Jumat, 17 Juni 2016

PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan belasungkawa atas wafat salah seorang gurunya, KH Ahmad Idris Marzuki, Senin (9/6). Menurut Kiai Said, keluarga besar Nahdlatul Ulama kembali kehilangan seorang ulamanya.

Atas nama pribadi dan seluruh warga NU, KH Said Aqil Siroj yang juga tercatat sebagai alumni pesantren Hidayatul Mubtadiien Lirboyo, menyampaikan dukacita mendalam. Di mata Kiai Said, almagfurlah adalah ulama besar yang memiliki sifat zuhud.

PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki

"Saya masih ingat saat Muktamar NU di Lirboyo pada 1999. Saat itu Kiai Idris berusaha keras menyukseskan pelaksanaan Muktamar. Padahal fasilitas pesantren Lirboyo waktu itu tidak seperti sekarang," terang Kiai Said.

PKB Kab Tegal

Dalam pernyataannya, Kiai Said terakhir bertemu Almagfurlah pada 4 Juni 2014 saat bersama-sama menghadiri Haul Pesantren Ploso, Kediri.

"Tidak ada pesan apapun. Beliau masih senyum-senyum. Yang jelas Kiai Idris meninggal dalam kondisi tenang karena meninggalkan murid dalam kondisi yang sudah sangat baik. Jasa beliau sangat besar," tambah Kang Said mengenang pertemuan terakhir di Ploso.

PKB Kab Tegal

Almagfurlah Kiai Idris menurut rencana akan dimakamkan di pemakaman keluarga di area masjid lama pesantren Hidayatul Mubtadiien, Senin (9/6) malam ini. (Samsul Hadi Karim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Aswaja, Budaya PKB Kab Tegal

Selasa, 14 Juni 2016

Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI

Grobogan, PKB Kab Tegal. Pengurus Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah menggelar Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-71 di lapangan komplek pesantren setempat, Rabu (17/8).

Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI

Menurut Pengurus pesantren, Muhammad Mudrik, dari sekitar 2.200 santri, upacara yang dilaksanakan di dalam pesantren ini diikuti sekitar 150 santri salaf dan huffadz.?

"Di sini hanya diikuti oleh santri salaf dan huffadz. Kalau yang santri sekolah formal upacaranya di lapangan desa Brabo bersama masyarakat sekitar," tandasnya.?

Ada yang menarik dalam kegiatan kali ini, semua petugas dan peserta upacara memakai sarung dan baju panjang selayaknya pakaian santri setiap harinya.?

PKB Kab Tegal

Kiai Humaidi Ali selaku pembina upacara mengungkapkan bahwa hal ini merupakan bentuk kebanggaan santri dan manifestasi jiwa nasionalis santri yang tidak patut diragukan.?

"Saya lihat santri pesantren salaf tidak kalah jiwa nasionalismenya dibanding santri atau siswa yang sekolah di madrasah formal, jujur saya merasa terenyuh melihat ini," tandasnya.?

Upacara ini merupakan puncak dari rangkaian acara peringatan pitulasan? (tujuh belasan) dengan berbagai macam kegiatan sebelumnya. Di antaranya lomba sepak bola, balap karung, nontong film sejarah secara bersama-sama, serta aneka macam kegiatan yang lain.

PKB Kab Tegal





Mengenakan sarung juga dilakukan oleh para santri di seluruh pelosok negeri dalam melaksanakan upacara Hari Kemerdekaan RI ke-71 ini. Bahkan, kiainya masing-masing yang menjadi pembina upacara untuk memberikan amanat bahwa mencintai tanah air merupakan warisan para pahlawan yang digelorakan oleh kiai-kiai pesantren dan santri itu sendiri.? (Mundzir/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Halaqoh, Lomba PKB Kab Tegal

Senin, 13 Juni 2016

IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim

Kudus, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kudus bekerjasama BNI Syariah memberikan santunan kepada 100 anak yatim piatu pada Selasa (30/7). Santunan yang berupa dana, bingkisan dan paket sekolah diserahkan di Kantor BNI Syari’ah Jl Ahmad Yani. 

Ketua PC IPNU Kudus Dwi Syaifullah mengatakan umat Islam terutama yang mempunyai kelebihan harta benda wajib memberikan sebagian untuk anak yatim piatu. 

IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim

“Momentum Ramadhan ini kita semua sangat tepat memberikan santunan sehingga IPNU-IPPNU-BNI Syari’ah terpanggil berbagi kebahagiaan kepada sesama,” katanya kepada PKB Kab Tegal. 

Dwi menjelaskan seratus yatim piatu ini yang mendapat santunan berasal dari desa-desa se Kabupaten Kudus. Sementara bingkisan yang dibagikan dipersiapkan oleh BNI Syari’ah. 

“Kerjasama IPNU-IPPNU dengan BNI Syari’ah menjadi berkah tersendiri untuk anak yatim piatu. Semoga saja ke depan, kerjasama ini bisa terjalin terus dengan baik,” harapnya. 

PKB Kab Tegal

Suasana acara santunan sore itu, berjalan meriah. Sebelum penyerahan, para yatim piatu piatu diajak bergembira ria bernyayi bersama. sehingga terlihat keceriaan diantara mereka.

Jajaran BNI Syariah yang diwakili Muttaqin merasa bangga bisa bersama-sama dengan yatim piatu. “Semoga saja apa yang diberikan BNI Syari’ah ini membawa berkah untuk kita semua,” harapnya. 

PKB Kab Tegal

Acara dihadiri puluhan pengurus PC IPNU-IPPNU Kudus dan jajaran direksi, pegawai BNI Syariah. Usai santunan, acara diakhiri dengan buka puasa bersama dan sholat maghrib berjamaah.

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Sholawat PKB Kab Tegal

Jumat, 10 Juni 2016

PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI

Tanger, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko menyambut kunjungan delegasi MPR RI ke Maroko yang dipimpin oleh H Lukman Hakim Saifudin. Delegasi juga mengadakan pertemuan dengan rektor universitas Imam Nafie, Tanger, Rabu (17/4) kemarin.

PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI

Rombongan tiba di Maroko pada tanggal 15 April dan dijadwalkan sampai tanggal 19 April untuk membicarakan peningkatan kerjasama dengan mitrakerja pimpinan Majlis Al-Nuwab (DPR Maroko) dan pimpinan Majlis Al-Mutasyarin (MPR Maroko) serta beberapa instansi yang akan dan telah melakukan kerjasama berbagai bidang antar kedua negara Indonesia-Maroko. 

Dalam pertemuan ini para mahasiswa yang berada di universitas Imam Nafie, Tanger mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dan berdialog seputar sistem pendidikan di universitas tersebut serta keluhan-keluhan yang dialami oleh para mahasiswa Indonesia yang berada di Maroko. 

PKB Kab Tegal

Para mahasiswa menyampaikan penjelasan mengenai sistem pendidikan yang ada di universitas tersebut. Lukman Hakim mengingatkan, hendaknya mahasiswa mampu menerima dan menyikapi dengan arif terhadap sistem pendidikan dan pengajaran disini meski terdapat sedikit perbedaan yang mendasar dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

PKB Kab Tegal

Muannif Ridwan, ketua Tanfidziyah PCINU Maroko menyatakan bahwa ia menyambut baik kunjungan ini karena tujuannya jelas, diantaranya yaitu untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa yaitu mahalnya biaya hidup di Maroko yang jauh lebih tinggi dibanding dengan negara timur tengah lainnya.

Hal lain yang menjadi keluhan para mahasiswa Indonesia adalah sedikitnya para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Maroko.

Melihat kondisi tersebut Lukman Hakim Saifudin beserta rombongan menyatakan kesiapannya untuk mencari solusi yang terbaik bagi para mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa dengan mengusulkan anggaran beasiswa ke Kementerian Agama. 

Sementara itu, H. Abdul Kadir Karding selaku anggota komisi VI DPR/MPR RI menyarankan agar para mahasiswa mampu menggunakan kesempatan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya mengingat banyaknya para pelajar yang ingin belajar ke Maroko namun tidak memiliki kesempatan. Ia juga menambahkan dirinya siap membantu untuk mengusahakan beasiswa tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja menyampaikan informasi kepada para mahasiswa yang hadir. Menurutnya, pada saat melakukan kunjungan pada 8 sampai 13 April lalu, menyatakan bahwa Mahkamah Agung RI memberikan peluang besar bagi para mahasiswa yang ingin menjadi hakim agar secepatnya mendaftarkan diri dengan syarat minimal memiliki gelar master lebih-lebih doktor yang kompeten dalam bidang fikih.

“Tawaran ini lebih di prioritaskan bagi mereka yang memiliki latar belakang pesantren,” ujar H. Tosari Widjaja.

Dalam pertemuan khusus kali ini,  tampak hadir pula Ketua syuriah PCINU Maroko, Alvian Iqbal Zahvan, Lc., Katua Fatayat NU Maroko, Durrotul yatimah, Lc., para mahasiswa delegasi PBNU, sejumlah pengurus PPI Maroko beserta anggotannya, serta Rektor dan civitas akademika universitas Imam Nafie, Tanger.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Kusnadi El-Ghezwa 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, Kiai, Pahlawan PKB Kab Tegal

Kamis, 09 Juni 2016

Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara

Jepara, PKB Kab Tegal - Pertemuan para santri dan alumni tiga pesantren salaf, yakni Sarang, Ploso, dan Lirboyo, serta beberapa pesantren salaf lain berlangsung sukses di Balai Wanita RA Kartini Jepara, Jawa Tengah.

Pertemuan tersebut digelar dalam rangka halal bihalal dan menyatukan visi dan misi dalam menyebarkan dakwah para masyayikh serta menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara

Pertemuan ini tergolong istimewa sebab berhasil menyatukan tiga saudara lama yang jarang bertemu dalam satu forum, yaitu FASS (Forum Alumni Santri Sarang ), IKAP untuk organisasi santri Ploso, dan Himasal (Himpunan Alumni Santri Lirboyo).

Forum silaturahim dan halal bihalal santri Jepara ini digelar Selasa (19/7) malam dan mengusung tema "Mengaji", mengingat pada kesempatan kali ini sengaja panitia mengundang langsung para masyayikh dan asatidz dari ketiga pesantren tersebut.

PKB Kab Tegal

"Kami hanya akan mengundang alumni pondok pesantren yang sudah ada dalam daftar. Mereka yang hadir hanya santri yang sudah istiqamah tinggal di Jepara. Acara intinya silaturahim dan mengaji," ungkap panitia, Akhid Turmudzi.

PKB Kab Tegal

Panitia kali ini mengundang sekitar 800 orang untuk alumni Pesantren Sarang, 300 orang untuk Pesantren Ploso, dan 250 orang untuk Pesantren Lirboyo, serta ratusan lainnya dari pesantren lain. Mereka adalah alumni sejak angkatan pertama sampai yang terakhir dan kini bermukim di Jepara.

"Alhamdulillah saya sangat senang dengan adanya acara ini sebab bisa saling berkomunikasi dengan segenap santri salaf lainnya. Nambah teman, nambah relasi dan nambah pengalaman, selain itu kami sudah rindu dengan para masyayikh mas," ujar salah satu peserta dari FASS, Moh Fatih.

Forum Silaturahim Pesantren Salaf Mengaji ini rencananya menjadi agenda rutinan 3 tahun sekali. Tujuannya untuk mengikat tali persaudaraan meskipun para alumni sudah pulang dari pesantren. (Moh Nasirul Haq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Budaya, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Selasa, 17 Mei 2016

Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Direktur Jenderal Industri Tekstil, Kulit, dan Aneka, Kementerian Perindustrian RI Muhdori mengungkapkan tradisi bersarung yang dilakukan warga NU dan pondok pesantren, memiliki potensi dan peluang positif dilihat dari pemberdayaan ekonomi pesantren. ?

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Sarung Nusantara” yang digelar Lembaga Takmir Masjid Nahdltaul Ulama (LTMNU) di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Kamis (6/4).

Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

“Industri tekstil, di dalamnya termasuk industri sarung, menempati urutan ketiga penghasil devisa negara. Nilai ekspor tahun 2016 sebesar US$ 11,78 miliar (8,22 persen ekspor nasional), dengan surplus USD 4,73 miliar; berkontribusi 1,18 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2016. Industri tekstil juga merupakan satu dari sepuluh industri prioritas dan industri andalan Indonesia 2015-2035,” urai Muhdori.

Muhdori menyebut, pada tahun 2015, dari sisi penyerapan tenaga kerja, industri tersebut menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 2,69 juta orang. Angka ini setara dengan 17,03 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur yang bersifat padat karya.

Oleh karena itu ia mendorong pesantren memanfaatkan peluang tersebut. “Contohnya bila di Cirebon saja ada 27 pesantren dengan rata-rata 200 santri per pesantren. Lalu koperasi pesantren membeli sarung dengan harga dasar 45 ribu dijual 50 ribu, itu akan ada keuntungan untuk pesantren. Jelas ini upaya pemberdayaan umat lewat sarung,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Belum lagi, kata Mudhori bila pesantren bisa memproduksi sarung sendiri, tentu optimalisasi pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan.

Ia juga mengatakan pengembangan tekstil tidak terbatas hanya sarung. “Ketika musim haji, kiai dan satri pondok pesantren minimal kalau tidak berangkat haji bisa bertindak sebagai pemandu manasik. Sekaligus ini bisa dipersiapkan dengan mengenalkan produk pendukung ibadah haji dan umrah,” lanjut Muhdori.

PKB Kab Tegal

Bicara tentang bisnis, kata Muhdori, tidak akan ada habisnya ketika dikaitkan dengan pondok pesantren. “Karena itu pondok pesantren dan NU harus memanfaatkan betul peluang ini, selagi masih terbuka,” tandasnya. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam PKB Kab Tegal

Senin, 16 Mei 2016

SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara

Waykanan, PKB Kab Tegal. Kehadiran bulan Ramadhan tidak disia-siakan oleh SMP Negeri 1 Bumi Agung, Way Kanan. Sekolah yang berada kurang lebih 5 KM ujung perbatasan Way Kanan Lampung dengan kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan, membahas materi Aswaja dan Bela Negara pada Pesantren Ramadhan di aula sekolah setempat.

Salah seorang guru yang juga pemateri dalam pesantren Ramadhan Susan Arisanti berharap, kegiatan ini dapat membentuk insan cendekia yang tawadhu dan moderat untuk Islam yang rahmah.

SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara

“Agama islam tumbuh dalam keselarasan sains dan spiritual. Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya diberi materi tentang Aswaja, ketauhidan, amalan Ramadhan, fiqih, akhlak, namun siswa juga diajak belajar membaca Quran yang benar,” kata Susan, Senin, (22/6).

PKB Kab Tegal

Susan menambahkan, meskipun pesantren ramadhan ini singkat, pihak sekolah berharap menghasilkan sikap tawadhu di kalangan pelajar terhadap orang tua, guru, atau orang lain. Sebab, sikap tawadhu memengaruhi keberkahan sebuah ilmu.

“Setelah tawadhu, siswa diharapkan bersikap moderat guna menunjukkan Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Sehingga paham radikal yang mengancam kedaulatan NKRI bisa ditangkal sejak dini,” ujar aktivis Korps Putri PMII Sumatera Selatan itu.

PKB Kab Tegal

Sementara siswi kelas 8 Devi mengatakan, pesantren Ramadhan sangat bermanfaat. Ia berharap kegiatan itu tidak berlangsung singkat. "Kalau bisa pesantren Ramadhan tahun depan waktunya diperpanjang, bisa lebih dari sepekan karena sangat bermanfaat bagi kami". (Heri Amanudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal