Sabtu, 31 Agustus 2013

Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan orang tua menjadi bagian utama dan pertama yang harus memberikan perlindungan kepada anak-anak.

Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak

“Berdasarkan Undang-undang Perlindungan Anak, jika menemukan anak-anak terlantar maka kewajiban masyarakat Indonesia untuk memberikan perlindungan,” kata Khofifah menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (16/7) siang.

?

Peringatan HAN tahun ini digelar bersamaan dengan Halal Bihalal PP Muslimat NU. Khofifah mengatakan bagi Muslimat NU peringatan HAN sudah berlangsung bertahun-tahun.

PKB Kab Tegal

“Muslimat NU punya 15.600 TPQ. Hari Anak Nasional bagi Muslimat sudah tahunan. Biasanya Muslimat NU ? membuat ? Festival Anak Soleh Nasional, tapi itu agenda 3 tahun sekali. Jadi tahun ini tidak ada,” ujarnya.

Walau digelar bersamaan dengan Halal Bihalal, Khofifah mengatakan nuasansa yang ingin dibangun tetap sama.

PKB Kab Tegal

“Bahwa kita berharap anak-anak di Indonesia bisa bahagia. Lindungi anak-anak Indonesia. Jangan biarkan anak-anak terekpoitasi dan terlantar,” pesan Khofifah.

Peringatan HAN dan Halal Bi Halal PP Muslimat NU berlangsung meriah, dihadiri ribuan peserta, utamanya ibu-ibu dan anak-anak. Sejumlah tokoh turut hadir seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua KPAI Asroru Niam Saleh, Kepala BKKBN, dan tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Ubudiyah PKB Kab Tegal

Kamis, 29 Agustus 2013

Kisruh Negara Dimanfaatkan Teroris untuk Lancarkan Aksi

Jakarta, PKB Kab Tegal

Mantan teroris yang pernah mendekam di penjara selama 10 tahun, Sofyan Tsauri menyatakan, aksi teror yang dilancarkan oleh para jihadis ekstrim yaitu dengan memanfaatkan blunder dan kisruh negara. Ia pun memberi saran agar negara dan pemerintah tetap menjaga keamanan, baik dalam bidang politik, sosial, budaya, dan lain-lain.

Kisruh Negara Dimanfaatkan Teroris untuk Lancarkan Aksi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisruh Negara Dimanfaatkan Teroris untuk Lancarkan Aksi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisruh Negara Dimanfaatkan Teroris untuk Lancarkan Aksi

Hal ini dia nyatakan saat menjadi narasumber dalam Workshop Tweet For Peace yang diselenggarakan oleh The Wahid Institute dan Twitter Indonesia, Rabu (10/2/2016) di Hotel Harris Tebet, Jakarta Selatan.

“Contoh beberapa hari yang lalu BNPT merilis daftar 19 pesantren radikal. Sedangkan pesantren mana saja, mereka tidak menjelaskan,” ujar Sofyan.

Hal ini, lanjutnya, bisa menjadi pemicu bagi para teroris untuk melancarkan aksinya. Maka dari itu pemerintah jangan membuat kontroversi hal-hal yang tidak jelas yang dapat menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat, khususnya pesantren dalam hal ini.

Sofyan juga mecontohkan, beberapa kejadian di Eropa dimana pemerintah seakan mendiskriminasi kelompok muslim. “Kisruh-kisruh seperti inilah yang dimanfaatkan oleh teroris untuk memulai aksinya,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Dalam sesi diskusi yang dimoderatori Savic Ali ini, hadir juga sebagai narasumber ulama muda NU KH Abdul Moqsith Ghazali dan mantan teroris lain Yudhi. Hadir dalam kegiatan ini, Direktor The Wahid Institute Yenny Wahid, Koordinator Seknas Gusdurian Alissa Wahid, pihak Twitter Indonesia, dan puluhan aktivis media dan komunitas. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal IMNU, Sejarah, Quote PKB Kab Tegal

Kamis, 22 Agustus 2013

Kemenag Gelar Seleksi Akademik bagi 1.395 Calon Doktor Dalam Negeri

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen ? Pendidikan Islam kembali mengadakan seleksi akademik Beasiswa Studi S3 Dalam Negeri di 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan 13 Perguruan Tinggi Umum (PTU). Seleksi akademik ini akan dilaksanakan serentak pada 30-31 Mei 2016 di 17 PTKI yang terdiri dari 1.395 peserta. Sedangkan seleksi dengan pilihan PTU dilaksanakan sesuai dengan jadwal seleksi di masing-masing PTU.?

Kemenag Gelar Seleksi Akademik bagi 1.395 Calon Doktor Dalam Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Gelar Seleksi Akademik bagi 1.395 Calon Doktor Dalam Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Gelar Seleksi Akademik bagi 1.395 Calon Doktor Dalam Negeri

Seleksi Beasiswa Studi S3 ? ini merupakan bagian dari Program 5.000 Doktor yang telah memasuki tahun kedua sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 19 Desember 2014 lalu. Dirjen ? Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, program ini merupakan langkah strategis dalam peningkatan mutu dan kapasitas dosen yang saat ini menjadi keniscayaan karena PTKI mempunyai posisi dan peran penting di Indonesia.?

“PTKI berperan strategis sebagai ujung tombak dalam memahami persoalan-persoalan dunia Islam sekaligus menyuarakan Islam Indonesia yang memiliki keunikan dan kekhasan yang tidak dimiliki dunia islam lainnya,” ujar Kamaruddin seperti dilansir kemenag.go.id.

“Melalui kajian keislaman yang mederat, inklusif dan modern, PTKI bisa menjadi perekat yang efektif dari berbagai pandangan keagamaan yang beragam dan menjadi “melting pot” dari berbagai paham keagamaan yang ada di Indonesia,” tambahnya.

PKB Kab Tegal

Hal ini, lanjut Kamaruddin, sejalan dengan komitmen Kementerian Agama ? untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat pendidikan Islam dunia. “Pendidikan tinggi Islam menjadi penghubung paling potensial menuju ke arah itu,” tegasnya.

Program 5000 Doktor dilaksanakan untuk kurun waktu 2015-2020 di perguruan tinggi Dalam dan Luar Negeri. Tiap tahun sebanyak 1.000 Beasiswa (MoRA Scholarship) diberikan kepada dosen perguruan tinggi agama Islam negeri dan swasta (UIN, IAIN, STAIN, dan PTKIS) maupun tenaga kependidikan dari PTKI maupun unit Eselon I Kementerian Agama RI.

Menurut Kamaruddin, program 5000 Doktor didasarkan pada kenyataan bahwa titik krusial peningkatan mutu PTKI terletak pada kualitas dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang menjadi penopang utamanya. Data EMIS Kementerian Agama RI menunjukan jumlah dosen PTKI sebanyak 13.752 dengan sebaran 9.035 di PTKIN dan 4.717 PTKIS. Dari jumlah tersebut dosen yang berpendidikan Doktor (S3) baru berjumlah 1.803 orang ? sedangkan Magister (S2) mencapai 9.012 orang.?

Kasubdit Ketenagaan Diktis Imam Syafei menerangkan bahwa jumlah peserta yang mendaftar untuk Beasiswa S3 tahun ini adalah 2.131 orang. Dari jumlah itu, dinyatakan lulus administrasi dan berhak mengikuti seleksi akademik ? sebanyak 1.395 orang dengan rincian 898 dengan pilihan PTKI dan 497 dengan pilihan PTU.?

PKB Kab Tegal

Dari peserta seleksi sebanyak itu kata Imam Safei, akan diambil 700 orang untuk mendapatkan beasiswa S3 dan akan studi pada 13 Perguruan Tinggi Umum dan 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.?

Adapun 17 PTKI tempat seleksi dan sasaran studi adalah: (1). UIN Alaudin Makasar, (2). UIN Ar Raniry Banda Aceh, (3). UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, (4). UIN Raden Fatah Palembang, (5). UIN Sultan Syarif Kasim Riau, (6). UIN Sumatera Utara Medan, (7). UIN Sunan Ampel Surabaya, (8). UIN Sunan Gunung Djati Bandung, (9). UIN Sunan Kaijaga Yogyakarta, (10). UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, (11). UIN Walisongo Semarang, (12). IAIN Antasari Banjarmasin, (13). IAIN Imam Bonjol Padang, (14). IAIN Jember, (15). IAIN Raden Intan Lampung, (16). IAIN Sutah Thaha Saifuddin Jambi, (17). Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qran Jakarta. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Warta PKB Kab Tegal

Senin, 19 Agustus 2013

Marawis Daarul Ikhlash Tampil dengan ‘Ikhlash’

Subang, PKB Kab Tegal. Sebagai sarana dalam menyalurkan minat dan bakat peserta didik di lingkungan MTs dan MA Terpadu Daarul Ikhlash, pihak Yayasan Islamic Center Daarul Ikhlash (YICDAI) selaku lembaga yang membawahi madrasah tersebut sejak 2011 yang lalu membentuk grup musik marawis.

Marawis Daarul Ikhlash Tampil dengan ‘Ikhlash’ (Sumber Gambar : Nu Online)
Marawis Daarul Ikhlash Tampil dengan ‘Ikhlash’ (Sumber Gambar : Nu Online)

Marawis Daarul Ikhlash Tampil dengan ‘Ikhlash’

“Kita ingin minat dan bakat dalam diri siswa tersalurkan, jadi kita bikin tim marawis” Kata Fatah Yasin Ekayana selaku Ketua Umum YICDAI yang juga Pengurus MWCNU Kalijati saat ditemui PKB Kab Tegal di Kompleks YICDAI, Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat, Kamis (21/3).

Selain itu, tambah Katib Syuriah Ranting NU Desa Caracas ini, motivasi pembentukan tim marawis adalah sekaligus sebagai media dalam berdakwah melalui seni, seperti yang dicontohkan oleh para wali songo dalam melakukan dakwah di pulau Jawa

PKB Kab Tegal

“Salah satu kesuksesan dakwah wali songo itu ya dakwahnya dengan seni, dengan budaya, contohnya Sunan Kalijaga, jadi lagu-lagu yang disampaikan oleh  anak-anak (marawis) itu sarat dengan pesan-pesan moral diharapkan dapat menjadi sugesti untuk terus beribadah kepada Allah SWT,” kata alumni Uninus Bandung tersebut

Salah satu keunikan dari Tim marawis MTs – MA Daarul Ikhlash ini adalah tidak “mematok harga”. Meski demikian, di setiap kali tampil entah dalam acara hajatan warga, muludan, rajaban, dan lain sebagainya, tim marawis ini selalu mendapatkan shadaqah atau ‘saweran’ dari masyarakat.

PKB Kab Tegal

Jika dikumpulkan dalam sekali manggung bisa mendapat puluhan ribu rupiah, bahkan pernah mencapai ratusan ribu, dari hasil ‘saweran’ tersebut sebagian dibagi kepada tim marawis, dan sebagian lagi untuk dana kas yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan operasional marawis, seperti perawatan alat, pembelian pakaian seragam, sewa mobil, dan lainnya.

“Namanya juga Daarul Ikhlash, ya anak-anak pun kalau manggung harus ikhlash,” ujarnya.

Fatah Yasin menambahkan, tidak dipatoknya ‘harga manggung’ selain untuk tujuan dakwah juga sebagai media promosi lembaga, karena maklum saja, sejak didirikannya YICDAI pada tahun 2005, sebagian masyarakat ada saja yang beranggapan bahwa madrasah merupakan sekolah “kelas dua”, masa depannya tidak jelas, tidak bisa melanjutkan ke tingkat SMA Negeri dan Perguruan Tinggi Negeri, lulusannya sulit mendapat pekerjaan. 

Dalam menghadapi opini yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ini, setiap tahun ajaran baru pihak madrasah dan yayasan harus bekerja ekstra, salah upaya yang dilakukan adalah melalui marawis ini.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Aiz Luthfi

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Halaqoh PKB Kab Tegal

Sabtu, 17 Agustus 2013

Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah

Jombang, PKB Kab Tegal. Menjelang Ramadhan 1433, komplek pemakaman Pesantren Tebuiteng di Jombang dibanjiri peziarah. Para peziarah berjubel di tempat dimana KH Hasyim Asyari, KH A. Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid dikebumikan.

"Makam Gus Dur dan tokoh-tokoh NU sangat sederhana. Hanya gundukan tanah, batu nisan, serta bunga yang menghiasinya. Ini berbeda dengan makam makam presiden lainnya," kata Mirawati (32), peziarah asal Makassar, Sulawesi Selatan yang melakukan kunjungan, Rabu (18/7).

Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Puasa, Makam Gus Dur dibanjiri Peziarah

Saat berkunjung, perempuan berjilbab ini mengku  cukup kaget ketika sampai di makam yang tidak pernah sepi tersebut. 

"Saya sudah ziarah ke makam Presdien Soekarno, Soeharto, serta GusDur. Dan makam Gus Dur inilah yang paling sederhana. Padahal almarhumjuga seorang presiden. Saya tidak menyangka, makam mantan presidensangat sederhana, seperti ini," cerita Mirawati. 

PKB Kab Tegal

Sementara itu, pantauan PKB Kab Tegal, menjelang sore kemarin, rombongan peziarah nampak silih berganti, datang dan pergi. Mereka datang dari berbagai daerah melakukan ziarah ke Makam Gus Dur yang kini dikenal dengan Wali kesepuluh ini.

PKB Kab Tegal

Salah satu peziarah, Ahmad Husain (45) mengatakan, dirinya tidak hanya berziarah ke makam Gus Dur saja akan tetapi juga ziarah ke makam kiai pendiri NU KH Hasyim Asyari, termasuk makam KH Wahab Hasbulloh di Tambakberas Jombang. 

"Menjelang bulan Ramadan kita selalu berziarah kemakam para Auliya Allah, termasuk ke sini," ujar Husain yang mengaku mengaku ketua rombongan peziarah asal Pemalang, Jawa Tengah.

Teuku Azwani, salah satu pengurus Pesantren Tebuireng, mengatakan bahwa kunjungan peziarah menjelang puasa mengalami peningkatan tajam.  

"Sejak sepekan terakhir ini jumlah peziarah di makam Gus Dur mengalami peningkatan. Dalam sehari rata-rata 8 ribu orang yang datang. Ini seperti tahun tahun sebelumnya terutama  menjelang datangnya bulan puasa Ramadhon,"terang Teuku Azwani.

Dikatakannya, dalam sehari peziarah tidak kurang antara 7 hingga 8 ribu peziarah  yang datang.  Padahal pada hari biasa jumlah peziarah hanya berkisar 3 ribu orang per hari.

"Mereka datang dari berbagai daerah, Bahkan banyak yang berasal dari luar Propinsi serta luar pulau. Semisal, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sulawesi. Mereka kebanyakan datang secara rombongan dengan bus," pungkasnya.

 

Redaktur    : Hamzah Sahal

Kontributor : Muslim Abdurrahman 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Lomba PKB Kab Tegal

Sabtu, 10 Agustus 2013

Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya

Surabaya, PKB Kab Tegal

Ribuan umat Islam di Jawa Timur mengikuti acara “Jawa Timur Bershalawat” yang diselenggarakan oleh Majlis Maulid Wattalim Riyadlul Jannah, Jawa Timur. Acara berlangsung di Lapangan Makodam V Brawijaya, Sabtu (17/7) tadi malam di Surabaya.

Ketua PBNU KH Said Aqil, Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Pangdam Brawijaya Mayjen (TNI) I Made Sukadana dan Pangarmatim Kawasan Intim Laksamana Muda (TNI) Darwanto, juga hadir pada kesempatan tersebut.

Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Jamaah Banjiri ‘Jatim Bershalawat’ di Surabaya

Gus Rofiqul Hamid sebegai ketua pelaksana acara mengatakan, tujuan dari acara ini salah satunya adalah silaturahim dan halal bihalal dengan para kiai sepuh dan ulama se-Indonesia, termasuk Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

PKB Kab Tegal

Acara shalawat bersama ini sepenuhnya inisiatif jamaah sendiri. Mereka yang semua berbakaian warna putih berduyun-duyun datang dari seluruh wilayah Jatim dengan swadaya.

Mereka sudah berdatangan sejak siang,? langsung ke lapangan untuk duduk dengan tertib. Ada yang datang perorangan, bersama keluarga, ada pula yang datang berombongan menggunakan 40 unit bus dari luar kota.

PKB Kab Tegal

Meskipun shalawat sudah dimulai sejak Maghrib, tapi acara puncak dimulai pukul 21.00 setelah Gubernur dan pejabat teras yang lain naik ke panggung. Rombongan disambut dengan Shalawat

Dalam sambutannya Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengucap syukur karena Provinsi Jatim menjadi aman dan nyaman, ekonomi bagus, tidak ada bencana. "Hal ini bisa terjadi karena semua jamaah majelis shalawat selalu berdoa untuk aman dan suksesnya wilayah ini, " kata pria yang akrab disapa Pak De Karwo ini.

Sementara Pangdam Brawijaya Mayjen I Made Sukadana percaya bahwa pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945 yang berhasil mengusir tentara Inggris bisa berhasil selain karena rakyat melawan dengan senjata juga karena para kiai dan ulama mengiringi perlawanan rakyat dengan doa.

"Karena itu sebagai Pangdam saya berharap agar umat Islam di Jawa Timur akan tetap bersama-sama dengan pemerintah daerah dan aparat untuk menjaga keamanan," kata I Made Sukadana yang baru tanggal 12 Juli lalu dilantik jadi Pangdam Brawijaya

KH Said Aqil Siroj yang terakhir menyampailan sambutan mengatakan, umat Islam baru saja menyelesaikan Ramadan disusul merayakan Idul Fitri dan sekarang berkumpul untuk bershalawat dengan aman.

"Keamanan dan kenyamanan ini wajib kita syukuri. Lihat saja di Arab Saudi, di Irak tempat lahirnya para ulama besar, di Afgjanistan dan Yaman. Di negara-negara Islam itu tidak ada keamanan karena bom bisa meledak sewaktu-waktu. Karena itu kita wajib bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pemerintah dan aparat keamanan," kata Said Aqil Siroj.

Sebelumnya, Saifullah Yusuf selaku penanggung jawab Jawa Timur Bershalawat menyampaikan terima kasih kepada para kordinator Majelis Shalawat yang datang dari seluruh wilayah Jawa Timur. Gus Ipul juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam Brawijaya dan staf yang mendukung penuh kegiatan ini, termasuk meminjamkan Lapangan Makodam sekaligus juga keamannya.

"Saya tahu para jamaah ini datang dengan ongkos sendiri dan bawa makanan sendiri. Mengapa? Karena kita semua cinta kepada Rasulullah dan cinta NKRI. Mudah-mudahan kecintaan kita kepada Kanjeng Nabi dan cinta kita pada negara akan terus kita pelihara," kata Gus Ipul.

Gerimis sempat turun sejak pukul 22.00 saat Said Aqil Siroj menyampaikan sambutan. Tetapi gerimis yang turun dalam waktu sekitar 15 menit itu tidak membuat jamaah meninggalkan tempatnya. Mereka tetap duduk lesehan di lapangan, hingga acara berakhir pukul 22.30. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Tokoh, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Jumat, 09 Agustus 2013

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh

Jakarta, PKB Kab Tegal - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa masalah agama dan negara itu sudah selesai secara politis setelah negara ini menetapkan empat pilar, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45.

“Gaduh lagi itu setelah adanya kelompok-kelompok radikal. Apa itu radikalisme agama ataupun radikalisme sekuler,” kata Kiai Ma’ruf saat menjadi pembicara kunci pada Refleksi Kebangsaan 71 tahun Muslimat NU di Hotel Crown Plaza, Jakarta Pusat, Senin (27/3).

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh

Ia mengatakan, radikalisme agama terutama dari kalangan Islam, itu karena masuknya pengaruh global dan pengaruh internal-internal yang telah mereduksi makna jihad.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, jihad itu bukan hanya dimaknai perang, tetapi juga bisa dimaknai perbaikan. Jihad bermakna perang, qital, itu kalau dalam suasana perang, tapi jihad juga bisa bermakna ishlah, perdamaian, perbaikan, kalau dalam situasi damai.

“Di sini (Indonesia) jihad dalam arti bukan qitalan (perang), tapi ishlahan, perbaikan dalam semua hal,” jelas Kiai yang juga diamanahi Ketua Umum MUI.

PKB Kab Tegal

Penyimpangan tersebut, menurutnya, tidak hanya pada pemaknaan jihad, tetapi juga karena menerapkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perang ke dalam suasana damai.

? “Ini saya kira distorsi pemaknaan jihad atau (distorsi) pemahaman agama,” kata Kiai Ma’ruf.

Acara Refleksi Kebangsaan yang bertemakan Pancasila, Agama, dan Negara ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu KH Solahudin Wahid, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Yudi Latif. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Kajian, Aswaja PKB Kab Tegal