Mantan teroris yang pernah mendekam di penjara selama 10 tahun, Sofyan Tsauri menyatakan, aksi teror yang dilancarkan oleh para jihadis ekstrim yaitu dengan memanfaatkan blunder dan kisruh negara. Ia pun memberi saran agar negara dan pemerintah tetap menjaga keamanan, baik dalam bidang politik, sosial, budaya, dan lain-lain.
Kisruh Negara Dimanfaatkan Teroris untuk Lancarkan Aksi (Sumber Gambar : Nu Online) |
Kisruh Negara Dimanfaatkan Teroris untuk Lancarkan Aksi
Hal ini dia nyatakan saat menjadi narasumber dalam Workshop Tweet For Peace yang diselenggarakan oleh The Wahid Institute dan Twitter Indonesia, Rabu (10/2/2016) di Hotel Harris Tebet, Jakarta Selatan.“Contoh beberapa hari yang lalu BNPT merilis daftar 19 pesantren radikal. Sedangkan pesantren mana saja, mereka tidak menjelaskan,” ujar Sofyan.
Hal ini, lanjutnya, bisa menjadi pemicu bagi para teroris untuk melancarkan aksinya. Maka dari itu pemerintah jangan membuat kontroversi hal-hal yang tidak jelas yang dapat menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat, khususnya pesantren dalam hal ini.
Sofyan juga mecontohkan, beberapa kejadian di Eropa dimana pemerintah seakan mendiskriminasi kelompok muslim. “Kisruh-kisruh seperti inilah yang dimanfaatkan oleh teroris untuk memulai aksinya,” terangnya.
PKB Kab Tegal
Dalam sesi diskusi yang dimoderatori Savic Ali ini, hadir juga sebagai narasumber ulama muda NU KH Abdul Moqsith Ghazali dan mantan teroris lain Yudhi. Hadir dalam kegiatan ini, Direktor The Wahid Institute Yenny Wahid, Koordinator Seknas Gusdurian Alissa Wahid, pihak Twitter Indonesia, dan puluhan aktivis media dan komunitas. (Fathoni)Dari Nu Online: nu.or.id