Minggu, 02 Juli 2017

Santri Harus Dibekali Keterampilan

Medan, PKB Kab Tegal

Pemerintah mengharapkan pondok pesantren dapat memberikan keterampilan kepada santri sebagai bekal hidup mereka di masa depan jika tidak menjadi ulama.

Hal itu dinyatakan Menteri Negara Koperasi dan UKM, Surya Dharma Ali, ketika berdialog pada rangkaian acara silaturahmi dengan para ulama se Sumut dan penyerahan bantuan kepada sejumlah pondok pesantren di Medan, Kamis.

Ia mengatakan, pengemblengan terhadap para santri di pondok pesantren tidak hanya cukup dengan pendidikan agama dan umum saja, tetapi harus juga diberikan berbagai macam keterampilan agar mereka memiliki jiwa kewirausahaan.

Santri Harus Dibekali Keterampilan (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Harus Dibekali Keterampilan (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Harus Dibekali Keterampilan

Selepas keluar dari pesantren seorang santri akan menghadapi tantangan yang besar, sebab tidak semua santri pondok pesantren bisa menjadi kyai karena berbagai macam aspek, seperti keilmuan, kejiwaan, kematangan dan ketaatan, ujarnya.

Menurut dia, dewasa ini jika pondok pesantren dapat mencetak sepuluh persen dari total lulusannya menjadi kyai, maka hal itu merupakan prestasi yang sangat mengembirakan. Untuk itu para santri saat ini harus diberikan ketrampilan, seperti pertanian, kerajinan, perdagangan, dan lain sebagainya, katanya.

Ali juga mengharapkan, program koperasi masuk pesantren jangan sampai mengganggu kegiatan kyai dalam memberikan pendidikan santri, dan pembinaan kegiatan koperasi pesantren harus dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah setempat, agar menjadi handal dan dapat menciptakan lapangan kerja serta memberi bekal kepada para santri. (ant/mad)

PKB Kab Tegal



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Ulama, Humor Islam PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Kamis, 29 Juni 2017

Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau

Surabaya, PKB Kab Tegal - Seminar nasional dan bahtsul masail kebangsaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jawa Timur di Masjid Agung Sunan Ampel, Kamis (11/5), mendapat sambutan antusias dari penziarah Makam Sunan Ampel.

Seminar nasional yang mengambil tema “Manhaj Beragama ala Walisongo; Perekat Persaudaraan Islam dan Persatuan Nasional” ini dihadiri langsung Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dan matan wakil ketua umum PBNU H Asad Said Ali.

Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais ‘Aam: Kalau NU Ikut Berteriak, Negara Bisa Kacau

Menyinggung tentang kelompok Islam garis keras, Kiai Ma’ruf menyerukan warga NU untuk tetap di NU, tidak ikut arus ke mana-mana. Baginya, NU itu besar. "Islam Radikal paling memiliki 30 ribu anggota dan pemerintah tidak takut pada mereka," jelas Kiai Maruf dengan nada santai.

Kebanyakan ormas yang terindikasi radikal, menurutnya, selalu berteriak-teriak. Pemerintah tidak gentar menghadapi mereka. "Tapi pemerintah takut pada NU. NU dehem (deham) saja pemerintah akan kalang kabut. Kalau NU ikutan berteriak dan terbakar negara akan kacau," tegas Kiai Maruf.

PKB Kab Tegal

Maka dari itu, Rais ‘Aam PBNU mengimbau NU harus tenang, santun dalam menyelesaikan masalah kebangsaan. "Acara seperti inilah yg diharapkan oleh pemerintah. Merumuskan masalah, mencari jalan keluar, lalu direkomendasikam kepada pemerintah," tutup Kiai Maruf. (Rof Maulana/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal AlaNu, RMI NU PKB Kab Tegal

Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa

Magelang, PKB Kab Tegal

Meski tidak diajarkan materi secara khusus tentang teori dan praktik sepakbola, ternyata kemampuan santri dalam olahraga sepakbola tak kalah dengan masyarakat pada umumnya. Itu terbukti, saat gelaran Liga Santri 2015.

Demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi saat membuka lomba Musabaqah Kitab Kuning tingkat nasional zona 3 Jateng di Pesantren Enterpreneur (Patner) Asrama Perguruan Islam (API) Meteseh, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/4) sore.

Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Menpora: Tak Sangka, Kemampuan Sepakbola Santri Luar Biasa

"Saya tak menyangka, potensi santri dalam sepakbola sungguh luar biasa. Mereka bermain secara sportif dan fairly," kata pria asal Madura ini.

PKB Kab Tegal

Imam Nahrawi juga membeber pengalaman saat kompetsisi Liga Santri 2015, ada pelatih dari Belanda yang kagum melihat potensi pesepakbola dari kalangan pondok pesantren. Meski kompetisi sepakbola ini dikhususkan untuk kalangan santri, menurut Menpora, sportivitas dan profesionalisme tetap dijunjung tinggi. Bahkan, para pemain sangat menghormati pelatih dan wasit.

PKB Kab Tegal

"Mau masuk lapangan, cium tangan coach. Saat diberi kartu kuning atau merah, mereka malah cium tangan wasit. Ditanya kenapa, ini karena kami para santri selalu diajarkan watawa saubil haq watawa saubis shabr (saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling mengingatkan dalam kesabaran)," ujar Menpora disambut tawa hadirin.

Imam menambahkan, dalam upaya mewadahi dan mengembangkan potensi santri dalam olahraga sepakbola, pihaknya akan menggelar Liga Santri Nusantara 2016. Kalau tahun lalu diikuti sekitar 200 kesebelasan, tahun ini diharapkan pesertanya lebih dari seribu kesebelasan. "Untuk liga santri sudah kita anggarkan 10 miliar. Kejuaran ini akan kita mulai setelah lebaran," ucap mantan aktivis PMII ini.

Sementara itu, Ketua Tanfidz Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah H M Yusuf Chudlori menjelaskan, tujuan diadakan Musabaqah Kitab Kuning. Lomba ini, katanya, setidaknya bisa meningkatkan kemampuan santri mendalami kitab kuning. Penguasaan terhadap kitab-kitab kuning diasah dan dari lomba ini pula kemampuan santri diuji. "Dari 71 peserta ini akan dipilih 4 besar, 2 santri putra dan 2 santri putri untuk mewakili Jawa Tengah," jelas kiai muda yang juga pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang itu.

Adapun Pengurus Rais Syuriah PBNU KH Said Asrori menyampaikan, karya Imam Al-Ghazali cukup banyak, setidaknya ada 48 kitab. Salah satunya kitab Ihya Ulumiddin. Menurutnya, kitab Ihya Ulumiddin merupakan karya monumental, sehingga tidak salah jika kitab ini dilombakan.

"Kitab ini tergolong komplet, menggabungkan antara fiqih dan tasawuf. Di kitab ini pula, semua aspek kehidupan diatur," jelasnya. (Ahsan Fauzi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, IMNU, Hadits PKB Kab Tegal

Rabu, 28 Juni 2017

Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur

Bantul, PKB Kab Tegal. Korp Dakwah Mahasiswa (Kodama) Yogyakarta mengadakan ngaji sehari pemikiran Gus Dur, Ahad (28/6). Bekerja sama dengan Gusdurian Yogyakarta, Kodama yang terdiri atas para santri Al-Munawir dan Ali Maksum Krapyak ini mengkaji biografi, pemikiran dan warisan pemikiran Gus Dur baik soal pesantren, NU, maupun negara.

Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Kodama Yogyakarta Ngaji Sehari Pemikiran Gus Dur

"Selama satu hari untuk mengisi kegiatan Ramadhan, Kodama mengisi acara dengan mengkaji pemikiran Gus Dur, dengan diikuti oleh anggota Kodama. Semoga adanya kegiatan ini, kita bisa menggali lebih jauh pemikiran-pemikiran Gus Dur," kata Jamil, aktivis senior Kodama saat memberikan sambutan pembukaan.

Ia juga berharap jaringan Gusdurian Yogyakarta bisa berbagi atas pemikiran-pemikiran Gus Dur. Para peserta yang berjumlah 18 orang ini antusias mengikuti kegiatan yang dinamai Tadarus Gus Dur.

PKB Kab Tegal

Hafidz, salah satu peserta menanggapi atas penjelasan fasilitator saat sesi pengenalan biografi Gus Dur dan perjalanan intelektual Gus Dur. "Terkait visi dan visi, apakah pernah Gus Dur mengungkapkan visi dan misinya atas pemikiran-pemikirannya?" tanya Hafidz.

"Secara langsung, Gus Dur belum pernah mengungkapkan visi-misinya atas apa yang diperjuangkan. Yang merangkum atas nilai-nilai perjuangan Gus Dur adalah kerabat, murid, dan keluarganya," kata Ubaidillah Fatawi, fasilitator yang menanggapi pertanyaan peserta.

PKB Kab Tegal

Rifqi Fairus, koordinator Tadarus Gus Dur juga mengungkapkan, sebagai santri harus sadar atas permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar di luar pesantren.

"Karena Gus Dur lahir dari pesantren, dia juga santri pesantren. Bahkan pesantren menjadi basis perjuangan Gus Dur di segala bidang, hingga menjadi presiden," tandas Fairuz. (Nur Sholikhin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, News PKB Kab Tegal

Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed

Media sosial memungkinkan yang jauh menjadi dekat. Orang yang berada di Papua bisa sapa-sapaan langsung dengan orang Aceh. Bahkan dengan tempat-tempat lain di ujung dunia. Santri yang malu-malu ketemu di “darat” juga bisa sahut-sahutan dengan kiai idolanya di Twitter.

Lebih dari itu, medsos bisa menjadi gerakan perubahan sosial seperti di Mesir dan negara-negara lainnya. Diskusi-diskusi yang selama ini dilakukan secara bertatap mata di dunia nyata juga mulai beralih ke dunia maya. Oleh karena itu, medsos menjadi salah satu ujung tombak gerakan pemikiran dalam mendorong terjadinya perubahan sosial di tengah masyarakat.

Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed (Sumber Gambar : Nu Online)
Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed (Sumber Gambar : Nu Online)

Alissa Wahid: Jangan Sembarang Percaya Info di Sosmed

Tapi medsos, di tangan orang-orang tertentu, bisa menjadi ajang permusuhan, caci-maki, dan fitnah. Netizen pasti ingat akun yang memaki kota Yogyakarta atau Bandung. Prof. Merasakan pula bagaimana gencarnya berita-berita dari medsos pada pemillihan presdien lalu. Salah seorang ulama kita, Prof Quraish Shihab pernah mengalami pahitnya difitnah. Untuk mengetahui apa dan bagaimana bergaul di medsos, dan bagaimana tipsnya, Abdullah Alawi mewawancarai Alissa Wahid. Berikut petikannya.      

Pengguna media sosial seperti Twitter dan Facebook dan lain-lain, di Indonesia makin banyak. Apa manfaat dan mafsadat dari medsos? .

PKB Kab Tegal

Kesatu, medsos itu hal yang bermanfaat di tangan orang baik, tidak bermanfaat di tangan orang jahil. Ia bisa jadi media belajar dan berbagi. Kedua, misalnya kita bisa tahu ada aplikasi Majmu Lathif yang bisa dipasang di HP ya karena ada medsos. Kita juga bisa berkesempatan berkomunikasi langsung dengan Rais Aam Syuriah PBNU via akun Twitter @gusmusgusmu atau FB Simbah Kakung.

Ketiga, sayangnya, ini yang menjadi mafsadat, karena sifat anonim medsos, maka orang berniat buruk juga bisa memanfaatkannya untuk menyebarkan rasa benci dan takut melalu fitnah atau framing (pemaknaan) sesat terhadap sesuatu. Contohnya yang terjadi kepada Prof Quraish Shihab. Di pilpres lalu fitnah ini berhamburan. Rasanya setiap detik ada orang terkena fitnah. Misalnya saja, Mas Aiun Najib yang membuat kawalpemilu.com dituduh dibayar oleh capres tertentu.

PKB Kab Tegal

Orang-orang, terutama anak muda, bersosmed itu umumnya karena kebutuhan, gaya, atau hanya memenuhi syarat saja sebagai orang yang memiliki akun sosmed?. Pada umumnya orang Indonesia suka bergaul. Pada santri, bukan hanya suka bergaul, tapi cara hidupnya memang komunal. Jadi medsos seperti memberi ruang berkumpul yang lebih besar. Apalagi memang kultur nahdliyin memang khas: erat ikatan silaturrahminya, bukan hanya keanggotaannya. Ada memang yang hanya untuk gaya hidup, utamanya mugkin pada remaja, tapi kalau yang nahdliyin-nahdliyin dewasa sepertinya menggunakan medsos untuk menyambungkan diri dengan nahdliyin yang lain.

Sepengetahuan Mbak, selama bergaul di medsos, bagaimana tingkah anak muda NU di medsos? . Saya melihat anak-anak NU secara pribadi tidak berbeda dengan kebanyakan anak-anak muda lain. Ada yang berbagi pikiran, ada yang galau, ada yang marah-marah melulu. Tetapi saya juga mengamati pemanfaatan medsos oleh santri-santri NU sangat mengagumkan. Di FB misalnya, kita bisa temukan akun khusus mulai dari kitab Safinatun Naja sampai pengajian yang live-streaming. Itu bagus sekali.

Karena belakangan ada kecenderungan medsos dijadikan ajang fitnah atau menyebarkan berita yang tak bisa dipertanggungjawabkan, mohon bisa memberi tips buat nahdliyin supaya tidak tergelincir ke stu.. Tips buat nahdliyin: kesatu, jangan sembarang percaya informasi apa pun yang muncul di medsos. Cari sumber yang bisa kita percaya. Kan di NU kita terbiasa untuk hormat dan memilih kepada kiai siapa kita belajar. Misalnya siapa ulama fiqh, siapa yang ahli tasawuf, dst. Nah, di medsos juga begitu: percayalah kepada sumber yang bisa dipercaya integritasnya. Kalau soal agama, ya hanya percaya kepada ulama yang kesehariannya kita yakin integritasnya.

Kedua, hati-hati termakan fitnah. Banyak orang berniat buruk, atau setidaknya berpaham hasud, yang ada di medsos. Karena itu, jangan mudah membagikan informasi, sebelum kita cek ulang. Misalnya di medsos ada info ada orang sudah melihat hilal di suatu tempat, jangan langsung dishare. Tunggu info dari pihak yang kredibel misalnya dari @nu_online (Twitter) dan facebook.com/situsresminu.

Ketiga, jangan latah, gampang ikut-ikutan. Sekarang yang dipuja-puja si A, lalu kita ikut memuja-muja. Sekarang si B sedang di-bully, kita ikut-ikut menghakimi. Santai saja. Ini medsos, biasanya sih kita tidak kenal orang itu to? Ngapain ikut benci-bencian?

Keempat, orang yang kita kenal di medsos bisa kita anggap teman bila kita sudah berkomunikasi melalui japri secara langsug, bukan hanya sapa-sapaan di jalur publik. Soalnya karakter di medsos sering berbeda dengan yang nyata. Misalnya rame banget di FB, nggak taunya setelah ketemu orangnya diam.

Kelima, yang penting selalulah pakai kacamata prinsip Aswaja NU dalam berinteraksi dan berpendapat di medsos. Tidak ekstrem, adil, seimbang, dan toleran kepada orang lain.

Soal orang yang dengan gampang fitnah atau ngeshare berita yang tidak kredible asal sepaham, apa itu mencerminkan watak asli seseorang atau kelompok? . Sebetulnya medsos cenderung melipatgandakan ciri karakter. Kalau dasarnya murah hati, di medsos akan lebih murah hati. Kalau dasarnya suka fitnah, di medsos makin kenceng memfitnah. Karena anonim dan tidak berhadapan langsung dengan yang diajak bicara. Yang memfitnah Prof Quraish kalau bertemu langsung, ya saya yakin tidak bakal berani memfitnah.

Orang yang di medsos beda dengan dunia nyata, kalau yang tidak disadari, bisa saja itu kecenderungan topeng peran yang berbeda. Tapi yang disengaja, untuk kepentingan khusus, itu sih jahat.

Setiap kelompok memang ada nilai-nilai khusus yang ditumbuhkan. Misalnya nilai-nilai tasamuh, tawazun, i’tidal, tawasuth, dalam NU. Pada kelompok lain ya ada nilai-nilai "tujuan menghalalkan segala cara" sehingga fitnah dianggap sebagai cara yang halal demi mendapatkan tujuan. Kelompok-kelompok seperti ini tahu betul bagaimana dinamika mental psikis seseorang, bagaimana mempengaruhi pikiran-pikiran dan seterusnya. Jadi fitnah-fitnah itu memang disengaja, untuk melakukan indoktrinasi.

Sebenarnya gejala apa orang atau kelompok tertentu yang gampang mefitnah atau menuduh orang atau kalangan lain? . Soal tuduh-menuduh, menunjukkan gejala banyak hal. Satu, betapa trust (sikap saling percaya) dalam masyarakat kita terkikis habis sehingga saling menuduh dan menghasud. Dua, gejala kesombongan yang merajalela. Kesombongan ini muncul dalam bentuk: tak cukup ilmu merasa berilmu, lalu sembarangan mengeluarkan fatwa agama, misalnya. Ini bahaya! Tiga, gejala klaim kebenaran. Seakan-akan kebenaran hanya milik mereka, sehingga semua yang berbeda boleh dinistakan. Semua itu jauh sekali dari semangat prinsip-prinsip Aswaja NU yang biasa menghormati pendapat yang berbeda dilandasi prinsip-prinsip tawasuth (pertengahan), tasamuh (toleran), tawazzun (seimbang), ta’adul (adil).

Apa komentar Mbak dengan kehadiran dua gus di jagat Twitter, yaitu Gus Mus dan Gus Sholah?. Keberadaan para ulama senior seperti Gus Mus dan Gus Sholah, juga Gus Ali Tulangan, di Twitter sangat bermanfaat. Sebagai figur ulama yang otoritatif karena kredibilitas keilmuannya, beliau-beliau dapat memberikan pandangan-pandangan yang menyejukkan di tengah derasnya kelompok Islam yang mempropagandakan kebencian. Bukan hanya santri NU tetapi khalayak umum dapat berkomunikasi langsung kepada beliau-beliau. Kita tentu berharap lebih banyak lagi kiai yang berkenan untuk meluangkan waktu untuk membimbing umat melalui medsos ini.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Fragmen PKB Kab Tegal

Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair

Algeria, PKB Kab Tegal

Expo Terpadu di Safex Alger, Aljazair ramai dikunjungi. Pameran yang diprakarsai KBRI di Aljazair ini menampilkan produk-produk Indonesia baik dari UKM maupun Perusahaan besar di Indonesia.

Di antara yang dipamerkan adalah PT.Wika, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Pertamina dan lainya yang umumnya bergerak dalam bidang manufaktur dan kontruksi. Sementara Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Lampung menampilkan produk unggulanya yakni kain tapis.

Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair (Sumber Gambar : Nu Online)
Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair (Sumber Gambar : Nu Online)

Hipsi Lampung Pamerkan Kain Tapis di Aljazair

Saat meninjau stand Hipsi Lampung (24/11) Dubes RI untuk Aljazair Safira Machrusah menyatakan kegembiraanya atas antusiasme pengunjung pada produk kain tapis Lampung.

PKB Kab Tegal

"Semoga tapis Lampung makin dikenal dunia, syukur-syukur habis expo ini tapis bisa di export ke Aljazair," katanya pada Expo yang berlangsung yang berlangsung dari tanggal 23 sampai dengan 27 November ini.

PKB Kab Tegal

Terkait respon positif tersebut Direktur Marketing Kain Tapis Syafiah Musyafaah menambahkan untuk expo ini pihaknya sudah menjalin komunikasi bisnis saat pameran berlangsung.

"Sudah ada dua korporet lokal dan beberapa buyer dari Prancis dan Maroko yang menghubungi untuk kerjasama bisnis lebih lanjut," ungkapnya. (Fachurrahman/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Daerah PKB Kab Tegal

MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian

Jepara, PKB Kab Tegal. Setahun ini MA Walisongo Pecangaan Jepara mengembangkan ekstra kurikuler Unit Kegiatan Siswa (UKS) Farm Agriculture. Kegiatan yang rutin dilaksanakan saben Rabu ini diikuti puluhan peserta didik.

Kegiatan tersebut memfokuskan pada tiga hal, yakni pertanian, perikanan dan peternakan. Dalam kurun waktu setahun, produk yang sudah diproduksi misalnya pengurai tinja, probiotik perikanan, serta probiotik peternakan.

MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)
MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)

MA Walisongo Jepara Miliki Ekskul Pertanian

Untuk bidang pertanian, para siswa sudah memproduksi Micro Organisme Local (Mol) Buah Maja, Jambu Busuk, Kaktus, Bonggol Gedang, Tekek-tekekan, Akar Tekek-tekekan, Rebung Bambu, Probiotik Akar Bambu serta Akar Gada.

PKB Kab Tegal

Beberapa produk yang telah dihasilkan sesuai kebutuhan masing-masing. Misalnya, MOL buah-buahan bermanfaat untuk mempercepat masa vegetatif tumbuhan. Juga untuk perangsang dan pertumbuhan.

PKB Kab Tegal

Untuk probiotik perikanan terang pembina 2 Farm Agriculture, Nikmatul Kholidah tujuannya untuk memperbaiki kualitas air. “Sedangkan probiotik peternakan lanjut Nikmah sebagai penghilang bau serta vermentasi,” katanya saat ditemui PKB Kab Tegal, Rabu (06/05/15)

Waka Kesiswaan MA Walisongo, Mukhlisin menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan peserta didik bidang pertanian. Meski bukan madrasah kejuruan pertanian terus berikhtiar untuk mengembangkan pertanian, perikanan dan peternakan.

Aktif Pameran

Ikhtiar yang sudah dilaksanakan ekskul tersebut dibimbing ahli pertanian serta bekerjasama dengan perguruan tinggi yang terkait. Agar semakin dikenal masyarakat pihak madrasah telah memamerkan produknya dalam beberapa even.

Pameran perdana ikut serta dalam Pameran yang diadakan SMK Walisongo Pecangaan. Pameran berikutnya, yakni turut serta dalam Pameran Karya yang diselenggarakan Unisnu Jepara akhir April lalu.

Dalam pameran yang diadakan di kampus NU tersebut, Farm Agriculture MA Walisongo memperoleh penghargaan. Dengan memamerkan Sawah Portable sistem Jejer Legawa, Tanaman Polibac, Ayam Broiler dan Perikanan pihaknya memperoleh dukungan sebanyak 2500 SMS dari pengunjung. Sehingga dari 22 stand yang ada, MA Walisongo memperoleh penghargaan sebagai juara favorit.  

Mukhlisin menambahkan, dengan penghargaan tersebut mengucapkan syukur. Kegiatan tersebut harapnya menjadi nilai plus salah satu madrasah yang bernaung di LP Maarif NU Jepara.

 

“Madrasah tidak hanya mempelajari agama saja tetapi bidang pertanian juga perlu diajarkan. Harapannya menjadi bekal setelah siswa lulus dari madrasah,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Humor Islam, AlaNu PKB Kab Tegal