Jumat, 23 Maret 2018

Perguruan Tinggi Islam Perlu Tingkatkan Kualitas

Jepara, PKB Kab Tegal. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof Dr H Nur Syam M.Si, mengungkapkan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) perlu meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu bersaing dengan PT lain.?

Demikian disampaikannya dalam Seminar Nasional “Model Pengembangan PTAIS Masa Depan” yang diselenggarakan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Jepara di gedung Haji, Sabtu (26/1).

Perguruan Tinggi Islam Perlu Tingkatkan Kualitas (Sumber Gambar : Nu Online)
Perguruan Tinggi Islam Perlu Tingkatkan Kualitas (Sumber Gambar : Nu Online)

Perguruan Tinggi Islam Perlu Tingkatkan Kualitas

Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas pertama PTAI perlu meningkatkan akses pemerataan pendidikan. Pembukaan program studi (prodi) baru merupakan cara untuk peningkatan kualitas, pemerataan akses dan upaya untuk pengembangan PT.

Kedua, peningkatan daya saing dan relevansi kebutuhan masyarakat. PTAI jelas Syam perlu berdaya saing dengan PT lain dengan mengedepankan distingsi (perbedaan) dan ekselensi (keunggulan). Apalagi sambungnya ke depan akan ada akademi komunitas di tiap Kabupaten.

PKB Kab Tegal

Akademi komunitas papar Syam kampus harus siap menjanjikan pekerjaan bagi alumninya. Ia menyontohkan jika di Jepara merupakan pusat usaha mebel maka perlu dibentuk akademi ukir dan akademi terkait bekerjasama dengan sentra ukir yang nantinya akan mempekerjakan alumninya disana. Begitu pun dengan contoh-contoh lain.

PKB Kab Tegal

Karenanya jika tidak ingin ditinggalkan masyarakat, PTAI segera merubah diri. Penguasaan hard skill dan soft skill seimbang. “Sarjana Tafsir Hadits perlu menguasai jurnalistik. Ahli Fiqih juga perlu menguasai kerajinan,” paparnya.

Kualitas Pendidikan NU

Keberhasilan belajar, kata Syam 20% dari ilmu pengetahuan dan sisanya 80% dari soft skill. Ia menambahkan INISNU sebagai Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) juga perlu menonjolkan perbedaan dan kelebihannya. Semisal lulusan INISNU harus mampu membaca kitab kuning. Kitab kuning menurutnya merupakan sisi menarik dari NU.

Berkaitan dengan distingti dan ekselensi ia menyebut salah satu MI di DKI Jakarta yang diserbu peminat lantaran peserta didik harus lulus 6 juz. Setahun siswa menghafal 1 juz. Sebelum pendaftaran siswa baru sudah diserbu pendaftar dari berbagai penjuru.

Sampel lain di tiap Kabupaten ada madrasah-madrasah unggulan yang menjadi jujukan anak pejabat dan kelas menengah ke atas. Keberadaan madrasah unggulan akan selalu direspon para stake holder.

Meski demikian dirinya khawatir dengan gerakan islam fundamental yang semakin getol mengembangkan PAUD dan jenjang pendidikan seterusnya yang ke depan akan mengkhawatirkan eksistensi NU. Karenanya Nur Syam meminta NU mempunyai proyek pendidikan unggulan dari mulai PAUD, MI, MTs, MA dan PT agar tradisi NU yasinan, tahlil, dibaan dll tidak hilang dari pusaran bumi.

Dalam seminar yang dihadiri ratusan calon wisudawan/ wati INISNU juga hadir Prof Dr Sugoyono M.Pd ketua PP LP Maarif NU yang menyampaikan materi “Arah dan Pengembangan Manajemen PTAIS Masa Depan.”?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor : Syaiful Mustaqim

?

?

?

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Sabtu, 17 Maret 2018

IPNU NTT Konsolidasi Cabang di Flores

Kupang, PKB Kab Tegal. Dalam rangka mensukseskan program tahun 2013, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melakukan konsolidasi di tingkat cabang. Untuk Pulau Flores ditargetkan seluruh cabang sudah akan terbentuk dalam waktu dekat.

IPNU NTT Konsolidasi Cabang di Flores (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU NTT Konsolidasi Cabang di Flores (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU NTT Konsolidasi Cabang di Flores

Rencana tersebut merupakan hasil diskusi rutin pengurus wilayah, Ahad (31/3) kemarin. Ada sembilan cabang di Flores, Lembata, Alor dan pulau Sumba yang akan ditindaklanjuti dan  direncanakan akan diselesaikan dalam tahun ini. 

Ketua Pimpinan Wilayah IPNU NTT, Achan Arman Pua Upa mengatakan, rencana itu telah dikoordinasikan dengan beberapa rekan-rekan IPNU di setiap daerah yang bisa ajak kompromi untuk mengembangkan organisasi ini.

PKB Kab Tegal

“Memang pengembangan organisasi di daerah Flores sangat sulit. Sangat sulit karena jarak tempuh dan transportasi persoalan yang kami alami,” katanya. 

Apalagi jarak tempuh antara kota Propinsi ke setiap Kabupaten kita harus habiskan waktu satu haru satu malam dalam perjalanan, itu baru satu kabupaten. Maka direncanakan 2013 ini, tanggung jawab untuk membentuk cabang di Pulau Flores bisa mendekati seratus persen.

PKB Kab Tegal

“Setelah itu baru dilanjutkan ke Pulau Sumba yang jarak tempuh dua hari perjalanan dari kota propinsi,” ungkap Achan.

Ajhar J. Ambubari, sekretaris PW IPNU NTT mengatakan, tahun 2012 PW IPNU NTT baru membentuk empat cabang persiapan, yakni Cabang Kab Belu, Kab TTS,  Kab Kefa dan Kabupaten Kupang. Sedangkan Cabang  Kota Kupang sudah dibentuk sebelum terlaksananya Kongres di Palembang. 

“Cabang kota Kupang akan kita prioritaskan, sebab ini satu-satunya cabang berada di kota Propinsi. Pengurus Cabang Kota kita libatkan berbagai aktifitas kegiatan-kegiatan di wilayah. Seperti gelar diskusi bersama lintas OKP, bedah buku “, ungkapnya. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ajhar Jowe

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam PKB Kab Tegal

Selasa, 13 Maret 2018

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Kecintaan Allahuyarham Mbah Muntaha sapaan akrab KH. Muntaha Al-Hafizh Kalibebeber Wonosobo terhadap Al-Qur’an tak dapat diragukan lagi. Hampir seluruh usianya dihabiskan untuk menyebarkan dan menghidupkan Al-Qur’an. 

Yang Paling monumental adalah gagasannya membuat mushaf Al-Qur’an Akbar (Al-Qur’an Raksasa) dengan tinggi 2 meter, lebar 3 meter dan berat 1 kuintal lebih. Sebuah karya mahaagung yang sempat dikala itu diusulkan masuk ke Guiness Book Of Record.

KH Muntaha al-Hafizh lahir di desa Kalibeber kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo dan wafat di RSU Tlogorejo Semarang, Rabu 29 Desember 2004 dalam usia 94 tahun. Ada beberapa keterangan berbeda tentang kapan tepatnya Mbah Muntaha Lahir. 

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Pertama, ada yang mengatakan Kiai Muntaha lahir pada tahun 1908. Kedua, ada pula yang menyatakan bahwa Kiai Muntaha lahir pada tahun 1912. Hal ini didasarkan pada dokumentasi pada KTP / Paspor dan surat-surat keterangan lainnya, Mbah Muntaha lahir pada tanggal 9 Juli 1912.

PKB Kab Tegal

Ayahanda Kiai Muntaha adalah putra ketiga dari pasangan KH. Asy’ari dan Ny. Safinah. Sebelum Kiai Muntaha, telah lahir dua kakaknya, yakni Mustaqim dan Murtadho.

Sejak kecil hingga dewasa, Kiai Muntaha menimba banyak ilmu dari sejumlah Kiai Pesantren. Sebelum itu, Kiai Muntaha mendapat didikan langsung dari kedua orang tuanya, KH. Asy’ari dan Ny. Safinah. 

PKB Kab Tegal

Lahir dalam keluarga Pesantren, Kiai Muntaha banyak memperoleh didikan berharga dari Ayah dan Ibundanya seperti membaca Al-Qur’an dan ilmu-ilmu keislaman.   Kedua orang tuanya memang dikenal sangat telaten dan sabar dalam mendidikan putra-putrinya.

Selanjutnya dari Kalibeber, Kiai Muntaha memulai perjalanan menuntut ilmunya ke berbagai Pesantren di tanah air. Kiai Muntaha sebagaimana umunya santri dizaman itu berkenala untuk mencari ilmu dari Pesantren ke Pesantren berikutnya.

Ada satu hal sangat menarik berkaitdan dengan proses pencarian ilmu Kiai Muntaha saat masih muda. Ketika Kiai Muntaha berangkat menuntut ilmu ke Pesantren Kaliwungu, Pesantren Krapyak, dan Pesantren Termas, ia selalu menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki. Melakukan riyadhah demi mencari ilmu semacam itu dilakukan Kiai Muntaha dengan niatan ikhlas demi memperoleh keberkahan ilmu. 

Di setiap melakukan perjalanan menuju Pesantren, Kiai Mutaha selalu memanfaatkan waktu sambil mengkhatamkan Al-Qur’an saat beristirahat untuk melepas lelah. Kisah ini menunjukkan kemauan keras dan motivasi spiritual yang tinggi yang dimiliki Kiai Muntaha dalam mencari ilmu.

Setelah berkenalan dari berbagai Pesantren, Kiai Muntaha kembali ke Kalibeber pada tahun 1950. Ia kemudian meneruskan kepemimpinan ayahnya dalam mengembangkan Al- Asy’ariyyah di desa kelahirannya, Kalibeber, Wonosobo.Di bawah kepemimpinan Mbah Muntaha inilah, Al-Asy’ariyyah berkembang pesat. Berbagai kemajuan signifikan terjadi masa ini.

Dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, KH. Muntaha adalah pribadi yang bersahaja. Mbah Muntaha sangat sayang kepada keluarga, santri dan juga para tetangga, serta masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

Pecinta Al-Qur’an Sepanjang Hayat

Kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an sebenarnya berawal dari kecintaan ayahandanya , Kiai Asy’ari terhadap Al-Qur’an. Dalam usia relatif muda yakni 16 tahun, Kiai Muntaha telah menjadi hafizh Al-Qur’an. 

Hampir seluruh hidup Mbah Muntaha didedikasikan untuk mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada para santrinya dan juga pada masyarakat umumnya. 

Dalam kesehariannya, Mbah Muntaha selalu mengajar para santri yang menghafalkan Al-Qur’an. Para santri selalu tertib dan teratur satu per satu memberikan setoran hafalan kepada Kiai Muntaha. Mbah Muntaha  selalu berjuang untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada santri-santrinya.

Sepanjang hidup Mbah Muntaha, Al Qur’an senantiasa menjadi pegangan utama dalam mengambil  berbagai keputusan, sekaligus menjadi media bermunajat kepada Allah Swt. Mbah Muntaha tidak pernah mengisi waktu luang kecuali dengan Al-Qur’an. 

Sering Kiai Muntaha mebaca wirid atau membaca ulang hafalan Al-Qur’an di pagi hari seraya berjemur. Menurutnya, wirid dan dzikir yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an. Itulah sebabnya, Kiai Muntaha menasehati para santri untuk mengkhatamkan Al-Qur’an paling tidak seminggu sekali.

Kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an juga diwujudkan melalui pengkajian tafsir Al-Qur’an, dengan menulis tafsir maudhu’i atau tafsir tematik yang dikerjakan oleh sebuah tima yang diberi nama Tima Sembilan yang terdiri dari sembilan orang ustadz di Pesantren Al-Asy’ariyyah dan para dosen di Institut Ilmu Al-Qur’an (sekarang UNSIQ) Wonosobo. Gagasan Kiai Muntaha tentang penulisan tafsir ini mengandurng maksud untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada masyarakat luas.

Dan puncak realisasi kecintaan Kiai Muntaha terhadap Al-Qur’an ditunjukkan dengan perealisasian idenya tentang penulisan Al-Qur’an dalam ukuran raksasa yang sering disebut dengan Al-Qur’an akbar utuh 30 juz.  

Al-Qur’an akbar itu ditulis oleh dua santri Al-Asy’ariyyah yang juga mahasiswa IIQ yaitu H. Hayatuddin dari Grobogan dan H. Abdul Malik dari Yogyakarta.  Ketika penulisan Al-Qur’an akbar yang kertasnya merupakan bantuan dari Menteri Penerangan (H. Harmoko di kala itu) itu selesai, Al-Qur’an itu pun diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia di istana negara.

Mungkin Kiai Muntaha melihat banyak orang Islam telah meninggalkan Al-Qur’an, atau bahkan sama sekali tidak mau membaca Al-Qur’an, sehingga Mbah Muntaha tidak henti-hentinya menasehati anggota Hufadz wa Dirasatal Qur’an (YJHQ) untuk terus memasyarakatkan Al-Qur’an. Dakwah serupa juga selalu Mbah Muntaha sampaikan saat Beliau berkunjung ke berbagai belahan dunia seperti Turki, Yordania, Mesir dan lain sebagainya.

Dari hal-hal yang sudah disebutkan, menjadi jelas bahwa sosok dan pribadi Kiai Muntaha al-Hafidz adalah sosok sosok yang sangat mencintai Al-Qur’an secara fisik maupu nbatin. Seluruh hidupnya diperuntukkan untuk berdakwah menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an ke masyarakat.

 

Redaktur : Syaifullah Amin

(Disarikan oleh Inam Al-fajar dari buku KH. Muntaha Al Hafidz,  Pecinta Al Qur’an Sepanjang Hayat oleh Samsul Munir Amin). Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Olahraga, IMNU PKB Kab Tegal

Minggu, 11 Maret 2018

Bupati Hadiri Pelantikan PMII Blora

Grobogan, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Blora telah dilantik di Resto Joglo Blora pada Ahad (29/12). Dalam pelantikan kali ini, PMII Blora mengambil tema “ Menyongsong Blora demokratis Untuk Kesejahteraan rakyat”.

Ismu Ngatono dipercaya untuk memimpin dan mengemban amanah sebagai Ketua PC PMII Kabupaten Blora untuk masa khidmah 2013-2014 dengan menggantikan seniornya, Misbahul Hamdan.

Bupati Hadiri Pelantikan PMII Blora (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Hadiri Pelantikan PMII Blora (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Hadiri Pelantikan PMII Blora

Semua pengurus PC PMII Kabupaten Blora dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Pengurus Besar PMII Bambang.

PKB Kab Tegal

Selain Bambang, tampak hadir pula Bupati Blora, Joko Nugroho yang menyempatkan diri untuk hadir menyampaikan sambutan dalam forum pelantikan PC PMII Blora.

PKB Kab Tegal

Rasyid sebagai salah satu anggota PMII mengatakan, dengan adanya pengambilan tema tersebut kita harapkan PMII Blora mampu membuat meanstrem pada masyarakat untuk tidak terjebak pada politik praktis.

Seusai pelantikan dilanjutkan Sarasehan oleh PB PMII. Salah satu diantara pembahasan yang diangkat adalah mengenai kader PMII dalam upaya mengawal demokrasi (asnawi lathif/mukafi niam) 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, News PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Maret 2018

Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata

Prancis, PKB Kab Tegal
menggunakan roket peluncur dari Arianespace, telah berhasil meluncurkan satelit observasi Helios IIA untuk Departemen Pertahanan Perancis, Belgia dan Spanyol. Selain untuk observasi ruang angkasa, satelit ini juga akan dipakai menguji kemungkinan pengembangan persenjataan, mempersiapkan dan mengevaluasi operasi militer, dan pemetaan daratan digital untuk sistem penuntun rudal jelajah.

Peluncuran ini dilaksanakan dari Landasan Ruang Angkasa Eropa di Kourou, Guyana Perancis pada hari Sabtu, 18 Desember 2004 pukul 13:26 waktu lokal di Kourou (16:26 GMT, atau 23:26 WIB).

Setelah menempuh perjalanan selama 60 menit dan 8 detik, roket peluncur Ariane 5 secara akurat telah menempatkan satelit Helios II A menuju orbit polar Sun-synchronous. Bersama Helios II A, dibawa juga enam satelit pendamping yaitu empat mikro satelit Essaim dan dua satelit kecil lainnya, Parasol dan Nanosat.

"Kesuksesan peluncuran Helios merupakan langkah maju bagi kebijakan ruang angkasa kami," kata Menteri Pertahanan Prancis, Michele Alliot-Marie. "Menguasai ruang angkasa adalah bekal menuju masa depan," lanjutnya.

Helios IIA adalah satelit pertama dari generasi kedua sistem observasi spaceborne pertahanan keamanan Perancis, yang dilakukan melalui kerjasama dengan Belgia dan Spanyol. Biro pertahanan Perancis DGA (Délégation Générale pour l’Armement), yang merupakan bagian dari MoD Perancis, merupakan penanggung jawab program ini. Badan ini melimpahkan tanggung jawab atas segment ruang angkasa kepada biro  ruang angkasa Perancis, CNES (Centre National d’Etudes Spatiale).

Satelit yang beratnya kira-kira 4.200 kg pada saat peluncuran ini disebut-sebut mampu melihat objek sekecil buku di semua tempat di Bumi. Perlengkapan sensor inframerah-nya memungkinkan militer Prancis mendapatkan berbagai informasi pada malam hari dari angkasa, suatu hal yang pertama kali dimiliki Prancis.

Sementara satelit Parasol (payung) yang ikut diorbitkan, ditujukan untuk mempelajari efek selimut awan dan gas aerosol terhadap pemanasan global dan munculnya efek rumah kaca. Efek ini diyakini muncul akibat buangan gas karbon dioksida dari Bumi menutupi atmosfer sehingga menghalangi panas keluar dari Bumi. Akibatnya suhu Bumi makin panas.

Dengan suksesnya misi ke-enam belas ini, peluncur standar Ariane 5G ("Generic") kembali membuktikan kemampuannya untuk melakukan serangkaian misi yang lengkap, mulai dari peluncuran satelit pemerintahan menuju orbit Sun-synchronous hingga peluncuran satelit komersil berbobot besar menuju orbit geostasioner dan satelit ilmiah menuju orbit khusus. Helios IIA adalah satelit militer ke-23 yang dibawa oleh roket peluncur Ariane. (arianespace/CNN/k-ol/cih))

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Halaqoh, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata (Sumber Gambar : Nu Online)
Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata (Sumber Gambar : Nu Online)

Prancis Orbitkan Satelit Mata-Mata

Pesantren-pesantren Ini Buat Website dengan Domain ponpes.id

Bandung, PKB Kab Tegal. Pengelola Nama Domain Internet (Pandi) Indonesia memberikan domain ponpes.id kepada beberapa pesantren yang mengirimkan utusannya dalam kegiatan Workshop Membuat Website Pesantren di Kantor Iniximindo Jl Cipaganti No 95, Bandung Jawa Barat, Kamis-Jumat (5-6/3).

Pesantren yang mengikuti kegiatan ini diantaranya Pesantren Al-Mizan dengan alamat website almizan.ponpes.id, pesantren Al-Karimiyah (alkarimiyah.ponpes.id), Pesantren Al-Mukhtariyyah (almukhtariyyah.ponpes.id), dan beberapa pesantren lainnya.

Pesantren-pesantren Ini Buat Website dengan Domain ponpes.id (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren-pesantren Ini Buat Website dengan Domain ponpes.id (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren-pesantren Ini Buat Website dengan Domain ponpes.id

Ketua Pandi, Sigit Widodo mengatakan ponpes.id ini adalah domain pertama yang ada di dunia, Pandi yang mempunyai jargon bangga pakai .id ini memberikan domain kepada masing-masing pesantren dengan kapasitas 10 GB.

"Saya mengharapkan pertemuan kita tidak sampai di sini saja karena pesantren bapak-bapak semua akan menjadi proyek percontohan, ke depan akan diikuti oleh pesantren-pesantren lain di Indonesia," katanya dalam penutupan kegiatan.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Tito Taqiyudin yang mewakili Pesantren Al-Karimiyah Subang mengatakan, program ini sangat bagus karena tidak semua pesantren memiliki website sehingga pesantren menjadi silent majority di dunia maya.

"Ini bagus sekali, pesantren bisa mengikuti perkembangan zaman, ini sesuai dengan qaidah almuhafadzatul qadimus shalih walakhdu biljadidil ashlah, menjaga tradisi yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik," tukasnya. (Aiz Luthfi/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Maret 2018

Berdiri Ketika Mendengar Suara Adzan

Suara adzan menempati posisi istimewa dalam hati umat Islam. Bunyi yang dipantulkannya sangat berbeda dari suara-suara lainnya. Setiap orang memunyai ekspresi tersendiri ketika adzan dikumandangkan. Ada yang berdiri hingga adzan selesai. Orang yang tidur tiba-tiba langsung duduk ketika ? mendengar suara adzan. Orang yang sedang beraktivitas langsung berhenti dan terdiam sampai adzan selesai digemakan.

Ekspresi berdiri, duduk, dan lain-lain ini merupakan bentuk penghormatan seseorang akan suara adzan karena suara adzan terbilang sakral. Hal ini juga tidak hanya terjadi di zaman sekarang, sejak dulu masyarakat sudah terbiasa melakukan hal ini.

Berdiri Ketika Mendengar Suara Adzan (Sumber Gambar : Nu Online)
Berdiri Ketika Mendengar Suara Adzan (Sumber Gambar : Nu Online)

Berdiri Ketika Mendengar Suara Adzan

Namun apakah ekspresi semisal ini merupakan kewajiban, kesunahan, atau bagaimana? Terkait masalah ini al-Suyuthi dalam Hawi al-Fatawa menjelaskan:

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

PKB Kab Tegal

Sebenarnya berita yang beredar tentang orang yang berdiri tidak boleh langsung duduk dan orang yang duduk harus tetap duduk ketika mendengar suara adzan, tidak ada landasan dalam hadits Nabi, baik hadits shahih maupun dhaif. Bahkan tidak seorang pun ulama fikih menyebutkan permasalahan ini. Maka orang yang mendengar suara adzan sementara ia dalam posisi berdiri diperbolehkan langsung duduk. Orang yang sedang duduk diperbolehkan untuk berbaring. Orang yang berbaring diperkenankan juga untuk tetap berbaring.

Pendapat as-Suyuthi ini paling tidak bisa dijadikan argumentasi bahwa berdiri ketika mendengar suara adzan bukanlah sebuah kewajiban. Begitu pula dengan orang yang duduk dan berbaring juga diperbolehkan melanjutkan posisinya, tanpa harus mengubah posisi ketika menyimak suara adzan.

Namun kita juga tidak boleh menyalahkan bila ada orang yang berdiri ketika mendengar suara adzan. Sebab bisa jadi itu bentuk dari penghormatannya dan ekpresinya. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaSantri, PonPes PKB Kab Tegal