Jumat, 04 Agustus 2017

Buka Kelas Jauh, MTs Al-Ikhlas Losari Prakarsai Pendirian Madrasah

Mengambangkan pendidikan ke arah yang lebih baik merupakan tujuan sebuah lembaga pendidikan, baik madrasah maupun sekolah. Program pengembangan pun bisa dalam berbagai bentuk, tak terkecuali dengan membuka kelas jauh. Hal inilah yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ikhlas Losari.

MTs yang terletak di Jl Raya Limbangan, Desa Limbangan, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini melakukan program pengembangan madrasah dengan membuka kelas jauh di dua desa, yaitu Desa Karangjunti dan Desa Kalibuntu, Losari yang semuanya dibawah naungan Yayasan Al-Ikhlas.

Buka Kelas Jauh, MTs Al-Ikhlas Losari Prakarsai Pendirian Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Kelas Jauh, MTs Al-Ikhlas Losari Prakarsai Pendirian Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Kelas Jauh, MTs Al-Ikhlas Losari Prakarsai Pendirian Madrasah

Di Desa Karangjunti, MTs Al-Ikhlas yang merupakan madrasah di bawah pengelolaan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) ini membuka kelas jauh pada tahun 1992. Hal ini dilakukan agar lembaga pendidikan Islam di Kecamatan Losari bisa diakses masyarakat.

“Karena MTs Al-Ikhlas merupakan madrasah pertama yang berdiri di Kecamatan Losari sehingga untuk mengambangkan pendidikan madrasah, saat itu kami membutuhkan pengambangan pendidikan Islam di desa-desa lain,” ujar Ahmad Faozi, SPdI, salah satu pengelola MTs Al-Ikhlas kepada penulis.

PKB Kab Tegal

Setelah berjalan beberapa tahun, Madrasah kelas jauh di Desa Karangjunti akhirnya direlakan oleh MTs Al-Ikhlas untuk membuat yayasan secara mandiri. Hal ini dilakukan karena sarana dan prasarana kelas jauh di desa ini dinilai sudah memadai sehingga akhirnya mendirikan MTs tersendiri dengan nama MTs An-Nur Karangjunti, Kecamatan Losari, Brebes.

PKB Kab Tegal

Melihat kebutuhan masyarakat dan dunia kerja yang semakin maju, Yayasan An-Nur memandang, bahwa pihaknya sangat perlu mendirikan sekolah kejuruan. Akhirnya diputuskan mendirikan SMK dengan nama SMK An-Nur Losari.

Demikian juga dengan kelas jauh di Desa Kalibuntu, MTs Al-Ikhlas berhasil menarik antusiasme warga desa untuk menyekolahkan anaknya di kelas jauh ini. Murid bertambah banyak, sarana dan prasarana pun berkembang sangat baik sehingga MTs Al-Ikhlas pun harus sudah membuat kelas jauh di Desa Kalibuntu ini untuk dijadikan yayasan secara mandiri. Sebab itulah, kelas jauh ini akhirnya resmi mendirikan MTs dengan nama MTs Nurul Huda Kalibuntu.

Satu visi dengan MTs An-Nur Karangjunti, MTs Nurul Huda juga mengembangkan pendidikannya dengan membuka SMK bernama SMK Nurul Huda Losari. Senada dengan MTs An-Nur, warga Desa Kalibuntu membutuhkan lembaga pendidikan dimana anak-anaknya mendapat keterampilan untuk menatap dunia kerja dan dunia usaha.

“Jujur, secara kuantitas, justru murid di MTs An-Nur dan MTs Nurul Huda jumlahnya lebih banyak dibanding MTs Al-Ikhlas sebagai pemrakarsa. Begitu juga dengan pendirian SMK, Yayasan Al-Ikhlas malah lebih belakangan dibanding mereka. Namun demikian, antusiasme warga di sini cukup tinggi,” ungkap Faozi.

Sejarah singkat MTs Al-Ikhlas Losari

Desa Limbangan merupakan salah satu daerah di pesisir pantai utara, selain Desa Prapag Kidul, Prapag Lor, Karang Dempel, dan Pengabean. MTs Al-Ikhlas merupakan madrasah pertama yang didirikan di Kecamatan Losari atas swadaya masyarakat pada tahun 1984 sehingga warga dari empat desa tersebut mempunyai tempat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan Islam. Bahkan hingga sekarang, MTs Al-Ikhlas masih menjadi pilihan utama warga setempat.

Karena lahir dari swadaya masyarakat, madrasah ini juga terus berusaha membantu masyarakat agar anak-anaknya tidak terbebani dengan biaya madrasah. Selain itu, madrasah ini juga tidak terlepas dengan tradisi dan budaya lokal. Pendidikan agama pun terarah agar peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan amaliyah-amaliyah keagamaan yang telah mengakar di masyarakat. Sampai saat ini, MTs Al-Ikhlas telah mencetak 27 angkatan.?

Madrasah berprestasi

Sejak berdiri 31 tahun lalu, MTs Al-Ikhlas terus berusaha mencetak generasi-generasi berkualitas secara pengetahuan dan akhlak. Menurut penuturan Ahmad Faozi, tahun 2015, MTs Al-Ikhlas berhasil meraih juara pertama dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat pelajar Kabupaten Brebes.

Selain itu, Gerakan Pramuka MTs Al-Ikhlas Losari juga dipercaya oleh Pengurus Cabang LP Ma’arif NU untuk mewakili Kabupaten Brebes dalam Perkemahan Gabungan Ma’arif Nasional (Pergamanas) tahun 2014 di Pondok Pesantren Kempek Palimanan Cirebon.

Untuk terus meningkatkan prestasi dan menggali potensi peserta didik, MTs Al-Ikhlas membuka ekstrakurikuler, seperti Pencak Silat, organisasi pelajar Nahdlatul Ulama, Pramuka, Paskibra, PMR, Qiro’atul Qur’an, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan berbagai keterampilan lain untuk melestarikan budaya lokal, seperti Tari Topeng Losari. (Fathoni)? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hadits, Habib PKB Kab Tegal

IPNU Purwakarta Gelar Bimtek Hibah untuk Ormas

Purwakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Purwakarta bekerjasama dengan Kesbangpol Jawa Barat menggelar bimbingan teknis hibah untuk ormas dan organisasi kepemudaan dan pelajar yang ada di Jawa Barat. Kamis-Jumat (30-31/6).

IPNU Purwakarta Gelar Bimtek Hibah untuk Ormas (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Purwakarta Gelar Bimtek Hibah untuk Ormas (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Purwakarta Gelar Bimtek Hibah untuk Ormas

Adi Setiawan selaku Ketua IPNU Purwakarta dalam sambutannya mengatakan acara bimtek hibah seperti ini selain untuk ajang silaturahmi antar ormas dan OKP se Jawa Barat, juga semata-mata agar pemerintah dapat memperhatikan keberadaan organisasi kemasyarakat, khususnya organisasi pelajar dan pemuda.

"Tanpa ada kerjasama dari pemerintah, program organisasi sulit berjalan, begitupun sebaliknya, tanpa ada ormas dan OKP, program pemerintah juga sulit terserap jadi harus sinergi," kata Adi usai kegiatan.

PKB Kab Tegal

Begitu juga IPNU Purwakarta, kata dia, sebagai organisasi pelajar harus bisa aktif dan selalu berdampingan dengan pemerintah, karena kesuksesan pemerintah apabila pelajarnya aktif.

PKB Kab Tegal

Kegiatan yang digelar di gedung Kahuripan Kaum Purwakarta ini, diikuti oleh 200 peserta dari berbagai ormas dan OKP dari Purwakarta, Bekasi, Karawang dan Subang. (Aiz Luthfi/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

JQHNU Jatim Prioritaskan Program Eksternal dan Jawab Tantangan

Surabaya, PKB Kab Tegal - Ketua Pimpinan Wilayah Jamiyyatul Qurra Wal Huffahz Nahdlatul Ulama (PW JQHNU) Jawa Timur, KH Zainul Arifin, menegaskan, pihaknya akan mendorong pengurus JQHNU Jawa Timur masa khidmat 2017-2022 ke depan lebih baik dan meningkat programnya dibandingkan tahun sebelumnya. Ia juga menyampaikan, ke depan JQHNU Jatim akan menjalankan program lebih giat demi memasyarakatkan Al-Quran.

Menurutnya, teknis untuk meningkatkan semangat tersebut diawali dengan pembagian tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di masing-masing kepengurusan sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan ban serep yang saling lempar tanggung jawab.

JQHNU Jatim Prioritaskan Program Eksternal dan Jawab Tantangan (Sumber Gambar : Nu Online)
JQHNU Jatim Prioritaskan Program Eksternal dan Jawab Tantangan (Sumber Gambar : Nu Online)

JQHNU Jatim Prioritaskan Program Eksternal dan Jawab Tantangan

Diharapkan, pada periode ini lebih bersifat eksternal dan menjawab tantangan Al-Quran sehingga JQHNU dikenal dan lebih dirasakan kehadirannya di masyarakat. Inilah yang menjadi program prioritas JQHNU yang akan digalakkan ke depan.

"Kita harus mempunyai prinsip bagaimana JQHNU di dalam melaksanakan program tidak sampai dipengaruhi gerakan radikal sehingga JQHNU bisa membentengi NU," kata Kiai Zainul kepada PKB Kab Tegal di sela-sela taaruf pengurus harian JQHNU Jawa Timur sekaligus halaqah jamiyah bertema Relasi Kebangkitan Organisasi NU dan Gerakan Islam Transnasional di Kantor PWNU Jatim, Ahad (30/4).

PKB Kab Tegal

Ke depan, pihaknya juga akan melakukan penelitian terkait ditemukan transkrip atau nuskhah dalam Al-Quran bahwa Al-Quran ini tidak suci lagi. Menurutnya, hal itu perlu adanya kajian dan pembuktian bahwa Al-Quran ini asli sehingga orang awam yang tidak tahu bahwa pembukuan Al-Quran ini ada tahapan, akhirnya masyarakat tidak dirisaukan dan diragukan lagi dengan pembukuan Al-Quran.

"Memikirkan bagaimana tokoh, pendiri NU dan JQHNU dalam memperjuangkan bukan legalitas dan formalitas, tapi nilai Al-Quran bisa diterima di masyarakat. Kami juga akan akan merekatkan kembali bukan pada tekstualnya tetapi memberikan kesejukan dan kesejahteraan," pungkasnya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama PKB Kab Tegal

Kamis, 03 Agustus 2017

Anggota Banser Ini Koleksi Benda-benda Peninggalan Laskar Hizbullah

Temanggung, PKB Kab Tegal

Tak banyak pemuda NU yang memiliki hobi dan kesukaan unik seperti halnya yang dimiliki Edi Setiawan yang saat ini aktif sebagai Wakil Sekertaris Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Anggota Banser Ini Koleksi Benda-benda Peninggalan Laskar Hizbullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggota Banser Ini Koleksi Benda-benda Peninggalan Laskar Hizbullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggota Banser Ini Koleksi Benda-benda Peninggalan Laskar Hizbullah

Edi mempunyai hobi mengoleksi benda-benda peninggalan dari Laskar Hizbullah yang sekarang masih tersisa seperti senjata, kostum, seragam dan perlengkapan lain yang dahulu dipakai dan digunakan oleh Laskar Hizbullah di masa perjuangan fisik menghadapi penjajah kolonial.

Dia berhasil mengoleksi perlengkapan Laskar Hizbullah mulai dari baju, celana, sarung, peci hitam khas Indonesia, dan juga pin Laskar Hizbulloh. Untuk pin, masing-masing mempunyai nilai tersendiri. Pin terbuat dari besi yang ditipiskan kemudian dicat dan mencantumkan lambang Hizbullah berupa gambar bulan dan bintang. Edi mendapatkan benda-benda bersejarah tersebut setelah melacak berbagai informasi.

PKB Kab Tegal

Pecinta dan pegiat sejarah di kalangan Ansor Temanggung ini juga mempunyai obsesi untuk bisa mengulas kembali fakta sejarah yang ada di daerah tempat tingalnya, di Kabupaten Temanggung terutama tentang sejarah bambu runcing yang sangat erat kaitannya dengan kiprah Laskar Hizbullah di masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, saat ini kesadaran generasi muda NU akan pentingnya sejarah masih belum tinggi. Masih banyak unsur dan jejak sejarah NU yang belum sepenuhnya tergali. “Bambu runcing adalah ikonnya kota Temanggung, banyak sekali orang tahu akan hal ini, namun masih jarang orang mengetahui akan sejarah dari masa kejayaan bambu runcing Ini,” tuturnya, Jumat (20/5).

“Di Kauman, Parakan, Temanggung, misalnya, ada pondok pesantren dan juga masjid Agung Parakan yang digunakan sebagai tempat penyepuhan bambu runcing saat itu. Diprakarsai oleh Kiai Subkhi. Daerah Parakan menjadi tempat yang ramai. Setiap malam banyak orang dari luar kota untuk bertemu dengan beliau untuk menyepuhkan bambu runcingnya itu, sebelum digunakan untuk melawan penjajah,” sambung Edi Setiawan.

Di antara data yang diperoleh pemuda yang berdomisili di Desa Kowangan Temanggung ini, ada salah satu mirid Kiai Subkhi bernama Istakhori Samany. Dia adalah salah satu santri Kiai Subkhi yang sering menerima wejangan-wejangan, juga amalan-amalan untuk penyepuhan bambu runcing. Setelah penjajah pergi dan benar-benar dinyatakan merdeka dari penjajahan, Kiai Subkhi kembali menjadi seorang petani biasa.

Kini yang tertingal adalah makam Kiai Subkhi yang ada di Parakan Kauman, Parakan, Temanggung. Sedang rumah muridnya, Istakhori Samani kini kosong. Pondok pesantren peninggalan Mbah Kiai Subkhi itu kini diteruskan oleh KH Haidar, putra KH Muhaiminan Parakan, seorang tokoh kharismatik di Parakan Temanggung. (M. Haromain/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Budaya, Amalan PKB Kab Tegal

Rabu, 02 Agustus 2017

LP Ma’arif NU Lampung Tengah Akan Gelar Pormanu II

Lampung Tengah, PKB Kab Tegal. Untuk kali kedua keluarga besar Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah akan mengadakan Pormanu (Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif Nahdlatul Ulama) se-Kabupaten Lampung Tengah.?

LP Ma’arif NU Lampung Tengah Akan Gelar Pormanu II (Sumber Gambar : Nu Online)
LP Ma’arif NU Lampung Tengah Akan Gelar Pormanu II (Sumber Gambar : Nu Online)

LP Ma’arif NU Lampung Tengah Akan Gelar Pormanu II

H. Muhyidin Thohir selaku panitia pelaksana mengatakan, Pormanu 2017 yang kedua ini akan diikuti sekitar seribu lebih siswa-siswi Ma’arif NU dari 28 kecamatan se-Kabupaten Lampung Tengah yang meliputi semua jenjang pendidikan, mulai dari TK/RA, MI, MTs hingga MA/SMK/SMA.

“Pelaksanaan lomba akan di laksanakan di kompleks gedung LP Ma’arif NU Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah dan beberapa pesantren, pada Senin, tanggal 20 November 2017 atau bertepatan 1 Rabiul Awal 1439,” imbuh mantan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah ini di sela-sela persiapan dengan seluruh jajaran panitia Pormanu II 2017 di kediaman Ketua PC LP Ma’arif Kabupaten Lampung Tengah, H. Syarif Kusen, Selasa (14/11).

Cabang-cabang perlombaan Pormanu II 2017 antara lain hadrah, MTQ, Cerdas Cermat Aswaja/LCT Aswaja, marching band, adzan, bola voli, pidato, mewarnai, bulu tangkis, tenis meja, pencak silat Pagar Nusa, dan Syarhil Quran.?

PKB Kab Tegal

Seluruh sekolah yang di bawah naungan LP Ma’arif NU Lampung Tengah dapat mendaftarkan diri di sekretariat Pormanu II yakni LP Ma’arif NU Bangunrejo atau menghubungi panitia di nomor telepon 085840290366 (Rahmat Edi Santoso) dan 085768768821 (Afrianto).

Pormanu II 2017 Lampung Tengah direncanakan akan dibuka oleh Bupati Lampung Tengah H. Mustafa, PW LP Ma’arif NU Provinsi Lampung, jajaran PCNU Lampung Tengah, kiai-kiai pesantren, serta utusan sejumlah badan otonom dan lembaga NU.?

Saat ini sekolah/madrasah yang berada di bawah binaan LP Ma’arif NU Lampung Tengah tersebar di 28 kecamatan terdiri dari TK Ma’arif sebanyak 31, RA Ma’arif sebanyak 29, MTs Ma’arif sebanyak 27, SMP Ma’arif sebanyak 11. SMA Ma’arif sebanyak 5, MA Ma’arif sebanyak 17, dan SMK Ma’arif? sebanyak 5. (Akhmad Syarief Kurniawan/Mahbib)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Tegal PKB Kab Tegal

Selasa, 01 Agustus 2017

IPNU NTB: Tidak Ada Alasan Bagi Tindakan Kekerasan Atas Nama Agama

Mataram, PKB Kab Tegal. Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Nusa Tenggara Barat (NTB) Irpan Suriadiata menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk. Tidak boleh ada kelompok yang melakukan tindak kekerasan, apalagi atas nama agama.

“Tidak ada alasan bagi kelompok manapun dan atas nama apapun di negara ini untuk melakukan tindakan kekerasan, apa lagi atas nama agama. Pancasila adalah harga mati dan harus ditaati,” katanya dalam acara dialog nasional di auditorium IAIN Mataram yang di selenggarakan oleh PW IPNU IPPNU NTB, Sabtu (29/11) lalu.

IPNU NTB: Tidak Ada Alasan Bagi Tindakan Kekerasan Atas Nama Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU NTB: Tidak Ada Alasan Bagi Tindakan Kekerasan Atas Nama Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU NTB: Tidak Ada Alasan Bagi Tindakan Kekerasan Atas Nama Agama

“Kita harus hidup secara konstitusi bukan dengan cara masing-masing. Biarkan Allah menilai umatnya mana yang sesat atau mana yang kafir asalkan kita tetap hidup bersama siapapun dengan cara konstitusional,” kata Irfan yang juga aktif sebagai advokat.

PKB Kab Tegal

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB? Drs H Sulaiman Hamid, SH, MH membuka acara dialog nasional dengan tema Membincang Masa Depan Kerukunan Beragama di Indonesia Pasca Pilpres 2014 ini.

PKB Kab Tegal

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut. Baginya, membincang? kerukunan umat beragama merupakan bagian dari fokus kementrian yang dipimpinnya.

“Kami dari kemeng provinsi NTB sedang? melakukan upaya upaya konstruktif agar tidak ada yang terjadi kekerasan atas nama agama. Tolong adek-adek IPNU-IPPNU terus lakukan kegitan ini, jangan cukup sampai disini,” pintanya.

“Kita semua warga Indonesia yang cinta bangsa Indonesia. Bangsa kita sudah menjamin warganya untuk memeluk agamanya masing masing dan agama? mengatur pemeluknya,” terangnya.

Selamat Subroto selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan kegiatan dihadiri oleh 200an peserta mulai dari Pelajar, LSM, OKP, Ormas lintas agama dan keyakinan dan masyarakat umum.

Acara dialog nasional? tersebut dipandu oleh Akbar Jadi, S.Pd.i dan para pembicara? dari akdemisi IAIN Mataram? DR. Pawaizul Umam, DR. Didit Hadi Barianto (JAI), DR. Zuhairi B Misrawi (pemikir muda NU) dan DR. Ir.? H. Abdul Hakim (kepala Kesbangpoldagri Prov. NTB). (Samsul Hadi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Aswaja PKB Kab Tegal

Ana Mustafidah, Santri Sukses Perancang Busana

Surabaya, PKB Kab Tegal. Ana Mustafidah tertarik dengan dunia mode pakaian muslimah sudah sejak belia. Saat merengek minta baju untuk lebaran, ternyata sang ibu tidak langsung membelikan. Yang diberikan malah potongan kain untuk dijahit sendiri.

Ana Mustafidah, Santri Sukses Perancang Busana (Sumber Gambar : Nu Online)
Ana Mustafidah, Santri Sukses Perancang Busana (Sumber Gambar : Nu Online)

Ana Mustafidah, Santri Sukses Perancang Busana

"Saat itu saya masih berusia 12 tahun," kata Ana kepada PKB Kab Tegal, Senin (30/3). Ditemui di salah satu gerainya di mall City of Tomorrow (Cito) Surabaya,  Mbak Ana, sapaan akrabnya menegaskan bahwa itulah awal yang melecut semangatnya sehingga menjadi perancang busana muslimah.

Bakatnya semakin terasah ketika nyantri di  pesantren Salafiyah Bangil Pasuruan Jawa Timur. Dalam kegiatan pentas seni, imtihan atau hari besar Islam yang diiringi dengan pementasan di pesantren, maka para pengurus memercayakan desain busaha kepadanya. 

PKB Kab Tegal

"Berbekal benang dan jarum, saya memperbaiki sendiri baju yang robek, atau sekedar iseng memodivikasi baju yang sudah ada," kenang istri dari H Farmadi Hasyim ini. Dan enam tahun berada di pesantren menyelesaikan pendidikan formal dari MTs hingga Aliyah menjadi waktu yang sulit dilupakan.

Tidak berhenti pada kegiatan rancang busana, perempuan kelahiran Malang 7 Mei 1979 ini juga mengajak para santri untuk membuat aksesoris. "Dari mulai gelang, bros, pernak-pernik pentas, serta sejumlah kerajinan tangan,"ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Setelah menikah dan menempati kontrakan di Surabaya, anak pertama dari lima bersaudara ini semakin serius melatih kemampuan dengan mengikuti sejumlah kursus. "Sembari menjadi guru ngaji di musholla di kawasan Margorejo, saya kursus menjahit," katanya.

Agar ilmu serta pengalaman yang didapat segera bisa diterapkan, seluruh koleksi baju milik suami serta putra semata wayangnya dikerjakan sendiri. "Seluruh baju koleksi saya, anak dan suami adalah hasil kreasi saya sendiri," katanya sembari tersenyum. Kalaupun harus membeli baju di luar, paling hanya jenis kaos, lanjutnya.

Akibat "promosi berjalan" ini, order pembuatan baju dari tetangga dan teman dekat mulai berdatangan. "Alhamdulillah mulai ada order menjahit pakaian," katanya. Dan dari kepercayaan ini juga yang akhirnya membesarkan hatinya untuk serius menekuni dunia rancang busana muslimah. Di rumah yang dihuni bersama sang suami yakni di kawasan Perumahan Graha Al-Ikhlas Sidoarjo, dibukalah Majmal Boutique yang menjadi ciri khas dari karya yang dibuatnya.

Kini namanya semakin berkibar. Sejumlah kegiatan fashion show kerap diikuti. Pemilihan putri jilbab, tren busana saat pergantian tahun atau pameran busana muslimah kerap diikuti. Dan sejumlah juara berhasil ia raih dari keikutsertaan tersebut. Karenanya tidak berlebihan kalau banyak kalangan memercayakan pakaian muslimah kepadanya. Tercatat beberapa anggota DPR RI memesan baju untuk berbagai acara kepadanya. Sejumlah rumah sakit Islam di Surabaya juga mempercayakan hasil desainnya.

Pelanggan dari luar negeri juga ada baik di Malaysia maupun sejumlah buruh migran di Hongkong. "Kalau pelanggan dari Malaysia karena kebetulan mereka pernah kuliah di Surabaya," ungkapnya. Sedangkan untuk WNI di Hongkong didapat lantaran berkah sang suami yang kerap mengisi ceramah di sana, lanjutnya.

Menjelang Ramadhan dan hari raya seperti ini, order rancangannya semakin banyak. Baik untuk pribadi maupun acara fashion show di sejumlah mall dan pertokoan modern. "Ini sedang menyiapkan rancangan untuk fashion show di Kaza Mall dan Grand City Super Mall Surabaya dalam waktu dekat," katanya. Tidak jarang, ibu dari Abdun Nashir ini juga dipercaya sebagai juri acara serupa.

Kendati jadwal dan order rancangan busana nyaris tanpa jeda, Mbak Ana masih menyisakan waktu untuk tetap mengajar di Taman Pendidikan Al-Quran di tempatnya tinggalnya. "Ada 30 orang yang ngaji di sini," terang pengasuh rubrik busana di Tabloid Modis ini. Setiap hari Senin hingga Jumat tepatnya ba’da Sholat Magrib, para ibu yang merupakan tetangganya rutin belajar ngaji dan tanya jawab masalah agama kepadanya.

Di sela-sela acara ngaji, ia juga merangsang para ibu untuk memanfaatkan waktu dengan menjahit. Tidak jarang, ibu-ibu jamaahnya diajak mengikuti acara fashion show dengan menunjukkan hasil karya mereka. "Tentu kalau menang, mereka akan mendapat imbalan dari kerja kerasnya," pungkas ibunda dari Abdun Nasir Almuhajjalin ini. (Syaifullah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita, Sholawat, Syariah PKB Kab Tegal