Sabtu, 29 September 2007

Adakah Dalil Naqli atas Keimanan Orang Tua Nabi Muhammad SAW?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Yang terhormat redaksi Bahtsul Masail PKB Kab Tegal. Kami pernah mendengar seorang kiai menjelaskan sifat-sifat terpuji nenek moyang Nabi Muhammad SAW. Bahkan kiai ini mengatakan bahwa orang-orang tua adalah orang-orang beriman yang taat dan saleh dalam beragama. Mohon keterangannya. Terima kasih atas penjelasannya. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Abdullah/Jakarta).

Jawaban

Adakah Dalil Naqli atas Keimanan Orang Tua Nabi Muhammad SAW? (Sumber Gambar : Nu Online)
Adakah Dalil Naqli atas Keimanan Orang Tua Nabi Muhammad SAW? (Sumber Gambar : Nu Online)

Adakah Dalil Naqli atas Keimanan Orang Tua Nabi Muhammad SAW?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya untuk kita semua. Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang dipersiapkan Allah SWT sebagai makhluk paling sempurna. Karenanya Allah memelihara benar nenek moyang yang menjadi cikal-bakal melahirkan Nabi Muhammad SAW.

PKB Kab Tegal

Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari nenek moyang yang patuh kepada Allah SWT. Mereka semua dipelihara oleh Allah SWT agar tidak melakukan dosa-dosa besar seperti penyembahan berhala, berzina, menumpahkan darah orang lain, dan perbuatan keji lainnya.

Syekh Ibrahim Al-Baijuri menyebutkan sejumlah dalil naqli yang menjelaskan dalam karyanya keimanan dan kesucian nenek moyang hingga kedua orang tua Nabi Muhammad SAW yang kami kutip sebagai berikut.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Kalau kau mengerti bahwa ahli fatrah itu selamat dari siksa neraka menurut pendapat rajih (yang kuat), maka tentu kamu mengerti bahwa kedua orang tua Rasulullah SAW selamat dari siksa neraka karena keduanya ahli fatrah. Bahkan semua bapak moyang Rasulullah SAW (hingga ke Nabi Adam AS) selamat dari siksa neraka. Kita memutuskan bahwa mereka adalah orang-orang beriman tanpa tercederai oleh kekufuran, perbuatan keji, perilaku aib, dan perilaku buruk apapun yang lazim di zaman Jahiliyah. Pendapat ini didasarkan pada dalil naqli seperti firman Allah SWT dalam Surat As-Syu‘ara ayat 219 yang berbunyi, ‘Dan ketika engkau bolak-balik dalam orang-orang yang sujud (sembahyang)’; dan sabda Rasulullah SAW ‘Aku senantiasa berpindah-pindah dari tulang-tulang sulbi yang murni ke rahim-rahim yang suci’, dan banyak hadits lain yang statusnya mutawatir,” (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyah Tuhfatil Murid ala Jauharatit Tauhid, Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabaiyah, tanpa tahun, halaman 19).

Sejumlah dalil naqli itu kemudian dideskripsikan ulang dalam bentuk syair yang indah dalam Al-Barzanji, kitab yang lazim dibaca warga Ahlusunnah wal Jamaah NU yang kami kutip sebagai berikut.

? ? ? ?/? ? ? ?

? ? ? ? ?/? ? ? ? ?

Artinya, “Tuhan memelihara kemuliaan Nabi Muhammad SAW/bapak moyangnya yang mulia demi menjaga namanya (Nabi Muhammad SAW).

Mereka meninggalkan zina sehingga aib tidak mencoreng muka/sejak Nabi Adam AS hingga bapak dan ibunya,” (Lihat Barzanji Natsar dalam Majmu’atul Mawalid wal Ad’iyah, tanpa tahun, Jakarta, Al-‘Aidrus, halaman 76).

Dari dua dalil naqli yang disebutkan oleh Syekh Al-Baijuri ini, kita dapat menyimpulkan bahwa sejak Nabi Adam AS nenek moyang hingga kedua orang tua Nabi Muhammad SAW adalah orang baik yang saleh dan taat beragama. Di samping itu mereka semua adalah orang-orang yang dipelihara oleh Allah dari perbuatan-perbuatan tercela.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Sholawat, Humor Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 02 September 2007

Faktor Gus Dur Bertindak dengan Pendekatan Kebudayaan

Jakarta, PKB Kab Tegal - Nia Sjarifudin dari Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI) menilai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat kuat dalam integritas kebudayaan. Dia menyampaikan hal itu pada diskusi bulanan Forum Jumat Pertama (FJP) Jaringan Gusdurian, Jl. Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat Jumat (04/03) di Griya Gus Dur, dengan “Gus Dur dan Kearifan Lokal”.

Nia berpendapat, kuatnya integritas Gus Dur dipengaruhi pendidikan keluarga yang berada dalam lingkup Nahdlatul Ulama (NU). Keluarga Gus Dur menghargai kearifan lokal dan tradisi Nusantara yang dalam kajian-kajian dewasa ini dikenal dengan Islam Nusantara.

Faktor Gus Dur Bertindak dengan Pendekatan Kebudayaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Faktor Gus Dur Bertindak dengan Pendekatan Kebudayaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Faktor Gus Dur Bertindak dengan Pendekatan Kebudayaan

Gus Dur, masih menurut Nia, tidak hanya mendewa-dewakan ilmu pengetahuan agama Islam yang dimilikinya. Sebagai orang Jawa yang merupakan bagian dari Nusantara, menyebabkan karakter Gus Dur semakin lengkap.

Karakter kebudayaan Gus Dur semacam itulah yang memengaruhi sikap, pandangan, dan tindakan politik Gus Dur sebelum, ketika, dan saat menjadi Presiden. “Saya menyaksikan proses dialog antara Gus Dur dengan teman-teman dari Papua di Istana Negara,” kenang Nia.

PKB Kab Tegal

Gus Dur dengan pendekatan persuasif menggunakan identiatas kebudayaan. Gus Dur memperbolehkan nama Papua (sebagai nama untuk wilayah yang sebelumnya Irian Jaya).

PKB Kab Tegal

Saat warga Papua meminta diakui lagu daerahnya, Gus Dur menyilakan mereka. Gus Dur menganggap semua suku mempunyai lagu kedaerahan, demikian juga warga Papua.

Itu sebabnya sampai sekarang pun bagi warga Papua, Presiden Indonesia adalah Gus Dur. Di rumah-rumah di Jayapura, foto Gus Dur masih dipasang.

Pada bagian lain, Nia menceritakan pendapat Gus Dur terhadap Undang-undang Anti-Pornografi dan Pornoaksi. Gus Dur melihat UU tersebut berbahaya. Soal pornoaksi dan pornografi, sudah jelas Gus Dur dan siapa pun tidak setuju dan menolak kalau ditunjukkan di depan umum.

Namun, yang Gus Dur tidak sukai adalah apabila UU tersebut akan menyebabkan terjadinya diskriminasi dan pemberangusan budaya dengan penyeragaman. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita, Sunnah, Halaqoh PKB Kab Tegal

Selasa, 17 Juli 2007

PBNU: Audit Perberasan Nasional, Hulu hingga Hilir!

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung rencana Kementerian Perdagangan melakukan audit industri perberasan nasional untuk mengatasi sengkarut yang rutin terjadi. Proses audit mesti dilakukan dari hulu hingga hilir.

PBNU: Audit Perberasan Nasional, Hulu hingga Hilir! (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Audit Perberasan Nasional, Hulu hingga Hilir! (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Audit Perberasan Nasional, Hulu hingga Hilir!

"Itu langkah yang sangat tepat, dan kami tentu mendukungnya. Memang sudah saatnya Pemerintah memiliki data yang akurat di sektor perberasan nasional," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Sulton Fatoni di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

?

Sulton menambahkan, saat ini sektor perberasan tidak lagi murni ketahanan nasional, namun sudah lama tumbuh menjadi industri yang sangat menguntungkan. Melalui audit dari hulu hingga hilir industri perberasan nasional, Pemerintah akan mengetahui dengan pasti daerah-daerah yang surplus dan minus produksi beras, sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat.

PKB Kab Tegal

Akurasi data yang tinggi di industri perberasan nasional, masih kata Sulton, akan dapat mengoptimalkan langkah Pemerintah menjadikan sektor tersebut sebagai instrumen penting dalam mewujudkan kesejahteraan nasional.

?

"Harus diingat bahwa mayoritas masyarakat kita masih menjadikan beras sebagai salah satu indikator mengukur kesejahteraan, dan itu berimbas pada terwujudnya keamanan nasional," terang Sulton.

?

PKB Kab Tegal

Lebih jauh Sulton mengatakan, audit akan lebih baik jika dilakukan tidak sebatas di sektor perberasan nasional, akan tetapi di komoditi pertanian lain yang masuk dalam kategori hajat hidup orang banyak, seperti gula, bawang, cabe, garam, kedelai, jagung, kopi, minyak goreng, ikan, dan tembakau. Dengan basis data yang akurat dan rinci maka implementasi atas kebijakan-kebijakan Pemerintah akan dapat dilaksanakan secara sistematis.

?

"Saya yakin jika hal ini dilakukan dengan baik maka kebijakan Pemerintah akan menyasar objek yang tepat, seperti mengetahui daerah yang surplus, daerah yang kekurangan, daerah yang cukup ketersediaannya, termasuk kebutuhan impor dan ekspor. Kondisi seperti ini tentu menguntungkan petani," pungkas Sulton. (Samsul Hadi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Maret 2007

Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres

Kendal, PKB Kab Tegal. Lembaga Bahtsul Masail (LBM) bekerja sama dengan Rabithah Maahid Islamiyyah cabang Kendal mengadakan pelatihan Bahstul Masail. Kegiatan ini merupakan rutinan yang diadakan untuk menumbuhkan tunas baru calon penerus kader NU.

Kegiatan yang dilaksanakan di komplek pondok pesantren Asrama Pendidikan Islam Kauman (APIK) Kaliwungu Sabtu (14/2) tersebut diikuti peserta dari perwakilan pondok pesantren dan perwakilan Majelis Wilayah Cabang NU Kendal.

Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres

KH Ahsin Noor, perwakilan dari panitia, mengatakan, bahtsul masail menjadi ciri khusus dari Nahdlatul Ulama, namun ia mengingatkan kepada peserta supaya mementingkan umat dari pendapat ego pribadi.

PKB Kab Tegal

"Semangat LBM yang menggebu-gebu ingin mengadakan bahtsul masail harus bisa laras, lurus dan leres (bener). Sementara kadang semangat ingin menang sendiri masih ada. Untuk kepentingan jamiyyah, ego individual perlu disisihkan terlebih dahulu sehingga bisa menghasilkan mashlahatul ammah,” pintanya.

KH M Sholahuddin Ubaidillah, perwakilan shohibul mahad, mengapresiasi penuh akan pelatihan seperti ini. Gus Sholah, panggilan akrabnya, memberikan istilah tersendiri yaitu fahmul masail terhadap bahtsul masail karena pada dasarnya peserta ingin mengetahui akar sebuah permasalahan.

PKB Kab Tegal

Kemudian, sambung dia, kita cari solusinya. Karena bersama-sama, maka kegiatan tersebut diistilahkan dengan bahtsul masail. “Bila dikaitkan dengan hukum positif negara agak kaku untuk diterapkan, namun fikih lebih fleksibel untuk ditarik-tarik,” katanya berpendapat.

Sedangkan ketua PCNU KH Muhammad Danial Royyan mengingatkan peserta untuk selalu menggunakan koridor Ahlussunnah wal-Jamaah dalam berbahtsul masail.

“Kita juga harus menyeleksi makhad yang kita ambil dari internet misalnya. Tidak semua konten bisa kita ambil apalagi dari ulama Wahabi. Seperti Yusuf Al-Qardhawi dan Abdul Qadir Audah bisa kita gunakan sebagai rujukan,” ungkapnya.

Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, pertama setelah dhuhur, diisi KH Azizi Hasbullah (PW LBM Jawa Timur) dengan materi "Pengenalan Metode Bahtsul Masail Diniyyah". sedangkan sesi kedua setelah ashar diisi sesepuh dari kalangan masyayikh cabang Kendal sendiri dengan materi "Kedudukan Maroji dalam Bahtsul Masail". (M. Zulfa/Abullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Pendidikan PKB Kab Tegal

Selasa, 30 Januari 2007

Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser

Bandar Lampung, PKB Kab Tegal. Davi Ravi Amar, pelajar kelas 5 SDN 4 Metro Utara, Kota Metro, Provinsi Lampung akhirnya bisa menyerukan "Banser". Siapa Ravi? Dan kenapa berseru Banser? Berikut penuturan Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri, di Bandar Lampung, Selasa (11/4).

"Sabtu 9 April kemarin Satkorwil Banser Lampung menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif bekerja sama dengan Paguyuban Purwoasri Bersatu, di Masjid Ar Rahim dengan target 70 orang, namun ternyata antusias masyarakat tinggi sehingga hampir 150 orang tercatat menyembuhkan penyakitnya," kata Tatang.

Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser

Hal itu membuat Asinfokom Satkorwil Banser Lampung Gatot Arifianto selaku terapis penyembuhan harus berkeliling dari rumah ke rumah warga hingga larut malam. Saat mengunjungi rumah seorang warga yang ingin disembuhkan, tak berapa lama seorang cucunya datang bersama ayahnya, Margo Wahyono.

"Namanya Ravi, matanya min dua dan mengenakan kacamata. Saat awal dibuka kacamatanya, jarak tiga meter ia tidak bisa melihat tulisan Banser di jaket saya," kata Tatang lagi.

PKB Kab Tegal

Setelah disentuh pertama, Ravi mulai bisa melihat warna kuning dan merah yang menjadi latar belakang tulisan Banser berukuran sekitar 10 cm x 2 cm. Gatot yang juga aktivis Gusdurian sekaligus motivator, praktisi Hypnosis, Kultivasi Energi Ilahi, Neo Neuro-Lingusistic Programing dan Aji Tapak Sesontengan itu melanjutkan kembali menyentuh bagian kedua mata Ravi. Setelah disentuh sekitar empat kali, dalam tempo 20 menit, Ravi akhirnya bisa membaca dan berseru Banser.

Mengetahui Ravi bisa membaca tanpa bantuan alat, Margo berucap syukur selanjutnya menyimpan kacamata anak keduanya yang dilahirkan 2006 dari istrinya bensama Ratna Dewi Wijayanti ke dalam sakunya.

PKB Kab Tegal

"Kami senang kader-kader Banser terus berbuat bagi masyarakat. Ketika masyarakat menunggu penyembuhan hingga kami datangi ke rumah-rumah mereka hingga larut malam, itu bukti kecil bahwa Banser dicintai masyarakat," kata Tatang didampingi Asisten Kerjasama Muhammad Pribadi dan Asisten Perbekalan Maryanto.?

Memperingati 83 tahun hari lahir Gerakan Pemuda Ansor, Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung menggelar bakti sosial di sejumlah kabupaten/kota di Lampung.?

"Insyaallah Sabtu 15 April 2017 di Kelurahan Panggung Jaya, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji disela kegiatan Diklatsar," kata Tatang. (Erli Badra/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta, AlaNu, Sejarah PKB Kab Tegal

Kamis, 25 Januari 2007

Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri

Jakarta, PKB Kab Tegal

Menteri Agama Maftuh Basyuni mengatakan, dirinya tak bermaksud mengundurkan diri dari jabatannya, terkait kasus katering Anna Corp, mengingat yang penting saat ini adalah meningkatkan pelayanan jamaah haji di masa datang.

"Saya tidak berpikir seperti itu, karena yang ingin saya lakukan adalah memperbaiki terlebih dulu," katanya kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jumat (5/1), setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima tim investigasi kasus katering Arafah-Mina (Armina).

Presiden Yudhoyono telah menandatangani sebuah Keputusan Presiden tentang pembentukan tim untuk mempelajari dan menginvesitigasi kasus lambannya pemberian makanan kepada para haji, terutama ketika mereka berada di Padang Arafah serta Mina.

Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri

Tim yang dipimpin mantan Menteri Agama Tolchah Hasan itu mencakup beberapa unsur, seperti wakil Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Ikatan Bersaudara Haji Indonesia.

Basyuni menegaskan, dirinyalah yang mengambil keputusan untuk mengganti penyedia makanan dari Muasasah kepada perusahaan katering Anna. "Tentu saya yang memutuskan dan menetapkan untuk memilih Anna Coporation," kata mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi tersebut.

Ia menjelaskan pada masa lalu pelayanan bagi jamaah Indonesia yang diakukan Muasasah, tidak baik, misalnya mutu makanan yang kurang memuaskan. Karena itu pemerintah memutuskan untuk mengganti penyedia makanan bagi hampir 200 ribu jemaah Indonesia.

PKB Kab Tegal

"Anna-lah yang paling memenuhi sasaran," kata Basyuni yang didampingi Tolchah Hasan.

PKB Kab Tegal

Ketika ditanya kemungkinan sabotase, Menteri mengatakan "Yang terang adalah persaingan antara Muassasah dengan Anna Corporation. Itu yang jelas," ujarnya.

Sementara itu, ketua tim investigasi Tolchah Hasan mengemukakan, tim ini akan berangkat ke Arab Saudi pada Senin (8/1).

Tim itu bertugas memberikan laporan apa adanya tanpa memberi pertimbangan siapa yang benar dan salah. "Kami tidak berhak menilai siapa yang salah dan sifat laporan kami adalah laporan," katanya.

Ia mengatakan, anggota tim merasa gembira karena anggota dijamin tidak akan mendapat tekanan atau beban dari siapapun juga, termasuk dari Presiden. (rif/ant)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Januari 2007

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

Jakarta, PKB Kab Tegal. Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa berhasil merebut dua juara sekaligus dalam festival pencak silat “Pusaka Pelestarian Budaya Bangsa” di Teater Bhineka Tunggal Ika, TMII, Jakarta Timur. Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya yang berasal dari seluruh perguruan pencak silat di Indonesia, Rabu-Kamis (23-24/4).

Di area pertandingan, para pesilat NU Pagar Nusa didampingi pelatih mereka Sayid Ridho dan Nurus Sobah. Pesilat Pagar Nusa berhasil merebut dua dari lima kategori yang diperlombakan.

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

“Pesilat kita berhasil meraih juara 1 kategori ganda putri, Arinal Khusna dan Hafifah Apri Samtaka. Sementara kategori ganda putra, pesilat kita merebut juara 2, Yudha Pertama dan Andika Ardiyansyah,” kata pelatih Pagar Nusa Nurus Sobah, Kamis (24/4).

PKB Kab Tegal

Dewan juri menilai dari sejumlah ukuran dalam penetapan juara seperti aspek jurus, keindahan, dan keserasian dengan irama gendang pencak, imbuh Sobah. Ia juga berjanji akan terus tekun melatih dan membenahi anak didiknya.

PKB Kab Tegal

Festival digelar dalam rangka memperingati harlah ke-39 Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari seluruh perguruan di Indonesia, delapan perguruan menerjunkan para pesilatnya dalam festival ini. Mereka ialah perguruan pencak silat NU Pagar Nusa, Joko Tole, Pamur, Balya, Tapak Suci, Setia Hati, dan Jawara. (Boni Hernandes/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Cerita, Khutbah PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Januari 2007

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rozy Munir mengatakan, pada dasarnya, Departemen Perhubungan sudah lama mengetahui atas berbagai praktik kecurangan yang dilakukan para pengelola jasa transportasi di Indonesia. Namun, kondisi tersebut terus dibiarkan hingga akhirnya terjadi berbagai musibah dan banyak meminta korban jiwa.

“Dari dulu yang namanya kapal laut itu muatannya selalu melebihi batas. Jumlah penumpang dan barang juga selalu beda dengan daftar menifes. Dan itu diketahui oleh Departemen Perhubungan. Pertanyaannya, mengapa hal itu selalu terjadi,” gugat Rozy—begitu panggilan akrab mantan Menteri BUMN di era pemerintahan Abdurrahman Wahid, di Jakarta, Senin (26/2) kemarin.

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Para pengelola transportasi, menurutnya, hanya ingin mengeruk keuntungan berlipat dengan mengurangi biaya operasional dan pelayanan. Banyak alat transportasi di negeri ini yang sudah tak layak beroperasi untuk melayani masyarakat, namun tetap saja dipaksakan. Akibatnya, unsur keamanan dan keselamatan penumpang diabaikan.

Menurut alumus Universitas Hawai, Amerika Serikat itu, hal itu tidak hanya terjadi pada transportasi laut, melainkan juga darat dan udara. ”Karena persaingan, maskapai penerbangan menawarkan tarif atau harga yang murah dan menekan biaya operasional. Karena murah, pelayanan pun apa adanya. Belum lagi soal alat komunikasi yang dimiliki Indonesia yang masih jauh dari layak,” terangnya.

Kondisi paling parah, menurutnya, terjadi pada transportasi darat, terutama kereta api. PT Kereta Api Indonesia selama ini hanya memanfaatkan rel-rel kereta yang ada, tanpa melakukan perbaikan. Akibatnya, musibah anjloknya kereta api kerap terjadi dalam setiap tahun. Jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah, musibah serupa akan terus terjadi.

Putera KH Munasir Ali itu juga menyesalkan sikap pihak-pihak tertentu yang kerap menggunakan faktor buruknya cuaca sebagai alasan terjadinya kecelakaan transportasi. Padahal, menurutnya, kecelakaan yang terjadi belakangan ini penyebab utamanya lebih banyak adalah kesalahan manusia sendiri.

PKB Kab Tegal

Rozy menilai, berbagai musibah kecelakaan transportasi di Indonesia akhir-akhir ini merupakan akumulasi dari banyak persoalan yang menumpuk dan tak terselesaikan. Ditambah lagi minimnya perhatian dari pemerintah terhadap kondisi dunia transportasi. “Masalahnya sangat kompleks. Untuk tahu penyebabnya harus kita urai satu persatu, baik itu yang terjadi di darat, laut, maupun udara,” ungkapnya. (rif/amh)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Makam, Ulama, Warta PKB Kab Tegal