Kamis, 30 Desember 2010

KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi

Blora, PKB Kab Tegal. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Hikmah Ngadipurwo, Blora, Jawa Tengah, Ahad (15/4) malam, menggelar penringatan haul KH M Najib Suyuthi. Haul dihadiri KH Maimun Zubair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dan KH Abdul Hamid Baedhowi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Wahdah Lasem.?

KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi

”Mbah Moen (KH Maimun Zubair) kalih (dan) Mbah Hamid (KH Abdul Hamid Baedhowi) ingkang maringi (yang akan memberi) mauidhoh hasanah,” ujar salah satu putra (Alm.) KH M Najib Suyuthi, Gus Habib, saat ditemui PKB Kab Tegal, di komplek Pondok Pesantren Al-Hikmah, Ngadipurwo.

Gus Habib, yang juga santri di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang itu menambahkan, ada sejumlah rangkaian haul mayayikh. Di antaranya siang hari dilaksanakan temu alumni pesantren. Temu alumni yang dihadiri ? santri berbagai angkatan itu dilaksanakan di salah satu aula pesantren. Dan, selepas sholat dhuhur, dilaksanakan khotimil qur’an dan tahlil di makam KH M Najib Suyuthi. ?

PKB Kab Tegal

Sedangkan untuk puncak acara haul digelar pengajian akbar. Pengajian akbar dilaksanakan di pelataran pesantren pada Ahad malam. Selain dihadiri kedua ulama tersebut, haul juga dihadiri ribuan kaum muslimin. Mereka datang dari berbagai pelosok desa. Khususnya dari Kabupaten Rembang, Blora dan sekitarnya.

Pesantren Al-Hikmah terletak di Desa Ngadipurwo Kecamatan Blora kota itu, yang lokasinya berada di perbatasan dua kabupaten: Blora dan Rembang. Selain mengelola Madrasah Diniyah (Madin), pesantren tersebut juga mengelola SMK Al-Hikmah dan MTs Ma’arif II. Kedua sekolah itu berada di dalam komplek pesantren.

PKB Kab Tegal

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Sholihin Hasan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Nasional, Kiai PKB Kab Tegal

Jumat, 17 Desember 2010

Hj Milhatun Pimpin Muslimat Kutai Kartanegara

Kutai Kartanegara, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengadakan Konferensi Cabang di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama kabupaten tersebut pada Ahad (10/1).

Kegiatan tersebut diikuti empat Pimpinan Anak Cabang Muslimat yaitu dari Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Loa Kulu, dan Kecamatan Muara Badak.

Hj Milhatun Pimpin Muslimat Kutai Kartanegara (Sumber Gambar : Nu Online)
Hj Milhatun Pimpin Muslimat Kutai Kartanegara (Sumber Gambar : Nu Online)

Hj Milhatun Pimpin Muslimat Kutai Kartanegara

Hadir pula pada kesempatan itu Ketua Pengurus Wilayah Muslimat Kaltim Hj Aminah, Ketua PCNU Kabupaten Kutai Kartanegara, Ketua LAZISNU Kaltim H. Muh. Khozin.

PKB Kab Tegal

Dalam sambutannya ketua PCNU berharap konfercab berjalan dengan tertib dan sesuai mekanisme organisasi serta berpedoman kepada? AD dan ART.

Pada konfercab tersebut, Muslimat NU memilih Hj Milhatun Alhafidah sebagai ketua masa khidmah 2016 - 2021 mengantikan Hj Salhah, ketua periode 2010- 2015. (Chairul Anwar/Abdullah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, IMNU PKB Kab Tegal

Kamis, 16 Desember 2010

Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme

Jepara, PKB Kab Tegal. Kelompok sufistik yang bergerak secara massif di kota dan di desa menampilkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin. Majelis zikir, jamaah Selawat, dan perkumpulan Barzanjian menjauhkan umat Islam dari pemahaman sempit beragama yang berujung pada kekerasan atas nama agama.

Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme

“Katakanlah jamaah sufi yang diprakarsai Habib Syekh dan Habib Luthfi. Gerakan keduanya sangat dahsyat. Karena, keduanya mengajarkan antikekerasan kepada warga dengan pendekatan popular,” kata Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang H Noor Ahmad di Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ahad (24/11). 

Di Jakarta, meski budaya hedonis membabi buta, jamaah serupa juga luar biasa. Hal ini jelas bukan lantaran para haba’ib tidak punya pekerjaan. Namun itu merupakan solusi terbesar untuk membendung radikalisme, tegas H Noor Ahmad dalam seminar bersama kiai se-Jepara dengan tajuk “Pesantren Sebagai Benteng Antisipasi Deradikalisme”.

PKB Kab Tegal

H Noor Ahmad yang juga Ketua Umum Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) melanjutkan, dengan eksistensi kelompok sufi niscaya mata rantai radikalisme terputus. Setidaknya, gerakan-gerakan susupan yang radikal itu tidak akan besar.

Sedangkan Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi dalam sambutannya mengharapkan forum itu berdampak luar di masyarakat. “Pencerahan yang diberikan pembicara menjadi antisipasi bagi para kiai dan santri.”

PKB Kab Tegal

Catatan dalam seminar itu harus disebarkan kepada para santri dan masyarakat. Sehingga radikalisme berkurang di masyarakat, pungkas Marzuqi. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Olahraga PKB Kab Tegal

Kamis, 09 Desember 2010

Ini Pentingnya Tawasul di Kalangan Muda

Kubu Raya, PKB Kab Tegal. Pengurus Ranting GP Ansor Pasak Piang menggelar Ansor Bershalawat, di kediaman Ketua Ranting Desa Pasak Piang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (04/11) malam. Kegiatan yang menjadi agenda rutin ini dirangkaipembacaan Yasin dan Tahlilan.





Ini Pentingnya Tawasul di Kalangan Muda (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Pentingnya Tawasul di Kalangan Muda (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Pentingnya Tawasul di Kalangan Muda

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pengurus, anggota Banser dan warga sekitar, bertujuan untuk menjaga ajaran-ajaran dan amalan-amalan keagamaan yang telah diajarkan oleh para kiai Nahdlatul Ulama dan para wali penyebar agama Islam di Nusantara.

Ketua GP Ansor Pasak Piang, Faishol menjelaskan selain ber-tawassul kepada para mendiang pendahulu-pendahulu layaknya khas tradisi Nahdliyyah, penghadiahan pahala juga dihaturkan kepada keluarga-keluarga keluarga anggota Ansor.

PKB Kab Tegal

“Siapa lagi yang akan melestarikan amaliyah NU seperti tahlilan, shalawatan, dan ber-tawasul kepada para pendahulu, guru-guru dan orang tua kita kalau bukan generasi muda Nahdlatul Ulama, agar mereka yang sudah meninggal pun merasakan manfaat dari kita yang ber-Ansor ini," jelas Faishol.

Menurutnya tugas dan kewajiban yang harus dilakukan pemuda Ansor selain menjaga gerakan Islam Indonesia sebagai agama Islam yang rahmatan lil alamin,? kiprah Ansor juga harus turut dalam membangun jasmani dan rohani.

PKB Kab Tegal

"Dan tidak melupakan para pendahulu yang telah memperjuangkan Islam dan Nahdlatul Ulama," tegasnya.

Usai yasinan dan tahlilan, kegiatan dilanjutkan musyawarah membahas beberapa hal, seperti penguatan kapasitas kepengurusan dan agenda berikutnya. (Anty Husnawati/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Doa, Ulama PKB Kab Tegal

Madrasah Diniyah Kawah Candradimuka Pembentukan Karakter Bangsa

Tegal, PKB Kab Tegal. Ketua Pengurus Cabang NahdlatulUlama (PCNU) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, H Akhmad Wasyari mengungkapkan, Madrasah Diniyah (Madin) adalah Kawah Candradimuka dalam pembentukan karakter bangsa.?

"Jika ruang gerak madrasah dipersempit karena pemberlakukan lima hari sekolah, maka Negara tidak berpihak kepada Pembentukan Karakter Bangsa," tegas H Wasyari saat menyampaikan pernyataan sikapnya pada Aksi Tolak Full Day School di depan Taman Rakyat Slawi, Jumat (25/8)

Madrasah Diniyah Kawah Candradimuka Pembentukan Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah Diniyah Kawah Candradimuka Pembentukan Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah Diniyah Kawah Candradimuka Pembentukan Karakter Bangsa

Ia juga mendesak agar pemerintah pusat segera membatalkan kebijakan tersebut. Dia mengungkapkan, warga Kabupaten Tegal juga merupakan bagian dari Bangsa Indonesia. Untuk itu, dia meminta agar Mendikbud mendengarkan aspirasinya dan ditindaklanjuti.

"Muhammadiyah adalah kawan kita, tapi kita juga punya prinsip, rawe-rawe rantas malang-malang putung (artinya, segala sesuatu yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan)," kata Wasari.

PKB Kab Tegal

Di sela aksi, H Wasyari yang juga menjabat Sekretaris Dinas Dikbud itu menyampaikan surat pernyataan sikap PCNU Kabupaten Tegal kepada Bupati Tegal Enthus Susmono dalam bentuk besar/ekslusif yang isinya menolak kebijakan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang pemberlakuan lima hari sekolah.

Senada Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Utsman juga meminta agar FDS segera dibatalkan. Sebab, kebijakan tersebut dapat mengurangi jam belajar siswa di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang dilaksanakan setiap sore.

Padahal, menurut KH Chambali, madrasah Diniyah merupakan pendidikan dasar agama yang penting untuk membekali generasi muda dengan Akhlakul Karimah.

"Tanpa lestari dan eksisnya madrasah, maka fondasi generasi muda tidak bisa terlaksana. Mari pertahankan MDA. Permendikbud (Nomor 23 Tahun 2017) harus dihapus," tegasnya.?

Aksi tolak Full Day School diikuti 32000 massa yang berasal dari pengurus dan anggota banom dan lembaga NU, muslimat, Fatayat, GP Ansor, PMII, IPNU, IPPNU, LP Maarif, RMI, FKDT dan puluhan ribu warga NU Kabupaten Tegal. (Hasan/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri PKB Kab Tegal

Sabtu, 04 Desember 2010

Sarbumusi NU: Jangan Abaikan Kewajiban THR Bagi Buruh

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (DPP K Sarbumusi) Nahdlatul Ulama mengingatkan Presiden dan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia untuk tidak mengabaikan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan kepada buruh di lingkungan pemerintahan dan perusahaan.

Presiden DPP K Sarbumusi Syaiful Bahri Anshori di Jakarta, Selasa (14/6) menjelaskan, THR merupakan pendapatan non upah yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh menjelang hari raya keagamaan.

Sarbumusi NU: Jangan Abaikan Kewajiban THR Bagi Buruh (Sumber Gambar : Nu Online)
Sarbumusi NU: Jangan Abaikan Kewajiban THR Bagi Buruh (Sumber Gambar : Nu Online)

Sarbumusi NU: Jangan Abaikan Kewajiban THR Bagi Buruh

Menurut dia pula, Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan pada pasal 6 menyatakan, pendapatan non upah sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 2 huruf b berupa tunjangan hari raya keagamaan.

"Dalam konteks tunjangan hari raya keagamaan sebagaimana yang diatur dalam peraturan pemerintah itu, merupakan penghasilan yang layak menurut definisi tersebut, artinya bahwa amanat peraturan pemerintah menegaskan kebijakan pengupahan diarahkan untuk pencapaian penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi pekerja atau buruh," katanya.

PKB Kab Tegal

Syaiful kemudian melanjutkan, penghidupan yang layak didefinisikan sebagai jumlah penerimaan atau pendapatan pekerja/buruh dari hasil pekerjaannya sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar.

Jumlah penerimaan/pendapatan ? yang memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dikatagorikan sebagai pendapatan upah dan non upah, dalam konteks ini pendapatan non upah mengikuti definisi dari PP 78/2015 salah satunya dalam bentuk tunjangan hari raya keagamaan yang diberikan kepada pekerja/buruh.

PKB Kab Tegal

"Terkait THR, DPP K Sarbumusi menyampaikan sejumlah seruan. Pertama, meminta Presiden Republik Indonesia untuk segera menunaikan kewajibannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dengan memberikan THR keagamaan kepada seluruh pekerja atau buruh perjanjian kerja waktu tertentu di lingkungan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan sekretariat jenderal DPR dan seluruh lembaga pemerintahan," kata Syaiful lagi.

Sarbumusi juga meminta Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia untuk memperketat pengawasan bagi pengusaha dan Instansi pemerintah yang tidak menunaikan kewajiban pemberian Tunjangan hari Raya keagamaan bagi pekerja/buruhnya untuk diberikan sanksi yang tegas, demikian Syaiful Bahri Anshori. (Gatot Arifianto/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Doa PKB Kab Tegal

Jumat, 03 Desember 2010

MWCNU Kaliori Dukung Kaderisasi GP Ansor

Rembang, PKB Kab Tegal - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang memberikan apresiasi kepada GP Ansor setempat atas sejumlah capaian program kaderisasi yang dilakukan. Pihak MWCNU Kaliori percepatan kaderisasi yang rencananya diselenggarakan GP Ansor Kaliori.

Ketua MWCNU Kaliori H Ali Harmani menyatakan dukungannya atas pelaksanaan ke depan Diklatsar Barisan Serba Guna GP Ansor Kaliori. Terlebih lagi kalau pelaksanaan dipercepat dari rencana yang sudah dijadwalkan.

MWCNU Kaliori Dukung Kaderisasi GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Kaliori Dukung Kaderisasi GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Kaliori Dukung Kaderisasi GP Ansor

"Saya memberikan apresiasi kepada Ansor Kaliori yang mengutamakan kaderisasi dari ratusan program kerja yang direncanakan. Karenanya saya senantiasa mendukung dan membantu setiap program kerja yang dilaksanakan oleh GP Ansor Kaliori,” kata H Ali, Ahad (6/3) siang.

Menurut Ali, meski belum genap lima bulan usia kepengurusan, kaderisasi GP Ansor menjadi progres terdepan untuk menunjang eksistensi Ansor di belahan wilayah Kecamatan Kaliori.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sementara Ketua GP Ansor Kaliori Jasmani menyampaikan, Diklatsar Banser Kecamatan Kaliori akan dilaksanakan pada 25-27 Maret 2016 mendatang. Hal itu dimaksudkan untuk menambah jumlah pasukan Banser Satkoryon Kaliori.

"Mengenai Diklatsar kami akan mempercepat, Insyaallah akan dilaksanakan di Ranting GP Ansor Desa Meteseh. Kami menargetkan peserta 500 orang dari seluruh penjuru Kecataman Kaliori. Bila ada peserta dari luar Kaliori, kita terima jika kuota masih ada.” (Ahmad Asmui/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Bahtsul Masail, AlaSantri PKB Kab Tegal

Kamis, 02 Desember 2010

Ulama Yaman: Kafirkan Sesama Muslim, Tindakan Bodoh

Bandung, PKB Kab Tegal. Guru Besar Universitas Darul Musthafa Yaman Prof. Dr. Fahmi bin Abidun menilai sikap gemar memvonis kafir terhadap sesama muslim sebagai tindakan yang bodoh. Hal ini juga menjadi ciri kelompok ekstrem yang tidak toleran terhadap pemahaman pihak di luar dirinya.

Pendapat ini ia sampaikan dalam Seminar Internasional bertajuk “Moderasi Islam: Upaya Menangkal Radikalisme Agama” yang digelar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggualan Terorisme (BNPT), Rabu (1/10), di aula utama kampus setempat.

Ulama Yaman: Kafirkan Sesama Muslim, Tindakan Bodoh (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Yaman: Kafirkan Sesama Muslim, Tindakan Bodoh (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Yaman: Kafirkan Sesama Muslim, Tindakan Bodoh

Menurutnya, kesalahpahaman ini juga menyasar kepada para pemimpin. Dengan alasan pemimpin tidak menjalankan syariat Islam, maka ia dianggap kafir. Konsekuensinya, elemen-elemen pemerintahan lainnya pun akhirnya juga dihukumi kafir.

PKB Kab Tegal

Fahmi mengajak peserta forum seminar tersebut untuk belajar kepada ulama yang mempunyai pemahaman agama secara mendalam. Ia menilai Indonesia adalah negara yang aman. “Rasa aman apakah harus diganti dengan ancaman dan teror?” tuturnya seraya menegaskan bahwa mencintai tanah air adalah sebagian dari iman dan negara merupakan amanah.

PKB Kab Tegal

Berdampak pada Kondisi Ekonomi

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Ahqaf Yaman Prof Dr Abdullah Alaidrus menerangkan, Islam tidak mengajarkan sedikitpun tentang radikalisme.

“Seperti halnya Allah telah memberitahukan bahwa umat Nabi Muhammad adalah umat yang moderat, sehingga Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh alam,” terang Abdullah.

Kenyataan yang ada, lanjutnya, dimana-mana banyak orang Islam  yang telibat dalam pengeboman, peperangan, dan perampasan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, padahal, menurutnya, “Allah menuntut kita untuk memikul beban amanah sebelum kita beriman,” tambahnya di hadapan ratusan hadirin yang terdiri dari mahasiswa dan dosen.

Abdullah mengungkapkan, gerakan radikalisme sangat berpengaruh terhadap kelangsungan ekonomi suatu negara. Menurutnya, tujuh persen penduduk Yaman yang hidup dalam garis kemiskinan adalah akibat dari peperangan. (Muhammad ZidniNafi’/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam PKB Kab Tegal