun Pacitan. Stand ini menampilkan berbagai macam produk unggulan milik para santri dan warga NU.

Beberapa produk unggulan dipamerkan dalam stand yang masing-masing berukuran 3×3 M itu, diantaranya baju muslim- muslimah, seragam NU, kain batik, berbagai buku bacaan, kaligrafi, aksesoris NU, poto pendiri NU dan kiai pesantren, serta aneka produk makanan.

Santri Pacitan Pamerkan Produk Unggulnya di Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Pacitan Pamerkan Produk Unggulnya di Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Pacitan Pamerkan Produk Unggulnya di Hari Santri

Sejak dibuka pada Kamis sore (20/10) oleh Wakil Bupati Pacitan H Yudhi Sumbogo, stand ini ramai didatangi para pengunjung. Mereka datang dari berbagai latar belakang. 

Pengunjung juga dihibur dengan berbagai jenis penampilan santri yang berada di panggung utama acara. Selain itu, pengunjung dimanjakan pula dengan aneka jenis hidangan yang tersedia di kedai-kedai yang berdiri disisi lokasi pameran.

PKB Kab Tegal

Stand pameran yang digelar hingga Ahad 22 Oktober besok ini, dibuka tiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WIB. 

Sekretaris panitia hari santri Pacitan, Gus Zaki Alwan mengatakan, pameran kreatifitas santri ini digelar sebagai sarana mempromosikan produk yang dihasilkan oleh para santri dan warga Nahdliyin Pacitan.

"Pameran ini sebagai sarana memperkuat ekonomi santri, " terangnya kepada PKB Kab Tegal.

Wakil Bupati H Yudhi Sumbogo yang didaulat membuka pameran mengapresiasi pameran kreatifitas santri ini. "Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan sangat mengapresiasi pameran ini. Kami akan mendukung dan mensupport kegiatan hari santri pada tahun-tahun yang akan datang," kata Wabub.

Tampak hadir dalam acara pembukaan, Rais Syuriyah KH Abdullah Sadjad, Ketua PCNU KH Mahmud, Kepala Kankemenag H Nurul Huda, para kiai seperti KH Burhanuddin HB, KH Imam Faqih Sudjak, sejumlah pengurus Banom NU dan tamu undangan lainnya.

PKB Kab Tegal

Selain pameran kreatifitas santri, pada Rabu (18/10) kemarin panitia bekerjasama dengan Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah (FKDT) telah menggelar Lomba Santri Madin. Dengan mempertandingkan lomba baca puisi islami, lomba pidato dan lomba kaligrafi. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam PKB Kab Tegal

Dua Pesan dari Sesepuh Buntet Pesantren

Buntet, PKB Kab Tegal. Sesepuh Pondok Pesantren Buntet KH Nahduddin Royandi Abbas dalam sambutannya pada puncak acara haul almarhumin sesepuh wan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Sabtu (15/4/2017) menyampaikan dua pesan, yakni ikhlas dan jujur.

“Saya selalu berwasiat kepada pesantren, saya selalu berusaha untuk pesantren, saya selalu sangat mengharapkan agar pesantren supaya tetap ikhlas, jujur,” ujar putra bungsu KH Abbas Abdul Jamil itu.

Dua Pesan dari Sesepuh Buntet Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Pesan dari Sesepuh Buntet Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Pesan dari Sesepuh Buntet Pesantren

Kiai yang sejak tahun 1958 tinggal di London, Inggris, itu beralasan bahwa santri harus menjadi contoh.

“Karena kita di pesantren ini menjadi contoh, karena kita di pesantren ini harus bisa dilihat, harus memperlihatkan, harus bisa mencontohkan, bahwa pendidikan pesantren itu dimulai dan dijalankan untuk jujur untuk ikhlas yang sebesar-besarnya,” kata kiai kelahiran 1935 itu.

PKB Kab Tegal

Hal ini pun disampaikan kepada para alumni yang tergabung dalam Forum Silaturahim Buntet Pesantren Cirebon (Forsila BPC) Jakarta Raya saat sowan kepadanya, Jumat, (14/4/2017).

“Kalau kita ikhlas dan jujur, sebentar saja Indonesia akan makmur,” ujarnya. ( M Syakir Niamillah/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kiai, Pahlawan, Ubudiyah PKB Kab Tegal

32.000 Nahdliyin Tegal Gelar Aksi Damai Tolak Lima Hari Sekolah

Tegal, PKB Kab Tegal. Pemberlakukan Lima Hari Sekolah atau Full Day Schooll (FDS) oleh Kemendikbud terus mendapat penolakan disejumlah daerah. Di Tegal, 32 warga Nahdliyin dari berbagai unsur menyuarakan penolakan FDS atau lima hari sekolah dengan aksi damai, Jumat (25/8) siang.?

Peserta aksi damai yang berasal dari pengurus NU dan Badan Otonom NU Cabang, Majelis Wakil Cabang dan Ranting NU, Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU IPPNU, RMI, PMII, FKDT, LP Maarif, Badko TPQ dan masyarakat umum lainnya itu melakukan longmarch dari halaman Gedung PCNU hingga Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa).

32.000 Nahdliyin Tegal Gelar Aksi Damai Tolak Lima Hari Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
32.000 Nahdliyin Tegal Gelar Aksi Damai Tolak Lima Hari Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

32.000 Nahdliyin Tegal Gelar Aksi Damai Tolak Lima Hari Sekolah

Aksi damai dikawal langsung oleh Bupati Tegal Enthus Susmono yang menaiki mobil Jip bersama Rais Syuriyah PCNU, KH Chambali Utsman, Ketua PCNU H Akhmad Wasyari dan sejumlah kiai serta tokoh NU.?

Sepanjang perjalanan peserta aksi damai yang berpakaian serba putih mengumandangkan lagu Syubbanul Wathon yang dipandu koordinator Lapangan Zaki Mubarok. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster yang berisi tentang penolakan FDS.

Di antaranya, "Sekolah Terus Kapan Ngajine", "Hilangkan Full Day School", "SMK NU Menolak FDS", "Pendidikan Karakter Yes, Lima Hari Sekolah No".

PKB Kab Tegal

Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal, H Nurkholis mengatakan, unjuk rasa ini digelar untuk menuntut pembatalan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017. Peraturan tersebut dinilainya bisa menghilangkan keberadaan MDA.

"NU punya andalan pendidikan yaitu madrasah. Kita juga punya TPQ. Itu jam pembelajarannya mulai jam 15.30 sampai 16.30. Kalau ini (FDS) diberlakukan, sama saja membunuh madrasah," ucapnya didampingi Korlap Zaki Mubarok.

Dalam unjuk rasa itu, dia mengaku tidak akan menuntut Mendikbud diganti, tapi hanya ingin agar kebijakan tersebut dibatalkan. Aksi unjuk rasa itu, rencananya akan dilanjutkan di Jakarta dengan massa yang lebih banyak lagi. Namun, rencana itu dilakukan jika Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tidak dibatalkan.

"Walaupun nanti presiden mengeluarkan kepres tapi permendikbud itu belum dihapus, terpaksa kami akan menggruduk ke Jakarta," tegasnya.

PKB Kab Tegal

Dia menambahkan, aksi unjuk rasa itu diikuti oleh 32.000 orang yang berasal dari berbagai komponen dan lembaga pendidikan NU. Mereka dengan rela datang ke Gedung NU untuk menyerukan tentang penolakan tersebut. Termasuk Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) juga turut hadir dalam aksi itu.

"Di Kabupaten Tegal sudah ada sekolah yang memberlakukan FDS. Tapi mayoritas SMA Negeri," pungkasnya.

Selain menggelar longmarch, aksi damai juga diisi dengan istighosah didepan Taman Rakyat Slawi (Trasa) dipimpin sejumlah kiai NU. Aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. (Hasan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Jumat, 06 Oktober 2017

Madrasah Miftahul Ulum Sabet Juara Cerdas Cermat Maarif NU Kaliori

Rembang, PKB Kab Tegal - Dua santri-santriwati terbaik Madrasah Miftahul Ulum Desa Babadan Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang berhasil meraih trofi untuk juara satu lomba cerdas cermat agama (LCCA). Mereka mengungguli lawannya dalam ajang bergengsi Pekan Madaris XVII LP Maarif NU Kecamatan Kaliori di Desa Dresi Kulon, Sabtu-Ahad (9-10/4).

Perlombaan yang diikuti 20 madrasah? terdiri atas 16 Madrasah Diniah dari Kecamatan Kaliori dan 4 dari Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Semua mengantarkan Sifaul Jannah (12) dan Miftuhul Huda Ihsani (13) keduanya masih duduk di bangku kelas lima madrasah ibtidaiyah.

Madrasah Miftahul Ulum Sabet Juara Cerdas Cermat Maarif NU Kaliori (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah Miftahul Ulum Sabet Juara Cerdas Cermat Maarif NU Kaliori (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah Miftahul Ulum Sabet Juara Cerdas Cermat Maarif NU Kaliori

Kepala MI Miftahul Ulum menyatakan bangga atas prestasi yang diraih oleh anak didiknya. Ia mengaku ini merupakan juara cerdas cermat pertama yang diperoleh MI Miftahul Ulum.

PKB Kab Tegal

"Saya cukup bersyukur dengan perolehan juara santri kami. Kami tidak dapat mengira jika madrasah kami dapat menjuarai Lomba Cerdas Cermat Agama.”

Sementara itu, Ketua LP Maarif NU Kaliori KH Mochamad Harri menjelaskan, lomba cerdas cermat merupakan ajang bergengsi yang menjadi tolok ukur kecerdasan seorang santri madrasah dalam hal agama.

Kiai M Harri bersyukur bahwa juara lomba ini diraih oleh madrasah yang baru. Tidak menutup kemungkinan akan lahir generasi NU yang cerdas di setiap wilayah secara merata. (Ahmad Asmui/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Pertandingan PKB Kab Tegal

PBNU Inventarisir 2,4 Hektar Tanah di Parung

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan inventarisasi aset NU berupa tujuh sertifikat atas tanah seluas 2,4 hektar yang berlokasi di Parung, Jawa Barat, Selasa (28/5) kemarin.?

PBNU Inventarisir 2,4 Hektar Tanah di Parung (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Inventarisir 2,4 Hektar Tanah di Parung (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Inventarisir 2,4 Hektar Tanah di Parung

Bendahara Umum PBNU H. Bina Suhendra yang bertindak sebagai penasehat tim pengelola aset, mengatakan riwayat tanah seluas 2,4 hektar tersebut sebelumnya dibeli oleh H Danial Tanjung sebagai kuasa PBNU. Setelah dikelola dengan didirikan gedung lembaga pendidikan di atasnya, tanah tersebut selanjutnya diserahkan kembali ke PBNU melalui wakaf dengan nadzir H. Abdul Azis, salah seorang mantan Ketua PBNU.

Serah terima sertifikat dilakukan secara langsung, dengan disaksikan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Ketua Lembaga Perekonomian PBNU H. Mustolihin Madjid.?

PKB Kab Tegal

"Alhamdulillah, amanah Munas dan Konbes tahun 2002 dan Muktamar 2004 dan 2010 tentang inventarisasi aset bisa dijalankan dengan baik. Selanjutnya ini akan memudahkan dalam inventarisasi aset yang sekarang memang sedang dikerjakan," ungkap Bina.?

Bina menambahkan, sudah adanya bangunan lembaga pendidikan tanah di Parung tersebut, yaitu kampus ? Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU), PBNU selanjutnya akan melakukan pengembangan. Asrama dosen dan mahasiswa dalam waktu dekat akan menyusul didirikan. "Menyusul nanti juga akan dibangun kampus S2 STAINU. Ini adalah bentuk komitmen NU dalam pengembangan bidang pendidikan, disamping pendidikan agama juga perguruan tinggi," tambahnya.?

PKB Kab Tegal

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, mengapresiasi serah terima sertifikat aset tersebut. ? "Alhamdulillah, setelah sempat tertunda beberapa kali akhirnya hari ini bisa dilakukan serah terima aset. Ini pengakuan yang sangat bagus," kata Kiai Said.?

Setelah tanah di Parung, Bogor, Kiai Said menambahkan, dalam waktu dekat yang juga akan diinventarisasi adalah tanah di Batam Center, Kepulauan Riau, tanah di Jalan Kawi Kawi, Jakarta Pusat, tanah di Tomang, Jakarta Barat, dan sejumlah aset lainnya. Untuk aset yang sudah selesai diinventarisasi antara lain Rumah Sakit Islam Demak, Rumah Sakit Islam Surabaya dan lembaga pendidikan berupa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES), dengan nilai lebih dari Rp 1 Triliun.

Penulis: Samsul Hadi

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail, Kajian Sunnah, Nasional PKB Kab Tegal

Kamis, 05 Oktober 2017

Hasyim: "Agama-agama Harus Sadar"

Jakarta, PKB Kab Tegal. Terpilih menjadi salah satu presiden Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian (World Conference on Religion for Peace/WCRP), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi tak mau menyia-nyiakan posisi tersebut. Misi Islam moderat akan dibawanya pada organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh lintas agama dari seluruh dunia itu.

Selain akan berkoordinasi dengan presiden lainnya untuk mengetahui posisi dan kapasitas program WCRP, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur ini mengatakan akan berupaya untuk memberikan semacam pencerahan kepada semua agama terkait dengan maraknya berbagai konflik yang bernuansa agama.

Hasyim: Agama-agama Harus Sadar (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim: Agama-agama Harus Sadar (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim: "Agama-agama Harus Sadar"

“Bagaimana caranya agara agama-agama ini dapat membedakan antara faktor-faktor konflik yang disebabkan oleh karater agama dengan konflik yang sebenarnya bukan agama tapi kemudian di-agama-kan,” kata Hasyim kepada PKB Kab Tegaldi Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (6/9).

Hasyim mengatakan hal ini usai menerima rombongan dari Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), antara lain Djohan Effendi (Ketua Umum), Johanes N Hariyanto, SJ (Ketua) dan Siti Musdah Mulia (Sekretaris Umum). Djohan Effendi merupakan salah satu peserta dari Indonesia yang turut dalam WCRP di Kyoto, Jepang, 25-29 Agustus lalu.

Dijelaskan Hasyim, tidak semua konflik antar-umat beragama, sumbernya adalah agama itu sendiri. “Harus dibedakan. Misalnya, (Presiden Amerika Serikat, George) Bush menyerang Irak. Dia bilang itu crushade (perang salib, red), tapi sebetulnya dia kan cari minyak. Nah, penggunakan label agama ini yang kemudian menimbulkan jihad. Artinya, ekstrimitas ditimbulkan oleh faktor ekonomi dan hegemoni serta imperialisasi,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Disadari mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim ini, banyak hal yang terkait dengan persoalan umat beragama yang berpotensi menimbulkan konflik, seperti faktor kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan sosial, dan sebagainya. Namun, lanjutnya, potensi-potensi konflik tersebut seringkali meletup di kalangan umat beragama dan kemudian dirasakan sebagai konflik agama. Di samping juga pada setiap agama juga terdapat titik ekstrimitas dan liberalitas.

“Nah, di sini agama-agama harus sadar. Jadi, agama-agama harus menarik diri dari keinginan-keinginan penggunaan yang tidak agama terhadap agama,” ungkap Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini.

PKB Kab Tegal

Hal lain yang akan dilakukan Hasyim dalam WCRP adalah akan meneliti sebab-sebab konflik pada internal agama dan pada lintas agama, atau konflik antara-agama dengan faktor kekuasaan. “Misalnya yang terjadi di Libanon, Irak, Pakistan, Thailan,dan sebagainya, kan harus diteliti, semua ada anatominya. Nah, itu kita minta, supaya tokoh lintas agama juga ikut memperhatikan bagaimana proses perdamaiannya,” tuturnya.

Sementara itu, Johanes N Hariyanto, SJ kepada PKB Kab Tegal menjelaskan mengenai posisi dan peran presiden dalam struktur WCRP. Menurutnya, terdapat 44 tokoh mewakili 20 agama atau aliran di dalam agama yang dipilih menjadi presiden. Termasuk di dalamnya adalah Hasyim Muzadi yang mewakili muslim (Sunni) Indonesia.

Keberadaan para presiden itu sendiri, lanjutnya, merupakan pengambil atau penentu kebijakan di dalam WCRP. “Jadi, presiden-presiden ini tugasnya merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah agama atau umat beragama. Sementara, imbuhnya, selaku pelaksana kebijakan tersebut adalah sekretaris jenderal. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, RMI NU, Sunnah PKB Kab Tegal

Pemuda Merauke Serahkan Bantuan untuk Pidie Jaya melalui NU

Jakarta, PKB Kab Tegal?

Para pemuda Kabupaten Merauke, Papua menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Pidie Jaya, Aceh, melalui NU Care Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama. Penyerahan bantuan dilakukan di kantor Lazisnu, gedung PBNU, Jakarta pada Ahad (18/12) malam. Penyerahan diwakili Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Merauke Syamuhar M Zein ditemani Ketua Ikatan Muslim Marind Merauke Burhanudin M Zein dan tokoh Kristen Jermias M. Patty. Sumbangan diterima staf NU Care Lazisnu Nur Hasan.?

Pemuda Merauke Serahkan Bantuan untuk Pidie Jaya melalui NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemuda Merauke Serahkan Bantuan untuk Pidie Jaya melalui NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemuda Merauke Serahkan Bantuan untuk Pidie Jaya melalui NU

Bantuan tersebut digalang berbagai macam organisasi kepemudaan di Merauke. Di antara organisasi kepemudaan yang ikut pada aksi tersebut adalah Gerakan Mahaiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Fatayat NU, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Himpunan Mahasiswa Islam, Pemuda Katolik, Gerakan Muda Kristen Indonesia (Gamki).

“Saya mewakili NU Care Lazisnu mengapresiasi GP Ansor Merauke bersama DPD KNPI Merauke yang telah menggerakkan pemuda melakukan donasi untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah gempa di Pidie Jaya, Aceh,” kata Nur Hasan selepas menerima sumbangan sebesar 5 juta 12 ribu rupih tersebut.?

Menurut Nur Hasan, NU Care Lazisnu selama ini sudah menyalurkan sekitar 505 juta rupiah untuk korban bencana di Pidie Jaya. Bantuan tersebut diserahkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kepada jaringan NU Care Lazisnu di lokasi bencana.?

PKB Kab Tegal

Ia menambahkan, NU Care lazisnu masih membuka donasi untuk disalurkan ke daerah korban. NU Care Lazisnu akan menyalurkannya dengan cara berkoordinasi dengan Pcnu Pidie Jaya yang selama ini melakukan kerja sama.

“Kami bersama LPBINU telah menyalurkan bantuan makanan, peralatan shalat, obat-obatan,” katanya.

PKB Kab Tegal

Menurut Burhanudin Zein, donasi tersebut adalah semangat kebinekaan dari pemuda-pemuda Merauke yang sudah tertanam sejak zaman nenek moyang. Semangat kebinekaan tersebut yang memandang orang lain tidak berdasarkan latar belakang agama, etnis, atau golongan. Ketika mendapatkan musibah di Aceh, pemuda Merauke mengulurkan tangan untuk membantu. ?

Dalam hal kebinekaan, lanjut pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Merauke tersebut, sehari-sehari dilakukan warga Merauke. Mereka menjunjung nilai-nilai kebersamaan tanpa membedakan agama dan etnis.

“Semangat saling membantu terhadap korban bencana alam, kami pemuda Merauke sesuai moto daerah kami, izakod kai, izakod bekai, satu hati satu tujuan,” ungkapnya.?

Dengan moto tersebut, kata salah seorang penasihat GP Merauke tersebut, orang-orang yang berada di perbatasan paling timur Indonesia merasa terhubung dengan warga di wilayah barat Indonesia, yang jauhnya ribuan km.

“Saya pikir ini semangat NKRI yang berada di daerah terpinggir, tapal batas NKRI,” tegasnya.?

Sementara Jermias M. Patty menegaskan, walaupun di Pidie Jaya mayoritas muslim, tapi warga Merauke tidak memandang latar belakang agama. Warga Merauke merasa bersaudara dengan Pidie Jaya yang kebetulan tertimpa musibah. Warga merauke diajari kbinekaan dan solidaritas, termasuk donasi tersebut.?

“Ini harus dipertahankan, tidak memandang dari agama apa, ketika yang lain mendapatkan musibah, maka saling membantu. Ini NKRI, NKRI dilahirkan oleh bermacam-macam agama dan golongan. Jika bencana terjadi di Merauke pasti daerah lain juga akan membantu tanpa melihat latar belakang agama,” jelas dosen hukum Universitas Musamus Merauke tersebut.?

Pria yang pernah aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia di Universitas Katolik Darma Cendekia Surabaya, Jawa Timur ini menambahkan, jika ada orang yang membantu masih melihat latar belakang orang yang dibantu, maka ia tidak dewasa. Apalagi hidup di NKRI yang pada kenyataannya berbeda-beda latar belakang.? (Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal