Selasa, 23 Januari 2018

PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar

Geneva, PKB Kab Tegal. Para pakar hak asasi manusia PBB meminta pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya. Menurut mereka, sikap Myanmar bisa masuk kategori "kejahatan terhadap kemanusiaan".

PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBB: Krisis Rohingya, Kegagalan Negara Myanmar

Komite Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan Komite Hak Asasi Anak (CRC) PBB mengaku sangat khawatir atas nasib perempuan dan anak-anak Rohingya akibat pelanggaran serius terhadap hak asasi mereka. 

"Termasuk pembunuhan, pemerkosaan dan pemindahan paksa," kata mereka, Rabu (4/10), dalam sebuah pernyataan bersama, sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu.

Menurut mereka, pelanggaran semacam ini merupakan bentuk kegagalan Negara Myanmar untuk menghentikan pelanggaran HAM yang dilakukan atas perintah militer dan pasukan keamanan lainnya.

PBB berkomitmen segera meminta $434 juta dari negara-negara donor untuk membantu pengungsi Rohingya di Bangladesh selatan.

PKB Kab Tegal

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menilai kekerasan mengerikan telah berlangsung di Myamnmar, antara lain dengan adanya kasus penembakan secara serampangan, serta penggunaan ranjau darat dan kekerasan seksual terhadap warga sipil. Di mata PBB, tindakan tersebut adalah pelanggaran HAM berat.

"Ini tak bisa diterima dan harus segera berakhir," tambah Guterres, Kamis, sebagaimana dilaporkan AFP. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Fragmen, Khutbah, News PKB Kab Tegal

Senin, 22 Januari 2018

Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang digelar di Pacet, Mojokerto, Jatim, 6-8 Juli 2012 ini diselingi agenda pemberian beasiswa pendidikan tinggi. Sebanyak 1000 guru dan ustadz akan mendapatkan bantuan pendidikan jenjang S1 dan 200 kepala sekolah atau dosen akan menerima bantuan pendidikan jenjang S2.

Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Sebar 1000 Beasiswa S1 untuk Guru dan Ustadz

“Program ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas profesi keguruan di lingkungan NU,” kata Ketua Panitia Rakernas Pergunu Gatot Suyono.

Pergunu sejak lama mengagendakan program ini dan sengaja direalisasikan bersamaan dengan agenda Rakernas. Menurut Gatot, penerima beasiswa merupakan orang-orang yang telah melewati proses seleksi. “Tentu melalui kualfikasi terlebih dahulu supaya sasarannya tepat,” ujar Sekum PP Pergunu ini.

PKB Kab Tegal

Selain sebar beasiswa, Pergunu juga meluncurkan buku karyanya berjudul Membumikan Aswaja: Pegangan Para Guru NU. Agenda lain yang seiring adalah peluncuran jurnal ilmiah Pergunu, serta peresmian “Dapur Pergunu”, gedung 3 lantai yang akan difungsikan sebagai penunjang aktifitas Pergunu.

Rakernas dihadiri oleh 1500 peserta dari unsur pengurus wilayah dan cabang Pergunu se-Indonesia. Tamu undangan yang direncanakan hadir, Mendikbud Muhammad Nuh, Menag Suryadarma Ali, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral PBNU Marsudi Syuhud.

PKB Kab Tegal

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tokoh, News, Olahraga PKB Kab Tegal

Jantung Organisasi adalah Kaderisasi

Bandung, PKB Kab Tegal. Tiga belas tahun sudah Gerakan Pemuda Ansor Kota Bandung tanpa  Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD). Waktu yang cukup panjang bagi sebuah organisasi pemuda.  Setelah berganti beberapa kali kepengurusan, kini anak-anak muda NU kota kembang itu bangkit kembali. Jumat-Ahad (25/27) mengadakan pndidikan jenjang dasar organisasi itu

“Mudah-mudahan ini awal kebangkitan lagi. Melalui PKD ini dalam rangka mereorganisasi Ansor di Kota Bandung. Juga kaderisasi, karena kaderisasi adalah jantungnya sebuah organisasi,” ungkap Ketua GP Ansor Kota Bandung Abdul Rozak kepada PKB Kab Tegal, Ahad (27/10) di sela-sela PKD di Pesantren Cijawura Kota Bandung.

Jantung Organisasi adalah Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Jantung Organisasi adalah Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Jantung Organisasi adalah Kaderisasi

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Rozak ini menjelaskan, kaderisasi sengaja dilaksanakan di pondok pesantren tua Kota Bandung itu. “Tempatnya diambil di Pesantren Cijawura karena ini salah satu pesantren bersejarah,” katanya.

PKB Kab Tegal

Di Pesantren Cijawura banyak melahrikan kiai di Kota Bandung itu, termasuk Ketua PCNU Kota Bandung KH Maftuh Kholil, “Dan di tembok luar mesjid pesantren terpahat lambang NU yang begitu besar.”

PKB Kab Tegal

Ketua Dewan Penasehat GP Ansor Kota Bandung, Drs.H.Agustani Kirtadiredja mengapresiasi kepemimpinan GP Ansor sekarang yang mengadakan kemvali PKD, “Poros utama dalam organisasi adalah kaderisasi dan pemberian suplemen keilmuan,” ungkapnya.

Agus menambahkan, pendidikan ini merupakan bagian penting dalam memupuk mental dan spiritual kader Ansor. Regenerasi kader juga merupakan tanggung jawab bersama sebagai tonggak estafet kepemimpinan dan kaderisasi di Nahdlatul Ulama.

Menjadi pembicara pada pelatihan itu adalah KH.Maftuh Kholil (Ketua PCNU Kota Bandung), Drs.KH.Habib Syarief Muhammad Alaydarus (Pimp. Pontren Assalam Bandung), Ust. Yazid kalam (Mantan Ketua Ansor), Ust.Wahyul Afif Al-Ghofiqi (Mantan Ketua PC PMII Kota Bandung dan Sekretaris Dewan Penasehat Ansor). (Ujang Miftahuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Jadwal Kajian, Pendidikan PKB Kab Tegal

Puluhan Ribu Nahdliyin Bakal Padati Kawasan Lawu

Karanganyar, PKB Kab Tegal - Puluhan ribu warga Nahdliyin dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY bakal memadati kawasan Gunung Lawu, tepatnya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Kehadiran mereka untuk mengikuti apel kesetiaan Pancasila, Ahad (15/10).

Kegiatan apel ini rencananya juga bakal dihadiri Sekjen PBNU H. Helmy Faishal Zaini.

Puluhan Ribu Nahdliyin Bakal Padati Kawasan Lawu (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Ribu Nahdliyin Bakal Padati Kawasan Lawu (Sumber Gambar : Nu Online)

Puluhan Ribu Nahdliyin Bakal Padati Kawasan Lawu

Dari pantauan PKB Kab Tegal, para peserta dari berbagai daerah tersebut mulai berdatangan sejak Sabtu (14/10) malam.

PKB Kab Tegal

Panitia kegiatan KH Nuril menyampaikan setelah kegiatan apel ini diharapkan dapat memperteguh semangat para kader NU.

"Agar para kader semakin serius dan sepenuh hati dalam berkhidmat," ujar Katib Syuriyah PCNU Karanganyar itu.

Selain kegiatan apel, rangkaian acara yang dimulai sejak Subuh, akan diisi dengan doa bersama dan ijazahan.

PKB Kab Tegal

Setelah mengikuti apel kesetiaan, kegiatan bskal ditutup dengan wejangan dari para ulama sesepuh. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School

Oleh Muhammad Sulton Fatoni

Para kiai se-Indonesia menyimak seksama pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada hari Selasa (5/9) bahwa Presiden Jokowi akan menandatangani Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Telepon dari para kiai dari berbagai penjuru Indonesia masuk ke handphone Kiai Said Aqil. 

Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School (Sumber Gambar : Nu Online)
Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School (Sumber Gambar : Nu Online)

Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School

Mayoritas isinya senada: Maukah Pak Jokowi mendengarkan nasihat para kiai? Ya, nasihat. Meskipun dalam beberapa bulan terakhir hiruk-pikuk perdebatan tentang Permendikbud nyaris tak terlacak ujung pangkalnya, substansi protes para kiai adalah nasehat kepada Presiden Jokowi tentang indikasi kuat adanya awal proses pendangkalan karakter bangsa Indonesia. 

Kiai Said Aqil melayani telepon dari para kiai satu persatu. Menjelaskan berulang-ulang dengan sabar dan perlahan hasil pembicaraannya dengan Presiden. Terkadang intonasi suara Kiai Said Aqil agak tertekan, alur suaranya terpotong. Mungkin para kiai yang menelepon itu mendesak-desak, minta kepastian, menuntut kelugasan tentang sikap Presiden Jokowi. Kiai Said Aqil selalu menutup teleponnya dengan kalimat, “semoga, semoga, mari kita doakan Pak Jokowi diberi kekuatan.” 

Kami pun di PBNU mengalami hal yang sama. Selasa itu adalah hari kecemasan bagi PBNU karena hanya Kiai Said Aqil yang mampu mengkalkulasi kecenderungan hati Pak Jokowi. Selasa itu, adalah puncak lobby Kiai Said Aqil kepada Presiden Jokowi, “Niat kami ikhlas, demi masa depan anak bangsa,” kata Kiai Said Aqil.

PKB Kab Tegal

Memasuki hari Rabu, kami bersyukur kepada Allah Swt.  Begitu membaca lembar demi lembar isi Perpres Nomor 87/2017 yang mengakomodir nasehat para Kiai se-Indonesia. Kantor PBNU ramai. Wajah-wajah sumringah mewarnai sudut-sudut ruangan PBNU. Lenyaplah kelelahan lahir batin kami berbalas kenikmatan tiada tara. 

Kiai Said Aqil yang menyaksikan Pak Jokowi membubuhkan tanda tangan Perpres Nomor 87/2017 tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah Swt. Tamu berdatangan mengucapkan selamat. Kiai Said Aqil membalas, “Saya hanya lempeng bersikap karena permintaan para kiai, Pak Jokowi mendengarkan…ya klop wis.”

Kami pun duduk di meja tamu bercengkerama. Mengingat kembali beberapa pekan lalu saat berjibaku memeras tenaga dan pikiran akibat SK Permendikbud 23/2017 yang tiba-tiba muncul. Kekuatan wacana yang dibangun PBNU tidak kuat membendung represive state aparatus yang sedang dimainkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rupanya era reformasi yang bercirikan partisipasi masyarakat dan demokrasi diabaikan Kemendikbud. 

PKB Kab Tegal

PBNU pun memilih untuk memperluas suara protes dari pusat hingga ke Kabupaten/Kota. PBNU memantau Kemendikbud berakrobat politik dengan cara melakukan lobby langsung ke kiai-kiai di pondok pesantren. Bertepuk sebelah tangan. Kemendikbud tidak digubris para kiai. PBNU saat itu sengaja membiarkan roadshow Kemendikbud ke pondok-pondok pesantren agar tahu fakta penolakan para kiai. 

Kami juga mengingat fase dimana Kiai Said Aqil marah karena didekati dan ditekan seseorang agar menerima Permendikbud tersebut. Di acara IKA PMII kemarahan Kiai Said Aqil ditumpahkan. Di kantor PBNU Kiai Said Aqil memberikan intstruksi, “Semua pengurus PBNU dilarang menghadiri undangan pemerintah yang temanya membahas Permendikbud atau Perpres.” 

Tak satu pun undangan kami hadiri. Kiai Said Aqil juga memantau pemberitaan media massa tentang full day school. Jika ada kader NU yang bersikap tidak tegas terhadap penolakan full day school, Kiai Said Aqil langsung meneleponnya minta klarifikasi. 

Audiensi, pernyataan sikap, aksi protes di jalan sudah menggema di penjuru negeri terutama di Jawa. Kami mendengar tim Kemenag dan Kemendikbud menemui jalan buntu. Persoalan akhirnya ditarik ke tingkat Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dari tangan Mbak Puan Maharani akhirnya draf Perpres berpindah ke Sekretariat Negara. 

Pada tahap ini Presiden Jokowi mengirimkan Pak Menteri Praktikno untuk membuka dialog dengan PBNU. Kiai Said Aqil menerima dengan hangat dan kami berdiskusi intens. Pak Pratikno ke PBNU, di lain hari kami ke kantor Sekretariat Negara. Semua komponen diajak urun rembug. Menyenangkan iklim yang dibangun Presiden Jokowi.

Di tahap akhir ini perdebatan cukup sengit tapi mengasikkan. Kiai Said Aqil memantau dinamika yang dialami delegasi PBNU. Kiai Said gigih menolak delapan jam sekolah setiap hari untuk pelajar. “Jangan kecolongan, tak ada toleransi untuk full day school.” Pesan Kiai Said Aqil. Di tahap inilah ruang demokrasi dan suara civil society terasa dijunjung tinggi. 

Pak Jokowi benar-benar menanggalkan pendekatan korporatisme otorier dalam mengelola silang pendapat muatan Perpres. Pasti Pak Jokowi memahami bahwa melakukan kontrol politik secara otoriter di era reformasi itu tindakan jadul. PBNU pun bersemangat memberikan masukan kepada pemerintah.

Perjuangan para kiai ini menjadi penggal sejarah yang terdokumentasi di PBNU. Inilah proses pendewasaan berpolitik dan berkuasa. Setelah Pak Presiden Jokowi menandatangi Perpres, beliau mengatakan, "Senang lah menatap ke depan." Ya, Pak. Kami pun lega. Di sela-sela menerima telepon dari para kiai dari berbagai daerah, Kiai Said Aqil berpesan, “Ayo kita akhiri debat hari sekolah.”

Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail, Pertandingan, Kajian Islam PKB Kab Tegal

PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap ksatria dalam menghadapi interpelasi DPR pada Selasa, 5 Juni mendatang. Presiden harus datang dan menjawab langsung pertanyaan DPR terkait dukungan pemerintah Indonesia terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) nomer 1747 tentang program nuklir Iran.

“Presiden harus datang sendiri secara pribadi dan tidak diwakilkan, sebagai tanda ksatria dan gentle (berani). Banyak rakyat yang saat ini merasakan carut-marutnya keadaan, ingin melihat pemimpin yang tegar dan penuh tangung jawab,” kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Ahad (3/6)

PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran

Menurut Hasyim, apabila Presiden mewakilkan dirinya dalam sidang paripurna tersebut, maka akan banyak hal yang tidak terjawab. Pasalnya, dalam tempo 60 hari setelah Resolusi itu dikeluarkan dan Iran tidak mau taat, maka negeri pimpinan Presiden Mahmoud Ahmadinejad itu bakal menerima sanksi yang lebih berat.

“Apakah Indonesia akan setuju lagi untuk memberi “hukuman” tehadap Iran demi hubungan mesra dengan George W. Bush (Presiden Amerika Serikat) atau Israel?” gugat Hasyim yang juga Presiden World Conference on Religions for Peace.

Hasyim mempertanyakan sikap Presiden yang tak bersedia menemui Menteri Luar Negeri Iran yang datang langsung dari Afrika Selatan. “Diterimanya Menlu Iran oleh Menko Polhukam Widodo AS, mengapa tidak ada mandat dialog? Apakah ada pembicaraan goodwill antara Presiden Iran dan Presiden RI sewaktu di Jakarta? Itu semua pasti tidak bisa dijelaskan secara memuaskan oleh Menlu,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Terkait pertanggungjawaban Pemerintah terhadap DPR dalam hal dukungan Resolusi 1747 terhadap Iran, Hasyim mengungkapkan, hanya Presiden yang bisa menjelaskan. Menurutnya, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda hanya mampu menjelaskan secara teknis dukungan Pemerintah di DK PBB dan perintah dari Presiden di Jakarta.

Di samping itu, lanjutnya, pertemuan Ketua Ketua DPR RI Agung Laksono dengan Ketua DPR Iran Gholam Ali Haddad Adel, di Teheran, pun perlu penjelasan langsung dari Presiden dalam kata pengantar di Sidang Paripurna DPR RI.

PKB Kab Tegal

Sebelumnya, Ketua DPR RI Agung Laksono mengatakan bahwa Presiden dipastikan tidak akan hadir ke DPR untuk menjawab interpelasi parlemen soal dukungan pemerintah terhadap Resolusi 1747 itu.

"Saya memang belum membaca suratnya, tetapi beliau (Presiden) sudah pasti tidak bisa hadir, seperti yang disampaikan Mensesneg Hatta Radjasa," kata Agung, di Kendari, Ahad (3/6).

Di sela-sela kampanye pemilihan walikota Kendari, ia mengatakan Mensesneg mengemukakan Presiden hanya menugaskan Menko Polhukam Widodo AS untuk mewakili pemerintah dalam sidang interpelasi DPR. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nusantara, Tokoh, Kajian PKB Kab Tegal

Minggu, 21 Januari 2018

LAZISNU dan UNU Sidoarjo Bagi-bagi Sembako ke Tukang Becak

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (PC LAZISNU) Sidoarjo, Jawa Timur bersama Universitas NU Sidoarjo untuk yang pertama kalinya menggelar kegiatan bakti sosial bersama-sama. Bertempat di Jalan Monginsidi depan kampus Universitas NU Sidoarjo, sekitar 115 paket sembako dibagikan kepada abang becak yang ada di kota Sidoarjo.

LAZISNU dan UNU Sidoarjo Bagi-bagi Sembako ke Tukang Becak (Sumber Gambar : Nu Online)
LAZISNU dan UNU Sidoarjo Bagi-bagi Sembako ke Tukang Becak (Sumber Gambar : Nu Online)

LAZISNU dan UNU Sidoarjo Bagi-bagi Sembako ke Tukang Becak

Ketua PC? LAZISNU? Sidoarjo, Muhammad Ihsan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pilot project lembaganya bersama Universitas NU? Sidoarjo. Rencananya, akan ada banyak kegiatan bersama lagi.

"Ke depan akan kita bahas lagi kegiatan-kegiatan lain dengan UNU (Universitas NU Sidoarjo), karena kegiatan hari ini bisa dibilang berhasil," ungkap Muhammad Ihsan saat ditemui usai kegiatan berakhir, Jumat (9/9) sore.

Ia menambahkan, kegiatan? LAZISNU? akan fokus pada keterlibatan mahasiswa sebagai pelaksananya. Tujuannya untuk membentuk karakter mereka? agar memiliki kepekaan sosial. Selain itu, mengenalkan mereka pada program pengabdian masyarakat yang ada pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

PKB Kab Tegal

Meski paket sembako yang dibagikan tidak terlalu banyak, lanjut Muhammad Ihsan, keterlibatan mahasiswa merupakan bagian terpenting dari kegiatan tersebut, karena mereka adalah mahasiswa baru.

Peket sembako yang dibagikan juga merupakan sumbangan mahasiswa baru yang dikumpulkan saat orientasi mahasiswa baru bulan lalu. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal