Sabtu, 13 Januari 2018

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember

Paris, PKB Kab Tegal

Pihak berwenang Prancis sudah menutup sekitar 20 masjid dan tempat ibadah yang dianggap menyebarluaskan paham Islam radikal sejak Desember, kata Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, Senin (1/8).

"Tidak ada tempat... di Prancis bagi mereka yang menyerukan dan memprovokasi kebencian di masjid-masjid, dan yang tidak menghormati prinsip-prinsip republik ini, terutama kesetaraan antara laki-laki dan perempuan," kata menteri.

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember (Sumber Gambar : Nu Online)
Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember (Sumber Gambar : Nu Online)

Prancis Tutup 20 Masjid Kelompok Radikal Sejak Desember

"Itulah mengapa saya memutuskan beberapa bulan lalu untuk menutup masjid-masjid lewat keadaan darurat, tindakan legal atau langkah administratif. Sekitar 20 masjid sudah ditutup, dan akan ada beberapa lainnya," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Cazeneuve menyampaikan pernyataan itu setelah bertemu dengan para pemimpin dari Dewan Agama Islam Prancis.

Ada sekitar 2.500 masjid di Prancis, sekitar 120 di antaranya dianggap menyebarkan paham Islam radikal Salafisme, interpretasi Islam Sunni yang keras.

PKB Kab Tegal

Dia mengatakan bahwa sejak 2012 ada 80 orang diusir dari Prancis dan pengusiran puluhan lainnya sedang berlangsung, namun dia tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Pertemuan itu digelar saat Prancis menghadapi ancaman ekstremis yang berujung pada serentetan serangan teror, yang terbaru serangan di Nice yang merenggut 84 korban jiwa dan pembunuhan seorang pastor Katolik di Saint-Etienne-du-Rouvray.

PKB Kab Tegal

Serangan berulang itu memunculkan pertanyaan tentang kegagalan pengamanan, namun juga pendanaan asing untuk banyak masjid.

Perdana Menteri Manuel Valls pekan lalu mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan pelarangan sementara pendanaan asing untuk masjid, mendesak satu hubungan "model baru" dengan Islam.

Cazeneuve mengonfirmasi bahwa otoritas bekerja untuk membuat pondasi Prancis bagi Islam, yang akan menjamin transparansi total dalam pendanaan masjid-masjid "dengan penghormatan terhadap prinsip-prinsip sekuler." (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Habib PKB Kab Tegal

Jumat, 12 Januari 2018

PMII Pabelan Gelar Pelatihan dan Pameran Desain

Solo, PKB Kab Tegal - Memperingati Haul ke-7 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Pabelan UMS, Solo, Jawa Tengah menggelar berbagai rangkaian acara, selama tiga hari, Selasa-Kamis (10-12/1).

Ketua PMII Pabelan, Abdul Aziz Chabiburrahman, menjelaskan acara ini dihelat bersamaan dengan perayaan setahun hari lahir komunitas Desain Santri Indonesia (DSINDONESIA).

PMII Pabelan Gelar Pelatihan dan Pameran Desain (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Pabelan Gelar Pelatihan dan Pameran Desain (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Pabelan Gelar Pelatihan dan Pameran Desain

“Acaranya sudah dibuka sejak kemarin, yakni Pameran & Gerakan "Desain Seikhlasnya”. Konsepnya para pengunjung bisa memesan sebuah desain. Setiap pemesanan desain bentuk Wpap, Vector, dan sebagainya akan dikenakan biaya seikhlasnya, dan biaya tersebut akan dialokasikan untuk orang yang kurang mampu di daerah Surakarta,” papar Aziz kepada PKB Kab Tegal, Rabu (11/1).

Kemudian, lanjut Aziz, pada hari kedua diselenggarakan "Pelatihan Desain bersama DSINDONESIA". Para pesertanya umum dari berbagai kalangan.

PKB Kab Tegal

“Sedangkan untuk acara penutup, kita adakan pentas seni dan doa bersama, dilanjutkan dengan kegiatan bagi-bagi nasi bungkus,” kata dia.

PKB Kab Tegal

Ditambahkan Aziz, lokasi acara dipusatkan di Griya Lentera, Sekretariat PMII Pabelan Jl. Kasuari No. 109 Perum Nilasari, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Kajian, News PKB Kab Tegal

Sempat Terhenti, Pesantren Kiai Sekar Al Amri Probolinggo Bangkit dengan Memadukan Metode Salafiyah-Modern

Probolingo, PKB Kab Tegal. Pesantren Kiai Sekar Al Amri di Desa Sumberkedawung Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo mengembangkan pendidikan yang berpadu antara salafiyah dan modern. Tidak hanya ingin menciptakan santri yang pandai berdakwah saja, namun pengasuh pesantren juga ingin sosok santri itu cerdas secara intelektual.

Hal itu terlihat dari lengkapnya pendidikan formal yang berada di kawasan pesantren. Mulai dari TK Islam Terpadu, SD Islam Terpadu, SMP Islam Terpadu dan SMA Islam Terpadu. Saat ini pesantren tersebut memiliki santri mencapai 600 orang, dan separuhnya merupakan santri bermukim.

Pesantren Kiai Pesantren Kiai Sekar Al Amri memiliki sejarah yang panjang. Didirikan sejak tahun 1850 oleh Kiai Muhtadin atau lebih dikenal dengan Kiai Sekar. Sempat vakum karena tidak ada garis keturunan laki-laki, namun kembali aktif pada tahun 1965. Adalah Kiai Muhammad Suhud yang kembali mengaktifkan pesantren tersebut. Kiai Suhud merupakan ayah Kiai Abdullah Zamroni pengasuh sekaligus ketua yayasan pendidikan saat ini. ?

Sempat Terhenti, Pesantren Kiai Sekar Al Amri Probolinggo Bangkit dengan Memadukan Metode Salafiyah-Modern (Sumber Gambar : Nu Online)
Sempat Terhenti, Pesantren Kiai Sekar Al Amri Probolinggo Bangkit dengan Memadukan Metode Salafiyah-Modern (Sumber Gambar : Nu Online)

Sempat Terhenti, Pesantren Kiai Sekar Al Amri Probolinggo Bangkit dengan Memadukan Metode Salafiyah-Modern

“Pesantren ini sempat vakum setelah generasi kedua, karena tidak ada garis keturunan laki-laki. Baru ketika ayah dewasa tahun 1965, diaktifkan kembali. Kemudian pada tahun 1998, pesantren ini berganti nama menjadi Pesantren Kyai Sekar Al Amri,” kata Kiai Zamroni, Selasa (14/6).

Zamroni sendiri sejak tahun 2010 menjadi ketua yayasan di pesantren ini. Sejak awal anak ketiga dari lima bersaudara ini fokus untuk bidang pendidikan. “Kalau dihitung dari segi usia, pesantren ini tergolong pesantren tua. Namun semakin lama kami juga mengikuti perkembangan zaman. Awalnya pesantren ini merupakan pesantren salaf,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Kiai yang pernah mondok di Pondok Jauhari Kabupaten Jember ini mengaku ingin menyandingkan konsep pendidikan salaf dengan pendidikan modern. “Sejak pukul 07.00 sampai pukul 15.00 dilangsungkan kegiatan sekolah. Setelah itu, baru kegiatan pondok dilakukan seperti Tanfidz Qur’an,” tegasnya.

Pendidikan Al-Qur’an telah diajarkan sejak usia dini. Sejak TK diajarkan hafalan surat-surat pendek. Kemudian, masuk jenjang SD diajarkan hafalan juz Amma atau juz 30. Baru pada jenjang pendidikan SMP, santri diarahkan untuk menghafalkan Al-Qur’an.

Perkembangan zaman pun diikuti oleh pesantren ini. Pengasuh serta guru-guru tidak menafikkan pentingnya prestasi akademik bagi siswa. “Sosok santri Al Amri diharapkan menpunyai kepribadian Islam, intelektual serta mandiri. Namun yang paling penting tujuan pondok pesantren adalah mencetak pendakwah-pendakwah,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Sejarah PKB Kab Tegal

Perkemahan Pergamanas Perdana Siap Dihelat

Cirebon, PKB Kab Tegal. Untuk pertama kalinya, Perkemahan Regu Penggalang Ma’arif NU Nasional (Pergamanas) diselenggarakan. Kegiatan yang akan dimulai pada 7 hingga 12 Januari 2015 di Pesantren Kyai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek Cirebon ini sudah dipersiapkan panitia lokal sedemikian rupa, termasuk menyambut kedatangan beberapa regu peserta yang lebih awal dari jadwal yang ditentukan.

“Sampai hari ini persiapan panitia sudah mencapai 85 persen, tinggal menyempurnakan beberapa hal yang masih dikomunikasikan dengan panitia dari PP. Ma’arif NU,” ungkap Nurkholik, sekretaris panitia lokal, Senin (5/1).

Perkemahan Pergamanas Perdana Siap Dihelat (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkemahan Pergamanas Perdana Siap Dihelat (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkemahan Pergamanas Perdana Siap Dihelat

Nurkholik menambahkan, beberapa regu peserta yang telah tiba di lokasi perkemahan di antaranya adalah kontingen dari Kabupaten Bogor dan Provinsi Sumatra Barat. Ia memprediksikan sekitar 20 provinsi turut terlibat dalam perkemahan nasional ini.

PKB Kab Tegal

“Dari Jawa Barat saja sekitar 1000 peserta. Ini adalah kegiatan nasional kedua yang diamanatkan kepada kami sebagai tuan rumah setelah Munas Alim Ulama dan Konbes NU pada tahun 2012 lalu,” tambahnya.

PKB Kab Tegal

Keseluruhan peserta direncanakan akan hadir pada hari Rabu (7/1), sementara untuk acara pembukaan yang akan digelar pada hari Kamis (8/1) direncanakan akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, H Moh. Jusuf Kalla. (Sobih Adnan/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Berita, IMNU PKB Kab Tegal

Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo

Pamekasan, PKB Kab Tegal. Salah seorang santri Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur Ustadz Suto Abdurrahman terpilih sebagai Kepala Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan dalam pilkades serentak pada pertengahan November 2015. Ia resmi dilantik pada pertengahan Desember 2015.

Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Kades, Santri Annuqayah Terapkan Metode Dakwah Wali Songo

Ustaz Suto menyadari bahwa masyarakat Desa Kertagena Tengah belum sepenuhnya bisa meninggalkan kegiatan berbau maksiat seperti orkes yang mempertontonkan penyanyi pengumbar aurat dan merangsang kemaksiatan. Acara tersebut adakalanya digelar oleh pemuda dan pengusaha setempat.

"Tapi kita mesti pelan-pelan dalam melakukan perubahan. Tidak perlu frontal. Kita teladani dakwah Wali Songo yang memerhatikan kearifan lokal," ujar Ustaz Suto kepada wartawan, Selasa (22/12).

PKB Kab Tegal

Atas hal itu, dia tetap hadir memberikan sambutan dalam acara orkes yang dilangsungkan di Dusun Konkokon, Desa Kertagena Tengah. Dalam sambutannya, Ustaz Suto mengajak masyarakat untuk banyak belajar, tekun, pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa dalam menyikapi persoalan hidup.

PKB Kab Tegal

Ke depannya, Kepala Sekolah SMA Islan Miftahul Ulum Yaspimu tersebut akan mengetengahkan imbauan Kementerian PDT RI, yang mendorong agar dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) yang mencapai miliaran, dimanfaatkan buat pembangunan padat karya (pelatihan-pelatihan dan pemberdayaan). Sementara pembangunan balai desa, rumah ibadah, dan sejenisnya, sudah ada biaya tersendiri dari Dirjen Bina Pemerintahan Desa.

Ustaz Suto juga akan berikhtiar untuk menghidupkan karangraruna kepemudaan. Harapannya, supaya bakat dan minat pemuda desa bisa tersalurkan. Misalnya, membentuk dan menghidupkan klub futsal di masing-masing dusun. Puncaknya, nanti bisa digelar lomba futsal antardusun.

"Hal itu semua tampaknya sulit diwujudkan tanpa kesungguhan dari para pamong di masing-masing dusun dalam membangun desa. Dukungan dan peran serta masyarakat tentu juga tak kalah pentingnya," terang suami Sundiratul Aini itu.

Usai dilantik oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii pada pertengahan Desember 2015, Ustaz Suto langsung menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) desa. Dalam musyawarah tersebut, masing-masing dusun mengusulkan tiga program priortas. (Hairul Anam/Mahbib)

Foto: Kades Kertagena Tengah Ustaz Suto Abdurrahman bersama keluarga

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Khutbah, Doa PKB Kab Tegal

PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan!

Jakarta, PKB Kab Tegal

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada warga untuk aktif menciptakan suasana damai pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang berlangsung hari ini, Rabu (15/2). Terkait hasil pilkada, warga harus menghormati aturan yang sudah ada.

“Sudah ada mekanisme legalnya, dan tugas Nahdliyyin hanyalah menciptakan peaceful coexistence, kedamaian antarmasyarakat. Itu saja,” ujar Wakil Ketua Umum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz saat dihubungi PKB Kab Tegal, Rabu.

PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan! (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan! (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Yang Menang atau Kalah Pilkada, Jangan Berlebihan!

Ia mengajak semua warga untuk mengikuti proses demokrasi dengan baik, serta mengingatkan seluruh jaringan NU di berbagai tingkatan agar tidak terpancing dengan suasana gaduh politik pilkada.

PKB Kab Tegal

“Yang menang maupun yang kalah enggak perlu berlebihan ekspresif. Sudah ada yang ngatur dan semuanya harus Bisa menjaga diri. Wong hasilnya cuma dua: menang dan kalah. Kalau ada yang dipermasalahkan ada jalurnya yang legal,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Warga NU, katanya, dalam hal ini harus berada dalam satu komando Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU dan tidak mengikuti yang lain.

Sebelumnya, Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menyerukan kepada warga NU untuk berpartisipasi aktif dalam pilkada ini dan menyikapi pesta demokrasi tersebut secara sedang-sedang saja. Warga juga diimbau untuk tidak terprovokasi dalam hiruk-pikuk tarik-menarik antarkepentingan. (Mahbib)



(Baca juga: Seruan Rais ‘Aam kepada Warga NU soal Pilkada)


Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Rabu, 10 Januari 2018

IPPNU Terus Kuatkan Ideologi Kader

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Sebagai upaya penguatan ideologi, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Probolinggo menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Pesantren Nurul Hidayah Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, Sabtu dan Ahad (4-5/6). Sebanyak 100 peserta perwakilan sejumlah lembaga pendidikan ini dibekali sejumlah materi terkait IPPNU, Aswaja NU, dan kebangsaan.

Ketua IPPNU Kota Probolinggo Nur Baiti As-Shiddiqy mengatakan, Makesta ini digelar dengan tujuan memberikan pemahaman tentang NU sebagai wadah perjuangan Islam Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) di Indonesia. Pasalnya saat ini sudah banyak paham-paham baru yang bertentangan dengan Aswaja.

IPPNU Terus Kuatkan Ideologi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Terus Kuatkan Ideologi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Terus Kuatkan Ideologi Kader

“Hal yang terpenting lagi adalah untuk mengenalkan dan memberikan pemahaman tentang organisasi IPPNU sebagai organisasi pelajar yang merupakan badan otonom NU. Sebab selama ini kebanyakan pelajar hanya terkesan ikut-ikutan dan tidak memahami perjuangan organisasi yang sebesarnya,” katanya.

Menurut Baiti, dalam Makesta ini materi yang diberikan fokus tentang penguatan ideologi yang meliputi keorganisasian, ke-IPPNU-an, ke-NU-an dan Aswaja.

PKB Kab Tegal

“Sebenarnya banyak materi yang harus diberikan. Tapi berhubung ini berdekatan dengan persiapan Ramadhan, maka sementara hanya diberi materi penguatan ideologi saja,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Baiti menambahkan bahwa Makesta merupakan salah satu upaya IPPNU untuk dapat ikut serta dalam pembangunan karakter generasi muda bangsa. Makesta ini suatu sarana untuk mencetak kader muda NU yang militan yang mampu berorganisasi dengan baik.

“Dengan diadakannya Makesta ini, kami berharap kader-kader muda NU ini bersemangat dan bisa berkhidmat dalam NU. Ini merupakan kegiatan awal kita dari pembentukan komisariat sekolah-sekolah swasta melalui utusan-utusan yang sudah mengikuti kegiatan ini,” harapnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Nahdlatul, Tegal PKB Kab Tegal