Selasa, 09 Oktober 2012

Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1436H, Ikatan Mahasiswa Nahdliyyin di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) menggelar acara STAN Bershalawat dengan mengusung tema “Bersihkan Hati, Sambut Bulan yang Suci dengan Sholawat Nabi.”

Acara ini telah dipersiapkan dengan waktu yang tidak singkat dan merupakan agenda besar tahunan dari organisasi di bawah naungan KMNU Nasional ini. Pada tahun ini, IMAN STAN menghadirkan tokoh PBNU serta majelis kondang yang dipimpin oleh para habibyang biasa disebut sebagai Majelis Rasulullah.

Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalawat Getarkan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Bertempat di halaman gedung Student Centre STAN Acara dimulai Ahad (7/6) pukul 20.00 WIB dan berakhir pukul 23.30 waktu setempat dengan pra acara pembacaan Ratib oleh Ketua Fosmat (Forum Silaturrahmi Majelis Ta’lim) Bapak KH. Romlihserta pembukaan oleh pembawa acara yang merupakan Mantan Ketua Organisasi penyelenggara, Uluwan Maurits Thuba.

PKB Kab Tegal

Sambutan disampaikan oleh Ustadz Dawud Arif Khan yang merupakan Pendiri Ikatan mahasiswa Nahdliyyin STAN dilanjutkan dengan acara inti, yakni pembacaan maulid oleh Majelis Rasulullah yang sempat menggetarkan seantero kampus yang biasa dijuluki Kampus Ali Wardhana ini.

PKB Kab Tegal

Disusul dengan sambutan dari Bapak Pratin dari perwakilan Sekretariat Kampus STAN yang merupakan Alumni Organisasi IMAN pula. Dilanjutkan dengan mau’idloh Hasanah oleh Habib Hamid Bin Abu bakar sebagai salah satu pimpinan Majelis RasulullahSerta Bapak KH. Ahmad Sudrajat yang merupakan pengurus lembanga PBNU. Animo mahasiswa dan masyarakat begitu tinggi dilihat dari tak sedikitnya peserta yang mengikuti rangkaian acara.

Dalam tausiyahnya, Habib Hamid mengajak hadirin untuk terus mengingat Allah dan bershalawat kepada rasul-Nya, hingga sempat menghadiahkan beberapa amalan agar hidup tentram, yakni sering membaca Al-Qur’an, bershalawat, dan beristighfar.

Ustadz Ahmad Sudrajat mengulas tentang berbagai gejolak politik yang seringkali mengatasnamakan islam di dalamnya disertai dengan beberapa pandangan dan opini terkait di dalamnya yang patut menjadi bahan untuk berhati-hati bagi para Jama’ah khususnya Mahasiswa yang merupakan kader estafet kepemimpinan bangsa. Di akhir tausiyah keduanya, ia mengajak hadirin untuk bermunajat agar dimudahkan urusan dunia dan akhiratnya serta dikabulkan seluruh hajat-nya khususnya bagi Seluruh elemen kampus Sekolah tinggi Akuntansi negara.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” QS. Al Ahzab : 56. (Arif Rahman/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, RMI NU, Warta PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Oktober 2012

Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran

Jember, PKB Kab Tegal - Momentum perayaan pergantian tahun (2018), bukan tidak mungkin disusupi oleh oknum-oknum  yang  tidak bertanggung jawab, ingin mengadu domba antarumat beragama dengan memunculkan isu SARA. Hal ini mendorong jajaran Polsek Kaliwates, Polres Jember  melakukan razia terompet berbahan kertas bertuliskan ayat Al-Quran, Kamis (28/12).

Razia tersebut  dipimpin  langsung oleh Kapolsek Kaliwates Kompol H Harwiyono. Mereka  menyisir sejumlah pedagang  terompet yang mangkal di Jalan Gajahmada, Jalan A Yani, Jalan  Trunojoyo hingga Jalan Hos Cokroaminoto Kabupaten Jember. Lokasi tersebut dalam beberapa terakhir ini memang marak dengan pedagang kaki lima dadakan yang menjual aneka terompet untuk menyambut tahun baru 2018.

Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)
Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)

Antisipsi SARA, Polsek Kaliwates Razia Terompet Bertuliskan Al-Quran

Menurut H Harwiyono, razia tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada terompet yang bahan pembungkusnya adalah kertas yang bertuliskan ayat-ayat al-Quran. Sebab, jika hal itu terjadi, dikhawatirkan melukai hati  umat Islam, sehingga menimbulkan keresahan, bahkan protes di mana-mana.

PKB Kab Tegal

"Sekecil apapun kalau itu berbau SARA, wajib kita antisipasi. Sebab, itu bisa menjadi masalah besar," ucapnya kepada PKB Kab Tegal.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak memproduksi sesuatu, termasuk terompet, dengan mengait-kaitkan terhadap sesuatu yang barbau SARA. Sebab, masyarakat sangat sensitif terhadap persoalan yang menyangkut agama.

Dalam razia tersebut tidak ditemukan adanya terompet yang berbahan kertas bertuliskan ayat Al-Quran. Walupun demikian, H Harwiyono menegaskan, pihaknya akan terus melakukan razia dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan tidak ada terompet yang berbaru SARA.

PKB Kab Tegal

"Dan bagi warga yang mendapatkan itu, tolong hubungi kami," lanjutnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Nasional, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Kamis, 27 September 2012

PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat

Jakarta, PKB Kab Tegal?



Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan tentang shalawat yang akan dibacakan warga NU yang ditargetkan sampai 1 miliar kali pada tanggal 21 Oktober malam dalam rangka peringatan Hari Santri. Shalawat yang akan dibaca warga NU serentak dari Aceh sampai Papua itu adalah Shalawat Nariyah.

Menurut Kiai Said, Shalawat Nariyah ada yang menyebutkan Shalawat Taziyah. “Kalau nariyah kan artinya api. Yang jelas pengarangnya juga banyak pendapat,” katanya di PBNU, Jakarta, (Jumat 7/9).?

PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Tak Usah Ngurusin Pembenci Shalawat

Namun yang jelas, lanjutnya, kita sepakat bahwa Shalawat Nariyah itu kalau dibaca, mengandung kiestimewaan yang luar biasa. Syekh ? Nazli Haqqi mengatakan, siapa yang membaca Shalawat Nariyah 4444, pasti kebutuhannya dikabulkan Allah.

Ketika ditanya untuk tujuan apa PBNU mengimbau warganya membacakan shalawat tersebut sampai 1 miliar kali, menurutnya, untuk ? bangsa dan negara Indonesia.

“Mudah-mudahan Indonesia selamat, aman, ternteram, masyarakatnya tetap solid, sabar dan tabah. Insya allah PBNU akan membacakannya 1 miliar,” katanya.?

PKB Kab Tegal

Ketika ditanya bagaimana pendapat PBNU kepada orang yang membenci dan membid’ahkan shalawat? “Tidak usah ngurusin,” katanya singkat. (Abdullah Alawi) ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Olahraga, Lomba PKB Kab Tegal

Sabtu, 22 September 2012

Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham

Demak, PKB Kab Tegal. Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU Madrasah Aliyah An-Nidham Kalisari, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, telah resmi dilantik Jumat (11/9) di serambi masjid madrasah setempat. Pelajar NU An-Nidham telah sah dan legal dipimpin duet Rekan Muhammad Muazzad sebagai Ketua PK IPNU dan Rekanita Mardhiyah sebagai Ketua PK IPPNU di MA An-Nidham.

Prosesi Pelantikan PK IPNU dipimpin langsung oleh Ketua pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Demak Abdul Halim didampingi Wakil Ketua Bidang Olahraga dan Seni Budaya PC IPNU Demak Rekan Zainul Muhtar.

Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham (Sumber Gambar : Nu Online)
Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham (Sumber Gambar : Nu Online)

Duet Muazzad-Mardhiyah Resmi Pimpin Pelajar NU An-Nidham

Adapun pelantikan PK IPPNU, ketua PC IPPNU Demak Istiqomah memandatkan kepada Nurul Indana selaku Ketua Pimpinan Anak Cabang IPPNU Kecamatan Sayung bersama Indah Aliyah Fadhilah selaku Bendahara PAC IPPNU Sayung.

PKB Kab Tegal

Ketua PC IPNU Demak Abdul Halim mengaku bangga karena komisariat-komisariat makin giat dan memunculkan kader-kader baru. Terlebih pihak sekolah atau madrasah serta ranting NU turut mendukung perkembangan kaderisasi ini. Ia berharap hal itu berlanjut dan menular di sekolah/madrasah serta desa-desa lain di kabupaten yang terkenal dengan sebutan Kota Wali ini.

PKB Kab Tegal

“Semoga PK IPNU-IPPNU MA An-Nidham makin maju serta kokoh, dan kami mohon komunikasi intens dengan PAC IPNU-IPPNU Sayung, karena kami siap untuk senantiasa hadir dan men-support rekan-rekanita,” harap Nurul Indana dalam sambutannya.

Pelantikan tersebut antara lain disaksikan Ahmad Musa selaku Ketua Tanfidziyah Pimpinan Ranting NU Kalisari dan Mukhozin selaku Khatib Syuriyah PR NU Kalisari, serta Markum selaku Kepala Madrasah MA An-Nidham.

“An-Nidham dalam proses pendiriannya digagas oleh tokoh Ranting NU Desa Kalisari, maka sudah seharusnya kami bertanggung jawab agar Ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan panji NU senantiasa menggema di madrasah ini,” ujar Ahmad Musa.

Markum berjanji akan berusaha mengelola secara maksimal MA An-Nidham agar lebih maju sebagaimana visi pendiriannya. “Salah satunya dengan penguatan Tradisi dan keilmuan NU di kalangan peserta didik, dengan harapan anak-anak kami makin mantap dan yakin akan aqidah agam Islamnya dan juga siap mengamalkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah di tengah-tengah masyarakat,” imbuhnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa PKB Kab Tegal

Jumat, 21 September 2012

Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur

Blitar, PKB Kab Tegal. Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur kali ketiga, salah seorang pengasuh pesantren Mambaul Hikam Mantenan, Udanawu Blitar berlangsung meriah karena, panitia menghadirkan jamiyah Rosho (Rotibul Hadad dan Sholawat Rosul) pimpinan Habib Husein Baabud dari Kediri.

Sejak habis shalat tarawih, ribuan jamaah sudah tumpleg bleg di halaman pesantren yang dikenal melaksanakan shalat tarawih tercepat di dunia ini. Bak, acara kampanye, mereka hadir dengan membawa atribut dan bendera jamaahnya masing-masing.?

Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Jamaah Hadiri Haul KH Zubaidi Abdul Ghofur

“Semoga kemuliaan dan sanjungan selalu diberikan kepada Nabi Mohammad SAW. Ampunan dan Rahmat selalu diberikan kepada para pendiri pesantren ini dan khususnya Romo Kiai Zbubaidi Abdul Ghofur yang saat ini pas haul ketiganya,’’ ungkap ? Habib Husein saat berdoa di hadapan ribuan jamaah.?

PKB Kab Tegal

Selain, Habib Husein Baabud, juga hadir mendampinginya Habib Hilmy ? Al-Atos, Habib Baity, Habib Hesein Al-Muhdhor dan puluhan masyayich lainnya seperti KH Sonhaji Nawal Karim, KH Abaidillah, KH Zakki Al-Aula, KH Fahmi Hafidz Al-Jatinomi dan Kiai Moh Ambar Mahjub Asmui.

PKB Kab Tegal

KH Diya’uddin Azam-zami, kepada PKB Kab Tegal menyatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati haul abahnya kali ketiganya.?

“Malam ini haul abah kali ketiga, kami menghadirkan jamiyah Rosho asuhan Habib Husein,’’ ujar Gus Diya’panggilan akrabnya.

Semasa ? hidup abahnya, ungkap Gus Diya’ juga ? mendirikan jamiyah rotibul hadad dan sholawatur rosul. Acara dilaksanakan setiap malam Selasa pon dan diikuti ratusan jamaah dari warga sekitar pesantren.?

”Mayoritas yang ikut adalah anggota thoriqoh di pesantren ini. Dan kegiatan ini terus berlanjut sampai saat ini,’’ ungkap Gus Diya’ yang kini juga menjadi Mursyid Thoriqoh Al-Naqsabandiyah Cholididyah yang berpusat di pesantren tersebut.

“Semoga ampuan dan ridho Allah SWT selalu diberikan kepada para sepuh dan dhuriyah pesantren beserta pata jamaahnya,’’ doa Gus Diya’uddin. (Imam Kusnin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Pendidikan PKB Kab Tegal

Selasa, 18 September 2012

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri

Serang, PKB Kab Tegal

Ratusan kader PMII mengikuti Kampus Bershalawat dengan Tema Meneguhkan Eksistensi Santri dalam Merawat Tradisi, di Masjid Syekh Nawawi Al-Bantani Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kota Serang, Banten, Senin (23/10).

Acara yang dimulai bakda isya hingga dini hari ini diisi dengan kegiatan shalawat bersama, pelantunan ayat Suci Al-Quran, tausiyah, dan doa bersama.

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri

Ketua PCNU Kota Serang KH Matin Syarkowi menyampaikan, kader PMII harus tuntas dalam karakter dan identitas ahlusunnah wal jamaah. Jangan sampai karena adanya gesekan kepentingan, kader PMII dan kader banom-banom NU lainnya terpengaruh Wahabi, apalagi HTI.

“Kader PMII melalui Hari Santri ini harus meneguhkan posisinya dalam perkembangan zaman dan mampu menjawab tantangan itu. Jangan sampai bajunya NU, tapi isinya Wahabi apalagi HTI. Ini harus tegas,” kata KH Matin Syarkowi yang juga Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII.

PKB Kab Tegal

Ia menyatakan, banyak peristiwa krusial sejarah pendirian bangsa ini yang terjadi di Banten.

“Para pendiri bangsa (founding fathers) kita tidak lepas dari ulama dan santri Banten dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Perjuangan Presiden Soekarno dan Jendral Soedirman tidak lepas dari peran para ulama dan santri Banten terdahulu,” urainya.

Kiai Matin berharap bukti peran krusial perjuangan para ulama dan santri harus menjadi inspirasi dan semangat pergerakan para kader PMII Banten.

Agus Pramono dari PCINU Federasi Rusia menyampaikan, perkembangan peradaban pendidikan di Rusia hari ini merupakan manifestasi dari model pendidikan Jabal Ibn Hayan. 

“Model pendidikan ini mampu dicapai Rusia karena peristiwa sejarah ketika Kekaisaran Mongol menginvasi kekhalifahan Abbasiyah dan memindahkan pusat peradaban pendidikan dunia saat itu ke pusat Kekaisaran Mongol yaitu Rusia,” kata pria yang akrab disapa Gus Pram. 

PKB Kab Tegal

Ketua PCNU Kediri 2001-2005 itu menyampaikan bahwa semangat intelektualitas kader PMII telah didukung H Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga merupakan ketua Umum PB PMII 1994-1997.

“Kader PMII yang memiliki kapasitas akan didukung penuh untuk melanjutkan studinya ke Rusia,” ujar Gus Pram. (Andra Imam Putra/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Meme Islam, Budaya PKB Kab Tegal

Rabu, 05 September 2012

TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama

Jepara, PKB Kab Tegal. Bukan tanpa sebab Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kerap tertimpa problem di tempat mereka bekerja. Di antara permasalahan-permasalahan yang hingga kini belum dipecahkan ialah perkara sosial, budaya dan keagamaan.

TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

TKI Hadapi Persoalan Perbedaan Sosial Budaya dan Agama

Pernyataan itu diuraikan Hindun Anisah, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) Jepara dalam "Sosialisasi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia; Jangan Berangkat Sebelum Siap" yang dilaksanakan di Gedung Wanita Jepara, Sabtu (31/10) siang.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI itu Ning Hindun, sapan akrabnya, mengatakan persoalan itu perlu disiasati dengan serius.

PKB Kab Tegal

“Sebagai organisasi kemasyarakatan, NU mempunyai porsi untuk memberi materi keagamaan calon TKI sehingga problem-problem yang ada bisa diminimalisir,” terang istri KH Nuruddin Amin, pengasuh pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara.

Perempuan yang lahir di Yogyakarta, 02 Mei 1974 itu prihatin ketika ada tenaga kerja yang karena dalam praktik ibadahnya beda dianggap “sihir”. “Padahal praktik ibadah yang ditunaikannya sudah dilakukan sejak kecil,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Naifnya di Saudi Arabia, misalnya, orang yang terbukti melakukan tindak sihir diganjar hukuman mati. Tak hanya di Saudi, tambahnya, di Hongkong persoalan TKI juga 99 persen berkutat agama.

Contohnya TKI Muslim yang mengurus anjing, jadwal shalat yang berbenturan dengan tugas kerja dan sejumlah dinamika yang lain.

Menanggapi persoalan yang ada, Satgas TKI itu menjelaskan, sebenarnya sudah ada fiqih TKI praktis. Sayangnya, menurut Hindun, ada beberapa persoalan fiqih TKI yang belum dibahas. Juga minimnya sosialisasi keberadaan buku praktis tersebut.

Selain harus siap menghadapi perbedaan sosial, budaya dan keagamaan calon tenaga kerja harus siap administrasi juga mental.

Jangan Salah Pilih

Pembicara lain, Abdul Karim dari Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI menyatakan, jangan salah memilih perusahaan yang memberangkatkan TKI.

Di Indonesia perusahaan resmi yang mengurus TKI sejumlah 490-an. Ia menegaskan hanya perusahaan yang bisa memberangkatkan tenaga kerja. Perseorangan jelas tidak bisa.

“Jika salah pilih bisa berakibat ruwet. Makanya jangan asal percaya,” tegas Karim kepada ratusan peserta yang hadir.

Calon tenaga kerja, sambungnya, juga tidak langsung berangkat tetapi melalui proses terlebih dahulu. Di samping itu calon tenaga kerja juga harus tahu hak dan kewajiban yang didapatkan baik kepada perusahaan maupun dinas yang mengurusi TKI. Di samping siap materi dan kondisi negara yang dituju.

Ia berharap seperti halnya di Lombok dan Jawa Barat, di Jepara ada lembaga yang konsen menangani TKI. Kegiatan yang diikuti ratusan Banom NU itu juga dihadiri Fatchan Subchi, Anggota DPR RI. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja, Pesantren, Amalan PKB Kab Tegal