Sabtu, 24 Oktober 2015

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif

Lampung Selatan, PKB Kab Tegal - Juara Liga Santri Nusantara (LSN) Region Sumatera VIII-Lampung, Pesantren Al-Huda FC terus melakukan latihan di lapangan sepakbola Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan. Kini mereka memasuki latihan keempat kalinya.

Demikian disampaikan Munir A Haris selaku Koordinator Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII-Lampung di sela-sela silaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Huda Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (13/10).

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Putaran Nasional LSN, Kesebelasan Pesantren Al-Huda Jalani Latihan Intensif

“Pesantren Al-Huda FC adalah Juara I Liga Santri Nusantara Region Sumatera VIII-Lampung yang telah menyisihkan 47 klub pesantren lainnya dalam LSN Region Sumatera VIII-Lampung yang telah digelar 28-31 Agustus 2017 lalu di Lapangan Merdeka Batanghari Kabupaten Lampung Timur,” tambah mantan aktivis PMII Yogyakarta ini.

“Jelang laga seri nasional LSN pekan depan, kami sudah berikhtiar semaksimal mungkin sesuai kemampuan kami, untuk hasilnya kelak kami pasrahkan kepada gusti Allah, yang terpenting adalah momentum LSN tahun 2017 ini murni menjadi ajang pencarian bibit-bibit atlet sepakbola yang lahir dari rahim pesantren,” kata mantan Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

PKB Kab Tegal

Pelatih Pesantren Al-Huda FC Ustadz Budi berharap, dalam laga seri nasional Liga Santri Nusantara yang akan digelar di Kota Bandung Jawa Barat pada 22-29 Oktober 2017 itu, semoga kami mampu masuk Juara minimal 3 (tiga besar), syukur kami mampu menembus juara 1.

PKB Kab Tegal

Pesantren Al-Huda Karang Anyar Lampung Selatan diasuh oleh KH Ahmad Habib, alumnus pesantren Darussalamah Braja Dewa Way Jepara Kabupaten Lampung Timur asuhan KH Ahmad Shodiq yang juga sebagai Mustasyar PBNU. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Ulama, Tokoh PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Oktober 2015

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis

Pariaman, PKB Kab Tegal. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus terus memotivasi diri agar mempunyai kemampuan menulis dengan baik. Karena dengan kemampuan menulis, mahasiswa akan mampu menuangkan berbagai gagasan, ide dan pemikiran terhadap masalah yang dihadapi masyarakat dengan menawarkan berbagai solusi.

Hal itu diungkapkan wartawan PKB Kab Tegal di Sumatera Barat, Armaidi Tanjung pada follow up PMII Kota Pariaman, Jumat (9/10) di sekretariatnya di Simpang Jagung, Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Follow up yang dipandu Paisal Amri Tanjung, diikuti mahasiswa kader  PMII dari STIT Syekh Burhanuddin dan STIE Sumatera Barat.

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII Harus Punya Kemampuan Menulis

"Dengan demikian, jika seorang mahasiswa sudah terbiasa menulis, maka akan lebih memudahkannya untuk menyelesaikan tugas menulis tersebut. Banyak mahasiswa yang terkendala menyelesaikan kuliah untuk meraih sarjana karena ketidakmampuan menulis dengan baik," kata penulis buku Pariaman Dulu, Kini dan Masa Depan ini.

PKB Kab Tegal

Momok yang menakutkan bagi mahasiswa menulis, kata Armaidi, adalah malas untuk memulainya. Padahal kunci menulis tersebut tidak banyak, hanya dua saja. Pertama, rajin-rajin membaca, bisa membaca buku, koran, majalah, atau bahan bacaan lain yang bermanfaat. Kedua, mulailah menulis. 

“Jangan harap bisa menulis, kalau mahasiswa sendiri tidak pernah mau memulainya,” ujar pendiri PMII Kota Pariaman ini.

PKB Kab Tegal

Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin, Paisal Amri Tanjung  menyebutkan, materi teknik menulis bagi mahasiswa ini penting bagi kader PMII. "Makanya kami merasakan betapa pentingnya kemampuan menulis bagi seorang mahasiswa. Meski kami semua belum tentu menjadi penulis top, tetapi pengetahuan betapa pentingnya peran menulis dalam kehidupan ini semakin jelas," kata Paisal.

Untuk itu, kata Paisal, materi ini akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Sehingga kader PMII di Kota Pariaman semakin termotivasi. Apalagi yang menyampaikan materinya sudah menulis belasan buku. "Kami bisa lebih banyak belajar soal menulis ini dengan narasumber," kata Paisal menambahkan.

Keterangan foto: Armaidi Tanjung (tengah) menyampaikan materi diantara sebagian peserta follow up PMII di Kota Pariaman, Jumat (9/10/2015).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Aswaja PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Oktober 2015

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? .? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa dan Pesan tentang Kesederhanaan

Pada Jumat pertama Ramadhan kali ini, kata yang paling tepat terlontar dari lisan kita adalah “alhamdulillah”. Patut kita syukuri bahwa kita masih berjumpa dengan bulan paling agung dan berlipatnya keutamaan-keutamaan di dalamnya. Betapa banyak orang-orang yang tahun lalu bersuka cita merayakan lebaran, tapi sekarang sudah terbujur di liang kuburan. Kita pun tidak pernah tahu, kapan kita semua bakal menyusul mereka: setelah Ramadhan tahun ini ataukah di dalam Ramadhan ini? Yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan ikhtiar ibadah kita dalam setiap hari, setiap jam, setiap detik, pada bulan suci ini.

PKB Kab Tegal

Hadirin hafidhakumullâh,

PKB Kab Tegal

Dalam setiap literatur keagamaan kita hampir selalu dijumpai bahwa definisi puasa adalah al-imsâk, yang berarti menahan. Dalam ilmu fiqih, al-imsâk dimaknai sebagai menahan makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Di dunia tasawuf, al-imsâk memiliki arti lebih dalam lagi, yakni menahan dari setiap hal yang membuat seorang hamba lalai dari Allah. Puasa adalah momentum penjernihan jiwa, penyucian batin, dan taqarrub kepada Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?

“Setiap amal kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, kata kunci dalam puasa adalah menahan atau mengendalikan. Puasa adalah madrasah bagi tiap individu untuk tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga mengendalikan diri dari segenap perilaku yang mubazir, keinginan-keinginan yang tidak penting, serta akhlak-akhlak tercela semacam tamak, angkuh, pamer, bohong, bangga diri, berfoya-foya, atau meremehkan orang lain.

Ibadah puasa Ramadhan merupakan wahana pendidikan rohani agar kita piawai menahan diri dari godaan dan kuasa nafsu jasmaniah dalam berbagai bentuknya. Dengan begitu, para mukmin yang berpuasa diharapkan dapat meraih derajat lebih tinggi sebagai orang yang bertakwa (muttaqin). Pertanyaannya adalah sejauh mana kualitas kita dalam ikhtiar “menahan” (al-imsâk) itu?

Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullâh,

Kenyataan yang sering kita jumpai, hadirnya bulan puasa Ramadhan selalu berbanding lurus dengan tingkat konsumsi di berbagai sektor. Di bulan Ramadhan, persediaan makanan cenderung bertambah ketimbang hari biasanya, barang-barang dagangan pun kian laris, dan pusat-pusat perbelanjaan kita ramai diserbu orang. Tiba-tiba saja harga kebutuhan pokok di pasar ikut naik. Kondisi ini bahkan sudah berlangsung sejak sebelum memasuki awal bulan Ramadhan.

Selain sektor makanan dan minuman, peningkatan konsumsi juga terjadi pada “kebutuhan” sandang seperti baju koko, busana muslimah, sarung, mukena, peci dan seterusnya. Tradisi lebaran yang seolah menwajibkan warga Indonesia untuk tampil serba baru membuat kebutuhan belanja mereka berlipat ganda. Belum lagi, mudik yang mensyaratkan para pelakunya untuk memiliki kekayaan lebih, baik untuk kebutuhan transportasi maupun saat di kampung halaman.

Tak ada masalah apabila apa yang diikhtiarkan memang benar-benar merupakan kebutuhan. Yang sangat tidak dianjurkan adalah saat kita serius membelanjakan sesuatu yang sebatas “keinginan”. Di sinilah kita belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran yang hanya didasarkan pada nafsu, gengsi, atau pamer, tak layak disebut kebutuhan. Nah, puasa menjadi sarana penempaan seorang hamba agar istiqamah bertahan (al-imsâk) di jalur kesederhanaan sebagaimana diteladankan Rasulullah. Puasa melatih manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, bukan semata keinginan-keinginan.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’râf (31) kita juga diingatkan,

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Pesan “jangan berlebih-lebihan” pad ayat ini menjadi standar atau syarat setelah Allah mempersilakan anak cucu Adam untuk berbusana dan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya. Demikian, semoga Ramadhan kali ini kita sanggup lebih dari sebatas puasa jasmani, tapi juga puasa rohani, dalam pengertian sungguh-sungguh mengendalikan musuh terbesar manusia, yakni nafsu, untuk memperoleh kebahagiaan hakiki kelak bersama Allah.

Khutbah II



? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Alif Budi Luhur)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Ahlussunnah, Hikmah PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Oktober 2015

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU

Surabaya, PKB Kab Tegal - Kementerian Sosial (Kemensos) melibatkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sahabat Taruna Tanggap Bencana (Tagana). Kementerian ini mengukuhkan Banser ke dalam barisan Tagana, relawan khusus darurat bencana bentukan Kemensos di Waduk Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, Sabtu (16/7).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, Banser digandeng karena di organisasi semi militer NU ini sudah terbentuk pasukan khusus penanganan bencana, yakni Banser Tanggap Bencana (Bagana).

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Antisipasi Bencana di Daerah Rawan, Kemensos Gandeng Banser NU

Karena itu, Kemensos merasa perlu memfasilitasi sumber daya itu untuk dilatih pengetahuan dan teknik penanganan bencana.

PKB Kab Tegal

"Banser merupakan elemen strategis yang sudah lama ada di negeri ini. Setiap ada bencana Banser selalu ada ikut membantu. Kebetulan di Banser ada Bagana, kita fasilitasi dengan pelatihan, kita tambahi bimteknya," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Tercatat ada 274 kabupaten/kota di negeri ini rawan dilanda bencana. Sebagian besar di antaranya berada di Jawa Timur.

PKB Kab Tegal

"Hari ini Bandara Abdul Rahman Saleh Malang ditutup karena semburan abu Gunung Bromo. Jatim juga pernah dilanda bencana gempa karena letusan Kelud. Hari ini di beberapa daerah di Jatim juga masih ada yang terkena banjir," tegas Khofifah.

Karena itu, kondisi ini sangat menuntut sensitivitas masyarakat untuk korban ketika bencana melanda suatu daerah. "Di sini pentingnya Tagana, Bagana, lembaga dan elemen masyarakat lain membantu warga terdampak bencana," ujarnya.

Sementara itu Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni mengatakan bahwa Banser berdiri di semua daerah di negeri ini. Setiap Banser memiliki Bagana. "Banser sebetulnya sudah biasa turun membantu ketika terjadi bencana. Sekarang tinggal ilmunya saja yang perlu ditambahi," tuturnya. (Abdul Hady JM/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Ubudiyah PKB Kab Tegal

Senin, 21 September 2015

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, PP Fatayat NU, PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Kopri (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menamakan diri sebagai Keluarga Besar Perempuan NU menilai negara yang sakinah (tenang) dibangun dari keluarga yang sakinah juga.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Hj Ida Fauziyah mengatakan, negara sakinah itu didukung dari keluarga-keluarga sakinah.

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah

Ia menerangkan, dalam keluarga sakinah, tercipta dan terjaga ketenteraman setiap anggota keluarga, mulai anak, ayah, dan ibu, “keluarga sakinah menjaga relasi hubungan dari mereka,” katanya pada seminar bertema “Dari Keluarga menuju negara sakinah” di kediaman Moeryati Soedibyo, Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (7/6).

PKB Kab Tegal

Menurut Ida, dalam keluarga sakinah, peran suami dan istri saling membantu, saling bahu membahu, saling melayani dan melengkapi. Kepada anak-anaknya, keluarga sakinah memberikan perlindungan, sementara anak-anaknya memberikan penghormatan kepada orang tua.

PKB Kab Tegal

Ida menambahkan, jika keluarga sakinah itu dibawa ke dalam kehidupan masyarakat, maka akan menjadi masyarakat yang sakinah. Kemudian jika masyarakatnya sakinah, maka akan menjadi negara sakinah. “Bagaimana bisa tentram kalau dalam keluarga ada tindak kekerasan,” katanya.

Ida kembali menegaskan, ketahanan sebuah negara, dimulai dari sebuah keluarga. “Ketahanan itu, menurut saya, tidak bisa diintervensi apapun dari pihak luar,” katanya.  

Pada kesempatan itu, hadir istri Mustasyar PBNU Hj Mufida Jusuf Kalla. Senada dengan Ida Fauziyah, ia mengatakan, keluarga adalah negara kecil. Sebaliknya, negara adalah keluarga besar. “Pandai-pandailah mencontoh keluarga dari orang lain,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru

Semarang, PKB Kab Tegal. Sebanyak 15 Madrasah Tsanawiyah di Semarang, Jawa Tengah, yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nadhaltul Ulama mengikuti pelatihan instruktur kurikulum 2013, 18-20 September 2014.

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru

Kegiatan yang digelar di MTs Al Uswah? Bergas, Semarang, ini dimaksudkan untuk mempersiapkan para guru menghadapi kurikulum 2013 yang direncanakan pemerintah serentak diterapkan pada 2014.

KKM MTs Ma’arif Kabupaten Semarang menyelenggarakan pelatihan instruktur kurikulum 2013 dengan menghadirkan pemateri dari Balai Diklat Keagamaan Semarang, antara lain Agus Mujiono, Bisri Musthofa, dan H. Suyatno.

PKB Kab Tegal

Ketua LP Ma’arif Kabupaten Semarang Moch Solichin menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap pelatihan dapat mengatarkan guru untuk lebih siap dalam menghadapi kurikulum? 2013. Menurutnya, madrasah-madrasah di lingkungan Ma’arif Kabupaten Semarang mesti mendapatkan pelatihan kurikulum baru ini secara menyeluruh.

Secara resmi kegiatan tersebut dibuka Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Semarang Subadi. Kemenag Semarang menyatakan dukungan penuh pelatihan yang digelar secara mandiri ini. Subadi yang juga memberikan materi “Penguatan Kebijakan Kementrian Agama dalam Implementasi Kurikulum 2013” mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian yang konkret pada kemajuan pendidikan khususnya madrasah.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua KKM MTs Ma’arif Isro’i, pelatihan instruktur kurikulum 2013 diprogramkan dalam enam angkatan. Angkatan pertama untuk guru Quran-Hadits dan Aqidah-Akhlak, dan angkatan kedua untuk guru Fiqih dan SKI yang dilaksanakan di MTs Al Uswah Bergas. Angkatan ketiga dan keempat untuk guru mata pelajaran umum di MTs NU Ungaran dan angkatan kelima keenam untuk guru bahasa direncanakan menempati aula MTs Darul Ma’arif Pringapus. (Suharsini/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 19 September 2015

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme

Jember, PKB Kab Tegal - Menjawab? kekhawatiran semakin massifnya gerakan kelompok? radikal di tanah air, Gerakan Pemuda Ansor Jember menyatakan "perang" terhadap segala bentuk aksi kelompok teror. Perlawanan ini dikemas dalam Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme di halaman gedung GP Ansor Jember, Rabu (21/6) sore.

Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan, deklarasi ini tak lepas dari beredarnya informasi bahwa di Jawa Timur terdapat 16 kota/kabupaten yang tersusupi ISIS. "Ini cukup mengagetkan. Selama ini kita mendengar ISIS hanya di Irak dan Suriah, dan juga di Filipina. Kami tidak ingin Indonesia seperti Filipina, yang sudah sangat parah, hampir melebihi Timur Tengah," ungkapnya.

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menjelaskan sistem doktrinasi di ISIS. Menurutnya, ada tiga tahapan dalam sistem rekrutmen anggota ISIS. Pertama, dari hati ke hati. Calon anggota diajak ngobrol layaknya keluarga, makan, dan sebagainya, yang intinya dia dibikin nyaman berada di komunitas ISIS. Jika tahap pertama? sukses, baru melangkah ke tahap kedua, yaitu dia diajak ke perkumpulan/pengajian dan sejenisnya. Kemudian melangkah ke tahap ketiga, yaitu doktrinasi.

"Di situlah ia dimasuki doktrin hingga akhirnya membuat surat wasiat dan terakhir siap menjadi pengantin," tuturnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Selain Kapores Jember, tampak hadir pada acara ini Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua PITI, tokoh lintas agama dan para pengurus anak cabang Ansor se-Kabupaten Jember. Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan lembar deklarasi oleh Ketua GP Ansor Jember, Kapolres Jember, Ketua MUI Abdul Halim Subahar, Ketua FKUB Gus Muis, Ketua PITI H Law Song Tjai, dan para tokoh lintas agama.

Lima poin deklarasi ini adalah pertama, setia menjunjung tinggi ideologi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Kedua, menjadi garda terdepan untuk menjaga persatuan, serta mempertahankan keutuhan NKRI. Ketiga, berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan antarumat beragama di bumi Indonesia. Keempat, menolak dengan tegas perkembangan paham radikal dan intoleran. Kelima, bersama penegak hukum, memberikan pembinaan kepada masyarakat serta melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah terjadinya radikalisme di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Humor Islam PKB Kab Tegal