Jumat, 19 Januari 2018

Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas

Bogor, PKB Kab Tegal. Sebanyak 125 guru sejarah setingkat SMA/MA mengikuti pelatihan inplementasi kurikulum 2013 yang diadakan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat dan Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia di pesantren Al-Hidayah, Tajur, Bogor Sabtu (26/9). Wakil Sekretaris PP Pergunu H Hasan Ustadi membuka pelatihan ini.

Tampak hadir Ketua PCNU kabupaten Bogor KH Romdlon, Kasi Pendis Kemenag Bogor H Engkus Kusnadi, Ketua Pergunu kabupaten Bogor H Moch Yani.

Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Jabar Fasilitasi 125 Guru Sejarah Perdalam Implementasi Kurtilas

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi UPI Bandung seperti Prof DR H Dadang Supardan, DR Agus Mulyana, H Didin Syarifuddin, Wawan Darmawan.

PKB Kab Tegal

Menurut Sekretaris Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan kerja sama Pergunu Jabar dan UPI Bandung dalam peningkatan kualitas dan kompetensi guru-guru NU di Jawa Barat.

"Sebelumnya kita sudah melaksanakan kegiatan yang sama dengan beda tema di Kota Tasik, kabupaten Sukabumi dan kabupaten Cianjur," tutur Saepuloh.

PKB Kab Tegal

Ia berharap kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas guru dalam pembelajaran sejarah.

"Kebetulan di UPI Bandung banyak akademisi yang tergabung dalam Persatuan Guru NU Jawa Barat, sehingga kegiatan ini bisa dengan mudah di limpahkan ke Pergunu Jabar," tutur Agus Mulyana yang merupakan Dewan Penasehat Pergunu Jabar.

PCNU Bogor mengapresiasi dan mendukung kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 ini. ia berharap guru-guru NU lebih bisa menguasai metode pembelajaran sehingga pembelajaran terasa menyenangkan, sehingga tidak ada kesan guru-guru takut dengan pelaksanaan kurikulum 2013.

"Karena ketidaktahuaannya banyak guru yang takut dengan kurikulum 2013," tutur Ketua PCNU Bogor H Romdlon. (Awis Saepuloh/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Hadits, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan

Cirebon, PKB Kab Tegal - Pengusaha Nasional Chaerul Tanjung mengajak kalangan pesantren untuk mengembangkan kewirausahaan sebagai upaya untuk mensejahterakan umat Islam. Saat ini, secara kuantitas umat Islam mayoritas, tetapi minoritas dalam kemampuan ekonomi karena yang menguasai sektor ekonomi kelompok non-Muslim.

Hal ini disampaikannya ketika memberi paparan dalam Rapat Pleno PBNU di Pesantren Khas Kempek, Ahad (24/7) yang memang mengambil tema pentingnya kemandirian ekonomi.

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Chaerul Tanjung Ajak Pesantren Kembangkan Kewirausahaan

?

Dijelaskannya, dari 50 orang terkaya di Indonesia berdasarkan ranking yang dikeluarkan oleh majalah Forbes, hanya 8 yang beragama Islam. Demikian pula, perusahaan-perusahaan swasta besar Indonesia yang sudah go public, sebagian besar dipimpin oleh non-Muslim.

?

Yang menjadi penyebab rendahnya kompetisi ini adalah rendahnya pendidikan. Lebih dari 40 persen tenaga kerja Indonesia lulusan SD atau tidak tamat SD. Sementara itu, untuk lulusan perguruan tinggi, didominasi oleh ilmu-ilmu sosial dan agama. ?

PKB Kab Tegal

?

"Pesantren jika bikin universitas, fokus ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi bukan berarti meninggalkan ilmu agama," paparnya.

Ia menambahkan, untuk bisa berhasil sebagai seorang wirausaha, harus dimulai dari awal sebagaimana pengalaman dirinya yang sudah berjualan sejak SD saat ia sudah berjualan es mambo.

PKB Kab Tegal

Di sisi lain, juga banyak hal yang harus diperbaiki seperti anggapan bahwa miskin merupakan takdir, persoalan disiplin dan tepat waktu, budaya instant, hanya menyelesaikan persoalan di permukaan saja, dan budaya-budaya lain yang tidak mendukung kemajuan. Di negara-negara maju seperti Jepang dan Korea, budaya yang tidak baik tersebut sudah tidak ada.

"Kalau umat tidak mandiri, Islam Nusantara tidak jadi," tegasnya.

Selain itu,? ia juga menekankan pentingnya untuk mandiri. Budaya merengek-rengek dan minta bantuan tidak akan mendorong seseorang menjadi tangguh sebagaimana kupu-kupu yang dibantu keluar dari kepompongnya.

Ketidakpastian dunia

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan dunia sekarang dipenuhi dengan sejumlah ketidakpastian. Seperti Brexit, yaitu Inggris yang ternyata keluar dari Uni Eropa, ancaman peluncuran nuklir oleh Korea Utara, berkembangnya partai nasionalis di Eropa, munculnya Donald Trump sebagai kandidat presiden AS, skandal keuangan di Malaysia yang melibatkan perdana menteri, presiden Brazil diturunkan, dan lainnya.

Ekonomi dunia juga sedang bermasalah di mana China hanya tumbuh 7 persen. Akibatnya, banyak negara yang menggantungkan ekspor ke China juga turun pendapatannya. Turunnya harga minyak juga menjadi masalah bagi negara-negara eksporter minyak yang akhirnya menjadi persoalan bagi APBN-nya. Indonesia, dalam hal ini termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya turun.

Gelombang perubahan teknologi juga telah menyebabkan perubahan masyarakat. Kini, dengan teknologi, Uber menjadi perusahaan layanan taksi terbesar sedunia, walaupun tak punya taksi satupun. Amazon menjadi perusahaan retail terbesar sedunia tanpa perlu memiliki toko. Ia mengingatkan agar NU memberi perhatian soal ini karena perubahan ekonomi dikuasai oleh mereka yang memiliki teknologi. Baginya, tantangan terbesar bukanlah tantangan geopolitik, tetapi penguasaan teknologi yang mampu merubah dunia ini.

Untuk bisa menang dalam persaingan, tidak cukup dengan lebih produktif dan efisien, tetapi hal itu sudah menjadi syarat wajib untuk bisa bertahan. Untuk bisa menang dalam persaingan, perlu menjadi inovatif, kreatif, dan mengembangan jiwa kewirausahaan.

Ia juga mengingatkan, kemajuan teknologi ternyata juga membawa sisi negatif, yaitu menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi yang lebih besar. Yang menang adalah cerdas, pandai, inovatif, dan kreatif. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Quote, Sejarah PKB Kab Tegal

PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh

Jakarta, PKB Kab Tegal
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan mengirimkan 24 ribu bantuan makanan berupa daging dalam kaleng siap saji kepada para korban gempa dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam. Bantuan tersebut akan dikirim pada 10 Februari mendatang, sekaligus bersamaan dengan 50 relawan NU yang akan bertugas menggantikan 50 rekannya yang sudah dua minggu di Aceh.

"Insya Allah pada tanggal 10 Februari PBNU juga akan mengirimkan 1 Mobil Ambulan untuk operasi kemanusiaan yang di lengkapi sarana medis berjalan. Bantuan ini berasal dari Lembaga Islamic Help asal Inggris, Moslem Charity dan dari PBNU," kata ketua umum Tanfidziah PBNU, KH. Hasyim Muzadi usai menerima kunjungan dari Vatikan, Roma, di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (1/2).

Menurut Hasyim Muzadi, pengiriman daging qurban siap saji tersebut didasarkan pada kondisi keadaan darurat. "Jika dikirim dalam bentuk daging segar, dikhawatirkan terjadi pembusukan karena adanya kesulitan transportasi ke Aceh, sebagaiman kita ketahui kondisi transportasi dari dan menuju Aceh sangat parah," katanya.

Pertimbangan lain mengirimkan daging siap saji menurut Hasyim adalah faktor sosial. Berdasarkan pemantauan PBNU, saat ini masyarakat korban bencana gempa dan tsunami kekurangan peralatan masak. Sehingga dikhawatirkan mereka kesulitan untuk memasak daging qurban ini. Dengan memberikan daging siap saji, masyarakat Aceh tak perlu repot memasak. "Bisa langsung dimakan, dengan atau tanpa dipanaskan" tutur Hasyim.

Faktor keadilan juga menjadi pertimbangan. Dengan memproses menjadi daging siap saji, PBNU mempunyai waktu untuk mendistribusikan daging kurban ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Sebagaimana diketahui masih banyak daerah-daerah di Aceh yang belum tersentuh bantuan, sehingga bantuan berupa daging yang siap saji dapat lebih mudah dinikmati dan praktis.

Sebelumnya PBNU juga sempat mengirimkan bantuan hewan qurban menjelang Hari Raya Idul Adha. Namun karena dalam jumlah yang banyak dan tidak dapat dikirmkan langsung pada Hari Raya PBNU mengirimkannya dalam makanan kaleng siap saji. Hal ini dilakukan sesuai pendapat hukum KH Ma’ruf Amin, salah seorang pengurus PBNU, pengiriman daging siap saji ini diperbolehkan, asalkan penyembelihan dilakukan pada masa hari tasyrik (tanggal 10 – 13 Dzulhijah). "Jika sudah melewati batas masa tasrik, namanya sodaqoh," ujar Hasyim.

Hasyim mengakui secara syariah, daging kurban memang seharusnya diberikan dalam bentuk daging segar. Untuk pemberian dalam bentuk daging matang baru boleh diberikan untuk keperluan Aqiqah. Tapi pengiriman daging qurban kalengan ini, menurut Hasyim, sudah dikonsultasikan dengan Pengurus Syuriah PBNU. Hasilnya, pengurus Syuriah membolehkan dengan syarat si penyumbang rela dikirim dalam betuk siap saji. Adapun penyumbang hewan qurban ini adalah Lembaga Islamic Help asal Inggris, Moslem Charity dan PBNU.

Daging kaleng siap saji ini, lanjut Hasyim diolah oleh PT Suryajaya Abadi Perkasa (SAP) Probolinggo, Jawa Timur. untuk tahap pertama ada 60 ekor sapi yang disembelih. Daging sapi tersebut kemudian dikemas dalam kaleng dengan berat 425 gram sebanyak 10 ribu kaleng. Dalam kemasan kaleng tertulis Daging Siap Saji PBNU dengan sertifikasi halal. Makanan kaleng siap saji tersebut dikemas dalam tiga rasa: semur, rendang dan kare, serta dalam bentuk kornet.

Ditambahkan Hasyim, daging siap saji ini, terutama akan didistribusikan ke pesantren-pesantren yang selama ini menjadi konsentrasi bantuan PBNU. Jumlahnya ada 15 pesantren yang mengasuh sekitar 330 santri korban tsunami. Selebihnya akan diberikan secara langsung di tenda-tenda pengungsi (cih)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Humor Islam PKB Kab Tegal

PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Siap Salurkan 24 Ribu Daging Kaleng Ke Aceh

Sekjen PBNU Upayakan Modernisasi Pengelolaan NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini menyatakan bahwa dirinya sedang berupaya melakukan perbaikan tata kelola organisasi di lingkungan NU. Salah satunya dengan integrasi dan pengembangan database berbagai arsip NU. 

Ia menjelaskan pola yang sudah berjalan baik di perusahaan swasta bisa dicontoh di lingkungan ormas. Jika ada yang membutuhkan qonun asasi NU, digitalisasi file memungkinkan pencarian dalam dalam hitungan menit atau bahkan detik. Saat ini, dengan manajemen pengarsipan yang masih tradisional, diperlukan waktu yang lebih panjang. 

Sekjen PBNU Upayakan Modernisasi Pengelolaan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen PBNU Upayakan Modernisasi Pengelolaan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen PBNU Upayakan Modernisasi Pengelolaan NU

“Nanti dengan model sistem informasi, kita akan kembangkan pelayanan publik. Di lantai dasar gedung PBNU, insyaallah akan kita kasih LCD yang touch screen. Ada peta Indonesia, disitu akan menunjukkan Wilayah, Cabang, sampai dengan Ranting dengan seluruh potensi NU-nya,” katanya.

PKB Kab Tegal

Jika ada orang yang membutuhkan data NU, mereka secara langsung bisa mengakses komputer tersebut dan mencari apa yang dibutuhkan. “Misalnya ada tamu di sini ingin melihat, di Aceh itu sudah ada RS NU-nya atau belum. Kita bisa juga melacak data yang lain, Sekolah Ma’arifnya berapa,” paparnya.

PKB Kab Tegal

Sistem ini akan menjadi informasi yang hidup yang terus diperbaharui dan terbuka kepada publik. Ini menjadi penting karena NU merupakan organisasi keumatan yang harus transparan dan terbuka kepada publik. Masyarakat juga bisa melakukan kontrol untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan nama NU. 

“Siapa tahu langkah ini bisa menjadi sesuatu yang berarti di masa depan. Kalau kita bertemu dengan banyak mitra, kita akan sampaikan. Pak kita potensi NU terkait dengan perikanan ini, saya bisa kasih data, mana yang sudah berhasil,” jelasnya.

Helmy menambahkan, pengelolaan gedung PBNU juga akan dilakukan perbaikan. Untuk meningkatkan kebersihan, kamar mandi dibersihkan beberapa kali dalam sehati. 

“Sistemnya seperti di mall, di setiap kamar mandi di kantor NU, ada check list, sudah dibersihkan berapa kali dalam sehari. Kita mulai yang kecil. Small is beautiful. Jadi orang datang ke sini bisa bilang, oh, kamar mandinya bersih, wangi. Ini kan islami,” ujarnya. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, PonPes, Nusantara PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Januari 2018

Sejumlah Karakter Kiai Said yang Belum Banyak Diketahui Publik

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj beberapa kali mendapat fitnah dan tuduhan tidak benar yang dalam waktu cepat tersebar di media sosial. Tanpa berusaha tabayun, sebagian orang begitu saja mempercayai sehingga termakan hoax atau berita palsu tentang Kiai Said.

Hal itu menjadi keprihatinan tersendiri bagi Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali. Ia berusaha mengungkapkan beberapa karakter yang melekat pada diri kiai asal Cirebon itu yang belum banyak diketahui dan dipahami oleh publik.

Sejumlah Karakter Kiai Said yang Belum Banyak Diketahui Publik (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejumlah Karakter Kiai Said yang Belum Banyak Diketahui Publik (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejumlah Karakter Kiai Said yang Belum Banyak Diketahui Publik

“Berkulit agak gelap. Tubuhnya gempal. Bicaranya penuh humor dan kelakar. Matanya seringkali menatap ke bawah dan sesekali memandang ke depan,” ujar Kiai Moqsith mengawali identifikasinya tentang Kiai Said yang ia kemukakan dalam akun facebook miliknya, Selasa (3/12).

Dosen Pascasarjana STAINU Jakarta itu juga mengungkapkan bahwa Kiai Said suka mengutip puisi-puisi Arab klasik. Pandai bernyanyi. Hafal silsilah banyak tokoh, mulai dari silsilah para Nabi hingga silsilah para kiai. “Itulah Kiai Haji Said Aqil Siroj,” ucapnya.

PKB Kab Tegal

Gus Dur, imbuh Kiai Moqsith, mengakui kealiman Kiai Said. Namun, bidang kealiman Kiai Said beda dengan bidang kealiman umumnya kiai pesantren. Jika kebanyakan kiai pesantren menguasai fiqih, tafsir, dan ushul fiqih, maka Kiai Said mendalami sejarah, filsafat, kalam, dan tasawuf.

“Pengetahuannya terhadap sejarah Islam sangat memukau. Ketika bertutur tentang kehidupan Nabi SAW dan para sahabatnya yang demikian detail, ia seperti hidup sezaman dengan mereka. Padahal kita tahu, Kiai Said sedang berada di abad 21 bukan di abad ketujuh,” tutur santri Mbah As’ad Syamsul Arifin itu.

Menurutnya, Kiai Said juga punya kemampuan menyederhanakan teori-teori filsafat yang rumit. Di tangan Kiai Said, filsafat bukan ilmu yang angker. Ia sanggup memahamkan orang lain perihal tasawuf falsafi Ibnu Arabi yang abstrak itu hanya dalam hitungan menit.?

PKB Kab Tegal

“Sebuah keunggulan yang jarang dimiliki para akademisi lain,” kata Kiai Moqsith.

Namun, lanjutnya, penguasaan mendalam Kiai Said pada ilmu-ilmu keislaman "non-pesantren" seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Karena dia bisa menjelaskan sejarah dan doktrin Muktazilah secara rinci, maka sebagian orang menyangka bahwa Kiai Said adalah Muktazili.

Kiai yang akrab dengan peci Gus Dur-nya ini mengatakan, Kiai Said juga sangat piawai berbicara tentang Syiah. Dia mengerti hitam dan putihnya Syiah, dari A sampai Z.?

Walau begitu, lanjutnya, ia menangkis tuduhan sebagian orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah Syiah. "Saya mengerti Syiah, tapi saya bukan Syiah", klarifikasinya di berbagai kesempatan.

“Sayang sekali, belakangan banyak orang lebih percaya fitnah-fitnah tentangnya. Sehingga kita lalai untuk belajar langsung kepadanya,” ucap Kiai Moqsith prihatin. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik

Batam, PKB Kab Tegal?



Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang juga Sekjen Kemenag Nur Syam berharap indeks kepuasan jemaah haji tahun ini naik dua persen sehingga masuk dalam kategori sangat memuaskan.

Harapan ini disampaikan Nur Syam saat membuka Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi tahun 1438H/2017M yang digelar Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri di Batam, Selasa (6/6). Sosialisasi ini diikuti para Kabid PHU 13 Provinsi, yaitu: Provinsi Aceh, Sumater Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan DKI Jakarta. Selain itu, sosialiasi juga diikuti tim Badan Pusat Statistik dan Pusat Kesehatan Haji.

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Harap Indeks Kepuasan Haji Tahun Ini Naik

Hasil survei BPS tentang indeks kepuasan jemaah haji tahun 2015 berada pada posisi 82,67%. Hasil survei ini naik 1.16% pada tahun 2016 menjadi 83.83%. Dua hasil survei ini berada pada kategori memuaskan.

"Kalau bisa naik 2%, kita sudah bisa memasuki kategori sangat memuaskan yaitu 85%. Kalau bisa naik 2%, ini luar biasa karena layanan haji kita sudah sangat memuaskan," ujarnya sebagaimana disampaikan kemenag.go.id.

Nur Syam mengapresiasi upaya Direktorat Layanan Haji Luar Negeri dalam melakukan persiapan pelayanan jemaah haji di Arab Saudi. Proses sosialisasi terkait layanan juga perlu dilakukan agar jemaah haji bisa memahami lebih dini hal-hal yang akan mereka dapatkan selama di Saudi.

PKB Kab Tegal

Namun demikian, Nur Syam menggarisbawahi pentingnya perbaikan dan reaksi cepat terhadap sektor-sektor layanan yang masih dalam persiapan, utamanya terkait dengan pengurusan dokumen jemaah dan paspor. Menurutnya, ada sejumlah provinsi yang proses penyelesaian paspornya masih di bawah 50% dan karenanya harus dilakukan akselerasi mengingat pemberangkatan kloter pertama sekitar 50 hari ke depan.

Selain itu, Nur Syam juga mengingatkan pentingnya peta masalah dan prediksi problem. Belajar dari tahun 2015, pada saat semua terkonsentrasi pada peningkatan layanan, justru muncul masalah visa. Hal semacam ini, menurut Nur Syam, perlu diantisipasi sehingga tidak terulang kembali.

PKB Kab Tegal

Selain soal layanan, Nur Syam juga menyoroti masalah perlindungan jemaah. "Kalau pelayanan sudah baik, maka perlindungan terhadap jemaah menjadi perhatian. Tahun 2016 misalnya, isunya sudah mulai bergeser ke arah perlindungan," terang Nur Syam.

Terkait hal ini, mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini mengingatkan pentingnya meningkatkan kesadaran jemaah terkait regulasi di Saudi. Menurutnya, jemaah perlu diberi kesadaran bahwa mengejar keselamatan dalam beribadah itu jauh lebih penting dari mengejar keutamaan.

"Lakukan koordinasi dengan KBIH dan penyelenggara bimbingan manasik di daerah, agar jemaah makin mentaati terhadap regulasi, baik yang disiapkan pemerintah maupun Saudi," terangnya.

Nur Syam mencontohkan masalah kepatuhan jemaah terhadap jadwal lempar jumrah yang sudah dibuat Saudi.

"Kedepankan keselamatan beribadah dibanding mengejar waktu utama. Ini tema kita. Saya rasa tanggung jawab para Kabid untuk menyebarkan hal ini untuk mengingatkan jemaah terkait regulasi," sambungnya.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan 50 hari jelang keberangkatan kloter pertama ke Arab Saudi, penyediaan layanan di Arab Saudi sudah selesai semua. Untuk itu, Kemenag melangkah pada tahap selanjutnya untuk melakukan proses diseminasi informasi kepada para stakeholder haji.

"Melalui sosialisasi ini, diharapkan informasi layanan di Saudi akan tersampaikan ke seluruh jemaah sehingga mereka mengetahui layanan yang akan diberikan sebelum berangkat haji," terang Sri Ilham Lubis.

Selain Sri Ilham Lubis, sejumlah narasumber dijadwalkan hadir dalam dua hari ke depan. Mereka antara lain Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis, mantan Dirjen PHU Abdul Djamil, serta para ketua tim penyediaan layanan di Arab Saudi, baik katering, transportasi, maupun akomodasi. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Quote, Habib PKB Kab Tegal

Mbah Sahal Penjaga NU dari Politik Praktis

Jombang, PKB Kab Tegal. KH Salahuddin Wahid yang lazim disapa Gus Solah mengatakan KH MA Sahal Mahfudh atau Mbah Sahal merupakan sosok yang menjaga NU dari infiltrasi politik. Sikapnya yang demikian sejalur dengan posisinya sebagai Rais Aam PBNU.

Mbah Sahal Penjaga NU dari Politik Praktis (Sumber Gambar : Nu Online)
Mbah Sahal Penjaga NU dari Politik Praktis (Sumber Gambar : Nu Online)

Mbah Sahal Penjaga NU dari Politik Praktis

“Kiai Sahal merupakan ulama besar yang dimiliki NU. Kondisi itu semakin klop dengan posisinya sebagai Rais Aam PBNU,” terang Gus Solah yang kini mengasuh pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (24/1).

Karenanya, fikih sosial dan petuah kiai asal Jawa Tengah ini selalu ditunggu umat. Yang lebih mengesankan lagi, menurut Gus Solah, selama ini Mbah Sahal merupakan ulama yang sangat kukuh menjaga NU dalam trek Khittah NU 1926.

PKB Kab Tegal

Mbah Sahal tidak ingin NU terseret ke wilayah politik praktis. Hal itu pula yang terus dijaga Kiai Sahal hingga akhir hayat, kata Gus Solah.

Kendati demikian, Mbah Sahal pernah kecolongan di tahun-tahun silam saat ia memegang amanah sebagai Rais Aam PBNU. Pada tahun itu NU secara tidak langsung terseret ke wilayah politik praktis. Bahkan Kiai Hasyim Mudzadi sebagai Ketua Umum PBNU maju sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarno Putri.

PKB Kab Tegal

Meskipun tidak berkenan, Mbah Sahal waktu itu kurang bisa mencegah langkah Pak Hasyim. “Makanya ke depan hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi," kenang Gus Solah. ? (Saiful/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Ulama, Sunnah PKB Kab Tegal