Kamis, 16 Desember 2010

Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme

Jepara, PKB Kab Tegal. Kelompok sufistik yang bergerak secara massif di kota dan di desa menampilkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin. Majelis zikir, jamaah Selawat, dan perkumpulan Barzanjian menjauhkan umat Islam dari pemahaman sempit beragama yang berujung pada kekerasan atas nama agama.

Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Majelis Zikir dan Barzanjian Bendung Radikalisme

“Katakanlah jamaah sufi yang diprakarsai Habib Syekh dan Habib Luthfi. Gerakan keduanya sangat dahsyat. Karena, keduanya mengajarkan antikekerasan kepada warga dengan pendekatan popular,” kata Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang H Noor Ahmad di Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ahad (24/11). 

Di Jakarta, meski budaya hedonis membabi buta, jamaah serupa juga luar biasa. Hal ini jelas bukan lantaran para haba’ib tidak punya pekerjaan. Namun itu merupakan solusi terbesar untuk membendung radikalisme, tegas H Noor Ahmad dalam seminar bersama kiai se-Jepara dengan tajuk “Pesantren Sebagai Benteng Antisipasi Deradikalisme”.

PKB Kab Tegal

H Noor Ahmad yang juga Ketua Umum Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) melanjutkan, dengan eksistensi kelompok sufi niscaya mata rantai radikalisme terputus. Setidaknya, gerakan-gerakan susupan yang radikal itu tidak akan besar.

Sedangkan Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi dalam sambutannya mengharapkan forum itu berdampak luar di masyarakat. “Pencerahan yang diberikan pembicara menjadi antisipasi bagi para kiai dan santri.”

PKB Kab Tegal

Catatan dalam seminar itu harus disebarkan kepada para santri dan masyarakat. Sehingga radikalisme berkurang di masyarakat, pungkas Marzuqi. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Olahraga PKB Kab Tegal