Rabu, 15 April 2009

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser

Tulungagung, PKB Kab Tegal - Meski kiprah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) hadir di hampir semua lini, tak sedikit dari masyarakat yang belum mengenal nama-nama, tugas dan fungsi beberapa santuan khusus yang dimiliki organisasi semiotonom Gerakan Pemuda Ansor ini.

Dalam Peraturan Organisasi (PO) Pasal 23, Banser disebut sebagai organisasi yang bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial kemasyarakatan, dan bela negara. Untuk melaksanakan itu, Banser telah memiliki beberapa satuan khusus, di antaranya Densus 99 Asmaul Husna, Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Relawan Kebakaran (Balakar), Banser Relawan Lalulintas (Balantas), Banser Kesehatan (Banser Husada), Banser Maritim (Baritim), dan Banser Protokoler.

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser

Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Tulunggung, Jawa Timur, yang berlangsung 5-7 Agustus 2016, PO untuk keenam satuan khusus itu juga menjadi bahan pembahasan. Untuk mengenal lebih jauh, berikut daftar satuan khusus dan unit lain yang sejenis dalam Banser.

1. Detasemen Khusus 99 Asmaul Husana (Densus 99)

PKB Kab Tegal



Detasemen Khusus 99 Asmaul Husna selanjutnya disingkat Densus 99 adalah satuan tetap Banser yang bertugas mengamankan program-program keagamaan dan program-program sosial kemasyarakatan sebagai partisipasi GP Ansor kepada negara dalam menghadapi tantangan global dan upaya memerangi radikalisme agama dalam berbagai bentuk.

PKB Kab Tegal

Satuan ini bertugas mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi kepada pimpinan dan berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penangkalan terhadap berbagai upaya yang mengarah pada kekerasan atas nama agama, menjaga, memelihara, dan menjamin keamanan dan kenyamanan setiap warga negara dalam menjalankan agama dan kepercayaannya terutama adalah rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga. “Satuan ini hanya berkedudukan di Satkornas saja. Namun anggotanya menyebar ke seluruh tanah air,” ungkap Kasatkornas Alfa Isneini.

2. Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana)



Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana merupakan satuan khusus Banser yang mengemban amanah melaksanakan program-program sosial kemasyarakatan GP Ansor serta memiliki kualifikasi khusus di bidang penanggulangan bencana. Fungsi dan tanggung jawabnya adalah pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.

Sedangkan tugas garapannya, merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan bencana. Satuan ini bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bencana serta pembinaan personel. “Satuan ini dibentuk mulai di tingkat pusat hingga kekecamatan-kecamatan. Satuan ini sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu dan sudah terjun di mana-mana. Misalnya ketika Merapi erupsi, Gunug Kelud meletus, gempa bumi di Banjarnegara, dan lainnya. Bahkan sebelum itu Banser selalu kirim relawan bila ada bencana alam. Misalnya gempa bumi di Maumere Flores 12 Desember 1992. Banser waktu itu juga menurunkan tim relawannya. Begitu juga dengan tsunami Aceh,” papar Alfa.

3. Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar)



Satuan ini berfungsi dalam penanggulangan bahaya kebakaran, tanggap darurat dan rehabilitasi. Tugasnya melaksanakan fungsi tanggap darurat dan kemanusiaan dalam rangka penanggulangan bahaya kebakaran dan bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bahaya kebakaran serta pembinaan personel. “Mengingat mahalnya peralatan. Maka satuan ini baru berdiri di beberapa perkotaan saja. Misalnya DKI Jakarta,” terang Alfa.

4. Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas)



Satuan ini berfungsi dalam penanganan peristiwa lalu lintas dan transportasi jalan, serta pengurangan risiko kecelakaan, guna terwujudnya kelancaran dan ketertiban berlalu lintas. ”Mulai dari pusat hingga desa-desa satuan ini suah terbentuk. Contoh setiap lebaran kita selalu membentuk posko-posko lebaran di semua kabupaten dan kota,” kata Alfa.

5. Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada)



Basada adalah satuan khusus Banser yang mengemban tugas bantuan kemanusiaan di bidang kedokteran, kesehatan, dan norma hidup sehat bagi masyarakat khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor dan masyarakat. “Satuan ini dibentuk mulai pusat sampai kecamatan,” jelas Alfa.

5. Barisan Ansor Serbaguna Protokoler (Banser Protokoler)



Satuan khusus Banser ini memiliki kecakapan dalam manajemen acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, dan Banser. Satuan ini berfungsi mengatur, menata, dan mengelola acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi sesuai dengan perencanaan kegiatan. Dengan tugas merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan keprotokolan di GP Ansor dan Banser. “Satuan Protokoler dibentuk mulai di pusat sampai ke ranting-ranting,” kata Alfa.

6. Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim)



Baritim adalah satuan khusus yang mengemban fungsi dan tugas pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah Maritim NKRI. “Sataun ini dibentuk di pusat dan semua daerah kepulauan dan daerah yang memiliki perairan,” tutur Alfa lagi.

Selain satuan khusus tersebut, lanjut Alfa, Banser memiliki Corp Provost Banser (CPB). Tak seperti enam satuan khusus lainnya, korps pasukan ini lebih berurusan dengan internal organisasi. Ia berfungsi menegakkan marwah, etika dan disiplin organisasi di internal kesatuan Banser. CPB dibentuk dalam rangka upaya menertibkan dan mendisiplinkan jajaran Banser, demi terciptanya pasukan Banser yang semakin baik, taat aturan, dan profesional. “Corp Provost Banser inilah yang mengawasi dan menertibkan semua kegiatan Banser di semua lini,” tegas mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur itu.

Sebenarnya, lanjut Alfa, Banser masih memiliki dua satuan khusus lagi. Yakni, Satuan Khusus Banser Anti-Narkoba (Baanar) dan Banser Kepanduan. Namun, dalam Konbes Ansor lalu, disepakati dua satuan itu masuk di lembaga GP Ansor bersama dengan Rijalul Ansor. “Semua satuan tersebut dibentuk untuk meningkatkan profesionalitas Banser dalam berbakti dan menjalankan fungsi sosial di masyarakat. Jadi Banser memiliki kegiatan yang sangat padat dengan berbagai disiplin kegiatan,” tambahnya. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Senin, 30 Maret 2009

Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda

Malang, PKB Kab Tegal. Menjalankan amanat konferensi, PC GP Ansor kabupaten Malang merangkai rapat kerja cabang (rakercab) dan rapat koordinasi (rakor) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Mereka mengedepankan visi kepeloporan pemuda Ansor di pelbagai bidang.

Periode 2013-2017, pengurus membangun visi kader GP Ansor Malang sebagai pionir perubahan. “Kita kuatkan visi kepeloporan dengan misi pertama revitalisasi kepeloporan kader. Kedua, pemberdayaan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ketiga, penguatan tradisi dan amaliah Islam Aswaja Annahdliyyah,” kata Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang Hasan Abadi, Ahad (17/11).

Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakercab, GP Ansor Malang Usung Kepeloporan Pemuda

Konsolidasi dan pengaderan adalah hal penting bagi Ansor. “Ansor periode ini jangan sampai meninggalkan pengaderan. Karena, pengaderan hal paling pokok yang harus dikerjakan GP Ansor. Jangan sampai terkalahkan oleh kegiatan lain,” ujar seorang dewan penasihat GP Ansor Malang Farhan Ismail.

PKB Kab Tegal

Rakercab dan rakor digelar di Villa Refa Bungkoh, desa Sumbersekar, kecamatan Dau, kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu-Ahad (16-17/11). Kegiatan ini dihadiri 31 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor dan 33 PAC Satkoryon dari 33 PAC Satkoryon di Kabupaten Malang. Jumlah peserta mencapai 200 orang.

Sejumlah dewan penasihat GP Ansor Malang yang hadir antara lain Direktur Dokter Rakyat Center H Umar Usman, Ketua LP Maarif Malang HM Hanif, Sekretaris PW GP Ansor Jatim Imron Rosyadi Hamid, Dekan Fakultas Ekonomi Unisma Noor Shoodiq Askandar, dan H Abdurrahman. (Suryo/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Habib, Ulama PKB Kab Tegal

Rabu, 25 Maret 2009

Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud

Cilacap, PKB Kab Tegal. Sebanyak 125 pelajar mengikuti pelatihan kader muda (Lakmud) yang diselenggarakan IPNU-IPPNU Gandrungmangu  di MI Ma’arif NU 1 Layansari kecamatan Gandrungmangu kabupaten Cilacap. Pelatihan selama dua hari, Sabtu-Ahad (5-6/7) ini, mempersiapkan peserta menjadi kader NU berwawasan Aswaja.

Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Gandrungmangu Isi Pesantren Ramadhan dengan Lakmud

Peserta Lakmud yang dimulai Sabtu (5/7) pagi ini ialah utusan dari empat belas ranting dan enam komisariat IPNU-IPPNU sekecamatan. Mereka juga mempelajari sejumlah keterampilan dalam kaderisasi ini seperti pelatihan Jurnalistik, seminar Kepemimpinan Masa Depan, dan praktik amaliyah Ramadhan.

“Keluar dari sini, peserta harus sudah siap menjadi pemimpin dan pelopor masa depan pada masing-masing ranting dan komisariat,” kata Ketua IPNU Gandrungmangu, Ali Mahfudz.

PKB Kab Tegal

Kaderisasi ini berakhir Ahad (6/7) petang. Kegiatan yang diakhiri do’a bersama dengan pengurus MWCNU Gandrungmangu beserta lembaga dan banom NU, menutup rangkaian kegiatan pesantren Ramadhan. (Ulun Najah-Amaliyatun Khofifah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Tegal, Pemurnian Aqidah, Santri PKB Kab Tegal

Rabu, 11 Maret 2009

PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media

Bantul, PKB Kab Tegal. Pasca dilantik pada tanggal 31 Oktober 2015 lalu, Biro Media dan Jaringan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta langsung menjalankan program kerja perdananya. Bertempat di Jl Pedak Blok Mentari No. 2 Sorowajan Bantul, DIY, mereka menggelar diskusi perdana ? bertema ‘Mengenal Media; Menggugat Peran Media’.

"Diskusi perdana ini bertujuan untuk mengajak seluruh kader PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga untuk melek media, agar kader-kader PMII tidak mudah terpengaruh oleh opini-opini media korporasi yang cenderung subyektif dan tendensius," ungkap Ibnu Hibban, Koordinator Biro Media dan Jaringan, Rabu (4/11).

PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII UIN Yogyakarta Ajak Kader Melek Media

Senada dengan Hibban, Abdul Rahman Wahid, salah satu anggota Biro Media dan Jaringan menjelaskan, bahwa hari ini terlalu banyak media yang menyampaikan berita-berita atau isu-isu yang kebenarannya masih simpang siur. "Media saat ini banyak yang mengabaikan keakuratan dalam menyampaikan informasi," jelas pria kelahiran Lumajang tersebut.

Program perdana Biro Media dan Jaringan ini mendapat apresiasi oleh kader-kader PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diskusi ini dinilai mampu memantik kader-kader PMII untuk lebih jauh mempelajari tentang media. Bahkan salah satu kader ingin mempunyai suatu media untuk meng-counter isu-isu yang tidak jelas.

PKB Kab Tegal

"Pasca diskusi ini, saya mempunyai cita-cita baru, mempunyai media," ujar Abdullah Bin Salim, salah satu kader PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga yang menghadiri diskusi.

Untuk selanjutnya, Biro Media dan Jaringan akan bekerjasama dengan media lokal di Yogyakarta untuk mengembangkan pengetahuan tentang media, khususnya skill jurnalistik. (Analta Inala/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Nahdlatul Ulama, Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 06 Februari 2009

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja

Jakarta, PKB Kab Tegal

Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda kembali menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan paham keagamaan NU, Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Ia mengajak para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk turut serta melestarikan paham yang dikenal moderat itu.

“Bagaimanapun juga, PMII adalah bagian dari NU. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga serta melestarikan Aswaja dari paham-paham baru yang muncul akhir-akhir ini,” kata Kiai Nuril saat menjadi penceramah pada acara Semarak Ramadhan yang digelar Pengurus Cabang (PC) PMII Jakarta Pusat, di Masjid Jami’ Al-Ma’mur, Jalan Raden Saleh, Jakarta (25/9)

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Nuril Ajak PMII Lestarikan Aswaja

Di hadapan para aktivis organisasi berbasis mahasiswa NU itu, Kiai Nuril menjelaskan, saat ini Aswaja tengah terancam keberadaannya. Pasalnya, tidak sedikit muncul paham baru yang mengatasnamakan ahlussunnah. “Sekarang harus diingat, ada (paham, red) ahlussunnah tok (saja, red), ada ahlussunah yang ada wal jama’ah-nya,” terangnya.

“Ahlussunnah tidak sama dengan Aswaja. Ajaran yang tanpa mengejek orang lain, keyakinan orang lain, paham yang dianut orang lain, itulah Aswaja,” jelas Kiai Nuril.

PMII, sebagai organisasi yang menghimpun para pemuda NU, kata Kiai Nuril, memiliki peran besar dalam rangka turut serta melestarikan Aswaja. Menurutnya, pemuda memiliki semangat yang masih besar. Hal itulah yang menurutnya dibutuhkan oleh NU saat ini .

PKB Kab Tegal

Selain para aktivis PMII, acara tersebut juga diikuti sekitar 100 anak-anak yang tinggal di sekitar Masjid Jami’ Al-Ma’mur. Mereka memang sengaja diundang pada acara Semarak Ramadhan itu untuk berbuka bersama.

Acara tersebut merupakan pembukaan dari serangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan PC PMII Jakpus selama bulan Ramadhan kali ini, antara lain, Pesantren Kilat, Halaqoh dan Pengajian Kitab Salaf, Buka Bersama Anak Jalanan dan Silaturrahmi Antar-Tokoh Ormas Islam dan OKP. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Quote, Internasional, Syariah PKB Kab Tegal

Minggu, 21 Desember 2008

Kiai-kiai di Wonosobo Nonton Bareng "Sang Kiai"

Wonosobo, PKB Kab Tegal. Sebanyak 231 kiai dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Wonosobo menggelar nonton bareng film Sang Kiai di Dieng Cinema, Ahad (16/6) kemarin. Nonton bareng bersama kiai Wonosobo itu dilakukan di sela-sela harlah ke-90 NU sekaligus memperingati hari lahirnya Pancasila.

Ketua PCNU Kabupaten Wonosobo Arifin Shiddiq menuturkan, kader muda NU seharusnya meniru rekam jejak mbah KH Hasyim Asy’ari. Karena pendiri NU tersebut memiliki karakter yang luar biasa. "Karakter tersebut belum banyak dimiliki penerus NU pada masa sekarang," katanya. 

Kiai-kiai di Wonosobo Nonton Bareng Sang Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai-kiai di Wonosobo Nonton Bareng Sang Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai-kiai di Wonosobo Nonton Bareng "Sang Kiai"

Pembantu Rektor I UNSIQ Jawa Tengah KH Mukhotob Hamzah yang ikut nonton bareng menambahkan, para santri di era sekarang harus memiliki mental pejuang. Yaitu berjuang untuk dirinya, berjuang buat agamanya, dan berjuang demi bangsanya yaitu bangsa Indonesia.

PKB Kab Tegal

"Para Santri di Wonosobo bisa belajar keteladanan yang dilakukan sosok mbah KH Hasyim Asy’ari," tandasnya usai nonton bareng film yang diaktor Ikranegara dan Agus Kuncoro tersebut.

PKB Kab Tegal

Kepala Kementrian Agama Kabupaten Wonosobo Drs. H. Muhtadin mengatakan, Mbah Hasyim juga merupakan sosok yang berani dalam tindakan. Dia berpendirian dan bersemangat melawan penjajah Jepang. Mbah Hasyim menunjukkan bahwa untuk meraih kemenangan tidak harus dengan senjata lengkap. Cukup dengan tekad yang kuat meskipun senjatanya ala kadarnya.

"KH Hasyim Asy’ari menunjukkan betapa wajibnya hukum membela tanah air dari penjajahan. Beliau menyeru para santrinya untuk membela tanah air," jelasnya.

Film yang disutradarai Rako Prijanto membuat para kiai di Wonosobo bangga. Bahwa NU memiliki sosok yang berani berjihad demi agama dan bangsanya. Di film ini membuktikan bahwa banyak peran tokoh ulama dan kiai yang ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Fathul Jamil

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Aswaja PKB Kab Tegal

Selasa, 09 Desember 2008

IPNU-IPPNU NTB Akan Terapkan Ahlul Halli wal Aqdi

Mataram, PKB Kab Tegal. Konfrensi Wilayah IPNU-IPPNU Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan dihelat pada hari Ahad-Selasa (26-28/7) besok akan menerapkan sistem Ahlul Halli Wall Aqdi.

IPNU-IPPNU NTB Akan Terapkan Ahlul Halli wal Aqdi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU NTB Akan Terapkan Ahlul Halli wal Aqdi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU NTB Akan Terapkan Ahlul Halli wal Aqdi

Hal ini di sampaikan oleh Hery Nurdiansyah alias Che Uber Ketua Panitia Pelaksana kepada PKB Kab Tegal kamis (23/7) di Mataram.

"Kami akan terapkan Ahwa (Ahlul Halli wa Aqdi), dan saat ini sedang kami persiapkan modelnya yang lebih Teknis," Katanya

PKB Kab Tegal

Menurut Uber panggilan akrabnya sistem itu merupakan solusi tepat dalam menguringi permainan politik uang, baik yang dilakukan kandidat maupun oknum pemilik hak suara di arena Komfrensi.

"Dengan cara Ahwa, ruang mony politik dan permainan sejenisnya bisa di hilangkan serta saling menjekkan oleh Tim satu sama lainnya tidak ada," harapnya

PKB Kab Tegal

Ahwa, lanjutnya penting diterapkan agar proses kaderisasi pada saat Konferwil tidak bermuara pada nuansa politik sesaat, tapi lebih kepada proses musyawarah yang menjadi turunan dari PD/PRT yang membahas tentang "Musyawah mufakat," terangnya

Dia pun merinci sejuh ini para Calon ketua yang sudah konfirmasi kepada panitia pelaksana sudah ada. Ada yang dari unsur Pimpinan Wilayaah yang saat ini sedang menjabat di antarnya Habibul Umam, Selamat Subroto, dan Heri Nusdiansyah. Mereka sama sama Wakil Ketua IPNU NTB, Syamsul Hadi koordinator Lembaga Media Jaringan IPNU NTB dan Hadi Irawan mantan Ketua PC IPNU Lombok barat.

"Sedangkan dari IPPNU sejauh ini belum ada konfirmasi di panitia siapa aja kandidatnya," tutup Uber. (Samsul Hadi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal