Sabtu, 17 Agustus 2013

Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah

Jombang, PKB Kab Tegal. Menjelang Ramadhan 1433, komplek pemakaman Pesantren Tebuiteng di Jombang dibanjiri peziarah. Para peziarah berjubel di tempat dimana KH Hasyim Asyari, KH A. Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid dikebumikan.

"Makam Gus Dur dan tokoh-tokoh NU sangat sederhana. Hanya gundukan tanah, batu nisan, serta bunga yang menghiasinya. Ini berbeda dengan makam makam presiden lainnya," kata Mirawati (32), peziarah asal Makassar, Sulawesi Selatan yang melakukan kunjungan, Rabu (18/7).

Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah

Saat berkunjung, perempuan berjilbab ini mengku  cukup kaget ketika sampai di makam yang tidak pernah sepi tersebut. 

"Saya sudah ziarah ke makam Presdien Soekarno, Soeharto, serta GusDur. Dan makam Gus Dur inilah yang paling sederhana. Padahal almarhumjuga seorang presiden. Saya tidak menyangka, makam mantan presidensangat sederhana, seperti ini," cerita Mirawati. 

PKB Kab Tegal

Sementara itu, pantauan PKB Kab Tegal, menjelang sore kemarin, rombongan peziarah nampak silih berganti, datang dan pergi. Mereka datang dari berbagai daerah melakukan ziarah ke Makam Gus Dur yang kini dikenal dengan Wali kesepuluh ini.

PKB Kab Tegal

Salah satu peziarah, Ahmad Husain (45) mengatakan, dirinya tidak hanya berziarah ke makam Gus Dur saja akan tetapi juga ziarah ke makam kiai pendiri NU KH Hasyim Asyari, termasuk makam KH Wahab Hasbulloh di Tambakberas Jombang. 

"Menjelang bulan Ramadan kita selalu berziarah kemakam para Auliya Allah, termasuk ke sini," ujar Husain yang mengaku mengaku ketua rombongan peziarah asal Pemalang, Jawa Tengah.

Teuku Azwani, salah satu pengurus Pesantren Tebuireng, mengatakan bahwa kunjungan peziarah menjelang puasa mengalami peningkatan tajam.  

"Sejak sepekan terakhir ini jumlah peziarah di makam Gus Dur mengalami peningkatan. Dalam sehari rata-rata 8 ribu orang yang datang. Ini seperti tahun tahun sebelumnya terutama  menjelang datangnya bulan puasa Ramadhon,"terang Teuku Azwani.

Dikatakannya, dalam sehari peziarah tidak kurang antara 7 hingga 8 ribu peziarah  yang datang.  Padahal pada hari biasa jumlah peziarah hanya berkisar 3 ribu orang per hari.

"Mereka datang dari berbagai daerah, Bahkan banyak yang berasal dari luar Propinsi serta luar pulau. Semisal, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sulawesi. Mereka kebanyakan datang secara rombongan dengan bus," pungkasnya.

 

Redaktur    : Hamzah Sahal

Kontributor : Muslim Abdurrahman 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Lomba PKB Kab Tegal

Sabtu, 10 Agustus 2013

Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya

Surabaya, PKB Kab Tegal

Ribuan umat Islam di Jawa Timur mengikuti acara “Jawa Timur Bershalawat” yang diselenggarakan oleh Majlis Maulid Wattalim Riyadlul Jannah, Jawa Timur. Acara berlangsung di Lapangan Makodam V Brawijaya, Sabtu (17/7) tadi malam di Surabaya.

Ketua PBNU KH Said Aqil, Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Pangdam Brawijaya Mayjen (TNI) I Made Sukadana dan Pangarmatim Kawasan Intim Laksamana Muda (TNI) Darwanto, juga hadir pada kesempatan tersebut.

Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya

Gus Rofiqul Hamid sebegai ketua pelaksana acara mengatakan, tujuan dari acara ini salah satunya adalah silaturahim dan halal bihalal dengan para kiai sepuh dan ulama se-Indonesia, termasuk Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

PKB Kab Tegal

Acara shalawat bersama ini sepenuhnya inisiatif jamaah sendiri. Mereka yang semua berbakaian warna putih berduyun-duyun datang dari seluruh wilayah Jatim dengan swadaya.

Mereka sudah berdatangan sejak siang,? langsung ke lapangan untuk duduk dengan tertib. Ada yang datang perorangan, bersama keluarga, ada pula yang datang berombongan menggunakan 40 unit bus dari luar kota.

PKB Kab Tegal

Meskipun shalawat sudah dimulai sejak Maghrib, tapi acara puncak dimulai pukul 21.00 setelah Gubernur dan pejabat teras yang lain naik ke panggung. Rombongan disambut dengan Shalawat

Dalam sambutannya Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengucap syukur karena Provinsi Jatim menjadi aman dan nyaman, ekonomi bagus, tidak ada bencana. "Hal ini bisa terjadi karena semua jamaah majelis shalawat selalu berdoa untuk aman dan suksesnya wilayah ini, " kata pria yang akrab disapa Pak De Karwo ini.

Sementara Pangdam Brawijaya Mayjen I Made Sukadana percaya bahwa pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945 yang berhasil mengusir tentara Inggris bisa berhasil selain karena rakyat melawan dengan senjata juga karena para kiai dan ulama mengiringi perlawanan rakyat dengan doa.

"Karena itu sebagai Pangdam saya berharap agar umat Islam di Jawa Timur akan tetap bersama-sama dengan pemerintah daerah dan aparat untuk menjaga keamanan," kata I Made Sukadana yang baru tanggal 12 Juli lalu dilantik jadi Pangdam Brawijaya

KH Said Aqil Siroj yang terakhir menyampailan sambutan mengatakan, umat Islam baru saja menyelesaikan Ramadan disusul merayakan Idul Fitri dan sekarang berkumpul untuk bershalawat dengan aman.

"Keamanan dan kenyamanan ini wajib kita syukuri. Lihat saja di Arab Saudi, di Irak tempat lahirnya para ulama besar, di Afgjanistan dan Yaman. Di negara-negara Islam itu tidak ada keamanan karena bom bisa meledak sewaktu-waktu. Karena itu kita wajib bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pemerintah dan aparat keamanan," kata Said Aqil Siroj.

Sebelumnya, Saifullah Yusuf selaku penanggung jawab Jawa Timur Bershalawat menyampaikan terima kasih kepada para kordinator Majelis Shalawat yang datang dari seluruh wilayah Jawa Timur. Gus Ipul juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam Brawijaya dan staf yang mendukung penuh kegiatan ini, termasuk meminjamkan Lapangan Makodam sekaligus juga keamannya.

"Saya tahu para jamaah ini datang dengan ongkos sendiri dan bawa makanan sendiri. Mengapa? Karena kita semua cinta kepada Rasulullah dan cinta NKRI. Mudah-mudahan kecintaan kita kepada Kanjeng Nabi dan cinta kita pada negara akan terus kita pelihara," kata Gus Ipul.

Gerimis sempat turun sejak pukul 22.00 saat Said Aqil Siroj menyampaikan sambutan. Tetapi gerimis yang turun dalam waktu sekitar 15 menit itu tidak membuat jamaah meninggalkan tempatnya. Mereka tetap duduk lesehan di lapangan, hingga acara berakhir pukul 22.30. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Tokoh, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Jumat, 09 Agustus 2013

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh

Jakarta, PKB Kab Tegal - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa masalah agama dan negara itu sudah selesai secara politis setelah negara ini menetapkan empat pilar, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45.

“Gaduh lagi itu setelah adanya kelompok-kelompok radikal. Apa itu radikalisme agama ataupun radikalisme sekuler,” kata Kiai Ma’ruf saat menjadi pembicara kunci pada Refleksi Kebangsaan 71 tahun Muslimat NU di Hotel Crown Plaza, Jakarta Pusat, Senin (27/3).

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh

Ia mengatakan, radikalisme agama terutama dari kalangan Islam, itu karena masuknya pengaruh global dan pengaruh internal-internal yang telah mereduksi makna jihad.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, jihad itu bukan hanya dimaknai perang, tetapi juga bisa dimaknai perbaikan. Jihad bermakna perang, qital, itu kalau dalam suasana perang, tapi jihad juga bisa bermakna ishlah, perdamaian, perbaikan, kalau dalam situasi damai.

“Di sini (Indonesia) jihad dalam arti bukan qitalan (perang), tapi ishlahan, perbaikan dalam semua hal,” jelas Kiai yang juga diamanahi Ketua Umum MUI.

PKB Kab Tegal

Penyimpangan tersebut, menurutnya, tidak hanya pada pemaknaan jihad, tetapi juga karena menerapkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perang ke dalam suasana damai.

? “Ini saya kira distorsi pemaknaan jihad atau (distorsi) pemahaman agama,” kata Kiai Ma’ruf.

Acara Refleksi Kebangsaan yang bertemakan Pancasila, Agama, dan Negara ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu KH Solahudin Wahid, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Yudi Latif. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Kajian, Aswaja PKB Kab Tegal

Selasa, 16 Juli 2013

Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu

Bogor, PKB Kab Tegal

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Masduki Baidlowi menegaskan, MUI tidak sepakat dengan digelarnya acara Reuni Aksi Bela Islam 212. MUI berpandangan, jika kegiatan tersebut berpotensi mengganggu ketertiban umum, maka hal itu tidak perlu untuk dilaksanakan. 

“Maka MUI menganggap itu tidak perlu,” katanya kepada PKB Kab Tegal di Bogor, Rabu (29/11) malam. 

Dia meminta masyarakat untuk melihat konteks daripada Aksi Bela Islam 212. Menurut Masduki, Aksi Bela Islam 212 yang terjadi tahun lalu adalah sebuah peristiwa yang unik karena aksi tersebut menjadi titik temu dari berbagai kelompok Islam. 

Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu (Sumber Gambar : Nu Online)
Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu (Sumber Gambar : Nu Online)

Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu

Dulu aksi ini ditujukan untuk mendesak agar segera mengadili kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama. Ia menegaskan agar tidak menghubungkan aksi ini untuk agenda-agenda politik yang lainnya.

“Agendanya sudah selesai. Tidak usah lagi dihubungkan dengan hal-hal lain seperti dihubungkan dengan MUI dan yang lainnya,” terangnya.

MUI tidak ikut-ikutan dalam aksi seperti itu. Bagi MUI, persoalan yang melatarbelakangi aksi tersebut tahun lalu itu sudah selesai sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi.

PKB Kab Tegal

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu mengakui, setiap orang memiliki hak untuk menghadiri acara tersebut. Namun, ia menilai, aksi tersebut kurang baik karena akan menimbulkan persepsi yang lain-lain bagi masyarakat mengingat sebentar lagi pemilihan kepada daerah akan digelar tahun depan.

PKB Kab Tegal

“MUI tidak bisa melarang karena itu adalah hak masing-masing orang. Namun sebaiknya jangan,” tukasnya. (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, Santri PKB Kab Tegal

Rabu, 10 Juli 2013

Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat

Saint Petersburg, PKB Kab Tegal. Presiden Vladimir Putin, Senin (26/11), menuding pemerintahan Amerika Serikat (AS) berada di balik pemboikotan para pemantau Barat terhadap pemilu Rusia, dengan mengatakan tujuannya adalah untuk mendiskreditkan jalannya pemungutan suara.



Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat

Kepada wartawan, Putin mengungkapkan bahwa keputusan para pemantau OSCE itu "dibuat atas rekomendasi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Kami akan memperhitungkan ini dalam hubungan antarnegara."

"Tujuan itu adalah untuk mendiskreditkan pemilu, tetapi mereka tidak akan mencapai tujuan mereka," katanya seperti dilansir sumber AFP.

PKB Kab Tegal

"Pemilu akan diselenggarakan sesuai dengan kerangka undang-undang yang ada," terangnya.

Pernyataan itu diucapkannya pada pekan terakhir kampanye sebelum pemilihan anggota parlemen, Minggu, yang dinilainya di Rusia sebagai satu referendum atas prestasi Putin selama menjabat sebagai presiden.

PKB Kab Tegal

Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) sebelumnya mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan mengirim para pemantaunya untuk mengawasi pemungutan suara karena ada keterlambatan dalam memberikan undangan dan dokumen perjalanan.

Majelis tinggi parlemen, Senin, menyatakan, 2 Maret 2008 sebagai tanggal pemilihan presiden di mana Putin tidak dapat ikut bertarung untuk periode berikutnya. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Kiai PKB Kab Tegal

Selasa, 09 Juli 2013

Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia

Jakarta, PKB Kab Tegal . Ajaran Islam yang sejati sebagaimana pemahaman Ahlussunah wal Jamaah

berintikan rahmat dan bertujuan memperbaiki moral masyarakat. Namun, karena sering muncul pemberitaan kaum ekstremis melancarkan kekerasan,? kalangan non-muslim menganggap bahwa tindakan-tindakan keliru dari sebagian umat Islam itu benar-benar merupakan ajaran Islam, dan menyalahkan Islam sebagai agama.

Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia

Rais Am PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri menyampaikan hal itu kala diminta menjadi narasumber dalam Diskusi Panel bertema Indonesias Role In Addressing Global Islamist Extremism? yang diselenggarakan oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Kamis (28/5).

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menguraikan, pemahaman yang dangkal terhadap Islam membuat parah keadaan ini. Sebagian Kelompok garis keras membuat pembenaran atas tindakan-tindakan mereka seolah-olah tindakan-tindakan itu merupakan perintah agama, padahal pemahaman mereka keliru.

?

PKB Kab Tegal

“Gara-gara kelompok ekstremis, agama Islam dirugikan. Digeneralisir seolah radikal adalah dari ajaran agama Islam. Orang luar jadi Islamophobia,” tegasnya

PKB Kab Tegal

Lantas Bagaimana Solusinya?

Pengasuh Pondok Pesantren Leteh Rembang ini menuturkan, ada empat dasar stategi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu pertama, menenekankan pengertian perjuangan mengatasi ekstremisme agama adalah bagian dari perjuangan mewujudkan tata dunia yang damai dan adil.

Kedua, gagasan ekstrimesme Islam yang bersumber dari pemahaman agama yang dangkal harus dihadapi dengan penyebarluasan ajaran para ulama Aswaja yang mendalam ilmunya.

Ketiga, konsolidasi dan mobilisasi para ulama (Aswaja) seluruh dunia untuk membimbing umat agar pemahaman tentang Islam yang berintikan rahmat menjadi konsensus yang kuat di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Keempat, kerja sama erat di antara kelompok muslim moderat dengan kelompok yang obyektif di luarnya untuk menetralisir pandangan-pandangan ekstremis Islam dan Islamophobia yang berkembang dalam masyarakat.

“Empat hal itu harus dilakukan segera oleh ulama dan umaro,” ujar Gus Mus.

Panelis lain dalam acara tersebut adalah Dekan Fakultas Sains Islam Universitas Al Azhar Mesir Prof Dr Abdel-Moneem Fouad, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof? Dr Azyumardi Azra, dan guru besar studi Islam University of Venna? Prof Dr Rudiger Lohlker. (Ichwan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Nahdlatul, Khutbah PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Juli 2013

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang

Lasem, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Fatayat NU Lasem menggelar Konferensi Cabang yang diselenggarakan di Gedung LP Ma’arif NU Lasem Jl. Sunan Bonang Km 1 o. 87, Ahad, 16 Juni 2013. 

Acara dihadiri delegasi dari seluruh Pimpinan Ranting se-Lasem.  Hadir dalam pembukaan Ketua Wakil Bupati Rembang H Abdul Hafidz, PCNU Lasem, PW Fatayat NU Jateng Khizanaturromah, PC Muslimat NU Lasem, PC IPNU-IPPNU Lasem, MWC NU Lasem, Organisasi Wanita Rembang, Istri Ketua DPRD Rembang, para sesepuh Cabang Lasem dan para tamu undangan lainya.

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang

Dalam pembukaan tersebut Ketua Fatayat NU Lasem Hj Durrorun Nafisah menyampaikan telah banyak kegiatan yang dilaksanakan selama 5 tahun kepemimpinan, terutama yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan, meliputi penguatan kemandirian  ekonomi dengan meningkatkan kewirausahaan perempuan, modernisasi pengelolaan keuangan organisasi dalam bentuk koperasi bersama dan lainnya.

PKB Kab Tegal

“Kami berharap landasan yang telah kita buat bersama dapat lebih ditingkatkan agar peran Fatayat semakin dalam dirasakan oleh masyarakat, makin mandiri, sejahtera, kompetitif, dengan tidak meninggalkan nilai-nilai akhlak mulia dan aswaja. Apakah gunanya sebuah kesuksesan, jika hanya meresahkan mesyarakat dan kurang dirasakan manfaatnya,” katanya.

PKB Kab Tegal

PW Fatayat NU Jateng menyampaikan terdapat dua tugas penting yang harus dijalankan, pertama, Fatayat NU merupakan kader yang akan meneruskan perjuangan NU, kedua Fatayat NU merupakan organisasi agama, sebagai  gerakan perempuan yang bisa mengentaskan masalah perempuan di Indonesia khususnya di Lasem, diantaranya diskriminasi dalam pelayanan publik, masalah reproduksi/kesehatan dan lain sebagainya. Kader Muda Fatayat mempunyai kewajiban mengentaskan masalah-masalah tersebut.

“Dalam Fatayat kita mencari saudara bukan mencari musuh,” katanya.

PCNU Juga menyampaikan bahwa tradisi NU seperti tahlil, manaqib, shalawat akan terus berkembang bilamana Fatayat NU juga menjalankannya, dan intinya orang NU harus kenal NU.

Wakil Bupait Rembang. Abdul Hafidz yang sekaligus membuka acara memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran yang telah telah dijalankan Fatayat NU Lasem,

“Ambillah peran yang bisa mensinergikan program Fatayat,” katanya.

Selain itu PC Fatayat NU juga memberikan apresiasi khusus kepada seluruh PAC Fatayat NU se-cabang Lasem bagi yang mempunyai prestasi, diantaranya prestasi administrasi terbaik, rekrutmen anggota terbaik dan partisipan terbaik.

Dalam konferensi kali ini, Hj, Durrotun Nafisah terpilih menjadi ketua untuk yang kedua kalinya. Karena tidak ada calon lain, maka pemilihan ketua dilakukan secara aklamasi.

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Akhmad Sayuti

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Pendidikan, Meme Islam PKB Kab Tegal